Anda di halaman 1dari 10

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN

METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN


DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DALAM


MENGAPLIKASIKAN PENANGANAN LIMBAH YANG ADA DI SEKOLAH MELALUI DAUR
ULANG LIMBAH SETENGAH PAKAI PADA KELAS X BUSANA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

LK 3.1 MENYUSUN BEST PRACTICES


NAMA : PRISKA DYAH THESASIANA, S.Pd.
FAKULTAS: FMIPA
JURUSAN : PENDIDIKAN BIOLOGI
NIM : 4401022111

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHAP 2


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN KULINER
TAHUN 2022
LK 3.1 MENYUSUN BEST PRACTICES
NAMA : PRISKA DYAH THESASIANA, S.Pd.
FAKULTAS: FMIPA
JURUSAN : PENDIDIKAN BIOLOGI
NIM : 4401022111

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN


METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN
DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN

Lokasi SMK Negeri 3 Pati


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DALAM
MENGAPLIKASIKAN PENANGANAN LIMBAH
YANG ADA DI SEKOLAH MELALUI DAUR ULANG
LIMBAH SETENGAH PAKAI PADA KELAS X
BUSANA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Penulis Priska Dyah Thesasiana, S.Pd.
Tanggal 30 Desember 2022
Situasi: Latar belakang masalah dari praktik
Kondisi yang menjadi latar pembelajaran ini adalah :
belakang masalah, mengapa praktik 1. Beberapa siswa kurang memiliki
ini penting untuk dibagikan, apa pemahaman dalam menerima
yang menjadi peran dan tanggung pembelajaran khususnya saat praktek
jawab anda dalam praktik ini. pengolahan limbah. Hal ini, berdampak
pada hasil belajar siswa, masih ada
10% siswa yang masih kurang dalam
hal kreatifitas dan cenderung pasif.
2. Beberapa siswa cenderung belum bisa
mengaplikasikan pengolahan limbah
dalam kehidupan sehari-hari
3. Terlalu banyaknya limbah setengah
pakai di sekolah sehingga perlu adanya
solusi lain dalam penanganan limbah
yang ada di sekolah.
4. Berdasarkan kondisi diatas guru
tertantang untuk bisa mengolah limbah
setengah pakai yang ada di sekolah,
agar bisa di daur ulang menjadi barang
atau produk baru yang mempunyai nilai
manfaat dan juga nilai jual.
Praktik ini penting untuk saya bagikan
karena agar dapat digunakan sebagai referensi
bagi rekan guru yang mengalami hal yang
sama dengan permasalahan yang sama
sehingga berdampak pada perbaikan
pembelajaran di dalam kelas dan juga
berdampak pada pemahaman dan hasil belajar
siswa yang menjadikan pemahaman dan hasil
belajar siswa menjadi lebih baik.
Terkait dengan permasalahan yang saya
alami yaitu kurangnya pemahaman siswa
dalam pengolahan limbah setengah pakai, saya
sebagai guru mempunyai peran dan tanggung
jawab untuk terus melakukan inovasi dalam
merencang serta mengembangkan perangkat
pembelajaran, baik dari metode, model, media
pembelajaran, saya juga akan terus berperan
sebagai fasilitator dalam pembelajaran inovatif
sehingga tujuan belajar dan hasil belajar siswa
dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan : Berdasarkan kajian literatur dan hasil


Apa saja yang menjadi tantangan wawancara yang telah saya lakukan,
untuk mencapai tujuan tersebut? eksplorasi penyebab masalah yang saya
Siapa saja yang terlibat, hadapi adalah
1. Metode pembelajaran yang digunakan
guru kurang sesuai untuk beberapa
siswa
2. Media yang digunakan harus lebih
menarik lagi
3. Kurangnya referensi peserta didik

Dari beberapa penyebab di atas,


tantangan yang dihadapi oleh guru adalah
1. Pemilihan metode pembelajaran yang
variatif sehingga siswa merasa tertarik
dan mampu memahami materi dalam
mengikuti pembelajaran
2. Guru harus mampu menumbuhkan
motivasi belajar siswa melalui proses
pembelajaran yang menyenangkan
3. Guru harus mampu meningkatkan
kemampuan siswa melalui
pembelajaran dengan menggunakan
proses pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan
4. Masih banyak sumber pustaka yang ada
di luar sana yang bisa kita gunakan
untuk bisa dijadikan referensi.
Dilihat dari keempat tantangan tersebut bisa
disimpulkan bahwa tantangan yang saya
hadapi melibatkan dari segi kompetensi yang
saya miliki yaitu perencanaan dalam metode,
media dan pelaksanaan praktik pembelajaran
dengan metode PjBL secara runtut dan dari
sisi siswa adalah tantangan dalam
menumbuhkan kemampuan siswa dalam
proses daur ulang limbah yang ada di sekolah
saat proses pembelajaran.

Yang terlibat adalah guru, siswa dan semua


warga sekolah
Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan
Langkah-langkah apa yang oleh guru sesuai dengan tantangan yang
dilakukan untuk menghadapi dihadapi adalah :
tantangan tersebut/ strategi apa 1. Pemilihan Media Pembelajaran
yang digunakan/ bagaimana a. Strategi pemilihan media
prosesnya, siapa saja yang terlibat / pembelajaran adalah dengan
Apa saja sumber daya atau materi memilih media pembelajaran yang
yang diperlukan untuk dirasa tepat dan sesuai dengan
melaksanakan strategi ini karakteristik peserta didik serta
guru. Pada kegiatan
pembelajaran ini media yang
digunakan guru dalam
menyampaikan materi adalah video
tutorial yang saya ambil dari
youtube. Menurut Mujianto (2019)
Pemanfaatan Youtube sebagai media
ajar berperan positif secara
signifikan terhadap peningkatan
kreativitas peserta didik
b. Strategi yang saya lakukan dalam
meningkatkan kemampuan siswa
dalam penanganan limbah setengah
pakai dengan menciptakan
pembelajaran yang menarik dimana
siswa harus lebih bisa berinovasi
dan berkreasi untuk mendaur ulang
limbah. Disini saya
membuat modul dengan
pembelajaran yang terpusat pada
peserta didik. Pada saat proses
praktik pembelajaran, selain saya
memberikan pemahaman terkait
dengan materi pada siswa, saya juga
menggunakan media pendukung
beruba referensi barang-barang
daur ulang limbah yang bisa
dimanfaatkan dan bernilai jual.
2. Pemilihan Metode Pembelajaran yang
Inovatif
a. Strategi yang digunakan guru dalam
pemilihan metode pembelajaran
adalah dengan menggunakan
metode PjBL (Project based learning)
dimana metode ini menuntut siswa
untuk dapat melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar. PjBL
(Project based learning) atau
pembelajaran berbasis proyek
adalah model pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student-
centered) untuk melakukan suatu
investigasi yang mendalam
terhadap suatu topik. Metode ini
terdiri dari 6 sintak yang harus di
lakukan yaitu :
- Pertama pertanyaan mendasar
dimana guru memberikan stimulus
berupa permasalahan untuk
menyelesaikan proyek.
- Kedua mendesain perencanaan
produk dimana guru membuat
sebuah kelompok yang terdiri dari 3
s.d. 6 orang untuk mendiskusikan
permasalahan yang diambil dari
permasalahan yang sudah
disampaikan oleh guru secara
kelompok.
- Ketiga menyusun jadwal dimana
guru memberikan jadwal waktu
pelaksanaan untuk menyelesaikan
sebuah permasalahan yang sudah
disampaikan dan disepakati oleh
siswa.
- Keempat monitoring keaktifan dan
perkembangan proyek dimana
siswa mulai melaksanakan
atau mengerjakan dan memecahkan
permasalahan yang sudah
disampaikan dengan pendampingan
oleh guru dimana siswa mengalami
kesulitan.
- Kelima menguji hasil dimana guru
memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk
mempresentasikan hasil project,
dan pemberian apresiasi dengan
melakukan evaluasi bersama sama
didepan kelas sembari melakukan
penilaian kepada hasil pekerjaan
siswa.
- Keenam evaluasi pengalaman di
akhir pembelajaran guru melakukan
refleksi dan evaluasi terhadap
proses belajar yang telah dilakukan.
Kelebihan model pembelajaran PjBL (Project
based learning) sebagai berikut :
a. Mampu meningkatkan
kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah
b. Mengembangkan kreativitas
berfikir dalam bentuk produk
c. Menambah motivasi, rasa
percaya diri, kerjasama dan juga
pemahaman materi peserta
didik.
Refleksi Hasil dan dampak Saat saya melaksanakan kegiatan praktik,
Bagaimana dampak dari aksi dari tentu saja berdampak dan berpengaruh dari
Langkah-langkah yang dilakukan? aksi dan langkah-langkah yang telah saya
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak lakukan. Hasil kegiatan praktik yang telah saya
efektif? Mengapa? Bagaimana lakukan berdampak positif dan efektif dalam
respon orang lain terkait dengan meningkatkan peran serta siswa saat belajar,
strategi yang dilakukan, Apa yang 1. Hal ini terbukti dari rencana dan
menjadi faktor keberhasilan atau pelaksanaan kegiatan yang telah saya
ketidakberhasilan dari strategi susun dan berpusat pada siswa lebih
yang dilakukan? Apa pembelajaran meningkatkan kreativitas siswa saat
dari keseluruhan proses tersebut proses pembelajaran. Hal ini terbukti 98 %
siswa kelas X Busana lebih aktif dalam proses
daur ulang limbah dan menghasilkan produk
barang baru yang lebih memiliki nilai guna
dan nilai jual.
2. Pemilihan media pembelajaran yang
saya padukan dengan pembelajaran
berbasis TPACK berupa PPT, video
tutorial dan google form yang dapat
merangsang siswa untuk aktif saat
pembelajaran. Dan terbukti dapat
meningkatkan pemahaman dan
kemampuan siswa dalam membuat
garnish. Setelah melakukan evaluasi
hasil belajar, hasil atau nilai yang di
dapat siswa sudah mencapai diatas
KKM.
3. Dengan adanya model pembelajaran
PjBL (Project based learning) dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam
membuat karya, mampu menyelesaikan
permasalahan dengan diskusi, bekerja
sama, dan menyelesaikan tugas sesuai
dengan target yang ditentukan.
Respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran ini sangat antusias karena
pembelajaran lebih menyenangkan. Media
yang digunakan pun menarik sehingga materi
dapat dengan mudah dipahami.
Faktor keberhasilan pembelajaran yang
telah saya praktikkan ini sangat ditentukan
dari pengelolaan pembelajaran, berdasarkan
penguasaan terhadap media dan bahan ajar,
serta model dan langkah-langkah kegiatan
belajar yang sudah saya buat dan persiapkan.
Saat kegiatan praktik pembelajaran, yang
sudah saya lakukan adalah penggunaan
media, model dan melakukan variasi
pembelajaran agar lebih kreatif sebagai upaya
meningkatkan pembelajaran yang inovatif.
Keberhasilan praktik pembelajaran tidak
lepas dari peran serta pihak sekolah dan
teman sejawat dalam mendukung pelaksanaan
praktik pembelajaran inovatif. Keberhasilan
ini terlihat dari siswa kelas X Jurusan Busana
yang telah mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam mebuat daur ulang limbah. Proses
belajar mengajar juga sesuai dengan yang
diharapkan.
Masukan dan refleksi dari dosen
pembimbing dan guru pamong mengenai
pembelajaran yang diterapkan sangat
mendukung dan memberikan arahan yang
bermanfaat selama proses persiapan aksi
Kegiatan pembelajaran ini membawa
pengaruh bagi penyusun untuk konsisten
dalam menerapkan pembelajaran inovatif dan
bagi rekan sesama guru untuk mulai
mengimplementasikan mempelajaran
variatifdan inovatif

Anda mungkin juga menyukai