Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STUDI ISLAM ASIA TENGGARA

Tentang : Islam di laos

Dosen pengampu : Alfajri lubis,M.M

Disusun oleh :

1. Aisahtul Mardiah (01345.111.17.2021)


2. Helmida Rahmi (01348.111.17.2021)
3. Rika Ismawati (01362.111.17.2021)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI TUANKU TAMBUSAI

PASIR PENGARAIAN

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Masuknya Islam dan perkembangannya di Asia Tenggara” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah pada mata kuliah “Studi Islam Asia Tenggara”

selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
perkembangan moral dan spiritual peserta didik bagi para pembaca dan juga
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Alfajri lubis, M.M selaku
dosen pengampu mata kuliah “Studi Islam Asia Tenggara” yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pasir Pengaraian, 04 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latara belakang………………………………………………………………………………………………2
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………….3
1.3 Tujuan penulisan………………………………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………….5
A. Bagaaimana teori-teori islam di laos…………………………………………………………………..6
B. Bagaimana cara datangnya islam di laos…………………………………………………………….7
C. Bagaimana Perkembangan Islam Di Laos………………………………8

D. Bagaimana Tahap-Tahap Perkembangan Islam Di Laos………………..9

E. Bagaimana Pengaruh Islam Di Laos …………………………………..10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………..11


A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA….……………………………………………………………………………………………………..12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Politik Islam Asia Tenggara tidak aakan mendapatkan sesuatu yaang


lengkap tanpa melibatkan peeran kajian sejarah islam di kawasan asia
tenggara.berbeda dengan beberapa kawasan lainnya,masuknya islam keasia
tenggara melalui beberapa proses, antara lain dengan cara perdagangan dan
dakwah.Hal tersebut memainkan peran yng cukup pentimg dalam proses dalam
politik islam di Asia tenggara Hal tersebut juga menguatkan penilain bahwa islam
mampu menjadi sebuah kekuatan politik yang di bawa oleh pemeluknya dalam
melakukan sebuah proses politik.

Dengan demikian,hal tersebut menjadi dasar dalam memulai kajian ini


agar senantiasa memberikan sebuah pemahaman baru tentabg berbagai hal polaa
politik Islaam di Asia Tenggara,khususnya negara Laos.Negara Laos di pilih
berdasarkan peranan dalam umat Islam di kawasan Negara tersebut yang berbeda
dengan negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.dari dasar perbedaan ini,seperti
jumlah umat Islam yang sangaat rendah di banding dengan negara negara lain
sehingga menimbulkan rangasangan untuk mengkaji lebih jauh peranan dari umat
Islam pada tahap politik Islam di Asia Tenggara. Dengan begitu,kajian ini di
harapkan akan meemberikan sebuah pembendaharaan pengetahuan yang cukup
untuk kegiatan analisa dalam perbandingan perbandingan antara Islam dan politik
pada tahapan geo-politik.

B. Rumusan masalah

1.Bagaimana teori-teori masuknya Islam di laos ?

 2. Bagaimana berkembangan Islam di laos?


3.. Bagaimana komunitas islam di laos ?

C. Tujuan

1. Memahami teori masuknya islam di laos

2. Mengetahui berkembangnya islam di laos

3. Mengetahui komunitas muslim di laos


BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Islam di Laos

Islam memasuki wilayah asia selama abad pertama Hijryah. Inti


komunitas muslim pertama di bangun oleh para pedangang arab dan
persia,terutama para pelaut dari arabiah selatan tampak bahwa semua komunitas
muslim di lautan india dan lebih jauh lagi dari afrika timur sampai sampai ke
indo-china pengikut mazhab syafi’I yang menjadi mazhab terpenting di arabia
selatan. Lebih jauh, banyak komunitas minoritas di negara-negara di asia
kenyataanya dulu merupakan negara-negara muslim merdeka yang di gabungkan
secara paksa ke dalam entitas non muslim yang lebih besar.lebuh dari itu,orang –
orang muslim di aniaya di banyak negara asia.Dari perjalanan sejarah, umat
muslim di asia tenggara rata-rata mencapai setengah abad terlepas dari empayer
kolonia berdasrkan hitungan waktu tentunya telah banyak peristiwa yag telah di
1
saksikan oleh umat muslim asia tenggara sebagai suatu pengalaman empiris yang
memiliki makna tersendiri bagi kehidupan masa depan

Menurut analisa lain, Islam masuk ke Asia Tenggara, khususnya langsung ke


negara Laos berasal dari para pedagang Yunnan, Cina. Dengan begitu, Islam di
Laos menyebut keturunan dari para pedagang ini dengan nama Chin Haw. Dari
para pedagang tersebut, kemudian umat Islam di Laos berkembang dengan
membangun tempat ibadah, seperti mendirikan masjid di negara Laos. Sebelum
Islam masuk, sebenarnya telah ada etnis lain yang beradaptasi di negara Laos,
seperti etnis Lao atau yang dikenal sebagai etnis Lao Lum, etnis tersebut yang
mendominasi dari kuantitas jumlah penduduk serta selalu mendominasi dalam hal
komunitas masyarakat dan dalam aspek pemerintahan.

1
Ketika melihat latar belakang sejarah negara Laos, maka akan ditemukan

pemahaman bahwa negara Laos dahulu berbentuk kerajaan yang dikelola oleh

kerajaan Nanzhao, kemudian diteruskan kembali oleh kerajaan Lan Xang pada

abad ke-14 hingga berkuasa sampai abad ke-18 dan sempat menguasai wilayah

Thailand pada waktu itu, sempat juga wilayah kerajaan ini dikuasai oleh negara

Perancis, serta akhirnya dikuasai juga oleh Jepang, yang kemudian memberikan

kemerdekaan kepada kerajaan Laos pada tahun 1949.

Di negara Laos, pihak komunis memang sangat dominan, sebab hal

tersebut tidak terlepas dari sejarah bahwa negara Laos pernah didukung oleh Uni

Soviet dan negara tetangganya, yaitu Vietnam dalam upaya mencari kemerdekaan,

hingga akhirnya kaum komunis Pathet Lao diberi dukungan yang sangat besar

oleh dua negara tersebut, yaitu Uni Soviet dan Vietnam dalam mencapai

kemerdekaannya. Dengan demikian, Laos mendapat kemerdekaannya dengan

mengganti nama negara resmi sebagai Republik Demokratik Rakyat Laos.


Dari pembahasan ini, sebenarnya tidak ada unsur-unsur umat Islam dalam me
mbantu kemerdekaan di negara Laos. Hal tersebut bukan karena umat Islam tidak
berkenan, namun harus diingat bahwa Islam adalah agama pendatang dan belum
mencapai pola adaptasi yang baik di kawasan tersebut sehingga umat Islam pada
waktu itu hanya meningkatkan peran dakwah dan ekonomi, sehingga tidak terlibat
dalam hal seperti itu. Hal tersebut juga menjadi pembenaran karena umat Islam
pada waktu itu tidak mendapat tempat di kalangan etnis asli negara Laos, sehingga
etnis asli negara Laos mendominasi hal tersebut. Di Asia Tenggara, orang Islam
sebagai penduduk mayoritas hanya di Indonesia, Malaysia dan Brunei. Sedangkan
di Thailand, Filipina dan Singapura, orang-orang Islam menjadi minoritas.
Bahkan di Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar, jumlah penduduk muslim
sangat sedikit. Dengan gambaran seperti itu, akar persoalan orang Islam di
masing-masing negara juga berbeda.

2.  PERKEMBANGAN ISLAM DI LAOS


Laos adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terjepit dan tidak punya
wilayah laut. Laos berada di sebelah baratVietnam, batas sebelah utara adalah
Cina. Negara tetangga lain adalah Thailand di sebelah selatan dan Myanmar di
barat laut. Luas wilayah Laos adalah 236.800 km2. Sekitar 70% wilayah Laos
berbentuk pegunungan dan terdapat Gunung Biawilayah ini ditutupi oleh berbagai
setinggi 2.819 meter yang merupakan gunung tertinggi di negara ini. Sekitar 55
persen jenis hutan, yaitu hutan hujan tropis, hutan bambu, dan hutan yang
tercampur dengan vegetasi trop.

            Berdasarkan letak astronomisnya, Laos beriklim tropis dengan suhu rata-


rata tahunan antara 26 C-28 C. curah hujan rata-rata a1.500 – 2.500 mm per tahun.
Laos memiliki 3 musim. Musim hujan pada bulan Juni-Oktober akibat pengaruh
angin musim barat daya. Musim kemarau yang sejuk terjadi pada bulan – Februari
karena pengaruh angin musim timur. Pada bulanMaret – Mei terjadi musim
pancaroba yang kering. Laos adalah negara yang terhimpit oleh daratan di Asia
Tenggara dan diselimuti hutan lebat yang kebanyakan bergunung-gunung, di
mana salah satunya yang tertinggi adalah Phou bia dengan ketinggian 2.817 m
dari permukaan laut. Laos juga memiliki beberapa dataran rendah dan dataran
tinggi. Sungai Mekong membentuk sebagian besar dari perbatasannya
dengan Thailand, sementara rangkaian pegunungan dari Rantai
Annam membentuk sebagian besar perbatasan timurnya dengan Vietnam.

Pada pertengahan tahun 2006, penduduk Laos mencapai 6,1 juta jiwa dengan
pertumbuhan penduduk alami rata-rata setiap tahun 2,3%. Kepadatan
penduduknya adalah 23 jiwa per km2. Angka kelahiran per tahun adalah 36
sedangkan angka kematian per tahun 13 per 1.000 penduduk.Suku bangsa yang
paling dominan di Laos adalah suku Lao. Suku bangsa lainnya adalah Thai, Meo,
Yao,Mon Khimer, cina.Dengan presentase Lao (48%), Mon Khmer (25%), Thai
(14%), Meo dan Yao (13%).

Sampai abad 21 islam merupakan suatu kekuatan politik yang patut


diperhitungkan di asia tenggara ia merupakan agama kerajaan brunei darusalam.
Agama resmi federasi malaysia sebanyak 55%  pemeluk dari seluruh jumlah
penduduk malaysia, di indonesia jumlah pemeluk agama islam mencapai 90%, di
myammar agama islam dipeluk oleh kelompok minoritas burang lebih sebanyak
3,9% dari jumlah penduduk myammar secara keseluruhan, thailand sebanyak 4%,
di philipina pemeluk islam berjumlah 9%, sedangkan di singapura penduduk
dengan beragama islam berjumlah sebanyak 16% dari jumlah penduduk islam
secara keseluruhan.

Sulit memang menemukan Muslim di Laos. Namun, bukannya tidak ada. Laos
memang dikenal sebagai negara di Asia Tenggara yang populasi Muslimnya
paling sedikit. Saat ini, Muslim yang tinggal di wilayah bekas jajahan Prancis itu
tak sampai 800 orang. Laos dikenal sebagai salah satu Negara dengan sistem
pemerintahan komunis yang tersisa di dunia dengan mayoritas penduduknya
merupakan pemeluk Budha Theravada. Tak heran kalau Laos merupakan negara
dengan penduduk Muslim paling sedikit di Asia Tenggara.

Agama Islam pertama kali masuk ke Laos melalui para pedagang Cina dari
Yunnan. Para saudagar Cina ini bukan hanya membawa dagangannya ke Laos,
namun juga ke negara tetangganya seperti Thailand dan Birma. Oleh masyarakat
Laos dan Thailand,  para pedagang asal Cina ini dikenal dengan nama Chin Haw.
Peninggalan kaum Chin Haw yang ada hingga hari ini adalah  beberapa kelompok
kecil komunitas Muslim yang tingal di dataran tinggi dan perbukitan. Mereka
menyuplai kebutuhan pokok masyarakat perkotaan. Di sini, mereka memiliki
masjid besar kebanggaan. Letaknya di ruas jalan yang terletak di belakang pusat
air mancur Nam Phui. Masjid ini dibangun dengan gaya neo-Moghul dengan ciri
khas berupa menara gaya Oriental. Masjid ini juga dilengkapi pengeras suara
untuk adzan. Ornamen lain adalah tulisan-tulisan di dalam masjid ini ditulis dalam
lima bahasa, yaitu Arab, Tamil, Lao, Urdu, dan Inggris. Selain kelompok Muslim
Chin Haw, ada lagi kehadiran kelompok Muslim lainnya di Laos yaitu komunitas
Tamil dari selatan India. Muslim Tamil dikenal dengan nama Labai di Madras dan
sebagai Chulia di Malaysia dan Phuket. Mereka masuk Vientiane melalui Saigon
yang masjidnya memiliki kemiripan dengan masjid mereka di Tamil.
Muslim Laos didominasi oleh para pendatang dari kawasan Asia Selatan dan juga
Muslim Kamboja. Khusus untuk Muslim Kamboja, mereka adalah para pengungsi
dari rezim Khmer berkuasa. Mereka melarikan diri ke Negara tetangga mereka
(Laos), setelah pemimpin rezim Pol Pot menyerukan gerakan pembersihan masal
etnis Kamboja Cham Muslim dari tanah Kamboja. Sebagai pengungsi, kehidupan
mereka terbilang miskin. Selain itu mereka mengalami trauma akibat pengalaman
hidup di bawah tekanan Khmer sejak 1975. Semua masjid di Kamboja
dihancurkan. Mereka juga dilarang untuk beribadah atau berbicara dalam bahasa
Kamboja dan banyak di antara mereka dipaksa untuk memelihara babi. Sejarah
pahit mengiringi kepergian Muslim Kamboja ke Laos. Mata imam masjid
Kamboja di Vientiane, Musa Abu Bakar, berlinang air mata ketika menceritakan
kematian seluruh anggota keluarganya dari kelaparan. Mereka dipaksa makan
rumput, sementara satu-satunya daging yang mereka dapatkan dari tentara Khmer
hanyalah daging babi, yang diharamkan oleh Islam. Beberapa orang Kamboja,
seperti mereka yang di Vientiane, kemudian melarikan diri dari kampung
halamannya. Sementara sisanya berhasil bertahan dengan cara menyembunyikan
identitas etnis mereka dan juga keislamannya. Dari suluruh populasi Muslim
Kamboja, diperkirakan tujuh puluh persennya tewas akibat kelaparan dan
pembantaian.  Kini di Laos diperkirakan ada sekitar 200 orang Muslim Kamboja.
Mereka memiliki masjid sendiri yang bernama Masjid Azhar atau yang oleh
masyarakat lokal dikenal dengan nama Masjid Kamboja. Masjid ini berlokasi di
sebuah sudut di distrik Chantaburi  Vientiane. Meski berjumlah sangat sedikit dan
tergolong miskin, mereka teguh memegang agama. Umumnya, mereka adalah
penganut mahzab Syafii, berbeda dengan komunitas Muslim Asia Selatan di
Vientiane yang menganut mazhab Hanafi.

3. Perkembangan Muslim di Laos

1. Kelompok Muslim Chin Haw

Buddha Theravada adalah agama mayoritas di Laos. Hanya sebagian kecil

penduduknya beragama Islam. Bahkan, di kawasan Asia Tenggara, Laos adalah


negara dengan jumlah penduduk Muslim terkecil. Islam diperkenalkan di Laos

oleh para pedagang Cina dari Yunan. Para saudagar Cina yang membawa misi

dakwah itu dikenal hingga ke Thailand dan Myanmar. Mereka dikenal

sebagai Chin Haw oleh masyarakat Laos dan Thailand. Hingga saat ini, keturunan

kaum Chin Haw masih tinggal di dataran tinggi dan daerah perbukitan. Mereka

menjadi pemasok kebutuhan pokok bagi masyarakat di kota. Kaum Chin Haw

memiliki masjid berukuran sangat besar dan menjadi kebanggaan Muslim di

Laos. Masjid yang bergaya neo-Moghul itu begitu khas dengan menara gaya

Oriental.

2.  Komunitas Muslim Tamil

Di Laos, juga dikenal kelompok Muslim yang berasal dari selatan India.

Mereka adalah komunitas Tamil yang dikenal dengan sebutan Labai di Madras

dan Chulia di Malaysia dan Thailand. Mereka masuk ke ibukota Laos ,Vientiane,

melalui Saigon. Komunitas Muslim Tamil lebih banyak berada di Vientienne. Di

kota ini mereka memiliki masjid yang menyerupai bangunan masjid di tempat asal

mereka, Tamil. Masjid itu bernama Masjid al-Jamiah. Masjid itu selalu ramai

dikunjungi Muslim dari India, Pakistan, dan Bangladesh. Masjid ini juga

dilengkapi bangunan madrasah untuk anak-anak Muslim belajar agama

Islam. Para jamaah Muslim India Selatan inilah yang mendominasi masjid di

Vientiane. Meski demikian, masjid ini juga banyak dikunjungi jamaah Muslim

dari berbagai negara. Jamaah tetap di masjid ini termasuk para diplomat dari

negara Muslim di Vientiane, termasuk dari Malaysia, Indonesia, dan Palestina.

3. Muslim Kamboja

Muslim Laos didominasi oleh para pendatang dari kawasan Asia Selatan

dan juga Muslim Kamboja. Khusus untuk Muslim Kamboja, mereka adalah para

pengungsi dari rezim Khmer berkuasa. Mereka melarikan diri ke Negara tetangga

mereka, Laos, setelah pemimpin rezim Pol Pot menyerukan


gerakan genocide pembersihan masal etnis Kamboja Cham Muslim dari tanah

Kamboja. Sebagai pengungsi, kehidupan mereka terbilang miskin. Selain itu

mereka mengalami trauma akibat pengalaman hidup di bawah tekanan Khmer

sejak 1975. Semua masjid di Kamboja dihancurkan. Mereka juga dilarang untuk

beribadah atau berbicara dalam bahasa Kamboja dan banyak di antara mereka

dipaksa untuk memelihara babi.

Beberapa orang Kamboja, seperti mereka yang di Vientiane, kemudian

melarikan diri dari kampung halamannya. Sementara sisanya berhasil bertahan

dengan cara menyembunyikan identitas etnis mereka dan juga keislamannya. Dari

suluruh populasi Muslim Kamboja, diperkirakan tujuh puluh persennya tewas

akibat kelaparan dan pembantaian.

Kini di Laos diperkirakan ada sekitar 200 orang Muslim Kamboja. Mereka

memiliki masjid sendiri yang bernama Masjid Azhar atau yang oleh masyarakat

lokal dikenal dengan nama Masjid Kamboja. Masjid ini berlokasi di sebuah sudut

di distrik Chantaburi, Vientiane.  Meski berjumlah sangat sedikit dan tergolong

miskin, mereka teguh memegang agama. Umumnya, mereka adalah penganut

mahzab Syafii, berbeda dengan komunitas Muslim Asia Selatan di Vientiane yang

menganut mazhab Hanafi.2

2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laos adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terjepit dan tidak

punya wilayah laut. Laos berada di sebelah baratVietnam, batas

sebelah utara adalah Cina. Negara tetangga lain adalah Thailand di

sebelah selatan dan Myanmar di barat laut. Luas wilayah Laos adalah

236.800 km2. Sekitar 70% wilayah Laos berbentuk pegunungan dan

terdapat Gunung Biawilayah ini ditutupi oleh berbagai setinggi 2.819

meter yang merupakan gunung tertinggi di negara ini. Sekitar 55

persen jenis hutan, yaitu hutan hujan tropis, hutan bambu, dan hutan

yang tercampur dengan vegetasi trop. banyak komunitas minoritas di

negara-negara di asia kenyataanya dulu merupakan negara-negara

muslim merdeka yang di gabungkan secara paksa ke dalam entitas non

muslim yang lebih besar.lebuh dari itu,orang –orang muslim di aniaya

di banyak negara asia Di Laos, juga dikenal kelompok Muslim yang

berasal dari selatan India. Mereka adalah komunitas Tamil yang

dikenal dengan sebutan Labai di Madras dan Chulia di Malaysia dan

Thailand. Mereka masuk ke ibukota Laos ,Vientiane, melalui Saigon.


DAFTAR PUSTAKA

http://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-islam-di-laos.html?m=1 dikutip pada


20/05/2022 Pukul 19:11

Amin faiza ( 2018).Kedatangan Dan Penyebaran Islam Di Asia Tenggara.Jurnal Radentan.Vol


18.no.2.Pontianak

xiv

Anda mungkin juga menyukai