NPM : 19733034
REVISI TUGAS AKHIR
2NaHCO 3 CO 2 ( g ) + H 2 O ( a q ) + Na 2 CO 3
Baking soda merupakan komponen basa yang memiliki nama dagang
sodium, bicarbonate dangan rumus NaHCO3 Menurut Anni Faridah (2008) bila
baking soda dipanaskan maka akan terbentuk karbon dioksida, air dan karbonat
(soda cuci) dengan reaksi kimia sebagai berikut :
Berdasarkan reaksi berikut jika soda saja yang digunakan sebagai bahan
pengembang maka akan terbentuk soda cuci dalam bolu yang menghasilkan bolu
dengan warna gelap dan rasanya tidak enak (Anni Faridah, 2008). Baking soda
menghasilkan tektur yang berpori besar dan tidak beremah dan rasanya sedikit
pahit. Untuk menetralisir rasa pahit, penggunaan baking soda sebagai bahan
pengembang harus dicampur bahan yang sifatnyaa asam seperti cream tar tar
dengan perbandingan 1 bagian baking soda bolu ditambahkan cream of tartar
(Anni Faridah, 2008).
Jawab :
Sterilisasi merupakan proses mematikan mikroba dalam bentuk spora. Ada 2 jenis
sterilisasi :
A. Sterilisasi Total
Sterilisasi total adalah strerilisasi yang bertujuan untuk membunuh
mikroorganisme sehingga mikroba tidak lagi dapat berkembang biak di dalam
suatu wadah/bahan pangan.
B. Sterilisasi Komersial
Sterilisasi komersial adalah kondisi dimana sebagian besar mikroba telah mati dan
masih terdapat beberapa mikroba yang tetap hidup setelah pemanasan. Kondisi
dalam kemasan (kaleng / botol / retort pouch) selama proses penyimpanan
memungkinkan mikroba tumbuh dan berkembang biak. Mikroba yang
membahayakan adalah inaktif
B. Pateurisasi adalah proses yang dilakukan untuk membunuh sebagian mikroba,
dengan meminimalisasi kerusakan protein akibat suhu yang terlalu tinggi.
Jawab :
Kalsium propionat adalah salah satu bahan pengawet yang digunakan dalam
industri pangan. Kalsium propionat dengan rumus molekul Ca(CH 3CH2COO)2
dan bobot molekul sebesar 186,22. Kalsium propionat sangat cocok digunakan
untuk semua jenis cake dan bolu karena mempunyai mekanisme kerja yang
mempengaruhi permeabilitas membran sel lebih efektif melawan kapang,
sedikit efektif atau tidak efektif sama sekali terhadap khamir dan bakteri.
Efektivitas menurun dengan meningkatnya pH, dengan pH optimal 5 – 6 yang
tergantung pada jenis makanan. Kadar yang dapat dikonsumsi untuk setiap
harinya tidak terbatas, dengan LD 50 secara oral untuk tikus 4 sebesar 2,6 g/kg
bobot badan. Batas maksimum penggunaan pada selai dan jeli buah-buahan
dengan pemanis buatan sampai 0,1 % sediaan keju olahan 3 g/kg, dapat
dipakai secara tunggal maupun campuran dengan asam sorbat dan
garamnya, roti 2 g/kg (Saptarini, 2007).
Jawab :
Pada makanan adalah asam benzoat (C6H5COOH). Pengawet ini sangat cocok
digunakan untuk bahan makanan yang bersifat asam seperti saos tomat. Bahan ini
bekerja sangat efektif pada pH 2,5 – 4,0 untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Mekanisme penghambatan mikroba oleh benzoat yaitu mengganggu per-
meabilitas membran sel, struktur sistem genetik mikroba, dan mengganggu enzim
intraseluler (Branen, et. al., 1990)
5). Perbedaan lemak dan minyak
Jawab :
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol. Lemak dan
minyak merupakan ester yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
dan gliserol. Lemak merupakan jenis trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang
berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair pada suhu ruang.
Lemak dan minyak merupakan suatu kelompok dari golongan lipid. Lipid sendiri
merupakan golongan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut nonpolar, seperti dietil eter, benzena, kloroform, dan heksana.
Karena tergolong dalam lipid, maka lemak dan minyak dapat larut juga dalam
pelarut- pelarut nonpolar seperti tersebut di atas. Kelarutan lemak dan minyak
terhadap pelarut nonpolar tersebut dikarenakan lemak dan minyak mempunyai
kepolaran yang sama dengan pelarut tersebut, yaitu nonpolar. Namun, kepolaran
suatu senyawa dapat berubah akibat proses kimiawi. Contohnya adalah apabila
asam lemak dalam larutan KOH, maka asam lemak akan berada dalam keadaan
terionisasi dan menjadi lebih polar dibanding keadaan asalnya, sehingga
memungkinkan asam lemak ini larut dalam air. Perubahan kepolaran ini dapat
dinetralkan kembali dengan penambahan asam sulfat encer (10 N) sehingga asam
lemak dapat kembali ke keadaan semula yang tidak larut di air melainkan di
pelarut nonpolar.
Jawab :
Penerimaan Debu, kotoran Kondisi telur Petugas quality Telur yang tidak Memberi
bahan baku ayam, sesuai control sesuai akan peringatan
(telur) mikroba : spesifikasi memeriksa ditolak dengan pada
Salmonella, (Bersih, segar, kondisi cara membuat supplier
Shigella, tidak bocor). organoleptik berita acara telur.
E.coli, telur yang supaya dapat
Baciluscereus datang di area ditindak lanjuti
, penerimaan oleh supplier.
Staphilococcu barang.
s aerus
Pencampuran Benda asing Mesin tidak Pekerja bagian Maintenance Riview
dan karatan dan produksi mesin dan maintenance
pertumbuhan baik melakukan peralatan tiap mesin dan
mikroba digunakan. pemeriksaan tahun. peralatan.
(Salmonella, mesin mixer
Shigella, E. setiap 1 tahun
Coli, sekali.
Baciluscereus
,
Staphilococcu
s aureus)
Baking Benda asing Pada proses Pekerja Jika temperature Segera
dan baking mengatur suhu pada oven tidak melaporkan
pertumbuhan menggunakan yang terdapat memenuhi pada teknisi
mikroba suhu atas 160o pada oven ketetapan, maka jika terjadi
(Salmonella, C dan suhu dengan suhu akan masalah pada
Shigella, E. bawah 250o C atas 160o C dan menghasilkan suhu oven.
Coli, suhu bawah produk yang tidak
Baciluscereus 250o C. sesuai dengan
, standar
Staphilococcu perusahaan.
s aureus)
Pendinginan - Setelah keluar Bagian produksi Penambahan rak Riview
dari oven meletakan cake untuk peralatan
peletakan di di rak pendingin pendinginan cake. produksi.
rak pendingin.
Proses pengolahan cheese cake varian fresh lemon :
Proses pengolahan :
Adonan A
1). Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2). Memasukkan cream cheese 6,8 g , gula 30 g ke dalam bowl mixing kemudian
mixing dengan kecepatan tinggi (362 rpm)
Adonan B
1). Memasukkan putih telur 90 g, gula 30 g, dan cream of tar-tar 0,3 g ke dalam
bowl mixing kemudian mixing dengan kecepatan tinggi (362 rpm)
3). Setelah adonan membentuk awan/spons kaku (rigid) lalu memasukkan adonan
A yang telah diproses
4). Dilakukan proses mixing dalam waktu 3 menit kemudian setelah bercampur
adonan A dan adonan B menjadi adonan C.
6). Kemudian menyiapkan loyang bulat berdiameter 18, lalu dioleskan dengan
carlo
8). Setelah lapisan bagian bawah masak dan menguning lalu diangkat, kemudian
dilanjutkan dengan proses pemberikan filling fresh lemon pada bagian lapisan
tengah.
9). Kemudian setelah diberikan filling fresh lemon pada lapisan tengah
dituangkan adonan C yang berada di dalam bowl 2, dan dilanjutkan dengan proses
pemanggangan dan pengukusan selama 25 menit dengan suhu atas 1600c dan suhu
bawah 2500c.
10). Setelah cake masak dan menguning lalu diangkat, dilanjutkan dengan proses
pendinginan yang dimasukkan ke dalam ruangan pendingin dengan suhu ruang
250c
11). Lalu setelah proses pendinginan selesai dilanjutkan dengan proses plating,
yaitu proses melapisi cake dengan frostingan, kemudian memberikan crackers
hatari, dilanjut dengan memberikan coklat leleh berbentuk garis-garis, dan
menaburi dengan caribe white dan caribe black.
Jariyah, T., Mulyani dan Setya, P.P. 2013. Kajian Nutrisi Crackers Tepung
Gayam. Jurnal Rekapangan.
Matz, S.A. 1992. Bakery Technology and Engineering. 3th Edition. Van Nostrand
Reinhold. Texas.
Mulyani dan Sujarwanta Agus. 2018. Lemak dan Minyak. Lembaga Peneliti UM
Metro. Metro. Hal : 2-3.