JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Disusun Oleh :
Memberikan perhatian kepada seluruh anggota keluarga secara tidak langsung akan
membuat mereka lebih betah dan senang tinggal di rumah. Namun apa jadinya jika tidak ada
rasa perhatian pada setiap anggota keluarga di dalamnya, maka tentu saja tidak akan ada
rasa saling mengerti dan memperhatikan satu sama lainnya. Baik itu antara suami dan istri
maupun orang tua terhadap anak. Untuk Hal ini, Peran ibu dalam keluarga lah yang
memainkan peran penting untuk menyeimbangkan sisi emosional setiap keluarga.
Kurangnya perhatian juga menjadi salah satu faktor penyebab kenakalan anak yang sering
terjadi yang patut diperhatikan orang tua. Rumah tangga yang tidak memiliki perhatian di
dalamnya akan membuat sistem kekeluargaan menjadi kurang harmonis.
Kasi Bina Lembaga Usaha Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) Cianjur , Ahmad Ubaidillah, Jumat, mengatakan, meskipun pihaknya telah
memberikan informasi termasuk resiko menjadi buruh migran, namun keinginan masyarakat
Cianjur untuk menjadi buruh migran tetap tinggi.
"Sebagian besar tidak peduli dengan resiko tersebut, mereka beralasan bukan soal uang, tapi
karena di Cianjur kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas," katanya.
Dia menjelaskan, hingga tahun 2012, jumlah TKI asal Cianjur mencapai 30 ribu orang. Tahun
lalu, jumlah TKI asal Cianjur yang berangkat sekitar enam ribu orang.
Sedangkan negara yang dituju para buruh migran itu diantaranya Bahrain, Brunai Darusalam,
Hongkong, Malaysia, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, dan Emirat Arab.
"Hampir 95 persen jumlah TKI asal Cianjur ini memilih Arab Saudi menjadi tempat kerja
karena berbagai alasan, meskipun banyak kasus yang menimpa TKI di negara tersebut,"
ujarnya.
Islam telah menempatkan suami sebagai pemimpin keluarga yang berkewajiban memberikan
nafkah untuk keluarganya. Sedangkan istri berkewajiban mengurus rumah tangga serta
mendidik anak-anaknya. tanggung jawab seorang suami sebagai pemimpin keluarga
dikarenakan seorang suami memiliki satu tingkatan lebih tinggi daripada seorang isteri..
Namun berbeda halnya dengan fenomena yang terjadi di kalangan keluarga TKW di
Kabupaten Cianjur. Penghasilan dari suami yang belum mencukupi kebutuhan keluarga
menyebabkan seorang isteri bekerja menjadi TKW ke luar negeri. Hal tersebut berakibat pada
seorang suami harus mengurus rumah tangga serta mendidik anak-anaknya. Padahal,
kewajiban untuk menjaga, mendidik serta membimbing anak merupakan hak seorang anak
yang harus di penuhi oleh kedua orang tuanya.
2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menjelaskan pengalihan
tanggung jawab pemeliharaan anak bagi isteri berstatus TKW di setiap keluarga tidak semuanya
terlaksana dengan baik. hak tersebut meliputi hak untuk mendapatkan perlindungan, hak untuk
hidup dan tumbuh kembang, hak untuk mendapatkankan pendidikan, hak untuk mendapatkan
nafkah dan waris serta hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama. Hal tersebut diakibatkan
karena kurangnya pengalaman dalam mengurus anak menjadi alasan kurang maksimalnya
keluarga TKW dalam memenuhi hak anak. Adapun tata cara pengalihan pemeliharaan anak bagi
isteri berstatus TKW dalam pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik berdasarkan penjelasan
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Pasal 14. Adapun dalam tinjauan hukum Islam tentang
pengalihan tanggung jawab pemeliharaan anak bagi isteri berstatus TKW di Kabupaten Cianjur
jika mengikuti pendekatan maqasid syariah belum terlaksana dengan baik.
Apabila didalamnya (keluarga/rumah tangga) terdapat sebuah ketidak bahagiaan, maka
keluarga tersebut dinyatakan disharmonis (Singgih, 209:2001). Sedangkan menurut William J.
Goode dalam bukunya ”sosiologi keluarga” mendefinisikan disharmonis keluarga (kekacauan
keluarga) adalah pasangan suatu unit keluarga, terputusnya atau retaknya struktur peran sosial
jika satu atau beberapa anggota gagal menjalankan kewajiban peran mereka secukupnya
(William, 184:1991).
keluarga disharmonis adalah struktur keluarganya masih lengkap tetapi didalamnya kurang
adanya perhatian kepada keluarga khususnya untuk anak, orang tua sering bertengkar, kurang
komunikasi dan tidak ada kesatuan dalam keluarga. Orang tua merupakan contoh, panutan, dan
teladan bagi perkembangan kita di masa remaja terutama pada perkembangan psikis dan emosi
kita perlu pengarahan kontrol serta perhatian yang cukup dari mereka.
3. FAKTOR PENYEBAB
Menurut B.Simanjuntak dalam bukunya, faktor terjadinya ketidakharmonisan keluarga ada dua
macam yakni:
1) Faktor Internal dalam keluarga seperti adanya kenistaan dalam keluarga, norma dan etika
yang seharusnya dipelihara ditinggalkan seperti tidak adanya rasa saling pengertian dalam
keluarga.
2) Faktor Eksternal dalam keluarga, antara lain pola kehidupan yang serba bebas yang tidak
terkontrol, lingkungan hidup yang buruk dan situasi perekonomian yang mendesak dan pas-
pasan dapat menjadi pemicu ketidak harmonisan keluarga.
A. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi,
metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau video call melalui Zoom atau skype. Wawancara terbagi atas dua
kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
- Wawancara terstruktur Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui
dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini,
peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga
bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder,
kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
- Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas.
Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-
pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang
ingin digali dari responden.
B. Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan
berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak
hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk
penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala
alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar.
Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
- Participant observation Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung
dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
- Nonparticipant observation Berlawanan dengan participant observation, nonparticipant
observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan
atau proses yang sedang diamati.
C. Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada
subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai
macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
- Dokumen primer Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
-Dokumen sekunder Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh
laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.