DISUSUN OLEH :
Nikmatunazilah 2308087
2023/2024
A. Pengertian Neurofibromatosis
Neurofibromatosis (NF) adalah salah satu dari kelainan genetik yang
paling umum. Diwariskan dengan gen autosomal yang dominant,
neurofibromatosis ini diklasifikasikan menjadi dua subtipe yang berbeda
ditandai dengan beberapa lesi cutaneous dan tumor dari sistem saraf perifer
dan pusat. Neurofibromatosis tipe 1 (NF1), juga disebut sebagai penyakit
Recklinghausen. Neurofibromatosis tipe 2 (NF2), sebelumnya disebut
dengan neurofibromatosis pusat(Rianawati et al., 2014)
C. Klasifikasi
1. Neurofibromatosis tipe 1: Kondisi ini disebabkan oleh mutasi
genetik pada kromosom 17, yaitu gen yang memproduksi protein
neurofibromin yang berfungsi mendukung proses pertumbuhan sel-
sel di dalam tubuh serta mencegah sel-sel tersebut berkembang
menjadi tumor.
2. Neurofibromatosis tipe 2: Penyakit yang disebabkan oleh mutasi
genetik pada kromosom 22. Mutasi genetik ini menyebabkan
terjadinya penurunan kadar protein merlin sehingga memicu
pertumbuhan sel saraf yang tidak terkontrol.
3. Schwannomatosis: Penyakit yang disebabkan oleh perubahan atau
mutasi pada gen SMARCB1 dan LZTR1.(Rianawati et al., 2014)
D. Patofisiologi
Patofisiologi neurofibromatosis tipe 1 (NF1) melibatkan mutasi
pada gen supresor NF1. Penyakit ini bersifat autosomal dominan. Gen NF1
terletak pada kromosom 17. Mutasi pada gen supresor NF1 menyebabkan
penurunan kadar protein neurofibromin intrasel yang bersifat supresor
tumor. Neurofibromin adalah regulator negatif dari proliferasi dan
diferensiasi sel. Neurofibromin diekspresikan oleh berbagai tipe sel,
termasuk neuron, sel glia, dan sel Schwann. Kelainan pada gen ini akan
menyebabkan peningkatan pensinyalan kaskade Ras dan pembentukan
tumor.
Neurofibromatosis tipe 2 adalah kelainan genetik yang ditandai
dengan schwannoma vestibular bilateral, atau sebelumnya dikenal sebagai
neuroma akustik, dan meningioma.
Neurofibromatosis sendiri merupakan kelainan genetik yang
ditandai dengan timbulnya tumor pada sistem saraf dan kulit.
Neurofibromatosis terdiri dari 2 jenis, yaitu neurofibromatosis (NF) tipe 1
(penyakit Von Recklinghausen) dan NF tipe 2. Bentuk neurofibromatosis
tipe 1 meliputi 96% dari seluruh kelainan neurofibromatosis, sementara tipe
2 hanya mencakup 3%.
NF tipe 2 pernah dikenal sebagai neurofibromatosis sentral. Istilah
“neurofibromatosis” sendiri sebenarnya tidak tepat, karena jenis tumor
utama pada kelainan ini adalah schwannoma dan meningioma. Manifestasi
lain NF tipe 2 adalah schwannoma saraf kranial dan perifer lain,
ependimoma, dan astrositoma pada kasus jarang(Marjasa, 2019)
Tidak dapat
menghambat Mutasi gen Mutasi gen tidak
produksi protein secara spontan terkontrol
Neurofibromatosis
Gangguan integritas
Perfusi Perifer Insisi kulit
kulit
tidak efektif
Port de entry
Inkontinuitas
jaringan
Resiko Infeksi
Nyeri Akut
G. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas klien
Terdiri dari nama, no rekam medis, tanggal lahir, umur,
agama, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, alamat, tanggal
masuk, diagnosa medis dan nama identitas penanggung jawab
meliputi : nama, umur, hubungan dengan pasien, pekerjaan dan
alamat.
2. Keluhan utama
Biasanya klein datang dengan keluhatan utama yang didapat
bervariasi, terutama ditemukannya multiple benjolan yang semakin
lama membesar
3. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya terdapat benjolan di beberapa area tubuh yang
semakin membesar, tidak nyeri dan tidak panas
4. Riwayat kesehatan dahulu
Terdapat bitnik kecoklatan dibeberapa area tubuh, yang
membesar seiring pertambahan usia
5. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya klien mempunyai anggota keluarga yang pernah menderita
kanker atau tumor
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum dan TTV
1) Keadaan umum klien lemah, letih dan terlihat sakit
berat
2) Tingkat kesadaran klien baik
3) TTV : RR meningkat, nadi meningkat
b. Kepala
1) Rambut : biasanya klien berambut tipis dan
kasar, klien sering sakit kepala, kukurapuh dan tipis
2) Wajah : biasanya klien berwajah pucat
3) Mata : biasanya terdapat gangguan pada
penglihatan, penglihatan kabur, konjungtiva anemis,
dan sclera tidak ikterik
4) Hidung : biasanya tidak ada pembengkakan
polip dan klien bernafas pendek dan kusmaul
5) Bibir : biasanya terdapat peradangan
mukosa mulut, ulserasi gusi, perdarahan gusi, dan
napas berbau
6) Gigi : terdapat karies pada gigi
7) Lidah : biasanya tidak terjadi perdarahan
c. Leher
Biasanya terjadi pembesaran kelenjar getah bening
d. Dada/ Thorak
Inspeksi : biasanya klien dengan napas pendek,
pernapasan kusmaul (cepat/dalam)
Palpasi : biasanya fremitus kiri dan kanan
Perkusi : biasanya sonor
Auskultasi : biasanya vesicular
e. Jantung
Inspeksi : biasanya ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : biasanya ictus cordis teraba di ruang inter
costal 2 line dekstra sinistra
Perkusi : biasanya ada nyeri
Auskultasi : biasanya terdapat irama jantung yang cepat
f. Abdomen
Inspeksi : abdomen supel
Auskultasi : biasanya bising usus normal, berkisar antara
5-35 kali/menit
Palpasi : tidak ada asites maupun nyeri tekan
Perkusi : biasanya tidak terdengar pekak
Genitourinaria
Biasnaya frekuensi urin dalam rentang normal
g. Ekstremitas
Biasanya didapatkaan adanya pucat pada akral
h. Sistem integumen
Biasanya terdapat bercak kecoklatan yang semakin
membesar dan membentuk sebuah benjolan
i. Sistem neurologi
Biasanya terjadi gangguan status mental seperti penurunan
lapang pandang perhatian, ketidakmampuan konsentrasi
H. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
3. Risiko infeksi berhubungan dengan efek tindakan invasive
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi
I. Rencana Tindakan Keperawatan
J. Evaluasi
Hasil yang diharapkan setelah pasien neurofibromatosis
mendapatkan tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Perfusi perifer membaik
2. Tidak terjadi infeksi local maupun sistemik
3. Tidak mengalami nyeri akut
4. Tidak mengalami gangguan integritas kulit
DAFTAR PUSTAKA