Anda di halaman 1dari 5

REKOMENDASI

PROSEDUR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) TBC


Nama lokasi : PT. Samudera Mandiri Sentosa Bitung
Kab/kota : Bitung
Tanggal pelaksanaan : 29-31 Maret 2023

PENGENDALIAN ADMINISTRASI
KETERANGAN IDENTIFIKASI REKOMENDASI
Aturan/Regulasi/SOP a. Sudah ada SOP/aturan tentang a. Menggiatkan kembali/promosi dan
terkait kesehatan PHBS, Keselamatan Kerja & sosialisasi tentang PHBS ke
Lingkungan serta Kebersihan area karyawan
produksi dan resting karyawan. b. Memasang video edukasi tentang
b. Sosialiasi untuk SOP ke karyawan TBC di media televisi yang di
dan staf pasang di ruangan makan karyawan
c. MCU, untuk karyawan baru maupun dan ruang tunggu tamu HRD.
berkala dan karyawan khusus (Campaign)
(Spirometri dan Audiometri) c. Membuat Prosedur kebijakan/IOM
d. Kebijakan tentang larangan untuk perihal penaggulangan TBC di
menggunakan narkoba dan tempat kerja (berisi rangkuman dari
minuman keras, dan merokok di area Permenaker 13/2022 tentang
perusahaan. penanggulangan Tuberculosis di
e. Telah tersedia law tempat kerja.
register/pemenuhan peraturan
perundang-undangan yang
mengatur mengenai permenaker No
13 Tahun 2022 tentang
penanggulangan Tuberkolosis di
tempat kerja.
Alur Mekanisme Rujukan a. Melakukan pemeriksaan klinik Dilakukan investigasi kontak terhadap
TBC sebagai skrinning awal lingkungan sekitar pasien TBC yaitu
b. Memberikan rujukan ke rumah sakit kontak erat dan kontak serumah (jika
yang rutin menjadi tempat rujukan ada kasus TBC di lingkungan
dari klinik perusahaan yaitu RS. perusahaan agar terhindar dari
Manembo nembo Bitung dan RSAL penyebaran penyakit TBC. Karena
Bitung kepada dokter spesialis kebijakan perusahaan untuk karyawan
penyakit dalam untuk menetapkan yang terindikasi mendeirta TBC hasil
diagnosa dengan melakukan pemeriksaan klinis maupun
melakukan uji dahak/sputum, bakteriologis, maka karyawan di berikan
rontagen dan pemeriksaan surat istirahat dan tidak diijinkan bekerja,
laboratorium untuk itu kader TBC SSR Bitung dapat
c. Jika dari hasil uji dinyatakan positif melakukan IK di rumah pasien, dan
TBC maka selanjutnya pasien di untuk kontak erat seperti sesama
kembalikan ke klinik perusahaan karyawan di lakukan investigasi kontak
dengan surat rekomendasi dari di rumah atau di perusahaan sehabis
dokter spesialis untuk mendapatkan jam kerja berlangsung.
pengobatan (OAT).
d. Petugas klinik akan melaporkan
pasien ke puskemas untuk
pengambilan OAT
PENGENDALIAN ADMINISTRASI
KETERANGAN IDENTIFIKASI REKOMENDASI
e. Pemberian obat di kelola dan di
awasi oleh klinik perusahaan. Pemberian obat baik itu untuk Oat atau
obat untuk penyakit lainnya, di awasi
oleh pihak klinik perusahaan dan khusus
TBC di lakukan pendampingan oleh
kader TBC SSR Bitung.
Kolaborasi Fasyankes Telah tersedia kerjasama antara klinik Keterlibatan antara puskesmas
dalam Rujukan TBC perusahaan dengan rumah sakit dalam setempat (Paceda) dengan PT. SMS
perihal perobatan & Rjukan pasien TBC Bitung perlu dilakukan , untuk
pengecekan rutin bagian kesling
puskesmas ke perusahaan, dan skrining
kesehatan setiap awal bulan seperti
pengecekan sputum, gula darah,
kolesterol., dll.
PIC Rujukan TBC Penanggung jawab perihal rujukan
(perwakilan) pasien TBC adalah perawat di klinik
1. Congregate settings perusahaan.
2. Fasyankes PIC Rujukan: RS Manembo Bitung,
RSAL Bitung, dan PKM Paceda
Ruang Isolasi/Pemisahan  Belum tersedia ruangan khusus untuk Melengkapi fasilitas berupa “rumah
Sementara/Karantina pasien TBC perawatan” untuk pekerja yang
teridentifikasi positif TBC selama ±2
minggu

PENGENDALIAN LINGKUNGAN
KETERANGAN IDENTIFIKASI REKOMENDASI
Ruang: quality control
Ventilasi 1. Jenis Ventilasi 1. Membuka semua jendela agar
Ventilasi Alami sudah ada, tetapi: sirkulasi udara lebih baik, dan
- Ventilasi tampak kotor dan tidak mengurangi penggunaan AC
dibersihkan berkepanjangan.
- Banyak ventilasi yang tidak dibuka 2. Memberikan penyuluhan PHBS
2. Luas Bukaan tentang pentingnya ventilasi udara
Tidak dapat terbuka dengan maksimal didalam ruangan (kondisional dalam
karena sudah sekian lama tidak membuka jendela)
pernah di buka
Tata Ruang/Letak Didapati klinik perusahaan tampak rapi Penyuluhan dan edukasi Tentang PHBS
bersebelahan dengan area post satpam, kepada karyawan dan Menambah
dan ruangan kosong yang dijadikan amaran disetiap perumahan karyawan
gudang dan wc yang masih di gunakan.
Perhitungan ACH  ruangan QC : 0,05 untuk
kecepatan angin dan 10% untuk
bukaan ruangan, volume ruangan
53 dan ACH 0, jam dalam detik
3600
Ventilasi 1. Jenis Ventilasi Perlu dilakukan perawatan rutin secara
Ventilasi depan dengan memakai berkala
jendela yang dapat dibuka tutup,
namun hanya beberapa yang bisa di
buka
2. Luas Bukaan
Di ruangan QC tidak maksimal (10%)
Tata Ruang/Letak 1. Tidak terdapat wastafel untuk mencuci 1. Menyediakan wastafel untuk
tangan terjaminnya hand hygiene
2. Kebanyakan menggunakan ventilasi 2. Menambah poster 6 langkah cuci
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
KETERANGAN IDENTIFIKASI REKOMENDASI
mekanik dari pada alami, namun AC tangan dan tentang pentingnya cuci
yang digunakan jarang dibersihkan tangan.
dan tampak kotor sehingga udara yang 3. Sebaiknya ventilasi suplay udara
dihasilkan pun tidak sehat. bersih seimbang, untuk ventilasi
mekanis seperti penggunaan AC
agar dibersihkan rutin setiap 3 bulan,
dan ventilasi alami seperti jendela
dapat digunakan agar udara yang
dihasilkan seimbang, tidak terus
menerus hanya dari AC.
Perhitungan ACH ruangan QC : 0,05 untuk kecepatan angin
dan 10% untuk bukaan ruangan
Ruang: Klinik Perusahaan
Ventilasi 1. Jenis Ventilasi: Mekanis dan alami Melakukan identifikasi dan membuat WO
2. Luas Bukaan: hampir semua ruangan pengantian engsel jendela.
ventilasi nya dengan engsel di atas,
bukannya hanya 25%
3. Hanya ditemukan 1 pintu dan 3 jendela
di ruang klinik perusahaan dan
engselnya di bagian kiri.
Tata Ruang/Letak 1. Rungan khusus untuk pasien atau 3. Pengajuan / Budgeting penambahan
suspek TBC belum tersedia. ruangan untuk pasien suspek TB
2. Terdapat wastafel dengan sabun, 4. Penyuluhan TBC secara berkala
keran untuk air mengalir, dan lembar dilaksanakan kepada karyawan dan
edukasi tentang 6 langkah cuci tangan pengunjung perusahaan lewat media
namun sudah tidak jelas gambar dan elektronik.
penjelasannya. 5. Menyediakan poster terkait KIE TBC,
lembar balik tentang TBC, dan video
edukasi yang ditayangkan di media
elektronik perusahaan (TV)
6. Mengganti lembar edukasi tentang
hand hygiene yang baru di wastafel
cuci tangan.
Perhitungan ACH ruangan klinik : 0,25 untuk kecepatan
angin dan 25% untuk bukaan ruangan,
volume ruangan 244,07 dan ACH 1, jam
dalam detik 3600
Pengelolaan Limbah/Sampah
Limbah Letak tempat pengelolaan limbah berada di Pengelolaan limbah sementara harus di
1. Non-Infeksius bagian belakang perusahaan, lakukan pemisahan jangan di campur
2. Infeksius menggunakan tong dan bak penyimpanan antara infeksius dan non infeksius
sampah sementara selesai proses
pembuangan limbah ke pihak ke-3

PENGENDALIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


KETERANGAN IDENTIFIKASI REKOMENDASI
Masker Bedah/N95 1. Ketersediaan 1. Diadakan refreshing oleh tim PPI klinik
Masker Bedah & N95 dalam jumlah setiap 6 (enam) bulan sekali
cukup & memadai untuk 1 tahun ke mengenai penggunaan masker secara
depan tepat
2. Pemahaman Cara Penggunaan 2. Selalu dilakukan monitoring stock
Sudah ada monitoring serta penetapan masker setiap bulan
SOP (penggunaan & pembuangan
masker habis pakai) berdasarkan buku
pedoman klinik PT. SMS (di klinik
PENGENDALIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KETERANGAN IDENTIFIKASI REKOMENDASI
perusahaan)
Handsanitizer 1. Ketersediaan 1. Dilakukan stock opname tiap 3 bulan
a. Stock dalam jumlah cukup utk 6 di depo obat
bulan ke depan 2. Dilakukan monitoring harian di
b. Penetapan titik peletakan seluruh HS dispenser di klinik
dispenser HS di area klinik 3. Budgeting HS dengan kandungan
2. Pemahaman Cara Penggunaan Chlorhexidine 0,5 %
Sudah ada monitoring serta penetapan 4. Diadakan refreshing oleh tim PPI
SOP (cara & momen pemakaian Hand klinik setiap 6 bulan sekali mengenai
Sanitizer) berdasarkan buku pedoman penggunaan masker secara tepat
klinik PT. SMS
Fasilitas Cuci 1. Ketersediaan 1. Pemasangan pompa air
Tangan a. Jumlah sudah mencukupi 2. Pemasangan poster di seluruh
b. Aliran air yang keluar dari keran tempat cuci tangan
terlalu kecil 3. Memastikan kelengkapan dispenser
c. Kelengkapan (sabun & poster sabun cuci tangan
langkah cuci tangan di beberapa
titik masih kurang)
2. Pemahaman Cara Penggunaan 1. Monitoring serta maintenance fungsi
a. Sudah ada monitoring serta & kelengkapan fasilitas cuci tangan
penetapan SOP (cara & momen setiap hari
cuci tangan) berdasarkan buku 2. Diadakan refreshing oleh tim PPI
pedoman klinik PT. MS untuk klinik setiap 6 bulan sekali mengenai
petugas medis langkah & momen cuci tangan
b. Sudah ada sosialisasi 6 langkah masker secara tepat
cuci tangan kepada 3. Pengadaan poster 6 langkah cuci
pengunjung/pasien klinik PT. SMS tangan sebagai media sosialisasi
(tim promkes klinik dan SSR lewat 4. Monitoring pelaksaan sosialisasi
kegiatan PPI) rutin

Discustion section :

1. Pak Ferdy : Usulan adanya Kerjasama antara petugas klinik pt. Sms bitung dengan
petugas tb pkm paceda dan komunitas Bersama sama membangun komitmen untuk
menanggulangi pasien yang sementara atau akan menjalani terapi oat, karyawan
yang ada bisa dilakukan skrining untuk diagnosis rutin tbc di Perusahaan sebagai
Upaya preventif, ada komunikasi terkait penemuan kasus. Jadi dari pemeriksaan
sampai pengobatan pihak klinik dan Perusahaan bisa membuat alur atau regulasi
sehingga pihak dinas Kesehatan, pkm, dan komunitas bisa membantu dalam proses
pemeriksaan dan pendampingan pengobatan jika terbukti sakit.
2. Pak Deavy : membuka peluang untuk Kerjasama rutin dalam bidang Kesehatan
seperti skrining, sosialisasi dan edukasi, tinggal menunggu persetujuan pimpinan
Perusahaan. Untuk jendela pihak Perusahaan berupaya untuk mengganti, utk
karyawan yang sakit umumnya langsung ke pkm lalu nanti memasukan suket dokter,
jika karyawan sakit di tempat kerja, langsung mengambil obat di klinik. Setiap 6 bulan
ada monitoring berkala terkait pengukuran udara, lingkungan, dari dinas provinsi
maupun pihak eksternal ke perusahaan.

Berdasarkan hasil kajian


1. Pengendalian administrasi : pembuatan mou terkait alur rujukan pasien ke
puskesmas dari pt. sms bitung, karena pkm yang punya wilayah.
2. Pihak pkm dan kader bertugas mendampingi pengobatan pasien tbc hingga sembuh
3. Pembuatan alur mekanisme untuk check up Kesehatan, training karyawan bisa
ditambah bahan masukan terkait sosialisasi tb
4. Pembuatan sop terkait pengelolaan apd yang dipakai, transportasi apd kotor dan
bersih, pendistribusian apd kotor untuk ke laundry (dibuat sop untuk alur pencucian
apd kotor), penyimpanan apd bersih dan pendistribusian apd bersih
5. Media pengingat edukasi di tempat makan berupa video edukasi tbc yang
ditampilkan di tempat makan karyawan. Dipertahankan, dan edukasi internal dari hrd
ke karyawan
6. Pembuatan terkait sop kebersihan karyawan : pemakaian masker, kuku bersih,
karyawan masuk ke quality control dan ruang produksi.
7. Pembuatan sop khusus sanitarian terkait control pemeriksaan air bersih, kebisingan,
fogging vector/hama (diberlakukan pihak ke 2/Perusahaan Kerjasama dengan pihak
luar rentocil).
8. Follow up ssr ke dinkes dan pkm terkait kunjungan ke Perusahaan, draft nya dari
dinkes, sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan, dan kesiapan kliniknya.
9. Untuk pemeliharaan fasilitas hand hygiene dibuatkan sop sebagai regulasi
bagaimana maintenance nya, stock opname untuk fasilitas hand hygiene nya.
10. Rekomendasi untuk pertukaran udara di ruang rapat :
 Hasil pengukuran di ruang rapat hanya 3x pertukaran udara setiap 1 jam
yang seharusnya 6-12 kali tiap jam. Rekomendasi bisa dimodifikasi dengan
pengadaan eksospen atau blower minimal 3 buah, atau penggantian kaca
dengan kaca bukaan depan. Audit tiap tahun dilakukan secara berkala
terkait hygiene produk makanan dari Perusahaan.
 Edukasi secara internal menggunakan media pengingat seperti poster,
leaflet atau video tentang edukasi tbc di perusahaan.
 Kunjungan komunitas dan pkm ke Perusahaan disesuaikan dengan kondisi
di pt. Sms yang tertuang dalam mou disesuaikan dengan kondisi di
perusahaan terkait jam dan hari serta frekuensi kunjungan. Hal ini
berdampak pada kualitas sdm dan kualitas serta kuantitas produk makanan
yang dihasilkan oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai