Anda di halaman 1dari 2

Nama : m.

fatih al khusni
Prodi : hokum keluarga 4c
Nim : 2091014094
Tugas : uts usul fiqh perbandingan

1. Tulisan arab
2. Latar belakang terjadinya perbedaan madzhab ushul fiqh maupun fiqh, sebagaimana di
jelaskan oleh Muhammad syalthout dan Muhammad ali as – sayis, antara lain :
a) Perbedaan pemahaman ( pengertian ) tentang lafadz nash.
Hal ini merupakan bagian yang banyak menimbulkan perbedaan, karena boleh
jadi lafadz mempunyai (arti) lebih dari satu, adanya pengertian hakiki dan kiasan
atau perbedaan ‘urf mengenai arti sesuatu lafadz yang di gunakan.
b) Perbedaan dalam mustholah hadits.
Sebagaimana di jelaskan oleh syalout dana li as – syis, bahwa pembedaan dalam
masalah hadits ini bisa saja terjadi karena ada hadits yang sampai kepada sebagian
sahabat dan kepada yang lain tidak. Atau bisa jadi, berbeda dalam menilai
keberadaan hadits dan perawinya, atau bisa jadi suatu hadits sampai kepada
keduanya dengan di sepakati, tidak untuk mengamalkannya sebagian
mensyaratkannya dan sebagian yang lain tidak. Seperti hadits mursal.
c) Perbedaan dalam pemahaman dan penggunaan qoidah lughowiyyah nash.
Misalnya tentang kaidah al – a’m. sebagian pendapat mengatakan al – a’m
memfaedahkan qat’iy (pasti) jika tidak ada takhsisnya, sementara yang lain
mengatakan bahwa al – a’m tetap dzanniy, bukan qat’iy. Demikian di kemukakan
oleh wahab khalaf, dalam bukunya ushul fiqh.
d) Perbedaan dalam mentarjihkan dalil – dalil yang berlawanan (ta’arudl al -
adillah).
Abdul wahab khalaf dan zaky al – din sya’ban telah menjelaskan bahwa para
ulama’ berbeda pendapat adanya perlawanan dua dalil dan cara mengatasinya
melalui tarjih.sebagian berpendapat bahwa pada dasarnya tidak ada terjadi
perlawanan di antara dalil – dalil syara’ kecuali perlawanan secara dhahir sebagai
akibat dari proses pemahaman yang di lakukan oleh mujtahid.
e) Perbedaan tentang qiyas.
Masalah qiyas merupakan perbedaan yang sangat luas dalam ushul fiqh di
kalangan madzhab hokum. Perbedaan ini bukan saja antara yang menolak qiyas,
tetapi juga antara yang menerima qiyas pun timbul perbedaan dalam hal ini
intensitas penggunaannya.
f) Perbedaan dalam penggunaan dalil – dalil hokum.
Dari dalil – dali hokum syara’ dapat di bedakan kepada dua macam, yaitu ada
yang menyebutnya dengan dalil naqliy dan aqliy. Yang yang di maksud dengan
dalil naqliy ialah dalil – dalil al – kitab dan as – Sunnah, atau sering di sebut
dengan dalil yang di nashkan (mansusah).
g) Perbedaan dalam I’llat hokum.
Sebagai contoh, sebagai dintulis oleh syah wali allah al – dahlawi, yaitu “berdiri”
karena ada jenazah yang lewat. Sebagian pendapat mengatakan bahwa berdiri
merupakan penghormatan kepada malaikat sehingga meliputi semua maya, baik
mukmin maupu kafir.
h) Perbedaan dalam masalah nasakh.
Nasakh dalam pengertian Bahasa berarti menggantikan menghapus atau
kehilangan (at-tabadul, ar – rof’u dan al izalah.

Anda mungkin juga menyukai