Principles
of Flame Atomic Absorption
Spectroscopy
• Nebulizer-burner system → mengubah larutan sampel
menjadi uap atom
• Sampel di-nebulisasi (didispersi dalam droplet kecil),
bercampur dengan bahan bakar & oksidan kemudian
dibakar
• Suhu flame sangat penting (mempengaruhi distribusi atom
& ion) → dilakukan dengan manipulasi (pengaturan)
oxidant & bahan bakar dengan rasio tertentu
Principles
of Electrothermal Atomic Absorption
Spectroscopy (Graphite Furnace)
• Sample dipanaskan sampai 2000-3000°C,
menyebabkan volatilizasi & atomizasi
• Tabung ditempatkan pada lintasan sinar dalam alat &
kemudian absorbansi diukur
• Mengakomodasi sampel yang kecil ukurannya,
pengoperasian sulit, presisi rendah
Metode Tradisional
Analisa kalsium
• Pengendapan kalsium sebagai kalsium oksalat &
dititrasi dalam kalium permanganat setelah direaksikan
dengan asam sulfat
• Asam oksalat & kalsium membentuk garam yg tidak
larut yaitu berupa kalsium oksalat
Analisa Cl (garam)
• Mohr method
Residu abu dapat langsung dititrasi dengan perak nitrat.
Ion-ion perak mengendap sebagai perak klorida sampai ion
klorida habis.
Kelebihan perak diukur dengan potasium kromat.
Ag+ + Cl- AgCl [1] → sampai semua Cl- membentuk
kompleks
2Ag+ + CrO2 Ag2CrO4 [2] → berwarna orange hanya
setelah semua Cl- membentuk kompleks
• Volhard Method (back titration method )
Menggunakan silver nitrate berlebih pada larutan yang
mengandung khlor.
Silver nitrate berlebih kemudian dititrasi dengan
menggunakan larutan standar potassium atau ammonium
thiocyanate dengan ion ferri sebagai indikator.
Ag+ + Cl- AgCl [3] → sampai semua Cl- membentuk
kompleks
Ag+ + SCN- AgSCN [4] → agar silver tidak membentuk
kompleks dengan chloride
SCN- + Fe+3 FeSCN [5] akan berwarna merah jika ada
SCN- tidak membentuk komplek dg Ag+
Jumlah silver yang dipresipitasi dengan klorida pada
larutan sampel dihitung dengan pengurangan
• Aplikasi
Gravimetric titration methods cocok bahan makanan yang
tinggi klorida (cheese, butter)
Analisa Phospor
• Dilakukan secara kolorimetrik dengan spektrofotometer
menggunakan metode vanadat-molibdat.
• Fosfor pada larutan abu contoh diubah menjadi ortofosfat
dengan menggunakan asam nitrat.
• Ortofosfat yang terbentuk direaksikan dengan asam
molibdat & asam vanadat membentuk kompleks asam
vanadimolibdifosfat yang berwarna kuning oranye.
• Intensitas warna dari senyawa kompleks diukur
absorbansnya pada 400 nm.
• Hasil pengukuran contoh dibandingkan dengan standar
fosfor yang telah diketahui konsentrasinya.
Analisa Fe
• Mineral besi dalam bahan pangan dianalisis dengan
mengkonversi besi dari bentuk fero menjadi feri,
menggunakan oksidator (potasium tiosianat) sehingga
membentuk warna merah.
• Warna yang terbentuk diukur absorbans dengan
spektofotometer pada 480 nm