Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ELLYANA PERTIWI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 850052397

Tanggal Lahir : 08/09/1999

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/ MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

Kode/Nama Program Studi : S1/ PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 12/Medan

Hari/Tanggal UAS THE : 22-12-2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ELLYANA PERTIWI


NIM : 850052397
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD
Fakultas : FKIP
Program Studi : S1/PGSD
UPBJJ-UT :12/Medan

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Sei balai, 22-12-2021

Yang Membuat Pernyataan

ELLYANA PERTIWI
1 . Jika dilihat dari yang dilakukan guru oleh siswa nya,guru menggunakan tradisi Reflektif inquiry
karena guru mendidik siswa untuk lebih belajar berfikir dan untuk mengkaji masalah-masalah
sosial secara kritis. Memfokuskan pada pembuatan keputusan dan pemecahan dari masalah
sosial, termasuk masalah controversial. Materi dirancang dalam bentuk problematika dan siswa
dilatih untuk mampu memecahkan problematika sosial tersebut dengan menggunakan langkah-
langkah berfikir reflektif.

2.Guru pilih kasih karena murid A dan B memiliki latar belakang yang berbeda dengan Murid C, jadi
guru tersebut memberi hukuman kepada muridnya memperlakukannya berbeda.

Ya. Tindakan guru tersebut termasuk tindakan diskriminasi dengan alasan guru membedakan
status orang tua.

Seharusnya guru dapat bersikap adil kepada seluruh siswanya. Menjadi guru yang baik artinya
harus dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman berada di dekatnya. Ramah, sabar, dan
mengayomi juga merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki guru. Semua siswa memiliki hak yang
sama di sekolah apapun latar belakang keluarga dan prestasi yang diraihnya. Tidak ada satu siswa
pun yang suka kepada guru pilih kasih. Oleh karena itu Guru Pintar, jangan sampai melakukan
tindakan yg dapat dinilai pilih kasih kepada beberapa siswa.

3. JUDUL : PENERAPAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS TERHADAP KONSEP
KENAMPAKAN ALAM DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IV
PENDAHULUAN :

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan proses pembelajaran
sebagaimana diuraikan pada PP 19/2005 Pasal 7. Muatan KTSP meliputi seluruh mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya adalah beban belajar buat peserta didik pada satuan pendidikan.
Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk kedalam kurikulum.
Termasuk dalam kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah Ilmu
Pengetahuan Sosial. Untuk itu pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga sudah ditanamkan sejak
pendidikan dasar. Pada kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB bertujuan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menerapkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, serta kreatif dan
mandiri. (KTSP:2008). Untuk mencapai tujuan tersebut guru SD / MI / SDLB dituntut untuk pandai
dalam menyajikan pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran IPS yang sangat mengutamakan
keterampilan proses. Noehi Nasution (2004:1.8) mengutip mendapat Semiawan, dkk (1992)
menyatakan bahwa dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dewasa ini maka tidaklah mungkin
lagi seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswanya.
Jikapun dipaksakan untuk dapat terlaksana maka guru akan mengambil jalan pintas yaitu
mengajarkan secara terburu-buru dengan metode ceramah. Akibatnya siswa mungkin memiliki
banyak pengetahuan, tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan. Ternyata apa yang
dinyatakan oleh Semiawan (1992) tersebut benar.

Inti :
Metode Inkuiri

Menurut Noehi Nasution (2004:5.9) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai inkuiri
merupakan suatu pendekatan yang menggunakan teknik bagaimana atau cara apa yang
seharusnya digunakan oleh murid dengan bimbingan peneliti untuk sampai pada penemuan-
penemuan, dan bukan penemuan itu sendiri. Contoh pendekatan inkuri yang kita kenal adalah apa
yang dilakukan Fransesco Redi (1621-1687). Redi berpendapat juga, bahwa larva itu tidak bisa
muncul dengan sendirinya. Tetapi larva berasal dari sebutir telur yang diletakkan oleh seekor lalat
yang hinggap pada daging. Redi kemudian menguji dugaannya atau hipotesisnya dengan
percobaan sederhana.Dari uraian tersebut kesimpulan yang dapat kita ambil adalah dalam metode
inkuiri Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu menggunakan perumusan hipotesis dan menguji hipotesis.
Jadi apabila kita menjumpai suatu masalah yang harus dijawab, tetapi memakai langkah-langkah
pencarian untuk menemukan jawabannya yang benar.

1. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri


1) Para siswa dibentuk dalam kelompok dan tiap kelompok terdiri atas lima murid. Seorang
sebagai ketua, yang seorang pencatat, seorang pengarah, seorang sebagai pemantau diskusi dan
seorang perangkum.
2) Guru mengajukan permasalahan dalam bentuk LKS

3) Siswa melakukan diskusi dan percobaan dengan bimbingan guru


4) Keterangan-keterangan yang sudah terkumpul dari hasil percobaan diolah, diklasifikasikan, dan
ditabulasi dalam laporan kerja kelompok.
5) Laporan hasil diskusi kelompok

6) Tanggapan siswa dari kelompok lain


7) Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa dan menarik
kesimpulan umum. Menurut Sanjaya (2008:202), menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Orientasi
Pada tahap ini guru akan melakukan langkah untuk menciptakan suasana atau iklim proses
pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan pada tahap orientasi ini adalah:
(1) Menjelaskan topik permasalahan, tujuan, dan hasil belajar yang akan diharapkan dapat dicapai
siswa
(2) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang dilakukan siswa untuk dapat mencapai tujuan. Tahap
ini akan diuraikan langkah-langkah inkuiri serta tujuan dari tiap-tiap langkah, mulai dari
merumuskan masalah sampai kepada merumuskan kesimpulan

(3) Menjelaskan sangat pentingnya topik dan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilaksanakan
dalam rangka untuk memberikan motivasi belajar siswa.

2. Perumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah yang membawa siswa pada persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang ingin disajikan adalah persoalan yang menantang siswa
untuk belajar menyelesaikan teka-teki itu. Teka-teki pada rumusan masalah harus memiliki
jawaban, dan siswa didorong untuk mencari sendiri jawaban yang tepat. Proses untuk mencari
jawaban itulah yang paling penting dalam pembelajara inkuiri, oleh karena itu melalui proses itu
siswa akan memperoleh pengalaman yang berharga bagi siswa sebagai upaya untuk
mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3. Perumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan bentuk jawaban sementara dari suatu masalah yang dikaji. Sebagai jawaban
sementara, hipotesis harus diuji kebenarannya. Salah satu dengan teknik yang dapat dilaksanakan
guru untuk mengembangkan tingkat kemampuan dalam menebak pada setiap anak adalah dengan
mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat perkiraan kemungkinan atas
jawaban dari suatu permasalahan yang sudah dikaji.

4. Pengumpulan data
Data adalah aktifitas untuk menjaring informasi yang dibutuhkan dalam menguji hipotesis yang
diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, langkah mengumpulkan data merupakan salah satu proses
dari mental yang sangat penting saat pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data
bukan hanya memerlukan dukungan yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga dibutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

5. Pengumpulan hipotesis
Menguji hipotesis adalah untuk menentukan jawaban yang dianggap diterima sudah sesuai dengan
data atau informasi yang sudah diperoleh dari pengumpulan data. Pengujian hipotesis ini berarti
mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional. Artinya, kebenaran dari suatu jawaban yang
diberikan bukanlah berdasarkan argumentasi, tetapi harus didukung dari data yang ditemukan dan
harus dipertanggungjawabkan.

6. Perumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan merupakan suatu proses untuk mendeskripsikan temuan yang dihasilkan
berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis. Untuk memperoleh suatu kesimpulan yang akurat
sebaiknya guru harus mampu menunjukkan kepada siswa data mana yang sudah relevan.

2. Tujuan pembelajaran inkuiri antara lain :


1) Mengembangkan sikap, keterampilan siswa agar mampu memecahkan masalah serta membuat
sebuah keputusan yang dinilai secara objektif dan mandiri.
2) Meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Pada proses berfikir terdiri dari beberapa
keterampilan-keterampilan yang membutuhkan latihan dan pembiasaan.
3) Melatih kemampuan berfikir siswa melalui proses dalam situasi yang benar-benar rasakan.

4) Mengembangkan sikap selalu ingin tahu, berfikir objektif, mandiri, kritis, analitis, dan baik
secara individual maupun kelompok.
3. Ciri-ciri pembelajaran inkuiri :

1) Menggunakan suatu keterampilan proses


2) Jawaban yang akan dicari siswa tidak diketahui terlebih dahulu

3) Siswa berkeinginan untuk menemukan pemecahan masalah


4) Suatu masalah bisa dijumpai dengan pemecahan masalah siswa sendiri

5) Hipotesis harus dirumuskan oleh siswa itu sendiri untuk membimbing percobaan atau
eksperimen,

6)Para siswa harus mengusulkan cara-cara pengumpulan data dan dengan mengumpulkan data
dan mengadakan pengamatan, membaca/menggunakan sumber lain.

7)Siswa melaksanakan penelitian secara indivdu maupun kelompok dengan tujuan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis tersebut.

8) Siswa harus bisa mengolah data sehingga mereka dapat mengambil kesimpulan.
4. Sasaran dan Syarat Pembelajaran Inkuri :

Sasaran utama kegiatan pembelajaran inuiri yaitu :


1) Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran

2) Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis untuk tujuan proses pembelajaran
3)Mengembangkan sikap percaya pada diri tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiri.

5. Keunggulan Metode inkuiri :


Metode inkuiri memiliki keunggulan sebagai berikut :

1) Bisa menciptakan dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga. Siswa bisa
memahami tentang konsep dasar dan ide-ide dengan

2) Membantu siswa dalam memakai ingatan dan transfer kepada situasi proses pembelajar yang
baru diterima.

3) Memotivasi siswa untuk berfikir dan bekerja berdasarkan inisiatifnya sendiri, yang bersifat jujur,
obyektif, dan terbuka.

4) Memotivasi siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.


5) Membuat keputusan yang bersifat intrinsik.

6) Situasi pembelajaran lebih mengenangkan.


PENUTUP :

1. Guru hendaknya menerapkan metode inkuiri sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa
dalam belajar di sekolah.
2. Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan merancang proses
pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan pembelajaran
akan menjadi lebih kondusif dan bermakna.

3. Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

Anda mungkin juga menyukai