FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, taufiq,
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan juga kami ucapkan
terima kasih kepada Ibuk Zakiah. M,Ag selaku dosen mata kuliah Program
kita terhadap Makkiyah dan Madaniyah. Oleh sebab itu penting bagi kami
adanya kritik, saran, dan usulan untuk memperbaiki makalah yang kami
Semoga makalah ini dapat dipahami dengan mudah bagi siapapun yang
membacanya dan juga dapat berguna bagi kami pribadi. Demikian yang
PENULISAN
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………….
Kata Pengantar…………………………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Rumusan Masalah...………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………….
BAB I
PEMBAHASAN…………………………………………………………………….
A. Cita-cita Pelajar….…………………….....
………………………………….
B. Tujuan Pendidikan………….………..
……………………………………….
C. Kesuksesan Ilmu.
…………………………………………………………….
D. Menjadi Ulama…………………...………….…….
…………………………
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………
DAFTAR .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cita-cita, tujuan, dan harapan setiap anak didik sejak kecil perlu
ditumbuhkan dalam pendidikan, agar sejak dini anak didik terarah,
kemampuan, hobi dan bakatnya terutama pada jenjang pendidikan yang
akan dilaluinya. Setiap aktivitas yang dilalukan manusia harus ada harapan
dan tujuan, tak ada manfaatnya sebuah aktivitas tak ada arah tujuan yang
dicita-citakan, apalagi berurusan dengan pendidikan. Manusia yang hidup
memang harus mempunyai cita-cita, tujuan dan harapan yang
menggairahkan semangat kerja, semangat usaha, dan semnagat belajar dan
bekerja. Tak berarti orang hidup tanpa cita-cita, tanpa tujuan, dan tanpa
harapan dampaknya membuat lemah semangat belajar dan semnagt etos
kerja. Sebagian orang mengatakan, bahwa hidup tanpa cita-cita bagaikan
langit tanpa bintang. Cita-cita yang digantung seorang pelajar hendaknya
lebih tinggi dan lebih besar, jangan lebih kecil. Cita-cita yang besar iniah
yang akan membuat seseorang menjadi besar. Syair Arab mengatakan:
ق القُ َرى َوالرُّ َح ِل ِ َت ْال ِجب
3َ ْال َو ِه َّمتُهُ فَو ُ ُْكن َرحا ً ِرحْ لُهُ نَح
Jadilah orang yang kakinya berada di bawah gunung, namun cita-citanya
berada di atas bintang Tsuraya dan Saturnus.
C. Tujuan Masalah
a.Untuk mengetahui hadist cita-cita
b. Untuk mengaetahui tujuan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Terjemahan
Dari Abdullah bin Mas'ud berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Tidak iri
(hasad) yang diperbolehkan, kecuali pada dua orang: seseorang yang diberi
kekayaan harta oleh Allah, lalu dikuasakan atas belanjakannya pada jalan
kebenaran. Dan seorang yang diberi hikmah (ilmu yang bermanfaat) oleh
Allah SWT, ia amalkan dan ia ajarkannya kepada orang lain" (HR. Muttafaq
Alaih).
احبِهَا
ِ صَ ِتمي المرء أن يَ ُكونَ لَهُ ِم ْث ُل هَ ِذ ِه النَّ ْع َم ِة َم َع بَقَالِهَا ل
Cita-cita seseorang memiliki seperti nikmat ini serta utuhnya nikmat itu bag
pemilik nya
Iri ghithah seperti di atas diperintahkan bagi setiap orang karena termasuk bagian
dari berbalap dalam kebaikan (fastabiqul khayrat), terutama bagi pelajar perlu
mempunyai cita-cita yang tinggi supaya dapat memotivasi hidup dalam perjuangan
mencapai cita-cita yang tinggi itu. Dalam pepatah bahasa Arab sebagaimana di atas
dikatakan Jadilah engkau seorang manusia sekalipun kakinya di bawah gunung
tetapi cita-citanya di atas bintang tsurayya dan zuhal". Dalam mendidik
anak sejak kecil perlu ditumbuhkan cita-cita, agar dapat mende lebih giat
belajarnya dan terarah jenjang serta jurusan pendidikan y akan ditempuh.
Iri ghibthah identik dengan cita-cita atau harapan ingin menjadi orang sukses
seperti orang lain yang telah sukses. Cita-cita yang inginkan konkret karena telah
melihat bukti nyata di tengah tepi masyarakat.
B. Tujuan Pendidikan
يف ّ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ْال ُمْؤ ِمنُ ْالقَ ِويُّ غ ْي ٌر َوَأ َحبُّ ِإلَى هَّللا ِ ِم ْن ْال ُمْؤ ِم ِن ال
ِ ض ِع َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا َ ََأبِي هُ َر ْي َرةَ ق
َ َال ق
َوفِي ُك ِّل َخ ْي ٌر احْ ِرضْ َعلَى َماينفعك واستعن باهلل وال تعجز وإن أسنانك شيء فال تقل أو الي فعلت كاكذا وكذا
) هللا وما شاء فعل فإن لو تفتح عمل الشيطان (رورمسلم3ولكن قل قدر
1 Kosakata(mufradat)
a =Kuat baik jasmani dan rohani lawan dari al-dha'if.
b =Pada masing-masing dari keduanya yakni mukmin kuat dan mukmin
lemah.
c =Usahakan sungguh-sungguh.
d =Lemah
e. =Dan jika engkau ditimpa suatu musibah
f. =Katakanlah itu sudah ketentuan Allah.
g. =Membuka perbuatan setan.
2. Terjemahan
Dari Abu Hurairah ra, berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Seorang mukmin
yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang
lemah, dan pada masing-masing adalah baik. Usahakan sungguh-sungguh
mengerjakan sesuatu yang berguna bagi engkau, mintalah bantuan kepada Allah
dan jangan engkau lemah. Jika engkau terkena sesuatu musibah, jangan engkau
mengatakan: Andaikan saya berbuat begini niscaya begini. Akan tetapi katakanlah:
Telah ditakdirkan Allah dan sesuatu yang dikehendaki Allah pasti terjadi.
Sesungguh- a kata "andaikata membuka perbuatan setan." (HR. Muslim).
Pesan penting dari Hadis diatas adalah membentuk manusia kmin yang kuat atau
berkualitas baik dari segi jasmani maupun segi rohani. Mukmin berkualitas ini
lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT. daripada mukmin yang lemah.
Al-Qurthubi menjelaskan makna mukmin kuat dalam kitab Doll al-Filliki adalah
mukmin yang kuat badan dan jiwanya serta kuat cita citanya untuk melaksanakan
tugas-tugas ibadah seperti haji, berpuasa dan amar makruf nahi mungkar. Al-
SunAl-Sunfy pensyarah Sunan Ib Majah menjelaskan makna mukmin kuat adalah
kuat dalam berbuat kebaikan, kuat bertahan dalam melaksanakan taat, kuat sabar
ketika tertimpa musibah dan bangkit mengatur maslahat dengan memerhati lian
berbagai sebab dan berpikir tentang akibat. Imam al-Nawawi dalam Syarah
Muslim menyatakan makna kuat di sini adalah memiliki jiwa yang kuat bercita-cita
dalam urusan akhirat, segera berjihad (berjuang) melawan musuh, kuat bercita-cita
dalam amar makruf nahi mungkar, sabar atas segala penderitaan, mencintai shalat
puasa dan ibadah lain, serta memeliharanya sebaik mungkin.