Anda di halaman 1dari 2

Materi sesi 1

Pengertian dan rincian prinsip dasar pendidikan dasar


Sebagai bagian dari pendidikan dasar, SD dan SMP merupakan landasan atau dasar bagi jenjang
pendidikan menengah (UU No.20/2003, Pasal 17). Sebagai dasar bagi jenjang pendidikan
menengah, SD dan SMP tentu merupakan satuan pendidikan yang sangat penting karena kualitas
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar akan menentukan kualitas pendidikan di jenjang
pendidikan menengah. Oleh karena itulah pendidikan di jenjang pendidikan dasar harus juga
memiliki prinsip atau dasar yang kokoh. Prinsip dasar ini hanya akan berfungsi, jika para
pendidik dan tenaga kependidikan yang menyelenggarakan pendidikan dasar paham benar
hakikat prinsip dasar pendidikan dasar. Tanpa pemahaman yang komprehensif dan mantap,
prinsip dasar pendidikan dasar yang dituangkan dalam berbagai dokumen penyelenggaraan
pendidikan dan buku-buku pendidikan akan sia-sia, karena hanya dianggap sebagai dokumen
formal. Tentu saja, pihak yang paling erat terkait dengan prinsip dasar pendidikan ini adalah para
pendidik yaitu para guru/kepala sekolah di SD dan SMP serta tenaga kependidikan, yaitu kepala
sekolah, pegawai administrasi pada jenjang pendidikan dasar,serta pejabat Dinas Pendidikan
setempat.

1. Secara singkat Prinsip Dasar Pendidikan Dasar adalah keyakinan utama yang menjadi
acuan dasar berpikir atau bertindak dalam penyelenggaraan Pendidikan Dasar, yaitu Satuan
Pendidikan SD dan SMP.
2. Prinsip Dasar Pendidikan Dasar juga terkait dengan Landasan Pendidikan karena
membantu atau menginspirasi kita dalam mendeskripsikan rincian Prinsip Dasar Pendidikan
Dasar. Dari muatan Landasan Pendidikan, kita dapat memilah dan memilih, serta sekaligus
mengembangkan prinsip dasar tersebut menjadi sesuatu yang solid yang patut menjadi dasar
pemikiran dan dasar bertindak dalam Pendidikan Dasar.
3. Faktor-faktor yang berperan dalam penyelenggaraan Pendidikan Dasar terdiri dari tiga
kelompok. Kelompok yang pertama adalah faktor yang berada di dalam institusi SD dan SMP itu
sendiri dan disebut sebagai faktor dasar atau faktor inti, mencakup: siswa, guru, kurikulum,
pembelajaran, bahan ajar, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, dan lulusan SD dan SMP.
Kelompok yang kedua berada di lingkaran kedua, terdiri dari orang tua siswa, kehidupan
masyarakat sekitar, lingkungan alam sekitar, kearifan lokal, dan kebijakan komite sekolah.
Kelima faktor yang ada di lapisan atau lingkaran kedua ini juga sangat menentukan
penyelenggaraan Pendidikan Dasar.
4. Akhirnya, di lingkaran yang paling luar, yang dalam pendidikan sebagai sistem disebut
sebagai supra sistem, terdapat kebijakan pendidikan nasional, kebijakan pendidikan di
daerah,perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)/Globalisasi, serta
karakteristik Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat, tempat lulusan SMP
melanjutkan sekolah. Keempat faktor ini bahkan sangat berperan karena SD dan SMP baru boleh
beroperasi jika sudah sesuai dengan kebijakan pendidikan nasional dan daerah, yang pasti terkait
dengan IPTEKS/globalisasi dan pendidikan SD dan SMP yang diselenggarakan menjamin akan
terhasilkannya lulusan SMP yang siap melanjutkan ke SMA.
5. Dari kompleksnya faktor yang berperan dalam penyelenggaraan Pendidikan Dasar,
Houston (1988) menyatakan bahwa sekolah, termasuk SD dan SMP, memang merupakan
lembaga yang sangat kompleks, paling tidak karena tiga hal, yaitu: (1) masih ada guru, lebih-
lebih calon guru yang tidak paham akan cara sekolah beroperasi, (2) sekolah sudah banyak
berubah karena tuntutan perkembangan jaman, dan (3) masyarakat sendiri juga banyak berubah,
sehingga tuntutannya kepada sekolah juga berubah.
6. Ada enam prinsip penyelenggaraan pendidikan yang harus diperhatikan. Keenam prinsip
tersebut juga terkait dengan faktor-faktor yang berperan dalam penyelenggaraan Pendidikan
Dasar. Faktor-faktor yang berperan dalam penyelenggaraan pendidikan merupakan sumber dari
keyakinan utama dalam berpikir dan bertindak, yang kemudian menjadi rincian Prinsip Dasar
Pendidikan Dasar.
7. Secara ringkas, sumber-sumber tersebut dapat dikelompokkan menjadi tujuh kelompok,
yaitu: (1) masyarakat dengan segala permasalahannya yang kompleks, (2) esensi pendidikan itu
sendiri, (3) anak atau siswa yang dididik, (4) pengalaman bangsa/masyarakat masa lalu, (5)
negara dan pemerintah, (6) keragaman masyarakat Indonesia sebagai dampak luasnya wilayah,
dan (7) perubahan kehidupan dalam masyarakat sebagai dampak dari perkembangan IPTEKS
dan globalisasi.

Berdasarkan sumber-sumber tersebut, Prinsip Dasar Pendidikan Dasar dapat di rinci menjadi:
prinsip dasar filosofis, anthropologis, sosiologis, psikologis, pedagogis, yuridis, ideologis,
historis, kultural. Dalam mata kuliah ini, Prinsip Dasar Pendidikan Dasar tersebut
dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: (1) Prinsip Dasar filosofis, anthropologis, dan
sosiologis, (2) Prinsip Dasar psikologis dan pedagogis, (3) Prinsip Dasar yuridis-ideologis dan
historis /kultural, serta (4) Prinsip Dasar

Anda mungkin juga menyukai