A. Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid ialah imunisasi untuk mencegah penyakit tetanus.
Imunisasi TT Pada ibu Hamil adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh
kekebalan pada ibu hamil terhadap infeksi tetanus yaitu dengan menyuntikan
vaksin tetanus toxoid.
Disfungsi endotel juga menyebabkan timbulnya lesi yang khas pada sel endotel
glomerulus, yang ditandai dengan adanya mikroskopis trombus, sehingga
mengakibatkan menurunnya fungsi ginjal
b. Diabetes Gestasional
Kehamilan merupakan sutau keadaan intoleransi glukosa, meskipun begitu
hanya 3-5% wanita hamil yang kemudian menderita diabetes gestasional.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, jaringan yang mengalami resistensi
terhadap insulin semakin meningkat, sehingga menciptakan peningkatan
kebutuhan insulin.
Prevalensi diabetes gestasional 3x lebih tinggi pada ibu hamil berusia ≥35
tahundibanding ibu hamil berusia 25-29 tahun dan 9x lebih tinggi dibanding ibu
hamil usia 20-24 tahun. Peningkatan insidensi diabetes gestasional pada ibu
hamil yang berusia lebih tua mungkin berhubungan dengan faktor penuaan dari
sisi maternal.
c. Plasenta Previa
Usia ibu yang semakin lanjut meningkatkan risiko plasenta previa. Terdapat 1
insiden dalam 1500 kehamilan pada perempuan kelompok usia ≤19 tahun dan
sebesar 1 insiden dalam 100 kehamilan pada perempuan kelompok usia >35
tahun
e. Paritas
Terdapat penelitian menyebutkan bahwa wanita multiparitas berusia
≥40 tahun memiliki risiko komplikasi antepartum yang lebih
tinggi, termasuk didalamnya Intrauterine Fetal Death (IUFD), dibanding
kelompok usia yang lebih muda. Mereka berpendapat bahwa 14
komplikasi medis lebih berpengaruh dibanding usia pada terjadinya
komplikasi obstetric
f. Kelainan letak
Kelainan letak atau malposisi janin merupakan salah satu penyebab utama
partus macet. bu usia ≥35 tahun paling kuat berhubungan dengan
persalinandengan tindakan (Operative delivery).
g. Partus lama
h. Perdarahan post partum
i. Inersia uteri
j. Kematian maternal
http://erepo.unud.ac.id/11085/3/ba9150ac0b57aea46097f1e83c7f8ddf.pdf
diakses tanggal 9 Mei 2017 pukul 18.34 WIB
C. Apa saja resiko yang dapat terjadi jika ibu melahirkan bukan dibantu oleh tenaga
kesehatan ? 10 / 6
Masukan
Proses
Keluaran
Masukan
Proses
Keluaran
1. Pembukaan
2. Dinamika kelompok
3. Pengenalan program baru
4. POA Puskesmas
5. Analisa beban kerja petugas
6. Pembagian tugas dan desa binaan
7. Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
1. Pennbukaan
2. Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi
3. Pengenalan program baru
4. Inventarisasi kegiatan bulan !arta
5. Analisa pemecahan masalah dan pemecahan
6. Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
7. Pembagian tugas bulan yang akan datang
8. Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
1. Masukan, terdiri dari : 1). Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinannIka
kelompok; 2) Informasi tentang program lintas sektor; 3).Informasi tentang program
kesehatan; 4) Informasi tentang kebijakan. program dan konsep baru
2. Proses, terdiri :1). Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor; 2) . Analisis masalah
peran bantu dari masing-masing sektor; 3).Pembagian peran dan tugas masing-masing
sektor
3. Keluaran, terdiri dari : 1). Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung
program kesehatan; 2). Rencana kegiatan nnasing-masing sektor
1. Pendekatan kepada Camat: 1). Memimpin lokakarya dengan menjelaskan acaranya; 2).
Mengkoordinasikan sektor-sektor agar nnenyajikan laporan kegiatan dan pembinaan; 3).
Mennpersiapkan tempat penyelenggaraan lokakarya.
2. Puskesmas melaksanakan: 1). Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk
yang mudah dipahami oleh sektor, antara lain dalam bentuk PWS; 2). Persiapan alat-alat
tulis kantor dan formulir kerja tribulan lintas sektor; 3). Persiapan catatan hash
kesepakatan yang lalu dan instruksi/surat-surat yang berhubungan dengan peran serta
masyarakat yang berkaitan dengan sektor kesehatan; 4). Penugasan salah seorang staf
untuk membuat notulen lokakarya; 5). Pembuatan surat-surat undangan lokakarya untuk
ditandatangani carat.
Peserta, Lokakarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oieh Carat,dengan peserta sebagai
berikut:
Waktu: Lokakarya Mini Tribulanan lintas sektor yang pertama diselenggarakan pada bulan
pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan.
Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang perlu dijadikan
pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh peserta dapat menghadiri lokakarya.
Lokakarya ini diselenggarakan dalam waktu ± 4 jam. Secara umum jadwal acara Lokakarya mini
tribulanan adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Dinamika kelompok
3. Kegiatan sektor
4. Inventarisasi peran bantu sektor
5. Analisa hambatan dan masalah
6. Pernbagian peran dan tanggungjawab sektor
7. Perumusan rencana kerja
8. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
1. Pembukaan
2. Dinamika kelompok, menumbuhkan motivasi
3. Kegiatan sektor terkait
4. Masalah dan hambatan masing-masing sektor
5. Analisis masalah dan hambatan
6. Upaya pemecahan masalah
7. Rencana kerja tribulan mendatang
8. Kesepakatan pembinaan
9. Kesepakatan bersama
10. Penutupan
Tempat: Penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sektor adalah di Kecamatan atau
tempat lain yang dianggap sesuai.
Refference: