Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pada Mata Kuliah
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Dosen Pengampu: Ns. Mardiyanti, S.Kep., M.Kep., M.D.S.
Dosen Pengajar: Dr. Kholid al Walid, M.Ag
Dr. Ita Yuanita, S.Kp., M.Kes

Disusun oleh:

Dara Suci Henarta 11211040000037

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JULI/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini. Shalawat
serta salam tak lupa kita lantunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
ke zaman terang benderang saat ini.

Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Integrasi
Ilmu Islam dengan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan” dengan tepat waktu. Makalah disusun
untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Modul Islam dan Ilmu Pengetahuan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mardiyanti M.Kep., MDS selaku dosen pengampu serta
Ibu Dr. Ita Yuanita, S.Kp., M.Kes dan Bapak Dr. Kholid al Walid, MA selaku dosen pengajar.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Dengan harap saya sebagai penyusun makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi
para pembaca mengenai “Konsep Integrasi Ilmu Islam (Islamisasi Ilmu) dengan Ilmu
Kedokteran dan Kesehatan serta Integrasi Ilmu Islam dengan Ilmu Keperawatan”.
Kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman yang saya miliki sebagai penyusun terbatas,
tentu masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah. Saya sadar bahwa kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu,saya sebagai penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar kedepannya makalah yang kami buat dapat lebih
baik lagi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tangerang, 01 Juli 2023

Dara Suci Henarta

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5
2.1. Konsep Integrasi Ilmu Islam dengan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan ............... 5
2.1.1. Pengertian Integrasi Ilmu ....................................................................................... 5
2.1.2. Model-Model Integrasi Ilmu ................................................................................... 5
A. Islamisasi Ilmu (Ismail Faruqi dan Muhammad Naquib al-Attas) .............................. 5
B. Jaring Laba-laba (Amin Abdullah) ............................................................................ 7
C. Pohon Ilmu (Imam Suprayogo) ................................................................................. 9
D. Iman Memandu Ilmu (Nanat Fatah Nasir) ................................................................. 9
2.1.3. Pengertian Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Islam .................................... 10
2.1.4. Perhatian Islam Terhadap Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan .................... 11
2.1.5. Perbedaan dan Persamaan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Islam dengan Ilmu
Kedokteran dan Kesehatan Umum, dan Apa Manfaatnya Bagi Kehidupan Masyarakat
11
2.2. Integrasi Ilmu Islam dengan Ilmu Keperawatan, Ilmu Farmasi, dan Ilmu
Kesehatan Masyarakat ....................................................................................................... 13
2.2.1. Pengertian Ilmu Keperawatan.............................................................................. 13
2.2.3. Perbedaan dan Persamaan Ilmu Keperawatan Islam dengan Ilmu
KeperawatanUmum, dan Apa Manfaatnya Bagi Kehidupan Masyarakat ...................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 15
3.1. Kesimpulan............................................................................................................ 15
3.2. Saran...................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Agama Islam diturunkan Allah SWT mengandung nilai ajaran untuk
kehidupan umat manusia secara menyeluruh, baik di dunia maupun di akhirat. Ajaran
agama Islam, bersumberkan wahyu Illahi, sehingga memberikan dasardasar pedoman
yang objektif, yang berlaku umum (universal) bagi seluruh umat manusia di muka
bumi.Agama Islam yang bersumberkan pada kitab wahyu Al-Quran yang menjadi
sumber pencerahan dan pembelajaran di mana didalamnya berisi mengenai hal-hal
seperti; mengajar dan mendidik umat manusia untuk berfikir, dan menganalisis serta
mensintesisikan tentang unsurunsur kejadian alam semesta beserta isinya.

Dalam dunia Islam, muncul berbagai ide, gagasan, guna mengejar


kemunduran ilmu dari Barat dalam bidang teknologi dan sains. Menurut Al Faruqi
contohnya, mengusulkan ide atau gagasan mengenai Islamisasi ilmu pengetahuan. Al-
Faruqi berpendapat, Islamisasi ilmu pengetahuan adalah mengislamkan kembali
disiplin ilmu atau lebih tepatnya menghasilkan karya berupa buku-buku sebagai acuan
di perguruan tinggi dengan memperdalam disiplin ilmu modern ke dalam wawasan
bernuansa Islam, dimanasebelum melakukan itu terlebih dahulu dilakukan studi kritis
terhadap kedua sistem disiplin ilmu tersebut.Naquib al-Attas seorang cendekiawan
dan filsuf muslim di Malaysia yang tidak sependapat dengan ide sekulerisme ala
Barat, Ia mengatakan bahwa pendidikan yang Islami bertujuan menjadikan manusia
yang berakhlak. Tegasnya, “manusia yang berakhlak” ialah manusia yang mampu
menghadapi dunia beragam tanpa meniadakan identitasnya.Pendapat iaini
memperkuat gagasannya Al Faruqi tentang penolakannya terhadap pemisahan ilmu
dan agama. Untuk mengaplikasikan ide dan gagasannya, Al-Attas mendirikan
perguruan tinggi di Kuala lumpur yakni International Institute of Islamic Thought and
Civilization (ISTAC) (Aripudin, 2016: 162).

Islam sebagaimana terdapat di dalam Al-Qur'an, Al-Hadis, sejarah dan filsafat


sangat memberi perhatian terhadap perlunya pengembangan ilmu kedokteran dan
kesehatan, serta mendorong mengembangkan industri obat-obatan, rumah sakit, dan
berbagai peralatan medis lainnya. Sesuai dengan sifatnya sebagai ajaran dasar yang
mengandung isyarat dan prinsip yang bersifat umum, khususnya yang berkaitan
dengan masalah sosial kemasyaraktan dan ilmu pengetahuan.

3
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian integrasi ilmu?
2. Apakah model-model intergrasi ilmu?
3. Apakah pengertian ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan?
4. Bagaimana perhatian Islam terhadap ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan?
5. Apa saja perbedaan dan persamaan ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan umum
dan apa manfaatnya bagi kehidupan masyarakat?
6. Apa pengertian ilmu keperawatan?
7. Bagaimana perhatian Islam terhadap ilmu keperawatan?
8. Apa saja perbedaan dan persamaan ilmu keperawatan dengan ilmu
keperawatan umum?
9. Apa manfaat ilmu keperawatan islam bagi kehidupan masyarakat?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian integrasi ilmu
2. Mengetahui berbagai model integrasi ilmu
3. Mengetahui tentang ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan
4. Mengetahui perhatian Islam terhadap ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan
5. Mengetahui perbedaan dan persamaan ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan
umum dan manfaat bagi kehidupan
6. Mengetahui pengertian ilmu keperawatan
7. Mengetahui perhatian Islam terhadap ilmu keperawatan
8. Mengetahui perbedaan dan persamaan ilmu keperawatan dengan ilmu
keperawatan umum
9. Mengetahui manfaat ilmu keperawatan islam bagi kehidupan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Integrasi Ilmu Islam dengan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
2.1.1. Pengertian Integrasi Ilmu
Integrasi ilmu dimaknai sebagai sebuah proses menyempurnakan atau
menyatukan ilmu-ilmu yang selama ini dianggap dikotomis sehingga menghasilkan
satu pola pemahaman integrative tentang konsep ilmu pengetahuan. Oleh
Kuntowijoyo, menyebutkan bahwa pokok dari konsep integrasi adalah penyatuan
(bukan sekedar penggabungan) antara wahyu tuhan dengan temuan pikiran manusia.
Integrasi ilmu tidak hanya sekedar menggabungkan ilmu agama dan ilmu
umum saja, akan tetapi integrasi ilmu merupakan sebuah upaya untuk menyatukan
ilmu agama yang bersumber dari wahyu dan ilmu umum sebagai temuan hasil
pemikiran manusia. Integrasi ilmu tersebut harus dengan prinsip tidak mengucilkan
keagungan wahyu dan tidak mengucilkan manusia itu sendiri sebagai ciptaan Allah
SWT (Kuntowijoyo, 2005) dikutip dalam (UII, 2019).

2.1.2. Model-Model Integrasi Ilmu

A. Islamisasi Ilmu (Ismail Faruqi dan Muhammad Naquib al-Attas)


Faktor utama yang melatarbelakangi munculnya gagasan
Islamisasi Ilmu pengetahuan Al-Faruqi adalah kondisi kehidupan umat Islam
yang dinilainya terbelakang dalam berbagai aspek. Baginya solusi terbaik
keluar dari jeratan tersebut adalah dengan cara merekonstruksi sikap, pola
hidup, dan pola pikir umat Islam melalui paradigma keilmuan dan
pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Untuk mempermudah proses Islamisasi Al-Faruqi mengemukakan


langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:(IsmailRajial-Faruqi,1989).

1. Penguasaan disiplin ilmu modern. Disiplin ilmu dalam tingkat


kemajuannya sekarang di Barat harus dipecah-pecah menjadi kategori-
kategori, prinsip-prinsip, metodologi-metodologi, problema-
problema dan tema-tema. Penguraian tersebut harus mencerminkan
daftar isi sebuah pelajaran. Hasil uraian harus berbentuk kalimat-
kalimat yang memperjelas istilah-istilah teknis, menerangkan kategori-

5
kategori, prinsip, problema dan tema pokok disiplin ilmu-ilmu
Barat dalampuncaknya.

2. Survei disiplin ilmu. Semua disiplin ilmu harus disurvei dan di


esei-esei harus ditulis dalam bentuk bagan mengenai asal-usul
dan perkembangannya beserta pertumbuhan metodologisnya,
perluasan cakrawala wawasannya dan tak lupa membangun
pemikiran yang diberikan oleh para tokoh utamanya. Langkah ini
bertujuan menetapkan pemahaman muslim akan disiplin ilmu yang
dikembangkan di dunia Barat.

3. Penguasaan terhadap khazanah Islam. Khazanah Islam harus


dikuasai dengan cara yang sama. Tetapi disini, apa yang diperlukan
adalah ontologi warisan pemikir muslim yang berkaitan dengan
disiplin ilmu.

4. Penguasaan terhadap khazanah Islam untuk tahap analisa. Jika


ontologi-ontologi telah disiapkan, khazanah pemikir Islam harus
dianalisa dari perspektif masalah-masalah masa kini.

5. Penentuan relevensi spesifik untuk setiap disiplin ilmu. Relevensi


dapat ditetapkan dengan mengajukan tiga persoalan. Pertama, apa yang
telah disumbangkan oleh Islam, mulai dari Al-Qur'an hingga pemikir-
pemikir kaum modernis, dalam keseluruhan masalah yang telah
dicakup dalam disiplin-disiplin moderen. Kedua, seberapa besar
sumbangan itu jika dibandingkan dengan hasil-hasil yang telah
diperoleh oleh disiplin moderen tersebut. Ketiga, apabila ada bidang-
bidang masalah yang sedikit diperhatikan atau sama sekali tidak
diperhatikan oleh khazanah Islam, ke arah mana kaum muslim
harus mengusahakan untuk mengisi kekurangan itu, juga
memformulasikan masalah-masalah, dan memperluas visi disiplin
tersebut.

6. Penilaian kritis terhadap disiplin moderen. Jika relevensi


Islamtelah disusun, maka ia harus dinilai dan dianalisa dari titik
pijak Islam.

7. Penilaian kritis terhadap khazanah Islam. Sumbangan khazanah

6
Islam untuk setiap bidang kegiatan manusia harus dianalisa dan
relevansi kontemporernya harus dirumuskan.

8. Survei mengenai problem-problem terbesar umat Islam. Suatu studi


sistematis harus dibuat tentang masalah-masalah politik, sosial
ekonomi, inteltektual, kultural, moral dan spritual dari kaum muslim.

9. Survei mengenai problem-problem umat manusia. Suatu studi


yang sama, kali ini difokuskan pada seluruh umat manusia,
harus dilaksanakan.

10. Analisa kreatif dan sintesa. Pada tahap ini sarjana muslim harus
sudah siap melakukan sintesa antara khazanah-khazanah Islam dan
disiplin modern, serta untuk menjembatani jurang kemandegan
berabad-abad. Dari sini khazanah pemikir Islam harus
disambungkan dengan prestasi-prestasi modern, dan harus
menggerakkan tapal batas ilmu pengetahuan ke horison yang lebih luas
daripada yang sudah dicapai disiplin-disiplin ilmu modern.

B. Jaring Laba-laba (Amin Abdullah)


M. Amin Abdullah mengkritisi nalar keagamaan yang
berkembang di Indonesia. Ia menyuguhkan konsep Studi Agama sebagai
model yang merubah tradisi pengajian agama bercorak normatif
doktriner ke pendekatan studi agama yang bercorak sosiohistoris dan
rasional filosofis. Teori jaring laba-laba (spider web) yang digagas-nya
berkaitan dengan horison keilmuan Islam, bukan saja bertujuan untuk
mengembangkan kerangka ilmu-ilmu dasar keislaman yang bersifat normatif,
tetapi juga ingin mengintegrasikannya dengan ilmu sekular yang bersifat
empiris rasional.

Pemikiran Amin Abdullah tampak pada karakter khas bangunan


keilmuan yang berwatak teoantroposentris integralistik. Inilah bangunan
paradigma filosofis Amin Abdullah. Menurut Amin Abdullah, ilmu
apapun harus memiliki paradigma kefilsafatan sebahai struktur
fundamental yang melekat pada bangunan keilmuan baik itu ilmu-ilmu
kealaman, ilmu-ilmu sosial, humaniora, ilmu-ilmu agama (‘Ulûm ad-
Dîn), studi agama (religious studies) maupun ilmu-ilmu keislaman.
7
Inilah Paradigma interkoneksitas. Paradigma ini mema-hami kompleksitas
kehidupan yang dihad-api dan dijalani manusia. Suatu hal yang mendasar
pula bahwa setiap bangunan keilmuan apapun, tidak dapat berdiri
sendiri (Zainuddin, 2008).

Menurut (Amin, 2007) bahwa syarat utama untuk membangun


keilmuan yang integrative adalah filsafat ilmu yang spesifik, yang tidak
mengacu pada epistemologi ‘Ulûmad-Dîn dan tidak pula mengacu pada
epistemologi ilmu sekular. Implikasi langsung dari perubahan ini adalah
penisc-ayaan adanya paradigma baru sebagai hal yang sangat pokok dan
memiliki kedudu-kan yang vital dalam wilayah kerja keilmuan.
Kemudian, Amin Abdullah pun merumuskan bangunan keilmuan yang
berwatak teoantroposentris integralistik dengan bentuk skema jaring
laba-laba seperti gambar di bawah ini.

Ada 4 makna dari spider web Amin Abdullah, yaitu:

a) Bahwa setiap item yang terdapat dalam peta memiliki


hubungan-hubungan, walau tidak seluruhnya, antara yang satu
dengan yang lain; inilah yang dimaksud Amin Abdullah
dengan keilmuan integrative
b) Keilmuan itu berpusat pada al-Qur’an dan Sunnah dan secara
hirarkis berkaitan dengan sejumlah pengetahuan sesuai dengan
tingkat abstraksi yang terdapat dalam satu lapis lingkar
menunjukkan kesetaraan dilihat dari tingkat abstraksi.

8
C. Pohon Ilmu (Imam Suprayogo)
Paradigma keilmuan ini disebut dengan “Pohon Ilmu”. Metafora yang
digunakan adalah sebuah pohon yang kokoh, bercabang rindang, berdaun
subur, dan berbuah lebat karena ditopang oleh akar yang kuat. Akar pohon
menggambarkan landasan keilmuan universitas. Ini mencakup kajian bahasa
Arab dan Inggris, filsafat, ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Dahan dan ranting mewakili bidang-bidang
keilmuan universitas yang senantiasa tumbuh dan berkembang, yaitu tarbiyah,
syariah, humaniora dan budaya, psikologi, ekonomi, serta sains dan teknologi.
Bunga dan buah melambangkan keluaran dan manfaat upaya pendidikan, yaitu
keberimanan, kesalehan, dan keberilmuan. Konsep “pohon ilmu”
menempatkan agama sebagai sumber inspirasi dari berbagai macam keilmuan.

D. Iman Memandu Ilmu (Nanat Fatah Nasir)


Konsep integrasi ilmu dengan iman memandu ilmu adalah suatu
pendekatan yang menggabungkan pengetahuan ilmiah dengan keyakinan
agama atau spiritualitas dalam upaya memahami dunia dan fenomena yang
ada di dalamnya. Dalam konsep ini, ilmu digunakan sebagai alat untuk
mempelajari dan memahami alam semesta, melalui pengamatan, eksperimen,
dan analisis rasional. Ilmu dapat memberikan pemahaman tentang hukum-
hukum alam, proses-proses fisik, perkembangan biologis, dan fenomena sosial
yang terjadi di dunia.

Roda sebagai komponen vital sebuah kendaraan melambangkan


kesatuan utuh dari unsur-unsur yang paralel saling menguatkan. Secara fisik
sebuah roda terdiri dari bagian-bagian yaitu: as (poros), velg (dengan jari-
jannya), dan ban luar (ban karet). Ketiga bagian ini bekerja simultan dalam
kesatuan yang harmonis, yakni tata kerja roda. Keilmuan UIN SGD Bandung
mengacu pada filosofi roda sebagai berikut: pertama, poros yang
melambangkan titik sentral kekuatan akal budi manusia yang bersumber dari
nilai-nilai ilahiyah, yaitu Allah sebagai sumber dari segala sumber. Dengan
kata lain, tauhid merupakan pondasi pengembangan seluruh ilmu; kedua, velg
roda yang tersusun dari sejumlah jari-jari, lingkaran dalam dan lingkaran luar,
yang melambangkan ragam jenis ilmu yang berkembang. Setiap ilmu tersebut
memiliki fungsi untuk memahami hakikat hidup (Purwaningrum, Septiana
9
dkk, 2021).

2.1.3. Pengertian Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Islam


Ilmu kedokteran dalam Islam adalah ilmu kedokteran yang berbasis ajaran
Islam, yang ciri-cirinya antara lain berlandaskan tauhid, universalitas, keseimbangan
dan akhlak mulia. Atas dasar itu, maka ilmu kedokteran Islam tidak boleh digunakan
untuk melanggar larangan Tuhan, misalnya tidak digunakan untuk mencederai,
melukai, atau membunuh orang, menggugurkan kandungan; tidak boleh menggunakan
barang-barang yang haram untuk kepen- tingan pengobatan, dan lain sebagainya.
Selain itu, ilmu kedokteran dalam pandangan Islam tidak pula menggunakan hal-hal
yang dapat menimbulkan kemusyrikan, seperti penggunaan cara-cara pengobatan
yang dilakukan para dukun, seperti dengan menggunakan kekuatan jin atau setan,
menggunakan mantra-mantra, jimat, sesajen dan sebagai- nya. Ilmu kedokteran dalam
Islam harus berlandaskan pada kajian dan riset ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan. Hal lain yang harus ditambahkan adalah, bahwa kedokteran Islam juga
harus manusiawi; dalam arti tidak digunakan untuk hal-hal yang merugikan manusia,
atau hal-hal yang merugikan pasien. Adanya kode etik bagi para dokter antara lain,
agar ilmu kedokteran tidak disalahgunakan untuk tujuan- tujuan yang membahayakan
manusia. (Nata, 2018)

Ilmu Kesehatan Islam adalah sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan
kesehatan dan penyembuhan yang diintegrasikan dengan ajaran Islam. Dalam ilmu
ini, pengetahuan medis modern dipadukan dengan konsep-konsep dan etika- etika
Islam dalam memandang kesehatan dan penyembuhan. Ilmu kesehatan Islam
memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kesehatan, yang mencakup aspek
fisik, mental, emosi, dan spiritual.

10
2.1.4. Perhatian Islam Terhadap Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Pandangan Islam terhadap ilmu kedokteran dan kesehatan juga mencakup


pengobatan dan terapi. Islam memperbolehkan penggunaan pengobatan untuk
menyembuhkan penyakit dan mengurangi penderitaan. Nabi Muhammad SAW
sendiri memberikan perharian besat terhadap kesehatan dan pengobatan, serta
mendorong umat Muslim untuk mencari pengobatan saat mereka sakit. Nabi
Muhammad SAW bersabda, “Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Dia
juga menurunkan obatnya.” (HR. Buhkari).
Al-Quran memberikan garis besar tentang ilmu kedokteran dan ilmu
kesehatan, seperti dalam quran surah:

1. Al-Quran dan hadis meminta manusia untuk memerhatikan jasmani agar


mendapatkan kebijaksanaan dan memahami tujuan dari ciptaan-Nya yang
dijelaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 5.
2. Al-Quran dan hadis meminta manusia untuk mempelajari jiwa dan jasmani
hubungan keduanya yang dijelaskan dalam QS. Al-A'raf ayat 32
3. Al-Quran dan hadis memberikan perintah kepada manusia untuk menjaga
kesehatannya dengan makanan yang halal dan baik untuk kesehatan serta
olahraga yang dijelaskan dalam QS. Yunus ayat 57.
4. Al-Quran dan hadis memberi semangat dan motivasi pada orang sakit untuk
sabar dan optimis. (Nata, Studi islam Komperehensif, 2015)

2.1.5. Perbedaan dan Persamaan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Islam dengan Ilmu
Kedokteran dan Kesehatan Umum, dan Apa Manfaatnya Bagi Kehidupan
Masyarakat
Di samping mengajarkan ilmu kedokteran dan kesehatan murni, pendidikan
ilmu kedokteran dan kesehatan Islam membekali pelajarnya dengan perspektif
keislaman. Keunggulan ilmu kedokteran dan kesehatan Islam dibandingkan umum di
antaranya adalah dasar ilmu kedokteran dan kesehatan Islam dibangun atas
epistemologi yang kukuh, yaitu suatu epistemologi berdasarkan pada pandangan
tauhid yang transformatif, komprehensif, dan aktual, yaitu konsep tauhid yang melihat
antara wahyu yang ada dalam Al-Qur’an, alam, dan perilaku manusia sebagai satu
kesatuan yang saling berhubungan secara fungsional (Nata, 2016).
11
Tenaga kesehatan yang memiliki kesadaran etik atas dasar keimanan dan ketakwaan
kepada Allah Swt tidak akan mau melakukan tindakan medis yang diketahui melanggar
hukum agama dan melanggar etik atau sumpah, meskipun dibujuk atau dipaksa. Dalam
praktik kesehatan Islam, di samping otak yang bekerja, perasaan dan keyakinan agama
harus berfungsi sebagai pemandu tindakan. Tenaga kesehatan yang menerapkan nilai-
nilai Islam dalam menjalankan profesinya diharapkan berada di garda terdepan dalam
penelitian ilmiah di bidang kesehatan dan kedokteran dengan menggali hikmah ayat-
ayat Al-Qur’an dan relevansinya dengan sains modern (Nasar, 2023)

12
2.2. Integrasi Ilmu Islam dengan Ilmu Keperawatan, Ilmu Farmasi, dan
IlmuKesehatan Masyarakat
2.2.1. Pengertian Ilmu Keperawatan
Ilmu Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki body of
knowledge yang sangat khas hingga akan selalu mengalami perkembangan.
Keperawatan sebagai sebuah ilmu mempunyai objek formal dan objek material. Objek
formalnya, keperawatan memiliki cara pandang terhadap respon manusia pada masalah
kesehatan serta memberikan bantuan yang kepada individu, kelompok atau masyarakat
yang memiliki ketidakmampuan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan
proses penyembuhan. Sedangkan objek materi, keperawatan mempunyai sebuah bahasan
yang telah disusun secara sistematis dengan mempergunakan metode ilmiah.
Keperawatan merupakan suatu bentuk

pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu


dan kiat keperawatan meliputi aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual yang bersifat
komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun
sakit mencakup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan optimal (Risnah
& Irwan, 2021).

2.2.2. Perhatian Islam Terhadap llmu Keperawatan/farmasi/kesmas


Islam memandang kesehatan sebagai nikmat besar Allah yang diberikan pada
hambaNya, karenanya Rasulullah Saw bersabda dalam H.R. Bukhari yang artinya
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu
senggang”. Islam mengajarkan agar setiap mukmin memilih pola hidup yang baik.
Pola hidup yang baik apabila seseorang sehat secara fisik dan jiwanya. Pola hidup
tersebut meliputi membiasakan hidup sehat (berwudhu, mandi, mengkonsumsi
makanan halal dan bergizi, serta tidak makan berlebihan), menghindari hal yang
mudharat atau melakukanya (menjaga diri dan menghindari dari hal-hal yang
menimbulkan penyakit misalnya bergaul dengan orang ahli zina), serta kemampuan
bersosialisasi dengan lingkungan (Hadi, 2020).

Perhatian Islam terhadap kesehatan masyarakat tercermin pada ajaran-ajaran


operasional syariat Islam yang mengatur relasi diantara sesama manusia. Dengan kata
lain, pandangan Islam tentang kesehatan masyarakat terkait dengan konsepsinya

13
tentang manusia sebagai makhluk sosial, yakni manusia yang hidup dalam suatu
komunitas atau masyarakat (Siroj, Said Aqil, 2012).

2.2.3. Perbedaan dan Persamaan Ilmu Keperawatan Islam dengan Ilmu Keperawatan
Umum, dan Apa Manfaatnya Bagi Kehidupan Masyarakat

Perbedaan pada ilmu keperawatan islam dengan umum adalah pada ilmu
keperawatan islam terdapat integrasi keislaman dalam ilmu keperawatan dengan
berpedoman pada kaidah-kaidah islam dalam melakukan dan meningkatkan kualitas
asuhan keperawatam. Sedangkan pada ilmu keperawatan umum, hanya memberikan
asuhan keperawatan berdasarkan medik dan keperawatan saja tanpa
mempertimbangkan hukum-hukum islam. Sementara, persamaan keduanya ialah
sama-sama mempertimbangkan aspek spiritual pasien dalam memberikan asuhan
keperawatan dan juga sama-sama menerapkan prinsip etik keperawatan
(Wardaningsih & Halawi, 2019).
Adapun manfaat dari ilmu keperawatan bagi kehidupan masyarakat ialah
membantu individu, baik sehat maupun sakit, dengan melakukukan kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan yang bersifat komprehensif meliputi bio-psiko-sosial-kultural.
Terutama keperawatan Islam seorang perawat bukan hanya merawat luka, penyakit,
dan sebagainya, namun perawat juga perlu membantu pasien dalam melaksanakan
ibadah dan memfasilitasi ibadahnya jika terdapat perbedaan agama antara perawat dan
pasien. Di mana hal ini sangat dibutuhkan bagi pasien karena menjadi sumber
kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi masa-masa sakitnya (Zilhadia et al.,
2022).

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Integrasi ilmu merupakan sebuah upaya untuk menyatukan ilmu agama yang
bersumber dari wahyu dan ilmu umum sebagai temuan hasil pemikiran manusia (UII,
2019). Integrasi ilmu adalah sebuah usaha untuk mengembalikan pandangan bahwa
ilmu adalah satu kesatuan, tidak terpisah, dan berasal dari Al-Qur'an-hadist (Al-ayat-
al-quraniyyah) dan alam semesta (Al-ayat- alkawniyyah) (Kartanegara, 2005; Azra,
2013). Gagasan mengenai integrasi keilmuan Islam muncul disebabkan adanya
dualisme atau dikotomi keilmuan antara ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama.
Dikotomi ilmu terlihat adanya pemisahan antara lembaga pendidikan umum dan
lembaga pendidikan agama yang berdampak pada aspek-aspek pendidikan bagi umat
Islam, baik berupa sudut pandang umat terhadap ilmu dan pendidikan, institusi,
maupun sistem pendidikannya.
Islam memandang bahwa ilmu kedokteran dan kesehatan merupakan sarana
yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjaga dan memulihkan kesehatan. Ilmu
kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang kompleks, suatu ilmu yang mengajari
tentang cara menjaga kesehatan manusia dan menyembuhkan manusia dengan
memberikan pengobatan sesuai dengan penyakit dan cedera yang dialami. Islam
sebagaimana terdapat di dalam Al-Qur'an, Al-Hadis, sejarah dan filsafat sangat
memberi perhatian terhadap perlunya pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan,
serta mendorong mengembangkan industri obat-obatan, rumah sakit, dan berbagai
peralatan medis lainnya. Sesuai dengan sifatnya sebagai ajaran dasar yang
mengandung isyarat dan prinsip yang bersifat umum, khususnya yang berkaitan
dengan masalah sosial kemasyaraktan dan ilmu pengetahuan.

3.2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca. Serta penulis mengharapkan pembaca agar memahami konsep integrasi
ilmu islam dengan ilmu kedokteran dan kesehatan serta memahami integrasi ilmu
islam dengan ilmu keperawatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Juhana, H., Natsir, N. F., & Haryanti, E. (2022). Integrasi Ilmu M. Amin Abdullah dan
Kuntowijoyo. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(1), 192-200.
http://jiip.stkipyapisdompu.ac.id/jiip/index.php/JIIP/article/view/397/314. Diakses
pada Sabtu, 01 Juli 2023 pukul 19.00 WIB.
Darwis, M., & Rantika, M. (2018). Konsep Integrasi Keilmuan dalam Perspektif Pemikiran
Imam Suprayogo. Fitra, 4(1).
https://www.jurnal.staitapaktuan.ac.id/index.php/fitra/article/view/57/40. Diakses
pada Sabtu, 01 Juli 2023 pukul 19.15 WIB.
Fajar, R. (2020). Integrasi Ilmu dalam Perspektif Imam Suprayogo dan M. Amin Abdullah.
IAIN Madura. Diambil kembali dari http://etheses.iainmadura.ac.id/398/. Diakses
pada Sabtu, 01 Juli pukul 20.30 WIB.
Aini, N. 2018. Teori Model Keperawatan Beserta Aplikasinya Dalam Keperawatan .
Isnawati, Z., & Nurhayati, S. (2018). Islam, Etika, dan Spiritualitas: Perannya Dalam Dunia
Konseling Dan Keperawatan yang Multikultur. Journal of Guidance and Counseling,
2(1), 132-150. Diakses pada pada Sabtu, 01 Juli 2023 pukul 20.50 WIB.
Juhana, H., Natsir, N. F., & Haryanti, E. (2022). Integrasi Ilmu M. Amin Abdullah dan
Kuntowijoyo. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(1), 192-200.
doi:https://doi.org/10.54371/jiip.v5i1.397. Diakses pada Sabtu, 01 Juli 2023 pukul
21.00 WIB

Nata, A. (2018). Islam dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia Group.


Nopriyanti, R. (2023). Peran Perawat dalam Pelayanan Kesehatan. Dinas Kesehatan:
https://dinkes.babelprov.go.id/content/peran-perawat-dalam-pelayanan-kesehatan.
Diakses pada Sabtu, 01 Juli 2023 pukul 21.30 WIB.
Nurbaiti, Suparta, & Syukur, T. A. (2020). Integrasi Ilmu dan Kontribusinya Terhadap
Pembentukan Karakter Islami Mahasiswa. Tangerang: CV. Qalbun Salim.

16

Anda mungkin juga menyukai