Anda di halaman 1dari 4

Joya Amanda Putri

2011221024

Fungsi Gizi Untuk Tumbuh Kembang Anak (Balita)

Agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal, maka peranan gizi sangat
perlukan dan diperhatikan sedini mungkin. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi seperti
karbohidrat sebagi sumber energi (tenaga), protein sebagai zat pembangun dan vitamin atau
mineral sebagai zat pengatur, akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Susunan gizi yang tepat akan memacu
pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang
disesuaikan dengan tingkat usia dan jenis aktivitasnya. Anak usia 0-60 bulan yang disebut
dengan istilah balita, pada masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat dan tergolong pada periode emas sekaligus periode kritis. Bayi dan anak pada masa ini
mereka membutuhkan makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga tumbuh kembang
anak tidak terganggu (dalam kusumangtyas:2017)

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah faktor gizi.
Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan terlambatnya pertumbuhan sehingga anak
rentang terinfeksi, serta pada akhirnya dapat menghambat perkembangan anak. Oleh karena
itu anak perlu memperoleh gizi dari makanan sehari-hari dalam jumlah yang tepat dan
berkualitas baik. Status gizi buruk pada balita dapat mempengaruhi akan adanya penghambat
fisik, mental maupun kemampuan berfikir yang pada akhirnya akan menurunkan kemampuan
balita dalam aktivitasnya (indriati dan murpambudi: 2016).

Dari beberapa penjelasan penelitian yang relevan maka dapat disimpulkan bahwa gizi
merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini. Oleh karena itu dalam pemenuhan gizi dapat dilakukan dengan beberapa pemilihan
mana makanan yang berkualitas serta memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh anak. Jika
nutrisi atau gizi tidak memenuhi standar gizi yang terpenuhi maka akan dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan anak, bisa juga dapat menyebabkan stunting, wasting, dan
underweight. Dari hal tersebut ialah dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Karena usia dini merupakan masa keemasan atau golden age
yang mana semua aspek perkembangan dan pertumbuhan harus di rangsang secara optimal
dengan melalui pemenuhan nutrisi pada anak melalui makanan sehari-hari yang dikonsumsi
oleh anak dikarenakan upaya untuk dapat memenuhi tumbuh kembang anak akan berdampak
pada masa depan anak dikemudian hari. Dalam memenuhi nutrisi melalui makanan sehari-
hari dapat dilakukan oleh ibu terkhususnya untuk memilih makanan yang tepat sesuai dengan
standar gizi yang harus dipenuhi sesuai dengan usia anak.

Adapun gizi seimbang dapat dikelompokkan berdasarkan tiga fungsi utama yang
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
a. Sumber energi dapat kita jumpai pada tanaman padi-padian atau sereal seperti beras,
jagung, gandum, dan umbi-umbian,
b. Sumber protein dibagi menjadi dua yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
terdapat dalam daging ayam, telur, dan susu. Sumber protein nabati terdapat di dalam kacang-
kacangan seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah,
c. Sumber zat pengatur terdapat dalam sayuran dan buah, sayuran diutamakan yang berwarna
hijau dan jingga, seperti bayam, daun singkong, kangkung, wortel, serta sayur kacang
kacangan seperti kacang panjang, dan buncis. sementara buah-buahan yang diutamakan ialah
yang berwarna jingga dan kaya akan serat dan barasa asam, seperti pepaya, mangga, nanas,
jambu biji, apel, sirsat dan jeruk.

Selain itu makanan sehari-hari yang mengenal sumber lemak murni, seperti minyak
goreng, margarine, mentega serta sumber karbohidrat murni seperti gula pasir, gula merah
madu dan sirup.

a. Perkembangan Otak
Konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan perubahan
metabolisme otak. Hal ini mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, hingga dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pertumbuhan badan
dan membuat manusia bertubuh kerdil dan diikuti oleh ukuran otak yang berkurang
dan berdapat pada kecerdasaan anak. Pertubuhan otak dan sel saraf berlangsung
sangat cepat sejak dari janin hingga bayi dilahirkan kedunia dan menjadi bayi.
Umunya gangguan masalah gizi dialami oleh anak usia dini dan membawa dampak
hingga masa selanjutnya. Sehingga ini mengakibatkan anak akan sulit untuk memiliki
konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat lemas/lelat secara mental, tidak berprestasi
dalam belajar, dan memiliki motivasi belajar yang rendah. Ditinjau dari segi struktur
dan funsinga otak manusia merupakan jaringan yang paling sempurna. Namun kinerja
otak akan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang berasa dari makan yang
dikonsumsi. Daya kerja otak dikendalikan oleh neurotransmiliter yang terdapat pada
otak dan sekresi neurotransmiliter dan akan terjadi jika adanya ransangan.
b. Perkemgangan motorik.
Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan
menyebabkan keterlambatan pada perkembangan motori yang meliputi perkembangan
emosi dan tingkah laku.nanak yang mengalami gangguan tersebut biasanya akan
menarik diri kelompok, apatis, pasif dan akan sulit untuk berkonsentrasi, dan
mengakibatkann perkembangan kogniti anak akan terhambat. Hakikatnya pemenuhan
asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan merupakan suatu yang sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal pemberian asupan makan sesuai
dengan kebutuhan, lingkungan, dan interasi anak dengan orang tua juga memberikan
pengaruh yang sangat baik. Tanpa adanya jalinan emosional dan kasih sayang makan
pertumbuhan anak tidak akan optimal. Oleh sesba itu perlu diterapkanya pola asah,
asih, dan asuh.

Jenis Zat Gizi yang Dibutuhkan Untuk Balita

Penggolongan zat gizi berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh terbagi menjadi
dua: zat makro dan mikro. Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah yang besar. Beberapa zat gizi yang tsergolong pada gizi makro antara lain: air,
karbohidrat, protein. Sedangakan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah yang sedikit. Namun zat tersebut juga harus terpenuhi setipa harinya agar
menunjang aktivitas anak sehari-hari. Berikut jenis makanan serta kegunaannya bagi tubuh.
Aktivitas anak usia dini sangat banyak dan juga membutuhkan asupan karbohidrat yang
tinggi, hal ini dikarenakan karbohidrat.

No. Jenis Zat Gizi Kegunaan


1. Karbohidrat  Sebagai sumber energi utama bagi tubuh 1gr
karbohidrat meghasilkan 4 kalori
 Memberi rasa kenyang karna itu karbohidrat sering
dijadikan makan pokok
 Memberikan rasa manis pada makanan terutama yang
mengandung zat monosakarida pada disakarida
 Mengatur metabolisme lemak, dan mencegah
dioksidasi lemak yang tidak sempurna
2. Protein  Pembentukan dan mmeperbaiki jaringan tubuh
 Pembentuk hormon pertumbuhan dan perkembangan
 Memeliharan keseimbangan asam dan basa
 Pembentuk antibodi
3. Lemak  Sebagai cadangan makanan
 Memberikan tenaga bagi tubuh
 Penghangat tubuh
 Pelarut vitamin A,D,E, dan K
 Menghemat penggunaan protein untuk sintesis
protein, sehingga protein tidak dijadikan sumber
energi
 Pelindung organ tubuh
4. Vitamin
 Vitamin A  Menjaga kesehatan mata, kulit, menghindari kanker
dan mempertinggi daya tahan tubuh terhadap infeksi
 Vitamin B  Membatu otak, jantung, saraf, otoh dalam
 Vitamin C metabolisme,
 Vitamin D  Memproduksi kolagen, mempercepat penyembuhan
 Vitamin E luka
 Membantu obsorsi dan meregulasi kalsium,
 Melindungi integritas membrane sel normal,
 Vitamin K mencegah hemolisis sel darah merah, meningkatkan
imun tubuh, antiaksidan serta melindungi vitamin A,
C dan betakarotin dari oksidasi.
 Zat pembekua darah
5. Mineral
 Kalsium  Meruupakan komponen penting dari tulang, gigi, otot,
jaringan darah dan saraf, proses relaksasi dan
kontraksi otot dan terlibat dalam beberapan aktivitas
 Fosfor enzim.
 Dibutuhkan untuk proses metabolisme, pembekuan
fosfolipid, DNA, RNA metabolieme lemak, protein
 Magnesium dan karbohidrat.
 Metabolisme energi, aktivitas insulin dan penggunaan
 Flour glukosan.
 Natrium  Menjaga kesehatan gigi,
 Menjaga konsentrasi cairan tubuh, mengatur
 Klorida keseimbangan asam basa dalam tubuh.
 membantu natrium dalam menyeimbangkan
konsentrasi cairan tubuh, keseimbangan tekanan
osmotik dan eloktrolit, berperan dalam pencernaan
 Kalium protein, dan memperbanyak absorpsi besi, kalsium,
dan vitamin B12.
 menjaga keseimbangan konsentrasi cairan dalam sel,
 Zat Besi membantu dalam kontraksi otot, membantu transmisi
rangsangan saraf, dan memjaga keseimbangan asam
basa dalam tubuh
 komponen terpenting dalam hemoglobin selain
terlibat dalam konversi β-karotin kepada vitamin A,
 Seng sintesis kolagen, sintesis asam nukleat, penyingkiran
lemak dalam darah, detoksifikasi obat dalam hati, dan
memproduksi antibody.
 Yodium  pertumbuhan dan replikasi sel, pertahanan sistem
imun, sintesis RNA, DNA, protein, pertumbuhan
tulang dan metabolisme mineral
 produksi hormon tiroksin yang meregulasi kadar
metabolisme basal yang mampu mempengaruhi
kebutuhan nutrisi lain.
6. Air  Sebagai pengangkut nutrisi didalam tubuh
 Menagtur temperatur tubuh
 Mempertahankan keseimbangan volume darah

Sumber:

1. Dewi Endah Kusumaningtyas, dkk, 2017, Pola Pemberian Makanan Terhadap Status
Gizi Usia 12-24 Bulan pada Ibu Bekerja, Public Health Perspective Journal 2 (2)
2. Indriati Ratna.2016. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 1 – 5
Tahun di Posyandu Desa Sirnoboyokabupaten Wonogiri. Kosala” Jik. Vol. 4 No.
1maret 2016.
3. https://core.ac.uk/download/pdf/304201183.pdf/diakses-tanggal-26-09-2022.

Anda mungkin juga menyukai