ANGGOTA KELOMPOK:
I Dewa Agung Ayu Irma Aristawati, S.KH 2009611013
Stefanie Nadya Stellanora Sunarko, S.KH 2009611017
Ike Siwi Widyaningtiyas, S.KH 2009611021
I Kadek Ariyuda Prasetya, S.KH 2009611041
Adelia Putri, S.KH 2009611061
Faccettarial Cylon Marchel Marlissa, S.KH 2009611069
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pemeriksaan Limbah Rumah
Potong Hewan Pesanggaran dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini disusun sebagai
pertanggungjawaban kegiatan koasistensi mengenai pemeriksaan terhadap mutu limbah
yang dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pendidikan Profesi
Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. drh. I Nengah Kerta Besung, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana.
2. Prof. Dr. drh. I Ketut Berata, M.Si. selaku Koordinator Program Pendidikan Profesi
Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
3. drh. I Ketut Suada, M.Si. selaku Dosen Koordinator PPDH Stase Kesehatan Masyarakat
Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
4. Prof. Dr. drh. I Wayan Suardana, M.Si. selaku dosen PPDH Stase Kesehatan Masyarakat
Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
5. Dr. drh. Ida Bagus Ngurah Swacita, M.P. selaku dosen PPDH Stase Kesehatan
Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
6. drh. I Made Sukada, M.Si. selaku dosen PPDH Stase Kesehatan Masyarakat Veteriner,
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
7. drh. Mas Djoko Rudyanto, M.S. selaku dosen PPDH Stase Kesehatan Masyarakat
Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
8. drh. Kadek Karang Agustina, M.P. selaku dosen PPDH Stase Kesehatan Masyarakat
Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
9. Semua pihak yang telah membantu selama kegiatan koasistensi berlangsung.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi
acuan bagi penyusun untuk menjadi lebih baik lagi.
Denpasar, 14 Januari 2020
Hormat kami,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
LAMPIRAN........................................................................................................................20
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan kualitas Limbah Cair RPH Pesanggaran .....................11
iv
BAB I PENDAHULUAN
Pemenuhan kebutuhan daging harus memenuhi
1.1 Latar Belakang standar Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Standar
ASUH memerlukan pemotongan daging dilakukan di
Rumah Potong Hewan. Persyaratan Rumah Potong
Hewan Ruminansia dan Unit Penanganan Daging yang
diatur dalam Permentan No.
13/Permentan/OT.140/1/2010 adalah lokasi rumah
potong hewan tidak menimbulkan gangguan dan
pencemaran lingkungan. Rumah Potong Hewan
Pesanggaran merupakan salah satu rumah potong
hewan yang terdapat di Bali. Rumah Potong Hewan
Pesanggaran tiap harinya rata-rata memotong 20 ekor
sapi maupun babi perharinya. Hal tersebut
berkontribusi pada tingkat cemaran limbah cair di
Rumah Potong Hewan Pesanggaran.
Limbah cair Rumah Potong Hewan mengandung
larutan darah, protein, lemak dan padatan tersuspensi
yang menyebabkan tingginya bahan organic dan
nutrisi, tingginya variasi jenis dan residu yang terlarut
ini akan memberikan efek mencemari sungai dan badan
air (Kundu et al., 2013). Bahaya atau resiko yang
ditimbulkan dari aktivitas di Rumah Potong Hewan
yang pengelolaan air limbahnya kurang sempurna atau
tidak adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
memiliki potensi bahaya seperti adanya bakteri-bakteri
pathogen penyebab penyakit.
Dari penjabaran di atas dapat diketahui bahwa
penjaminan terhadap mutu limbah Rumah Potong
Hewan merupakan hal yang penting untuk mengetahui
tingkat cemaran baku mutu limbah di Rumah Potong
Hewan Pesanggaran. Sehingga pada kesempatan kali
ini kami mahasiswa PPDH Gelombang 17 Kelompok E
melakukan penilaian terhadap mutu limbah melalui uji
1
subyektif dan Manfaat yang didapatkan dalam penulisan
obyektif. Penilaian laporan ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan
mutu limbah bagi penulis serta pembaca mengenai pemeriksaan
merupakan salah satu terhadap mutu limbah sebagai
aspek yang perlu
dikuasai oleh seorang
dokter hewan.
Kompetensi ini
sangat penting untuk
mewujudkan aspek
kesehatan lingkungan
khususnya untuk
memastikan bahwa
limbah di Rumah
Potong Hewan sesuai
dengan mutu baku
limbah dan tidak
mencemari daging
yang dipotong.
1.2 Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan laporan ini
adalah untuk
mengetahui metode
dan hasil pengujian
mutu limbah di
Rumah Potong
Hewan Pesanggaran
serta
membandingkan
dengan mutu baku
limbah yang ada.
1.3 Manfaat
Penulisan
2
salah satu cara untuk mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu juga sebagai bahan syarat
untuk memenuhi salah satu tugas PPDH pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner,
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan di Laboratorium
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Udayana berupa pemeriksaan dengan uji subjektif dan objektif pada limbah. Laporan
dikumpulkan menjadi satu dan ditulis secara ilmiah.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
E. NH3 (Amonia)
NH3 atau amonia biasanya muncul sebagai akibat dari pembusukan jaringan
tanaman dan dekomposisi kotoran hewan. Amonia kaya akan nitrogen dan merupakan
bahan pupuk yang baik. Adanya amonia dalam air limbah dapat menjadi indikasi
adanya pencemaran senyawa organik yang mengandung nitrogen. Kadar NH3
maksimum yang diperbolehkan bagi kegiatan rumah potong hewan adalah 25 mg/L. f
F. pH
pH merupakan derajat keasaman suatu perairan. Nilai pH akan berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup organisme perairan. Nilai pH dalam suatu perairan dapat
dijadikan indikator dari adanya keseimbangan unsur kimia dan unsur hara yang
bermanfaat bagi kehidupan begetasi akuatik (Sahrijanna, A, 2017). Pengukuran pH
yang berkaitan dengan proses pengolahan biologis karena pH yang kecil akan lebih
menyulitkan disamping akan mengganggu kehidupan dalam air bila dibuang ke
perairan terbuka.
2. Irigasi luas
Irigasi luas umumnya digunakan di daerah luar kota atau di pedesaan karena
memerlukan tanah yang cukup luas yang jauh dari pemukiman penduduk. Air
limbah dialirkan ke dalam parit - parit terbuka yang digali dan merembes masuk
ke dalam tanah permukaan melalui dasar dan dinding parit - parit tersebut. Air
limbah RPH yang banyak mengandung ammonia atau bahan pupuk dapat
dialirkan ke lahan pertanian karena berfungsi untuk pemupukan.
3.1 Materi
3.1.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan dilakukan pada tanggal 8
Januari 2021 dan 14 Januari 2021 Kegiatan ini bertempat di Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Rumah Potong
Hewan Pesanggaran.
3.2 Metode
3.2.1 Uji Subyektif
1. Uji Warna
Uji warna pada limbah dilakukan dengan mengamati air limbah dari RPH
Pesanggaran dengan cara dihomogenkan terlebih dahulu.
2. Uji Bau
Uji Bau pada limbah ilakukan dengan mencium bau air limbah yang telah dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam gelas beker.
3. Uji Konsistensi
Uji Konsistensi pada limbah dilakukan dengan mengamati air limbah yang telah
dimasukan ke dalam gelas beker kemudian digoyang-goyangkan.
2. Uji Reduktase
Tabung reaksi sejumlah 6 buah disiapkan dan diberi label berdasarkan asal sampel air
limbah (6 titik lokasi limbah RPH Pesanggaran). Masing-masing sampel air limbah
dimasukkan ke tabung reaksi sebanyak 10 ml. Ditambahkan Methylene Blue 0,5%
sebanyak 2 tetes ke setiap tabung reaksi menggunakan pipet tetes. Sampel kemudian
dihomogenkan. Setiap tabung reaksi kemudian disumbat menggunakan kapas dan
dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 37 oC. Pengamatan dilakukan setiap 20
menit untuk melihat adanya perubahan warna yang terjadi. Inkubasi dilakukan sampai
semua sampel berubah warna menjadi semula kemudian hasil waktu reduksi dicacat.
𝑽����𝒆 𝑺𝒂��𝒆�
Keterangan:
Berat Sampel (gr) = berat gelas ukur yang telah berisi sampel dikurangi berat gelas
ukur kosong
Volume Sampel = 50 ml
Keterangan:
Berat Cawan dan Residu = berat cawan setelah dipanaskan sampai mengering
Berat Kosong = berat konstan cawan awal
Volume Sampel = 25 ml
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Kegiatan koasistensi Pemeriksaan Kualitas Limbah Cair RPH Pesanggaran Kelompok
17 E dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet). Pengambilan
sampel dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 8 Januari 2021 dan 14 Januari 2021
pada pagi hari antara pukul 06.30 - 08.00 WITA. Pemeriksaan terhadap limbah Rumah
Pemotongan Hewan (RPH) Pesanggaran dilakukan secara subyektif dan obyektif. Dalam
pemeriksaan subyektif dilakukan pengamatan terhadap warna, bau dan konsistensi.
Sedangkan pemeriksaan obyektif yang dilakukan adalah uji pH, uji reduktase, penentuan BJ,
suhu, serta total padatan. Sampel yang digunakan adalah air limbah yang berasal dari enam
lokasi berbeda di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pesanggaran, Denpasar, Bali.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air limbah yang berada di Rumah
Pemotongan Hewan Pesanggaran, dapat disimpulkan bahwa kualitas air limbah yang
dihasilkan masih dalam rentan aman. Seperti halnya pemeriksaaan subjektif mulai dari
warna, bau, dan konsistensi serta pemeriksaan objektif meliputi pH, suhu, reduktase, berat
jenis, dan jumlah padatan tergolong dalam batas yang dianjurkan oleh Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No.
5 Tahun 2014, sehingga tidak berdampak buruk pada lingkungan sekitar.
5.2 Saran
Pemeriksaan kualitas mutu air limbah di Rumah Potong Hewan (RPH) Pesanggaran
perlu adanya evaluasi yang dilakukan secara berkala. Selain itu, penampungan limbah dapat
ditambahkan jumlahnya agar lebih tersaring sebelum dialirkan keluar RPH Pesanggaran.
DAFTAR PUSTAKA
Akan JC, Abdulrahman FI, Yusuf E. 2010. Physical and chemical parameters in abattoir
wastewater sample, Maiduguri Metropolis, Nigeria. Pacific J Science Technology
11(1): 20.
Andiese VW. 2011. Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga dengan Metode Kolam
Oksidasi.
INFRASTRUKTUR 01(2): 103 – 110.
Basri, S., & Hamzah, E. 2016. Efektivitas Kemampuan Tanaman Jeringau (Acorus calamus)
untuk Menurunkan Kadar Logam Berat di Air. HIGIENE: Jurnal Kesehatan
Lingkungan, 1(1), 49-59.
BOYD, C.E. 2012. Water quality in ponds for aquaculture. Alabama Agricultural Experiment
Station, Auburn University, Alabama.482 p.
Ferdaus, Fani., Malani Okta Wijayanti., Ery Susiani Retno Ningtyas., dan Weni Irawati. 2008.
Pengaruh pH, Konsentrasi Substrat, Penambahan Kalsium Karbonat, dn Waktu
Fermentasi Terhadap Perolehan Asam Laktat dari Kulit Pisang. Widya
TeknikVolume 7Nomor 1 Halaman 1-14
Herlambang, A. 2006. Pencemaran air dan strategi penanggulanganya. JAI Vol 2, No.1.
Metcalf,E, & Eddy, M. (2003).Waste Water Engineering Treatment and Reuse.New York, Mc
Graw-HillCompany. 4rdrth Edition.
Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.
114/Permentan/PD.410/9/2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban. Jakarta.
Sahrijanna, A. (2017). Variasi Waktu Kualitas Air Pada Tambak Budidaya Udang Dengan
Teknologi Integrated Multitrophic Aquaculture (IMTA) di Mamuju Sulawesi Barat.
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 8(2).
Suardana IW dan Swacita IBN. 2009. Higiene Makanan: Kajian Teori dan Prinsip Dasar.
Udayana University Press. Bali.
Widya IN. 2007. Perlu Telaah Mutu Limbah Usaha Potong Hewan dan Unggas.
Widya, N., SW Budiarsa dan MS Mahendra. 2008. Studi pengaruh air limbah pemtongan
hewan dan unggas terhadap kualitas air sungai subak pakel I di desa darmasaba
kecamatan abiansemal kabupaten badung. Jurnal Ecotropic (3): 2
LAMPIRAN
20
Foto Bersama Kelompok 17 E di RPH Pesanggaran
21
Pengambilan Sampel Limbah Cair RPH Pesanggaran Hari Pertama 8 Januari 2021
Pengambilan Sampel Limbah Cair RPH Pesanggaran Hari Kedua 14 Januari 2021
Pemeriksaan Suhu dan pH Sampel Limbah Cair RPH Pesanggaran
23
Dokumentasi Lokasi Pengambilan Sampel Pada Titik Yang Berbeda
24