Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HADITS TENTANG KEUTAMAAN PENDIDIK


Dosen Pengampu:
Hendrayadi, S.Pd.,M.Pd

Di susun oleh:
Abdul Aziz 221012100231
Aulia Rahma M 221012100077
Hasanah 221012100080
Siti Mutmainnah 221012100392

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Syukur Al-hamdulillâh, segala puja dan puji penulis haturkan ke hadirat
Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan hidayah-Nya yang telah
menganugerahkan kepada penulis, sehingga berhasil menyelesaikan penulisan
makalah ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada pendidik pertama,
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sosok guru agung yang telah
menggariskan kepada kita secara garis besar rambu-rambu pendidikan islam
yang tertuang dalam hadis-hadis beliau sehingga dapat mengangkat derajat dan
martabat manusia sebagaimana mestinya. Namun, karena keterbatasan-
keterbatasan yang ada pada penulis, berkaitan dengan pengetahuan penulis,
literatur, serta keterbatsan waktu. Penulis bersyukur ternyata dalam
keterbatasan-keterbatasan itu ternyata banyak pula mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dengan izin Allah SWT pada akhirnya makalah yang
berjudul: “Hadit Tentang Keutamaaan Pendidik” dapat selesai walaupun masih
banyak kesalahan dan kekurangan.

Pamulang, 22 September 2023


Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………... i


Daftar Isi …………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………..
C. Tujuan ……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
1. Hadits Tentang Keutamaan Pendidik yang di Doakan Penduduk 2
Bumi ……………………………………………………………..
2. Hadits Tentang Keutamaan Pendidik yang Mendapatkan Pahala 4
Berkelanjutan …………………………………………………….
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………… 7
Daptar Pustaka …………………………………………………………... 8

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hadits sebagai sumber ajaran islam kedua, yang tidak dapat dipisahkan
dari Al Qur’an. Hadits berfungsi mengkhususkan ayat yang menunjukan makna
yang masih umum kepada obyek makna yang khusus, memberi batasan atas
makna-makna yang mutlak,menerangkan dan menetapkan makna- makna ayat
yang masih samar, sebagaimana ia juga menafsiri dan membatalkan hukum
(naskh) sebagian ayat Al-Qur’an.
Untuk tujuan itu, maka kajian ini bermaksud menyoroti sebagian hadits-
hadits yang perlu kita ketahui. Satu hal yang menarik dalam ajaran islam adalah
penghargaan islam yang sangat tinggi terhadap guru. Islam memuliakan
pengetahuan, pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar. Tak
terbayangkan terjadinya perkembangan pengetahuan tanpa adanya orang yang
belajar dan mengajar, tidak terbayangkan adanya belajar dan mengajar tanpa
adanya guru. Karena islam adalah agama, maka pandangan tentang guru,
kedudukan guru, tidak terlepas dari nilai-nilai kelangitan1. Oleh karena itu
timbulah beberapa pertanyaan tentang apa saja keutamaan pendidik.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Hadits tentang keutamaan pendidik yang didoakan oleh
penduduk bumi?
b. Bagaimana hadits tentang keutamaan pendidik yang mendapat pahala
yang berkelanjutan?
C. Tujuan Masalah
a. Mengetahui dan menjelaskan hadits tentang keutamaan pendidik yang
di doakan oleh penduduk bumi
b. Mengetahui dan menjelaskan hadits tentang keutamaan pendidik
mendapatkan phala berkelanjutan

1
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. (Bandung : Remaja Rosda
Karya, 1994). 76

1
BAB II
PEMBAHASAN

HADITS KEUTAMAAN PENDIDIK


Sebelum kita merajuk pada hadits tersebut, penting kita harus mengetahui
tentang pengertian pendidik/ guru.
Pengertian guru secara umum adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
upaya perkembangan jasmani dan rohani peserta didik baik kognitif, afektif,
maupun psikimotorik agar mencapai tingkat kedewasaan sehingga ia mampu
menunaikan tugas kemanusiaannya baik sebagai khalifah fi al-ardl maupun
abdullah sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam. Sementara itu pengertian
pendidik (guru) dalam arti khusus adalah orang yang bekerja dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yang memiliki kecakapan serta keahlian dibidangnya
secara professional serta mendapat sertifikat mengajar secara resmi.
Dalam konteks pendidikan islam, guru dikenal dengan pendidik yang
merupakan terjemahan dari berbagai kata yakni murabbi, mu’allim dan mua’dib.
Ketiga term itu, mempunyai makna yang berbeda, sesuai dengan konteks
kalimat, walaupun dalam konteks tertentu mempunyai kesamaan makna.
Sedangkan untuk istilah mu’allim, pada umumnya dipakai dalam membicarakan
aktivitas yang lebih terfokus pada pemberian atau pemindahan ilmu pengetahuan
dari seseorang yang tahu kepada seseorang yang tidak tahu. Adapun istilah
muaddib lebih luas dari istilah mua’llim dan lebih relevan dengan konsep
pendidikan islam. Seorang guru melakukan tugasnya tanpa menuntut upah,
karena guru sesungguhnya adalah pewaris para nabi, dan nabi didalam
menjalankan tugasnya tidak megharapkan materi sedikitpun. Akan tetapi guru
juga manusia yang tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan hidup, ia membutuhkan
materi untuk menyambung kehidupannya, bahkan untuk menjalankan
profesinya sebagai guru, ia memerlukan segala sesuatu untuk menunjang
profesinya tersebut, termasuk di dalamnya keperluan materi2.
Keutamaan seorang pendidik sangatlah banyak, diantaranya adalah

2 QS. Yasin 21

2
1. Akan di Do’akan oleh Penduduk Bumi
Berkaitan dengan hal ini, terdapat hadits berikut:
‫اْل َح ُر‬ َ ‫ي قال ذُك َِرللاِ صلّى للا عليه وسلّم َر ُجالَ ِن اَ َحدُهُ َما‬
َ ْ ‫عابِد ٌَو‬ َّ ‫ع ْن ابي امامة البا ِه ِل‬ َ
‫لى اَدْنَاكُ ْم‬
َ ‫ع‬ َ ‫لى العَابِ ِد َكفَضْلي‬ َ ‫ع‬ ْ َ‫رسول للا صلّى للا عليه وسلّم ف‬
َ ‫ض ُل العَا ل ِِم‬ ْ ‫عا ِل ٌم فقال‬
َ
َ‫ضيْن‬ َ ْ ‫ت ِو‬
ِ ‫اْل َر‬ ِ ‫س َم َوا‬ َ ‫ث ُ َّم قال رسول للا صلّى للا عليه وسلّم ا َِّن‬
َّ ‫للا َو َمالَ ءِ َكتَهُ َواَ ْه َل ال‬
)‫اس ا ْل َخي ِْر (رواه الترمذي‬ ِ َّ‫لى ُمعَلَّ َم الن‬
َ ‫ع‬ َ َ‫صلُّ ْون‬
َ ُ‫َحتَّى النَّ ْملَةَ فِ ْي ُج ْه ِرهَا َو َحتَّ ا ْل ُح ْوتَ ِلي‬
a. Arti Kata Hadits

sehingga ‫َحتّى‬ kelebihan ‫ض ِل‬ ْ َ‫ف‬


semut َ‫النَّ ْملَة‬ Seoarang ‘alim ‫ا ْل َعال ِِم‬
Dalam ‫فِي ُج ْه ِرهَا‬ Bagaikan ‫َكفَضْلي‬
sarangnya kelebihanku
Dan sehingga ‫وحتّى‬ Yang paling ‫اَدْنَاكُ ْم‬
rendah
diantaramu
Memohon َ‫صلُّ ْون‬
َ ُ‫ِلي‬ sesungguhnya ‫اَ ّن‬
rahmat
Orang yang ‫ُم َعلَّم‬ Allah ‫للا‬
َ
mengajarkan
manusia ‫اس‬ ِ َّ‫الن‬ Dan malaikatnya ُ‫َو َمالَءِ َكتَه‬
kebaikan ‫ا ْل َخي ِْر‬ Dan ahli langit ‫َواَ ْه َل‬
‫ت‬ َّ ّ‫ال‬
ِ ‫س َموا‬
Dan penduduk َ‫ضيْن‬ َ ْ ‫َو‬
ِ ‫اْل َر‬
bumi
b. Terjemahan hadits
“Dari abu umamah albahily berkata: di ceritakan kepada Rasulullah saw,
dua orang laki-laki, yang satu abid (orang yang banyak beribadah) dan yang
satu lagi’alim (orang yang banyak ilmu). Maka Rasulullah saw bersabda:
kelebihan seorang ‘alim di bandingkan orang yang beribadah adalah bagaikan

3
kelebihanku dari pada seorang kamu yang paling rendah. Kemudian Rasulullah
saw bersabda (lagi): sesungguhnya Allah, dan malaikatnya, penduduk langit,
dan penduduk bumi sampai semut yang berada dalam sarangnya serta ikan
berselawat (memohon Rahmat) untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia (pendidik, guru).” (HR. At tirmidzi)
c. Sarah/Penjelasan Hadits
Kedudukan guru yang demikian tinggi ini karena guru adalah sosok yang
istimewa diantara makhluk-makhluk-Nya.
Allah memberikan rahmat dan barakah kepada guru. Selain itu, malaikat dan
penduduk langit dan bumi termasuk semut yang berada dalam sarang, ikan
yang berada dalam laut mendoakan kebaikan untuk guru yang mengajar orang
lain. Ini semua adalah keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada guru.

2. Mendapat Pahala Berkelanjutan


Sehubungan dengan keutamaan ini ditemukan hadis sebagai berikut:
ْ ‫ْل‬
‫مِن‬ َّ ِ‫ع َملُهُ إ‬ َ َ‫سا ُن ا ْنق‬
َ ‫ط َع‬ ِ َ‫سلَّ َم قَا َل إِذَا َمات‬
َ ‫اْل ْن‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ِ َّ ‫ع ْن أَبِي ه َُري َْرةَ أَ َّن َرسُو َل‬
َ
‫ )رواه مسلم وأحمد النسائي‬3ُ‫صالِح يَ ْدعُو لَه‬ َ ‫اريَة َو ِع ْلم ُي ْنتَفَ ُع بِ ِه َو َولَد‬
ِ ‫صدَقَة َج‬ َ ‫مِن‬ ْ ‫ثَالَثَة‬
( ‫والترمذى والبيهقى‬

a. Arti kata Hadits

Dari tiga hal ‫مِن ثَالَث‬


ْ apabila ‫اذَا‬
Shadaqah ‫ص َدقَة‬
َ meninggal َ‫َمات‬
jariyah ‫ار َية‬
ِ ‫َج‬
ilmu ‫ع ْلم‬
َ manusia َ ‫اْل ْن‬
‫سا ُن‬ ِ
Yang ‫ُي ْنتَ َف ُع‬ terputuslah َ َ‫اِ ْنق‬
‫ط َع‬
bermanfaat
Anak shaleh َ ‫َولَد‬
‫صلِح‬ amalnya ُ‫ع َملُه‬
َ

3 Muslim, Op.cit., Juz 5, h. 73

4
Yang ُ‫َيدْع ُْولَه‬ kecuali َّ ِ‫ا‬
‫ْل‬
mendo’akannya

b. Terjemahan Hadits
“Abu Hurairah meriwatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Apabila
manusia telah meninggal dunia terputuslah amalannya kecuali tiga hal, yaitu:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya”.(
HR. Muslim, Ahmad Annasai, Tirmidzi dan Baihaqi)

c. Sarah/ Penjelasan hadits

Dalam hadis di atas terdapat informasi bahwa ada tiga hal yang selalu diberi
pahala oleh Allah pada seseorang kendatipun ia sudah meninggal dunia. Yaitu;
(1) sedekah jariyah (wakaf yang lama kegunaannya), (2) ilmu yang bermanfaat,
dan (3) doa yang dimohonkan oleh anak yang saleh untuk orang tuanya.
Sehubungan dengan pembahasan ini adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu
yang diajarkan oleh seseorang ('âlim, guru) kepada orang lain dan tulisan
(karangan) yang dimaksudkan oleh penulis untuk dimanfaatkan orang
lain.4 Pahala yang berkelanjutan merupakan salah satu keutamaan yang bakal
diperoleh oleh pendidik (guru).
Keutamaan ini diberikan kepada guru karena ia sudah memberikan sesuatu yang
sangat vital dalam kehidupan manusia. Al-Ghazali mengemukakan bahwa
Hasan al-Bashri berkata: Kalau sekirarnya orang-orang berilmu tidak ada,
niscaya manusia akan bodoh seperti hewan, karena hanya dengan mengajar, para
ulama dapat menaikkan orang banyak dari tingkat kehewanan ke tingkat
kemanusiaan.5 Selain dengan mengajar, seorang alim/guru juga dapat
menyebarluaskan ilmu kepada orang lain melalui aktivitas karang mengarang.

4 Abdurrahmân Ibn Abî Bakr Abû al-Fadhl al-Suyûthiy, Syarah al-Suyûthiy 'alâ Muslim, Juz 4, h.
228 dalam al-Maktabah al-Syâmilah.
5
Al-Ghazali, Op.cit., h. 40

5
Dalam hadits lain di sebutkan: ”Barang siapa yang memberikan petunjuk kepada
seseorang, maka ia mendapatkan pahala sebanding dengan pahala orang yang
mengikuti petunjuknya tanpa berkurang sedikitpun”. (At-Tirmidzi hadits nomor
2674).

Istilah al-ajru (pahala) dalam Al-Qur’an setidaknya ada 4 pengertian, antara lain:

1. Al-ajru berarti balasan ketaatan


2. Al-ajru berarti balasan dalam bentuk materi daripekerjaan yang telah
dilakukan. Allah
3. Al-ajru berarti mahar pernikahan
4. Al-ajru berarti nafkah untuk wanita-wanita yang menyusui

Menurut hadits-hadits di atas maka betapa besarnya pahala yang


didapatkan oleh para guru dengan mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya.
Gambarannya kalau satu orang saja yang diajari oleh guru mempraktekan ilmu
yang diajarkannya maka ia akan mendapatkan pahala dan guru yang
mengajarkan ilmu tersebut akan mendapatkan pahala juga, bisa dibayangkan
bagaimana kalau guru tersebut memiliki berpuluh-puluh ribu murid. Seorang
guru, ustadz atau kiai yang sudah bertugas dan membaktikan dirinya sekian
puluh tahun lamanya, mendidik dan mengajar murid-murid dan santri-santrinya,
maka berapa banyak pahala yang mereka dapatkan.

Kehidupan dunia telah kita yakini dan memang telah terbukti sebagai
kehidupan yang sementara. Dalam konsepsi Islam, mati bukanlah akhir dari
segalanya, tapi justru mati itu merupakan awal kehidupan yang panjang, yaitu
kehidupan akhirat dan setiap orangpasti mengiginkan kebahagiaan di akhirat,
karenanya di dalam berdo’a, hendaknya seseorang selalu meminta kebaikan di
akherat selain kebaikan di dunia.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengertian guru secara umum adalah orang yang bertanggung jawab


terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani peserta didik baik kognitif,
afektif, maupun psikimotorik agar mencapai tingkat kedewasaan sehingga ia
mampu menunaikan tugas kemanusiaannya baik sebagai khalifah fi al-ardl
maupun abdullah sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam
Kedudukan guru yang demikian tinggi ini karena guru adalah sosok yang
istimewa diantara makhluk-makhluk-Nya. Sehingga pendidik mempunyai
keutamaan yang sangat luar biasa diantaranya seperti yang sudah di jelaskan
diatas diantaranya:
1. Seorang pendidik akan selalu di doakan oleh penduduk bumi
2. Seorang pendidik akan mendapat pahala yang berkelanjutan

Keutamaan ini diberikan kepada guru karena ia sudah memberikan


sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Al-Ghazali mengemukakan
bahwa Hasan al-Bashri berkata: Kalau sekirarnya orang-orang berilmu tidak ada,
niscaya manusia akan bodoh seperti hewan, karena hanya dengan mengajar, para
ulama dapat menaikkan orang banyak dari tingkat kehewanan ke tingkat
kemanusiaan.
Demikian makalah ini kami sampaikan, mudah-mudahan dengan
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Besar harapan kami kritik dan saran yang membangun sehingga penulis bisa
lebih baik dalam penulisan makalah berikutnya.

7
DAPTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1994). 76
Quran Surah. Yasin :21
Muslim, Op.cit., Juz 5, h. 73
Abdurrahmân Ibn Abî Bakr Abû al-Fadhl al-Suyûthiy, Syarah al-Suyûthiy
'alâ Muslim, Juz 4, h. 228 dalam al-Maktabah al-Syâmilah.
Al-Ghazali, Op.cit., h. 40
Abdul Majid. 2012.Hadits Tarbawi. Jakarta:Kencana Prenada Media Grup
Abdur Rahman bin Abi Bakar AbuAal- Fadhl As Suyuthi, SyarahAas Suyuti Ala
Muslim, juz IV
Bukhari Umar, 2012, Hadits Tarbawi. Jakarta: Amzah

Anda mungkin juga menyukai