Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PERKEMBANGAN SEL SEL DARAH


DAN SYSTEM LIMPATIK

DOSEN PENGAMPU:
Ervina Mulia, S.keb., M.K.M

DISUSUN OLEH KELOMPOK V :

1. Marhamah Fitri
2. Miranda
3. Rina Wulandari

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PALUTA HUSADA
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
GUNUNG TUA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT
yang telah
melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat
serta salam
semoga senantias tercurah
kepada Rasulullah SAW
beserta para sahabat dan

i
pengikutnya yang setia
mengikuti sunah Beliau
hingga akhir zaman
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah
melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat
serta salam
semoga senantias tercurah
kepada Rasulullah SAW
beserta para sahabat dan
ii
pengikutnya yang setia
mengikuti sunah Beliau
hingga akhir zaman
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah
melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat
serta salam
semoga senantias tercurah
kepada Rasulullah SAW
beserta para sahabat dan
iii
pengikutnya yang setia
mengikuti sunah Beliau
hingga akhir zaman
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah
melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat
serta salam
semoga senantias tercurah
kepada Rasulullah SAW
beserta para sahabat dan
iv
pengikutnya yang setia
mengikuti sunah Beliau
hingga akhir zaman
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah
melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat
serta salam
semoga senantias tercurah
kepada Rasulullah SAW
beserta para sahabat dan
v
pengikutnya yang setia
mengikuti sunah Beliau
hingga akhir zaman
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah
melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat
serta salam
semoga senantias tercurah
kepada Rasulullah SAW
beserta para sahabat dan
vi
pengikutnya yang setia
mengikuti sunah Beliau
hingga akhir zaman
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga senantias tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta para sahabat dan pengikutnya yang setia
mengikuti sunah Beliau hingga akhir zaman. ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk melengkapi nilai pada Mata Kuliah Biokimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi
nilai pada Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Stikes paluta husada
gunung tua sumatera utara dengan judul ”Perkembangan sel sel darah
dan system limpatik”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dan banyak sekali kekurangan baik dalam cara penulisan maupun
dalam isi, Untuk itu kritik dan saran yang membangun penulis
butuhkan untuk kesempurnaan makalah yang akan datang. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Gunung Tua oktober 2023

vii
Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1
D. Manfaat................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Sel Darah................................................................................2
B. Keping Darah (Trombosit).............................................................................8
C. Sistem Limfatik................................................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................19

B. Saran.....................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia


karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak
kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang


berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh.
Perkembangan sel darah dan sistem limfatik yang berkaitan dengan
fungsi tubuh dengan fisiologi diperlukan dalam pembelajaran untuk
mengetahui fungsi sel darah dan sistem limfatik lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang dibahas dalam makalah ini, diantaranya:

1. Apa definisi dan fungsi darah ?


2. Bagaimana perkembangan sel darah ?
3. Bagaimana pembentukan sel darah ?
4. Apakah sitem limfatik?
5. Bagaimana Mekanisme aliran limfe?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami definisi darah dan fungsinya.
2. Memahami perkembangan sel darah..
3. Mengetahui pembentukan sel darah.
4. Memahami perkembangan sel darah.
5. Memahami mekanisme aliran limf

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN SEL DARAH


1. Pengertian dan fungsi darah

Darah merupakan sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan


dibawa dalam matriks cairan (plasma),terdapat didalam pembuluh
darah yang warna merah. Warna merah pada darah tergantung banyak
tidaknya oksigen yang dibawa oleh sel darah . darah memiliki pH
sekitar 7,73-7,45,temperaturnya sekitar 38oC. Volume darah total
sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata,dan kurang
sedikit pada pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai
ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa.
Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan
konsentrasi elektrolitnya.

Fungsi Darah :

1. Sebagai alat transport yaitu mengambil oksigen atau zat


oksidasi untuk diedarkan ke seluruh tubuh,mengangkat
karbondioksidadari jaringan untukdikeluarkan melalui paru-
paru,mengangkut zat-zat makanan,mengangkut zat-zat yang tidak
berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
2. Sebagai sistem imun (pertahanan)
3. Mengatur suhu tubuh
4. Mengatur keseimbangan Ph
5. Mengedarkan hormone
6. Menutup luka dibantu oleh keping-keping darah
2. Perkembangan Sel Darah merah

Eritrosit bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya,


terbungkus dalam membran sel dengan permeabelitas tinggi. Membran
ini elastis dan fleksibel, sehinnga memungkinkan eritrosit menembus
kapiler (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar

2
300 juta molekul hemoglobin, sejenis pigmen pernapasan yang
mengikat oksigen. Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat
besi,memiliki daya gabung terhadap oksigen itu membeentuk
oksihemoglobin didalam sel darah merah. Dengan fungsi ini maka
oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan. Volume hemoglobin
mencapai 1/3 volume sel.

Sel darah merah biasanya bersirkulasi selama 120 hari sebelum


menjadi rapuh dan mudah pecah . Fragmen sel darah merah yang rusak
akan mengalami fagositosis oleh makrofag dalam limfa, hati, sumsum
tulang, dan jaringan tubuh lain. Globin terdegradasi menjadi amas
amino, yang kemudian akan diperbaharui untuk sistesin selular. Hem
(bagian yang mengandung zat besi ) diubah menjadi biliverdin (pigmen
hijau) dan menjadi bilirubin (pigmen kuning), yang dilepas kedalam
plasma. Bilirubin diserap hati dan disekresi dalam empedu. Sebagian
besar zat besi yang di lepas oleh hem akan di ambil untuk di perbaharui
dalam proses sintesis HgA selanjutnya.

Pengaturan produksi sel darah merah

Produksi eritrosit diatur oleh eritroprotein, suatu hormon


glikoprotein yang diproduksi terutama oleh ginjal. Kecepatan produksi
eritroprotein berbangding terbalik dengan persediaan oksigen dalam
jaringan. Faktor apapun yang menyebabkan jaringan menerima volume
oksigen yang kurang (anoksia) akan mengakibatkan peningkatan
produksi eritroprotein, sehingga makin menstimulasi produksi sel darah
merah. Sebagai contoh:

1) Kehilangan darah akibat hemoragi mengakibatkan produksi sel


darah merah meningkat.
2) Tinggal di dataraan tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah
dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan peningkatan
produksi sel darah merah.

3
3) Gagal jantung, mengurangi aliran darah ke jaringan, atau penyakit
paru yang mengurangi aliran darah, mengakibatkan peningkatan
produksi sel darah merah.

Kelainan pada sel darah merah :

Anemia adalah definisi sel darah merah atau kekurangan hemoglobin


berikut ini adalah berapa jenis anemia

1. Anemia hemoragi terjadi akibat kehilangan darah akut. Sumsum


tulang akan memproduksi sel darah merah secara bertahap untuk
kembali ke kondisi normal.
2. Anemia defisiensi zat besi terjadi akibat penurunan asupan
makanan, penurunan gaya absorpsi, atau kehilangan zat besi secara
berlebihan.
3. Anemia aplastik ( sumsum tulang tidak aktif), di tandai dengan
penurunan sel darah merah secara besar besaran. Hal ini dapt
terjadi karena paparan radiasi yang berlebihan, keracunan zat
kimia,atau kanker.
4. Anemia pernicious karna tidak ada vitamin B 12 .
5. Anmeia sesabit (sisckle ceer anemia) adalah penyakit keturunan
dimana molekul hemoglobin yang berberda pada hemoglobin
normalnya karena penggantian salah satu asam amino pada rantai
polipeptida beta. Akibatnya sel darah merah terdistorsi (terhambat)
menjadi berbentuk sabit dalam kondisi konsentrasi oksigen yang
rendah sel-sel terdistorsi ini menutup kapiler dan mengganggu
aliran darah.

Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah dalam


sirkulasi,yang mengakibatkan peningkatan viskositas (ketahanan aliran
cairan) dan volume darah.

1. Polisitemia kompensatori (sekunder) dapat terjadi akibat


hipoksia (kekurangan oksigen) karena hal berikut ini :

a. Kediaman permanen di dataran tinggi

4
b. Aktifitas fisik berkepanjangan
c. Penyakit paru atau jantung

2. Polisitemia vera adalah gangguan pada sumsum tulang

3. Perkembangan Sel darah putih (leukosit)

Jumlah leukosit pada yang normal adalah7000-9000 per mm3.


Infeksi atau kerusakan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah
total leukosit. Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh tehadap
invasi benda asing termasuk bakteri dan virus. Sebagian besar leukosit
berlangsung dalam jaringan bukan dalam aliran darah.

1. Sifat-sifat sel darah putih :


a. Leukosit memiliki sifat diapedesisyaitu kemampuan untuk
menembus pori-porimembran kapilar dan masuk kedalam jaringan.
b. Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amuboid seperti amuba.
c. Beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya dalam
satu menit.
d. Leukosit memilki kemampuan kemotaksis,pelepasan zat kimia oleh
jaringan yang rusak menyebabbkan leukosit bergerak mendekati
(kemotaksisi positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) sumber
zat.
e. Semua leukosit adalah fagositik,tetapi kemampuan ini lebih
berkembang pada neutrofil dan monosit.
f. Setelah diproduksi disumsum tulang,leukosit bertahan kurang lebih
satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini
tetapdalam jaringan selama beberapa hari,beberapa
minggu,beberapa bulan,bergantung jenis leukositnya.

Ada lima jenis leukositdalam sirkulasi darah,yang dibedakan


berdasarkan ukuran,bentuk nukleus,dan ada tidaknya granula
sitoplasma. Sel yang memiliki granula plasma disebut granulosit
sedangkan,sel yang tidak memiliki granula disebut agranulosit.

5
Hampir dari jumlah sel darah putih adalah granulosit kir-kira
hampir 75% mereka terbentuk dalam sumsum tulang. Granulosit terbagi
menjadi neutrofil,eusisinofil,dan basofil,berdasarkan warna granula
sitoplasmanya saat dilakukan pewarnaan dengan zat warna darah
wright. Pembagian granulosit sebagai berikut:

a. Neutrofil. Neutrofil mencapai 60% dari jumlah sel darah putih.


Neutrofil memiliki granula kecil berwarna merah muda dala
sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang
terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Fungsi neutrofil
sangat fagositik dan sangat aktif. Sel-sel ini sampai dijaringan
terinfeksi untuk menyrang dan menghancurkan bakteri,virus,atau
penyebab lainnya.
b. Eosinofiladalah fagositik lemah. Jumlahnya akan meningkat saat
terjadi alergi atau penyakit parasit,tetapi akan berkurang selama
sters berkepanjangan. Sel ini berfungsi dalam detoksifikasi
histamin yang diproduksi oleh sel mast dan jaringan yang cidera
saat inflamansi berlangsung. Eosinofil mengandung peroksidase
dan fosfatase,yaitu enzim yang mampu menguraikan protein.
Enzim ini mungkin terlibat dalam dtoksifikasi bakteri dan
pemindahan kompleks antigen-antibodi, tetapi fungsi pastinya
belum diketahui.
c. Basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang
bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai
hitam serta memperlihatkan nikleus berbentuk S.diameternya
berkisar 12-15 makrometer.. fungsi basofil menyerupai fungsi sel
mast. Sel ini mengandung hitamin,mungkin untuk meningkatkan
aliran darah ke jaringan yang cedera dan anti koagulan
heparin.mungkin untuk membantu penggumpalan darah
intravaskular. Fungsi sebenarnya belum diketahui

Agranulosit adalah leukosit tanpa granula sitoplasma,yaitu :

6
a. Limfosit mencapai 30% jumlah total leukosit dalam darah.
Sebagian besar limfosit dalam tubuh ditemukan dijaringan
limfatik rentang hidupnya dapat mencapai beberapa tahun.
Limfosit mengandung nukleus bulat beerwarna biru gelap yang
dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Limfosit berasal dari sel sel
batang sumsum tulang merah,sel ini berfungsi dalam realksi
imunoglubis.
b. Monosit mencapai 3% sampai 8% jumlah total leukosit. Monosit
merupakan sel darah yang besa,diameternya sekitar 12-18
mikrometer,nukleus besarseperti telur atau seperti ginjal,yang
dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat. Fungsinya
sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui
pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan aliran darah
maka sel ini menjadi histiosit jaringan.

Granulosit dan monosit berperan penting dalam perlindungan


badan terhadap mikroorganisme.dengan kemampuannya sebagai fagosit
mereka memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaraan
darah.

2. Kelainan pada sel darah putih :


1) Leukimia.
Adalah sejenis kanker yangditandai dengan poliferase sel
drah putih yang tidak terkendali. Jenis leukimia ditentukan
berdasarkan jenis sel yang dominan,seperti
meiolositik,limfositik,atau leukimia monositik,dan berdasarkan
durasi seperti keukimia kronik atau akut.
2) Mononukleosis infeksius, disebabkan oleh virus Epstein-
barr,yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah lifosit
dan ketidak seimbangan jumlah sel yanng abnormaldan tidak
matang.
3) Acquired immune deficiency syndrome (AIDS),disebabkan
human imunodeficiency virus (HIV),merusak sistem kekebalan

7
tubuh dengan cara menyerang rangkaian limfosit tertentuyang
disebut sel T.
B. Keping darah (trombosit)

Trombosit berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm3. Bagian


ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari
megakariosit raksasa multinukleus dalam sumsum tulang. Ukuran
trombosit mencpai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya
terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis
granula. Trombosit berfungsi dalam hemostatis (penghentian
perdarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek.

1. Mekanisme pembekuan darah


a. Mekanisme ekstrinsik.
Pembekuan darah dimulai dari faktor eksternal pembuluh
darah itu sendiri. Tromboplastin (membran lipoprotein) yang
dilepas oleh sel-sel jaringan yang rusak mengaktivasi protombin
(protein plasma) dengan bantuan ion kalsium untuk membentuk
trombin. Trombin mengubah fibrinogen yang dapat
larut,menjadi fibrin yang tidak dapat larut. Benang-benang
fibrin membentuk bekuan atau jaring-jaring fibrin,yang
menangkap sel darah merah dan trombosit serta menutup aliran
darah yang melalui pembuluh yang rusak.
b. Mekanisme instriksi.
Untuk pembekuan darah berlangsung dalam cara yang
lebih sederhan daripada cara yang dijelaskan diatas. Mekanisme
ini melibatkan 13 faktor pembekuan yang hanya ditemukan
dalam plasma darah. Setiap faktor protein berada dalam kondisi
tidak aktif. Jika salah satu diaktivasi,maka aktivitas enzimnya
akan mengaktivasi faktor selanjutnya dalam rangkaian,dengan
demikian akan terjadi suatu rangkaian reaksi untuk membentuk
bekuan
2. Penguraian pembekuan darah

8
Segera setelah terbentuk bekuan akan menyusut akibat kerja
protein kontraktil dalam trombosit. Jaring-jaring fibrin dikontraksi
untuk menarik permukaan yang terpotong agar saling mendekat dan
untuk menyediakan kerangka kerja untuk memperbaiki jaringan.
Bersamaan dengan retraksi bekuan, suatu cairan yang disebut serum
keluar dari bekuan. Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen dan
faktor lain yang terlibat dalam mekanisme pembekuan.

3. Faktor-faktor pembekuan

a) Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah.


b) Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase.
c) Trombin yang terbentuk dari prorombin bila ada trombokinase.
d) Fibrin yang terbentuk dari fibrinogen disamping trombin.

Penggumpalan darah dipercepat oleh panas yang sedikit lebih


tinggi dari suhu badan,kontak dengan bahan kaasar contoh pinggiran
yang kasar dari pembuluh darah yang rusak atau dengan pembalut.
Penggumpalan diperlambat karena dingin,jika disimpan dalam tabung
berlapis lilin disebelah dalamnya,dan dengan ditambah kalsium sitrat
atau natrium sitrat yang menyingkirkan garam kalsium yang dalam
keadaan normal

4. Kelainan pada pembekuan darah

a) Bekuan yang abnormal disebut trombus.


Trombus yang terlepas dan ikut dalam aliran darah disebut
embolus. Kedua jenis bekuan ini dapat menyumbat darah.
Kondisi yang menunjang pembekuan trombus adalah pembuluh
dengan permukaan kasar akibat plak-plak kolesterol,mungkin
akan menangkap trombosit untuk memulai pembekuan, dan
aliran darah yang lambat memungkinkan terjadinya akumulasi
tromboplastin,karena aliran darah menurun setara dengan
imobilitas,maka pasien harus sering bergerak atau digerakkan.
b) Trombositopenia.

9
Trombositopenia adalah suatu kondisi dimana terdapat
sejumlah kecil trombosit abnormal dalam darah yang
bersirkulasi. Ini akan memperlama koagulasi dan memperbesar
resiko terjadinya perdarahan dalam pembuluh darah kecil
diseluruh tubuh. Trombositopenia dapat disebabkan oleh reaksi
awal terhadap obat-obatan,radiasi ion yang merusak sumsum
tulang.
c) Hemofilia.
Hemofilia adalah gangguan berkaitan dengan genetik,
akibat tidak adanya beberapa faktor pembekuan. Transfusi perlu
dilakukan untuk mengganti faktor-faktor yang hilang jika terjadi
cedera ringan yang diikuti perdarahan yang berlebihan.

5. Pengobatan bagi orang yang rentan terhadap pembentukan


trombus

a. Anti koagulan seperti coumarin menghambat aktivitas vitamin K,


sehinnga menghalangi proses protombin
b. Aspirin menghilangkan agregasi trombosit dan mengganggu
sintesis prostasiklin.
4. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan bening kekuningan. Plasma terdiri


dari 92% air,7% protein,asam amino,lemak,garam hormon dan zat-zat
sisa metaabolisme.

a. Protein Plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-


satunya unsur poko plasma yang tidak dapat menembus membran
kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yang
utama: albumin,globin,dan fibrinogen.
1) Albumin adalah protein plasma yang terbanyak sekitar 55%-
66%,tetapi ukurannya paling kecil dan bertanggung jawab untuk
tekanan osmotik darah.
2) Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma . Alfa dan beta
globulin disintesis dihati,dengan fungsi utama sebagai molekul

10
pembawa lipid,beberapa hormon,beberapa substrat,dan zat
penting tubuh lainnya. Gamma globulin adalah anti body.
3) Fibrinogen membentuk 4% protein plasma,disintesis dihati dan
merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan
darah

Plasma juga mengandung nutrien yang meliputiasam


amino,gula,dan lipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan. Gas
darah meliputi oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen. Elektroli plasma
meliputi ion natrium,kalium,magnesium,klorida,kalsium
bikarbonat,fosfat dan ion sulfat.

Pembentukan sel darah:

1) Selama perkembangan embrio. Hematopoiesis pertama kali


berlangsung dalam kantong kuning telur dan berlanjut
dihati,limpa,nodus limfe,dan seluruh seluruh sumsum tulang
janin yang berkembang.
2) Setelah lahir dan selama masa kanak-kanak,sel-sel darah
terbentuk dalam sumsum semua tulang.
3) Pada orang dewasa,sel darah hanya terbentuk pada sumsum
tulang merah yang ditemukan dalam tulang membrabosa seperti
sternum,iga,vertebra,dan tulang ilia girdel pelvis. Sel-sel darah
yang sudah matang masuk ke sirkulasi utama dari sumsum tulang
melalui vena rangka.

Tempat pembentukan darah berbeda-beda sesuai perkembangan


usianya.Pada janin yang masih berumur 3 minggu, darah dibentuk di
bagian yang disebut yolksac, kemudian berpindah ke hepar, lien, dan
sumsum tulang sampai janin tersebut lahir. Pada bayi yang masih
berumur kurang dari 5 tahun, darah dibentuk di tulang rangka,
kemudian setelah dewasa berpindah ke tulang belakang, iga dan bagian
proksimal tulang panjang.

11
Proses pembentukan darah dimulai oleh sel pluripotensial, sel ini
kemudian membelah menjadi 3 sel, dimana sel pertama akan
berkembang menjadi sel induk pluripotensial, sel kedua berkembang
menjadi sel limfosit, sedangkan sel yang ketiga membelah lagi, ada
yang menjadi sel eritrosit, trombosil, neutrofil,monosit, eusinofil, dan
basofil.Banyak faktor yang mempengaruhi pembentukansel-sel darah,
seperti zat besi, vitamin B, asam folat, dll.

Semua sel darah diturunkan dari hemositoblas (sel batang


primitif) pada sumsum tulang, yang dibagi dan dibedakan menjadi lima
jenis sel yaitu:

a. Proeritoblas.
Proeritoblas mengalirmelalui sejumlah tahapan (eritoblas
basofilik, eritoblas kromatofilik, nermoblas, dan retikulosit)
dan setelah matang menjadi eritrosit. Selama masa
perkembangan eritrosit mensintesis jemoglobin, suatu pigmen
pembawa oksigen, dan melepas organelnya. Nukleus mengecil
dan akhirnya keluar dari sel. Setelah nukleus hilang, eritrosit
tetap berada dalam sumsum tulang selama bebrapa hari smpai
matang dan kemudian dilepas ke dalam sirkulasi.
b. Meioblas
Merupakan asal promeilosit, yang mengalami penyimpanan
dalam perkembangannya menjadi tiga jenis sel yang disebut
granulosit : neutrofil, eusinofil, dan basofil.
c. Limfoblas, merupakan asal limfosit
d. Monoblas, merupakan asal monosit. Limfosit dan monosit.
disebut agranulosit
e. Megakarioblas, membentuk megakarioblas yang merupakan
asal trombosit.

C. SISTEM LIMFATIK

1. Pengertian dan fungsi limfatik

12
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder
yang berfungsi mengalirkan limpa atau getah bening di dalam tubuh.
Limpa berasal dari plasma darah, cairan ini kemudian di kumpulkan
oleh sistem limfa melalui proses di pusi ke dalam kelenjar limfa dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Fungsi sistem limpa yaitu
mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi
darah ,mengangkut limposit membawa lemak emulsi dari usus,
menyaring dan menghancurkan mikrooganisme untuk menghindarkan
penyebaran, menghasilkan zat antibodi.

2. Stuktrur pembuluh darah limfe

Susunan pembuluh limfe disebut juga mildleman atau


susunan tengah karena merupakan saluran antara darah dan cairan
jaringan yang terdapat zat-zat koloid,garam elektrolit tidak dapat
masuk ke kapilar darah akan tetapi melalui kapiler-kapiler limfe
melalui saluran limfe.

Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil tetapi


memiliki lebih banyak katup sehingga tampak seperti rangkaian
merjan. Pembuluh darah limfe yang terkecil atau kapiler lebih besar
dari kapiler darah terdiri atas selapis endoterlium. Pembuluh limfe
merupakan jaringan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga
limfe didalam jaringan berbagai organ dalam vili usus terdapat
pembuluh limfe khusus yang disebut lakteal yang dijumpai dalam vili
usus.

Pembuluh darah eferen menembus kapiler sel dipinggiran yang


cembung dan memperdarahi kelenjar dan bercampur dengan limfe dan
selanjutnya campuran ini dikumpulkan oleh pembuluh eferen yang
dikeluarkan melalui vilum. Saluran limfe mempunyai dua batang
saluran yang sama yaitu :

a. Duktus torasikus atau duktus limfatikus sinistra, yang dimulai dari


pembuluh limfe yang terdapat didepan vertebra lumbalis menuju ke

13
bagian atas, akhirnya bermuara ke vena brakiosefalika kemudian ke
vena cafasuperior, duktus torasikus ini merupakan kumpulan dari
pembuluh limfe yang berasal dari kepala kiri,leher kiri,dada sebelah
kiri bagian perut, anggota gerak bawah dan alat-alat dalam rongga
perut.
b. Duktus limfatikus dekstra, merupaka pembuluh limfe yang pendek
dan panjangnya kira-kira 1,20 cm,menerima limfe. Dari pembuluh
limfe yang berasal dari kepala kanan,leher kanan,dada kanan dan
lengan sebelah kanan yang bermuara pada vena kava
suplaviadekstra. Adapun bentuk dan susunan dari pembuluh limfe
hampir sama dengan vena.

3. Pembentukan cairan limfe

Konsentrasi protein didalam cairan interstisial rata-rata 2


gram/100 ml,konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir
kebanyakan dari jaringan prifer mendekati nilai ini atau lebih pekat.
Sebaliknya cairan limfe yag terbentuk dalam hati mempunyai
konsentrasi protein 6 gram/100ml, dan limfe yang terbentuk dalam usus
mempunyai konsentrasiprotein 3-5 gram/100 ml. Karena lebih dari
separuh limfe berasal dari hati dan usus maka cairan limfe duktus
torasikus merupakan campuran dari semua daerah tubuh dan
mempunyai konsentrasi protein 3-5 gram/100 ml.

Faktor penentu kecepatan aliran limfe adalah,sebagai berikut :

a. Tekanan cairan intertisial. Peningkatan tekanan cairan bebas


intertisialdiatas tingkat normal meningkatkan aliran cairan
interstisial kedalam kapiler limfe,. Akibatnya juga meningkatka
kecepatan aliran limfe,pertambahan aliran tersebut kapiler limfe
membesar karena tekanan cairan interstisial meningkat sampai
lebih dari nol mmHg. Pada titik ini kecepatan aliran mencapai
maksimum, faktor-faktor ini meliputi peningkatan tekanan
kapiler, penurunan tekanan osmotik, peningkatan protein cairan
interstisial, dan peningkatan permeabilitas.

14
b. Pompa limfe katup-katup ada dalam semua aliran limfe
pengumpul isi kapiler dialirkan, sehingga setiap saat pembuluh
limfe atau kapiler limfe ditekan oleh sumber apapun limfe
dirangsang maju sepanjang pembuluh imfe. Pembuluh limfe
dapat ditekan oleh kontraksi dinding pembuluh limfe itu sendiri
atau tekanan struktur sekitarnya. Dalam suatu pembuluh limfe
besar pompa limfe ini dapat membangkitkan tekanan setinggi 25-
50 mmHg. Jika aliran keluar dari pembuluh darah ini tersumbat,
disamping pompaan yang disebabkan kontraksi instrinsik
dinding pembuluh limfe, faktor eksternalapapun yang menekan
pembuluh limfe tersebut dapat pula menyebabkan pompaan,
faktor-faktor demikian adalah: kontraksi otot, gerakan bagian-
bagian tubuh, pulsasi arteri, penekanan jaringan diluar tubuh.
Pompa limfe menjadi sangat aktif selma gerak badan, sring
meningkatkan aliran limfe sebanyak 5-15 kali. Sebaliknya
selama periode istirahat aliran limfe sangat lambat.

4. Mekanisme aliraan limfe

a. Gerakan otot rangka yang bersebelahan dengan pembulh limfe


akan menggerakkan limfe ke arah trunkus limfatik.
b. Cara kerja kontraksi periodik pembuluh limfatik seperti cara
kerja pompa limfe.
c. Tekanan negatif intratoraks yang terjadi saat inspirasi memberi
efek pengisapan pada limfe dalam duktustoraks.

5. Nodus Limfe

Nodus-nodus limfa adalah suatu komponen yang penting dari


sistim imun tubuh dan membantu dalam memerangi infeksi-knfeksi.

Mereka adalah struktur-struktur yang kecil, lunak, bulat atau


oval yang ditemukan diseluruh tubuh dan berhubungan satu sama
lainnya dalam model seperti rantai (lymphatic chains) oleh kanal-kanal
yang serupa pada pembuluh-pembuluh darah. Setiap nodus limfa

15
individu diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan
penghubung. Didalam kapsul, nodus-nodus limfa mengandung jenis-
jenis tertentu dari sel-sel imun. Sel-sel ini sebagian besar adalah
limfosit, yang menghasilkan protein -protein yang menangkap dan
memerangi virus-virus dan mikroba-mikroba lain, dan macrophages,
yang menghancurkan dan menghilangkan material yang ditangkap.

Nodus limfe berlokasi diseluruh tubuh. Beberapa ada langsung


dibawah kulit dimana yang lain-lain berada didalam tubuh. Bahkan
nodus-nodus limfa yang paling superficial (dekat pada kulit) adalah
biasanya tidak terlihat atau gamblang (dirasakan dengan menyentuh),
kecuali mereka membengkak atau membesar untuk beberapa sebab-
sebab.

Mereka dihubungkan satu sama lainnya oleh pembuluh-pembuluh


limfatik yang terikat secara lepas. Nodus-nodus limfa biasanya
bergabung pada daerah-daerah yang berbeda didalam tubuh dimana
mereka bertanggung jawab untuk penyaringan darah dan melaksanakan
fungsi imunologi mereka untuk area tertentu itu dari tubuh. Cairan dari
pembuluh-pembuluh limfatik akhirnya masuk kedalam sistim vena
(vena-vena) dalam tubuh.[

Lokasi nodus limfe yang berdasarkan kepentingan klinis yaitu :


nodus submaksilaris (terletak dibagian dasar mulut), nodus serviks
(terletak pada leher di sepanjang ototsternokleid domastoid), nodus
supratoklear (terletak tepat diatas lekukan siku), nodus aksilaris
(terakumulasi jauh didalam lengan bawah dan regia dada atas), nodus
inguinal (terletak dilipatan paha).

6. Tonsil

Tonsil adalah satu struktur yang sangat penting dalam sistem


pertahanan tubuh terutama pada protein asing yang dimakan atau
dihirup. Sifat mekanisme pertahanan pada tonsil adalah secara spesifik
atau non spesifik. Tonsil terdiri atas jaringan limfe, terletak di antara

16
dua tiang fause (lengkung langit-langit), dan banyak terdapat
persediaan limfosit. Tonsil yang gagal menahan infeksi akan
meradang,disebut tonsilitis.

7. Limpa atau lien

Lien adalah kelenjar yang terletak di regiohipogastrium sinistra.


Didalamnya berisi banyak jaringan limfe dan sel darah. Lien berfungsi
membentuk eritrosit, memisahkan eritrosit mati dari sirkulasi darah ,
menghasilkan limfosit antibodi.

8. Gangguan aliran limfatik

a. Edema (pembengkakan). Edema adalah menunjukan adanya cairan


berlebihan pada jaringan tubuh. Bila terjadi hambatan limfatik,
edema dapat semakin berat, karena protein plasma yang bocor ke
dalam ruang interstisial tidak mempunyai jalan untuk dikeluarkan.
Peningkatan konsentrasi protein meningkatkan tekanan osmotik
koloid cairan interstisial yang akan menarik cairan dari kapiler
lebih banyak lagi.
b. faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan absorpi normal
cairan intertisial, serta mengakibatkan edema, meliputi:
1) peningkatan tekanan hidrostatik (tekanan filtrasi) dalam kapilar
yang terjadi akibat gagal jantung. Gagal jantung menyebabkan
hanya ssedikit darah yang mengalir ke ginjal sehingga terjadi
retensi cairan pada ginjal. Ini akan mengakibatkan peningkatan
volume darah yang tidak sanggup dipompa keluar oleh ginjal
yang gagal. Akibatnya adalah peningkatan tekanan dalam
kapilar, sehingga makin banyak cairan yang keluar menuju
jaringan.
2) Penurunan tekanan osmotik koloid plasma yang mengganggu
dinamika kapilar dapat disebabkan oleh kehilangan protein
plasma berskala besar karena kekurangan protein.
3) Obstuksi limfatik mencegah pengembalian normal cairan
intertisial atau protein ke sirkulasi. Ini dapat disebabkan oleh

17
prosedur pembedahaan atau infeksi yang mengakibatkan
pemotongan saluran limfe.
4) Peningkatan permeabilitas membran kapilar akibat proses
inflamasi menyebabkan kebocoran cairan dan protein ke dalam
ruang intertisial. Histamin dan zat yang berkaitan akan
meningkatkan permeabilitas kapilar

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia


karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak
kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Sel darah meliputi
eritrosit, leukosit, dan trombosit.

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang


berfungsi mengalirkan limpa atau getah bening di dalam tubuh.

B. Saran

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi


penyusun dan pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan
diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat
memahami perkembangan sel darah dan sisitem limfatik.

19

Anda mungkin juga menyukai