Anda di halaman 1dari 36

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 07 Juni 2020

a. Data Dasar Keluarga.

a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.S


b. U s i a : 52 Tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan : Nelayan
e. Alamat : Jl. Blok Karang Baru No.73 Rt.004/Rw.007 Kec.Kandanghaur
Kel.Ilir Kab. Indramayu, Jawa Barat / 082321764896

Komposisi Keluarga :

No Nama Kelamin Hub.Dg KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan


1 Ny.S P Istri Indramayu SD IBRT
, 19-08-
1975.
45 tahun
2 Tn.O L Anak Indramayu SMA Pekerja
, 14-11- kapal
1994.
26 tahun
3 Nn.R P Anak Jakarta, SMA Mahasiswi
22-02-
1999
21 tahun
4 An.M L Anak Indramayu SD Pelajar
, -11-2006
14 tahun
5 Balita.R L Anak Indramayu Belum Belum
, 14-03- Sekolah Sekolah
2016
4 tahun
g. Genogram :

√ = keluarga inti = Keluarga besar = Janda/duda

= lain-lain

h. Suku Bangsa : Tn. S dan Ny. S berasal dari Jawa Barat (Indramayu). Keluarga Tn. S
menempati rumah yang dihuni saat ini sejak 30 tahun lalu dan kondisi tempat tinggal masih
sama dengan kondisi rumah yang sekarang. Dalam kehidupan sehari-hari budaya jawa ataupun
sunda masih dominan. Pakaian yang digunakan tidak mengacu pada budaya tertentu. Demikian
pula dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari, budaya yang dianut sama dengan warga
sekitar. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa jawa dan bahasa Indonesia untuk
berinteraksi dengan anak- anaknya, dan tetangga –tetangga.
i. Agama : agama yang dianut keluarga Tn. S adalah agama Islam. Tidak ada perbedaan agama
didalam keluarga tersebut dan memiliki pandangan yang sama dalam praktik keyakinan
beragama. Setiap anggota keluarga Tn. S aktif dalam kegiatan beragama dilingkungan seperti
sholat 5 waktu berjamaah, sholat jumatan di masjid. Tn. S menganggap bahwa penyakit adalah
sebuah cobaan dari Tuhan dan takdir digariskan oleh Tuhan dan Keluarga Tn. S mengupayakan
kesembuhan dan tidak ada nilai-nilai bertentangan dengan kesehatan seluruh anggota keluarga
Tn. S beragama Islam.

j. Status Sosial Ekonomi Keluarga :


Penghasilan dan pengeluaran .
 Total pendapatan keluarga perbulan :
( ) dibawah Rp 1.000.000,-
( ) Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-
( V ) Rp 2.000.000,- s/d Rp 4.000.000,-
( ) diatas dari Rp 4.000.000,-

 Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari-hari


( V ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak apa yang dilakukan keluarga…………………………………
 Apakah keluarga mempunyai tabungan
( ) Ya ( V ) Tidak
 Apakah ada angggota keluarga yang membantu keuangan keluarga
( V ) Ada ( ) Tidak
Bila ada siapa : adik dari Tn.S
 Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga
( ) Ayah ( V ) Ibu ( ) lain-lain

k. Aktivitas Rekreasi Keluarga :


 Kebiasaan rekreasi keluarga
( V ) tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain-lain sebutkan……………………..

 Penggunaan waktu senggang


( V ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( ) Lain-lain sebutkan…………………….

l. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.


 Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn.S dan Ny.S memiliki anak tertua
yaitu Tn.O yang berusia 26 tahun yang saat ini sudah berkerja di Jadi tahap
perkembangan keluarga Tn.S saat ini berada di tahap ke IV keluarga dengan anak
dewasa atau pelepasan (launching center families).
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Adapun tugas perkembangan keluarga Tn.S yang belum terpenuhi saat ini yaitu
mempersiapkan anaknya untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
setelah menikah sehingga keluarga sudah memikirkan kearah sana.

a. Riwayat keluarga inti :


- Tn.S memiliki riwayat penyakit kolestrol sejak 1 tahun yang lalu,tidak memiliki
penyakit lain dan setelah di periksa kadar kolestrol nya 225 mg/dL, Tn.D
mengatakan suka makan pepes kulit, jeroan, dan suka merokok sejak remaja
hingga saat ini. Tn.D mengeluh saat ini lehernya terasa sakit, seperti tegang, dan
pegal-pegal.
- Ny.S memiliki riwayat penyakit diabetes melitus sejak 4 tahun yang lalu, tidak
memiliki penyakit lain dan setelah di periksa GD puasa nya 346 gr/dL, Ny.S
merasakan sering BAK pada malam hari, kakinya sakit jika berjalan, terasa kebas,
dan nyeri. Ny.S biasanya mengkonsumsi Metformine 500mg 3x1 untuk
mengendalikan diabetesnya.
- Tn.O kondisi sehat, tidak ada menderita penyakit apapun.
- Nn.R kondisi sehat, tidak ada menderita penyakit apapun.
- An.M kondisi sehat,tidak ada menderita penyakit apapun.
- Balita.R kondisi sehat, tidak ada menderita penyakit apapun.

m. Riwayat keluarga sebelumnya :


Keluarga Tn.S khususnya Ny.S mengatakan bahwa ibu dari Ny.S mempunyai riwayat
penyakit diabetes melitus. Dan khusus Tn. S mengatakan ibu dan bapaknya yang sudah
meninggal tidak memiliki riwayat penyakit kolestrol.

n. Lingkungan
a. Perumahan :
1) Jenis rumah
( V ) Permanen
( ) Semi permanen
( ) Non permanen
2) Luas Bangunan 10 M2
3) Luas Pekarangan 125 M2

4) Status rumah
( V ) Milik pribadi ( ) Kontrakkan ( ) Sewa bulanan
( ) Lain-lain

5) Atap rumah
( V ) Genteng ( ) Seng /asbes ( ) Sirap/atap
( ) Lain-lain
6) Ventilasi rumah
( V ) Ada ( ) Tidak ada
7) Bila ada berapa luasnya
( V ) > 10 % luas lantai ( ) < 10 % luas lantai
8) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
( V ) Ya ( ) Tidak

9). Penerangan
( V ) Listrik ( ) Patromak ( ) Lampu temple
( ) Lain-lain

1. Lantai
( V ) Keramik ( ) Ubin ( ) Plester
( ) papan ( ) Tanah

2. Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan


( V ) Bersih ( ) Berdebu ( ) Sampah bertebaran
( ) Banyak lalat ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

b. Denah rumah
kmr mndi kamar U
Dapur Pintu
B T
4 m2
Kamar

Kamar jendela
S

6 m2

c. Pengolahan sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
( V ) Ya terbuka ( ) Tidak
Bila ya : terbuka/tertutup

2) Bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga


( ) Dibuang kesungai/got ( V ) Diambil petugas ( ) Ditimbun
( ) Dibakar ( ) Lain-lain

d. Sumber Air.
1) Sumber air yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( V ) PAM ( ) Sungai ( ) Membeli
( ) Lain-lain

2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga


( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( V ) Air isi ulang

e. Jamban Keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai W.C. sendiri
( V) Ya ( ) Tidak
Bila tidak dimana tempat BAB keluarga……………………………….
2) Bila ya apa jenis jamban keluarga.
( ) Leher angsa ( V ) Cemplung
( ) Lain-lain………………………..
3) Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja?
( ) < 10 meter ( V ) > 10 meter

f. Pembuangan Air Limbah


Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor) ?
( V ) YA, bagaimana kondisinya : tidak terdapat sampah yang menghambat aliran
Kemana pembuangannya : septictank
( ) Tidak, dimana pembuangannya………………………………………

g. Fasilitas sosial dan Fasilitas Kesehatan.


1) Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan dimasyarakat setempat?
( V) Tidak
( ) Ada, apa jenisnya……………………………………..
2) Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?
( ) Tidak
( V ) Ada, apa jenisnya : puskesmas, posyandu
3) Apakah keluarga memanfaaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?
( V ) Ya
( ) Tidak, apa alasannya………………………………………….
4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan
kendaraan umum?
(V ) Bila ya dengan kendaraan apa : sepeda motor
( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya……………………………….

h. Karakteristik tetangga dan komunitas :

Karakteristik tetangga sebelah kanan kiri rumah sering bersosialisasi dan berkomunikasi,
ramah dan saling membantu jika ada yang kesusahan. Tetangga sekitar merupakan asli etnis
Jawa dan asli orang desa. Sikap gotong royong masih sangat erat. Jika ada yang sakit, tak
sungkan para tetangga datang menjenguknya dan membawa bingkisan berupa makanan
maupun buah-buahan.

keluarga mengatakan
h. Mobilitas geografis keluarga ;

Keluarga Tn.S adalah penduduk asli desa karang baru, indramayu. Keluarga Tn. S

menempati rumah yang dihuni sejak tahun 1994 saat ini sudah 26 tahun di tempati dan

kondisi tempat tinggal masih sama dengan kondisi rumah yang sekarang, tidak ada

perubahan dari segi bangunan.

j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Di keluarga Tn.S masih ada beberapa kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan


kebudayaan Jawa seperti selamatan, hajatan, rasulan dan lain-lain. Tn.S rutin mengikuti
sholat dimasjid saat hari jumat dan Ny. S selalu mengikuti senam pada hari sabtu pagi jika
ada waktu senggang. Interksi keluarga Tn.S dengan tetangga dan masyarakat sekitar sangat
baik dan harmonis. Ny.S sering membantu memasak jika ada tetangga yang ingin
mengadakan acara syukuran, selametan, khitanan, atau hajatan. Keluarga Tn.S juga
menggunakan Bahasa Jawa saat berbicara atau berkomunikasi dengan anak-anaknya
atapun dengan tetangga sekitar rumah.

k. Sistem pendukung keluarga :

Keluarga Tn.S dan tetangga sekitar saling membantu jika mengalami kesulitan dan
keluarga Tn.S mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan rumah,
hal ini dibuktikan dengan Ny.S yang berobat ke puskesmas untuk memeriksakan
keadaannya,

3. Struktur Keluarga.

a. Pola komunikasi keluarga :


Pola komunikasi dalam keluarga Tn.S menerapkan sistem komunikasi dua arah sehingga

saling terbuka antar anggota dan mudah mencari solusi setiap ada masalah. Komunikasi

dalam keluarga berfungsi dengan baik, interaksi yang dilakukan dalam keluarga paling
sering sore dan malam hari karena semua anggota keluarga sering berkumpul pada sore dan

malam hari untuk sekedar mengobrol, menonton tv, atau pun makan malam bersama. Dalam

berkomunikasi, jika ada anggota yang sedang berbicara maka anggota yang lain sebagai

pendengar yang baik dan saling memberi masukan yang positif. Masukan yang diberikan

juga tetap memperhatikan bahasa dan ekspresi yang digunakan untuk menjaga perasaan

anggota satu sama lain. Tidak ada hambatan dalam berkomunikasi.

b. Struktur kekuatan keluarga :


Pengambilan keputusan di kendalikan oleh Tn.S setelah melalui proses musyawarah yang
melibatkan seluruh anggota keluarga, sehingga di keluarga Tn.S tidak ada yang
mendominasi kekuasaan dalam pengambilan keputusan.

c. Struktur peran :

Dalam keluarga, Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil
keputusan. Ny.S berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga bagi suami dan anak-anaknya
dirumah. Tn.O ikut berperan dalam membantu mencari nafkah bagi keluarga dengan
bekerja di kapal, serta Nn.R juga berperan sebagai mahasiswi. Sementara anak ketiganya
An.M masih menduduki sekolah menengah pertama dan anak terakhirnya, Balita.R tidak
terlalu banyak terlibat peran dikarenakan masih kecil berusia 4 tahun.

d. Nilai dan norma budaya :


Nilai dan norma budaya dalam keluarga sangat baik, keluarga menerapkan nilai-nilai agama
pada setiap anggota dan mampu melaksanakannya dengan baik. Keluarga saling menghargai
satu sama lain dan tidak ada konflik nilai-nilai dan norma yang bertentangan dalam
kesehatan keluarga.

4. Fungsi Keluarga.
a. Fungsi Afektif :

Didalam keluarga Tn.S setiap anggota keluarga menjalin hubungan yang baik sehingga
tercipta suasana saling menyayangi, memahami, saling membantu, saling percaya antara
satu dengan yang lainnya, dan saling mengingatkan jika ada anggota keluarganya yang
melakukan kesalahan.
b. Fungsi sosialisasi :

Seluruh anggota keluarga Tn.S dapat berinteraksi dengan baik didalam lingkungannya.
Keluarga Tn.S jika berkomunikasi secara terbuka dan tidak ada hambatan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Tanggung jawab di keluarga dijalankan
dengan baik seperti Tn. S mencari nafkah yang dibantu oleh anaknya, yaitu Tn.O, sementara
Ny.S mengurus rumah selaku ibu rumah tangga.

c. Fungsi reproduksi:

Tn.S dan Ny.S sudah menjalani pernikahan 30 tahun, telah memiliki empat orang anak.
anak pertama berusia 26 tahun, anak kedua berusia 21 tahun, anak ketiga berusia 15 tahun
dan anak keempat berusia 4 tahun. Keluarga sepakat untuk memiliki empat anak sudah
cukup. karna Tn.S dan Ny.S berpikir usianya sudah cukup tua dan anak – anaknya belum
dewasa semua, sehingga mereka takut tidak bisa merawat anak-anaknya dengan baik.

d. Fungsi ekonomi
Tn. S sebagai pencari nafkah yang penghasilannya dalam 1 bulan yaitu 4.000.000/ bulan,
digunakan untuk makan 2.500.000/bulan, biaya listrik 250.000/bulan, PAM 300.000/bulan,
air minum 75.000/bulan, dan sisanya untuk biaya tak terduga Keadaan ekonomi tercukupi
karena Ny.S cukup pandai dalam manajemen keuangan keluarga.

e. Fungsi perawatan keluarga :


Keluarga Tn.S mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan hal ini dibuktikan dengan anggota
keluarga Tn.S apabila ada yang sakit segera dibawa berobat ke puskesmas atau klinik.

5. Stress dan Koping Keluarga

- Stressor jangka pendek :


Ny.S mengeluh nyeri pada kaki,terasa kebas, sehingga menyebabkan Ny.S sulit
menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
- Stressor jangka panjang :
Keluarga sedikit terganggu dalam perekonomian, karena saat nyeri pada tengkuk yang
dirasakan Tn.S kambuh, menyebabkan Tn.S tidak dapat bekerja untuk mencari nafkah,
memenuhi perekomonian keluarga. Dan juga tidak dapat menjalankan perannya sebagai
kepala keluarga untuk mencari nafkah.
Keluarga memikirkan tentang rencana pernikahan Tn.O yang akan terlaksana beberapa
bulan mendatang.

Strategi koping yang digunakan :


a. Strategi adaptasi disfungsional :

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara keluarga mengatasi masalah secara
maladaptif

e. Pemeriksaan fisik :

No Sistem Tn.S Ny.S Tn.O Nn.R An.M Balita.R


TD: TD: TD: TD: BB : 15 kg
1. TTV TD:
120/90 110/80 120/80 100/60
110/70m PB : 85cm
mmHg, N: mmHg, N: mmHg N: mmHg,
mHg
78 x/menit, 85 x/menit, 85 x/menit, N: 78 cm
N:
RR:19x/m S: 37,3°C, S: 37,0°C, x/menit,
84x/mnt Lingkar
enit, S: RR:20x/m RR:20x/m RR:19x/
RR:
36,8°C enit enit menit, Kepala : 33
18x/mnt
GDS :346g S:
S: 36,2°C cm
r/dL 36.5°C
Kadar Lila : 13 cm
kolestroln
ya yaitu
225gr/dL
Rambut : Rambut : Rambut : Rambut : Rambut : Rambut :
2. Kulit/kepala bergelomb bergelomb bergelomb bergelomb bergelom bergelomban
ang, ang, warna ang, warna ang, warna bang, g, warna
warna hitam. hitam. hitam. warna hitam. Kulit
hitam. Kulit Kulit Kulit hitam. kepala
Kulit kepala kepala kepala Kulit bersih.
kepala bersih. bersih. bersih. kepala Bentuk
bersih. Bentuk Bentuk Bentuk bersih. simetris,
Bentuk simetris, simetris simetris Bentuk bersih, tidak
simetris bersih, tidak tidak simetris terdapat
terdapat terdapat terdapat terdapat tidak keluhan
keluhan keluhan keluhan keluhan terdapat
pusing keluhan.
dan nyeri
pada
tengkuk
seperti
kaku
Konjungti Konjungtiv Konjungtiv Konjungtiv Konjungt Konjungtiva
3. Mata va a a a iva ananemis,
ananemis, ananemis, ananemis, ananemis, ananemis sklera
sklera sklera sklera sklera , sklera anikterik,
anikterik, anikterik, anikterik, anikterik, anikterik, tidak
tidak tidak tidak tidak tidak menggunaka
mengguna mengguna mengguna mengguna menggun n alat bantu
kan alat kan alat kan alat kan alat akan alat penglihatan
bantu bantu bantu bantu bantu
penglihata penglihata penglihata penglihata penglihat
n n n n an
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
4. Telinga simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
bersih. bersih, bersih bersih bersih. bersih,
Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungs Berfungsi
dengan dengan dengan dengan i dengan dengan baik,
baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak
ada terdapat ada ada tidak ada terdapat
keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan
Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
5. Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak ada
sumbatan sumbatan sumbatan sumbatan ada sumbatan
sumbatan
Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
6. Mulut lembab lembab lembab lembab kering lembab
Bentuk Dada Bentuk Bentuk Bentuk Dada
7. Dada/thorax simetris, tampak simetris, simetris, simetris, tampak
suara simetris, suara nafas suara nafas suara simetris,
nafas tidak vesikuler,ti vesikuler,ti nafas tidak
vesikuler,t terdapat dak dak vesikuler terdapat
idak suara nafas mempunya mempunya ,tidak suara nafas
mempuny tambahan. i riwayat i riwayat mempun tambahan. M
ai riwayat paru-paru paru-paru yai
paru-paru dan tidak dan tidak riwayat
dan tidak memiliki memiliki paru-
memiliki riwayat riwayat paru dan
riwayat jantung jantung tidak
jantung memiliki
riwayat
jantung
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak ada
8. Abdomen asites, asites, asites, asites, ada asites, tidak
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada asites, ada nyeri
nyeri nyeri nyeri nyeri tidak ada
nyeri
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak ada
9. Ekstremitas kelainan kelainan kelainan kelainan ada kelainan
bentuk bentuk dan bentuk dan bentuk dan kelainan bentuk dan
dan pergerakan pergerakan pergerakan bentuk pergerakan
pergeraka kurang baik baik dan baik
n baik baik pergerak
an baik
Terdapat Terdapat Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kesimpulan masalah masalah terdapat terdapat terdapat terdapat
kolestrol diabetes masalah masalah masalah masalah
melitus

6. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

Keluarga Tn.S mengatakan berharap Tn S dan Ny.S segera sembuh, agar bisa melakukan
aktivitasnya, bekerja secara normal. Keluarga juga berharap dengan kunjungan perawat
dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah kesehatan yang dirasakan saat ini dan
membantu keluarga dalam mengatasi masalah tersebut selain itu dapat menambah
pengetahuan mereka tentang kesehatan.
7. Fungsi perawatan kesehatan ( Penjajagan tahap II)

a. Diabetes Melitus

1) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah


Keluarga Tn.S khususnya Ny.S sudah mampu mengenal masalah kesehatan diabetes
melitus. Hal ini dibuktikan saat dikaji Ny.S mengatakan sudah mengetahui tentang
pengertian diabetes melitus yaitu kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi nilai
normal > 200gr/dL , tanda gejala yang dirasakan adalah cepat haus, seringkali lapar dan
sering buang air kecil, cepat merasa lelah.
2) Kemampuan Keluarga Dalam Mengambil Keputusan
Keluarga Tn.S khusunya Ny.S sudah mampu mengambil keputusan terkait masalah
kesehatan yang diderita Ny.S, karena saat dikaji Ny.S mengatakan sudah berobat ke
puskesmas. Jika obatnya habis Ny.S segera ke apotik terdekat untuk membeli obat
3) Kemampuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit adalah belum mampu,
hal ini dibuktikan dengan Ny.S mengatakan suaminya sibuk berlayar untuk mencari
nafkah dan anak-anaknya sibuk sekolah dan biasa pulang sore hari, serta hanya anak
balitanya saja yang berada dirumah, sehingga Ny.S tidak ada yang memperhatikannya
untuk rutin minum obat sesuai jadwal saat dirumah. Saat dikaji pun Ny.S mengatakan
masih sering makan nasi, minum teh manis dengan gula batu, suka minum es, dan jarang
minum air putih. Terkadang lupa untuk meminum obat jika sudah kelelahan beraktivitas.
4) Kemampuan Keluarga Dalam Memodifikasi Lingkungan
Keluarga Tn.S sudah mampu untuk memodifikasi lingkungan sekitar rumah, karena saat
dikaji terlihat keadaan didalam rumah tampak dengan cahaya yang maksimal.Tampak
juga ventilasi udara yang cukup dan jendela yang selalu dibuka pada pagi hari agar
cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah. Kondisi lantai rumah tidak pernah
dibiarkan licin, karena untuk mencegah Ny.S supaya tidak jatuh.
5) Kemampuan Keluarga Dalam Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga Tn.S khususnya Ny.S sudah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
di sekitar lingkungan rumahnya. Hal ini dibuktikan Ny.S mengatakan sudah berobat ke
puskesmas jika kakinya terasa nyeri, serta kebas. Selain itu Ny.S selalu membeli obat di
apotik jika obatnya sudah habis ditemani Tn.S

Hiperlipidemia
1. Hiperlipidemia
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah
Tn. S dan Ny S belum mampu dalam mengenal masalah,karena saat dikaji mengenai
pengetahuan tentang penyakit hiperlipidemia seperti pengertian , penyebab, dan tanda
gejala, Tn.S menjelaskan bahwa ia merasakan tengkuknya seperti kaku, nyeri pada
seluruh tubuh, dan nyeri perut.

b. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan


Tn.S sudah mampu dalam mengambil keputusan, karena saat dikaji Tn. S selalu
meminum obat simvastatin yang dibelinya dari apotik, saat tengkuknya terasa kaku.

c. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga Tn. S belum mampu merawat anggota keluaarga yang sakit. Hal dibuktikan
Tn.S masih merokok, minum kopi,dan sering mengkonsumsi pepes kulit ayam, jeroan,
dan cumi tepung yang dibuat oleh Ny.S. jika hiperlipidemia nya meningkat Tn.S hanya
istirahat, dan berharap esok akan sembuh.

d. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan


Keluarga Tn S sudah mampu memodifikasi lingkungan. Hal ini dibuktikan bahwa
dalam keluarga Tn.S sudah berusaha menciptakan suasana yang tenang dalam rumah
dan meminimalkan konflik sehingga hiperlipidemia menjadi masalah yang tidak perlu
ditangani segera, namun Tn.S masih sering makan makanan yang berlemak
e. Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan hal ini dibuktikan dengan Tn. S
sering kontrol kolestrolnya ke puskesmas atau apotik dan membeli obat jika obat sudah
habis, dengan sepeda motor.
8. Analisa Data.
DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
- DS: Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan pada keluarga Tn.S
- Ny.S mengatakan memiliki riwayat diabetes militus
khususnya Ny.S dengan masalah
dari ibunya Ny.S kesehatan Diabetes Melitus b.d
- Ny.S mengatakan mengetahui masalah penyakit ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
diabetes melitus nya . Ny.S mengatakan diabetes
sakit
melitus yaitu kondisi di mana kadar gula dalam
darah melebihi nilai normal > 200gr/dL. Tanda dan
gejala yang Ny.S rasakan adalah cepat haus,
seringkali lapar dan sering buang air kecil, cepat
merasa lelah. Kakinya sering terasa kebas, nyeri,
sulit untuk menjalankan aktivitas
- Ny.S sudah mampu mengambil keputusan terkait
masalah kesehatan yang diderita Ny.S, karena saat
dikaji Ny.S mengatakan sudah berobat ke
puskesmas. Jika obatnya habis Ny.S segera ke apotik
terdekat untuk membeli obat
- Kemampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit adalah belum mampu, hal ini
dibuktikan dengan Ny.S mengatakan suaminya sibuk
berlayar untuk mencari nafkah dan anak-anaknya
sibuk sekolah dan biasa pulang sore hari, serta
hanya anak balitanya saja yang berada dirumah,
sehingga Ny.S tidak ada yang memperhatikannya
untuk rutin minum obat sesuai jadwal saat dirumah.
Saat dikaji pun Ny.S mengatakan masih sering
makan nasi, minum teh manis dengan gula batu,
suka minum es, dan jarang minum air putih.
Terkadang lupa untuk meminum obat jika sudah
kelelahan beraktivitas.
- Keluarga Tn.S sudah mampu untuk memodifikasi
lingkungan sekitar rumah, karena saat dikaji terlihat
keadaan didalam rumah tampak dengan cahaya yang
maksimal.Tampak juga ventilasi udara yang cukup
dan jendela yang selalu dibuka pada pagi hari agar
cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Kondisi lantai rumah tidak pernah dibiarkan licin,
karena untuk mencegah Ny.S supaya tidak jatuh.
- Keluarga Tn.S khususnya Ny.S sudah mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
lingkungan rumahnya. Hal ini dibuktikan Ny.S
mengatakan sudah berobat ke puskesmas jika
kakinya terasa nyeri, serta kebas. Selain itu Ny.S
selalu membeli obat di apotik jika obatnya sudah
habis ditemani Tn.S
DO:

- Hasil pemeriksaan GD puasa Ny.S terbaru pada


tanggal 18 Mei 2020 adalah 346 gr/dl
- Ny. D mengkonsumsi Metformine 500 mg, 3 x 1.
- Keluarga Tn.S belum mampu merawat anggota
keluarga yang sakit, hal ini dibuktikan dengan Ny.S
mengatakan suaminya sibuk berlayar untuk mencari
nafkah dan anak-anaknya sibuk sekolah dan biasa
pulang sore hari, serta hanya anak balitanya saja
yang berada dirumah, sehingga Ny.S tidak ada yang
memperhatikannya untuk rutin minum obat sesuai
jadwal saat dirumah. Saat dikaji pun Ny.S
mengatakan masih sering makan nasi, minum teh
manis dengan gula batu, suka minum es, dan jarang
minum air putih. Terkadang lupa untuk meminum
obat jika sudah kelelahan beraktivitas.
- Hasil TTV Ny S
TD : 110/70 mmHg
N : 86x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,30C
BB : 65 Kg
TB : 160 cm
DS : Perilaku kesehatan cenderung
- Tn. S dan Ny S belum mampu dalam mengenal
berisiko pada keluarga Tn.S
masalah,karena saat dikaji mengenai pengetahuan
khususnya Tn.S dengan masalah
tentang penyakit hiperlipidemia seperti pengertian ,
kesehatan hiperlipidemia b.d
penyebab, dan tanda gejala, Tn.S menjelaskan
ketidakmampuan keluarga dalam
bahwa ia merasakan tengkuknya seperti kaku, nyeri
mengenal masalah
pada seluruh tubuh, dan nyeri perut.

- Tn.S sudah mampu dalam mengambil keputusan, Nyeri


Curah jantun
karena saat dikaji Tn. S selalu meminum obat
risiko
simvastatin yang dibelinya dari apotik, saat
tengkuknya terasa kaku.

- Kemampuan keluarga dalam merawat anggota


keluarga yang sakit. Hal dibuktikan Tn.S masih
merokok, minum kopi,dan sering mengkonsumsi
pepes kulit ayam, jeroan, dan cumi tepung yang
dibuat oleh Ny.S. jika hiperlipidemia nya meningkat
Tn.S hanya istirahat, dan berharap esok akan
sembuh.

- Keluarga Tn S sudah mampu memodifikasi


lingkungan. Hal ini dibuktikan bahwa dalam
keluarga Tn.S sudah berusaha menciptakan suasana
yang tenang dalam rumah dan meminimalkan
konflik sehingga hiperlipidemia menjadi masalah
yang tidak perlu ditangani segera, namun Tn.S
masih sering makan makanan yang berlemak
- Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan hal ini
dibuktikan dengan Tn. S sering kontrol kolestrolnya
ke puskesmas atau apotik dan membeli obat jika
obat sudah habis, dengan sepeda motor.

DO: Hasil TTV Tn.S


1. TD : 120/90 mmHg
2. N : 95x/menit
3. RR : 20x/menit
4. S : 36,80C
5. BB : 72 kg
6. TB : 170 cm
- Kadar kolestrolnya yaitu 225gr/dL

Penampisan Masalah
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.S khususnya
Ny.S dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit. Rumus: skor: nilai tertinggi x bobot
1.
No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
1. Sifat Masalah: 1 3/3 x 1 = 1 Ny.S mengatakan kakinya
 Tidak/ kurang terasa nyeri, kebas, sulit
sehat (3) untuk melakukan aktivitas,
 Ancaman GDS 300, ulkus
kesehatan (2)
 Keadaan
sejahtera (1)
2. Kemungkinan masalah 2 1/2 x 2 = 1 Ny.S mengatakan memiliki
untuk diubah: penyakit diabetes melitus
 Dengan mudah (2) sejak 4 tahun yang lalu.
 Hanya sebagian (1) Ny.S mengatakan saat
 Tidak dapat (0) kakinya terasa nyeri, Ny.S
meminum obat metformine
500 mg 3x1 untuk
mengontrol diabetes
melitusnya.
3. Potensi masalah untuk 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.S mengatakan masih
dicegah: sering makan nasi, minum
 Tinggi (3) teh manis dengan gula
 Cukup (2) batu, suka minum es, dan
 Rendah (1) jarang minum air putih.
Terkadang lupa untuk
meminum obat jika sudah
kelelahan beraktivitas.
4. Menonjolnya masalah: 1 2/2 x 1 = 1 Ny.S mengatakan nyeri
 Masalah berat, harus pada kaki menyebabkan
segera ditangani (2) Ny.S tidak dapat bekerja
 Ada masalah, tetapi sehingga tidak mampu
tidak perlu segera membantu perekonomian
ditangani (1) keluarga. Selain itu, Ny.S
 Masalah tidak juga terhambat dalam
dirasakan (0) menjalankan tugasnya
sebagai ibu rumah tangga.
Jumlah 3 2/3

2. Diagnosa Keperawatan: Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Tn.S


khususnya Tn.S dengan masalah kesehatan hiperlipidemia b.d ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah
No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
1. Sifat Masalah: 1 1/3 x 1 = 1/3 Hasil kolestrol 225 gr/dL
 Tidak/ kurang Tn.S menjelaskan bahwa
sehat (3) ia merasakan tengkuknya
 Ancaman seperti kaku, nyeri pada
kesehatan (2) seluruh tubuh, dan nyeri
 Krisis atau perut.
keadaan
sejahtera (1)
2. Kemungkinan masalah 2 ½x2=1 Tn.S mengatakan minum
untuk diubah: obat simvastatin.
 Dengan mudah (2) Tetapi,Tn.S mengatakan
masih merokok, minum
 Hanya sebagian (1) kopi,dan sering
 Tidak dapat (0) mengkonsumsi pepes kulit
ayam, jeroan, dan cumi
tepung yang dibuat oleh
Ny.S. jika hiperlipidemia
nya meningkat Tn.S hanya
istirahat, dan berharap esok
akan sembuh.

3. Potensi masalah untuk 1 3/3 x 1 = 1 Tn. S sering kontrol


dicegah: kolestrolnya ke puskesmas
 Tinggi (3)
atau apotik dan membeli
 Cukup (2)
 Rendah (1) obat jika obat sudah habis,
dengan sepeda motor.

4. Menonjolnya masalah: 1 1/2 x 1 = 1/2 jika hiperlipidemia nya


 Masalah berat, harus meningkat Tn.S hanya
segera ditangani (2) istirahat, dan berharap esok
akan sembuh.
 Ada masalah, tetapi
tidak perlu segera
ditangani (1)
 Masalah tidak
dirasakan (0)
Jumlah 2 5/6

Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.S khususnya Ny.S dengan


masalah kesehatan Diabetes Melitus b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit . skor : 3 2/3
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Tn.S khususnya Tn.S dengan masalah
kesehatan hiperlipidemia b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah. Skor:
2 5/6
No Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah Setelah dilakukan I.1 Kaji pengetahuan keluarga
pemeliharaan dilakukan pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus
kesehatan pada tindakan selama selama 1 x 30 menit I.2 Berikan pendidikan
3 x 30 menit kesehatan tentang
Ny.S dengan TUK 1 : keluarga
diharapkan pengertian, penyebab, dan
masalah kesehatan keluarga mampu mampu mengenal tanda gejala diabetes
Diabetes Melitus melakukan masalah diabetes melitus.
b.d pemeliharaan melitus dengan kriteria I.3 Berikan kesempatan
ketidakmampuan kesehatan keluarga mampu : kepada keluarga untuk
keluarga dalam dengan efektif bertanya.
merawat anggota I.4 Tanyakan kembali tentang
materi yang baru saja
keluarga yang sakit
diberikan
a. Menyebutkan I.5 Berikan pujian postif atas
pengertian diabetes 1.Keluarga mengatakan diabetes melitus jawaban keluarga
melitus Respon verbal adalah kondisi di mana kadar gula
dalam darah melebihi nilai normal
>200gr/dL. Tingginya kadar gula
darah disebabkan tubuh tidak
menggunakan hormon insulin secara
normal

b. Menyebutkan 3
dari 4 penyebab 2.Keluarga menyebutkan 4 penyebab
Respon verbal
Diabetes Melitus :

a. Gaya hidup
b. Obesitas
c. Kurang gerak
d. Faktor genetik atau riwayat
keturunan
c. Menyebutkan 4
dari 5 tanda dan Keluarga menyebutkan 5 tanda dan
gejala diabetes Respon verbal gejala Diabetes Melitus :
melitus a. Sering buang air kecil
b. Cepat haus
c. Cepat lapar
d. Mudah lelah
e. Sensasi mati rasa pada tangan
dan kaki

1. Setelah dilakukan 2.1 Jelaskan pada keluarga


kunjungan selama akibat lanjut apabila
1x30 menit diabetes melitus tidak
diobati
TUK 2 : keluarga
2.2 Jelaskan dampak pada
mampu mengambil
keluarga
keputusan untuk
2.3 Diskusikan dan motivasi
merawat anggota
keluarga dalam
keluarga yang
mengambil keputusan
mengalami masalah
masalah diabetes melitus
kesehatan gout artrtis
2.4 Informasikan kepada
dengan cara :
keluarga bahwa perawat
siap membantu masalah
kesehatan keluarga.
2.5 Berikan pujian atas
kemampuan keluarga
mengambil keputusan.
a. Keluarga mampu
Keluarga menyebutkan 4 akibat lanjut
menyebutkan 3 Respon verbal
diabetes melitus yang tidak diobati :
dari 4 akibat lanjut
a. Penyakit jantung koroner
tidak diobatinya
b. Serangan jantung
diabetes melitus
c. Stroke
d. Kerusakan ginjal
b. Keluarga mampu
mengambil Keluarga menyatakan keinginan untuk
keputusan untuk Respon afektif melakukan perawatan dengan diabetes
merawat anggota melitus
keluarga dengan
diabetes melitus

3.Setelah dilakukan Respon verbal 1. Keluarga mengatakan senam kaki 3.1 Jelaskan tentang
kunjungan selama 1x30 keluarga DM adalah pengertian,
menit menyebutkan latihan fisik yang dipilih dan dicipta manfaat,tujuan, indikasi
kan dengan terencana, disusun secar dan kontraindikasi senam
TUK 3 : keluarga pengertian senam
a berurutan yang dilakukan oleh pasi kaki DM
mampu merawat kaki DM en diabetes melitus untuk 3.2 Demonstrasikan cara
anggota keluarga yang mencegah terjadinya  melakukan senam kaki
mengalami diabetes luka dan membantu melancarkan per DM
melitus, dengan cara : edaran darah bagian kaki 3.3 Berikan kesempatan pada
keluarga untuk bertanya.
3.4 Berikan kesempatan
2. Keluarga mengatakan kepada keluarga untuk
1.1 Melakukan senam Respon verbal
tujuan senam kaki diabetes melitus: melakukan redemonstrasi
kaki DM keluarga senam kaki DM
a. memperbaiki sirkulasi darah
menyebutkan 4 3.5 Berikan pujian positif
b. memperkuat otot-otot kecil
dari 5 tujuan atas kemampuan keluarga
c. mencegah  terjadinya kelainan 
senam kaki DM melakukan senam kaki
bentuk kaki DM
d. meningkatkan kekuatan otot 
betis dan paha 
e. mengatasi keterbatasan gerak 
sendi

3. Keluarga menyebutkan manfaat


senam kaki DM :
Respon verbal
a. Mengontrol gula darah 
keluarga
b. Dapat menurunkan berat badan. 
menyebutkan 4
c. Memberikan keuntungan psikol
dari 5 manfaat ogis 
senam kaki DM d. Mengurangi kebutuhan pemaka
ian obat oral dan insulin .
e. Mencegah terjadinya DM yang 
dini terutama bagi orang –
orang  dengan  riwayat
keluarga.

Respon verbal
Keluarga menyebutkan indikasi dan
keluarga
menyebutkan 4 kontraindikasi senam kaki untuk
dari 5 indikasi dan penderita DM:
kontraindikasi
a. Indikasi
senam kaki DM
Senam kaki ini dapat diberikan kepada
seluruh penderita Diabetes mellitus
dengan tipe 1 maupun 2 . Namun
sebaiknya diberikan sejak pasien
didiagnosa menderita Diabetes Mellitus
sebagai tindakan pencegahan dini.
b. Kontraindikasi
1)Klien mengalami perubahan fungsi
fisiologis seperti dispnea atau nyeri dada.
2) Orang yang depresi, khawatir atau
cemas.
3) Hal yang Harus Dikaji Sebelum
Tindakan
a. Lihat Keadaan umum dan kesadaran
pasien
b. Cek tanda-tanda Vital sebelum
melakukan tindakan
c. Cek Status Respiratori (adakah
Dispnea atau nyeri dada)
d. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi
dalam pemberian tindakan senam kaki
tersebut
e. Kaji status emosi pasien (suasana
hati/mood, motivasi)

Respon afektif Keluarga menyatakan keinginan untuk


melakukan senam kaki DM

Keluarga meredemonstrasikan senam


Respon kaki DM
psikomotor a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk
maka posisikan pasien duduk tegak
diatas bangku dengan kaki
menyentuh lantai
c. Dengan Meletakkan tumit dilantai,
jari-jari kedua belah kaki diluruskan
keatas lalu dibengkokkan kembali
kebawah seperti cakar ayam
sebanyak 10 kali
d. Dengan meletakkan tumit salah satu
kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki
diletakkan di lantai dengan tumit
kaki diangkatkan ke atas.Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri
dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali.
e. Tumit kaki diletakkan di lantai.
Bagian ujung kaki diangkat ke atas
dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.
f. Jari-jari kaki diletakkan
dilantai. Tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.
g. Angkat salah satu lutut kaki, dan
luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian
kekiri dan ke kanan. Ulangi
sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas
lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari kaki kearah
wajah lalu turunkan kembali
kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan.
Ulangi langkah ke 8, namun
gunakan kedua kaki secara
bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j. Angkat kedua kaki dan
luruskan,pertahankan posisi tersebut.
Gerakan pergelangan kaki kedepan
dan kebelakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat,
putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari
angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian. Gerakan ini sama
dengan posisi tidur.
l. Letakkan sehelai koran dilantai.
Bentuk kertas itu menjadi seperti
bola dengan kedua belah kaki.
Kemudian, buka bola itu menjadi
lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah
kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali
saja
m. Lalu robek koran menjadi 2 bagian,
pisahkan kedua bagian koran.
n. Sebagian koran di sobek-sobek
menjadi kecil-kecil dengan kedua
kaki
o. Pindahkan kumpulan sobekan-
sobekan tersebut dengan kedua kaki
lalu letakkan sobekkan kertas pada
bagian kertas yang utuh.
p. Bungkus semuanya dengan kedua
kaki menjadi bentuk bola
1.2 Melakukan diit Respon verbal 3.1 Jelaskan tentang
DM keluarga 1. Keluarga mengatakan diit DM pengertian dan tujuan diit
diberikan kepada klien penyakit DM
menyebutkan
diabetes melitus, dengan kondisi 3.2 Demonstrasikan cara
pengertian diit melakukan diit DM
DM kadar glukosa dalam darah, tinggi.
Kebutuhan kalori pada wanita lebih 3.3 Berikan kesempatan
kecil daripada pria. Kebutuhan kepada keluarga untuk
kalori wanita sebesar 25kal/kgBB bertanya
dan untuk pria sebesar 30kal/kg BB. 3.4 Beri kesempatan kepada
Respon verbal keluarga untuk melakukan
redemosnstrasi cara diit
keluarga 2. Keluarga menyebutkan tujuan diit
DM
menyebutkan DM :
3.5 Berikan pujian positif atas
tujuan diit DM a. Mencegah terjadinya kemampauan keluarga
hiperglikemia namun masih melakukan diit DM
memberikan energi cukup

b. Memulihkan dan mempertahankan


kadar glukosa darah dalam kisaran
nilai yang normal (gula darah
puasa < 126 mg/dl)

c. Memulihkan dan mempertahankan


berat badan yang normal.

Respon afektif
Keluarga menyatakan keinginan untuk
melakukan diit DM

Respon
Keluarga meredomstrasikan diit DM
psikomotor dengan cara :
a. Bahan makanan yang harus
dihindari
 Gula pasir, gula jawa, sirop,
jam, jelli, buah - buahan yg
diawetkan dengan gula, susu
kentalmanis, minuman botol
ringan, ice cream
 Makanan yg mengandung
lemak : cake, makanan siap saji,
goring - gorengan.
 Makanan banyak
natrium seperti : ikan asin, telur
asin, makanan di awetkan.

b. Bahan makanan yang harus dibatasi

 makanan berkalori tinggi seperti


nasi, daging berlemak, jeroan,
kuning telur.
 makanan berlemak tinggi
seperti es krim, ham, sosis,
cake, coklat, dendeng, makanan
gorengan.

c. Makanan yang diperbolehkan:

 Sumber
Karbohidrat :Nasi,roti,mie,
kentang, singkong
 Sumber Protein rendah
lemak :Ikan, ayam tanpa
kulit, susu skim, tempe, tahu,
kacang-kacangan
 Sumber lemak dalam jumlah
terbatas yaitu bentuk makanan
yang mudah cerna. Makanan
diolah dengan cara mengukus,
Respon verbal panggang, rebus, di bakar
keluarga
3.3 Melakukan tes menyebutkan 1. Keluarga mengatakan tes gula darah
gula darah secara pengertian tes adalah pemeriksaan yang dilakukan
mandiri untuk mengetahui kadar gula dalam
glukosa
darah.

Respon verbal
keluarga 2. Keluarga mengatakan hasil tes
menyebutkan normal gula darah yaitu :
hasil normal
dalam tes gula  Sebelum makan: sekitar 70-130
darah mg/dL

 Dua jam setelah makan: kurang


dari 140 mg/dL

 Setelah tidak makan (puasa)


selama setidaknya delapan jam:
kurang dari 100 mg/dL

 Menjelang tidur: 100 – 140


mg/dL

Respon afektif Keluarga menyatakan keinginan untuk


melakukan tes gula darah secara mandiri.

Respon
Keluarga meredemonstrasikan tes gula
psikomotor
darah dengan cara :
Siapkan lancing dan jarum lanset.
Masukkan tes strip, maka akan muncul
tanda tetes darah di layar. 3.1 Jelaskan tentang
a. Cuci tangan dengan sabun atau pengertian tes gula darah.
dengan alkohol swab untuk 3.2 Jelaskan hasil tes normal
membersihkan, lalu keringkan. gula darah.
b. Tempelkan ujung lancing di 3.3 Demonstrasikan cara
permukaan kulit yang sudah melakukan tesgula darah.
dibersihkan. 3.4 Berikan kesempatan
c. Tekan tombol pelepas, dan bunyi kepada keluarga untuk
klik akan menandakan bahwa bertanya
tusukan selesai. 3.5 Beri kesempatan kepada
d. Lepaskan perangkat lancing dan keluarga untuk melakukan
tekan permukaan kulit untuk redemosnstrasi tes gula
mendorong aliran darah. darah.
e. Ambil tetesan darah dengan strip uji, Berikan pujian positif atas
sampai terisi penuh. kemampauan keluarga
f. Pengukur akan berbunyi dan melakukan tes gula darah.
menghitung mundur, setelah selesai
hasil tes akan muncul.
Buang tes strips dan jarum lanset
yang telah digunakan.
2. Setelah dilakukan 4.1 Jelaskan pengertian dan
kunjungan selama tujuan modifikasi
1x30 menit lingkungan.
4.2 Diskusikan bersama
TUK 4 : keluarga
keluarga cara modifikasi
mampu memodifikasi lingkungan yang nyaman
lingkungan untuk untuk penderita Diabetes
mengatasi masalah Melitus
kesehatan diabetes 4.3 Beri kesempatan kepada
melitus, dengan : keluarga untuk bertanya.
4.1 Menyebutkan cara 4.4 Beri motivasi keluarga
untuk menyebutkan
memodifikasi
kembali cara modifikasi
lingkungan yang Respon verbal 1. Keluarga mengatakan modifikasi lingkungan yang nyaman
dapat keluarga lingkungan adalah cara melakukan untuk penderita Diabetes
mempengaruhi menyebutkan suatu perubahan di dalam rumah Melitus
kesehatan pengertian maupun di luar lingkungan rumah 4.5 Beri pujian atas usaha
modifikasi agar sesuai dengan kenyamanan. yang telah dilakukan
lingkungan keluarga.

Respon verbal 2. Keluarga menyebutkan tujuan


keluarga modifikasi lingkungan : yaitu dapat
menyebutkan membuat kesehatan keluarga terjaga.
tujuan modifikasi
lingkungan

Respon afektif Keluarga mengungkapkan keinginan


untuk memodifikasi lingkungan

Respon Keluarga mampu memodifikasi


psikomotor lingkungan yang nyaman untuk penderita
Diabetes Melitus dengan cara :
a. Ciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman
b. Istirahat yang cukup
c. Hindari lantai licin, kondisi lantai
harus selalu kering dan bersih untuk
mengcegah adanya risiko jatuh pada
Ny.S
d. Hindari berjalan tanpa penggunaan
alas kaki, gunakanlah alas kaki yang
tidak sempit dan nyaman di kaki.
3. Setelah dilakukan 5.1 Jelaskan pengertian dan
kunjungan selama manfaat fasilitas pelayanan
1x30 menit kesehatan.
5.2 Beri informasi mengenai
TUK 5 : keluarga
fasilitas pelayanan kesehatan
mampu memanfaatkan
terdekat.
fasilitas pelayanan
5.3 Motivasi keluarga untuk
kesehatan.
dengan cara : menyebutkan kembali fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat.
5.4 Berikan pujian kepada
keluarga setelah menyebutkan
5.1 Menyebutkan kembali fasilitas pelayanan
pengertian fasilitas Respon verbal 1. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah
kesehatan terdekat.
pelayanan kesehatan. alat atau tempat yang digunakan
untuk upaya pelayanan kesehatan 5.5 Temani keluarga ke
baik promosi, pencegahan, fasilitas pelayanan kesehatan,
pengobatan, dan pemulihan yang bila perlu.
dilakukan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan masyarakat. 

2. Keluarga menyebutkan manfaat


fasilitas pelayanan kesehatan yaitu :
5.2 Menyebutkan 3 a. Meringankan beban biaya
dari 4 manfaat fasilitas Respon verbal pengobatan
pelayanan kesehatan. b. Sebagai tempat pengobatan dan
pemulihan
c. Meningkatkan kesadaran akan
kesehatan
d. Memenuhi kebutuhan
masyarakat akan kesehatan.
5.3 Menyebutkan
fasilitas pelayanan
kesehatan untuk Respon verbal 3. Keluarga menyebutkan fasilitas
penderita Diabetes pelayanan kesehatan untuk penderita
Melitus Diabetes melitus yaitu : puskesmas,
rsuk, rsud, rumah sakit pusat.

Keluarga menyatakan keinginan untuk


Respon afektif memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan

Respon Keluarga melakukan kunjungan ke


psikomotor pelayanan kesehatan setiap 1x dalam
seminggu.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. 1 Pada tanggal 07 Juni 2020 jam 10.00 WIB S:
- Keluarga mengatakan diabetes melitus adalah kondisi di
TUK 1 mana kadar gula dalam darah melebihi nilai normal
I.1 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, dan tanda >200gr/dL
gejala Diabetes Melitus - Keluarga mengatakan sudah paham tentang diabetes
Hasil : Keluarga mengatakan diabetes melitus adalah kondisi di mana kadar melitus
gula dalam darah melebihi nilai normal >200gr/dL O:
- Keluarga tampak mendengarkan penjelasan yang
I.2 Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya. diberikan.
Hasil : Keluarga tampak mendengarkan penjelasan yang diberikan. - Ny.S dan keluarga mampu menyebutkan kembali
penjelasan yang baru saja disampaikan.
I.3 Menanyakan kembali tentang penjelasan yang baru saja disampaikan
Hasil : Ny.S dan keluarga mampu menyebutkan kembali penjelasan yang A : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga
baru saja disampaikan. Tn.S khususnya Ny.S dengan masalah kesehatan Diabetes
Melitus belum teratasi.
I.4 Memberikan pujian postif atas jawaban keluarga.
Hasil : Keluarga mengatakan sudah paham tentang diabetes melitus.
P : Lanjutkan TUK 2

Pada tanggal 08 Juni 2020 jam 08.00 WIB S:


- Mengucapkan salam - Ny.S mengatakan akibat lanjut dari Diabetes Melitus akan
- Memvalidasi keadaan keluarga terjadi penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke,
- Mengingatkan kontrak kerusakan ginjal
- Menjelaskan tujuan - Keluarga mengatakan akan merawat Ny.S dengan baik di
rumah.
TUK 2 - Keluarga dan Ny.S mengatakan akan menghubungi
2.1 Menjelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila Diabetes Melitus tidak perawat jika ingin bertanya dan meminta bantuan.
diobati
Hasil : Ny.S mengatakan akibat lanjut dari Diabetes Melitus akan terjadi O:
penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, kerusakan ginjal - Keluarga tampak kooperatif dalam diskusi dan aktif
bertanya.
2.2 Mendiskusikan dan motivasi keluarga dalam mengambil keputusan masalah
Diabetes Mellitus. A : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga
Hasil : Keluarga tampak kooperatif dalam diskusi dan aktif bertanya. Tn.S khususnya Ny.S dengan masalah kesehatan Diabetes
Melitus belum teratasi.
2.3 Menginformasikan kepada keluarga bahwa perawat siap membantu masalah
kesehatan keluarga. P : Lanjutkan TUK 3
Hasil : Keluarga dan Ny.S mengatakan akan menghubungi perawat jika
ingin bertanya dan meminta bantuan.

2.4 Memberikan pujian atas kemampuan keluarga mengambil keputusan


Hasil : Keluarga mengatakan akan merawat Ny.S dengan baik di rumah.

Anda mungkin juga menyukai