PAPER
Oleh:
Nama Moria Triningsih
NIM: 21.01.04.0510
Abstrak
Dalam Kitab Ibrani ini, orang Kristen Yahudi dituntut untuk menjadi dewasa dengan
menunjukkan kepada mereka bahwa penderitaan yang sekarang bagi Kristus akan diikuti oleh
kemuliaan kekal yang tidak ditawarkan dalam kepercayaan Yahudi mereka atau agama mana
pun. Seluruh Perjanjian Lama menunjuk kepada pelayanan Kristus Yesus, persembahan, hari-
hari raya, Kemah Suci dan para imam, semuanya dipergunakan untuk menunjukkan jalan
Yesus yang lebih baik. Penulis Kitab Ibrani mengungkapkan bahwa Perjanjian Baru yang
kekal, yang mengantikan yang sementara, dan harganya telah dibayar penuh oleh darah
Kristus.
Kata-kata kunci: Ibrani; pelayanan; Iman; kemuliaan kekal
PENDAHULUAN
Pada pasal 13 ini merupakan pasal terakhir dalam Ibrani yang menyajikan
bermacam-macam pengajaran praktis dan nasihat-nasihat. Kehidupan sebagai orang
Kristen dengan segala persoalannya bukanlah hal yang dapat dilewatkan begitu saja. Hal itu
harus sesuai dengan pemahaman seseorang mengenai pribadi dan karya keselamatan
Kristus. Nasihatnya ialah agar pembacanya konsisten dalam kehidupan beriman. Pemikiran
tentang hidup beriman tampaknya merupakan pokok utama yang oleh penulis dimanfaatkan
sebagai pusat dari serangkaian penjelasan dan peringatan yang terakhir.
Di dalam pasal 13, diawali dengan kata “peliharalah kasih persaudaraan.” Penulis
Ibrani menekanan kepada para pendengarnya bahwa kasih persaudaraan sebagai unsur
terpenting dalam kehidupan orang percaya.1 Seperti dikatakan dalam 1 Yohanes 4:7-8,
“siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Demikian juga
Yesus memberikan perintah utama kepada pengikutNya, yaitu mengasihi-Nya dengan
segenap hati, jiwa dan akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri (Matius 22:37-
39). Selain itu, wujud iman tidak hanya tampak dari kehidupan orang percaya yang tidak
menyangkal Kristus dan ketekunannya dalam beribadah, tetapi juga dapat dilihat dari hidup
yang menyatakan kasih.
1
Mariati Barus, “Persahabatan Menurut Alkitab dan Relevansinya pada Masa Kini,” ILLUMINATE:
Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 3, no. 1 (2020): 1–11.
URAIAN
I. Menurut Wycliffe2
Ibrani 13 : 7-9. Khususnya di dalam Gereja, semua keindahan Kristiani harus dapat
dijumpai.
(7) Ingatlah akan teladan yang ada dari mereka yang pertama kali mengajarkan
kebenaran Kristen kepadamu, kata sang penulis. Mereka terkenal karena memberitakan
amanat yang sejati dan teladan yang saleh. Mereka mengucapkan sabda Allah dan memiliki
hidup yang kudus benar benar sampai mereka meninggalkan bumi ini. Contohlah iman
mereka!
(8) Yang harus mereka teladani dan yang harus kamu teladani, lanjutnya, adalah
Tuhan Yesus Kristus yang tidak berubah. Dia tetap sama; maksud-maksud-Nya tetap sama;
tujuan-Nya tidak berubah. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan
sampai selama-lamanya, jadi menyokong dan mendukung apa yang dikemukakan pada ayat
7. Keterikatan kepada Kristus, yang tidak berubah, akan menghasilkan kejelasan soal
doktrin.
(9) Dengan demikian, tidak ada yang akan disesatkan, atau menyimpang karena
pengaruh ajaran atau peraturan aneh yang disebarkan atas Nama Allah. Pertentangan di
antara para guru, eksternalisme, dan bentuk-bentuk awal dari ajaran berupa pembenaran
melalui tidak memakan makanan tertentu, hendaknya diabaikan.
Ibrani 13 : 18-25. Dengan beberapa buah permintaan pribadi, sebuah sisipan dan salam,
serta sebuah berkat singkat, penulis mengakhiri Suratnya ini.
(18-19) Berdoalah terus untuk kami. Suatu permohonan pribadi. Penulis meminta
agar dirinya senantiasa diingat:
1) Kehidupan, kesaksian dan pelayanan pribadinya.
2) Kerinduannya agar dia dapat segera berada di antara mereka. Ini merupakan
permohonan doa khusus.
(20-21) Sebaliknya dia berjanji akan senantiasa mendoakan mereka, khususnya
berkenaan dengan ketaatan mereka kepada kehendak Allah. Sisipan di dalam bentuk doa ini
sesungguhnya merupakan berkat khusus bagi orang-orang yang mendengar atau
membacanya. Di dalam doa ini terdapat:
1) Penghiburan, sebab ketika berada di tengah-tengah atau di bawah penganiayaan,
mereka dapat menghampiri dan bersekutu dengan Allah damai sejahtera.
2) Pengharapan pada Kristus yang dibangkitkan; secara harfiah: Yang diangkat dari
kematian.
3) Pelayanan pastoral dan pribadi di dalam Yesus, Tuhan kita, Gembala Agung segala
domba itu.
4) Doktrin dan teologi.
Semua penghiburan, pengharapan dan pelayanan pastoral dimeteraikan dan dijamin
oleh darah perjanjian yang kekal. Kemudian dikemukakan sejumlah permohonan dan
harapan:
1) Memperlengkapi kamu dengan segala yang baik (ay. 21) atau lebih tepatnya:
Allah membuatkan di dalam dirimu apa yang kurang padamu. Permohonan ini
mengungkapkan keinginan penulis agar orang-orang percaya dapat diperlengkapi
sepenuhnya untuk melaksanakan tugas mereka, sehingga tidak ternoda oleh
kelemahan, kegagalan atau kekurangan. Orang-orang percaya perlu diperlengkapi
(katartizo).
2) Mengenal dan melakukan seluruh kehendak Allah. Sebab Allah bekerja di dalam
kita, kita juga ingin melakukan sesuatu untuk Dia di dalam penyerahan dan ketaatan
penuh.
3) Menyenangkan Allah melalui Yesus Kristus. Hanya oleh Anak yang bekerja di
dalam diri kita melalui Roh Kudus dan melalui Firman Allah, kita dapat
menyenangkan Allah. Hendaknya permohonan jeritan hati kita.
(22-25) Mungkin, di sini terdapat ayat kunci Surat ini (lih. Pendahuluan Surat
Ibrani) ketika si penulis meminta pembacanya untuk menerima nasihatnya. Dia
mengungkapkan harapannya, bahwa dia dan Timotius bisa segera mengunjungi mereka.
Dia mengirimkan sebuah salam Kristiani yang umum kepada mereka, dan
menambahkan salam dari saudara-saudara di Italia, yang tidak jelas, sebuah pernyataan
umum yang menunjukkan, bahwa rekan-rekan di Italia yang dikenal penulis ingin agar
mereka juga dicantumkan di dalam salam tersebut.
Kata-kata penutup Surat ini merupakan sebuah ucapan berkat dalam bentuk doa
singkat: Kasih karunia menyertai kamu sekalian.
II. Menurut Utley3
Ibrani 13 : 1-6
3
Ibid.
13:3 “Ingatlah akan orang-orang hukuman”
Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE (deponent) IMPERATIVE. Para pembaca
ini telah mengikut firman Kristus dari Mat 25:44-45, karena dalam Ibr 10:32-36 mereka
telah menolong orang-orang percaya lain. Pemenjaraan mereka bukanlah karena perbuatan
jahat, namun karena iman mereka dalam Kristus (lih. I Pet 4:14-15). Pemenjaraan adalah
suatu kemungkinan yang nyata bagi semua orang percaya mula-mula, begitu juga bagi
banyak orang percaya di dunia saat ini.
“karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini” Ini bisa menunjuk pada (1)
tubuh jasmani (lih. II Kor 12:2, struktur bahasa Yunani yang sama), yang mudah kena
penganiayaan dan pemenjaraan atau (2) tubuh Kristus (meskipun naskah ini tidak memiliki
ARTICLE Bahasa Yunani yang diharapkan), Gereja, yang merupakan obyek penganiayaan.
Ibrani 13 : 7-17
13:7 “Ingatlah”
Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Implikasinya adalah berdoa
bagi para pemimpin dan menghormati mereka! Ini adalah kata yang berbeda, namun mirip
dengan kata dari ay 3. Orang percaya perlu menjadi sadar akan perlunya mendoakan dan
menghormati pelayanan kasih dari pemimpin mereka kepada tubuh Kristus (lih. ay 3) dan
para pemimpinnya (lih. ay 7,17,24; I Tes 5:12-13).
“pemimpin-pemimpin kamu” Ayat 17 dan 24 berurusan dengan para pemimpin
saat ini, sehingga ay 7 pasti menunjuk pada para pemimpin yang pertama-tama
memberitakan Injil, namun sekarang telah mati.
“yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu” Ini adalah tugas para
pemimpin Kristen. Mereka tidak mengajar atau mengkhotbahkan penemuan mereka atau
pilihan-pilihan pribadi/budaya mereka, namun injil Yesus Kristus. Untuk inilah kita
menghormati mereka, menghargai mereka, dan berdoa bagi mereka.
“Perhatikanlah akhir hidup mereka” Ini adalah sebuah PRESENT ACTIVE
PARTICIPLE yang digunakan sebagai suatu IMPERATIVE. Para pemimpin ini, seperti
mereka yang dalam panggilan kesetiaan dari pasal 11, tetap setia selama hidup sampai mati.
Kehidupan mereka menyaksikan keabsahan berita mereka.
“dan contohlah iman mereka” Ini adalah sebauh PRESENT MIDDLE (deponent)
IMPERATIVE. Penulis kita mengundang para pembacanya untuk meniru iman dari para
pemimpin mereka. Paulus sering mendorong orang percaya untuk meniru imannya (lih. I
Kor 4:16; 11:1-2; Flp 3:17; 4:9; I Tes 1:6; II Tes 3:7,9).
13:14 “kota”
Ini adalah sebuah penggambaran untuk surga menggunakan ibukota Tanah
Perjanjian Israel (lih. 11:10,16; 12:22; Yoh 14:2). Jenis penggambaran yang sama ini
terlihat dalam 11:14, “suatu negara.”
Ibrani 13 : 18-21
Ibrani 13 : 22-25
Ayat-ayat penutup ini, 22-24, mirip dengan cara Paulus menutup suratnya yang
dituliskan oleh juru tulis, di mana ia mengambil pena dan menambahkan suatu catatan dan
berkat pribadi yang kecil.
KESIMPULAN
Dalam berbagai sumber tafsiran yang telah saya baca, saya dapat mengambil
beberapa kesimpulan teologis antara lain :
1. Alkitab adalah Firman Allah yang abadi, terilhami, tidak mengandung kesalahan,
dan berkuasa baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.4 Merupakan
pernyataan Diri Allah sendiri yang tercatat oleh manusia di bawah pimpinan Allah.
Inilah satu-satunya sumber kebenaran yang jelas tentang Allah dan maksudNya.
Juga satu-satunya sumber iman dan perbuatan bagi gerejaNya.
2. Hanya ada satu Allah yang kekal, pencipta, dan penebus. Ia pencipta segalanya,
yang terlihat dan yang tak terlihat.5 Ia telah menyatakan DiriNya sebagai pengasih
dan penyayang walau Ia juga adil dan tegas. Ia telah menyatakan DiriNya dalam
tiga pribadi: Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus; benar-benar terpisah dan memiliki
hakikat yang tunggal.
4
WAHYU ILAHI, “FIRMAN TUHAN ALLAH,” Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang... (n.d.):
17.
Samuel Hendriks’Blog, “Sunday, March 28, 2010 by Samuel Hendriks ‘Apakah Para Rasul Percaya
5
6
Risma K Lumalessil, “Dampak Dosa Asal Terhadap Status Manusia Sebagai Gambar Allah dan
Imputasi Kebenaran Kristus Serta Implikasinya Bagi Panggilan Umat Tebusan” (Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 2016).
7
Rafika Permata Sari dan Pardomuan Munthe, “TINJAUAN DOGMATIS PEMAHAMAN
JEMAAT GBKP RUNGGUN PATUMBAK KAMPUNG MENGENAI KESELAMATAN “SEKALI
SELAMAT TETAP SELAMAT,” JURNAL SABDA AKADEMIKA 1, no. 1 (2021).
8
Erastus Sabdono, Tanggung jawab memiliki keselamatan (Rehobot Literature, 2020).
9
M Th Allen Pangaribuan, RANCANGAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA “MENURUT
GAMBAR DAN RUPA KITA” DALAM KEJADIAN 1: 26-27 (Penerbit Andi, 2022).
kehidupan dan pelayanan Yesus yang dibagi-bagikan pada tubuhNya, yaitu gereja.
Roh Kudus bersifat aktif dalam jaman kita sebagaimana Ia aktif pada masa Alkitab.
9. Bapa telah menjadikan Yesus Kristus yang telah bangkit menjadi Hakim dari
segalanya. Ia akan datang kembali ke dunia untuk menghakimi seluruh umat
manusia. Mereka yang telah mempercayakan diri pada Kristus dan namanya tertulis
dalam kitab kehidupan akan menerima tuguh kemuliaan mereka yang kekal pada
kedatanganNya.10 Mereka akan bersama denganNya selama-lamanya. Namun
demikian, mereka yang telah menolak untuk menanggapi kebenaran Allah akan
dipisahkan secara kekal dari persekutuan dengan Allah Tritunggal dan dihukum
sejalan dengan Iblis.
Ini jelas tidaklah lengkap atau menyeluruh namun saya harap dapat memberikan
pada anda beberapa paham teologis dari hati saya.
10
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1 (BPK Gunung Mulia, 1991).
REFERENSI
Allen Pangaribuan, M Th. RANCANGAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
“MENURUT GAMBAR DAN RUPA KITA” DALAM KEJADIAN 1: 26-27. Penerbit
Andi, 2022.
Barus, Mariati. “Persahabatan Menurut Alkitab dan Relevansinya pada Masa Kini.”
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 3, no. 1 (2020): 1–11.
Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1. BPK Gunung Mulia, 1991.
Hendriks’Blog, Samuel. “Sunday, March 28, 2010 by Samuel Hendriks ‘Apakah Para
Rasul Percaya Bahwa Yesus Adalah Allah?’” (n.d.).
ILAHI, WAHYU. “FIRMAN TUHAN ALLAH.” Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang...
(n.d.): 17.
Lumalessil, Risma K. “Dampak Dosa Asal Terhadap Status Manusia Sebagai Gambar
Allah dan Imputasi Kebenaran Kristus Serta Implikasinya Bagi Panggilan Umat
Tebusan.” Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2016.
Sabda, Alkitab. “Tafsir Ibrani 13.” https://alkitab.sabda.org/.
Sabdono, Erastus. Tanggung jawab memiliki keselamatan. Rehobot Literature, 2020.
Sari, Rafika Permata, dan Pardomuan Munthe. “TINJAUAN DOGMATIS PEMAHAMAN
JEMAAT GBKP RUNGGUN PATUMBAK KAMPUNG MENGENAI
KESELAMATAN “SEKALI SELAMAT TETAP SELAMAT.” JURNAL SABDA
AKADEMIKA 1, no. 1 (2021).