SEMINAR - KHASUS - BBL REvisi 15
SEMINAR - KHASUS - BBL REvisi 15
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY “V” DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH)
DIRUANG BERSALIN PUSKESMAS ALUSI KELAAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1. Delinda Dahokry
NIM PO7124121015
2. Eno Nita Refualu
NIM P07124121018
3. Florentina Metanfanuan
NIM:P07124121020
i
LEMBARAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY “V” DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH)
DIRUANG BERSALIN PUSKESMAS ALUSI KELAAN
DI SETUJUI OLEH
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah laporan
seminar PKK II tahap ll dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada By Ny “V”
Dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di Ruang Bersalin
Puskesmas Alusi Kelaan.
Penyusunan dan pembahasan laporan seminar ini mengacu pada
teori dan kasus yang ditemukan dilahan praktek Puskesmas Alusi Kelaan.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri kami maupun
dalam pelayanan Kebidanan.
Laporan ini kami susun untuk memenuhi salah satu persyaratan
tugas kami di jurusan kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku
. Dalam penyusunan laporan seminar ini kami telah mendapatkan banyak
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sitti S.Hermanses,A.Kp.,S.ST.,M.keb selaku Ketua Prodi DIII
Kebidanan Poltekes Kemenkes Maluku
2. Bapak Laurensius Laiyan,S.Kep Ns, selaku Kepala Puskesmas Alusi
Kelaan yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan praktek
3. Ibu Ismawati, S.Keb selaku pembimbing lahan yang telah memberikan
saran dan masukan untuk menyelesaikan laporan Pkk2 tahap 2
4. Ibu Kristiova Masnita Saragih,SST,M.Kes selaku pembimbing institusi
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini
5. Ny”V” berserta keluarga yang telah bersedia menjadi klien dan
berkerjasama dalam proses bimbingan kasus ini
6. Untuk rekan-rekan yang telah memberikan dukungan kepada kami baik
secara langsung ataupun tidak langsung
7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Makalah studi kasus
ini.
iii
Kami sangat menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu ,kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan studi kasus ini
Demikianlah studi kasus ini kami buat, semoga dapat bermanfaat
bagi yang membaca. Leih dan kurang kami ucapkan terimaksih.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data Bank Dunia, angka kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari)
Indonesia sebesar 11,7 dari 1.000 bayi hidup pada tahun 2021. Yang
dimana terdapat anatara 11 sampai 12 bayi neonatal yang meninggal dari
setiap 1.000 bayi 2 yang diselamatkan lahir hidup. Pada tahun 2023, angka
kematian bayi neonatal secara global sebesar 17 dari 1.000 bayi lahir hidup.
Dibandingkan dengan negaranegara Kawasan Asia Tenggara (Association
1
of Southeast Asian Nations/ASEAN), angka kematian bayi di Indonesia
berada pada urutan ke 5 tertinggi dari 10 negara di Kawasan Asia Tenggara
(Viva Budy Kusnandar, 2022).
2
data Kemenkes RI (2019) menunjukkan bahwa angka kematian anak
bawah lima tahun (balita) di Indonesia sebanyak 29.322 kematian dan
sebanyak 20.244 (69%) terjadi pada masa neonatal hingga 28 hari.
Data Profil Kesehatan Provinsi Maluku pada tahun 2019 yang dimana bayi
dengan BBLR sebanyak (42%), bayi BBLR dari total lahir hidup 65.665
orang.( Profil kesehatan Sumber).
Data Bblr di puskesmas alusi kelaan pada tahun 2023 di bulan Januari-
oktober berjumlah 12 bayi
3
Berdasarkan uraian di atas maka kami sebagai penulis tertarik untuk
melakukan pengkajian tentang asuhan kebidanan pada bayi Ny”V” dengan
berat badan lahir rendah ( BBLR).
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan seminar ini, penulis membatasi dalam hal
penerapan Asuhan Kesehatan Pada bayi Ny”V” dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Alusi Kelaan tanggal 05 November
2023.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
4
f. Mampu merencanakan asuhan secara efisien dan aman
D. Manfaat Penulisan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
Berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badan kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. (atikah
proverawati,dkk.2009) BBLR di bedakan dalam :
a. Prematuritas murni
b. Dismaturitas
6
2. Etiologi
1. Faktor ibu
b. Perdarahan antepartum
7
Kondisi psikologis yang dialami ibu selama hamil,
kemudian akan kembali berpengaruh aktifitas fisologis
dalam dirinya. Suasana hati yang kelam dan emosi yang
meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung,
tekanan darah, produksi adrenalin, aktifitas kelenjar
keringat, sekresi asam lambung dan lain-lain. Trauma,
stres, atau tekanan psikologis juga dapat memunculkan
gejalah fisik seperti leti, lesu, mudah marah, gelisah,
pening, mual atau merasa malas.
d. Diabetes Melitus
8
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana
sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi
abnormal (menyebabkan kemungkinan terjadi komplikasi)
selaian itu terjadi juga hiperminsulin anemia sehingga janin
juga mengalami gangguan metabolik
(hipoklimia,hipokmagnesemia,hipoklasemia,hiperbilirubine
mia,dan sebagiannya.
2. Usia Ibu
b. Usia>35 tahun
9
sirkulasi darah ibu ke janin akbiatnya yang dapat
mengakibatkan BBLR. ( Lukman 1996)
3. Keadaan sosial
4. Sebab lain
10
3. Faktor janin
1. Hidraminion
2. Kehamilan Ganda
11
3. Kelainan kromosom
4. Cacat Bawaan
4. Faktor lingkungan
12
5. Masalah Yang Bisa Timbul Pada BBLR
Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur, oleh
sebab itu mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar
uterus. Makin pendek masa kehamilan mungkin kurang sempurna
pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya. Karena kurang
sempurnanya alat-alat dalam tubuh bayi anatomi maupun fisiologis
maka mudah di timbulkan beberapa kelainan sebagai berikut:
13
c. Gangguan alat pencernaan
g. Gangguan imunulogik
h. Perdarahan intraventriuler
14
kapiler yang rapuh dan iskemia di lapisan greminal yang
terletak di dasar vertikal lateralis antara nukleuskaudatus dan
epidim luasnya perdarahan intravenrtikuler ini dapat di
diagnosa dengan ultra sonografi atau Ctscan.
i. Retorental fibroplasias
15
13) Bayi masih posisi fetal
14) Pergeran kurang dan lemah
15) Otot masih posis fetal.
16) Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan
sering mengalami serangan abnu
17) Refleks tonick neck lemah
18) Refleks mengisap dan menelan belum sempurna
16
Tabel .1 Ciri kematangan fisik Bayi Lahir Normal ( Menurut Bllard)
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah Merah Permukaan Daerah Seperti Seperti
seperti mudah/licin mengelupas pucat , kertas kulit
agak , halus , dengan / tanpa retak- putih, retak-
sedikit tanpa vena ruam, dekat retak, retak, retak
transpar vena venus lebih mengker
an jarang dalam, ut
tidak ada
vena
Lanugo Tidak Banyak Menipis menghi Umumny
ada lang a tidak
ada
Liptan Tidak Tanda Hanya lipatan 2/3 Di
plantar ada merah anterior yang anterior seluruh
sangat menghilang lipatan
sedikit
Payudara Hampir Areola Areola seperti Areola Areolah
tidak datar, tidak titk tonjolan lebih penuh
ada ada sampai 2 mn jelas tonjolan
tonjolan tonjola 5 sampai
n 3- 10 mm
4mm
Daun Datar, Sedikit Bentuknya Bentuk Tulang
Telinga tidak melengkun lebih baik, sempur rawan,
terlihat g,lunak, lunak mudah na telingah
lembut membalik kembali kaku
membalik seketik
a
Kelamin Sokrum Testis turun, Testis Testis
Laki-laki kosong sedikit rugea di bergantu
tidak bawah ng dan
ada rigae regaenya
rugae bagus dalam
Kelamin Klitoris Labia mayora Labia Klitoris
Perempu dan dan minora mayora dan
An labia sambil besar, minora di
minora menonjol labia tutupi
menonjo minora labia
l kecil mayora
7. Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/preventif
adalah langkah yang penting. Hal-hal di lakukan:
17
resiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR yang harus cepat
di laporkan, di pantau dan di rujuk pada institusi pelayanan
kesehatan yang lebih mampu.
b. Inkubator terbuka
1. Pemberian inkubator di lakukan dalam keadaan
terbuka saat pemberian perawatan pada bayi
2. Menggunakan lampu pemanas untuk memberikan
keseimbangan suhu normal dan kehangatan
3. Membungkus dengan selimut hangat
18
4. Dinding keranjang di tutup dengan kain atau yang laen
untuk mencegah aliran udara
5. Kepala bayi harus di tutup karena banyak panas yang
hilang melalui kepala
6. Pengaturan suhu inkubator di sesuaikan dengan berat
badan sesuai dengan ketentuan di bawah ini
Berat badan
0-24 jam 2-3 hari 4-7 hari 8 hari
lahir( garam)
<1500 34-36 33-35 33-34 32-33
1501-2000 33-34 33 32-34 32
2001-2500 33 32-34 32 32
>2500 32-34 32 31-32 32
penanganan yaitu:
Kangguru Mother Care adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi
secara dini terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian
Asi eksklusif.Tujuannya agar bayi kecil tetap hangat dan di mulai
segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC dapat di
lakukan dirumah sakit atau dirumah setelah bayi pulang. Bayi
19
tetap bisa di rawat dengan KMC meskipun belum bisa menyusu,
berikan ASI peras dengan menggunakan dengan salah satu
alternatif cara pemberian minum.
c. Pemancaran panas
d. Inkubator
20
b). Inkubator terbuka
BB Suhu ruang
1500-2000 28-30c
>2000 gram 26-28c
Catatan: Jangan di gunakan untuk bayi<1500 gram
21
3). Pemberian makanan bayi
a. Pada bayi prematur refleks isap, telan, batuk belum
sempurna, kapasitas lambung masih sedikit, adanya enzim
perencanaan terutama lifase masih kurang, disamping itu
kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori
(110kg/hari) agara berat badan bertambah sebaik-baiknya
22
sebelumya, untuk mencegah regurgitasi/ muntah atau
distensi abdomen.
g. Banyaknya cairan yang di berikan adalah 60 ml/ kg/hari,
setiap hari dinaikan 20-200 ml/ kg/hai.
h. Air susu yang paling baik adalah asi, bila bayi belum dapat
menyusui asi di pompa dan di masukan ke botol steril. Bila
asi tidak ada susunya dapat diganti dengan susu bantuan
yang rendah lemak yang mudah dicerna bayi dan
mengandung 20 kalori/30ml air atau sekurang-kurangnya
bayi mendapat 110 kalori/kg/BB/hari oleh karena itu
mudanya terjadi regurgitasi dan pneumonia aspirasi pada
bayi BBLR, maka terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pemberian makanan pada bayi dengan
berat badan rendah yaitu :
23
hati. Penambahan susu setiap kali minum tidak boleh
lebih dari 5 ml setiap kali minum
24
Apabila bayi memerlukan cairan intravena.
Berikan cairan intra vena hanya selama 24 jam
pertama
Mulai berikan minum per oral pada hari ke dua
atau segera setelah bayi stabil. Anjurkan
pemberian ASI apabila ibu dan bayi
menunjukkan tanda-tanda isap untuk menyusui.
Apabila masalah sakitnya menghalangi proses
menyusui (contoh; gangguan nafas, kejang),
berikan asi peras melalui pipa lambung: berikan
cairan IV dan ASI menurut umur berikan minum
8 kali dalam 24 jam (contoh:3 jama sekasi).
Apabila bayi telah mendapat minum160ml/kgBB
per hari tetapi tetap tampak lapar berikan
tambahan ASI setiap kali minum. Berikan bayi
menyusui apabila keadaan bayi sudah stabil dan
bayi menunjukkan keinginan untuk menyusui
dan dapat menyusui tampak terbatuk atau
tersedak.
Bayi sehat
Berikan ASI dengan cangkir / sendok. Bila jumlah
yang dibutuhkan tidak dapat diberikan
menggunakan cangkir/sendok atau ada risiko
terjadi aspirasi ke dalam paru (batuk atau
tersedak), berikan minum dengan pipa langsung.
Lanjutkan dengan pemberian menggunakan
cangkir/sendok apabila bayi dapat menelan tanpa
batuk atau tersedak (ini dapat berlangsung setelah
25
1-2 hari namum ada kalanya memakan waktu lebih
dari 1 minggu)
Berikan minum 8 kali dalam 24 jam ( misal setiap 3
jam ). Abila bayi telah mendapatkan minum 160/kg
BB per hari tetapi masih tampak lapar, berikan
tambahan Asi setiap kali minum
Apabila bayi telah mendapatkan minum baik
menggunakan cangkiran/ sendok, coba untuk
menyusui bayi langsung.
Bayi Sakit
Berikan cairan iv selama 24 jam pertama
Beri peras dengan pipa lambung mulai hari ke dua
dan kurangi jumlah cairan iv secara perlahan
Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh: tiap 3
jam). Apabila bayi telah mendapatkan minum 160
/kg BB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
tambahan asi setiap kali minum
Lanjutkan pemberian minum menggunakan
cangkir / sendok apabila kondisi bayi sudah stabil
dan bayi dapat menelan tanpa batuk atau tersedak.
Apabila bayi telah mendapatkan minum baik
menggunakan cangkir/ sendok, coba untuk
menyusi langsung
c. Berat lahir 1250-1499 gram
Bayi Sehat
Berikan ASI dengan cangkir / sendok. Bila jumlah
yang di butuhkan tidak dapat diberikan
menggunakan cangkir/sendok atau ada risiko
terjadi aspirasi ke dalam paru ( batuk atau
tersedak), berikan minum dengan pipa langsung.
Lanjutkan dengan pemberian menggunakan
26
cangkir/sendok apabila bayi dapat menelan tanpa
batuk atau tersedak (ini dapat berlangsung setelah
1-2 hari namun ada kalanya memakan waktu lebih
dari 1 minggu)
Berikan minum 8 kali dalam 24 jam ( misal setiap 3
jam ). Abila bayi telah mendaptkan minum 160/kg
BB per hari tetapi masih tampak lapar, berikan
tambahan Asi setiap kali minum
Apabila bayi telah mendapatkan minum baik
menggunakan cangkiran/ sendok, coba untuk
menyusi bayi langsung.
Bayi Sakit
Berikan cairan iv selama 24 jam pertama
Beri peras dengan pipa lambung mulai hari ke dua
dan kurangi jumlah cairan iv secara perlahan
Berikan minum 8 kali dalam 24 jam ( contoh: tiap 3
jam). Apabila bayi telah mendapatkan minum 160
/kg BB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
tambahan asi setiap kali minum
Lanjutkan pemberian minum menggunakan
cangkir/sendok
Apabila bayi telah mendapatkan minum baik
menggunakan cangkir/ sendok, coba untuk
menyusi langsung.
27
Berikan minum 12 kali dalam 24 jam ( setiap 2 jam).
Apabila bayi telah mendapatkan minum 160ml/kgBB
per hari tetapi masi tampak lapar, beri tambahan asi
setiap kali minum.
Lanjut pemberian asi menggunakan cangkir/sendok
Apabila bayi telah mendapatkan minum baik
menggunakan cangkir/ sendok, coba untuk menyusui
langsung
28
Bagan Penangan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Katagori Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) Bayi berat lahir
rendah (BBLR)
Antibiotik
Bila tidak dapat mengisap putting susu/
tidak dapat menelan
langsung/sesak/biru/ tanda-tanda
hipotermia bera, terangkan
kemungkinana akan meninggal
29
BAB III
TINJAUAN KASUS
PADA BY NY “V” DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH)
DIRUANG BERSALIN PUSKESMAS ALUSI KELAAN
A. DATA SUBJEKTIF
Identitas Bayi Nama Bayi By Ny “V”
Umur : 0 Hari
Tanggal/Jam Lahir : 05 November 2023 pukul 02:42 Wit
Jenis Kelamin : Laki-laki
1. Identitas Orang tua
Nama Ibu : Ny.”V” Nama Suami :Tn”A”
Umur : 39 Tahun Umur : 40 Tahun
Agama : Katholik Agama : Katholik
Suku/Bangsa : Maluku/ Suku/Bangsa : Maluku/
Indonesia Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Meyano Das Alamat : Meyano Das
2. Keluhan Utama :Tidak ada Keluhan
3. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas
No Kehamilan Persalinan Nifas Ket
1. Aterm Normal Normal Baik
2 Aterm Normal Normal Baik
3 Atrem Normal Normal Baik
4 Atrem Normal Normal Baik
5 Atrem Normal Normal Baik
30
4. Riwayat Antenatal
a. Trimester I
Frekuensi ANC : 3x
Keluhan : Mual Muntah
31
5. Riwayat Natal
Jenis Persalinan : Normal
Penolong : Bidan
Umur Kehamilan : 39 minggu 6 Hari
Kehamilan : Tunggal
Lama Persalinan
Kala I : 8 jam
Kala II : 45 menit
Kala III :10 menit
Kala IV : Pemantauan 2 jam
Keadaan bayi : Berat badan 2400 gram
Panjang badan 48 gram
APGAR score :2-2-1-1-2
Komplikasi : Tidak ada
Kriteria 0 1 2
32
B. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Warna : Composmentis
Berat badan : 2400 gram
Panjang badan : 48 cm
APGAR Score : 8/10
Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,5°c
Nadi : 135x/menit
Pernapasan : 45x/menit
Antropometri : Lingkar Kepala 33 cm
Lingkar Dada 32 cm
33
Ekstremitas atas : Gerakan sedikit aktif jumlah jari lengkap
Ekstremitas bawah : Gerakan sedikit aktif jumlah jari-jari lengkap
c. Pemeriksaan Neurologis
a) Refleks moro : ada kuat, tangan bayi dapat menggenggam
b) Refleks rooting : ada respon bila pipi dan bibir disentuh
c) Refleks Sucking : bayi menghisap puting susu ibu
d) Refleks Swallowing : bayi menelan air susu ibu
e) Refleks Grasping : bayi menggenggam jari jika diletakkan
ditangan
f) Refleks Babinski : bayi mengembangkan jari kaki ketika
disentuh
g) Refleks tonic neck :bayi melakukan perubahan posisi kepala
mengarah kesatu sisi
d. Eliminasi
e. Miksi : berwarna jernih
Mekonium : warnah hitam
Diagnosa kebidanan : Bayi umur 0 hari , dengan berat badan lahir rendah
Data dasar : Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 05 November pukul
02.42 wit di puskesmas alusi kelaan dan berjenis kelamin laki-laki
DO: keadaan umum bayi baik, dengan BB 2400 gram , PB 48 cm , pernapasan
45x/menit , suhu 36,5°c , Nadi 135x/menit . Lingkar kepala 32 cm , lingkar
dada 31 cm, panjang badan 48 cm, nilai APGAR 8/10
34
V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya
2. Selalu pantau dan jaga kehangatan pada bayi
3. Menimbang dan memantau kenaikan berat badan bayi satu kali
dalam 3 hari
4. Selalu memenuhi kebutuhan nutrisi kepada bayi seperti ASI
5. Beritahu ibu dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan bayinya
6. Beritahu keluarga untuk menjaga kebersihan tali pusat agar tidak
terjadi infeksi
VI. PELAKSANAAN
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
Suhu : 36,5°c
Nadi : 135x/menit
PB : 48 cm
RR : 45x/menit
BB : 2400 gram
Nilai APGAR : 8/10
2. Menjaga kehangatan bayi dengan cara :
a. Menjaga ruangan agar tetap hangat
b. Jangan meletakkan bayi dipermukaan yang dingin dan basah
c. Ganti bedong bayi jika sudah basah
d. Memakai pakaian yang hangat pada bayi
3. Menimbang berat badan bayi satu kali selama 3 hari Selalu
memantau kenaikan berat badan pada bayi.
4. Selalu memenuhi kebutuhan nutrisi kepada bayi yaitu ASI Anjurkan
ibu untuk memberikan asi setiap 2 jam atau setiap bayi
menginginkannya.
5. Beritahu ibu dan keluarga untuk menjaga kebersihan bayinya
35
Anjurkan ibu untuk selalu mengganti popok atau celana bayi jika
sudah kotor , begitupula baju atau bedong bayi jika terkena air susu.
6. Memberitahu keluarga untuk selalu menjaga kebersihan tali pusat
dan jangan membiarkan tali pusat dalam keadaan basah, jika tali
pusat terkena air kencing, keringkan tali pusat untuk menghindari
terjadinya infeksi pada tali pusat.
VII. Evaluasi
1. Ibu sudah mengetahui kedaan bayinya
2. Bayi sudah dalam keadaan hangat
3. Bayi sudah ditimbang setelah 3 hari dengan penambahan berat
badan 600 gram
4. Bayi sudah mendapatkan ASI
5. Kebersihan bayi selalu dijaga ibu dan keluarga
6. Tali pusat sudah dikeringkan dan dibungkus menggunakan kasa
steril dan kering .
Data Subjektif
1. Keadaan bayi baik
2. Ibu mengatakan berat badan bayi 2400 gram
3. Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
4. Ibu dan keluarga selalu merawat bayinya seperti yang dianjurkan oleh
bidan
5. Keluarga merasa senang dengan kehadiran bayi.
36
Objektif
Asesment
Diagnosa: Bayi umur 0 hari dengan berat badan lahir rendah
Masalah potensial: hipotermi,ikterus,Sianosis
Tindakan Segera: IMD
Planning
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayinya
2. Memberitahu ibu agar selalu pantau dan jaga kehangatan pada bayi
3. Memberitahu ibu dan keluarga agar selalu rajin membawa anaknya ke
posyandu untuk menimbang dan memantau kenaikan berat badan bayi
satu kali dalam 3 hari
4. Memberitahu ibu untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi
,seperti ASI
37
VI. Evaluasi
1. Ibu sudah mengetahui kedaan bayinya
2. Bayi sudah dalam keadaan hangat
3. Bayi sudah ditimbang setelah 3 hari dengan penambahan berat
badan 600 gram
4. Bayi sudah mendapatkan ASI
5. Kebersihan bayi selalu dijaga ibu dan keluarga
6. Tali pusat sudah dikeringkan dan dibungkus menggunakan kasa
steril dan kering .
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kami Penulis melakukan pembinaan serta membuat asuhan kebidanan pada
By Ny”V” dari tanggal 05 November sampai tanggal 07 November 2023, kami
penulis mendapatkan :
1. Pengumpulan data yang akurat akan mempermudah dalam pemberian
asuhan
2. Dalam memberikan asuhan kebidanan diperlukan ketelitian agar bisa
menekan kemungkinan resiko akan terjadi BBLR.
3. Dalam memberikan asuhan kebidanan harus menjalin hubungan baik
dengan keluarga dan ibu bayi agar tercipta suasana yang harmonis dan
saling percaya.
B. Saran
2. Institute Pelayanan
39
3. Institute pendidikan
40
DAFTAR PUSTAKA
Yulianti L, 2010 bblr. co. id, online diakses 04 Juni 2011 depkes. go. Id,
online diakses 04 Juni 2011
41