Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW INFLATION AND ECONOMIC GROWTH:

EVIDENCE FROM FOUR SOUTH ASIAN COUNTRIES

Dewi Amalina Pulungan (NIM : 7192142003)


Ferdi Ardiansyah Putra (NIM : 7193141011)
Nada Adilla (NIM : 7192142001)
Syaidah Ashri (NIM : 7193342023)

DOSEN PENGAMPU : Dr. Eko Wahyu Nugrahadi M.si

Munzir Phona S.Pd M.si

Dra. Khairani SE. M.si

MATA KULIAH : Pengantar Ekonomi Makro

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan Critical Journal Review (CJR), adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata
kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini .

Penulis telah menyusun CJR ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada
kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Kelompok saya selaku penulis menerima berbagai
kritik yang sifatnya membangun agar CJR ini menjadi lebih baik lagi .

Selanjutnya penulis berharap semoga CJR ini bisa memberikan manfaat serta menambah
wawasan bagi para pembaca . Semoga CJR ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan
.

Medan, 20 Mei 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii

BAB I................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................................1

A. Latar belakang....................................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan................................................................................................................3

C. Manfaat..............................................................................................................................3

BAB II..............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN...............................................................................................................................4

Review Jurnal...............................................................................................................................4

BAB III.............................................................................................................................................7

PENILAIAN.....................................................................................................................................7

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal................................................................................................7

Kelebihan :....................................................................................................................................7

Kekurangan :.................................................................................................................................7

BAB IV.............................................................................................................................................8

PENUTUP........................................................................................................................................8

A. Kesimpulan........................................................................................................................8

B. Saran...................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap negara memiliki tujuannya masing – masing. Demi mewujudkan tujuanya tersebut
negara akan memaksimalkan seluruh potensi yang ada. Potensi antara negara sudah pasti
berbeda, tapi negara-negara memiliki tujuan yang sama, yaitu memiliki perekonomian yang kuat
dan maju. Salah satu kiat yang diambil oleh berbagai negara termasuk Indonesia adalah dengan
melakukan kerjasama internasional terutama di bidang perdagangan (Chatib, 2012).

Pertumbuhan Ekonomi merupakan fenomena yang penting bagi suatu bangsa, masalah
pertumbuahan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
menjadi tujuan bangsa agar dapat pula meningkatkan pembangunan nasional yang dapat
meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan
berdasarkan kemampuan nasional (Sukirno, 2003:9). Pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu indikator yang sangat penting untuk menilai kinerja perekonomian sebuah negara yang
biasanya diukur dengan indikator Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan sejauh mana
kinerja sektorsektor perekonomian dalam menghasilkan output dan dikatakan mengalami
pertumbuhan apabila PDB yang dihasilkan meningkat dari tahun sebelumnya (Septiani, 2014).
Keterkaitan antara sektor-sektor adalah hal yang sangat baik, karena akan mendorong
pertumbuhan sektor-sektor lainnya dan pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi
(Purnomo, 2008:139). Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian
dunia tertuju pada caracara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan ekonomi. Para ekonom dan
politisi dari setiap negara, sangat mendambakan adanya pertumbuhan ekonomi (Economic
Growth) (Todaro&Smith, 2004:91). Cara – cara tersebut antara lain dengan meningkatkan
konsumsi, investasi maupun meningkatkan ekspor.

Pertumbuhan ekspor yang cepat dan berkelanjutan dapat dicapai dengan manajemen ekonomi
makro yang baik (Prema, 2006) Indonesia telah mengalami dua kali guncangan krisis, pertama
yaitu krisis moneter yang berlanjut pada krisis ekonomi tahun 1998 dan yang kedua adalah imbas
dari krisis finansial di Amerika Serikat dan menjadi krisis keuangan global tahun 2008. Krisis
keuangan global tahun 2008 terjadi karena resesi di negara tersebut. Indonesia sebagai negara
yang terlibat dalam perdagangan internasional juga terkena dampaknya, antara lain melemahnya

1
perekonomian indonesia yang disebabkan oleh Pengaruh Produksi Dan Inflasi.[Gede Noparima
Ari Putra, I Ketut Sutrisna] 2168 menurunnya kinerja neraca pembayaran,adanya tekanan pada
nilai tukar rupiah dan dorongan pada laju inflasi (Sekertariat Negara Republik Indonesia, 2010).

Pada saat itu Indonesia tidak terlalu merasakan dampak dari krisis tersebut. Ini di karenakan
Nilai ekspor Indonesia berperan dalam sebagai penyelamat dalam krisis global tahun 2008 lalu.
Kecilnya proporsi ekspor terhadap PDB (Product Domestic Bruto) cukup menjadi

penyelamat dalam menghadapi krisis finansial di akhir tahun 2008 lalu. Di regional Asia
sendiri, Indonesia merupakan negara yang mengalami dampak negatif paling ringan dari krisis
tersebut dibandingkan negara lainnya. Beberapa pihak mengatakan bahwa ‘selamat’nya
Indonesia dari gempuran krisis finansial yang berasal dari Amerika itu adalah berkat minimnya
proporsi ekspor terhadap PDB. Negara-negara yang memiliki rasio ekspor dengan PDB yang
tinggi mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif, seperti Singapura yang rasio ekspornya
mencapai
200 persen dan Malaysia mencapai 100 persen sedangkan Indonesia sendiri ‘terselamatkan’
dengan hanya memiliki rasio ekspor sebesar 29 persen (Elsaryan, 2009).

Tujuan utama dalam semua perekonomian di dunia adalah kesejahteraan masyarakat, namun
demikian dalam rangka mencapai kesejahteraan msayarakat ini ada beberapa masalah yang
dialami oleh beberapa negara yaitu salah satunya inflasi (Maggi, 2013). Inflasi adalah suatu
kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus-menerus sepanjang waktu
(Nanga, 2005 : 237). Menurut Saputra (2013), Inflasi mempengaruhi alokasi faktor produksi dan
produk nasional serta distribusi pendapatan, ibarat dua sisi mata uang inflasi dapat berdampak
positif negatif.

Sisi positif dari inflasi adalah dapat menjadi stimulator pertumbuhan ekonomi. Kenaikan
harga yang tidak dengan segera diikuti oleh kenaikan upah pekerja, akan berakibat pada
meningkatnya gairah produksi dan pertumbuhan kesempatan kerja baru. Sisi negatif dari inflasi
ialah cenderung akan meningkatkan harga barang secara umum, dan apabila kenaikan terjadi
secara berlebihan akan menurunkan gairah produksi dan konsumsi serta beresiko memicu terjadi
hiper inflasi dan berkurangnya volume ekspor suatu negara (Alfian, 2012).

2
Dikatakan inflasi ketika kenaikan harga produk hanya pada satu atau dua produk saja.
Hampir seluruh negara pernah mengalami penyakit ekonomi ini seperti inflasi. Menurut
Iswardono (1999: 214) pengalaman di berbagai negara yang mengalami inflasi disebabkan oleh
terlalu banyaknya jumlah uang yang beredar, upah, paceklik, kekeringan, dan defisit anggaran.
Fenomena inflasi di Indonesia bukan merupakan suatu fenomena jangka pendek saja dan yang
terjadi secara situasional saja, tetapi seperti hal nya yang umum terjadi pada negara-negara
berkembang lainnya, inflasi di Indonesia lebih pada masalah inflasi jangka panjang karena masih
terdapat hambatan-hambatan struktural dalam perekonomian negara.

Dengan demikian pembenahan masalah inflasi di Indonesia tidak cukup dilakukan dengan
menggunakan instrument-instrumen moneter saja yang umumnya bersifat jangka pendek, tetapi
juga dengan melakukan pembenahan di sektor riil (Atmadja, 2003:2). Pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Penekanannya pada tiga aspek
yaitu proses, output per kapita, dan jangka Pengaruh Produksi Dan Inflasi....[Gede Noparima Ari
Putra, I Ketut Sutrisna] 2170 panjang. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi
output totalnya (PDB) dan sisi jumlah penduduknya. Output per kapita adalah output total dibagi
jumlah penduduk (Boediono, 2009:38).

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis agar dapat memperbaiki jurnalnya yang menurut saya kurang memperkuat isi
jurnal. Untuk reviewer seperti saya agar dapat menambah wawasan baru tentang materi yang ada.

C. Manfaat
Manfaat untuk penulis yaitu agar dapat membuat jurnal dikemudian hari menjadi lebih baik.
Manfaat untuk reviewer dan pembaca agar dapat mengembangkan, meneliti, dan menerapkannya
didalam kehidupannya

3
BAB II
PEMBAHASAN

Review Jurnal

1. Judul Inflation And Economic Growth: Evidence From Four


South Asian Countries
2. Jurnal Asia-pacific development journal
3. Download http://scholar.google.co.id

4. Volume dan Vol. 8, no. 1,


halaman

5. Tahun 2001
6. Penulis Girijasankar Mallik and Anis Chowdhury
7. Review Cindy, sri, dan widia
8. Tanggal 12 April 2020
9. Abstrak penelitian
- Tujuan penelitian Tujuan utama adalah untuk memeriksa apakah ada
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi dan,
jika demikian, sifatnya

- Subjek penelitian Pertama, inflasi dan pertumbuhan ekonomi berhubungan


positif

- Assesment data model kointegrasi dan koreksi kesalahan secara empiris


- Kata kunci model kointegrasi dan koreksi kesalahan secara empiris

4
10. Metode penelitian Dalam makalah ini, penulis menggunakan model
kointegrasi dan koreksi kesalahan untuk secara empiris
memeriksa dinamika jangka panjang dan jangka pendek
dari hubungan pertumbuhan inflasi-ekonomi untuk
empat negara Asia Selatan menggunakan data tahunan.
Tujuan utama adalah untuk memeriksa apakah ada
hubungan

antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi dan, jika


demikian, sifatnya.

- Langkah penelitian Pertama, inflasi dan pertumbuhan ekonomi berhubungan


positif. Kedua, sensitivitas inflasi terhadap perubahan
tingkat pertumbuhan lebih besar daripada sensitivitas
terhadap perubahan tingkat inflasi. Temuan ini memiliki
implikasi kebijakan yang penting. Berlawanan dengan
saran kebijakan dari lembaga pemberi pinjaman
internasional, upaya untuk mengurangi inflasi ke tingkat
yang sangat rendah (atau nol) kemungkinan akan
berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.
Namun, upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
yang lebih cepat dapat memanaskan ekonomi sampai
tingkat inflasi menjadi tidak stabil. Dengan demikian,
ekonomi ini berada di ujung tombak.

- Hasil penelitian Perbandingan bukti empiris diperoleh dari model


kointegrasi dan koreksi kesalahan menggunakan data
tahunan yang dikumpulkan dari IMF International
Financial Statistics. Para penulis menemukan bukti
hubungan positif jangka panjang antara tingkat
pertumbuhan PDB dan inflasi untuk keempat negara.

11. Analisis jurnal


- Kelebihan penelitan Data dan bukti bersifat empiris
- Kelemahan penelitian Tidak menambahkan lebih banyak regresi

5
12. Kesimpulan Dalam artikel ini, penulis menggunakan model
kointegrasi dan koreksi kesalahan untuk secara empiris
memeriksa dinamika jangka panjang dan jangka pendek
dari hubungan pertumbuhan inflasi-ekonomi untuk empat
negara Asia Selatan menggunakan data tahunan. Tujuan
utama adalah untuk memeriksa apakah ada hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dan inflasi dan, jika

demikian, sifatnya. Selain umpan balik yang signifikan


antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi, penulis
menemukan dua hasil menarik. Pertama, inflasi dan
pertumbuhan ekonomi berhubungan positif. Kedua,
sensitivitas inflasi terhadap perubahan tingkat
pertumbuhan lebih besar daripada sensitivitas terhadap
perubahan tingkat inflasi. Temuan ini memiliki implikasi
kebijakan yang penting. Berlawanan dengan saran
kebijakan dari lembaga pemberi pinjaman internasional,
upaya untuk mengurangi inflasi ke tingkat yang sangat
rendah (atau nol) kemungkinan akan berdampak buruk
terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, upaya untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dapat
memanaskan ekonomi sampai tingkat inflasi menjadi
tidak stabil. Dengan demikian, ekonomi ini berada di
ujung tombak. Tantangan bagi mereka adalah untuk
menemukan tingkat pertumbuhan yang konsisten dengan
tingkat inflasi yang stabil, daripada mengalahkan inflasi
terlebih dahulu untuk membawa mereka ke jalur
pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

13. Referensi Google.scholar.ac.id

6
BAB III
PENILAIAN

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Kelebihan :
1. Isi jurnal disertai dengan rumus-rumus.
2. Penulisan judul artikel sudah benar, mengunakan huruf kapital.
3. Isi dari abstrak telah mewakili isi jurnal didalamnya

Kekurangan :
1. Menggunakan bahasa inggris jadi sulit untuk dipahami.
2. Tidak memiliki saran dari penulis untuk dipahami pada penelitian berikutnya.

7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan hasil pengujian empiris yang dilakukan dalam tulisan ini sepertinya menjaga
inflasi yang stabil dan rendah yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang di
Indonesia menjadi penting untuk tetap dilaksanakan. Kajian ini membuktikan bahwa inflasi yang
stabil akan mampu juga menstabilkan perekonomian dalam jangka pendek. Namun perlu lagi
dilihat bagaimana kita akan mampu menjaga stabilitas perekonomian dengan menggunakan
inflasi, mengingat sumber inflasi dalam perekonomian sangat beragam., baik faktor eksternal
(kurs) dan internal output gap dan fenomena struktural. Sebagaimana yang dikemukakan Solikin
(2008), penggunaan rules kebijakan moneter Indonesia yang bersifat flexible akan lebih
sesuai untuk kondisi Indonesia saat ini.

B. Saran
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan pada
jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan pembaca
sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Girijasankar Mallik and Anis Chowdhury. 2001. Inflation And Economic Growth: Evidence
From Four South Asian Countries. Asia-pacific development journal

Anda mungkin juga menyukai