Anda di halaman 1dari 10

BioTrends Vol.9 No.

2 Tahun 2018

BIOSAFETY LABORATORY PRACTICES : PEDOMAN


UMUM KESELAMATAN KERJA PADA LABORATORIUM
BIOSAFETY LEVEL 3
Popi Hadi Wisnuwardhani
Laboratorium Protein Terapeutik dan Vaksin
Pusat Penelitian Bioteknologi – LIPI
Ko. Cibinong Sciene Center
Jl. Raya Jakarta Bogor KM 46, Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat 16911
Tel. 021 – 8754587/ Fax. 021 8754588
Email: popihww@gmail.com / popi002@lipi.go.id

Laboratorium Level 3 melindungi personalia


laboratorium dan lingkungan Berdasarkan klasifikasi

P rinsip dasar untuk


menciptakan
lingkungan kerja
laboratorium yang aman
adalah dengan
dari paparan agen yang
berpotensi menyebarkan
penyakit. Biosafety sendiri
memerlukan tempat kerja
khusus (containment) untuk
kelompok risiko
mikroorganisme yang
ditangani, perancangan
laboratorium dibagi menjadi
4 kelompok yaitu : Biosafety
menggunakan petunjuk mencegah agen biologis Tingkat 1 (Dasar), Biosafety
keselamatan kerja di berbahaya (biohazard) Tingkat 2 (Dasar), Biosafety
laboratorium. Laboratorium terpapar keluar dari Tingkat 3 (Terkendali) dan
dengan fasilitas Biosafety lingkungan kerja dan yang terakhir adalah
sangat diperlukan untuk mencegah adanya risiko Biosafety Tingkat 4
mendukung pelaksanaan paparan patogen terhadap (Pengendalian Maksimum).
kegiatan yang melibatkan staf peneliti di laboratorium,
kelompok mikroorganisme orang yang berada di luar
dengan tingkat risiko yang laboratorium, serta
berbeda. Biosafety adalah lingkungan laboratorium
penerapan pengetahuan, (Biosafety dan Biosecurity
teknik, dan peralatan untuk PRVKPUI,2016).

Tabel 1. Klasifikasi mikroorganisme menular berdasarkan kelompok risiko (WHO.2004. ISBN


92 4 154650 6, Geneva).
Kelompok Klasifikasi Deskripsi
Resiko
1 Resiko yang sangat sedikit Mikroorganisme yang tidak
terhadap komunitas dan menyebabkan penyakit pada manusia
perorangan, atau tidak beresiko atau hewan.Beberapa mikroorganisme
sama sekali. pada kelompok ini adalah: E.coli K12
dan Lactobacillus sp
2 Resiko yang rendah terhadap Miroorganisme tidak menyebabkan
komunitas, tetapi memiliki bahaya serius terhadap pekerja

1
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

resiko yang menengah bagi laboratorium, mahluk hidup atau


perongan. lingkungan tetapi dapat menyebabkan
penyakit pada hewan dan manusia.
Mikroorganisme pada kelompok ini
adalah: E. coli yang biasa ditemukan
pada usus manusia dan
hewan.Neisseria meningitides bakteri
yang menyebabkan penyakit meningitis
atau peradangan membran pada otak
manusia. Virus hepatitis penularan
melalui cairan tubuh, alat suntik,
termasuk juga transfusi darah yang
tidak terskirining.

3 Resiko tinggi bagi perorangan Mikroorganisme patogen yang


tetapi rendah bagi komunitas. menyebabkan penyakit serius pada
manusia dan hewan tetapi tidak
menular. Mikroorganisme yang berada
pada kelompok ini adalah: Bakteri
Brucella sp. yang menyebabkan
penyakit brucellosis pada manusia dan
hewan. Mycobacterium tuberculosis,
bakteri ini menyebabkan gangguan
pada saluran pernafasan dengan gejala
batuk yang produktif, demam,
berkeringat pada saat malam hari dan
berat badan menurun, dapat ditularkan
melalui aerosol (udara).

4 Resiko yang tinggi bagi Senyawa mikroorganisme patogen yang


perorangan dan komunitas. menyebabkan penyakit serius pada
manusia dan hewan serta dapat
menularkan dari satu orang ke orang
lainnya, secara langsung maupun tidak
langsung. Mikroorganisme pada
kelompok ini adalah: Lassa virus
penyebab penyakit akut pada manusia.
Machupo virus penyebab penyakit
Bolivian Hemorrhagic Fever (BHF).
Ebola virus serta Herpes virus.

Laboratorium biosafety memiliki persyaratan yang tegas dalam proses pembangunannya,


berikut adalah persyaratan laboratorium untuk tingkat biosafety laboratorium :

2
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

Tabel 2. Laboratorium untuk Tingkat Biosafety(WHO. 2004. ISBN 92 4 154650 6, Geneva).

Biosafety Biosafety Biosafety Biosafety


Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Pengisolasian Tidak Tidak Diharapkan Ya
Laboratorium
Ruangan yang Tidak Tidak Ya Ya
dapat ditutup
untuk
dekontaminasi
Ventilisi : HEPA Filter
Aliran udara masuk Tidak Diharapkan Ya Ya
Mekanik melalui
system bangunan
Mekanik tersendiri Tidak Diharapkan Ya Tidak
Udara keluar
melewati HEPA
Filter
Tidak Diharapkan Ya Ya

Tidak Tidak Diharapkan Ya


Pintu masuk ganda Tidak Tidak Ya Ya
Aliran udara Tidak Tidak Tidak Ya
tertutup (Airlock)
Anteroom Tidak Tidak Ya Tidak
Anteroom dengan Tidak Tidak Diharapkan Tidak
pancuran
Pengolahan limbah Tidak Tidak Diharapkan Ya
cair
Autoklaf :
Dilokasi Ya Ya Ya Ya
Di Ruang Tidak Tidak Diharapkan Ya
Laboratorium
Ujung Ganda Tidak Tidak Diharapkan Ya
Kabinet Biosafety :
Kelas I Tidak Tambahan Ya Tidak
Kelas II Tidak Diharapkan Ya Ya,
bersamaan
dengan baju
Kelas III Tidak Tidak Diharapkan laboratorium
Ya,
bersamaan
dengan
kabinet
laboratorium

3
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

laboratorium Biosafety
dengan level 3, apalagi
dengan adanya risiko
meningkatnya penyebaran
aerosol. Laboratorium
Biosafetylevel 3 ini sangat
memerlukan jaminan
keselamatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan
BSL-1 dan BSL-2. Untuk
fasilitas laboratorium hewan
pada Biosafety level 3,
hewan sengaja diinokulasi
dengan mikroorganisme
Gambar 1. Area Laboratory Biosafety Level-1 dan 2 pada kelompok risiko 3 dan
(WHO, 2004) semua sistem baik praktek
dan prosedur harus sudah
tersertifikasi secara berkala.
Semua persyaratan untuk
fasilitas laboratorium
biosafety baik BSL 1 dan BSL
2 harus dipenuhi (tabel 2),
akses harus dikontrol secara
ketat dan berkala, fasilitas
harus terpisah dari
laboratorium lain sehingga
area hewan peliharaan
menggunakan ruangan
dengan dua pintu, pakaian
pelindung laboratorium
harus dipakai didalam
Gambar 2. Area kontaimen Laboratory Biosafety
fasilitas hewan dan tidak
Level-3 dan 4 (WHO, 2004)
boleh digunakan diluar
Labortorium terkendali – mikroorganisme kelompok laboratorium serta dilakukan
Biosafety Level 3 yang memiliki risiko di level 3 dekontaminasi sebelum
dengan konsentrasi yang dicuci. Imunisasi terhadap
Artikel ini hanya membahas lebih tinggi dan volume yang staf harus diprogramkan
mengenai laboratorium lebih luas/besar dari pada dalam bekerja di
terkendali (Biosafety level 3). mikroorganisme kelompok laboratorium tersebut.
Penelitian dengan risiko level 2 wajib dibangun

4
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

menggunakan kain atau


kerta penyerap yang telah
diberi disenfektan diatas
permukaan bidang kerja,
sehingga kain yang telah
terpakai harus diautoklaf
atau dibuang sesuai dengan
prosedur untuk limbah yang
mengandung bahan infeksius
lainnya.

Penggunaan kabinet
Gambar 3. Biosafety Laboratory Level 3 (Sumber: The biosafety harus sesuai
International Research Center for Medical dengan ketentuan yang
Sciences (IRCMS),Japan, 2014) berlaku khususnya pada level
3 ini, yaitu dengan
Teknik Laboratorium yang menggunakan kontainer
mengadakan pelatihan bagi
Aman di Laboratorium BSL 3 tanpa lupa untuk
staf yang akan menggunakan
memberikan label sehingga
kabinet biosafety sehingga
Peneliti yang bekerja dalam mudah untuk diidentifikasi,
protokol kerja serta petunjuk
BSL-3wajib untuk mengikuti serta memperhatikan saat
keselamatan dipahami dan
pelatihan khusus mengenai penerimaan spesimen dan
untuk meminimalisir
aturan yang berlaku pada membuka paket spesimen
kejadian yang tidak
BSL-3, dikarenakan yang wajib dibuka di kabinet
diharapkan seperti
penyebab terbanyak biosafety. Dasar
tumpahan, atau kerusakan
kecelakaan pada penggunaan pipet dan
juga kurangnya penguasaan
laboratorium disebabkan perlengkapan pipet pun
teknik. Kabinet biosafety
karena kurangnya sangat penting dengan selalu
dilarang keras untuk
penguasaan teknik menyediakan pipet
digunakan jika dalam
laboratorium serta adanya cadangan pada saat kerja,
keadaan kondisi yang tidak
penyalahgunaan peralatan kapas pengisi dalam pipet
baik, kaca untuk mengamati
laboratorium. Prosedur harus ada sehingga dapat
panel harus dalam keadaan
kerja pada BSL-3 serta mengurangi adanya
tertutup ketika sedang
penanganan yang aman kontaminasi, tidak boleh
digunakan, hanya bahan dan
harus diperhatikan. Adapun mengeluarkan udara melalui
alat yang akan digunakan
beberapa hal yang perlu cairan yang berisi bahan
saja yang berada didalam
diperhatikan dalam infeksius, bahan infeksius
kabinet agar peredaraan
penanganan laboratorium tidak boleh dicampur dengan
udara dibagian samping
Biosafety level 3 adalah proses penghisapan dan
lancar. Bahan dan alat harus
sebagai berikut: mengatasi pengeluaran melalui pipet,
dilakukan dekontaminasi
spesimen didalam cairan tidak boleh
sebelum masuk pada daerah
laboratorium yakni dikeluarkan secara paksa
kerja kabinet, pembakar
memperhatikan bahan asal dari pipet, untuk
bunsen tidak digunakan
wadah spesimen apakah menghindari adanya
didalam kabinet, karena
berasal dari gelas ataukah penyebaran dari bahan
panas yang diproduksinya
plastik yang biasanya mudah infeksius yang tercecer pada
akan mempengaruhi aliran
bocor, pengangkutan meja kerja dapat dilakukan
udara yang dapat merusak
spesimen dengan pembersihan dengan

5
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

saringan. Pengerjaan sample


dalam ruang kabinet harus
berada di tengah atau
disamping dari permukaan
bidang kerja dan terlihat dari
bukaan panel, harus dapat
meminimalisir lalu lintas di
belakang operator, dan pada
bagian depan pembakar
udara tidak boleh dihalangi
dengat kertas,pipet maupun
bahan lain. Kabinet
biosafety pada bagian
permukaan harus
dibersihkan pada saat
memulai dan mengakhiri
pekerjaan dengan
Gambar 4. Diagram kabinet biosafety level
level- 3(glove
menggunakan disinfektan
box). A: Lubang sarung tangan panjan g, B:
yang sesuai. Sebaiknya
Jendela, C: Buangan dengan saringan HEPA
dilakukan pemanasan
ganda, D: Saringan HEPA unruk pemasukan
terlebih dahulu selama 5
udara, E: Saluran untuk autoklaf, F: Tangki
menit sebelum dan setelah
bahan kimia buangan. Dibutuhkan
selesai pekerjaan diruang
sambungan antara buangan kabinet
kabinet pada bagian kipas
dengan sistem buangan udara bangunan.
kabinet (Phoenix Controls
.(www.techef.in diakses agustus, 2018).
Corporation, 2003).

Prosedur dan Perencanaan keadaan darurat harus dapat epidemiological (WHO,


dalam Keadaan Darurat di menyediakan prosedur 2006).
Laboratorium BSL 3 operasional untuk tindakan
pencegahan terhadap Dekontaminasi dan
Laboratorium biosafety level adanya bencana alam Sterilisasi
3 mengharuskan untuk (banjir, kebakaran, gempa
membuat form perencanaan bumi serta ledakan), Penelitian pada biosafety
tindakan pencegahan sesuai penilaian risiko biohazard, laboratorium level 3 harus
dengan risiko organisme dan manajemen mengenai selalu memperhatikan
hewan yang ditangani, serta paparan kecelakaan dan prinsip biosafety dalam
membuat rencana tertulis pembebasan gas beracun, melakukan dekontaminasi
untuk pekerjaan yang evakuasi darurat pada dan pengolahan limbah yang
berhubungan dengan manusia dan hewan, baik juga aman bagi
kecelakaan. Adanya otoritas perawatan medis darurat lingkungan. Adapun faktor
kesehatan lokal dan/atau untuk orang yang terluka, yang mempengaruhi
nasional harus dilibatkan pengawasan medis untuk efektifitas dekontaminasi
dalam pengembangan orang yang terpapar, bahan biologis adalah
rencana kesiapan/kesigapan memiliki manajemen klinik adanya aktifitas
pada saat keadaan darurat untuk orang yang terpapar, laboratorium biomedik yang
terjadi. Perencanaan dalam dan penyelidikan menghasilkan bahan biologis

6
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

dengan berbagai macam dapat dilakukan dengan dapat dilakukan


karakteristik sifat bahan dan metode fisik maupun kimia menggunakan alkohol, fenol
agen biologi yang digunakan. (William,et.al., 2008). Secara dan turunannya, quaternary
Prinsip kerja dari pada agen fisik dapat dilakukan dengan ammonium compoundsserta
dekontaminasi tersebut beberapa cara seperti dapat pula dilakukan dengan
dapat dipengaruhi oleh metode pemanasan menggunakan klorin,
beberapa hal berikut ini (perebusan, pasteurisasi, iodophors, glutaraldehid,
yaitu berdasarkan sifat autoklaf), metode kering hidrogen peroksin serta gas
permukaan yang (panas langsung, insenerasi formaldehid (Department of
didekontaminasi, jika ), filtrasi, radiasi sinar uv, Health and Human Services,
permukaan lebih berpori dan radiasi ionisasi atau 2009).
kasar maka semakin lama microwaves). Secara kimia
disinfektan menjadi efektif.
Jumlah mikroorganisme,
dimana konsentrasi
mikroorganisme yang lebih
tinggi membutuhkan waktu
yang lebih lama dalam
dekontaminasi. Resistensi
mikroorganisme terhadap
germisida bahan kimia.
Keberadaan bahan organik
seperti protein (darah, cairan
tubuh dan jaringan) dapat
memperlambat aktifitas
disinfektan tertentu. Jangka
waktu paparan dan suhu
juga hal yang sangat
mempengaruhi efektifitas
dekontaminasi, sehingga
semakin lama waktu
pemaparan maka akan
meningkatkan efektifitas
disinfektan.

Agen kimia dengan variasi


Gambar 5. Alat Pelindung Diri (APD) untuk Laboratorium
disenfektan tingkat tinggi
Biosafety Level – 3. Baju perlindungan harus
dan rendah, seperti larutan
bersifat solid-front gowns, penutup kepala
klorin dengan konsentrasi
dan penutup sepatu. Sarung tangan dengan
tinggi dapat digunakan untuk
2 lapis. head covers, and shoe covers. Gloves
dekontaminasi tumpahan
are double-layered. Masker serta kacamata
kultur atau agen infeksi yang
harus digunakan (sumber: Labster Theory,
terkonsentrasi dalam
2018).
penelitian atau laboratorium
klinis. Pengendalian
mikroorganisme dalam
dekontaminasi dan sterilisasi

7
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

Perlengkapan perlindungan kimia, cryogen, benda tajam Environmental Health &


diri (APD) dan maupun dari hewan. Safety, 2017).
perlengkapannya. Pelindung wajah untuk
melindungi dari adanya Pengolahan Limbah
Staf peneliti yang akan cipratan bahan kimia
bekerja pada laboratorium maupun bahan infeksius Bekerja di biosafety
biosafety level 3 seharusnya lainnya, termasuk laboratorium level 3
sudah memiliki kepahaman menggunakan masker N95 tentunya sangat
mengenai keamanan dan yang memiliki pori masker memerlukan penanganan
keselamatan kerja di yang kecil dan keamanan khusus dalam pengolahan
laboratorium tersebut. yang baik, pelindung mata limbah yang baik dan tepat
Pentingnya keselamatan dan dengan menggunakan sehingga penularan penyakit
keamanan kerja di kacamata goggles. maupun infeksius dapat
laboratorium sangat Pelindung kaki (cap shoes) terhindar baik terhadap
berpengaruh terhadap untuk melindungi kaki dari pekerja di laboratorium
lingkungan sekitar dan diri tumpahan bahan kimia atau maupun terhadap
sendiri. Oleh sebab itu bahan infeksius. Jas lab (lab lingkungannya. Prinsip dasar
pelatihan bagi setiap staf coat) melindungi tubuh kita pengolahan limbah hasil
sangat diperlukan untuk dari langsungnya paparan kegiatan laboratorium
menghindari staf dari bahan infeksius. biomedik telah ditetapkan
paparan bahan kimia atau Meminimalisir adanya dalam komisi Kementrian
infeksius yang dapat aerosol pada tahap Lingkungan Hidup dan
menimbulkan cedera atau homogenesis dengan Kementrian Kesehatan di
cacat permanen. menggunakan vortex, Indonesia. Berikut adalah
Beberapa hal yang harus sentrifugasi, melepaskan jenis limbah yang terdapat di
diperhatikan dalam bekerja jarum syringe setelah Laboratorium Biosafety Level
di laboratorium biosafety penggunaan larutan. 3 yaitu :
level 3 yakni, adanya akses Mengembangkan prosedur 1. Limbah bersih atau tidak
yang terbatas bagi orang pembersihan tumpahan adanya infeksius, yakni
yang tidak berkepentingan seperti membuat spill kit limbah yang tidak
dalam riset dilarang masuk, disetiap laboratorium. mengalami adanya
selalu memperhatikan tanda Praktik higienis personil kontaminasi baik dari
bahaya atau simbol yang dengan pengerjaan system limbah biologis
terdapat pada setiap alat aseptis. Melepaskan mauapun limbah kimia.
ataupun ruangan. Perlunya perlengkapan APD pada saat Penanganan untuk
alat perlindungan diri pada selesai melakukan pekerjaan limbah ini pun berbeda
saat bekerja di laboratorium sebelum meninggalkan dengan limbah yang
biosafety level 3. Alat laboratorium. Mencuci mengalami infeksius.
perlindungan diri yang biasa tangan dengan sabun atau 2. Limbah biologis, yakni
digunakan terdiri dari sarung air setelahmelepaskan limbah biasanya
tangan (doubleglove)pada perlengkapan APD. mengandung agen
setiap pekerjaan di Kesadaran pada setiap infeksius atau memiliki
laboratorium, latex atau vinil personil akan tanggung material dengan
yang dapat melindungi dari jawab bersama untuk konsentrasi atau
bahaya bahan infeksus atau pencapaian laboratorium kuantitas yang cukup
sarung tangan khusus untuk yang baik dan aman (Yale aktif secara biologi
melindungi dari bahaya untuk menyebabkan

8
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

infeksi pada manusia. Metode pemusnahan dan tercemar harus dibuang


Adapun jenis limbah penanganan limbah harus pada limbah khusus
biologis adalah darah dilakukan berdasarkan benda tajam.
total (serum, darah peraturan yang telah
manusia total), barang ditetapkan oleh Kementrian Pembuangan limbah
tajam (jarum, scalpel, Lingkungan Hidup dan kimia. Limbah kimia
pencukur, peralatan Kementrian Kesehatan di berbahaya dilarang
yang berasal dari kaca), Indonesia. Hal yang perlu untuk dibuang dalam
barang plastik, pecah diperhatikan dalam tempat pencuci (sink).
belah, atau peralatan penangan limbah Identifikasi dan selalu
habis pakai yang laboratorium biosafety level memisahkan antara
terkontaminasi, kultur 3 adalah : limbah kimia berbahaya
sel baik dalam bentuk sesuai dengan
sel pasien primer, kultur 1. Pelabelan. Pentingnya karakteristik alamiah
galur sel yang pelabelan pada tempat bahan kimia
kelanjutan.Supernatant sampah agar tersebutsehingga dapat
kultur yang berasal dari pembuangan tidak mencegah adanya reaksi
kultur sel pasien primer, dicampuradukkan kimia yang berbahaya.
kultur galur sel yang antara sampah bersih Tidak lupa untuk selalu
terinfeksi, alat pelindung (sampah kertas, sampah menggunakan APD
diri yang terkontaminasi, organik) dengan sampah untuk menangani
tisu yang kotor (sampah bahaya / limbah laboratorium
terkontaminasi, kultur biohazard dan non (Biosafety dan
bakteri, DNA, limbah hazard). Biosecurity
patologis serta limbah PRVKPUI,2016).
hewan. Limbah kimia, 2. Penyimpanan dan
merupakan limbah yang penanganan limbah. 3. Adanya pemahaman
terkontaminasi Limbah bersih yang mengenai pedoman
mikrobiologi dan yang berasal dari kantor dan umum untuk bekerja di
berpotensi laboratorium yang telah laboratorium Biosafety
terkontaminasi. Limbah disertakan label Level 3 ini maka
seperti ini harus kemudian dikumpulkan diharapkan personal
dilakukan dengan untuk di autoklaf yang bekerja di
penanganan yang lebih sebelum limbah laboratorium ini harus
khusus yakni harus tersebut dibuang. bertanggung jawab akan
mengklasifikasikan jenis Limbah biologis dikoleksi dirinya sendiri dan dapat
limbah agar dapat terpisah mulai dari awal mengikuti segala aturan
ditangani secara pembuangan hingga yang ada demi
tepat.Limbah yang akhir pembuangan, keselamatan (Biosafety)
dimaksud adalah limbah selalu melakukan diri sendiri maupun
cairan, limbah padat, dekontaminasi terhadap lingkungan sekitar,
limbah kimia beracun, limbah biologis sebelum sehingga kegiatan
limbah radioaktif. dimusnahkan. Limbah laboratorium biosafety
berbahaya dimasukkan level 3 ini dapat berjalan
Penangan Limbah di kedalam plastik yang sesuai dengan standar
Laboratorium Biosafety berlabel BIOHAZARD, internasional dan
Level 3 termasuk benda tajam tersertifikasi. Bagi

9
BioTrends Vol.9 No.2 Tahun 2018

instansi pemerintah Biomedik. PRVKP UI 7588 Revised October


atau swasta yang akan RSCM. Jakarta 2017. sehs.yale.edu/.
membangun gedung
dengan fasilitas BSL-3 William A. Rutala, Ph.D.,
harus selalu M.P.H., David J.
memperhatikan segala Weber, M.D., M.P.H.,
sesuatunya baik dari hal and the Healthcare
kecil maupun besar, baik Infection Control
dari segi biosafety juga Practices Advisory
biosecurity Committee (HICPAC).
laboratoriumnya agar 2008. Guideline for
dapat selalu terkendali. Disinfection and
Sterilization in
Daftar Pustaka Healthcare Facilities.
USA.
Department of Health and
Human Services. WHO. 2004. Laboratory
2009.Biosafety in Biosafety Manual.
Microbiological and Third Edition. ISBN 92
Biomedical 4 154650 6 (LC/NLM
Laboratories. 5th classification: QY 25)
Edition. Public Health WHO/CDS/CSR/LYO/20
ServiceCenters for 04.11. Geneva
Disease Control and
Prevention National Www.techef.in. 2018.
Institutes of Health. Biosafety Levels and
HHS Publication No. Biosafety Cabinet.
(CDC) 21-1112. Slide Presentation.
Diakses 01 Agustus
Labster Theory. 2018. 2018.
Personal Protection
Equipment. Zurich WHO. 2006. Biorisk
Sihlquai 131 8005 Management :
Zurich Switzerland. Laboratory Biosecurity
Guidance. September.
Phoenix
ControlsCorporation. Yale Environmental Health &
2003. BSL-3 safety. 2017.
Laboratory Design Biological Safety BSL3
Resource. USA. Laboratory Manual.

Tim PRVKP FKUI-RSCM. Yale University, 135 College


2016. Biosafety dan Street, Suite 100, New
Biosecurity: Di dalam Haven, CT 06510
Laboratorium Telephone: 203-785-
Biomedik dan dalam 3550 / Fax: 203-785-
Praktik Teknik

10

Anda mungkin juga menyukai