Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

“HASIL KEGIATAN ROLE PLAY TOKO 04, 05 DAN 06


JANUARI 2023”
Diajukan untuk memenuhi tugas kegiatan role play sebagai prasyarat mengikuti
training PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

Disusun oleh:
Ilham Alghifary
2202307

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, TBK


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kelancaran kepada saya sehingga
dapat menyelesaikan laporan dalam kegiatan role play yang dilaksanakan ini.
Dalam rangka memenuhi syarat laporan ini berisi mengenai hal-hala yang
berkaitan segala aktivitas kerja sampai tutup toko, dan juga laporan penilaian-
penilaian yang dilakukan terhadap kinerja karyawan di Alfamart.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Harapan penulis semoga laporan ini
dapat memberikan kontribusi yang lebih terhadap kemajuan perusahaan.

Tangerang, Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................1
C. Visi dan Misi..............................................................................................2
D. Nilai-nilai Perusahaan................................................................................2
E. Waktu dan Tempat.....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kegiatan Buka Toko..................................................................................4
B. Display Barang...........................................................................................5
C. Planogram................................................................................................10
D. Datang Barang dari WH..........................................................................13
E. Transaksi Kasir.........................................................................................14
F. E-Transaction...........................................................................................17
G. Stock Opname..........................................................................................20
H. Label Price...............................................................................................22
I. Pelayanan Kepada Konsumen..................................................................26
J. Kegiatan Tutup Toko................................................................................30
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................32
B. Saran.........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33
LAMPIRAN..............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyedia kebutuhan hidup sehari -
hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Pada tahun 1989
merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok dan
barang - barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian
mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember
1989.
Alfamart merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan
pokok dan kebutuhan sehari–hari dengan luas ruang penjualan ± 200 m 2. Alfamart
dikelola oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Toko pertamanya dibuka di jalan
Beringin Raya, Karawaci – Tangerang, pada tahun 1999. Gerai Alfamart tersebar
di kota–kota besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta,
Bali, Palembang, Makassar, dan kota–kota lainnya.
Semakin berkembangnya Alfamart semakin banyak karyawan dan kerja yang
dilakukan setiap harinya. Bentuk kegiatan dalam model pembelajaran untuk
perlunya program yang dapat memastikan kesiapan personil toko (Crew) baru
dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsinya. Dengan role play melihat
bagaimana kualitas kerja karyawan yang bekerja di Alfamart. Dimana secara
khusus akan meminta karyawan untuk memerankan atau memperagakan sesuatu
yang diambil dari lingkup pekerjaan mereka dalam sebuah skenario yang sudah
ditentukan. Aktivitas role play dianggap sangat efektif dalam sebuah
pembelajaran. Dari sisi pemeran, mereka akan berpikir bagaimana melakukan
sesuatu yang benar. Sementara dari sisi penonton, mereka akan melihat dan
mengoreksi apa yang sudah baik dan apa yang harus ditingkatkan.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yaitu:
1. Sebagai penguatan kompetensi peserta TAS yang telah lulus agar ready to
use di toko

1
2. Sebagai indikator garansi dari program TAS sebelum DOJ di toko
3. Belajar dengan berbuat, para peserta didik melakukan peranan tertentu
sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.
4. Belajar melalui meniru (imitasi), para peserta didik pengamat drama
menyamakan diri dengan pelaku (aktor) dan tingkah laku mereka.

C. Visi dan Misi


Visi
“Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas,
berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan
harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.”

Misi
1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada
produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu
menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi.
3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-
kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
4. Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh
dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan
masyarakat pada umumnya.

D. Nilai-nilai Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan yang ada di Alfamart mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Integritas yang Tinggi
Jujur, disiplin, dan konsisten dalam bekerja berlandaskan etika serta
bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
2. Inovasi Untuk Kemajuan yang Lebih Baik
Kreatif dalam bekerja, berkomitmen untuk melakukan perbaikan cara kerja
secara terus menerus.
3. Kualitas dan Produktivitas yang Tertinggi

2
Mampu menjalankan tugas serta fokus pada pencapaian hasil kerja yang
lebih baik.
4. Kerja Sama Tim
Terlibat aktif serta mendorong terciptanya semangat dan kekompakan tim.
5. Kepuasan Pelanggan Melalui Pelayanan Terbaik
Berinisiasi tinggi memenuhi kebutuhan dan memastikan terciptanya
kepuasan pelanggan.

E. Waktu dan Tempat


Kegiatan role play ini dilaksanakan pada:
Tanggal : 4,5,6 Januari 2023
Pukul : 06:00 s/d selesai.
Tempat : Alfamart Daan Mogot 2.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegiatan Buka Toko


Proses Pagi Buka Toko yang dilakukan di Alfamart terdapat beberapa proses
diantaranya sebagai berikut:
a. Crew Of Store melakukan display barang, mengeluarkan kursi.
b. Kasir menghidupkan komputer dan menerima modal kas sebesar
Rp.200.000 dari pejabat toko.
c. Kegiatan Master meliputi: merapihkan plannogram, update harga,
melakukan kegiatan bersih-bersih rak, lantai, kaca dll.
d. Breafing yang dipimpin oleh pejabat toko.
e. Kasir Melakukan pelayanan pelanggan.
f. Pejabat toko dibantu oleh Crew of store lainnya menerima barang yang
dikirim dari DC atau Supplier
g. Melakukan pengecekan barang yang dikirim apakah sesuai dengan PO
(Purchaising Order)
h. Melakukan review barang untuk melihat kondisi dan memasukannya data
barang tersebut dalam server menggunakan alat yang bernama PDA
i. Pejabat toko menyeragkan brangkas biru pada supir truck dan
mengembalikan barang yang diretur
j. Melakukan penyesuaian jumlah barang yang tersedia di database dan
jumlah barang yang di display. Proses ini disebut SO (stok opname).
k. Crew Of Store melakukan kegaitan seperti: Facing Out, menyempu,
menambah jumlah barang yang stok displaynya berkurang, menyesuaikan
letak barang sesuai plannogram.
l. Melakukan pick up yaitu kasir menghitung uang transaksi pada shift
pertama lalu menyetorkan uang tersebut pada pejabat toko untuk
selanjutnya dihitung kembali di sesuaikan berdasarkan data-data dari
database untuk selanjutnya jika sesuai disimpan dibrangkas
m. Melakukan Klerek yaitu tutup kasir dari kasir pertama untuk selanjutnya
dilanjutkan oleh kasir shift kedua lalu menyerahakan seluruh proses

4
transaksi pada pejabat toko dan menyisikan uang Rp.200.000 untuk
dijadikan modal kasir selanjutnya.

B. Display Barang
Salah satu daya tarik pada toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui
berbagai bentuk penyajian barang dagangan pada berbagai model rak display
maka menjadikan suasana toko menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Uraian tersebut adalah
gambaran tentang pentingnya display. Yang dimaksud display adalah usaha yang
dilakukan dalam penataan barang dagangan ditoko, dengan memperhatikan unsur
pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan keindahan dengan
tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan untuk
membeli.
Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau
space manajemen yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan
pemakaian ruangan yang tersedia sehingga menghasilkan nilai lebih antara lain:
1. Mempercepat perputaran barang
2. Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukan persediaan
barang digudang
3. Menciptaka daya tarik bagi konsumen
Dengan demikian dalam space manajemen harus merencanakan;
1. POP (Point of Purchase) yakni suatu keterangan tentang nama
barang,ukuran, harga dan keterangan lain yang ditempatkan sedemikian
rupa sehingga menarik dan mudah dilihat pada posisi orang berdiri
2. Pemajangan (display)
Dalam kegiatan pemajangan perlu memperhatikan;
 Pengelompokan barang/ grouping
 Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual
barang tersebut
 Memperhatika bentuk, jenis dan komposisi warna kemasan
 Memperhatikan FIFO yaitu pemajangan barang yang memperhatikan
tanggal masuk barang untuk menghindari daluwarsa/expired date

5
 Menggunakan Price card, yang berisi data pisik barang misalnya nama
barang, kode barang, kode supllier/ pemasok, harga jual, nomor rak,
jumlah minimum stock dan lainnya
Selanjutnya secara teknis dalam melakukan penataan barang/ display terdapat
beberapa syarat penting yang harus dipenuhi yakni:
1. Rapi dan bersih
Kerapihan dan kebersihan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik
perhatian pelanggan untuk mendekat melihat barang sehingga pada akhirnya
tertarik untuk membeli
2. Mudah dicari
Salah satu cara untuk untuk membuat pembeli nyaman dan betah
berbelanja adalah tersedianya berbagai kemudahan-kemudahan. Untuk itu
barang yang dipajang di rak haruslah menurut kelompoknya atau grouping
serta petunjuk barang yang umumnya digantung diatas (Sign board
3. Mudah dilihat
Dalam memajang Label barang dan label harga pada Rak pajangan
haruslah menghadap ke depan/ ke luar sehingga pembeli dengan mudah dapat
melihat tanpa menyentuh barang
4. Mudah dijangkau
Pada umumnya pengunjung toko adalah para wanita yang memiliki tinggi
badan antara 150 cm-160 cm. Untuk itu dalam menata barang haruslah
memperhitungkan ketinggian peralatan display yang disesuaikan dengan
tinggi badan agar mudah untuk dijangkau. Demikian juga untuk barang
kebutuhan sehari- hari jangan diletakkan pada tempat yang tersembunyi
5. Aman
Dalam menata barang harus mempertimbangkan keamanan. Barang yang
mudah pecah misalnya, jangan diletakkan dipinggir karena dapat dengan
mudah tersentuk pembeli yang menyebabkan kecerlakaan dan kerusakan
barang. Dalam melakukan display jangan meletakkan makanan berdekatan
dengan barang yang mengandung racun.
Kelima hal tersebut di atas adalah pertimbangan dasar dalam menata barang
dagangan pada Rak agar memiliki daya tarik bagi pengunjung. Di samping hal

6
tersebut di atas, dalam pelaksanaan menata barang beberapa hal harus
diperhatikan yakni:
1. Dalam meletakkan barang di rak jangan ditumpuk, karena hal ini akan
mempersulit pembeli untuk mengambil barang dan tumpukan tersebut
dapat jatuh dan membahayakan pembeli saat memilih barang.
2. Harus diupayakan stock barang pada Rak display dalam keadaan penuh.
Apabila stock barang tinggal sedikit, maka letakkan sisa barang dan
rapatkan pada pojok depan rak
3. Produk dan merek untuk barang- barang yang perputarannya cepat, maka
jumlah barang yang di display harus lebih banyak dibanding barang yang
perputarannya kecil.
4. Apabila menata produk pada rak susun, maka ukuran kemasan yang paling
kecil diletakkan pada rak atas dan ukuran kemasan paling besar diletakkan
pada rak paling bawah. Contoh; pada rak susun 4, maka kemasan 250
gram diletakkan paling atas, 400 gram dibawah-Nya, kemasan 750 gram di
bawah 400 gram dan kemasan 1 kg berada pada rak paling bawah.
5. Label harga dan informasi barang (ticket) fungsinya untuk membantu
penjualan. Untuk memudahkan penglihatan maka Label harga diletakkan
pada pandangan kiri konsumen dan di bawah produk
6. Untuk menata barang- barang Fashion di rak maka cara menempatkannya
mulai dari kiri ke kanan yakni dari ukuran kecil, dan ukuran besar di
sebelah kanan
Keenam hal tersebut diatas adalah merupakan pertimbangan dasar untuk
melakukan display agar memiliki daya jual tinggi. Dengan demikian dapat
dikatakan kegiatan display merupakan upaya untuk mendandani toko, layaknya
mendandani seorang gadis. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh pemilik toko
tetapi dilakukan bersama, yakni toko dan pemilik merek/ produsen, karena
keduanya memiliki kepentingan yang sama. Hasil kerja sama tersebut dapat kita
lihat di toko antara lain: Shelf vision yakni Iklan di rak dan di depan produk, cart
vision yaitu iklan yang diletakkan di troli/ kereta belanja, wall vision, floor vision
yakni iklan dilantai. Dengan demikian hampir semua tempat/ ruangan

7
dipergunakan untuk berpromosi berbagai merek produk dan dari ke semua itu Rak
merupakan tempat yang sangat strategis.
Teknologi display yang semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai
model rak, menyebabkan penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan
upaya tampilan yang maksimal. Hal ini memacu para produsen dan pemasok
untuk memperkenalkan produk dan mereknya melalui rak- rak display.

Jenis-jenis Display
Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;
a. Vertikal display ( pemajangan susun tegak ) yaitu cara display dengan
posisi susunan barang tegak dalam rak. Untuk pemajangan ini perlu
memperhatikan hal- hal sebagai berikut;
 Barang yang kecil diletakkan di atas dan yang besar di bawah
 Barang yang kecil di kiri dan yang besar di kanan
 Komposisi warna produk harus diperhatikan agar tampak serasi dan
enak dipandang
 Untuk jenis Food ( makanan/ minuman ) umumnya terdapat 3 jenis
kemasan yakni plastik, karton/kotak/doos dan botol atau gelas. Jika
produk yang di display terdapat 3 macam kemasan tersebut maka
penyusunannya berurutan mulai dari kemasan plastik diletakkan paling
atas, kemudian karton/kotak/doos dan kemasan botol/gelas diletakkan
paling bawah
 Jarak antara Rak dalam Gondola harus sama atau semakin keatas
semakin kecil
b. Floor display ( pemajangan di lantai) adalah model display dimana
penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa menggunakan rak
tertentu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam floor display antara lain;
 Tinggi maksimun 100 cm
 Barang adalah sejenis
 Letaknya strategis
 Tidak mengganggu arus barang maupun arus pelanggan

8
 Menggunakan POP ( Point of Purchase ) yang menarik misalnya berupa
tulisan, atau bisa juga menggunakan SPG (Sales Promotion Girl )
 Diberi alas yang sesuai misalnya Palet
 Luas sekitar 90 cm x 90 cm
c. Impulse buying product display ( pajangan untuk menggerakkan hati )
adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah
dijangkau banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat
tergerak untuk membeli. Display ini biasanya berada dekat Kasir.Produsen
taupun pemasok, bila ingin produknya didisplay pada tempat tersebut
harus menyewa mahal
d. Wall display, Wall display adalah display dimana produk ditata/ ditempel
didinding. Display ini biasanya untuk barang- barang fashion seperti
pakaian dan kelengkapannya. Salah satu hal yang harus diperhatikan
dalam wall display, yakni barang yang didisplay didinding harus pula ada
di rak. Contoh; Terdapat tiga ukuran baju, S, M dan L dipajang didinding,
maka di rak display pun harus ada ukuran tersebut.
e. Merchandise mix display yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain
yang berhubungan dengan produk yang baru dibelinya. Pemajangannya
dengan menggabungkan dua produk yang saling berkaitan. Dengan
demikian konsumen yang membeli salah satu produk diingatkan untuk
membeli produk lain sebagai pelengkapnya. Misalnya kopi dan creamer.
Juga sering ditemui pada pajangan minuman, pada rak tambahan depannya
terdapat Kacang kulit yang di display. Maksud display tersebut
mengingatkan kita untuk membeli minuman dan Kacang kulit sebagai
pelengkapnya.
f. Cut cases display adalah model display tanpa gondola, yakni
menggunakan kotak/ karton kemasan besar yang dipotong setengahnya
sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga produknya tampak. Display ini
cocok untuk makanan atau minuman kaleng.
g. Jumble display adalah display campur aduk. Dalam hal ini produk
diletakkan dalam sebuah tempat terbuka dan pembeli bebas untuk
mengaduk aduk barang untuk memilih.

9
C. Planogram
Planogram adalah menu yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait
penempatan tiap barang dagangan yang dipajang di rak toko dan memaksimalkan
ruang penjualan barang dagangan.
Planogram atau space management merupakan suatu konsep yang secara
sederhana dapat dipahami sebagai suatu konsep atau rencana pemajangan produk
berdasarkan alur kebiasaan belanja konsumen(Utami, 2010:210). Tujuannya
adalah untuk memaksimalkan keuntungan toko, bukan hanya untuk satu
departemen khusus (Utami, 2008:195-196). Terdapat satu seni dan ilmu
pengetahuan dalam membuat planogram. Sedangkan menurut Oxford Learner’s
Pocket Dictionary (2011) planogram adalah "It is a diagram or model that
indicates the placement of retail products on shelves in order to maximize sales".
Planogram yang berarti sebuah diagram atau model yang menunjukkan
penempatan produk di rak-rak ritel untuk memaksimalkan penjualan.
Terdapat 2 macam planogram yaitu diagram lay-out toko keseluruhan yang
menunjukkan lokasi dari kategori pada area penjualan dan diagram detail atau foto
yang menunjukkan lokasi dan nomer untuk setiap barang pada setiap grup produk
atau kategori (Utami 2008).
Dalam hal ini untuk masuk ke planogram yang sudah tersedia berikut langkah-
langkah melihat Planogram di tablet:
1. Lakukan login ke aplikasi di Produc Info.
2. Tap menu Planogram
3. Tampilan sub menu Planogram
Lebih jelasnya tertera di bawah ini:

10
Per RACK
Dalam sub tema Planogram ada tampilan yaitu Web Per RACK. Menu web
Per RACK adalah menu yang berfungsi untuk menampilkan planogram rack yang
di input.
Untuk masuk ke dalam menu ini lakukan langkah dengan tap tombol Per
RACK pada sub menu Planogram.

Tampilan web Per RACK terdapat pada gambar di bawah ini.

Pada tampilan Planogram-Per RACK terdapat beberapa keterangan yaitu:


- Chek yang berfungsi untuk melihat item-item pada rack yang di input.
Dilakukan jika rack sudah diketahui.
- LOV yaitu untuk melihat list rack yang ada, diperlukan jika No rack
tidak diketahui.
- Photo yaitu untuk melihat foto display planogram pada rack yang
ditentukan.

11
PLU
PLU (Price Look-Up) adalah sebuah angka untuk mengidentifikasikan suatu
produk, berguna untuk memudahkan proses check-out dan juga memudahkan
inventory control.
Untuk melihat detail PLU terdapat pada gambar di bawah ini. Dapat dilihat
dalam menu PLU terdapat beberapa item yaitu PLU, Description, Tak, Class dan
Price.

Menu Per ITEM


Per ITEM adalah menu yang berfungsi untuk menampilkan planogram
berdasarkan item barang yang di input.

ITEM Non Planogram


Item Non Planogram adalah web yang berfungsi untuk menampilakn item
yang tidak ada di Planogram.
Lebih jelasnya tertera dalam gambar di bawah ini yang merupakan item non
Planogram dengan langkah untuk masuk ke dalam item non planogram dengan
mengikuti langkah yang sudah tertera di bawah.

12
D. Datang Barang dari WH
Aktivitas barang datang dibedakan menjadi dua yaitu kedatangan barang dari
Distribution Center dan kedatangan barang langsung dari supplier tanpa melalui
DC atau disebut Barang Kirim Langsung (BKL).
a. Penerimaan Barang Dari WH
Alfamart Jembatan lima berada di pinggir jalan KH.Moh.Mansyur dan
memiliki area parkir yang cukup luas sehingga tidak menimbulkan kesulitan
dalam mempersiapkan lahan parkir untuk Truk dari DC Cikokol. Rata-rata
barang datang dari DC dua hari sekali dengan kisaran nilai barang berjumlah
Rp. 20.000.000 dan Rp. 40.000.000. Untuk proses penerimaan barang dari DC
akan diuraikan secara detail seperti berikut ProsesPenerimaan barang dari DC :
1.
b. Kedatangan barang
c. Parkir Truk
Pejabat toko mengambil kunci dan mengecek keadaan segel, jika segel dalam
kondisi terbuka maka pejabat akan melakukan koordinasi dengan AC
1. Membuka gembok Penurunan barang, proses penurunan barang dilakukan
secara estafet dan barang yang diturunkan tidak boleh dilempar. Pemisahan
barang kartonan dan container (kontainer berisi rokok dan susu dipisahkan
terlebih dahulu) Pengelompokan berdasarkan nomor urut
2. Pengecekan barang Membawa faktur dan alat tulis Menghitung kuantitas
barang, untuk kontainer berisi susu dan rokok mendapatkan perlakuan khusus
Membuka kontainer dan menghitung kuantitas. Mencocokkan fisik barang dengan

13
faktur Apabila terdapat ketidaksesuaian kuantitas maupun jenis barang yang
dikirim maka dilakukan retur ke DC seperti Barang Tidak Ada (BTA), Barang
Kurang (BK), Barak Rusak Pengiriman (BRP), Salah Barang (SB) dan Barang
Non Faktur (BNF). Untuk barang lebih makan barang dikembalikan dengan
menggunakan Surat Jalan Internal (SJI). Setelah selesai pengecekan barang maka
semua produk dimasukkan ke dalam kontainer kemudian dibawa ke gudang.
Untuk pendisplayan digudang barang dipisahkan terlebih dahulu antara barang
food & non food dengan menggunakan metode Firt Expired First Out (FEFO).
d. Supplier BKL Barang Kirim Langsung (BKL) adalah barang yang dikirim
langsung oleh supplier yang bersangkutan. Barang-barang BKL ini antara
lain Aqua galon, Sari Roti, Paroti, Buah, Telur, Es Krim Walls dan
Campina, dan Yakult. Untuk proses penerimaan BKL akan diuraikan
sebagai berikut. Proses penerimaan BKL :
1. Supplier datang ke toko membawa barang.
2. Supplier memberikan faktur untuk pengecekan.
3. Proses pengecekan dilakukan secara bersama-sama oleh pejabat toko dan
supplier.
LPB BKL Proses LPB BKL :
a. Klik transaksi pada Store Application System (SIS)
b. Klik item BKL kemudian klik/ pilih item baru
c. Masukkan kode supplier (di isi tanggal kedatangan barang)
d. Masukkan kuantitas barang jumlah barang datang
e. Pada menu T.netto dikali 1,1.
f. Save kemudian dicetak 3 rangkap. Putih untuk supplier , merah untuk
DC dan kuning untuk toko.

E. Transaksi Kasir
Kasir akan menjalankan berupa penginputan kode barang yang telah di pilih
oleh konsumen dan menghitung total biaya yang harus dibayarkan oleh konsumen
yang telah memilih barangnya tersebut.
Pembayaran dapat dilakukan dengan cara Non Tunai
- Memerlukan alat

14
- Tanpa alat
Kartu yang digunakan untuk melakukan transaksi adalah:
1. Debit Card adalah fasilitas pada kartu ATM untuk membyara barang atau
jasa di toko-ttoko (Merchant) yang menerima pembayaran debit.
Jenis Kartu Debit Yang Diterima
a. Berlogo Prima Debit
b. Berlogo Maestro
c. Berlogo Debit Bank Penerbit
d. Bank BUMN (BRI, Mandiri, dan BNI)
e. Dll.

Ketentuan Transaksi
 Minimal Bayar (Rp. 20.000,- kecuali BCA minimal di atas Rp. 0,-)
 Maksimal Bayar (Sesuai Saldo)
 Tidak ada minimal Belanja untuk Cash Out
 Min-Max Cash Out (Rp. 50.000,-Rp 1.000.000,-)
 Kelipatan Cash Out (Rp. 50.0000,-)
2. Kredit Card adalah fasiliras kredit yang terdapat pada kartu khusus yang
diterbitkan bank dan dimiliki oleh card holder, memiliki fungsi untuk
membayar barang atau jasa di toko-toko (merchant) yang menerima
pembayaran kredit.
Jenis Kartu Kredit yang Diterima

15
Ketentuan Transaksi Kredit Card
 Minimal Bayar (Rp 75.000,-)
 Maksimal Bayar (Sesuai Saldo)
 Tidak bisa cash out

3. Prepaid Card kartu yang berfungsi sebagai alat pembayaran yang dapat
diisi ulang, tanpa menggunakan PIN
Contoh:

Ketentuan Prepaid Card


 Menggunakan contactless card
 Tidak ada PIN dan tanda tangan
 Tanpa adanya nama pengguna
 Top Up menggunakan kartu debit
 Minimum Top Up sebesar Rp 20.000,-
 Maksimum saldo Rp 1.000.000,-
 Jika hilang tidak ada pengembalian uang

Mesin EDC
Electronic Data Capture atau EDC adalah mesin yang digunakan untuk
pengambilan data dan pembayaran di berbagai bank. Cara kerja mesin ini dimulai
dengan memasukkan atau menggesekkan kartu ke mesin.

16
F. E-Transaction
Eletronic Transaction (E-Trans) adalah aplikasi yang digunakan untuk
melakukan beberapa transaksi pembelian dan pembayaran produk e-service di
Alfamart. Namun selain di Aplikasi E-Trans Produk E-Service dapat
ditransaksikan melalui AKIOSK.
E-trans adalah aplikasi untuk pembayaran atau pembelian transaksi Ecomers
contoh (bayar angsuran motor, pembelian pulsa dan pemesanan tiket kereta api)
MENU- MENU E-TRANS
4. Pembelian
Adalah menu yang digunakan untuk melakukan proses yang berhubungan
dengan pembelian, pembelian yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. E-voucher (hp dan paket internet
b. E-voucher game online
c. E-voucher tv
d. E-voucher grab
e. E-voucher gift card
f. Retur /void transaksi e-trans
g. Kembali
5. Pembayaran
a. Pembayaran angsuran/ cicilan
b. Pembayaran belanja online
c. Pembayaran tagihan
d. Pembayaran TV berlangganan internet
e. Pembayaran rekneing air minum/PDAM
f. Pembayaran pajak
g. Pembayaran asuransi dan Bpjs kesehatan
h. Pembayaran biaya kuliah
i. Pembayaran tenant
6. Pemesanan
7. Pendaftaran
8. Top up
9. Kartu aku dan pengecekan e-voucer

17
10. Pengeriman dokumen/barang
11. Settlement
A. Administrasi
B. Albi 123
T. E-tiket
H. Help
G. Ganti password
9. Keluar
Layanan E-Trans yang mudah dengan mengikuti langkah-langkah dalam
melakukan Transaksi E-Trans adalah sebagai berikut.
1. Mencari Layanan
2. Minta nomor Konsumen (No. HP/virtual account/ ID pelanggan/DLL.
3. Isi data
4. Konfirmasi pada konsumen
5. Minta uang terlebih dahulu
6. Selesaikan transaksi
Lebih jelasnya tertera pada gambar di bawah ini

Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:


Contoh pembayaran angsuran cicilan barang / motor
a. Masuk menu e-trans dan masukan nik dan pin untuk login
b. Pilih menu (2) pembayaran
c. Pilih menu (1) pembayaran angsuran/cicilan
d. Setelah itu pilih menu (1) pembayaran multi finance
e. Pilh finance yang ingin di bayarkan kemudian pilih ok
f. Pilih menu (1) pembayaran
g. Masukan nomor kontrak ,pilih menu cari data dan tunggu sampai identitas
terdaftar

18
h. Kemudian ok dan tanyakan pembayarannya tunai /non tunai (tunai)
i. tunggu sampai struk tercetak
Contoh transaksi pulsa di e-trans
a. Masuk ke menu E-trans dan masukan Nik dan Pin untuk login
b. Pilih menu (1) pembelian
c. Pilih menu (1) E-voucher (Hp dan paket internet)
d. Pilih menu (1) pembelian
e. Masukkan nomer Hp, kode Plu voucher atau tekan “Shift + ?”, nomor
Bon, kode voucher.
f. Jika pengisian sudah benar, tekan Ok kemudian proses.
g. Jika berhasil akan keluar struk transaksi.
Berdasarkan cara penginputan transaksi dapat dilakukan dengan langkah
sebagai berikut:
a. Input Kode Pembayaran adalah layanan e-service yang saat transaksi
hanya perlu menginputkan kode seperti ID Pelanggan, No. Customer, No.
Kontak, Kode Booking, dll. Contoh: WOM, FIF, BPJS, dll.
b. Input Kode + Nominal merupakan layanan e-service yang saat transaksi
perlu menginputkan kode pembayaran dan input nominal. Contoh:
Layanan TOP up Gopay, dll.
c. Input Data Konsumen merupakan layanan e-service yang saat transaksi
perlu mengisi data diri konsumen (KTP, SIM atau Paspor). Contoh KAI,
Pemesanan Tiket dll.
d. Input di Aplikasi RSA merupakan layanan e-service yang saat melakukan
transaksi perlu mengisi data diri data diri konsumen (KTP, SIM atau
Paspor) terlebih dahulu di aplikasi RSA. Contoh Transaksi Pengiriman
Uang.
Sebelum melakukan transaksi di Aplikasi E-Trans, personil toko wajib
mendaftarkan data konsumen di RSA (Remmitance Supporting Apps).
RSA (Remmitance Supporting Apps) adalah Aplikasi yang digunakan
untuk melakukan registrasi dan upload formulir pengiriman uang di toko
Alfamart. Aplikasi ini mendukung penerapan prosedur CDD di Alfamart.

19
G. Stock Opname
Stock Opname (SO) adalah aktivitas pemeriksaan dan penghitungan fisik
persediaan barang dagangan untuk mengetahui kesesuaian nilai persediaan (Stoke
On Hand) antara fisik barang dagangan dengan dana di komputer.
Stock Opname memiliki jenis-jenis nya diantaranya:
1. SO PARSIAL
SO parsial adalah jenis Stock Opname yang dilakukan sebagian (parsial)
barang dagangan di Toko, meliputi satu departemen, rak, PLU atau lebih
bergilir. Pelaksanaan SO Parsial yaitu pada saat proses operasional toko
sedang berjalan atau sebelum toko tutup (tOD) sesuai jadwa SO Prasial.
2. SO GRAND
SO Grand adalah SO yang dilakukan secara menyeluruh atas semua
barang dagangan (departemen, rak, PLU)/All rack yang ada di toko baik di
area sales maupun di gudang toko. Stock Opname (SO) grand merupakan
pendataan dan penghitungan barang secara keseluruhan pada semua jenis
barang dan semua rak secara bersama oleh karyawan setiap bulannya.
3. SO NASIONAL
SO Nasional adalah SO yang dilakukan secara menyelurug atas semua
barang dagangan yang ada di toko, baik di area sales maupun di gudang toko
yang dilakukan setahun sekali.
4. SO SERAH TERIMA ANTAR SHIFT
SO yang dilakukan terhadap barang rawan hilang “Rokok dan Susu
Premium” pada saat pergantian antar shift.
Skema yang dilakukan untuk Stock Opname adalah

20
1. SO PDA
Merupakan pelaksanaan SO yang menggunakan PDA. Alat SO di
Alfamart adalah PDA, PDA ini berfungsi untuk melakukan stock opname
pada barang yang ada di dalam Alfamart. Selain sebagai Alat SO, PDA ini
juga berfungsi sebagai Pengecekan barang datang dari DC dan Pembuatan
Label Price.
2. SO Non PDA
Yaitu stcok opname yang menggunakan KKSO. KKSO (Kertas Kerja Stock
Opname) yaitu lembaran kerja yang digunakan saat stock opname, mekanisme
nya adalah menuliskan quantity barang di KKSO untuk kemudian di input di
komputer, dengan kata lain KKSO adalah kertas kerja untuk menuliskan
quantity barang.
3. SO Campuran
Yaitu SO yang dilaksanakan menggunakan PDA dan KKSO.
Mekanisme SO melalui beberapa tahap, berikut ini adalah tahap-tahap
pelaksanaan SO:

1. Persiapan
Tahap persiapan ini biasanya dilakukan pada H-1. Hal yang perlu
dilakukan pada tahap ini antara lain:
a. Planogram harus sudah di updute
b. Full Display
c. Rak gudang sudah tertata rapi

21
Laporan perkembangan mutasi Persediaan, KKSO.
a. Cek administrasi (GIT, LPMP)
b. Membuat KKSO
c. Melakukan PDA
2. Perhitungan SO
3. Proses SO input, Cetak Selisih, Edit SO
4. Adjust SO

Pentingnya Stock Opname


1. Mendeteksi barang apa saja yang sering hilang di toko (sering mengalami
varian minus)
2. Sebagai acuan evaluasi dan perbaikan dalam pengendalian barang hilang
oleh personil toko maupun AC dan AM.
3. Menjaga agar inventory/persediaan barang di toko sesuai dengan
seharusnya.
4. Dapat segera melakukan tindakan yang sesuai apabila ditemukan barang
rusak/expired SO (memisahkan barang untuk dilakukan retur BR/BKE).

H. Label Price
Label price adalah alat bantu yang menunjukkan keterangan suatu produk,
khususnya terkait informasi dari harga yang terdisplay di rak sales toko. Label
Price atau Price Tag adalah harga suatu yang tertera di depan barang, ada 2
macam label price yaitu label price regular dan label price promo. Label price
berguna untuk mempermudah pelanggan dalam melihat harga, pelanggan hanya
tinggal melihat barang dan di bawah pas di tempel di rak nya ada harga nya, jadi
pelanggan tidak perlu bertanya lagi kepada penjaga toko jika ingin membeli
barang yang dibutuhkan.

22
Informasi yang tercakup adalah
 Harga
 Keterangan produk
 PLU
 Barcode
 Kode Planogram
 Retur Hari
 Kode “H” untuk item rawan hilang (jika kode “H” muncul, menandakan
item termasuk 100 item rawan hilang)
 Kode “R” untuk item rawan rusak (jika kode “R” muncul, menandakan
item termasuk 100 item rawan rusak)
Terdapat beberapa toko yang sudah menerap konsep PCT (Product Class
Tranformation). Hal ini yang mengakibatkan adanya perbedaan pada kode
planogram yang ada pada label price.

Dapat terlihat perbedaan pada label price non-PCT, No. rak masih
menggunakan angka (rak 046). Sedangkan pada label price PCT sudah
menggunakan kode section (rak KA4).

23
Tujuan Label Price
- Mempermudah konsumen mengetahui informasi barang, khususnya harga
produk yang terdisplay di rak.
- Membantu karyawan toko untuk memastikan update harga update
planogram, dimana personil toko tidak perlu lagi mencetak planogram.

Jenis-jenis Label Price


a. Label Price Reguler Only
Label Price Regular umumnya berwarna putih dan bawah nya bergaris
merah dan kuning. label price warna putih ini adalah label price regular yang
berguna untuk menentukan harga barang dengan kondisi harga normal atau
harga tidak masuk dalam kriteria harga promo.

b. Label Price Promosi


Label Price Promosi yang ada Alfamart yaitu label price yang berwarna
kuning dengan dilengkapi tulisan dibawahnya PROMO. label price promo ini
bertujuan memudahkan pelanggan mencari barang yang sedang dalam
promosi, jika ada barang dengan menggunakan label price kuning berarti
barang tersebut sedang promosi.

c. Label Price Item Irisan (Tidak Memiliki Alamat Display)


Label ini tidak memiliki alamat display, seperti gambar di bawah ini.

24
d. Label Price Sewa Only

e. Label Price Double Display (Sewa dan Reguler)

Alur Pembuatan Label Price dengan PDA


1. Buka PDA, yaitu dengan membuka aplikasi store PDA aplication
2. Scan/Input Barang, lakukan scan/input barang yang akan di buatkan label
price
3. Cetak Label Price, cetak label price pada komputer server
4. Pasang label price, dengan pasang label price pada masing-masing barang.

25
Mekanisme Pemasangan Label Price
a. Untuk item satu tier, Label Price diletakkan di tegah-tengah produk
b. Untuk item double tier, Label Price diletakkan di tengah produk yang
berada di sebelah kiri
c. Untuk produk kosong, dilakukan pelebaran tier terhadap produk yang ada
di sebelah kanan/kiri dan untuk label price diletakkan di tengah produk
yang ada di sebelah kiri.

I. Pelayanan Kepada Konsumen


PERSAINGAN
 Pelayanan diperlukan oleh alasan berikut:
 Persaingan retail semakin ketat
 pertumbuhan komputer fisik maupun digital
 produk layanan lebih kompetitif
 kompetitor semakin adaptif dan inovatif
KONSUMEN
 Harapan konsumen meningkat
 Konsumen bebas memilih

Tujuan Service Ecellence


1. Kepuasan Pelanggan
2. Pelanggan Loyal
3. Pembelian Ulang
4. Peningkatan Omzet, Penjualan Perusahaan/Peningkatan Laba
5. Pertumbuhan Bisnis
6. Peningkatan Kesejahteraan Karyawan

26
Peran Tim Toko Sebagai Garda Depan
1. Sebagai Duta / Wakil Perusahaan
2. Sebagai “Estate” Alfamart
3. Pintu Gerbang Alfamart
4. Pembentukan kesan Alfamart

Service Focus
“Alfamart adalah Toko komunitas yang dapat diandalkan memberikan banyak
kemudahan dan kenyamanan”

4 Pilar Pelayanan Performance


Pilar People
BERPENGATHUAN
RAMAH
RAPI
SIGAP
a. BERPENGETAHUAN
Mengetahui berbagai fungsi Personil toko diantaranya”
1. Terima Barang
2. Handing Produk
3. Penjualan
4. Pembayaran
5. Stock Opname
6. Retur
7. Mutasi antar Toko
8. Pelayanan dan Handing Complain
9. Ketenagakerjaan
b. RAMAH
1. Selalu Berpikir Positif
2. Tersenyum dengan TULUS
3. Ekspresi Wajah senyum (tidak cemberut)
4. Memisahkan urusan pekerjaan dengan urusan pribadi

27
5. Menyapa dan melayani konsumen sesuai Standar Pelayanan
c. RAPI
1. Memiliki keyakinan bahwa peampilan adalah cerminan diri
2. Selalu memperhatikan penampilan, kebersihan, kerapihan.
3. Menggunakan wewangian tubuh
4. Bagi wanita menggunakan make up sederhana
5. Bagi pria menata rambut dan memperhatikan panjang rambut, rambut
tetap rapi.
d. SIGAP
Cepat tangga membantu konsumen.

Kemampuan Non Teknis


Kemampuan dasar pelayanan
1. Bagaimana melakukan komunikasi yang efektif
2. Memahami hal apa saja yang boleh dan tidak boleh diinformasikan kepada
pihak luar.
3. Kemampuan memotivasi diri agar senantiasa memberi pelayanan prima
dan tidak mencampur adukkan dengan permasalahan pribadi.

SALAH SATU TUJUAN KONSUMEN DATA KE ALFAMART


1. Membeli barang yang diperlukan
2. Memberi barang yang berkualitas
3. Membeli produk dengan harga bersaing

Pilar Produk-Tersedia
1. Menjalankan Max Display
2. Display Produk Sesuai Planogram
3. Produk OSA (On Shelve Availabity)- Produk tersedia di Rak Penjualan.
4. Administrasi Produk Berjalan Dengan Baik (Receipt, Retur, Stock
Opname, Dll)
5. Stock Opanme
6. Pengecekkan Barang dengan teliti

28
Pilar Produk-Berkualitas
Hal-hal yang harus dilakukan personil toko untuk memastikan produk di toko
berkualitas
 Display Produk Planogram-FEFO
 Kebersihan Rak sesuai Jadwal
 Handing Produk tepat sesuai Jenisnya (Susu-Cokelat-Yogurt-Roti-Non
Food dst)
 Segera Retur Produk sesuai kriteria Retur (tidak menunda Retur)

Produk-Harga Kompetitif
 Perbarui Master dan Loader harga
 Seluruh produk memiliki label harga yang UPDATE sesuai dengan Bulan
Planogram
 Ekspose promo yang sedang berlangsung

Proses-Terpercaya
 Personil toko TELITI dalam bertransaksi barang (kuantiti, varian produk
dll)
 Personil toko TELITI dalam bertransaksi jasa (nomor kontak, No. hp,
identitas dll)
 Personil Toko menjalankan transaksi sesuai SOP
 Personil Toko selalu mengutamakan KEJUJURAN
 Tidak melakukan penolakan transaksi

Place-Nyaman
Area Luar Toko
 Toko mudah diakses, Single Poll terlihat dari jarak 5 meter
 Kemudahan Parkir Kendaraan
 Toko area sekitar terjaga kebersihannya

Proses Akurat
 Program Promo Sesuai

29
 Transaksi sesuai dan berhasil

Pengukuran Pelayanan Alfamart


Keberlangsungan Pelayanan di Toko diukur dengan menggunakan beberapa
metode
1. Mystery Shopper/Checklist
Mystery Shopper/Checklist akan datang untuk melakukan pengecekan
keberjalanan 4 Pilar di toko. Mystery Shopper/Checklist dapat dilakukan
oleh tim internal SAT ataupun External SAT
2. Internal Audit
Penilaian yang dilakukan oleh internal audit juga merupakan cerminan atas
eksekusi 4 Pilar di Toko
3. Pengelolaan Data
Pengukuran Pelayanan juga dapat dilakukan dengan pengelolaan Data
Performance, seperti kesesuaian Hasil SO, Productivity item, Maker Retur,
Transaksi E-Trans, koneksi, dll.

Pelayanan tidak hanya tentang Tatap, Senyum dan Sapa, Tetapi pelayanan
sesungguhnya adalah ketiak kita bisa mewujudkan 4P secara excellence di Toko

J. Kegiatan Tutup Toko


Kegiatan tutup toko adalah kegiatan akhir kerja satu waktu itu, kegiatan ini
meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut.
a) Membersihkan halaman parkiran yang kotor karena sampah yang terbawa
angin.
b) Menyapu lantai agar tidak banyak debu yang mengotori toko
c) Melakukan Facing out barang
d) Menawarkan keranjang pada konsumen yang akan berbelanja
e) Memasang poster promosi berdasarkan Planogram yang sudah ditentukan
f) Mengawasi proses belanja sambil merapikan barang yang tidak teratur
g) Melakukan pick up yaitu setoran kasir kepada pejabat toko untuk disimpan
di berangkas

30
h) Melakukan Kerek yaitu penutupan kas dan menyetor seluruh dari hasil
transaksi selama shift kedua dilakukan.
i) Crew of Store memasukan kursi, mengepel dan mengelap kaca
j) Pejabat toko melakukan perhitungan uang sinkronisasi hasil transaksi
dengan bukti dari data base lalu menyimpan uang dibrangkas
k) Tutup toko

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan pada laporan ini adalah Alfamart adalah sebuah brand minimarket
penyedia kebutuhan hidup sehari - hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria
Trijaya Tbk. Kegiatan role play ini adalah kegiatan aktivitas yang dilakukan oleh
para pegawai Alfamart. Kegiatan yang dilakukan mulai dari pembukaan toko
segala aktivitas mulai barang display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan
barang dagangan ditoko, dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan
kegunaan barang, kerapihan dan keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli
agar tertarik untuk melihat dan memutuskan untuk membeli. petunjuk planogram,
datang barang dari WH, transaksi kasir, E-Transaction sebagai web transaksi,
Stock Opname, label price yang digunakan sebagai petunjuk harga dan jenis
barang, pelayanan kepada konsumen yang dilakukan oleh karyawan, kegiatan
tutup toko.

B. Saran
Kegiatan role play ini dapat terus dilakukan untuk memberikan kenyamanan
dan kesejahteraan kepada karyawan dan juga kenyamanan kepada konsumen atas
kinerja karyawan Alfamart.

32
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. https://alfamart.co.id/tentang-perusahaan/profil-kami
Bangun K. 2018. Cara Baca Label Price Alfamart.
https://bangunkelir.blogspot.com/2018/07/cara-baca-label-price-
alfamart.html.
Cepy, Prihastuti H., dam Arum S. 2014. Sistem Informasi Stock Opname Barang
(Studi Kasus PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cileungsi). Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam: Universitas Pakuan Bogor Press.
Hidayat A. 2020. 3 Metode Pengembangan dan Pelatihan Karyawan Terbaik.
https://www.mditack.co.id/2020/06/26/3-metode-pengembangan-dan-
pelatihan-karyawan-terbaik/. Dikases pada tanggal 9 Januari 2023.
Leolita, L. Perancangan Layout Toko Dan Planogram Pada Rak 16 Di Unit
Swalayan Koperasi Wanita.
Tiga Permata Logistk. https://www.3pl.co.id/prosedur-sop-penerimaan-barang-di-
gudang-warehouse/
Unknow. 2013. Teknik Display Alfamart.
http://yashintaa.blogspot.com/2013/03/teknik-display-alfamart_502.html.
Dikases pada tanggal 9 Januari 2023.
Wahyuni S. 2020. Penggunaan Label Harga Yang Tidak Sesuai Dengan Real
Harga Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus di Multi
Mart Desa Simbarwaringin Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah). Skripsi. Lampung: Institut Agama Islam Negeri Metro.
Wawan. 2016. Proses Transaksi Di Toko Alfamart. Makalah Sat.Telaga
Sarangan/C570.
Web Akuntansi. 2018. Cara Melakukan Stock Opname dengan Benar.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-pengertian-tujuan-manfaat-stock-
opname-beserta-contohnya/. Dikases pada tanggal 9 Januari 2023.

33
LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan Role Play

Anda mungkin juga menyukai