2–1
APA YANG DI MAKSUD DENGAN STRATEGI?
2 2–2
2.1 The Strategy-Making, Strategy-Executing Process
2–3
STAGE 1: Mebuat visi, misi dan nilai inti
2–4
2.1 Pernyataan Visi – Harus dan Dilarang Ditulis
2–5
Mengkomunikasikan Visi
2–6
Kelas Kamis Sampai Sini
Sosialisasi Visi Perusahaan
2–7
Membuat Pernyataan Misi
2–8
Pernyataan Misi Yang Ideal
♦ Suatu misi yang baik adalah yang dapat menjawab salah
satu atau lebih karakteristik berikut ini:
1. Mengidentifikasi produk atau jasa perusahaan.
2. Specifik pada kebutuhan customer dan cara untuk
memuaskan.
3. Mengidentifikasi kelompok pelanggan atau pasar dimana
perusahaan akan melayani.
4. Menentukan pendekatan untuk menyenangkan pelanggan.
5. Mengatur perusahaan berbeda dengan pesaingnya.
6. Menjelaskan bisnis perusahaan kepada para pemangku
kepentingan.
2–9
Pernyataan Misi Yang Ideal (Con’t)
2–10
1. Fokus Pelanggan : Kami percaya bahwa tanggung jawab yang
paling utama adalah kepada dokter, perawat bahkan pasien,
kepada para ibu dan yang lainnya yang menggunakan jasa dan
produk kami. (Jhonson & Johnson) .
2–12
8. Fokus pada Karyawan : Menghargai karyawannya dengan gaji
dan keuntungan-keuntungan yang kompetitif di bandingkan
dengan kesempatan kerja di daerah sekitarnya serta
memberikan balas jasa atau kontribusi mereka kepada
efisiensi operasional perusahaaan. (Public Service Electric
and Gas Company)
2–13
Mengkaitkan antara Visi, Misi
dengan Core Value
♦ Core Value
● Keyakinan, sifat, dan norma-norma perilaku
karyawan yang diharapkan ditampilkan dalam
menjalankan bisnis untuk mengejar visi dan
menjalankan misi strategis.
● Core Value menjadi bagian integral dari budaya
perusahaan.
● Core value sesuai dengan visi, misi, dan strategi
serta memberi kontribusi bagi keberhasilan bisnis
perusahaan.
2–14
2.1 The Strategy-Making, Strategy-Executing Process
2–15
STAGE 2: SETTING OBJECTIVES
2–17
Pembuatan Financial Objectives
Contoh
♦ Peningkatan pendapatan tahunan x persen
♦ Peningkatan laba tahunan setelah pajak sebesar x persen
♦ Peningkatan laba tahunan per saham sebesar x persen
♦ Peningkatan dividen tahunan x persen
♦ Margin laba x persen
♦ Pengembalian modal yang dipergunakan (return on capital employed / ROCE)
x persen atau pengembalian ekuitas (Return On Equity)
♦ Peningkatan nilai saham - dalam bentuk harga saham yang memiliki trend naik
♦ Peringkat obligasi dan kredit x
♦ Arus kas internal x dolar untuk mendanai investasi modal baru
2–18
Pembuatan Strategic Objectives
Contoh
♦ Memenangkan pangsa pasar x persen
♦ Menciptakan biaya keseluruhan yang lebih rendah daripada pesaing
♦ Menyaingi pesaing utama pada kinerja atau kualitas produk atau layanan terhadap
pelanggan
♦ Memperoleh x persen pendapatan dari penjualan produk baru yang diperkenalkan
dalam lima tahun ke depan
♦ Memiliki kemampuan teknologi yang lebih banyak jenisnya atau lebih baik dari
pesaing
♦ Memiliki lini produk yang lebih banyak dari pesaing
♦ Memiliki nama merek yang lebih dikenal atau lebih kuat dari saingan
♦ Memiliki kemampuan penjualan dan distribusi nasional atau global yang lebih kuat
daripada pesaing
♦ Secara konsisten menciptakan produk dan layanan baru lebih baikdibandingkan
dengan pesaing
2–19
Kinerja Strategic Adalah Kunci
Menuju Kinerja Keuangan yang Lebih Baik
♦ Pengukuran kinerja keuangan saja tidak cukup
karena :
● Kinerja keuangan saat ini merupakan indikator keputusan
dan operasi masa lalu dan tidak dapat diterjemahkan
sebagai kemampuan kompetisi yang kuat untuk
menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik dimasa
mendatang.
● Menetapkan dan mencapai peningkatan tujuan strategis
merupakan sinyal pertumbuhan perusahaan dalam sisi
daya saing dan kekuatan di pasar.
● Kinerja strategis yang baik adalah indikator utama
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memberikan
peningkatan kinerja keuangan di masa depan.
2–20
Pemakaian Balance Scorecard (BSC)
2–21
Keuntungan Menetapkan Objectives Lebih
Tinggi
2–22
Kegunaan Tujuan Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
2–23
Kebutuhan atas OBJECTIVES
di Semua Level Organisasi
♦ Memecah target kinerja untuk masing-
masing unit secara terpisah di organisasi.
♦ Memupuk penetapan target kinerja yang
mendukung pencapaian tujuan strategis
secara lebih luas dan tujuan keuangan
perusahaan.
♦ Menjabarkan tujuan yang sudah dibuat ke
tingkatan operasi seluruh organisasi.
2–24
2.1 The Strategy-Making, Strategy-Executing Process
2–25
STAGE 3: Pembuatan Strategi
♦ Pembuatan Strategi:
● Tahapan pada serangkaian tindakan strategis :
bagaimana pembuatan strategi dilakukan ?.
● Membutuhkan pemilihan di antara berbagai alternatif
strategi.
● Meningkatkan tindakan untuk melakukan sesuatu yang
berbeda dari pesaing.
● Melibatkan tim kolaboratif yang melibatkan manajer di
berbagai posisi dan tingkatan organisasi.
2–26
Siapa Yang Terlibat Dalam
Pembuatan Strategi?
♦ Chief Executive Officer (CEO)
● Memiliki tanggung jawab utama untuk memimpin proses
pembuatan strategi : sebagai visioner strategis dan pemimpin
merancang strategi.
♦ Eksekutif Senior
● Menetapkan komponen strategi utama sesuai bidang
tanggung jawabnya.
♦ Eksekutif anak perusahaan, Manajer divisi, wilayah
geografis, pabrik, dan unit operasi lainnya (dan
karyawan kunci dengan keahlian khusus)
● Memanfaatkan pengetahuan mereka di unit masing masing
untuk memperhatikan hal-hal yang spesifik di unitnya dalam
penyusunan strategi.
2–27
Why Is Strategy-Making Often
a Collaborative Process?
♦ Banyak isu-isu strategis yang kompleks yang dan
beberapa bidang keahlian yang dibutuhkan untuk
membuat strategy yang merupakan suatu tugas yang
besar untuk seorang atau gorup kecil executive.
♦ Ketika operasi perusahaan berupa berbagai produk
yang berbeda, industri dan wilayah geografis yang
berbeda, otoritas membuat strategi harus didelegasikan
kepada manajer unit fungsional dan operasional
sehingga semua manajer memiliki peran, baik besar
maupun kecil sesuai tempat yang mereka pimpin.
2–28
The Strategy-Making Hierarchy
Multibusiness Strategy – Bagaimana untuk mendapatkan sinergi dari
Corporate mengelola portofolio bisnis secara bersama-sama daripada bisnis
Strategy yang terpisah.
Two-Way Influence
• Cara untuk memperkuat posisi pasar dan keunggulan kompetitif
Business • Tindakan untuk membangun kemampuan kompetitif bisnis tunggal
Strategy • Pemantauan dan menyelaraskan strategi-tingkat yang lebih
rendah
Two-Way Influence
• Tambah rincian yang relevan terhadap business strategy.
Functional Area • Memberikan rencana aktivitas untuk mengelola kegiatan tertentu
Strategies dengan cara-cara yang mendukung strategi bisnis
Two-Way Influence
• Tambah rincian dan kelengkapannya untuk strategi bisnis dan
Operating fungsional
Strategies • Memberikan rencana aktivitas untuk mengelola kegiatan operasi
tertentu dengan signifikansi strategis
2–29
A Company’s Strategy-
Making Hierarchy
2–30
Konsep : Strategic Intent
2–31
Karakteristik Strategic Intent
2–32
2.1 The Strategy-Making, Strategy-Executing Process
2–33
STAGE 4: EXECUTING THE STRATEGY
2–34
Mengelola Proses Eksekusi Strategi
2–36
2.1 The Strategy-Making, Strategy-Executing Process
2–37
STAGE 5: MENGEVALUASI KINERJA DAN
MELAKUKAN KOREKSI
♦ Mengevaluasi Kinerja:
● Apakah strategI sudah lolos dari tiga test : Good fit,
Competitive Advantage dan Strong Performance.
♦ Memulai Penyesuaian korektif:
● Memutuskan apakah akan melanjutkan atau
mengubah visi perusahaan, misi, tujuan, strategi, dan
/ atau pelaksanaan strategi.
● Berdasarkan organizational learning.
2–38
ISIS
OUR STRATEGY
OUR AA
STRATEGY WINNER?
WINNER?
Apakah strategi dapat
bertahan secara dinamis
dengan aspek eksternal
The Strategic dan internal diseluruh
Fit Test situasi keseluruhan
perusahaan?