Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR FIQIH ISLAM

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Dosen Pengampu :

Khaeron Sirin M.A.

Oleh :

Anjar Septiawan NIM 11220530000033

Indra Aldiyansyah NIM 11220530000035

Firman Maulana NIM 11220530000037

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 19 September 2022

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3

A. Latar Belakang........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...................................................................................................3

C. Tujuan Masalah.......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4

A. Pengertian Fiqih......................................................................................................4

B. Pembagian Hukum Fiqih........................................................................................5

C. Sejarah dan Perkembangan Fiqih.........................................................................6

D. Manfaat Mempelajari Fiqih...................................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8

B. Saran.........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fiqih merupakan bagian dari entitas kehidupan di dunia Islam dan menjadi
salah satu subyek dalam pengkajian Islam, baik di Indonesia maupun di dunia pada
umumnya, oleh karena itu, fiqih dituntut untuk dikembangkan, agar bidang ilmu itu
memiliki makna bagi pengembangan keahlian dan untuk selanjutnya dapat
dimanfaatkan bagi pengembangan kehidupan manusia, khususnya di dunia Islam.

Ilmu fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah,
logis dan memiliki obyek dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih
merupakan gerakan hati dan perasaan. Juga bukan seperti tarekat yang merupakan
pelaksanaan ritual-ritual. Pembekalan materi yang baik dalam lingkup sekolah, akan
membentuk pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki budi pekerti yang
luhur.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fiqih?
2. Apa pembagian hukum fiqih?
3. Apa manfaat mempelajari fiqih?

C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat memahami fiqih
2. Agar dapat memahami pembagian hukum-hukum fiqih
3. Agar dapat memahami dari manfaaat mempelajari fiqih

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqih
Fiqih adalah mashdar dari ( - َ‫فقِه‬  -ُ‫ ( فِقهًا يفقَه‬faqiha - yafqahu - fiqhan, yang
berarti "paham"1. Menurut bahasa (etimologi), kata fikih berasal dari bahasa Arab ( ‫الفَ ْه‬
ُ ‫ ”فَقَّه‬yang berarti “saya memahami
َ ْ‫ْت الدَّر‬
‫ ) ُم‬yang berarti paham, seperti pernyataan “‫س‬
pelajaran itu”.

Menurut istilah (terminology) fikih pada mulanya berarti pengetahuan


keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik berupa akidah, akhlak,
maupun amaliah (ibadah), yakni sama dengan arti syariah islamiyyah. Namun, pada
perkembangan selanjutnya, fikih diartikan sebagai bagian dari syariah islamiyyah,
yaitu pengetahuan tentang hukum syariah islamiyyah yang berkaitan dengan
perbuatan manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil dari dalil-dalil
yang terinci.

Dan dalam kitab mabadi awaliyah karya abdul hamid hakim di sebutkan
pengertian fiqih menurut Bahasa adalah “paham”, sedangkan menurut istilah adalah
ilmu yang mengetahui tentang hukum-hukum syariat yang di dapatkan dengan
ijtihad2. Ilmu fiqih islam juga di jelaskan di al-quran yaitu di surat an-nisa ayat 78

‫ال هَُؤاَل ِء ْالقَوْ ِم اَل يَ َكا ُدونَ يَ ْفقَهُونَ َح ِديثًا‬


ِ ‫فَ َم‬

Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak


memahami pembicaraan sedikitpun?” (QS. An-Nisa: 78)

Dan fiqih juga di jelaskan pada hadist Rasulullah SAW

“Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, merupakan


tanda akan kepahamannya.” (Muslim no. 1437, Ahmad no. 17598, Daarimi
no.1511)3

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Fikih Diakses pada tanggal 16 september 2022
2
Pengertian fiqih menurut kitab mabadi awaliyah karya abdul hamid hakim, hal 5
3
https://muslim.or.id/83-fiqih-islam.html Diakses pada tanggal 16 september 2022

4
B. Pembagian Hukum Fiqih
Hukum fiqih ialah suatu pengetahuan yang mengetahui wahyu Allah yakni Al-
qur'an juga mengetahui Sabda rosul yakni As-sunnah yang ditalarkan dengan akal dan
metode tertentu sehingga pengetahuan ilmu fiqih dapat di diketahui dengan dalil-dalil
yang rinci. Hukum fiqih itu sendiri ialah hukum yang berkaitan dengan hukum syara'
yang berupa :
1. Wajib
Sesuatu yang di berikan pahala apabila melakukan nya dan
mendapatkan dosa apabila meninggalkannya, Contoh nya sholat fardhu lima
waktu dan puasa di bulan ramadhan
2. Sunnah
Sesuatu yang di berikan pahala apabila melakukan nya dan tidak
mendapatkan dosa apabila meninggalkannya, Contoh nya sholat tahiyatul
masjid dan sholat tahajud
3. Makruh
Sesuatu yang di berikan pahala apabila meninggalkan nya dan tidak
mendapatkan dosa apabila melakukannya. Contoh nya mendahulukan
anggota badan bagian kiri dari pada anggota badan bagian kanan dalam
wudhu
4. Halal
Sesuatu yang di berikan pahala apabila melakukan nya dan tidak
mendapatkan dosa apabila di kerjakan. Contoh nya yang sudah ditetapkan
kehalalannya dalam kitab suci al-qur'an dan al-hadist. Contohnya adalah
daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan.
5. Haram
Sesuatu yang di berikan pahala apabila meninggalkan nya dan
mendapatkan dosa apabila melakukan nya. Contoh nya riba dan membuat
kerusakan
6. Mubah.
Sesuatu yang tidak di berikan pahala apabila melakukan nya dan tidak
mendapatkan dosa apabila meninggalkan nya, Contohnya tidur di siang hari

5
C. Sejarah dan Perkembangan Fiqih4
Menurut Abdul Wahab Khallaf (w. 1956 M), salah seorang ulama pakar ushul
fiqh dari Mesir, dalam sejarahnya, fiqih terbagi menjadi tiga periode. (lihat Abdul
Wahab Khallaf, ‘Ilmu Ushul al-Fiqh, hal. 15-16).
Periode pertama adalah pada masa Nabi Muhammad saw masih hidup. Pada
dasarnya, hukum atas suatu perbuatan sudah terbentuk sejak zaman Rasulullah, sejak
pertama kali Islam itu hadir; karena Islam sendiri sejak awal sudah bermuatan akidah,
akhlak, dan hukum atas perbuatan manusia. Pada periode ini, Rasulullah lah yang
menjadi satu-satunya rujukan fatwa umat Islam. Hukum-hukum fiqih saat itu terdiri
hari hukum Allah dan rasul-Nya dengan acuan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Jadi, tidak
mungkin terjadi selisih pendapat hukum saat itu. Karena memang hanya ada satu
pemegang otoritas hukum, yaitu Rasulullah saw.
Periode berikutnya (kedua) adalah pada masa sahabat Nabi. Rasulullah sudah
tidak ada. Bagaimanapun, problematika sosial akan terus berkembang dan tentu,
hukum Islam tidak bisa lepas dari hal ini. Pada periode ini banyak persoalan-
persoalan agama muncul yang tidak ditemui pada saat Nabi hidup.   Otomatis, para
sahabat melakukan ijtihad, memutuskan perkara, memberikan fatwa, menetapkan
hukum syari’at, dengan tetap mengacu pada hukum periode pertama. Sehingga
produk hukum pada saat itu terdiri dari hukum Allah dan Rasul-Nya, serta fatwa
sahabat dan keputusannya yang bersumber dari Al-Qur’an, as-Sunnah, dan ijtihad
sahabat. Pada periode ini juga belum ada kodifikasi fiqih secara khusus.
Pada periode ketiga ini, hukum-hukum fiqih terdiri dari hukum Allah dan
rasul-Nya, fatwa dan putusan para sahabat, fatwa imam mujtahid dan hasil ijtihad
mereka, yang bersumber dari al-Qur’an, hadits, ijtihad para sahabat, dan ijtihad para
imam mujtahid. Barulah pada periode ini terjadi kodifikasi hukum Islam yang
dipelopori oleh Imam Malik bin Anas (w. 795 M) atau yang biasa di kenal imam
maliki dalam kitabnya yang berjudul Al-Muwattha atas permintaan Khalifah al-
Manshur (w. 775 M) (khalifah kedua Bani Abbasiyah). Kitab ini berisi hadits-hadits
dan fatwa para sahabat, tabi’in, serta tabi’ tabi’in yang valid (sahih) menurut Imam
Malik. Kitab ini dijadikan landasan hukum fiqih oleh penduduk Hijaz.

4
https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/sejarah-perkembangan-ilmu-fiqih-imQ0s Diakses pada tanggal 18
septembar 2022

6
Berikutnya, Abu Yusuf (w. 798 M), pengikut mazhab Imam Abu Hanifah (w.
797 M), menyusun beberapa kitab fiqih yang kemudian menjadi rujukan negeri Irak.
Disusul oleh Imam Muhammad bin al-Hasan as-Syaibani (w. 189 H), yang juga
pengikut mazhab Imam Abu Hanifah, menyusun kitab Zahir ar-Riwayah as-Sittah
yang kemudian dikomentari oleh Imam Syamsul A’immah al-Sarkhusy (w. 490 H)
dengan kitabnya Al-Mabsuth, yang menjadi rujukan fiqih mazhab Hanafi. Setelah itu
disusul oleh Muhammad bin Idris as-Syafi’ (w. 820 M) atau yang dikenal dengan
Imam Syafi’ menulis kitab fiqih yang diberi judul Al-Umm di Mesir.  Kitab ini
menjadi pijakan dalam fikih mazhab Syafi’i. kemudiaan yang terakhir Imam Hambali
atau yang bernama asli Ahmad bin Hanbal (W. 855 M) adalah ahli hadis yang berasal
dari Turkmenia yang menulis kitab al-musnad.

D. Manfaat Mempelajari Fiqih5


Ilmu Fiqih merupakan ilmu pokok dalam mempelajari syariat islam. Di dalam
pembahasannya, ilmu Fiqih berisikan dalil-dalil, yang menjadi dasar ketetapan bagi
perbuatan mukallaf.
Manfaat mempelajari ilmu Fiqih adalah untuk mengetahui serta menerapkan
syariat islam dalam kehidupan manusia, khususnya yang menyangkut perilaku dan
rujukan dalam mengambil keputusan. Contohnya, dengan ilmu Fiqih, mampu menjadi
rujukan bagi hakim untuk suatu perkara, pernikahan misalnya.

Tujuan mempelajari Fiqih yang paling utama yakni menemukan intisari


maqasidusy-Syariah (tujuan-tujuan pensyariatan) serta mampu untuk menerapkan
hukum syariat dalam setiap tingkah laku manusia.

BAB III
PENUTUP
5
https://www.faisol.id/2020/04/tujuan-dan-manfaat-mempelajari-fiqih-ushul-fiqih.html Diakses pada tanggal
19 september 2022

7
A. Kesimpulan
Fiqih merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang pemahaman tentang
hukum hukum syariat islam yang di dapatkan hasil dari ijtihad para ulama. Yang di
bagi menjadi beberapa hukum fiqih yaitu wajib., sunnah, makruh, halal, haram,
mubah. Yang mana nanti ilmu fiqih berguna untuk mengetahui serta menerapkan
syariat islam dalam kehidupan manusia,

B. Saran
Diharapkan untuk kita mengetahui pengertian dari fiqih dan pembagian
hukum fiqih yang mana ilmu fiqih ini berguna untuk memahami hukum hukum
syariat islam yang di haasilkan dari ijtihad

DAFTAR PUSTAKA

8
-Pengertian fiqih menurut kitab mabadi awaliyah karya abdul hamid hakim, hal 5
-https://id.wikipedia.org/wiki/Fikih Diakses pada tanggal 16 september 2022
-https://muslim.or.id/83-fiqih-islam.html Diakses pada tanggal 16 september 2022
-https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/sejarah-perkembangan-ilmu-fiqih-imQ0s Diakses pada tanggal 18
september 2022
- https://www.faisol.id/2020/04/tujuan-dan-manfaat-mempelajari-fiqih-ushul-fiqih.html Diakses pada tanggal 19
september 2022

Anda mungkin juga menyukai