Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN FIQH, USHUL FIQH,

PERBEDAAN ILMU FIQH DAN ILMU USHUL FIQH

DOSEN PENGAMPUH:
Dr.Hj. Patimah, M.Ag

Kelompok

1. Muh.Taswin.As (10100121071)
2. Zainal asirudin (10100121083)

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya serta kemudahan yang berikan sehingga
makalah ini selesai disusun tepat waktu. Tujuan penulisan makalah dengan judul “
ilmu fiqh, ushul fiqh dan perbedaan ilmu fiqh dan ushul fiqh” ini untuk memenuhi
tugas kelompok dalam mata kuliah “ushul fiqh” yang diberikan oleh “Dr. Hj.
Patimah, M. Ag ”.

Dalam proses penyusunan makalah ini kami selaku penulis menemui


berbagai hambatan dan tantangan namun karena semangat pantang menyerah serta
motivasi untuk terus belajar akhirnya makalah ini selelsai tepat waktu.

Semoga makalah yang berhasil kami susun ini memberi banyak manfaat dan
semakin menambah khazanah pengetahuan serta bisa menjadi bahan pembelajaran
baik oleh guru/dosen maupun siswa. Kami selaku penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak hal yang mesti
diperbaiki oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan
untuk menjadi bahan instrosfeksi serta masukan agar tulisan-tulisan selanjutnya
bisa lebih baik lagi.

Makassar, 14 maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2

A. Pengertian Fiqh ............................................................................................ 2

B. Pengertian Ushul Fiqh .................................................................................. 4

C. Perbedaan Ilmu Fiqih Dan Ilmu Ushul Fiqih ............................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 6

A. Kesimpulan .................................................................................................. 6

B. Saran ............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-qur’an sebagai petunjuk bagi umat Islam secara garis besar mengandung
dasar-dasar tentang akidah, akhlak, dan syariah atau hukum bagi keberlangsungan
kehidupan makhluk dijagat raya ini. Pada masa nabi Muhammad segala
permasalahan sesuatu hukum dapat diketahui jawaban nya berdasarkan Nash
Al-qur’an serta penjelasan beliau yang kemudian dikenal dengan sunnah nya.
Ketika zaman berkembang disinilah urgensi dari ijtihad untuk
mengkontekstualisasikan Al-qur’an dan sunnah nya sebagai pedoman hidup
manusia. Fiqih yang notabene sebagai ilmu tentang hukum-hukum syariat yang
bersifat praktis merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk melihat perilaku
budaya masyarakat Islam. Fiqih itu melalui serangkaian proses yang umum kita
kenal dengan ijtihad yang mengkaji dan memahami pokok-pokok fiqih agar
tetap dinamis, maka ini pijakan dari Ushul Fiqih. Sedangkan hukum-hukum yang
didapati dengan jalan ijtihad yang termasuk dalam ruang lingkup Fiqih itu disebut
dengan Hukum Syara’

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian fiqh
2. Pengertian ushul fiqh
3. Perbedaan ilmu fiqh dan ushul fiqh

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian fiqh


2. Untuk mengetahui apa itu ushul fiqh
3. Untuk mengetahui apa perbedaan dari fiqh dan ushul fiqh

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqh

Di dalam al qur’an tidak kurang dari 19 ayat yang berkaitan dengan kata fiqh
dan semuanya dalam bentuk kata kerja, seperti di dalam at Taubah 12

ِ ‫ط ۤا ِٕىفَة ِل َيتَفَقَّ ُه ْوا فِى‬


‫الدي ِْن َو ِليُ ْنذ ُِر ْوا قَ ْو َم ُه ْم اِذَا‬ َ ‫فَلَ ْو َل َنفَ َر ِم ْن ُك ِل فِ ْرقَة ِم ْن ُه ْم‬

َ‫َر َجعُ ْْٓوا اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم َيحْ ذَ ُر ْون‬


Artinya:

Mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi


untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali agar mereka
dapat menjaga dirinya

Di dalam hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yan artinya:

"Barang siapa yang berharap Allah menjadi orang yang baik di


sisi-nya tidak diberikan kepadanya pemahaman (yang mendalam)
dalam pengetahuan agama".

Dari ayat dan Hadits ini, dapat ditarik satu pengertian bahwa Fiqh itu berarti
mengetahui, memahami, dan mendalami ajaran ajaran agama secara keseluruhan.
Jadi pengertian Fiqh dalam arti yang sangat luas sama dengan pengertian syari'ah
dalam arti yang sangat luas. Inilah pengertian Fiqh pada masa sahabat atau pada
abad pertama Islam.

Ibnu Khaldun mengatakan bahwa: "Pada permulaan Islam orang-orang yang


ahli di dalam agama yang selalu mengembalikan persoalan kepada Al-Qur'ân,
tahu tentang nasikh dan mansukh, tahu tentang ayat-ayat yang mūtasyabihdan
muhkamah serta tahu tentang pemahaman pemahaman yang mereka dapatkan dari

2
Rasulullah saw dengan al- qurra'. Mereka disebut al-qurr'a. karena mereka
membaca Al-Qur'an dan masih jarang pada masa itu orang yang dapat membaca".

Dalam perkembangan selanjutnya, yakni setelah daerah meluas dan setelah


cara istinbâth yang baik, serta Fiqh menjadi satu ilmu tersendiri, maka Fiqh
diartikan dengan; "Sekumpulan hukum syara' yang berhubungan dengan
perbuatan yang diketahui melalui dalil-dalilnya yang detail dan dihasilkan dengan
jalan ijtihad". Atau lebih jelas lagi seperti yang dikemukakan oleh al-Jurjânî
berikut ini: "Figh menurut bahasa berarti paham terhadap tujuan seseorang
pembicara. Menurut istilah: Fiqh ialah mengetahui hukum hukum syara yang
amaliah (mengenai perbuatan, perilaku) dengan melalui dalil-dalilnya yang
terperinci. Fiqh adalah ilmu yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad (penelitian)
dan memerlukan wawasan serta perenungan. Oleh sebab itu Allah tidak bisa
disebut sebagai "Fâqih " (ahli dalam Figh), karena bagi-Nya tidak ada sesuatu
yang tidak jelas".

Pada masa ini orang yang ahli di dalam Fiqh disebut dengan Faqih atau
dengan menggunakan bentuk jama' yaitu Fuqaha. Fuqaha ini termasuk dalam
kategori ulama, meskipun tidak setiap ulama adalah Fuqaha, Ilmu Fiqh pula
dengan ilmu furu, ilmu alhal, ilmu halal wa al-haram, syara'i wa al-ahkam.

Seperti halnya dalam ilmu-ilmu yang lain, dalam disiplin ilmu fiqh-pun,
Fuqaha sering berbeda di dalam menakrifkan (mendefinisikan) ilmu Fiqh. Di
samping definisi dari al-Jurjânî penulis sebutkan di atas. Seperti diketahui
al-Jurjânî menganut mazhab Hanafi masih ada definisi lain dari mazhabî Hanafi,
di mana Fiqh diartikan dengan "Ilmu yang menjelaskan segala hak dan
kewajiban.” Definisi ini menunjukkan Fiqh dalam seni yang sangat luas, termasuk
di dalamnya masalah-masalah yang berkaitan dengan akidah yang di kalangan
mazhab Hanafi disebut dengan Fiqh Akbar.

Al-Ghazalî dari mazhab Syafi'î mendefinisikan Fiqh dengan "Fâqih itu


berarti mengetahui dan memahami, akan tetapi dalam para ulama, Fâqih diartikan
dengan suatu ilmu tentang hukum-hukum syara' yang tertentu bagi perbuatan para

3
mukalaf, seperti wajib, haram, mubah (kebolehan), sunnah , makruh, sah, fasid,
dan batal. Jelas bahwa pengertian Faqih itu berkembang. Mula-mula Faqih
meliputi keseluruhan ajaran agama, kemudian Faqih diartikan dengan ilmu
tentang perbuatan mukalaf, sehingga tidak termasuk ilmu kalam dan ilmu tasawuf,
dan terakhir Faqih dipersempit lagi, yaitu khusus hasil ijtihad para mujtahid.

Definisi Fiqh yang dikemukakan di atas, hanya sekadar contoh. Sudah tentu
masih banyak definisi-definisi yang lain. Para ulama berbeda di dalam
menakrifkan Fiqh karena berbeda di dalam memahami ruang lingkup Fiqh dan
dari sisi mana mereka melihat Fiqh. Walaupun demikian, tampaknya ada
kecenderungan bersama bahwa Fiqh adalah satu sistem hukum yang sangat erat
kaitannya dengan agama Islam.

B. Pengertian Ushul Fiqh

Setelah kita mengetahui pengertian Fiqh, akan timbul pertanyaan dari mana
datangnya Fiqh itu, apa sumbernya atau dalilnya, bagaimana cara beristinbat
hukum sehingga menghasilkan hukum wajib, sunah, haram, makruh dan mubah?
Itu semua dibahas di dalam ilmu ushûl Fiqh. Ushul itu bentuk jamak, sedang
bentuk mufradnya adalah ashl, yang mengandung makna sumber atau dalil yang
menjadi dasar sesuatu atau juga berarti yang kuat. Disebut ilmu ushûl Fiqh karena
ilmu ini menjadi dasar atau fondasi ilmu Fiqh.

Berikut definisi ilmu ushûl Fiqh dari beberapa para ahli diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Al-Ghâzali menakrifkan ushl Fiqh dengan "Ilmu yang membahas tentang
dalil-dalil hukum syara, dan tentang bentuk bentuk penunjukkan dalil tadi
terhadap hukum".
2. Al-Syawkani mendefinisikan ushûl Fiqh dengan, "Ilmu untuk mengetahui
kaidah-kaidah, yang kaidah tadi bisa digunakan untuk mengeluarkan hukum
syara yang berupa hukum furu' (cabang) dari dalil-dalilnya yang terperinci".
3. 'Abd al-Wahhab Khalaf memberikan definisi Ushul Fiqh adalah ilmu tentang
kaidah-kaidah dan pembahasan-pembahasannya yang merupakan cara untuk

4
menemukan hukum-hukum syara yang amaliah dari dalil dalinya yang
terperinci, atau kumpulan kumpulan kaidah dan pembahasan yang merupakan
cara untuk menemukan (mengambil) hukum syara yang amaliah dari
dalil-dalilnya yang terperinci.”
4. Al-Hudhâri Bik mendefinisikan ushul figh dengan sekumpulan kaidah untuk
mengeluarkan hukum hukum syara dari dalil dalilnya.
5. Abu Zahrah memberikan pengertian tentang ushul fiqh dengan "Satu metode
yang memberikan batasan-batasan dan menjelaskan cara-cara yang diterapkan
oleh seorang ahli hukum Islam (Faqih) dalam mengeluarkan hukum-hukum
sesuai dengan dalil dalilnya.

Al-Qur'an didahulukan dari sunnah dan sunnah didahulukan dari qiyas.


Definisi tersebut, dapat diambil pengertiannya secara umum, bahwa fiqh sebagai
disiplin ilmu yang memiliki metode dan metodologi ilmu fiqh itu adalah
menemukan ushl fiqh. Oleh karena itu, apabila kita mempelajari fiqh tanpa
mempelajari ushul fiqh, tidak akan tahu bagaimana cara mengeluarkan hukum
dari dalil-dalilnya dan mengembalikan hukum fiqh kepada sumber asalnya.

C. Perbedaan Ilmu Fiqih Dan Ilmu Ushul Fiqih

Ilmu fiqh yang bersumber pada Al Quran dan hadist bisa di jadikan
pedoman bagi manusia, sebagai pengingat bagi umat Islam, kata Fiqh berasal
dari bahasa Arab faqiha-yafqahu-fiqhan yang bermakna faham atau
memahami, sedangkan menurut terminologi ilmu fiqh dapat di artikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang hukum syariah yang berhubungan dengan semua
tingkah laku manusia , baik dalam ucapan dan tingkah laku, karena di dalam
ilmu fiqh itu membahas semua aturan aturan hukum syariah seperti halal, haram ,
mubah, makruh dan haram, seperti contoh kecil syarat sahnya sholat itu akan di
pelajari dalam ilmu fiqh, dan masih banyaak contoh contoh lain di dalamnya.
Jika mempelajari ilmu fiqh maka kita akan bertemu dengan dalil naqli dan
aqli , ilmu ushul fiqh ada sebelum adanya ilmu fiqh, karena ushul fiqh adalah
pondasi bagi ilmu fiqh untuk menetapkan suatu hukum yang belum bisa
terselasaikan atau terpecahkan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kajian diatas memaparkan permasalahan tentang Ushul fiqih, fiqih. Ushul


fiqih adalah dasar dari penggalian hukum-hukum syar’I, yang merupakan jalan
atau metode ataupun kaidah yang digunakan oleh para mujtahid untuk
mendapatkan hukum atau fiqih. Fiqih adalah produk dari ushul fiqih. Jadi, bila
ilmu fiqih bertujuan untuk member pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang
hukum : apa atau mana yang boleh dan yang dilarang serta menunjukan cara
pelaksanaan suatu perintah. Sedangkan ushul fiqih memberi pengetahuan kepada
umat Islam tentang sistem hukum dan pengambilan hukum itu sendiri.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami paparkan dan kami merasa bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharap kepada pembaca yang budiman untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna untuk perbaikan makalah ini. Dan kami berharap
semoga isi makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Djazuli, H. A. (2021). Ilmu Fiqh. Jakarta: Kencana (PrenadaMedia Group).

Anda mungkin juga menyukai