DisusunOleh:
Kelompok iv
Puji syukur kami ucapakan kepada Tuhan yang Maha ESA karena dengan berkatnya
kami dapat menyusun serta dapat meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Ucapan
terima kasih tak lupa juga kami ucapkan pada dosen mata kuliah KEPERAWATAN
MATERNITAS yang telah memberikan bimbingan serta pengajaran kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Tujuan................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS..................................................................................................
A. Pengertian Fistula Genitalia..............................................................................................
B. Etiologi Fistula..................................................................................................................
C. Klasifikasi Fistula..............................................................................................................
D. Manifestasi Klinis Fistula Genitalia..................................................................................
E. Patofisiologi Fistula...........................................................................................................
F. Tanda dan Gejala Fistula Genitalia...................................................................................
G. Pencegahan Fistula Genitalia............................................................................................
H. Penatalaksanaan Fistula Genitalia.....................................................................................
I. Komplikasi Fistula Genitalia.............................................................................................
BAB III ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian.........................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan......................................................................................................
C. Intervensi Keperawatan.....................................................................................................
D. Implementasi.....................................................................................................................
E. Evaluasi.............................................................................................................................
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agar mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada ibu post fistu loraphy
atas indikasi fistula genitalia.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Fistula adalah suatu ostium abnormal, berliku-liku antara dua organ berongga
internal atau antara organ berongga internal dan dengan tubuh bagian luar. Nama fistula
menandakan kedua area yang berhubungan secara abnormal (SuzanneC.Smeltzer.2001).
Fistula merupakan saluran yang berasal dari rongga atau tabung normal kepermukaan
tubuhataukerongga lain, fistula ini di beri nama sesuai dengan hubungannya (misalnya :
rekto-vaginal, kolokutaneus)(SylviaA.Price, 2005).Fistula adalah sambungan abnormal
diantara dua permukaan epitel (Chris Brooker. 2008).Genitalia ialah organ reproduksi
(Kamus Keperawatan Lengkap). Fistula vagina adalah suatu kondisi medis yang parah di
mana suatu fistula(lubang)berkembang antara rektum dan vagina atau antara kandung
kemih dan vagina setelah parah atau gagal melahirkan, saat perawatan medis yang cukup
tidak tersedia. Fistula genitalia adalah terjadinya hubungan antara traktus genitalia
dengan traktus urinarius atau,gastrointestinal.
B. Etiologi Fistula
1. Sebab obstetrik
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama, seperti pada
partus lama iskemia kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit oleh alat pada
persalinan buatan. Partus dengan tindakan, seperti pada tindakan SC, kranioklasi,
dekapitasi, ekstraksidengan cunam, seksio-histerektomia.
2. Sebab ginekologik
c.Lokasi terbanyak pada apek svagina ukuran1-2mm Terjadi akibat terjepit oleh klem
atau terikat oleh jahitan.
2
3. Sebab trauma terjadi karena trauma (abortus kriminalis).
Fistula biasanya berkembang ketika terjadi penekanan persalinan yang lama anak
yang belum lahir begitu erat di jalan lahir yang dipotong aliran darah ke jaringan
sekitarnya yang necrotise dan akhirnya membusuk. Cedera ini dapat disebabkan oleh
pemotongan kelamin perempuan, aborsi, atau panggul patah tulang. Penyebab lainnya
yang secara langsung potensial untuk pengembangan fistula obstetrik adalah pelecehan
seksual dan perkosaan, terutama dalam konflik/pasca konflik daerah, trauma bedah
lainnya,kankerginekologi atau radio terapi pengobatan terkait lainnya,dan mungkin yang
paling penting, terbatas atau tidak memiliki akses ke perawatan kandungan atau layanan
darurat.
Penyebab distal yang dapat menyebabkan perkembangan isu-isu kepedulian fistula
obstetri yaitu kemiskinan, kurangnya pendidikan, pernikahan dini dan melahirkan, peran
dan status perempuan di negara berkembang, dan praktek-praktek tradisional yang
berbahaya dan kekerasan seksual. Akses ke perawatan darurat kebidanan merupakansalah
satu tantangan utama dalam mencegah perkembangan fistula obstetri. Ketersediaan dan
akses ke fasilitas kesehatan yang memiliki staf yang terlatih dan peralatan bedah khusus
yang diperlukan untuk kelahiran caesar sangat terbatas di bagian-bagian tertentudi dunia.
C. Klasifikasi Fistula
1. Fistula enterocutaneous
Adalah bagian dinding GI tract yang terbuka sehingga menyebabkan keluarnya isi
perut dan keluarnya melalui kulit.
2. Fistula enterovesicular(vesiko vaginal dan uretrovaginal)
Fistula vesikovaginal adalah ostium antara kandung kemih dan vagina sedangkan
fistula uretrovaginal adalah ostium antara uretra dan vagina. Fistula pada bagian ini
dapat mengakibatkan sering terjadinya infeksi saluran kemih.
3. Fistularektovaginalis
4. Adalah suatu ostium antara rectum dan vagina atau merupakan alur granulomatosa kronis yang
berjalan dari anus hingga bagian luar kulit anus, atau dari suatu abses anus atau daerah perianal.
5. Fistulaenterocolic .Adalah saluaran yang melibatkan usus besar atau kecil.
3
D. Manifestasi Klinis Fistula Genitalia
Gejala tergantung pada kekhususan defek. Pus atau feses dapat bocor secara konstan
dari lubang kutaneus. Gejala ini mungkin pasase flatus atau feses dari vagina atau
kandung kemih,tergantung pada saluran fistula. Fistula yang tidak teratasi dapat
menyebabkan infeksi sistemik disertai gejala yang berhubungan.
E. PatofisiologiFistula
Salah satu etiologi dari terbentuknya fistel adalah dari pembedahan. Biasanya karena
terjadi kurangnya ke sterilan alat atau kerusakan intervensi bedah yang merusakabdomen.
Maka kuman akan masuk kedalamperitoneum hingga terjadinya peradangan pada
peritoneum sehingga keluarnya eksudat fibrinosa (abses), terbentuknya abses biasanya
disertai dengan demam dan rasa nyeri pada lokasi abses.
Infeksi biasanya akan meninggalkan jaringan parut dalam bentuk pita jaringan
(perlengketan/adesi), karena adanya perlengketan maka akan terjadinya kebocoran pada
permukaan tubuh yang mengalami perlengketansehingga akan menjadi sambungan
abnormal diantara 2 permukaan tubuh. Maka dari dalam fistel akan meneluarkan drain
atau feses.
Karena terjadinya kebocoran pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan
maka akan menyumbat usus dan gerakan peristaltik usus akan berkurang sehingga cairan
akan tertahan didalam usus halus dan usus besar (yang bisa menyebabkan edema), jika
tidak di tangani secara cepat maka cairan akan merembes kedalam rongga peritoneum
sehingga terjadinya dehidrasi.
F. Tanda dan Gejala Fistula Genitalia
1. Inkontinensiaurine
4
6. Kulit sekitaran ustebal
1.Medis
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara operasi. Operasi untuk kasus
ini tanpa komplikasi memiliki tingkat keberhasilan 90%. Operasi ini sukses dapat
memungkinkan perempuan untuk hidup normal dan memiliki anak lagi. Perawatan
pasca operasi sangat penting untuk mencegah infeksi. Beberapa wanita yang tidak
bersedia untuk operasi ini, dapat mencari pengobatan alternatif yang disebut urostomy
(pengumpulan urin dipakai setiap hari).
Manfaat terbesar dari perawatan bedah adalah bahwa banyak wanita dapat kembali
bergabung dengan keluarga mereka, masyarakat, dan masyarakat tanpa rasa malu dari
kondisi mereka karena bocor dan bau tidak lagi sekarang.
2.Keperawatan
a.Praoperasi :persiapanfisik ,lab, antibiotik aprofilaksis,persiapan kolon bila perlu
b.Waktu reparasi,tergantung sebab:
- Trauma operasi segera,saat operasi tsb,atau di tunda jika di ketahui pasca operasi.
5
- Obstetrik 3 bulan pasca salin,kecuali fistula fekalis di lakukan setelah 3-6 bulan.
1. Infeksi
1. Darah lengkap
2. CT
3. BT
4. Golongan darah
5. Uriumcreatiumi
6. Protein
7. Albumin
6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. Pengkajian
1. Identitas
Biasanya berisi nama,jenis kelamin,alamat,No Medical Record,penanggung jawab,
agama, alamat, tanggal masuk, dan lain-lain.
2. Tanda-TandaVital
Tekanan Darah :Biasanya normal
Suhu :Biasanya normal
Pernafasan :Biasanya normal
Nadi :Biasanya normal
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya terjadi partus ama,partus dengan tindakan SC,karsinoma,radiasi, trauma operasi
atau kelainan congenital,aborsi,pelecehan seksual atau pemerkosaan.
a. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya terjadi kelumpuhan,inkontinensiaurine,haid klien biasanya
terganggu,kulit sekitar anus tebal,infeksi pada jalan lahir,dinding vesika
menonjol keluar,dan keluar cairan dari rectum.
b. Riwayat kesehatan
keluarga Biasanya
c. Riwayatmenstruasi
Biasanya haid klien terganggu dengan terjadi amnorrhoe sekunder.
4. Pemeriksaan Fisk
a.Rambut
Biasanya rambut klien bersih,tidak ada ketombe.
b.Mata
Biasanya simertsi kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik,
7
dan pupilisokor.
c.Hidung
Biasanya tidak terdapat oedema,tidak ada lesi dan simetris kiri dan kanan.
d.Telinga
Biasanya simetris kiri dan kanan,fungsi pendengaran baik.
e.Mulut
Biasanya mukosa bibir lembab.
f.Leher
Biasanya tidak pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening
g.Payudara
Biasanya simetris kiri dan kanan,dan tidak ada pembengkakan,papil lama mae
h.Jantung
I:biasanya ictuscordis tidak terlihat
P : biasanya ictus cordis teraba
P:biasanya pekak
A:biasanya BJI dan BJII teratur
i.Abdomen
Inspeksi : biasanya tidak asites
Auskultasi: biasanya bising usus normal
Palpasi:biasanya tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas
Perkusi : biasanya tympani
j.Genitalia
Biasanya keluar cairan dari rectum dan vagina,kulit sekitar anus tebal,infeksi
8
B. Diagnosa Keperawatan
1.Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa,proses inflamasi
2.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh,proses
pembedahan
3.Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan pola defekasi.
4.Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
C. Intervensi Keperawatan
farmakologi
9. Berikan anlgetik untuk
Mengurangi nyeri
10. Evaluasi keefektifan
control nyeri.
9
2. Resiko tinggi infeksi ➢ Immunestatus 1. Bersihkan lingkungan
hidupsehat
3. Kecemasan Kontrol kecemasan 1. Gunakan pendekatan yang
berhubungan dengan Koping
menenangkan
perubahan status Kriteria Hasil:
2. Nyataka dengan jelasharapan
kesehatan a. Klien mampu
terhadap pelaku
mengungkapkan gejala
pasien
cemas
3. Temani pasien untuk member
b.Mengidentifikasi,
ikan keamanan dan menguran
mengungkapkan dam menu
gi kecemasan
jjukan teknik untuk mengo
4.Libatkan keluarga untuk
ntrol cemas
mendampingi klien
c.Vitalsign dalam batas
5.Instrusikan klien untuk
normal
teknikrelaksasi
d. Postur tubuh, ekspresi
6. Bantu pasien
wajah dan tingkat aktivitas
mengenalsituasi yang
menujukkan berkurangnya
10
kecemasan menyebabkan
kecemasan
7. Kelola pemberian obat anti
cemas
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan asuhan keperawatan pada ibu post fistuloraphy atas indikasi fistula vesiko
vaginalis harus sesuai dengan instruksi dokter. Asuhan yang diberikan kepada ibu
tersebut, seperti mengontrol keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital, menganjurkan ibu
untuk bed rest total dan banyak minum air putih sesuai yang diinstruksikan dokter,
menganjurkan ibu untuk makan yang cukup dan mengingatkan ibu untuk rutin minum
obat yang diresepkan dokter.
B. Saran
Semoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan
khusunya berguna bagi penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu post
fistuloraphy atas indikasi fistula vesiko vaginalis. Dalam pembuatan makalah ini, penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar pembuatan makalah selanjutnya bisa
lebih baik lagi.
12
.
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffe.com/makalah-kel6-fistula-genetalia-pdf-free.html
https://id.scribd.com/doc/289667624/Askep-Fistula-Genitalia-2
13