Anda di halaman 1dari 2

RS IMANUEL ASESMEN RISIKO JATUH PASIEN DEWASA

WAY HALIM ( MORSE FALL SCALE )


BANDAR LAMPUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman
04.05.13 1 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Imanuel Way Halim
Bandar Lampung
Tanggal terbit
18 Juni 2019
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Daniel Novian Dharma Setia Budi.
NIK : 36411092008
Asesmen risiko jatuh pada pasien dewasa adalah suatu metode penilaian
morse falls yang dilakukan oleh perawat pada saat pasien baru masuk rawat
PENGERTIAN inap, ditujukan untuk memprediksi resiko jatuh pada pasien dewasa, dengan
ketentuan yang dimaksud dengan pasien dewasa adalah pasien dengan
rentang usia 17 sampai < 65 tahun.
Sebagai acuan petugas dalam melakukan asesmen risiko jatuh dewasa
TUJUAN ( Morse Fall Scale)

1. Pengukuran resiko jatuh menggunakan skala yang telah ditetapkan


rumah sakit
2. Dilakukan oleh ahli kesehatan yang ditetapkan oleh RS Imanuel.
KEBIJAKAN
3. Hasil asesmen harus tertulis dalam rekam medis yang telah ditetapkan
oleh RS Imanuel.
(Sesuai Panduan risiko pasien jatuh (Revisi 1)
1. Alamat serta tanggal lahir pasien pada tempat yang ada
2. Isilah kolom-kolom penilaian di form lembar pengkajian risiko jatuh pada
pasien dewasa (morse fall score) sebagai berikut:
- Riwayat jatuh : Isilah identitas pasien, yaitu nama pasien, nomor
rekam medis,
a. Jika pasien pernah mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah
sakit atau terdapat riwayat jatuh fisiologis dalam 3 bulan terakhir
seperti pingsan atau gangguan gaya berjalan, berikan skor 25.
b. Jika pasien tidak mengalami jatuh berikan skor 0 (nol)
- Alat bantu:
a. Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan , berikan
skor 30
b. Jika pasien menggunakan tongkat / walker berikan skor 15
c. Jika pasien dapat berjalan tanpa alat bantu, berikan skor 0 (nol)
PROSEDUR - Terapi intra vena:
a. Jika pasien terpasang infuse atau mendapat terapi intra vena
berikan skor 20.
b. Jika tidak, berikanskor 0 (nol)
- Gaya berjalan :
a. Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan, mengalami
kesulitan bangun dari kursi, menggunakan bantalan tangan kursi
untuk mendorong tubuhnya, kepala menunduk, pandangan mata
terfokus pada lantai, memerlukan bantuan sedang total untuk
menjaga keseimbangan dengan berpegangan pada perabot,
orang atau alat bantu berjalan, dan langkah-langkahnya pendek-
pendek, berikan skor 20.
b. Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah, pasien
membungkuk, dapat mengangkat kepala tanpa kehilangan
keseimbangan atau memerlukan bantuan ringan untuk berjalan,
berikan skor 10
RS IMANUEL
WAY HALIM ASESMEN RISIKO JATUH PASIEN DEWASA
BANDAR LAMPUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman
04.05.13 0 2/2

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

c. Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, maka berikan skor 0


(nol).

- Status mental:
a. Jika pasien tidak konsisten dengan perintah atau jika respon
pasien tidak realistik, berikan skor 15
b. Jika pasien konsisten / realistik, berikan skor 0 (nol)
- Penyakit penyerta (diagnose sekunder) :
PROSEDUR a. Jika pasien memiliki diagnose sekunder , berikan skor 15
b. Jika tidak ada, berikan skor 0 (nol)
3. Jumlahkan skor yang telah diperoleh.
4. Berdasarkan jumlah skor yang didapat tentukan apakah pasien termasuk
kategori:
a. Tidak berisiko : jika total skor 0-24
b. Risiko rendah : jika total skor 25-50
c. Risiko tinggi: jika total skor > 51
Tuliskan nama, tanggal, jam serta tanda tangan perawat yang melakukan
asesmen risiko jatuh.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Disusun oleh : Diperiksa dan Disetujui oleh :


Nama dr. Dodi Hendradi, Sp.OG dr. Daniel Novian D.S.B.
Jabatan Ketua PMKP Wadir Pelayanan & Perawatan

Tanda
tangan

Anda mungkin juga menyukai