Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MAMPU MENGEVALUASI ALASAN MENGAPA PASIEN


NON ADHERENT DENGAN TEARTMENT OBAT

OLEH

KELOMPOK V

EMANUEL DEDO NGARA (2121017)


YENITA SERA BULU (2121020)
DELFITA GEGO (2121023)
FLAVIANUS ALBERT (2121022)
TRISE OKTAVIANA BILI (2121026)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kehadirat ALLAH SWT yang telah menciptakan alam
semesta. Dan atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami

diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah


ini penulis beri judul “Mampu Mengevaluasi Alasan Mengapa Pasien Non
Adherent Dengan Treatment Obat ” Adapun tujuan disusunnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi Keperawatan,
Di Semester 2. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan waktu yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini di masa yang akan
datang agar lebih baik.

Makassar,16 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN............................................................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4

C. Tujuan................................................................................................................................................4

BAB II............................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................................5

A. Ketidak Patuhan Pasien Pada Terapi..................................................................................................5

B. Hal-hal yang perlu dipahami dalam meningkatkan kepatuhan adalah bahwa:...................................6

C. Faktor Berhubungan Dengan Kepatuhan Terhadap Terapi Penyakit Kronik (Jangka Panjang) Yang
Dijalani Pasien, Yaitu:.........................................................................................................................6

BAB III..........................................................................................................................................................9

PENUTUP......................................................................................................................................................9

A. Kesimpulan.........................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut laporan WHO, pada tahun 2003, kepatuhan rata-rata pasien


pada terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju
hanya sebesar 50%, sedangkan di negara berkembang jumlah tersebut
bahkan lebih rendah. Kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk
mencapai keberhasilan terapi, terutama pada terapi penyakit tidak
menular. Seperti diabetes, hipertensi, asma, kanker, gangguan mental,
penyakit infeksi HIV/AIDS, dan tuberculosis.
Dari laporan tersebut, dapat diketahui bahwa diagnosa yang tepat,
pemilihan serta pemberian obat yang benar dari tenaga kesehatan,
ternyata belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu terapi jika
tidak diikuti dengan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Di Maksud Dengan Ketidak Patuhan Pasien Pada Terapi


2. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Ketidak Patuhan Pasien Pada
Trapi

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Tentang Ketidak Patuhan Pasien Pada Terapi
2. Untuk Mengetahui Factor Ketidak Patuhan Pasien Pada Terapi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ketidak Patuhan Pasien Pada Terapi


penyakit nyatanya dapat memberikan efek negatif yang sangat besar.
Sebab, persentase kasus penyakit-penyakit tersebut di seluruh dunia
mencapai 54% dari seluruh penyakit pada tahun 2001. Angka ini bahkan
diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 65% pada tahun 2020
mendatang.

Di samping itu, ada beberapa hal penting yang mempengaruhi kepatuhan.


Di antaranya pasien, faktor terapi, faktor sistem kesehatan, faktor
lingkungan, dan faktor sosial ekonomi. Maka tidak hanya pasien,
pembenahan dalam sistem kesehatan dan petugas pelayanan kesehatan
pun turut mempengaruhi. Selain itu, diperlukan strategi khusus terhadap
pasien dengan penyakit tertentu untuk mengembangkan meningkatkan
kepatuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Selain faktor sistem kesehatan dan petugas pelayanan
kesehatan, faktor lingkungan dan keluarga pasien juga berpengaruh dalam
menumbuhkan kepatuhan pasien.
Di atas semua faktor itu, diperlukan komitmen yang kuat dan koordinasi
yang erat dari seluruh pihak, yakni profesional kesehatan, peneliti, tenaga
perencanaan, dan para pembuat keputusan.
Secara umum,
B. Hal-hal yang perlu dipahami dalam meningkatkan kepatuhan adalah
bahwa:

1. Pasien memerlukan dukungan, bukan disalahkan,


2. Konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap terapi jangka panjang
adalah tidak tercapainya tujuan terapi dan meningkatnya biaya
pelayanan kesehatan,
3. Peningkatan kepatuhan pasien dapat meningkatkan keamanan
penggunaan obat,
4. Kepatuhan merupakan faktor penentu yang cukup penting dalam
mencapai efektivitas suatu sistem kesehatan,
5. Memperbaiki kepatuhan dapat merupakan intervensi terbaik dalam
penanganan secara efektif suatu penyakit kronis (jangka panjang),
6. Sistem kesehatan harus terus berkembang agar selalu dapat
menghadapi berbagai tantangan baru, serta
7. Diperlukan pendekatan secara multidisiplin dalam menyelesaikan
masalah ketidakpatuhan.

C. Faktor Berhubungan Dengan Kepatuhan Terhadap Terapi Penyakit


Kronik (Jangka Panjang) Yang Dijalani Pasien, Yaitu:

1.Faktor pasien
Umur, jenis kelamin, dan suku atau ras berhubungan dengan kepatuhan
pasien di beberapa tempat. Pengetahuan mengenai penyakit tuberkulosis
dan keyakinan terhadap efikasi obatnya akan mempengaruhi keputusan
pasien untuk menyelesaikan terapinya atau tidak.

Kompleksitas regimen
Banyaknya obat yang harus diminum, toksisitas, serta efek samping obat
dapat menjadi faktor penghambat dalam penyelesaian terapi pasien.

2.Dukungan dari petugas pelayanan kesehatan


Empati dari petugas pelayanan kesehatan memberikan kepuasan yang
signifikan pada pasien. Untuk itu, petugas harus memberikan waktu yang
cukup untuk memberikan pelayanan kepada setiap pasien.
3. Cara pemberian pelayanan kesehatan
Sistem yang terpadu dari pelayanan kesehatan harus dapat memberikan
sistem pelayanan yang mendukung kemauan pasien untuk mematuhi
terapinya. Dalam sistem tersebut, harus tersedia petugas kesehatan yang
berkompeten melibatkan berbagai multidisiplin, dengan waktu pelayanan
yang fleksibel. Pasien yang dilayani pada klinik dokter keluarga, lebih
banyak mengunjungi dokternya dengan tujuan untuk mendapatkan
konseling terapi daripada untuk memeriksakan diri karena terserang
penyakit yang akut. Masalah biaya pelayanan juga merupakan hambatan
yang besar bagi pasien yang mendapat pelayanan rawat jalan dari klinik
umum. Hambatan terhadap akses pelayanan juga berhubungan dengan
buruknya kontrol metabolik.

Sementara itu, tujuh faktor intra personal penting yang berhubungan


dengan kepatuhan meliputi:
umur, jenis kelamin, penghargaan terhadap diri sendiri, disiplin diri, stres,
depresi, dan penyalahgunaan alkohol.

Umur berpengaruh terhadap kepatuhan dalam menerapkan terapi non


farmakologi berupa aktivitas fisik. Pada kasus diabetes misalnya, pasien
dengan usia muda lebih banyak melakukan terapi fisik sehingga
mengeluarkan kalori lebih banyak daripada pasien usia lanjut.
Untuk faktor inter personal, ada hal penting yang harus diperhatikan,
yakni faktor kualitas hubungan antara pasien, petugas pelayanan
kesehatan, dan dukungan keluarga. Komunikasi yang baik antara pasien
dan petugas kesehatan juga sangat memperbaiki kepatuhan pasien.

Sementara itu, faktor lingkungan terdiri atas sistem lingkungan dan


situasi dengan risiko tinggi.
Perilaku pengaturan pengobatan oleh diri sendiri terjadi dalam lingkungan
yang berubah secara rutin. Misalnya dari lingkungan rumah, lingkungan
kerja, dan lingkungan masyarakat yang berhubungan, dengan kebutuhan
serta prioritas yang berbeda-beda. Setiap ada perubahan lingkaran
kegiatan rutin, setiap orang perlu melakukan penyesuaian. Situasi yang
menyebabkan terjadinya ketidakpatuhan disebut situasi dengan risiko
tinggi. Sebagai contoh, situasi lingkungan yang cenderung membuat
pasien diabetes melanggar aturan diet makanannya adalah pada saat
liburan karena adanya kegiatan pesta.

Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang saling menguatkan antara
pasien, tenaga professional kesehatan, dan keluarga untuk membantu
meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat. Rendahnya
kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat menjadi salah satu penyebab
utama kegagalan pengobatan yang ada.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah esehatan merupakan suatu masalah yang komplek,kepatuhan rata-
rata pada pasien terapi jangka panjang terhadap kronis di Negara maju.
Ketidak patuhan pasien pada penyakit ini dapat memberikan efek negatf yang
sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai