Anda di halaman 1dari 2

29/06/2023

IDENTITAS

Identitas: An.R Usia 11 tahun, Jenis Kelamin: L

TATALAKSANA

Amoxicilin 3x250 mg (PO)

Paracetamol 3x250 mg (PO)

KIE cuci luka dengan air mengalir + sabun -/+ 15 menit

KIE observasi hewan peliharaan masih hidup/tidak selama 2 minggu

KIE bahwa luka pasien risiko ringan dan hewan risiko rendah -> belum perlu vaksin VAR

ANAMNESIS

S: Pasien datang sadar ke IGD Puskesmas Selemadeg dengan keluhan betis kiri tergigit anjing tetangga.
Luka gigitan sebanyak 1 buah. Pasien mengatakan anjing peliharaan sudah mendapatkan vaksin (+)

Riw. Alergi: (-), RPD: (-)

Riwayat Penggunaan Obat: (-)

O:GCS E4V5M6, KU: Baik

TD: 100/75 mmHg

HR: 80x/m

RR 20x/m

Tx 36,5 C

St. Generalis:

Mata: Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)

THT: Hiperemis (-/-), T1/T1

Thorax: Co S1/S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-), Po Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

Abdomen: Distensi Abdomen (-), BU (+), NT/NK (-), Hepar/Limpa tidak teraba membesar

Ekstremitas: Hangat +/+/+/+, Oedem (-/-/-/-), CRT <2''

St. Lokalis Cruris (S)


L= Tampak gigitan anjing uk 1 cm x 1 cm, perdarahan aktif (-)

F = Nyeri (+), bengkak (-)

M = ROM baik

Pemeriksaan Penunjang:-.

A: Vulnus Morsum Canis Cruris (S)

Anda mungkin juga menyukai