Anda di halaman 1dari 11

Tugas Critical Book Report

RADIOKIMIA

DISUSUN OLEH :
ANASTASIA GAYATRI MARWAN (4183331028)

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas critical book report berjudul
“RADIOKIMIA”
Pembuatan critical book ini bertujuan untuk mengulas tentang desain pembelajaran yang
mana untuk mendapatkan pendidikan berkarakter, menambah wawasan serta meningkatkan
kesadarn masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Dalam penugasan ini penulis menyajikan
ringkasan materi dan identitas dari buku

Penulis menyadari bahwa critical book report yang penulis buat jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Medan, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Manfaat
1.3 Tujuan

BAB II ISI BUKU


2.1 Identitas Buku
2.2 Ringkasan Buku Setiap Bab

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Kelebihan Buku
3.2 Kekurangan Buku

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Critical book review adalah salah satu dari enam tugas dalam system penugasan
kurikulum KKNI. Critical book review berisi tentang ulasan dari periview terhadap satu
buku. Critical book review pada dasarnya bertujuan untuk mendorong periview untuk
membaca materi sehingga menemukan kelemahan dan kelebihan dari suatu buku.
Dalam tugas critical book ini penulis memilih buku RADIOAKTIVITAS yang dibuat
oleh dan buku pembanding MENGENAL INTI ATOM DAN
RADIOAKTIVITAS yang dibuat oleh Cristopher Cooper

1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas crtical book review ini adalah:
1. Memenuhi tugas wajib mata kuliah Radiokimia
2. Menanggapi atau mengkritisi isi pada buku yang sudah dipilih
3. Menemukan perbedaan antara satu buku dan buku lainnya

1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan critical book ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi periview tugas ini menambah pemahaman tentang materi radiokimia
2. Bagi orang lain dapat sebagai referensi atau bacaan baik bagi siswa, mahasiswa, guru,
dan, masyarakat umum.
BAB II
ISI BUKU
2.1. Identitas Buku

Buku Pertama
Judul buku :
Penulis :
Tahun Terbit :
Kota Terbit :
Penerbit :
Jumlah halaman :
ISBN :

Buku Kedua
Judul buku : Mengenal Inti Atom dan Radioaktivitas
Penulis : Christopher Cooper
Tahun Terbit :-
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : PT Pakar Raya
Jumlah halaman : 102
ISBN : 978-602-499-355-9
BAB II
ISI BUKU
2.1. Ringkasan Isi Buku Utama
2.2. Ringkasan Isi Buku Kedua
BAB I Struktur Atom
A. Penemuan Model Atom
Semua materi di sekitarmu terdiri atas atom-atom (artikel-partikel yang
sedemikian kecil) sehingga sekitar 100 juta atom dapat menempati lebar kuku jari
tanganmu. Ada sekitar 5.000 triliun-triliun atom di dalam tubuhmu.
Elektron mempunyai muatan listrik negatif. Di dalam atom harus ada juga muatan positif
sebagai penyeimbang muatan negatif ini. Thomson menyatakan bahwa elektron melekat
pada suatu globe listrik positif, seperti butiran kismis pada puding prem. Kemudian
Ernest Rutherford, orang Selandia Baru, menemukan bahwa muatan positif atom, dan
sebagian besar massanya terletak di pusatnya yang disebut inti (nukleus). Atom disatukan
oleh gaya tarik menarik listrik antara inti yang positif dan elektron yang negatif.
Para teoriwan awal, seperti John Dalton, menganggap atom tidak memiliki struktur. J. J.
Thomson menemukan bahwa atom mengandung elektron bermuatan negatif. Rutherford
memperlihatkan bahwa muatan positif penyeimbang terpusat di inti, dan Niels Bohr
menghitung ukuran orbit-orbit elektron.
B. Inti Atom
Percobaan-percobaan yang datang belakangan menemukan bahwa inti itu sendiri
terdiri atas partikel- partikel, atau nukleon-nukleon. Ada dua jenis nukleon yaitu proton
dan neutron. Proton mempunyai muatan listrik yang setara tetapi berlawanan dengan
muatan listrik elektron. Massa proton hampir 2.000 kali massa elektron. Jenis lain
nukleon tidak bermuatan atau netral sehingga disebut neutron. Massanya kurang lebih
setara dengan massa proton.
Atom-atom unsur yang lain berisi lebih banyak proton, dengan neutron tak
bermuatan yang menyatukannya. Jumlah proton disebut nomor atom, diperlihatkan di sini
dalam kurung. Umumnya, muatan positif proton diseimbangkan oleh elektron yang
mengorbit yang jumlahnya setara.
Proton, neutron, dan elektron berubah menjadi atom dalam beberapa menit
pertama usia Alam Semesta, dalam bola api Dentuman Besar, 15 miliar tahun yang lalu
atau lebih. Namun yang terbentuk hanya atom-atom yang paling sederhana dan paling
ringan. Sejak itu, atom-atom ringan telah menyatu dalam pusat-pusat bintang untuk
membentuk atom-atom yang lebih kompleks. Itulah asal dari karbon, oksigen, nitrogen,
dan atom-atom lain. Jika sebuah bintang meledak sebagai supernova, atom-atom ringan
dan atom-atom yang lebih berat menyebar ke seluruh ruang angkasa.

BAB II Atom Dan Isotop


Di bumi ada sekitar 90 jenis atom yang terdapat secara alami tetapi secara kimia berbeda.
Atom-atom itu berperilaku berbeda dalam reaksi-reaksi kimia. Sebagian bereaksi dengan
kuat; sebagian hampir tidak bereaksi sama sekali. Semua perbedaan ini adalah hasil dari
kegiatan elektron di bagian luar atom.
Dua atom dapat mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki perbedaan yang
sangat penting. Meskipun atom- atom itu mempunyai proton dalam jumlah sama di dalam
intinya dan identik secara kimia, tetapi atom-atom itu dapat mempunyai jumlah neutron
yang berbeda. Hidrogen pada umumnya mempunyai satu inti yang terdiri atas satu proton
dan tidak memiliki neutron, tetapi bentuk hidrogen yang lebih langkap mempunyai satu
proton yang bergabung dengan satu neutron dalam intinya, dan disebut deuterium. Bentuk
yang lebih langka lainnya mempunyai satu proton dan dua neutron di dalam intinya, dan
disebut tritium.
A. Menjelajahi Isotop
Bentuk-bentuk berbeda suatu unsur disebut isotop unsur. Bentuk-bentuk ini
pertama kali ditemukan oleh J. J. Thomson, penemu elektron, yang menemukan dua
varietas gas neon. Muridnya, Francis Aston mempelajari isotop dengan saksama ketika ia
membuat pengukuran sangat tepat massa-massa atom dari tahun 1919 dan seterusnya.
Aston membentuk berkas-berkas ion yang bergerak cepat. Ion adalah atom yang telah
kehilangan atau ketambahan satu elektron atau lebih untuk membentuk partikel-partikel
bermuatan listrik. Ion-ion itu dapat dipercepat dengan melewatkannya melalui suatu
medan magnet. Medan-medan magnet mempunyai pengaruh terhadap pembelokan aliran
partikel-partikel bermuatan listrik. Aston melewatkan berkas-berkas ionnya melalui
medan listrik dan medan magnet, dan mampu memisahkannya menjadi berkas-berkas
tergantung pada muatan dan massa karena alat ini menyebarkan berkas-berkas ion
dengan cara yang sama dengan spektrometer cahaya menyebarkan sebuah berkas cahaya.
Peralatan-peralatan saat ini pada dasarnya bekerja dengan prinsip sama namun sekarang,
peralatan-peralatan itu sedemikian peka sehingga dapat mendeteksi perbedaan-perbedaan
di dalam massa atom relatif hingga satu per 100.000.
B. Kestabilan dan Ketidakstabilan
Agar inti menjadi stabil, jumlah neutron harus sama dengan jumlah proton maka
inti yang selamanya tidak akan berubah. Jika ada terlalu sedikit atau terlalu banyak
neutron, inti akan mengalami disintegrasi atau pecah. Inti akan mengalami kejadian
tersebut dengan memancarkan partikel- partikel atau pecah menjadi dua membentuk inti-
inti lain. Kejadian itu dapat terjadi secara berulang hingga inti-inti stabil terbentuk.
Pemecahan suatu inti, mengubahnya menjadi inti-inti lain, disebut radioaktivitas. Jenis
lain radioaktivitas hanya mengalami pemancaran energi dalam bentuk radiasi, tanpa
mengubah identitas inti tersebut. Dalam inti-inti yang memiliki nomor atom rendah,
dapat terbentuk inti-inti stabil dengan jumlah neutron yang setara dengan jumlah proton,
seperti pada kasus karbon (nomor atom 6), oksigen (nomor atom 8), dan kalsium (nomor
atom 20). Namun, karena semua proton mempunyai muatan listrik positif, ada
kecenderungan untuk saling menolak, akibatnya inti-inti yang lebih berat memerlukan
neutron-neutron tambahan untuk menyatukan inti melawan gaya tolak-menolak
antarproton. Isotop uranium yang paling stabil, bernomor atom 92, mempunyai 146
neutron, tetapi meskipun demikian unsur ini adalah radioaktif lemah.

BAB III Memisahkan Isotop


Setelah para ilmuwan menemukan isotop, mereka perlu memisahkannya untuk dipelajari.
Hal itu tidak mudah dilakukan karena isotop-isotop suatu unsur identik secara kimia
sehingga dipengaruhi dengan cara sama oleh suatu proses kimia yang diberikan.
Prinsip dibalik spektograf massa dikembangkan untuk proses skala besar. Zat-zat yang
mengandung suatu campuran isotop diionisasi, dan seberkas ion dilewatkan melalui medan
listrik dan magnet. Berkas tersebut memisah karena ion-ion yang mempunyai massa lebih
kecil akan lebih cepat dibelokkan. Sekarang, teknologi tersebut mempunyai manfaat damai
yang tak terhitung. Isotop-isotop tertentu dibutuhkan untuk pengukuran industri, diagnosis
medis, dan kajian biologi.
Proses-proses yang sama dibutuhkan untuk jenis lain bom nuklir. Bom ini menggunakan
unsur plutonium buatan yang harus dipisahkan terlebih dulu dari uranium. Teknik penting
lainnya adalah pemisahan sentrifugal.
Sebuah unit pemisah sentrifugal menerima campuran isotop-isotop berbentuk gas sebagai
'bahan baku" dan mengembalikan satu aliran gas yang diperkaya (penambahan kadar) dalam
bentuk isotop yang lebih ringan, dan yang lain mengalami pengurangan kadar (dipermiskin).
Sebuah campuran gas isotop dilewatkan ke sebuah bilik yang berputar cepat. Isotop-isotop
yang lebih berat terlempar ke luar sedikit lebih kuat ke bagian pinggir bilik yang sedang
berputar daripada isotop-isotop yang lebih ringan, sehingga terbentuklah pemisahan
sebagian. Aliran gas dikumpulkan dari bagian tengah dan pinggir sentrifuga oleh dua
"sekop".
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kelebihan Buku
Kelebihan dari dari Buku I adalah

Kelebihan dari dari Buku II adalah


1. Terdapat banyak teori-teori belajar dari para ahli
2. Diberikan gambar-gambar para tokoh pencetus teori untuk membuat pembaca
mengetahui siapa ahli tersebut
3. Diberikan bantuan grafik-grafik, diagram dan gambar-gambar pendukung yang dapat
membantu pembaca memahami isi dari buku tersebut
4. Dalam buku pembanding ini disajikan diakhir bab glosarium sehingga pembaca lebih
mengerti dengan kata-kata ilmiah

3.2. Kelemahan Buku


Kelemahan dari buku I adalah sebagai berikut:

Kelemahan dari buku II adalah sebagai berikut:


1. Materi pada buku kurang mencantumkan dari sumber-sumber lain
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Buku ini sudah masuk dalam
kategori buku yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat memahaminya
karena memang buku ini ditujukan kepada orang orang yang mengerti tentang bidang yang
dibahas. Buku ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian-nya baik, namun setiap
ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti Buku ini, dalam setiap pekerjaan
pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi sehingga dapat
menajdi lebih baik lagi.

4.2. Saran
Penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran saya
adalah penulis diharapkan dapat mengembangkan buku ini menjadi lebih baik sehingga lebih
menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat diminimalisir
Sehingga buku ini menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai