Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN BENCANA PADA PENYANDANG CACAT

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2
Farah putri Nazardy Nim : 1340351978
Fitri febriyanur Nim : 1340351979
Ikhsanuddin Nim : 1340351981
Hamzah Nim : 1340351980
Lala Adetya Nim : 1340351982

Dosen Pembimbing :
Aida Khairunisa SST, Msi

YAYASAN PENDIDIKAN IBNU SINA


AKADEMI KEPERAWATAN IBNU SINA KOTA SABANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat
hidayah dan izinnya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Keperawatan
Bencana Pada Penyandang Cacat” dimana dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Tugas ini merupakan tugas dari mata kuliah “keperawatan gawat darurat dan
manajemen bencana” penyusunan makalah ini kami mengalami kendala atau hambatan
namun semua dapat di atasi dengan baik. karena bantuan dari rekan kelompok yang saling
bantu-membantu dalam penyusunan makalah ini.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak Terimakasih kepada Bapak “Aida
Khairunisa, SST, M.Si”. Selaku dosen yang memberikan tugas ini, juga yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat makalah ini dan semua bentuk
bimbingan serta pengajaran-nya yang kami terima dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini.

Penulis yakin makalah yang disusun ini, masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan makalah kami
berikutnya.

Sabang, 7 Juni 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii

BAB I...................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................1

C. Tujuan.....................................................................................................................................2

BAB II.................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................................3

A. Definisi Kecacatan................................................................................................................3

B. Penyebab kecacatan.............................................................................................................3

C. Jenis-jenis kecacatan............................................................................................................3

D. Penyandang Cacat (fungsi perawat )....................................................................................4

E. Perawatan bagi Penyandang cacat di dalam siklus bencana................................................6

BAB III.................................................................................................................................................8

PENUTUP............................................................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Indrakentjana (2013) Penyandang cacat adalah seseorang yang
mengalami hambatan karena adanya gangguan pada salah satu fungsi tubuhnya baik
panca indra maupun fisik. kecacatan sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi
dua yaitu cacat secara fisik dan cacat secara mental. Cacat fisik merupakan cacat
tubuh seperti tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara. Kemudian cacat mental
meliputi cacat kejiwaan, tuna grahita, imbisil dan debil.
seseorang yang dapat bangkit dari keterpurukannya setelah mengalami musibah
yang mendatangkan tekanan dalam hidupnya disebut dengan resilien. Grotberg
(Hartosujono & Pratiwi, 2014) mengartikan resiliensi adalah kemampuan atau daya
tahan yang dimiliki seorang individu dalam menghadapai, mengatasi, menguatkan
serta memberikan perubahan ketika mendapatkan pengalaman yang menyulitkan
dalam hidupnya.
Resiliensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan manusia untuk menghadapi,
mencegah serta mengatasi musibah yang mendatangkan tekanan dalam kehidupan
sehingga dengan kemampuan yang dimilikinya individu akan mampu melewati
semua tekanan yang didapatkannya dan menjadikan indivu lebih kuat ketika
menghadapi cobaan hidup yang dihadapi selanjutnya.
Selain itu resiliensi juga dapat menjadikan seseorang menjadi lebih percaya diri
ketika berhubungan dengan orang lain dan juga lebih berani untuk mengambil resiko
atas tindakan yang dilakukannya karena resiliensi dapat menciptakan dan
memelihara sikap positif individu (Hartosujono & Pratiwi,

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud penyandang cacat ?
2. Apa penyebab kecacatan ?
3. Sebutkan jenis-jenis kecacatan ?
4. Sebutkan penyandang cacat dalam peran perawat ?
5. Bagaimana perawatan penyandang cacat dalam siklus bencana alam ?

1
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini diharapkan dapat lebih mengerti hal yang ingin
dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta pemahaman
mengenai tentang “keperawatan bencana pada penyandang cacat”.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kecacatan
Penyandang cacat adalah orang yang mengalami keterbatasan dalam
kehidupan sehari-hari dan kehidupan sosial karna adanya gangguan internal yang
mempengaruhi fungsi tubuh (kecacatan).
Pengertian kecacatan merupakan pengertian yang sifatnya setempat dan
bergantung pada masing-masing wilayah dan Negara. Di Indonesia dan juga di Aceh,
masyarakat mempunyai cara tersendiri mengartikan apa itu penyandang cacat.
Beberapa contoh definisi :

1. Seseorang yang nampak dan bertindak lain dari orang biasa atau lainnya

2. Seseorang yang bagian anggota badannya tidak berfungsi sejak lama dan tidak
kunjung sembuh

3. Seseorang yang mempunyai hamabatan dalam melkaukan aktivitas biasa


sehari- harinya (mencuci, makan dan lain-lain)

4. Seseorang yang tidak bisa belajar dan tidak bisa membuat keputusan sendiri
seperti orang lain

B. Penyebab kecacatan
Interaksi pemahaman kecacatan

 Genetik : Di turunkan oleh orang tua

 Kongenital : Masalah selama kehamilan

 Infeksi, penyakit : Oleh virus atau bakteri

 Kecelakaan : Di rumah, bekerja, olahraga

C. Jenis-jenis kecacatan
Kecacatan dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu ;

 Fisik

3
 Sendori (Panca Indra)

 Mental / Psikiatrik

 Intelektual

 Bermacam ragam kecacatan

Untuk di Indonesia, menurut data statistic padatahun 2000, jenis kecacatan


terbesar yaitu sebesar 41% merupakan kecacatan fisik, 22% kecacatan bisu /
tuli, 17% kecacatan pengelihatan, 13% kecactan intelektual dan sisanya
sebesar 7% kecacatan mental.

D. Penyandang Cacat (fungsi perawat )

Tahapan Fungsi perawat Contoh


bencana
memberi penyuluhan tentang promosi
Pra Bencana Edukator
kesehatan
memberi penyuluhan pola hidup sehat
memberi penyuluhan tentang tanaman obat
keluarga

Researcher Melakukan dan terlibat dalam penelitian


sistematik, pengumpulan dan analisis data
untuk menyelesaikan masalah dan
meningkatkan kesiapsiagaan bencana

Saat bencana Manager Mengorganisasikan implementasi


emergency management plan,
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
dalam mengefektifkan pemberian
pelayanan, mengaktifkan sumber daya.

Caregiver/clincian Bertindak sebagai triage nurse (perawat


(pemberian pelayanan) yang terlatih) melakukan intervensi
keperawatan pada zona merah kuning dan
4
hijau

melakukan intervensi keperawatan sesuai


dengan emergency management plan.
melakukan intervensi keperawatan pada
level secondary prevetion (penanganan
luka,cedera,aspirasi,crush syndrome)

Paska Advokator Menjamin klien mendapatkan hak-haknya


bencana pasca bencana mengkomunikasikan dan
menengosiasikan kebutuhan klien pada
pihak-pihak yang berwenang

Evaluator memberikan masukan tentang perawatan


pasien sesuai dengan kapasitasnya

Caregiver/clician(pemberian Melakukan intervensi keperawatan pada


pelayanan ) level tertiary prevention (misalnya
perawatan klien dengan PTSD. perawatan
klien dengan cedera terapi bermain terapi
aktivitas kelompok dan lain-lain)

melakukan intervensi keperawatan pada


level primary prevention( misalnya
promosi kesehatan mental,skreening
masalah kesehatan)

Researcher Melakukan penelitian untuk


menyelesaikan masalah yang ditemukan
paska bencana dan untuk meningkatkan
perilaku keperawatan kesehatan
masyarakat pasca bencana

Edukator Memfasilitasi pembelajaran klien untuk


meningkatkan kesadaran dalam
pemeliharaan kesehatan/promosi kesehatan
pasca bencana (misalnya melakukan
penyuluhan demonstrasi perilaku sehat

5
mengorganisasikan kelompok swabantu
dll)

E. Perawatan bagi Penyandang cacat di dalam siklus bencana

1. Keperawatan bencana terhadap Penyandang cacat pada Fase akut.

a. Bantuan evakuasi
Saat bencana terjadi, Penyandang cacat membutuhkan waktu yang lama untuk
Mengevakuasi diri sehingga supaya tidak terlambat dalam mengambil keputusan untuk
melakukan evakuasi, maka informasi persiapan evakuasi dan lain lain perlu diberitahukan
kepada Penyandang cacat dan Penolong evakuasi. Dalam penyampaian informasi digunakan
bermacam-macam alat sesuaikan dengan ciri-ciri penyandang cacat, misalnya internet dan
siaran tv untuk Tunarungu; hp yang dapat membaca pesan inbok untuk Tunanetra, hp yang
dilengkapi dengan alat hands free untuk tuna daksa dan sebagainya.

Di bawah ini dipaparkan poin penting pertolongan menurut jenis Kecacatan.

 Tuna daksa adalah kebanyakan orang yang jalannya tidak stabil dan mudah jatuh,
serta orang yang memiliki keterbatasan dalam perpindahan atau pemakai kursi roda
yang tidak dapat melangkah sendirian ketika berada di tempat yang jalannya tidak rata
dan menaiki tangga.

 Tunanetra dengan mengingat bahwa Tunanetra mudah merasa takut karena menyadari
suasana aneh di sekitarnya, maka perlu diberitahukan tentang kondisi sekitar rumah
dan tempat aman untuk lari dan bantuan untuk pindah di tempat yang tidak familiar.

 Tunarungu, beritahukan dengan senter ketika berkunjung ke rumahnya karena tidak


dapat menerima informasi suara. Sebagai metode komunikasi, ada bahasa tulis,
bahasa tangan atau isyarat, bahasa membaca gerakan mulut lawan bicara, dan lain lain
tetapi belum tentu semuanya dapat menggunakan bahasa isyarat.

b. Pertolongan di Barak pengungsian.

Banyak kesulitan yang dialami oleh Penyandang cacat selama hidup di Barak pengungsian
Seperti sulit bergerak pindah karena jalur lewat di Barak pengungsian sempit dan banyak

6
penghalangnya sehingga tidak dapat mengantri untuk memperoleh makanan yang dibagikan
dan memakan waktu di toilet sehingga diperlukan bantuan.

2. Keperawatan bencana terhadap Penyandang cacat pada Fase kronis.

Setelah Fase akut bencana terlewati, di tempat pengungsian pun perlu diperhatikan
supaya dapat mendekati lingkungan kehidupan semula Penyandang cacat seperti bisa makan,
olahraga, dan latihan semaksimal mungkin jika lingkungan tempat tinggal Sudah stabil.
Akan tetapi, penderitaan yang dialami Penyandang cacat terlalu besar sebaliknya berfikir
bahwa Penyandang cacat kurang memiliki kepekaan terhadap bencana dibandingkan dengan
orang yang normal adalah anggapan yang salah.

3. Keperawatan bencana terhadap Penyandang cacat pada Fase siap siaga bencana

Tidak ada wilayah yang terhindar dari bencana di atas bumi ini. Jenis bencana tergantung
pada tiap tiap wilayahnya, bencana pasti terjadi di mana saja sehingga dengan asumsi ini
perlu dipikirkan pertolongan bagi Penyandang cacat. Hal pertama yang seharusnya dilakukan
sebagai persiapan penanggulangan bencana adalah dapat mengenali tempat tinggal dan
jumlah Penyandang cacat sesuai tingkatannya.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyandang cacat adalah orang yang mengalami keterbatasan dalam
kehidupan sehari-hari dan kehidupan sosial karna adanya gangguan
internal yang mempengaruhi fungsi tubuh (kecacatan)
2. Penyebab kecacatan
Interaksi pemahaman kecacatan

 Genetik : Di turunkan oleh orang tua

 Kongenital : Masalah selama kehamilan

 Infeksi, penyakit : Oleh virus atau bakteri

 Kecelakaan : Di rumah, bekerja, olahraga

8
DAFTAR PUSTAKA

Okamura J, Mitsuhashi activation of a rural community through Arahi Y: The returning of


the old (Pengaktifan Komunitas Desa Melalui Arus Balik Lansia).

Rural Life Research Report (Laporan Penelitian Kehidupan Desa). 22: 129-133, 1986 (in
Japanese) Id. 133-138.

Kawai S: Native society and development assistance :a case of Domini community in Irian
Jaya, Indonesia (Penduduk Asli dan Bantuan Pengembangan: Contoh Kasus di Komunitas
Domini di Irian Jaya, Indonesia), hlm.65-67, Tokyo, Akashi Publisher, 2002 (in Japanese).

Takahashi M: Different recovery situations in each commumity (Situasi super-massive


earthquake has occurred :Learn from the Sumatra Offshore Earthquake and Tsunami (Gempa
Bumi Besar Telah Terjadi: Gempa Laut Sumatra dan T'sunami). Tokyo, Jiji-Press, hlm. 129-
131, 2006 (in Japanese).

Yoshimura A: Various problems in process from making the shelter to is disappearance


(Beragam Persoalan Dalam Proses Pembuatan Hingga enyapnya Tempat Pengungsiam). In:
Kashiwabara S, et al (eds.): A study of the ielter in Hanshin-Awaji (Kobe) Earthquake (Studi
Pengungsi Gempa di Pemulihan yang Berbeda di Setiap Komunitas). In: Kimata F, et al
(eds.): A

Anda mungkin juga menyukai