Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI MENGHADAPI UJIAN

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Belajar


Yang diampu oleh Drs. Djoko Budi Santoso, M.Pd

Disusun Oleh :

Adrian Maulana Hisyam T. (220111611480)


Aina Almardliyah (220111602749)
Fatanita Risma Hijriyati (220111608782)
Jessika Novia Agatha (220111600847)
Novanda Nur Aidha R. (220111602700)

KELOMPOK 5

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

JANUARI 2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Bimbingan
dan Konseling Belajar. Kami berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Djoko Budi Santoso,


M.pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan dan Konseling Belajar yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,
saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memenuhi kriteria dalam penilaian.

Malang, 28 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Strategi dalam Menghadapi Ujian 3
2.2 Manfaat Strategi dalam Menghadapi Ujian 4
2.3 Prinsip Strategi dalam Menghadapi Ujian 4
2.4 Teknik Belajar yang Digunakan Untuk Menghadapi Ujian 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan dengan sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya siswa
secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan bagi masyarakat bangsa dan negara. Dengan adanya
pendidikan maka peserta didik akan mampu menentukan tujuan hidup di masa
depan, karena dengan adanya pendidikan maka peserta didik akan
mendapatkan ilmu pengetahuan untuk keberlangsungan hidupnya. Hal ini bisa
tercapai jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang terampil dan
berhasil menumbuhkan kemampuan berpikir logis, bersifat kritis dan kreatif.
Peserta didik yang belajar di lembaga pendidikan memerlukan persiapan yang
dimana salah satu faktor pendukung bagi keberhasilan peserta didik.
Dalam mencapai keberhasilan yang optimal, siswa dituntut untuk belajar
dengan baik dalam menghadapi ujian, agar ujiannya tidak mengalami berbagai
hambatan. Pada umumnya hambatan yang dialami siswa berawal dari proses
belajar mengajar yang diamati melalui tingkah lakunya. Landasan dasar dari
kegiatan pokok untuk mengikuti ujian yaitu dengan mempersiapkan diri
seoptimal mungkin. Peserta didik harus mulai belajar sejak awal pembelajaran
itu diberikan, kemudian peserta didik belajar secara terjadwal,
berkesinambungan, dan penuh kedisiplinan. Dengan demikian peserta didik
diharapkan mampu untuk menghadapi ujian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hakikat strategi dalam menghadapi ujian?
2. Apa manfaat strategi dalam menghadapi ujian?
3. Apa prinsip-prinsip strategi dalam menghadapi ujian?
4. Bagaimana teknik belajar yang digunakan untuk menghadapi ujian?

1
1.3 Tujuan
1. Memahami hakikat strategi dalam menghadapi ujian.
2. Mengetahui manfaat strategi dalam menghadapi ujian.
3. Mengetahui prinsip-prinsip strategi dalam menghadapi ujian.
4. Memahami teknik belajar yang digunakan untuk menghadapi ujian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Strategi dalam Menghadapi Ujian


Strategi belajar adalah cara yang digunakan oleh peserta didik agar lebih
mudah menyerap materi pembelajaran sehingga dapat memudahkan untuk
memahami materi pembelajaran. Hakikat menghadapi ujian ialah untuk
mendapat hasil yang baik yang sesuai dengan proses belajar dan menghindari
munculnya konflik internal dalam diri individu. Menurut Yusuf (2021) ujian
sering kali membuat peserta didik menghadapi konflik internal seperti emosi
negatif yang menyebabkan kekhawatiran. Oleh karena itu, strategi untuk
menghadapi ujian harus ditentukan dengan baik.
Upaya yang biasanya dilakukan menjelang ujian adalah persiapan yang
matang. Persiapan yang matang ditunjukkan dengan tingginya motivasi,
kepercayaan diri, dan ketenangan peserta didik dalam menghadapi ujian
(Ghani, Zharfa, 2020). Di sisi lain, siswa yang tidak dipersiapkan dengan baik
rentan terhadap kecemasan, kurang percaya diri, demotivasi, dan kemalasan
dalam menghadapi ujian. Sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik yang
siap menghadapi ujian adalah peserta didik yang memiliki strategi belajar
yang baik.
Strategi juga diterapkan setelah ujian yang berkaitan dengan terjadinya
konflik internal antar peserta didik terkait perolehan hasil yang memuaskan
atau kurang optimal (Fathoni, 2017). Contoh strategi adalah ketika mendapat
nilai yang memuaskan, peserta didik harus meningkatkan sikap rendah hati
dan tidak berekspresi berlebihan agar tidak mempengaruhi hubungan sosial
antar teman. Strategi selanjutnya yang diperlukan adalah bagaimana menerima
hasil yang tidak memuaskan agar peserta didik tidak larut dalam kekecewaan
dan dapat mengambil nilai positif dari nilai yang kurang memuaskan. Dengan
kata lain, strategi menghadapi ujian tidak hanya untuk persiapan ujian, tetapi
juga untuk persiapan setelah ujian.

3
2.2 Manfaat Strategi dalam Menghadapi Ujian
Strategi ujian yang dipikirkan dengan baik dapat bermanfaat bagi orang
yang sedang menghadapinya. Manfaat ini dibagi menjadi tiga bidang, yaitu :
1. Fisik
Strategi menghadapi ujian yang dilaksanakan dengan baik memberi siswa
kesempatan untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan mengatur waktu
mereka dengan bijak. Hal ini berdampak positif, karena siswa memiliki
cukup waktu di waktu luangnya untuk bersantai, berolahraga atau belajar.
2. Mental
Setelah fisik, efek positif juga menuju pada mental, dimana individu
merasa tenang karena telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.
Ini akan menghindari pikiran negatif, demotivasi, dan kekhawatiran akan
ujian.
3. Sosial

2.3 Prinsip Strategi dalam Menghadapi Ujian


Pada dasarnya, ujian membutuhkan strategi yang tidak hanya merangsang
otak untuk berpikir, tetapi juga memberi peluang bagi perspektif lain untuk
beradaptasi. Ada beberapa prinsip yang dapat diajarkan sebelum mengikuti
ujian, antara lain:
1. Prinsip motivasi, adalah kekuatan alami yang membuat individu
merasakan keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu. Ada dua jenis
motivasi yaitu motivasi diri yang dapat ditimbulkan dengan mengangkat
suasana hati, meningkatkan rasa ingin tahu, membangkitkan keinginan
untuk mencoba dan berusaha mendapatkan hasil yang maksimal dalam
ujian.
2. Prinsip fokus dan terpusat, proses mempersiapkan ujian memerlukan
perhatian pada fokus atau konsentrasi tertentu agar pembelajaran tidak
terjadi miss. Oleh karena itu, individu harus beradaptasi dan memfokuskan
proses pembelajaran pada materi yang spesifik dan berurutan, sehingga
tidak menjadi terpecah-pecah.

4
3. Prinsip evaluasi, prinsip ini sangat penting untuk dapat mengetahui strategi
yang digunakan efektif atau tidak dalam mempersiapkan ujian. Evaluasi
dapat dilaksanakan dengan menggunakan hasil dari ujian yang telah
ditempuh atau menulis perasaan setelah melakukan ujian. Oleh karena itu
dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki untuk menentukan langkah
baru dalam melakukan persiapan ujian.

2.4 Teknik Belajar yang Digunakan untuk Menghadapi Ujian


Disisi lain juga banyak strategi yang dapat digunakan untuk
memaksimalkan strategi dalam belajar untuk menghadapi ujian, diantaranya
dengan beberapa metode berikut;
1. Pomodoro
Untuk menciptakan pekerjaan kita menjadi lebih efektif, mengurangi
perasaan beban kerja yang terasa banyak, dan menghindari adanya
hambatan dari luar, kita dapat mengimplementasikan Teknik Pomodoro.
Teknik ini terinspirasi dari penggunaan sebuah timer yang sering
digunakan di dapur dan berbentuk seperti tomat (tomat dalam bahasa Italia
disebut pomodoro). Teknik Pomodoro merupakan sistem manajemen
waktu yang mendorong orang untuk bekerja secara fokus dalam rentang
waktu yang mereka miliki. Secara singkat, dengan menggunakan teknik
ini kita akan membagi pekerjaan kita menjadi 25 menit per kegiatan
dengan bekerja dengan fokus terhadap satu tugas, kemudian 5 menit
istirahat total, setiap jeda istirahat ini disebut sebagai “pomodoro”.
Kemudian setelah melakukan 4 kali pomodoro, kita mengambil istirahat
yang lebih lama lagi, yakni sekitar 15 sampai 20 menit (Wang, 2010).
2. Feynman
Teknik Feynman merupakan teknik yang digunakan oleh Richard
Feynman untuk memahami sebuah masalah atau topik dengan
menjelaskan kembali dan mengulas mengenai topik yang tengah
dipelajari. Ada 4 langkah dalam Teknik Feynman yaitu: menentukan topik
yang ingin dipelajari, ajarkan topik yang kamu pelajari kepada orang

5
awam dengan penjelasan yang mudah dipahami dan sederhana, kemudian
ulas kembali topik yang diajarkan apakah materi yang disampaikan sudah
baik atau tidak, kemudian tahapan terakhir ialah melakukan ulasan dengan
meringkas dan menceritakan kembali dengan bahasa yang sederhana.
3. Active recall
Active recall merupakan cara belajar efisien dengan mengingat kembali
informasi dari short term memory (memori jangka pendek) kedalam long
term memory (memori jangka panjang). adapun tahapan dari active recall
diantaranya:
1. Spaced Repetition, Mengulang apa yang sudah pernah dipelajari dalam
jangka waktu tertentu, seperti yang dicontohkan oleh tokoh memory
grand master dunia (Dominic O’Brien), kita dapat mengingat kembali
secara berkelanjutan pada waktu-waktu dibawah ini:
● Sesaat setelah dipelajari
● 1 hari setelahnya
● Setelah 3 hari
● Setelah 1 minggu
2. Membuat catatan, menuliskan hal-hal penting pada sebuah catatan
yang terdiri dari 2 sisi, sisi pertama berisi pertanyaan-pertanyaan
tentang materi tersebut, dan di sisi sebaliknya berisi jawaban dari
pertanyaan tersebut. Sehingga kita dapat membawa catatan tersebut
kemanapun kita pergi dan dapat mempermudah membaca atau melihat
kembali untuk mengingat kembali informasi tersebut agar dapat masuk
ke dalam memori ingatan jangka panjang.
3. Sharing materi dengan orang lain, menceritakan atau mengajarkan
kepada orang lain tentang materi yang tengah kita pelajari. Dari
kegiatan ini mengasah otak kita untuk menyusun informasi yang kita
miliki sekaligus mengevaluasi ataupun mendapat pemahaman dari
sudut pandang orang lain.
4. Melakukan drilling, yaitu membaca kembali dan meresapi makna yang
kita pelajari secara berulang-ulang.

6
5. Melakukan penjadwalan dalam belajar, membuat schedule sangat
penting untuk membuat individu lebih terstruktur dalam belajar dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian, misalnya dengan menggunakan
google calendar atau bahkan membuat secara manual table kegiatan.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam sebuah kehidupan,
terutama bagi peserta didik. Dengan adanya pendidikan maka peserta didik
akan mendapatkan ilmu pengetahuan untuk keberlangsungan hidupnya.
Pendidikan yang baik akan membentuk karakteristik yang baik,
menumbuhkan kemampuan untuk berpikir logis, bersifat kritis dan kreatif.
Begitu pula dengan strategi, prinsip, serta teknik belajar yang baik akan
membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya menjadi lebih
optimal terkhususnya untuk menghadapi ujian. Hal ini dapat membantu
kesuksesan dan kelancaran ujian peserta didik. Kemudian peserta didik
diharapkan akan lebih berkembang dan mudah memahami suatu proses
pembelajaran dalam suatu pendidikan.

3.2 Saran

Alangkah baiknya peserta didik diharapkan memiliki strategi, prinsip, dan


teknik belajarnya masing-masing. Hal ini diperlukan agar perkembangan diri
peserta didik menjadi lebih optimal. Penyesuaian ini disesuaikan dengan kadar
kemampuan peserta didik sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan
dalam melakukan pengembangan diri serta potensi dari dalam peserta didik itu
sendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arviani, H., Claretta, D., & Achmad , Z. A. (2021). Peningkatan Kualitas Belajar
Siswa dengan Teknik Pomodoro, Cornell Notes dan Feynman di Sanggar
Belajar Professor Kota Madiun. Khidmatuna: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 2(1), 67-85.

Fathoni, M. (2017). Strategi peningkatan hasil ujian nasional di SMP Al Irsyad Al


Islamiyyah Purwokerto tahun pelajaran 2016/2017. Jurnal Kependidikan,
5(1), 91-102.

Ghani, S., & Zharfa, M. (2020). Pengaruh Penghapusan Ujian Nasional Terhadap
Motivasi Belajar Peserta Didik Di Masa Pandemi. JPT: Jurnal Pendidikan
Tematik, 1(3), 184-196.

Muslim, A. H., & Wakhid, I. (2018). Analisis Strategi Belajar Mandiri Siswa
Kelas VI Dalam Menghadapi Ujian Di Sekolah Dasar. Jurnal Kiprah, 6(2),
25-31.

Tuloli, M. S., Latief, M., & Rohandi, M. (2019, December). Stop Beri Siswa
Pintar Nilai Tinggi: Prototype Penerapan Spaced Repetition Sebagai
Indikator Usaha Belajar Siswa. In SemanTECH (Seminar Nasional
Teknologi, Sains dan Humaniora) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-128)

Wang, X. (2010). Turning Time From Enemy into an Ally using the Pomodoro
Technique. Agility Across Time and Space: Implementing Agile Methods in
Global Software Projects. Bab 10: 149-166.

Yusuf, A. (2021). Efektifitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Desensitisasi


Sistematis Untuk Mereduksi Kecemasan Menghadapi Ujian Semester
Mahasiswa. Jurnal Panrita, 1(2), 62-67.

Anda mungkin juga menyukai