Anda di halaman 1dari 6

LK 3.1. Best Practice Shinta Belaginary, S.

Pd

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam
Pembelajaran

1. Rencana Aksi I
Lokasi SMP Negeri 74 Jakarta
Jl.Pemuda No.6/ Jl. Mustika Jaya,
Rawamangun, Kec. Pulogadung, Jakarta Timur
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi
Persamaan Garis Lurus
Penulis Shinta Belaginary, S.Pd
Tanggal 13 - 14 Oktober 2022
Situasi: Metode pembelajaran tutor sebaya merupakan
Kondisi yang menjadi latar salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada
belakang masalah, mengapa siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan
praktik ini penting untuk dengan kelompok kecil. Dengan metode pembelajaran
dibagikan, apa yang menjadi secara berkelompok yang di pimpin oleh seorang tutor
peran dan tanggung jawab diharapkan siswa memiliki kemampuan yang lebih
anda dalam praktik ini. baik secara kognitif (pengetahuan) dan keterampilan.
Memberlakukan sistem tutor sebaya, dengan
meminta bantuan siswa yang lebih pandai mengajar
temannya yang kemampuan dasarnya masih kurang
cukup membantu guru di kelas, terutama kelas
dengan jumlah peserta didik yang besar.
Tantangan : Setelah dilakukan pembelajaran Rencana Aksi I,
Apa saja yang menjadi beberapa hal yang menjadi tantangan adalah :
tantangan untuk mencapai 1. Beberapa peserta didik di dalam kelompok masih
tujuan tersebut? Siapa saja mengalami kesulitan untuk belajar dalam
yang terlibat? kelompok

Yang terlibat dalam kegiatan Rencana Aksi I adalah


peserta didik kelas 8A dan rekan sejawat
Aksi : Tantangan :
Langkah-langkah apa yang 1. Beberapa peserta didik di dalam kelompok masih
dilakukan untuk mengalami kesulitan untuk belajar dalam
menghadapi tantangan kelompok
tersebut/ strategi apa yang Solusi : Saya memotivasi para peserta didik untuk
digunakan/ bagaimana lebih meningkatkan kerja sama antar anggota
prosesnya, siapa saja yang kelompok agar hasil diskusi yang diperoleh dapat
terlibat / Apa saja sumber lebih maksimal. Dalam hal ini juga saya akan
daya atau materi yang melibatkan peserta didik yang kemampuannya lebih
diperlukan untuk menonjol untuk membantu dan mengajak teman
melaksanakan strategi ini sekelompoknya untuk aktif selama diskusi.
LK 3.1. Best Practice Shinta Belaginary, S.Pd

Refleksi Hasil dan dampak Saat pembelajaran berlangsung, peserta didik


Bagaimana dampak dari aksi membiasakan diri untuk mengeluarkan pendapat dan
dari Langkah-langkah yang berkomunikasi dengan orang lain, dalam hal ini
dilakukan? Apakah hasilnya temannya dan guru. Mereka berlatih untuk bekerja
efektif? Atau tidak efektif? sama dalam berbagi pengetahuan. Peserta didik
Mengapa? Bagaimana respon dengan kemampuan dasar yang masih kurang juga
orang lain terkait dengan cenderung lebih fleksibel bertanya tentang
strategi yang dilakukan, Apa ketidakpahamannya dengan teman (tutor)
yang menjadi faktor kelompoknya.
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari Faktor lain yang menunjukkan metode tutor sebaya
strategi yang dilakukan? Apa berhasil adalah hasil belajar peserta didik kelas 8
pembelajaran dari yang mencapai ketuntasan 82% (28 orang) dan 18%
keseluruhan proses tersebut (6 orang) yang belum mencapai ketuntasan. Oleh
karena itu, model pembelajaran metode tutor sebaya
pada materi Persamaan Garis Lurus didukung
dengan media pembelajaran yang menarik akan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Rencana Aksi II

Lokasi SMP Negeri 74 Jakarta


Jl.Pemuda No.6/ Jl. Mustika Jaya,
Rawamangun, Kec. Pulogadung, Jakarta Timur
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Partisipasi Aktif Peserta Didik pada
Materi Persamaan Garis Lurus
Penulis Shinta Belaginary, S.Pd
Tanggal 27- 28 Oktober 2022
Situasi: Dari penyebab suatu masalah sebelumnya, solusi
Kondisi yang menjadi latar yang perlu dilakukan yaitu memberikan variasi
belakang masalah, mengapa dalam model pembelajaran sehingga siswa tidak
praktik ini penting untuk bosan. Model pembelajaran yang dianjurkan yaitu
dibagikan, apa yang menjadi berpusat kepada siswa, dan memerlukan suatu
peran dan tanggung jawab kelompok agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
anda dalam praktik ini. secara optimal. Maka penulis memilih model
pembelajaran Problem based Learning karena
pembelajaran tersebut dapat meningkatkan
keterampilan berfikir tingkat tinggi dan
meningkatkan kegiatan kreatifitas dan inovasi dalam
kelas. Dengan model PBL ini, peserta didik dibagi
menjadi beberapa kelompok heterogen yang terdiri
dari 5 – 6 orang, sehingga peserta didik berdiskusi
dengan temannya dan menjadi tutor sebaya juga bagi
teman yang lain. Dengan begitu peserta didik
LK 3.1. Best Practice Shinta Belaginary, S.Pd

bertukar pikiran, dan lebih aktif dan berpartisipasi


dalam pembelajaran.
Tantangan : Setelah dilakukan pembelajaran Rencana Aksi I,
Apa saja yang menjadi beberapa hal yang menjadi tantangan adalah :
tantangan untuk mencapai 1. Beberapa peserta didik di dalam kelompok masih
tujuan tersebut? Siapa saja mengalami kesulitan untuk belajar berkelompok
yang terlibat? dengan kondisi kelas yang terbatas
2. Beberapa peserta didik masih mengalami kesulitan
(kurang percaya diri) dalam mengomunikasikan
hasil diskusinya

Yang terlibat dalam kegiatan Rencana Aksi I adalah


peserta didik kelas 8A dan rekan sejawat
Aksi : Tantangan :
Langkah-langkah apa yang 1. Beberapa peserta didik di dalam kelompok masih
dilakukan untuk mengalami kesulitan untuk belajar berkelompok
menghadapi tantangan Solusi : Saya memotivasi para peserta didik untuk
tersebut/ strategi apa yang lebih meningkatkan kerja sama antar anggota
digunakan/ bagaimana kelompok agar hasil diskusi yang diperoleh dapat
prosesnya, siapa saja yang lebih maksimal. Saya juga akan melibatkan peserta
terlibat / Apa saja sumber didik yang kemampuannya lebih menonjol untuk
daya atau materi yang membantu dan mengajak teman sekelompoknya
diperlukan untuk untuk aktif selama diskusi.
melaksanakan strategi ini
2. Beberapa peserta didik masih mengalami kesulitan
(kurang percaya diri) dalam mengomunikasikan
hasil diskusinya
Solusi : Saya akan membimbing lebih intens pada
semua kelompok bahwa bagian terpentingnya bukan
hanya soal benar atau salah, namun keberanian dan
tanggungjawab mereka dalam menyelesaikan diskusi
dan memaparkannya lebih penting.
Refleksi Hasil dan dampak Saat proses pembelajaran berlagsung, respon yang
Bagaimana dampak dari aksi diberikan peserta didik sangat baik. Mereka merasa
dari Langkah-langkah yang tertantang untuk menyelesaikan lembar kerja yang
dilakukan? Apakah hasilnya diberikan karena stimulus – stimulus yang sudah
efektif? Atau tidak efektif? diberikan di awal pembelajaran. Model pembelajaran
Mengapa? Bagaimana respon Problem Based Learning juga membuat pemahaman
orang lain terkait dengan peserta didik lebih baik dan hampir semua peserta
strategi yang dilakukan, Apa didik berpartisipasi aktif saat pembelajaran.
yang menjadi faktor
keberhasilan atau Oleh karena itu, model pembelajaran Problem Based
ketidakberhasilan dari Learning pada materi Persamaan Garis Lurus
strategi yang dilakukan? Apa didukung dengan metode belajar yang sesuai serta
pembelajaran dari media pembelajaran yang menarik akan
keseluruhan proses tersebut meningkatkan hasil belajar peserta didik.
LK 3.1. Best Practice Shinta Belaginary, S.Pd

3. Rencana Aksi III


Lokasi SMP Negeri 74 Jakarta
Jl. Pemuda No,6/ Jl. Mustika Jaya, Rawamangun
Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Kemampuan HOTS Peserta Didik pada
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV)
Penulis Shinta Belaginary, S.Pd
Tanggal 9 - 10 November 2022 (Rencana Aksi III)
Situasi: Pada pembelajaran ini, peserta didik akan dilatih
Kondisi yang menjadi latar mengerjakan soal-soal berbasis HOTS. Hal ini perlu
belakang masalah, mengapa diasah dan dilatih agar kemampuan analisis peserta
praktik ini penting untuk didik dalam memecahkan masalah bisa semakin
dibagikan, apa yang menjadi berkembang. Maka dari itu, penulis menyiapkan
peran dan tanggung jawab perangkat pembelajaran yang juga berbasis HOTS
anda dalam praktik ini. dengan menggunakan model PBL. Pembelajaran ini
menuntut peserta didik mampu berpikir kritis,
kreatif, serta mampu memecahkan masalah. Bukan
hanya mengorientasi peserta didik pada masalah,
tetapi saya membantu membimbing setiap kelompok
jika ada kesulitan-kesulitan. Hal ini juga membuat
saya tertantang untuk membuat soal-soal berbasis
HOTS untuk bisa dibagikan ke peserta didik.
Tantangan : Setelah dilakukan pembelajaran Rencana Aksi III,
Apa saja yang menjadi beberapa hal yang menjadi tantangan dan menjadi
tantangan untuk mencapai refleksi diri adalah:
tujuan tersebut? Siapa saja 1. Beberapa peserta didik masih belum bisa
yang terlibat? memecahkan soal-soal HOTS

Yang terlibat dalam kegiatan Rencana Aksi III adalah


peserta didik kelas 8A dan rekan sejawat.
Aksi : Tantangan :
Langkah-langkah apa yang 1. Beberapa peserta didik masih belum bisa
dilakukan untuk memecahkan soal-soal HOTS
menghadapi tantangan Solusi : Memang tidak mudah untuk membuat semua
tersebut/ strategi apa yang peserta didik (100%) bisa menjawab soal-soal berbasis
digunakan/ bagaimana HOTS, butuh waktu dan latihan agar peserta didik
prosesnya, siapa saja yang terbiasa dalam soal-soal berbasis HOTS. Maka saya
terlibat / Apa saja sumber akan meluangkan waktu di luar jam pelajaran untuk
daya atau materi yang membimbing peserta didik yang masih kesulitan
diperlukan untuk dengan soal-soal tersebut. Peserta didik juga harus
melaksanakan strategi ini selalu dimotivasi dan diajak berkomunikasi mengenai
kesulitan-kesulitannya, sehingga bisa diantisipasi
dan dicarikan solusinya. Saya juga akan bekerja sama
dengan peserta didik yang sudah menguasai
LK 3.1. Best Practice Shinta Belaginary, S.Pd

cara/teknik mengerjakan soal HOTS menjadi tutor


sebaya bagi teman-teman kelompok maupun teman
di kelas.
Refleksi Hasil dan dampak Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
Bagaimana dampak dari aksi memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan
dari Langkah-langkah yang belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
dilakukan? Apakah hasilnya secara berkesinambungan. Sebelum menerapkan
efektif? Atau tidak efektif? pembelajaran dan penilaian HOTS, tentunya guru
Mengapa? Bagaimana respon terlebih dahulu harus menyusun Rencana
orang lain terkait dengan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencerminkan
strategi yang dilakukan, Apa pembelajaran dan penilaian HOTS, karena RPP
yang menjadi faktor tersebut akan menjadi panduan bagi guru dalam
keberhasilan atau melaksanakan pembelajaran. Hasil pembelajaran
ketidakberhasilan dari HOTS akan diukur melalui penilaian HOTS pada
strategi yang dilakukan? Apa aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dengan
pembelajaran dari sintaks pembelajaran PBL, secara perlahan guru
keseluruhan proses tersebut membimbing peserta didik untuk menemukan
konsep, analisis dari soal-soal berbasis HOTS. Model
PBL ini didukung dengan metode tutor sebaya
membuat peserta didik yang memahami soal-soal
berbasis HOTS dapat membantu teman-teman
lainnya di kelompok tersebut, bahkan juga membantu
teman yang bukan dari kelompoknya. Dengan melihat
hal tersebut, model pembelajaran PBL didukung oleh
perangkat pembelajaran berbasis HOTS efektif
diterapkan untuk meningkatkan kemampuan HOTS
peserta didik.

4. Rencana Aksi IV
Lokasi SMP Negeri 74 Jakarta
Jl. Pemuda No.6/ Jl. Mustika Jaya, Rawamangun
Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Kemampuan Penggunaan Teknologi
pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penulis Shinta Belaginary, S.Pd
Tanggal 23 - 24 November 2022 (Rencana Aksi IV)
Situasi: Inovasi pembelajaran e-learning merupakan model
Kondisi yang menjadi latar pembelajaran baru dalam pendidikan dimana
belakang masalah, mengapa memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia
praktik ini penting untuk pendidikan. Hal ini untuk menjawab kekurangan dan
dibagikan, apa yang menjadi kelemahan pendidikan konvensional (pendidikan
peran dan tanggung jawab pada umumnya) diantaranya adalah keterbatasan
anda dalam praktik ini. ruang dan waktu dalam proses pendidikan
konvensional. Teknologi informasi (IT) yang
mempunyai standar platform internet bisa menjadi
LK 3.1. Best Practice Shinta Belaginary, S.Pd

solusi permasalahan tersebut karena sifat dari


internet yaitu memungkinkan segala sesuatu saling
terhubung, murah, sederhana dan terbuka sehingga
internet bisa digunakan oleh siapa saja (everyone),
dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan
bebas digunakan (available to every one).
Tantangan : Setelah dilakukan pembelajaran Rencana Aksi IV,
Apa saja yang menjadi beberapa hal yang menjadi tantangan dan menjadi
tantangan untuk mencapai refleksi diri adalah:
tujuan tersebut? Siapa saja 1. Beberapa peserta didik masih belum bisa
yang terlibat? menggunakan Google Site karena keterbatasan
perangkat dan kemampuan

Yang terlibat dalam kegiatan Rencana Aksi III adalah


peserta didik kelas 8A dan rekan sejawat.
Aksi : Tantangan :
Langkah-langkah apa yang 1. Beberapa peserta didik masih belum bisa
dilakukan untuk menggunakan Google Site karena keterbatasan
menghadapi tantangan perangkat dan kemampuan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana Solusi : Saya harus membiasakan pemberian media –
prosesnya, siapa saja yang media online atau pembelajaran berbasis web agar
terlibat / Apa saja sumber para peserta didik terbiasa menggunakan teknologi
daya atau materi yang saat pembelajaran berlangsung. Tentunya bukan hal
diperlukan untuk yang mudah karena pembelajaran ini untuk peserta
melaksanakan strategi ini didik kelas 8 (SMP). Pengawasan terhadap
penggunaaan gadget di dalam kelas juga harus lebih
diperhatikan karena justru dapat menganggu
konsentrasi peserta didik saaat pembelajaran. Maka
saya sebagai fasilitator, harus mengetahui dan
memahami timing yang tepat untuk peserta didik
dapat diberikan kesempatan dalam mengakses media
online ketika belajar.
Refleksi Hasil dan dampak Pemanfaatan Google Site dalam pembelajaran
Bagaimana dampak dari aksi sangatlah banyak, diantaranya memudahkan
dari Langkah-langkah yang pengajar untuk mengirimkan ataupun berbagi materi,
dilakukan? Apakah hasilnya
video tutorial, memberikan tugas dan masih banyak
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon kegunaan atau manfaat lainnya. Untuk itu, sebagai
orang lain terkait dengan guru, saya bekerjasama dengan rekan sejawat untuk
strategi yang dilakukan, Apa mengembangkan website sehingga bisa digunakan
yang menjadi faktor oleh peserta didik di seluruh tingkatan dan
keberhasilan atau memotivasi peserta didik untuk mengakses website,
ketidakberhasilan dari mengingat hampir semua peserta didik sudah
strategi yang dilakukan? Apa
mempunyai HP sendiri, sehingga belajar itu tidak
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut terbatas hanya di sekolah melainkan bisa dimana
saja. Dengan melihat hal tersebut, model
pembelajaran PBL didukung oleh perangkat teknologi
yang memadai efektif diterapkan untuk
meningkatkan kemampuan kemampuan penggunaan
teknologi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai