Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“FAKTOR DETERMINAN TERJADINYA


VAGINOSIS BAKTERIAL PADA WANITA USIA
SUBUR DI KOTA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Maternitas


Dosen Pengampu :

Oleh :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS

TAHUN 2022
Judul : FAKTOR DETERMINAN TERJADINYA
VAGINOSIS BAKTERIAL PADA WANITA
USIA SUBUR DI KOTA MAKASSAR,
DETERMINANT FACTOR OF BACTERIAL
VAGINOSIS AMONG WOMAN FERTILE -
AGE IN MAKASSAR SOUTH SULAWESI

Penulis : Ernawati, Arifin Seweng, Hasanuddin Ishak

Publikasi :

Penelaah : Kelompok 3

Tanggal Telaah : 28-Februari-2022

A. ABSTRAK
1. Sistimatika : Abstrak dituliskan sistimatik mulai dari latar belakang penelitian,
tujuan, desain penelitian, populasi sampling yang digunakan, analisis statistik
yang dilakukan dan hasil dari penelitian ditemukan di abstrak
2. Bahasa : Bahasa yang digunakan dalam abstrak adalah Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris dengan gaya bahasa dan gaya penulisan jurnal jelas, ringkas, dan
benar. 

B. LATAR BELAKANG
1. Latar Belakang Penelitian
Vaginosis bakteri merupakan salah satu dari penyebab yang paling sering keluhan
ginekologis. Vaginosis bakteri disebabkan oleh ketidakseimbangan flora normal
dari vagina, memungkinkan timbulnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Lactobacillus sp, flora normal vagina, digantikan oleh bakteri fakultatif anaerob
antara lain didominasi oleh Mobiluncus species, Bacteroides species, khususnya
Gardnerella vaginalis. Pengeluaran rabas vagina pada kehamilan dapat merupakan
tanda servisitis atau vaginitis dan dapat disebabkan oleh Trichomonas vaginalis
atau vaginosis bakteri (Wheeler L, 2004).
2. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko (pengetahuan,
penggunaan antiseptik, penggunaan IUD, kebiasaan mencuci tangan, dan
penggunaan celana dalam), sebagai faktor risiko terjadinya vaginosos bakterial
pada wanita usia subur di Kota Makassar.

3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapat informasi mengenai pengkajian dan
manajemen nyeri di perawatan paliatif

C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Referensi—Paraphrase
a. Penyusunan Literarur telah terorganisir dengan logis. Penulisan jurnal
menggunakan analisis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan
membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dengan yang
didapatkan oleh penulis.
b. Literatur yang digunakan mengunakan literatur yang berasal dari jurnal-jurnal
yang telah dipublikasikan, mengunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

D. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuisioner dan wawancara untuk melakukan validasi
terhadap isi kuisioner yang ada.
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah semua wanita yang datang melakukan pemeriksaan pap smear di
bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar Januari – Desember 2012. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kasus
yaitu pasangan usia subur yang didiagnosis menderita vaginosis bakteri sebanyak
51 orang dan kontrol yaitu pasangan usia subur yang tidak menderita vaginosis
bakteri sebanyak 51 orang
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah menggunakan Kuisioner yang terdiri dari 48
pertanyaan.

4. Analisa
Analisis statistik yang digunakan yaitu dengan analisis univariat, analisis bivariat,
dan analisis multivariat dengan menggunakan SPSS versi 11.5 for windows
E. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan secara statistik memiliki
hubungan yang bermakna terhadap kejadian vaginosis bakterial (p = 0,003) yang
nilainya lebih rendah dari nilai  = 0,05.

F. PEMBAHASAN
Menurut teori Green et al. (1999), kesehatan individu dan masyarakat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor diluar perilaku (non-perilaku).
Selanjutnya faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor meliputi:
perilaku seseorang berhubungan faktor predisposisi, faktor pemungkinan dan faktor
penguat. Faktor predisposisi (predisposing factor). Faktor predisposisi mencakup
pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai dan persepsi, berkenaan dengan motivasi
seorang atau kelompok untuk bertindak.
Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik).
Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri phatogen
akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi. Penggunaan antiseptik
yang terlalu sering dapat berakibat pada gangguan keseimbangan ekosistem pada
vagina.

G. KESIMPULAN
Hasil analisis multivariat dengan model regresi logistik bergana menunjukkan bahwa
penggunaan IUD merupakan variabel dengan kontribusi yang terbesar terhadap
kejadian vaginosis bakterial (p = 0,000, OR (95% CI) 139,4 (11,79 – 1646,84)).

H. SARAN
Pengetahuan tentang vaginosis bakterial harus disebarluaskan kepada kalangan
wanita. Wanita Usia Subur yang menggunakan IUD disarankan untuk melakukan
pemeriksaan secara rutin sehingga dapat mencegah terjadinya vaginosis bakterial.
Wanita usia subur disarankan mengganti celana dalam minimal 3 kali sehari,
menggunakan celana dalam dari kain katun yang tidak ketat, melepas celana dalam
sebelum tidur, serta tidak mencuci celana dalam dengan antiseptik kuat
IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa implikasi yang dapat digunakan untuk
peningkatan dalam bidang keperawatan, yaitu :
1. Tenaga Kesehatan (Perawat)
Harus ditingkatkan upaya penyuluhan tentang Vaginosis Bacteria (VB) agar dapat
mengetahui cara pencegahan, bahaya vaginosis bacteria dan dapat meningkatkan
kesehatannya, sehingga penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk tindakan intervensi
perawat atau petugas kesehatan agar dapat diadakann

2. Pendidikan Kesehatan
Sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa
keperawatan mengenai gambaran motivasi pada orang dengan penderita vaginosis
bacteria dapat menjadi langkah awal bagi perawat untuk merencanakan program
penyuluhan dan memberi dukungan kepada pederita vaginosis bacteria.

Anda mungkin juga menyukai