1. Waktu tunggu rawat jalan terbilang lama karena, pasien membutuhkan waktu rata-rata 87 menit untuk mendapatkan pemeriksaan oleh
dokter spesialis. Sedangkan target waktu tunggu rawat jalan adalah ≤60 menit
2. Jam visite dokter spesialis idealnya dilakukan sebelum jam 11.00 wita, tetapi dari hasil analisa capaian indikator hanya sekitar 68 % dari
target capaian 100%. Sehingga disimpulkan sebesar 32 % dokter spesialis, visite di atas jam 11.00 wita.
3. Kelengkapan assesmen nyeri setiap ruangan sudah mencapai 86 % dari target capaian 100 %
4. Belum ada data untuk waktu tunggu pelayanan resusitasi (Respon Time Code Blue)
5. Waktu tunggu pelayanan USG rawat inap belum mencapai target 80 %. Hal ini menunjukan pasien dapat di USG kurang dari 3 hari sejak
orderan dokter n baru mencapai 53%
6. Kesesuaian Penandatanganan Persetujuan Operasi sudah mencapai target dengan presentase 100 %
7. Tidak ada Peresepan Obat Tidak Sesuai Formularium.
8. Kepatuhan Pelaksanaan Protokol Risiko Jatuh sudah di jalankan di semua unit kerja 90% dari target 100%
9. Tidak ada Kesalahan Penulisan Resep
10. Pemantauan Status Fisiologis Pasien Pasca Anesthesi setiap 15 menit di Ruang Pemulihan (RR) selalu dilakukan oleh petugas
di ruang IBS, sehingga target capaian terpenuhi sebesar 100 %.
11. Kelengkapan Discharge Summary selalu diperhatikan oleh petugas yang ada diruangan. Sehingga pasien pulang dapat
membawa resume untuk kontrol kembali saat rawat jalan. Hal ini ditunjukan pada presentase capaian indikator sebesar 82%.
12. Angka Kejadian Phlebitis Akibat Pemasangan Infus Intravena (Kateter Intravena) masih ditemukan di unit kerja, terbukti
dengan presentase 23% kejadian plebitis yang terjadi di unit kerja. Sedangkan batas capaian untuk phlebitis adalah hanya 5 %.
Rekomendasi
1. Persentase Pelaksanaan Prosedur Identifikasi Pasien Oleh Petugas Kesehatan sudah mencapai 93% dari target capaian 100% artinya
hampir seluruh tindakan yang akan dilakukan oleh petugas, selalu diawalai dengan identifikasi pasien.
2. Persentase Kesesuaian Pengisian Form Handover Yang Dilakukan Oleh Petugas Kesehatan sudah 94% capaiannya dari target ≥90% .
3. Persentase Pelaksanaan Komunikasi Efektif Verbal Atau Via Telepon Yang Dilakukan Readback Dan Verifikasi Dalam 1x24 Jam sebesar
82 % dari target capaian 100 %, dan sisanya 18% di verifikasi lebih dari 1 x 24 jam.
4. Persentase Pelaporan Critical Value Hasil Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium sebesar 49% dari capaian target 100%. Dari presentase
ini dapat disimpulkan sekitar 51 % hasil pemeriksaan diagnostik laboratorium dilaporkan pada dokter lebih dari 30 menit sejak dilakukan
pemeriksaan.
5. Persentase Permintaan (prescription/ R/) Elektrolit Konsentrasi Pekat (NaCl 3% , 7,46%) yang diencerkan di Instalasi Farmasi (tidak ada
data)
6. Persentase Pelaksanaan Prosedur Marking Side sudah memenuhi target capaian indikator sebesar 100%.
7. Kelengkapan Pengisian Format Check List Keselamatan Pasien Pada Pasien dengan Tindakan Pembedahan Dengan Sedasi dan local
Anestesi, dan Prosedur Diagnostik Invasive sudah mencapai target 100%.
8. Persentase Kepatuhan Petugas Kesehatan Dalam Melakukan Kebersihan Tangan Dengan Metode Enam Langkah Dan Lima Momen sudah
mencapai 73% dari 80% standar capaian.
9. Tidak ada Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatan Rawat Inap Di Rumah Sakit selama bulan juli, agustus, september 2018 sehingga target
capaian untuk indikator terpenuhi yaitu sebesar 0 %.
Rekomendasi
INDIKATOR MUTU UNIT KERJA RSUD TOTO KABILA
HASIL
RATA
CAPAIAN TARGET
INDIKATOR JULI AGUS SEPT CAPAIAN
A. Area Manajerial
1. Ketersediaan stok obat penting (kritikal) bagi pasien yang dibutuhkan di rumah sakit
0 22 28 100 % 17
2. Ketersediaan Reagen di laboratorium
99 98 97 ≥80 % 98
3. Insiden Rate Tertusuk Jarum
0 1 0 0% 0
4. Kepuasan Pelanggan
90 90 90 ≥90 % 90
5. Kepuasan Pegawai
72 72 72 ≥90 % 72
6. Trend 10 Besar Diagnose Dan Data Demografi Yang Bersangkutan
-
7. Persentase realisasi penerimaan dibandingkan dengan target penerimaan
100 %
8. Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK)
≥75 % 33%
9. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)
≥82%
10.Terlaksananya Pemantauan Fungsi Peralatan Critical secara Rutin 10
100 100 0 100 % 100
11. Terkalibrasinya Seluruh Alat Critical.
100 100 100 100 % 100
12. Ketersediaan handrub di rumah sakit
Analisa :
1. Pencegahan dan pengendalian infeksi, Angka kejadian infeksi aliran darah perifer
surveilans dan pelaporan (Plebitis)
Aspek Spesifik Klinik / Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Surveilans dan Pelaporan
Definisi Phlebitis merupakan inflamasi pada vena, yang ditandai dengan adanya daerah
Operasional yang merah, nyeri dan pembengkakan di daerah penusukan atau sepanjang vena
Kriteria Inklusi Pasien rawat inap yang terpasang infus (kateter intravena)
Alasan Pemilihan Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis mutu dan
Indikator keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit
Numerator (N )
Formula x 100 ‰=… ‰
Denominator (D)
Area Monitoring
1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data kejadian Phlebitis akibat
pemasangan infus intravena, dan melakukan rekapitulasi jumlah numerator,
denominator, pencapaian sesuai formula.
INTRAVENA (KATETER
INTRAVENA) PER HARI
JUMLAH PASIEN YANG
PPA
PHLEBITIS TERJADI
TERPASANG INFUS
NAMA PASIEN
TANGGAL
PROFESI
NAMA
KET
NO RM
HARI
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Alat Audit:
1
Lampirkan Alat 2
Audit:
3
dst
Catatan
Buat rincian pada kolom 4 sampai kolom 10 jika terjadi kasus phlebitis
Tujuan
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien
Peningkatan
khususnya dari infeksi rumah sakit
Mutu
Kriteria Karyawan RSUD Toto Kabila yang sedang menjalani cuti, dan tugas
Eksklusi belajar di luar gorontalo
Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam
mencegah infeksi nosokomial. Tangan adalah 'instrumen' yang digunakan
untuk menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga
Alasan untuk keperluan pribadi seperti makan. Ignaz Semmelweis adalah orang
Pemilihan pertama yang menunjukkan pentingnya penularan infeksi melalui tangan.
Indikator Ketika ia menjadi staf dokter di rumah sakit di Vienna pada tahun 1840-
an ia memperhatikan bahwa cuci tangan ternyata dapat mencegah
penularan infeksi. Sejak itu, ditunjang dengan penelitian, cuci tangan jadi
komponen paling penting dalam pencegahan infeksi.
Numerator ( N )
Formula x 100 %=… %
Denominator (D)
Lampirkan Alat
Audit:
BLANKO SURVEY KEPATUHAN MELAKUKAN HAND HYGIENE
INSTALASI : RUANG: HARI: TANGGAL: JAM:………….SAMPAI………… OBSERVER :
NO TENAGA KESEHATAN SBL KONT STL KONT SEBELUM STL TERPAPAR STL KONTAK KEPATUHAN
PASIEN PASIEN TINDAKAN CAIRAN LINGKUNGAN HAND HYGIENE
1 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
2 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
3 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
4 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
5 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
6 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
7 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
8 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
9 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
10 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
11 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
12 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
13 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
14 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
15 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
16 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
17 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
18 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
19 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
20 D P CS PL PR FT PG DM MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
TOTAL
% KEPATUHAN % %
Keterangan :
D : Dokter PG : Petugas gisi
P : Perawat DM : Dokter Muda
CS : Cleaning service MP : Mahasiswa perawat
PL : Petugas lab Kepatuhan melakukan hand hygiene :1. Hand hygiene sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
PR : Petugas radiologi 2. Hand Hygiene sebelum melakukan tindakan
FT ; Fisioterapi 3. Hand Hygiene setelah terpapar cairan tubuh pasien
4. Hand hygiene setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Denominator (D) Jumlah yang dibutuhkan di rumah sakit yang seharusnya tersedia dalam 1 bulan
Numerator (N )
Formula x 100 ‰=… ‰
Denominator (D)
Area Monitoring
Akan Diseminasi Tingkat Rumah Sakit: Diseminasi dilakukan oleh Direktur Utama dengan
Ke Staff instalasi/bidang/bagian terkait.
Format pencatatan