Anda di halaman 1dari 3

TUGAS “BREAKING THE LIMITATIONS”

IDENTIFIKASI POTENSI HAMBATAN DAN CARA MENGATASI TERKAIT UPAYA MEMBANGUN BUDAYA BERAKHLAK

Nama : Fikry Dwi Anjani


Angkatan : Majalengka Angkatan 4
NDH : 14
Jabatan : Ahli Pertama Apoteker
Instansi : UPT Puskesmas Kadipaten – Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka

NILAI – NILAI PANDUAN PERILAKU/KODE


No AKSI HAMBATAN SOLUSI
ASN ETIK
1. Berorientasi 1) Memahami dan memenuhi • Melakukan pelayanan kesehatan terutama pelayanan • Sumber daya manusia • Pembagian jadwal kerja antar pegawai.
Pelayanan kebutuhan masyarakat kefarmasian di Puskesmas Kadipaten dan terutama profesi bidang
Puskesmas Pembantu Kadipaten guna memenuhi farmasi terbatas.
kebutuhan masyarakat.

2) Ramah, cekatan, solutif, dan • Melayani pasien dengan prinsip 5 S(Senyum, • Kurangnya kesadaran para • Mengedukasi kembali bahwa pentingnya sikap
dapat diandalkan Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). pegawai tentang sikap 5 S 5S saat melakukan pelayanan karena
kepada pasien. mencerminkan citra instansi.

2. Akuntable 1) Melaksanakan tugas dengan • Memakai seragam lengkap sesuai aturan yang • Kurangnya kedisiplinan • Memberikan contoh yang benar dalam
jujur, bertanggungjawab, cermat, berlaku dan datang ke kantor tepat waktu. pegawai berpakaian dan memberlakukan sistem reward
disiplin dan berintegritas tinggi • Membuat dan melaporkan laporan pelayanan • Terlambatnya pengumpulan dan punishment bagi yang melanggar.
kesehatan terutama bidanga farmasi seperti laporan data yang diperoleh dari • Dibuat timeline pengumpulan data dan deadline
pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi pegawai lain. untuk pembuatan laporan.
klinis secara akurat dan bertanggungjawab.

2) Mengunakan kekayaan dan • Menggunakan fasilitas kantor untuk bekerja seperti • Kurangnya kesadaran • Mengedukasi pegawai bahwa fasilitas kantor
barang milik negara/kantor secara penggunaan listrik, internet dan komputer. pegawai bahwa fasilitas hanya diperuntukkan untuk menunjang pekerjaan
bukan kepentingan untuk pribadi.
bertanggungjawab, efektif, dan kantor digunakan hanya
efisien. untuk bekerja.

3. Kompeten 1) Meningkatkan kompetensi diri • Mengikuti seminar maupun pelatihan secara online • Keterbatasan dana untuk • Mengikuti seminar yang dilakukan secara online
untuk menjawab tantangan yang maupun offline. mengikuti seminar. dan gratis yang diselenggarakan oleh organisasi
selalu berubah profesi.

2) Melaksanakan tugas dengan


kualitas terbaik • Memiliki dan memperbaharui sertifikat kompetensi
dari organisasi profesi guna melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis 1) Menghargai setiap orang apapun • Menjaga keharmonisan antar pegawai dengan tidak • Adanya rasa segan antar • Menyelenggarakan beberapa kegiatan bersama
latar belakangnya membeda-bedakan suku, agama maupun status pegawai. untuk menjaga keharmonisan.
kepegawaian dalam bekerja
• Melakukan aktivitas bersama untuk menjaga
keharmonisan seperti makan bersama, senam
bersama dan lain-lain.

2) Suka menolong orang lain • Saling membantu jika rekan kerja mengalami • Adanya rasa acuh tak acuh • Memberikan pemahaman bahwa saling
kesulitan antar pegawai karena membantu rekan kerja dapat meningkatkan
merasa bukan tupoksinya. keefektivitasan dalam bekerja serta memberikan
teladan yang baik.

5. Loyal 1) Memegang teguh ideologi • Melaksanakan apel dan melaksanakan upacara • Kurangnya kesadaran • Memberikan contoh yang baik dan disiplin,
Pancasila, UUD 1945, setia pada untuk memperingati hari besar nasional. pegawai terkait pentingnya memberlakukan sistem reward dan punishment
NKRI serta pemerintah yang sah apel dan peringatan hari bagi yang melanggar.
besar nasional.

6. Adaptif 1) Cepat menyesuaikan diri • Melaksanakan administratif pelayanan kesehatan • Kurangnya kecakapan • Mengedukasi dan memberikan modul, pelatihan
menghadapi perubahan dan kefarmasian melalui website resmi e-puskesmas pegawai dalam terkait pengoperasian komputer ataupun aplikasi.
Majalengka. mengoperasikan komputer
• Mengoptimalkan penggunaan mesin antrian mandiri atau aplikasi.
saat pelayanan kesehatan
2) Bertindak proaktif • Bersikap proaktif dan inisiatif dalam melaksanakan • Kurangnya kesadaran dan • Menanamkan dalam diri bahwa dalam
pelayanan kesehatan terutama pelayanan tanggungjawab dalam melayani masyarakat dilakukan dengan
kefarmasian. memberikan pelayananan penuh tanggungjawab dan sepenuh hati.
kesehatan.

7. Kolaboratif 1) Terbuka dalam bekerjasama • Bekerjasama dengan profesi tenaga kesehatan lain • Adanya rasa segan dan acuh • Mengedukasi dan menanamkan nilai bahwa
untuk menghasilkan nilai tambah guna melaksanakan pelayanan secara maksimal antar pegawai/profesi. kolaborasi antar profesi kesehatan sangat
penting dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai