Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

FORMAT PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas klien
- Nama : Ny. K
- Umur : 46 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Agama : Kristen
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : IRT
- Suku / Bangsa : Manado/Indonesia
- Alamat : Jl. Dl Panjaitan
- Penghasilan : -
2. Identitas penanggung
- Perawatan dan pengobatan di tanggung oleh klien sendiri
- Penanggung jawab / orang yang terdekat : Suami

B. Data fisiologis / biologis


1. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keluhan Utama : Klien mengeluh demam
- Sifat keluhan : Hilang timbul
- Mulai timbul keluhan : 8 hari yang lalu
- Keluhan yang menyertai : Nyeri uluh hati, mual-muntah
- Faktor pencetus : Tidak tahu
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
- Penyakit yang pernah diderita : Malaria
- Riwayat opname : Pernah

1
- Riwayat trauma : Tidak ada
- Riwayat operasi : Tidak ada
- Riwayat transfusi darah : Tidak ada
- Riwayat alergi : Tidak ada

C. Riwayat aktifitas sehari-hari


1. Nutrisi
a. Kebutuhan nutrisi sebelum sakit
- Pola makan : Baik
- Frekwensi makan : 3x/hari
- Nafsu makan : Baik
- Jenis makanan yang di konsumsi : Nasi,sayur,ikan,tahu,tempe
- Jenis makanan yang di suakai : 4 sehat 5 sempurna
- Makanana pantangan : Tidak ada
- Antropometri :
o TB : 158 cm
o BB : 75 kg
b. Kebutuhan nutrisi selama sakit
- Pola makan : Kurang baik
- Frekwensi makan : 2x/hari
- Nafsu makan : Kurang baik
- Jenis makanan yang di konsumsi : Nasi,sayur,ikan,tahu,tempe
- Jenis makanan yang di suakai : 4 sehat 5 sempurna
- Makanana pantangan : Tidak ada
 Antropometri :
a. TB : 158 cm
b. BB : 75 kg
c. IWL : 10-15 ml/KgBB/hari = ……..ml/hari
- Masalah pemenuhan Nutrisi : Tidak ada
c. Kebutuhan minum sebelum sakit
- Frekwensi : 6-8x/hari
- Jenis minuman yang di konsumsi : Air putih
d. Kebutuhan minum selama sakit
- Frekwensi : 6-8x/hari
- Jenis minuman yang di konsumsi : Air putih
- Balance Cairan = Intake (1500ml) = Output (……………..) =
………. ml
2. Eliminasi

2
D. Defikasi sebelum sakit
- Frekwensi : 1x/hari
- Konsistensi : Lunak
- Warna : Kecoklatan
- Keluhan : Tidak ada

E. Defikasi selama sakit


- Frekwensi : 2hari 1x
- Konsistensi : Lunak
- Warna : Kecoklatan
- Keluhan : Tidak ada

F. Miksi sebelum sakit


- Frekwensi : 6x/hari
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Khas
- Keluhan : Tidak ada
- Kelancaran : Baik

G. Miksi selama sakit


- Frekwensi : 6x/hari
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Khas
- Keluhan : Tidak ada
- Kelancaran : Baik

1. Kebutuhan hygiene person


H. Kebersihan diri sebelum sakit
- Kebiasaan mandi : Baik
- Frekwensi mandi : 2x/hari
- Kebersihan rambut : Baik/bersih
- Kebersihan gigi : Baik/bersih
- Kebersihan kuku : Baik/bersih
- Kebersihan kulit : Baik/bersih

I. Kebersihan diri selama sakit


- Kebiasaan mandi : Baik
- Kebersihan rambut : Kurang baik
- Kebersihan gigi : Baik/bersih
- Kebersihan kuku : Baik/bersih
- Kebersihan kulit : Baik/bersih

2. Kebutuhan istirahat dan tidur


J. Pola istirahat dan tidur sebelum sakit
- Tidur siang : Baik
- Tidur malam : Baik
3
- Keluhan : Tidak ada
- Penyebab : Tidak ada

K. Pola istirahat dan tidur selama sakit


- Tidur siang : Kurang baik
- Tidur malam : Kurang baik
- Keluhan : Klien mengatakan sulit tidur
- Penyebab : Karena lingkungan rumah sakit

3. Aktifitas dan olah raga


a. Sebelum sakit
- Olah raga yang disenangi : Tidak ada
- Frekwensi oleh raga : Tidak ada
b. Selama sakit
- Tidak ada kegiatan olah raga yang dilakukan : Tidak ada
- Bagaimana mobilitas di TT : Pergerakan Bebas

L. Data psikologi
1. Tanggapan klien sehubungan dengan penyakitnya : Klien paham
akan penyakitnya
2. Harapan klien sehubungan dengan penyakitnya : Klien berharap
segera sembuh dari penyakitnya
3. Emosional klien : Stabil
4. Respon keluarga terhadap sakit klien : Baik

M. Pola interaksi sosial budaya


1. Orang yang dekat dengan klien : Suami
2. Cara mengatasi masalah : Bertukar Pendapat
3. Interaksi dengan keluarga : Baik
4. Interaksi dengan tetangga : Baik
5. Hal-hal yang menjadi pantangan : Tidak ada
6. Status rumah tinggal : Milik pribadi
7. Keadaan lingkungan rumah : Bersih

N. Data spiritual

4
1. Keyakinan terhadap Tuhan : Pasien mengaku
taat beribadah sesuai ajaran agamanya
2. Keyakinan terhadap obat :

O. Data ketergantungan
a. Kebiasaan merokok : Klien tidak merokok
b. Kebiasaan Minum minuman Keras : Klien tidak pernah minum-minuman
keras
c. Kebiasaan Narkoba : Klien tidak menggunakan narkoba

II. PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN
A. Pengamatan secara umum
1. Keadaan umum : Baik/Normal/Lemah
2. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis/Apatis/Somnolen
(GCS=E4V5M6)

B. Tanda-tanda vital
1. TD : 110/80 mmHg
2. Suhu Badan : 38,3 0C
3. Nadi : 96x/menit
4. Pernafasan : 24x/menit

C. Pemeriksaan fisik
1. Kulit dan kuku
a. Inspeksi
- Perubahan warna kulit : Normal
- Keadaan kulit : Lembab
- Kelainan kulit : Tidak ada
- Keadaan kuku : Bersih
- Kelainan kuku : Tidak ada
b. Palpasi
- Suhu kulit : Hangat
- Turgor kulit : < 2 detik (normal)
- Status sensorik : Normal
5
2. Kepala dan rambut
a. Inspeksi
- Bentuk kepala : Normal
- Pergerakan kepala : Normal
- Kebersihan rambut : Kurang
- Ekspresi wajah : Lemas
b. Palpasi
- Massa tumor : Tidak ada massa
- Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
- Tekstur rambut : Tidak rontok
3. Mata
a. Inspeksi
- Struktur luar mata : Normal
- Bentuk bola mata : Normal
- Pergerakan bola mata : Normal
b. Palpasi
- Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
- Tidak teraba benjolan : Tidak teraba benjolan
4. Hidung
a. Inspeksi
- Struktur luar : Normal
- Polip : Tidak ada polip
- Pengeluaran sekret : Tidak ada sekret
b. Palpasi
- Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c. Tes penciuman : Normal
5. Telinga
a. Inspeksi
- Struktur luar : Normal
- Struktur dalam : Normal
b. Palpasi
- Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
6. Pemeriksaan mulut dan faring
- Kelainan bibir : Tidak ada / bibir simetris

6
- Keadaan gusi : Gusi berwarna merah muda
- Keadaan mukosa mulut : Mukosa bibir lembab
- Keadaan lidah : Lidah bersih
- Keadaan bibir : Lembab
- Keadaan selaput lendir : Lembab
- Bau pernfasan : Normal
7. Pemeriksaan leher
a. Inspeksi
- Pergerakan leher : Dapat bergerak normal
- Pembesaran kelenjar leher : Tidak ada pembesaran
- Perubahan warna kulit : Warna kulit normal
b. Palpasi
- Kelenjar gondok/tiroid : Tidak ada pembesaran
- Massa tumor : Tidak ada massa
- Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
8. Pemeriksaan thorax
a. Inspeksi
- Bentuk dada : Simetris
- Pembesaran dada : Tidak ada
- Tipe pernafasan : Eupnea (normal)
b. Palpasi
- Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk perut : Simetris
b. Pelebaran pembuluh darah : Tidak ada
- Nyeri tekan : Tidak ada
c. Auskultasi :
d. Perkusi : Tympani (normal)
10. Pemeriksaan daerah femoralis
a. Inspeksi
- Limpadenitis : Tidak ada
- Kelainan kulit : Tidak ada
b. Palpasi
7
- Massa tumor : Tidak ada massa
- Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
11. Pemeriksaan ekstremitas
a. Ekstremitas atas : Tidak terdapat atropi otot atau
kelainan tungkai atas, rentang gerak bebas ke segala arah, kekuatan
otot (5555)
a. Ekstremitas bawah : Tidak terdapat atropi otot atau
kelainan tungkai bawah, rentang gerak bebas ke segala arah, kekuatan
otot (5555)
12. Pemeriksaan diagnostik
a. Foto rontgen : Tidak ada
b. Laboratorium (darah lengkap)
- HB : …………. N. 14-16 gr %
- Leukosit : …………. N. 6000/mm3
- Trombosit : …………. N. 150.000/mm3
- Segm : …………. N. 50
- Lymp : 0,8 N. 20
- DDR :

D. Pengobatan dan perawatan


a. Pengobatan yang diprogramkan
 IVFD RL 20tpm
 Paracetamon drips 3x500 mg
 Inj. Ranitidin /12jam
 Antasida 5gr 3x1 cth
b. Perawatan yang diprogramkan
 ……………………………

8
E. Klasifikasi data / Pengelompokan Data
Data Subjektif Data Objektif
- Pasien mengatakan demam - KU : Lemah
- Pasien mengatakan nyeri uluh hati - Pasien tampak lemas
- Pasien mengatakan mual-muntah - Pasien tampak menggil
- Pasien mengatakan tidak nafsu - Pasien tampak meringis skala 4
makan - Kulit pasien terasa hangat
- Pasien mengatakan sulit tidur siang - TD : 110/80 mmHg
maupun malam hari - N : 96x/menit
- Pasien mengatakan pusing dan leher - RR : 24x/menit
tegang - SB : 38,3°C
- SpO² : 98 %

F. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Subjektif : Proses penyakit Hipertermia
Pasien mengatakan demam
Objektif :
- SB : 38,3°C
- TD : 110/80 mmHg
- N : 96x/menit
- RR : 24x/menit
- SpO² : 98 %
- Pasien tampak menggil
- Pasien tampak lemas
- Kulit pasien terasa hangat
Subjektif : Agen Pencedera Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri uluh hati Fisiologis
- Pasien mengatakan pusing dan leher

9
tegang
Objektif :
- Pasien tampak meringis skala 4
- Pasien tampak lemas
Subjektif : Distensi Lambung Nausea
Pasien mengatakan mual-muntah
Objektif :
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak mual-muntah

Subjektif : Hambatan Lingkungan Gangguan Pola


Pasien mengatakan sulit tidur pada siang Tidur
maupun malam hari
Objektif :
Pasien tampak

G. Prioritas Masalah (Diagnosa Keperawatan) = Problem Etiologi Sign/symptom


1. Hipertermia b/d proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh diatas normal,
kulit terasa hangat, kulit merah (D.0130)
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis ditandai dengan mengeluh nyeri,
tampak meringis (D.0077)
3. Nausea b/d distensi lambung ditandai dengan mengeluh mual, merasa
ingin muntah, tidak berminat makan (D.0076)
4. Gangguan pola tidur b/d hambatan lingkungan ditandai dengan mengeluh
sulit tidur (D.0055)

10
PERENCANAAN KEPERAWATAN

NAMA : Ny.K RUANG : Asther


NO. REG : TANGGAL :

TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN


DITEMUKAN KRITERIA HASIL
Sabtu, Hipertermia b/d proses penyakit ditandai Tujuan: Manajemen Hipertermia (I.15506)
4 Juni 2022 Setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan suhu tubuh diatas normal, kulit
keperawatan diharapkan suhu - Identifikasi penyebab hipertermia (mis.
terasa hangat, kulit merah (D.0130) tubuh pasien kembali normal Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
penggunaan inkubator)
Kriteria Hasil: - Monitor suhu tubuh
Definisi: 1. Menggil menurun = 5 - Monitor komplikasi akibat hipertermia
2. Kulit merah menurun = 5
Suhu tubuh meningkat diatas rentang
3. Suhu tubuh membaik = 5 Terapeutik
normal tubuh 4. Suhu kulit membaik = 5 Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut
hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)

Edukasi
Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu

Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis Tujuan: Manajemen Nyeri (I.08238)
Setelah dilakukan tindakan Observasi

11
ditandai dengan mengeluh nyeri, tampak keperawatan diharapkan nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
uluh hati, pusing dan leher frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
meringis (D.0077)
tegang pasien menurun - Identifikasi skala nyeri
Kriteria Hasil: Terapeutik
Definisi:
1. Keluhan nyeri menurun =5 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Pengalaman sensorik atau emosional yang 2. Meringis menurun = 5 (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kabisingan)
berkaitan dengan kerusakan jaringan
Edukasi
aktual atau fungsional, dengan onset Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
mendadak atau lambat dan berintensitas
Kolaborasi
ringan hingga berat yang berlangsung Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
kurang dari 3 bulan.

Nausea b/d distensi lambung ditandai Tujuan: Manajemen Mual (I.03117)


Setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan mengeluh mual, merasa ingin
keperawatan diharapkan mual- - Identifikasi dampak mual terhadap kualitas
muntah, tidak berminat makan (D.0076) muntah menurun hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas, kinerja,
tanggung jawab peran, dan tidur)
Kriteria Hasil: - Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan
Definisi: 1. Nafsu makan meningkat tingkat keparahan)
=5 - Monitor asupan nutrisi dan kalori
Perasaan tidak nyaman pada bagian
2. Keluhan mual menurun =
belakang tenggorok atau lambung yang 5 Terapeutik
3. Perasaan ingin muntah - Berikan makanan dalam jumlah kecil dan
dapat mengakibatkan muntah

12
menurun = 5 menarik
- Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak
berbau dan tidak berwarna, jika perlu

Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan makanan yang tinggi karbohidrat
dan rendah lemak

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Gangguan pola tidur b/d hambatan Tujuan: Dukungan Tidur (I.09265)
Setelah dilakukan tindakan Obsevasi
lingkungan ditandai dengan mengeluh
keperawatan diharapkan pasien - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
sulit tidur (D.0055) dapat tidur pada siang maupun - Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
malam hari dan/atau psikologis)

Definisi: Kriteria Hasil: Terapeutik


1. Keluhan sulit tidur menurunModifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan,
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu
=1 kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)
tidur akibat faktor eksternal. 2. Keluhan sering terjaga
menurun = 1

Yang Membuat Intervensi

------------------------

13
TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NAMA : Ny.K RUANG : Asther


NO. REG : TANGGAL :

NO HARI/TGL TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI TINDAKAN TTD


/ JAM
1. Memonitor TTV DS:
Pasien mengatakan demam

DO :
- Pasien tampak menggil
- Pasien tampak lemas
- Kulit pasien terasa hangat
- SB : 38,3°C
- TD : 110/80 mmHg
- N : 96x/menit
- RR : 24x/menit
- SpO² : 98 %

14
15
1. EVALUASI

NAMA : RUANG :
NO. REG. : TANGGAL :

NO. TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) TTD


S:

O:

A:

P:

16

Anda mungkin juga menyukai