DISUSUN
Oleh :
ANI SULISTYAWATI
i|Page
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penulis
ii | P a g e
DAFTAR ISI
iii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konteks Multijasa yang berbentuk Ijarah dirasa kurang tepat karena
apabila dalam melakukan sewa-menyewa dalam ijarah, objek akad haruslah
jelas dan milik sendiri. Jika jasa yang ingin dibiayai adalah jasa dalam bidang
pendidikan, menunjukkan bahwa pendidikan menjadi objek akad. Objek dalam
pendidikan pun bermacam-macam, mulai dari fasilitas gedung, pengajar, dan
sebagainya sehingga Objek pendidikan tersebut berbentuk abstrak atau
kejelasannya mungkin diketahui tapi hanya sebatas luarnya. dalam kontek
kafalah juga kurang tepat, karena nasabah tidaklah berhutang. Misal pada
pembiayaan pendidikan, nasabah tidaklah berhutang kepada lembaga
pendidikan tersebut melainkan berhutang kepada bank sehingga jika disebut
kafal
1
M. A. M. Yazid Afandi, FIQH MUAMALAH dan Implemetasinya dalam Lembaga Keuangan
Syariah. Yogyakarta: Logung Printika, 20
1|Page
Menurut Fatwa DSN-MUI, wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh
satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Praktek
wakalah dalam pembiayaan multijasa berarti mewakilkan nasabah sebagai
wakil dari lembaga keuangan yang membayar, guna menggunakan fasilitas
yang sudah dibayar tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pembiayaan?
2. Apa itu Pembiayaan Multijasa?
3. Apa saja Dasar Hukum Pembiayaan Multijasa?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari pembiayaan
2. Mengetahui definisi pembiyaan multijasa
3. Mengetahui dasar hukum pembiayaan multijasa
2|Page
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembiayaan
Istilah pembiayaan pada dasarnya lahir dari pengertian, I trust, yaitu
„saya percaya‟ atau „saya menaruh kepercayaan‟. Perkataan pembiayaan yang
artinya kepercayaan (trust) yang berarti bank menaruh kepercayaan kepada
seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan oleh bank selaku
shahibul maal.2
2
Veithzal Rival dan Arviyan Arifin, Islamic Banking ; Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2010), h. 698
3
Juhaya, Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung, Pustaka Setia, 2012), h.
4
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Bank Lainnya, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2008), h. 96
5
Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani, 2015), h.160
3|Page
maupun lembaga keuangan syariah. Dalam konteks syariah, pembiayaan terdiri
dari beberapa jenis akad. Akad sendiri merupakan perjanjian dan permufakatan
(a-ittifaq), pertalian, dan mengikat secara bersama-sama serta diikuti dengan
ijab dan qabul. Jenis-jenis akad berupa al-bay` (jual beli) atau lebih dikenal
dengan Murabahah, ijarah (sewa menyewa), al-kafalah (penanggungan), al-
hawalah (pemindahan hutang), al-rahn (gadai), al-syrkah (persekutuan) al-
mudharabah (bagi hasil), a-wakalah (permberian kuasa), al-qardh (pinjaman
tanpa beban), dan masih ada beberapa lagi yang tidak disebutkan.6 Dalam akad
sendiri, terdapat rukun akad yang terdiri dari Al-Aqidain (pihak-pihak yang
berakad).
Tujuan Pembiayaan
6
A. Dahlan, Bank Syariah: Teori, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras, 2012.
7
M. A. M. Yazid Afandi, FIQH MUAMALAH dan Implemetasinya dalam Lembaga Keuangan
Syariah. Yogyakarta: Logung Printika,2009
8
Syafi‟i Antonio, Bank Syariah…, h. 160
4|Page
pembiayaan kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau
mengembalikian pembiayaan yang telah diterimanya.
2) Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-
benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai
tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, dengan kemanan ini
dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk modal, barang,
atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya, sehingga keuntungan
(profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan
9
KBBI.web.id (Diakses tanggal 30 Juli 2018 pukul 06:28)
10
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah Nasional MUI
(Jakarta : Erlangga, 2014), h. 253
5|Page
Dalam pengertiannya menurut Wangsawidjaja, pembiayaan multijasa
adalah pembiayaan lain-lain dari bank syariah bagi nasabah untuk pemenuhan
jasa-jasa tertentu, seperti pendidikan, kesehatan, dan jasa lainnya.11
11
A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012),
h.228
12
Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalah Kontemporer,(Jakarta :PT Berkat Mulia Insani,
2016), h.450
13
www.btnsyariah.co.id (Diakses Pada Tanggal 30 Juli Jam 14.08)
14
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah Nasional MUI
(Jakarta : Erlangga, 2014), h. 260-261
6|Page
e. Besar ujrah atau fee harus disepakati dan dinyatakan dalam bentuk nominal
bukan prosentase.
a. Al-Qur‟an
“…Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran dengan
cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”15
15
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya (Jakarta : PT. Sinergi Pustaka Indonesia,
2012), h. 47
16
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan …, h.547
7|Page
3) Q.S Yusuf ayat 72
b. Hadist
17
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan …,h.329
18
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan…, h.142
8|Page
“Dari Salamah bin Al Akwa‟ RA, ia berkata: kami pernah duduk di
samping Nabi SAW, tiba-tiba ada jenazah seseorang dibawa. Orang-orang
yang membawanya berkata, “Shalatkanlah jenazah ini.”Beliau bertanya
“apakah ia mempunyai tanggungan hutang?” mereka menjawab,
“Tidak.”Beliaupun menyalatinya. Kemudian jenazah lain dibawa. Orang-
orang yang membawanya berkata, “Wahai Rosulullah!Shalatkanlah
jenazah ini.”Beliau bertanya, Apa ia punya tanggungan hutang?” dijawab
“ya”. Beliau bertanya lagi, “Apa ia meninggalkan sesuatu?” mereka
menjawab, “Tiga dinar.” Beliaupun menyalatinya. Kemudian jenazah
ketiga dibawa.Orangorang yang membawa berkata, Shalatkanlah jenazah
ini.” Beliau bertanya “Apakah ia meninggalkan sesuatu?”Mereka
menjawab “Tidak.”Beliau bertanya lagi “Apakah ia mempunyai
tanggungan hutang?”Mereka menjawab “Tiga dinar.”Beliaupun bersabda
“Shalatkanlah temanmu itu.”Abu Qutadah berkata, “Shalatkanlah ia,
wahai Rosulullah!Aku menanggung hutangnya.” Akhirnya beliau
menyaalaatinya.”(H.R Bukhari no. 2127, kitab al-Hawalah).19
19
Muhammad Nashiruddin Al Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, jilid 3 (Jakarta : Pustaka
Azzam, 2012), h. 159
9|Page
pembagian nisbah dalam bentuk persentase, dalam pembiayaan multi jasa
ini bank syariah akan menetapkan ujrah langsung dalam bentuk rupiah.
Salah satu layanan perbankan syariah adalah Kartu Kredit iB. Kartu
Kredit iB merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit
berdasarkan prinsip syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat
tetap, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga.
20
Apa Saja Pembiayaan Multi Jasa Perbankan Syariah? | Republika Online
10 | P a g e
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan merupakan produk dari suatu lembaga keuangan, baik itu
lembaga keuangan konvensional maupun lembaga keuangan syariah.
Pembiayaan Multijasa merupakan pembiayaan yang diberikan oleh lembaga
keuangan syariah (LKS) kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas
suatu jasa. Dalam fatwa DSN sendiri pembiayaan Multijasa hukumnya boleh
(jaiz) dengan menggunakan akad Ijarah atau kafalah.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
M. A. M. Yazid Afandi, FIQH MUAMALAH dan Implemetasinya dalam Lembaga
Keuangan Syariah. Yogyakarta: Logung Printika, 20
Veithzal Rival dan Arviyan Arifin, Islamic Banking ; Sebuah Teori, Konsep dan
Aplikasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), h. 698
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Bank Lainnya, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 96
Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani,
2015), h.160
12 | P a g e