Anda di halaman 1dari 280

-+

-
ROSDA

Peganglah olehmu Sunahku dan 5unah


para khalifah yang mendapat petunjuk
dan berada dijalan yang lurus.
Peganglah dan gigitlah 5unah itu
dengan gigi-gigi gerahammu. Jauhilah
olehmu perkara-perkara yang
diada-adakan. karena setiap perkara
yang diada-adakan itu bid'ah dan setiap
bid'ah itu adalah kesesatan.

[HR. Abu Dawud dan At:furmudzi]

Dr. Nuruddin'ltr

'L]lurnul

,l
dis
Sesungguhnya ucapan yang paling baik adalah Kitab Allah. sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Muhammad. dan seburuk-buruk perkara
.
adalah yang diada-adakan.
Peganglah ol,,hrrrrr turrahkrr dan Surrah
para klralilalr y,trrli rr rerrdaFrat
petunjrrk rl,rn t>pr,l<l,r di jalan yang
lurus. Peg,rrrgl,rlr r1.rn gigitlah Sunah itu
dengan gigi gigi ge'rahanrnru. Jauhilah
'i
olehmu perl. ara-perkdra yang
diada-adal.an, karena setiap perkara
yang diada-adakan itu bid'alr dan
setiap brid'alr itu adalah kesesatan.

[HR. Abu Dawud dan At-Turrnudzi]

Dr, Nuruddin'ltr

'L]lurnul
dis
Sesungguhnya ucapan yang paling baik adalah Kitab Allah* sebaik"baik
petunjuk adalah petunjr-rk Muhammad. dan seburuk-buruk perkara
adalah yang diada-adakan.

[HR. Shahih Muslim]

rllh
1€
ffiffi
RR.AG020t-02-2012
Persembahan

Judul Asli Manh4 An-Naqd Fii 'Uluum Al-Hadits


Penulis Dr. Nuruddin 'ltr
Penerbit Dar al-Fikr Damaskus
Alih Bahasa Drs. Muiiyo
Khat Arab Drs. Bahruddin Fanani
Editor Aisha Fauz-ia
l,"fll,m
,:-rl"ry*qj::H;-
I
Desainer sampul Guyun Slamet i
Layout Mansur Sudrajat 3n Li*ii;,)el""u
Diterbitkan oleh PT REMA.TA ROSDAI(A.PYA
Jln. lbu Inggit Garnasih No. 40
Bandung 40252
Tlp. (o22) 52oo287
Fax. (O22) 5202529
e-mail: rosdakarya(orosda.co.id
www.rosda.co.id

Anggota Ikapi
Cetakan pertama, Januari 2012
Cetakan kedua, September 2012

Hak cipta dilindungi undang-undang pada Penulis


Kepada orang yang menghidupkan hati manusia dengan ilmu, zikir,
dan pengetahuan; membekali beberapa generasi manusia dengan sejumlah
ISBN 978-979-692-07 3-0 peninggalan hadis nabawi dan ilmu-ilmunya; menerangi umat dengan jalan
orang-orang terdahulu dan Sunah yang benar; al-'Allamah, al-Mufassir,
Dicetak oleh Pf Remaia Rosdalarya Offset - Bandung al-Muhaddits, al-Hafizh, al-l-aqih, al-?rif, Fadhilat Ustadzi, Syekh Abdullah
Siraluddin. Semoga Allahr melindunginya dan memberinya kesenangan.
Kata Pujian
Oleh Al-Ustadz al-Jalil al-Allaamah Syekh
Dr. Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbahl)

egala puji bagi Allah, Pengatur dan Pemelihara seltuuh alam.


-f
\nanmat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan
\-Fkita Muhammad Rasulullah, keluarganya, sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikuti dan memperjuangkan agamanya.
Amma Ba'du. Buku Manhaj al-Naqd li 'Ulunt al-Hadits yang
disusun oleh A]'Allaamah al-Ustadz Dr. Nuruddin 'Itr adalah
suatu karya yang agung dan bernutu serta memiliki banyak
keistimewaan yang menjadikannya buku yang terkemuka dalam
bidang ilmu hadis.

1) Mantan guru besar tafsir dan hadis pada Fakultas Pascasariana Universitas Al-Azhar dan
kini aktif di Fakultas syariah di Makkah, serta sebagai dekan dan pendamping Fakultas
Ushuluddin di Asyuth. Beliau juga dikenal sebagai penyusun selumlah kitab ilmiah dan
bermutu tentang hadis. Penyusun merasa cukup dengan hanya menyertakan kata pujian
ini meskipun banyak pujian lain dari berbagai lembaga maupun perorangan.
Di antara keistimer,taannya adalah sebagai berikut' 3. Perhatian yang cukup tinggi dalam upaya menelusuri setiap
l. Pembagian dan perincian yang sistematis. Penlusun berkreasi hadis yang dijadikan sebagai contoh pada setiap cabang
membagi-bagi dan memilah-milah 'uhun al-ltadits dan ttshul ilmu hadis, dan studi kritis yang dilakukan oleh sejumlah
al-hadits, sehingga mampu menampilkannya dalam bentuk muhadditsin dengan tetap menisbahkannya kepada mereka
baru dan dengan kajian yarig ilmiah, yang menunjukkan yang meriwayatkannya dalam kitab masing-masing. Beliau
kesempurnaan dan kedalaman ilmu ini. Sejumlah masalah yang juga menjelaskan hadis yang paling unggul di antara hadis-
berkaitan dengan salah satu bagian dari hadis dikumpulkan hadis yang kualitasnya diperselisihkan oleh para ulama hadis
dalam suatu bab, sehingga'ulunt al-lrudits da1. ushul al-hadits dan trlama iarh wa ta'dil. Penyusun tidak sekadar mengutip,
yang berkaitan dengan matan dibahas tuntas dalam satu bab; melainkan menyebutkan pendapat para ulama dalam rangka
masalah-masalah yang berkaitan dengan sanad pada bab lain; tarjih. Dengan demikian, tampaklah kepribadian penyusunnya
dan yzrng berkaitan dengan keduanya dibahas dalam satu bab yang ilmiah.
tersendiri ditambah dengan kajian historis yang mencakup 4. Penyusun juga berusaha memperkenalkan tokoh-tokoh yang
perkembangan ilmu ini dan liku-liku pemeliharaannya pada namanya tersebut dalam buku ini dengan sekilas pandang
setiap periode dari penipuan dan kesimpangsiuran. semua sejarah mereka yang singkat. Ini adalah suatu hal penting
dibaha; dengan tetap memelihara keindahan mutiara ilmu dan yang perlu diperhatikan oleh para penyusun buku dalam
menyuguhkannya dalam wajah yang baru. Itulah sebabnya disiplin ilmu apa pun. Dengan demikian, pala pembaca akan
mengapa buku ini dapat dikategorikan sebagai suatu karya
dapat mengetahui gambaran yang benar tentang perkembangan
ilmiah penting yang sangat kha^s metodenya, sehingga dapat
suatu ilmu, tahap-tahap perkembangan penyusunan karya-
mempefiegas pemeliharaan umat lslam terhadap hadis Nabi
karya yang bersangkutan, serta sekilas dari sejarahnya tanpa
Muhammacl Sarv. dan menolak keragrran clan kebimbangan
yang mungkin timbul. harus memaksa para pembaca untuk bekerja lebih keras.
Para mahasiswa di sejumlah perguntan tinggi lslam dan Hal ini terungkap dalam buku ini.
lainnya sangat membutuhkan buku sdperti ini. Bukan karena 5. Penyusun juga mempunyai pengetahuan yang luas terhadap
uraiannya yang sistematis dan mudah dipahami saja, melainkan kitab-kitab dalam disiplin ilmu ini, yang seandainya ditumpuk
juga ia berhasil menghilangkan sejr.rmlah ketidakielasan sekitar ia akan membentuk suatu perpustakaan yang tidak kecil.
disiplin ilmu ini. Dalam hal ini penyusun telah menanganinya Pembaca akan segera mengetahui bahwa pen)Alsun buku ini
dengan baik sekali. adalah seseorang yang telah menyelami bidangnya dengan
2. Contoh-contoh aktual setiap bagian dari ilmu hadis diserlai dalam sekali, baik kitab yang masih berupa tulisan tangan
dengan contoh-contoh bam vang sangat berlainan dengan maupun yang telah dicetak. Dari sana beliau lalu mengambil
yang telah dikemukakan oleh para ulama hadis terdzrl'rulu. mutiara-mutiara faedahnya, yang kemudian dirangkainya
Dan setiap conloh juga ditrlas dengan terperinci sekali dengan rangkaian yang indah dalam buku ini.
oleh penyusun vang memang cukup arhli dalam bidangnya' 6. Keindahan karya ini antara lain terdapat pada kecernatannya
t.errnasuk kitab-kitab hadis dar-r perirvayatan yang nlasvhur' dalam menukil berbagai pendapat yang kontroversial, lalu
Kesan ini akan segela didapnti oleh setiap pembaca yang mempertemukan pendapat-pendapat tersebut yang secara
.teliti. Dengan demikian, buku ini akan membelikan
barryak lahiriah bertentangan. Beliau menjelaskan bahwa perbedaan
sumbangan yang berarli bagi ilmu ini dar-r menjadikannya pendapat antar-ulama itu tidak lain bersumber pada perbedaan
karya r,ang layak disebut sebagai "pembar-uan"' pandangan dan pemahaman mereka. Dengan demikian
hilanglah penilaian negatif terhadap imam hadis yang mungkin
dilakukan oleh orang-orang yang dangkal pengeterhuannya berharga. Dengan demikian, pembahasan buku ini menjadi
dan yang tidark memahan'ri iitihad-iitihad para imam ini, lalu baik dan mengenai sasaran.
menuduh bahwer pe'ndapat mereka kontradiktif dan saling 10. Ia menuniukkan kecerrnatan aplikasi umat Isl:rm terhadap
berlentangan. FIal ini diberhas, dalam bab hadis munqathi', metode pengkajian yang kritis, komplet, dzrn komprchensif di
mursal, syaaclz, munkar, dan sebagainya. samping menratahkan asumsi para orientalis yang melontarkan
7. Penolakan beiliau terhadap gagasan beberapa penulis pada sejumlah pendapat yang bzrtil dalam masalah ini. Untuk itu
disiplin ini dengan menggunakan ungkapan yang sangat ia berpijak pada serangkaian argumentasi yang kuat dan
hati-hati dan sopan. Dengan dernikian ia sejalan dengan bukti-bukti vang akurat.
metode para imam hadis dalam mengkritik, seperti Imam
Ahmad, Imam Al-Bukhari, dan Imam Muslim. Cara yang
Setelah panjang lebar membicarakan buah karya yang
sangal berharga ini, kami memperkuat publikasi keistimewaan-
demikian adalah cara yang terbaik dalam kritik tematis.
keistimewaannya, kemampuannva memadukan keaslian metode
Contoh paling tepat untuk itu adalah catatan kaki pada
pembahasan pembagian hadis mutawir dan pembahasan
lama dengan kebaikan metode baru, kebagusannya dalam
mengungkap pengetahuan-pengetahuan hadis yang rumit, dan
zivandat allsiqaat.
menjelaskan terbuktinya janii Allah:
8. Ketegasan penlusunan dalam rnenolak sebagian pendapat
orientalis yang tidak berpijak pada landasan ilmiah yang
benar dan sekadar hasil pemikiran orang-orang Nasrani yang
t$*aWilwti#st
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-euran dan sesungguhnya
muncul terang-terangan menyerang Sunah. Mereka adalah Kami benar-benar memeliharanya. (eS Al-Hiir [rS]t g)
orientalis yang menyemng Sunah dan hadis dengan keji
untuk menanamkan keraguan kepada umat Islam terhadap Dan ini adalah berkat tau{ik Allah kepada umat Islam dalam
sumber ajaran agama mercka yang kedua. Hal ini dapat kita membuktikan janji-Nya itu dalam memelihara hadis Nabi. Semua
jumpai di beberapa tempat, seperti pada pembahasan hadis itu temrai dalam sistematika yang mudah dicerna.
masyhur. Penulis menyanggah pernyataan para orientalis Dan kami mempublikasikan kebaikannya karena padanya
dengan sanggahan yang baik dan diperindah dengan kritik tercakup mutiara ilmu Islam yang aglrng, yakni ilmtr Sunah
tematis. dan hadis.
9. Pembahasan dalarn burku ini menunjukkan antusiasme penlusun Penl,usun telah berhasil mengungkapkan ilmu ini dengan
untuk menjelaskan bahwa metode para muhadditsin dalam sangat jelas, dan berkhidmat padanya dengan baik sekali. Orang
mengkritik hadis, baik kritik internal yakni kritik matan yang berkreasi menlusun kar'/a yang indah dalam ilmu hadis
maupun kritik eksternal -vakni kritik sanad, metode kritik segrcrti ini, mematahkan serangan para orientalis dan mernukul
yang paling prinsipiil dan mendetail. mundur mereka dengan argumentasi-argumentasi yang cemerlang
Hal ini tampak dengan jelas pada bagian penutup buku ini, dan bukti-bukti yang akurat, sangat patut menclapat penghargaan,
yakni pada pembahasan beberapa perdebatan dan kesimpulan penghon-natan, dan diteladani.
di mana beliau rnengakhir"inya dengan sejumlah konklusi.
Bagian pentrtup tersebut merutpakan pembahasan vang sangat
Kami memohon semoga Allah menganugerahi kami dan dia
taufik dan kebenaran, dan semoga ilmunya bermanfaat bagi para
penuntut warisan kebudayaan Islam yang asli ini. Sesungguhnya
Allah adalah sebaik-baik pelindung, sebaik-baik penolong, dan
sebaik-baik pemberi balasan kepa'da orang-orang berilmu dan
mengamalkan ilmunya.

2O Dzulqa'dah 1398 H
Pelayan Al-Quran dan Sunah
Dr. Muhammad bin Muhammad Abu Syuhbah Pengantar

egala puji bagi Alah sebesar pujian yang dapat memenuhi


kesyukuran atas nikmat-Nya dan yang seimbang dengan
pertambahannya. Rahmat yang paling utama dan salam
yang paling sempunra semoga terlimpah kepada penutup para
nabi dan rasul dari pembawa agama yang sangat bijaksana
dan terpelihara dari segala macam perubahan dan pergantian
berkat pemeliharaan Nlah Rnbb al:Alamin sampai hari kiamat.
Semoga terlimpah juga kepada keluarganya, sahabatnya, dan
orang-orang yang meniti jalan mereka serta berpegang pada
tali Sunah yang kuat.
Amma Ba'du. Cetakan ketiga buku Manhni al-Naqd fi 'Uum
al-Hadits kami siapkan kepada para pecinta ilmu Sunah dan
atsar, bahkan kepada semua pembahas dan pengkritik yang
menggali kebenaran dengan berpijak pada rasio yang sehat;
kepada s€Inrm orang terpelajar yang ingin mendalami pokok-pokok
ajaran agama ini guna mencari keyakinan akan periwayatan
umat Islam terhadap hadis Nabi dengan penuh amanah, dapat
dipercaya, dan mutawatir, yang untuk membuktikan hal itu
mereka kemudian menetapkan rnetode kritik vang paling tepat Kan-ri berharap buku ini dapat ikut berperan dalam
medan
dan teliti sepanjang masa. Mereka sangat berhati-hati dalam ini dan dapat memenuhi selumh aspek ilmunya sesuai dengan
mengaplikasikan metode itu se.j:rk pertama nrereka teriun dalam kebutuhan pendidikan dan dunia daku,ah pada umulrlnya.
periw,ayatan sampai sekarang. Darl dengan itu terpenuhilah janli Semoga Allah mc'nerima dan menjadikan karya ini berrnanlaat
Allah Snt.: bagi masyarzLkat bar-ryerk, de-mi tetsebarnva satu cab:rng kebudayaan
lslam ini clan demi kehidupan ilmu agama Islam lainnya. Dia
ti$irn$dfilr&#6t adalah Pelindr,rng kami dan sebaik-baik Penolong.
sesungguhnv"-i*iiJj:.*.;::"fr::T,#Lt:i3l';""-?f?
j^3j
Pelavan Al-Quran dan hadis sefla ilmu-ilmunya
Barangkali sebagai tuhaddut.s bin4i'nruh kzrrni infcrrrnasikan
di sini bahrva btrku ini telah mendapat sambutan yang positif
dari masvarakat ilmiah, baik dari kalangan trmat Islam maupun
dari kalangan ltrar Islarn. Karena ia berisi metode bam yang Dr. Nuruddin 'I1r
membahas ilmu rzzr.sthalah hadis clalam suatu ka.iian kritis
yang canggih dan sempurna; dan karena ia menyanggah orang-
orang yang ntenyerang dan rnengkr-itik para muhadditsin, serla
menghilangkan ketidakjelasan .yang diutarerkan oleh beberapa
pemrlis.
Perltr kami sampaikan dalanr kesempatan ini bahna betapa
penting rnembekali para mahasiswar jtrr-rsan sejarah dan llmu-Ilmu
sosial dengan pengkajian akan ilmu ini untuk rnengaitkan antara
ilmu-ilmu hadis di pihak urnat Islam da, metode kritik se-iarah
di pihak luar Islam, yang pada hakikatnva adalah kekayaan ilmu
kita juga. Sebagaimana kita juga perlu memasukkan pelajaran
singkat tentang ri*,ayah dan isnad r.valau hanya dalam bebeiapa
lembar pada pelalaran sekolah tingkat dasar" dan menengah.
Ini adarlah suatu amanat yang kami bebankan ke pundak
setiap pembaca dan se]uruh unrert Islam untuk memperjuangkannya
di tempat kediaman dan tempat keria masing-masing dengan
segala kekuatan dan kemampuannya. Karena hal itu cukup
besar pengaruhnya dalam menjaga genemsi kampus clan para
pelajar dari keraguan atau kekurangpelcayaan terhadap rvarisan
budaya [slan-r yang agung ini.
Daftar lsi

Kata Pujian v
Pengantar - xi
- _ I
Pendahuluan
Bab I Pengertian Umum tentang Mushthalah al-Hadits 7
A... Pendahuluayl J -
-
1 Lahirnya Mushthalah al-Hadits 7
2. Sahabat Melandasi -
Ilmu Riwayah Hadis l1
-
3. Ilmu Hadis Riwayah dan Ilmu Hadis
DiraYah 13
4. Sasaran -Ilmu Mushthalah al-Hadits 22
5. Kekhususan Mushthalah al-Hadits -
bagi Umat Islam 24
B. -
TahapTahap Perkembangan Ilmu Hadis 25
1. Tahap Peftama: Kelahiran Ilmu Hadis- 25
2. Tahap Kedua: Tahap Penyempumaan - 49
3. Tahap Ketiga: Tahap Pembukuan -
Ilmu Hadis secara Terpisah 52
-
, ;::r"r'\
ir )01:.,
4. Tahap Keempat: Penyrrsunan Kitab- 13. Al_Asmawa Al_Kuna --l5g
Kitab Induk 'Ulum al-Hadits 14. Llkab-Lakab Muhadditsin 161
dan Penvebarannya 55
--
15. Para Rawi yang Dinisbatkan
--
5. Tahap Kelima: Kematangan dan kePada Selain BaPaknYa 163
Kesempurnaan Pembukuan -
16. Nisbat yang Tidak Seharusnya 164
'Ulum al-Hadits 57 |7.Para Rawi dan Ulama -
6. Tahap Keenam: -Masa Kebekuan dan Yang Ter-rnasuk Maula 166
Kejumudan 18. Negara dan Daerah para- Rawi -- 169
7. -_ 61
Tahap Ketujuh: Kebangkitan Kedua --42 19. Nama, Kunyah, dan Lakab
yang Tunggal l7O
Bab 2 Ilmu tentang para Rawi 65 20.Al-Muttafiq wa- Al-Muftariq 170
--
A. Karakter-istik para Rawi 66 21.Al_Mu,talif wa Al-Mukhtalif -_ 172
1. Sifat-Sifat Rawi yang-Diterima 22. Al-MutasYabih 175
dan vang Ditolak Riwayatnva 69 -
23. Al-Musytabih Al-Maqlub 176
2. AI-Jarh Wa al-Ta'dil -- 84 - KesimPulan 177 -
3. Sahabat r.a. 108 -
4. Para Periwayat- yang Tsiqat Bab 3 Ihwal Periwayatan Hadis 179
dan yang Dhaif 122 A. Adab Pencarj Hadis - 180
-
5. Para Rarvi Tsiqat yang Mengalami - Swt.
1. Ikhlas karena Allah 181
Kekacauan pada Akhir Hayatnya 127 2. Bersungguh-Sungguh dalam - Mengambil
6. Al_Wahdan _ 130 - Hadis dari Ulama _ 193
7. Al_Mrrdallisrm _ 132 3. Mengamalkan llmunYa 183
Kesimpulan 133 4. -
Memuliakan dan Menghorrnati Guru 183
B. Data Diri -
para Rawi 135 5. Memberikan Ilmu yang Dikuasainya --
1. Sejarah para Rawi- 136 kepada Sesama Rekan Pencari Hadis 184
2. Thabaqah para Rawi- 138 6. Memakai Metodologi yang Berlaku -
3. Tabiin _ 140 - dalam Pencarian Hadis _ 194
4. Atba' Al-Tabi'in 144 7. Memperhatikan Mushthalah Hadis 186
-
5. Al-Ikhrvalwa al-Kharvat 145 B. Adab Muhaddits 186 -
6. Al-Mudabbaj'wa Rirvayat - Al-Aqran 146 -
1. Ikhlas dan Niat Benar -- 186
7. Al-Akabir Al-Rtnnvat 'An Al-Ashaghr- 147 2. Menghiasi Diri dengan Berbagai
8. Al-Sabiqwa Al-Lahiq 149 - Keutamaan 187
9. Periwayatan Ayah dari - Anak lSO -
3. Memelihara Kecakapan Mengajarkan
10. Perir,vayatan Anak dari Bapak- 151 Hadis 187
11. Al-Mubhamat _ 154 - - Jika Khawatir" Salah _
4. Berhenri 1gg
12. Rar,r,i yang Disebut dengan Ban.yak Nama 5. Menghorrnati Orang yang Lebih Utama
atau prediftz1 _ lg1 Darinya _ 188
6. Menghormati Hadis dan Mendatangl o p. Penulisan Hadis dan Pedoman-Pedomarrnya
229
Majelis Pengkajian Hadis 189 1. Tata Cara Penulisan Hadis 230 -
7. Menyibukkan Diri Menulis- - Hadis
2. Istilah-Istilah dalam Penulisan 232
Karya Ilmiah 189 3. Sumber-sumber Ilmu Riwayat -
736
- KesimPulan 237 -
C. Berbagai Karya fulis tentarrg -
Hadis yang Diterima dan Hadis yang Ditolak
Hadis Nabi Saw. 239
190
Bab 4, -
-
1. Kitab-Kitab Hadis yang A. Hadis-Hadis yang Dapat Diterima
Disusun Berdasarkan Bab 191 (Al-Hadits Al-Maqbul) 24o
-
2. Kitab-Kitab Hadis yang Disusun Berdasarkan 1. Hadis Sahih -
240
Urutan Nama-Nama Sahabat 193 2. Hadis Hasan- 266
3. Kitab-Kitab Muiam 196 - -
3. Hadis Sahih Lighairihi 270
-
4. Kitab-Kitab yang Disusun Berdasarkan 4. Hadis Hasan Lighairihi - 271
Urutan Awal Hadis -- 196 B. Macam-Macam Hadis yang-Ditolak - 290
5. Kitab-Kitab Himpunan Hadis 198 t. Hadis Dhaif 291
6. Kitab al-Zawa'id 200 - -
2- Hadis Mudha'af 305
-
7. Kitab-Kitab Takhrij 2O1, 3. Hadis Matruk - 306
8. N-N?d 203 - 4' Hadis Mathruh - 307
-
9. Al-Masyikhvl )S!, 5. Hadis Maudhu - 308
10. Al-,Ilal _ 2U- KesimPulan -- 331 -

D. Tata Cara Mendengarkan, Menerima, Bab 5 Kajian tentang Ilmu Matan Hadis 333
dan Menghafalkan Hadis 205 A. Matan Hadis Ditinjau dari
-
-
l. Kecakapan Menerima Hadis 205 Segi Pembicaranya 334
2. Cara-Cara Penerimaan Hadis -_ 209 1' Hadis Qudsi - 334
2. Hadis Marfuk- 337

E. Sifat Periwayatan dan Syarat 3. Hadis Mauquf - 337

Penyampaian Hadis 217 4. Hadis Maqthu' - 338


-
1. Ungkapan dalam Periwayatan Sesuai dengan B. -
Matan hadis Ditinjau
dari Segi DiraYah 343
Cara-Cara Penerimaannya 219
-
2. Periwayatan Hadis dengan Makna 223
-
l. Gharib al-Hadits 343

3. Peringkasan Hadis 227 - -


2. Sebab-Sebab LahirnYa Hadis 346

- 3. Nasikh dan Mansukh dalam Hadis- 347


4. Pemeliharaan Kaidah-Kaidah -
Bahasa Arab _ 229 4. Mukhtalif al-Hadits 350

5. Perhatian terhadap Lafal-Lafal 5' Hadis Muhkam -355


yang Tidak Tertulis 228 KesimPulan 356 -
- -
Bab 6 Kaiian tentang Sanad Hadis 359
A. -
Kajian Sanad yang Bersambung __ 361 9. Hadis Mushahaf _ 479
1. Hadis Muttashil 10. Hadis Mu'allal _ 492
361
2. Haclis Musnad _- 36j Kesimpulan 491
3. Hadis Mu,an,an 4. Mu,annan __ 364 -
5. Hadis Musalsal _ 369 Bab 8 Penutup 493
6. Hadis 'Ni _ 374 - dan Kesimpulan Umurn
A. Analisis 493
7. Hadis Nazil _ 379 -
B. Tuduhan-Tuduhan dan Sangg3lsnnys
8. Tambahan Rawi pada Sanad Murtashil _ Kesimptrlan 522 -
3g1
B. Kajian Sanad yang Terputus -- 38j -
1. Hadis Munqathi' 383
Daftar Pustaka 52\
2. Hadis Mursal _ - 3g7 -
3. Hadis Mtiallaq 392
4. Hadis Mudhal - 397
5. Hadis Mudallas-_- 400
6. Hadis Mursal Khafi _ 407
Kesimpulan -_ 412

Bab 7 Telaah atas Ihwal Sanad dan Matan


secara Bersamaan _- 417
A. Talan^ud Al_Hadits _ 4lg
1. I{adis Gharib _ 4tg
2. I{adis FldI.d _ 424
B. Berbilangrya Rawi Hadis yang
Tidak Bertentangan 428
1. Hadis Mutar.,r,atir -_ 429
2. Hadis Masyhur
3. Hadis Mustafidh-
434
442
il
4. Hadis 'Aziz.' 443 -
5. Tabi' dan 6. Syahid 445
C. Perselisihan Riwayat Hadis - 4Sl
1. Penambahan Hadis oleh-Rawi Tsiqar _ 452
2. Hadis Syadzdz dar-r 3. Hadis Mahlirzh _ 457
4. Hadis Munkar- dan .5. Haclis Ma,nrl. _ 461
6. Hadis Mudhthari[ -- 465
7. t{adis Maqlub 467
8. Hadis Mudra.j - 472
-
Pendahuluan

egala puji bagi Allah yang menciptakan segala sesuatu


lalu menyempurnakannya, yang mengutus rasul-Nya
Muhammad Saw. dengan membawa agama ini, lalu ia
menyampaikan dan menjelaskannya. Dia memilihkan baginya
sahabat dan pengikut yang memiliki semangat yang tinggi
untuk menyampaikan dan mengajarkannya, memelihara dan
membukukannya, sehingga agama ini sampai ke tangan oftrng-
orzu:rg khalaf sebagaimana yang diterima oleh orang-orang salnf,
segar mempesona sepanjang maszr.
Ammn ba'du. Ini adalah buku tentang ilmu-ilmu hadis. Kami
berharap buku ini akan menjadi sepotong bata merah yang
tersusun dalam gdung ilmu agung yang.dikhususkan Ailah bagi
umat ini dan dengarurya Allah memuliakan umat ini melebihi
umat-umat yang lain. Buku ini muncul sebagai sebuah karya
yang benar-benar memaparkan kaidah-kaidah ilmu ini demi
membela hadis Nabi, memisahkan yang sahih dari yang tidak
sahih, dan yang makbul (diterima) dari yang tidak makbul.

,,:;i1i,
Buku ini meniadikan masarah-nrasarah irmu ini saring
kebanyakan perselisihan kembali kepada pernilihan masing-masing
melengkapi setelah sebelunmya bercerai-berai dan nrembawa
kelompok ulama terhadap suatu istilah yang mereka pakai untuk
par":r pembaca dari pola pikir yang parsial clan terkotak-kotak
menunjukkan sllatu makna yang berbeda dengan makna yang
kepada pola pikir universal dan teratur yang mencakup selurrrh
diperoleh kelompok ulama lain. Misalnya pemelisihan tentang
cabang ilmu haclis, sehingga kes:rttfannya tampak nregah clengan
definisi hadis munkar. Banyak orang mendapatkan pengertian
kekokohan dan keperkasaannya seperti y,ang diharapkan.
yang kabui' karena tidak adanya penyelesaian perbedaan istilah
Dengan demikian, buktr ini menyuguhkan suatu metode dalam disiplin ilmu ini.
pengkajian yang mutakhir yang memancarkan pemikiran yang
Untuk memperjelas definisi-definisi dan kaidah-kaidah
sistematis dan teratur, dan menjelaskan kedalaman pemikiran
kami melengkapinya dengan serangkaian contoh dan beberapa
para muhadditsin vang meliputi seluruh lingkup pembahasan
definisi serta kaidah, di antaranya kami kutipkan redaksinya
kritis terhadap hadis.
secara sempurna dari kitab-kitab Sunah, agar dapat dijadikan
Buku ini mengupas seleksi dan pengujian segala kemungkinan acuan bagi pengkajian dan penelitian terhadap hadis. Kemudian
kuat atau lemahnya sanad atau matan, atau keduanya, dan setiap cabang ilmu hadis kami bahas dalam satu bab dengan
memandang setiap bidang kajian itu sebagai satu cabang ilmu siklus ilmu umum, yaitu dilengkapi dengan tujuan dan faedah
hadis- Kemudian setiap cabang itu diuraikan menjadi bab-bab mempelajarinya, agar dapat diketahui mana hadis yang makbul
yang khusus membahas satu unsur pembahasan hadis, sehingga dan mana hadis yang mardud (ditolak). Dengan demikian para
dengan demikian setiap pembahasan akan berujung dengan pembaca akan mendapatkan petunjuk pemikiran yang mendasar
suatu kesimpulan yang amat penting. Ini karena pen-rbahasan dan cara meletakkan setiap kaidah pada tempatnya yang sesuai
setiap cabang itu meliputi semua kemungkinan yang telah dalam penerapannya Atas dasar inilah kami abaikan cabang-
kami singgung, baik eksplisit maupun implisit, dari pembahasan cabang dan masalah-masalah yang sama sekali tidak dapat
para rawinya satu per satu sampai penjabaran yang meliputi membawa kita kepada tujuan dan faedah ilmu ini.
neraca penentu kualitas hadis pada sanad dan matan. Dengan
Kesimpulan penelitian buku ini berada pada suatu keputusan
demikian, buku ini akan menentukan penilaian terhadap hadis
yang disepakati, yaitu agar suatu hadis dapat diterima maka
berdasarkan prinsip analisis yang amat mendelail ter-haclap
makna kita harrs tahu bahwa rawinya menyampaikan hadis tersebut
serta redaksinya, dan matan seta sanadnya, dengan melibatkan
percis seperti ketika ia menerimanya. Hal ini tidak dapat terjadi
keputusan rasio dan sllara hati. Di san-rping ia juga melapisi
kecuali rawi tersebut memenuhi syarat-syaratnya. Oleh karena
ialan pembaca menuju pola pikir yang universar dan teratur itu, pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan rawi
terhadap kaidah-kaidah ilmu iu,rg ogrrg ini, yang men.y*takan
cabang-cabangnya kepada pokoknya, dan memperjeras arah setiap
itu hamslah didahulukan.
kaidah dan setiap pemrasalzthannya. Kemudian, pengambilan hadis oleh seorang rawi dari guru-
Pembahasan dalam buku ini juga me,catat sejumlah definisi
Elrrnnya itu memiliki beberapa masalah dan hukum, demikian
pula pen)rampaiannya. Karena itu pulai pembahasan ilmu
dengan uraiannya serta menjelaskan pendapat yarlg beragam
riwayah mempakan penyempurna bagi pembahasan-pembahasan
dalam hal-hal penting dengan sikap kritis terhacrap yang lemah.
sebelumnya. Dan karena hadis itu datang kepada kita melalui
Di samping itu, buk, ini menjelaskan pendapat yang dicencrerungi
riwayat seorang rawi dzrri rawi lain, dan begittilah setemsnya,
penlusun; apakah percelisihan itu me.rpakan per-beclazrn istilah
sampai kepada Rasulullah, maka adalah suatu kewajiban bagi
atau perbedaan ijtihad dalam menetapkan hukum. Karena
kita untuk mempelajad syarat-syarat dapat diterirnanya hadis,
baik pada sanad ataupun matan. Syarat-syarat tersebut dijelaskan Bab II. Tentang para rawi hadis. Bab ini temrai dalam dua
sehubungan dengan definisi hadis sahih dan hadis hasan, dan bagian: Ihwal para rawi dan syarat diterima dan ditolak hasil
seluruhnya kami bahas secukupnya untuk menegaskan keselamatan riwayatnya serta Identitas para rawi. Bagian ini terbagi menjadi
dan orisinalitas hadis sebagaimana keadaannya waktu diterima. dua subbahasan. Pertama, ihwal sejarah para rawi; kedua, ihwzrl
Di samping itu kami jelaskan pula bahwa tidak terpenuhinya nama para rawi.
salah satu syarat itu menjadikan hadis tersebut sebagai hadis Bab III. Tentang periwayatan hadis. Bab ini membahas
dhaif, karena padanya terabaikan kriteria yang menetapkan tentang penerimaan, penyampaian, dan penulisan hadis serta
keselamatan hadis. tata tertib masing-masing, berikut istilah kitab hadis.
Atas dasar inilah kami menguji dan meneliti setiap aspek Bab IV. Tentang diterima atau ditolaknya hadis' Bab ini
hadis, lalu kami jelaskan faktor-faktor kelemahan dan kekuatannya, terurai dalam dua bagian. Bagian pertama, jenis hadis yang
disertai penjelasan hukum masing-masing. dapat diterima; bagian kedua, jenis hadis yang ditolak.
)
Kami mengawal pembahasan ini dengan problematika matan, Hadis yang ditolak adalah hadis dhaif dengan segala bagiannya.
karena ia merupakan pokok tujuan pembahasan sanad. Setelah Semuanya karni ungkapkan untuk menjelaskan percabangannya
itu dilanjutkan dengan pembahasan tentang kebersambungan sesuai dengan pedoman yang sangat terperinci yang dapat kita
sanad dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya, seperti rasakan manfaatnya dalam mengUji kondisi matan dan sanad
bersambung atau terputusnya suatu sanad, berbilangnya sanad,
pada pembahasan yang akan datang.
dan hal-hal lain. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan
istilah dan masalahnya yang berkaitan dengan sanad dan matan, Bab V. Tentang matan. Bab ini terurai dalam dua bagian'
seperli syaadz, mudhtharib, dan mu'allal. Bagian 1, matan ditinjau dari sisi orang yang mengucapkannya;
Bagian 2, malan ditinjau darj sisi dirayah-nya.
Setelah pembahasan yang parsial dari setiap aspek hadis
itu selesai, maka dilanjutkan dengan pengkajian yang lebih Bab VI. Tentang sanad. Bab ini temrai dalam dua bagian'
menyeluruh; suatu kajian singkat yang menjelaskan keunikan Bagian 1, sanad ditinjau dari sisi kebersambtlngannya; Bagian
metode para muhadditsin, di mana penelitian dan pembahasan 2, sanad ditiniau dari sisi keterputusannya.
mereka meliputi selumh faktor yang mentengaruhi kekuatan dan Bab VII. Hadis ditinjau dari matan dan sanad. Bab ini
kelemahan suatu hadis, baik pada sanad maupun pada matan. temrai dalam tiga bagian: hadis tunggal, riwayat hadis yang
Mereka menetapkan hukum yang tepat bagi segala hal, sehingga beragam tetapi se npa, dan perbedaan riwayat hadis.
tindakan mereka telah n-rencapai tujuan yang diinginkan, yang Penttttrp. Beberapa perdebatan dan kesimpulan umLlm'
membedakan antara hadis yang makbul dan hadis yang mardud
Semua pembahasan dalam buku ini merujuk pada sumbelnya
dengan sangat mendetail dan sistematis.
yang asli dan karya-karya khusus tentang hadis sesuai dengan
Pembahasan buku ini kami bagi menjadi bab-bab berikur: metode historis ilmiah, bermula dari surnber yang paling tua
Bab I. Pengertian umum tentang Mushthalah al-Hadits. Bab hingga yang paling kontemporer. Dan kebanyakan karya-karrya
ini membahas definisi dan pengertian '(Jlum al-Hadits alias tersebut masih berupa tulisan tangan atau dianggap sebagai
Mushthalah al-Hadits dilanjutkan dengan pembahasan tahap- tulisan tangan kerena kelangkaannya.
tahap perkembangan ilmu ini, para penulis, dan kitab-kitabnya Dalam buku ini juga kami tunjukkan kekeliruan beberapa
yang terkenal sepanjang sejarah. Bab ini juga menginforrnasikan penulis kontemporer dengan tetap tidak mengurangi sikap hormat
hasil-hasil penelitian yang penting tentang hafalan dan tulisan kepacla mereka dan apresiasi terhadap .ierih payah mereka'
para sahabat tentang hadis. Semoga Allah melipatgandakan pahala mereka'

4.,
Kami berharap kami diberi kebenaran dan ketepatan dalam
pembahasan ini dan juga ketika bersandar pada sumber-sumbernya.
Dan semoga kami mendapat bimbingan dalam mengemukakan
dan mengkaji pendapat-pendapat para ulama dan mengambil
kesimpulan yang benar. .
Hanya kepada Allah - Tabarakn wa Ta'ala - kami memohon
dan hanya kepada-Nya kami ber-rau,essul, semoga Dia ber.kenan
menjadikan buku ini sebagai tabungan vang diterima di sisi-
Nya. Sesungguhnya Dia adalah scmulia-mulia Zat yang diminta,
dan kemurahan-Nya adalah sebaik-baik harapan. Htnua arhant
al-raahimiin u,a-dzul ladhlil'azhiim.
Pengertian Umum
Awal Ramadhan 1392 H
tentang Mushthalah
8 Oktober 1972 M
Al-Hadits

A. Pendahuluan

1. Lahirnya Mushthalah al-Hadist

llah Swt. menurunkan kitab-Nya yang penuh dengan


hikmah itu sebagai hidayah dan penerang jalan kebahagiaan
an keselamatan bagi manusia di dunia dan di akhirat.
Dijadikannya sebagai mukjizat yang abadi bagi Rasul-Nva
Muharnmad Saw., untuk mengajak manusia kepada jalan yang
benar.iKemudian diberinya Sunah yang mempakan perincian
dan pbnjelasan dari kitab itu. Allah Swt. berfirrnan:
'{}-fi }fr} #u..r&l iffi gt 6lryl6
,,iifr-
Dan kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kami menerangkan
kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan
supaya mereka memikirkan. (QS An-Nahl lt6): aa)

6
;ffir,$1fiJ'##)\ t *9, -{#ry* Banyak sekali ayat yang dengan tegas dan jelas mewajibkan
pengamalan atas hadis nabawi, seperti firman Allah Swt.:
tl-$"f#.W;t*
Dan kami tidak menurunkan kepadamu Ar-Kitab (Ar-euran) ini ..-&i;.5'4i61ffi i&Jiid,
melainkan agar kamu menjeraskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihkan itu dan menjadi petuniuk dan rahmat bagi kaum yang Dan taa,ah kamu kepadi#'*.iT,
beriman. (eS nn Nahl ft61:6a) nil'#. [aTffiii,::n-i;i"*;;i

Dua ayat di atas dan ayat-ayat lainnya


menielaskan bahwa 3{$'itpiita\,*r'tY"yi4ry6n'ogt6
Rasulullah Saw. bertugas menjelaskan Al-euran kepada umatnya;
atau dengan kata lain kedudukan hadis terhadap Al-eur:an aclalah
l5i'W'bt,*t{r?it'U,Wtr{ifr
sebagai penjelasnya. Penjelasan termaksud tidak hanya terbatas
pada prenafsiran, melainkan mencakup banyak aspek. Dan hal l
wr>b:p
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) bagi
inilah yang menjadikan pengarnalan sebagian besar Al-euran perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
akan senantiasa membutuhkan Sunah.2) suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
Al-Khathib meriwayatkan3) bahwa Imran bin Hushain r.a. urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya,
maka sungguhlah ia telah sesat dengan sesat yang nyata. (QS Al-Ahzaab
suatu hari duduk bercama sahabat-sahabatnya. Tiba-tiba salah
seorang dari mereka berkata, "Janganlah kamu menceritakan
[::]: 16)

kepada kami selain Al-Quran." Maka Imran memanggilnya, Ayat ini turun berkenaan dengan penghuni suatu rumah
"Mendekatlah kemari." orang itu menclekat. Kemudian Imran di mana Rasulullah Saw. melamar seorang gadis dari mereka
berkata kepadanya, "Tahukah kamu, seandainya kamu dan untuk diperistrikan kepada salah seorang sahabatnya. Namun
sahabat-sahabatmu hanya berpegang kepada Al-euran saja, maka mereka tidak merelakannya. Lalu turunlah ayat ini lantaran sebab
apakah kamu akan mendapatkan penjelasan darinya bahwa itu.4) Ayat ini mencela mereka dengan celaan yang cukup jelas,
salat Zuhur itu empat rakaat, salat Asar itu empat rakaat, salat padahal perkara itu mempakan salah satu umsan mereka yang
Magrib itu tiga rakaat, da, kamu mengeraskan bacaan pada sangat pribadi dan dilindungi syariat. Akan tetapi, karena dalam
dua rakaat perlama saia? Tahukah kamu, seandainya kamu dan hal ini mereka berhadapan dengan ketetapan Nabi Saw., maka
sahabat-sahabatmu hanya berpegang kepada Al-euran sa.ja, maka penolakan mereka itu dianggap sebagai suatu kesalahan dan
apakah kamu akan mendapatkan keteraLngan darinya bahr,i,a tawaf maksiat. Lalu bagaimana pandangan pembaca tentang kepatuhan
mengelilingi Baitullah itu tujuh kali, begitu pula sa'i antara shafa dan ketaatan kepada beliau dalam urusan-urusan lain?
dan Man''ah?" Selanjutnya ber*ata, "Wahai kaumkr_r, ambillah Beber:apa hadis mutawatir mengisyaratkan tentang kewajiban
dariku (sunah Rasulullah), karena sesungguhnya -- Demi Allah
mengambil petunjuk beliau dalam segala urllsan, baik umsan kecil
- jika kamu mengabaikannya, niscaya benar-benar kamu akan
tersesat".
4 Tafsir lbnu Katsir, J:49. Akan tetapi riwayat-riwayat yang berkenaan dengan ini berbeda
dalam menentukan orang yang bersangkutan. Satu riwayat menyebutkan bahwa ayat ini
berkenaan dengan lamaran Rasulullah Saw. kepada Zaenab, anak perempuan bibi beliau
z) Lihatlah perincian fungsi sunah sebagai penjelas Ar-euran dalam kitab As,Sonnah
karya untuk bekas hambanya Jaid bin Hartsah. Lalu keluarga Zainab tidak merelakannya karena
lmam Muhammad bin Nashr Ar-Mirwazi, terutama hrm. 6g-72. Lihat puia ringkasannya
pada
Zaid itu bekas hamba. Riwayat tain menyebutkan bahwa ayat ini berkenaan dehgan lamaran
At-Tofsir wa ol-Mufatsiruun karya Dr. Muhammad Husain Adz_DDzahabi,r: beliau kepada seorang perempuan muda dari kabilah Anshar untuk salah seorang sahabat
5f_57.
AlKifayoh fi'ilmir-Riwoayoh, hlm. r5. beliau, tetapi mereka menolak. Dengan itu kita berhujah hanya dengan makna yang sama
dalam riwayat-riwayat itu saia.

&:. -.;it::),
i:r
'i,.:-...'.:.'
,','..9,.'
. .- t ,.r,- 1) ,// /, ,, ,(#Jl
maupun ur-Llsan besar, rnulia atau hina, dengan hati yang rela
atau enggan, mengunttrngkan atau merugikan. * .# *VF tl,;-t'Li -t+ .F,
Orang yang berpegang teguh kepada Sunahku ketika umatku dilanda
Di antaranya adalah sabda Rasulullah Sarv. berikut: kerusakan moral, baginya pahala semisal pahala seratus orang mati syahid.
(HR al-Thabrani dalam al'Mu'1am olAusath dan al-Baihaqi dalam alZuhd)8).

z. Sahabat Melandasi llmu Riwayah Hadis


Unttrk itulah umat Islzrm pangat men'tperhatikan hadis Nabi.
Mereka rnenghimpunnva dengan mengerahkan segala hafalan
petunjuk dan berada di jalan yang lurus. Pegangilah dan gigitlah Sunah itu mereka yang cemerlang dan kemampuan mereka semaksimal
dengan ggi-gigi gerahammu. Jauhilah olehmu perkara-perkara yang diada-
rnungkin. Dengan itu lradis Narbi Saw. mendapat perlindungan dan
adakan, karena setiap perkara yang diada-adakan *
t,,f;:*ilrT::lr"[1.'i pentefharaar-r jrang belunr per^nah tcdadi bagi hadis nabi-nabi yang
lain. Para rdwi telah tnetiwayartk:rn kepada kita ucapan-ucilpan
l-b * ;\brxr iri?.i #W3L
\
Rasulutlah Sarv. darlanr segala utllsan, baik yang berat maupun
yang ringan; bahkan seltur.rh segi kehiduperr beliau 1'ang kad;rng-
Wiiir;t;lir,3 kadang dipandang tidak prentir-rg. Mereka meriwal'alk;rn Srrincian
Sesungguhnya ucapan yang paling baik adalah Kitab Allah, sebaik-baik tindakan-tindal<an be'liau, tentang makan mintrmnya, terjaga dan
petunjuk adalah petuniuk Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah tidurnya, sefl;r berdiri dan dudttknva, sehingga orang vang meneliti
yang diada-adakan.6) kitab-kitab Sunsh akan berkesimpulan bahna tak ada .vang terjadi
pada diri Nabi vang lt.pas &ui liputan dan pemberila:rn.
Bahkan Nabi Saw. menekankan agar kita berpegang pada Di zrntara bukti kecintaan dan antusiasme terhadap hadis
hadis beliau dalam kondisi arus budaya dan tradisi masyarakat adalah bahrva ntercka trenar-t:euar bentsaha membagi rvaktu
yang telah menyimpang. Beliau mengimbau umat ini untuk untuk kepentingan l-ridup mereka sehari-hari dan pengabdian
mengikuti Sunahnya, karena mengikuti Sunahnya dalam kondisi yang penuh terl-radnp ilmu.
yang demikian akan dilipatgandakan pahalanya. Beliau bersabda: Dirir.r,al,atk;rn dari ljmar r'.a., ia berkata:

ttt{e *
ir;l$iilfu.ll"*7 iJ:;
:- ;.r;'JW UW,U u r*_r#t n
(*;+,it
Barang siapa menghidupkan salah satu Sunahku yang telah
diliburkan setelahku, maka pahala baginya semisal pahala orang yang
me n ga ma ka n nva ta n pa m en gu ra n gi n'
I L\:PJr, Jjlt[ir*q,
;:ffi : Hl-y l.:l';Tilli ; fi Aku dan seorang tetanggaku dari kalangan Anshar keturunan Uniayyah
bin Zaid-salah satu kabilah miskin di Madinah - silih berganti singgah di
sisi Rasulullah Saw.; ia singgah sehari dan aku singgah sehari. Apabila aku
s) Abu Dawud pada bab Luzuumus-Sunnah, 4:zoo-zot; At-Turmudzi pada kitab Al'ilm z:t, z.
la berkata bahwa hadis ini hasah sahih; lbnu Majah pada kitab As-sunnoh, nomor 15.
bl Shahih Muslim, 3:t't. 8) Asy-syifao dengan syarah Al-Qaorii, ):zt. Al)omi'Ashshaghiir, dengan rumus hasan seperti
t) Jami' at-Turmudzi, z:92. pada Foidhu! Qadiir 6:z6t; redaksi ini dari Al'Baihaqi.

fl
telah singgah, maka aku datang kepadanya dengan membawa berita yang Keinginan yang tinggi ini kita dapati ber"lanjut pada kalangan
kudapat dari Rasulultah hari itu, baik yang berupa wahyu maupun yang
lainnya' Dan apabila ia yang singgah, ia pun melakukan hal yang sama.
tabiin dan pada genemsi setelahnya. Par:a tabiin tidak merasa
(Muttafaqun'Alaih).r) cukup dengan apa yang mereka dapatkan dari para sahabat di
claerah mereka masing-nr:rsing. Mereka mengadakan perlau,atan
Ketika rvilalah kekuasaan'Islam makin luas pada masa ke pusat ilmu, yaitu Madinah al-Mtrnawrt,arah, untuk mencari
Khulafa' al Rasyidin dan senrakin banyak pemeluk bam agama hadis dari para sahabzrt. tsahkan para sahabat sendiri jtrga
Islanr di wilayah-wilayah itu, maka lantaran rasa cinta dan menempul-r jalan yang sama trntuk nrenenrtti salurbat lain sekadar
-
keyakinan yang mantap terhadap agama ini, bergegaslah mereka untuk mendengarkan haclis dati rau'i peftanra ],ang mendengur
mempelajari hukum-hukum syariat, menghiasi diri clengan langsung dari Rasuhrllah San,.
akhlak dan sopan santunnya, serta nlenelusuri nasihat-nasihat Dari'sini tegaslah bagi pembaca sualu hakikat 1,ang memiliki
dan hukum-hukumnya. Para sahabzrt di bawah pimpinan para uilai kepentingan tcrsendirj, bahu'a sahabzrt r.a. merupakan ntiukan
Khulafa' al-Rasyidin tahu persis bahr.va mereka tampil untuk )an[J utanla bagi dasar ilmu nrtan'clz hadis. Yakni, karcna haclis
memberi petunjtrk bukan untuk minta bayaran. Mereka berjalan itu di masa Rersulullah Seru'. nrerlrpakan suatrr iln-ru vang didengar
di muka btrmi ini untuk menga.iar dan nremberi tahu, bukan dan didapatkarr langsung darri be'liau, nrarka setelah beliau rvaf'at
untrtk berbuat bidah dan zalim. Itulah karenanya perhatian hadis disampaikan ole'h pertzr sahabat kepacla generasi berilartrya
mereka terhadap ilimu dan pembcranta.san terhadap keboclotran der"rgan penuh semangat datr 1^-r'hatian sesuzri dertgan daya hafal
dan tradisi .iahilil,ah benar-bena' telah mencapai puncaknya. mereka rnasing-masing. Kenrudian hadis rnenjadi suatu ilmtt yang
Para sahabat yang be-rhasil menaklukkan wilayah-wilayah dilirvatatkan d:.ur kucnarrya nnlicullah ilmtt rzrt'rit'alr hadis.
tenentu menetap cli sana secrara terpisah untuk menyetrarkan Pam serhabat juga tclarh r-neletakkan pedotnan perirvayatan
ilmu dan menyampaikan hadis. para khalifah juga menugaskan hadis untuk memastikan kcabsahan suatu lradis. Mer-eka juga
beberapa tokoh sahabat untuk rnengajarkan agama kepada umat. .ielaskan.
berbicarzr tentang para djril-rtya, sebagaimana akan karni
Dan mereka pada gilirannya sangat antusias untuk menerimar I{al ini mereka tcmpuh supaya dapat diketahui hadis makbul
siraman pengetahuan Islanr .itu, sehingga kita dapati, misalnya,
untuk diamalkan dan hadis yatng marducl untuk ditinggalkan.
para khalifah rela melepaskan orang-orang yang sangat mereka
Dan dari sini muncrllah utusltthalalt ulhadits.
muliakan semata-mata demi tugas yang mulia ini. [Jmar r.a.
berkata kepada penduduk Kufah ketika menugaskan Abdullah
bin Mas'ud ke rvilavah mereka: 3. llmu Hadis Riwayah dan llmu Hadis Dirayah
'.1 f i. . ,,t tlrsltt t, t z. D:rlarn subbab ini akan kami kenrukakan detinisi ilnnr herdis
4r"#+nt+#,1#jl.ri, lalu karr-ri iclaskan tahitp-tahap per"kc:mbangarmva.
Aku telah utamakan untuk kalian Abdullah di atas (kepentingan) Lebih dahultr karr-ri jerlaskan pengetlian kerta "ihnu" dain kata
diriku.'o) "l-radis". Ilnru menul'ul bahasa I ndonesia zidalah nrem:llranr i sesuertu.
Be:danya dengan nru'ifht adalah bahu,a ilmu itu diungkapkan
untuk memahami kullitutt (toterlitas) berdasarkan dalil, sedangkan
nta'rifot untuk mem:rhanri bzrgian-bagiannya.
e) Al-Bukhari dengan redaksi ini, pada kitab Alilm4 bab bergiliran dalam merrcari ilmu. rz5;
Muslim pada kitab oth-Thoload, 4:t9ttg4; At-Turnrudzi pada tafsir surat At.Tahrim, ::166; t{adis nrenunrt bahasa aclala}r kebalikzrn tlafi qadint (sesuattt
An'Nasaa,i pada kitab ath-fhaloq, 6:135-t1;6.
ro) U sudul Ghaboh, l:258-259
yang terdahultr al; Iarna) dan dipakai iuga dengan makna kabar.

D, B
Dinvatakan dalam Al-Qamus, "Al-Hadits huna al iadiid *,a Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Saw., baik ucapan,
perbuatan, ketetapan, sifat diri atau sifat pribadi atau yang dinisbahkan
al-lchabar" (hadis artinya sesuatu yang baru atau berita).
kepada sahabat atau tabiin.
Sementara itu mentrnrt para ulama, hadis adalah:

Adapun Sunah mentuut bahasa adalah perilaku dan pola


hidup yang telah mentradisi, baik atauplln jelek.l3) Di antara
pellggunaannva adalah dalam sabda Nabi Saw.:

Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw. baik ucapan, 'Ar$;t'lr
t*tr rl
t
;3lt" riJ:1r,3 5-,, 9
v#;*alii:q
v. 1.C
V L-/r
perbuatan, ketetapan, sifat diri, atau sifat pribadinya.
' r! r$yr. tLJ4 urrt gf i,1 J* \j, U
tl*;yLi1\JiU 6

Dengan definisi ini, hadis mauquf adalah sesuatu yang


rrt\t J3: rt
Wir t !; ii l :"u. f>L\tebJ,Xt
dinisbahkan kepada sahabat, dan hadis maqthu' adalah sesuatu
yang dinisbahkan kepada tabiin, tidak ternrasuk ke dalam kategori ..,\#u$t;
hadis. Demikian menurut pendapat al-Karrnani, al-Thanitti, dan
Barang siapa membuat Sunah yang baik dalam lslam, maka ia
orang-orang yang sependapat.l l) mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa
Namun, jumhur ulama berpenclapat trah'uva kedua lenis menguranginya sedikit pun. Dan barang siapa membuat Sunah yang ielek
hadis di aters [ermarsuk dzrlan-r katcgori hadis, karcna hadis clan dalam lslam, maka ia mendapat dosanya dan dosa orang-orang yang
1+)
mengikutinya...
khabar menumt mereka adalah sama.da.lam segi kehujahann\,a.
Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin t{ajar. rnenielaskan clalant kitab Dalam tradisi lslam, istilah Sunah juga dipakai sebagai
Nuzl'tat al-Na:.har, "Khabar menurlrt ulama hadis adalah sinonim
istilah bagi perilaku vang Islami. Scperli dikatakan: "Si Polan
kata lradis." Dengan demikian, menurut jumhur. ulama tidak sesrmi dengan Sunah" atatu "Sunah dan bidah". Menun-tt fuqaha,
ada per'bedaan antara hadis dan khabar.l2) Sunah adalah istilah bagi segala tindakan vang pelakunya akan
Oleh kar-ena itu, definisi haclis vang paling kornprehensif diberi pahala dan orang vang meninggalk;rnnya tidak diberi
adalah: siksa. Menurut istilah sebagian nruhadditsin, Sunah ad;rlah segala

J.$i,
,4t

U*
tt ij.ttlllr,
iit IL,
#t, kt o/lr_fe/.llt ;{-ii,
1,
J\-$ru
s ;tY
,/, sesuattr yang dinisbahkarn kepada Nabi Saw. secara khtrsus;
sedangkan menrrmt mavoritas mereka Sunah mencakup segala
3)4;it U\,A,l*'U"*' Ltta
#)\t W,
I
. ol'x;'t
a
o!
M.i,t3
o
v*
,VY
a o. ?.i,7o.
sesuatu yang dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin.l'5)
iJItj, Akan tetapi, hasil yerng cermat menunjr-rkkan
I
J,-dV&) bahr,t'a
',qy
-1fu
2v + I
dl
kebanyakan kata Sunah clipakai oleh ularna ushul al-fiqh. Mereka
rnendefinisikannya sebagzri berikut:

rr) Lihat AlKaw aakibud Dur ar i karya Al-Karmani, r :ru.


rz) Adapun ulama periode pertama mengkhususkan khabar bagi selain Nabi untuk membedakan
antara khabar dan hadis. oleh karena itu, orang yang ahli sejarah disebut al,Akhbari clan
muhhadits disebut rnuhaddits. Sebagian ulama berpendapat bahwa khabar lebih umum rl) Lixanul Miizan, t7:89.
daripada hadis, yakni khabar mencakup segala sesuatu yang clatang dari Nabi dan yang rq Shahih Muslim, 3:87.
lainnya, sedangkan hadis khusus dari Nabi. tllaka setiap hadis adalah khabar, tetapi tidak g) .Syarh Syorh an-Nukhbah, hlm. t6. Bandingkan dengan At'Tdqriib karya An-Nawawi dan
setiap khabar itu hadis. syarahnya Tadriibur Raowi karya As-Suyuthi, hlm.1o9.

AA |5
5*jiy;*!;n' -ynJlrJy,{ti atau sifat pribadi atau )'ang dinisbahkan kepada sahabat atau
kepada tabiin.
;"'.tt $t' Jika Sunah menurut rnuhadditsin mencakup sifat Nabi,
Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Saw., baik ucapan, ushulivyun (a]hli uslrul fiqh) tidak memetsukkan sifat Rasul
perbuatan, atau ketetaPan.l6) sebagai indikator Sunah.
Contoh haclis qauli adalah hadis berikut:
Mereka meniadikan istilah Sunah khusts untuk segala sesttatu
vang clinisbahkan kepada Nabi Sar,v. tanpa merryertakan sifat diri +wL,3Glrft
dan sifnt pribadi beliau. Sebab mercka melihat Sunah sebagai
Sesungguhnya segala amal itu bergantung kepada niatnya.l8)
sumber tasyrih, sementara tasyrih hauya ditertapkan dengzrn
Llcapan, perbuatan, dan kctetapan Nabi Sarv.
Sebutan yang pzrling banvak dipakri oleh ulama hadis untttk Contoh haclis flli adalaU pernyataan Aisyah tentang puasa
semua itu adalah kalirnat hadis. sunah Rasulullah Saw.:
Para fuqahar Khurasan mengkhususkan istilah a/sar tultuk
hadis mauquf, dan sebagian mereka mengkhususkan istilah khabar
unluk hadis marfuk. Akan tetapi, penclapat yang dipegang oleh '{;)
para muhadditsin adalah bahu,a semua itu diserbut dengan otsar, Beliau senantiasa berpuasa sehingga kami bisa berkata, "Beliau tidak
karena kata ulsar berasal dari kata-kata "Alsafiu al-hadit.sa" (aktt pemah berbuka,'; dan beliau berbuka sehingga kami dapat berkata, "Beliau
tidak pemah berPuasa".19)
meriwarvatkein haclis).17) Hal ini diperkuati oleh pernyataan Al-
Hafizh Al-'lraqi yang nrenjuluki dirinvar clengan iuh'rkan Ai-Atsari.
Ia nrerrvatakan pada awal Alfiah-nya: contoh hadis taqriLz adalah hadis lbnu umar. Beliau berkata,
"Ketika kembali dar-i perang Al-Ahzab Nabi berkata kepada kami:
tlu#t+J,#tr^E;# :qliAlptkt'ffi
a'P1r Janganlah kalian salat Asar kecuali di wilayah Bani Quraizhah'
Berkata orang yang mengharap Tuhannya Yang Mahakuasa, yaitu
Abdurrahim bin Al-Husain Al-Atsari. Dalanr hadis itu sebagian sahabat beroleh kesempatzrn salat
Asar di tengah perjalanan' Berkatalah sebagian dari mereka'
Ibntr Hajar menamakan kjtabnv-a ),-ang membahas ntushthalah "Kami ticlak akan salat Asar sebelum sampai di sana." Sebagian
clengan judul .Nrikltbat' al-F'iknr li Musltlmlalt Altli al-At.sar; dan lagi berkata, "Melainkan kami hams salat' Ucapan Nabi itu
bukti pendukung lainnya. tiJak berrnaksud demikian." Maka kasus itu dilaporkan kepada
Dari uraian di atas dapatlah disinrpulkan bahrva ketiga Nabi, dan beliau tidak merryalahl<an seorang pun dari mereka.2o)
ungkapan ini, hadis, khabar, dan atsar, menurut muhadditsin Sikap beliau yang demikian adalah ketetapan atau pengakuan
memiliki makna yang sama, yaitu segala sestntu vang dinisbahkan beliau. Jadi yang disebtrt taqdr atau ketetapan Nabi adalah sikap
kcpada Nabi Sau,., baik ucapan, perbtmtan, ketetapan, sifat diri
r8) Al-Bukhari pada pendahuluan; Muslim dalam Alimaroh, 6:48'
r6) Haasyiyah ot-Tolwiih karya As-Sa'd at'Taftazani, 2:2. rg) Al-Bukhari pada Shoum Sya'ban, j:38; Muslim pada Shiyoam Nobr' lx6o-161'
tt) Tadriibur Rowi Syarh foqriib an-Nawawi, hlm. 6 dan 1o9. 20) Al-Bukhari pada Sholoat olKhauf, u:r5; Muslim pada At-Magboz-i!-5':,6.2'

,:, ,'
MII, IK
t7 Brdan Pcrpostakn16
16
beliau nren-vetujui atau mengingkari tcrhadap perbuatan sahabat llmuhadisriwayahadalahilmuyangrnembahasucapan-Llcapan
yang beliau saksikan atau yang dilapr-rrkan kepada beliau. dan perbuatan-perbuatan Nabi Saw' PeriwaYatannYa,,,i::til31ilHi;jil
Contoh hadis .selati adalah sebagai berikut:
Namun, clel'inisi n-rcndapat sanggaltan karcna tidak
ini
kornprerhensif, mengingat ia tidak rnenyebut ketetapan dan sifat-
sifat Nabi 54q,.; sebagairuana clelinisi ini juga tidak mengindahkan
Rasulullah Saw. adalah orang yang paling dermawan dan lebih
pendapat vang menyatakan bahu'a hadis itu mencakup segala
dermawan lagi pada bulan Ramadhan ....21) yang dinisbahkan kepada satralrat atau tabiirl'
f)engan clemikian, definisi ilmu hadis fitt'aynh yang terpilih
adalah sebagai herikut. I

Rasulullah Saw. adalah orang yang paling bagus wajahnya dan paling
i'pi#".^"*#'*h'#'Ny
jd.t'l
bagus bentuknya; tidak jangkung berlebihan dan tidak pendek.,,) ;#\ib?r\!;*u^t*$t .t06lr
Dari uraian tentang ilmu dan hadis di atas dapatlah dikatakan
bahrva ilmu hadis menurut bahasa aclalah pengetahuan tentang llmuyangmembahasucapan,perbuatan,ketetapan,dansifat-sifatNabi
hadis. Narnun, menulut ulama hadis, ilmtr haclis i1u sualu islilah Saw., periwayatannya, pencatatannya, dan penelitian lafallafalnya'
yang mereka pergr,makan untuk dua hal.
a. Ilmr-r l-radis riw,atah :rtau ilmu rityu\ulr haclis. Dan kita dapat mcnambahkan kata-kata qfrt4fuj setelah
b. Ilmu haclis dit"a,ah atau ilmu dinryalt hadis. kata-kata fl$ iika kita henclak loleran terhadap penclapat di
atas yetng dipegang oleh mavoritas'

a. llmu Hadis Riwayah


2) T'ema Pembahesan Ilmu Hadis Ritt'atir:tlt
1) Pengertian
Tema prentbahasan suertll ilmtr prengetahuan berkisar di antara
Ranyak definisi ilmu hadis riyur.tutlt yang dikemukakan pam hal-hal yang berkaitan tlengan ilmu tetsebut. Tema ilmtt hadis
ttlama. Dan yang paling ter*enal cli antaranya adalah definisi iy,atah aclalatr segala sesuatu lang dinisbahkan kepacla Nabi Sarv',
sal-nbat, atarr tlbiin. ltulah seitnbnVa prenbaha*rn ilmtr ini
aurkiscLr I

Ibntr al-Akhfani berikut:


tentang perir,vayalan, pcncatatan, clan pengkajian sauad-satndrrYa,
serla rnclguji slatts sc.tiap hadis aplkzrh sahih, ha-san, atzur dhail-,
di samping mernbahas pula penger^tizur hadis dan faedahlacdah
yang japat clipetik darinr-1. Dengirn cata itu ilmu ftatiis arlian clapal

4) iln;tt R"*;'Nrrtl aifrtip dari trsyaarlul Qaashid yang membahas berbagai.disiplin ilmu'
Lihat defi.isi dalam Fcrthul Biaaqi Syorh Atfiyah al'traqi karya Syekh T"akariya Al-Anshari, t:7;
AlMaqttoshid fi t-ishuulil Hadits,
21) Al.Bukhari pada Pendahuluan; Muslim pada Al-Fodha'il, 7:71. ALKaweakib arll)uraari Syarh Al1ukiori, karya AlKarrhari, t:tt;
22) Al-Bukhari pada Shifddtun Nobi saw. 4':188; /\iuslim pada Al-Fodhoa'il. 7:81. karya Kamat bin Muharnmad Al Malawi, lembaran nomor tb'
Definisi vang Paling baik untuk ilmu ini adalah
definisi
mer:ealisasikan suatu tujtun yang sangat mulia, yaitu selamatnya
periwayatan hadis dari segeila hal yang tercela.2a) tnetluruf Imam'Izzuddin bin Jarlaah beriktrt:
I{al ini dapat dicapai dengan memelihara perirvayatan hadis
agar tetap sesuai dengan kondisi ketika diterima. Kemudian sU rtA#\+.yi6rb,h
dengan penjabaran ilmu ini akin terttrkalah upaya kita untuk m u y an g m emba has o o;Ail "li,lT;;
ftTffi il #::"::"5::
I I
"
memahami suatu hadis, apakah ia nrakbul dan dapat diamalkan
atau mardud dan hams ditinggalkan. Di samping itu ilmu hadis di
riwayah ini juga menielaskarr kepada kita makna sebuah hadis Yang climaksudkan dengan kalinrat ilmu dalam -fllinisi
yang sesllai dengan
dan cara kita menyimpulkan berbagai manfaat darinya. Jadi, atas aclalah pengetahuarn tentang sesllatt.l
rcalitas vang sebenarnva bet'dzrsarkan sLlatu
dalil' Dalam definisi
ilmu hadis riwayah ini mempakan suatu ilmu yang sangat agung
yang dapat nrendekatkan kita kepada linrpahan ilmu-ilmu Nabi.2s) ini ia berctarttts .ienis vang blsa juga nrencakup ilmu-ilmu vang
lain, seperli ilmu tikit rrs/r* I fLqlt' dan taflsir'28)
Akantetapi,kzrta-kata"!angtlengarur'adalscrtdiketahui""'
b. llmu Hadis Dirayah rnerlrpakan batersan aLatt fashl l'ang tranya
lrlentasukkern ih-nu
1) Pengertian ,r,rrlihalcrh al-hudits ke dalam delinisi ini dan mengecualikan
llrnr.r ini disebut pula dengan lVlu.slilhahh al-hadits, 'Ulum al- ilmu-ilmtr lainn-Yer.
hadits, Ushul al-hadits, dan'ilm al-hadits, sebagaimana dilelaskan Sanadmentlrtltmtrhadclitsinadalahse'butanbagiriialal*adits
hingga kepada
dalam Alfivah trl-'lraqi.26) vaitu rangkaian orang yang meri,wayatkan hadis
penisbahan harlis keparda
Rasultrllah so*,., r**J'-rtara-isnul adalah
orung \ang menga[tkannva' Keclua istilah
ini dapat beftukar malina'
dengar-r maksud n7al
sebagaimana ia iuga kactang kadang ctipakai
hadirn5ra sejumlah
sanacl hadis. I{al ini .lopai dikelahui dengan
tc) Haosyiyoh ash-Sho'iidi 'olqa Fath al-Booqi, no. 9a; Haasyiyah al Ailiuuri 'alaa Syarh an-Nukhbal'r,
indikator.
yang
no. 6b. Al*val al-sanatl, kenclaan sanad adalah segala sesuatu
(bersambung),
berkaitan clengan sanacl hadis, seperti ittishul
25) Al-Karmani berkata, "Tema perrbahasan ilmu hadis adalah diri Rasulullah Saw. selaku Rasul
Allah. Pendapat ini diikuti pula oleh beberapa penulis dewasa ini. Meskipun baik, tetapi
sikap sebagiarn
padanya kami dapatkan suatu kelonggaran yang besar, karena Lr mencakup sesuatu yang
ittr|itlui (terputrrs), trrtlir.s (perrlembtrnyian kecacatan),
bukan hadis, misalnya Al-Quran. Mengingat bahwa Al-Quran itu berkisar dan beliau dalanr hadis' lemah
kaitannya dengan tugas beliau untuk menyampaikannya dari Allah. Di samping pendapat rarvi yang ticlak sunggtth-t*ngg'h ketika menednra
tersebut juga mencakup upaya penetapan kerasulan beliau, dan masalah terakhir ini termasuk halalannl,a, tertuduli*lasik, clusta, clan sebagainya.2e)
dalam ilmu tauhid.
Pendapat ini juga tidak mencakup tema pembahasan ilmu hadis berupa sifat-sifat diri
beliau, tanggal kelahiran dan kematian beliatr, serta hal'hal lain yang tidak berkaitan dengan zt) Tadriibur Rawi, hlm. 5.
kerasulan. Padahal ini telah disepakati sellagai hadis. Bagaimanapun, tentang sirah dan 28) Keterangankata..ilmu,,parlauraiandiatasberdasarkankeberadaannyaSebaEiaiSUatU ilmu
segala sesuatu yang berkaitan dengannya seperti sycroh dan istinbdth, semua ulama telah kemampuan pada diri **g'l*s ;"rilmu. naushtho,oh dl-Hodirs adalalr nama suatu
-nuiJ.n'-r"iaunny, tulis para
telah disusun tlalam beberapa karya
sepakat menyatakan bahwa ia termasuk dalam kategori ilmu hadls. vr"Ji"iJ a,["trkan,
yung
diclefinisikan."bugai serangkaian pedoman untuk mengetahui keadaan
)-6) la menyatakan: ulanra. Kemudian ini
matan dan sanad.
*#:, a*, k *'83 dt}r L ul o"ii r9) Ungkapan ahwal olsonod wtt ulmatn adalah
ar-rowi wu al'manrowi meskipun ungkapan
lebih tepat daripada ungkapan ulama lain ahwai
yang terakhir ini dipilih oleh lbnu Haiar' Karena
tidak
Namun,
*!.ui'r"uupu, rneng"etahui keadaan setiap rawinya.
lni adaloh maksud-maksud penting yang akan menjelaskon ilmu hodis. dengan niengetahui sanad
seperti ternbok dan seienisnya'
Sedangkan pendapat yang dilontarkan oleh sebagian penulis kontemporer yang membedakan ,"U]f,mr". tiutu sanad ua"ftoron,' dianrbil dJri sandaran dari kalimat Fulaonttn sanadun
Auf"* ei r'a;'i'O'h ol Munir atau diambil
antara mushthdlah' al-hadis dengan 'ukrm olhadits atau menladikan salah satunya sebagai sebagaimana clilelaskan
sebagaimana diielaskan clalam Mukhtor
osh'shihah'
ilmu yang khusus nrembahas hai-hal tertentu, adalah pendapat yang tidak ielas pijakannya. yang berarti si Fulan dapat 6;;;y;'
nrembedakan antara hadis vang sahih dan dhaif. Tanpa
Adapun matan adalah pernvataarl yang padanya sanad
berakhir3o); scdangkan keadaan rlatan adalah segala sesuatu
ilmu ini akan teriadi kekeliruan antara hadis sahih' dhaif'
dan rnauclltu' clan sulit untuk membedakan antara ucapan
vang berkaitan dengannya, seperti ruf'(marfuk, yang dinisbahkan
kepada Nabi Sarv.), vaql (rnauqul, yang dinisbahkan kepada
Nabi dengan ucapan lainnYa'
sahabat), sytul:udi, sahih, dan'sebagaitrya.
b. Kai<]ah.kaidalrilmuirriakandapatnrenghindirt*anorang
dari suatu ancamilu besar Vang dituiukan kepada orang
yang meriwavatkan haclis secara sembamngan' Dalam suatlr
2) Tema R:mbahasan Ilmu Hadis Dirayah hadis beliau bersabda:
+/i1 q;- il"r? e; L r- i;
Tema penrbahasan iln"ru hadis dint,-ah adalalr sanad dan t"
matan dalam upava mengetahui h:rdis yang makbtrl dan yang
|et #
mardud. Narnun, timbul pcfianyaan, hukankah tema pembahasan
.iJ"i6t
I
ini rnerupakan tema ilmu hadis riu,tmuh, lalu apa bedanya? yang diketahui bahwa
Barang siapa meriwayatkan dariku suatu hadis
Jawabannya adalah bahrva ilmu hadis dirayth mengautarkan hadis itu dusta, maka ia adalah seorang pendusta'31)
kita untuk mengetahui hadis Srang nrakbul dan mardud secala
unrum berdasarkan kaidah-kaidalrnr,a; sementara ilmu hadis mutawatir beliatr bersabda:
Dan dalam se'buah hadis mutar'vz
rir.r,ayah mempakan upa.ya tmtuk ntembahas hadis-hadis tertentu 'liit;fiw'b+s;;
vang dikelrendaki, lalu diaplikasikan dcr.rgan kaiclah-kaidah ,tisr6+'i,Ji
Lrmunl di atas untuk diketahrri apakah sttatu hadis itu rnakbul g a en ga ja r t
l#ff, ffs*:1l':, Hi:.
Ba ra n s ia p s

atan mardud, sekaligus mengu.ii ketc'patan periwavatannla dan "':;'JL1T:"fl,",i1


s.yaralrnya. Dengan dcrnikian, ilmtr hadi.s tiu'aycth lebih nrempakan
besarr dalam
penelapan praktis dari suatu hadis vang diinginkan. Pet'bedaan llmu ini telah inernberi sumballgall \ang sangat
antara kedrrrnya sama sepc'fii perbedaan ilrntr trultu,tr dart i'rub tlpayanremberantirsber.bagai.jeniskhtrratirtyarrgdisebarkart
atau ushul liql? dan fikih. oleh orang-orang Bani [srail dan unrat lainnya dengan
yang fiktif' Ini
mernbtrat kisah-kisal'r cltur dongeng-dongeng
kekuatan dan
adalah suatu penvakit ganas vang mengtlrlcam
4. Sasaran llmu Mushthalah al-Hadits
rnctnorakporanclakan umart Islarn' Sebab derugannva
ltnrat
llnti': musltthaktlt ul-lmdits didirjkan demi suattr tujtrarr l'ang menjadi t"rp".r.l.l l>elalr hingga tidak dapat rnembedakan
agung, yakni memelihara hadis Nabi dali kccamput'adukan, ,nur,, yang lrak dan rnana yang batil' malla yang l;enar
manipulaui, dan pc:ndustazur. Tttila.s itti terirtnat pcnting karena dan mana lang sarlah, sehingga dengarn rntrdah mert'ka
mereka
mengzrndung seiumlah faedah 1'ang mahapenting. Di antaranyar akan tttnduk kepaclar seliap perngoceh vang mengqiak
sebagai bcrikut. kepada kebinasaan clan kehinaurn'
petrdustaan
a. Dengannva agama Islam lerpelihara dari penrbahan dan Seotang alin'r 1'ang rcligius ketika inenangkis setiap
suatu tttgas
pencenlaran. Sebab urnat lslam meriwayatkan l-radis-hadis ter-hadap hadis Nabi tter:rfti dia telah melaksetnakan

Nabi dengan sanad-sanadny:r .yang pada gilirannya dapat kemanusiaan clan ctis. Tfl'lebih lagi ia tclah melaksanakan

lbnu
irl u"iiaii;sr,rr.t|n ,,rrtfi,,':7; At Ttrrmudzi pada kitab al'llmrr' 5:36 Inenurutnya sahih;
lo) Kata mdtdn semula berarti sesuatu yang keras di L.ennukaan bLrmi, sebagaimana dijelaskan -}-r,rtiu ,carr Al,Muqhirah bin syubah serta Samurah bin
lvlalah, h!m. r+.rs dari eli fin'oni
dalanr kitab AlMishbaoh, karena nrusnid mcnguatkanrrya dengan sanad dan mengartgkatnya
Jundub; Foidlnl Qadiir, 6:rt6'
kepada orang Yang rnengucapkannya. Lrhat ladriibur Rauwi, hlm s-6.

21
suatll kewajiban agamanya, karena dengannya ia telah hasil jerih payah mereka, sehingga para sejarawan mengambil
mengarahkan zrhal yang sehat untuk berpikir rasional dan teori-teori muhadditsin ini sebagai dasar kajian yang mereka
bersikap ihniah objektif. ikuti dalam meneliti hakikat sejarah. Karena teori itu mereka
anggap sebagai neraca terbaik untuk menguji kebenaran data-
data seiarah.3s)
5. Kekhususan Mushthalah al-Hadits bagi Umat lslam
Umat-umat terdahulu dalam menerima atau menyarnpaikan
B. Tahap-Tahap Perkembangan llmu Hadis
riwayat tidak pernah merrrper-hatikan sanad atau bempaya untuk
mengetahui identitas derajat keadilan clan tingkat daya hafal paI-a Telah disinggung cli atas bahwa llmunrusfuthttlah al-hadits telah
per iwayatnya, se iln gga peri s t irva-
I
^-ri
s t i wa
J -van
g bercej amh m ereka melalui tahap-tahap perkembangan dalam sejarah. Berdasarkan
riwayatkan menLlrut cara mereka masitrg-masing, sementara pengamatan sejarah kami kerpukakan gagasan baru, betapa
per-kara agama hanya bersrmrLrer dari ttcapan dan tulisan pam perlu diadakan penelitiap hid,toris terhadap ilmu-ilmu hadis
rawi mereka tanpa clitanya kondisi sarnadnya, apalagi diteliti guna menjelaskan tahap-tahap perkembangan hingga dewasa
sectua kritis. ini. Kesimpulan yang kami clapatkan menunjukkan adanya
Akan teurpi kefika Allah nreniadikan agama ini sebagai penutllp tahap-tahap perkembangan ilmu hadis ini vang belum pernah
semua risalzrh dan agama, darr Dia berianji akan meme'lihzua dan dijadikan sebagai lanclasan penelitian historis terhadapnva oleh
rnelindunginya, maka diklrususkan-Nva bagi umat ini dengan suatu para peneliti terdalrulu. T'ahap-tahap tersebut ada tujuh, yang
kamnia agar tetap rnemelihara Kitab Rerbbnya dan rnenjaga. hadis secara singkat karni uraikan berikul ini.
rrabinya. lalu rnereka ciptakan kaidah-kaidah mushthalah dengan
teorj ilmiz*r yang sangat baik yang clengarurl'a kebenaLran txrbagai 1. Tahap Pertama, Kelahiran llmu Hadis
nas yarlg clirin,alatkan dapnt diuii.32)
Tahap ini bedangsuug pacla masa sahabat sht-'"'pai penghujung
Irnam Abu fuItrlmmmad bin Haznrl3) l;erkata, "Perirvayatan
abad pertama Hijriah.
oleh nrang yang terpercava dari orang lang tetpercaya hingga
sampai kepada Nabi Sa'uv. adalah suatu hal yang kamniakern Allah Ketika Nabi Sirw. uafat, para sahabatlah y,eurg membawa ptnii-
secara khusus kepada umat Islam dan ticlak pernah clikerrurniakan palji Islam. Kafilah ini berjalan mengarvalinya derni menvelamatkan
kepada Lrmat-umat terdahulu. FIal ini Allah lestarikan bagi mcreka kemangsiaan dan menyampaikan segarla sesuatll Vang diajalkan
sebagai kan:nia khusus melebihi ulnat-Lunat lainttya." oleh Rasul Sar,r,. Waktu itu n-rc'reka te'lah hafal Al-Qunu-r dengan
sernptrna sepoti halnya rtet"eka mengUasai dan memelifierra hzrdis
Al-Hafizh Abtr Ali Al-Jayani berkata, "Allah mengklrusttskan
Nabi.
bagi urnat ini tiga hal yang belum pernah diberikan-Nva kepada
umat-r[nat sebe'lumnya: yaitrr sanatl, nasab, dan i'rrtb."ll) a. Faktor Pendukung Pemeliharaan Hadis
Dervasa ini para peneliti telzrh mengakui keccrrnertan apa
yang telah dilakukan oleh para muhadditsin clan'kc'ccmerlangan
Di antara faktor pendtrkung perneliharaan tradis yang
terpenting adalah sebagai berikut.

ru) AlMadkhol ilao 'Uluum alHadiits oleh penulis, hlm.t3. (ontohnya kitab Mushothalah al'Taril<h karya Dr' Asad Rustam yang penyusunannya
:t) AlFosh fr al- Milal vra ol-ahwa' wa on-Nihal, z:82 :i)
berdasarkan uraian lbnu Ash-stralah dalarn kitab 'l)lum olHadits'
r+) Todrib alRowi, Hal. lS9.

25
l) Kejenritran Hati dan Kuatnva Dava
llalhl
Bzrngsa Amb clr*tuhln.va adailah
urruit nrrrf-'rrruni, tidak clapal
membaca dan me,ulis. Merek:r
h:rnla rnenganclalkan ingatan,
dan ingatan ittr akan berkembang dan
senrakin ktrat apab,a
diperyu.akan seti.p cliperrukan. Kesederrranaan
ja,hnya mereka dari hiruk pikuk kehidupa, dan Semoga Allah memperindah waiah orang yang menderrgar ucapanku
pr:mclaba, koh de.gan segara lalu menyampaikannya. Mungkin saia orang yang membawa (informasi) fiqh
problenratika,va merjaclikan nrer-e*a itu bukan seorang faqih, dan bisa saja orang yang membawa (informasi)
be.rr:rti .ie,rih. Kr,..,u it,,
merekr dikenzrl sebagai bangsa fiqh menyampaikannya kepada orang yang lebih faqih daripadanya. (HR.
tang kurat claya haf:rlnta yang sulit
dicari t,ndinga.rulya clan kecerd*o,i rn"r..L. Abu Dawud, Al-Turmudzi, dan lbnu Majah) io;
i;*;;;;;*.r"nilr^n.
Merc'kr clapat menghaftrr na-sa'.nas:rb
rnerc'ka Ineskipur panlrng Dengan clemikian, pemeliharaan herdis itu rvajib lruktrmnya,
da, berantai ke bebe'r:rpa genelzlsi. Dengan sekari
de,gar rn,c.kir :rgar urnat Islam bebas dari tuntutan penyampaiannva -vang telah
dapat meng'alzrl syair-s\,ai. vang panlang,
khotbatr, .trr., lainnl,a diperintahkan Rasulullah Saw.
sebagaimana tcT c.tat crararn sejarah.
tni mcrupakrn suatu kebangga.rl
.tang tidak perr-rah dimiliki oleh urnar lain. /
3) Kedudukan llaclis dalarn Agama Islam
2) Sebagaimana telah rnaklurn, hadis rnen-rpakan sendi asasi yang
Minat lang Kuat tertradap Agzrma
Bangsa Arab laun bahrva ticlak ada telalr membentuk pola pikir para sahabat sefla sikap perbuatan
kebahagiaan cri clrr.ia dan etika rnereka. Sebab mereka senantiasa ikut dan ttrnduk
dan kebe.rntungan di akhi.at, cran ticrak
ada jaran mentrju kepada Rasulullah saw. dalan-r segala hal. Setiap kali mereka
kemuliazur darn kedtrdtrkzrn yang
terhorrrrat cli antara umat lain nrendapatkan suatu kerlimat dari Nabi Saw. maka kalimat ittr
ke'cuali dengan z€ama Isram ini.
Kiucna itu mereka menrlrraj:ui akan mendarah daging dan menjehna dalanr perilaku mereka.
seluruh ,r;rdis Nabi dengan penuh pe.h;rtLrn.
Dan ticrak cliragrrka,. Hal seperti itu tidak diragukan lagi akan menyebabkan merekar
lagi bahrva.iika h,r ini saja r.ang
cripcrtimba,gka,, maka itrr suclah hafal dan rnenutup kernungkinan trntuk lupa. Dan dengan cara
cukup untrft rnenrpelftuat haialzrn nrerc:ka
sebagaimanadapat itu rnereka dapat membebaskan diri dari tuntutan kenaiiban
dirzrsaLlizur
oreh seriap omng. Apabira
lrrhati;rn scseolang k,r-h.cLrp sekaligr-rs sebagai rnanif'estasi ketaatan nrereka.
sLr,ttr masalzrh sangat bcsa' cran
nlelasal sangat bertepentilr.ta,
dengamva laltr dia menguasainla,
maka dia aka, henar-hc:lrar. 4) Narbi T'ahr"r balnva par"a Sahabat Akan Menjadi Pengganti
nrenvimp:urnl'a dalam ingatan <Izur
ticl.k arka. melupalvurnva. Beli:ru dalam Nlengemban Anranah dan Menvanrpaikan
Minat seperti ini dipr:r'krrat ciengarr imbaua, Risalah
Rastrl.ll:r' Sarv.
kcpada nrereka agal. mcnghafal
hadis dan mcnvanrpaik:rnnya
kepacla orangi-()ftrng' Irnbauan
terscbul tcrcritpat daranr rr;rn'ak Beliatr menemptrh beberapa mcrtode darlam menyarnpaikan
hzrclis, cla. hal ini rrcnuniukka, hadis kepacla mereka dan menempuh.jalan hikmah agar nrercka
bet,par besar p,lrarriu, rrcriziu
terhadap pernghafa.lan dan penyamperian lrenar-hnar- mampu mengemban tangglrng iarvarb. Di antar:a cam
haclis.
Zaid bi, T'serbit, katan,\,a: "say. *.nd",,gr,,: Misalrl.u haclis belieru berbicara adalah sebagai beriktrt.
*,,r,,i,,iiarr sarv.
bersabda: a) tseliau tidak menyampaikan hadis secara bcmntun, melainkan
sedikit denri sedikit, agar clapat meresap clalam hati.

36) Abu Dawud, bab Fodhlu Nasyr ol-ilmu,3:1>z; AtTrrrmudzi,5:33-34; lbnu Majah,r:84

2S
b) Beliau tidak berbicara
dengan panjang lebar, melainkan
dengan sederhana. Kedua hai
ini dijelaskan oleh Aisyah r.a. kiranya jika orang yang mendengarnya itrr adalah orang yang
sebagai berikut: menguasai balnghah, cerdas, dan sangat besar cintanya kepada
.it#rlrxtkJe;lr*i6s pembicaranya.

Nabi Saw. o"*,:?:"_l:g,y:lt"


menghitungnya niscaya ia akan
hinsga seandainya seseorang
ingin
6) Pentrlisan Hadis
a"p.i ."n!fiitungnya. ,ataih).17)
(Muttafaq Penulisan adalah statu media terpenting bagi perneliharaan iln-ru

'{#*W#h,;y*,r, :4fr pengetahuan dan penyebarannya kepada masyarakat luas. Tidak


terkecrrali ini telah menjadi suatu media dalam upaya pemeliharaan
x)l;ol,w
.r'^f{rpr*8W, 8L ,,K
filli;
hadis, nreskiptm dalam hal ini terclapat scjumlah riwayat yang

,#y* berbeda d;rn pandangan y'ang beraneka mgam. Berkenaan dengam


penulisan hadis telah lahir sejurnlah kitab, baik di zatrran dahrrlu
Rasuru'ah Saw- tidak pernah
merepaskan pembicaraan seperti
maupun di zaman belakangan.al)
metepaskan pembicaraannya. karian
tegas hingga dapat dihafat ot"t",
aeriau 6oui.u.J ou"!#rr"g., jeras
dan
Diriwayatkan dalam/Slzahih al-Bukhariazl dari Abu Hurairah
o.r.,g G;r;;;;,;:::#::ffi";il r.a., katanya, "Tidak ,"fprg pun dari sahabat Nabi yang lebih
banyak dariku dalam merir.vayatkan hadis, kecuali Abdullah bin
c) Nabi sering kali 'Anrr. Dahulunya ia rnenulis sedangkan aku tidak."
.mengulangi pembicar.aannya agar clapat
ditangkap oleh hati o.urg_.r,.ung yang mendengarnya, Riwavat lain dalam Sunan Abi Dawud, dari al-Musnada3) dan
sebagaimana dijelaskan dalam Abdullah bin Amr, beliau berkata, "Saya telah menulis segala
Shahih Al-Bt*hari3e) .lrn
lainnya dari Ana-s, katanya: yang aku dengar dari Rasultrllah Sar,r,. untuk aku hat'alkan.
Maka orang-orang Quraisv melarangku dengan berkata: 'Apakah
'{flr *i: gt XAq;;, qxtgi;'5( kamu menulis segala sesuatu sedangkan Rasululah Sarv. itu
adalah manusia },ang kadarng-kadzrng berkata dalam keadaan
.Ie.*il{E>e marah dan kadang-kadang dalam keadaan tamah.' Maka aku
Rasulullah Saw. mengulang_ulang
satu kata sampai tiga kali pun menghentikan penulisan itu, dan mengadukannya kepada
"rr.O,fl:?jl
Rasulullah Sarv. Sambil menunjuk rnulutnya, beliau berkata:
5) Cara Nabi Sar.r,. Men-yanrpaikan
fladis
Rasulullah Saw. telah cliailrgerahi
dimiliki orang rain
kcrmarnprran .vang jarang 'eYlU#Ie*,,s;is;#+tfr
ittr Al-errran menyebul -daram -"njltr"*on suatu masarah. Karc,na Tulislah! Demi Zat yang iiwaku ada di tangan-Nya, tidak keluar darinya
hadis ..,bagai al_Hikrtmlt.ao) kecuali yang hak.
Tidak diragtrkan lagi bahrva penjelasan
dapat menguasai hati orang .yang balil4h akan
)ang rnendengarnya, sebagaimana
akan rnengaliri cran menrbasahi
,rli., .ru, emosi. L.ru bagairlrana
+t) Seperti kitabTdqyiid ol-'ilmu, karya Al-Khathib Al"Baghdadi, kitab As'Sairol-Hatsiitsfii Taoriikh
y) Al-Bukhari, 4:r9o; Muslim, g:2J9. Tadwiin al Hadiits karya Muhammad Zubair Ash-Shiddiiqi, kitab Todwin alHodiits dalam bahasa
j8) A.sySyomao'i r, ::8 bersumber lndia karya Munazhir Hasan Kailar)i. Lihat pasal Houlo Todwiin alHadiits pada kitab 'Uluum
pada Al_Bukhari,
ts) Kitab al 'lim, t26; Asy-Syomdo,il, - ' 4:19o.
a"2-' alHodiits wa Mushthalohuhu karya Dr. Subhi Shalih, As Sunnah clabla ot-Tadwirn karya Dr.
>: g. Ajiai Al"Khathib, Taarilkh ot'Turaots ul-'Arabii karya Fuad Siyaskin,t/t/::5
+o) Al-Risalah karya Asy.syaf i,
hlm.78. qz) Dalam bab Kitobat olilmu, t:t48; pada Foth al-Bori, At-Turmudzi, 5:4o.
Cl\ Abu Dawud, 3:zl8; Musnod lmam Ahmod, t:2o5.

28
Hadis-hadis sejenis yang
membuktikan adanya penurisan
sejak zaman Nabi Saw. sangat menulis belum dapat dipertanggungjawabkan karena tidak sesuai
banyak jumlahnya, dan apabila
dikumpulkan akan mencapai dengan kaidah penulisan huruf hijaiah. Oleh karena itu, ketika
d.*iri mutawatir. Namun secilra
lahiriah ia ber-tentangan dcngan beliau mengkhawatirkan adanta kesalahan penulisan, maka beliau
ha.tis yang dirjwayatkan olc.h
Muslim dari Ahmadaa) dari
abu.said Ar-Khudri bahrva Rasurullah melarangnya, dan ketika beliau yakin bahwa kekha"vatiran itu tidak
Saw. bersabda: akan teriadi pada Abdullah bin Amr, malcr beliau mengizinkannya."
Al-Khaththabi menyatakan dalam kitabnya M u'alin t al-Sunem+1 ):
W**st:a?,tfr*t6 ffin "Kemungkinem bcsal larangan penulisan itu datang lebih dahulu,
kemudian datang pembolehannya." Pendapat lain men-vatakan
, rr/t.4
:#i!'Nft bahwa larangan itu ditujukan kepada pc:nulisan hadis bersama
Al-Quran dalam satu lembar. Hal ini dimaksuclkan agar tidak
Janganrah kamu tulis sesuatu
dariku serain Ar-Quran. Barang ter.iadi kekeliruan bagi para penrbacanya. Adapun penulisan
menulis sesuatu dariku selain siapa terah
Al_euran hendaklah ia mJnghapusnya. hadis dan ilmu lainnr,a bukanlah suatu hal yang dilarang. Al-
Hadis-hadis Rarnahurmuzi cerlclerung atas dinasakhnya larangan penulisan.
Untuk itu ia mgi'ryatakan: "Sava cendemng berpendapat bahrva
cukup banyak J:,T,;Jixl'
Hurairah clan Zaid bin Tsabit.as)
JTT:, i,,jl;JTulu l;; hadis itu relc'van untuk ar,r,al tahtrn Hijriah saja, dan ketika ada
Do, haclis_hadi.s terse,b}rt tidak kekhan,atir-an bahwa umat Islam akan berpalirg dari Al-Quran
dapat diragukan lagi kesahihurnvu,
sebagaimana tidak dapat apabila mereka menggeluti penulisan hadis."4s)
diragukann.va izin pe'ntrrisan
hadis dari bcriau. Demikianlah prendapat para ulama dalarn upzrvil menglatasi
Para ulama berbeda pendapat kontradiksi hadis-hadis itu. Namun pendapat mereka hanya
daranr upaya menveresaikern
kontadiki di eurrara haclishadis berdasarkan ijtihad yang sulit ditemtrkan san<laran riwal'zrtnya,
tercebut. Ibnu eutaibah
H) bempaya mengambil titik h,r,. 276
ten-ru. Iar mcr.yatakan daram kecuali mereka yang men-vatakan bahrva dalam kasus konLradiksi
Thuil Afur&tttarrf'ar-Hailits46): .,K.ntr-:rcriksi kiab itu terjadi tnsikh clan rnusukh yang berpijak pada rir.vayat.
di antanr hadis_haclis di
atas mengandung dtra kemungkinan;
pellanrs kasus ini ternrasr_rk tlal ini clipegang oleh banyak ulama, seperti Al-Mundziri, Ibnul
dalain kategori nrunstrkh ar-rt,unrt Qa)Tr,irn, dan Ibnu Hajar". Mereka bersikap demikian kar:ena izin
bi ar-surtrrurt. yakni semura penulisan itu datang setclah pelar:rngan, karenar Nabi Sarv. pada
Rasulullah Sa'r'. nreramng penllrisa.
hacris tetapi seterah beriatr
melihat bahrva Sunah ,..,r,rLin
be.vrk dan hafzrlan itu lzunbat laun
Filhu Makkah bersarbda:
akrur hilang, maka beliau
did.kumentasikiur. Kemungkirnn
-.n',*,intJkon agar-sunah dituris cran -?e$1fiir
kecrua adarah bar^.,,a kctxrrcrra.
menulis sunah ittr dikhususkan Tulislah (khotbahku) urrtuk Abu Syah....
bagi beberapa olang sarrabat,
se,erti A*u,ah bin 'Arn. karcna
ia dapat menrbaca kitabkitab Karcnzr Abu Syah pernah rneminta naskah khotbah beliau.
terdahulu dan clapat rnenulis
dengan baharsa Siryani dan Arab, Izin penulisan lradis dari Rasulullah kepada Abdullah bin'Anu
suJangkan .sahabat yang
lain aclal.ili orz
,tuput-*"*b;;;*rnenulis,ke-*uarir:ffi.il:#r:1#1":r:iffi datang setelah pelalangan, karena terbukti ia senantiasa rnenulis
l hadis hingga u,afat. Ketika ia rvafat, padan.va terdapat sejun-rlatr

oo) ;;,,, u,is,iur*a, j,,r. ct) Syarah Mukhtashur Sunon Abi Dawud,5:u46. Bandingkan dengan Tahdziib os-Sunon karya
AlMundzit'i, 5:247; Lihat pula Ta'liiq lbnulQayyim dan Touiilh on-No;hr, h1m.5,6.
45) hlm. ze-35' Joami,Bayactn at,nr
XXr',::,^_!;!:' wo Fodhtii karya rbnu Rbdit Barr, c8) AlMuhadrlits ol-Faashil, no. 56b, hlm. 386; fohdziib ns-Sunon, lo<. cit.; Lihat pengantar
*t3-64;
46) Halaman .1g6.:g7 dan halaman
z9o.
Iodyiid ul-ilm oleh Dr. Yusuf Al 'isy, hlm. 9; Al-Manhoj al'lladiits fi 'Ulum al Hodiits karya Dr.
Muhammad As-Simahi, hlnr. 3(r. lmarn An-Nawawi merrgungkap semua pend.rpat itu dalam
Syarah Muslim, t8:'rzo.

30
lembaran tulisan hadi.s yang teiah
ia namai Ash-shariqah. o.an Apabila kita perhatikan ucapan para sahabat yang tidak
seandainya perarangan itu datang
seterah izin penurisan baginya, mau menulis hadis dan melarang penulisannya, maka akan kita
niscaya ia telah nremrsnahkan seltur,rh
trliru.,rryu itr. dapatkan bahwa mereka telah menjelaskan 'illat itu. Misalnya
Pendapat yang berdasarkan peneritian
ini hendakn,ya tidak Abu Nadhrah berkata, "Aku perrrah berkata kepada Abu Said,
menafikan pendaparpendapat yang rain,
rnerainkan sehanrsnya "seandainya kamu menuliskan hadis untuk kami, karena kami
kita jadikan sebagai pelengkap tug,r;r.
Arrinya pendapat_pendarpat
di atas kita terinra selama iau;iAnt (sebab) tidak hafal." Abu Sa'id berkata: "Kami tidak akan menuliskan
dan ketika 'illat rarangan itu tidak ada
h.u.gu, penulisan, hadis buat kamu dan karni tidak akan menjadikannya dalam
maka Jzrtangrah izin lembaran-lembaran. Rasulullah Saw. menyampaikan hadis kepada
penuli.san itu.ae)
kami dan kami menghafalkannya. Maka hafalkanlah dari kami
Namun, kita lihat pendapat
.\ang men\atakan bahwa dalam sebagaimana kami hafal dari nabimu."sl)
kasus ini teriadi nasakh, .,"b.rurrr.nr,
tidak clapat menyelesaikan Abu Sa'id adalah orang yang meriwayatkan hadis tentang
persoalan' Karena laranga.r
.seandainya pentrrisan hadis itu cri- pelarangan penulisan hadis. Ia menafsirkan pelarangan itu
nasakh dengan hadis nctsikh rrng .,,r,,,m, ni.scaya para
sahabat sebagai kekhawatiran Rasulullah Saw. akan ditempatkannva hadis
tidak lagi enggan nrenulis hadi.l"rcrah
Rasuruirur,'i^". wafar, dalam posisi yang mengerlahkan Al-Quran. Dan rawi suatu hadis
dan para pencari hadis akan rnenjadikarn
nasakh itu sebagai pasti lebih tahu tentang lmdis yang bercangkutan, sebagaimana
argumentasi unttrk nlenyerang sikap
mereka, sebab para pencari
hadis ittr sangat besar keingiranny, ditegaskan oleh para ulama.
trntuk membukukan hadis.
Dengan demikiarr percoalan ini rnzrsilr Diriwal'atkan dari Urwah bin Zubair bahwa Umar bin Al-
rnembutuhkan penyelesaian
vang mernaclai. Khaththab ingin menuliskan Sunah-Sunah Rasulullah Saw., lalu
Jalan penyelesaian yang dapat kita beliau memndingkan keinginannya itu dengan para sahabat, dan
ter.irna adalah bahrva
penulisan hadis itu pada hakikatn_vzt mereka sepakat agar beliau mewujudkan keinginan itu. Namun
ticlak dilarang, karena ia
bukan hal -vang ta'abbtdi (ritual) dan kemudian beliau bingung. Beliau beristikharah selama sebulan
berada di ltrar .iangkauan
akal manusia. Dan seandainya keberaclaan untuk menentukan sikapnya. Setelah mendapatkan petunjuk dan
penurisan hacris itu
dilarang niscaya ticrak mungkin akan Allah, beliau berkata: "Sesungguhnya saya perrrah berkeinginan
keru:rr izin penJisan hadis
kepada seoreurg pun. untuk menuliskan Sunah-Sunah Rasulullah Saw. Akan tetapi,
Atars dasar i,irah pelarangan penuriun
itu pasti d,atar-berakangi
aku ingat bahwa kaunr sebelum kamu menulis beberapa kitab
oleh suatu "illat vang._menrpakan penentu
bagi keluarn.ya izin
lalu mereka asvik n-ren-vibukkan diri dengan kitab-kitab itu
atau larangan' Dan 'iilat yang t.,pat nrentrrut dan meninggalkan Kitab Allah. Demi Allah, saya tidak akarr
pandangan kanri
adalah adanya kekherr.vatirarr berp:rlingnya mencampuraduklian Kitab Allah dengan suatu apa pun buat
umat dari Al-euran
karena merasa cukup dengzrn :,.po selamalamanya."52)
,u,_,g mereka ttrlis.s0)
Dengan pernyalaan itu Umar secara tegas menjelaskan
kepada sekelornpok sahabat te'ntang 'ilktt yang nrelatarbelakangi
sikap n-rereka tidak menulis hadis. Pemyataan senada banvak
dirirvayatkan dari sejumlah sahabat, anhla lain lbnu Abbas.s3),
+il oreh karena itu' rbnu Hajar menjelaskan
daram Fath orBari,t:l4gbahwa pendapat
yang paling mendekati kebenaran. ini adarah
-
so) Maka sungguh *y'nt, dewasa..ini seorang yang menekuni Ir) Toqyiid ol'llm, hlm. )6; Jomi' Bayoan al.'llm; t64.
f" haciis ketika dituniukkan
tiba'tiba iulia-"*','i"ng"tanui bahwa r:) Taqyiid al'lhn, hlm. 49; lbnu Abdil Barr dalam )aami' Boyaan al'llm,t :64. Riwayat tentang
:::'3;:J:r::tl,fli:f]Quran uyut ,t,, Ia"r,r, uugi,n
Umar dalam hal ini sangat hanyak
sz) Taqyiid ol'ilm, hlm. 41.

12
Ibnu Mas'ud, dan 'Abu Musa Al-Asv,ari5a) Bahkan Ibnu Sirin Parda umtrmnya penulisan hadis pada kedua tahap ini
menjelaskan pendi.ian umum sahabat sebagai berikut: "Para sekadar untuk menghimpun hadis ke clalam lembaran-lembaran
sahabat berpenclapat batrwa yang nrenyebabkan Bani Israil saia. Karenanya tidark menggunakan sistematika tertenttr. Pada
tersesat tiada lai. karena mereka menekuni kitab-kitab yatllg pertengahan abad keduzr, penulisan hadis mtrlai sistetnatis, yakni
mereka peroleh dar:i para pentlahtrlu rnereka.,,55) berdasarkan bab-bab tenentu. Dan penl'usunan hadis secal?
Al-Khathib menvatakan dalam kitab Taqyitl ril-'ilms6): .,I{asil sisternertis ini
mencapai puncaknya pada abad ketiga Hijriah.
penelitian menu.iukkan bahwa keengganan penulisan haclis pada Kemtrdiau abad ini dikenal sebagai aberd pen-rbukuan hadis.
ma*a-masa awal tiada lain agar ticlak teriadi kesenrpaan Al-ouran Sebenanrva penulisan hadis di masa Rastrlullah Sarv. telal-r
dengan vang lainnya, atau agar Ar-euran ticrak ditinggarkan mencakup seiumlah besar hadis vang apabila dikumpr-rlkan akan
karena mereka mencktmi selainnla.', meniadi sebuah kitab vang cukup tebal. Di antara tulisau hadis
Oleh karcna itu, penulisan hadis yang diizinkan ole-h Rasul pada rvzrktu itu aclalah sebagai berikut.
aderlah penulisan -yang tidak dijaclikan sebzrgai bahan bacaan
umLrm
di kalangan sahabat. oleh karenzr ittr, Rasul tidak memerintah a) Al-Shahijhh al-Shadiqah
seorang pun unttil< menulis hadis seperti perintah beliau untuk Ditulis oleh Abdullah bin 'Amr bin 'Ash. Ia berkata, "Sava
menulis Al-Quran. Belia, hanya menrberi izin penurisan itu Irafzrl seribu buah kata n-rutiara dari Nabi Sau,."57) Ia sangat
kepada beberarpa saharbzrt secaril incli'idu dan mereka tidak menghargai hasil tulisannt'a itu, ia berkata, 'Tidak ada yang lebih
per,ah tuka*menukar catata, hadis. Tulisan hadis yang mer-eka menyenangkan diriku di dunia ini kecuali Al-Shahilith al-Slndiqah
miliki hanva mereka simpan sebagai penguat hafhlan merek^. dan al-Wahth.'58) Pada gilirannlta slruhilalz itu berpindah tangan
Baru setelah ilrnu Al-euran temebzr' I,as, para penglufal dan kepada seorang cucunya, vaitu 'Amr bin Sytiaib. Itnam Ahn-rad
pembacanya telah banyak, dan telah clir.akini bahrva Al_euran dalam ll,Itlsnarl-nya merir.vavatkan sebagian besar isi shahifah ini
te:lah dapat menjirvai seluruh masl,arakat serta ticlak lagi dalam bab Musnad Abdullah bin 'Anr melalui riwal'at 'Amr bin
dikhawatirkan bercampur. dengan yang lain, maka umat Islaur Sl,u'aib dari bapaknya dari kakeknva.
mulari melangkah dalam pembukuzrn hadis dengan melibatkan
peran ser.ta masyarakat umum; dern tulisan-tulisan h:rdis purr b) Sltuhifah Ali birt Abi Thalib
mulai bereda.. t{al ini ter"iacli artas instmksi seorang khalifah Shahtfah ini sangat tipis dan hanya ber"isi hadis-hadis tentang
.yang sangat adil, Umar bin Abcltrl Aziz. ketentuan hukum diat dan pembebasan tarvanan.
Dari uraian di atas kita ket.h,i bahrva penulimn h,clis itu Al-Brrkharise) dan lainnya mc'rir.l,ayatkan kisah shahilah Ni
melalui dua tahap. Tahap perlarna, penghimptrnan haclis cl:rlar, ini dari riwayat Abu Juhaifah, katanya: Aku berlanya (kepada
lembaranlembar an un tuli kE:pen t i ngan par:r penu isnya scc.lm pri Ali), "Apakah kamu nrcnlpunvai kitab?" [a menjarvab, "Tidak,
badi.
I

Tahap ini bermtrla ketika Ras.rl mzusirr hidtrp dan clilakszrnakan kecuali Kitab Allah, ilmu yang kudapati dari seorang Muslim,
atas izinnya. Tahap kedua, penuris:ur hacris dengiur ttrjturn untuk dan apa yang terdap:rt dalam shahifcLh ini." Aku bertanya:
diiadika, sebagai .eferensi yang :rkan diedarkan kt:p;rcla rrrauy:uakat "Apa yang terdapat dalanr shahifah itu?" Ia menjawab, "Aql
Lrrnunt. Taharp ini bermula pada abad keclua }Iiiriah. (ketentuan-ketentuan'illat), lcntang pembebasan ta\&'anan perang

st) Usudul Ghooboh, 3:t31.


*) htrn.;56; .taami, Bayoan ot,tkn, htm. 6467. s8) Sunan Ad.Darimi;ttl7. Wohth adalah narna tanah yang dilvakafkan oleh ayahnya di Thaif
SS) "r.r*-;t,
laqyiid al'itm, hlm. 6r. dan berada di bawah pemeliharaannya.
56) laqyiil al'itm, htm. 57. ss) Kitab llmu bab penulisan ilmu t:29.
dikirinlkan kepada siapa
tentang sedekah' tetapi tidak
dan bahwa seorang Muslim tidak dapat dijatuhi hukuman mati wafat'
karena membunuh seorang kafir."
Pun sampai beliau 'Amr bin. Hazm' salah seoritng
(2) Surat beliau k"pudu
bcrisi prinsip-prinsip ajaran
gubenrur tli yo-,,'''' Su'at ini
c) Shahifah Sa'ad btu 'Ubadalt masalah ibadah' nisab zak^l'
Islam dan cara cla}<rvahnva'
Sa'ad bin Ubadah adalah seorang sahabat senior (w. 15
Paj,)k, dan diat'64)
-tttpuau
H). At-Ttrrmudzi meriwayatkan dalam l<ttab Sunan-nya60) dari
(3) Surat beliau Wail bin Hujut' ]'ang ditu'iukan
Ibnu Sa'ad bin Ubadah, ia betkata: "Kami temukan dalam kitab Surzrt ini berisi prinsip
untuk kaurrrnS'a di Hadramaut
Sa'ad bahwa Rasulullah Saw. menjattrhkan hukuman berdasarkan haram yang sangat
sumpah dan seorang saksi." Akan tetapi kita tidak temukan
umum uio'u'l-tttutn dan h:rl-hal
perlu diPerhatikan'6s)
selain hadis itu dari kitab ini. Namun, barangkali kebanyakan pembesar negara-
para r^aja dan
4) Surat_surat beliau kepada Strat
hadis yang diriwayatkan d;ri Sa'ad adalah dari shahifah ini.61) para pemimpin bangsa Arab'
neplal? tetangga serta
d) Surat-surat Rasulullah Saw.
itu berisi seluan untuk masuk
Islam'
dengan orang-orang
Surat-surat kepada par-a gubemur clan p-gau'ai beliau berkenaan
5) Piagam-piirgam perjaniian beliau Perianjian Tabuk'
dengan pengatr.ftrl wilayah Islam chn negarra-negala ter<lekat,
kafir, sepettt"'ttti""itan Hudaibivah'kehidupan bercama
serta penjelasan hukum-hukum agalma. Stu:rt-surat tenebut cukup nlengatur
dan Piagam Madinatr vang
banyak jumlahnya. Semuanya mcngandtrng sc'iumlah hukum
antara urnat Iiam dan
ora'g yahudi selta umat lainnya
dan akidah Islam yang penting, stratcgi pongembangannya,
Yang berrdekatan' agar rlikirim kepada
penjelasan nisab dan kadar zarkat, diat, hacl, hal-hal yang
6) Surat-surat iI"* O''"u perintahkan
haranl, dan sebagainya. Di antixzr stuzlt-slu:rt itu adalah:
beberapa *r'"u"t berkenaan dengan berbagai
(l) Kitab zakat dan niat yang clikirinrkarn kepada Abu Bakar "t'";; naskah khotbah beliau
instmksi dan info.nasi, seperli
Shiddiq, sebagaimana diriwayatkzrn oleh al-Bukhari dalam 'Abu Syah al-Yamani'
Shahih-nya.62) Diriwayatkarr oleh Abu Dawud dan At- vang clikirin-'fto" kepada
Turmudzi63) bahwa Rasuhrllah Saw. telah rnenulis sumt ada sejumlah catatan dan tulisan lairr yatrg lupttt
Masih
contoh-contoh di atas telat-t
rlari pengetahuan kami' Namun'. adanya penulisan hadis
60) Tuhfat ol-Ahwadzi, >;28o. Lihat pula AlMusnod, S:285. Suatu anggapan yang salah menyatakan cukup sebagai bukti kemutarvatiran meliputi seiumlah besar
telah
pada nlasa Rat'lull'ah So*" ou'l*
al-Bukhari meriwayatkan bahwa shohifoh Sa'ad merupakan salinan dari shohifah Abdullah bin
Abu Aufa yang ia tulis sendiri. Sebab redaksr al Bukhari dengan sanadnya dari Salim Abi an.
berupa hirclis-hadis yang sangat penting dan unik'
Nadhr, maula dan sekretaris pribadi Unrar bin Ubaidillah. la berkata Abdullah bin Abi Aufa hadis; dan
mengirim surat kepada Umar bin Ubaldillah. Lalu aku membaca surat itu, bahwa Rasulullah masalah-masalah r"ang
Dikatakan penting';;;''"ar -"ncuk'p
unik karena mencakup hukum-
Saw.bersabda... Riwayat ini sangat ielas bahwa Abdullah bin Abi Aufa mengirimkan suratnya
kepada Umar bin Ubaidillah. Maka atas dasar apa muncul anggapan bahwa shahifah Sa'ad
sangat prinsipil a'itt Jifotuttun
itu merupakan salinan dari shahifah Abdullah bin Abi Aufa. Disamping itu Sa'ad dikenal harus ditulis dengan tepat
sebagai orang yang pandai menulis sejak zaman jahiliah, dan lebih dahulu masuk lslam hukum yallg sangat launit sehingga
dan wa{at daripada Abdulah bin Abi Aufa. Adapun lbnu Abi Aufa tidak dikenal pandai
clanbenar.ttulahsebabnt'apenulisarrhac]ismerrrpakanSuatlt
menulis pada masa Rasulullah. Sungguh mengherankan bahwa beberapa ulama dewasa d:l" proses penguasaan para
ini terpengaruh anggapan ini lalu menyusupkannya dalam Shahih al-Bukhari dengan syarah f'aktor pencl'rkung pemeliharuu"
as-Sindi, z:t43 tanpa memperhatikan redaksi di atas.
6r) Beberapa penulis menyebutkan shohifoh yang ditulis sahabat lain, seperti Jabir, Samurah
bin Jundub, dan lbnu Abi Aufa. Namun kami tidak menemukan bukti bahwa shohifah-
shahifah itu mereka tulis pada masa Rasulullah Saw. Barangkali ditulis oleh orang-orang 64) ;#"rdr"h,di'h'd'snvadiriwavatkanolchMalikdan-rTltltil:lfa;]tffi,l;":1'Tffi:i
yang mendengar dari mereka.
6z) Dalam kitab zakat, 2:118; dan diriwayatkan dengan panjang lebar oleh Abu Dawud,2,96'97; **?il:'$r::i:?^;*,i[ii,;::#:;iilii'1+i{i'i';":';;l:^;'i"i"an''""gu
no' ttz'
An-Nasa'i, 5:r3-r4. 65) ffiilpt, liiirii it" atMishbah otMudhi' rbr'
6t) Abu Dawud, 2:96- 97; at-Turmudzi 3:t7.
sahabat terhadap hadis Nabi Saw.
dengan selnpurna sehingga
mereka dapat menyampaikannya seperti penyusunnla saia. Hal itulah yang dimaksud oleh lbnu Haiar'
keadaan ketika ditedma
dari Rasulullah Saw. dengan pemyataannya sebagai berikut, "sesungguhnya hadis-
hadis Nabi Saw. pada masa sahabat dan tabiin yang agung
belr-rn dibukr-rkan dalam kitab-kitab ianil' dan belunr tersllsun
Pendapat Sejumlah Orientalis tentang rapi." Apabila orang memahami pernyataan ini tidak seperti
Penulisan Hadis yang kami jelaskan di atas pasti akan berpandangan negatif
dan tidak lritis.67)
Meskipun faktor-fakfor penduktrng pemeriharaan Sejalan dengan pembelaan kami ini, kami tidak berpendapat
hadis
di kalangan scrhabat sedemikian ko'.prel,-ya, bahwa selttnrh hadis Nabi Saw. sudah ditulis waktu itu. Karni
tetapi sebagian
orientalis melancarkan semngan clcngan
trrcluhan yang bukan_ tidak sependapat dengan sejumlah penulis yang mengarah
bukan sehubungan crengan hriini.
Kcbarnyerkan ,,r"..kr, terutama kepada berlebih-lebihan dengan beranggapan bahwa penulisan
tokoh mereka Goldziher, sejak sen-rurzr terah hadis pada masa Rasulullah masih hidup telah meliputi selumh
memastikan diri
untuk mengingkari adanya pemerih,r.zrzrn hadis. Dengan sikap demikian mereka seakan mengabaikan
lraclis nodo *oru
sahabat sampai awal abad k".r.,,, para orientalis yang mengoyak pagar lindung yang disebabkan
,iir-iah. Bahkrn sebagia,
mereka sangat berrebihan sehingga
bcrzrngg,pern bahwa
hacris ketidakpedulian merekar tentang hakikat'
tidak pernah dibukukan ,o*pui ,rurr .b:rcr
kcrigar t-Ii.iriah. Bahkan kami tanpa peduli akan berkata bahr.t'a tidak satu
Atas dasar ini kemudian mere*a be.kcsir.prr,,
b,,h*,o poau hadis pun telah ditlrlis waktu itu seandainva tidak ada bukti-
kurun waktu yang cukup ranra ini hacris
kar-ena tidak ditulis.
tcr-sia-sia acl.nta bukti vang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah yang
nrenetapkan telah adanya penulisan terhadap sejumlah besar
Sebenarnya sikap mengingkar.i pcnrcliharaan hzrdis pada tnasa Rasulullah.
l.radis pacla
waktu Rastrlulrah mesih hidup akaur tidak
m,ngkin cratang dari Sekelompok orientalis sejak semula telah berniat jahat dalam
orang yang bersikap ilmiah dan obicktil,
karena rlwayat tcltang mempclrioalkan pembukuan hadis; mereka tidak memperhatikan
penulisan hadis-hacris kuar da. s,,acrnva
juga ;";;; banyak. atau pura-pura tidak mengetahui faktor-faktor pendukung
di berbag:ri kitab hadis sehingga menc:apai pemeliharaan hzrdis vang begitu sempurna di kalangan sahabat,
l1l,]:,-:_ldapat
oeraJal mutawatir.
lang tidak dapat disangkal lagi efektivitasnya. Mereka beranggapan
Adapun pembukuan hadis p.cra masa pemerintahan berhwzr dengan mempersoalkan penulisan hadis ini metreka akan
bin Abclul Aziz iru sama sckari tidak menrrnjukkan u.,rar dapat mencapai tujuan.
bahwzr
sebelumnya tidak penrah ada upa.!.a
penulisan hadis. Upaya Demikianlah kebiaszran orang-olang zalim. Mereka pasti akan
pembukuan hadis yang disp.nr,r,li
,rleh khalif.rf, ,r"g adil ini kembali dengan menanggung kerugian dan keaiban. l)cngan
sebenarrya dilatarberakangi acran-y,
sejun-rrah urama yang bcrum membuka-buka bukrt sejarah para sahabat, alkan kita clapati
melakukan pernbukuan hac.ris tian tidak
mau tukar-menukar hetapa mengagumkan kektratan daya hafal mereka' Oleh karena
kitab untuk dijacrikan peg.rngan bersama., orc.
^adismengertnrkan instruksi
itu, hliatr kare,a itu, tidak mengecervakan searndainva haclis Nabi begitu membekas
trntuk diadaka, pembukuan di hati mereka, laksanai ntenrbekasnya ukimn di atas batu.
hadis sebag.i media penyebaran irmu
menuiu penrhukuan
secara besar-besaran. Beliatr rnenjadikan Oil Adapun tuduhan Goldziher bahwa hadis-hadis yang berkaitan dengan penulisan hadis itu
kitab hasil lrrnbukuan palsu adalah suatu tuduhan yang sangat busuk, sebab dengan itu ia menuduh bahwa para
waktu itu sebagai pegangan untuk umum, ulama telah melakukan apa yang telah dilakukan para rahib. Lihat sanggaharr terhadapnya
bukan hanva bagi dalarn Pengantar Taqyid ol-lim karya Dr. Yusuf Musa.

*
b. Pedoman periwayatan Hadis pada
Masa Sah;rbat Dan ianganlah kamu men$kuti apa yang kamu tidak mempunyai
Para sahabat adarah pe,yambung pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati,
lidah Rasurulrah Sarv. semuanya itu akan diminta pertanggun$awabannya. (QS Al{sraa l7l: 36)
untuk melaksanakan tugas itu merek,
rnengerahkan seruruh
kemzrmpuan manusiawinya, clengan
tetap tidak melalaikan suatu
per*ara yang sangat muria, yaitu
nre,rerihara peninggala, beriau
...
$!
; i;ta'6"6"{ ry.i Ut I ilrilt{;!
dari ber{:agai perubahan. Faktor-raktor.
pencruku,g pemeriharaan
hadi's sebagaima,a telah disebutkan Hai orangorang yang beriman, iika datang kepadamu orang fasik
cri nrtrka men:pakan ,inukjizat,, rnembawa berita, maka periksalah dengan teliti ... (QS Al-Huiarat [Cg]: 6)
vang meniadikan pemelitraraan mereka tangguh
daram menghaclapi
bel'bagai peristiwa dan mengarungi
latrt kehidupan yang pasang Bahkan Rasulullah Saw. membebankan dosa pembuat hadis
surut, sehi,gga hadis Nabi tercelamatka.
dari U..Urgoiiebatilan palsu kepada seseorang yang ikut meriwayatkannya. Hal ini
yang hendak menyerangnya dari
berb.gai penrum. Fakto*f'akt.r dijelaskan dalam sebuah hadis sahih vang masyhur, bahwa
tersebut menganclung kebaikan yang
tclah clitunjukkan kepada beliau bersabda:
mereka dan menjadi- pedoma., brgi
pzua ulama tentang cara
,#t1ii t"
6ft:,; i;
memelihara peninggalan Nabi itu.
Berikut ini beberapa stratcgi sl,err.iatt dalzrm menetapkan
;Yil,t ** ;L;KII
dasar-dasar pcriw'ayatan cran kaicrarr-kaidah,mu
pcrirvayatan
va.g sahih yang harus diter,purr scb:rgai pecroman
diktrti. Allah Swt. ber-firrnan:
ya,g clapat Barang siapa meriwayatkan suatu hadis dariku yang ia ketahui bahwa
hadis itu palsu, maka ia termasuk orang-orang pendusta.

3 *ar *\ i;hifl tirl' +,$tt qfrfrt Darl ayat dan hadis di atas dapat diambil prinsip-prinsip
kaidah periwayatan yang menopang kelangsungan pemeliharaan
.61.r$t?(t;5t hadis. Pada r.taktu itu manusia berada pada puncak keadilannya,
sesungguhnya yang mengada-adakan
kebohongan hanyarah orang-orang sehingga tidak membutuhkan iarh w,a ta'dil karena waktu ittt
yang tidak beriman kepada ayat-ayat
Alrah, dan riereka iiut"r, o.ung o.ung adalah periode sahabat yang semuanya adalah orang-orang adil
pendusta. (eS An-Naht
[rO]: ro5) dan karenanya tidak dibutuhkan banyak kecurigaan.68)
Rasulullah Sau,. bersabda: Oleh karena itu, mereka menggunakan kaidah periwavatzrn
hadis yang sangat sederhana, sesuai dengan kebutuhan waktu itu

urlr i)r'ffi'(r,t{,
Barang siapa sengaja berdusta atasku,
# * ; ;s t untuk memastikan kesahihan riwayat dan menjauhi kevrlahan.
Kemudian kaidah ini senantiasa berkembang seialan dengan
maka hendar<rarr I
bersiap-siap perkernbangan zaman hingga mencapai puncaknva.
menempati tempat tinggalrrya di
neraka.

Ailah berfirrnan tentang kc_,harusan berhati_hati:

3W$a5#' t_fr& )-, tir $*r ; W


rituri4siry$:s 68) Adapun orang munafik itu terlalu hina untuk menerima suatu ilmu atau untuk ditimba
ilmunya. Lihat Qism altorikh, hlm. 62, 5'17-522.

tti,!,
{,,D
\.r.. :-, 4r
Pedoman Periwayatan Hadis yang Terpenting pada Masa Dalam menjelaskan biogyafi [Jmzil' bin al-Khat lr thal;, il I I )z; r I rr r I ri

Sahabat menyatakan, "la adal:rh orang yang merintis ketclitiittt tlirl:rttt


l) Pengurangan Riu,ayat dari Rasulullah Sarv. nrenerima hadis dan sering kali ia tawaqquf (tidak ntcttt'titttrt
Ini karena ardan\-a kekhau,atiran bahu,:r orang-orang yang dan tidak rnenolak) terftaclap hadis vapg hanya clirirn'ayatkittyrlt'lt
banyak meriwayatkan hadis' mudah tergc'lincir karena salal-r sc'ol'ang apabila ia ragu. Diriwavatkan oleh al-Jurairi yakni Siritl
atau lupa, yang pada gilirannya mercka akan hnrrdusta atas bin Iyas clan Abu Nadhrah dari Abu saicl balNva Abu Mttsit
prur;-t[
nanla Rasulullah tanpa disadari. Le'bih-lebih pada waktu pernal-r mengucapkan sarlam tiga kali di depan pintu
itu mereka sangat bc'sar perhatiannla dalam menghafal Al- Umar', tetapi ia tidak mendapat iarvaban' Lantas ia pulang' l-altr
Quran dan tidzrk ingin perhatian itu terganggu oleh umsan Umar mengejarnya dan bertanya: 'Mengapa kamu pulang?'Abu
lain, sehingga Abu Bakar dan Umar r.a. sarlgat ketat dalam Mtsa menjawal;: 'Saya nrendengzrr Rasulullah saw. bercabda:
menerima hadis. Rata-rata sahabat menempul-r jalan ini
sehingga masyhurlah hadis berikr-rt, baik clirir,vayatkan secera
mar{'uk atau mauquf. Jika kamrr memberi salam sebanyak tiga kali, lalu tidak mendapatkan
;awaban, maka Pulanglah'

€ Y',5", b :*'6\U )S iiL,if Umar berkata, 'Harus katr dartangkan saksi atau kau atkan
Cukuplah (bukti) kedustaan seseorang dengan meriwayatkan seluruh kuhajar.' Kemuclian Abu Musa datang kepada kan-ri dengan
hadis yang ia dengar.6e) r.vaiah pucal ketika kami sedirng dr-rcluk-clucltrk. Klnri beptitrtva,
,Apar
gerangan yang teriacli?' Lalu ia menccriktkelnnYa pacla kami
2) Berhati-hati dalam Menerima dan Menyamperikan Haclis sL't'aya bertanya, 'Adakah di antarra kalian vang .it-tga pernah
Al-Dzahabi menjelaskan sehubungan dengan biografi Abu ntcpclengar hirdis tersebut?' Kalni tneniau'etb, 'Betul, kal-r-ri pernah
Bakar Shiddiq r.a.70) "Ia adalah orang peflama yang ber"harti- nten<lenganrYa.' Kemudi:rn karni mc'ngutus sese()liatng cli antata
hati dalanr menerima hadis. Diri"vayatkan oleh lbnu Syihab kanri untttk mcnladi saksi cli haclapan Umal""
dan Qabishah bin Dz.uaib bahwa seorang nenel<-nenek datang
Al-Dzahabi nrernvatskzrn sehttbungan clengan penjelasar-r biograli
kepada Abu Bakar meminta prenjelasan tentang hak lvarisnva.
Ali r..a7l): "Ia aclalah se()rallg intarm Vang alinl dan teliti dalatD
Beliau berkata, 'Tidak sava dapatkan suzrtu keterangan pun
rnenc-rinra haclis st'hir"lgga rnenganrbil surupah clari setiap olanll
dalam Al-Quran tentang hakmu dan saya tidak tahu apakah yang medwaratkatl haclis kepadanva."'"
Rasulullzrh Sar.l'. pcrnah menentukan masalah seumpama
ini.' Kemudian beliatt beflanya kepada para sahabat. Maka 3) Penglrjian terltitcltp Sctiap Riwayat
berdidlzrh Mughirah seraya berkata, 'Saya rnelihzrt Rasulullah
IJal ini mereka lal,.rrk:u-r "lcngarn cara rnenlbandingkan setiarp
r-rremberi hak (nenek) sebesar seperenam.'Abu Bakar befianya,
riu,ayat yang clilcr-irttzr clengetn nash dan kaidzrlt agama'
'Adakah selai n karnu yang turut men_r*aksi kannva?' M u hammad Apabila ia menyalahi szrlah satu clari nash, maka ntereka
akan segera menolarknYu. Umal'bin al-Khaththab r.a. menumt
bin Maslamah menyaksikan hal yang san-ra. Lplu Abtr Bakar
rrrenentukan haknya yang seperenam."

og) Lihat Muqoddimah Shahih Muslim, hlm. 8; Shahih alBukhari,'r: zg; Sunon lbnu Mojah, t:'t1;
Toulih alNazhar, hlm. 14-16.
to) Todzkirat altluffazh, hlm.z. ;r) Halaman 1o.

42 43
suatu rirvayat dalam Shahih MuslintT2) menclengar hadis Dan Aisyah berkaa: "CukuPlah bagimu petnyittltitlt Al-()r trlrt r

darj Fathimah binti Qais yang ditalak suaminya dengan


talak tiga. Fathimah mengaku bahrva Rasulullah Saw. tidak
menetapkan baginya tempat tinggal dan nafkah (selama
'{rtt'ruin
Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (Q5
'iddah). Lalu Umar berkatd, "Tidak akan kami tinggalkan al-An'am, 7O1i tOi; al-lsra' [r7] :r5; al-Fathir llS)t l; Az-Zumar [lg]' z)
Kitab Allah dan Sunah nabi karena pernyataan seorang
perempuan vang tidak diketahui apakah ia hafal atau lupa. Irnam Muslin-r menambahkan, "sesungguhnya kamu benttr-
Ia berhak mendapatkan tempat tinggal dan nzrfkah." Allah benar- nrerirvayatkal hadis kepadaku tanpa niat untuk berdusta
Swt. berfirman: a[au mendustakan. Akan tetapi pendengaranmu salah'"
per"lu dijelaskan cli sini bahrva rnereka melakukan korcksi
J&;,*t:b#:{W.brlA#it terhaclap hadis itu tiada lain demi kehatihatian dalam menetapkan

Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah


#p.6" haclis dan sama sekali bukan karena saling tnencurigai atau
bumk sangka di antara rnereka. umar bin al-Khaththab berkatta,
"scsungguhnya saya ticlak mencurigaimu (hai Abu Musa),
mereka diizinkan keluar rumah kecuali iika mereka mengerjakan perbuatan
melainkan sayer ingin rnendapatkan kepastian." Demikian pgla
keii yang terang (QS Ath-Thalaq [65]:1)
pcnolakan atas sebagian hetdis sering kali mereka lakukan,
Aisyah r.a. menurut riwayat SyaikhanT3) mendengar hadis karena berclasar"kan hasil iitihad mereka, ia bertentangan dengan
dari Umar dan Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw. bercabda: Al-Quran. Karena itu, kadalg-kerdang ada sebagian sahabat dal
yang
orang-orang setelahnya yang kita dapati mengamalkan hadis
.1!;.a4t,W,'"W.iixlt pernlh ditolak penganralannva oleh sebagian sahabat l:rin. Hal
ini disebabkan karena nrereka beriitihad bahu'ei hadis itu tidak
Sesungguhnya mayat itu disiksa lantaran keluarganya menangisinya.
bertentangan dengan dalil-dalil vang ter"kzrit'

Berkata Aisyah, " Rahima tlahu'U mar, Demi Allah, Rasulullah


tidak rnungkin berkata bahwa Allah akan menyiksa orang d. Munculnya Pemalsuan Hadis dan Langkah-Langkah
mukmin karena tangisan seseorang melainkan beliau berkata: Pemberantasannya

Pada akhit" pcntcr-iltahan Utsmzin timbullah bencala besar


*qyX,W,qu;;nr*ia';l di kalangan umat lsl3pr lringga mengakibatkern terbunuhnya al-
Sesungguhnya Allah akan menambah siksaan kepada orang kafir Imam al-Syahid L]tspran bin Affal dan al-Imam al-Husain r'.a.
karena tangisan keluarganya.
Beberapa kelompok penvelerveng muncul, dan orangorang ahli
72) Bab talak, 4:98; Shahih olBukhari, TiT); Sunan Abu Dowucl,::2888; Sunan ot-Turmudzi, bidah pun membuat slnitd-sanad sematlnya untuk menyandarkan
3:484; Sunan an-Nosoi'r, z :u6; lbnu Mojoh, hlm. 65); ol-Muwoththa, z:3o; ol Musnod, 6:373;
Sunan alDorquthni, 4i2z-27i alBaihaqi, 7i)21,431, 471, 47j. Kata-kata o-shodoqot om khocizobat sejumlah teks hadis .yrrlg mereka pegangi untuk membela
sama sekali tidak ada sumbernya dalam riwayat, dan kata-kata ini dikaji oleh musuh'musuh bidahnya. Kemuclian nrcrck;r membuat hadis-hadis yang tidak
lslam. lronisnya sebagian penulis mencantumkannya dalarn kitab Ushul al-Hadits atau Ushul
ol'Filth, lalu menyandarkannya kepada Muslim iuga, padahal ia dan ahli hadis lainnya tidak perrrah diucapkan Rastrlullah Saw. Periode itu kemudian dikenal
tahu-menahu.
sebagai awal munculnva pcmalsuan hadis'
tt) Al-Bukhari, z:77-8o; Muslim, 3:42-4).Dikutip oleh Az-Zarkasyi dalam Al-ljaabah, hlm.to:-to3,
76-77, dan oleh Al Suyuthi dalam Ain Allshaboh, hlm. t9z. Kedua imam terakhir ini dalam
kitab masing-masing menghimpun sejumlah ralat Aisyah terhadap kesalahan-kesalahan para
sahabat.
I|rrLIr I

4 +5t Bdrn Pcrprolml


fcrnl,u
Karenanya para sahabat terpanggil untuk memelihara 3) Mereka menempuh jalan jauh sekadar ultuk nrctttlcrtgitt
hadis, lalu mengadakan penelitian dan pembahasan dengan hadis teftentu dari orang yang mendengamya langstttrg tlirli
amat cer:rnat. Rasulullah dan untuk mengetahui karakteristik rawi vilng
bercangkutan.
Di antara usaha mereka yaitu sebagai berikut.
1) Mencari sanad hadis dan n"reneliti karakteristik para rar.vinya, Kisah tentang pengembaraan mereka benar-benar mengherankan,
padahal sebelum itu mereka saling percaya dalam menerima sebab untuk mendapatkan satu hadis saja kadang-kadang
hadis. mereka sampai menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan
lmam Mtrslim meriwayatkan dalam Muqaddimah Shahih-nya berbagai risikonya. Misalnya, Abu A$.ub al-Anshari mengadakan
dan al-Turmudzi dalam 'Ilal Jami'-nya dari Muhammad bin Sirin, perjalanan untuk menjumpai Uqbah bn Amir. Kemudian ia
ia berkata, "Semula para sahabat tidak perneth beftanya tentang t.rkata, ,,Ceritakanlah kepada kami hadis yang kau dengar dari
sarnad. Namun, setelah terjadi fitnah mereka akan berkata kepada Rasulullah clan tidak didengar oleh orang selainmu." Maka uqbah
setiap orang yang membarva hadis: Sebutkanlah kepada kami ber:kata: Aku mendengar Rastrlullah Saw' bersabda:
nama-nama rijal-mu! Kemudian apabila para rawinya adalah
pengikut Sunah, segera mereka akan menerimanyer, dan apabila
para rawinya adalah ahli bidah, mereka sL:gera menolaknya." .
'pgt pthl,i,* +iltt q M ffi L;
Barang siapa menutupi aib seorang mukmin di dunia, maka Allah akan
2) Mengimbau agar setiap orang berhati-hati dalam menerima menutuPi aibnYa di hari kiamat'
hadis dan tidak menerimanya kecr-rali dari orang vang dapat
dipercaya keagamaannya, ke-waruz'-annya, hafalannya, dan Setelah itu Abu Ay.1ub menuiu kenclaraannya dan pulang.76)
ketepatannya. Lalu tersebarlah cli kzrlangan mereka kaidah
Dengan demikian, berkelana dan meneliti adalah prinsip yang
berikut:
telah ditempuh oleh para sahabat dalam upaya mencari hadis.
.W'i*;;i&litf i:'c,eor',$(trl LaIu para tabiin mengikuti jeiak mereka, dengan menjumpai para
Hadis-hadis ini tiada lain adalah agama. Maka, perhatikanlah dari siapa sahabat dan mendengar haclis dari mereka. Diriwayatkan oleh al-
kamu mengambilnya.z+; KhathibTT) dari Sa'id bin al-Musayyab, ia berkata, "sesungguhnya
saya pernah menempuh suatu perialanan beberapa hari, siang
Dari sinilah lahir ilmu kritik riial hadis, yaitu ilmu al-jarh malam, untuk mendapatkan sebuah hadis"'
wa at-ta'dil yang merupakan saka gum ushul al-hadits. Dirir.,u,ayatkan dalam ShahihainTB) bahwa seseorang datang
Di antara para sahabat yang banyak bicara tentang karakteristik kepada al-Syatri, lalu berkata, "wahai Aba 'Amr', orang-orang di
para rawi adalah Abdullah bin Abbas, Ubadah bin Shamit, dan sekitarku menyatakan bahr.ta apabila seseorang memerdekakan
Anas bin Malik. Namun, mereka tidak banyak mencela, karena umatnya (hamba percnrpttapnya) lalu mengawininya, maka seakan-
saat itu kelemahan masih relatif jarang ditemukan.
Dari kalangan tabiin yang banyak membicarakannya adalah
Sa'id bin al-Musay-vab (w. 93 H), Amir asy-Syatji (w. 104 H),
dan lbmr Sirin (w.110 H).7s) to) AlMusnod,4x5];UhatFatholBoril:158-159;SunanAbiDowud,padapermulaankitabilmu,
perla\,'/atan
al-Khathib at-eagrraaai telah menghimpun kisah orang-orang yang mengadakan
kecil yang diberi ludul ar'Rihloh fi Tholab alHadits'
mencari hadis wahid dalam sebuah buku
tc) Riwayat lbnu Halim dalam ol-Jorh wo al-Ta'dil, dari seiumlah tabiin dengan redaksi
lnnamoa'Haadzihil Ahoodiitsu.... Ungkapan ini menunjukkan adanya sifat munafik di kalangan Kami telah mengedit buku ini dan kami tambahi dengan iumlah yang seimbang'
sahabat. n) Ar-Rthlohfi Thalab ol'Hodis, hhn. 'rt7't28.
z8) Shohlh alBukhori, t:27; Shahih Muslim,t:g3; Lihat Ar-rihloh, hlm' t4t'
ts) Taujih an-Nazhor, hlm:t4.

st,
akan ia menaiki Lu11anya" Marka al-Sya,bi ber"kata, "Merir.vavatkan
hadis kepzrdakrr Abu Bur"dah bin Abu Musa dari bapaknya, 2. Tahap Kedua: Tahap Penyempumaan
bahrva Rasulullah San,. bercabda: Pada tahap ini ilrnu hadis mencapai titik kesempurnl:ulnvir,

ffii#,uikx
Ada tiga orang yang akan diberi pahala dua kali...
karena setiap cabangnya dapat berdiri sendiri dan sejalan clengarr
kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dan diperlpnakan oleh prrrir
ulama. Tahap ini berlangsung dari awal abad kedua sanrpai
awal abad ketiga, yang antara lain ditandai dengan seiurnlalr
peristiwa yang menonjol.
Ke.rudian al-Syabi berkata, "Ambillah hadis iri! sebab untuk
menclapatka. hadis ini <,ang lain harus mengardakur pcr-lar.l,atan
a. Melemahnya daya hafal di kalangan umat Islam, sebagaimana
disebutkan oleh al-Dzahabi dalam kitab Tad?,kirat al-Iluffazh.
sanrpai ke Madinah."
b. Panjang dan bercabangnya sanad-sanad herdis, lantaran
Ken-rudian para ularna mempefiah.nkan tradisi l-radis ini, bentangan jarak, rvaktu, dan semakin banvaknya rawi. I'[al
sehingga berkelana diiadikan suatu kehamsan untuk mendapatkan ini terlihat misalnya dari hadis yang diriu,ayatkan oleh
hadis. seorang sahabat kemudian diterima oleh beberapa kelompok
4) Mereka ntembandingkan setiap haclis umat yang berasal dari berbagai daerah, sehingga sanadnya
,vang clirirvayertkern menjadi banyak. Ditern.rbah lagi kemungkinan masuknya
dengan hadis riwa-yat orang lain yang dikenal lebih kuat
hafalann-ya dan lebih dapat dipercaya, clemi mengetahui
' sejumlah faktor yang mencacatkannya atau mengandung
banyak 'illat yang ielas atau samar.
kepalsuan at:ru kelemahannla. Apabila clidapati bahrr.a l.radis
mercka bertentangan dengan haclis riw,ayat orang
c. Munculnla seiumlah kelompok umat Islam yang nrenyimpang
lang lebih dari jalan kebenaran yang ditempuh para sahabat dan tabiin,
kuat hzrfaian dan lebih diperca-ya, nraka Serr1fl-111L-11,r merck.
seperli Mr-r'tazilah, Jabbariyah, Khawarii, dan sebagaiuya.
yakin menolak atau meninggalkar-rn-va.
Oleh karena itu, para imam urnarf Islam bangkit untuk
mengantisipasi kekacauan ini dengan langkah yang dapat
Demikian jrrga ada rrsaha-usaha rain vang mell.k, rer.puh
menutup pengaruh yang mungkin timbul, antara lain adalah
untuk membedakan rrana hadis yang sahih dan nran:r vang
sebagai berikut.
cacat, v:rng orisi,al dan vang telah ber-ubah. oleh k.rr.cna
itu,
sebelunt abad perlzrma Hijriah berakhir, sebenarn.ya tclah
seitrmlah cabang ilmu hadis sebagai berikut:
lzrhir. 1) Pembukuan Hadis secara Resmi
Umar- bin Akxftrl Azjz merasakan adanva sturtu kebutuhan yang
a. Hadis marfuk e. I,Iadis mursal sangat mendesak untuk memelihara perbendzrharauLn Sunah. Untuk
b. Haclis mauquf {. hadis mur-rqathi, itu, diedzrkannya sluzrt perintah ke seluruh wilayrfi kekrrasaannya
c. I{aclis maqthu' g. I-Iadis muclallas agar setiap orzmg.yang lralal hadis menuliskan dan rnembukukannya
d. Hadis nluttashil dan lainlain. sLlpaya tiada hadis vang akan hilang setelah itu.
Dan masing-masing ienis hadis ini terbagi mcni.cri clua. Al-Bukhari meriwaryatkan bahwa Umar bin Abdul Aziz
L Moqbul, yaitu hadis yang pada perkembang,rr ber.ikutnya mengirinr surat kepada Abu Bakar bin Hazm vang berisi:
diserbtrt dengan hadis sahih dan hadis hasan.
"Perhatikanlah hadis-haclis Rasulullah Sarv. yang kau jumpai
2. hlardud, yaitu hadis yang pacla perkemb,neu, sclanjut,ya dan tulislah, karena aku sarngart khzrwatir akan terhapusnva ihnu,
disebut dengan hadis dhaif crengan berbagai lingkertarn,ya. seialan dengan hilangnva trlernr:r."79)

til Shahih alBukhari, t:27.

48
Kerr-rudian 'al'zuhn, Ab, Bakar bin Abdtrnahman, dan lainnya Muslim meriwal'atkan dalam Muqtttldhttalt Slnlrilt-trr.r rLtt i
menulis dan membuktrkan hadis-hadis vang dapat mereka jumpai Abu Zinad, ia berkata, "Sava berjurnpa dengan sctztttts ()l irlll',
di rvilayah masing-masing. Saat iru kirab-kirab hadis belurn ulama di Madinah, setnttan5ra adalah orang-()rarlg yelllS, tlaPirl
distrsun secar-a sistematis melainkan sekadar clihimpun dalan-r dipercatya, tetapi hadis rnereka tidak dapat diterinra, kitrettit
kitab-kitab iani' dan nu.tslmnnafi seperti Jrtnti' Mct'nmr bin Rasyitl mereka tidak dikenal sebagai ahli hadis."
(w.154 l7), Jami' Sulyan al-Tsaufi (w. 161 H), Jami, Strf,,q11 4) Sikap menelusuri sejumlah hadis unttrk mengungkap kecacattitll
bin U),ainaih (w.198 H), Mushannal' Ab&rrrazT,oq (n,. 2ll H), yang mungkin tersetnbunyi di dalarmnya, lalu untuk setial'r
dan Musharnruf'Hnnunad bin salanruh. Ir-nanr Malili rrren\,,r-lsun hal yang ban-r mereka membuat kaidah dan ft-rrmula khustrs
kitabnya al-Mtn'aththa', kitab hadis paling sahih werktu itu. Akan dalam upaya mengenalkannya. Dengan Ltpaya ini menjadi
tetapi .iumlah hadisnya sedikit, hanya sekit,r- linra ratus buah semakin sempurnalah cabang-cabang ilmu hadis. SemuanYa
ditambah dengan se.jurnlah pendap:.rt pzuzr salrabat clan tabiin. dapat berdiri sendiri dengan istilah-istilahnva yang khas'
I{al ini diikuti oleh bar-ryak ulama w,aklu itu, sehingga kitab
vang diberi nama al-tr4tru,atlt1lrn' rncncapai cnrpat puluh br-rah. Dalarn tahzrp ini jtrga para ulama mengurji dan nleneliti
Namlrn, Mttu'aththct' Maliklah viurg paling mcncrapat perhatian selurtrh rir,vayat untuk mengungkap 'illat-'illal-nya. Untuk itu
perlar,r,atan mencari hadis semakin mereka galakkan, bahkan
parar ulama, kzrrena haclis-haclisnya r-nenlpzrl<an haclis piliiran.
dinilai sebagai kunci sukses bagi setiap pencari hadis, sehingga
Oleh karena itu, al-Syafi'i bc'kut., "Kitab vang paling sahih
tidak dapat kita jumpai seorang muhaddits -vang sukses kecuali
setelah Kitab Allah ad:ilah kitab ttl-Muu,aththa,.,,
ia telah mengadakan per"lawatan ke beberapa daerah dan negata
Kitab-kitatb tcrsebut rnencakul-r hadis-hadis marf-uk, rnauquf, untuk mencari hadis.
dan maqtlr,', ka'ena r.aksrrcl mereka dalam penyllsunan Dengan cata itu para ularna banyak mendapatkan ilmu yang
terrsebut adalalr sckaclar trntuk nrcnghimpun dan memelihara sangat besar manfaartnya, sebab mel eka rtlendapat kesempal.al
hadis. Karenan.vzr rnerck:l sarrgert longgar dalam pedwayatannya, menyaksikan betapa hebatnya para sahabat dalam menyebarkan
sehinggii untuk scliap rnasalah mereka cantumkarn semua haclis haclis di berbagai penjuru. Laltr mercka juga menimtrang selumh
"rclevan" vang diclapatk:.rnn\,a, dengan seluruh sanadnva sampai sanad dan matallnya, vang kemudian melahirkan sejlrmlah
kepada surnbernya. manfaat yang tidak sedikit.
2) Sikap para ,la*ra ),a'rg lebih l.itis terhadap para rar,vi hadis Para ulama vang telah rnengadakan perlarvatan me'ncad hadis
dalam upava jarh uu ta'tlil. K^rena *,akt, itrr makin b.n.yak itu mendapatkal kedudr-rkan yang sangat tethotrnat di kalapgan
diten'rukan keleniarhan, baik daya hafal ataupun unsLlr-Lu-rslu- masyarakat ilmiah, scl.ringga muncullah beberapa .iulukan bagi
naf.su dan perbuatan [ric],h. olch karena itu, sekelor,pok nrereka, sepe'rti al-Rclitaal, al-Rahhlalt, al-lawwul; dan llaihi.
trlarna mencurahkarr segala perhatiannya untuk mcneliti
kanal al-rihlah. Jtth,rkan ini merupakan suprenrasi bagi para
tokrh muhadditsin.
karakteristik p:rra rau.i secara kritis, sehingga mereka meniacli
terl<enal dalzrm bidang ini. Di antara mereka adzrlzrlr Swr'bah
Di samping itu, scbzrgian besar rnuhaclditsin rnenjelajahi
karvasan barat dan kitlvasztn timur lebih d;rri satu kali. Para
bin al-I{aiiaj (r.v. 160 H), Strl'r,;u.r al-Tsatui, dan Abclurrahman
ulama prrn menulis kisah pellarvatan itu dengal berbagai duka
bin al-Mahcli (w.19tt I{). dan sukanya.so)
3) Sikap tawaqquf(tidak menolak dan tidak rnencrirrra) apabila
r-ncndapatkan hadis dari seseorang yang tidak mcr-eka kenal
scbagai ahli hadis. 8o) Sebagai contoh, lihat hadis yang cliriwayatkan oleh lbnu Abi Hatim dan bapaknya dalarn
Muqaddimah al4orh wa at Ta'dil, hlm. ;64 166.

qo 5l
Inram Az-Zuhn adalah orang yang pertama kali menghimpun 'l'ulr:.r1'r
istilah-istilah yang dipakai oleh para muhadditsin,
ini ditandai dengan inisiertil' para rrlarrra rrrrtrrl.
lat_r disampaikar*rya ruerrrbukukzrn hardis Rasul secara khusus. Untuk itu rncrcklr susun
kepada umat dan memerintahkan para pengikutnya untuk
I'itatr-kitah ttrutsrctd trntuk menghimpun hadis Rarstrl virng rrrockir
mengumpulkannya. Atas dasar itulah, maka sebagian ulama lit'krmpokkart berclz*arkan namzt-narrla saharbat, selringga lrirrlis-
nrenetapkan beliau sebagai peletak,[Jltmt al-Hadits.st) lraclis yang dirirvayatkan dari Abtr Bakar', rnisalnya, dikumptrlkln
Akan tetapi ilmu-ilmu clan istilah-istilah vang telah ada sampai rlalam s?rtu tcmpat dengan judul Musnad Abu Bakar, dernikiarr
saat itu hanya terhirnpun dan terpelihara clalam hati para prrla hadis-hadis Umarr clan sebagainya.
ulama
dan belurn dibukukan seclikit pun dalam sebr.rah kitab-se.iauh Kenrudian clatanglah al-Bukhari dengan inisiatif bam, yerkni
pengetahuan penulis, lebihJebih dihimpun dan dicatat
kaidah_
rncnrbuktrk;rn h:.rdis-hadis sahih secara khusus dan di.strsun
kaidahnva dalam suatu kitab khtrsus lrrdasarkan trab-bab teflentu, agar mudah diczrri clan dipahan-ri
- kecuali tulisa, al-syafi,i lraclis-hadisnya. Kitab yarng disusumva diberi nanla al-Janti'a-sh-
yang hanya mencakup beberapa pasal clan pcn-rbahasan yang
ber'se'rakan vang lnerlrpakan bagian Slruhih. Berikutnya datanglah enarn imam lainnya y;rng tiadzr
.yzulg sangat penting crari
disiplin ilmu ini. lain aclalah murid-rnuridn1,a, kecuali an-Nasai. Mereka men\usun
kitab masing-rnasing berdaszrrkzrn bab-bab fikih de'ngan hadis-
Inram al-Syaffi dalarm kitab n/-Rrszr lcth ntcrnbiLhas kr-iteria hadis
herdis .yang nrereka pilih secara selektif, meskipun para penulis
vang dapat dipakai hujah, yaitu hatlis .Viutg rncnrenuhi kriteria kilab smlarz itr-r tidzrk nrensyarertkan senrua hadisnya harus sahih.
hadis sahih, di samping masalah halhla. rawi, drvzrlat clengan
Metode al-Btrkhari memiliki keunggulan vang tidak terlandingi
makna, dan rarni mudallis yang cl:rpal {iterima haclisnya.szy
kare'na telah mencakup pembukuan rivvut'ah dan uluut al-lmdits.
Dalarn kitab al-[Jtnm beriau jtrg, rrembalr.s tentang hadis
Kemudian, kedua syaikhan (al-Bukhari dan Muslirn) dalam
hasan8-l) dan hadis murs,l discrlai s.nggarhan terhadap
ulama mengkhususkan pembukuan hadis sahih diikuti oletr lbnu
yang n'renggu,akanrr.l,:r sebagai htriah clengan sanggahan
.vang Khuz:rimah (rv. 311 H) dan Ibnu Hibban (rr,,. 354 H).
sangat a,gumcntatif. De,rikiarr itrg.,:,salah-nrasalah ilmu
hadi.s Dalzrm tahap ini setiap cabang ihnu hadis telah berdiri
lainnya.
sebagai suatu ilrnu tersendir-i, sepcrti ilnru hadis sahih, ilmu
Maka dafi itu, tuliszrrr ,l-Svari'i rcrtang ilmu hadis mempakan hadis mr-usal, ilmu ol-Asn'ta' tva 'al-Ktra, dan sebagainya. Para
kitab ilmu hadis pertatrla vallp sarrpai kepada kita. ul:una pun telah menyusun kitab khusus untuk setiap cabang
temebut.
j. Tahap Ketiga: Tahap pembukuan rrmu Hadis secara Yah-ya birr Ma'in (rv. 234 H) rnenyusun kitab tentang, biografi
Terpisah para rarvi. Muhamnrad bin Sa'd (r.r,. 230 H) nrcn.r'usun kitab
tentzrng thabaqat paria rau,i dan kitabnva mempakan kitab vang
Tahap i,i berlangsr-rng sc.iak abzrd ketiga sampai perlengarran
paling baik. Ahmad bin t{anbarl (u,. 241 H) menwsun kitab Al-'Ilal
abzrd kee,rpat Flijriah. Abad kctig, rnerupakan nlasa pembtrkuarr
w,a al Nla'rifith ar-Rijul daur rlr-Mrcikh n,a al-ll,Icutsuklz. Seorang
hadis dan rnempakan zanran kec,ra.san Srrnah, sebab clararn
armd imanr yang sangat nrahir clalam nlen\usun dan menulis kitab,
inilah sunah dan ilmrr-ilnrun.y,:r tlibrrkrkan dengan scmplrr:r^. vaitu Ali bin Abdullalr [rirr Al-Madini (v,. 234 [{) guru al-Bukhari,
nren\usun kitab tentang bernfak hal yang mencapai dua ratus
judul.sa) Kebanyakan kitab f ang disusllnnya senantiasa nrenjzrdi
8r) Syekh lbrahim Al-Baiiuri dalam Syarh osy Svontoo,ii, hlm. 6; Lihat pula
Muqorlclimah tuhfot
perintis dalam bidangnr,:r, sehingga para ulama menyatakan
olAhwazi, hlm.
8z) Ar-Risaloh, hlm. 37a-)71; j79)B],
8;) Al Urnm, 8:538.
A+) Ar-Risdalot at-Mustathrafah, hlm. 95.
bahwa tiada cabang ilmu hadis yang luput dari bahasannya 4. Tahap Keempat Penyusunan Kitab-Kitab lnduk'Ulum
dan tidak tersentuh dalan-r tulisannya. al-Hadits dan PenYebarannYa
Kemudian penulisan kitab mempakan suatu bagian yang Tahap ini berrnula pada pertengahan abad keempat tl:rtt
integral dari seorang imam hadis..Sernua penlusun Kitab Enam berakhir pada awal abad ketujuh. Para ulama periode ini menckttrti
telah menyusun banyak kitab tentang ilmu hadis. Demikian juga dan rnendalami kitab-kitab yang telah disusun oleh para ularnlit
penyusun 5,ang lain. Mereka menyusun kitab ilmu hadis dengan sebelumnya yang notabene perintis dalam pembukuan hadis dan
judul yang sesuai dengan cabang ilmu hadis yang dibahas. Oleh ilmu hadis. Kemudian mereka menghimpun ketetangal-keterangan
karena itu, kitab yang mencakup seluruh cabang ilmu hadis yang berserakan dan melengkapinya dengan berlandaskan
diberi judul'Ulunt al-Hadits,ss) sebagainrana kitab yang mencakup keterangan-keterangan ulama lain yang diriwayatkan dengan sanad
fikih, tafsir, dan ilmu tauhid diberi .iudul 'uhun al-Islam. yang sampai kepada pembicaranya, sebagaimana yang dilakr:kan
Para ulama telah mempelajari dan nreneliti seluruh matan oleh para ulama sebelurnnya. Lalu keterangan-keterangan itu
dan sanad hadis dengan sempurna. Istilah-istilah sekitar hadis diberi komentar dan digali hukumnya'
telah menjadi masyhur dan baku di kitlangan ulama hadis,
/' Oleh karena itu, dalam periode ini dijumpai kitab-kitab
sebagaimana terlihat dalam kitab at-Tr-umuclzi dan lainnya. lang menjadi rujukan para ulama dalam menlusun kitab-kitab
Akan tetapi, clalam tahap ini bclun-r dijumpai suatu tulisan sejenis pada periode berikutnya. Di antara kitab-kitab tersebut
yang pembahasannya mencaktrp seluruh kaidah cabang-cabang adalah sebagai berikut.
ilmu l-radis dengan batasan islilah-istilahnla, karena mereka masih a. Al-Muhaddits al-bashil Baina ar-Ratui r'+'a al-Wa'i, karya
mengandalkan hafalan d:ln penguasaannya terhadap semua ittr al-Qadhi Abu Muhammad ar-Ramahurmuzi al-Hasan bin
kecuali kitab kecil yang bcrjtrdul al-Ilal al-Shagftir karya Imam Abdirrahman bin Khallad (w. 360 H).
at-Turrnudzi (w. 279 ll). Meskipun kitab vang kecil ini hanya Kitab ini merupakan kitab terbesar dalam bidangnya
menrpakan pcnutup kitab Janti'-nya, tetapi diajarkan kepada para sampai saat itu. Pembahasarmya menc-akup tata tertib rawi
muridtrya secrara terpisah dan pam ulama mempelajari kitab dan muhaddits, teknik penerimaau dan penyampaian hadis,
tersc'but dari at-Turnrudzi secara terpisah pula. Karena kitab kesungguhan peuir ulama dalam mengemban ilmu ini, dan hal-
tercebut mengandurrg bantak ihnu yang ber{aedah,86) membahas hal lain yang berkritan clengal disiplin ilmu hadis. Sebenanrya
masalalr-masalah penting dan al-jtuh w,a at-ta'dil, peringkat para kitab ini tenlastrk l<ttt*t 'tJhmt al-Hadits dalam pengertian
rawi, tata teflib penerinraan dan perirvavatan hadis, perir,layatan kontekstual, bukan atas prerlimbangzrn istilah sebagai disiplil
hadis dengan makna, hadis mursal, definisi hadis h:rsan, hadis ilmu tertentu y.rng telah dikenal.
gharib, dan penjelasannl,a.sT) b. Al-Kif'cnah Fi'lhi ar-Rhvayalt, karJa al-I(hathib al-Baghdadi
Abu Bakar bin Ahtnad bin Ali (w. 463 H).
Pembahasan kitab ini r-uelcakup pedoman-pedoman periwayatan
hadis clengan mcnicli.rskan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah
periwayatan hadis scna mazhab-mazhab para ularna dalam
Lihat Ar-Risdd,ot al Mustathrafah.
masalah yang mereka perselisihkan. Hingga sekamng, kitab
8s)
86) lnram Muslim melakukan hal yang serupa dalam Muqaddimah Shahih nya, demikian pula
Abu Dawud dengan suratnya kepada penduduk Makkah. Namun, keduanya tidak terhitung ini mentpakan kitab tcr-besar dalam bidangnya'
sebagai kitab 'uluum olHodiits.
87) Lihat perin(iannya dalam kitab Al-lmddm ot-Turmudzi wa olMuwaazonoh boina laomi'thi wa
boina osh Shohihoin, hlm. 5o-53; dan pengantar kami untuk kitab Sydrh 'tlal ot-Turmudzi,
hlm. r7-:5.
c. Al-Ilrtt' Fi 'Ullunt ar-Rhvavat y,ct cts-Sinai karya Qadhi 'ltaclh ini tcrkantltrrrll
Syekh Thahir al-Jaza'irj berkata, "Dalam kitab
bin Musa al-Yahshtrbi (w. 544 H), stratu kitab vang sangat banyak pengetahuan penting yang berharga dan tidak lavirk
penting.
diabaikan oleh orang yang mencari ilmu ini."8e)
Kitab-kitab induk 'Ltlunt al-Iladits clan sejumlah lain clari
Sementara itu, al-Khathib adalah omng yang telah men)'usun
cabang ilnru hadis 1,ang disusun crerl.nr periocle i,i rrrenjadi
kilab-kitabnya yang tersendiri yang komplet dan khusus untuk
sunrber asli bzrgi disiplin i,i pzrda perir>cle bcrikutnya. para
setiap cabarrg ilmu hadis, sehingga seliap karyanya meniadi
ul^mar yang data,g kemudian,lc,\:.rsun kitab-kitabn-va
santapan lezat bagi para imam di bidang ini. Sebagaimana
berdaszu'kan kitab-kitab induk ter.scbut dengan membuang
dikatakan oleh al-Hafizh Abu Bakar bin Nuqthah, "Setiap orang
sanad-sanadnl'a, menghapus har-har r,:"rng secrikit meraglrkan,
yang oblektif akan mengakui bahwa para muhaddits setelah al-
atau menambah seperlunya.
Khathib sangat bergantung pada kitab-kitabnva."e0)
Dalam tahap ini barnyak ulama verng rncnytrsun kitab-kitab Kitab-kitab di atas sangat dirvarnai dengan kumpulan kutipan
yang mencakup seluruh .jenis hadis, sehingga pcr).wlslrnarr perrdapat para ulama hadis vang dilengkapi dengan sanad-
kitab
tentang 'LJlurtt al-Haclits pun berkenrbang pcs,r. Di antara kitab sanadnya, dan untt& setiap kumpulan kutipan mercka buat-kan
yarry terpenting ialah kitab-kitab [rcr.ikrrr irri. j"d/ yang menggambar"kan kandungannya, agar para pembaca
a. Ma'rifttt '[Jlurn al-Hadits, karn:r ,r-Hakiru Abtr Abdillah :rn- mtidah nremahanri sasaran pembahasannva. Hanya beberapa
Naissaburi (iv. 405 FI). Kitab ini rrrcnrbahers 52 cabang ilmu penjelasan dan sanggahan saia vang tidak mereka beri judul.
hadis, dan telah dicefak cri Mcsi. p.ul. r^htrn 1937 M. Sebenarnya al-Hakim bennaksud untuk mencatat seluruh kaidah,
b. Al-)lhstakhraj, kan,a Abu Ntr',irrr Ahnracl bin Akltrllerh al- tetapi ada dua hal yang tidak sempat dilakukannya, seperti
Ish{'ahani (rv. 430 H). Kitab irri nrenrbahas hal_hal yang
vang dikatakan oleh para ulama. Pcrlanra, membahas selunrh
tidak terbah:.rs clalanr kitab al-llakinr dan katenanva dinamai
jenis hadis, dan kedua, mernperluas serla membatasi sejumlah
al-Mu.staklmtj. N.nrun kccrtra liitub ini belum membahas
banyak nr:salah, kzrrcna rvaktrr vang berclekatan. ungkapan sehingga nraksud setiap definisi menjadi jelasel).
c. Ma kt Yasa'rt al-hltiuddits .tahhiltu, kiuva al_Mil.anji Abu
Flafsh Umar bin Al;cltrl M:rjicl (rv. -5S0 H), sebuah kitab 5. Tahap Kelima: Kematangan dan Kesempurnaan
trang sangat ringker.s. Pembuku an'Ulum al-Hodits

Beliatr adalah sal:rh .s,1. el,r'i tokoh-tokt>h yang pali,g Tahap ini bermula pada abad ketu.irrh dan berakhir pada
rnc'noniol derlam mcrintis bcrtlir-irrya '[]lttnt al-Ilculits pada tahap abab kesepuluh. Dalanr tahap ini pcmbukuan 'tiltttn al-hadits
ini dan meniadi panutan pad;.r 1-rcr.iocle berjkutnva ol.h al_Hakirn nrencapai tingkat kescnrpumaannya clengan clitulisnya sejumlah
a.-Naisaburi dan al-Khathib ,l-Baghclacli. Sementara [m.nr al- kitab mencapai tingkal selun:h cabang ilmu hadis. Bersama
llakim sendiri adal.h trkrh pcrnb,ka jalan bagi ora.g-or?ng itu dilakukan penghalusaur seiumlah ungkzrpan dan penelitian
sctelahnya dengan kitab 1'arg crislrs.nn.l,a itu. Ibr*t Krutlcrtut berbagai masalah dcngan n-rcndetail. Para penlusun kitab itu
be.kata, "Di erntara tokoh ular,a '[,ilttm al-Hadits :rcialah Ab, aclalah para imam bes:u' vang hafal semua haclis dan mampu
Abdillah al-Flakim. Karyanva rcntans 'ulum al-Haclis snngat menyanrai pengetahuan clan penalaran para imam besar terdahulu
rnasy'htrr. Bcliarulah orang vang terhadarp cabang-cabang lraclis, ke:rdaam sanad dzrn rnatannya.
"rr rcrn besarkan" clan menampnkkan
keinclahan ilmu ini."88) 8e) Touliih an-Nozhar, hlm. 16l.
go) Karya-karyanya dapat dilihat dal.rnr kitab Al.Khothib Al-Baghdddi Mu<trrikh wo Muhadditsuha,
88) Muqoddnnah tbnu Kholcjut-t, hlm. 37r karya Yusuf Al-'lsy, hlm. 120'117i se)nuanya berjumlah to4 buah.
sr) Lihat Al-Khathib, Al-Baghdadi, lrlm. ttrT-t7o
Pelopor pembaman daram pembukuan irnru ini adarah al-
a. Al-Irsyad, karya Imam Yahya bin Syaraf An-Narv:ru,i (rr,.
lmam al-Muhaddits al-Faqih al-Harfiz al-ushuli Abu ,Amr utsma,
676 H). Kitab ini mempakan ringkasan dari kitall 'llhtttt
bin ash-Shalah (rv. 643tt;sz; dengan kitab ,Ult.un al_Hadits_n.ya al-Hadits. Kitab ini kemudian diringkasnya lagi menlacli a/-
yang sangert masl'hur itu. Kitab terscbtrt mencakup keterangan_
Taqrih u,a al-Tctisir li ALHadits al-Basyir an-Nadzir.
keterangan 1,ang terdapat di berbagai kitab sebelumnya dan
b. Al-Tabshirah wa al-TadzJntah, l<rtab yang clisusun dalam trentuk
mencaktrp selu^rh cabang ilmu hadis. Di samping itu, kitab
syair sebanyak seribu bait, karya al-Flatizh Abdurrahman bin
tersebut menriliki sejumlah keistinrcrviurrr sebagai berikut.
al-Husain al-'Iraqi (w. 806 H). Kitab ini mencaknp seluruh
a. Kemampuannya menarik kesimptrlern vang sangat baik terhadap isi kitab 'Uluru al-Hadits clengan menjelaskan dan menambahi
pendapat dan kaidah yang dikcnrukakan para ulama. kekurarrgannya dengan beberapa masalah, lalu disyarahinya
b. Memberi batasan terhadap delirrisi-dcl'inisi
.yang ada sambil dengan syarah yang sangat baik.e3)
mengr-rraikannya, juga menjelaskarn clc I i n isi _de{inisi yang
belum C. Ar-Taqyid Vta al-lilhhah li Ma Uthliqa w,a Ughliqa niln Ktnb
per-nah dijelaskan sebelumnya. Ibn osh-Shalah karya al-Hafizh al-'Iraqi'. Kitab ini rnerupakan
c. Meng.mentari pendapat pzl.i'l trr:rrrr, rrcr-clas:ir-kan hasil syarah terhadap kitab Ibnu ash-Shalah vang dikenal pula
penelitian dan ijtihad penyusunn.),:r. dengan nerma cm-Nukat. Kitab ini diberi catatan kaki oleh
Fadhilat aSy-Syaikh Muhammad Raghib ath-Thabbah dengan
Dengan demikian, kitab tersebrrt surrg.t scmplrrrla dari .sisi
keterangan-keterangan yang sangat bermanfaat.ea)
pen) rsLlnannya dan mempakan pel'intis pc.mbtrkuan ilmu
ini d. Al-If-shah 'Ala Nukat lbnu ash-Shalah kitab syarah 'Ulunt
dengan .sistenratika banr. Ia sang.rt clihargai .lch perra ulau,a,
al-Htulits, disrsun oleh al-Hafizh Ahmad bin 'AIi bin Hajar
sehingga cepzrt dikenal di be.bagzri peritrrr-r dunia. pujian pun
al-Asqalani (w'. 852 H). Kitab ini sampai sekarang masih
mengalir, sehingg. m.rid-murid pc,ltrstrnnva n)L-rlrptrblikasikan
dalam bentuk naskah tulisan tangan dan terdapat di India.
glrrLrnva itu dengan sebutan slrulrilnt Kitab 'Llltutt Al-Hatlits
(pen-!'usun kit:ab'Ultun ql-Hatlits). e. Fath al-Mtryhits Svarh Al fivah al-lraqi fi llm al-Hadits karya
al-Hafizh Syamsuddin Muharnmad as-Sakhawi (w. 902 H).
Kitab te.sebut mempakan pclrpr. vang clapat ditinr
nre'nrpakan mjukan yang dapat criprerc,.va, sehingga para penrrris
clan Kitab ini merniliki keistimewaan memuat hasil studi kritis
terhadap masalah-ma.salah yang terdapat dalam kitab-kitab
berikut.va ban.yak mengindtrk kcp^danva. s"bugiur-, mereka
Surrah dan'Uhmt al-Ilaclits. Kitab ini telah dicetak di India
medngkasnva, sehagian Iagi mcnvusLrnn-ya clalam bentuk svair,
dalam saru .jilid tebal.
dan sebagian yans lain mensv.*rlrinr. cran melengkapi,-va dengan
t. Tadfib ar-Rav,i Syarah Taqib an-Ncnt,av'i karya al-Hafizh
catatan kaki. Akan tetapi pzu:r pcn\rrsrrn pada tahap ini adalah
para imam besar, sehingga nrg.cka tidak mengikutinva clalanr Jalaluddin Abclurahman as-Strlr.rthi (u,. 911 H). Kitab ini
menetapkan kaidah-kaidah ilrri.lr, .relainkan mereka berijtihacl
tampak sangat komplet meskipun tidak luput dari hal-hal
yang perlu dikitik di sana-sini.
dan sering kali nrenyanggah dan nren-1,alal.rinla.
g. Nukhltat al-F'ikttr dan sr-araltnt'a Nuz.ltat al-Na:lmL; keduanya
Di antara kitab-kitab pcnti,g .vang clistrstrn pacla tahap i.i karya al-Hafizh lbnu Haiar.
setelzrh '[Jlunt al-Hndit,s karya Ibrrrr Shalah aclalah sbbagai
berikut.

g:) Sebagian penulis salah duga sehingga menanrai syarah ini dengan narna dt-labshiroh zait
at-Todzkzrah. Padahal kitab yang berjudul demikian adalah kitab yang berbentuk syair itr,.
92) Lihat biografinya dalam At-Madkhat ilact 'ulum al.Hadiits, hlm. ut-27. s+) Beliau adalah orang yang pertanra kali mengedit kitab ini.

trR qo
Keiumudan
Dan kitab-kitab leLinr-rya yang sangat banyak jumlahnya dan 6. Tahap Keenam: Masa Kebekuan dan
sangat banyak yang berkiblat kepada kitab 'Ulurn al-Hadits kesepuluh sampai a"val arbatl
Tahap ini berlangsung dari abad
karya Ibn ash-Shalah. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkataes), "Begitu keempat behs Uiiri"ah' iudu
tahap ini ijtihad clalam mitsalalt
besar perhatian umat terhadapnya dan mengikuti langkahnva, nyarris berhenti total' Tahap
ilmu hadis ,to., p.rrrrsunan kitabnva
kitab hadis yang ringkas
setringga tidak dapat dihitung berapa orang yang menanamkannya, ini ditandai a",,gu; lot]""'u sejumlah
meringkasnya, melengkapinya, mengul'anginya, menentangnya, syair mauplln prosa' Dan para
dan praktis, baik dalam bentuk istilah-istilah yang
dan yang membelanYa." penulis sibuk at''go" kritik-kritik .terhaclap
ikut men)'elami inti
Akan tetapi, orang yang mengkaiinya dengan saksama -u^r[yung telah ada tanpa
terdapat dalzrm t"itib
penelitian maupun melah-ri iitihad'
akan mengetahui bahwa pembahasannya ticlak disusun dengan pcr-rnasalzrhannya, "*r^rui tahap ini atdalah sebagai
sistematika yang berlaku sekarang. Sehingga ketika ia membahas Di antara kitab yang clisttsun pada
suatu hal yang berkaitan dengan sanad - umpamanya - tiba- berikut'
tiba beralih kepada pembahasan pada hal-hal yang berkaitan Umar bin Muhammad
dengan matan atau yang berkaitan dengan keduanva. Hal ini
a. Al-Mtnt:ltttrtrut al-Bcrir1tntiwcilt karrya(w. 1080 H). Kitab i,i
bi. Furuh Ar-Baiquni ad-Dimasyq.i keistime\vaan dibanding
terjadi, sebagaimana dijelaskan oleh al-Biqa'i, kartrna Ibnu Shalah
mendiktekan kitabnya itu kepada pcnttlisnya sehingga hasil
;::- ffiii'=*'' '^
juga memiliki
kitab ini disttsun dengan
kitab nrurtzltu"'al' lainnya kcuena
tulisannya tidak sistematis, dan apabila tetasit oleh beliatr ada sangat sederhana sehingga
sistenratis dan dengan bahasa vang
sisterrratika lain yang lebih baik, maka beliau mempertahankan yang mernpelajarinya'
muclah clihatalkan oleh orang-ol'ang
tulisannya dan tidak meralatnya. Mt'hutt'mad bin Ismail
b. Tautlhih al'efa'' karya ash-Shan'at'l cukup konrplet dan penting'
Meski dernikian, para ulama mengikuti sistematikanya, karena al-Amir (w. 1182 tl)' fitaU ini
kitabnya itu telah meniadi panutan dalarn disiplin ilmu hadis Syekh Ali bin Sulthan al-
c. Syarah Nuz.-lut tut-Nazlnr karya Kitab ini dikenal dengan nama
ini. Kecuali kitab Nukhbat al-Fiknar dan svarahn)a yang disusun Harawi AI-Qari'i (rv' 1014 H)'
penuh dengau penrbahasan )ang
oleh al-Hafiz-h lbnu Hajar, karena dalam bentuk vang demikian Svat4t as-v--Starh' Kitab ini
ringkasnya kedua kitab ini membahars persoalan yang cukup keluasan ilmu penl'ttsunnya'
sangat bermanfiaat sesuai dengan
luas yang mencerrnitrkan kemandirian pribadi pen)'usunnya. Di
samping itu kitab ini memiliki kcistirncwaan dari sistematikanYa, Akantetapi,dalamtahapiniAllahswt'telahmernbangkitkan
karena kitab ini disustm dengan sisterrratika baru yang sangat semangat *,l*fttltot' hadis
di wilavah lndia dengan semangat
al-
clipelopori oleh al-'Allamirh
efektif dalam menempatkan kebanvakan ienis hadis. yang cukup tinggi' Kegiatan.ini
Oleh karena itu, buku ini dinrakstrdkan untuk menyemputnakan Inranral-MuhaclditsSyahWrrligtrllahad.Dahlar,vi(w.l76H)dan
set.ta murid-muridnya' Mere'ka
usaha yang unik itu, sehinggar hisa mencakup seluruh cabang dilanjutkan oleh anak cucltnya
terharclap ilmu hardis daripada
ilmu hadis dengan kajian yang sangat laitis dan komprehensif menrprioritaskan perhatiannya
untuk tnenyingkap seluluh talrasiirnya dan menjelaskan selumh ilmu-ilmtrlainnyir.Periwayatanmerekasestraidengarrteoriyang
cabang ilmu hadis cliselujuiot.r.,or,ri,i,n,,ryal,<lancliherrclakiolehuylifliyayah.gs)

terl)rrrrr(l
Nuz-hot ol-Fiikar, hlm. 3. Lihat perincian keistimewaan kitab lbnu Shalah itu dalam l<itab
z6' Di sana semuanya diielaskan dengarl
ss)
alMoclkhol llo 'Ulum al'Hodits, hlm. 9::8-3:. s8) Mrq"ddl-rh lrhf,' "lAhwadzi' hlm'

, 6t
Kitab-kitab hadis darr syarahnya yang disebarkan dari India
lima sifat, yang paling dominan di antaranya aclalah iklrLrs,
merupakan bukti kcsungguhan kebangkitan dan pengabdian cerdas, dan objektif." Pembahasan ilmu hadis dalarrr kitrrlr
mereka kepada Sunah. ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) pembahasan lr:rrlis
Akan-tetapi, pada akhirnya kami memperoleh data bahwa sahih dan hadis hasan, (2) pembahasan hadis dhail, darr (.1)
bagaimanapun kondisi penulisari kitab hadis pada periode ini, pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan ketiga macilnr
para ulama tidak pernah mengabaikan pembahasan sanad dan hadis tersebut. Dalam hal sistematika yang demikian, kitab
membedakan hadis vang makbul dan yang mardud. Mereka ini meniadi panutan bagi para penulis bidang yang samir
banyak menulis syarah kitab-kitab hadis dalam jumlah yang pada r,r,aktu itu.
telah dapat memenuhi misi yang diembannya, yaitu untuk b. Miftah as-Stmnah atau Tarikh Funun al-Hadits karya AMul
membedakan hadis sahih dan hasan dari yang lainnya serta Aziz al-Khuli. Kitab ini merupakan pelopor dalam pengkajian
untuk membemntas kedustaan dan hal-hal lain yang hina dari sejarah hadis dan perkembangan ilmu-ilmunya.
hadis dengan penuh kesungguhan. I-lal ini per"lu disrmkuri. As-Sltrtrruh wa Maknnatuha fi arTasyri' al-Islami karya Dr.
Mushthafa as-Siba'i. Kitab ini sangat aBung, membicarakan
ihwal para gr.ientalis, serangan mereka terhadap hadis, dan
7. Tahap Ketujuh: Kebangkitan Kedua serangan balik rnereka ketika mereka kalah argumentasi. Di
Tahap,"ini bennula pada permtrlaarn abad keempat belas samping itu, kitab ini juga menyanggah anggapan-anggapan
Hijriah. Pada tahap ini umat Islam terbangkitkan oleh sejumlah kelompok ingkar Sunah, baik dari generasi 1,ang terdahulu
maupun dari generasi rvaktu itu. Kami telah mendapat banyak
kekhawatiran yang setiap saat bisa nruncul sebagai akibat
hal darinr,a, dari kami menambahnya dengan pembahasan
persentuhan antara dunia Islam dengan dunia Timur dan
banyak masalah yang tidak terbahas olehnya, karena memang
Barat, bentrokan militer yang tidak manusiawi, dan kolonialisme
bukan lingk-up bahasannl,a.
pemikiran yzrng lebih jahat dan lebih bahaya. Maka muncullah d. Al-HadilsMra al-Muhadditsun karya Dr. Muhammad Muharnmad
informasi yang mengaburkan eksistensi hadis yang dilontarkan Abu Zahr,'u,. Kitab ini menjelaskan ketekunan para ulerma
oleh para orientalis dan diterima begitu sa.ia oleh orang-orang dalam mengabdi kepada Sunah diserlai hasil penelitian
yang mudah terbawa arus serba asing, lalu mereka turut kondisi hadis pada periode-periode per-tama, yaitu periode
mengumandangkannya dengan penuh keyakinan. Kondisi ini sahabat, tabiin, sampai periode pembukuan hadis. Kitab ini
menuntut disusunnya kitab-ki tab .yan g tnembahas seputar inforrnasi juga dilengkapi dengan sanggahan terhadap isu dan anggapan
tersebut guna menyanggah kesalahan-kesalahan dan kedustaan yang batil berkenaan dengan I'radis.
mereka. Sejalan dengan hal itu, kondisi sekarang menuntut e. Al-Manhaj al-Iladit-s li 'Ullunt al-Ilarlits kuryu al-Ustadz Dr.
pembanran sistematika pen)rusunan kitab-kitab'(Jhmt al-Hadits. Syekh Muhammad Muhammad as-simahi yang menguasai
Maka para ulama berupaya mernenuhi tuntutan ini dengan kuryu selun;h cabang ilrnu hadis. Penwsunan kitab ini dimaksudkan
masing-masing dan banyak di antara karya ulama pada tahap untuk membahas ihnu hadis secara luas dan komprehensif,
terakhir ini yang telah dicetak, yaitu sebagai berikut. begitu juga kaidah-kaidahnya yang panjang dan nrencakup.
a. Qav,a'id at-Tahdits karya Syekh Jamaluddin'al-Qasimi. Ia Kitab ini terbagi meniadi empat bagian.
menyatakan, "Saya susun kitab yang ringkas ir-ri untuk Bagian pertama : Seiarah hadis, terdiri dari tiga jilid.
Bagran kedua M u.slr lmlalt al- Ila"dis.
dipersembahkan kepada orang-orang yang kepada mereka
kitab-kitab lain dipersembahkan dan yang hidavah mereka Bagian ketiga Per iu'avalau Hadis.

sangart dihampkan para ulama yaitu orang-orang yang nremiliki Bagian keernpat Harl ihu,al para rawi.

5z
Demikianlah, upal'a pat'a ulam;r pengabdi Sunah itu
berantai
untuk
clan berkesinambturgan dalam iumlah Yallg mLrtawertir
rrletlerimadanmenyanrpaikanlraclisNabiSar,t,'baikdalam
bentuk ilmtr pengetahuan, penganrat:ttr' kzr.iian' nlallpun
dalarn

bentuk uraian, sejak zarman Rastrhrllah Sarv' sampai dewasa


ini. Sehingga siapa pun orangnya sc'tiap saat dapat menenrukan
jalan untuk mengetahui haclis sahih darr men-rbedakannl'a dari
yang lainnva. Dengan clemikian, hadis Nabi szrmpai kepada
Li,o- r*.,ur-rtiasa bam clan segar, se'ter .ie..i6 dan n-utnli.
llmu tentang Para Rawi
Hal
ini sungguh merupakan suatu kemuliaan vang dianugerahkan
dapat
Allah kepada umat ini, bahkan mentpakirn nrtrliiizat 1'ang
mernbuktikan kerbenatan tinnan Allah Sn't':

[;$#'aogq\ril;1 #LY
SesungguhnYa Kamilah yang menurunkan Al^Quran
dan sesungguhnYa
Kami benar-benar memeliharanYa. (QS Al'Hiir [ti], s)

D:Il# ;il,r sahih,


l:il: J,lT"#X'ffi ^ff]"'ill ::H1
dhaif' dapat diterima
hasan' atau
I haclir,"vakni
ditolaknya suattl hadis' Oleh karena itu'
pernbahasan tentang
dalam ntusthhlah al-hadits.
fu.u .u*i menjadi teramat penting ia menventuh
IImu tentang rarvi ini senrarkin mmit latrtaran
tentemgsegalahalyangberkaitarrclenganrzrr,vi.Sebab,kadangkala
rar'vi lain' atau
nama seorar-Ig .r,tn'i ltt' salra dengan nama
rart"i hanya dikenal clengan
ktntyah-n7'a )'ang san)ar, atau se()lang
perltr diketahui nama aslinYa'
ktuwah-nya semata-rnatzr selringga
siapa dia vang sebrenarnya'
nasabnya, atau strkunva, agal ielas
dan sebagainYa.
dengan cermat dan
Semtta masalah ini telah kami teliti
Dengan itu' karni
kami kategorikan berdasarrkan penrbahasannya'
berkesirnpulan bal.rwa ilmu tcntang
rarvi lradis ini ter'bagi menjadi
clua bagian, dan seti:rp bzrgiirnnya
kami bahas satu per satu'

6E
Bagian 1 tentang ilmu-ilntu yang membahas karakteristik
para rawi, yaitu ilmu yang berkc-naan dengan para raw,i dari Al-Musnid adalah orang vang meriwayatkan hittlis lrt'st't'lrr
sisi diterima atau ditolaknya haclis yang dirin,ayatkannya. sanadnva, baik ia mengetahui kandungan haclis v:ttt1l
diriu,ayatkannya atau sekadar merirvayatkan.
Bagian 2 tentang ilmu-iln-rtr .yang membahas iclentitas Ibnu Sawid i an- N as,
b. Al-Mt.th addi rs. Sebagai mana diielaskan ol eh
para rau,.i, yaitu ilmu .yang rrteneliti s.j,mlah data
vang dapat al-Mulruddlrs adalarh orang yang mencurahkan perhatiannya
mengantarkarn kepada pengetahua. tent,ng keadaan para rawi,
dengan upa\a menvinEJkap tabir yang nren,tupi identiias mereka terhadap hadis, baik dari seg,i riwatalz maupun dirayah, hafal
sehingga para rawi ini clapat dikenal clengan sempurna. identitas dan karakteristik para rarvi, mengetahui keadaan
mayoritas rawi zamannya beserta hadis-hadis yang nrerekit
rir,vayatkan; tambahan dia juga memiliki keistimelt'aan
A. Karakteristik para Rawi sehingga dikenal pendirian dan ketelitiannva.e8) Dengan kata
lain, beliau meujadi tumpuan pertanyaan umat tentang hadis
subbahasan ini dia'u'aLli dengan pc'cr.l*rluaur yang menielaskan
dan para rarvinva sehingga meniadi masvhur dalam hal ini,
tentang definisi rar,r.i clan gelar.ger.r. kcilrru,.nva. Dilaniutkan
dan prendapatnya rneniadi clikenal kalena banyak keterangan
dengan pembahasan-pembahasan scbargai hrikut.
vang ia sampaikan lalu ditulis oleh para penclirinya.
1. Sifat-sifat r-an{ yang diterinra cli.rrr vang clitolak drvarlatnya. Ibnu al-Jazari berkata, "Muhaddits adalah orang yang
2. Al-.lath u,tt at-Ta'dil menguasai hadis dari segi riv'a,-ah dan mengenlbangkannya
3. Sahabat r.a. dari segi diru1,tth."ee)
&l
4. Rawi yang tsiqut dan rawi varrtr1 lenrarh.
5. Para rar,r,i tsiqat vang pacl^ akltir hayatnya rlrs:rk daya c. Al-Hafiz.h. Gelar ini lebih tinggi daripada gelar rtl-Mtthaddits.
hafalnya. Para ulama men.ielaskan bahrver al-hafiz.h adalah gelar orang
6. Al-Wahdatr. .vang sangat ltras pengetahuannya tentang hadis dan ilmu-
7. Al-luludallisun. ilmunya, sehingga hadis 1'ang diketahuinva lebih bzrnvak
claripada 1'ang tidak diketahuinya.lO0)
Pendahuluan Ibrru al-Jaz.ari berkata, " Al-fIol'izh adalah orang vang
Deftnisi Rawi dan Gelar-Gelar Keilmuannya meriwavatkan selumh hadis vang cliterinlanya dan halzrl akan
hadis yang dibutuhkan darinva."

fug"6i*',A{q;Jtfut,4lt Redaksi paua ttlama dalam nlende{inisikan alJtafi;/z men-rang


berbeda-beda, sehingga kaclangkala menimbulkan konotasi ekstlenr,
. i:'*r seperti pernyataem az-7-u|ni, "'l'idark lahir seoralrg hafiz keclarli
Rawi adalah orang yang menerima hadis darr menyampaikannya
dengan salah satu bahasa penyampaian nya. itl setiap empat puluh tahun se-'kali." Dan perrnyataal-I pzu'a ulanlit
tentan5{ Imam Ahmacl bin Hanbal, "Ia lufbl seitrta hadis."
Para ulama mengklasifik:.rsikan para rarvi dari segi banyak FIal ini mereka kemurkakan karena penilaian mereka valrg
dzrn sedikitnya hadis yang nrerek, r.iu,ayatkan clar-i per-irn
mereka begitu tinggi terhadap (n'ang Yang rnemiliki dava hafal vanp
dalam bidang ilmu hadis me..iacii beberapa ringkat clan seriap cemerlang di samping pengat.uh perbedaan tradisi dan petrtbaltatr
ti,gkat diberi .iuluka'r secara khusus, yaitu sebagai berikut. q waktu.

s8) Todrib ar-Rowi, hlnr.tt; Bagian Rawi hlm' t97.


gl) Al-Manhaj ol-Hodits bagian rawi, hlm. 5. ss) Syorh osy-Syorh, hlm. 3.
roo) Sebagaimana dinyatakan oleh lbnu Sayyidi an-Nas dan al-Mizzi. Lihat ot lrrrlrih, ltlttt trr tt

6
Berikut ini sejumlah gelar bagi para tokoh ulama hafiz yang Akan tetapi, sebagian umat Islam dewasa ini tclah lllcllllilllgg:tl)
menunjukkan senioritas mereka dalam bidangnya. r.ingan terhadap hadis, dan mereka tidak ntetttttltittttittyrt
kccuali dengan membulia-buka lembaran denri ]emb:rt'atr liilrtlr
d. Al-Huijah. Sebagaimana kita ketahui, gelar ini diberikan kepada
lrcrclasarkern petuniuk daftar isinYa, sehinggga sebagian tttt't't'lgr
al-halizh yang terkenal tekun. Apabila seor?ng hafiz sangat
trrnpa merr-rikirkrn risikonya merendahkan penghafalan Al-Qtrrrrrr
tekun, kuat, dan rinci hafaiannya zrkan sanad dan matan
clan haclis dengan mengandalkan berfambahnya naskah kital'r.
hadis, mzka ia diben gelar al-Hujjah. Ulama muta'akhhiitt
mendefinisikan al-lrujjalz sebagai orang yang hafal tiga ratLls
l-tal ini menlnjukkan rendahnyer batas pengetahuan mct'ckit
terhadap kelebihan pam ulatma tercebut'
ribu hadis berikut sanad dan matannya.
Bilangan jumlah hadis yang lrcrada clalam hafalan ulama,
1
sebagaimana yang mercka sebutkan itu, rnencakup hadis yang
matannya sama tetapi sanadnya brrr{;ilang, dan 1'ang berbeda Sifat-Sifat Rawi Yang Diterima
redaksi matannya. Karena perubahan suertrr hadis oleh suatu dan Yang Ditolak RiwaYatnYa
kata baik pada sanad atau pada nrattan akarn clianggap sebagai
cabang ilmu hadis ini nremiliki urgensi yang tinggi karena
suatu hadis tersendiri. Dan sering kali para nruhadditsin berijtihad
membahas tentang sltrrat-syamt rarvi yang dapat dilcrirna dan
dan mengadakan prerlawatan ke l^-rtagai dacr:.rh karena idanya
clipakai htriah rir'vayatnYa.
perubahan suatu kalimat dalam srrattr hadis seperti itu.
Pemr,ataan para ulama ber"beda-beda dzrlam membilang kriteria
e. Al-Hakint adalah rarvi yang nrcr-rguasai selumh hadis sehingga
clapat. diterifiranya suertu riwa},11 scbagai menetapkan sedikit
hanya sedikit hadis yang tcllcwatkiur.
kr.iteria seclangkan vang lain memperbanyaknya. Berikut ini Abtr
f. Atnir al-Mt.t'ninin fi al-Hadits, gelar tertinggi diberikan kepada Arnr bir-r ash-shalah melghin-rpun kriteria-kriteria tersebut.l02)
orang yang kemampuannya rne'lcbihi semua orang di atas,
"Jumhur imam tradis dan tikih sepakat bahwa syarat bagi
baik hafalannya maupun kedalaman pengetahuannya tentang
hadis dan 'illat-'illat-ny4 sehingga ia menjadi mjukan bagi orang yang clapat dipakai hujah riwaYatnya hendaknya adil dan
para hakim dan hafiz serta viurg lainnya. rlhabith hadis vang dirirvayatkannya. Perinciannya adalah rawi
Di antara ulama yang merrriliki gelar ini adalah Sufyan ats- tersebut seorang muslim, balig, berakal sehat, terbebas dari sebab-
Tsauri, Syubah bin al-Haua.j, Ilan'rmad bin Salamah, Abdullah sebab kefasikan dan hll-hal yar-rg mer-usak nlltnt'a|1, benapbelar
bin al-Mubarak, Ahmacl bin Hanbal, Bukhari, dan Muslim. Dan sadar-dan tidak lalai, kuat hafalan apabila hadis yang rjn'avatkan
dari kalangan ulama nnta'akhklidrt adalah al-Hafizh Ahmad bin berdasa|kan hafalannva, dan tepat tulisan; apabila hadis secata
Ali bin Hajar al-'Asqalani dan lainnva.l0l) makna, disyaratkan baginya untuk mengetahui kata-kata yang
tepat sepet.ti asalnva."
Jadi yang menjadi ukuran tingkat keilmuan para ulama hadis
adalah daya hafal mereka, btrkan banyaknya kitab yang mereka Apabila kita perhatikan, akan kita dapati semua sifat ittr
miliki, sehingga orang yang nrcnriliki banyak kitab tetapi tidak berpangkal pada dr-ra hal, I'uritu keadilan darn ke-dhabith-an.
haferl isinya tidak dapat disebtrt sebagai rnuhaddits. Berikut ini penielasan seltu per satu dari kedua hal tersebtrt'

ror) Dijelas oleh Syaikhuna al'-Allaniah Muhammad as-Simahi dalam kitab olManhoj ol-Hadits
bagian rawi. hlm. 199-2oo, dan kami meru;uk kepadanya menulis definisi-definsi di atas.
Adz-Dzahabi telah menulis Kitab Todzkuntal-Hufazh guna menghimpun para rawi yang
Utum ol*odits, hlm. 94. Kriteria ini disebutkan secara terperinci oleh imam AsySyali'i
rl,rl'rrrr
bergelar alhafizh dengan arti mencakup pula para rawi yang bergelar olhujjah dan yang
roz)
Ar-Risaolah sehubungan dengan penielasan hadis sahih, hlm' 37o-37t'
lebih tinggi darinya.

68
q
a. Keadilan (al-'Adnlah)
Firman Allah Swt.:
"Adnlah" mempakan suatu watak dan sifat yang sangat kuat
yang mampu mengarahkan orangnya kepada per-buatan takwa, "'"{44b,i$b:qJ
menjauhi perbuatan munkar dan segala sesuatu yang akan .. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara
merusak harga dirinya. kamu. (QS Ath-Thalaq' [+S]' z)

Faktor-faktor'adalah adalah sebagai berikut: Firnan Allah Swt.:


1) Bemgama Islam. Hal ini berdasarkan firrnan Allah: ...,[.1futywh
,ti$l;r'ti#';7 ,
i
...dari saksi-saksi yang engkau ridai. (QS Al-Baqarah [z]: z8z)

... dari saksi-saksi yang engkau ridai. (eS at-Baqarah fzl: z8z). i Meskipun ayat-ayat ini berbicara tentang harta dan sebagainya,
tetapi periwayatan hadis adalah bagian dari agama, sehingga
Sementara orang yang tidak beragarna Islam pasti tidak lebih pantas untuk dipenuhi syarat 'adalah daripada yang lain.
mendapatkan keridaan seperti itu.
5) Berperilaku yang sejalan dengan nturu'ah (harga diri yang
2) Balig. Hal ini karena mempakan stratu paradigma akan agamais) serta meninggalkan hal-hal yang mungkin merusaknya;
kesanggupan memikul tanggung jawab nrengemban kewajiban vakni meninggalkan segala sesuatu yang bisa menjatuhkan
dan meninggalkan hal-hal yang dili.u ang. harga diri manusia menurut tradisi masyarakat yang benar
3) Berakal sehat. Sifat ini harus clirrriliki oleh seorang peri- seperti kencing di jalan, mencaci-maki atau menghina olang
wayat agar dapat berlaku jujur- dan berbicara tepat. lain. Orang seperti ini sebenarnya adalah orang yang amoral,
4) Taku,a. Yaitu menjar-rhi dosa-dosa bcs:.rrclan tidak membiasakan sehingga sukar bagi kita untuk menerima ri'"vavat hadisnya
perbuatan-perbuatan dosa kecil. secara aman.
Melakukan dosa besar merupakan kefasikan, pasti. Dernikian
pula mernbiasakan perbuatan doser kecil, karena dengan dibiasakan
Apabila semua kriteria ini
terpenuhi pada diri seorang
periwayat maka ia adalah orang yang adil dan jujur, karena ia
maka dosa kecil itu menjadi dovr lrs:rr sebagaimana dinyatakan
akan senantiasa terpanggil untuk berperilaku jujur dan menghindari
para ulama:
dusta, lantaran padanya telah tertanam norrna-norrna agama,
1^w't'tp';\ sosial, dan susila, dengan pengetahuan Yang sempurna tentang
hak dan kewajibannya.
Tiada dosa kecil dengan dibiasakan.
b. Kuat Hafalan (Dhctbit:h)
Dalil disyaratkannya takrvar aclalah firman Allah Swt.: Dengan sifat ini, seorang periwayat dapat meriwayatkan
suatu hadis sesuai dengan apa yang didengarnya. Yang dimaksucl
...t;i134Ls',{,E;!wttiXrw dhabith oleh muhadditsin adalah sikap penuh kesadaran dan tidark
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik lalai, kuat hafalan apabila hadis yang diriwayatkan berdersarkatt
membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti. (eS Al-Hujurat [+S], 6) hafalannya, benar tulisannya apabila hadis yang diriwayatktrnnva
berdasarkan tulisan; sementara apabila ia meriwayatkern lrlclis
secara makna maka ia akan tahu persis kata-katzr il[)a vlllg
sesuai untuk digunakan.

p
Seorang perir,r,'ayat dikenal sebagai dhabith dengan barometer sedangkan orang gila bahkan lebih dari itu, kin:tra pitcla
vang telah ditentukan oleh para ttlama. [{al ini telah mereka dasarnya ia sama sekali tidak memiliki f;aktor kc4laliltlr
lakrrkan untuk mengukur ke4habith-an para periu,ayat sebelumnya. an seperti itu.
lbr-ru Shalah berkata, "Kita bandingkan tiwayat seorang rar,vi 4) Fasik. Tidak dapat diterima riwayat orang yang lasik
dengan riwayat para pera\ /i tsiqrit lain yang telah dikenal dabit Iantaran banyaknya maksiat yang dilakukannya, meskiptlll
dan ketekur-Iannya. Jika didapati sesuzri rvalau hanya dari segi ia tidak tampak berdusta. Demikian juga periwayat yang
makna, atau lebih banyak yang seslrai kctimbang yang lainnya, fasik lantaran dusta dalam berbicara meskipun ia tidak
berdusta dalam hadis Rasulullah Saw. Hal ini karena ia
maka ia bisa disebut dhabith. Namurt, zrpabila didapati banyak
tidak dapat clijamin selamanya tidak berdusta terhadap
yang menvalahi, maka kedhabith-annyrl cztcat sehingga riwayatnya
hadis sementara ia masih tidak segan-segan mengabaikan
tidak dapat kita katakan memiliki validitas huiah.
larangan Allah Swt. dan melangftahi. Karena Al-Quran dan
Apabila pada seotang periwayat tct'kttnrpul Jua sifat, adil darl
hadis telah melarang menerima hadis dan setiap orang
dhabith, maka ia adalah hujah dar-r lraclisnva hartts diamalkan.
fasik, kecuali apabila ia menanggalkan semua perbuatan
Periwayat ini juga disebut tsiqat. tlal irri clikarcnakan ier benar-.
dosanya clan bertobat dengan tobat yang sebenarnya'
benar bersifat jujur ditambah dcngutt ktt:tt halalannya yang lalu menggantikan semua sifatnya yang buruk dengan
menjadikan ia mampu menyampaikitn haclis clcngan lancar
sifat-sifat orang yang bertakwa. Jika memang demikian,
seper-ti ketika didengarrrya. Pat'et I'itrvi vartg bersifat derlikian
maka haclisnya dapat diterima, dan sifat keadilannya
hadisnya dapat dipakai huiah. .lika scotang t'awi cacat salah
bisa kembali. Allah Swt. berfirman:
satu l'aktor ke-tsiqcrt-annYa, maka h:,ttlisnva dinilai cacat sesuai
dengan tingkat kecacatannya.
Berikut ini mempakan sub-strbnrits;,rlah yang sangat penting '^llrlii.,lfl 6VrL,),*t';t;(Eiv*t
untuk diketahui.l03)
a. Akibat Cacatnya 'Adalah W$iir'ht',#ig\i-i.#W
1) Kafir. Tidak dapat diterirna hadis riwayat orang kafir, Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengeriakan amal
karena syarat mutlak clitcr-ir-rurnya stntu riwayat adalah saleh, maka kejahatan mereka akan diganti dengan kebaiikan. Dan Allah itu
apabila rawinya beraganr:l Islam. Sebab, kekafiran adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang' (QS Al-Furqan [25]: 7o)
faktor perrnusuhan yalrg tcl'besar bagi aganla Islarn dan
umatni-a. Lalu bagainrut-t:.r mungkin rirvayat seorang Adapun orang yang tidak pernah terjun ke dalam dosa besar
katir akan dapat diterintt lrtapa pun .iujurnya. Jika kita dan tidak membiasakan memperturutkan hawa nafsu dengan
perhatikan tindakan par':r ntthadditsin, l>aik mut a qaddint in
r
dosa kecil maka haclisnya dapat diterima, keluputan yang telah
maupun nutta'akhkhil'nt, tnaka sama sekali mereka tidak dilakukannya dapat diampuni, dan kekurangannya disempurnakan
per-nah menerima harlis atau ilmu-ilmtt Islant lainnya dengan kelebihannya.
dari orang kafir. 5) Hadis riwayat orang yang bertobat dari dusta dalam berbicara
2 dan 3) Kecil dan gila. Ticlak dapat diterima hadis riwayat akan dapat diterima. Namun, para ulama menolak hadis
rawi vang masih kecil dan rawi yang gila, |rarena mereka riwayat orang yang beflobat dari dusta yang pernah disenga.la
tidak dapat dimintai pcrtanggungjawaban. Seotang anak terhadap hadis Rasululah Saw. Sehubungan dengan itu lbltr
kadzrngkala sengaia berbtrert bohong atau sembarangan, Shalah berkata,lOa) "Orang yang bertobat dari dustar clitlattt

iol) Tentang sifat'sifat para rawi dengan segala subbahasannya akan dibahas lebih lanlut secara
khusus dalam kaitannya dengan pembahasan oliarh wo at-ta'dil.
ro4) 'Ulum alHadits, hlm.to4.

72 B
bertricara terhadap sesarna manusia atau dari sebab-sebab ahli bidah di masa yang lalu atau di masar scklr'111t, rli
kefasikan lainnya, rirvayatnya akein dapat diterima, kecuali mana mereka dengan semena-mena menudUh otartg lslitttt
orang yang bertobat dari dustir secara sengaja terhadap lain yang tidak sealiran sebagai orang kafir atau mttsvt'ik
hadis Rastrlullah Saw., maka hadisnya tidak dapat diter:ima berdasarkan praduga semata-mata.l06)
selamanya meskipun tobatnya baik sebagaimana disebutkan
Adapun ahli bidah yang bidahnva tidak menyebabkan ia
oleh banyak ulama, di antaranya Ahmad bin Hanbal dan
keluar dari agama lslam, seperti kzrta Ibnu shalah, para ulamar
Abu Bakar Al-Htrmaidi, gunr Al-Bukhari."
ber.becla pendapat tentang rirvayat ahli bidah yang bidahnya
Alasan tidak diterimanya hadis riwayat olang vang berlobat tidak menyebabkan kekafiran. Sebagian ulama menolaknya seca1a
dari dusta yang disengaja terhadap hadis itu adalah seba$ai total lantaran dengan melakukan bidah ia telarh menjadi fasik.
upaya preventif, sanksi yang diperberirt, sckaligus sebagai updya Namun, sebagian lain tetap meneritnanya dengan syarat ia tidak
rnempeflinggi kehati-hatian. Hal ini sanrer dcngan Lrpava svariert n-reng|alalkan sembarang dusta untuk membela mazhabnya
yang berupaya mempertinggi kemr-tliaan lratga diri nranusia :rtau anggota mazhabnya; baik ia menyebarkan bidahnya ittr
sehingga persaksian bekas penuduh zina tidak dapat diterima maupun tidak.
meskipun setelah ia tobat. Demikianlirh pcnielasan banyak ulama. Sekelompok ulama berpendapat bahwa riwayatnya dapat
Imam al-Suyuthi menuniuk clalillos) atas tral ini dengan diterima apabila ia tidak menyem pada bidahnya. Pendapat
sangat baik sebagai bukti ketelitiannva clan kecerdasam-rva. Beliau seumpama ini dicelderungi oleh kebanyakan ulama. Abu Hatim
berkatzr, "Para ulama menvebtttkalt st'huhungan dengan masalah bin Hibban al-Busti, salah seorang imam hadis, berkata, "Orang
li'an, bahwa sesllnElel-rhnya seorang pczina apabila bertobat dan yang mengajak melarkukan bidah menurLlt seluruh imam kami
baik tobalnya, maka ia tidak derpat kembali meniardi muhshart. tidark dapat dijadikan huiah. Sava tidak tahu ada perbedaan
Dengan denrikian zrpabila acla orang vang nlenuduhnya betzina pendapat cli antau'a mcreka."
setelah itu, nraka penuduhnya ticlak clapzrt diiatuhi hukurl Pendapat ketiga inilah yang paling tepat. Adaptrn pendapat
had. Ini lantaran harga dirinya vang sudah cacat. Demikjanlah perlama sangat berbeda darl apa yang dilakukan oleh pala imam
per"banclingarlnya dengem orang yang mendustakan haclis, sehingga haclis. Kitab-kitab mereka penuh dengan riwayat yang diterima
rirn'ayat hadisnva ditolak untuk selanranya." melalui para ahli bidah yang tidak menyebarkan bidahnya.
6) Hadis rirvavat ahli bidah. Ahli bidah adalah orang fasik Dalam Shahihain pun barnyak terdapat hadis riwayat mereka
karena menlalahi akiclah vang mcnurut Sunah. Bidah terbagi baik sebagai s'-ahid (saksi), maupun sebagai hadis asal'107)
meniadi dua bagian: bidah yang menvebabkan kekalitan dan lmam al-Jauzijani menambahkan suatu syarat lain bagi
bidah vang ticlak menveb:rbkan kekafiran. Ahli biclah vang diterimar-rya riwayat ahli bid'ah yang tidak menyebarkan bidahnya
bidah dianggap menyebabkan kekafiran dr.r,:ryatnya ditolak itu, yakni hadis yang diriwavatkannya tidak berrnakna memperkuat
rnenurut kesepakatan par-a ulama, kecuali ada sc'iumlah biclahnya. Untuk itu ia berkata, "sebagian dari mereka (para
pendapat kontra r-ang sang:rtjarang. Bagaimanapun pcrlu sikap perirvayat) menyimpang dari kebenaran yakni dari sunah.
sangat hati-hati dalarr-r nrenurfuk bidah yang'menvebabkan Namun tutur katanya benar. Dengan itu, maka tiada lain keculli
keka{}zrn ini, dan jangan tcrlerlu cepal mengkafirkan seseolang.
Hindziri ss:pefli apa yang pernah dilakukan oleh kebanyakan
ro6) Bandingkan dengan Todriib or-Roowi, hlm. 216 dan Loqth ad-Duror Hosyiyoh Nuzhot on Norlrrtt,
hlm. 89-9o.
ro5) Todriib ar-Rawi, hlm. u:t. ro7) Ulum olHodits, hlm. to3-to4.

74 E
menerima hadisnya yang tidak munkar apabila hadis tersebut sebagiannya menyalahi tradisi sebelumnya dengan n tc t t gt' t t: t k i t t t

tidak memperkuat bidahnya." bayaran atas mtuicl-muridnya lantaran mengajat'kitlt ltirlis.


Al-Hafizh Ibnu Hajar memperkuat pendapat al-Jauzijani'
Sehubungan clengan hal itu beliau berkata, "Perllyataan al- Hal ini memengarLrhi sikap pata ulama dan kritikus trltlis.
Jauzijani dapat dibr:narkan. Karena alasan penolakan hadis Mereka mencela dan nrenolak riwayat para periwavat y:tttg
riwayat aldi biclah adalah apabila hadis yalg dirirvayatkan itu minta upah seperli ini. Alasannya adalah apa yang dilaktrkiut
sesuai clengan mazhabnya, kendzrtipun ia sendiri bukan ahli itu merusak nturu'ah dan dikhawatirkan akan terperosok ke
bidah yang menyebarkan bidahnya."l08) lurang kedustaan demi menarik simpati.
para imam hadis sepakat akan validitas kitab shahihain, Akzrn tetapi sebagian penghatal hadis yang tsiqal, lantatan
padahal kedua kitab tersebut banyak tnernuat hadis-hadis ahli kondisi hidupnva vang lemah maka untuk pedwayatan hadis
bidah yang tidak menyebarkan biderhnya. lni adalah suatu bukti mereka mengambil upah. Katcna mereka telah menjadi tempat
yang paling kuat untuk memperkuat pc'r-rdapat di ata^s. Adarpqn tuiuan para pengembara hadis sehingga selumh waktu mereka
riwayat ahli bidah vang menvebarkan biclahnvzr yang juga tersita semata-mata untuk mengajarkannya. Dan ini mengakibatkan
terdapat dalam Shahihafu, sebenanryar tidak m€:Illsak kaidah ini mercka terhalangi nalkah untuk keluarganya. Kepada mereka
dan ticlak pula merusak citra kedtra kitlb tcrsebut.l0e) Mengingat para ulama memaafkannya setelah mengetahui kejujuran dan
iumlah riwayat seumpama itu bilangannva sangat seclikit. I{al kredibilitasnya. Contoh Abu Nu'aini al-Fadhl bin Dukkain dan
ini dibuktikan oleh hasil penelitian al-Hafizh Ibnu Hajar.ll0) Abdul Az.iz al-Makki. Mereka adalah guru al-Bukhari. Abu
Sebagian dari mer"eka telah tcrpcnulti kriteria kejujuran sehingga Nu'aim berkata, "Mercka mencelaku katcna aku minta upah dari
seandainya mereka dijungkalkan dari langit, maka itu lebih periwayatan hadis, padahal di rurnahktt ada 13 ^liu'a dan tidak
r-ingan daripada krerbohong atas Rasulullah saw. Oleh karena itu, ada selmtong roti pun di sana."ll3) Di lain pihak kebanyakan,
bilangan periwayat ini dikccr,ralikan clari kaidah di atas. Hal ini muhadditsin masih memegang tradisi para pendahulu mereka,
tidak mudah diketahui kectrerli oleh para imam yang sezaman yerkni tidak mau menetima upah dari periwayatan hadis. Para
atau yang mendekati zaman itu. Pengecualian seumpama ini ulamar mengemukakan sejurnlah contoh untuk itu.
sama halnya dengan kaiclah hukum yang mengatakan bahu'a Ja'far bir-r Yahya al-Barrnaki berkata, "Kanti tidak melihat
sesuatu yang jarang tidak memiliki kekuatan hukum.lll) seorang qurca' yang seperti Yahya bin Ytrnus; aku tawarkan
7) Perawi yang minta upah. Tradisi para sahabat dan tabiin kepadanla seratus ribu. Namun ia berkata, 'Tidak, demi Allah,
dalam periwayatan hadis tidaklah berlatarbelakangkan faktor jangan sampai para ulama berkata bahrvzr aku menjual Sunah."
ekonomi, melainkan mengharap ganjaran dari Allah Swt' Para pencari haclis menghadiahkan sesuatu kepada al-Auza'i.
semata-mata sehingga terkenal ungkapan mereka, "Ajarkanlah Setelah mereka ber-kurnpul, berkatalah al-Auza'i, "Kalian pilih,
dengan cuma-cuma sebagaimana engkau diajari dengan cuma- apakah aku tetima hadiah kalian dan tidak kuriwayatkan hadis
cuma."ll2) Kemudian datang generasi setelah mereka yang lagi, atau aku tolak hadiah kalian dan aku riwayatkan hadis
kepada kalian." Mei"eka memilih yang kedua dan meminta bcliarr
meriwayatkan l-radis kepada mereka.
ro8) Syorh an-Nukhbah naskah loqth ad'Durar, hlm. 9t.
ro9) Lihat Todriib ar-Raawi, hlm. zt7-2t8. Abu al-Fath al-Karukhi, seorang periwayat Janri' al-Tuttrrtul:.i,
fio) Lebih terperinci lihat Hddy as-Saari,21178-179.
rrr) Bandingkan pendapat kami ini dengan pendapat ahmad Syakir dalam AlBoo'its alHatsiits, menclerita sakit. Lalu sebagian orzrng yang menghadiri rrrlit'lis
hlm. roo-tot.
rrz) AlKifoyoh, h1m.151,154.
t13) Tohdzib at-tahdzib, 8:275.

'7G
taklimnya mengirim sedikit emas. Abu al-Fath menolak pernberian perlu dicatat bahwa rawi segrerti itu akan clapat clirt.r.inrir
itu semata-mata karena khawatir adanya hubungan antara hadiah apabila tindakannya dilakukan jelas bukan karcna kuarrgkulurrr
itu dengan hadis yang diterima darinya. la berkata, "Setelah atau sejenisnya.
usia tujuh puluh tahun dan hanrJrir arjal, apakah aku akan 5) Tidak dapat diterima riwayat or?ng yang tidak hati-lurri
mengambil sesuatu karena meriwayatkan hadis Rasulullah?" Ia terhadap naskah yang darinya ia meriwayatkan hadis rlar i
menolak pemberian itu padahal ia membutuhkannla.lla) suatu kitab sumber. Seperti meriwayatkan dari sumber yang
tidak benar, berupa kitab atau tulisan yang tidak sebancling
b. Akibat Cacatnya Ke4habith-an dengan sumber-sumber yang didengar atau vang didapat
1) Tidak dapat diterima riwayat haclis orang yang dikenal dari para penlusun hadis dengan sanad yang sahih.lt-s)
menerima talqin dalam hadis. Ar:ri tttlqirt adalah ditunjukkan
kepada seorang perarvi hadis .yarng l>ukan riwayatnva, lalu
c. Kelonggaran ulama Mtta'akhhirin dalam Menerapkan Syarat-
Syarat Rawi
ditanyakan kepadanya "Apakah hadis ini acl:rlah tiwayatmu?"
Para muhadditsin menerapkan syarat-syarat rawi dengan
Lalu ia mengiyakannya tanpa dapat rncnrbcdakannya. Rawi
penuh disiplin dan teliti. Pembicaraan mereka tentang karakteristik
yang demikian adalah rawi yang lalai clan tidak memenuhi
para nawi telah mencakup selumh aspeknya demi ketelitian
syarat tattaqquzh (cepat tanggap). Olch karena itu, hadisnya
terhadap keselamatan hadis dan untuk mengetahui kredibilitas
tidak dapat diterima. periwayatannya. Hal ini berjalan hingga datang masa penulisan
2) Tidak dapat diterima hardis riwayat orang yang banyak hadis, sampai kemudian dibukukan dalam berbagai ntushannaf',
merirvayatkan hadis syadz - yar)g :rsing dan meragukan - rrtt.tsnad, lanti', ntlt'jant, clan juz'. Kitab-kitab ini cliriwayatkan
dan hadis munkar yang menyalahi rirvayat orang lain yang dari para penulisnya dengan sanad yang sahih seperli layaknya
leblh tsiqal. Syu'bah berkata, "Ticlak datang kepadamu hadis periwayaterr sebuah hadis. Hingga kemudian kitab-kitab tercebut
syadz kecuali clari rawi .yarng syadz. Alasannya adalah bahwa diperbanyak naskahnya, dan tersebarlah ke berbagai penjuru
kejadian yang demikian menunjukkan lemahnya daya hafal secara mutawatir. Sejak saat itu periwayatan hadis dalam bentuk
rawi yang bersangkutan. naskah-naskah salinan yang diriwayatkan dengan sanad yang
3) Tidak dapat diterima hadis r-iwayat orang yang dikenal sering sampai kepada pala penyusunnya mulai diakui. Dan kitab-kitab
lupa dalam meriwayatkan hadis apabila yang diriwayatkannya seumpama itu berkedudukan sebagai rawi sehingga para ulama
tidak bersumber dari bahan tertulis yang dapat dipercaya; mulai sedikit longgar dalam menerapkan sebagian syarat rawi.
Akhimya, para ulama menyederhanakannya asalkan sesuai dengan
karena banyaknya lupa menunjukkan lemahnya daya hafal.
kriteria dasar, yakni rawi tersebut adalah seorang yang adil,
Dengan begitu, rawi vang demikian tidak sen-rpurna ke-
berhatihati dalam riwayat, dan teliti dalam penulisan kitabnya.
dlnbith-annya.
4) Diriwayatkan bahwa Ibnu al-Mubarak, Ahmad bin Hanbal, lmam Ibnu al-shalah menjelaskan hal ini sebagai berikut:ll6)
al-Humaidi, dan yang lain berkata, "Barang siapa salah dalam
"Umat Islam dewasa ini tidak lagi memperhatikan seluruh
meriwayatkan suatu hadis dan telah dijelaskan kepadanya kriteria rawi hadis vang telah kami jelaskan, sehingga merek;r
akan kesalahannya, tetapi ia tidak memperbaiki dan tetap tidak terikat dengannya dalam menerima riwayat. Hal ini ter-iadi
medwayatkan hadis tercebut dengan cara yang sama, maka karena semakin sulit terpenuhinya laiteria itu seperti pada masa-
gugurlah riwayatnya dan tidak dapat dinukil." Akan tetapi,
rr5) Lihat 'Ulum al-Hadits karya lbnu Shalah, hlm. ro5,ro6 Dan di sini telah kami perin<i rlur
kami beri alasan seperlunya.
t14) Foth alMughiits, hlm. 149-153. rr6) Ulum alHadits, hlm. ro8 ro9.

'ra Di
jath. Maka terhadap mereka bellaku kaiclah al-iurlt 1'tt ttt-tttllil
masa sebelumnva." Duduk persoalannya telah kami jelaskan pada
sesuai dengan maftabat nusing-masing, seperti yzrng aklrtt kirtlti
awal kitab kami117), yakni bahwa -y.'ang meniadi titik perhatian
.ielaskan kemudiern.
pada akhirnya berpindah kepada pelestarian kekhususan sanad
Kelompok kedua adalah rawi yang tidak diketalrui silirt-
bagi umat lslam dan menghindari telputusnya untaian sanad.
siflatnya. Mereka disebut sebargai rawi-rawi vang nutihul.
Maka hendaklah dipertimbangkan sebagian syarat di atas
Berdasarkan tingkat ke-nruihttl-annya, mereka terbagi kepada
yang sesuai dengan titik per-hatian dan tujuan tersebut. Dalam
menilai keahlian rawi cukuplah dengan kriteria bahwa ia adalah
tiga kelompok, yaitu: (l) lvkihul al-'ain, vaitu rawi yang salrla
sekali tidak diketahui identitasnva, (2) Maihul alJml, -vaitu rawi
seor^ang muslim, balig, berakal, serta tidak terzrng-terangan dalam
yang sama sekali tidak diketahui karakteristiknya, baik lahiriah
kefasikan dan tidak jelas kelemahan d;"rva hafalnya. Dalam
mauplrn batiniah; (3) Mastur, yaitu rawi yang tidak diketahui
menilai ke-dlrubitlt-an cukuplah dcngan standar bahr.va dalra
karakteristik batiniahnva, sedangkan lahiriahnya rnenunjukkan
tangkap indra pendengarannya sesuai dcngan tulisan hardis yang
bahwa ia adalah rawi yang adil.
beruangkutan, tanpa diragrrkan, dan sunrbcl'yang dipakai sesuai
dengan sumber yang dipakai guntnya. Demikianlah, para muhadditsin membagi rarvirawi mailrul itu
menjadi tiga tingkatan, sebagaimana yang mereka jelaskan dalam
Alasannya adalah karena hadis-haclis yang ielas sahihnya dan
kitab-kirab 'Ulum al-Hadits. Al-Hafizh Ibnu Hajar membagi rawi-
tidak jelas sahih dhaifnya telah clibtrktrkzrn dalam kitab-kitab
jand' yang disusun oleh para imalr"r lradis. Dan tidak mungkin rawi nruihul itu menjadi dua tingkatan, sebagaimana dijelaskan
ada suatu hadis yang lepas dari pcntrlisan mereka. Sebzrb Allah
dalam kitabnya, Nukhbat al-Fikar dan syarahnya, yakni: (1)
Maihul al-'abt, yaitu rawi yang disebut namanva (dalam sanad)
telah menjamin pemeliharaannl':r.
tetapi hadis-fuadisnya hanya diriwayatkan oleh satu orang; (2)
Al-Baihaqi berkata bahwzr b:u'ang siapa datang membawa Maihtrl al-hal aLatt nrustttr, yaitu rau,i nnihtzl yang hadis-hadisnya
hadis Srang tidak terdapat dalanr selumh kitab dan naskah diriwayatkan oleh dua orang atau lebih, tetapi tidak seorang pun
mereka maka ia tidak dalrat diterima. Barang siapa datang clari murid-muridnya itu menilainya sebagai orang yang tsiqat'
membawa haclis -rang telah dikenzrl rnet'eka, dan bukan ia sendiri
Pembagian yang terzrkhir inilah yang kami pilih, dan berikut
yang merir,vayatkannya, maka hadisnya dapat dipakai huiah
lantaran wujudnya riwayat ()rang lzrin juga. Mengingat maksud
kami jelaskan satu per satu.
pedwayatan dengan mendcngar-kan tradis tersebrtt adalah agar
Maihul al-'Nn
hadis tersebut sif'atnya berantai dengan lafal l*b atau (fi33
Al-Khathib mendefinisikan ntaihtrl al-'ain sebagai belikut, "Rawi
sehingga kemuliaan yang dikhususkan bagi umat Islam tetap
maihil menunlt para atrli hadis adalah setiap rawi yang tidak
terpelihara demi keagungan Nabi kita, Muhammad Setw.
dikenal sebagai pencari haclis dan pam ulama tidak mengenal
dirinya. Demikian pula rawi yang hadis-hadislya tidak dikenal
d. Klasifikasi para Rau,i Menurut Popularitasnya kecuali melalui seorang muridnya."
Dari segi popularitasnya, para rerwi hadis dibagi menjadi Jadt, Maihul al-'ain adalah ravu'i yang hadis-hadisnya hanvet
dtra kelompok. Kelompok perlama adalah pat'a t'ar,r,i yang diriwayatkan oleh satu orang rawi. Cnntohnya adalah 'Anrr
diketahui sifat-sifbtnya. Mereka terbagi nrenjadi dtra kelompok Dzu Murrin dan Jabbar al-Tha'i. Hadis-hadis mereka lurnyrr
lagi, yaitu r"ar,vi yang dihukumi adil dan rawi vang dihukumi diriwayatkan oleh Abu Ishaq al-Siba'i.

rr7) Yakni kitab 't/,um olHadits, hlm.r3.

8r
Seorang rawi tetap dinilai sebagzri rawi yang maihul al-ain boleh jadi ia bukan periwaSzat vang adil, sehingga t'iw;tvitlttyit
sebelum ada sekurang-kurangnya dua orang rawi masyhur yang tidak dapat diterima sebelum jelas karakteristiknya.
merirvayatkan hadis darinya. Namun, ;rriwayatan keduar orang rarvi Hasil penelitian menunjukkan bahwa t'irvayat petawi vitltg
masyhur itu tidak mengangkatnya meniadi mwi yang ada, melainkan nlastur dan perawi lain yang mungkin adil atau ticlak aclil,
hanya meningkirtkan mafiabatnya'nreniadi rzrwi yang maihul al-hnl, tidak dapat dipastikan harus ditolak atau diterima sebelum .ielas
yaitu rawi yang tidak diketahui keadilannya, baik lahir maup-rn karakteris tiknya. I 20)

batin. Atau mengangkatnya menjadi rawi rtrushtr, yaitu ranvi yang Pendapat yaug dipilih oleh al-Hafizh ini tidak
banyak
diketahui keadilan lahiriahnya. Dengan l<ata Iain padanya tidak berbecla dengan pendapat iumhur yang kami sebutkan di atas.
terdapat gejala-gejala kefasikan, tetapi kcadaarn batiniahnya tidak Pada prinsipnya beliau rnenghendaki bahwa keadaan nmihtil
diketahui dengan pasti karena ihwal dirinva tidak dijelaskan oleh al-lnl aLau ntastttr bukanlah suatu iarh atau cacat bagi perawi
ulanra al-jafu wa alta'dil, meskipun sc,rr:urg.ll8) tersebut. Sikap ini menunjukkan keadilan dan kehati-hatiannva
Kedudukan rawi yang demikian mcntttrtt pendapat yang clalam memberikan penilaiat .l2ll
paling benar dan dipegangi oleh kebanvakan zrhli hadis adalah Alasan kami memilih pendapat vang mernbagi periwayat
bahwa hadisnv-a tidak dapat diterima, clan menurut pendapat mailuil menizrdi dua ini adalah bahwa pendapat ini lebih mudah
lain dapat diterima secara mutlak, tctapi pendapat kedua ini diterapkan. Karena pembagian yarrg menjadikannya tiga kekrmpok
tidak dapat dipegangi dan diikrrti. Selain kedua pendapat tersebut itu hanya bisa diterapkan oleh orang yang mellyaksikan kehidtrpan
masih ada lagi pendapat lain yang ticlak perlu disebut di sini. para periwayat saja, sebab hanya dengan kesempatan itulah
Meski demikian, hadis rawi ruailuil al-'ain menuntt pendapat seseor?ng dapat mengetahui keadilan yang lahir dan vang batin
vang paling sahih dapat diterir-na dengan catatan memenuhi dengan pengamatan \''ang kritis. Atau ia hanya dapzrt mengetahui
salah satu ketentuan yang ditetapkan al-Hafizh berikut. keadilan yang lahir" saja sehingga perirvayat yang belsapgkutan
1) Apabila rawi tersebut dinilai tsiqat oleh selain orang yang baginya adalah ntastur. Adapun yang dapat kita teliti dan amati
meriwayatkan hadis-hadisnya. Demikianlah pendapat yang trirrryalah kitab-kitab rijal yang ada. I{al ini rnen\,ulitkan kita
paling serhih. unluk dapat membedakan antara ntnilrul al-lnl dan mastur. Jadi,
2) Apabila ia dinilai bersih oleh perirvayat yang mer^iwayatkan kedua bagian majhul lang terakhir ini bagi kita adalah sama.
hadis darinya jika memang ia banyak untuk memberikan
penilaian, karena kedudtrkannya sebagai ulama al'iarh wtt
atta'dil. Jika demikian, maka hadisnya dapat diterima.lle)

Maihrul ql-Haal atau Mastuur


Al-Hafi zh menjelaskan hukumnya sebagai berikut, "Sekelompok
ulama menerima riwayatnya tanpa batzr-s, yakni tanpa peflimbangan
masa kehidupannya. Akan tetapi, jumhur menolaknya, sebab rzo) Syarh-Syarh afNukhbah, t55.
rzr) lni tidak berbeda dengan pendapat yang dikutip oleh al-sakhawi dan al-Hafizh bahw.r
keadaan yang demikian dapat menimbulkan kebencian dan menyebabkan turunnya laranllarr'
Karena hal ini sebanding dengan fadha'it al.a'mal yang sering mereka beri kelonl"garatr,
rr8) Tonqiih ol Anzhoor dan syarahnya Toudhiih olAfkoor, 2x92. Untuk lebih ielas lihat pula Fath sebagaimana yang kami ielaskan dalam pembahasan hadis dhaif, sebagaimana t('ldh k,ilrrl
olMughits, hlm. r35-r45. Lihat pula pembahasan alWohdon yang akan datang. singgung bahwa rawi mdstur itu adalah rawi yang tidak dikenal perannya terh,rtlap h.rrll'.
119) Syarh alNukhboh dan syarahnya karya Al-qari, 151-154 Hal ini akan dijelaskan lebih lanitrt di belakang.

R, &r
2 Abu Turab al-Nakhslubi ar-Zahid berkata kcpacr.
Arrrrirtr
Al-Jarh Wa al-Ta,dit l>i, f{anbal, "ya syaikh, jangan menggibah po.u ,Iu,.,-,a!"
trrrrrrr
Ahrnad menjarwab, "celaka kamu" Ini acralah
nasihat. Iri r,rkirrr
G,il#t et,a'o,Esr
* +ilr * ?J, Sibah."tzs;

Jorh menurut muhadditsin


;STjrlg,ql$J"* Abu Bakar bin Khalrad berkata kepada yah.ya
engkau tidak khawatir kalau orang_orang yang
bin Sairr, ,,Ap:rkah
kautinggalkan
hingga mengangkat atau
adarah. menunjukkan
sifat-sifat cera rawi hadi.snva itu nrenjadi musuhmu cli hadapan
se-
r"n..."ir,ur,raiilr, r"r'i"_aizbitn-annya.,rr1 AJiah nanri?,,
Yahya menjawab, "sungguh saya lebih senang
mereka me.jadi
rnusuhku daripada vang nrenjacri nrus,hku acrarah
&5,rttnr/g$.N'e$4hi Sar'v' di manar trcliau berkata, 'Mengapa engkau
Rasuruilzrh
tidak tumpas
kedlstaan dari haclisft11?,,,126;
ro'dadatah[*?,,[:l,=l,i'll,jHJ,#ff seandainva para t.koh kritikus rar.vi it, tidak
i"{#;r,#, segala pcrhatianrrya daram masarah ini
mencurahkan
dengan me-neriti keadiran
Ilmu ol-iarh u,u ctl_ta,dil aclalalr ,,lirrrb:rrrearr,, para rarvi, rnenguji hatalan dzrn kekuatan ingatann_ya,
hingga
hadis. Rau'i vang ,.berat,, bagi para rau,i untuk itu ntert'ka tempuh rihkh vang panjang, menangggLrng
,irnlrr,,rg,,,,rrt,a, clirq1rll
rir,t,ayaln"va; dan kesulitan lang besiu', mengingatkan nrasyarakat
"[J,?,,,i,11],,,, rimbanganr]r:r .tir,,tak r.iw,avarnva. untuk berhati-hati
i,il uo
Dengan terhadarp para rarvi pendusta
1,ang lemah dan kacatr hafalzrnnya,
seandainya bukan usaha mereka, niscaya
h a cri s,vr r, n u, ro
tidak dapat cliterima haclisny:r.
#lfi :1:;i.,lil,illil;,,.",
1_:,1 l::1",1;f{::
akan menjacli kacau_
balaulah ,rusan Islam, ()rang-orang z.incrik akan
berk,asa, dan
oleh karcna ilurah, para uru,,r para Dajal akan lrcrmunculan.lzT)
ini clerrgan perruh perharian 'arri.s
nlL-mperhatikrn irnrtr
.r,,n ,-,-,.1,r..,rr-a'kan
a. Syatat Ulartm al-Jaflt u:a al_kidil
ur-rtuk menguasainla. Merek:r segara pikir-annyer seorang,larma ul-jarh wa ur"-'ta'tril harr.rs menrenuhi
prrrr l*i.iniak kriteria_
kare.na kel,rluhan ,,on*"rJ" kritcria vang nrenracrikan.ya objekti{' cralarn upaya
".rroitasny:r, menguak
Hffi, fiajiba.nva ,.,.r,a"rrL ot o,, karakteristik para perirvavat. S-yar;rt-syarat,.ya yakni
se'agai
sebagi., uranu ta.sa*,rrr r^*r1,rvit beriktrt.
-.ts*i kcpacr;r Abdurah bin l) Berilmu, bertakna, *t(Irct,, clan jujr.rr. Karena apabila
Mtrbarak,'Apakeih cngkau ar_
tr",.t,,,u l-,rh _"rrggunji ia
ng orang lai n?,, ticlak memiliki sifat-sifat ini, maka bagainrarra ia
Abclullah rneniarvab, "Diarrrr.hl dapat
Kararr ticrak ,emikian kih menghrkumi .rang lain dengan ar-Jar|t wa At-ttt,crir
basair,,r,ru .o,, mengcrahtri y*ang
:'j,]-_fffi,,I,:a,.,r'kan kebenaran senantiaser menrbutuhkan keadilannya.
Al-FIalizlr berkata,l2s) "sevogianya cLl-jarh u,a ctl-ta,tlil
titlt*
diterima kecuari dari orang vang adir cran kuat ingatann.va,
vak,i orang yelng manlpu menl$ngkapkan hacris iran krr.t
rzz) qis)n u Ruww.)t-frf*-Ar.
123) tbid. rzl) Al-Ktfayah, hlm. 45; At.Tadrib, hlm.
5zo.
"' oshshahihoi,,,
(t4o yubahu
rz6)
tll).
Al-Kifayoh hlm. 44; At:Tudrib, .,2o.
Ientang disyariatkannya ar-jarh wa at-ta'dir dan pembahasan
iff,iii",,li:T,il:";,f';i{,i;'l;)i,'1;iffi,o1n,dh
hlm. 9 rra"i ii loiria, h1n. 52o. lrya Al'Kunah'i dengan c.rtata,
minat
kakirya,
alTurmudzi wa ol-Muwosonoh Baina Jomi,ilti un
serengkapnya rihat kit.rr)
ashshahihoin, hlm. :35_:37.
(r/ hlxr,,
rz8) Syarh an-Nukhbah, him >y; Ar-Raf'u wa at.fdkmii, .16_18.
ingatannya sc:hingga menjaclikannya berhati_hati
dan ingat c. Tata Tertib Ulanm al-larh wa at-Ta'dil
dengan tepat terhadap hadis yang ia ucapkan.,, Ada be-berapa poin tata tertib 5rang per"lu diperhatikittt olt'lt
2) Ia mengetahui sebab-sebab ar-jarh r'a ulama al-jarh wa al-ta'dil. Di antaranya yang terpenting aclalalr
al-ta'crir. Ar-Hafizh
Ibntr Hajar menjelaskan dalam Slurh al_Ntkhbah, ,,Tazki:lah sebagai berikut.
(pernbersihan terhadap diri'orang lain)
dapat diterima apabila l) Bersikap objektif dalam tazkivah, sehingga ia ticlak
dilakukan oleh orang yang mengetahui sebab_sebabnya, meninggikan seorang rawi dari martabat yang sebenalxya at.ltl
bukan dari orang vang tidak mengetahuinya, agar merendahkannya sebagaimana yang terjadi bagi kebanvakan
ia tidak
membe'dkantazkiyah hanya clengan apa yang kelihatan manusia dewasa ini.
olehnya
dengan sepintas tanpa mendalami clan memeriksanya.,, 2) Tidak boleh iarh melebihi kebutuhan, karena iarh ittr
3) Iamengetahui penggllnaan kalimat-kalimat bahasa
Arab, disyariatkan lantaran dat'ut'at; sementara darttrat itu ada
sehingga suatu laf'az yang digtrnakan tidak batasnya.
dipakai untuk
selain maknanS.a, atau tnen-jailt dengan lafaz yang 3) Tidak boleh hanya mengutip iarh saia sehtrbungan dengatr
tidak
sesuai untuk men-jar"h. orang yang dinilai iarh oleh sebagian kritikus tetapi dinilari
adil olelr setragian lainnya, karena sikap yang demikian
b. Beberapa Hal .vang Tidak Disvarutkan bagi urnrna al-Jarrt u,a berarti telah merampas hak rawi vang bersangkutan dan
al-Ta'dil. para muhadditsin mencela sikap vang demikian.
l) dan 2) Tidak disyaratkan bagi ulama al_jarh u,a al_ta,dil 4) Tidak boleh jarh terhadap rawi yang tidak perlu di-iarh,
hams lakiJaki dern merdeka. yang penting daram karena hukumn.ya disyariatkan lantatan daruat. Maka dalan-r
nrelakukan
tazkivah dan iarh, orang tercebut hendaklah olang yang kondisi tidak ada daturatrtya, iarh Lidak dapat dilaksanakan.
aclil,
Iaki-laki maupun perempuan, ()rang merdeka atau
hamba.l2e) Parar ulama mencela perbuatan yang berlebihan dan
3) suatu pendapat menyatakan bahrva tidak melarang keras serta memperingatkan bahwa perbuatan
dapat diterirna
al-jarh v'a al-tal{i/ kecuali dengan pernyataan dua orang, itu adalah suatu kesalahan. Akan tetapi, savangnva hal itu
seperli dalam kasus kesaksian lainnya. tidak menrberi faedah pada sebagian orang yang merasa
Namun kebanyakan-ulama mengarrggap cukup penilaian
seorang
berlebihan dalam berilmu denasa ini. Mercka beranggapan
ulamir dalam al-jarh w'a ar-tn'dir apabila ia memen,hi bahwa menjatuhkan lawan dengan mencela dan menuduh
syaral
sebagai ulama al-jafu r.ta al-tu,di1, sebagaimana adalah tanda kesernpurtaan pengetahuan dan pemahaman
diriwal,atkan
oleh al-Amidi dan Ibnu al-llaiib sert:r vang lainnya.t3o) mereka, sehingga terciptalah tradisi yang jelek, ketika mereka
Ibnu
ash-shalah berkata,l3l) .,Itu adalah pendapat yang berdiskusi dengan salah seorang vang alirn derlam sllatu
benar.
vang dipilih oleh al-Khathib dan lainnya, kar.ena dalarrr disiplin ilmu terlentu ntaka mereka akan betusetha mencel:t
hal diteri,'ranva suatu hacris tidak disyaratkan berbilang,ya perbuatan-perbuatan pribadinya, mencari-cari kesalahannya,
perirvavat. oleh karena it,, craram pe,ilaian menyertakan ribuan kedustaan kepada satu keju.iuran,
iarh atattodil.,yo mengemukakan kata-kata c-elaan kepadanva de'ngan czlril
rau'i tidak disyaratkan hanrs oleh sejumlah orang. Lain
halnya dengan hukum .syalruclalt, atau kesaksian.,, membuat para pengikutnya tercengang. Tujuannya semati.t-
mata ingin membungkam lawannya dengan cala mencclcil
rt9) Demikian dijelaskan oreh ar-rraqi daram syorah Arfiyoh-nya,::5;
seperti itu sehingga menladikan forum diskusi sebagai lirtrttrt
lihat pura alRof,u wa ar_Takmir, ll
hlm. 5.'. caci-maki, mencari-cari kesalahan orung dan permusrtlrlttt. I )
1lo) A4khkoam fi LJshuur ot-Ahkaam karya Ar-Amidi,
t:t,5; Mukhtashor fi ushutar,Fiqih karya rbn
al-Hajib, .z:64; Syarh Muslim ats"lsuihut, t:r5o.
r:'r) Ulum olHadits, hlm. 98-99. rlz) Dikutip dari Ar-Rof'u wa ot-Takmi bab Adab alJorh, hlm. 47'5t

a,
Cukuplah bagi kita dalarn menilai orang seumpama ini yang berkatzr "ghair nttu'dhitl'itt'1-"Bah11'a Ahn"rad bi r r Sl'r r l r:r ilr

adalah sabda Rastrlr-rllah Saw.: adalah orang yang tidak diterima." Berkata lbnrr llaiirr,
"Tidak seorang pun menerima penilaian ini, iustru al-Aztli
W;*,6U;:rF#'&#k sendirilah vang ghair mat'dhi-vtin."136)
Setiap Muslim bagi Muslim yang lain adalah haram darahnya, hartanya, b) Orang yang menrlai iath tcrmasuk di antara orang Y:tng
dan harga dirinYa.l3l) sangat nrernpersulit dzrn memperberat. Mengingat ada seiunllah
ulanra al-jarh u,a al-ta'dil yang rremperberart perkataan irli.
Bahkan dinyatakan bahrva beliau bersabda: Mereka nen-iarh pam perirvayat hanya karena kecarcatatr
7;*6r$13ttryi,;(u \li&n*{ yang sangat sedikit. Orang seperti ini penilaian tsiqat-nya
dapat diterima, sementaril penilaian iarh-nva tidak dapat
,A,p diterin-ra begitr-r saja, tnelainkan apabila zrcla penilaian serupa
Orang mukmin itu bukanlah tukang mencela, pengutuk, pelaku yang
dari or:ang lain yang obiektif dan diperhitungkan. I)i antara
keii, dan yang kotor ucapannya.lla)
mercka adalah Abu Hatirn, al-Nasa'i, Ibnu Ma'in, Ibnu al-
d. Syarat Ditednrurna al-Jarh v'cL al-Ta'dil. Qaththan, Yahya al-Qaththan, dan Ibnu Hibban. Mereka
Syarat pertamer, al-jath w'a al-tddil diucapkan oleh ulama yang dikenal sebagai orang yang berlebihan dan terlalu keras
telah memcnuhi segala syarat sebagai ulama al-iath vt,a al-ta'dil. dalam men-icu'lr. Maka hendaklah setiap peneliti bersikap
hati-trati dan berpikir kritis terhadap rawi vang hanva dinilai
Al-t.aknarvi men ielaskan dalanr kital>'al- Iiltf' u v'u al-Takn iil,t 31)
jarh oleh meteka. Dernikian penielasan al-Laknart'i.
"Wajib bagimu untuk tidak tergesa-gesa menghukumi iarh terhardap
seor?ng rarvi semata-mata karena ada pcnilaian sebagian ahli al Al-Dz-ahabi menielaskanl3T) sehr-rllttngan dengan biografi
jarh wa ut-tciclil, melainkan engkau hzur-ts rneneliti kebenetrannya Muhammad bin al-F-adhl al-sudusi 'At'irn, gluu al-Bukhari, setelah
karcna masalah ini amat penting dzrn banyak kenclalanya. Anda ia n-rengutip penilaia-n al-Daraqtrthni yang rnenlsiqat-kannya, "lt-ti
tidak berlrirk menerima penilaian selutr:h orang yang wrcn-iath adalah pendapat seorarlg haliz vang hidup u,:rktu itr-r, dan tidak
terhadap mrvi yar4; mana pun. Karena sering kali didapati suatu ada olang setelah an-Netsai yang scnrisal clia." Laltr bagaimana
lml ,vang menyebabkan invaliditas suatu iarh)' Hal seperti ini kedudukan per-rdapat ini terhadap pendapat lbntt Hibban al-
banvak sekali bcntuknya dan diketalrtri oleh mereka yang banyak Hasysyaf 1'ang bcrkata seenaknva tenterng 'Ariln. Katanya, "Ia
menelaah kitab-kitab syadat, vaittr sebagai berikut. mengalerrni kekacauan hafalarn clan kegltncungan .iirva rnenjelang
a) Orang yang menilai jarh itu sendiri kadangkala ot"ang yang akhir hayatnya, sehingga ia tidak menvaclari apa vang izr
katzrkan. Karenanya di clalam hadisnya banvak terdapat hal-hal
di-jarlt. Dengern clernikian, penilaian al-jarh v,a al ta'dil-nya
tidak boleh diterima begitu saja selama tidak clidapati varrg rnLrnkar. Maka dari itu, kita n'ajib berpzrling dar:i hadis
yang diriwayzrtkan nleh pzua ulama ntuta'akhl<hi.rin dadnya. Dan
penilaian yang sama deri orzrng lerin.
apabila hadis-hadisnya tidak diketahui melalui siarpa dirilvavatkitrr
Ibnu Hajar menjelaskan sehubttngan dengan biografi Ahrnad
maka selunthnya harus ditinggalkan datr tidak dapat dipakai
bin Sr.r-rbaib setelah rnengutip penilaiaur al-Azldi mengenainya
hujah satu pun?" Selanjutnva al-Dzahabi ber*ata, "Sebenell'll\'1r
lbnu Hibtran tidak mzrrnpu rnenunjuk satu hadis rntttrkitt' tlitli
rll) Shohih Muslim kitab AI-Birr, 8:rt. 'Arim, maka bagtrimana bisa ia menudtth delnikizrn'"
rl+) Diriwayatkan oleh At-Turmudzi dalam kitab Al-Birr wo ash'Shiloh, 4:35o, dan ia berkata
bahwa hadis ini hasan gharib. Hadis yang semakna sangat banyak.
rlS) tlab ollqaztt, r9:rr5 rz dengarr sedikit ringkas. 96) Tahdzib at"Tahdzib, 1i36.
tll) Miizaon all'tidaal, 4:8.

88
Syarar kedua, jarh tidak dapat
diter-ima kecuari di.feraskan
sebab-sebabrva' Adapu, ta'dir ditanya tentang hadis Sfurltih al-Mani ia menjawab, "Apa varrg
ticr-ak dis.varatkan harr-rs diserlai
penjelasan sebab;sebabnya. pendapat akan kaulakukan terhadap Shalih? Banyak yang menco'it:rkarr
ini dipc,gang oleh .iumhur bahrva pacla suatu ketika ia berada di hadapan Hammarl birr
ulama' Ibntr ar-Shalah membahas p.raopul ini dan ticrark
membahas pendapat_pendapat Salamah, lalu membuang ingusnya ke Harnmad."
^anya yang lain.
Ibnu al-Shalah ber*ata,l38) ,,Menunrt
penclapzrt .vang benar
dan m:m1'hur, ta'(r, dapat diterima tanpa
me-njeraskan seb:rb_
sebabn.va' Ini karena sebab-sebabnya Problematik al-Jarh wa at-Ta'dil dalam
sangat banyak, dan unt.k
men'yebutkannya seorang pen+a'crir Kitab-Kitab Rijol
ha..r, b.,*ata seperti rawi
F-ulan itu tidak nrerakukan
har ini, tiaak meranggar pc,raturan Sehubungan dengan keterangan di atas, Ibnu al'Shalah
bahkan melakukan itu dan itu, ini,
sehingga ia terpaksa membir.ng menyebutkan suatu problem yang tidak boleh tidak harus
semua hal vang menvebabkan
kefasikan apabila dikerl.akan atatr diselesaikan oleh setiap orang yang mendalami hadis. Adalah
ditinggalkan. [{al ini adalah suatu
hal yang o.,_,ot b",rt. Adapun kitab-kitab al-iarh u,a al-ta'dil yang disusun oleh para imam
iarh tidak bisa diterima kecuari di.feraska, sebab-sebabnva. sangat .iarang menielaskan sebab-sebab iarh. Mereka sekadar
kerena dalam menentukan sebe,b-sebab Ini
iarh setiap ,*g berbeda menyatakan cukup "F'ulanun dha'ifltn, ftilttrtun laisa bisyai'itt".
dengan lainn-ya, sehingga seseorang
bisa di,ira i jarh menurut dan sebagainya, sehingga syarat harus dijelaskannya sebab setiap
perse'psinya, senlentara pada
hakikatnya ticlak demikian. OIeh iarh terubaikan. Hal ini mengakibatkan keterangan-keterangan
karcrna itu, jarh harus dijeraskan seperti itu yang ada dalam kitab-kitab iarh tidak dapat dipakai
sebabnva, ugu. ar;t d,ihat
apakah benar iarh-nya atau tid.k. dan menutup pintu iarh lebih banyak.
tlar ini terah .ielas ditetapkan
da.larrn liqh dan usrur-nya.'Demikian
ketemngan Ibnu al-shararh. Problem ini telah dijawab oleh Imam Abu Amr bin al-Shalah
Al-Khathib al-Hafizh men.yebutkanl3e) sendiri dengan jawaban yang bagus dan memuaskan para ulama.
bahwa pendapert ini
adalah pe,dapat pa.a imam yang Beliau berkata,lal) 'Jawabnya adalah bahwa yang demikian itu
harfiz clan kritikus h;rdis,
seperti al-Br-rkhari dan Muslim. meskipun tidak kita pegang dalam upaya menetapkan jarh rJan
Al-Khathib telah rnenulis suatu menghukuminya, tetapi itu berguna untuk menyatakan sikap
bab tentang beberapa haclis para
rawi vang dijelaskan sebab-sebab jarh-nya tau,aqquf (berdiam diri) dan menedma riwayat hadis orang
da, ada di antaranva yang mengatakan seperti itu. Dasarnya adalah yang demikian
-1ang sebenarr)'a btftan sebarb i arh.t +o', I)i antaranya
clirirvayatkan itu menjadikan kita meragukannya dengan keraguarr yang kuat
barhrva Slubah dita,va, "Mengapa
engkau r,eninggarkan hacris
si Fulan?" la menjawab, ,,Sebab sava sehingga hadisnya wajib didiamkan."
melihatnla melornpat ke
:.rtits kuda nrembawa beban Kemudian rawi yang tidak kita ragukan lagi setelah kita
rang berat, rnaka saya meninggalkan
h,clisnya." contoh lain dirirvayott teliti karakteristiknya yang menunjukkan bahwa ia adalah tsiqat
u, bahwa M,slim bin Ibrahim
maka hadisnya kita terima dan tidak lagi kita dianrkan. Sep-r1i
para periwayat y'ang dipakai huiah oleh kedua penyusun kitab
rl8) 'Ulum al,Hadits, hlrn. Shahihain dan lainnya sementara imam yang lain men-jarh-nytr
96.
t3g) Dalarn kitab Al-Kifryah, hlm. ro8
r4o) Dalam or'Ktrayoh; hrm. rro. Syarat
ini disyaratkan oreh rbnu.ar-sharah
secara Dan ar-lrafizh mensyaratkannya
rrntuk pengamaran
untuk menJahurukan lbrh
'rutrak.
dengan t,:r'dil. Sefanjutnya lihat lirrir al*i"ii"ngrn
t
Syorh qn'aOrr"r, nt^.,1r. "p.f,ir.
t4t) Ulum alHodits, hlm. 98, Lihat Syorh alAlfiyoh, z: t'r-t4; dan kitab lain.

m
lang men- ta'dil itu lebih banyak'
tni karena orelllg \lllur' trr('lr
dengan cara denrikian. Renungkanlah keterangan ini karena ia
m,clilhanyl}membelttakankar.akteristikvangtampaklrlrl'itt1lt,
merupakan jalan kcluar yang bagus.la2) memberitakan karakteristik r':tttg
setlangkan ol?ng yu"g *"t'-7urh
t{afalkanlah keterangan yang terarnat penting dalam bab orang vang men-tcidil'
ticlak tampak <lan samar bagi
iarh yang rumit ini. Dan Anda jangan tergesa-gesa taklid kepada Akan tetapi, kaidah ini ticlak menunjukkan
kemtrtlirkittt
orang vang tid:rk mengetahui hhdis dan ttshtil-nr*a clalam men- dapatkan kadang-kadang tnerckit
dhai{krn dan merendahkan hadis, senlata-mata karrcna pendapat lrarus clidaln'rluka n^ou in't'' Kita
jat"lt clalam banyak kesempatan. Dapartlah
varrg tidak diketahui dan jalh yang tidak dijelaskan. menclahtrlu Uun ro,rlij' ias
dengan svarat-svarut
kita katakan bahr^,a t ui.tul, ini terbatas
Syarat kc'tiga, dapat diterima iarh yang sederhana tanpa.
diielaskzur sebab.sebabnya bargr periu,ayat yang sama sekali tidak sebagai berikut'
serllla syarat-
ada yang men-ta'dil-n1ra. Demikianlah pendapat yang dipilitr oleh l.' Jailt harus dijelaskan dan harus memenuhi
al-Hafizh lbnu Hajar dalam S),arh al-Nukhbalt.la31 Ia berkata, sfaratnya, sebagaimana telah dijelaskan di depan'
atas orang yang di-
:'Apabilzr periwayat yang di-jarh ittr sama sekali ticlak ada yang 2, Orang Szang men- iarh titJak sentirnenmerviarh' Oleh karenat
d'alam
men-ta'dil-nva, nrakr baginva berlaku icn'h yarry sederhana tanpa iarlt atau "tfuf' mempersulit al-Nasa'i kepada Ahmad bin
diielaskrn sebat>sebabnya apabila hal itu diucapkan oleh smrang ittr, ticlak clapat cliterima 1'arlz
vang biiak. Demikian mentuut prnclapat yang terpilih. Pendapart ini saling menrbenci'144)
Shatih al-Mishri, kalcna keduanYa
beralasan bahua perirvayat yang szrnla sekali tidak ada yang men- ada tidak dapaL
3. Pen-ta'dil UdJmenlelashan bahrva iarh'tang
kt' dil-rw a sealizrn-akrn aclzrlerh pedr.valat v ang n ail ur/. Mengamalkan
diterima bagi rawi yang bersangkutan' Unttrk itu ia hants
-yallg
penrvataan yxwioth itu lebih baik claripacla nrenl.ia-nviakann1a." kuat' kasus Tsabit bin
mengemukakan alasan "p"fli
Syarat keempat, iarh hatt:.s tcrlcpzrs dari berbagai hal yang ''Ajlanal-AnsLati,dimanadiielaskanolehal-'Uqaili"'Hadisnyet
rnenghalangi keberterimaannva. Maka apabila ada hal-hal varng ticlak clapat diikuti'" Pernyataan
ini diralat oletr Abu al-Hasan
menghalanginya, ialh lidak dapat diterinra. binal.Qaththanbahwalralitutidaknrencacatkannyerkecuali
hadis-hadis munkar dan
apabila lu f'u"yoft meriwawatkan
e. Pefientangatt at'tat"o Jarh dan kt tlil tsiqat' Ralat ini disettrjui olch
menyalahi para periwavat yang
Apabila teriadi pertentangan antar? jcult clan ta'dil terlndap hal yang sama'145)
al-Flafizh Ibntt Flarjar clan mengatakan
seorang rawi, maka dalam hal ini terdapat beberapa pendzrpat
sudut pandang para
trlarna. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan
Pendapat vang sahih adalah yang dikutip oleh al-Khathib laitikusme.,gukibatkanperbedaanmerekerdalatnaliarh\\)a(tt-
al-Baghdadi dari jtrmhur ulama dan disahihkan oleh lbnu al- ta'clil.Olehkarenaitu'al-Oz-ahabi'szrlahseorangatrlipenelitian
"Ticlak pernah terjadi kesepakatan
Shalah dan muhaddits yang lain serta sebagian ulama ushtrl. tentang hitlk riial, berkata'
men-'slqd/-kan seorang rawi
Mereka berkata bahwa jarh didahulukan alas ta'dil mc'skipun clua ol'ang ulama hadis untuk jika
dhaif atau sebalikrtva'" Ini karena rawi yang I'siqat
vang
lain karena dilihat clari sttaltt
1e) Sebagian peneliti memilih jawaban lain, yaitu bahwa yang benar adalah apabila yang nren- ada vang menclhaifkot"t'u' tiacla
tcr'dil itu mengetahui sebab-sebab jarh wa olta'dil, maka kita menganggap cukup dengan cercat' Demikian pula apabila
keterangannya yang mutlak. Dan apabila tidak demikian, maka tidak dapat kita terinra. lni sebab yang tidak menjaclikannl'a rttakit
ada yang men-tsiqal'kannva'
adalah jawaban lmam al-Haramain alJuwaini dan disetujui oleh al-6hazali, lmanr Fakhruddin seorang tarvi yang clhaif lalu
bin al-Khathib, dan Khathib al'Baghdadi. Lihat Syorh olAlfiyah z:r5 dan Al Kifoyoh, hlm.
to7 ro8. Akan tetapi kami mengunggulkan iawaban lbnu ash-Shalah karer.ra kami dapatkan
kebarryakan ulama hadis men-jorh, lalu dimintai penielasan maka mereka rnemberikan
penjelasan yang tidak patut sebagai idrh. t44) t)lum dlHadits, hlm' 99'
14i) Hlm. 24o. Ielah Anda ketahui keterangan lbnu ash-Shalah di atas (lihat kenrbali pembahasan r45) HodY as-Sari, >:tzo'
tentang mostur).

B
tiada lain karena berp. egang kepada apa yang tampak
secara
lahiriah semata-mata.ta6) Alasannya adalah bahwa mengetahui rahasia p:rti.t tarvi t'itttg
oleh karena itu, ketahuilah batas-batas kaidah didahulukannya nrustur dan masyhurrlya keadilan mereka itu lebih kuat cllt'ipirtftt
iarh -at-as ta'dil yang kami sebutkan di atas. Telah banyak sekadar ta'dil dat', seorang atau dua orang.
pemfahal vang tergelincir karena.lalai akan
batasu, du, perincian Imam Ahrnad ditanya tentang lshaq bin Raharvailr. lir
tersebut karena mereka menduga bahwa jarh itu.".*u
mutrak menjarvab, "Orang semisal Ishaq ditanyakan? Ishaq mentll'l.tl
harus didahulukan atas ta'dit oreh siapa pun clan kami adalah salah seorang dari para imam ttmat Islam'"
terhacrap rawi
yang mana pun. Dengan demikian, mereka terperosok
dalam Ibnu Ma'in ditanva tentang Abu Ubaid al-Qasim bin Salanr,
kgsahh2n.laT;
ia menjawab, "Orang seperli aku diranva tentang dia? Bahkan
clia yang berhak berlanya tentang karakteristik rnanusia lain."
f. Hal-hal yang Menetapkan Ta'dil dan Jarh &orang
Rani
Ta'dil dan jarh seorang rawi ditetapkan melalui beberapa Hal-hal yang kami sebutkan di atas berlaku pula bagS iarh'
caua. Yang terpenting di antaranya kami jelaskan
sebagai 3) Ta'rlil oleh seorang. Al-Khathib al-Baghdadi, Ibnu shalah, dan
berikut. mayoritas ahli peneliti berpendapat bahrva ta'dil itu dapat
1) ua orang ahli ilmu
D-
menyatakan keadilannya. Hal ini diaktri walaupun dengan pelTlyataan satu orang.l49)
disepakati oleh jumhur urama, dikiaskan r"pucra
tazkiyah
dalam hukum kesaksian yang.iuga disyaratkan
harus ail"Irr.""
untuk itu mereka mengajukan alasan ball,va jumlah rarvi
oleh minimal dua or.ang. tidak clisyaratkan bagi diterimanva suatu hadis. Karenanva
2) Telah masvhur di kalangan ahri riwayat bahwa ia adarah ti<lak disyaratkan berbilangnya ulama al-iarh wet alta'di1 dalam
seorang periwayat yang tsiqal. Barang siapa
yang masyhur men-iarh atau men-ta'dil rawinya' Lain halnva dengan hukum
sifat adilnya di kalanga, uhli riwa.vat atau ahli irmu yang syalutlah. *%aharlah tidak dapat diterima apabila hanya diberikan
lain dan telah banyak pujian tentang ketsiqat_annya, oleh satu ofirng saksi. Di samping itu, mereka berargumentasi
maka
tidak diperlukan lagi saksi va.g menyaksikan ker<Iilanrva bahwa tuz.kiyah itu merupakan penilaian dari seorang pen-ta'dil
dengan kata-kata. Contoh Imam Malik, Syubah, bahrva raq{ yang bersangkutan itu adil, sedangkan penilaian itu
Sufyan
al-Tsauri, Sufiran bin 'Uyainah, al-Laits bin
Sad, Abdullah tidak harus oleh dua orang.
bin al-Mubarak, dan Waki, ser.,a orang Sebagian ulama berpendapat lain, ta'dil lidak dapat diterima
-yang seperti mereka
dalam ketajaman ingatannya dan istikamonrru. kecuali oleh minimarl dua orang, dianalogikzrn kepada syahadah.
Al-Khathib al-Baghdadi menvatakan dalam ar-Kifayrth,tas) Padahal kita sudah tahu pelbedaan di antala keduanya. Dengan
"Mereka dan orang-orang seumpamanya itu, maka analogi di sini tidak sah.
tidak perlu ditanya
tentang keadilannya. yang per-lu diper-tanyakan 4) Ta'dil bagi orang 5'ang dikenal sebagai pengemban ilmu' Ibnu
adalah keadilan
omng-orang yang terbilang ntajhul dan samar
perkaranya bagi 'Abdil Bar berkata, "setiap pengemban ilmu yang dikenerl
pam peneliti." loyalitasnya terhadap ilmu ;rdalah aclil, kecuali terbukti caq.rt
dalam hidupnya atatt banyak salahnva." Rasulullah Saw'
bersabda: -.......
1e|iiiiau.!e;Fu.#tvw
r+6)
tqt)
Syorh on-Nukhbah dan bandingkan dengan
Lebih terperinci rihat Ar'Raf'uwaat..rokiir
Hasyiyoh Laqth ad_Durar, hlm. 136. fr-,X,,Wift;Wlq;'A::tt'"{)2
daram Leberapa tempat. Lihat pura ringkasannya
ylng [ami tutis atas kitab ,r)tum aitadits, htm. ee.
Al-Kifayah, hlm.gti; 'tJtum ol.Hodits, hlrn. 98-99; AtTaqrib dan syarahnya At ltrtltilt, ltlttt
r+8) 3:,:T,::1:,r:,laki.
EaD alMuhdddits al.Ntosyhur t4g) ril'l,
bi at.'Adolah, hlm. 86.
Fdth ol-Mughits hlm. lz3.

yl
Yang mengemban ilmu ini hanyalah orang-orang yang adil dari setiap
generasi. Mereka menyingkirkan darinya perubahan yang dilakukan oleh maka menurLlt pendapat yang sahih rirvayatnl'a licllrk tLrprrl
orang-orang yang melampaui batas dan campur tangan, orang-orang diterima hingga ia rnenyebut nama rawi yang bct'sattglittlittt.
penebar kebatilan, dan penyimpangan oleh orang-orang lang bodoh.15o)
Sebab meskipun rawi itu tsiqat menurutnya tetapi it1-t:.tbilir
disebutkan namanya barangkali ia di-iath oleh orang laitt
Ibnu al-Shalah mengkritik pehderpat ini. Kiitanya, "pendapat
dengan iarh vang mencacatkan. Bahkan dengan ticlak
ini memberi kelong6laran yang tidak clapat diterima." Hal ini
mc:nyebLltkan nama akan menimbulkan semacam ketagu:ttt
mungkin karena dia rnenilai bahvr,a vang demikian itu hampir.
senrpa dengan rawi yang nrusilu..
dalam hati.
Demikian pula apabila seorang tar.vi berkerta, "Setttua gunrktr
Akan tetapi, pendapat ini diberralk:rn olclr para peneliti dari
adalah orang-orang yang tsiqat." Pernyataan ini tidak dapat
ahli hadis, seperti a7-Jaz,ari, al-Mit't,i, :rl-Dzzrhabi, al-Sakhawi. cliterima sebagai trr.ki.vah (rrpaya rnembersihkan namanyn),
Mereka menggambarkan kebenaran pcrrcl,p,t ini clzrlam kondisi
hingga ia menvebutkan narla-namzi gulunya itu. Akan tetapi,
apabila tidak menvempai rar.vi vang trrujltril ul*al. Al-Dz.ahabi para ulama mengecualikan irnam muitahicl, seperli Imam Malik,
berkata, "Rawi ntastur tidak termasuk cl;rl:rrrr kel,nrpok ini karena
Abu [{ani{ah, Syafi'i, dan Ahmad. Apabila metcka mengat:rkan
iar tidak dikenal perhatiannya ter-hadap ilrrrrr. Sctiap ()rzrnEl ),ang
lral seperli ittr, rnaka cukup bagi pengikttt rnazhabnya ltntuk
dikenal kalangan para hutaz. sebagai pcr:arvi lrlrlis l,irng loyal clan s2)
menerimanya.l
teliti, lalu tidak mereka dapatkan padanya tarrclu-tanda kenail,an
ketika merngtrngkapkan hadis-hadisnva, rlarr ticlak .jtrg;r diketahtri
2) Ibnu l{ibban berpendapat bahwa apabila seolaltg rawi tidak
jat'lt, tttitu orang vang di atasnva dan di barvahnl'a dalan-t
ada seorang ulama yang menilainl,a t.sit1ttt." Maka, perau.i sepefti
sanad tidak icnlt, sementara ia tidak per-nah medr,vayatkan
inilah, kata al-Hafizh, yapg dzrpat diter.irnar hadisnva sanrpai
hadis munketr, maka hadisnva dapat diterinra. Oleh karena
nyata bahwer padzrnya terdapat iarlt.t5t)
ittr, seorang rau,i vang ruajltzll akan dinilai tsiqat apabila izr
Hal ini diperkr-rat oleh pcrrrv:.rtann Abu Imran bahwa rnerirva\ratkzrn hadis dad t:au.i vang /slrTril dan olang vang
popularitas dan diketahuinya scsc()r':urs di kalangan ahli ilmu
merirvayatkan darinya adalah omng tsk1crt, semenlala ia tidak
adalah tanda keadilannya. Sebab, scanrl:rin.ya mercka tahtr ada
per-nah metiu,'avatkan hadis rnttnkat'.
jarh padanva niscava mereka akarr nrcnjelaskannya clan tidak
Jelas bahn,a pcrnyataatr Ibnu tlibban itu tidak dengan pzrsti
akan mendiamkannya. Karenu itrr, popularitas seseorang di rnenunjukkan baltr,r'er rarvi vang dinraksud itu adalah yang tsiqut.
kalangan ahli ilmu mempakan srntu btrkti keadilannya.
Sebab, bany'ak sekali tarvi yang clhaif meriv,'avalkan hadis dari
rawi yang tsiqat, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itulah, Ibntr
g. Beberapa Hal vang Tidul< l)uput Diterima pada al-Jarh. v,tt
Hibban disifati sebagai ulama yang terlalu muclah rnensahihk:rn
al-Ta'dil
lrarclis dan nren-ta'dil para rarvi,ls3) dalam konteks ini yakni
1) Tet'dil secata samar. Seperti s('()r',ng rawi ber-kata, "Menceritakan
n'rcn-rddil perirvayat yang nutjlzrrl. Meskipun dar"i segi lain ia
kepadaku seorzlng 1,ang /,srr7rrl atau orang vang tidak aku
sangat keras dalam tnen-iarh karena stntu sebab yang sangitt
curigai." tanpa disebutkan niul:lnya. Hal ini apabila terjadi
ringan 1'ang ia ketahui.
150) Hadis ini diriwayatkan oleh lbnu Ab<Jil Bar, ia menyatakan bahwa sanad,sanadnya
membingungkan. Diriwayatkan pula oleh tbnu Adiy dalam Al-Komil fi arlh-Dhu,afwa,,,...
Pembahasan para ulama tentanE hadis ini panjang lebar. Hadis ini dihukunri hasan oleh
sebagian ulama karena sanadnya banyak" Lihat At-Tddrib, hlm. r99-zoo, t{lth dlMughits, r52) AlKifaayah, hlm. lZl dan 72; Lihat pedoman menentukan sesuatu yang, rr)uhlrrtrr rl.tl,rttr
hlm. rz5-r:6. pernyataan Malik dan Asy-Syafi'i: "lladdatsani dts-Tsiqdtu" dalam Ia'iil rrl Mrrrtfrritlr lr.trya
r51) Fdth alMughits, hlm. rz6, lbnu Hajar, 5+l-5+8.
r5l) Lihat pendapat lbnu Hibban dalam kitabnya, Mukhtashar Torikh atsTskytt, lrltrr 1.'t, 1-'.'
3) Apabila seorang rawi yang adil merirvayatkan
hadis dari seorang Para ulama telah banyak menulis tentang klasil'ikasi prrnr r;rrvi
rawi lain yang disebut narnanva, maka hal
itu bukanlah ini. Mereka berupaya keras untuk membaginya dan rncrrielaskirrr
suatu ta'dil menun,t kebanyakan alili
ha,is. pendapat ini status-statusnya. Tulisan ]-ang pertama kali sampai kepzrLr kitrr
benar karena para rawi y,ang aclil ittr
mcrir.l,ayatkan hatlis adalah karya tokoh kritikus al-Imam bin al-Imam Abdtrrr:rhnr:rrr
dari rawi yang tsiqal clan clarj rarvi vang tidak bin Abi Hatim al-Razi (w. 327 [I), dalam kitabnya yang bcsar
tsiqat.
4) Pengamalan dan fatwa seorang
alim yang sesuai dengan Al-Jarh u,a 'al-Ta'dil.lss) Ia telah menyusun martabat al-iarh urt
hadis vang diriwayatkannya tiJaklah berarti ttl-ta'dil masing-masing terdiri atas empat martabat.
bahr.va
itu pasti sahih. Dernikian pirr, .iika izr r,enyarahi hadis 1) Martabat-martabat tcidil menurut al-Razi
suatu
hadis, tidak berarti akan mencac.tkan
kcsahihannya, atalr Ibnu Abi Hatim berkata, "Saya temukan istilah-istilah dalam
para periwayatnya. Karena pengalnalarn
seora.,g oli* yu.,g al-jarh wa al-ta'dil terdiri atas beberapa tingkatan."
sesuai dengan hadis itu ka<Jang-kad.ng
cri.sebabkan kehati-
hatiannya atau karena ada clalil lairr yang a. Apabila dikatakan bagi seseorang bahrva ia Tsiqat, Mtrtqilt,
.sesuai dengan atau Tsabttnt, maka ia adalah orang yang hadisnya dapat
hadis yang beruangkutan. Demikian pt
la J^-nganralannya .yang
r
dipakai hujah.
menyalahinya, kadang-kadang karcrr:r
acla ,Jah satu kendala b. Apabila dikatakan baginya Shttduq, Mahalluhu ash-Shidqu,
yang berat atau karena ta'v'ir. rnr.rrr
Marik nre.irvayatkan alau 'Ina Ba'sa Bih, maka ia adalah orang vang hadisnya
hadis dari Nafi' dari Ibnu Um.r' rr:rrr,,uv. Rasurtr,a' sarv. dapat ditulis dan diperhatikan. Ia menempati tingkatan kedua;
bersabda:
C. Apabila dikatakan baginya Syaiklt, maka ia menempati
,#'lqru\^t.6l, tingkatan ketiga, hadisnya clapat ditulis dan diperhatikan
Penjuar dan pemberi itu be_rada daram khiynr untuk meranjutkan tetapi di bawah tingkatan kedua.
atau
membatalkan jual belinya sebelum mereka
berpisah.
d. Apabila para ulama mengatakan Shalih al-Hadits, maka
hadisnva dapat ditulis untuk i'tibar.'")
Namun, ia sendiri tidak mcngarrurlkan
itu tidak berarti mencacatkan N.ri', ,rt"i maknanya dan hal
rruai."r"r."6rrrs+y' 2) Marlabat-n-rartabat jath Menurut al-Razi
Dalam al^rrIuv'atht-ha' rerd,apert rtrirrrr Apabila parz ulama mengatakan tenlang seorzutg rawi bahwa
,urr-rh u.,ur, *roais yang a.
tidak diamalkan oleh Marik. Di ,,,tr,.,n.yzr ia ltrwirt al-Hadits, makzr ia adalah orang .yang hadisnya dapat
terdapat haclis-hadis
yang temaktub dalam Shahilutitt.
ditnlis dan diperhatikan unnrk i'tibar.
b. Apabila mereka rnenyatzkan lnisa bi Qay,iyltin, maka yang
h. Tingkatan Infaz-lafitz al_.krrh ttrt al_Ta,clil
Para trlama hadis terah nrcrrcntukan ist,ah-ist,ar-r bersangkutan sama dengan tingkatan pertama dalam hal
mereka pergunakan untuk nrcrr.yilirri karakteristik yang dapat ditulis haclisnva tetapi berada di bawahnya.
dari segi diterima atau tidak'\'.r
pa., ,.u,,"i, C. Apabila mereka menyatakan Dha'if al-Httdits, maka yang
haclisnva. Dengannya
'i*,avat
mercka ingin menunjukkal kl,silikasi bersangkutan berada di bawah tingkatan kedua, tetapi
al-iarh u,a al-tcidil ticlaklah
diragukan bahu'a mengetahtri isti rar r-istilah hadisnya tidak boleh ditolak, melainkan untuk i'tibar.
tersebut sangat penting
bagi pencari dan pe.eriti hadis, nrengingat
ia nrempakan kunci
ungkapan lang akan mengcnzrlkarn kita rls) r/t : 38
pada kondisi rarvi. *) l'tibor dalam pengertian yang sederhana adalah serangkaian kegiatan meneliti perso.rLrrr
sanad-sanad suatu hadis t€rtentu yang salah satu sanadnya telah ditemukan, untilk
mengetahui iumlah sanad yang sebenarnya, yaitu untuk mengetahui apakah ada ryrrhkl
154) Al-Muwdththa,, z:79; Al-Muntoqo, dan toobi' (mutaabo'oh) bagi sanad yang pertama ditemukan. Selaniutnya, lihat b.rb lulrilr.
5:55.16

rrn
d. Apabila mereka menyatakan Matnrk ctl-Haclits,
atau Dzahib
ttl-Hadits at"au Kadzclzaab, maka yang bemangkutan 5) kemudian julukan Yadh'afir, Fhi Dlut'fim, Qad Dlut'rtlit, ltti.'tt
hadisnya
gugur dan tidak boleh dituris. Ia menempati bi al-Qau,L,'-y, Sayl,i al-Ilil<hl, dan sebagainya.
tingkatan
keempat.
Kemudian datanglah al-'Iraqi yerng mengikuti al-f)z.alrilbi
Banyak ulama hadis yang mengikuti jejak
al-Razi dalam dalam pembagial al-.jarh y,a al-ta'dil. Beliau lebih memclipr'i
mengklasifikasi ar-jar"h u,a ar-ta'trir ini. Di clan menielaskan, dengal mencantumkan kzrtzr-kata nrurlabol
antara,ya aclalah
Ibnu ash-Shalah dan al-Nawawi. Mereka nrengikutinya pertanta, marlabat kedua, 4u,-, 5gterrusnya sebagai galti kata
tanpa
menvalahinya sedikit pun. Kemudian datang
,ro,.,-'u lain dan kentudian (ts1utuna). Di samping itu beliatr juga menyebutkarr
berpendapat sama dzrlatm klasifikasi dan
hukum-hukumnya secara lebih banyak lafaz-lafaz julukan pada setiap marlabat serta
global' Namun, rnereka menambahkan beberapa menielaskan hukr-rrn tna^sing-masing martabat.
perincian. Di
antara ulama terakhir ini yang paring masyhur Marlabat petlama dan kedua dati ta'dil, apabila salah sattr
adarah ar-Dzahabi,
al-'Iraqi, Ibnu Hajar, clan al_Sakhawi. clari lafaz--lafaznya disebutkan bagi seseorang, maka ia adalah
Al-Dzahabi menjeraskan dailam pendahuluan
kitab Mi.att orang yang hadisnl'a dapat dipakai huiah. Martabart ketiga
al-I'tillaal-nya: hadisnya dapat ditulis dan diperhatikan. Martabat keempat
l) tingkatan rawi yang diterima hadisnya yang paling hadisnya clapat ditulis dan diperhatikan tetapi tingkatannya di
tinggi
adalah nrereka yang mendapat julukan Tsaltun bawah martabat ketiga.
Httjjattm,
Tsabturt Haliz.hun, Tsiqatun Mtffqintm,
atau Tsiclattut tsiqat; Sehubungan dengan ketiga marlabat peftama da\am iarh
2) kemudian yang cliberi iulukan Tsiqattut; ia mcngenrukakan, "setizrp rarvi yang diberi iulukan dengan
3) kemudian vang diberi julukan Shatltrq, In ba,str salzrh satu lal'az dalam ketiga martabat pertama dari iarlt
bih, dan hadisnya tidak clapat dipakai huiah, tidak dapat dijadikan
ktisa bihi Baxm;
4) kemudian vang diberi jurukan rvlurtuiltiltu syahirl, dan tidak dapat digunakan dalatm i'libar." Sehubungan
ash-srtidq, Jayvid
al-Hadits, srmtih ar-rtutrits, svaikrt wrtsrilh, dengan martabat keempat da1 kelima dalam iarh ia berkata,
svaikh Hasart ar_ "Haclisnya dapat dikeluarkan (dirirvayatkan setelah diteliti)
Hadits, Slmduq Insya Allult, Slttmuililt dan
sebagainya. untuk i'tibar semata-mata."
Dengan demikian, al-Dhabi mc,anrbahkan
satu tingkat ragi Kemudian datanglah al-Hafizh Ibnu tlajar a1-'Asqalani. Dalam
yang lebih tinggi daripada tingkatan pertama kitabnya ctl-Nttkhbah ia menambahkan dalam ta'dil satu marlabat
menurut Ibntr
Abi Hatim, dan ia menjadikan ti.gkatan ketiga clan lagi yang lebih tinggi daripada matlabat yang ditambahkan oleh
tingk.tan
keempat menjadi satu tingkatan. al-Dzahabi dan al-'Iraqi, vaitu tir-rgkatan yang dijuluki dengan
Tentang jarh ia berkata: benttrk kata af 'al al-tafdhil, seperti autsaq al't-l'tos. Dengan
demikian, rnaftabat ta'tlil rnenjadi linra. Dan ia menambahir"rya
l) fulukan rerendah bagi jarh adarah Daiiar, Kacrzd<.ab, wadhdha,, lagi dalam kitab Tahdzib at-Tahdib dan Taqrib al-rahdz.ih
Yadha' al-Hadits; satu martabat vang lebih tinggi lagi, yakni marlabat slfltuhut,
2) kemudian julukan Muttaham bi at_Knrtzib
d*t.Murrufaq ,ala sehingga martabat ta'dil menjadi enam. Tindakan al-Ilal'izlr
Tarki; menyebutkan martabat shalnbat sebagai marlabat tersendiri ittr
3) kemudian julukan Matntk, Inisa bi ar-Tsiqat,
dan sarcattt,rrtht.t;
sangat rasional, karena krcdibilitas mereka dijelaskan olch rtaslt
4) kemudian julukan Wahin bi Marrah, I_aisa Al-Quran maupun hadis, dan ta'dil keduanya itu lebih tirrglti
bi Swtitt, Dha,if,
liddan, dan Dha,afuhu.; daripada ta'dil oleh manusia.

oo,,,
Adapun martabat jarh, ar-Hafizh menambahkan
yang melebih-lebihkan iarh, seperti julukan
satu martabat
Martabat kelima adalah Inisa bihi Brt'sun, kt Ru'vt ltilt,
Akdutb art-Nas.
Penambahan ini diikuti oreh ar-Sakhau,i. Shaduq, Ma'nutnun, Iflityar al-I{halqi, Ma A'lantu bihi lJu'stttt,
Dengan demikian
nrarlabat jath rnenjadi enam. oiau Mahailuhu ash-Shidqu.
i. Kasifiknsi al-jarh u,a al_Ta,dil.yang Teryilih Martabat keenam adalah lataz-lafaz yang mengesankan dckrl
Kami cenderung memilih krasifikasi menurut Ibnu kepada jarh. Martabat ini adalah martabat ta'dil yang terendalr.
Berik,t ini kami perinci martabat demi m;u-tabat
Hajar-ini. Seperti perkataan mereka: Laisa bi Ba'id min ash'Shau'aab,
disert ai rafaz- Sltaikhun, Ynrwa Haditsuhu, Yu'tabanu bih, Syaikhun Wasath,
lafaz yang sesuai sebagai jurukan pada setiap
martabat, mulai Rttutiya 'Anhn, Shalih al-Hadits, Yuktabu Haditsuhu, Muqarib
dari martabat ta'dil yang tinggi yang tertinggi sampai
martabat al-Had\its, Ma Aqraba Haditsahu, Shuwailih, Shadtq Insya Altrah,
iarh yang paling rendah.
Atju an la Ba'sa bih, ial,yid al'Hadits, Hasan al-Hadits, Wasath,
1). Maftabat.martabat ta,tlil Maqbul, Sluduq Taqhal,-vara bi Akharatin, Shaduq Salyi' al-Hifihi,
Martabat peftama adalah mar-tabat ta,clil tertinggi, Shaduq Inhu Auham, Shaduq Mubtadi', atau Shaduq Yahim'
yaitu
martabat shalrubat r.a. Para rawi pada empat martabat pertama dapat dipakai hujah,
sedangkan para rawi pada martabat-martabat berikutnya tidak
Martabat kedua adarah martabat ta'trir tertinggi
penilaian ulama daram tazkltah atau sereksin.va.
menu*rt dapat dipakai hujah; karena lafaz-lafaz julukan bagi mereka
lafaz ta'dil yang menunjukkan ketinggi:rn
iaitu rafa,- tidak menujukkan tanda-tanda ke-dhabith-an. Namun hadis
mereka atau crengan mereka ditulis untuk i'tibar. Adapun rawi pada martabat keenam
menggunakan bentuk af ar arrallrhir, seperti
Atttsaq an.t-Nas, hukumnya lebih rendah dari rawi pada martabat sebe'lumnya.
Atsbat an-Nas, Adhbath an-N.s, Irahi ar-Mtuttttha
fi ar-Tatsabbt.rt. Sebagian dari mereka dapat ditulis hadisnya untuk i'tibar tanpa
Demikian pula, kata-kata Ia A'drit raht.r
Nazltirun ad -Dunya diteliti ke-dhabith-annya lantaran ihwal perkaranya yang telah
kt Ahada Atsbatu Minhu, Man Mitsru Fttrrut, ataufiF,ra,urt ltt jelas. Demikian dikatakan oleh al-Sakhawi.ts0; Hukum ini relevan
Yus'alu 'Anhu.
clengan klasifikasi kami ini sebagaimana dapat Anda jumpai dalam
Mar-tabat ketiga adalah lafaz._lafaz. ta,d.il yang
diulang_ulang,
penjelasan kami yang sesuai dengan pendapat yang dinyatakan
baik pengulangan maknawi, seperti Tsabtun Huilotr*r,
Tsabtt.m
oleh lbnu Abi Hatim dan diakui oleh lbnu al-Shalah dalam hal
Hafizhun, Tsiqahm Tsabhut, dan Tsiqatu, klasifikasi martabat-m arLabaL ta'dil.
Mtilqinzlrr; marpun
pengulangan lafzhi, seperti Tsiqaturt Tsiqat. Mereka sepakat bahwa orang yang dijuluki dengan kata
sering kari para
ulama menemukan ucapan Ib,u Uyain ah: Hcukratsana
Atrtr birt shaduq tidak dapat dipakai huiah kecuali setelah diteliti dan
Dinar wa Kana Tsiqatatt Tsiqatan Tsiqatart... dipelajari apakah kuat hatalannya terhadap hadis atau tidak.ls7)
sampai scnrbilan
kali' Lafaz ta'dil lain yang termasuk martabat ini Kesepakatan ini menolak anggapan sebagian ulama yang
di antaranya
adalah pemyataan Ibnu Sa'd tentang Slubah:
Tsiqaturt Ma,r,r.m mengatakan bahwa periwayat yang dijuluki dengan sha.duq itu
Tsabttut Hujjaturt Shahibu hadits. hadisnya dapat dipakzri huiah dan termasuk hadis hasan lidzatihi,
Marlabat keempat adalah rafaz ta'dil tunggar tanpa halas diteliti lebih dahulu.
seperli 'I-siqatun
un, Mutqinun, Ka,annahtt Mushhafurr, "iu11otrrrr.'
-
Tsabt
r,r,r_rrrrrn, r16) Foth al-Mughits, hlm t59.
dan Atllun dlruabitht,z. Julukan Huiiatun lebih
k,at daripada tst) lbnu Shalah berkata dan ditetapkan oleh para imam setelahnya. Demikian sebagaimana dikatakan
Tsiqatun. oleh Ar-Razi tentang iulukan shodug "Hadisnya ditulis dan diteliti karena kata-kata ini tidak
menuniukkan tand+tanda dhobith!' Maka hadisnya dipelaiari dan diteliti hingga diketahui ke-
dlubithannya. Dan kami telah tuntas membahas masalah shadug, dan meniauhkan pendapat
pendapat yang kacau dalam kitab kami yang beriudul Ma Dzo'an alMar'oh dengan editlng
yang saksama. Ljhatlah halaman 9l'94 dan 186196 dalam kitab tersebut'

f;Iz
littl(ttttt't
Martabat keempat, Ftilanrrn Yasriq al'Hatlits'
2) Martabat-ma*abat jarlr Saqith' Matnk' l):tiltilt
Mttttalnttttut bi al-Iidzibi au bi al-Wadh'i'
Mar-tabat pertama, martabat jarh yang paling ringan, vaitu
ul-Hatlits,Tatokulut,lttYtttabaruBih'ktYtitabarubiHatlitsilri'
ucapan para ulama: lihi Maqal, Adna Maqal, Dha'if, Yunkaru pula istilah-istilalr
krisa bi ats-Tsiqaht, Ghair Tsiqah'' Demikian
Manratan u,a Yu'raftt, Ukhro, lttisa bi Dzaka, l"aisa bi at-Qawiyli,
beriktrt: Muinn' ata Tarkihi, Mndin
yobi Halik' dan Htntr 'alu
ktisa bi al-l,4atin, Ittisa bi fu$i,ntfu, kti sa bi 'linttlah, Ltisa bi
Yaday 'Adlin.
Ma'nllu"t,ts8) ldsa bi al-Mardlriy,v, ktisa Yahnmdtutahu, lnisa bi
al-Hafizh, Ghairulru Atilsaqu Mhiltu, R $,ai'ur4 Fihi jahaakth, kt Martabatkelima,al-Ilaiial,al-Kadzdzab'al-Wadhdha"Yadha'u'
Achi Ma Hutva, Fihi Dhaftur, ktlty-irt al-Hadits, So\\,i' al-Hifzhi, Yakdzibu, dan Watlhn'a Haditsan'
yang menunjukkan
Dhu'ifa, Li adh-Dln'{i Ma Hu$,a, atau F'ili 'Lfi,till'menurut selain Martabat keenam adalah lafaz-lafaz
an-Nas llaihi al-
Ad-Daraquthni. Beliau berkata, "Apabila :rkr-r ber-kaLa,'Iayyin', berlebih-lebihan dalam iarh, sepeti Akdzab
Manba' al-kidzb'
maka rawi tersebut tidak berarti gugur dan hadisnya jatuh dan Murttalta li al-Kdzb, Hl'nua Rtrkrut al-Kidzb'
i'tibar, ia hanya mengalami iarh karenzr suatlr hal, tetapi tidak Ma'clan al-Rdzb, dan sebagainva'
para rawi yang terrnasuk
menggugurkan keadilannya." Hukum hadis yang diriwayatkan oleh
Demikian pula istilah-istilah berikut: 'fakalkurut Fihi, Sal<ttu clalamkeempatmartabatterakhirinidikatakanolehal-Sakhawi
yang hadisnya dapat
'Arthu, Mathiut Fili, atau Fihi Nazhar nrcnurut selain al-Bukhari. bahwa tidak seorang pun dari mereka
Karena ia menggunakan istilah-istilah ini unluk rawi yang valid'
dipakai hujah, dipakai dalil, dan dianggap
hadisnya ditinggalkan para ulama.
3) Penjelasan Beberapa Lafaz' al-Jarh
wa al-Ta'dil
Martabal kedua, martabat yang lebih rendah daripada martabat
yang dipandang
pertama, yairu Fulnrum ltt \'uhtaifur Bi, Dlm'afithtr, Mudhtharib Berikut ini kami jelaskan beberapa lafaz
khusus pada
trl-Hadits, Itthu Ma Yunkar, Hadirsilttt Mm*nr, Inhu Manakir, perlu, berikut Iafaz yang mengandung istilah
istilah umum yang
Dha'if', atau hlnttkar menll nt selain al-Bukhari. Sementam al- sebagian ulama yang tidak sama dengan
Br-rkhari sendiri berkata, "Setiap raud yang saya juluki dengan kami sebutkan martabat-mar:tabatnya'
a) l-a Ba'sa bilt atau l-aisa Bihi Bo'sLaLr' lbnu Main
istilah Murtkar al-Hadits, tidak boleh dirirvayatkan hadisnya." berkata'
yang
Hadis para rawi yang tumasuk dalam kedua marlabat ini "Apabila aku mengatakan lnisa bihi ba'sun' maka
sebagain-rana dijelaskan oleh arl-Sakhawi adalah dapat dipakai pula menumt Duhaim
bersangkutan adalJ biqat"'Demikian
i'tibar, 5raitu dengan meneliti sejumlah riwayat lain yang dapat al-Hafizh.Adapunmenurutselainmereka|afazirltterrnasuk
memprrkuatnya sehingga hadis tersebut dzLpat dipakai hu.iah. Karena martabatdibawahtsiqtlt,yaknitermasukmartabatkelima.l59)
ialh dalam kedua maflzrbat ini mengesankan bahwa hadis pzu'a rawi vang
b) Ila ash-shidiq Ma Huwa' maksudnya adalah
nrrvi y,ang bersangkr-rtan dapat dipakai i'tibar dan tidak ditolak.
bersangkutandekatkepadakejujuranclantidakjauh,l60)
Marlabat ketiga, ma(abat yang lcbih rendah dadpada kedua
c)Mtqarabal-HaditsatalMuqaribal-Hadlrstermasukbentuk
bcrarti
nriulabat sebelumnya, yaitu Fttbutun Rudda Haditsuhu, Mardud merutrttt pendapat yang sahih' Yang
per-tama
ul-Hadits, Dha'if' Jiddan, Laisa bi Tsiqah, Wahin bi Marrah,
n'dil
bahr.va hadis rz-wr lain menclekati
hadisnya dan yang kcdr'rer
'llrralnlut, Mathtuh al-Hatlits, Mathrul'u lttni Bih,. kt Yuktabu hadis rawi lain' Yakrri
bermakna bahwa hadisnya mendekati
Hatlitstlttt, kt T'tfuillu Kitabatu Haditsihi, la Tahilh al-Riv,alctttt
'anhtt, Ini.sa bi S;-ai'irt, Itt Yu-say,i Slai'an, Itt Yt.stasl,httdu bi rr9) Ar-Rofu wa ot'Takmil, hlm' 1oo-1o1' 2 )6'); l(r'll(l
Haditsilti, atau /a Syai'a menumt pendapat selain Ibntr Main. r6o) Fothol-Mughits, hlm. r58. u"*t [[,r, memperdalam la$ lihat Taudhih ol'Afkor]l(); Klt'rlr Al
,Alo Tadribar-Rowi karya s,.fi'ni-u.,"J. hUaut wanfiaU Abdul Latif, hlm
tS8) Demikian dalam Fath ol Mughits, hlm. 161. lni adalah suatu masalah, karena lahiriah kata Muktashor, hlm. 69.
kata ini menunjukkan kecacatan keadilan seorang periwayat.

105:
bahwa hadisnya tidak syadz clan tidak mulkar.l6t) Jenis
salat Tarar,l,ih sebanyak dua puluh rakaat. Ornrrg tt'tst'lrttl
ini termasuk bagian dari marlabat keenam. Demikian pula
rnenclhaifkannva karena lmam Ahmad pernah berkitta tt'ttlirtrl.i
pemyataan "Ma agraba'Haditsahu,,.
r-irvir-vatnya sc'bagai Mutlur al-Httdits. Padahal Anda tahu bulnvir
d) T'a'rif u,a Twtkir atau yu'raf- u,a-yunknr dengan dua bentuk
ungkapan Imam Al-rmarcl tersebut lidak nrenunjtrkkan keclhailirrr
kalimat (Mabni Maihul dan.Mabni Ma 'h.tm). Artinya adarah
bahwa rawi ini kadang kala meriwayatkan haclis_hadis yang
hadis melainkan suatu penilaian bahrvzr Yazid sering sernclit-iittr
ma'ruf (diakui) dan pada kesempal.an lain ia meriwayatkan daileun meriu'ayatkan hadis. Namun, kesendirian seorattg tztrvi
hadis-hadis yang munkar. Jacli, hadis rirvayatnya perlu lsiqul clalam meriwayatkan sllatlr hadis tidak akan mengurarrgi
diperbandingkan dengan hadis riwayat para rawi tsiqat yang kelsiqal-annya. Hal ini akan terjadi apabila hadisnya befientang;rn
telah diakui. dengan rir,t,avat rawi tsiqnt lain, padalral dalan-r konteks ini yang
Kami dapati kebanyakan muhadditsi, menggunakan bentuk kita serksikan adalah kesenclirian riwayat Yazid. semata-mata.
kalimat yang pertama. Hal ini barangkali dikerrenakan istilah Buktinl,a adalalr Imetm Ahmad juga nrcn-tsiqat-kanny,a, berikrrt
tersebut terdapat dalam hadis yang s:.rhih dari Nabi Sar.v.l62) jumlrur ularna berpegang kcpada perfisiqat-atrnya itu.

e) Munkar al-Hadits atau yatwi ar-Marutkir, dan Hadits Mt.tnkar. 0 Yasrk1u al-Hadits; nrencuri hadis. Maksudnya adalah seorang
Di antara ungkapan di atas terdap:rt pcrhedaan yang hams muhaddits meriu,ztyatl<an suatu hadis secara sendiri, lalr,r
dipe.hatikan, karena makna ungkap,n pertzrma adalah bahwa clatang rawi lain r-zu"Ig Inencurinya dengan tnengaku-aktt
hadis riwayatnya sering kali sendirian, lilnpa crukungan hadis
lain. bahwa ia .juga mendengar hadis tersebut dari guru vang
Sementara ungkapan hadis mtrnkar adalah istilah yang sanra; ateru suertu hadis telalr dikenal sebagai tiu'ayat seolang
dipakai oleh ulama muta'akhkhiin crcngan maksud bahwa rawi rarvi, lalu ada ruwi lain mc-ncurinya dengan menyandark:rnnva
munkar adalah rawi yang hadisnv-a clhaif dan menyalahi hadis- kepzrda rau,i yang satu tsaboqah (tingkat) dengan rarvi yang
hadis rawi yang tsiqat. sebenarnya itu.l6a)
Akan tetapi, ulama mutaqerddintin banyak sekari menyebtrt g) Htlv,a 'akL Yatlay Adlin. Al-Hafizh al-lmqi berkata bahwa lafaz
munkar terhadap suatu hadis senrata-mata karena hadis itu tak ini tennasuk ungkapan pen-lsiqat-an. Kaclang-lodang juga
ada dtrkungan, meskipun rav,,inya tsiqat. Hal yang demikian dikatakan: 'Aln ktdat 'AclLun. Akan tetapi menumt penelitian
banyak sekali terdapat dalam perryataan rmam Ahmad bin al-}]raliz. lbnu Haiar lafa't yang terakhir ini temnasuk lafaz.h
Hanbal, Duhaim, dan sebagainya.l63) jarh vang amat berat, sebagai lcinayah (kiasan) darn sesuatu
Dengan demikian, dapatlah diketahui kesalahan orang yang yang binasa, lerntaran lalaz. itu diambil dari suatu kzrta kiasan
mendhaifkan Yazid bin Khushaifah yang meriwayatkan haclis yang banyak dipakai orang: Wudhia 'Ala Yadn 'Adlin. Dan
bahwa para sahabat pada z.amankhalifah umar r, a. melaksanakan 'Adi adalah seor?ng penrbunuh bayaran yang apabila ada
seseorang hendzrk dibunuh maka diserahkan kepadanya.l6s")
t6r) Foth al-Mughits; hlm.r58 dan 163.
162) Yakni sabda Rasulullah Saw. dalam suatu hadis yang panjang: Di samping itu mtrsil'r acia beberapa istilalr lain yang 1-.^-rltr
dijelaskan. Akan tetapi, untuk menjaga keringkasan brrktr ini,
3k' ii" 3; q,ilit,i,
Koum yong mengikuti serain sunohku don serain petunjukku.
\, F#.|t 1-:2:J,
Komu kenar sebagian mereka
istilah-istilah teirnaksud tidak kami jelaskan.
don komu mengingkorinyo.
Hadis ini dikeluarkan oreh ar-Bukhari daram bab A'ramotan-Nubuwwoh,
4:.t99; shahih Mustim
dalam kitab allmorah bab alAmru biLuzum al-Jama,ah, 6:zo.
r6;) 'Ulum olHadits, hlm. 7t-72; alRaf,u wa alTokmit; i64) Fath ol-Mighits, hlm. 16o.
97. r6Sa) lbid.

til; 107
i. Sumber al-Jarh wa al-Tadil.
Kitab-kitab tentang al_jarh wa al_ta,dil Kata-kata r mn lttcl iva menuniukkan bahrva yang t cl r r r1.s r r k sr r I r i r br r I
sangat banyak. adalah olang yang lama nlaupun yang sebentar kclridul):lrlrvir
Mayoritasnya membahas tentang
karakteristik para rawi secara
terperinci sebagaimana akan kami jeraskan clengan Nabi sau,., baik pernah ikut berpererng cleng.nnv.r
daLm o"-uuhr.u, rnaupLm belurn pernah ikut berpemng. Kata-L;rta nu*tittutt lilri
tentang cala mengetahui rawi
Jtang tsiqat dan dftaif. Kitab_kitab rnengecualikan <lrang yang beflcmtr dengannya dalarn kcad:.ulrr
tentang kaidah al-iarh wa ar-ta'crir
.iuga sucrah banyak yang kafir lalu rnasuk lslanr clan tidak pcrlu lagi be{r-rnrpa dcngarr
disusun, yang terpenting di antaranya
adalah: Nabi setelah keislamannya,l6.5t'; seperli utusan lliraklius.
1) Muqaddintah Kitab ar-Jarh w,a ar-Ta,dil karya
tbnu Abi Hatim Adapun kebanyakan ulama ushul lebih menggpnakan petunjuk
al-Razi. 'lentang
'zaf makna persahabatan. Mercka mendelinisikan saheibat
2) Al-Rafu wa al-Taknil fi al-Jar,h wa al_Ta,clil kuryo sebagai berikut:
[mam Abu
al-Hasanat Muhammad Abdul
1304 H), suatu kitab
Hayy al_Laknawi al_Hinili (w.
5# jA;r;!ht;.;a1;,rtat{r?C$:5,
-vang berharga sekali dengan faedah
.vang besar' Dicerak di Harab raru di Beinrr
datanl sat, j,id
*l$1;\a,F*a'r#q{;;{;
sedang.
Orang yang lama bersahabat dengan Nabi Saw. dan banyak duduk
bersamanya dengan cara mengikutinya dan mengambil hadis darinya.
3
Sahabat r.a. Delinisi ini diri"t'a\,atkan dari Sa'id bir-r al-Musayyab. Izr
Sahabat r'a' adarlah para pengganti bcrkata:
P i' AF"'i iaWg t Ji'3'i "ir@
Rastrlullah saw. dalam ':
menyebarkan dakrvah dengan r.grto r
risikon-ya. oreh karcna itu,
tidak ada perbedaan pendapat Ji karangan
menekuni pengkajian tentang s^harbat
para uranra bzrhr,ta ii'il3f';*ulrWs*Gh'
\{./ V/\-/-i- '\/ , ",j{;jJ
Nabi Saw. adarah irmu
spresialis -vang paling penting
clan ilmu hadis yang paling tinggi,
dan dengannya atrli sejarah ntenjadi Sahabat tiada kami anggap melainkan mereka yang menetap
rr1,r1ir.l6sb;
bersama Rasulullah Saw. setahun atau dua tahun, dan pernah ikut perang
. Pada dasarnya, shulfiah (persahabatan) mcnurut bahasa
diucapkan bagi perstrhabatan semata, bersamanya sekali atau dua kali.166)
tanpa diisl.aratkan
berlangsung lama. Demikian pula
pendapat yerng ber.lakr-r cli Akan tetapi, pam ularna mengkritik clelinisi ini. Alasannya
kalangan muhadditsin.
adalerh karcna defini.si ini ticlak nrencakup bcberapa kaum yang
Al-Hafizh Ibnu Haiar berkata: telaih disepakati sebagai vrhabat.

LLW)#1it'i1d,,ln"l?t Ibnr-r al-Shalah berkata,l6i) "Akan tetapi ungkerpan Said bin


al-Musalvab itu sangzrt sempit sehingga dengan itu Jarir bin
'rit-;tr$;lv,t* Abdillah al-Bajili tidak tennasuk ke dalarrn jajaran sahabar." Bcgirrr
juga orang-orang yang salna denganrrya vang tidak memcnrrlri
Sahabat adalah.orang yang berjumpa
dengan Nabi Saw. dalam lahiriah kriteria sahabat yang ia tetapkan dalam pemyataan rli
keadaan beriman kepadanyalrn
,.nuti daram keadaan beragama
rsram.
165c) Al-lshoaboh fi Tamyiiz ash-shahoabah karya Al-Hafizh tbnu Haiar,t:lo; Lihat prrla ,t/ftrrrr rrl
Hcdits, h|m.263. Definisi ini diambil dari ucapan Al-Bukhari dalam kitab Shahihny.r
1r,rl.r
165b) A/,tst,'db permulaan Fodho'il ash-Shohaboh,
li Asmo,il ol Ashhob, t:8.
r66) Al-Kifayah, hlm.
5:2.
50. Pada isnad-nya terdapat Muhammad bin Umar Al.Wat;irli, 0llrrl
16l) Ulum al-Hadits, hlm. :64.

ro8
atas padahal mereka terrnasuk orang yang tidak
diprerserisihkan d) Melalui bc'rita dari salah seorang tabiin.l6e)
sebagai sahabat.
r,) Pengaktran bahwa dirinya adalah salrabat. Nanrun tlcttg:trt
Para muhadditsin cenderung memilih krtteria yang dua syarat, yakni: (1) benar-benar adil dan (2) hidurp 1'ratla
lebih
luas ini karena melihat kemuliaan Nabi saw. cran keagungan 'zaman yang memungkinkan, yaitu seratus tahun setclalt
barakahnya vang melimparh kepada orang mukmin meninggzrlnva Rasttlullah Saw., mengingat bahwa bcliatr
vang berj,mpa
dengannya. oleh karena itu, mc-reka menetapkan pernah bersabda pada akhir hayatnya:
bahwa sahabat
adalah setiap orang yang melihat Rastrlullah saw.
dalam keadaan
bedman kepadanya.
Me,getahui sahabat banyak f.eclahnya l'ang penting daram
agama dan ilmu, di antaranya aclalah sebagai berikut.
Dapatkah aku beritahukan kepada kalian malam ini. Sesungguhnya
1) Mercka adalah pemberr,r,a petunjuk Rasuruilah Sarv. kepacra pada penghuiung seratus tahun tidak akan tinggal di muka bumi salah
manusia. Mereka merupak.n contoh pengan-ral ajaran seorang pun dari manusia yang berada di permukaan bumi pada hari ini.
Isram. (HR. al-Bukhari dan Muslim dari hadis lbnu Umar)
Perikehidupan mereka memberi keyakinan manusia
sepenuh
hati, mendorong semangat mereka lrntuk ber-jihacr dan Hadis ini juga diriw'ayartkan oleh Muslim dan Jabir dengan
beramal, dan mengoba.kan semangat lang ada crarzrm jiwzr.
2) Dapat rnengetahui hadis murcal dan rnembeclakannl,a clari
hadis murqathi'dan maushur. Apahira kita ticrak tahu premba*a
redaksi:
's'#'!fiF');i/h'lr,d'g
suatu tradis, apzrkah ia seomng sahabat a,ru bukar sahabat, ,*[, *j' &6 *r\:r+\' i&, EA
t lW
-'
rnaka kita tidak nrungkin dapett mengetahui l-ral itu.

Para ulama telah nreneterpkan bebe.apa ped.man


l#i-\# .{;F''i'u$
untuk Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda pada waktu sebulan
mengenal seorang szrharbat, y:ritrr .sebagai bcrikut.
menjelang beliau wafat, "Aku bersumpah demi Allah, tidak ada di
a) Berita .yang mutzrwatir. }'akni bahwa kcpastia. diri.yir sebagai permukaan bumi suatu jiwa yang melampaui masa seratus tahun, dan ia
scrhabat Nabi ittr te,lah diberitakarr oleh banyak masih hidup pada hari itu."
sahabat, sel,"rti
halnya kluthlaitr rast-idin yang empat clan para premuka
sahabat
yang dikenal oleh orang khusrx dan orang gnllnr. Sahabat vang palir.rg zrkhir" rneninggalnya, vakni pada tahun
b) Masvhu. dan k.ndang tetapi tidak menc.pai tingkat rn,tarvatir., I l0 H adalah Abu ;rl-Thufail 'Amir: bin Watsilah r'.a.170)
seper-ti Dhamma,r bin Tsa'labal cla. 'Uk,syah Atas dasar pembertasan Nabi ini, para imam hadis tidak
bi. Mihsl.ran. membenarkan seseotang vang mengakui sebagai sahabat setelalr
c) Melalui berita darri salah se()r'angr sahabart rain, seper.ti
Hamanrah zrl-Dusi lang dis:rksika, oreh Abu Musa batas u'aktu tersebut. Telah banyak yang mengaku sebagai sahabat
ar-Asy,ari.
Ia berkata, "sesungguhnya kami tic{ak rnendengzu. apa yang dan rnereka didustakan. Pe-ngaku yang terakhir adalalt Rttttt
telah kami dengar dan kami ketahui dari Nabi kectrali al-t{incli, vang mengttkr-r sebagai saherbat setelah abad kecnanr.
I lanratntah menyaksikaftDy4." l68y Maka waspadalah terhadap pa'a pendusta.lTl)
r6g) Pedoman ini ditanrbahkan oleh al'Hafizh lbnu tlajar. Ia menyatakatt bahwa pedottt,trr itrt
dan pedoman sebelumnya didasarkan atas dapat diterimanya takziyah dari seseorrr1l. l),trr
pendapat inilah yang kuat.
168) Lihat taclrib al"Rawi, hlm. :99; allshoboh, r:354; Hadis diriwayatkan tlo) Tadrib alRawi, hlm. 412.
oleh Abu Dawud al tlt) Dalam membahas cara mengetahui sahabat, kami berpegang pada kitab o/ /slrtlrrlr, t t'1 t',,
Thayyalisi dalam Musnod_nya, hlm. 69.
Lihat pula alKifayah, hlm. 5: dan seterusnya.

rt(,
a. Thabaqat al-Shahabah
Al-Hakim al-Naisaburil72) n.rcmerinci pernbagian thrbaqat
sahabat berdzrsarkan penelitian .verng dalam tentang
,mtan
keislaman dar-r keikutseftaan merek^ clarr.m beberapa p.f,"rr.rgu.,.
Ia membagi rnereka menjadi dtia bclas thabaqoi.
sesungguhny*':ffi ^:y!*:*:_:
mereka berjanli setia padamu di bawah pohon (QS Al-Fath [a8] :r8)

Thabaqat pertama adalah kaunr v.ng nr.suk I.sram cri Makkah, Baiat al'-Ridwan itu terjadi di Hudaibiah ketika Rasulullah
seperli Abu Bakiu-, Llmar, Utsman, clarr Ali. dihalang-halangi melakukan umrah, kemudian mengadakan
Tlrubaqat kedr-ra adalah para sah^r)at yarrg haclir perdamaian dengan orang-orang kafir Quraisv dengan ketentuan
di Dar ar-
Nadr,vah. Yakni ketika Umar masuk Isr..r crarr
nrenampakka, beliau dapat melakukan umrah pada tahun berikutnya.
keislamannya, ken-rudian ia mengaiak Rersrrrrril.rr Thabaqat kesepuluh adalah para sahabat yang berhijruh
Saw. ke Dar
al-Nadrval-r, lalu beliar-r dibaiat oreh sejtrmlah pcrcltrduk setelah perdamaian Hudaibiah dan sebelum penaklukan kota
Makkah.
Tltabaqat keliga, para sahabat y:rng ttrr.trt ber.hijrah ke Makkah. Di antara mereka adalah Khalid bin al-Walid, Amr
Habasyah. bin al-'Ash, Abu Hurairah, dan masih banyak lagi.
Thnbaqat keempat, para sahabat yang berbai.t kcpacra Thabaqat kesebelas aderlah para sahabat yang masuk lslam
Nabi Sau,.
di ?qabah' Karena itu dipa'ggil dengan seburu. I;ttrutttttt ,Aqabi,. ketika penaklukan kota Makkah. Mereka adalah sekelompok
Thabaqat kelima, para sahabat yang terjil>,t tr.r;rr-, besar orang Quraisy.
baiat di
Aqabah vang kedua .vang mayoritasnya dari An.slrar.. Thabaqat kedua belas adalah anak-anak yang melihat
Tlnbaqat keenam adalah para sahabat yang iktrt lrijruh Rasulullah Saw. ketika penaklukan kota Makkah dan ketika haii
ke
Madinah di gzuis terdepan dan nrereka berlenru dc.g;.u-r wada' serla kesempatan lain. Mereka semua termasuk sahabat.
Rzrstrluilah
Sau,. ketika beliau masih di euba dan menrbangun
nrasiid cli sana
Ada sebagian lain yang membagi klasifikasi sahabat secara
sebelum masuk ke kota Madinah. global n-renjadi tiga thabaqat.
Thabaqat ketr,riuh adalah para sahabat yang tcrrib,r Pertama, thobaqat sahabat senior, seperti sepultrh orang
dalam
perang Badar vang dikatakan oleh Rasulullah: saherbat yang dijanjikan masuk surga dern para peme'luk [slam
terdahulu yang satLl thabaqat dengan mereka. Keclua, thabaqat
'lb, 6fi), J6,a;i
l,/ f*,t" {,9t'^h,,ti sahabat penengah; dan ketiga, thabaqat sahabat junior yang
:#'{fr:a masuk Islam belakangan atall mereka masih kecil pada zamarr
Rasulullah Sarv.
Semoga Allah benar_benar memperhatikan ahli Badar
berfirman: rakukanrah apa yang kamu kehendaki maka
lalu Diperkirakan jumlah seluruh sahabat melebihi semtus ribtr
Aku benar-benar
orang. Abu Zur'ah al-Razi rne-mperkirakan jurrlah mereka adalalr
mengampunimu.
I i4.000 orang.l73)
Thabaclat kedelapan adalah orang-orang yang bcrfiiir.ah
setelah
pc'relng sebelum perdamaian Hudaibiah. b. Keadilan Sahabat
Tltulnqat kesernbilan adalah para sahabat. yang rcrribzrt Para sahabat mendapzrtkan keistimer,vaan tersendiri vzutg titllk
daranr pernah dimiliki oleh rnanusia rnana pun selain peri<xlc rrt'rtkrr,
Bai,t al-Ridn,,r-r. Allah befirrnan tentang nrerek:r:
t7z) Dalam Kitab Ma,rifot ,rJlum alHadits, hlm. zz-24. r73) lodrib a/ Rawi, hlm. 405.4c,6.
v;ritu keadilan mer',eka ticlak perru dipeftanyakan lagi. Mereka
semua adalah adil, dan keadilan me-reka ditetapkan berdaszrr.kan Hadis Abtr Said al-Khudri yang te,lah disepakati slltilrtrtirli l)
bukti yang le'bih kuat daripada bukti keaclilar-r selain rne*ka, bahrva Rasurlullah Sarv. bersabda:

.vakni berr-lrs.r'kar-r al-Kitab, Sunah, ijmak, clan dalil 'aqli.


Adapun bukti dalam Al-euian aclalah lirtnan Allah Swt.:
{'Cf,fr .*,,e$,s,rt6, $#t 1;,;\
.'^i1'$ b )1, 33 *6crs # t" er
Janganlah kamu mencaci maki sahabatku' Demi Zat yang jiwaku ada
di tangan-Nya, seandainya salah seorang di antara kamu berinfak dengan
Kamu adarah umat yang terbaik
;'o7r: Hffi
Ali tmran
emas seberat Gunung Uhud niscaya tidak akan menandingi satu mud
mereka, bahkan tidak iuga setengahnya.
[3]':rro).

J";t1{r!;Jgwj'i3'5$qr8 Sebuah hadis mutarvatir menielaskan bahwa beliau bersabda:


)iigi'*A*;ffinur
Dan demikian (pura) Kami terah menjadikan kamu (umat rsram) Sebaik-baiknya manusia adalah periodeku, lalu orang-orang setelah
umat ereka.'75)
yang adil dan pilihan, agar kamu nrenjadi saksi atas (perbuatan)
manusia
dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuitan) t amu.
1qs nt-
Baqarah [z]: r43) Di erntzua hadis yang rtenetapkan keadilan seluruh sahabat
hzrtta yitng tidak diketzrhui idcntitasny'a sekalipun aclalah hadis
Avat-ayat ini
be.kenaan dengan serurr:h sahabat karena Ibnu Abbas yang sal-rih. Ia bcrkata, "Seol'ang Ai'abi (Badui)
merekalah var-rg langsung diseru clengan nash ini. datang kepada Rasulullah Saw. lalu bcrkata, 'sesungguhnya aktt
Demikian pula finnan Allah Swt.: telah nrelihat anak btrlan, varkni tancla art'al bulan R:rmadhan.'
Rasulullah szru,. berkata, 'Apakah karnu bersaksi bahu'a tiada
l$6,g1Li1'&&$;li\t'd;l;iru Tuhan selain Allah clan bahrva Muhammad ittr utusan Allah?'
j pr ;iri,fr 'e\*-Ye tK, ;u, ** la nrenjarvab, 'Benarl' Kernudian Rasulullah berkata, 'Hai Bilal,
umumkanlah kepada senttla orang agar mere,kzt berpuasa besok."
I{adis ini diriwayatkan iuga oleh para pen\usun kitab sLt?lotl
Muhammad itu adarah utusan Ailah dan orang-orang yang bersama verng empat, dan cliperktrat oleh hadis Anas dan hadis Rab'i
dengan dia keras terhadap orang-orang kafir, ietapi lerulin sayang bin l{irasy. Dalarrn kasus ini Rzrsr-rlullatr menedma peurvataan
terhadap sesama mereka, karnu rihat mereka rukuk dan sujud mencari A'rabi itu semata-matzr karenit mengetahtti bahrvar ia orang Islatn.
karunia Allah dan keridaan,Nya. (eS At-Fath z9)
[aS]: Terdapat dalan.r kitab .Sfudlihain hadis 'Uqbah bin al-fl:rrits
bahwzr ia menrpetistri Ummtr Yal-rya binti Abu Ihab' Tiha-tiba
Dzrn ayat-ayat lain yang menerangkan keutamaan szrhabat
datanglah seotang budak percmpuan vang hitarn lcganl, laltr
cletn menyaksikan keadilan mereka.
berkata, "Aku telah mcnlustti kanlu bet'cluet." Llqbah bet'katlr,
Arlarptrr-r bukti-bukti clalarn Sunah sangat banyak ia. nreli,rpah, "Kemuclian hal itu zrku laporkan keperda Rasulullah Sarv. Kclikrr
di urrtarrzu'r.ya adalah sebagai berikut. kucer:itakan beliau bcrparling d:rnku. Aku kei;r lagi dan kttcet'ititliittt

vq) Al-Bukhari daLrm bab Fadha'il Ashhcb an'Nabiy, 6:8; Muslim, 7:r88.
tts) Allshoboh; t:zt.

tw
lagi kepadanya. Lalu beliau berkata, 'Bagaimana? Bukankah ia pertolongan Allah, korban jiwa, harta, anak, serudrtt:t, cllttt ot'rttt11
telah mengaku perrrah menyustri kamu berdu22"'176; tua, kesetiaan pada agarna, iman ser-ta keyakinan, sctttttlt iltt
clapat diiardikan sebagai suatu indikasi atas keadilan, kcl-rrsiltittt,
Hadis-hadis di atas dan hadis lain yang sangat banyak
jumlahnya menetapkan keadilan setiap sahabat, baik yang dan keutamaan mereka yang iauh melebihi para pen{a'dil cl'tt
pemberi tazkiltah yang datang setela| mereka bttat selaltit-
memeluk Islam lebih dahulu, maupun yang memeluk Islam
lamanya. Demikianlah pendapat seluruh ulama dan fuqahtr yarul
kemudian yang lama pergaulannya dengan Nabi maupun yang
dapat dipegangi ucaPannYa."
hanya bertemu sebentar denganya.
Dengan demikian, terbuktilah'keadilan sahabat berdasatkern
Adapun ijmak dijelaskan oleh Abu Amr bin Abdul Bar dalam
dalil-dalil yang qath'i, naqli, maupun 'aqli, yang sama sekali
htab ttl-lsti'abt77) sebagai berikut: "Tidak perlu kita membahas
tidak menyisakan suatu keragUan dan kebimbangan akan adanyzr
tentang kondisi mereka, lantaran adany:r ijrmak atrli kebenaran
keistimewaan bagr setiap sahabat.
dari rrmat Islam, yaitu ahhtssunah u,al-ianru'ah akan keadilan
seluruh sahabat." oleh karena itu, para ulama sangat keras membenci orzrng-
or?ng yang mencoba mencela para sahabat karena tindakan
Al-Khathib menjelaskan dalam al-Kiliutval,.lz8l "Ini adalah
seperti ini termasuk kategori sikap orang-orang yang keluar dari
pendapat seluruh ulama dan fuqaha y.rng derpat dipegang
Islam dan menyimpang dari ialan yang lums. Semoga Allah
perkataannya."
melimpahkan rahnrat-Nya kepada imam hadis Abu Zar'ah al-Razi
Muhammad bin al-Wazir al-Yamam meriwavatkan ijmak vang berkata, "Apabila kamu melihat seseorang mencacatkan
serupa dari Ahlussunah, Ztidiyah, dan Mu'tazilah. Demikian salah seorang sahabat Nabi Saw., maka ketahuilah bahwa ia
juga dari al-Shan'api.t7e1 '
adalah seorang zindik. Karena menurut kan-ri Rasulullah Saw.
Ibnu ash-Shalah berkata,l80) "sungguh umat ini sepakat adalah hak dan Al-Quran adalah hak. Dan yang menyampaikan
untuk menilai adil kepada selumh sahabat, hatta mercka yang Al-Quran dan Sunah-Sunah Rasulullah Saw. kepada kita tiada
terlibat dalam fitnah sekalipun. Demikian juga par:r ulama yang lain adalah para sahabat. Mereka tiada lain kecuali ingin mencela
muktabar beriimak yang sama lantaran praduga yzrng baik saksi-saksi kita untuk mendakwakan kebatilan Al-Quran dan
terhadap mereka, dan mengingat begitu banyak us.ha-usaha Sunalr, padahal men-iar'h lebih utama karena mereka adala|
teryuji yang telah dilakukan para sahabat. Hal ini seakan-akan orang-orang zindik."l 82)

Allah telah tentukan adan.ya ijmak mengingat kedudtrkan mereka


sebagai perantara syariat." c. Beberapa Sifat TerPuji Sahabat
Adapun dalil 'aqli telah ditetapkan dan dinyatakan dengan 1) Terdapat perbedaan yang sangat taiam di antara sejumlah
baik oleh al-I(hathib al-Baghdadi,l8l) sebagai berikut: riwayat dan pendapat ulama tentang sahabat yang paling
"Seandain5,a tidak ada sebarang keterangan tent:ujg mer"eka dahulu memeluk agama Islam. Ibnu ash-Shalah mengenlukakan
pilihannya dengan sangat baik dan penuh hati-hati yarrgl
dari Allah darn Rasul-Nya sebagaimana dijelaskan di maka
^tas, kemuclian pendapatnya diikuti oleh para ulama yang clettatrg
sifat dzrn kondisi yang mereka alami pun, seperli.lriirah, iihad,

tl6) Tonqih ol.Anzhor, 21467-469.


182) Telah kami bahas dengan sistematis persoalan"persoalan yang muncul sehubtrrlgtlll
(h'rllilrr
tll) r:8.
keadilan sahabat. t<alian itu kami susun dalam kitab lJshul aHarh wo at'To'dil datr
k,rrrti lclalr
tZ8) hlnr. 4r. meneliti lebih dalam tentang sebab-sebab pencelaan terhadap mereka darr k.lttti rrtfttl|l,trl'rtr
tlg) Totlclhih al Afkar, 2:469. nl
kebatilannya dari segala aspek. Lihat kitab As-Sunndh karya Dr. Mushth,rf,r Ar \ilr,r't,
ltltil
18o) 'Ulum ol-Hodits, hlm. :65. AlAtlhwa alKasyifah, dan AlManhai alHadits qism otrorlh'
)05-353,
r8r) Al-Kifoayoh, hlm. 52.

tfl
setelahnya. Beliau ber-kata, "Yang paling tepat adalah bahrva nrereka, lantaran jurniah sahabat yang masih tinggal st'tlikit
orang yang pertama kali masuk Islanr dari kelornpok nrang sekali sehingga perirvayatan hadis dan fikih banyak dat:tngrtvrr
dewasa yang merdeka adalah Abu Bakar; dari kelompok dari mereka saia.
anak-anak adalah Ali; dari kelompok rvanita adalah Khadijdh; c) Tokoh ilmurvan darl kalangan sahabat. Masmq berkata, "Savit
dari kelompok bekas hamba'aclalah Zaid bin Haritsah; dan dapatkan ilmu para sahabat Rasulullah Sarv. berpangkal pzrd:r
dari kelompok hamba adalah Bilal." enam orang yaitu Umar, Ali, Ubay, Zaid, Abu al-Darda', dan
2) Sahabat 1,'ang palinfJ utama, bahkan manusia yang paling AMullah bin Mas'ud. Dan ilmu mereka ini berpangkal pada
utama, setelah para nabi adalah Abu Bakar. Abdullah bin dua orang, yaitu Ali clarr Abdullah."
Utsman (Abu Quhafah) al-Tzrimi. Ia dijuluki dengan al-
Shiddiq karena kesegeraannya membenarkan segala apa Abu Muhammad bin Hazm al-Zhahiri telah menghitung
yang disampaikan Rasulullah Saw. sebelum orang lain fuc1:rha dari kalangan sahabat, suatu usaha yang sangat penting

membenar*annya. Setelah Abu Bakar, sahabat yang paling afiinya dan besar faedahnva. Hasil penghitungan tercebut ditulisnya
dalam sebuah nrasalah khtstts membicarakan para mujtahid,ls3)
utama adalah Umar bin al-Khaththab, laltr Utsman bin Aflbn,
yang .jumlah mereka mencapai 162 omng'
ken.rudian Ali bin Abi Thalib. Kernudian anggota kelompok
Sahabat yang banyak berbicara tentang fikih adalah Umar
sepuluh or?ng sahabal yang clijanjikan masuk surga selain
empat omng di atas, lalu ahli Badar, ahli Uhud, dan al"rli
bin al-Khaththab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas,
Abduullah bir-r Urnar, Abdullah bin Mas'ud, Zaid bin Tsabit,
Baiat al-Ridwiin pada rvaktu perdamaian l{udaibiah.
dan A'isvah Urrrnrul Mu'minin r.a. Ibnu Hazm herkata, "Fikih
3) Ada beber?pa orang sahabat yang masyhur ilmunya dan masing-masing sahabat ini setrenamya dapat dihimpun dalan-r
kemudian mcn-lebar ke seltu"r-rh prenjum clunia, vaitu sebagai suatu kitab lang cukup besar."
berikut.
Fuqaha sal'rabat -v-ang tidak begittr banyak berthtwa ada dua
a) Ahmad bin Hanbal berkata, "Ada enanl or"ang sahabat puhrh oreng. f)i antaranva aclalah Abu Bakar" al-Shicldiq, Utsrnan
Rasulullah g;lqr. lang dikenal bantak merir,vayatkan hadis bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Thaihalr bin Ubaidillah, Zubair
dari beliau dan cliberi umLlr paniang. Mereka adalah Abu bin 'Au,am, dan Abdullah bin Zubair. Fatwa mercka masing-
fltrmirah, Ibnu Ur-nar, A'isyah Jabir bin Abdullerh, Ibnu Abbas, masing dapat dihinrpun dalarn suattt kitab -vang tipis sekali-
dan Anas. Ahu Hurairah adalah sahabat lang paling banyak Fuqaha sahabat yang s,rngat sedikit berfatu':r harnpir seltrnth
haclisnya dan dirirt,ayatkan oleh orang-orang yang tsiqat." sahabat, sepefti Jarip bin Abdullah al-Baiili, Abdullah bin Abi Aulh,
b) Al-Abadilah, vakni Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Urrrar-, dan Samurah bin Jundub. Me.reka sangat scdikit mcmberikan
Abdullah bin Zubair, dan Abdtrllair bin Anir'. Mcreka benrrnur fatwa, kecuali satu atau dtra masalah saja seperti 1'ang terdapat
panjang sehingga ilmu mereka clibutuhkan dan diminati dalam rirt'ayat, dan satngat jar:rng lang lebih dari itu'
banyak or?ng. Apallila mercka bercepakat ata-s suatrr perkarzr 4) Sal-rabzrt yang paling akli; rr.,alatnya aclzrlah Abu al-Thtrlail
rnaka dikatakan, "Ini aclalah pendapat 'Abadilah" zrtau "Ini Arnir bin Watsilah vang rneninggal parda tahun I l0 ll
aclalah tindakan 'Abardilah". Dan sahabat yang paling banyak sebagaimana dije'laslian di atas.lsa)
llerlirtu,a adalah lbnu Abbas.

Arlal-lrrr lbnu Mas'ud dan pemuka sahabat yang lzrin, scpcr.ti r8i) Hlm.3r9-l2l pada perrghuiurrg kitab Jawami'al-Sirah' Lihat pula Qisnu/ liuww(rt, .',"'rl;
kllrlalir' al-Rastlrdin yang cnlpal lebih dahulu rva{atnva, sedangkan Tasdir Nlu'jam, Fiqh lbn Hozrn karya al-Ustadz Muhamnrad al-Muntasalrir al Kati,trrr, .I 4'
r8+) lbnu asl-r-shalah berkata balrwa Abu al-Thufail w,afat pada tahun too [.1. N.ttttttn 1r'trrllll'rrr
'Abadil:.rh rvalat lcbih akhir. Karcnanva urlat menrbtrtutrkan ilmu kami rnenunlukkan apa yang kami sebutkan di atas'

nq
Adapun saharbat yang paling akhir wafatnya clilihat dari Meskipun demikian kitab ini dikritik masih belun-r ntcilruill
daerah domisili mereka adalalr dari Makl<ah Abu al-Thutail; dari sejumlah biografi sahabat lain, karena cakupannya hanya mertcltl'riti
Madinah Marhmud bin al-Rabi' (u,. 99 t{), dari Bastrrah Anas 3.500 nama sahabat.
(w. 93 H), dari Kufhh Abclullah bin Abi Atrfa (w. 86. H); dari Menurut Ibnu ash-shalah kitab ini disusun untuk mengungkapkan
Syam Abdullah bin Busr (w. 96 H), yang wafat di Hamsh; cian kasus-kasus yang teriadi di kalangan sahabat, sedangkan ceritanv:t
dari Mesir: adalah Abdullah bin al-Harits bin Jaz' al-Zubaidi bersumber dari para sejarawan, bukan dari muhadditsin. Padahal
(w. 86 H). Semoga Allah meddai seluruh sahabat Rasulullah para muhadditsin tidak seiring sejalan dengan para sejarawan,
Saw. dan menjadikarr kita sebag:ri orang yang mencintai dari lantaran pada umumnya mereka berlebihan dan sering simpang-
mengikuti mereka dengan 6ui;..tss; siur dalam pemberitaannya.
d. Kitab-Kitab tentang Biografi Sahabat 2) Usud al-Ghabah fi Ma'rifat al-shahabah karya al-Imam al-
Abu 'Amr Yusuf bin Abdil Bar berkata,l86; "Saya rnenduga Mtrhadddits al-Hafizh 'Izz-uddin Ali bin Muhammad al-Jazart
keras bahwa setiap umat beragama memiliki para ulamanya yang lebih dikenal dengan Ibn al-Atsir (w. 630 H).
yang menamh perhatian untuk mengenal para sahabat nabinya
karena mereka merupakan perantara anta[r nabi dan umatn.ya." Kitab ini disusun untuk mengoleksi kitab-kitab lain yang
dipandangnya cukup lengkap dalam membicarakan sahabat
Dan tidak diragukan lagi bahwa umat Islam adalah unrat
yang paling besar perhatiannya ter:hadap pengetahuan akan yang telah ada sampai periodenya. Kitab ini mencakup 7.500
sahabat Rasulnva. Jumlah kitab yang membahas perikehicluparr buah biografi sahabat, dan disusun berdasarkan urutan huruf
para sahabat lebih dari sepuluh buah, empat di antaranl.a .yang ntu'jant (indeks) dengan cara vang lebih cerrnat daripada kitab
paling penting dan telah bereclar dalam bentuk cetakan. al-Istiab.l88; Oleh karena itu, karya ini menjadi kitab yang agung
1) Al-Isti'at t'i Asnta' al-Ashhab kar-ya al-Imam al-Hafizh al- dan sernpurrta. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata,ls9) "Namun cara
Muhaddits al-Faqih Abu Llmar Yusuf bin Abdil Barr al'- pen),usunannya menuju kitab-kitab y*g telah disusun sebelumnya,
Namai (v,,. 463 I{) dalam usia seralus tahun tepat. sehingga teriadilah pellcampuradukan dengan memasukkan orang
yang bukan sahabat. Dan sering kali juga tidak menjelaskan
Penyusunan kitab ini clinraksudkan untuk menghimpun hal-hal .yang menimbulkan kesalahtafsiran vang terdapat dalam
sejumlah keterangan yang berser.akan dalam berbagai kitab kitab-kitab itlr."
tentang sahabat yang ditulis oleh para ulama terdahuiu, yang 3) Al-Ishabah fi 'fann,iz. al-Slruhabah karya al-lmam al-Hafizh
di antaranla ia sebutkan dalam mukaclimah kitabnya seban.yak al-Bahr al-Hujjah Ahr.nad bin Ali bin llajar- al-Asqalani (rv.
lin-ra belas buzrh kitab rujukan. Di szrmping itu ia singgung 8s2 rI).
pr,rla kitab-kitab ru.iukan lain yang tidak ia sebutkan *rtu per Kitab ini disusun untuk menghimpun sejtrmlah kitab yang
sertu.187) Dalam penylsunan kitab ini ia hanya mengutip aspek- telah ditulis oleh para penulis terdahulu disertai peninjauan
aspek yang sangat perlu diketahui tentang mereka. Oleh karena kembali kepada sumber-strmber utama dan pertama tentang
itrr i:.r namakan kitabnva dengan al-Isti'ab. Kitab ini disusun sahabat, seper-ti kitab-kitab Sunah, sejarah pata rawi, per-ilaktr
bcrdrrsirrkern umtan nut'jant, atau indeks para tokoh agama, dan kitab tentang peperangan. Kemtttli:ttt
r8s) t)iringkas dari olTadrib, hlm. 4rz 4r4. Bandingkan dengan 't)lum alHodits, hin. 269-z7t; dari sana diambil nama para sahabat yang tidak disebtrtkltt
lkhtishdr 'ulum ol-Hadits, hlm. 181'190. Dalam hal tahun kematian ini terdapat perbedaan oleh kitab-kitab lain.
pen<iapat dan tidak dapat kami sebutkan lebih banyak.
r86) Allrti'db, r:8 9. r88) L.ihot Muqoddimoh lJsd al5ahabah, hlm' 3-5.
t87) tbid. r8g) Al.lshoboh, t4a.
Penvusunan kitab ini berdasarkan ur-Lltan huru[ hi.iaiah lu"nttahasan yang paling agung dan berat, keuetra ttlctttpitkrttt
dan masing-masing humf dibagi nrenjacli empat bagian. Dalan-r tallgga yang halrs ditempr-rh ttntuk mengetahr-ti kesahilurlt stlltltt
pembahasannya dibedakan antara s;rhabat yang benzu.benar lradis dan kecacatannYa."
bertemu Nabi Sart'. dan sahabat yang tidak adar kepastiannyar Ilmu ini banvak mendapaL perhatian para imam hadis se'lak
beflemu dengan beliau. Di.jelaikan pula nama-narna sahabat zelntan dahulu sampai sekarang. Kartenarrya, mereka men)rustlll
yang tenlllis dalam kitab-kitab sebelumnya atas dasar dugaan sefumlzrh kitab yang membicarakan tingkah laku parra rawi yang
dan kesal:rhan. Kitab ini merupakan saripati vang clisarikan elari rnereka saksikan atau mengutip keterangan-keterangan tentang
disiplin ilmu ini clleh seseorang yang mahir- dern cerdas, clan si{ht-sifat mereka vang bersumber dari para ulama'
seling juga menjelaskan hal-hal menarik vang .jarang lerjadi.le0)
Jenis kitab ini terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama,
4) Ilayat al-Scthabah karla al-Allamah al-Da'iyah al-Mtrhacldits kekrmpok kitab yang hanya membahas para peri'uvayat yang tsiqat.
al-Syaikh Muham;rd Ytrsufal-F?rndahla'"vi Inclia (iv. 1383 H). Kedua, kelompok kitab yang hanya membahas para periwayat
Semoga Allah menaunginya dengzrn rahmat-Nya. vang dhaif. Ketiga, kelompok kitab yang membahas periwayat
Ini adalah kitab yang sangat inclah dalzrm biclzrngnya, yang tsfu1at dan periwayat yang dhaif sekaligus'
membahas perilaku para sahabat r.a. dari sisi keberacleran
merekar sebagai contoh yang mulia bagi pe-ngamalan agama a. Kitab-kitab Srang hanyar membahas para rarvi yang tsiqat
ini, dan dafi sisi keberad:ran mereka sebagai sr-rri teladan vang Yang tetmasyhur di antaranya adalah sebagai berikut'
harms diteladani dalam bidang ilmu, arnal, ketakrvaan, clan 1) Kitab al-Tsiqat, k:atya al-lmam Abu Hatim Muhammad bin
wara'. Kitab ini menEungkapkar-r perilakr-r nrercka vang disusun Hibban al-Busti (w. 354 H). Kitab ini membahas para rawi
berdasarkan bzrb (tema) bukan be.das.rlian nanra, seperti bab yang tsiqal beserta istilah-istilah khusus sebagaimerna yang
menanggung bcrbagai kendala di .ialam Allal-r, hab hiirah, bab telah kami jelaskan di atas.
jihad, dan sebagainl,a. 2) Al-T'siqat karya al-Imam Ahmad bin Abdtrllah al-'Ajili (w'
Kitab ini nrcrrganc'lung lranvak hal vang pernring, dan men-rpakan 261 H). Kitab ini terdiri dan satu jilid vane sedarng' Pada
se:njata vang an.tpuh bagi par:er clai vang tidak boleh cliabaikern. mulanya kitab i1i tidak disusun berdasarkan ututan tertentu.
Kemudian clisusun secara bemmtan oleh al-tmam al-sabuki
clzrrr diberinya judul Tanib al-Tsiqat.
3) taclzkirat al-Huflaih karya al-Imarn al-Halizh Syamsuddin
Para Periwayat yang Tsiqat dan yang Dhaif
Muhammacl al-Dz-lhzrbi (w. 748 H). Kitab ini hanya menerangkan
biografi para rarvi yang mencapai martabat hafiz (kuat
Cabang pembahasan ilmu hadis ini merrrpakan buah dari dua hafalannya)" Dalanr mukadin-rah kitab ini dijelaskan: "Kitlb
cabang pcmbahasan sebelumnl'a, mengingat tema ini merupakan
ini mempakan data nanla-nama para pen-ta'dil, pengembatn
kcsirnpulan dari berbagai pembahasan yang telah dilakuka, ilmu nabarti dan nama orang-orang yang kepadanya lrarsil
1-x.u-a ulama untuh mengetahui sif:rt setierp ralvi, dan meletakkan iitihad dirujukkan dalam rnenilai tsiqat, dhaif, sahih, clan
rncrekir perda martabat lang lavak dalam jarh v,a'alta'tlil. Oleh
menyimpangnya suatu hadis atau rart'inya'"
karcna ittr, para ularna menegaskan betapa pentingnva cabang
pcnrl;uha'ur ini. Ibnu ash-shalah berkata, "lni aclalah cabang

t9o) rilid t:6 9

r2:l
catatan kaki trnttrk lllchlt'tlsLitll
b. Kitab-kitab Khusus tentang Rawi yang Dhaif tirll!4annva. Kami juga memberi rrl-
vang'i't"lgki" berlentangan dengan pcttcl:t1lat
Kitab yang terrnasuk kelompok ini sangat banyak, seperti pctnahatnan
suatu faedah vang litzittt'
kitab a/-Dhu'al'a' karya al-Bukhari, al-Nasa'i, al-'Uqaili, Ibnu l)zahabi, uto.' u't'J *""ty"*p**utan
Hibban, al-Jauzijan, al-kzdi, dan karya penulis lain yang menjadi Denrikianptrlakamimenrberiperhatianlebihter.hadatpl-litt.lt
Kami jtrga ielaskan dzrlarnr
narasumber dalam bideurg ini. Di antiranya yang paling penting r au,i Sltnlzlfuai, vu'-'g'-Jiperbincanglc-an'

c;rtatan kal:inya b'i']}-k;i


#nohk seffIua celaan terhadarp
adalah sebagai berikut. tneriwayatkan hadis metekzr
al-Bukhztri dan Muslirn lantaran dengan
1) Al-Kaamil fi al-Dhu'afa'karya al-Hafizh al-Imam Abu Ahmad arguunentasi vang sesuai
dalam kitab sldti;-;;' disertai
Abdillah bin Adiy (w. 365 H). Kitab ini disusun untuk disiplin ilmu hadis'
menghimpun karya-karya sejenis yang telah disusun sebelumnya lbnu Hajar al-Asqalani' Kitab
4) Lisart al-Mizart katya al-Hafizh al-I'tidal
disertai keterangan-keterangan yang belum terbahas. Ia juga
ini membah^t ;;;i ;;"g 'du ioh''' kitab Mizanal-Tahdzib
memuat nama para rawi yang mendapat sorotan negatif keclua kary anva' Tahdzib
yarrg belum ttti''t"t aufam dengan
meskipun tidak merendahkan martabatnya. Akan tetapi, clan Taqrib al:Iahdzib'
Setiap pembahasan dimulai
bagaimanapun Ibnu Adiy adalah statis dan ketat. clitambah dengan komen[ar'
keterangan a-o'"f'^Uf kemudian
2') Mizan al-l'tidal fi-Noqd al-Rijal karya Imam al-Dzahabi. Kitab mengkritiknya' atau
Ibnu Hajar, baik unttrk memperkuatnva'
ini disusun dengan berpegang kepada kit^b al-Ikmal sehingga n-lenYempurnakannya'
dalam membahas seorang rawi, metodenya hampir serupa
Menghimpun para Ralr'i yang Tsiqal dan
dengannya.lel) Akan tetapi sering kali al-Dzahabi rnenyanggah c. Kitab-Kitab vang
Ibnu 'Adiy dan menjelek-jelekkannya dalam barryak tempat Yarrg Dhaif Di
banyak dan sangat penting'
karena ia memasukkan beberapa perirvayat yang tsiqat dalam Kitab-kitab ienis ini sangat
berikut'
krtab Kamil-nya. antaranya nclalah sebagai
al-Imam Abdurrahman
3) Al-Mugluti li al-Dhdala' karya Imam al-Dzahabi juga. Kitab t) Al-iarh,'o nt-fi'lil ka4'I tokoh kritikr-rs(rv' 327 H)' Kitab ini
ini membahas para rawi yang diper'bincangkan loedibilitasnva bin al-In-ru---Ot"t fiatim al-Raziclalam bidangnva' Dalam
berharga
dengan cara yang amat ringkas, sehingga dalam membahas adalah kjt"b'v;;; sangat
kepada keterangan para
setiap rar.r,i cukup dengan beberapa kalimat yang pendek penulisannyo' ot-n^''i berpegang
orang tuanya seorang tokoh
yang disimpulkan dari pembahasan yang panjang. Kitab ini tokoh ulam:'r hzrdis' terutama (Semoga Allah mengasihi
menyenangkan pam pembacanya dengan beberapa keistimewaan ulama tet*emuka pada z'an-rannya
yang tidak dimiliki kitab lain. mereka berdua)'
karrya al-Hafizh OPl" Ghani
al-
Kami telah meneliti kitab ini melalui beberapa naskah 2\ Al-Kanil 1i-int'""' ar-Riial
tulisan tangan, satu di antaranya adalah naskah pusaka yang Maqdisi Gv- 600 FI)' Kitab
ini hanya membicarakan para
pelopor pembahasan
perrrah dibacakan di hadapan penl'Lrsunnya dan terdapat tulisan rart'i Kitab Enam szt'ia' dan mempakan
para rarvi kitzrb-kitab tet'tcntu'
banyak yang mengikutinya
Kemudian p*a p*n'''fis berikutnya
191) Oleh karena itu, termuatnya seorang rawi dalam kedua kitab ini tidak dapat dipastikan
clern meny"*pt"oukon be'tretapa kekurangt]ryl
bahwa ia dhaif. Sebagian orang beranggapan sebaliknya, misalnya sehubungan dengan
biografi Yazid bin Khushifah, "ia disebutkan oleh Dzahabi dalam Mizon ol)'tidal; dan telah 3) Tahdzib oi**'t li Astrttt'
nl-iiia"t karya al-Hafizh al-Huiiah
maklum bahwa para periwayat yang dibahas di dalamnya diragukan kredibilitasnya." Yustrt bin Abdirrahman
al-Mizzi (w'
Abu al-Hajjaj Jamaltrcldin
Dengan periwayataannya itu mereka beranggapan bahwa semua rawi yang disebutkan
dalanr kedua kitab itu dhaif, padahal al-Dzahabi telah menjelaskan dalarn mukadimahnya,
penutupnya, dan di tempat-tempat lain seperti penjelasan kami di atas. Maka pendapat
yang menyamaratakan mereka tidak patut bagi seorang pembahas yang teliti.

o5
*
742 H, Kitab iri meruparun
saringan dari kitab ar-Bhmal
dengan mena,rbahkan Leberapa
har yang berum terbahas 5
orehnya sanrbir meliputi seruruh Para Rawi Tsiqat yang Mengalami Kekacauan
rawi. Dengan dernikian,
karyan.ya ini merrpakan kitab
yang paling komplet dan pada Akhir Hayatnya
tidak ada duanya deilam hal ini.
4) Tahdzib ar-Tahdzib karya ar-Hafizh
Ibnu Hajar. Kitab ini Yang dimaksud dengan al-ikhtilath (kekacauan) adalah
men:pakan ringkasan dan Tahdzib
al_I{amil, aiil_U^f, dengan rusaknya akal dan tidak teraturnya ucapan darn perbuatan. Faedah
beberapa har va,g sangat berfaedah
asri,ya. nrengkaji para rawi yang mengalami kekacauan itu aderlah dapat
Tebar kitab ini seperriga tebar "r"r.u*,i-tiiab
Tahzit, ot-xorri, n-rembedakan l-radis-hadis mereka antam yang dapat diterima
dicerak dalam dua belas jilid. dan telar-r
dan yang tidak dapat diterinra.tez; Oleh karena itu, para ulama
5) Taqiib ar-Tarutziib karya ui-rtufi.h Ibnu
t{ajar juga. Kitab ini menegaskan bahwa ilmu ini sangat mulia dan penting.
meruperkan ringkasan ,ari
kitab Tahctzib dengan Kitab tentang hal ini telah disusun oleh al-Imam al-Hafizh
setiap perirvayat"lrriTrru
merryimpurkan pembahasan
Di sarnping itu, ia menggrrnakan rumus dengan satu kata. al'-Ala'i Khalil bin Kikaldi (w. 762 H). Kemudian secara khusus
yang memuat setiap periwayat. lmtuk kitab-kitab disusun oleh al-Inran-r al-Hafizh Ibrahim bin Muhammad cucu
Untuk kitab al_Bukhari: Ibnu al-'Aianri Al-Halabi (u'. S41 H) dan kitabnl.a diberi judul
kitab Muslim: _e, Abu Da,uud: J, i ,
al_Tunnudzi: €, al-Nasa,i:
.r Ibnu Majah: j, Kuttrbusittah: untuk al-lgfutibath bi Man Runita hi al-lkhtilalr.te31
(selain al-Bukhari dan !, irrjhoUrrruno, Hukunr hadis rawi tsiqat yang dituduh mengalami kekacauan
Muslim): f, -
telah ditetapkan oleh para muhaditsin dengan dua cara. Perlama,
Contoh: hadis .yang didengar dari mereka sebelum meugalami kekacatnn.
Hadis ini dapal cliterima dan trisa dijadikan huiah. Kedua, hadis

i:,*rlf '#"#LrtJi,ri
o**;L3tj, q{ar!&ny+
yang didengar setclah mengalami kekacauem ataLl tidak dapat
dipastikan sebelum atau sesuclah kekacauan. Hadis jenis kedua
ini ditolak dan tak dapat diterirna.lea)
6l-;il*5C*"$t, llal itu dap:rt dibedakan dengan mcngetahui rarvi .yang
Artinya bahwa nama perirva.yzrt mengambil hadisnva.
ini terclapat dalam kitab_
kitab: Shahih ul_Bttltlnti, ilmtriti
Mt,.rlint, Sr,,ron ii, oorr,r,d, Di
arntara tanda-tanda untuk men-rbedakan suatu hadis
Sunan al-Tumuck.l, dan Sunott diriwayatkan sebelurn rarvinva mengalami kekacauan adalah
tbrttt Maiah ,Al_eai11,i11L Kata
"Ad-Dnrinti" artin bahwa hzrdis itu diri\&,ayatkan oleh muridnya yang senior.
de n ga n,, r., o u,]1,,' Dengam kaler lain, ntercka diketahui telah mcrirvayatkan hadis
1il, JL J;'Tilii."' oiJ";:.|'il[il Tl
Tamirn)' Kata "As-sa rr<,nsi" aftilr.ya
rawi irri rnenlpllny.i nisbat
kepada kotzr kediamannla, Sarkhas.
Koto,,rrrir,
artinya bahwa rarvi ini meninggal "';;;rr';,;;,cs.Narct,,
,"r"tut,-iutr.,;"lon'ir. ,rU,,
ia meninggal tahun 253 H. t9z) Fath alMughits, hlm. 485.
rgt) Lihat Syaralr alAlfiyah karya al lraqi, 4:153 dan catatan kaki al-'Allamah Muhammad Raghib
Kitzrb .yang denrikian pr.aktisnya
para pccirrla haclis.
ini sangat penting bagi al-lhabbakh terhadap Nukot oi,rocri serta kitab ol.lghtbath yang telah dicetak oleh guru
kami (Semoga Allah mengasihinya dan memberinya balasan dari kebaikan yang kami terima
dan ilmu yang ia sebarkan). Dan dalam kesempatan ini kanri rnerujuk kepadanya. Kitab ini
setebal z7 halaman.
t9+) 'Ulum alHadits, hlnr. 352; Al-lgl)tiboth, hlnr. 3.

6 t
tersebut darinlra pada saat-saat awal meskipun tidak ada data
tanggal periwayatannya. Dalam hal ini kita iumpai para ulama Para kritikus hadis sangat besar perhatiannya terhatla;r
menemngkan kesahihan hadis para rar,vi yang demikian, seperli p:mbahasan rawi-rawi yang demikian, dengan menjelaskan lnasil
Atha' bin al-Sa'ib. al-Khathib menulis dalam al-Kifatah,tes) ,,Athd pcftama kekacauan itu teriadi para perawi yang meriwayatkatt
bin Saib mengalami kekacauarf pada akhir hayatnya. Karenanya hadis mereka sebelum kekacauan, Yang meriwayatkanya setelah
para ulama be.hujah dengan hadis-hadis yang cliriwayatkannya kekacauan, dan para perawi yang tidak diketahui wakttt
melalui peua muridnlra yang senior-, sepemi Sufuran al-Tsauri dan meriwayatkannya.
Syutrah. Mengingat penerimann mereka pacla saat itu adalah pada Berdasarkan sebab-sebab kekacauannya, mereka dapat
rnasa nolrnalnya, dan pzua ulama n-reninggalkan haclis-hadisnya dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.
vang diriwayatkan oleh para periwayat yang kemudian.,, a) Para rawi yang mengalami kekacauan karena msak pikirannya
contoh lain adalah Said bin Abu said al-Miqbari. Suaru di masa tua, kepikunan, sakit, atau karena tertimpa suatu
pendapat menyatakan bahwa ia mengalami kekacauan pacla musibah. Seperti Sa'id bin Abi 'Arubah yang tsiqat dan hafiz.
empat tahun sebelum wafatnya. Al-Bukhari medrvayatkah hadisnya Ia nrengalami kekacauan sejak umur 42 tahun. Tepatnya
melalui Malik, Isma'il bin Abi umalyah, Ubaidillah bin Umar pada tahun 145 H dan berlanjut sampai ia wafat pada
al-umari, dan murid-murid senior lainnya, sebagaimana diielaskan tahun 155 H. Umumnya para rawi mendengar hadis darinya
sebelum ia mengalami nasib vang malang ini' Rawi yang
dalam Hady al-Sari.
diketahui meriwayatkan hadis darinya setelah ia mengalami
Al-'Allamah al-Tahanawi berkata,le6;,.Aku berpendapat bahrva kekacauan adalah Waki' bin al-Jarrah dan al-Mu'afi bin
rirvayat murid senior dan rawi yang mengalami kekacauan itu Imran al-Mushili.
dianggap sebagai hadis yang sahih.,, b) Para rawi yang mengalami kekacauan karena hilang
Dalam sfuthihain terdap,r ban.yak hadis yang diriwayatkan penglihatannya (buta), seperti Abdr-urazzaq bin Hammam al-
dari rawi yang mengalzrmi kekacauan vang tidak dapat dipastikan Shan'am, Imam yang menulis Mushannaf-. Ahmad berkata,
saat periwayatzrnn-va. Ibnu ash-shalah berkata,teT) "Ketahuilah "Barang siapa meriwayatkan darinya setelah ia buta maka
bahrva rar.r'i seperti ini yang clipakai rru.iah dalam shahihain riwayatnya tidak sahih. Hadis-hadis yang tertulis dalam
atau salah satu darinya, kami ketahui secara umllm bahwa kitabnya adalah sahih, sementara hadis-hadis yang di luar
kitabnya mentpakan talqin (pemberitaan dari orang lain)
hadisnya dapat dibedakan dan dirirvayatkan sebelum teriadinya
kekacauan."
lalu ia tetima."
T'epatnya rar,r,i yang mendengar hadis darinya sebelum ia
Demikianlah jawaban yang tepat mengalami kekacauan adalah yang mendengarkan hadisnya
-vang cliperkllat dan clitetapkan
.leh para ulama dalam kitab-kitab karya ,re,reka.re8) r{al ini sebelum tahun 200 H. Di antara para rawi yang meriwayatkan
diperkuat pula oleh ijmak ulama bahua hadis kedua kitab itu hadisnya sebelum ia mengalami kekacauan adalah para
clzrpat diterima. imam seperti Ahn-rad bin Hanbal, Ishaq bin Rahaweh, Ali
bin al-Madini, W'aki', dan Yahya bin Main.
Di antara para rarvi yang meriwayatkan darinya setelah ia
mengalami kekacauan adalah Ibrahim bin Manshur al-Ranracli
tg;) tbid. dan Ishaq bin Ibrahim al-Dabari.lee)
r96) lnlw' al Sokon, hlm 98.
tgt) Halaman 357.
rg8) Lihat Syarah ol Alfiyah, +161; AHghtibath, hrm.
3; Fdth ot-Mughits, hrm. 486; At,Trzdrib, hrm.
528; dan sebagainya.
rg9) 'Ulum al-Hadits, hlm. 355; Foth olMughits, 49o; ol
t{tLtr
D8 Bedrr Prlmr
Sebagian olang \r:rng rnempermzklunrkan dirinya sebagai ahli Faeclah mengelahui ilmu ini aclalah untuk da1-rttt ttlc'ttp',cl;.tlttti
hadis ada vang benar-benar telah menvimpang clzrri jalur y;ing rrrrvi yang nmjhti selzrin sahabat.
benar karena r,endhailka. tradis Abdurrazzaq ),a.g terclapat Di antara para sahabat yanEl temasuk kategori al'w'rtlukttt
dalarn Muslnrurul:nya tentang salat Tarawih clengan alasan lclllarh Wahab bip K|apbasy, al-MttsaWab bil llazn (vak1i lvalr
bahwa Abclu..a,zaq rne,galami'kc*acauan. Hal ini dickxong olch Sa'icl), dan 'Amr bin Taghlib.
kei,gin,,,va untuk menyelamatkan anggapannya bahiva tiderk Mengingat sulitnya ketulggalarl seorang rarvi, maka dalar"p
ircla pctunjuk sr*a*'untuk melaks:rnakan salat Taralvilr seban}rak
rrrengkritik drvafill ienis ini para ulama banvatk nrenggunakan
dtra puluh rakaat. padahal telah kita ketahtri bahrva kitab-kirab
l<alinrat "l,a yarui 'tuthtt illa wuhidetm" (hanya seorang yang
Abdurrazzaq adalah sahih dzrn kekacauannva itr-r hanva clapat
rnerrirvayatkan hadis darinya).
membaLhayakan ]radis yang dirirvayatkan berdasar-kan haflalarnnya
Al-Hakim menptklaim bahrva Syaikhain tidak n'rcrirvayatkan
seclangkan orang itu mend;rpatkan haclis clari l<ttab Jttnti,-nya
hadis dari kelompok ini sedikit pun.200) Akan tetapi sebagian
yang agung yang mer"upaka, salah satu himpunan hadis Nabi
Itlatnra menYanggahnt'a dan berkata bahrva S5;aikhain meriwayatkan
Saw., yang ditulisnva ketika pikirannya normal. 't"'zot; Al-
l"radis dari sejumlah p1ryi va,g te-rnasttk kelompok
c) Para rar,vi ,vang nrengalami kekacauzrn karena kehilanga, Dzahabi menyeblt naffla sepuluh orang satrabat yang termasuk
kitabnva, sehi,gga ia merir.vayatkan haclis ber-crasarkan kelompok ini clan l-radisnya dirirvayatkan oleh a1-Bukhari.202)
hatalannya dan karenanla hadisnya menjadi kacau. contoh,ya,
Akan tetapi, apabila hal ini dinisbahkan kepada para sahabat,
Abdullah bin Luhai'ah al-Mishri al-eaclhi. Kirab_kitabnva
ntaka itu tidak akan tnengurangi kredibilitas mereka sedikit
terbakar, lalu ia meriwayatkan hadis hanya bcrclasarkan
pun, karena mer.eka semuanva aclil clan kal-enanYa al-Hakim
hafalannya, sehingga teriadi kekacaueur crarerm haclisnr,a. Sulit
rlengecualikan merepu.2o-3; Namun apabila dinisbatkan kepada
dibedakan anr,m hadis vang di'irvay:rtkzrn sebelum kejadian
selain sahabat, maka syal?t yang dikemukakan gleh al-llakim
itu dan hadis yang dirirv;4,atk.n sctelahnya kecr-rali seitrmlah
kecil darinva. Di.iclask,n cletlanr'ftryrib al-Tahtrz.ih: "Al-eaclhi
itu - meskipun ticlak berlaku bagi sebagian satltabat * hal'us
dipertimbangkan bagi orang-orang setelah mereka, sehingga
adalah Shadiq (orang yzrng jtrjtrr), iar nrcngirlami kc.kacauan
dalam kitab al-Br,rkhlri itu tidak terdapat satu tradis pun yang
setelah kitabnl,a terbakar." Riu,;ryat lbnu al_Mubarak clan
diriwavatkan melalui rzrwi vang tclmasuk kelompok ini'204)
Ibnu wahb darinla lebih adil (lebih kuat) claripacla dwayar
rarvi lain. sebagian haclisnr;r jug;r tercrapat clalam shahilt
Atfu slim sebagai per:bandin11ern.

6
Al-Wahdan

AlModkhot ilo Kilob ollklil, tb. r88 dari al-l,4ain'tu'at al{adilsiyah; yang masih berupa
naskah
)oo)
tulisan tangan di perpustakaan al Ahmadiyah Halab'
zor) Syuruth uin'i-mah ailXhomsoh karya al-Hazimi, hlm. 3l; Syuruth ol'A'immd ds-Sittdh karya
Al Wahdan adalah para rawi yang hadis-liadisnya hanya diriwayatkan olMaqdisr', hlm t5.
zoz) Siyar A'loom on'Nubala, 8:'rb. t51t54.
oleh seorang rawi saja. >q1 fitn olMughits, him 18. Lihat pula pembahasan yang akan datang dan pembahasan rawi
majhul di muka
>o$ Uody olsari,t:6. Lihat kitab karni yang berludul olimom alTurmudzi, hlm 6r'

'1;.

*, r3l
7 Para muhadditsin sangat besar perhatiannya tcrltittlitlr
Al-Mudallisun bidang ini, sehingga banyak imam men'usun kitab yang khttstts
nrembahas nama-nama mudallisin. Di antaranya sebagai bcriktrt.
'+ fiLllL { :3L 4 t ;^.! ;.r, a) Al-Tabv*in li Asnn' al-Mudallisin karya al-Burhan al-Halabi
5*V 3;3;433 b'dLlfi,fu al-Hafizh.
Lr) Ta'rif Ahli al-Taqdis bi Maratib al-Mauslrufin bi al-Tatllis karya
jE Ibntr Hajar. Kitab ini paling kornplet dan paling banyak
Mudallis adalah rawi yang meriwayatkan (mengaku menerima) suatu "X rnemuat jumlah mudallisnya, yakni selun-rhnya mencapai 152
hadis dari orang yang pemah ia terima hadisnya tetapi kali ini hadis itu orang. Oleh karena itu, kami tidak sependapat dengan Dr.
tidak diterima darinya; dan dalam menyampaikannya ia menggunakan kata- Shubhi Shalihin2o8) yang menyatakan: "Alangkah sedikitnya
kata yang mengesankan bahwa ia menerima hadis itu darinya, seperti kata-
orang yang selamat dari melakukan tadlis." Kalimat ini
kata 'on Fulan (dari Fulan) atau eala Fulan, (berkata Fulan).
sangat berlebihlebihan dalam memperbesar urusan ta.dks dan
suatu fanatisme yang tidak berlandaskan bukti-bukti ilmiah.
Tadlis itu ada beberapa macam, sebagaimana yang akan
Pemyataan Ibnu Hajar bahwa jumlah para mudallis sebanl,ak
dijelaskan dalam pembahasan hadis mudallas, insya Allah. Dan
152 orang, daripada ribuan perawi yang ada, menunjukkan
masing-masing mereka beragam mengikut tingkatannya. Ada
bahwa yang paling utama untuk dikatakan adalah: "Alangkah
sebagian yang dimaafkan oleh para imam karena mereka tsiqat
banyaknya orang yang selarnat dari tindakan tadlis."
dan jarang melakukan tadlis dengan catatan setiap muhaddits
mengetahui bahwa hadis yang didapatkannya itu adalah hadis
sahihnya dan bukan hadis yang di+adlls-kannya. Sebagian mereka Kesimpulan
dimaafkan para imam karena ia tidak melakukan tadlis kecuali
ini kami sajikan beberapa kesin:pulan penting dari
Berikut
terhadap rawi yang tsiqat, seperli al-lrnam al-Kabir" Sufyan bin
penrbahasan ini scbagai hasil pengkaiian hadis secara kritis.
'Uyainah. Hadis rawi mudallis yang dernikian diriwayatkan oleh
Syaikhain.20s) Sebagian mereka zrdalah para rawi tsiqat yang a) Paradigma untuk membedakan rawi yang dapat diterima
banyak melakukan tadlis terh:rdap para rawi yang dhaif dan dan yang hams ditolak riwayatnya adalah paradigma tematis
majhul, seperti Baqiyyah bin al-Walid al-Himmashi. Hadis para yang luas, di mana para muhadditsin tidak cukup dengan
mudallis kelompok ini tidak dapat dipakai hujah kecuali apabila memperhatikan kedisiplinan menjalankan ibadah ritual
ia menvatakan bahwa ia mendengar langsung.206) Sebugian mereka keagamaan semata, melainkan juga meneliti faktor-faktor
adalah para rawi yang dhaif, maka mereka tidak dapat dipakai interrral. Untuk itu mereka teliti hal-hal yang mengharuskan
hu.iah meskipun menyatakan bahwa ia mendengar langsung. seomng rawi ditolak, seperli penyimpangan pola pikir (bidah)
Dan dengan melakukan tadlis, mercka dinilai bertambah dhail atau pelanggaran norma sosial sampai masalah ketidaktelitian
seperrti 'AthiS,yah al-'Auti. Al-Hafizh al-'Ala'i memerinci lebih dalam periwayatan. Mereka juga meneliti karakteristik para rawi
lanjut2o7) dengan penjelasan yang sangat baik. Dan lbnu Hajar dan aspek moral yzrng nreliputi keadilannya, kehati-hatiannya,
tnernbahasnya dengan lebih luas lagi. pengendaliannya terhadap hawa nafsu, dan kelalaiannya,
yang mereka namakan dengan istilah wturu'ah. Mereka juga
205) toni' ul Tohshil, tb. 38a; Ta'rif Ahli al-Toqdis, hlm. z:9; Al-Tabyin hlm. 9.
zo6) )orni'al f ohshil, rb. 38b, 4oa; To'rif AhlialTaqdis, hlm. z, t8; at-Tabyin, hlm. 6; alMughni,
hlnr. 944. zo8) Dalam kitabnya 'lJlum ol-Hodits, hlm. 175-176. Hal ini akan kami sanggah dalam kitab kan)i
zol) Juni' .tt lohshil, rb. 4oa; Lihat Diboiat at-To'rif. ushul al-jorh wa at-Fa'dil, insya Allah. Lihat bab 6, hlm. 5oo tentang hadis mudallas dalartr
kitab ini.
mempeltimbangkan kemampuan para rawi, baik intelektual
B. Tentang Data Diri para Rawi
maupun moral, sebagai kriteria penyampaian hadis vang
benar, dan kemampuan ini merupzrkan indikasi ke-dhabith- Ilmu untuk mengetahui data diri rawi ini met'upakatr
an. Dengan demikian paradigma yang mereka tetapkan gabungan dari beberapa pengetahuan yang dapat menentttkan
adalah paradigma tematis yang ticlak memihak dan tidak sosok diri seorang rawi sehmgga ia dapat dibedakan dari rawi
menganiava, bahkan mencakup aspek keagamaan, kejiwaan, lzrinnyzr. Kemudian ditelitilah karakterjstiknya lalu dinilai apakah
dan kenras-yamkatan 1'ang dapat memengaruhi seorang ralr,i ia patut di-iarh atau di-ta'dil. Para ahli bijak pandai berkata:
menjadi seorang vang jujur, bersih dari dusta, dan cakap
dalam menyampaikan hadis sebagaimana mestinya. Dern u#gg;,;bt&#,
paradigma itu nreniadi alat pengrrkur untuk menguji kualitas
Penilaian atas sesuatu merupakan cabang (kelanlutan) dari pengenalan
para rar,vi yang sangat teliti, obiektif, dan netral. yang parsial terhadapnya.
b) Pam nruhadditsin telah mengaplikasikan paradigrna ini dengan
.saksama sebagaimana dapat kita lihat cLrlam martabat-maflabat Kajian yang dibuttthkan untuk mengenal sosok diri seorang
al-iarh wa al-ta'dil dengan julukan para rarvi dalam kategori rawi meliputi aspek seiauah dan aspek narnanYa dengan segala
masing-nrasing rnartabat. Kesemnan-ya itu menunjukkan hal vang terkait, sepelti kuw*ah dan nasab. Oleh kariena itu, kaiian
kondisi me:reka secara terperinci sehingger .ielas mana rarvi tersebut kami bagi meniadi dua kategori dan akan kami bahas
yang termasuk kategori tcttlil yang dapzrt dipakai sebagai dalam dua subbahzsan, pertama, ihrval seiarah pzua rawi; kedua
hujah; merrtabat ta'tlil vang hanva boleh ditulis dan dikaji rakni ihwal nama pam rarvi.
hadisnya, nrartabat jarh yang haclisn.l,a clarpzrt cligunerkan dalam
i'tibar, dan martabat jarh yang haclisnl'a hams ditinggalkrn
serta tidak bolch diperhartikan. f)engan teori ini mereka lhwal Sejarah para Rawi
menerangkatn posisi scliap rarvi clcngan c.rra ilmiah vang
Ka"iiern sejarah pata mrvi ini terdiri dari beberapa cabang
dapat diper-tangpprngfaw,abkan kebenarannya.
ilmr-r hadis, sebagai berikut.
c) Buah dari aplikasi teori ini aclzrliih tersLlslutnya seiumlah kitab
8". Seiaruh pata ra"r,i
.vang menjelaskan karaktelistik par:rr rau,i dengan metode dan
sistematika yang beranekar rag:rm tetapi semuanya berpijak
9. Thabaqah parar ran'i
10. Tal;iin
kcpada hasil ijtihad dan pcnilarian para nlzrnra.
ll. Atbaa' al-taabi'irt
Biuang siapa mengka.ii kitab-kitab tersebr-rt akan mendapatkan 12. Al-lklnvat t'a ul-Aklnrut
pengetahtran -Vang sangat detzril, schingga ia la.yerk sebagai 13. Al-Mtdahbaj dan periwayatan eurtatte'ntan
pen'rbahas rawi dan tarikhnl'a yang kritis. Bagi seorang kritikus, 14. Periwa.yatan orang vang lebih tua dari orang vang lebih
muda
kitab ini akan menambah pengetahuannya tentang hakikzrt-hakikat
15. Al-Subiq v,a al-lnliq
vang s.u-rgert mendetail dari suartu komponen penfing clerlam teori
16. Perir.r,ayatan oleh l-rapak dari anak
kali:.rn ktitis ini.
17. Periwayatan seorang anak dari bapaknya

Nomor subbahasan ini disusun kenrbali sedemikian rupa sesuai dengan kitab aslinya ttntttk
mempermudah penghitungan iurnlah cabang ilmu hadis. (Pent.)
Al-Hakim berkata, "Ketika datang kepada krmi
Mtrhantlttitcl
hatlis
bin Hatim al-Kasysyi dan meriwayatkan kepadaku sebtrah
Sejarah para Rawi tahttn
tlari. 'Abd bin Humaid, maka kutanyakan kepadanya
Sejarah (tarikh) nrenurr:t muhadditsin adalah2oe) pengetahuan kclahiranorangitu'IamenjawabbahwaAbdlahirpadatalrtrn
bahwa Syekh
tentang waktu vang elat kaitanntia dengan kelahiran dan kematian 260 H. Kemudian kukatakan kepada murid-rnuridku
irri mendengar had,is dari 'Abd bin Humaid tiap batas
seseorang beserta peristir,r,a-peristirva yang nlernpunvai nilai tahun
pada tahun 209 t{
penting yzrng teriadi sepanjang waktu itu, rang darinya tersirat sctelah ia meninggal." Abu Khalid al-Saqa
nrengaku *.rd".,gur haciis dari Anas bin Malik
sejunrlah pelajaran yang bisa digunakern untuk nrelirkukan la'rli/. dan melihat
"Waktu itu
'l-enra ini nrempakan fondasi bagi kajian historis pata tarti, Abdullah bin Umar' Abu Nu'aim bertanya heran'
jawabnya' Abu
kzrrenzr ia berpijak pada per"istiwa-peristirva yang dialami oleh para lrcrapa tahun umurnya?" "Benrmut l25 tahun"'
rarvi sepanjang hidup mereka. Bagi ahii haclis, se'jaral'r me'rniliki Nu'aim berkata, "sesuai dengan pengakuannya'
Ibnu Umar telah
rvafaL lima tahun sebelum Abu Khalid sendiri
1u1"tit."211;
kedudukan vang teramat pentirrg trntuk mengetahui sejauh mana
para
ber-sarnbnng dan terputusnya suatu sanad, untuk mengurrgkap oleh karena itu para ulama menekankan kepada
sejarah
karakteristik para rarvi serla menyingkap tabir para pendusta. penuntut ilmu hacli, ugut terlebih dahulu menguasai
rnengingat ia
Sufvan al-Tsaun berkata, "Ketika para rau,i banyak melakukan dan mengetahui tahun watbtnya para gurll hadis'
ter-rnasuk cabang ilmu hadis yang paling
penting' Lebih-lebih
dusta, maka kami mengantisipasinya dengan mengElunakan
para sahabat senior'
sejarah." Hafsh bin Ghiyats berkata, "Apabila kanru menernukan vang berkaitan dengan Rasulullah Saw''
.turr puru tokoh rgu*^' Dengan dernikian maka
tidak seorang
suatu kcctuigaarn pada seorarrg rarvi, maka perlritungk:rnlah ia
para penuntut ilmu
dengan tahun." Yakni hitunglah ulnurnya dan trnrtr omng yang Muslim ptm layak mengabaikannva, apalagi
dan l;erminat
ia rirvayatkan. haclis. Ini karena orang yang seandainva telpaut
dengan stlatu disiplin ilmu tertentu' maka
hatinya pasti iuga
'Afir bin Mi'dan al-Kala'i berkata, "Stratu hari datang kepzrdarku dan
Umar bin Mtrsa Himsh, Iirlu karni bclkun-rpul di masjid. Kemudian berrninat dengern segala sesuatu yang mengetntarkannya
Muslim
ia berkata, 'Telalr meriu,a.\'atkan hadis kepadakur gurumu yang tokoh-tokoh yang me,-,-,petittangkannya' Dan seorang
saleh.' Setelah ia berbicar"a banyak, nraka saya tanya kepadanva, lebih lavak bersikap den-rikian'212)
yaitu
'Siapa yang Anda maksud sebagzri gtrm kami vang saleh itu? Di antara kitab tarikh para rawi yang paling besar
Sebutkanlah namanya agar- kanri nrengetahttinya."Namanya sebagai berikut.
adalah Khalid bin Mi'dan,' .iart,abnva. Aku be'r.tanya lagi, 'Tahun a)Al-Tarikhal.kbirkarya[mamal-Bukhari.Kitabinimembahas
berapa Anda berlemu dengannya?' 'Pirda tahun 108 H.''Di mana iclentitas dan k:rrakteristik setiap rawi dengan
cukup ringka's'
Anda bertenru?' desakku. 'Di peglrnungan Arrnenia'. Kemudian meliputi penjelersan tentang nama gum-gurLl dan murid-
aktr ber*ata, 'Berlakrvalah kepacla Allah, ya Sam! Dan jangan mtrriclnva, kadang-kadang mengungkap iarh
wa alla'dil-nyzt
l>erdusta. Khalid bin Mi'dan itu telalr wafat pada tahun 104 H,
2i1) AlMughni, nomor 7429.
dan tahun wafat para
clzrn Anda nrengaku bertemu dengarnnya empat tahun setelah ,ril i,r"#'U", Ash-shalati dan para pengikutnya menulis nama'nama
mereka hany'r
,rang lingkup tankh olruw.ot
ia w'lfht."'2lo) sahabat serta ahli hadis. Dan sesuai dungan kami ielaskart
wafat penulis rtu telah
menuliskan numa dan tahun sa1a.
jengan
dalam kitab ini,uf,uUrngun pembahasan tahap perkembangan ilmu hadir
^ttasing-masing
biografinya
dansumberhadissahihsertahasatt.semogapen|elasantersebutmelengkapipengetdhll.lll
para Pembaca dalam bidang ini'
pada syarh 'tl al-furmudzi karya lbnr-r Rai'rb, lrlrrr
Lebih laniut nnat raralum nTyon at Hufazh
uo9) Di antaranya ol'Sakhowi dalam Fath alMughlts, hlm. 459. Mamtib A,yanol-Tsiqot alladzina Toduru 'olorhim 6holil: rrl Ahrrrlitrt
16z_:33 danpusat tnlo)ri1at
zro) Sanadnya ditulis lengkap dalam Al-Kifaayah, hlm.tt9. Diriwayatkan iuga dari lsmail bin 'Ayyasy hhn
olshohgtoh dalam Syorh ol-Tol, 47z-552'
al Himshi.

nA w
tetapi banyak sekali tidak mengungkapkannya. Kitab ini Kategorisasi bagi seorang rarvi dalanr suatu llutlntytlt lrisir
lelah dicetak derlzim clelapan jilid. ber'beda-bedar, bergantr-rng pada segi penilaian dan hal-lral I'arrp,
t) Al-Ta.rikh karrya lbnu Abi Khaitsamah, sebuah kitab yang rnendasaui kategorisasinya. Oleh kzrena itu, sering kali duzr ()r:rng
besar. tbnu al-Shalah berkata, "sunggph nrelirnpah laedah rarvi dianggap berada dal:rm satu thabttqah karena menriliki
kitab ini." . kesanraan dzrlam satu segi dan dianggap berada dalam thabtqult
c) Musyahir 'filamtt' al-Amshar karrya Abrr Hatim Muhanrmad vang bcr{ainan karena tidak memiliki kesamaan dalam segi lainnya.
bin l"Iibban al-Susti. Kitab ini rnembahas tarikh setiap rawi fuias bin Malik al-Anshari beserta sahabat junior lain akan
clengan sangat ringkas, hanya dengan dua atau tiga baris berada di bawah sekian thabaqah Abu Bakar dan sejumlah
saja. Setiap rani dilengkapi dengan tahun rvafatnya. Kitab sahabat senior apabila dilihat dari segi vu.aktu mereka masuk
ini telah dicetak dalam dua jilid. lslam. Namun, ntereka dapat clianggap berada dalam satu
thabarlah zrpabila dilihat dari kesamaan mereka sebagai sahabat
Nabi Saw. Dengan denrikian, selur-uh sahabat adalah tlnbaqah
rawi yang pcftarna, tabiin menempati thabaqah kedua, atbci al-
Thabaqah para Rawi tabi'irt tlrubaqah ketiga, atba' ulba' al-tabi'in 'thabaqah keempat,
rlzrn at-ba' cttba' alba' al-tabi'itt thaboqah kelima. Kelima thabaqult
Thabaqah menun:t bahasa adalah suatu kaum ya,g memiliki
ittr adalah thttbaquh para rawi sampai kurun ketiga, yakni akhir
kesamaan dalam suatu sifat.
nrasa pedrvayatan.
Menumt istilah muhadditsin, lhabaqah adalal-r:
Ibntr [{a.iar nrembagi thabaqah berdasar*an kedekatan mereka
tAtfr.(6th)'Ai/r6ilr,olttrSi'zil,tt clalam szrnad atau kesanraan guru-gum dan masa hidup mereka.
Menurrrt beliau, para rau.i itu terdiri atas 12 tlubaqah. Masing-
fit-fli iiiiLx"{) ;v:ryt 63
(
nrasing thabaqah ia .jelaskan kesamaan zetmannya secara sepintas,
Thobaqoh adalah suatu kaum yang hidup dalam satu masa dan vang dapat anda .iunrpai dalarm kitab Tat1fib al-Tahd:ib.2t5)
memiliki keserupaan dalam umur dan sanad, yakni pengambilan hadis dari
Mengetethri thabaqah para rarvi sangat besar manlaatnya,
para guru.
karcna dengannya dapert cliketahui selumlah rawi yang memiliki
Dengan pengertian ini, thabatlrll identik dengan kata jirtut kesempaan dan sulit dihedakan; bisa terhindar. dari kekeliruan
(generasi dari sisi kebercamaan dalam berguru). Iantaran kesamaan antarrartri dalan-r netma dan kunyah-nyrr,
rlapat mengetahui hakikat di balik tadlis; alau rneneliti makstrd
Kadangkala para muhadditsin menganggap bahwa kebersamaan 'trrt'crnult (pernyatzran se(x'iutg rarvi: 'an Ftrlan), apakah ia dalzur
dalam menimba ilmu hadis cukup bisa dikatakan satlr thabaqah.
l:cntuk sanacl \.ang ntultnsiril atau rnnnqathi.
Sebab pada umumnya mer"eka n-remiliki kesamaan dalam umur..2l3)
Mengingat begitu hesarnvzr I'aeciah kajian ini, ban.vak
Peneliti dan pengamat ilmu hadis sangat dituntut untuk
rnrrliadditsin men-untrn kitab tentang thabttqat. Dan dua kital-r
mengetahui tahun kelahiran dan kematian setiap rarvi, murid-
di anlaranva telalr clicetak.
nrtuidnya, dan gur-r-r-gr-rrunya.2la)
a) Al-Thabuclat al-Kttbra karva al-lmanr al-Hafizh Muhar-rrrruxl
hin Sa'd. Kitab ini sansat komplet dan besar. {hccl:rlrrrr,:r.
zrl) t'dth dl-Mughits, hlm 495.
zt4) 'Ulun al.Ha<1its, hlm. 358. :r5) r:5-6

lTt
Popularitzrsnya melebihi kitab-kitab lain yang sejenis. Penwsunnya Al-l{akim nrer-nbagi tzrbiin menjadi lirna belas lluilxttlttt' Nrtttrtttt'
ialah seorang yang hafiz dan tsit1ttt. Alian tetapi, banl'ak isi lranya tiga thabaclal vang ia ielaskan. Thabaqat pcr11r))1 1t[rlirlt
orang-orzrng yang beflemtr clengan sepuluh sahabat
yang cli.iarr.iikrrrr
kitab ini bersumber dari rawi yang dhaif, seperti N{uhamad
bin tln-rar al-Wadidi, gxnr-lnla. [a menyebtlt gLuuYa ini dengeur masuk surga, seperti Qais bin Abi Flazim. la mendengat' tl:-ttt
namanyil clzrn nama al'ahnya, r'akni Muturntmad bin Umar meriu,a\,atkan haclis clari mereka dan tidak seorang tabiin pttrr
tanpa cliiclaskrn iulukannya. Juga gurLrn-va yang lain, Hisyam yang mer-irvayertkan hadis dari met-eka selain dirinya'
bin Muh:inrmad bin al-Sadb al-Kalbi. Dzri kedua onmg gumnla Thnhaqat tabiin yang terakhir erclalah penduduk Berst'itlt
inilah izr banyak n-renggali bahar-r kitabnya itu. yang bertemu dengan Anas bin Malik; penduduk Madinah yalrg
t)) Al-Tlrubaqal karryzr al-lman K]ralitirh bin Khalryatl"r. Kitab ini berlemu dengan Abdullah bin Abi Aufa; penduduk Kufah vang
sangat berfaeclah dal:rm bentuk varlg sarlgat tingktts, clan befiemu clengan a]-Sa'ib bin Yazid. Mereka adalah orang-orang
tclah clicetak dalam dtra iilid di Darnaskus. yang beflerxu para sahabat yang paling akhir u'al'atnya'
Menumt pendapat yang paling sahih, di antara para tabiin
yang terrnersuktlrubaqat ini adalah al-Imam Abu Hanifah. Karenet
)
ia berlemu dengan beberapa orang sahabat, seperti Abdullah bin
Tabiin L]nais, Abdullah bin Jaz' al-Zubaidi, Anas bin Malik, Jabir bin
Definisi tabiin .yang terpilih menttntt l<anti adalah vzrng Abdullah, clan A'isyah binti 'Ajrad. Abu Hanifah merirvavatkan
dikemr-rkakan oleh al-I{akim216;. Ka1an1,'zr: hadis dzrri mereka setnlla'
Tabiin dapat dikelompokkan meniadi tiga thabaqal sebagaimaura
'^t k i, W, 4t1it il,tJt 6, uttt vang ditulis dalam kitab-kitab ilmu ini. Petlan'n, Thubaqat Kibar
al-

tLJt*ft6'F"# Tabiin ialah paua tabiin vang medwayatkan hadis d;ui para sahalxrt
senior. Haclis merekt setir"rgkat dengan hadis sahabat nutta'akhiitt
Tabiin adalah orang yang ber'musyafahah (bertemu untuk belaiar)
dan ke.banyakan hadisnva ditir.t'aYatkan oleh tabiin laip. Kedua,
dengan sahabat Rasulullah Saw. dalanr keadaan beriman"T).
Thnbaqat Mt.tttnt,r-l'sithi ctl-Tabi'iLr, ialah parz tabiin yang berlemtr
Ilmrr ini .sangat besar firedalrrrvzr. Sebab, apzrbila seseorang para imam dari tabiin senior dan semisalnya, sellil meriwavatkzrn
rlengabaikannya maka iit ticl:"rk etkan dzrpat nrembeclakan hardis dari sahabat dzrn tabiin. Ketiga, Tlubaqat Shighnr al-Tabi'itr,
jttniot-
antara sahabat clan tabiin cletn litzimnyit juga ticlak akan bisa izrlah par":r tabiin vang metirvavatkan hadis d.rri para sahabart
u,atirtnva. Mereka bertemtt para sahabat jttniot'
menrbedirkan rurtara tabiin clan tdi'it-tabi'itt. -vang paling akhir
ini ketika mereka mesih kecil ser-nentam pal? sahabat itu telah ttr:r'
Dan para safuabat itu sendiri adalah deui bilangan sahabat v1r1g
r16) Mu'nfot 'Ulum flt.Hddits, hlm 42.
bertemu dengan Rasulullah Saw. ketika mereka masih kecil.2l8)
rl) Menurut redaksial 'lraqi dalarn Al Atfiyah darr syarahnya, 4:52, "Tabiin aclalah orang yang Tabiin yang perlalra-tama \r,afat aclalah Abu Zaid Mu'etnlntltl
bertemu seorang sahabat atau lebih." Ia tidak mensyaratkan rnusyofahoh (bertemu muka)
dalam menerima hadis dari sahabat. Kami menrrlih definisi al'Hakir-ir karerra lebrh nremenuhi bin yazid yang terbunuh pacla tahun 30 H, dan yang pitlitrtrl
harapan rnuhadditsin terutama yang berkaitarr dengan bersambungnya sanad, karena tabiin
y.rrrg tidak nrendapat hadis dari sahabat maka sanadnya tidak bersamburrg kepada sahabat
akhir wafatnya adalah Khalaf bin Khalifah, pada tzrltun lttO ll'
y.rng bersangkutan kecuali dengan perarrtara. Adapun definisi sahabat yarlg r:ukup dengan
sekadar bertenru Nabi Saw. adalah karena begitti besarnya balakah Nabi Saw. rrreskipun
sanad orang y.rng bertemu dengan Nabi Saw. dan dalam kategori tidak mendengar hadisnya
itu disebut rlursal dan terrnasuk mursal kib.rr al-tabi'in, Lihat pendahuluan ol'lshriboh dan
troth (ri Mughits, hlrn. 368. zt8) Mas'atot ollJluwwi wa alNuzuttl karya lbnu Thahir al'Muqadasi, lenrb'rr 7't

al
Para tilan-ra berbeda pendapat tentang tatbiin yarrg palittli
Sebagian tabiin disebut mukhadhranutn, yaitu orang-orang
yang hidup semasa dengan Nabi Sar.v. pada zaman jahiliah lalu
rrlama. Setiap kota ber-upaya mengtttamakatn imant nlct'ck:t
varrg berasal dari tabiin. Kebarryakan ulama memilih Sa'id bin
masuk Islam dan tidak pernah berjumpa dengan beliau. Sebagian
rrl-Musayyab sebagai tabiin yang paling utama. Pendapat larin
ulama menganggap mereka dalam jajaran sahabat. Muslim
rrrenvatakan Uwais al-Qarni. Al-Iraqi ber-kata22l) bahwa pendapat
menyebutkan nama-nat'ro -.."ka dan jumlahnya mencapai dua
irri yang sahih dan benar, berdasarkan hadis yang diriwavatkan
puluh orang. Di antaranva adalah Suwaid bin Ghatalah (w. 80
oleh Muslim dari Umar bin al-Khaththab. Ia berkata, "Sayer
H), 'Amr bin Maimun al-Audi (w. 74 H), dan Abu Utsman al-
mendengar Rasulullah Saw. berkata:
Nahdi Abdurrahman bin Mullin, di antara yang berusia panjang
(w. 95 H). Ulama lain yang menghimpun mukhadhramun ini
adalah al-Burhan al-Halabi dalam suatu kitab khusus2le) dan
,#'l',5!4|Kr'b6hitt
jumlahnya lebih dari 150 orang. Al-Hafizh Ibnu Hajar juga Sesungguhnya tabiin yang paling baik adalah laki-laki yang bernama
Uwais....
menulis tentang mereka dalam kitabnva, al-Ishtrbah.
a. Keutamaan Tabiin Para tokoh tabiin wanita adalah Khafshah binti Sir:in (w.
Para tabiin menggantikan kedudukan para sahabat dalam setelah 100 H), 'Amtah binti Abdurrahman (w. sebelum 100 H),
mengemban,ilmu dan dakwah, sehingga mereka memiliki dan tlmmu 'al-Darda' al-shughra (w. 81 H).
keutamaan di ba'*,ah keutamaan sahabat. Allah men-ruii mereka Thabaqat tabiin ini memiliki kelebihan dalam penyebaran
dalam Al-Quran: ihntr (ajaran Islam) ke berbagai penjtuu dunia. Di Makkatr fatwa
tentang fikih dan hadis bersumber kepada 'Atha' bin Abi Rabah
i.lG\ivrrt$t'u|r{t'It;;?"Lj,9 (w. 114 H) dan Tluwus bin Kaisan (w. 106 H)' Di Madinah
th;j'#'^i er, ir1L", itfrt bercumber kepada sekelompok tabiin senior, yaitu fuqaha tujuh
$l:
.4i, dari alrli Madinah. Mereka adalah Sa'id bin al-Musayyab (w. 90
H), al-Qasim bin Muhammad (w. 106 H), Urwah bin Zubair
Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk lslam) di antara (w. 94 H), Khariiah bin Zaid (r.t'. 100 H), Abu Salamah bin
orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka Abdtrrrahman (w. 94 H), Ubaidillah bin Abdr-rllah bin 'Utbah
dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah... (w. 94 H), dan Sulaiman bin Yasar (w. setelah 100 H). Mereka
(QS At-Taubah [9]: rot)
disebut clengan al-Fuqahtt al-Sab'ah (fuqaha tujuh) menurut
kebanyakan ulama Hl.iaz.
Rasulullah Saw. menyebut-nyebtrt kedudukan mereka dalam
hadis riwayat Muslim22o) dari lbnu Mas'ud bahwa Rasulullah Di Kufah umat Islarm menyerap ilmu dari 'Alqamah bin
Saw. bersabda: Qais al-Nakha'i (w. setclah 60 H) dan Marwah bin al-Ajda' al-
Hamdani (w. 62 H). Di Basrah dari al-Hasan al-Bashri (w. 110
Wii.i,?{*fr'tiit?,iin H) dan Muhammad bin Sirin (r.t'. 110 H). Di Syam dari Abi
Idris al-Khulani (w. 80 H) dan Qabishah bin Dzuaib al-Khuza
Manusia yang paling baik adalah generasiku, kemudian generasi
setelahnya, kemudian geinerasi setelahnya.
(w. setelah 80 H). Di Mesir dari Yazid bin Abi Habib (w. 128
H) dan Bukair bin Abdillah al-Asyaj (w. l2O H)22r.

ztg) Yaitu kitab yang berfudul Todzkirot al-Thalib ol-Mu'allom biman Yuqalu Annahu Mukhodhram. zzt) Dalam Syorh olAlfiyah, 4:55.
Lihat halaman z-6 untuk lebih memperdalam definisi mukhadhram. 222) AlMukhtoshar fi'ttmi Rijal olAtsor karya Ustaz kami Abdul wahhab Abdul Latif, hlm. 4r.
zzo) Dalam Kitab olFadhiil, 7:t85.

r41
b. Beberapa Kesalahan tentang Thabaqat Tabrin
Tabi' alTabi'in adalah orang yang ber-musyofahoh dengan tabi'in tl.tl.rttt
Selrubungan dengan thabcrlat labiin ini terdapat beberapa keadaan beriman kepada Rasulullah S.lw.r:t')
kesalahan yang kem-ri sebutkan seb:rgian darinya sebagai per-ingatan
bagi para pcnuntut ilmu. Al-f{akim menjelaskarn manferat cabang i]mu hadis ini clctrgatr
1) Al-Herkinr berkata,223) "Ade sejumlah orllng yang dianggap membcri beberapa contoh.
tenlasuk thabaqat t:rbiin tetapi tidak dapat diber-rarkan bal-rwa "Apabila teriacli kesalah:rn oleh orattg yarng tidak mengettal
mereka nrendengar hzrdis dari sahabat. Di antaranya adalah rnereka, maka kesatlahann-r-a akan hesau' apabila ia menrasukkan
lbrahim bin Sur.raid al-Nakha'i, Bukair bin Abu al-Sumith, rncrekar ke clalarn thctbaqat keempert zrtau tidak dapat rnembedakan
dan Tsabit bin 'Ajlan." selringga memasukkan sebagiart rnereka sebarg:ri tabiirt.... Rasuh"rllah
2) Al-Hakim menyatakan, "Ada lagi kelclmpok lain yang mentuut telah nrenyeburt-nyebut mereka.... inilah p6sisi tttba' ul-tubi'irt.
ban-yak ulama ternasuk thabaqat atba' al-tabl'irz padahal mereka Rasulullerh Satv. tnenernpatkan ntereka sebagai mitnusia terbaik
penrah befiemu dengan para sahabat. Di antaranya adalah setelatr sahabart dan tabiin yang teqrilih. Mereker adalah tha$aqat
Abu Zinad Abdullah bin Dzakwan yang bertemu dengan kctiga setelah Nabi Sau'. Di tcngzrh-tengah mereka leldapat
Anas bin Malik, Abu Umamah bin Sahl, dan Ilisyam bin seiumlah imam unrat Islarn d1n para l'trqaha ketlitrer clunia,
'Unvah yang pernah nrenguniungi Abdullah bin Umar dan seperti: Malik bin Anzrs al-Ashtrahi, Abdtrn'zrltman bin Amr al-
Jabir bin Abdillah." Atrz.ar'i, Sult'an birt Sa'icl 1l-Tsaltti, Syu'trlh bin al-Hajjaf al-'Ataki,
3). Ibnu al-shalah berkata, "Ada sejumlah orang dianggap dln lbnu .luraii. Jrtget terdaplt sejgrnlith nruricl tlleteka, seperli
ternasuk thabaqat tabiin, padahal mereka adarlah sahabat. Dan Yahva bip Sa'id 1l-Qaththarr yang telah bcrlemu detrgztn rntu'id-
yang paling aneh adalah elnggapan al-Hakim Abu Abdillah rnurid Anars Abdtrll;rh bin al-Mubzrrak vartg bettcntu dcngan
yang memasukkan al-Nu'rnzrn dan Survaid (keduanya plltra sejr,rrnlah t:r|1iin, derri Muhattlrnld bin itl-ll1san al-Sl'aibani
Mtrqarrir"r al-Muzani) se-bag;ri tlrubaclctt tabiin,22a) padahal seorang perirt'zryett al-Mtrv'atltllru' dan Malik yitng itrgir pcrnah
mereka zrclalah salrabat vang dikenal dern disebut dalam hflemu dcngan sc'ir"rrnlzrh tabiin."
jajaran s3fi 3ll11."22's;
Di antara sunrber trntuk rneugetahtti pana rart'i clat'i kalangan
tzrlriirr clan atbu' crl-tabi'itt adal2h kitab-kital) vang disusun
4 berdasarkan thabtrcluf, seperrti Thubuqat lbntt Sa'd, Thefuaqat
'I'ud:kirttt
Kculilhh bin Nruv.yttlt, al-'l'sitlat kawit al-Dzah3bi, dan
Atba'Al-Tabi'in
al-tlullh:,lt katl'zt al-Dzahabi .iuga.
Berclasarkan pembahasern yang lalu, dapatlah kita ungkapkan
delinisi atba' al-tabi'irz sebagai hrikut. 5

#V&bptiiv,'u/^,r .;y
-Fi+'*st:*
AI-lkhwal wa Al-Khawat
Carbang pembaltitsatt it-ti mcntpakan ilmrt varng agtlng )ang
rnetrtpakzrrt sr.bagiatr pcrrgctaltuarr-r ahli lrzrdis vang telah clibukukar-r
z4) n Mo'rifah, hlm. 45. Dan menyebutkan nama-nama lain yang al-'lraqi salah menulis tentang secala terpiszrh. Di arttittlt lzrcclerh rnenlpelajarinyzt aclalzrh katcttlt
mereka dalam al-Nukot, hlm. 284-285.
224) Lihat pembahasan yang akan datang, tihat pula ,UIum al-Hadits, hlm. 276.
zz5) Lihat hiografi mereka dalam ol lsti'ab, z:fit; 3:5t6; Usud at-Ghabah, 2:281; 5:lo; oltshoboh,
):ggi 3:5)5. zu6) Cabang pembahasan ini dirrraikan oleh al'Hakim dalam allt4a'rifat, hlnr' 4O'48, tetapi r,r li(l rh

nrendefinisikannya.

w
dari sejunrlah orang liadang-kadang salah seorang dari me,eka saja Di antara faedah ih-nu ini adalah agat' menglrirrcl:rri salalr
yang terkenal se'bagai rawi. Jika ini teriadi, maka seomng peneliti th-rga yang mungkin dia]ami oleh seseorang bahwa nren.ycbrrt
tidak boleh mencltrga bahwa riwayat saudamnya vang lain adalah snlah ser:rang teman saja dalam sanad adalah kekerlirr:ern yaug
sama dengan riwavatnya. Di antara dua orang sahabat yang tcriadi; mencegah pemaherman barhr.r,a pengefinaan kata an itrr
lrelsaudarzr erdalah Abdtrllah bin'Mas'ud clan Utbah bin Ma-sucl, sarlah dan yang benarnya adalah rnenggunakan rl,atull ttthal',
Zaid bin Tsabit, dan Yerzid bin Tsabit. Dari kalangan tabiin antara scbagai indikasi bahwa mereka berdua sama-sarra meriwayatkan
lain 'Amr bin Sr,tuahbil Abu Mai Sarah dan satrderanya Arqam. hadis dari rar.r,i yang disebutkan setelah mereka.
Keduanra terrnasuk nrtrrid lbnu Mas'uci. Di antar? tiga orang
Al-Daraquthni mentr"rsun sebuah kitab tentang Al-lvludabbaj.
yang bersatrcliua adalah Ali, Aqil, dan Ja'far bin Abi thalib, yang
Beliaulah oranEl pertama yang menyebut istilah ini. Demikian
termasuk dari kalangan sahabat dan Alrli Bait.227) Sahl, Ubbad,
dan Ulsman, tiga orang bersatrdara dari kalangan sahabat. Amr. luga Al-Hafizh Abu al-Syaikh rnenylrsLln kitab te.ntang drvayat
ol-aqran.
bin SW'aib, Umar, dan Syu'aib adalah putra-ptrtra Syu,aib bjn
Muhammad bin Abdullah bin Amr, tiga orang bersaudara clari
kalangan tabiin. Paling banyak j.rmlah or?ng vang bersaudzua yang
prerrrah disebutkan oleh seiumlah ulama adalah sembilan
or?ng, Al-Akabir Al-Ruwwat An Al-Ashaghir
sebagairnana diiela*skan oleh Al-Suyuthi.
Kadang-kadang orang yang lebih tinggi deraiatnya atau lebih
Ma-salah ini telah dibukukan oleh seiumlahhufaz,, cli antaranya tua umurnya meriwayatkan hadis dari orang yang lebih rendah
Ali bin eil-Madini, Musli, Abu Dawud, dan al-Nasa,i. atau lebih muda. Para ulama menyatakan, "seseorang tidak arkan
men-riliki kepandaian yang sempurrra sebelum ia meriu,ayatkan
6 l-radis dari orang yang lebih tinggi darinl,a, dad l'ang sebaya
Al-Mudabbaj wa Riwayat Al-Aqran dan yang lebih rendah darinya."
Di antara faedah nrengetahui ilmr-r ini adalah .rgal'seseorang
Al-Aqran (tentan-teman) aclarlzrh suatp istilah yang dinisbahkan
dapat terhindar clari memahami bahwa dal;rm sanad tersebut
Frara rarvi yang beldekatan unlur- dern sanaclnya. sebagian ularner
terjadi keterbalikan atau menduga bahr.ta si per-arvi lebih rendah
berpenclapat, mercka vang hanya berclekatan clalam sanacl saja.
daripada perawi sebelumnya, mengingat biauanya raw,i yang
Para ulama mengelompokkan perirvayatan di antara sesama menyampaikan hadis lebih tinggi dera.iatnya atau lebih tua
teman itu meniadi dtr:r kelomlxrk.
Llrnllrnya daripader rawi yang ntenerimanva. Diriwayatkan dari
tr) Al-lvludttltbui, yaitu dua orang tenran yang saling medr,r,a\,zrtkan Aisyah r'.a., ia berkata:
hadis satu sama lain. Seperti Abu l{trrairah dan Aisyitl-r;
Zuhi clan l6s1 bin Abdrrl Azjz.; Malik dan al_Atrza,i.
hrl Glmir al-Mtdabbai, yaitu dtrar or-ans tenran yang salah satunya *t;s;u,!ftlPWV,
Rasulullah Saw. memerintahkan kami untuk menempatkan manusia
saja ntet'irvayatkan hadis dari tent:lnnya, tanpS sebalikpvzr. pada tempatnya masing-masing.228)
Srlrlti perirvavatan Sulainran al-Taimi dar:i Mus'ir-. Mereker
berdtr^ adalah tenran, tetapi kita ticrerk nrenjumpai sebarang
riu,:rvitt Mus'ir ciari'al-T'airni. 228) Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab AlAdab,4::6t dan disebutkan kecacatanrrya,
yaitu terputus sanadnya. Sernentara itu Al-Hakinr dengan mudah menghukuminya sahilr
dalam kitab Mo'rifat'Ulum alHodits, diikuti oleh lbnu ash-shalah dan lbnu Katsir. Al ll,rtizlr
lrz) Tosmiy(1t ullkhwat olladzina Ruwiyat. Anhum karya Abu Dawud As-sijistani, ler-nbar zr6a. Al'lraqi menyatakan kedhaifan hadis ini dalam kitab Nukdt-nya hlm. 425 cetakan ll,rl,rlr
Selmbungan dengan itu, para ulama mencontohkan rir,r,ayat Barang siapa tidur dan tidak membaca hizb-nya
(bagi'rrt lr'tt''t'ltt
para sahabat dari para labiin, seperti drvayat 'Abadillah dan rutinnyadarinl-Quran)atausebagiatrnyalaluiamembdC-lll}c1rli.tttt.tr.t
seakan .rk.rrt irt
lainnya dari Ka'b al-Ahbar perihal h:rciis tenlang orang-orang salat subuh dan saiat Zuhur, maka dituliskan baginya
nrembacanya di waktu malam hari' (H'R' Muslirn)/r')
terdahulu.
Sebagi:rn ol'ang yurg ..,rrienrng memihak kepacla para
Tcnlasuk cli antar.anya adalah periwayiltan seorang tabiirr
tltni tabi'i ti-tcilti'irt, sepcrli riwal''ztt Zuhri dan Yahya bin
orientalis vang beranggapan bahwa para sahabat menclcngar hadis Saicl
dari Ka'b al-Ahbar lalu *renisbahkannya kepada Nabi Sau,. yang
irl-i\nshari dari Malik.
denrikian adalah tudtrhan iahat senrater-rnzrta dan pemutarbalikan
Nlaksucl perra imam nlgliwsyatkan hadis dati periu'ayat yatlg
atas keterangan para ulama. Sebab tidal< ada seorang ulama
pun yang berkala bahrva para sahabat menisbahkan hal itu lcbih renclah dari mereka antam lain untuk men-rujinya dengirn
kepada Nabi Szr,'v. dtrn hal .yang demikian jrrga tidak pernah rttcn.yebutnamanYaclanuntukmenunjtrkkankepadayar.rglairr
ter^iadi di kalangan sahabat. Para ularna mengungkapkan cara irllar nrengarnbil l-raclis darinya'232)
pedu'avatarl s€rumpanra ini selxata-nlata demi rnenghindarkan
8
salah duga \ang mungkin terjadi scperti itu.
contoh tudrrhan keji itu aclalah pe.rnvatiran mereka tentang Al-Sabiq wa Al-Lahiq
Abdullah 'Arnm. K,non ia mendapat dua peti (dua kali muatan
unta) kitab ahli kitab, kernrtdiern nrerir.vayatknnnva dengan $Jr I L tiJ J a?q;b'rx:;
\
i \ iLr I

menyatakan bahwa semua itu dari Nabi Sar,v. l-uduhan ini


rnereka sandarkan kepada F'ath al-Rari, l: 166. Ini adalah srutu
| !"!ulS;y aulv) G\ i*Li ,U
/rg-!;t4;6qrr
finah dan penipuan dengan nrc-nvisipkan kata-kata 1,ang tidak
ditrrlisknn :rl-Hal-iz.h, \,aitu k:rla -kata "an-Nabiy". Kata-kata ini At'Sabiq wa alLahtq adalah dua orang rawi yang san'la-sama
dari mereka
ditambahkan dcngan motil' bcrchrsta dan nrenisbahkan kepa<ja meriwayatkan hadis dari seseorang' Kemudian salah seorang
meninggal lebih dahulu clengan selang waktu crrkup iauh'
arl-I:lafizh lbnu Hajar untuk mcngelabui pernbaca.22e)
f)i anlara prrir,rralatan .ienis ini vang sangat jauang diitrmpai erntarer l'ercclerh rnengctahui masalath ini adalah
f)i ttntuk
adalah rilvalat seorzrng sahabzrt diui taltiin dan dari sahahrt 1u6.230y
menetiipkan keinclerhan sanad tlalau-r herti dan mcnghilangkan
Se'per1i hadis al-Sa'ib bin \hzicl, sc.t,r:utg salubat, clari Atrhrnahmar-r
salah sangka acianl'a kesalahan dalam sanad'
bin Abd al-oari, seorarlg hbiin, clari umal bin al-Khaththab claui
Narbi Sarv. Beliau berkata:
t{al ini heutya ter.iacli sc}rubungan clengan perirvewatarn (l/-
akbir 'ntt al-.uslrctglilr'. Kcnrtrclian setclah lrersclang crtkup lama,
t-ot(ifr,4,
It
c*
y'/t,/1
tl /
L'Xt-
,rtPty" )\tg, r*
iivt:;r
a

>t)D
0 ',/a2
ada rzlvi lain yang ,]1e1i11'xyertkar-r ft1clis clar:i rawi v,rng
samz]'

contollr!.a aclalarlr ri$,zrvzrt Zulrri dari Imam lVlalik, mttridnya'


'q tt /(
6li., 3U'iK* .i${rlysrp,ti,;Uq:
//
,pt
Y.
ltg:,5a
a

Znhr-i meninggal tahun l2-l tI. Kemttctian ;rdzr tavni


lain, Yaitu
l'I3\t&
.,t: Atrmarcl bin Isrnail al-Sirl"rnri (r,r'. 259 t{), 1'ang
clikenal ir-r'ir-rr
metilnggalttvir
zz9) Masalah ini dapat dilihat lebih lanlut pada itirosah Qoyyimah karya al.Ustaz Syekh Muhamad mer.ir,r,ayatkan hadis clari M:rlik ptrlzr. Jarark antara
al-Sirnahi bagian sejarah, lralaman 2c9.257. Ztrhri dan Salrmi adalah 135 talrun'
2,Jo) t'eri\\iayntarr jenis ir.ri telah dihinrpun oleh al-Hafizh al 'iraqi lebanyak sekitar zo buah hadis
dalatn syarah Alfiyah'nya. Lihat pula 1'ouclhih otAfk,tl dan catatarr kakinya karya al-Ustaz
al-Syekh Muhamnrad Muhyiddin Abdul Hamid, :: 474. 231) r:2o8. Bandirrgkan dengan dl Bdits dl tldtsits,
212) Fdth ol.Mughits, hlm. 4o5'
Al-Khathib al-Baghdadi telah menw**n kitab tentang jenis 10
periwayatan vang demikian dengan juclul a/-sabiq wa al-Lahiq.
Periwayatan Anak dari BaPak
Periwayatan anak dari bapaknya ada dua macam. Pertanra,
9 periwayatan anak dari bapaknva saja, dan yang demikian sang:tt
Periwayatan Ayah dari Anak banyak. Contoh yang masyhur adalah riwayat Abu al-Usyara'
dari bapaknya, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. apakah
Faedah mempelaiar:i masarah ini adalah agar seseorang penyembelihan itu semata-mata pada tenggorokan dan leher?"2-ls)
terhindar dari kesalahan yang timbul karena menyangka aruk
tersebut sebagai bapak dan sebaliknya atau menyangka bahwa
Abu al-'Usyara' tidak pernah disebut-sebut dalam sanad
kecuali dalam bentuk kuryah. Dan bapaknya tidak pernah disebut
sanadnya terbalik.
nzlmanya dalam sanad hadis. Yang masyhur nama bapaknya
contoh jenis periwayatan i,i di kala,gan sahabat adalah adalah Usamah bin Malik bin Qihtham.
Abbas bin Abdul Muthallib yang meriwayatkan hadis dari
Kedua, periwayatan anak dari bapaknl'a dar"i kakeknya. Dan
analurya, Fadhl bin Abba-s r.a. bahwa Rasulullah Saw. menjamak
yang demikian juga banyak jumlahnya. Akan tetapi, jenis yang
dua salat di Muzdali6^6.2:ry
pertama lebih banyak. Periwayatan seseol?ng dari bapaknya dari
contoh di kalangan tabiin adalah riwayat wail dari anaknya, kakeknya adarlah slratu hal yang dapat dibanggakan dan diinginkan
Bakar bin wail, sebanyerk delapan buah hadis. Di antaranva
oleh setiap rarvi. Abul Qasim Manshur bin Muhammad al-'Alar'vi
Wail dari Bakar dari Zuhri dari Anas yang berkata: berkata, "Suatu sanad sebagiannya unggul dan sebagian yang
Iain mengungguli lainnya." Pernyataan seseorang: Hnddatsani
d,rJ1,r;i,J' "{;,
t4i #,irlt;;. dtT. o1
abi 'tut iacWi adalah te'rrnasuk sanad yang mengungguli, yakni
'q,tt mulia dan istimewa.
Sesungguhnya Rasuruilah Saw. membuat warimah saat perkawinan- Berikut ini ada empat sanad yang terrnasuk jenis kedua.236)
nya dengan Shafiyah dengan iamuan juwaig (bubur tepung gandum)
dan a) Amr bin S.l'u'aib bin Muhammad bin Abclillah Amr bin al-
kurma.'3a) 'Ash dari bapaknva dar:i kakeknya. Hadis yang dirir,r'ayatkan
dengan sanad ini terhimpun dalam suatu nzrskah yang
contoh di kalangan setelarh mereka adalah rirvayat Abu
cukup besar dan hadis-hadisnya hasan. Kebanvakan hadisnya
Umar Hafsh bin umar al-Dtrri al-Muqri'i dari anaknya, Abu
menyangkut fikilr dan tetdapat dalam Musnad hnant Nuna-d
Ja'far Muhammad bin Hafsh, sebanyak 16 buah haclis atau
hampir. Junrlah rirvayat tersebut merupakan yang terbanyak dan Sunatt al-Arbaifit.
dalam bab ini. Susunan sanad ir-ri kaclang-kadang mengundang perselisihan
di kalangan muhadditsin, dan sebagian mereka menuduh sanad
Al-Khathib al-Baghdadi telah men) lsun kitab tentang ienis
ini tidak bersambung.
periwayatan ini dan banyali dikutip oleh para ppntrlis sebagai
contoh.

235) Diriwayatkan oleh al-Turmudzi dalarn kitab alDzoba'ih, 4:75"


u l:) Hadis ini diriwayatkan dernikian oleh al,Khathib dalam kitabnya Riwayat
ol-Aba 'ao ot_Abna, 236) Disebutkan oleh al-Nawawr dalam olMubhamat fi 'llm al-Hadits, rb. 35b' 36 dari naskah
bersumber dari Shohihain dan lainnya.
zl+) Riwayat Abu Dar,vud daram kitab arAth'imah bab rstibcb or-wotimah ,indo tulisan tangan di Halab; al.'lraqi dalam alMustafad, tb. 98. Lebih lengkap dibahas olelt
orNikah, 3:34. al-Quth al-Qasthalani dalam olMubhomat, 1b. J6-1oa.
Bandingkan dengan lbnu Maiah, hlm. 6t5.

E1
Pendapat vang terpilih dan cliiktrti oleh kebanvakan muhaclditsin Perirvayatan an2k dari bapak seperli ini per:lu untrrk cliketrrlrrri
adalzrh bahrva Amr bin Sltizrib dau-i bapaknya dari krkeknya rrrengingat sedng kali namn bapak atar.t kakek tidak dist'llrl
ittr dapat dipakai lrujah apabila sanacl vang s.rrnpai kc-padanya ,l;.rlarn sarlad, clan karcnanya kha'uvatir tidak diketahui olelt otittlg
itu sahih. \ irng melnpelajarinya.

bin Hanbarl, Ni bin


Al-Brrkhau-i berkater, "Sa.va melihat Ahmad Sctrubungan dengetn pembahasan ini ada beberirpa hal yzrng
al-Maclini, Abu tJbaid, dan seluruh muricl kani l>erhujah clengan pcr.ltr dijelerskan esensinya. Sebzrgaimana dalam naskah, AntI
haclis Amr bin Syu'aib clari bapakrr!,er dari kakelinya. Dan ticlak [in S}'u'zrib dari bapaknya dari kakeknya, bahwa kater ganti
se()rang Muslim ptm meninggalkan lradisnya." Kemudian Al- lrada kala iculdihi (kakeknya) adalalr kembali kepada kata abihi
Bukhari berkata, "siapzrkah yang akan mcnggarntikan mercka?"237) (bapaknver). Jadi stlsltnan sanadnl'a aclalah:

b) Bahz bin Hakim bin Mu'awiyah bin Haidah Al-Qtrsyairi dari


Abdullah bin Amr
bapaknya clarri kakeknya. I{aclis yang dirir,r,ayatk:rn dengan
sanacl ini terhimpun dalam naskah 1,ang cukup dalarn
iVlusud htrunt Ahnrul, dan hadis-hadisn-va helsan. Sebagian
hadisnyar te:rdapat darlam st.ilMtt yang empat, dan al-Bukhari
Amr bin Syu'aib
meriu,avatkan sebagiern hadisn\,'a se(:ara mu'allaq, karena
Bahz tidak sesuai dengan svaratnyzr.
Suatu pendapat menyatatkan bshwa Sl'r-r'aib tidak meldengar
c) Thalhah bin N{r-rsh:rrrif bin Anrr bin Ka'b al-Yanrani clari
hadis k:rkeknya (yang bernarnra Abdulah bin 'Anrr). Natnun
bapaknya dari kakekn-va. Thalhah :"rdalah se()rang pedrvalat
hasil penelitian memrligkkan bahrva ia ntendetrgar l-raclis dari
vitng lsiqal clan r-rnggul. Kal<ekn\.a arclaleth Amr bin Ka'b kakeknta, dan karenanva sanad dzrpat dipakai htrjah. Juga seperti
disebtrt juga Ka'b bin Amr'. [a adalah seorang saherbat rirvayert Abu Ubaidzrh bin Atrdill:rh bin Mas'ud dari avahnya.
nrenun:t jr-rm[rur'. Akan tctapi, blrpaknva, Mursharr-if, ada]zrh Ahu Ubaidah tidak nrendengat" hadis dari avahn.va.23e)
ol'ang vanp, rttrjlurl. Huclisnr,'a rliriu,a.vatkan oleh Abu Detr,ttrcl. Para ulama telah menyusun banlak kitab tentzrng icnis
d) K;rtsir bin Ahdillatr bin Anr bin Ar-rt al-N{uzani dari bapaknya periwayatan untuk mencapai tujuan seperti di atas. Seperti
darri kakeknya. I-Lrcli snva clengrrrr sanacl demi kian dirirvayatkan lbnu Abi Khaitsanti1h, Abrr Naslr al-Wa'ili al-Sijazi, kemuclian
olclr al-'l'urrnuclzi sebanyak lirrra lrrrah l-raclis dnn dihukuminya al-t{irliz.lr al-'Ala'i yapg kitabny'a palipg lengkap clalam bidalg
hasan karcna diperktrat clcng:.tn sanad lain. Akan teti.rpi, ini dan banyerk dikutip 1:ram ulama.
tranvak sekali dihukurni clhzril olclr kebzuryakan muhacldits,
bahkarn nrer-eka rnt-ningg:rlkan clan melemparnya, scrncntara lhwal para Rawi
vzrng lain membiar*arrnyar.233) pembahasan ini mcnc:rkurp cabang-cab:rng ihnu hardis sebagai
htr'ikut.

zl9) Hal ini dijelaskan oleh al lurnrr.rdzi clalam bab Zakot alBaqar,3:zr; lihat pula disertasi kami
hlm. ro8. AlHafizh Abu Mus.t al lr,4adini memberi perhatian <ukup besar dalarn kitabnya al
Latho'if min'Ulunr alHuffozh ol 11'rrif terhadap sanad-sanad yang rnunqathi dari periwayat.rtr
anak dari bapaknya irri. la nrernltahastrya dengarr tuntas dalam suatti pasal khusus dengarr
217) L.ihat perincialrnya dalanr at-MizJn, ol-lhtrclzib, ai-Kashshah, hlm. l7 rr8
mengunglap sekitar 'too bualr sanrd, yang kebar:yakan tidak terbahas dalatn kitall-kitalr
zt8) Sebagian rnulr.rclditsin mencela al-Turmudzi karena ia banyak rnenghukurrri hasan terhadap
ol.Uirasil. Kitab Abu Musa ini ntasih herbentuh naskah tulisan tsngan di perpr'rstakaarr ,rl
hadis Katsir bin i\brlullah. Kami telah menyelesaikan persoalan ini dalanr kitab kami crl-lmam
Zhahiriyah. Lihat lembaran nornor 78 dan setenrsrlya.
ttl furntuclzi itasal al'i\lakanat al'llm\,ah li amali al,Turmudzi li Shina'ati alhadits.

fi?
18. Al-Mubhamri
19. Periu,ayat vang disebut dengan beberapa Sesuai dengan tempatnya, ntublmnt dapat dibagi ntcnjacli chur.
narna
20. Al-Asntae' u,rt ul-l{unaa a. Nhtbhant (penyamaran nama) dalarn sanad
21. Al-AlquD (.itrlukan-jultrkan) b. A,Iu"bham (penyamaran nama) dalam matan
22' Para per-irr,avar .yang di,isbatka, kepac{a Ibnu Katsir berkata, "Pembahasan yang paling per-rting adalah
serain bapaknya
23. Nisbat larrg tidak sesuai clengarn ken-\,ataannya i pembahasan yanEl dapat menglrngkap nama-nama yang mttbhant
24. Para per.iwa.yat dzrn ularna bekas hamba dalam sanad, seperti apabila disebutkan dalanr sebuah sanad:
25. Negara dan daemh para periwavat 'an Fttlan, bin Fttlem, 'an abili, 'an 'annttilzi, atatr 'an ummihi,
26. Nama-nama dan ktut.tabktutvalt tunggal kemudian pada sanad lain disebutkan narna-nama yang samar'
27. Al-Mttttaliq rra rl-Mttlittt.iq. itu. Maka apabila temyata orang yang bersangkutan ittt tsiqat
28. Al-Mu'tolif- tn al-h.Iukittalil. atau dhaif atau hams dikaii lebih lanjut, maka penelitian yang
29. Al-Mutctstabih (gabungan daui clua seperti ini adalah vang paling bernranfaat dalam bidangnya."
cerbang sebeltrrnnya)
30. Al- ll,h t tas.valih al-hlaqlubi
Di irntara faedah tenrngkapnva nama vang ntublum dalam
matan241) adalah agetr dapat diketahui dengan pasti siapa
Beriktrt ini karni bahas satu per satu.
rztwi yang menyandang sifat keutamaan artau sebaliknya; atau
mengetahui kemungkinan suattr hadis uzrnrd lantaran sebabnya,
11
dan ada hadis lain yang menentang. Dengan demikian, bisa
diketerhui se'jarah hadis tersebut jika telah diketahui dengan pasti,
Al-Mubhamat sehingga .ielas rvaktu maiuk Islamnya, mana yang me-,?nnsukh
Al-Mublrurial ialalr (xang clan mana vang di-rzansukh.
.\rapg tg.libat clallm hlclis tetapi
nama jelasnwr ticlak discbutkan. Bcrikut ini bcberapa contoh nyata dari jeni.s ini. Abu Dawtrd
Ini dapat diketah'i karen, .urrriln.\,a pernah merir.vayatkan,2a2) katanya: mencedtakan kepada kami Musaddad,
disebutkan claram
sebagi^n rirvar'.rt, da, arrri sr,jar':rrr jrrg,
nrcrnuat keleranga' katan_la: menceritakan kepada kami Abu Awanalr dari Manshur
sebagian besar mercka,_atar-r dengan
cara lain. Kebanyakarr dari Rab'iy bin Hirasv daai inna'alilll (istrinva) dari uUtti (saudara
nama mereka berurn dikct,hrri dc'ngan past.i.
rbnu ar-Sharah perempuan) Hudz.ritah, bahwa Rasulullah Saw. bemabda:
mengklarsilikasi nama-lama r,,rrrrg,,,,,Llut,i
ini ."""pai' enrpar.
a' Nama r'ang dirambangkan crengan kata raittr atau inun,ah.
jenis ini ardalah vang paling s.lnr:rr..
rA;r'#ii t17L4 4 s{rlr, frffi eq
.

b Nama vang clilamba.rgkon ,il.,gnn ibnu Ftilart, ibnattt


Ftilart,
a+,1f#15t,#',a$\'-#r*413t
atau ibtru ul-Fulaniy. .*
C. Annntt Fttlan atav ,Antntottr FLrlatt.
cl. Ttrttjtr lulatruh atau Zufattr F-ttlcrrt.21o) Wahai kaum wanita. Bukankah cukup bagi kalian menggunakan perak
sebagai perhiasannya. Sungguh, tiada seorang perempuan dari kalian yang
memakai perhiasan emas untuk dipertontonkan kecuali - ,?:1":;[::
240) Tidak terjadiperserisihan kaiangan muhadditsin tentang menamai
dengatr mubham' Kitab-kitab_dinrerekJtentang bagian-bagian ini
oi-.ilrlnon,ormeyebutkan demikian. pertratikar]
pernyataan sebagian penulis, ,,tbnu
,ajar irembe<Jakan antara ."*; y;;; ;;;
rawi vang mubhom dari segi ut ,oin dan
'rlinrr
istirah....i' ulam, Lrn berpendapal ..in
adalah mubhom vang tidak iisebut bii*"" ,,,
namanya J"n'ru*r yang disebut nama.ya
seorang ra*i yang meriwayatkan hadisnya. tetapi hanya >4t) Lebih terperinci dapat dilihat dalam kitab alMustafad, tb. +za, al-Todrib, hlm. 5oo.
Keterangan ini berum meregakan sepenuhnya.
z4z) Dalarn kitab ol-Khatim (emas bagi perempuan). Hadis ini dikeluarkan juga oleh al.N.rsa'i.

,EA
Saudara peremplrarr Hudzaifah bin al-Yanran yang dimaksud .lttgiranrryaSemata-mata.Al.HaflzlrAbtrf)zern.al-tlalirbi2as)ltt.k:rtlr,
di atas bernama F:rthimah. Sebagian berkata Khaulah. Istri l'r.i,",,r,*ra ia aclalah Unrmu l{ibal"'
Rab'i tidak cliketahui nanranya. Ilal ini menjadikan hadis di banyak kitab tentzrng biclartg irri'
Para ulernra telarh menlttsttn
atas dhaif.2a3) sel.lct.tial-I{atizhnr,a.nGhanibinSa,idal.Mishridarial.Nrirtlrilr
bagus darlam clisiirlin ini adali'rlr
Al-Khatlrib al-Bahgdadi mefiwayatkan hadis dalam kitab c/- ll-Baghdacli. Kitab yang paling al-
crt-L4attt rt'a al-lsnad karrya
Rihlnh dengaur sanad dari Ma'n bin Isa, katanya, "Merir.r'ayatkan liitatb a/-M t'tstalatl ntitt A'4tfithannt
(w' 826 I{)'
hadis kepada kanri Mu'awiyah bin Shalih dari Rabi'ah bin llatfizh Wali-vr'rclin Ahrnad al-Iraqi
Yazid, katanya: 'Saya rnendengar Ibmr al-Dailami berkata, sampai
kepadaku hadis dar:i Abdullah bin Amr bin al-'Ash', lalu saya 12
menunggang kendar-aanku untuk menemuinva di Tha'if dan Nama
menanl,akan kepadanya." Rawi yang Disebut dengan Banyak
atau Predikat
Ibnu al-Dailami yang dimaksud dalam sanad ini adalah
Abdullah bin Faimz, seorang rawi vang tsiqat.2aa) Bidangkaiianiniarmatstrlittetapibenar-benar.pedu.Diantatzt
tserikut ini kami kemukakan suatu contoh yang kami kutip laeclahnyaaclalahmenghindtrriclarirrrenclugabahwaseolangr:rr,vi
misalnra - adalah cltta orang
dari kepustakaan khusus bidangnS,a, yaitu hadis Ibnu Abbas. Beliau - yang ka::ena rnemiliki clua nama' yanB dhaif clzur seberliknva'
berkata, 'Seorang laki-laki datang kepada Nabi Salr'. lalu berkata: nrencegah pentsiqat-an terhaclap
rawi
penvebutan
"Sesungguhnya sauclara perempuanku bercun-rpah untuk b,erjalan claur dapat ,r"nrpOkop
tadlis' Hal ini terjacli katena
sartamg tant'i aclalah karetra ursalta
ke Baitullah." Laki-laki yang dimaksud adalah 'Uqbah bin Amir nama yang berbeau-bttlu pada olzlng banyak
al-Juhani.24s; Al-Svaikhain mengeluarkan hadis serupa2a6) dar"i t*lis yangmer.eka lakrrkan. Mercka membinglrrukon dikenal
'Uqbah, ia berkata, "Saudara pel'empuilnku tc:lah berrrazar untuk prerarvi clengan nama yang ticlak
dengan menyebttt '"o-",
atatr dengan ktutt'alt yang tidak
berjalan ke Baitullah tzrnpa alas kaki. Kernudian ia rnenyumlrku diketahui'
minta fatwa kepacla Rasulr"rllah Sau,. Rasul beruabda: Contohnya,Mtthamtnaclbinal-Sa'ibal-Kalbi'pel'lytlstlll
.,('31' ,'1 | Abu al-Nadhr yang salah satu
sehuah kltab tut.ri,:i';. fa aclarlzrh
'*t-].,y''-l #: bin Ishaq bin Yasat''
hadisnya clirirvayatkarr oleh Muhatnrmad
'Acliv bin Baclcla' tentang kisah
Hendaklah ia berialan dan naik kendaraan. yaknihatlis f,t*i"t' of-Diui' clan
tttl"tlnnya fit'man Allah:
mereka yang belkaitan clengan
Saudara perempuan 'Uqbalr dalam rirvarlat di atas terrnastrk
mubltanr juga. Al-Iraqi dan Qutlibtrddin al-Qasthalani2aT) trrkata,
"Ia adalah Umnru Flibbarr bin Arnir." Akan tetapi ini adalarh
Iv'fr9ut'$t7;;Jt'tiv
&,Jt'firXtiz,$t'lt;*i,+:,tj;r'd,:$W
\'/

salah seorang kamu menghadapi


z+t) Al-Mustafod, tb. 38a; lihat pula hasil penelitian terhadap hadis ini darr hadis-hadis perhiasan Hai orangorang yang benman'.apabila
warlita dengan emas dalam kitab Mo Dza 'an ol-Mor'oh karya Ahmad bin al lraqi, hlm. 89' kematian,sedanglaberwasiat'makahendaklah(wasiaiitu)-disaksikanoleh
ttanru""lqs Al-Ma'idah [s]r ro6)
la' uni"
1oo, 186-200.
zc+) Al-Rihloh, hlm. 116-137. Penyebutan rrama Abdullah bin al-Dailami terdapat dalam Musnod
o"tt*ie v'"g oi
melalui jalan lain dengan nomor 6644 dan ol-Mustodrak r3o 3'r, hadis dinyatakarr sahih.
Al-Dzahabi berkata, "Sahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim dan tidak ber-'llJdt. t-ihat
pula komentar atas ol-Musnad, 1o'.167-171. ,48)r;r,r,h&lrfi-'Gi^''ash.shohih'tb'49a'NamuntbnuHaiarberkatadalamol-Fothal
uqltn uln nmir nt ;unani tidak dikenal' Lihat 1>trla
zqs) Al-Mubhanat karya al'Narvawi, tb. zra.
zq6) Al'Bukhari aktiir kitab Haii, j:2o; Muslim, dalam bab Nod<;or, 5:t9.
Bari, 475: m"r,,"
"'a"" ;;;;;il;;
lladY as'Sori, z:25' 2:354-159'
z+t) AlMustafod, tb. 38b; A,-Mubhomdt, 1b. 15 ,orl ,irigurt tlari iudhl Auhom al Jotrr'i vvc al'rofriq'

rA El
Ayat ini
berkcnaan dengan wasiat dala.n perialanan.2so) seorang rau'i adalah dtrar
()l'itrlP'
Muhammad bin al-Saib yang darinya Abu Usamah meriwayatkan salah duga karena menganggap
nalnanya dan pirda saat
hadis: karena suatu saat ia disebut dengan
ia disebut dcngntt
lllllr,*3,y{# lain denga n kunyah-ny4 atau kadang-kadang
dianggap dua orang.
nama dan kturyah_nya sekaligus, sehingga
Penyembelihan setiap kulit adalah penyamakannya.25l) tiada kata hrr tertulis di antara
Kemungkinan ini tetiadi lantaran
Ham'zah bin Muhanrmad telah salah duga terhadapnya sehingga
nama dan kwYalz-nYa itu'
Contoh tejadiny'a salah anggapan seperti
ini adalah hadis
menilainya tsiqat, sebab ia tidak tahu bahwa Muhammad bin
A'isyah' dan Abdullah
al-Sa'ib adalah Al-Kalbi yarrg matntlc (ditinggalkan rjwayarnya). Ia yang diriwayatkan clari Musa bin Abu
juga alias Abu said vang darinya'Athiyah al-'Aufa meriwayatkan tirr-sviaua dari Abu al-Walid dari Jabir (marfu'an):
tafsir dengan men-tadlis-kannya untuk mengundang sangkaan
bahwa ia adalah Abu Said bin Kudhri. Ia disebut dengan nama WX'^i'Yi,#$S,tty-g
Abu Hisyam yang darinya al-Qasim bin al-Walid al-Hamdani Barang siapa salat di belakang imam' maka,:i'i:L'ilii;::r:*f:
meriwayatkan hadis.
Al-Hafizh Abdul Ghani bin Said telah menyusun kitab dalam bahwa- Abdullah
bidang ini dengan judul ldhah al-Isyfutl. Al-I(hathib men) rsun Kesalahan yang terjadi adalah anggapan
padahal Abu
kitab serupa tetapi lebih tebal dan lebih baik dengan .iudul bin Syidad meneri-ma hadis dari Abu al-Walid'
al-Walid adalah kt,ttryah Alrdullah bln
Syidad.252)
Mudhih Atrham al-Jam'i u,a al-Talizq. Kitab yang terakhir ini mengatakan "Dari Abi
membahas secara terperinci setiap perirtrayat yang termasuk Sebaliknya, al-Nasa'i keliru ketika ,.Dad Abi
Yang benar adalah
dalam kajian ini serta dugaan-dugaan yanEl salah tentang mereka Usamah Hamad bin al-Sa,ib,,.
lantaran penyamanan itu. Usarnah dari Hamad bin al-Sa'ib'"2s3)
Bidang kajian ini senantiasa digali
dari diperhatikan dengan
13 saksamaolehahliilmuhaclis'dihafalkan'dandidiskusikan'
orang yang
dipandang sebagai
Al-Asma'wa al-Kuna Orang yang tidak mengetalruinya
kurang arif.
Yang dimaksud dengan pernbahasan ini adalah untuk Ibnu al-shalah dengan sangat baik membagi
klasifikasinva
menjelaskan nama orang-orang yang dikenal dengan ktntyoh-nya
nlenladisepuluh.Kamihu"'oakankutipkanlimabagianberikut'
dan kurryah yang yang dikenal dengan namanya. selain kunyah' sepet'ti
Faedahnya adalah untuk memperrnudah pengenalan terhadap
a). Rawi yang tidak memiliki nama'
AbuBakarbinAbdurrahmanbinal.HaritsbinHisyamal-
nama pam rawi yang masyhur dengan kunvah-nya agar lebih dalanr
ulama dimasukkan
Makhzrrmi2sa) yang oleh sebagian
Ianjut dapat diketahui karakteristiknya dan untuk menghinclari Juga Abu Bilal al-
kelompok fuqaha Madinah yang tujuh'
Asy'ari yang meriq'avstkao hadis
dari Swraik dan lainnya'
z5o) Hadis ini dikeluarkan oleh al-Turmudzi dalam tafsir surat al-Ma'idah, r:r3r. Sumber hadis
hlm padanya teriadi kekeliruan'
45o'
Srrrh ,l,Al'ft,rlr., 4'.tz7g; olTadrib
bukan melalui ialan Muhammad bin al-saib menurut al-Bukhari pada akhir kitab wasiat,
4:tz; Abu Dawud dalam Aqdhiyoh, 1:1o7.
z5z)
zst)
'i; ;t h; *,,,iis'
;;;' ot'Alnottt'
Mudtnat ;;:' t-ir''"t pura !u1 sumber ?-':':1.'^ * J:.T::,# :
z't>o''"-;fi;;*gtona.rb.r:a,batrwaiaber-kunyohAbuAbrlttn.tltttt'rtt
z5r) Hadis ini dikeluarkan oleh al-Hakim dalam al-Mustodrok kitab ot-Ath'imah, ia rlenilainya sahih. >;+) Akantetapial'Dzahabiberkatadalamdl-M-ugtonu'r*'11"1]]11..-^-^l,.jt metryatak'ttr lrl,,rlrw,
Penilaian ini disetujui Dzahabi, 4:124. Barangkali al-Hakim menilai sahih karena melihat matan, Muslim berkata aafam nfr<un'i *o
afetmu'' rb' 47b Suatu pendapat -o,rvrtak,rnl'r(ll lllr|
ft'ny'it-I]v' adalah Abu Abdirrahtnart
sedangkan sanadnya tidak sahih. namanya adalah Abu *'*"t'*i*in"^
dapat diPastikan.
Diriwayatkern bahu,a ia berkata, ,,Serya
tidak mermpunyai t') Rarvi yang lebih dikenal dengan namanya, bukan (itttn'ult-
nama. Narna clan ktnnalr_kur
aclalah -sama.,, nya. Di antara orang vang ber-kwt-v-ah Abu Muhatnrrttatl
c.ntoh rain adarnh Abu Baka. bin misaln,yar dari kalangan szrhabat r.a. adalah Thalhalr birr
Muh;rnrmad bin nazm
al-Ans'ari' Stratu pe,crapat menvatakan Abdullah at-f'aimi, Abdurrahnran bin Auf al-Zuhri, al-tlasiur
bahrva nanl^nya
aclalerh Abtr Bakar. dan kttit.trilt_n7,a
aclarlah Abtr Muhammad. bir-r 'Ali bin Abi Thalib, al-Hasvimi, Tsabit bin Qais bin al-
Jacli seakan-akarn ktunalt-tla
mcmpur tyai ktuq,llt. Ini s.rngat Syimas, .\bdlrllah bin Zaid shahib al-adzarL Kab bin 'U.izah,
anch clarn menarik. Abdullah bin Ja'tar bin Abi Thalib, Abdullah bin Amr bin
b) Rawi -vang ticlzrk crikenar kecuali cre,gan al-'Ash, dzrn sebagainva.
r**ttah-nya, tanpa
dil<ererhui namanva. Sebagaima"o,iinr.
J,u;iri"; zrpakah
kurryah-nya itu aclalah nurnun1,o
atau ia mcmplpyai rurma Bagian kelima ini oleh Ibnu ;rl-Shalah dijadikan sebagai
selain ktmvah-nya. cont'h dari tragian tersendiri, tetapi kami rrenjadikannla sebagai bagian dari
kalanga, ser.abat adalah
Abu Unas da, Abrr Nltruaihibah.
co,toh ckrri .serai, sathab;rt ier-ris kelima ini. Ibnu al-Shalah sendirj berkata, "Contoh-contoh
aclalah Abu al-Ab-vacrtr yang medrvayatkan ini clapat diiadikan sebagai satu bagian dari bagian-bagian yang
hercris rlad A,as
bin Marik. conrnh Abu lrarb Ibn scpuluh itu." Al-Daulabi mempahan bukti bagi kami, di mana ia
Ab.r al-Asrvacr al-Du,ari cran
Abu Haris al-Maurqili vang serbagian menulis dalam kitabnya Al-Krna v,ct al-Asrtta', tentang penjelasan
haclisnya diri*,ayatkan
oleh lbnu Wahb. lutnyah-ktun'ah para serhabzrl yang dikenal dengan namanya.2'17)
c) Rawi lang mempunyari clua laury*ah
atatr lebih. Scperti lb,tr Para haliz telah berhasil menghimpunnva dalam banyak kitab.
Juraij
vang ber-ktrtt.r'art Abu Klaricl bin Abtr Di antara vang paling besal clan paling panjang bahasannya
ar_warid, Abcruilah
al-Urnari yang ber-/cun,ah Abr-r adzrlah kitab al-Nasa'i; kemtrdian Abu Ahmad al-Hakim-Muhammad
,r-earsirn larrr cliga,ti clengan
Abu Atrch_rrahman. bin l\luhammad (r',,. 378 H)-datang menanrbahi, menjelaskan,
d) Rar'i vangdikert,rr,i ktttr.tcrrt-nt, u tct,pi diperserisihka. nrenguraikan, dern memperbaikinva. Al-Dz-ahabi bcrliata, "Kemudian
n:rrnanver.
Contoh d:.rr.i kalang.n si,r6^l.r^t ad,lah kusu.sun, kuringkas, kutanrbah, dan kuprerrnudah kaiiannva."2sS)
Abu ,u.a';ff'::.
Nanranver dan n;rnru bapakn.va
cliperselisihkzrn oleh lranl,ak Di antara kitab 1,ang sangelt bermutu clalarn bidang bahasan
rrlarna. Ibnu Abdil Baritis) bg.kata
batnva ada sekitar ?0 ini irdalah kitab ,41-Kru1a \va al-Asrtttt'karva Abu Bisyr al-Daulabi
pe,dapat yang rrerteda tcntung
lla*I. Abu F{r-rraira}r cran Muhammad bin Ahr-nzrd (rv. 310 H), dalam satu .filid besar'
nama bapaknvzr. Ibnu Ishaq r-rrcrnilih
lrahwa nar]ran\a adalah vang indah.
Abclurrahnra, bin Shakrrir-. pcndzrp,r
,"t i,"rir,"rri,*,
Abtr Ahmad .r-nakinr, rrrrr crircg:mki.rn ","u
orerr err-Dz:rrrabicraram
al-Mt qktttct.2\61 14
c.ntoh dari serai. sarr.bat ad,rerrr Abu B,rdah Lakab-Lakab M uhadditsin
Musa al Asy'ari' Keban.varkarn uranra berpencr;rpartbin Abrr
narna'-ya etdalah 'Amir", se'cr.rrgkan bahrver Lakab adalah suatu julukan vang disebutkan kepada scse()r:rr)g,
Ibnu NIu in u",f.,rraupot \iang mengesankan ptrjian atau cacian. Tenra ini amal pc:ntitrg,
[;ahr.r,,a naman.ya adalah
al_HJrits.
kart'na ban1,211 rzrrvi vang lidak dikenal kecuali dengan lakrl'rrrvu.
Orang vang tidak mengctahui ilmtr ir-ri bisa iadi mer-rglngtr,:rl)

:sr) Al.lsti'rrb <lan Al Ishabah,


4:tor.t. t57) 1:63-94.
zs6) Lernb.rr no. 76b,
r58) Redaksi Adz-Dzahabi dalam Dihai(t al-Muqtona fi alKuna dengan sedikit l)e,ry(,lu.rl.rr
Nu'aim al-Faclhl bin Dukain'
lalu ber*ata"Ya lvhillun't'utt! lit
lakab itu sebagai narna atau rnenganggap seseolang .vang suatu
kamu harus datang kc nlaiclis
saat disebut dengan namanya, dan perda saat lain disebut dengan Mtttha\utrt!Telah tiba saatnya
beberapa hari bercelang kctika
lakal>nya erclalah dua orang yang ber lainan, sebagaimana yang trnttrk belaiar hadi''" Setelah
ter-nyata ia relah meninggal"'
dialami b:rn.vak penulis. Di antara mereka zrdalah lbnu al-Madini, akr'r dibarva (teman) kepacianva
yang nrenrisahkan antara Abdullah bin Abi Shalih dan Ubbad per^tanra, Iakab ya*g boleh disebutkan,
bin Abi Shalih. Padahal Ubbad adalah lakab Abdullah, bukan Lakab terbagi d.a.
oleh orang berkenaan; kedua'
Ll.rcl1a julukarrurva tii"ft dibenci
saudaranva. Begitulah kesepakatan para imzrm.2se) lantaran julukannya dibenci
lakab yang ti,l"k b;l;ir disebutkan
Al-Hakim berkata,260) "Ada sekelompok sahabat vang dikenal
,,leh orang Yang berkenaan' yang
dengan lakabnya. Mereka sangat banyak untuk disebut. Di temannva.dengan lakab
Apabila paua muhaddits menyebut
antaranya adalah Dzu al-Yadain, Dzu al-syimalain, Dzu al- adnlzrh upaya untuk metnprrkenall'ian
Ghr-urah, Dzu al-Ashabi', dan sebagainva. Senrua ini adalah lakab. tlibencinya, it, t"t*"u*Va
lain; bukan untuk mencela'
Di samping itr-r ada sekelompok imam dari kalangan tabiin dan rrtau membedakannya clengan
julukan jelek'261) Seperri al-A'nns'
atlxi al-tabi'ilt yang mempunyai lakab dan dikenal dengannya." rrrengumpat, clan '*-ttti"yu
(orang yang mata; cacat dan berair)'
dN al A'miftakinva pincar-rg)'
Berikut ini sedikit contoh tcntang lakab muhadditsin. kitab tentang lakab ini' cli
Banyak ulama telah menyrsun
a-b) Al-Hafizh Abdul Ghani bin Sa'id al-Mishri berkata, "Ada Ibnu al-Falaki al-Hafizh' Yang
runtaranya aclalah Abu al-Fadhl lbu
dua orang vang mulia yang scnantiasa menyandang lakab Syaikh al-Islam Abu Al-Fadhl
yang jelek: Mu'awiyaah lrin Abdul Karim al-dhall (sesat), lnling bagus adalah ""t"un
i'tuiu. a1-Asqalani'262)
lantaran ia hanya pernah tersesat di .ialan di Makkzrh clan
Abdulllah bin Muhammad al-dlta'if (lemah), lantaran vang 15
dhaif adalah fisiknva, bukzur haclisnva. kepada Selain Bapaknya
Para Rawi yang Dinisbatkan
c) Ghundar ardalah lakab Muhanrm;rd bin Ja'far al-Bashri Abu
seoran8 ralv1 dinisbatkan
Bakar. Pemberian lukab tcrscbirt karena ia banyak membuat Mengetahui nama bapak Yang
yurrg l'ut's dilakukan untuk
gaduh di hadapan lbntr Jr-rrai.j, lalu lbnu Juraii ber-kata, "Uskut kepadanva adalah suatu hal
Ya Gluutdorl" (Diarn-r! H'.ri Gluutdar!). Ghtutdar nrerrurut ahli trretnbeclakonperi*ayatitudarircrrvivanglain,lantat'an
kepad'
Hijaz berrnakna si pcmbtrat gaduh. Kemudian setelzrh itu kadangkala,""'""* ;rd dinj'hatkan s'rllgat:":11:,.bapaknl'a'
penting' beriktrt
mereka meniulukinva de.ngan Ghttndar. Jardi, mengetahui it'"ko adalah teramat
salah duga akan seorallg
d) Bundor adalah lakab Mtrltanrnrad bin Masvar al-Barslli, gur-ur niima bapak-bapaknva' agar tidak
dinisbahkan kepada ayahnva
al-Bukhari clan Muslinr. Banyak orang merilr,aryer[kan haclis rarvi dengon 'ui'i laitrnYa ketika
darinya. la di.iululd dc'nrikirin karena ia banyak menguasai nlasi.gmasing'
berikut'
hadis.
Rargam pmbahasan ini aclalah se bagai
e) Muthaytan adalah lakab Abr-r Ja'fat al-Hadhrzuni. Ia berkata, Rawi yang ai"itt'otft'^n kepacia
ib"'yu' seperti Mu'adz bin
rr) 'Afra' Mereka adalah orang vang
"Suatu sarat aku bermain bersama anak-an4k sehingga aku 'Afra' dan Mu'awwiclz bin
berlumtuan lumpur. Tiba-tiba lewat di hadapan kami Abu Conloh lain adalah lbnu Unrmi
menghadapi Abu arl-Anslrari'

lkhtishor 'Ulum allHadits, Hlm'


zsg) Tadrib ol-Rawi, hlm. 458. 22o'
z6t)
z6o) Al-Ma'rifot, hlm. ztr. t6z) AtTadrib, hlm. 458-459'
Maktum, muerzin Rasulullah
Sarv. yang buta
.r,ang kaclang_
mengambil suatu keputusan, seperti yang pelxah tcli:rcli 1-riuLr
kadang nre,.iadi imam .
sarat ketika Rastrru,ah
Sern,. ticrak Ibnu l{azrn ketika menilai dhaif hadis berikut:
hadir' suatu p.ndapat menyatakan
bahrva nama lbnu Maktum
zrdal:rh Abdtrllah bin Za,idah.
bahu,a namanr-a adalah.
eenclapat lain rr^rrlcrli
mernyatakan
50,*:,{?t,fr\
ean, uln Ourr. Tidak boleh menyentulr Al-Quran kecuali orang yang suci.
Contoh clari kal;rngan tabiin
.lur, g.n",rsi setelah mercka
adalah Muhamnracl bin al-I{anal.iiah. ini dinileri lbnu [{azm dhaif karena pada sanadnyzr
Fladis
I{arrir[ir,erlr) ardalah Khaulah,
Nama ibunva (al_
r".lrno,r,,,r;,,;n,r"r')ir,rn terdapat Sulaiman bin Darvud yang telah disepakati untuk
AIi bin Abi Thalib. Corrroh lain
tsmail bin ,Ulrah al_llaiizh. ditinggalkan. Anggapannva salalr, sebab Sulariman vang dimaksud
'Ul.yah adalah nanra_ ihunyar, adalah Sulaiman bin Dau,uci al-Yanrani, sedangkan yang terdapat
."anrgiu, narrla a.rahnyzr aderlah
parclatrat ia clalam sanad hadis ini adalah Sulaiman bin Dar.r,'ud al-Khaulani,
ticiak r.n,i*--.t,nisbatk:rrr kcperd.nva
,H:,l;.'-, scor?ng rarvi yang tsiqat.263)
b) Rerwi yang clinisbatkan
kepacla nenckn_y:r, scpcrti Alian tetapi, kadang-kadang seomng rarvi dinisbatkan kepada
bin Al_Khash.sh.iah. A.vah,,,ya Basl.ir
adalah nir,,frr,a, r..#;:; selain sukunya, atar: selain daerahnya, atau selain peker-iaannya.
Khzrshashiah aclalah ibLr Nisbat seperli ini btrkanlah nisbat yang hakiki, nrelainkan karena
kakeknya .vanq ketiga. Contoh
ardalah Ibntr 'Iaimi.y;rh, lain
cli rnan;r T:rir_ni.valr :rclalah ilrtr suatu sebab -yang perxah dialami, seperti k:rrena pernah menetap
s;rlah
seorzrng dari clua kakeknya di suatu tempat atau suatu suku. Hal ini perlu diperhatikan
c) Ra*r'i va,g crirrisb:'rtkiur keiada.vang
jzu_rtr.

kri"knr,r,, scpcr.ti Abtr tibaidah oleh ser.rr:rng peneliti agar tidak teriacli kekeliruan.
bin al-Jal-r-ah. salah ,",rrun* .lr,,i Contohnva adalah Sulaiman bin Tharkhan al-Taimi. Beliau
,.,pulrrlr szrlurbat vang
tlij.rriik.rr rnusrrk srr.s;.r. r, ir,rirr.rr bukan be'rasal dari suktr Taim, rnelainkan pernah menetap
Al-J;u.irh. cont.h cra.i ser,ilr
o,,i,,l',r,, nu.rrilnr, rri,.,
kalarrgan sahalr,t ;rclarah bersama nrercka, dan akhirnrya dinisbatkurn keperda suku tcrsebut.
Jrrraij ar-irrtturt ri-rntli:rr rtr-rrtttrruttrtril,s. lb,u Sulaiman sebenarnva adalah seorang bekas harnba Bani Murrah.
ra ;rcr:rrah Abcr.r Marik
bin Abcrur Atir' r'titr Demikian .iuga Abu Khalid al-Dalani. Dalan adalah suatu suku
'rrrririz; Arrrrr,cr Ila'rbar ar-Mrrbajfar
Ahmacl bir-r Mtrh:.rrrrrrratl lrilr ,rias
Halilral al_Svail;ani. di Flamadan yang pertah disinggahi. Dan ia sendiri sebenarrrya
cl) Rau,i r-ans dinisl;ar ri.rr t"nrir,' aclalah salah seorang dari bekas hamba Bani Asad. Juga Miqsam
_";";;iI.' r:,,r* bultzr,
bapaknya yang asli kurcrra
,,r.i, ,rut,, sebab, sepcr.ti trrtu.ia Ibni Abbas. la adalah bekas hamba Abdullah bin al-
bin al-As*'acr, sc.l,.rg surr.rr.l. Miqclad Harits yang kemudian menetap dan menvertai Ibnu Abbas,
I:r aclrr:rh ar-Miqdacr birr
al-Kindi. tzr diperiherrzr ,rt'rr Anrr sehingga izr disebr-rt Maula lbnu Abbas. Khalid al-Khadzdza'. Iir
,rr-Asrvacr bin Abcri yaghtrts
Ztthri, suarni ibtrn.ya (uvalr zrr_ sebenarnya bukan tukang sepatu, tetapi disebr"rt demikian karenir
tirirrva), -yang ntengzrngkatnya
seb:rgai anak sencliri st,hirrgga ia berdon'risili di daer-ah "industri" sepatu.
clinisbatkan kepac{anya.
telah mentrlis banyak kitab tentang nasab, darr
Parar ulama
.r6 y'ang palirrg banyak manfaatnyzr adalah kitab al-AnsaD, karyar al-
Nisbat yang Tidak Seharusnya Sam'ani. Kitab ini kemudian diringkas oleh Ibnu al-Atsir dzrlarn
sebuah kar"/a yang bermutu dengan judul Al-htbab fi al-.Art.*it.
Mcngetahui nisbat pala r:rr,ri
itu sangut penting rrntuk dapat
menrbcdak.ln seolang rar.r,i -Bzrrarrg-
clcngan raw,i lainrrva.
tidak nrcnrperhatikan masalah .siapa ]63) Subulus Solam, r7o. Lihat pula Nail al-Authar,7:2o. Hadis dapat dibahas dari st11i l.rirr, rt,rrr
ini maka izr bisa salah clalam telah kami bahas dalam DirasatolTothbiqiyoh, hlnr.99-102. Lihat pula Tolhish rrllkrlr|, lrlrrr
3]6-)37; Nashbur Roydh, 1i196-'tgg.

ltu
17 Sementara itu, kelompok
elit dari umat lain memantlattg
kasta yang rendah dan ticlitk
Para Rawi dan Ulama yang Termasuk Maula ()r'ang-orang seperti *"ttftt sebagai sllattl
pemukanya' apalagi mencapai
rliiz.inkan menyaingr fu'u
Asal-usul penisbatan seoftrlg rawi kepada suatu suku tertentu tongkat kenem]ml1an
prcstasi keluhuran-du" o"-"gang
adakalanya karena faktor nasab atau keturunan, seperti Quraisyi, menentukan tolak ukur
yakni periwayat keturunan br.airy; atau karena faktor walo', Akan tetapi, agama kita' Islam' lelah dan
aur, t.*rri*n setiap indiviclu dengan kemuliaan
sehingga ia dinisbatkan dengan menambah kata ntauln, seperti ketokohan dalam
sebagaimana ditetapkan
Maula Quraisy atau Al-Quraisyi Maulaht.tm. liebaikan V^r,g ai'u"du""''u'
Al-Quran:
Wala' ada tiga macam: 'h,ala' karena pemerdekaan atau
pembebasan dari status hamba sahaya karena pembimbingan
'{6;ttt/rL|{f{A
masuk Islam, dan wala'karena pedanjian. Akan tetapi, seorang di antara kamu di sisi Altah
Sesungguhnya orang
yang p?Jinq-mulia
rnaula kadangkala dinisbatkan langsung kepada suatu suku di (QS al-Huiurat [49]: 13)
ialah orang yang paling takwa 'nt"l"ftu'u'
tanpa dijelaskan dengan penambahan kata tnaula sebagaimana
yang kami isyaratkan di atas, sehingga seorang maula dianggap kebaikan di dunia dan di
Kehkwaan dapat mewujudkan
seakan-akan keturunan suku tersebut. Oleh karena itu, para ulama dan membimbing hati'
akhirat, *.taotoni kemajuan'
berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengetahui mawali pendek )'u"g
(anrak dan maula), agar tidak terjadi kerancuan antara orang Berikut ini adalah suatu cerita .11:ITr1t::
tentans Pr:s,t: vang telah dicapai
yang dinisbatkan kepada suatu suku lantaran x,alci dengar-r yang u"J;';;'r*il**-'ul*'i
dinisbatkan karena keturunan. ,,r"r, ,*u mauln t*. d"iT ::Y:t^: ,"^'ffi;, Malik bin Marwan.
keyrdl Abduf
Al-Zuhri berkata : Aku datang
Contohnya adalah Abu al-Bakhtari al-Thai' yakni Sa'id 'Dari mana Anda datang' Ya
io U.*u"*,
bin Fairuz, seorang tabiin. Ia adalah ntaula Thai', (bukan Zuhri?
ketumnannya) karcnzr tuannya dahtrlu berasal dari suku Thai' Dari Makkah
Zuhri sebagai penggantlmll
dan telah memerdckakanny:.r. Abclurlahman bin Harmuz al-A'raj Abdul Malik Siapakah yang kau tunjuk
Makkah?
al-Hasyimi adalah nuuia Beuri Hasyim karena pemerdekaan. Al- untuk memimPin Penduduk
Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari al-Ju'fi adalah nnula Zuhri Atha bin Abi Rabah'
suku Ju'fi, karena kakeknya vang terlinggi memeluk Islam berkat Abdul Malik niu a-i Arab ataukah dari Mawali?
bimbingan sebagian anggota suktr Ju'fi. Al-Imam Malik bin Anas Zuhri Dari Mawali.
mereka?
al-Ashbahi al-Taimi adalah asli kcturunan Ashbahi, dan maula Abdul Malik D..r*un keahlian apa ia memimpin dan
suku Taim karena perjanjian, karcna kakeknya dahulu, Malik bin ,""t* konsistensinya dalam beragama
Zuhri
Abi Amir, perrrah mengatakan sunrpah setia untuk bersaudara dengan PeriwaYatan'
konsisten dalanr
dengan Bani Taim. Abdul Malik Sesungguhnya orang yang
memang
U"rogu-u dan ahli dalam periwayatan
Pembahasan tentang ntau,ali memberikan gambaran yang
patut menjadi pemimpin'- . ,
memukau kepada kita betapar hebat peranan' Islam dalam =ungu, penduduk Y:ttlitlt?
Abdul Malik Lalu siapa yang memimpin
membangkitkan semangat seluruh suku dan bangsa serta
Zuhri Thawus bin Kaisan'
Marvlli/
menghapus sistem kelas. Islan-r mengangkat deraiat mereka yang
Abdul Malik Dia berasal dari Arab auu dari
memang layak terangkat.
Zuhri Dari Mawali'

.i. \
#\',
Abclul Malik -siapa \/ang memimpin penduduk Mesir?
Zuhti -Lalu
Yazid bin Abi Habib. 1g
Abdul Malik Dia dari Arab ataukah dari Mau,ali? Negara dan Daerah para Rawi
Zuhri Dia dari Maw.ali.
Abdrrl Marlik Bidang bahasan ini mendapat perhatian banyak ularrrir
Siapa vang nre'njadi pentimpin
bagi penduduk hadis. Mereka sangat berkepentingan untuk mengetahui dalaun
Syam/Swia?
Zuhn berbagai kt'sempatan.
Makhul.
Abdul Malik Dia dari Arab ataukah dari Marvali? Semtrla orang-orang fuab rnenisbatkan dirinya kepada suktr
Zuhn Dari Mawali, bekas hamba clari Nauba masing-masing. Nanrun setelah lslarm datang dan menguasai
yang
dirnerdekakan olehI seorang perempuan desa dan kota mereka, terjadilah penisbatan diri kepadzr tempat
suku
Hudzail. tinggalnya, sebagaimana yan€l dilakukan oleh orang-orang non-Arab.
Abdul Malik Siapa yang memirnpin penduduk Adalah suzrtu ketetapan dalzrm tradisi mereka, bahu,a apabila
Jazir.ah?
Zuhi Mairnun bin Mihran. seseorang berasal dad suatu desa maka ia darpat menisbatkan
Abdul Malik Dia dari Arab ataukah dari Mawali? dirinva kepada desanya, atau koternya, artau wilayallrva. Orang
Zuhi Dari Marvali. .vang berasal dari suatu negara lalu pindah ke negara larin, malcr
Abdul Malik Siapakah yang nrernimpin penduduk
Khurasan? ia dapat menisbatkan clirnya kc1-rada salah -vrtunl'a, l>ahkarn lebih
Zuhn Al-Dhahhak bin Muzahim. baik apabila ia menisbatkan kepada kedtra negaranva, seperli
Abdul Malik Dia dari Amb ataukah dari Mar.vali? dikatarkan zrl-Syami lalu alrhaqi.
Zulnt Dari Mawali.
Abdul Malik Siapakah van€J meminrpin penducluk
Pembahasan ini
membawa beberapa faeclah yang penting,
Bashrah? antar? Iain untttk dapat rncngetahtti gtuu seoran-q rawi. Sebab
Zuhri Al-Hasan bin Abi zrl-Hasan.
Abdul Malik kad:rngkarlzr nama se()rang gurll senlpa clengan nama gum yang
Dia dari Arab ittzurkah dari Marvali?
Zuhn Dia clad Mart,:.tli. lain. Dan aperbila diketerhui negzranva, rnarkar n'rudah untuk
Abdul Malik Cclerka kzrnru! Siapakah yang mengenal orang-orilng t'ang sedaerah dengarnnyer. Hal ini sangat
mengepalai penting, apalagi untr-rk memastikan iclentitas seorang mrvi dan
penduchrk Ktrlah?
Zuhi Ibrzrhinr al-Nakhai. menrbcdakannya clzui rawi lain yang serupa narnanyar. Dengan
Abdul Malik Dia clerri Ar:rb ataukah dad Mawali? detnikian, seorang rarvi yang ntuhnrul (yang cliabaikarn) dapat
Zuhn Dia dari Ar itb. clikenzrl pasti, rai,vi vtnlg rruLdal/ls dapat ter-r-rngkzrp rahasianya,
Abclul Malik Celakzr k:rrnur, hai Zuhri! Errgkau dan perir,vayatzln pzrr':r rarvi dapat diketahui.26a) Bahkan kadang-
telah
melapangkan pikiranku. Demi llloh, kadang dengan ilmrt ini kedhaifan hadis seorang rarvi juga dapat
pur_,
Mawali bcnar-benar telah mengpasai diketahr-ri, serperti Mtra'rnar bin Rasyid al-Imam yang clin.yatakan
olang
Arab schingga mereka berkholbah di Ya'qub bin Syaibah seb:.rgzri berikut: "Hadis .!ang diarnbil oleh
atas
nrimbar dan orang Arab di barvahnva. ahli Basluah dari M:.t'nrar bin Rasl'id ketiker ia datang kepada
Zutni Hai Anintl Mu'ntinin.t Ini .aclalah perkara mereka mengandung itlhthirunb (membingprngkan) karena rvaktrr
Ailah dan perkara agama_Nya. Barang itu i;r tidak membau'er liiterb catatan hadisnvu."26s;
siapa
memeliharan.va dia akan memirnpin,
barang
siapa menyia-rryizrkannla clia akan
tumbang. z6+) Qlsmur-Ruwwot, hlm. u ro zrz
z6l) Syarh ol'ilol hlm.6o2. Riwayat serupa diriwayatkan dari Abu Hatinr dalanr Al.Mughrri, lrhrr
6j-65.

168
60
19 I3idang ini sangat penting untuk clapat ntemt)(lclitlirttt tltlrt
Nama, Kunyah, dan Lakab yang Tunggal renvi atatt lebih yang nlemiliki nama vang sanla kiuctx-t s:ttttlrtl
rntrngkin scseol-arlg akan rnenduga sejumlah nam;r vang sillll;r
Banyak sekali kita jumpai suatu nama dipakai .leh lebih
arlalalr sL'()rarng priba<li, sementara yarng sattt tsitlat dan lititrtlt'it
dari satu orang, seper-ti nama Ali dan Sa'd. Demikian pula
rltrail'. Dengan clernikian, dia akan dapat rnencthaifkan hzrdis vatrg
kunvah dan lakab.
sahih atatt ;nensahihkan hadis vang clhaif'
Tema ini dikhususkan oleh para mtrhadditsin untuk rnembaha-s
Abu Anrr bin ;rl-shalarh membagi al-rnuttafiq v,a al-nttrt'iaticl
nama-nama, kunyah, dan lakab yang hanya disandang oleh
ini nrcniacli beberapa bagtan. Di anhranvzr adalah scb:tgai berikut'
seorang rawi, suatu hal yang sangat menarik dan mulia. Akan
a) parra rarvi yang nama mcrcka dan nama bapaknya sama,
tetapi orang yang menetapkannya agak dikha*,atirkan salah dan
gagal, karena ia dibahas dalam suatu bab yang sangat luas. seperti Amas bin Malik. Nama vang demikian disandang
gleh sepuluh orang. I-i1ra di anl.rranvzr adalah periw'etyat
Di antara contohnva adalah shudall' bin 'Ajlan yakni Abu
haclis; pertama, pelayarn Nabi s1n. Keclua, Ka',bi Qusvairi
Unramah seorang sahabat, Syakal bin Humaicl seorang sahabat,
yang merir.vayatkarn sertu bltah hadis' Kctiga, avah lmam
dan Safinah julukan seorang bekas hamba Rasulullah saw. Dari
Malik. Keentpitl, Himshi, clan yerng teritkhir Ktrfi'
kalangan tabiin: Ausath bin'Arnr al-Bajari, Abtr al-Sahl al-Bashri,
b) Para tarvi \/ang nama nter"eka, nama barpak, detn nama kakck
dan Abu al-'Utsara' al-Darimi.
mereka sanla seperti Ahmad bin Ja'far bin Hamclan. Nama
Di antara yang sangat langka adalah seorang lakiJaki yang yzrng clemikian clisandang oleh empat ol'Llllg: al-Qathi'i yang
nama ayahnya tidak ada duanya. Siapakah dia? Dia aclalah nterirvavatkan Musnad Ahmacl, erl-Basll-i, al-Dinauti, dan al-
Musaddad bin Musarhad bin Musarbal. Thatasr:si.
Faedah menginventarisasi nama-rarlrzr demikian adalah hanya c:) par.a rawi yang ftrfillah clan nisbat me'reka sarla, seper"l"i

dengan mcnvebut satLl nama itu kitzr terah dapat mengetahui Abu imran al-Jatrni. vang demikian disandang olerh
Narmar
mwi yang dinraksurd, karena tidak ada mrvi lain yang memiliki dua orang, yaitu Abdul Malik bin Habib al-Tabi'i dan Musa
nama, kunvalt, atau lakab senrpa. Di szrmping ittr kita clapat bin Sahl al-Rashri. tseliau pernah tinggal di Baghdad'
de,gan mudah rnenandai nania-nama yang diperltrkan untuk d) P:rr"a rarvi yelng mcmiliki kesarnaan datlatl nisbat sa.ia.
menghindari salah sebut dan perr-rbahan. contoh al-Arnuli clan al-ArttLili. Yang pertama aclzrlah nisbat
Di antara kitab yang masvlrtrr- dalam bidang ini adalah kitab kep1da Amul cli Tft:r$aristan, sedangkan vang kedua adalah
.Al-A.snru' al-Mufrad.ah karya Imunr Ahrnad bir.r Harur-r al_Birdiji. lisbat kepacla Anrul cli Jaitl-rn. Abrr Sa'd ril-Sam'ani berkata,
"Kebanyakan llrli ilpl-r trcrasal dari Amul Tha$aristan." Petra
ulama yang clinisbutkan keplda'Ift3bartstan kemitdian dikenal
20 dengan al-Thabari. l]larna yang clikenal dengarn nisbat kepada
Al-Muttafiq wal Al-Muftariq Amul Jaihr.rn aclalah Abdrrllah bin l{ammad al-Anluli, p5irr-u
al-Bukhari.266)
Al-Mtiltaliq y,a al-Mutiarirl zrclalah satu namh, nasab, dan
sc'bergerinya vang dipakai oleh Iebih seorang pereru,i. Dengan
kata lain, mereka sama dalam nama, tetapi men-rpakan orang
yang berbeda.
>66) AlAnsob dlMutt(iqoh, hlm. 4; Allubob, i:t6'

w tn
Al'saraw dan ar-sara*'i yang pertama adaran nisbat
kepada Narna-nanra vzrn€l demikian sangat banyak .jtunlaltrn'u tLrrr
daerah sariyah Thabaristan. Di antara mwi
lang menyamaang lrltrm ada inranlarisasi 5,ang relatif lengkap dan dapzrt clijaclililn
nisb:rt ini adalah Murrammacr bin sharih al-Sar.a'vi
al-Trraban
dan Muhammad bin tlafsh al-sara'r,i. ya,g kedua [)eqangan, rnelainkan hanyar trer-da.sarltan haf'alan para ulantl \iu)r]
adarah ,isbat
kepada sebuah kota cli Ar-clabbi[ (Az-erbeijan) c'ukup terpcrinci. Inventarisasi terhadap nama yan6r memungki r rl<a r r
.vang beurama Sarw,. dzui .fenis ini dapat dibagi nrenjadi dtra. Kzuni .jelaskan beriktrt
Di antara rawi yarrg menyanclang ,isbat ini acrarah Nashr ar_
Sarawi al-Ar clabili.267) ini dengan tre'l,rcrapa contohnla.
Kadangkala terdapat craram ahnurtufiq v.,a a) Inventarisasi umum, lakni im,cntatisasi nama-nzrma seltrruh
cil-rrttftariq suatu
nisbat t:rnpa disertai pe'jelas.n. t{al i.i dinraksuclkan rarvi yanE mcnrpunvai nama dari jenis ini tanpa nrembatesi
karena dari kitab-kitab reflentu.
penielasannya dapat dijumpari pada sebagian
haclis-hadis ya,g
di.iu'ayatkan rarvi tc.sebut critn crapat pula criketahui Contohnya l^b thirn,,z), rlengan ial clan sebelurnnya lm' yang
de*gan dibaca kasrah oleh orang Qtrraisy dan fif* (hararr), clengan ru'
rneneliti karakte.istiknva dan hadis-hzrdis
.vang dirirvaryatkarr clan sebelrrmnya lru' yang clibaca flatah ole]r orang Anslrar.26q)
darinva.
Banyak ulama besar telah keliru lantaran Abu (Ibaitlale selnnrlmya clibaca darnah 'aht-nya. Al-Daraquthni
adanya kesamaan
nalna di antara para pedwalat atall kesamaan berkata, "Saya ticlak perlah tahtr ada orang yang ber-fttuwttlt
dalam suatu hal
Iain' Dan hal ini merupakan direma dar-i setiap dengan Abu 'Abidctlz' (vang dibaca dengam faLah 'ailrnya)."
disiprin irmu.
Al-Khathib al-Baghdacli relah rnenuris kitab dalam Al-Adzrrii dengan clz.al, yaitu Ishaq bin Ibrahirn al-Aclzra'i;
bidang dznt al-,ltfua'i dengan dal, aclalah nisbat vang cli.sandang oleh
ini dengan nama ArMtfialiq wa ctl-Mttfianq, sebuah kitab yang
menarik. Al-Irafizh Abu ar-Facrhr Mtrhanrmatr bin sekclompok iamaah pacla al-Adra, vaitu Abu Ja'fhr Muhammad
Trrahir (w. bin Ubaidillah, salatr scoran6l penruka Ahli Bait vang nrcmbtrnuh
507 H) iuga telah menl,slln sebuah kit'b tentang
kesamaan
ni'sbat dengan .iudtrr .r-Atsctb ar-Mttttafiquh. singer yang memakai baju perang. Karenanva ia diberri nama
Kitab ini banyak Atlra.27o)
menrbawa faedah yang penting. Abtr al-I{asan
Muhammad bin
Ha.yar,vi.yah telah men.vlrsun kitarr craram
disiprin ini de,gan lsa bin Abu Isa al-IJanrutlh, clengan hu' da,n rierr, nisbat
judul Man waladat Kurnrltlttt Kr,ttota kcpada pekeriaannya nlenjrral gandunr. Al-Khabbath, dengan kha'
kttrjatihi Llirtalslnlmbalt;
seperli halnya Ummu A11l_rb al_Anshariyah istri dan l;a', nisbat kepada pekcrjaann.ya nrenjual makanan unta; dan
Abu Ayyub dan
Ummu Ma'qil al-Asadiyah istr.i Abu Ma,qil.2o8; al-Klravyath, dengan klut dan )ra, nisbat kepada pekerjaannva
rneniahit. Ketiga nisbat tcrscbut dapat disandangkrn kepada
Isa bin Abu Isa ini, karcna ia melakukan ketiga pekerjaan ini.
21 Akan tetapi nisbat \'an.q perlama adalah 1'zrng paling masvhur'
Al_Mu,talif wa al-Mukhtalif barginva.2Tl)
Al-fuIu'talif' u,a ar-Mtfthtatir adarah .ama
atau nisbar yang
tulisamSza serupa tetapi bacaannya berbeda.

269) tulaksudnya adalah inventarisasi nama-nama jenis irri di kalangan Quraisy dan Anshar s,rj.r,
l'lal irri tidak menutup kemungkrrran kedua nama tersebut terdapat pada selain oranl,,()r.!nll
Makkah darr Madinah, sebagairnana dilelaskan dalam kitab Svarh Alfiyoh,4:tl<.1. lih,rt prrl,r
z6l) AlAnsab ol-Muttofiqoh, hlm. 72.
alMusytoboh karya al-Dzahabi, hlrn. 224.
268) Lembaran no. 124a dan tzgb dari kitab tersebut z7o) Allkhmal, 1;137't)B
z7t) 'Ulum alHadits dan lainnya. Lihat o/-Musytaboh, hlm. z5z dan alMug,hni 1l) ,r() 4l(.'l

w
b) In'entarri.szrsi khtrsrrs,
"lzrkni irrrentur.isusi r1,,ra-aam:t .ienis ini Sangat banr-ak kitab .yatrg tclah disustrn clalutrr rrrt'rrrlrirlxrt
,ang terdapat craranr kit,h-kiurb tertentr,
nama-naurLr \iing clemikian
septrli in'enrarisasi lriclang in;27+;. I)i zrntaranya vang suciah dicctak clan r':rtr1r pllinl',
cialanr Sltaltilta:ilt; rtau .lirlam
Shahihctirt ,l^r, ,il_,Vr,rl,rlr,,t,r^iroi llerrling erclaiah:
erratr clalam salah s:rtu a) Al.lhnal li Raf i al-lfiitab 'urt al-Nltt'talif wa ul-l,Iukhtulif' rttitrul
ketiga kitab ini. Kitab r.,ang clari
trenrikian khu.sus untrk r,crra,crai
Asrtttt r,t'tt al-Ktntu *,a rtl-Ati.sal; kan:r lbnr-r Mzrkulan Ali bin
clengan'k"tI,.a,,go,., seper,lun'a,
l,bJ;,.r1.],"r,a .darla' 'F{ibattrllah (w. -17.5 FI), selurtrhnver delapan .iilid. Penulisnl'a
va.g l;erjtrcltrl i,,tr,rr*iq,,1.,1)ntr,r., )Ak, karva
?ffirr.'rt'rul^ Sl,itu,l, nrenval aka n dilla ur pendah ltran nya2T 5 ) "Akr r ctr rahkan'seluru l r
rr

r)i isi kit.b'.r,a acr,r.rr: ,,nzrranr per'Iratirtnku untuk nren]-usLln sertr.r kitatr Vang menc'akup
^ntara
terr'lapat nrlna Bur:ricr birr kctiga kit'b terscbrrt sr-'lurtrh isi kitab-kitab vang tcl;.rh clisrrsun dalanr biclang
Arxrirrri bin abi g,rr,trrir-'.t"ngun
.1,,ng clibaca c.lamah rzr v.ng clibzrca latah clurn sctclahr.y,.
lr,r,, kajian ini, nrelengkapinl;r dctrgiut menarnbahkan bahasan
.dan
atlal:rh vr kt-shgltir., brrkan var4t belrrrn tercakttp olchnva. rneninggalkarn L;erltasan 1'ang
lring l,,in; Muh:rnrnrarcl l;in, Ar.,arah
L-si, al-lliintl clengan ticluk rncngandurrg pcrrnasali.ih:ur, d:rn rnenjelask:rn kcserlahan
fu1, .\.rulg,libo., kersrah,lr.,,,.,,
kasrah clan setelerhna ,rur,?
-r,,, jr_ Ali bin Hasrinr vanq rlibaca anggapaln salah scot'ang dari nrct ckar."
clengan ln' \,ang clibaca latah bin al_Iliuicl b) ,ll-NIttst'tal.rllr kart'a arl-lrnanr al.Dzaliabi. Kitab ini disusun
.lzur ,, .r.r,.,g'ai_:;";*;h
-t'tt'nlaLi' Sclain kelig,a nzrnra ini clalam tiga setelah rrntrrl< menghinrptrn kitab lbntr Makularn dan kitarb-kitab vang
Yazid dc'ngirn izl'v.rng clihrczr kitab cli atis.clalah telarh nrerev'isinf a serla kiterb l;rinnva. Al-I)zrhabi h'rkata,l76)
fatah rlzrn i,at, y311g rlil.racl
ltltt'sltrri, sernuant', dibaca kr^stah.272) "Yar-rg rlrcniadi pedonran dalaul kitab ringkasan ini adalah
danrah rttt,-t-rvtt rl:rn sclcrlr h
Ha.shilt, Ut.snr:ur bin ,Aslrinr .shorr. lictcp;.rtan trtlisarr.... Oleh karena ittr, perkokolrlah naskahmu,
clengan tr,uh /u,,_,r.!a; (lan
I{r-rclh,in bin al-Munclzir., .1",r"g.,_, Aba Szrsan hari Sauclarakrr, clarn bcrpt'girnglah kepacla tatrcla-tattda s.lak;rl
darnalr; da^ Irtr*trr, r'r,prk ,rll.r .rllrutl ,,,,r* .i,i_rr.:, .l"ngo,, dan titik. Kalau tid:rk clerniki:.rn berarti katntt bclrtrn berbuat
ketu:i padit rrraritrtr ,Aq*r.larr.l7r; rrirr""r I,trcrrrri,,
r('Lrrr!1rr sitlan seorang
' .ororl arpa pun."
Dan c,.t,rr ruirrrrir crir'i k.rr,ir c) Talxhir al-llluntnbih bi Taluir aL-ltltrst'tilbilt kat l-zr al-Hatizh
iclri.s slr.glrt ban.yzrk vang telah
dir-,':rikan dcng,rr p.rrjurrg r.hirr. Ibntr Ha.iar. Kilab ini menrpakan kitab terbaik d;rlam
,rt,rr ilrn. ,r-shotrrn-s"tirrr.ir-rgzr
menvebrrtkan sejtrnrruh,.,rr:r,r,rrting biclangnya, knrena dilengkapi dengzrn tarnder-tanda baca vang
penrnrrr ilmtr mc.e,r,rrrr t irtrrttt .\2*g sezlnclzrinva seorang tefiLllis ielas, seperti layakrya kiterll 1'ang rncnvernpllrnakan
ia akan niendapatkannva.
rrnrrrk ,,.".i;;;;ffi;
niscal,a hal-hal yang ticlak clilakukan olt-h Al-Dzahabi.
Faedah nrcmpcr,iar i
sangkaan vang salah.tenlang
r('rri-r iri acrarah mencegah terjacri,y;r 22
s(,( )r?tns rau,i; atarr nten.\amar.rtakannva
dengern periua.lat rain. B,r'irrg ,i,,1r, ,iJuk ,-,-,..rg.,tahui Al-Mutasyabih
t;:il]- disiprin ilnru
bersatatr clan rictak rnusrahil Cabang bahasan irri menrpakan gabungan clafi kedua cabang
:::__:; akan kebt'nsunsern
sebelumnya.
Al-MutrLsl,clabih atlzitth kesamaan nama aLau ktuttnlt antarzr
clua orang rawi vang clikcnzrl dengannya, sement,ua nesab atau
nisbirl merc-ka terma.srrk al-tntt'tulil-tvn al-trurklttalif aLau sebaliknver

ztc) Telah dihitung sebagiannya oleh Abdurrahrr,an bin Yahya al-Yamani sebanyak z6 btrah dalanr
t7z) Mosyariq al Anwor, r:too pendahuluan kitab al-lkmal.
273) tbid., t:ttz. zts) Allkmal, 1:2.
zt6) AlMusytabih, t:2.

174
sebuerh kit:th tctttitttlt
Al-Khathib al-Baghdadi telah rnenY'usun
vaitlr nama mereka terrnasuk al-rttu'lalil- u,a al"mttkh.talif', tetapi a-lttivab fi al-Maqltb ttritt ri'
nisbart a(atr nirsab mer"c'ka sarrra, baik nama maupulr kunvah- rnasalab ini dengan nama Rafit
n},a. Dan lafal-lalal vang tulisannya rnirip dan berdekatan dapat Astlta' w'a at'Ansabj7&)
clianggap sebagai ul-rrttt'talif' y,a al-nrukhtalif' nrcskipun sebagian
lrumfirya belbeda. .

Contoh ntutttsyabih ienis perlanra adalah nama Muszr bin Ali KesimPulan
r-ang disandang oleh sekelompok raui, dan Musa bin Ulawi bin dalanr kontc'ksnva dengan
Rabah al-L:,rkhmi. Jugzr Muhammad bin Abcttrllah at-Makharrimi Dan kajizrn aneka Ergam ilmu haclis
dan Muhammad bin Abdullali al-Makhrami. Abu'Amr al-Svaiban pribadi rawi cli f"* sampai pada suattt kesimpulan esensial
dan Abu 'Amr al-Saibani.
^,"t pembahasannva mencakup segala
aslrek
yang sangat berharga, bahwar
pacla pengetahuan akan identiteu
Contoh nanra vang berdekatan dan mirip adalah Tsaur bin vang bisa mengantal' seseorilng
dalanr segala a^spek'
Yazid :rl-Kala'i dan Tsaur bin Yazid al-Dili. seomrlg rawi; dan *"'lg"tohttilat,at-batasnya
Contoh trulr.asl,ubilz jenis kedrla adalah Amr bin Zururah waktu, luang, dan rnma'
mc'ngkaji kondisi
dan Umar bin Zurarah; Hawan al-Asadi dan Hannan al-Asadi. Dari aspck rvakttt, para mttherclditsin
genetasi z-anlannya 1nt ctl'
Al-Khathib al-Baghdadi telah menlrLrsun sc'buah kitab tentang rawi generasi terrJahulu' dan rar'vi
dalamnva' sehingga
nrasalah inr dengan nama Talklish al-hlukt.sytrbih fi al-Rasmi, Mudalfuai tva ritl^-at al-Aqrun)' Se<lemikian
dalam keluarganya, seperti
sebuah kitab ter:baik dalam bidangnva. para muhadditsin tahu status rawi
pernbahasan di atas, ayah dari anak
dan sebaliknva'
mempelajar-i tempat
23 Dari aspek ruang, para muhadditsin
clan meneliti segala
Al-M usytabih Al-Maqlub tinggal para rawi, iierpinclahan mereka'
,..i*r, vang terjadi dan memengarlrhi hadisnya'
Al-Mtrttabilt al-ll[tu/trb lditl;rlr narTla seolang nvi yang sama mencakttp selunfi
Dari aspek nanra kaiian pzrra muhadditsin
dengan nam.r bapak rau,i luirr, baik tr,rlisan mauprut bacaannya Mereka berupzwa unturk meng-
masalah yang herkaito" Je"go'n''1t'
dan narma rarti verng kccltrit si-unn dcngan nanta bapirk rarvi nama para ranvi' ayah mereka'
hilangkan kesarnzrrzrn, mcmastik'u-I
vang perlama. Silang nanrir scl'rcr1i ini nrenimbulkan terbaliknva Semua itu diinventarisasi' dicatat
kttnyalt,lakab, dan nasab mereka'
pemahaman sc'bzrgian nrtrhncklitsin. juga menjelaskan nasab yang sestrai
dengan sangat teliti' Mereka dan
Cont<-rllr),a,Yazid bin erl-Asu,ucl clan Asuatl bin Y:rzid, atau dengan yang seharr'r-snya dau
membetulkan yang menyimpang
al-Walid bin Mrrslinl dan Mtrslirn l'rir.r al-Walid. Al-Br-rlihari pernah yang semestinYa'
terberlik ketika rnenlebut rarvi v:rng tc:rakhir ini dzrlam l<ttab Tttril<h- usaha yang luar biasa dengan
Mereka juga telah tneuempuh
rrya. Ia menyt-'butnya dengan Walicl bin Muslirn. Kesalahan ini lakab' dan nasab para
membandi.gl,Jngka' t'ama ' kt'tnvah'
di.ielaskan oleh lbnu Abi Ilartirr 'r1-11ori.ztt1 ktutryah' dan lakab yang
rawi untuk dapat menrbedakan ttanla'

k'ttttt
hadis yang terbalik sanadnYa' Maka
zl8) B"h"tr" i"i diungkap dalam macam-macam
277) Lihat Tarikh ulBukhari, 4lz t.53; di sana.
Rhatha' alBukhori fi Tarikhihi, hlm. t3o, al )arh wo al-Ta'dil,
;k;;"" ;.";rn"petuniuk ini tanpa harus mengulan$nya
4lt:t97.

r77
sel"Llpa elntara rawi yang satrr clengarn varlg lain. Mereka menelilinva
dari berbagai segi kcsertrpaan, scperli kesamzran tulisarn clan
bacaan (abMtitalitl tu. al-Muliarh); kcsempaan dalarn tt.rlisan
saja (al-Mrt'talil n,a al-Mtrkhtulif') atatr kesct-Llpaan antara dua
rarvi, dalanr nanla atau ktnn:o.lz, alau keserupaeul vzlrlg lc-r'balik
(ol-hl t t t os\t(iti I t d:,rn rLl- ivl u t tt-syubih al- Nluqh b ) .
Derlikiiurlah, nrercka tentpr*r setizrp aspek bahasan ini sehingga
nre'reka clapat sanrpai pada kesinrpr-rlan-kesirnptrlarr penting )ang
berkaitan dcrrgan kriteria bagi cliterinral atalr ditolakr-rt,a rir.riavat
seor?ng rarvi scfler be'rsaml'lturg atau terptrtusrryir sanacl seoralng lhwal PeriwaYatan
ranr.i. Mercka juga telah dapat mernbc'dakan setiap r:rrt,i dari rarvi
lainnya dengan sangat ter-perinci, sehingg:r clapat ditrrnlpatkan
mengikuti posisinva masing-masing, terutama dalarrr kaitannva
Hadis
dengirn al-iath y,a al-ttt'dil.

'3W W,r*g\ iY, [rg iIr ;alQ;r


,rh,fu[ll,ibr*;rqytlet
haclis (muhadditsin) adalah
Periwayatan (hadis) menurut para ahli
dengan menyandarkannya kepada
mernbawa a"" ',)"vu"paikan hadis
orang yang meniadi dengan n''Jnggunakan salah satu bentuk
"ndu"nny'' kalinrat PeriwaYatan'rre)

pct'soalaru irli tlillirlurs


Kaiclah-kaiclah Iatrg bet'kcttit;ltt clc:ugan
l"radis clitri sisi
darlam rnetoclologi t"r-rt"rg il)\Varl llet-irt'itvi'rlan
lllz'im disctrtlt olt'lr
pengan-rllilan haclis olctr :'tt'ratrg rituri l'atrg
pat.a ttlamzr derrgatl ttl.ittltttttttttLt/ clirtr
sisi lrenl,atrtpiti:.rn lrirtlis
vzrrrgla,-irrrcliselrutdettglttral<ldalDarrlral-hallainr,irrrlrltlttrt'
r:n'r'i ketika trletllb:tult tlirtt
senantiirsar tliputatikzrn Oltrh seoralrlg

rlerryantpaifian harlis yanil dikrr'rsarrry't


ltrlrl' rr't1t tt
:79) Dengan a"*,fi- orang yaillj trdak tirl tk 111 "11111'1tl'tr rtr'' t
yang diriwayatk;rttrrva
disebut sebagai ralvi. Den--ikian putt
op^nitu'f''uais
keP,.:da orang Yang mengatakanrlYa

fiq
menyampaikan hadis, yakni tata tertib, keikhlasan, ketelitian, 1. lkhlas karena Allah Swt.
dan ketcpatan, karena semua ini sangat berkaitan erat dengan
Keikhleusan adalah silat prnama @(-iui
ilmu-ilmu tentang rarvi. th ttsitlt'ttlt'it
tra
Ilmu tentang semua rral di Etas sangat pernting kedtrdukannya enclaPatlttn t'icll
dalam pol<.k-pok,k ilmu hadis (ttshttl al-hadits) karena ilmu
'-=-:-
tercebtrt dapat membimbing kita kepacla pc-ngkajizLn yang sistematis mutarvatir bahrvit Nabi Sa'uv' berscrbda:
;6.rt ttrais 1-arry
dan cletail, sebag.imana va,g digunakan oreh para urama
ketika rncnerima dan rnenyampaikan hadis .iuga nremberikan
penjelasarr mengcnai semangat iman yang tinggi
_1ang mereka Semoga Allah memperindah waiah orang vang menden
miliki untuk menctrrahkan seluruh kemampuan dan kesungg,han lalu menYamPaikannYa'2uo)
dalam rnemelihara clan men't,eba:-ka, hadis dengan penuh rasa
tanggrng ja'uvab dan kecennatan sebagairnana vang dihenclaki
olelr ilmu ini. Sutyan at-'Isauri l'
Pembahersan dalarn bab ini mencakup rima macam cabang
p"r'U.iltr* yung t"Uih mulia daripada rnencari hadis bagi orang -

ikntr hadis. )'ang


hadis' hcndaklah
31. Adab pencari hadis - : - - -1 r r:. tl-*..
t ot' ot i -f, a t i-irnffi- tl.loq:f glig4l Lu n-e1ryaq 31,!45!lS Al all- il"L 9
-r^--
32. Adab muhaddirs
i1 Lr ;eEagAi-lrai[-_bncatan dalam menciPll
tuj!"lnJ]1
33. Tatzr cana rnendengarkan, nrenerinra, dern merghafeilkan hacris. .Tsaiim dzri Abu '[{trrairah \va
34. Sitirt perirva\,:rtan lradis clan syurat pen-yampaiann\,a
vang
35. Penulisan htrdis clan pedornan_pecftrutiu"lnya
pffi-hn-t-kiamaf-----
Bab ini mencukup l-ranvak c:rbang bahasan, dan berikut ini
kami bahas clengan sirrgkal scpar-rfangr rnemenuhi harapan.

A. Adab Pencari Hadis


Adab bagi pala pencari rracris vang crimaksud dalam bab
ini serbernr,la tidak berbed, clengan aclab pencar.i ilmu pada
Llmunlnya, yak.i talta cara lang lranrs clitempuh untuk nren<lapalkan
ilmu .lang dimaksrrdkan. Han.va saja para muhadditsin secara
khusus mernbahas adab bzrgi p,r'a pencari hadis mengingat ...dan seseorang yang belaiar dan mengaiarkan ilmu dan membaca
begitu pentingn.va kedudukan h:rdis. Berikut ini secara dngkas Al-euran. Maka dia dihadlpkan kepada Allah Yang Mahaadil. t-alu Allah
kanri ielaskan adab lersebut. 'menuniukkan kepadanya kenikmatarrkenikmatan-Nya dan ia pun me-
9,1r ngenalnya. Rllalr beikata, "Apa yang kamu keriakan untuk menda-
patkinnya?l' la berkata, "Aku belaiar dan mengaiarkan ilmu' dan aku

,8") L,h"a\.d,r iri ;Jp"sal tchap tohop perkembangan hadis', Tadrib ot"Ram,6lm' l/4; Krrsvlrrl

khafa', z:3t9.

r81
membaca Al-Quran demi Engkau." Allah berkata, "Bohong kamul Kamu z. Bersungguh-sungguh dalam Mengambil Hadis dari
mempelajari ilmu supal,a dijuluki sebagai orang yang berilmu, dan kamu
Ulama
membaca Al-Quran supaya diiuluki sebagai qari', dan julukan itu telah kanru
terima." Kemudian diperintahkan agar ia diseret clan dijerunruskan ke dalam P1r-:r pcncey'i l'laclis mesti rncningkalkatn kcstrtrggttltrrtr
nereka! (Diriwayatkan oleh lmarn Muslim)r8l)
clan ltctekunilnnya clalarn nretr-rpelaiari'i hadis clari olilrrll-
.4tiA* Hktb|;t t;
to' liu *
orlpg --velng nrasl'lrur iltrtu, tlganla, d;tn tt'nrc'-llytl, nleskilltrrr
rrrei'cka bcraclit cli luar instittlsi ilrniahnl'a. Oleh karetra ittt,
,,t4,'&t4,aj#]q*,tt,y.W* paril pencari ilnttt rliengaclakan per"ialanan pattiang (rihhlt)
cle:pgarr ticl;rk nempcdtrlikal :;trsahnYa pet'ialalan dern sulitnyzr
a* cv.\ tu? t ss\s)) +/ - (iit,,f
r |
kc-lclarlan, sehitrgg:.1 nrcrcka nretlyebut pe:ncilt"i hadis vang
Barang siapa belajar suatu ilmr-r yang seharusnya dilakukan untuk ridak rnengetclakan rihlah "f,rt lrt'ttrts rttinlttr rtrsydort" (Anda
menggapai rida Allah; kemudian ia tidak rnempelajarinya kecuali untuk tidak clapat tnenrpcrolelr pettln,itrk ciarirrva).
mencapai suatu tujuan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan bau surga
pada Hari Kiamat. (Dikeluarkan oleh Abu Dawud, al-Turmudzi dan
.hnu 3. Mengamalkan llmunya
Han-rnracl bin Salanralr (salah seorang rvali Abclal) Al-Quran menglln'lpamak;rn ortlng t'ang tichk rnengamalkarn
bcrkarta,
"Burrang siapa mcncitri hadis bukan karena Allah rnakir akarr ilmtrnya deng:ttl penrmpamaan yang paling jelek. Selain itu, ia
r"llcxldirpitt ntulka-Nva." juga melildi coltotr (ibarat) 1,1ng abitcli tli clalartr Al-Qrtt'3n.
Ibnrr al-Slurlah berkatar, "Salah satu carir .1,aurg paline mudah Allah Sru. bcrfirntan:
ditcnrptth tttttttk rlenrpertaiki niat dulanr nrcncari l"radis aclaiah
seperli c:.lla \:lr)g rlitunjtrkkarr olch scbtrrrlr liu,ayal clari Atrtr 'Amr.
(#|Ati# W7?1;b,!i,.$.fi,{i
Isrnail bin Nuliricl balruu iu 1-rt'r'nirlr lrcrlanv:r kepacla Abtr J:r'lzrr .*lvJr
Ahmad l;in Ilanrclarr ,- kr'chrir ()r'iuts terakhir" ini adalah hanrba
Perumpamaan orang-orang yang dipikuikan kepadanya Taurat,
AJlah vang salclr. 'l)r-'r'rglrn lriat varrs bagairnana aku rnenulis
kemudian nrereka tiada rnentikulnya adalah seperti seekor keledai yang
hadisi" Abu Ja'lar bcrkatl, 'l]trkankah tclal"r kamu riu,ayatkan mernbawa kitab-kitab tebal. (QS Al-Jumu'ah [Oz]: 5)
baltll:t ntenyebut otltllg-ot'Llnt: s;rlrh d:q;at nrernumnkan I'ahntat/'
Abtr Arnr berk:rtar, 'Bctrrl!' [,alrr Alrr-r .Ia'lar herkala, 'Rastrlulla]r Warki' bin ll-.lart'uit, gt-ttrt Sval'i'i berkatl, "Apa[ila kzrrnlt
5211r., adal:rh pemuka orang-(,r'ilr)q saleh."'
ingin tncnghzrlalk:rrr Itttclis, t"naka itrnalkarr]ah ia."
Selain itu, hendakr-rva iu rncrnohr;n kepada Allah agerr
dibeli kernurlahan, I<enratr:-rn kcras, peltokrngan, dan kerbcnaran,
su'ter uretr-rtrlai metrrpraktikk:.rn aklrl;rk l,ang bersih dan perilakr_t 4. Memuliakan dan Menghormati Guru
v:.rnp nrcn\,enun.gkan, scl;agariurana dikatakan olclr Abu-'Aslrinr Para pencari hirclis [31rs menghornati gru1-gulr dan sctiilll
al-Nabil: "Barang siapa rnt'ncuri l'radis ini berarti ia telah olang yang n-reuiacli stttrtbcr' lrztclis trteteka. FIal ini hatus meteka
merrcar-i urt-ls:lr) agernl:r varrg ter-tinggi. Oleh karcna itu ia
lakukan clelni mettgLtgttngkittt hadis clan ilinu. Sclerin itu, metckit
hztruts rn('n.iadi rnatrusia yang paling baik."
hams nrenjaga nttntlt lraili para gur-r, baik kt{ika mereka :.tcllt
:8t) Kilab alinturoh, 6:q7. maupun ketika ticlak atla, clan jangarl sckali-klli ia 11encari-t'rtt'i
zBL) Abu Dawtrl dengan redaksi tersebut clalanr kitab olllmu dari Abu l.lurairah, 3:,tu3; al,-lurnruclzi kesalahan met"eka. Scttttttt itrr hcn<laknva clilaktrkan clenri Allirlr.
dengan redaksi vang serupa dari lbnu Unr.:r, dan ia nilai lrasan, 5:33; lbnu Majah dengan
. redaksi seperli Abu Dawud, rromor 252; Litrat Toltclzib alSunan, 5:255.

rfie
Jangan pura me'reka terrrarangoreh
rzrsa martr atau kesomborrgau
sehingga tidak mar_rrnencari ilmu cl:rn berlanya. paling muclah dipelajari karena sallgat dngkas, isrtutl-is.radtt,tr
berkata, "Orang yang pemalrr Mujahicl r.a. pendek, pemilihan hadis-hadisnya sangat baili. Di samping rrl-
clan orang -\,ang s.mbong ticlak
dapat nrenrpelaiari Sehingga nrercka ticlak dapat Jt'lttv'qtlillut' .jr-rga ada Sahilmrrr. Setelah itlc. Srunn Abu Danuul,
ilmu vang'er ada cri,-ilmu."
tangan .r,rrri.i,* rebi' re.criitr
mencari al-Tunnud:.i, Al-Nasa'i, dan lbtru fuktiuh" Kilab-kitab ini mend:rp:,rt
sebagaimana clijelaskan oleh daripadan.y.,
Wit ii t i,.r al_Janah: perhatian besar para tilarna untuk menrecahkan kestrlitan merckir
dan untuk memalrami makna-rrnkna yang samar.
'* e g;yu;tyti; rg',kt(fu\
+ Kemudian setelah itu kitab-kitab musnad; yaitu fulusrud ql-
UlhbXiWH;'^tt;" lntam Ahnad bm llatbal dan Mnsnad Abu Ya'la al-Maushili.
Suatu penilaian rncnyaterk:rn, "Kitab-kitab rnusnad itu bagaikrn
seorang ahli hadis, tidak dianggap
nrulia hingga ia menulis hadis sungai, sedangkan kitab lVlusrtad Abu Ya'la ittt bagaikan lautan."
orang yang lebih tinggi-deraiatnya,
ii'ri'orrng yrng sebaya dengannya, dari
dan
dari orang yang rebih renaj.auEp-,#iii;E;; Urutan berikutnyi.r adalah kitab-kitab jami' yang ntenghimpun
dirinya.
hadis c{ari l'reberzrpar kitab, kenlrdian kitab-kitab takhfij yang
5. Memberikan llmu yang Dikuasainya
kepada Sesama disustm untuk men-takhfii hadis-hadis kitab tertentu.
Rekan pencari Hadis
Kami akan menterinci bahasan mengenai kitab-kitab ini
T'indzrkan ini merupakan clarn ienis-jenis kitab haciis Nabi, insva Allah, pada subbahasan
faeclerh pertanra nrencari
clan ijmu. Betrerng siapa ntenvembunl.ik;:rn haclis berikutn.la.
dikrrasainva dan ticlak r-,ror,r.ngolar.ka,rnya suzrtlr ilmu rerng
kellarcla
Para pcncari lraclis juga rnesti mcrnperhatikan Liti-rb-kitah
tenla,n.v. deng.n tuju;rn agar telnlan_
ia tidirk acia crtnnva autor, biclang syarah hadis. Kitab svau'ah yang terpenting antara lain Futh al-
r-ang hersangkuran, ;,i;,"r, nrenuniukkan bahu,a Bad bi Starh Salih ol-&khari, karl'a al-llafizh lbntr l{ajar dan
:,,",.r. .-nruko
ia ticlak clapat mernanfaatkan ilnlulnva irtr. Deltrikiarn clisebutkan al.-Mitilttti S.twit Sahih llfurclhn bht al-Hajitr7, karya hnam Nerrvarvi.
olc.h para rrlama.
I)arr satu kitab lagi, Al-Nihayuh fi Glmrib al-Ilutlits karya
Malik r.a. berkata, ..Salah Itrnu al-Atsir'. Kitab ini menielaskan kosarkata dalan'r hadis dan
satul berkah lradis aclalalr erpabila
ahli harlis saling nrengajarkern b:rlrasa Nabi, sehingira kilab ini seakan-akan mentpakan svarah
haclis kepada sebargian
.vang lain.,,
ringkas bagi setiap haclis Nzrbi Sarv.
6. Memakai Metodologi yang Bertaku Suatu I'ral varng paling lteuting untuk clipcrh:rtikan para
dalam pencarian pencari haclis adalah bilamarra ia nrenc-rntrkan hadis vang tidak
Hadis
ia keteihui, maka ia harus mencani, rnencliti, dan nrcngkajinv:r.
tlal irri te'amar pcrrting, cr,n sering Begitu ptrla halnva apabila ia nrendupatkam nanta at.rll kata yanp
*e,ernyakiin rrar itu kcpacra
kari para rnahasisr,r,a
k,r,i. Kanri terarr nreri,gkas pri,sip_ sltlil, atau strartu nrasalalr, rnaka ia mengkzriir-rva. Yang sering
pr-insip nretodologi tennaksud
yang berlienaan de:ngan pengk:rjian rrreninggall(ann,y.r aderlarlr oru)g yang agak hitnrn hatinvzr. Karrt:n:r
kital;-kitab sunrber. selragai
fr"riru1. kajian dan pembahasan yang denrikian dapat nremper-b;rn.\,irk
Kitab_kitab hadis yang terperrting aclalah ilmunya dengan sangert muclah.
,riv,tt.t,rtlt
kitalr .vang clistr.sun perda kitab-
nrasa trr,r,iitrri (,ushr al_tuch,irt),
kitab-kirab srrmber.asli bagi yartu
p..i*.*rion haclis. Sebagai nrjukan
rrtaman'a acrarah nr-,.Itn,atrtllzn
k.r-r,a Imanr Marik, kitab
irri

t84
7. Memperhatikan Mushthalah Hadis 2. Menghiasi Diri dengan Berbagai Keutamaan
Secnang pencaLri haclis ticlak txrlch mcngabaikzrn
ilmu ltu'lttlrulnh Ilmu-ilmu s.variat adalah iknr-r-ilmu mulia varng selaras clcttg:ttt
herclis manakzrla izr telifi banr,.zrk mcnghalhl
hadis dan rirrzryerlnla skhlak mulia dan perangai yalg baik. Ilrnu-ilrnu tersebut mentlllttlt
karena tanpa mtrchtlutlnh hacris ia ticlak dapal
menganrbir faecrah pencarinya agsr memiliki sifat istikerrnah dan pcrila.ku yang baik.
clari haclis,va. Di sermping it,, ilmu ntttshtrtartth rr,dis
crapat Akan teurpi, ilmu hadis adalah ilmu yang paling berhak unttrk
menjel'skan pxrk'k clan caba,g haclis, seflar crap.t
rnengraikan menuntut semua itu. Sepatutnya, seorang muhaddits melebihi
istilah-istilah penting vang clig;r_rnakur oleh pu*
.nf haclis. orang lain dalam hal ini sebagaimana yang dilakukzrn oleh
se.rang n-ruharddits ).ang tidak menge[ahuinya tidak ulama haclis terdahulu, agar ia pantas menyandang penisbatan
di.nggap
sebagai arhli hadis. Mengabaik an ,tttshtrrctkrt
rtacris .kan nrcng- itu' seoran r n""t
akibatkan clirinta tidak clapiit mewarisi peninggalan ")l,g,ftg6r.,l
ub CrlJr?rigg(#l
Sr_rnah yang
agung ini dcngan serlpllrna.
!€
Ahli hadis adalah keluarga Nabi. Meskipun fisik mereka tidak bersama
B. Adab Muhaddits dengan beliau, tetapi iiwa mereka bersama beliau.

Adab lang din.r:rksucl cli sini :rclalah adab


\,;rng clibutuhkan
oleh seti,p ()lang ,vang akan memimpin str;rru n-rer.ielis 3. Memelihara Kecakapan Mengaiarkan Hadis
il,-rtr
ata, lnen!{,jar. para ,ruhadditsin meng:rnggap pc.ring ad:rb Ar"ti me'njaga kecakap:rn di sini adalah
bahrva seorang
ini,
khususnl'a bergi orang verng akan nrenga.ilr.kan muhadclits semestinya tidak n-rau menghadid stntu rnaiclis untttk
hacris Rzrsurul:rh
sa*'. rakl carzr (arcrab) tersebut cl,p:rt kauri r-irgk:rskan mengajarkan hadis kecr,rali ap:ibila ia benar-benar sierp untuk
sebzrgai
iheriktrt. ittr, barik ketika mttcla ntatlplln sudah tuir.
Sebagian ttlauna Baghdacl membacakan svair:
1. lkhlas dan Niat Benar
Ikhlas adalarh *rlr dau-r inti st.tiap an*il. par:r
Nabi clirrtrrs crerrr
(#;*t$et"ffiii,iirlt
cliperi,tahkan trntuk nrcnclaku,,hkunnl,;r, seb;rgerinuna
olch Allah Srvr.
clirirrn.nk,rr \i_r,il S.iJ\ tt;{i,{i5 g,li }{J
Sesungguhnya usia muda tiOutl**gurarrgi deraiat seorang pemuda
',tiLi;j!:n'rrl43,itr11ffi.*yiriul, yang dikaruniai kecerdasan. Masa muda itu iustru akan membuat dirinya
cerdas melebihi orang yang lebih tua dibanding dirinya.
Dan mereka tidak diperintah kecr-rari r.rntuk
beribacrah kepada Ailah de_
ngan memurnikan ketaatarr kepada-Nya daram (rnenjarankan;
"g.n*
dengan Persisnya, ciri-ciri kecakerpan tersebttt aclalah serperli yang
lurus. (QS Al-Bayyinah [gs], S) diielaskan oleh Ibnrr al-shalah: "Apabila haclis vang ia kuasai
Orzrng vang zrlinr tentang hadis scrncstin,va
nreni;rdi ()rang.yang
ittr dibutuhkan, ntaka ia clengan serlang deln siap untuk
l)
paling jaul-r claui sifa{ r'rrrz' dan cintir duni;r meri,ur,ayatkannya dan menyebarkannYa, pada usiar berapar pun."28
aga. ia nrenclapatk,rr
perciklrn rulr kenabian tlari l,radis Rasulrrllah
saw,. 283) ,t-/lum alHadits, hlm. zr3. Al-llamahurmuzi dalam kitab alHadits alFoshil, tb. 43 rnertegaskart
batas keahlian dengan usia 50 tahur). Penegasan ini disang€{ah oleh Qadhi lyadh deng.rrr
sanggahan yan€! sangat baglrs dalarn kitab Al-lhd, hlm. zoo-2o4.

l85
Apabila seseorang, tclah menrenuhi
semua adab ini, maka
dia dianggap lrcrfiak r.,"nguiork
;;;., mertyebarkan 6. Menghormati Hadis dan Mendatangi Majelis
sejauh kemanrpuannya. ilmu hadis Pengkajian Hadis
f{adis adalah ucapan Rasulullah Sau,. Ole'h karena ittr,
4. Berhenti Jika Khawatir ialah henclaknya d;rlam hali seorang nrtrhadtlits tertanam rasa holrn:rl
kepadanva. Bentuknya, antar-a lain rnendatangi rnajelis pengkajieur
Ini merupakan suatu njlai h hadis dengan penuh kesiagaan, termasuk yang berkenaan
jumpai. No,ma sepeili
ini menunj"#T r:ilf,
persoaran di bawah naungan iilff;,Jji:Ir# dengan pakaian dan kebersihan. Seorang rnuhaddits juga perlu
rnempcrhatikan gaya ungkap pembicalaannya karena hal ini
u;u.o., lsrarrr. Sebab para uran-ra
telah lebih clahulu menetipka., dipandang sangat penting. Di samping itu, ia dan jtrga pengajar
dalam pelaturan k"p"gnr"uirn
,ror, nor.ma, lang kemtrdian
pada umurnnya harus rnenelaah bebcrapa karya ilmiah yang lain,
dlse-but dengan ,_,n.rn pensiun.
Mengingat begitu besa. anugerah dan mcmpersiapkan sctiap meragamkan mctode pengaiaran untuk
AIIarr bagi puru *,rhodritsin, lrlenyampaikan setiap rnateri secara sistematis. Pada suatu saat ia
ber-upa usia \'ang paniang,
*oLu rna.sa pensiu. bagi m.*ka boleh nrenvzrrnpaikan materi ajammya dengan metode ceranrah,
ditetapkan pada usia g0 iahun,
karena p:rda unru_rry, orang kadang-kadang clengan cara pemecahan nrasalah, dan sebagainya
vang terah mencap4i usia ini ticrak
normar Iagi fisik dan dava untuk merangsang semangat mereka dan menghidupkan maielis.
ingatnya, zrktir,itas dan kreativitasnya
menul_ull, serla pola pikirn.la Tanrpaknva, keterangan Hubaib bin Abi Tsabit perlu diperhati-
berubah. Apabila hal.lain
,on* ,.4uai, rn{a henclakn.ya
seorang kan oleh setiap pengaiar n-ra.ielis ilmiah: "Di antara hal yang
n-ruhaddi ts menghentilcan
kclgiaiarrrro. M i sal nya, bilan perlu dilu'mbagakan adalah balxva apabila sescorang berbicara
r ana khauati r
terjatu. ke darar, kesarahan meskipun ia
berum nrencapai kepacla kaumnya, hendaknya ia menghadap kepada rnercka."
tersebut.28a) usia
Scorang muhacldits hams mengpnrnakan sarana dan nretode
vang mernperrnudah pcmahaman dan memberikan kesan vang
5. Menghormati Or:ang yang Lebih
Utama Darinya
dalam, sebagaimana metocle 1,ang clitempuh Nabi Saw. dalam
menlampaikan hadis kepadei para sahabat.
Hal ini nrerupakan bagia. d.r'i
kcsemprrnaan akhrak para
ulanra' Mereka menghi,dari
trnttrk tidak mencrahurui ,r,rr*-.r.or*
.rang lebih banvak m.nririki keut,,aan
creuipacra nr*reka, baik
7. Menyibukkan Diri Menulis Karya llmiah
k;r*n:r usian.ya vang rebih ,.,u ,rr",.,f,-,n Bagi orang fang rnerniiiki keahlian menulis kan'a ilmiah,
irmtmya yang rcbih ti,ggi.
Ketika Ibrahinr al_Naklra,i dan
al_Sya,bi bcrkunrptd, maka
telah terhruka baginya segaler pintu ilmr-r. Medan seg;rl:r ilnru
Ibrahirn ridzrk rnau berbicarra tertrampar luas cli clepan matan),'zr lanpa ia duga sebelumnya,
kara pun.
"";;;
Demikian pula he,darurla apabira menginqart buhrva setiap ktrrun rvaktu menuntut pembaman
se.rang arim critanva tentiurg rnetode, tema, dan pola pikir sejalan clengan perkembangan
sesuatu da, pada saat y;urg
sanr;r ia
lain .yang lebih tua dan lebih
,""";..;;;';;lil,rg alir, penrikiran, ertika, dan ilmu mamrsia. Sunggr-rh telatr rnengingkari
utama untuk menjpwabnla, keadaan orang yarrg bcrkata, "Para pendahtrlu tidak menyisakan
ier hendak,ya nrenunjukkan rnaka
lang bersangkutan trntrrk'r*-tan.va suatu apa pun bagi or-zrng yang datang ke"mudian." Akan tetapi,
Iain tersebut, kare,na u*u*o itu adalah orang yang berpikir dan luas pengetahuernnya akan lrcrkata,
:::"i:..1;,,ffi. ke.jr-r.ir.uan
"Ban_1,-ak sekali hal vang diriariskan oleh para pendahulu unluk
()rang vang clatang kenrudian."
284) At-Muhaddits al,tashit, hlm.
354 a|ilma,. hlm. zo4-:o9.

*,*
l88 &
Bab
Bagi or"ang rang telah rnelangkah dalarn bidang penulisan, 1. Kitab-kitab Hadis yang Disusun Berdasarkan
hendzrknya ier nrcnrbcrikan sesrntu )rlr-lg beuu, baik clcngan rnenge-
rntrkakan idc yang bam berdasa"krn ijtihadnt,a dengan mengr:l-ra]r
I)alarrrkitab-kitabtt]anratct.clzrhttlu(ntutaquddintht)'it'rtis
sistematika 1'zurg telah usang, dengan nremecaltkan masarlah dan
irri disebtrt al-asluurl'
nrenielask:ur kesulitarurva, nlaltpun de,ngan mempcrbarui nretocle T.ckrrikpenYtlsltnarrkitab|enisirliaciallrhmengunllrttlklttr
salna nre,ietdi satu itrcltrl
penya.iian ilmr,r dengan mctule vang seslrai dengar-r tuntLltan ziurarl. lraclis-'adis .vang memiliki tenra Yang
Kitittr al-Sltttlah' Kitab rrl-
Di s:utrping itu, pzuzr pet-rulis henderknya ticlak menulis sesuatu unrtrm \itng lrlencakttpnva' sepel'ti
vang la:rang ia kuas:ri dengzrn baik, rneskipun Lrehrrl adar yzrng
/rlttit, dan Kitzrb al-Btt"-tt'
meniadi beberrap:r bab'
rncntilisnya; apalagr apabila dida-sari niat untuk rre'n1,6v1-1fu1-rgkern Kemucliatr l-radis-hadisnl'a clibagi-bagi
Masing-nrasing bab nreucarkup
satu atatt beberapa hadis 1'ztng
diri dengnn b"uryqkmya karr,a tulis derlarn lxrbagai disiplin ilmu. diberi j1d.r'rl y1n* mcnuniukkan
l;er-isi rnasnlah iur'iirulr,. Setiap tab
Barang siaper melakukan hal yang terakhir ini maka ia akan gi't' l'tilint' al-slutlclt al-\'halurr' Pztm mtthadclitsin
teuranYa, scpclti
rnenemui beberapa kegagalan dan mendapatkan l'ranlak cacian.
n'ienyebut iudul bab itu clengan
Trujtntruh'
Kemarnpuan menulis yang baik menrpakan suatu amanat .ierlis irli aclarlalr rnttdah di.iaclikan
Keistinlervazrn kitarb-kitzrb
dan anugemh llahi vang besar. trfumi berharap semoga Allah n-reniadi turnpttatr ulama bagi
scbagai kitab sun-rber', setringga
menganugerahi kita dengan kcmanrptran itu dan menjadikarr
langkah penulisern karni sebagai amal yang ikhlas darr dileliririr para pentlntttt ilnru dan pin'a pcneliti'
tli sisi-Nya, sena berr-nanlaat bagi segenap hanrba-Nt'a. Birgiirlailg,irngtinginmeneitt.i.hadis-}radislcntangmirsalalr
tc:r'tenttr,liitabinlak,."ut'gofnrembantullvalrlellcilrihadis-hadis
vatrg ilt Perltrkall'
Bagiorang-',-angingintnenczttisttmbcrhaclis-haclis'ludtrl-
C. Berbagai Karya Tulis tentang Hadis Nabi judul yarrg telarh .lijupot"-ku,, kitarb icnis ini merupakarn
petuniuk
ia cari'
Saw. untuk menclapatkarr haclis-hardis vang
Para rnuhadditsin tclah rtrcntrlis br,rbagai jc-nis kitab hadis .Pct-lyllsllnankirab-kitirbsepcrliinitnenrbtrtuhki'rnkeahlian,
dalam berrbagai bidang l;ahasann.va. Llal ini mempakan su;rtu sthingg:rtlretnu<lalrkallplllapcncar.ihirclisclcr-rganpembagianbab-
juga ntenrhutuhkitn pengalamatt
khazanah ilmu hadis vang cliipal urcniau,ab senrua rnasalah lang bab seperti itr-r' Di satnpir-tg ittr
diiumpai olch par-a ulanrzr clan pencliti herbagai kitab. Jenis-ienis llenrfalatrlperrrberianitrcltrlpar.ainranr.hiidisterl.radapkital)
kitab hadis yang terpenting aclalah sc'bagai berikut.2ss) kitabnva,sebabt"'"-'*"'koli"'t"=kamenuliskltnstratuhadistidak
patlababnv",tlt'-'gu'-'ala-tnnbzthr^"zrhaclislersebutnrenunjukk:rrr
ketcntuiln masalah lain'
Sistenlscpertiitubatlr.zrkdiitrrnpaiclirlatrrSahihal.Bukllori,l,Ltt.tg
olehparaulanraclinvat:'rkalrscbagaisalahsatttkeistitrrerr.airllll\,ll; li
scbagai F4!
clitn kar.enr,rru r.,.r'.:k;r mcnt'ebuttlya -11-Uttl;lutri
r85) Masalah ini kami bahas panjang lebar dalam kitab lashdir Mu'1am olMushannafot fi al.Dirosat Turajtuttilti(Fi}iilral.Brrkharintenututittcltrl.jtrdtrlkil:thrtr,lr).
ol-Htulitsiyah, suatu kitab dengan kajian baru tentarrg tahap.talrap prerkembangarr ilmu hadis
berdasarkan penrbagian tahap yang karrri ketahui. Dibahas pula tokoh iokoh termasyhur Pct-tl,ttsunirnkital>kitabt.rcrclasarkarrbabittrditcrrrprtlttlt.ttl'lrtt
beriktrt'
dalam setiap tahap. PemDahasan ini telah memenangkan juara kedua pada Musabaqah al.
Dirdsdt al-Haditsryah (Lomba Pengkajian Hadis) yang diselenggarakan oleh Dc'wan Pendidikan
bertagai caIa, cli anttuallva sebagai
llmu Pengetahuan dan Sastra (Jniversitas Pemerintali Arab.
1. Al-Jrnt:anti'
Kitab iani' tnenurut istirah pam Para ulama memberi kode turtuk kitab-kitab ini dalanr kitirl>
mutradcritsin adalah kitab
hadis vang disustm berdasa.kan l<tab takhrij rlan rijal dengan kode-kode berikut: C. ,r,t.,k lrn:rrrr
buu dan mencaktrp hadis_haclis
berbagai 'serrcri a.fara, Isram
cran sub-strbnva yang secara al-Bukhari, -l| untuk Imam Muslim, ) untuk Abu Dawud, I
garis
besar terdiri atas flslap6n
bab, yuit, oUaah, hukunr, perilaku trntuk al Tturnudzi, J untuk al-Nasai, .6 untuk Ibnu Ma.iah,
para tokoh a*Ialna, adab, tafsir,-fitart,
tanda-tanda kiamat, clan
i unttrk al-Sittah, dan & untuk al-SLrnan al-Arba'ah.
manaqib.2861
Kitab janti, itu sangat banverk, yang 3. Al-Mtslnrntttlat
termas.vhur. di antaranya
adalah berikur ini. Kitab nttrshannaf adalah kitab haclis vang disusun berdasarkan
a) Al-Jani' al-Sahilt truro Al_Rukhari. bab-bab fikih tetapi nrencakup hadis mauquf, hadis maqthu',
b) Al-Jami' al-Sahih kurlu Inram fr4rrfi*. disatukan dengan hadis rnar{uk.
Keclua kitab ini kami Kitab rnuslrunna/'yang terkenal adalah Musharutaf' Abdur
blhas dalam pembahasan hadis salfft.zriT;
.
c) Al-Jami' karya Imanr al_.Iurmucl Rru.za.q bin Hanuttam asbshaluni (r.v. 2l I H) dan Muslnnnal'
Sunan ql-Tumtutlzi. Kitab ini
zi yang dikenal dengan Abu Baktr bin Abu Syaibah (rv. 235 H).
disebut ,rrrlu, U.nu ia lebih
mcnonjolknn hadis-hadis hukum. 1. Al-Mttstadrakat
2. Al-Sururt Kitab al-lllusladr"ctk yang terkenal adalah karya al-Hakim
Kitab sutnnt zrdalah kitab_kitah yang al-Naisaburi.
menghimptrn hadis_haclis
hukum
'vang mar{rrk dan disusun be.dara,tan bab-bab fikih.2ss) .5. Al-Mustakhrujar
Kitab-kitab slnmn Kitab rrutstakhrai vang rxasyhur adal;tl-r kit.ab nrustakhrai
.yang n];rsyht.rr aclalalr Stuntt Abtr Dowtrcl,
sunan ql-rltnrttrcr:.i, strnart ur-Na.vt'i, alas Sttliltuin, alau salah satunya.
tr.at-r srurtttt lrtrttt il4ajart.
semua kitab ini kanri bahas
dcng:rn tcrperinci pad, pernba^asan Kami menambahkan bahasan tentang kedu:r jcnis kitab ini
srrmber-sumber hacris has:u:.28e) pada pembahasan strmber-strnrber hacUs sahih.
ticenrpat kitab stutcuz ini masyhur.
dengirn sebutan al-Stntrrn
nt a,.tnZri,.
Apabila dikatakarr rtr-sturrtrt ar-Tsarcttsart.
aclalah ketiga stu't'tl \'an[r pertalma,
maka maksudnyer z. Kitab-Kitab Hadis yang Disusun Berdasarkan Urutan
Majah. Apabila dikatakan .'ll_Klnnt.sa"h,
\'akni scrain stunn lbn, Nama-Nama Sahabat
makzt vurg'-Ji,rrk.rd
aclalalr al-sunan ar-Arrta'ah
d.rn L,Iu.snnd Ntnrud. Apabila Yaitu kitab-kitab yang rnenghimpun hadi.s-hadis 1,ang
al-sittah, maka vang di.raksrrcr trikatakan
zrd.rah sahiharutirt dan al-stuu*t diriwayatkan oleh setiap sahabat di tempat yang khusus dan
al-Aruba'ah. mencantunrkan nama sahabat yang meriwayatkannya.
Teknik penyusunan seperti ini sangat membantu dalam
mengetahui iumlah dan ienis hadis vang dirirvayatkan oleh pat'a
sahabat dari Nabi Sarv. dan mempermudah pengecekannya; lebih-
286) Dikutip denganperubahan dari AI-'Urf
As-vs yodziy: Syorh lebih keberadaan kitab seper"ti ini merupakan kitab vang sarUlat
Anwar Syah, htm. 5. Lihat uuqadimah iami, At-Turmudzi karya Muhammad
287) Lihat bab iuifar'"iii#rir,, htm. 24. berfheclah bagi pencarian sumber hadi.s lang telalr dikelalrrri
4, hlm. :4o.
:88) At.Risolah ol Mustathrafoh.
z8s) Lihat bab o, 1,i,n. ,0"1"''
hil 2Ji 'al-'utJ a!'Svodziv, hlm'
rrrm'
5.
narna sahabat yang merirvayatkannya ser-ta faexlah-faedalr lirirr
varng berkaitan dengan kemudahan pengkajian haclis.

w
Kitab-kitab haclis vang disusun be.dasar-kan narna-nrrna
szrlrabat ini ada duat mzrcant, yaitu sebagai ber.ikrrt. sumber ler-sebtrt. Dengan dernikian, kitab hadis .icnis irri
nrcnetapk:rn suzrtrr bentuk indeks hadis vlng rnultiltrrrgsi.
l. Kitab hltsrud Di :rntara kitztb al-Atlira/-yang m:rsvltttr ;rclalarh sebagai beriktrt.
Kitab rtntsnrul erdalah kitab haclis virng clistsun berclarseu,kan
LlrLltan nanla salrabat. Unltatn sahabat itu adakalanva clisusun a) Ttllitt ttl-Asv-ral' bi tyla'iliu al-,ltlxal'karrya ztl-F{allzh al-Inrzrtrr
ber dasalkrn urutan hun-rl- hi.i:riah, acl:rkalanya ber cllszrkan gr-Lltan
Abu al-Flaijaj Yr-rsuf bir-r Abdirrahrnan al-Mizzi (rt'. 742 ll)'
rvaktu nrasuk Islamnl,a, dan aclaknlanta berdasar.kan keluhuran Kitab ini menclktrp atfunfl' al-Ktrtub al-Siltalt dan beber^ap1
nasabn\,a.
kitab vang menginduk kcpadanl'er, vaktri: (l) Ilfiuqa&linruh Sahih
h4trslinu (2) Al-Marctsrl karya Abu Dar'rn-rd al-Siiistani; (.3) Al-llal
Jurnlah kiterb rnusnacl ini sangat banlak, vang paling rnasl,hur.
ul-shag,hir karrrya al-Ttumud i; G) Al-symntiil karva al-Turrnudzi;
dan paling tinggi maflabertnla ardalah al-l,Itrstrud karl,a al-Inram (5) 'Anitl nLYaunt v'u ctl-lnilalr karl'zl al-Nasa'i'
Ahmad bi. I{anbal, kcrnudian Mtrsrtrtl Abi ya'la al-Mushili.
Penwsun menetapkan kode untttk ntasing-masing kitab sumber
Kedua kit:ib ini kami bahas pacr, pernbahaszrn sumber. ini clelgan kodc yang menclekati kode-k<xle Yallg tersebut cli
strmbel' haclis hasan.
atas ditambahi dengan kode kitab-kitab vang mengincluk kepada
2. Al-Arhral
ub al-Sitt al t.
til- Kt.tt

Kara atltrul aclal.h janrak dan thafi'(bzrgia. crari se-srat,). Kitab ini disusun berclasarkan nanra-nelm:l sahabat yang
flmj lraclis zrdalah bagizrn lr:rdis vang clapat nrcrlrnjukkan haclis clisusun rncnttt'ttt ttt-utan hur-r-r[ hiiaiah. Olch karens itn, bab
ittr se.diri, ata, pemvata;rn vzr.g clerpat r,c:nrn.illkkan hzrclis, vang petlamzr adalah nutsrud Alryadh bin Jamal.
seperti hadis irtrtcurtal u'nutlrt birrrtit,.tut, haclis pcujaga vzrng Kitab ini telah c'licctak di lndia dzrn sebagia'rn bcsar telah
dapat dipercava, dzrn l'raclis pcr-tanviurn Jibril. terselesaikern. Semoga parzr pihark Van[J nlenangi-rni penerbiternnVa
Kitab ul-Athrof' ,clalnh ltit,b-kit^b vetng clisustr, ,ntuk ber-lienan n-relengkapinva dengan lnencantttmkau nonlor halamart
nren\,ebulkan bzrgizur haclis v:rne rrrcntrnjukkan keselunrhannl,a, kitab sumber setiap hadis, karena dengan clemikiarn kitab ini
lalu disebutkan sanad-sarr,clrrvu pacla kitatr-kitah srrmbcrnya. makin rnudah dinranfhatkan dan menjadi suattt kitab incleks hadis
Sebagian peln-yusun nrcnvelrtrtkan sunitclnva clengan lengkap, clan yang sapgat ildah bzgi kitab-kitab sumber vang tercakup, sertil
sc'b:rgian lainnya ltanva rncrrvcbrrlkun sebagiannlu. rrrelengkapi penampilannya sebagai kit:rb yang plling senlpulxa.
Kitab-kitab i,i tidak ,rcr-.r.lzrr rraliln hadis secara lengkap,
darr bzigian iraclis yarng clinru:.rt l)ur) ticlak pasli bagian derlam
b) Dzakhct'ir al-Mav'rtril.s li al-Diktlat 'ala ltlttt'r'atlhi' al-Hadits
karva Syel<h Abdul Ghani al-Nabilisi (rv. 1143 H).
arti tekstrral.
Kitab ini berisi athruf-al-KttttLb al-sittah <lan al-Mtty,aththa'
Faedah ldtab-kitab ini sclain tzredah vang tclah kzrrni sebtrtkan clcngan sistematika yang sama dengan htl{at al-Astraf, clart
vainr sebagai bertkut. bahkan kitab ini seakan-ak:rn mL'rupakan ringkasan derrinvtt.
a) l\lerlpeml"rclerh mengetahui sanad-sanacl haclis, karena sanad- Akan tetapi, kitab ini memiliki kelebihan pada pembagiatrnvl
vrnad itu ter-kumpul di satu tcmpat. men-ia<li beberapa bagian karena penulisnya menenrukar-r lurl-lurl
b) Mcrrpcrmncl:rh me,getahui pcnyLlsu, s.mbc' asli va,g vitng ntenVebabkan ia hettus menrbttat vlriasi judul-itrcltrl birlr
rnerrgcluar*an hadis tersebut sertar bab hardis clalanr surlber- clengan nanta para saharbat ittt, dan kalenltnv:.t iit tttctrtlrlrf i
I(itab-kitabnya ini menjacli tuiuh bab.
Kitab ini telah dicetak daram empat jirid. Kami mencrapatkan
dari penampilannya vang telah dicetak itu sesuatu yang pernah rlcngan pasti huruf arval setiap hadis vang dicztri srrrrrbct'rrvrr
kami dapatkan dari penampilan Tulfat al-As,raf. itrr. Jika tidak, maka akan sia-sierlah upaya pencar-iannvu itrr.
Kitab-kitab yang distrstrn dengan cara yang demikiarr arlir
' ..ltrir macarn, yaitu sebagai beriktrt.
3. Kitab-kitab MuJam l) Kitab Majanti, vaitu kitatr-kitab \,ang merupakan himpuneur
Kitab nur'jant menurut istirah para muhadditsin hadis dari berbagai kitab hadis, sebagaimana akan dijelaskan
adarah kitab
hadis yang disusun berdasarkan susunan guru-gurll kemudian.
penurisnya
-vang kebanyakan disu.sun berdasarkan urutan huruf hijaiah, 2) Kitab-kitab tentang hadisJradis vang sedng diucapkan oleh
sehingga penpsun mengarvali pembahasan kitab orang umllm.
tntt,jant-nya
dengan hadis-hadis yang diterima dari Aban, lalu yang Iladis-hadis yang termuat dalam kitab-kitab ini mempakan
clari
lbrahim, dan seterusnya. salah satu .jenis hadis masyhur yang akan kami bahas.2eo) Pnra
Di antara kit:,tb ntu'iam yang terkenal adalah tiga buah trlama menghimpun hadis-hadis tetsebut ttntuk menjelaskan
kitab
nut'jant karya al-Mtrhaddirs ar-Flafizh ar-Kabir abu keberadaannya.
ar-easim
Sulaiman bin Ahmad al-Thabrani (r.v. 360 H). Di antara kitab jenis irri yang paling masyhur dan penting
Ketiga kitab mu'iam inr adalah al_Mu,iam al_Shaghir, aclalah sebagai berikut.
al-
Mu'iam al-Ausath, dan al-Mu,jam al_Kabir. a) Al-Maqaslid al-Hasanah li al-Ntadits al-Musvtctliruh 'aLt al-
Dua nut'iam yang pertama disustrn berclasarkan ul-rtan Alsilruh karva al-lmam al-Hafizh Svamsuddin Muhatnmad
narna guru-grmnya, sedangkan rnu'jatrt yang
terakhir disusun bin Abdin'ahman al-Sakhawi (',v. 902 H).
berdasarkan ulutan nama para sahabat menurut
ulutan huruf Kitab ini mencakup banyak hadis vang sering diucapkan oleh
mu'iam. runat parda umunrnya, dan kebanyakan hadisnya tidak terdapat
Al-Mu'jc,rt al-Kabir adararr sebuah kitab rujukan yang clalarn kitab lain yang sejenis. Jun'rlah hadisnva rnc'ncapai 1.356
lengkap dan merupakan kitab ,rrr'junt terbe.or, llralr.
iu, karena
kemasyhurannya kitab ini criscbtrt dengan nama
yang mutrak, Dalarn kitab ini per-l\-usunnta menitikberatkan perhatiannva
cLl-Mu'jam, atatr dalam menv:rndzukan hacris-hadisnya
pi* ,r^-u ;rada kegiatan perhadisan, dan karenanya kitab ini memberi
cukup menyatakan "Aklu.ujaltu al-T.lnbruni,,. laedah vang tidak dibcrikan r-rleh kitab lain "yang sejenis ditarnba]r
clcrngan akumsinya, sehinggii kitab ini tlrntas dalam menjelaskan
l<eberadaan hadis-hadisnya.
4. Kitab-kitab yang Disusun Berdasarkan Urutan Awar
f)iantara istilah yang clipakai dalam kitab ini adalah la
Hadis
aslila lahu yang berarti bahr,va hadis yang ditunjr-rk itu tidark
Yaitu kitab-kitab hadis yang menyebutkan beberapa kata nremiliki sanad dan tidak ter'clapat dalam salah satu kitab tradis
awal setiap l-radis yang disustm berdasarkan unltan pr-rrr. Lafal la a'ifuhu mcnunjukkan bahwa hadis yang ditrrnftrk
mu,jam.
Jadi dimulai dengan hadis yang diawali dengan humf
atir, ratu tidak dapat cliberi keputusan. Diduga bahr.r'a hadis itu mer-niliki
hadis yang diawali dengan huruf ba,, clan ,L,".,_rr.,yu. surnber, tetapi ticlak dapat dipastikzrr.
Kitab seperti ini member-ikan banyak kemudahan
bagi orang
yang menelaahnya. Akan retapi, terlebih dahulu
hams diketahui
,9o) Pada bab 7, hlm. 442

16
Kedtta unSka.n;r1 y'ang clir_rc:apkan
olelr sg.,rang .ruhard6its I{:rdis-hadisnva ditulis tanpa disertai sanetcl. Sctill.l lurrlis
varlg hal)z ini adalah se'bagian t;rnda-tar,da
lrerclis nrertrclhu,.
tlibcri peniclasan ringkas tentang lafal-lafal yang asing,. N:tttttttt
b) *nt1,l:ir al-Khofrt' y,rt fuIr:il rtl_tlbrts ,att tidak cliserlai dcngan penjelasan tentang derajat harclis-lratlis
A,Ict Is.t,tttlutrcL ntirt
al-Ilrtlits 'rra ArsintLt ttr-N,s k.^,. .qr \unatt, bahkarn izr ticlak rnenvebutkan komentar al-T'r.rlttttttlzi
arhrnarr' ot-ur,t,oaait,
Isnrzril bin Mrrhantnracl al_A.jluni (r,r,. tclhziclap haclis-hadi.s vang clirirvzryatkaltn\ra, sehingger hal irri
U62 fl).
Kitab ini menlLr;rt hacri-s-rracti.s kitab rucnrbuat piira pembacanva ntembuttthkan upava lebih lanltrt
ar-sakrr:rni crisc:rtai
ringkasan komcntzrrn],,;r, ditanrbah rrrrtuk rnetrgetahuitrya.
clengan hadis lain vr,,rg ,nrgat
banvak sehir.rggajr,,,lah settr.rh BagaimanapLln, kitzrb ini telah cliberi kcter'arngan yang
r.,*rirri-r" r.l]p;,";;:,;:,,nri 3.2s0
buzrh hzuli's, sehingga ciengan rncr-rjelaskan let:rk sctizrp hzxlis p;rda kitab aslinva, clan rnenielaskan
scncririnl.a kitatr ini lebitr banyak
mentberi penjclarsan \,?rg sang.L penting [rab, lilid, clan nonror halaman, sehingg:r dari sisi ini kitab ini
vu,g h.r.kt nznn clengan
kegiatzrn kehadisar, .ra, karr-ei,e,,-,v,,
krtrrb i,i-mcniacri i.itab va,rg tclah mernberikan kenrudahan.
lcrl-rcsar dalanr l.liclarrgrn,:.r.
lr) l{nrr:ul {-lrrtrnul li Swurr al.Aqtul wa ttl-Af'al karya eil-Svaikh
Kitab Iain yaug ternxrslrk jenis ini arclalah
kirzrb-kitab .yang zrl-Nlltrh:.rcldits Ali bin Hisam al-Multaqi al-Hincli (r.r,. 975 H),
clisusltn oleh para ulama konternpcx-er,
.vakni nulatilt (|in_rptrnan merupakan kitab yang paling lengkap dalam biclangnya,
irdeks hadis bebcrapar kit:rb), clan
hadis) ,l'ang clis,sr-rn berda.s.rkan
ritharis (increks-i,dc:ks kitab karena nrcncakup sembilan puh-rh tiga br-rah kitab hadis,
tuutatl trr,iarrt crtrn cribukukan rncntrnrt hasil tritungan kztmi, selringga ia tzrrlpil sebagai
mcnyirtu clengan kital> vzrng bersangkrrtan.
kitab lrzrclis yang kornplet dan ticlak ada cluanva.
Di antara nutratih adairzrh rvliliah
,r-stiltirutitt kern.a ar-T.uc1adi;
dan di antara fahttris adar.h Ftlthur|s Nanrtrn, kitab ini memiliki kclenrahan kat'ena tidak menielaskan
,s,t,i't,'i,t,,'rii,;;;"" F-arutis
sttnur lbttt A'rajor vang clisu.str, ,reh kccltrchrkan hadis-hadisnya. Di samping itu, ada kckurzrngan d:rlztm
Mrrh:rnrnracr Fuacr Abdul
Baqi, sem.ga Ailarr ,rc.gasilrirrv:l tukhrii nya, setringga kadzrng-kadang suatu hadis disanclarkan
cr:rn nrenrperbesar pahararnva.
kcpacla kitab yting sulit dijumpai dan tid:rk darpat diiadikan
yrcckrrnan, paclahzrl haclis itu terdapat dalanr kitab-kitab sahih,
5. Kitab-kitab Himpunan Hadis
barhkan clalam kiterb vang paling sahih.
Yaitu kitab-kitab v,ng crisrrsurr untuk
menghirnpun h,clis
dari .sc.i,ml,h kitzrb srrnrbcr. rr,cris. Kitahkitab
jenis i,i distrsurn 2. Hadis-hadis yang disusun berdasarkan ttt.uttitn htrruf peftanrit
dengan dtra cara. pada nru'iant

1. Kitab hadis lang clisustrr-r berclasarkan


l)i antara kitab jenis ini, vang terpenting 5raitu:
Urutan Bab
a) Al-Janti' al-Kabir atau Jurn'ttl Jav'anti' karya Inram al-Hafizh
kitab .ienis ini vang terpentingadalah sc.bagai Jalaluddin al-Sul,"rthi (rv. 911 H).
Or,fll,.antara Kitab ini men:pakan cikal bakal kitab lQutzltl Unurtnl vlnrg
a) Jattti' ttl-Lrshur ntht Artturit.s ar-Rctsttl ka*a b;urr saia kan-ri kemukakan.
Ibnrrr Atsir. ar_
Mubarak bin Muharmmacl al_.lazari (w.
606 H). Dalam b) Al-Janti' al-Shughir li Ahadits al-Busyir an-Nadi,ir katra As-
ini terrrimptrn hadis-hadis sahihain, cil-MtL^,nrrttrn,, kitab Suluthi pula.
<lan cLr-
Sttrmn ttl-Tsalatsuh.

198
Kitab ini merupakan cuprikan dari
clengan meninggalkrr,
r<ttab ar-Janti, ar-Kabir, l) Al-Mathalib al-'Aliyah bi hlva'id al-Masanid nl-Tsutttrutivtlt
lr"rrg,.rlangan haclis dan menanrba'kan karya al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani (rv.
sejunrlah hadis, sehingga jumlah
haclisnya mencapai f O.O:f buah. 8s2 H).
Kilab ini mendapat .sarnbutan rrangat
dari kara,gan urama,
dan mrmc,r banvak sy'r*ah htas
kitab i,i. Akan tetapi scbagian Kitab inimenghimpun hadis-hadis yang melebihi al-Kttttilt
kode kitab dara,r kirab berbeda rtl-Sittah, ctar"i delapan kitab musnad, yaitu Mzrsrnd Abu Datvutl
cienga^ kode kitab daram
al-Jani' al-Kabir. Kode ^i.i ,tl-'l-hataliri, Mttsnad al-Hurnaidi, Mtsnad lbrut Abi Untor, hlusnad
r! doru,r, ctr-Janti' ar-.shagrtir adaratr
hadis .varrg disepakati shaikhrrr, kode
sedangka, craram ar-Jartti, ar-Kabir l'lrtsaddad, fulusnad Ntmad birt Mati', Musnad Abu Baknr bin
adalah kode hadis
lang dirir,r,ayatkan oleh al_Baihaqi. lbi Svaibah, Mttsnad 'Abd bin Humctid, dan Musrtad al-Hutits
Oleh karena itu, setiap pencari lirt Abi Usanmh. Ditambah dengan beberapa hadis dari Musnad
lradis lrencluhyu memperhatikan
nlukadimah setiap kitab, untuk 'llnt Ya'la dan Mttsnad Ishak bin Ruhau,ih yang tidak terdapat
mengetahui ko<te-kode kitab,
me'tode penyusllnannya, dan tlirlam Majnta' al-knt,aid.2e1)
tutuan yang ingin clicapai.
Kitab ini telah dicetak dengan pengecekan (talqiq) yang akurat
6. olch zrl-Muhaddits Syekh Habibr-u' Rahrnern al-A'zhami (semoga
Kitab al-Zawa,id
Allah melapangkan kesempatannya). Akan tetapi, ia berpegang
Al-hu,a'id nrerupakan kitab_kitab hadis kt:pada naskah vang tidak disertai sanad dan ia akan mengulangi
nrenghimpun hadis_hadis yang .yang disusun untuk
tidak terdapor pa,t. kitab yang tulqiq-nya dengan naskah yang bersanad. Tiderk diragpkan lagi
lain' yakni serain balxva kitab ini mengandung banyak faedah.
.haclis-hacrir-.r,ur* ter-crapat craram kitab-kitab
yarg diper"bandingkan itu.
Sarrgat b:rnyak ulanra yang
relah nrcn.yusun kitab al_Zut,a,id 7. Kitab-Kitab Takhrij
ini, se'bagian cli antzrr":rn.1,a aclalllr .scbsgai
berjkut.
l) Ma'hna' al-&tttzr'id ttrt Mtttilttt' ttr-Fun,a,itr dituris Yaitu kitab-kitab yang disusun untuk men-tckhrii hadis-hadis
oreh ar-tlafizh kitab terlentu.
Nuruddin AIi bin Abtr B:rkar. al_Haitsami
(rv. g07 H).
Kitab ini n.renghirnpun haclis-hadis Di antara tal<lrij yang terpenting adalah sebagai berikut.
.l,ang tidak terdapat pada
al-Kutult ar-sittah, enanl kitab strnrrrer I ) Nasltbu al-Rayah li Ahadits al-Ilidayah karya al-Imam al-Hafizh
hadis vang pe,ting, yaitu:
Athsnatl Alnnad, Muxncr Arttt y,'ra Jarnaluddin Abu Mtrhammad Abdillah bin Yusuf al'-Zaila'j
til-Marsttiti, Musruur Ar-Ba:.zar,
dan kiurb Mu'jam verng liga riiuva al-Hanali (w. 762 H)
ar-Thabrani.
Kitab ini dis*sun trnluk rnenjeraskan
tersebut, kesahjhan dan ke.dhaifannya,
derajal hacris-har,is Kitab ini mempakan takhrrT hadis-hadis kitab Al-Hidayah,
serta kebersantbungan se:buah kitab fikih mazhab Hanafi, yang disusun oleh AIi bin
(ittislnl) dan keterputusan(irrqi
tha,)-nya. Abu Bakar al-Marghinani, salah seorang pemuka fuqaha Hanafi
Kilab ini sangat besal laedahnya,hanya saja cetakemnya (rv. 593 H).
marsr'hmembtrtuhkan ecliting dan pernberian
ban.yak claripada yang acla sekarang.
fanda baris le.bih Kitab ini mengungkap secara lengkap riwayat-riwayat yang
penuh faedah, dan mengupas setiap hadis yang ada dalarrr
kitab al-Hidayah, disertai drvayat dern hadis-hadis lain varrg

,9r) Sebagaimana dijelaskan pada pengantar kitab tersebut, hlm. 4.

200 20r
mengllatkannya. Kitab ini juga mengungkapkan pernbahasan Tcklik penlusunannya aclalah dengan melycbttlk:ttt st'lrit1.'irrtt
mengenai hadis-hadis vang dijadikan dalil oleh pam trlama yang c.rrplikan tizrp haclis yang terdapat dalam n/-.S.i'arlr ttl K,tl,it
berteda pendapat dengan ulama Harnaflvah secara ielas dan [ernudian menycbutkan letnpatnya padl sttntbet'stttttlrt't ttt;t,
Iuntas, objcktii dan tematis. lenrlkap cletrgan satrad-sanadnya seflit para rau'inya, liettttltliirtt
Semua ini menuniukkan kedalan-urn clan penguasaan al- rnenrbicarakan setiap r"arvi dengan terperinci yang lnenyallgl\lrl
Zaila'i clalanr biclang ilmu hadis, sehinggla para ulama setelahnya
ju* dan ta'{il-nya serta kes3fui]ran dan l<edhaifannya. Kcnrtttliittt
lnenuruti ieierkrrya. rlelvebutkan haclisjraclis y'ang semakna dengannya. Oleh kittcttit
itu, kital> ini menjacli nriukln haclis-hadis hukttm vang sltllrr
2) Al-Mtqfini ttn lfatnl at-Aslar li al-Asfar li Takhrij Ma li al-lhya' sekali tidak dapat diabaikan.
rnin al-Akhbar k:ar\a al-l{aiizh al-Kabir al-lmam Abdunahim
bin at-Husain al-haqi (w. 806 Il), gunr al-tlafizh lbnu Ha.iar.
la adalah orang nomor satu dalam bidang ilmu hadis pada 8. Al-Ajza'
waktu itu. Al-jui.' tnenuralt istilah nrtrhaclclitsin adalah kitab vang disttstttt
Kil:)b ini menrpakan takhrii hardis-hardis sebuah kitab yang r.mtuk n-re:nghimlrun hadis-hadis vang dirirvalalkarn dari seolang
teramat penting dan ter.kenal di kalangan Mtrslirnin, r,aitu kitab per"au,i, baik dari kllangan salrabat maupLltl dari gc:nelasi
lh:ta' 'Llltutt al-Dirt karya Imam al-Ghaz.ali. setelahnya, seperli iuzt llatlits Abi Bal<rtr dan ittl' Iladits Malik.
pengeflian larin rnenjelzrskarn bahu,a al-iuz.'adalah kitab vang
Metode pentilisannya adalah clengarn n-rcnvebtrtkan sebagian dari
tiap lradis al-lhya' Ialu menjelaskaur or ang yarlg n"rengclluarkannl,a nrenrltahas sanacl-sanad selrualr haclis, scper"ti lklni.v-ar al-Auh fi
dan sahabat yang mer-irvayatkannvu, kemudian menjelaskan Hadits lkhtisiturtt ctl-ll,Iala'i al-A'la karya al-tlafizli lbnrr Raiah.
kualitasnyzr, baik sahih, hasan, llaupun dhail. pcngc:rlizrn vang lain lagi ffreniela^skan bah$,ar al-hQ.' adalah

Kitab ini dicetak menvatu dengan kjtab al-lhya', dalt merupakan kitzlb haclis yang nlenluzrt lradis-hetdis tentang sttalu tema masdah
tingkrrsan dar, takhij yang bcsar dan luas yang disusunnya, dan crahang, seper"ti jttz.' ctl-Qiru'ah Ktaffit al-Inutnt karla ail-Ilukhari dan

kirri tidak dapat dijumpai lagi. Al-Zubaidi menyertakan takhrii at-Rihkilt li T'lutlah rtl'Hadits krrr'a al-Ktrathib al-Baghdadi'
yang besar itu ke dalam svarah ul-lllta'lang disusunnya. Kadang-kaclang dalam kitab al-ittz' ilu hanva dihinlpun
3) Al-Talkhish al-Habir" li Taklu'ii Aluulis ttl-Rnfi'i al-Ktbir karya sejgnrlatr hzrdis pililr2p yang berkenan di |ati penyttsunnya;
lbnu Hajiu'. scpcrli al-'Asyarivtl (l(itab-kitab vang memual halfial yang sifatnya
Kitaib ini n-rempakan tukltrii hadis-hadis a/-Siarh al-Ktbir sepultrlr), al-'Isttirtut, ttl-Arba'ilrt/, al-Ntantsirnt, d,an al-Tsanurninat.
karya etl-Ra[i'i, yang meruparkan svarrah al-Wajiz. li al-Fiqh al- Tebirl kitab al-AiLrr' itu berbeda-bcda, ntulzri kurang dari
ttufi'i kar-ya Imam al-Ghzrzali. sepuluh lernbat' s1rrr1t1i sepuluh lembar. Pada unrumnl'a kitab
Kitab ini juga meruperkarn kesimpulan dari kitab-kitab se'jenis ini tipis, tclapi rnerniliki keislinrer.rraan sebagai cernrin
tukhdj seinpa vang telah disrrsun sebelumnya. Ide itu diperoleh $agi kedalaman ilnrtr scgtang imam, karena pembahasan suatu
pen\trslrnnya setelah i:r nrenrbacu Na^shb al-Ral,ah kuryu al-Zaila'i. terna cabeulg secafil khrtsus itu menttntrrt kedalanlan pengetahuan
pen\.'usunnya.
Dengan demikian, kitab ini tarnpil lengkap dan rnencakup
kcterangan-keterangan vang berserak di dalam kitab-kitab
sebeltrrnnva.

20t
9. Al-Masyikhat
D. Tata Cara Mendengarkan, Menerima,
Al-Masyikhat adarah kitab-kitab yang disusun
oleh para dan Menghafalkan Hadis
muhadditsin untuk menghimpun n.rrna guru-guru
mereka, hadis
atau kitab yang mereka terima beserta sanadnya,
berikut para
penyusunnya. Telorik p.ryrrr.rui,
kitab seperti ini sangat beragam. 1. Kecakapan Menerima Hadis
Di antaranya menggunakan teknik penyusunan indeks.
Para uiama berbeda pendapat tentang kecakapan seseorang
Di antara kitab semacam ini yang paling masyhur membawa hadis, tetapi dapat kami simpulkan dalam suatu redaksi
adalah
agenda pengajian hadis yang dituris
oreh ut-n uirri yang diberi yang mencakup semua pendapat itu. Kesimpulan itu adalah pokok
judt'il al-Irad" li nubdzat al-Mustafad
mirnr Riwayat wa kecakapan dan keatrlian menerima hadis menurut jumhur adalah
d*t Firasat al-Imam Abu Bakar Muhammnd bin K.uir. ar-Israd. tarnyiz, yaitu suatu kemampuan yang menjadikan seseorang
Keduanya
menarik dan telah dicetak.
dapat memahami dan hafal terhad^p apa yang didengarnya.
Banyak muhadditsin yang menetapkan batas minimal umur
to. Al-'llal orang tersebut lima tahun. Pendapat ini dinisbatkan oleh Qadhi
N-' Ilnl adarah kitab-kitab hadis yang disusun Iyadh kepada ahli hadis.2e3)
untuk menghimpun
hadis-hadis yang memiliki disertai penierasan tentang Ibnu al-Shalah berkata, "Pemberian batas umur lima tahun
cacatnya itu. "u.^t itu adalah pendapat yang ditetapkan oleh tindakan ahli hadis
Peny'usunan kitab sejenis ini bagi para mutakhir. Mereka menyebut kegiatan anak yang bemmur lima
muhadditsin merupakan
puncak prestasi kerjanya, karena pekerjaan tahun atau lebih dalam mengikuti pengajian hadis dengart sami'a
ini membutuhkan (ia mendengar), sedangkan bagi anak yang di bawah lima tahun
ketekunan, keria keras, dan ketabahan
dalam wakru yang cukup
panjang untuk meneliti sanad, memusatkan dengan hndhnra (ia hadir) atau uhdhira (ia diajak menghadiri)."
pe.rgkaiian, dan
mengulang-ulanginya untuk mendapatkan
kesimiul; r; sarnar Hal ini mengingatkan kepada kita tentang istilah yang kita
yang terdapat padanya yang ter-tutup jumpai dalam manuskrip-manuskrip, tentang daftar pendengar
oleh bentuk luarnya yang
mengesankan bahwa hadis yang bersangkutan para ulama dan keterangan tentang nama para pendengarnya.
sahih.2e2)
Demikianlah perhatian pam ulama ahli Sehubungan dengan hal itu mereka pun berkata, "Kitab ini
hadis terhadap etika pernah didengar oleh Polan dan Polan, dan dihadiri oleh Polan."
para pencari dan pengajar hadis. Mereka
membahas har ini
lebih terperinci dalam kitab-kitab mereka Akan tetapi, penelitian yang saksama tentang hal ini
tentang periwayatan
hadis' Al-Khathib al-Baghdadi menyrsunnya menunjukkan bahwa tolok ukur kecakapan menerima hadis adalah
secara khusus dengan
nama al-Jami' li Akhkq al_Rnwi wa Ada.b al-Somi,. tamyiz, sebagaimana kami jelaskan di muka. Inilah pendapat
jumhur dan inilah pendapat yang sahih dan dapat diikuti.
Adapun pembatasan umur lima tahun itu tidak menafikan
pendapat tersebut. Qadhi 'lyadfis+1 berkata, 'Barangkali mereka
memandang bahwa usia lima tahun itu merupakan usia minimal
bagi seseorang untuk dapat menghafalkan dan memahami apa
z9z) Faedah yang hakikr dari kitab-kitab
di atas baru dapat diperoreh dengan meneraahnya
dengan penuh perhatian dan pemahaman,
aan tiaat cukup dengan pembahasan teoretis. zgl) Al-llma', hlm. 62.
zg+) tbid.
vang didengarrlya. Aperbila bukan itu aleuanni,a; maka batas llal ini mentunbuttkan semangat, kebclartian, clatt kt'r't'trLts;ttt
trsi.t truttviz itu dike*trarikan kepercra adat. Bany:rk
sekari or ang pacla tunas-trtnars rnttda, vakni anak-anak kecil.
vang lamban pikirannya dan .jelek dava nalarnya tidak
clapai Al-Khathib al-Baghdadi merirvayatkan ditlam al-Kilinttlt)"rl
m*nghafal suatu apa pu. setelah untllr tersebrrt,
clan banyak dari Ahmad bin l{anbal, ia berkata tclrtang Sutvan bin Ul'ainrrlr:
pula orang yang cerdas trrikimnn.ya clap bagus daya
nalar-,-,1,o
telah dapat palrarn hanyak hal sr-belrrr, .r,J,. tc.rsebut.,, "Ayahnya memb:lrva ke Makkah ketika ia masih kccil. la
Atas clasa. ittr, para uranra mengesahkern pe,crengaran mendengar'likih dari Aml bin Dirrar clern Ibttu Abi Naiih. Scliap
cra, kali ia bergabung dengern sescolang, ia senantiasa tnettclahultti."
penc'ima;rn hadis oleh orang karir d;rn ,rang
f,asik apabira
hadis itu diriwayatkannya seterzrh ia rnersrrk Islain, W:*.tu itu Suty'an rnemakai anting emas di telingany;t karertit
dan mcreka
berlolrar. Dalern-r kitab-kitab Srrnah t)an siruth -ort;l Pecil.
t.*.rupnt ha'v-ak
riu'avirt .r,ang didengu- oleh para sahabat, Dikatakan kepada al-A'mas\',"Anak-anak ittt rncngelilinginrtr,"
\,,ang b*r_,,p, ucapan
Nabi Sa*'. ertau tind:rkan-tirrdakan beliatr rrrg',rr.r.ka lzr menjawab, "Diamlah. Mcrerkar nreniaga agamarnu untttkmtt."29q)
saksikan
sebeltrm masuk Islam.
Qadhi Abclullah bin Mtrhanrmad al-Ashbahani berkata, "Aku
Aclap,n tingkat kesempurnaarn cran ketinggia, kecakapan telah hal'al Al-Qtrran ketika bentmut' lirna tahttn. Aku petnah
sese()rang menclengar hadis ittr berpzrngkal pacla
kecakapa'nya dibawa ke'pada Abu Bakar al-Mtrqri' agar ztktt mendengat kan Al-
memahanri fikih clan mengamalkan ihnirnr,a.
Hal ini banr akan Quran diuinr,a kctika aku betusia empart tahtut. Scbagian hadirln
terlatli pada usia .vang cukup tua, setelah orang
it, .rernpelajari ber"kata, "Jangan kaudengar apa yang dia baca karena ia rnzrsih
Al-Quran dan dasar-dasar" berbagai iLnu.
kecil." Maka Ibnul Muqri berkatzr kepadaktr, "Bacalalt Strrah
Abu Abdullah al-Zubairi berkata, "Disur-r'hkan nrentrris
pada usia dr-ra ptrluh tahrrn, kar"ena parcra rrnrur
hadis al-Knfinm!" Maka allr memtracanya. Laltr ia berkrta, "Bacalah
itu rnerupaka, Surah al-Tttkw,ir!" Maka aktt ntenrb,rcanya. Yang lain berkata,
-lu:, bc.ktrrrpul,.!'a
lebih
keccr-c{asan. pacla ,nrllr- cli barvah 20 tahun
baik seseor-:rng tekun rnengharlirlkan Al_euran clan ilnru "Bacerlah sutah Wcr al-lVltrr'.salat!" Maka aku menrbaranya tanpa
Fara'idh"'2'rs) Str{'varr ar-Tsarr.i cru' rainny:r kesalahan sedikit pun. Makar lbntrl Muqri berkata, "Dengarkanlah,
be'r.kata, "Apabira
seseorang ingin menca.i h,dis hcnd,ku.ya ia clan aku y'ang beflan€igung .iart'ab."'100)
beribaclah Iebih
clahulu selama dua prrh_rh l:rhtrrr.,,2,)6) lnilah kesus v:rng paling jarang didengar dalarn harl hitlarlan
ini ticrak nrcngrr,l,ngi seseorang menclengar.kan
Pesar-r-pesan dan keperndaian anak kecil sepaniang sejarah, clan hal irri menjadi
kitab-kitab hadis dan nrc,g,rrrrir sa.acr-sanacrn-va suatu bukti yang aktrrat akan adanya kompetisi penguasaan ilmtt
sejak kcrcil
setelah ia tanwiz., sebagainra., criicr,skan oleh para
imam hacris.
di kalangan umat lslarn waktu itu, ten-ttant:r ilmu syzuiat dan
A]-Khathib al-Baghdadi berkar., "orc-h ko.e,a itu, lebih khusus Al-Qtrran clarn hadis. Sehingga penguasaan ilmu
sege.ar:rh
anak-anak kecil diajak nrc-ncrcngur-kirn hacris dar-i gruu-grlru syariat dalam pandangan merekar adalarh suatu kehamsan yang
vang
tinggi iltnu sanadnyj."2e7) diprioritaskan di atas scgalanya.
Para tilama nrenlebutkan hberapa riwa-yat Begitulah, dengzrn schclkas ilmu syarjat dan dengan penerangan
sekitzrr tinclzrkan
umat deilam hal ini, yang nrc.rrnjtrkkan betapa,besar lentera hidayah, mercka nrcnekuni bcrbagai bidang ilmu, sehingga
perrratian
mereka unt,k mendapatkan ilmu darr pemaingan
mereka u.tuknya.
mereka dapat mendahului umat.-umat lain, sekaligus menjadi
pelopor kema.juan. lbntr l{r-rs1d al-Hafizh, sebagai contoh,
zsr) Al-Kifoyoh dikutip dari al-Ramahurmuzi, hlm. zga) Halaman 6o.
55; Al-llrna', hlm. 65.
:s6) AtKifoyah, htm. 54. zgg) AlKifayoh, hlm. 63.
zgz) lbid., hlm.'63-64; Lihat ,Ulum al_Hadits, htm.
t5. too) lbid., hlm. 64-6).
cltrit
('ara Penerimaan ini dibenarkan. Dan periwayatan dengatt
adalah seorang pakar dalam filsafat, sains, fikih, dan ijtihad.
Ibnu al-Nafis adalah seorang ahli dan penemu ilmu optik dan scpcrti ini menurut ijmak boleh dilalarkan'
aPakah cnt'r"t irti
seorang faqih mazhab al-Syafi'i yang terpandang, disebutkan Akan tetaPi, mereka berselisih pendaPat;
aPakah lebih tirlggi
oleh al-Subki dalam Ilwbaqat al-$,afi'$ah. Dan masih banyak Ilerada Pada satu tingkatan dengan al-sima',
lagi yang riwayat hidupnya dEngan jelas membuktikan kepada atau lebih rendah.
kita akan kebangkitan ilmiah secara menyeluruh dalam naungan Kitabrsaberpendapatbahwaal-ardhlebihtinggidzrripada
dapat menyadari
kemajuan Islam. ti-sama' apabila pencari hadis yang bersangkutan
kesalahannya dalam m"*bttu hadis
itu' Sementara apabila
keadaannya berbeda, maka al-simn'
lebih tinggi'
z. Cara-Cara Penerimaan Hadis demikizn - al-
Kami dapat)<an - setelah kami menyatakan
Malik bahwa ia
Para ulama mengidentifikasi cara pengambilan dan penerimaan
l{afizh Ibnu Abdi al-Barr meriwayatkan dari
hadis dari para rawi menjadi delapan macarn. Mereka mengupas
ditanya, "Apakah Anda lebih suka
apabila seorang pencari hadis
dan menjelaskan hukum-hukumnya secara panjang lebar, yang
membacakanhadisdihadapanAndaataukahAndalebihsenang
garis besarnya sebagai berikut. "Aku lebih senang
membacakan hadis kepadanya?" Ia menjawab'
hadis di hadapanku apabila
apabila pencari hadis membacakan
1. Al-Sima' (Mendengarkan Hadis dari Guru) jadi ia sahh atau lupa terhadap
bacaannya tepat, karena boleh
Al-Sima' adalah suatu cara yang ditempuh oleh para
hadis yang dibacakan gurunya'"302)
muhadditsin periode pertama untuk mendapatkan hadis dari Nabi bahwa apabila pencari
Muhammad Saw. kemudian mereka meriwayatkannya kepada Pernyataan Malik ini menunjukkan
pembacaan hadis di
generasi berikutnya dengan cam yang sama. Maka tidak heran hadis belum mencapai tingkatan ini' maka
apabila cara ini dinilai sebagai cara penerimaan hadis yang hadapan guru itu tidak mengunggoli al-sima''
paling tinggi tingkatannva. Demikian memrrut pendapat jumhur
ulama dari kalangan muhadditsin dan lainnya.3ol) 3. Al-Iiazah
muridnya untuk
Unsur yang dominan darlam cam ini adalah mendengarkan Al-Iiazah adalah izin guru hadis kepada
bacaan guru, baik dibacakan dengan selintas maupun dengan meriwayatkanhadisataukitabyangdiriwayatkandarinyapadahal
cara didiktekan; dan baik dibacakan dari hafalan sang gum muriditutidakmendengarhadistersebutatautidakmembaca
guru berkata, "Aku
maupun dengan melihat kitabnya. Semua cara ini menurut kitab tersebut di hadapannya. seperti seorang
memperbolehkan kamu - atau kepadamu -
untuk meriwayatkan
muhaditsin disebut sima'.
sumpah dalam Shahih
Shahih al-Bukhai atau kitab tentang
2. Al-'Ardh (Membaca Hadis di Hadapan Guru) Muslim,,,Kemudiansetelahitumuridtersebutmeriwayatkan
sebelumnya
Para muhadditsin menempuh cara ini setelah pembukuan hadis atau kitab sesuai izinnya tanpa mendengar
hadis banyak dilakukan dan tersebar di berbagai tempat. atau membaca di hadaPannYa'
Mahxa aL-'ardh menurut mereka adalah membaca hadis di
hadapan guru berdasarkan hafalan maupun dengan melihat kitab.

ffi,dhlihi'rlr78'Dalamnaskahnvaterdapatkata.kata,,antuhadditsahu,,,
p"lt"t"X'"' Uhat pula perincian ucapan Malik dalam ol-llmo"
hlm' 74'
suatu keketiruan a.n
olFashil' hlm' 4zo; at'Kifoyah' hlm'
274'
dan lebih laniut lihat puti it'iunaaaits
)o1) Alllma', hlm. 6t dan kitab lain, dikatakan oleh lbnu Shalah, hlm. tzt dan ulama lain.

ffi
Jurnhur ulama nttrhadditsirr
dan lainn.ya memper.bolehkan
pedrvavatan hadis clengan
ciu-zi clernikian.303) Narlt,n, lralirrg tinggi arclalah glnu nreng-iiazulrklul sulrtu kitrrlr irtrrrr
ahli ilm] [rbcrerpa kitab tertentrr kepacla orang-()rang tcrlerrtrr, p;rtLr r;url
kestrlitan dol'n' tnenentukan
f-,,1,1'[,.,;T;)}]iill clalit rcnrans licdua pihak rnengetahrri kitab lcrsebrrt. Dalaur ijn:.ult srlx'rtr ini
P,ra ulanra menr-ancrarkzi. dar, tcrlrentrhi nrakna ikhlnr dt:ngarn senrpr.lnlLl dan mantarp.
itu seterah rrzrdis disurur-, doro.., tenta,g
iictzttlr
beberapa
diborehkannt,a
Olc-h kartna ittt, parar uleuna bet'kata, "lju:.uh itu clipiutLrrrlr
diktrnrpulkan ,tc,iadi t.,u",rp, lenrbaran dan
kitab. lririk nranakala pihak penrbcri iiu:alt merlgetahlri tradis yang rli-
ittr kemudian clir.irvavrtkn, ir.i Kitab atau lernbaran
iju:.alrkzn dan pihak yang dilx:r i ijozah adalah ()rang belilmtr,
sanad va,g crapal di;,e,cav,
mcndiskusikan rerr-rrraran itu
b;;;;,j.il;i l]ilL:::]],,]ri;,ffXilX karena ijnzcth itu suatu kemudaharn clan kenrurahan -velng
cri halapa, guru berkenaan mestirtyzt cliterima oleh orang bcrilnrtr karcna nrert:ka sangut
naska'nva' IVIaka sangatrah dcngan jo6;
berut ta,gg,ng .iz*vab ser_rrang rremerlukannva."
manakala datang_ kepadan.va arim
sararr seorzr,g pencari hacris F{al ini tliperkuat <-rleh lbnu Abd al-Ban', vlutg ia nyartakan
.relnbaczr kitab cli h;rdapann.1,o, untuk
1u1,, ia pularrg da. berpc,,clapat
telah mendapatkan iiazcth clarinr,a. clalanr Jcurti' Buyart al-'llnti v'a Fatlltlih l')71 "Ringl<asannva ar<llrlah
bithrva ija;,alt ini ticlal< boleh clibo il<;rrr kr:cu:rli kepada orilrlg
a iirt:rth itu iclentik cterrgzrn pcrirvararan r'ang rnzrhir clalam sclrrk-bcltrk hadis d;,rn nrcnsetalrtri carir
,,",/1:,,il:l:,::f;"n",
be ber a pa u, i" ill iii l,Hif
.S,',".Y;',, ll'Xi,Xi,,. ;::T"
[|.?l i:l;
ntenerinranva; di sarnping itu iirL:,ah h:tn-ts diberil<iur berken;ran
rlcngan hnclis vang tertentu dan dikenal, scrla ticlak lcrdapat
di.ir'r'a\"atkitnnva. ria:.urt itu
sencriri b.r{r,ngri sebagai peri*,a1atan
mengingar acta ber.bas"-i persoalzrn clalam l.srrrlr/-n.yzr. Pcnclapat irrilah bt:nar'."
.,u.k-o-rl,' [u',"ro ou,, "nng
;:',:'#i i:r,:,,:,?, .;.*,
seperri ravaknr.
;,l,, ;;'*ffi,l"11]i"i:,,x1*.rka,
pcngadaan 4. Al-MtuttLtt,alult
OIeh kartna ittr, ()rung vi.lng Pctrgertian ah rt t tr tun'trlrrlz rrrentrrut tnuhadrlitsin arlirlah bahrva
nrcn.\,andang Lnk ijazalt tidak \c(nang gurll nlen\crithl<nn kitab atar-r lenrbirrzrn catatan hardis
b'k:h meriu',v.trta. rr:r.ri*i,,,.,"trltr,,-,-,
dengan naskith l)envusunnvir
i, mencoc<_rkka, naskahnya muridt\'a ngar clirinir\atkannya dengln si-rnad clarinya.
kepar-la
al:ru clcrrgan n:lsk:th rang tel:rh
clicrrcokkan cit,ngrrnrrrir, clan
lrt.eitrr selarrjutuva Dasrtt' dilaksarnakannva trtruruv'trloh ini aclalartr hirrlis lang
Iin:ah itu
ban.r'al< ragarr.r'., sebagaimana dikonrentari oleh al-Btrklrari clalanr Kiutb cil-'lhtt bi-rlr',,,a Rastrlr,dlah
Qadhi 'l'vadh daranr khal't rtt-il,rrn' dib,has .reh Sarv. penrerh nrcnrrlis stul[ kepada pimpinan praituit sttt'it'alt
denla,.. o"rrr"rr,rr*an y.rnlJ
sangat mendasar. Dalarrrr - pcnrbahasar (pastrkan perang rang tirlak tliscrlai Nabi). Dal:inr strrat ittr, heli:tr
be niu ki.",,r u cli an d a, r, ;;
i 1 o z n t, .-
-
;; IJ: nrr:nvatakan, "Janglrnl;.rlr kartnu rnernbirciln.va sctle-ltrnr enslkatr
pembahasan Oadhi .Iv-aclh iffi,TT,:lf r',L:,il:l sanrpai di tenrpat artrr clarr alrtr." Kelika i;r sarnp:.ri cli ternpat
arn'.n.,.ino,r,;;"';;;,'il."i.,U
tuitrrr bcn;;[ iG) Bffi-;;Ln ijazah
l'*t _:.']]"|g1-:n,,0, ,u,,* d. Iijoznh kepada orat16l )/.rrrg nrdfhul atau dettil.rn i:adis tnalhul. Cara ini 5arna sekali tidak
boleh.
lol) AI llm(l,,hlm. 89; tkhtishor ,t_)lum al.Hodits,
hlrn. lg. e. ljaruh kcpacla orarrll v.r11.{ titl.-rk atau b*lt:rn ada, seperti r/ozr;h l<eparl: ;rrrak yang nrasih
3o4) 'Ulurn ol.Harlits, htm.
1j5 1.j6.
lo5) Secara ringkasnya adalah berada cl.llam k.rnrltrrrl1.r,l. C.rra ini tid.rk dit)?narkan p,ul,r.
sebagai berikut. f" Memberi lrrtzoh denl3rrr lr.:ilis yarrg belunl dideitfar, scperti seorani grtru lrerkata, "Aku
". :r.y rnemberi ryazoh kepadJ ser;;.;; atau bet
k*ab,kitabyangdisebuikan;;;;;:;il;;,TJil;,:,ilr,,,j.T:Ii jl,f, rncnrberi qr:zrlh kt.p.rdarrrrr urrtrrk rnc,n,,r,ayatl:an lradir y.:ng akJn ak(1 rirrrq;rr'." Ifa:tlh
b' riuz'oh kepada orang tertentu a.ngr. dengan cara ini merlrnrt penclapat yang sahih .rdalah batal, sr:bagairnana dinyatal..an
r,"iir-ylng,tidak ::r:fi_:::" oleh Oadhi 'lyadlt, lbnrr al Stul:tr, da'r lainrrya.
tertenr.. seperti guru berkata,
had s yang,edh aku r waya,kan g, liiazoll secara mojaz, ..pl)('rti seo;Jng guru berkrta, "Ai<u nrng-iiir.zoh kan iicl.:rrlrkrr
:l[::il,?.:x,::1,[:,juli;;itiil*{xm kepadatnu." (ara ini tliperb rleirk:,r. Denriki:n ringkasan dari 't./lum al.[irrdii., l.rlrrr r;.1
' lli:',#;:;i;i:5;;:.:"e"-r"'' 'or' /riemoeri qozcrh kepada seruruh Musrimin r44. Lihat rinciannya v,rrxl k'rukap dalarn kiiab c;l lirr:d', hlnr 87 r7o.
lOtr) 'Uirrm oltlo<Jits, hlm. t45. Ini cliaktri ol:.h seluruh penulis.
:oz) -lilid .u hlrn. r8o.
yang ditunjuk itu, ia membacanya di hadapan Letak kelebihannya menurut pendapat kami zrdalitlt brtltwl
para prajuritnya
dan menyampaikan perintah Nabi saw. al-aa*raqidu,
ur-rhub*rri munawalah itu dapat memperkuat arti ikhbar yang tct'citkttp
meriwayatkan hadis ini dengan sanad yurrg dalam iazah.
b"..umbung dan
baik. Al-Bukhari berhujah dengan hadis l,riioa;
atas kesahihan Ketiga, munawalah yang tidak disertai iiazah. Bcnlttk
muruwaLa"h' Ini pemahaman yan! sahih,
sebagaimana dinyatakan munawalah yang ketiga ini adalah guru menyerahkan kitabnya
oleh al-Suhaili.30e)
kepada muridnya dan hanya disertai kata-kata, "Ini adalalt
Macam-macam al-Munawalnh sebagian hadisku atau sebagian hasil pendengaranku," dan ia
Pertama, munawalah yang disertai dengan
tidak berkata kepada muridnya itu "riwayatkanlah dariku" atau
,,algu
ijazahdan penjelasan iiazah-kan kepadamu untuk meriwayatkannya dariku", dan
tentang naskah. seperti seorang grrm menyerahkan
sebuah kitab sebagainya.
yang ia riwayatkan atau sarinannya yang telah
diteliti dengan Bentuk munawalnh seperti ini mengandung cacat, dan tidak
cermat atau hadis-hadis pilihan yang ia tulis
atau ditulis or""g
lain dan ia mengetahuinya, samb, berkata kepada boleh dijadikan sebagai sarana periwayatan hadis, menurut
"rni berasal dari riwayatku, maka riwayatkanlah
muridnya,
kebanyakan muhadditsin. Sementara itu, sebagian ulama
dariku.- Atau memperbolehkannya dengan alasan yang akan kami ungkap
berkata, "Ambillah riwayatku itu lalu sarinlah
itu menerimanya - lalu kembalikanlah kepadaku,,,- ralu muridnya dalam pembahasan periwayatan dengan i'lam, insya Allah'
dan .,aku
memberikan ijazah kepadamu untuk meriwayatkannya
atau "riwayatkanlah." Atau seorang murid datang
dariku,, 5. Al-Mukatabah
k.padanya yang dimaksud dengan mukntabah adalah seorang muhaddits
membawa naskah yang sahih berisi riwayat yang
gurunya, atau membawa sebagian haclisnya
dibawa oleh menulis suatu hadis lalu mengirimkannya kepada muridnya'
kemudian guru itu Mukatabah terdiri atas dua macam.
melihat dan mengenarnya sefta membuktikan
kesahihannya lalu
memberinya iiazah. cara-cara yang demikian Bentuk pertama, mukatabah yang disertai dengan iiazah.
itu, menurut Imam
Malik dan sekelompok ulama, se,ia.jar dengan o1_r1-o,.310) Mukatabah .ienis ini dalam hal kesahihan dan validitasnya
'Iyadh berkata, "cara yang demikian
eadhi menyerupai munawalrh y*g disertai dengan iiazah'
merupakan cara periwayatan
yang sahih menurut kebanyzrkzrn imam dan
muhadditsin.,, Bentuk kedua, mukntabah yang tidak disertai iiazah. Pendapat
Demikianlah pendapat scrumh ahli periwayatan yang sahih menurut kalangan muhadditsin membolehkan periwayatan
dan hasil
penelitian para pemikir. iruair dengan mukntabah bentuk kedua ini karena cara ini tidak
Kedua, munnwal.ah yang disertai dengan iiazah berbeda dengan iiaz,ah, dalam hal banyaknya memberi faedah
disertai dengan penyerahan naskah kitab. Bentuk
tetapi tidak ilmu. sering kita iumpai tindakan ulama salaf dan para guru
yang kedua ini tidak memiliki kerebihan
munnwarnh hadis setelah mereka menyatakan, "Fulan mengirimkan hadis
atas ijazah. tetapi para
guru hadis berpendapat bahwa bentuk munawahh kepadaku,,, dan ia berkata: "Fulan mengabarkan hadis kepadaku."
ini memiliki Para muhadditsin sepakat atas kebenaran periwayatan hadis
kelebihan atas ija7afu.trr1
dengan cara demikian dan mengklasifikasikannya sebagai hadis
musnod. cara periwayatan hadis seperti ini banyak terdapat
:o8) Al-Tadrib, hlm. 268; al-Bukhari, t:tg, Alllma,, dalam sanad-sanad hadis.312)
hlm. gr.
:os) ll:ryrdl alanif, z : 59; trsyad at-Sori, 1i 217.
Iro) Al-llma', hlm. 79.
Irr) tbid.
7'rz) Al-llmo', hlm 86; alKifoyah, hlm lq5.

, -;.: ,\
iilt*.)
6.Al-t'kmt
adalalr bahwa seolang muhaddits betwersiat kcpirtl:r \('s('()rirttl'
Yakni perr,rxrdlahrran dch sc()rang
rnrrhaddits kepada scorang agar kitab-kitabnva diserahkan kcpadar-rya ketika rttttltittltltls tltt
pcncad haclis baln,u,a haclis atarr
kitelb vang ditunyrknvo adalah mcnirtggal alatr trepcrgian.
ludis atetr kitab .y;ing te,lalr diclengarny.r
dari seseorarlg, tanpa Sebagian ulama szrl:rl' memberi kelonggalan kcpacla ()titnl'
tlisertai izin pctirra-r,atrui kcpaclirrl.a. yaitu
bahvva rtruharldits itu vang clitunjuk dalzrm r,vasiat itt-t turtuk tncrirvayatkan kit:rhkitirlr
pacla saal sanl. tirlak htkut,, "Rir.l,..yatka,lah haclis
'ang izi,ka,
da'iku" itlaui,'Aku ini terscbut clari petnberi rt'arsiat sesuai clengan isi u'asiatn\';.t, kittt'ttit
ka,*r nrcr.i*,..yatkann,,.,, dalzun pcnvelalrarr kitab-kitab itu terdapat siltu berrtuk izitr clutt
Sebagiarr t.krrr trranr' r sh t r r bcr
pcrrcla pat b:rhrva per.ira.ar al,n
t
sed ikit mcn\crupai perirt at al an melalui al-'o rdl r clan al-n t u t rcnwt h i r.
haclis va,g cridzrpat rrerarti ar'-i'rorr
['ettclapat ini clipilih olt"h Ibnrr
ticrak r,rreh ;;;;-:1r. J'a,Ji, al-n'ashi.t ult mendekati al-i'lam.1t5)
al-Shalah.3l3) Alasannla dalam Akan tetapi, Ibnu al-Shalah tidak sependapat derrgan hal
r,uh;rdcrirs ,t,u kitab
.r'a,g crittr,i,r< it. [r.re, ini. Ilc'liau menganggap ad:r pe:r"bedaan )'ang sitrtgat jauh artlatr:t
kt"'kuritugun'.ltg nr"l,.ye,abk,,rr hacJis-hadis,.v,.iadi teraapat
diriu,alatkan ticlak boleh rvasiat dan al-i'kun, dan txrliatr tidak rnentbc,nat'kan orang \rallg
l;egiru s:ria.
lrerper-rdapat menrperbolehkan rt,asiat dalarn petiu'ayatarr hatlis.
scb:rgian l'resir. nrrrrratrcrirsin, fuqaha,
dir. trr.nr ir tt,srtttr Ia be-rkata-ll6) "Pcn(lapat ini sangat iauh. Barangkali ltal ini
nrenrpc'bolt'hkarrr peri*'al'ata,
hadis rarrg diterirna nrera ltri ar- rrrenrpakan kekc'liruan s€"olang aliln artau dapat dikatakrn bahu,tt
i'lunr nrcskipun ricl.rk rliscrtai ija:.alt penclapal
irri cliscpakati vang dikehendaki adalah pctirval'atarn rnelaltti .ialan nl-rliicrdalt
pula .ltlr ;rl-Ra,rahrrrnruzi.
eaclhl ,I.raclh berkata, ,,pendarp:rt i,i scperti t'ang akan diielaskan kemudian."
be,a' tl;rrr tid:rk .r1. arrtr,atif rzri,, kar-r.,a
nrcra*ng seseoran.q ['ernl,,31ar,r, Ibnu arl-S]ralah ini ntenttrut lremat kami adalah
mcrir'zryatl<a, Ir:rcris
.'v'arrrrr (t'r.h criri*;rtalrrirrr btrriern kar.en,
cucat ,turr .cra ri.l';l[Jlrr-lr) tid:"rk rr,p:rt acla perrtyataan \rang trenat datr :rkttrat, karctta rvasiitt itu hatll'a
cril;e.ar-kuir; karena ia bcrlirngsi scbagai pclitrtpaltan lrak milik ittas rtaskilh. Jzrdi, se;^-rli
berrar.benal lclalr nter.inayalk:trll)\it
clirlr lincl:rkitr1n1;s itu ticlzrk halnl,a jtral bcli clart olclt katenan\a r,r'asiitt titlak dapal diteritna
tlal:al diralat kcrrrhali.',I+)
selragzri ikhbur ter-haclap isi naskah tercebttt.
Letak kelx:r.r:uan pcn(lapat e:rclhi ,h.aclh
perrc.inraan h,cris derrgurr ijrt:urt
ini aclalah bahu,a
iltr dipa,crang sarr karena 8. Al-Wijadalt
dalrrm iicttttlt terd:rpal Al-\|'ijcdalrjlT) aclalalr kasus cli nrana seseotang metrclnttkan
lrr.rrrhcr-itirllLrzur secara .slobal, scdangkan
al-i'kutr idt',rik crcnga. ikrilrutt., I;ahk:rn srrittLr hadis atarr kit:rb lr:rsil tttlisatt oIaltg lain lengkzrp dengan
rebiii aktrr.al dar.inya
sebitb dis,t,i cre'ngan isr':.rr ltr rer1urd.,
kitab scca,o i"r". .ru,,, sanacluya.
g,l'. .\'ang nre'nur:.i.kk^ir ilrr bcr.kala, ,,rni
.rlaralr h,cris l,ang- Orang yang nrcnettrttkan hadis itu bolch medrva5zatkatlltvzl
aku dcngat- dari polalr.,,
darinYa dengart c:.u.ir nlc-ncctitakannya, dan unttrk itu ia berkata,

.
7 Al-V,'asliyttlz (rr asiat)
!\/asiat mcnrltarkan salalr satr.r l;eitttrk L*rLlL,irth,dLit
per.iri,:r.\,allirr haclis rnencfl#:
clipa,crar:g lenrah. Be,ruk u,:rsiur Aku dapatkan pada tulisan Fulan bahwasanya Fulan
'a,s craranr per,i*er'atarn

Irl) Al-lltnr', hlm. fi', Foth dlA4tr;1hils, hl,n. lJ2"


;tt) 'Utrnr trl.lirr<Jjts, lrlrn. rS6; ollinta,, Irlnr. rro. 116) 'Ulum olllddits, hlm. t,,;'.
3t4) Al.lhna': hhn. tio; rrl,Kiir.l),r,,rh, hlm. 148; rtl)ot1rib, t1tn. .t7g-2go.
rrz) Kata al-wijodah adalah tnastl.rr bagi r,'o1ado yoiidu, sebuah kata iadian yang titi.'rk rlrrl,tp.rt
dari orang Arab.

\4A
Dapat pula ia berkata ,,Fulan berkata,,,
apabila padanya kitab yang ditemukan itu tidak boleh dikatakan "aHtlxtruti lithttt"
tidak terdapat penipuan (tadlb) dan ucapan
perjumpaan antara pemirik naskah
itu mengesankan atau "Haddotsani Fulnn" dafl sebagainya, karena tidak :rrkrrrvir
dan orangyang menemukarmya.
cara penerimaan hadis yang dapat membenarkan penyaunplrilrrr
Namun' sama sekari ia tidak boleh
meriwayatkannya dengan hadis dengan kata-kata itu. Akan tetapi, kandungan kitartr itrr
berkata, "haddatsann,, atart ,alrliborono,,
atau. kata-kata lain yang wajib diamalkan apabila ada bukti-bukti akurat bahwa kitab ittr
menunjukkan ketersambungan sanadnya.
Tidak p.-ur, terjadi adalah mihk penulisnya (atau salinannya yang sah) karena faktor'
seorang ahli ilmu meralmkan yang
demikian dan *rrrgu;go.iku*yu keaslian itulah yang mewajibkan pengamalannya. Para ulanr:r
sebagai hadis musnad, yang be.sambung
,*uarlu--' yang melarang periwayatan dengan al-i'lam juga berpendapat
Kemudian para tokoh ulama hadis,
fikih, dan ushur berbeda demikian.
pendapat sehubungan dengan
hadis yang ditemukan itu apabila Dari keterangan ini dapatlah kami nilai bahwa Dr. Subhi
berupa nrrisan has, penelitian seorang
imam atau berupa sarah al-Shalih memberi kelonggaran yang cukup leluasa dengan
satu kitab sumber yang dapat dipercaya,
padahal mereka telah pernyataannya3lg) "Bahkan para ulama muta'akhkhirin tidak
sepakat bahwa orang yang menemukan
naskah hadis itu tidak lagi memandang perlu mengadakan rihlah dengan segala
boleh meriwayatkannya d"rrgu, kata-kata,,haddatsana,,
"akhbarana" dan sebagainya. atau konsekuensinya sejak mereka dibenarkan meriwayatkan setiap
kitab atau manuslrip yang mereka dapatkan, baik mereka pernah
Kebanyakan muhadditsin dan fuqaha
dari kalangan mazhab berlemu dengan para penyusunnya maupun tidak."
Ma,iki serta kalangan mazhab lain
tidak memuot"t t.r-[.rgur.rau, Namun, pernyataan ini tidak dapat menyelesaikan hukum
terhadap hadis yang diriwayatkan
dengan cara demikian. wijadnh karena periwayatan hadis dengan wijadah itu sebagaimana
Diriwayarkan dari ar-syafii bahwa
ia memperbolehkan peng- kita ketahui, tidak dapat dinilai sebagai periwayatan yang sahih
amalan terhadapnya, demikian pula
pendapat sekelompok para dan bersambung sanadnya sampai kepada penyusunnya. Akan
pemikir di antara murid-muridnya
serta para peneliti.318) pendapat tetapi, wajib diamalkan kandungannya apabila kitab itu dapat
inilah yang bisa diterima don ,errui
dengan petunjuk daril, diandalkan, yaitu apabila suatu kitab itu telah ditinjau dari
karena kita dituntut secara yuridis
untuk mengamalkan hadis segi terpenuhi atau tidaknya syarat-syarat yang telah ditetapkan,
yang nyata-nyata sahih. Jadi apabila
kitab yr.rg t i,, temukan manakala pengecekan dilakukan terhadap manuskrip.
itu ternyata sahih maka krto *alrb mengamalkannya
rebihJebih
keadaan yang darurat akhir-akhir
ini telah mengharuskannya.
sebab apabila pengamalan terhadap
kitab-kitab atau hadis-hadis
itu hanya boleh d,akukan berdasarkan E. Sifat Periwayatan dan Syarat Penyampaian
periwayatan, niscaya pintu
pengamalan hadis daram kitab-kitab
itu .;adi ;;*, sebab Hadis
syarat-syarat periwayatan pada
masa kini sangat surit tJrpenuhr.
Dalam masalah ini ada har baru Penyampaian hadis (ada' al-Hadits) adalah menyampaikan
yang harus diperhatikan,
yakni perbedaan antara kesahihan dan mengajarkan hadis kepada pencari hadis dengan salah satu
riwayat ddn kewajiban
mengamalkannva. oreh karena itu, cara penyampaiannya.
tidak sah periwayatan dengan
wiiadah. Yakni dalam penyampaian
hadis Vurg ,..aup", dalam

3t8) Al-llmo,, hlm. rr7; Fath alMughits,


hlm. 235; Toudhih at_Aff<ar,::348;
dan sebagainya.
3t9) Dalam 'Ulum ol-hadits Mushtholohuhu, hlm 87.

/:r.i-\
{;frTt ,':\
l: +\
Carer-cara pen.vampaian hadis ittr sesueri dengan
cara_ h1rjah kecuali haclis 1'erng dirirvayatkan berdasz'tt'kiut ltltlirLttt tl:ttt
car-a pcnerinraan vang telah di.ielaskan rli muka.
oleh karcna ingalan mwinya. Per11'ataan ini dirirt'ayatkatt dati ltrtittrr Mrrlik
it,, .r"ang verng telah nrenerirna rrirdis dengu, carar apa plln dan Abu Flanilah r.a.
berhak rrlr:r)\?lrlpaikannyzr clengan cara apa purr juga,
clan tidak yang paling tcpat adalah pendirian jumhur, yakni nretrg:ttttlril
disyaratk:rn ia nrcr-r.y'er*paikannl'a crengan caril yang
sanra ketika yang berlcbiltirrr
ia ntenerimanva. ialan tengarh autat"a yang tet"lantpau seclikit dan
clalanr per.iw,ayatan. Oleh kalena ittr, lpabila sescol'ang v1t1r,
Sehtrlr,ng;r, deugan masalah i,i, para urarnar ,rengemukakan
mencrima ha{is telzr}r nrenre:nuhi kriteria yang telah cliielaskan cli
bebe.apa cab;rng pembaha-*an yang sen*lary;l
kenrbali kepacra rnuka, rnembanding-bandingkan kitabnya, dan penclengaran nya t cllat
srratu prinsip Yang mendasru' dararn pe'i*.av.tarn,
.ynitu Llnsur sebagzrimana laiteria vang telah disebutkan di muka, maka ia bolcrh
pen.varnpedan hadis.
nrerirvayatkannya. Denrikiar-r pula apabila kitabnya dipiniamkan
[Jnstrr penvarnpaian rradis acJalah merirva.vatk.n clan liepacla olang lain sehipgga tidak berada cli tangaln-va, apabila
mcn\,ampaikam haclis dengan salah satrr carzr penlanrperiannyit, kebiasaannya ia tidak peprah metnbttal perubahan, lcbih-lcbih
clarr
cliserlzri karlirnat peng.,tar yitng me,Lr.iukk.,
cara pe,nedmaarur.! a. apabila ia dikenal sebzrgli orang vang me-ngetahui secata tetrrat
Penf .mpaian hadis itu acrakara,v' bcrcrersark'n ha[,r;rn pembahan vang terclapat dalam kitabtlva, apabila hal itu terjadi.
perit,avatnla clan adakalanla berclasarkan kitabnyar, Ber:ikut ini kami sanrpaikan bebelapar masalah penting yzrug
tertapi pnra
rnulrardditsin si.rrg^t lrerhati-hati clalarrr mcri*,a\atkan rnereka bicaLrakan dalarl bab ini.
haclis clengan
kedtr. bentuk iru. M.'cka ticrak rnenrper-bolcrrkan sc.r.,ng
l,*.i
meriu'av.tli,a, kectrali hadis .yang telah tc.brrkti kebe.errannva.
Apabila Yang tclircli aclalah har seb;rliknl,a utitLr ia
nrcrzrgtrkan strattr
1. Ungkapan dalam Periwayatan Sesuai dengan Cara-
lrarlis, rnaka ia tir.lzrk lxrlch nrt,,r,irvavirlkur-rnva, ,eberb Cara Penerimaannya
sernuanya
seperkat bahrta sc()l.lng r.lrrvi ticlirk lrolch ntcl-irva.yatkan
kcctra]i Penggunaan sarlah sattr ungkapzrrl penvampaian hadis itu
h:rdis t'ang tclah cliteliti. I),rr..pralrila iu rargtr, rnaku hcntlaknra disestraiksrt dcngzrn Lraler penel'imaannla. Pitta ulama
berafli iii
nterri*,a'atkzrn sestu.ttr t,nil ticl,k cl,p.rt clipastikan telalr nrenetarpk:ur uggklrpln penyermpaian khtrsrts untuk sctiap
keasliu_rnva d.ri
Nabi sa^r'. da. dililtr*,.ti'kirrr tcl:rlr te.izrcli p,nrbahan pacl,ny, carzr penerirrslllltl-ir. f3cr"ikut ipi k;rmi jeliiskrn szrttt per satu.
sctringga ia tenrrasuk <lra,g \ilrg tci-kclra .nc,nrarr
Narbi S,rv.,
1'aittr rlr:rng-()rang -1,ang bc.tltrsril rl*l.lrn nrr.:r.ilr,avatkan
hadis. l. Ungkapan penyampaian hadis yang diterima dengan cara
[,;rl, hadis -l'ang diriwa.1,^tklr,rr\ir i., *,t-nt,,r,,k p,rrongka, cla, mendengarnya langsung
pt:.rsangka itrr adalah pe-rkatauur rang palirrg
cltrsta.32o;-
Dnl:tm penvzrnrp:.rian lraclis 1,arE ditcrintt cletrgan cara dentikian
Sekelon"rpok ulama mcnr pcr.kt-.tzrt sistem periri,ayat:rn _
cli per.bolehkrn mer:gln lzrkitn selngl tpgkpal
scb;rgai_ r
plen-v-arn tpaian, scpefli:
u-rana dikatakern olch tbrru al_slrali.rhl:l) _.schinggr,
nl*r.k;l sallgat
l\t#ttrl,,,Sii.[",,1\iitq;A(a;t,u;L. Se'mtn turgkapan
ini digr"rnzrk.rn
'setlikit haclisnviu scdangkan kcrornpt.,k ruir,,rernpcr.lonqgar-n],ar
selringga rnt-.r.e_'ka ber.lebih-lcbilurn clzrlam mcrirvaryatkarn untrrk nrenvnk*an Jrnclcttgatan terhsdap hadis dari se'orang gunl
hatlis. haclis, setragaimana cliiclaskrn Olch Qaclhi' I1'ad[:zz) d;rn lainnva.
Salzrh satu aliran vang kg.as rnen-Vatakan tidak
clapat clipalcri
t'itrvi tcrclatrttltr berpegang pada kemtrllakiln
Kc.l-rernt,:rkan
mlkna clan petunjttk tgt'se[ut. Kemr-rclian setelatr penlbttktrllrt
l."l 4l lhd, lllnt. 115. hadis meniacli senr:rkin lrart'r'ztk ditn penetimaan hadis bltrvlrli
l:r ) 'lih.u-n ul t.lt:tt1i,s, Itim. rg5.
3zz) Alllma', hlm. t35.
rrrunawalnh dati, sima' dart'ardh'
'Al-Auza i mengkhususkarr ilrr;afi
ditempuh melalui ijazah dan sejenisnya, maka para kritikus
hadis menemukan kelonggaran yang mengakibatkan keserupaan clengan laful $t.324)
antara ungkapan untuk hadis yang diterima melalui pendengaran diterima melalul
dan hadis yang diterima melalukan cara lain. Oleh karena itu, 5.UngkaPan PenYamPaian hadis Yang
mereka mengutamakan penyainpaian hadis dengan ungkapan mukatabah
muhaddi'tsin lain
Al-Laits bin Sa'd dan beberapa ulama
yang menunjukan adanya pendengaran. Ungkapan yang paling
tinggi adalah:)rli.p kemudian \tL. da" ,;$.r-' sebagaimana membolehr.ur, p".,1;;;';- r'r"i
aan
,0"3: 4i; ,Yf
dijelaskan oleh al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Kfayah.323) meriwayatkan hadis ,urr, diterima T:l?l"t -*il* ,:?: rarar
hI, t:':u'in T::9fl;tin
ffi- ;ffi^"'^"J"*i#ts'btLi;e
atau atau \vl"iul;#
2. Ungkapan penyampaian hadis yang diterima melalui al- "n;Z{i;fgiA melalui
'ardh 6-T.Ungkapanpenyampaian hadis yang diterima
Ungkapan yang paling tepat untuk hadis yang diterima tlam dan wasiat
melalui cara yang demikian adalah bfi:litV atau f1S tp{#'d Para ulama y*g b"tp""dapat
diperbolehkannya meriwayatkan
Kemudian A1.L1!16$6L dan sebagainya. dan menyampaikaln hadis bagi orang yang menerima hadis
segala ketentuannya
Penggunaan ungkapan uL dan $it dsl26 penyampaian melalui kedua cara tersebut memandang
hadis termaksud di atas diperbolehkan oleh Imam al-Bukhari, sama dengan periwayatan dan penyampaian hadis yang diterima
al-Zuhri, kebanyakan ulama Hijaz, dan ulama Kufah. Sementara melalui iazah.
itu, Imam al-Syafi'i, Imam Muslim, dan penduduk Masyriq bahwa periwayatan
Adapun para ulama yang berpendapat
boleh' mengatakan bahwa
membedakan kedua lafal tersebut dengan melarang penggunaan hadis dengan f."a'u tu'u i* tidak diterima
Iafal OL dan memilih lafal qF1. ungkapan *rrr*rutannya disamakan dengan hadis yang
Kedua lafal terakhir ini dilihat dari bahasa Arab memiliki melalui wiiadnh.
satu makna, tetapi dalam penggunaannya sebagai istilah dibedakan
yang diterima melalui
oleh para muhadditsin, dan kemudian yang masyhur di kalangan 8. Ungkapan penyampaian hadis
atrli hadis, kedua lafal ini memang hams dibedakan. wijadah
wii adnlz boleh meriwayatkan
Orang yang menerima hadi s mela}ttr
mzlt<a ia berkata:
3-4.Ungkapzrn penyampaian hadis yang diterima melalui hadis tersebut dengan ialan hiknyah'
ijazah dan munawalah
Ulama hadits mutaalchkhinn menggunakan lafal 6tjl sebagai 'bgn6L',itb,b:*t
al-Imam Ahmad;
ungkapan penyampaian hadis yang diterima melalui iiazah, Hal ini banyak terdapat d{am Musnad (Aku dapatkan
padahal lafal ini semula menurut ulama mutaqaddimin sejajar AMullah - 0",*"r; - r^'"i*o' $fi&'',r-"}*'dp
hadis kepada
dengan lafal Uijil. Apabila seorang rawi mengatakan tjr#uEr atau dalam tulisan uyi*, bahwa Fulan -".r...i "t ^" pula berkata
i11 daPat
1r\i,61+1 niscaya akan lebih baik. Ungkapan )ang digunakan kami). Orang yang menemukan naskah
oleh kebanyakan rawi mutaqaddimin dan mutaakhirin adalah g*fl Demikian P"f" 'onPa"" i,#'FCft'
i$q3':l3rt$ti atau tili'pf,(,P1 atau p,)l;$Q;161[W Ungkapan-
ungkapan ini sangat bagus dan dapat membedakan iiazah dart
r(o-1(2: lkhtisor 'Ulum ol-Hodits' hlm'124'
hlm 150-152;
, n ' '' u^Ai+' hlm'
323) Halaman 284; lihat pula 'Ulum ol-Hadits, hlm. rr9rrzr. $ N-n^o', hlm. 1:z},t)zi'Ulum al{adits'

&r {i$h
Urgensi lstilah-tstitah penyampaian
Hadis
Itulah istil.h peua n*ilradditsi.
cralam rne,gungkapkan cara
2. Periwayatan Hadis dengan Makna
menerima h.dis, dan iturah nrereka
hzsir kesinrprrran cran pen.,ritian IJal ini tennasuk masalah ilnru rirvavat hadis .virrrg lxrlirrl,,
kami.
Namun' kami ingin mengi,gatkan pt'nting karena padanva terjadi perbedaan pendapat tllrrr
bahwa rnaksucr istirah-
istilah itu tidak dapat cliketahui lietidakjclasan serta banr.ak problernnya, dj antat?n.ya :rrlalllr
*.o,, vcrbal (laf:.hi;*ali dcngan
uraia,nva' I-afar-lafal ini rerah beriara, st'betgai bt l'ikut.
menenrpuh r-uang dan
waktunya, sc.hingga seltzrgian Tidak ada perbeclaan pendapat di antara paru ulama bahu,a
umat Islanr rr"ngobnikonrrr, r, denga,
sia-sia. padahar istirah-istirah ()rang yang bocloh, rarvi pemula, orurng van.g beltrm mahir dalanr
tersebtrr m"n.,ir]ki l.,,rr*rrgo,, yurg
sangat berat dengan tujuan pokok bidang ihntr hadis, tidak menonjol pengetahtunnya tentang str-uktur.
ilnru ini, -r,aitu rnengctahtri
diterima arau critolaknva suarr,' lafal clan kalimat bahasa Ar':rb, clan tidak paham terhadap makn:r
hadis *;;,,;;;Ji.ir'o",rutrr ini.
a) Istilah-ist,arr itu nrenunjukkan kepada hadis tidak bolch merirval,ertkan dan merrceritakan hadis kecuali
kita cara.va,g ditenrpuh derngan laf'al vang didengarr-rvar. Karena apabila i:r merir,r,avatkan
oleh seorang rawi clalam nrenerima
hadis .yang sedarrg kita hadis tidak dengan lalerlnya, maka irr akan memutuskan suatlr
teliti' Maka kita akan tahu apak^h cara peneri,raan
tersebut benar atau tidak benar..
hrrkunl dcngan kcbodnhannya, lx-r'kiprah dalarn pangkal syariat
.lika ter.nyata cara 'acris
vang r,'ang btrkan \\/r-wenangnva, dan hrkata sc'mena-n.tena ter-hadap
diterrrp,r*va itu ticrak benar, nraka
gugurrah sarah satu Allah dan rasul-Nya.
sl'arat diterimant,a hadis.
Ulanra salal, ulama hadis, fikih, dan ttslutl berbecla pend:ipat
dalarrr hal bolehtidaknva periu,,ar:at:rn hadis d1:ngan nrz*na bagi
b) Apabira seol?ng ra*i menerirn:r
hadis deng;111 c,rn penerimaan orang yang mengetahui rnakna-rnalara lafal dan sasar?n khitluilt.
l a,g d ini ra i rendah raru d:rrarn rTrcnv^
n )pari kann'a .re,ggunakrn Bernyak trlama salal-dan ahli prenelitian dari kerlangan rnr-rhadditsin
ungkapa. v.rg dinili,,,,t:**]: sc,crli
dan atau la.ij' rurtuk lrarclis
,;;;;;,;;;irn ir,", q:1, clan fuqaha bersikap serngat tegas sehingq.r mereka melar.ang
rlrng clite,rjma nrelalui iiaililt, perir.r,ayatan hadis dcn_gan malura, dan tidak mcntper-bolehkan
nuka bcrarti ia tcr:r' rirt,raktrk,n pcnip,a. sc'or?ng pun mcr)\'irmpaik:rn haclis kecuali dengan lalhhr.va.
kerli sel'lagian ularna nrt.nu<Jtrhnva Qadtis)dan sering
[erbuat dusta karela hal .ltrmhur ulama, lernrasuk inram vzrng empart, berpendapat
itu.
lxrlc'h.va ,rerir,r'a.f^tkan haclis dcngan nrakna bagi ora,g va.g
Cont.hnya, Ahmacr bin M.ha.,rrrad berke:cimpung dal:ul ilrnu h:rclir; clirn sclektil dalanr mengiclentifikasi
bi, Ilrr-ahi'r ar_samarqancri. karakter lafal-lalirl lraclis rnan;rkala i^-rcarrprr adtrk, sebab lradis
la dittrduh sehubungeur deng;ur hadis-hardisnva
M,hanrrnad bin Ni.,rr'r-Mirr,razi. .yilng bantak daui .vang dapat dirirr':rvatkarr clcngalt nr:lknanya saja luur:s mcmentrhi
Sernua herclisnla dicemai /nrllrs dua kriteria, vaittr lalirl hadis btrkzur baciran ibadah clan hadis
karena ia me,di.;Lpatkannya ,la,i
guru,r,a rr:elalu i ija:.alt tctapi tersebut tidak tcrnrastrk Trnrurtti' al-krlire (kata-kata yang samt
kenrudian ia meng.qunerlian
larlirl flli aru sebagainva, makna) .1trng diucapkan Nabi Sau,.:126)
tinclakan ini term:ust* tarllis. sehingga

Denrikia. prrra Ishaq bin Rasvid Pcndapat inilalr v.ng sahih, karrnn hadis vang meme.nuhi
lalal El& ur:tuk haclis vang cliterjrnanyaar-Jazari .rne,ggunakan kedua kl-ittria di alas 1-rokok pennasarlahann.l,;l terletak pada
mclalui rriiu&Llt. Oleh rnaknanla clan brrk:ur pad:r lalhlnr,tr. Oleh karena ittr, apabila
karena ittr para ,lanr:r nr.igrr.,g,rr,.o.rrruo
n1_rclallisin.32-5)
ke dalzrrn ia.jarun

)25) Ta'rif Ahti ot Tdqdis, hlm. 3t6) a{hna', hlnt t74't78; Kovftl ,\sntr,llm. 77477g; syuruh ot-Tourlhih, t: 1); Fawotih or Rdtrorrxrr,
4; altlma,, hlm. rr9. z: 167; Syarh al-[ahrir karya tbnu Arnir H.rj; z:285.:88: Syurah al ,Adltud ,ata Mukhtaslnt llrrttl
tlajib, t: 7o7t; Syuruh )unid tiuuot,-ti,, ).. 106.107.

)'l!
seoftulg alim meriwayatkan suatu hadis
dengan maknanya saja,
maka ia telah memenuhi tuntutan dan disertai lafainya. Mereka beranggapan bahwa hadis-harlis itrr
maksud hadis tersebut.
Bukti empiris yang lebih ahrrat adalah kesepakatan bukan Al-Quran yang bacaannya merupakan ibadah.
umat b) Orang yang meriwayatkan hadis dengan maknanya hendakrrvl
memperbolehkan seo*mg ahri menyampaikan
|radis hadis dengan
saja bahkan dengan selain bahasa /r.rabj27) senantiasa mempedulikan satu sisi kehati-hatian, yakrri
Bukti lain adalah bahwa periwayatan hadis dengan mengikutsertakan kata-kata [i]J atau $tft) dan
dengan maknanya sebagainya setelah selesai membacakan hadis tersebut. Hal
telah dilakukan oleh para sahabat dan ulama
saraf periode ini dilakukan oleh Ibnu Mas'ud, Anas bin Malik, Abu al-
pertama' Sering kali mereka mengemukakan
suatu makna dalam Darda', dan sebagainya.329)
suatu masalah dengan beberapa redaksi yang
berbeda-beda.
ini terjadi tiada lain karena mereka b".p.gu.rg r..p.a" Hal Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud r.a. bahwa ketika ia
makna
hadis, bukan kepada lafalnya. meriwayatkan suatu hadis, ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah
Saw. berkata," maka gemetarlah ia dan pakaiannya pun tr.rut
1. Catatan bergetar, kemudian ia berkata: $fi|titliy\] (atau serupa dengan
a) Ada satu hal yang perlu diperhatikan dan diingat, yaitu bahwa ini atau seperti ini).
perbedaan pendapat sehubungan dengan
periwayatan hadis Diriwayatkan dari Abu al-Darda' bahwa ketika meriwayatkan
dengan makna itu hanya terjadi pudu
sebelum masa pembukuan hadis. setelah -"ru periwayatan dan suatu hadis dari Rasulullah Saw. dan telah selesai, maka ia
hadis dibukukan berkata ;.ef t(tf6rpfr (Allahurnma, apabila tidak demikian maka
dalam berbagai kitab, maka perbedaan pendapat
itu telah sejenis dengan ini).
hilang dan periwayatan hadis harus mengikuii
lafar yang Anas bin Malik apabila selesai meriwayatkan hadis, ia berkata:
tertulis dalam kitab-kitab itu, karena tidak
perlu lagi menerima ,1{o*fi{l&h.tY.tls (atau seperti yang diucapkan Rasulullah Saw.)330)
periwayatan hadis dengan makna.

Bahkan akhir-akhir ini terah ditetapkan


dirarangnya periwayatan 2. Pnoblem periwayatan hadis dengan malora
hadis dengan maknanya saja dalam praktik, Kebanyakan rawi mengambil kemudahan periwayatan hadis
,,*f.ip* secara
teori sebagian ulama masih membolehkannya.32s) dengan makna dan mengamalkan kandungannya agar tidak terjadi
oleh karena itu, sekarang tidak seorang pun penyia-nyiaan terhadap sejumlah besar hadis yang telah diketahui
diperborehkan
meriwayatkan hadis denga, maknanya saja, kesahihan kandungannya. Hal ini mengingat bahwa keharusan
kecuali sekadar periwayatan hadis dengan lafalnya itu mengakibatkan kesulitan
mengingatkan malma-makna hadis dalam
majeris-majelis taklim
dan sebagainya. Adapun periwayatan hadis rraram yang serius bagi para rawi, karena mereka mesti hati-hati dan
rangka berhujah
atau membukukannya dalam karya_karya betul-betul menguasai.
tulis, maka periwayatan
hadis itu harus dengan lafalnya Kemudian datanglah sebagian ulama yang berorientasi ke
Narnun, hal ini rupanya telah diabaikan. Barat dengan mengikuti pemikiran guru-gurunya yang orientalis.
oleh sebagian Mereka melontarkan beberapa anggapan dan keraguan terhadap
orang yang suka mengemukakan hadis dewasa
ini. Mereka hadis yang diriwayatkan dengan maknanya. Mereka beranggapan
menyandarkan banyak hadis kepada sumber_sumbernya
tanpa
bahwa apabila seorang rawi diperbolehkan mengganti lafal
lzt) Lebih lanjut rihat ar-Kifoyah, hrm. 19&201;
sumber-sumber yang raru, Taujih ar-Nazhar,
2.98-3tz; eowa,id Tahdits, hlm. zzz-225. hrm.
lz8) 'Ulum al-hadits, hlm. r9r; Syarah Alfiqh, z: tzg) 'Ulum alHadits, hlm. t9r.
5o; al-Ba,its olftotsits, htm. t4l.
;:o) AlKifoyoh, hlm, 205-206.

,64
vang digunakan olch Rasulullah dengarr redaksinva sendiri, yang tsiqrtr ittr tidak dapat diterima sebelum clibar.rtlirrgklrr
maka gugurlah kalimat \,ang perlanra, kar ena pengungkapan clcngan tivr,avat or2ng-orang tsiqat yang lain, schinggl ltlrtlis
dengan mak,a itu tidak terltpas dari per.bcdaan dan penrbaharr. itu ielas sama dengannya dan be'birs dati cacat-caczrt \itttll
Apabila perbeclaan clan perubahan itu berjalan tenls-nr.:nerus, sanlar.
maka yang tcrakhil mernj:rcli .sanlat jiiuh sehingga antara kalirnat
yang pertama (varng dirrcapkan Rarsulullah San,.) dan kalimat Dengan dcmikian, dapat dihinclari halJral van6l merlrbttrtt
yang terzrkhir samar sekali tidzrk merniliki litik kesanraan. cacat hadis vang diakibatkan oleh berlangsungn-ya periwayatatu
Tudrrhan ini di:rttrr seldemikian lupa oleh para pelakunya di antara para rarvi dalam rangkaian szrnadnvar, tidak ada lagi
unttrk nrenanamkan keragrmn ke dalanr hati unrart lslam clengan celah bagi mtmculnya czrcat dalam hadis te'rsebut.
cara rnernlltarbalikkarn dan menilai adarn.r"a peny'i rnpangan terhzrclap
syarat-s.yarat )'ang telah tligiiriskan oleh para ulama sekitar
kesahihan hadis dan perir,r,ervatannt'a clcngan malina. yaitu svarztt_
3. Peringkasan Hadis

s-yarat vang membuzrt pemerharti hztdis


Peringkasan hadis adalah tindakarr-r seorang muhaddits
1,akin lralnva perirt,erl.atan merir,vavatkan sebagian hadis dan mernbuang sebagian yang
haclis dengan mzrkna nrr-reka lakr-rkan ticlak nrengakihatk.n
perbedaan nrakna hakikinya, seberb ),ang nrereka lakukan riaclzr lain dengan syzrrat la[a[ vang ditinggnlkzttr itu tidak berkaitan
lain adalah nrenen-rpatkan bc:berapa kata pada terrlpat kata_kerta dengan vang ditiu,avattkannva.
lain vaurg sernakna. Periwayatan yang demikian dilarang oleh sebagian ulama
yang melarang perirvavatan detlgan makna. Akan tetapi iumhur
Bcriktrt ini kami te.angkan scczrra r"i.gk:rs dua h:rl varr-rg
berkeneran dengan rnasalah r.zrng tcr:akhir. ini. ulama, baik clahulu Inaupun sekarang, nremprbolehkannya, dan
inilatr pendapat vang sahih.
a) Perrirva.yart:rn lrarlis clcngarr rn:rkrur ittr ticlak dipc.rtele|kap
kccuali bagi .r'arrg virrg rn('llgrrersai lrzrhasanv;r, dan tidak Kebolehan perirvavatan yang clemikian dengan syarat bagian
dikharvati.krn akarr nrt.lrlirrrp.ug,kun ar-ah makna haclis yang hadis yang ditinggalkan itu berbeda dengan bagian vang
bersangktrtan. lltrl ini l>agi 1-rar:r.r salrabat tidak acla nrasalah, disampaikan ditn ticlak ber'liaitan dengannva sehingga penjelasan
karcna mereka mcnriliki kclasihan ber{ricara clurn ber-bahasa bagian hadis yar-rg clisarr-rpaik:ur itu tidak pincang karena bagian
yang disarnpaikan dan bagian vang ditinggialkan itu dua kalimat
Arab dengern berik, cli sar,pirrg rncrcka dika.rniai claya hafirl
vzrng selngat kr-rat clengan st'g.rl;-r laktol pentrnjangrrya. Kernuclian ,vang terpisah dan ltt'kenaan dengan dua hal vang tidak memiliki
orang-oralng yang dat:rn! :ctclah nrercka ditraclapkan kepacla kaitan satu sanra l:.rirt.'3'31)
scleksi, sehingga pala irlalrra han-1,a nrenL-l-inra haclis clari peringkasan haclis ir.ri sering dilakukan oleh al-Buklrzu-i karena
olrang vang nlernenuhi svat.ilt-sYitratn.yil. ia sering meriwayatkan sttattt hadis di bebcrapa ternpal sesuai
b) or.ng 1'ang merirvayattrralr haclis clcngzur nrakna itu straltr clengan keperluar-r clatt hukunr vang dapat diarnbil darinya. Di
ketika parsti mt:ngalerrni kr'szrlahan dalanr menraheuni haclisu,a, samping itu, ia jttga nrclirt'avatkan haclis pada setiap tempat
kenrudian ia merirval,atkann'n'a clengan pemahanr,, yang yang sesuai dengan b:.rgiitn suatu hadis tertentu. Akan tetapi,
salarh itu. l\{zrka ap,liah kcs,liihan itu akan cliiktrri ,leh para pada saat yang lain ltitclis terscbtrt disebutkannya secara uttth
ulanraT lni suatu harl vang tidlik nrtrngkin, karcna rnereka agar pembaca mengclalnri kcaslian seluruh teks hadis temebtrt.
nrensl,'ruatk;rn tidak adanva ke.yanggalan dan kectrcatarr clalam
haclis salrih dan lrasan. \-akni bahrvar haclis rirra-\,,f orang
l3r) 'Utum al-Hadits, hlm. r93; Bandingkan dengan kitab ol'lmom olTurmudzi, hlm. to:'
4. Pemeliharaan Kaidah-Kaidah
&l*'c;'G I g {t StC, ;;
Bahasa Arab
Para ulama telah menetapkan dan sepakat bahwa hendaknya
..J6r4Q
seorang pencari hadis mengetahui bahasa Arab. Menceritakan kepada kami Abu oriura, katanya: Menceritakan kepada
Al-Ashmu'i berkata, "yangpaling aku khawatirkan atas pencari kami al-Hasan bin Ali dari Syubabah, ia berkata, ...
hadis adalah apabila ia tidak mengetahui ilmu nahwu, maka ia
Cara membacanya adalah sebagai berikut:
akan termasuk orang yang terkena ancarnan Rasulullah saw.:

,J,V)l'r)r'ir,:rLY#;
W'* 4 33-t
.1i:rwb;'p&i3' Jti'i,r +:G ;-
/, z J4z
...r Jti.tl
Barang siapa sengaja berdusta atas diriku, maka hendaklah ia
menempati tempat tinggalnya di neraka.

Rasulullah saw. tidak pernah berbicara tanpa aturan. oleh F. Penulisan Hadis
karena itu, apabila kita meriwayatkan hadis dari beliau dan dan Pedoman-Pedomannya
kita menggunakan kalimat yang tidak memenuhi aturan, maka
berarti kita telah berdusta atas beliau. Pembahasan ini mengr,rngkap perhatian khusus para muhadditsin
terhadap penulisan hadis, sehingga mereka menjadi panutan bagi
Hammad bin Salamah berkata, .,perumpamaan orang yang
belajar hadis tanpa bekal pengetahuan ilmu nahwu adalah para ulama ilmu yang lain.
seperti seekor keledai yang membawa kantong makanan tetapi Akan tetapi oftmg yang jeli memperhatikan sumber bahasan
tidak berisi." ini akan berpendapat bahwa pembahasan ini sekadar penjelasan
yang bersifat historis terhadap penulisan hadis, yang tidak ada
Yang sangat mengherankan dewasa ini adalah orang-orang
yang tidak mengenal bahasa Arab dan ilmu nahwu kecuali kaitannya dengan objek pembahasan ilmu hadis, yalcri pengkajian
hanya terhadap sanad dan matan hadis untuk mengetahui diterima
nama-rurma ilmu itu, bahk.n mercka tidak dapat memberi syakat
dan ditolahrya suatu hadis.
dengan benar terhadzrp kalimzrt vang dihafalnya. Mereka akan
menempuh jalan yang paling sulit manakala mereka mengaku Anggapan yang demikian adalah tidak benar dan akan
berijtihad dalam hadis dan tikih, dan pada gilirannya mereka sirna manakala kita tahu bahwa penulisan hadis itu, sejak
berkembangnya pembukuan hadis, menjadi unsur yang amat
akan menghadapi setiap ofting.yang berselisih dengannya dengan
penting sekaligus mempakan faktor dominan yang dijadikan
cacian dan cercaan. Dengan cara itu ia beranggapan terah pegangan oleh para ulama dalam menghafalkan hadis; setelah
menolong Sunah dan agan-ra. sanad menjadi panjang dan ilmu hadis telah banyak cabang-
cabangnya, sehingga penguasaan terhadapnya menjadi sulit apabila
tidak dibantu dengan kitab. Dan kitab hadis itu sendiri akhirnya
5. Perhatian terhadap Lafal-Lafal yang Tidak Tertulis
mempunyai peran yang sangat besar menyerupai kedudukan
Ibnu al-Sha]ah dan selumh ulama berpendapat bahwa telah rawi, sebagaimarur telah kami jelaskan.332)
menjadi tradisi muhadditsin membuang laful
ilti dan crl di antara
lulma para rawi dalam sanad, tetapi lafal itu harus diucapkan
ketika kita membaca sanad tersebut. Contoh:

332) Pada pembahasan ijazoh.

tI
I

EI
Para rnuhadditsin telah merretapkan tata c.rra penulisan hadis cliketahui dengan memahami matknanya ditn tidak dzrpal tlikt'tirlrrri
t'ang dapat dijadikan pedoman kesempurnamn bagi penulisan tlc'ngan berdalil kepada stt-ttktur kalirnurLnya'
hadis dalam lembaran-lembaran. Dan sehubungirn dengan itu
mer-eka menetapkan istilah-istilah yang berlaku di kalangern
2) Para ulanra menganjurkan agetr lat'al-lafal 5,a1g bct-rtrt/',rtl
mereka. Pada giliranny.r, seorarlg penlrlis haclis hanrs menempuh
hendaknl,a diberi keterangarr czlr"a nlcmbacanl'a bcrkali
ketentuarr yang ct*up rumit aElar kitabnva mendapert pengakuan
kali, yakli lafal tersebut ditulis dengan ketererngatl c.tl'.t
dan dapat diterima. membacan5,erdalamlnatan,larltrdittrlisptrlapaclacatatitrt
karkinya, dilengkzrpi clengan ketetangan cara membacanya plla'
Demikian pula, para pelajar hadis mesti mengetahui ist.ilah- Sering kali kita dapatkan para ttlama menulis keterangan ittt
istilah para ahli hadis dalam menulis kitab, zrgar mcreka mampu .le.rgan dit.mbah kata d.1 (kcterangan), agar keterangan
memahaminya dengpur benar dan tidak mengambil hadis dari ittr tictak dianggap sebagai kelaniut:rn kalimat'
naskah vang cacat yang mengakibatkan ia scperli mengambil
3) Scmestinyzr para pe-ncari ilmu dan pelajar fuadis selaltt
hadis dari para rau,i vang mencampuradukkan hadis. Di samping
menuliskan selawat clan salarn kcpada Rasulullah Saw' ketika
itu, ia tidak boleh salarh clalam menrahami istilah-istilah lersebtrt. menlrlis namanya, clan tidak bgsan n-renEplang-ulerngilya ketika
Jika tideik, ia tidak dapat memanfaalkan manuskrip-manuskrip ia berulang-ulang menLrlis nalnanya, karena penulisan selawat
yang mereka rvariskan kcpada kita. Dan ternyata banvak naskah clan salam ittr amat besar faedahnyat, dzrn dalam wakttt yang
yang telah terbit tetapi tidak memenuhi syarat kelayakan l,ang relzrtil' sipgkzrt dapat dirasakan oleh para pencar-i hadis dan
senrpurna dan ilmiah. para penulisnya. Barang siapa mengabaikannya tidak akan
nr"n<lapatkan ketrntungan vang besar dan ia termasuk salah
seorang yang kikir dan pantas dijauhkan dari keuntungan.
1. Tata Cara Penulisan Hadis
Di antara hal-hal pe.ting .l'ang cl.p,t mencntukan keszrhihan Di serrnping ittr, par.a pencari ilmu dan pelajar hadis
srratLr naskah clan kcmtrdian lrisa rlinurnlaatkan aclalah sebagai hendaknva menghindari penulisan selawat dan saletnr dengan
berikut. kedrra cara berikut.
l) Para penulis hadis clan p.ra pcl,i,r. lraclis r,r,aiib mencumhkan (a) Menulisnva dengatn lambang {"I" atau Qt- dan sebagainya'
seluruh perhatiannfa rrrrltrk lrrcnranterpkan hadis vang rnercket (b) Han-ya mentiliskarn sclar,r,atnva sa.ia tanpa menuliskan salam
tulis atau yang mereka rlapatkan dari tulisan orang lain atau sebaliknYa.
sesuai dengan keadaarr kclikir lraclis itu dirir,ravatkan, baik
4) Pcnulis dan p13nclr'i lraclis hendaknya membapdingkarn kitabnya
yang berkenazrn dc-ngan .s rzrlrrrl- n.va maupun titik-titiknya, agar
dengar] kitab asli Yang didengar oleh gurllnya atau dengan
tidak terjadi kekelinr:rn. Seri.g kali hal ini cliremelrkan oleh
naskah guru vang, clir.irvayatkan kepardanya, meskipun cala
orang vang cerdas dan ktrat hafialarlnya, -yang membawa halal bagi seoftIng
rreriwayatzrnn\a dcngan .ialan iiauh. Tidak
akibat sangat menyr.dihkarr karena setiap manusia pasti Mtlslinr rlenyamperiknn rirvayat sebelun1 dibandingkan dengan
pernah rnengalami lupa, dan yang perlama kali ltrpa adalah
kitab rsli gurunya ert:1r tlengan naskah yarng telah dibandingkalt
r-nanusia yang penama.
dengan kitab aslinYa.
Sehamsnya perhatian parir pcnrrlis terhadap pedonran pentrlisan
narla yang mirip dan senrpa lcbih besar daripada perhatiannya
terhadap halJral lain yang serlrpiu karena narna ittr tidak dapat

,:l -i
jr!
y:rttg
Diriwayatkan dari 'Urwah bin al-Zubair r.a., bahwa ia berkata Sebagian ulama memberi tanda di bawah huruf-hturrl
kepada anaknya, Hisyam, "Apakah engkau telah menulis?" ridak bertitik dengan tulisan kecil huruf yang sama dal clittrlis
Hisyam menjawab, "Benar." Urwah berkata, "sudahkah engkau sendirian, seperti: :U[,ll.tt,.{rll'tL$
membandingkannya?" Hisyam menjawab: "Belum." Urwah berkata, 2)Lingkaranpemisahantaraduahadisatauantaraduaalinca'
"Berarti engkau belum menu[3nya." Yaiiu sebagai tanda yang mereka buat untuk memisahkan
Diriwayatkan dari al-Akhfasy, ia berkata, 'Apabila suatu kitab dan memb"auru" antara dua hadis. Al-Khathib memandang
disalin lalu tidak dibandingkan,lalu disalin dan tidak dibandingkan, baik apabila lingkaran tersebut kosong sehingga apabila ia
maka kitab tersebut akan menjadi kitab yang asing." *"-p"luluri naikah hadis maka setiap hadis yang telah
selesai dipelajari diberinya titik di dalam lingkaran tersebut,
atau dengan membuat garis pemisah'
2. lstilah-lstilah dalam Penulisan Hadis 3) At-fakhrii; yakni menuliskan sesuatu yang tidak termuat
dalam suatu kitab, dan ditulis di bagian pinggir kitab
Kami pandang cukup dengan mengungkap istilah-istilah
tersebut.Bentuknyaadalahmembuatgarisdaritempat
penting yang menunjang penggunaan manuskrip-manuskrip kitab
bagian yang tidak termuat itu ke atas lalu dibelokkan
hadis dengan baik serta pengambilan hadisnya dengan selamat. ke-arah pinggir halaman yang bersangkutan' sehingga
1) Memberi tanda baca huruf-huruf yang tidak bertitik. tertulis demikian - atou '-' Di pinggir halaman tersebut
Kebanyakan ulama memberi tanda terhadap huruf-huruf dituliskan kata-kata atau kalimat yang tidak termuat itu
yang tidak bertitik dengan tanda-tanda yang menunjukkan sejajar dengan garis mendatar, lalu pada penghujung
bahwa huruf-huruf tersebut tidak bertitik. Istilah-istilah mereka tulisan itu diberi kode (ft).
dalam hal ini berbeda-beda dan karenanya harus dihafalkan 4)Al-Hawasyl;yaknikalimatyangditulisdipinggirhalaman
dengan penuh kecermatan agar tidak salah. Sebagian ulama atau di bawahnya yang berupa catatan, penafsiran' atau
memberi tanda tersebut dengan kebalikan titik huruf yang perbedaan cara baca. Dalam hal ini tidak digunakan garis
penunjuk, supaya tidak menimbulkan keserupaan dengan
bertitik. Yakni memindahkan titik-titik yang berada di atas
huruf-huruf bertitik ke bawah huruf-huruf tidak bertitik yang
Lalimat-kalimal lanjutan dan agar tidak menimbulkan
anggapan bahwa kalimat tersebut merupakan bagian dari
menyempainya. Sehubungan dengan itu mereka memberi
kitab aslinya. Akan tetapi, kadang-kadang di tempat yang
titik di bawah huruf ra', shad, tha', 'Ain, darr sebagainya, dimaksud dengan hasyiyah itu diberi tanda, seperti tanda
sehingga menjadi demikian: qlr*r. penyalahanatautandapembettrlan.Demikianlahcarayang
Di antara ulama kelompok ini menyebutkan bahwa titik di digunakan oleh Qadhi 'Iyadh dalam al-tlrvn''333)
bawah sin ditulis memanjang satu baris, sebagai berikut:
cts Adapun titik di atas huruf syin adalah seperti batu-batu Ibnu al-shalah cenderung membuat garis yang menyerupai
tungku, yalmi sebagai berikut d. garis pada attakhrti. Akan tetapi berbeda cara memasangnya'
Vrf."i garis tot<hni dipasang di antara dua kata
yang padanya
Sebagian ulama membuat tanda bagi huruf-huruf yang ierdapat kata-kata yang tidak termuat, sedangkan ga',s hasyAah
tidak bertitik dengan gambar lanlru menengadah, yakni sebagai dipasang pada kata yang dimaksud dengan hasyiyah 1tu'
berikut ,-&j &.

lil) Halaman 164.

/riln
i rS\
Banyak ulama yang kita jLrrnpai membrrat tancl:r yang
Imam al-Rarnahurrnuzi berkata,334) "Al-tllrufi \itttg lt't lrrtil.
menvelupai hunrf izn' disanrbung dengan garis vang nrenyempai
scbaiknya tidak menghapuskan kalimat I'ang ditunirtk clcttglt rt n rr,
hunrf sfir, vailu sebagai berikut -.b.
nrelainkan garisnya dipasang di atas kalimat dengan lxrik tlirtt
Semua tandzr da, istilah i,i perlu sekali diperhatik,, agar jclas sehingga menunjukkan bahwa kalimat tersebut ticlak pt'r'lrr
tidak ter-iadi pencarnpumn anthra catatan-cal atan hasyiycth clan
cligunakan tetapi masih dapat terbaca dari bar,vah garis tersct-rtrt."
kata-kata lanjutannya yang nrempakan tragian kitab asli.
5) Al-Tash'hih,'adalah merruliskan latal f di atas suatu kalirnat Qadhi'lyadh be'r-komentar tentang istilah-istilah para n-rtrhaddi tsi r r

atau di sampingnva. I-Ial ini dilakukan ketika kalirnat tersebut dalarrn hal ini,33s) "Kebanyalian muhadditsin meletakkan garis
lafal dan maknanya sahih, tetapi nrenghadapi kerapJuan atau tersebut tepat pada ttfisan kalimat yang bersangkr-rtan. Akan tetapi,
perselisihan pentlapat. oleh karenzr itu, pada kalimat tersebut garis tersebut bercamptu' dengan keta-kata yang cligzris. Cara iri
ditulis lafal f agar diketahui bahn,a kzrlinr:rt terccbur tidak disebtrt al<lJnilt, dan disebut pula ul's-Nrqq. Sebagian ulama vaug
diabaikan dan telah diperbaiki serta dibetulkar-r. lain tidak mcncampulrrya dengan kata-kata vang dituiu, melainkan
6) Al-Tadhbib,' disebtrt pula dengan al-tcmtridh. sasar-annva meletakkan di atasn-va, tetapi mempefiemulian salah satu uiutrg
adalah kalimat Vang kedatangan dzrn pednayatann),a serhih, geuls tenebut dengan arval kata-kala -vang dituju dan ujung yang
tetapi .rsak la{al dan maknanya, atau dhaif, atall ktuang, lain diternukan dengan akhir kata-kata yzrrg dirnaksud ergar dapat
schingga kalimat tersebut tidak dapat dibenarkan d;rri segi dibedakan dengan kata-kata yang lainnl'a."
bahasa Arab atau janggal dan sebagainva. Maka terhadap
Sebagian ulama menganggap ielek sentlla tindakan di atas.
kalimat yang seperti itu diberi tanda yatrgr bagian awalnya
Mer:eka belpendapat bahrva crara yang paling tepat untuk a/-
menver-rpai hun-rf slnd tetapi ticlik diperterntrkan dengan
dh.afu adzrlah dengan mewarnai hitam atarLl tnenghapus kater-kata
kata .far-tg clittrnjtrk dengzrnn\,:r srrpilvit ticlak clianggap sebagai
yang dimaksud, bahkan sebagian mereka mengu nng kalimat
tanda odlrulhafu. Bcnluk landa tcr:scbrrt adalalr _.4.
yang dimaksud dengan garis berbentuk setengah lingkaran.
Perlu dicatat bulru,a scbirgi:ur narskah varng cli dzrlurmnya Apabila kata-kata vang dimaksud itu banvak, maka kadang-
te.dapat tanda tushlilt itrr scring-, kali tanda tersebut hanva kadang pengurLlngan itu dilakukan terhadap arvzrl dan akhir
dicanttrmkan lrurul' artalnva saja, cl;rn karenanvar hal ini harus setiap baris, dan kaclang-kadang hanva pada awal cl:rn akhir
benar-benar diperhatikan, st'bab kcccrdasan itu suertu kanrnia clari kalimat yat-rg climaksuci ittt.
terbaik -vang cliar-rugerahkarr kcpirda manusizr.
Kadang-kadang olilltarD clilakukan dengan menuliskan huml
7) Al-Dhcu4t; aclalah gar-is r,crnu,jarg vnng te.dapert pacra
kalirnat van-q salah clan rlikehendaki untuk ditiaclakan dar-i
! padzr ;rwal kata-katzt vang dimaksud dan menulis hurr"rf dl
pzrda akhirnla. Ci:u'et ini sesuai untuk bagian hadis atau kalirnat
kitab r-erng lrcruangkutan.
yang satrih mentu'ut sutrt t'iu,avat dan gugtll- dalam drvayat yang
Istilah perra ulama sclrub,ngan dengan meniadakan dan lain. Dalarrt keadaatr vattg clt:nrikian kadang-kaclang cukup dengan
mengabarikan suatu kalimert itr-r bertrecla-beda. mencantumkeln nzln-lil ( )t'itIlg t'ang rirvayatnva menyerlakan bagian
hadis letsebut, atatt clt'ttgan lrteltcilntumkan hur-Lrf 6ll dan ] saia'

334) Al-Muhaddits alFaashil, hlnr. ()or); l..ihat pula olMuhimmat dalam Kitob olHodits, hltlt. (rtt',
6o9.
)35) Al-llmo', hlm. 171 setelah pcr)gLltiparr kata kata dalam Al'Muhoddits, dl-Fodshil di .rtas

234
Adapun bagia, varng nyata-nvat. s.lah, lelrih utama criku*rng 2" ,'11-Kilitwlt li 'lhni ul-Rin'aralt, I<iltfa :rl-Klrltlrilr ;rl lf;r1'lr,l;rtlr
atau dihaptrs. Demikian penjelasan Oaclhi ,h,aclh. (,,v. 46-j I{).

sebagian nruhadditsin ada vang rran'a rnembuburrkan l. Al-[htn' al-Ritvat'nh nrt Ttqtitl al-Sanur', liar rir ()rrrllrr
li Ilslutl
Iingkzrra. kccil pacla arval kalimat tan-rbahzrn itu clan
'lvacll-r bin Muszr N-\'ahshr-rl;i (u. 554 [{).
lingkaran
kecil pada akhirn-ya. Tinclakan yang clemikian disebrrt clcngan
shrfr, karena tanda ini nrengesankan ticlak acla.va kesahihan
di Kesimpulan
zrntaua keclua tzrnda itu.
8) Pe'mberian kode atau lambang bagi lafal_lafzrl
r,ar.rg clitrlang_
Dcrnikizurlarh bebe.ralx penrbahauur tcntiurg perirval'atan lraclis.
trlang dalarn sanad. Banrrrg siapa mc'nelaahnyar, akan .ielauslah baginya bctapa detail
Telah melembaga clan sangat nrasyhur cli ltalangan p;u-a per-niklan parzr muhaddit.sin lenlang pzua nvi. Mereka tidak hanva
penulis hadis unttrk menvingkat lzrfal ln"bicara tenlang sifat r:tt,i 1'ang lrr'Iiisar 1-xr&r keaclilan dan kc-
[r4*t ,1up L*4r vang
terdapat dalam sanacl. Lafal U,rr, mcr.eka ttrlis dcngan dlultitlran, nrelainkan nrerekit bic;u:rkm ptrla bagaitllanzr seorang
bagian
akhimvzr, tal<ni li! dan kadang-kadar-rg berhkern horr-ya r?u,i menerinra hadis dzrn bagaimana prrla caftr rner-lvanrpaikannva,
dengan
rnenuliskart dhttntir-nya, vakni tr. Aclapun istilah
\r,ri"l nrercka serta tral-hirl yang mercka lal<ukan selanra iultar:r lrnerirtrzran dan
clitulis tlltartrir-nya b.serla alif-, yal<ni
bl; cla, .r.bt,igio,, ulama J^-nrampaiam\a vang berkenaan dengzur pnrelilrarazur ilmunl,a dart
nrerurnuskannya dengan l,.il.
pengamalannr,a. Dan apabila ia bergantrurg kcperda sebuarh kitab,
Ap,bila sllzrtu herdis n-rcniiriki dtrzr sanercl ata* lebih, r,arka
rnaLka apakah kitabnyar itu telah dilasltldh clan dibanctin6lkan, serl'zr
l<ctika hcnclak berpi,rdah crari s:rlrr s:.rr-r,cr kcp:rda sanacr yangr
lztin rnerck. r,cnuliskan lernrb,ng c u.ttrk rne,gisyarr.atk,'rn terpr:lihzua dari talrif (pembahan), talilil (pcngg:rntian), clan dirli
pe'pindarhirn s;rrurl, scbagi., pcrrrrri.s [raclis nrenggantin.ya datang-rya ke'nsarkrn padanvir.
dengan l,nrberng f. Sebaikrrv. l.,gi pembaca haclis, apabila Oleh karena ittr, kita sering rnendapatkan pelnvataan bztnvak
mendapatkun l.rrrb.rrg re'sclrrrt lre.daknl,a membacanya muhadditsin, 'Akrr clapatkan dalarn naskahku kutil-ran diui suarttr
sebagaimana ad.nva, v.kri hitab, lctapi bclurl aktr barndilrgkan." Dan pcrnyataan mcrcka
1-, kerr*crian rneianiulkan kalimat
berikutn-ya.
sclrubturgandeng::rpL'ncatatiur (jarlt), "Akrrrnintaagariarlcmrnjukkan
surnber-sumbcl l"raclisn.tar kepadanva. Ia pLln menllnittkkzrnnva.
'lenrvata kitab-kitab stu-nlxr itu tidak sahih atzru dipalstrkan, atau
3. Sumber-Sumber tlmu Riwayat
iar rnengaku telah rrrcnclcng:lnry.l, atau ia t-uerir,"il\atkan haclis tanpa
Perhatian para ulanr, rrrrrr r:.rrrclitsin terlradap penjelasan
pr.insip ada surnberlva."
pedwalyatan yang be.kaitan clcng^n penerirnaan
clan penyampaian
hadis ittr serngat besar., lcrrrlarDa tLrngan ntenlusult kitab_kitab Di antara conlolrnva :irlalalr penrvataan al-Dzahalri,336) "Al-
tebal .yang membahas sclur.rrh problem per.iwayatan seLrafa Y:.rsa' bin Isa birr lluzrr-r al-Ghafiqi lrerbicara tentang ktrtipan
terperinci dan cabang-cab:rngn.v'a clengan crc-tair. bi antaranya ]raclisnt'zr. Tcrnl'arlu rlaLurr trngkapirnn-va tc:rdapat kala-kata yalrE.

adalah sebagai beriktrt. keltrar tanpa pcltirllrirng:rr-r." Yang demikian adalah icult clitri
segi pcnerittraan tlurr 1-rcrirr:n'atarn hadis.
I' Al-fululruddits ctl-Faashil Bairru ol-Rav,i ri)a al-v/a'i karrya
al-
Qadhi Ab.r Mulrammacr ar-tlasan bin Abdur"r-ahr.an bin
Khalad al-Ran.rahurnruzi (r,r,. 360 H). 116) Al Mughni, nomor 7r7r,

2t1
Para ularna meriua.yatkan
aari A'u Nubir, bahwa ia men-iarh
seseorang, ia berkata, "Daranr
kitabnya tidak terdapat titik.,337)
Kaidah-kaidah para muhadditsin
sehubu,gan
kitab -vang crapat diterima da.. kaicrah-kaidarr dengan kriteria
ini -vang dapat membzrntuny, ,.ro.rtiaszr lzri, craram irmu
terikat kepacra pri,sip_
prinsip peneritian ,miarr ter,acrap
teks-teks manuskrip. Dengan
dernikian' rnereka telah mela*po.,r
rcori peneritian morern
dan telah banyak menrbantu kita
clalam menyampaikan dan
nrenginventar-isasi peninggalan
haclis dengan sangat' u.,-,o.,
benar. .lu'
Hadis yang Diterima
dan Hadis yang Ditolak

arzr muhadditsin, clalerm lnene.ntukern dapat diterimanya


suallLl haclis tidak cukup hanya dengan mempc-rl-ratikan
terpenuhinva slzuzrt-syauat cliterimanya rar,r,i yang beisangkutan.
F{al ini disebabkar-r haclis itu sampai kcpacla kita nre,lalui mata
tantai rarvi yang terr,tntai clalerm sanad-srnadnya. Oleh karrena itu,
haruslah terpentrhi s.l,arat-syarat lain .yang menlastikan kebenaran
perpindahan hadis cli sela-sela mata rantai sanad tersebut.
Syarat-syarat tcrscbtrl kenrtrdian dipadtrkan clenq:rn syamt-syarat
diterimanya rawi, sehingga penvatuan tersebut clapat diiaclikan
ukumn urtuk mcngctahlri mana hadis yang dapat diterima dan
nrana yang hanrs clitole&
Pada barb ini akarr dibahas syarat-syarat yang merupakan
kornponen ukuran rrrrttrk nrengetahui dapal diterima atau han:s
ditolaknya suatu harlis clilcngkapi dengan teknik penerapannya
atas keadaan sanad da. matan hadis. Semuanya merupakan
hasil penelitian dan 1-x'nrl:ahasan yang nrendalanr.
337) Dilengkapi sanadnya oreh
ar-Khathib daram arKifoyoh, hrm.
z4:

2$
Pernbahasan dalam bab ini terdir-i atas dua bagian.
1. Penjelasan
Birgian l; llaclis-hadrs yang dapat ditc'rima (al-hadits al-nruqbul).
Definisi di atas nrengandung lima sifat vang hittrts tlirrrilikr
Bagian 2: IIadis-hadis vang hzuus ditolak (alhatlits al+trudud).
oleh suatu haclis, agar dzrpat dikategorikan sebagai haclis srrlrilr,
vaitu sebagai berikut.
a Bersamhung sanadnYa
A. Hadis-Hadis Yang Dapat Diterima Yang dimaksud clengan ketersatnbungan sanad adalafi tr:thrvit
(Al-Hadits Al-Maqbul) sctiap rar.vi hadis yang bcrsarrgkutan benztrrbcnar menet-inranyit
clari rarvi Vang berarda di atasnr-a dzul begitu selanjrttnva sampai
1. l]aclis Sahih kepacla pemlticerra yang peltama. K6nsektlensitrya, definisi ini
2. I{aclis Ilasarn tidak mencakup haclis mttrsal dan mrtnqathi' clalarn belbagzti
3. Iladis Sahih lidzatihi variasinya.
4, Iliidis lliisan lighair-ihi
Sanad suatu hadis dianggzrp ticlak bersambung apabila
terputus salzrh seorang atau lebih dari rangkaian para rar.vinya.
1 Boleh iadi rarvi yang dianggap putus itu aclalzrtr seomng rarvi
yang dhaif, sehinggar hadis yang bersarngkutan tidak sarhih.
Hadis Sahih
a. Pengertian
h. Keadilan pat'a rauiLtra
Parra ularna lclah nrcrnberikan delinisi hadis sahih sebagai Uraiern arti adil dem perincian svarat-syatatnya telah disebutkan
haclis yang tclah cliakui <lan clisepakati kcbenzu:ulrya oleh para di muka. Kcaclilal rar,vi rt-tct-upakan faktor pcnenlu bagi dite-
ahli lradis. Numurr bclikrrt ini karrri pilihkan suatu clefinisi vang rimzrnya suatu t'irv;wat, kauena keadilan itu mempakan sr-ratu sifat
be'bas dali cut'ut clun krilik, sc'bagai l-rrikut. vetlg mendo()ng sescorang untuk bet'taku,a dan n-rengekangnya
Hadis sahih adalah h.rdis yang bersambung sanadnya, yang diri- dari berbuat ntlksiat, dusta, dan hal-tretl lain Yang merusak
harga diri (mtmr'rtlr) sescotang'
Dengan per-syaratan ini, nraka definisi di atas tidak mencakup
';ir'0"7';-i:16fr1A,A1 haclis maudhu dan lradis-hadis dhaif yang diseberbkan rar.t'inva
T|LWAty;tu;jaw clitucluh f'asik, nrsak ttnuu'ah-nya, dan sebagainya'

.iily$cffi c. Keilmbitlt-zln pura tawinYa


yang dimakstrcl clcngan dhahith adalah bahwa rawi hadis
wayatkan oleh rawi yang adil dan dhabith dari rarari lain yang (iuga) adil yang bersangkutal cl1;rat menguasai hardisnya dengan baik, baik
dan dhcbith sampai al<hir sanacl, dan hadis itu tidak janggal serta tidak
mengandung cacat (illat).
dengan hafalannya vnng kult etterttpun dengan kitabnya, kernudian
ia mampu mengungkupkrnnva kembali ketika met-iwavatkallnya.
Persyaratan ini mcr-rglrenclaki agar seolang rawi tidak melalai-
kannya dan tidak st)lllilllllvll ketika menerima dan mern.yitltl-
paikannya, dan sebargairrl,l, sebagaimana yang kami strbtttkltr
dalan-r pembahasan tcntarrg ke-tllnltith-au dan dalam ilmtt rttlztt'rt/r.

2AO
selmar membttatnya cacat setelah dihadapkan kcpacla svittrtl r\itl;tl
d. Tidzrk lancu
rlencliti litklor litl.l,t
kcsahihsn lainnya yang berfrtngsi ttntttk
Keranctran (srudtulil adalah suatu kondisi di mana seorang
kecacatan lahiriah. f)engitn dernikizrn jelaslzrh bahiva llittlis rrrrrl'
rawi berbeda clerryan rarvi lain vang lebih kuat posisinya. Kondisi karerla telzrh terpenr-rhinya faktor kt'slltiltrttt
bersangkutan serhih,
ini clianggap ranclr karena apabilg ia be.beda dengan rawi lain rin,ayat dan terbebasnya haclis tersebut dari hal-hal vattlg lris;r
yang lebih kuat posisinya, baik dari segi kekuatan daya hafalnva rucmbuatnya cacat, blik yalg S.rfilar Ineltlptln Vang talllpak.
atau jumlah mereka lebih banrak, para rawi yang lain itu harr,rs
Adapul perbeclaan parur rtlamer dalam rnenetapkan kesarhi[1tr
diunggulkan, dan ia sendiri disebtrt syadidz erteru rancu" Dan suattr hadis itu ticlak lain timbtrl clari salah sattt f'aktor tli
karcna kerancuannya maka tir-nbullah penilaiarr negatif terhadap bawzrh ini.
perirvavatan hadis vang bersangkutan. ( l) Pepbedaan mereka clalarn menenfitl<an lpakatr sualtu hadis telaft
Sebenarnva kerancuan suatlr hadis itu akan hilang dengan mementrhi syerrat-syaprt kesahihan hadis .yang telah di.ielaskarl
terpcnuhinl.a tiga s.varat sebelumnya, karc.na para muhadclitsin cli muka; kemudial masing-t-nasing ulama llcllentllkannya
menganggap bahrt,a ke-dhabith-an telah mencaktrp potc'nsi sesuai dengan kesimpulan akhir iitihaclnya.
kemamptnn raw,i yang berkaitan dengan sejumlah hadis yang (2) Perrberdzran mereka dalanr prcrva.iibkzrp dipernr"rhi atag tidak
dikuasainva. Boleh jadi terdapat kekurangpastian dalam salah dipenutrinya sebagian svar.at kesahihan hadis. Misalnya
satu hadisnva, tanpa hams kehilangan predikat ke4habith-annya tent;rng haclis mursal; sebagial-r ulanla rnenilainyzr szrhih
sehubungan dengan hadis-hadisnva yang lain. Kekumngpastian apabila syarat-svarat lainnva telah terpentthi, setlangkan
tersebut hanva mcngurangi kesahihan hadis vang dicurjgai saja. scbagiern ulerma 1,ang lain rnenclharilkirnnya karcna sanaclnyal
tidak bersambttng. IIal yang terakhir ini lkan knnri barhas
e. Tidak ada cacat sehubtngan clengan perrtbahasan haclis mursal. Cgntoh laill
Maksuclnva adalah berllva lrarclis .varng bemangkr_rtan terbebas aclalah mengenai dis.yaratkannya hadis slhih itu bukan hadis
dad cacat keszrhihannva. Yakr-ri haclis iltr tcrtrebas dari sifat-sifht gharib.
sarnal'yzu-rg rnerrrbualr-rva cac:rl, urcskiptrn krrnpak barhrva hadis itu
tidak menur-riukkrn acllu-rva cac:rl-clc:at tersebut. Dengan kriterizr ini
n-nka delinisi di atzus ticlak rnc'rrcaktrp hadis muirllal bcrcacat. Jacli
2. Contoh Hadis Sahih
hadis yang mengandurrg cat'ut itrr bukan hadis sahih. Di antarzr haclis-hzrclis sahih zrdailah hadis yang dirirvayatkan

Rasionarlisasi kebcnar:ur lirtra s'v':rrat tersebut sc'bagai ukuran


oleh al-Btrkhar-i clan N,luslirnl38). Mereka bcrkata:
ke-sahilran haclis adalah baln'a f:rktor keadilan dan ke-tlhabitlt-an
rar.r,i dapat menjamin keitsliun hadis vang dirivvayatkan scperti
iJ(bt;;Jifrsb*tu'i,:#6:t;
ke'aderantrya ketika hadis ittr cliterima dari or:ang yang meng- J6'ab j: t, La r;: l* F6
',1,,-,
ucapkannya. Bersambungr-rya s:lrrad clengan para rawinya yang
konc'lisinva den-rikian akan clapert menghindarkan tc,rcemarnya
fir:vr!6j*, #t; ht F *ot 6 e$b
Iudis vang bercangkutan dal^m per'jalanann.va dari Rasulullah {"'3 ,:J6',(lA,';tlq et?,t&i;t i, *ut
Saw., santp;ri raw,i terakhir. 'ficlak adanya kejanggalan dalan-t
marlan alau sirnad itu merupark:.rrr bukti keaslian dan ketepatan
3v' t',jr?,'Jf, . frn lts &7,'d*, lfr JJy
haclis vang ber"sarngkutan sel't:r lrerlunjukkan bahr,r,a padernya :4a'3
tidak tcrdapat hal-hal vang mencurigakar-r. Tidak aclarnya cacat
menturiukkern keselamatan hadis l,zrng bercangkutan dari hal-tral Shiitlt. ll:.'
338) Al-Bukhari, permulaan krtab,rl Adob, ti:l; Muslinr, permulaan kitab ol'Birr wo oslr

2Aa
Meriwayatkan kepada kami Qutaibah bin Said, ia berkata: "Meriwa- sl-ltrtu h3l virrlg s('(irlrr
yatkan kepada kami Jarir dari 'Umarah bin Al-Qa'qa' dari Abu Zur'ah Ini, rlenumt hemat kami, adalah
spontan sesuai clengan fitrah mauttsia serta ticlak perl-t
bartt\rtk
dari Abu Hurairah, ia berkata: 'Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah
Saw., lalu berkata: 'Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak clzrlil clan argutnentasi. Ticlak seol'ang rrtanusia pun
kccttlli ilr
itlittt
mendapatkan perlakuanku yang baik?'.Rasulullah meniawab:'lbumu.' Orang
melanclasi scgala u nsannYa clalam ber:rrnal' ber:dargang'
itu bertanya: 'Kemudian siapa?' Rasulullah menjawab: 'lbumu.' Orang itu olclr
bertanva lagi: 'Kemudian siapa?' Rasulullah menjawab: 'lbumu.' Orang belaiar, darn sebagainl'a clengan keterangan yang disampaiktn
itu kembali bertanya: 'Kemudian siapa?' Rasulullah menjawab: 'Kemudian ,"r*,rro^g .yangdapat clipercawa, I'akni apabila acLt dugaan kttitt
kcserlah'Il-Irlyit
bapakmu."' akan kejultuannya lebih ktrat cllripada kc'mr-rngkilan
atau kedustaann)'a.
Sanard hadis cli atas bersambung melalui perndengatan otang
Ba[kan dalarn gtalsan-Llltlsan bcsar yang trcrk;rit3n dengan
),arrg adil clan clhabith dafi olang yang semiszrlnya. Al-Bukhai clan
pefialanan bangsa bukup hanva bt:rpegang keparda kcrterangan
Mr-rslim adalah duzr orang imanr \ang agLurg dalam bidang ini.
perorangcn; seperti p:rt':t dtttit cletn para Lltusan pemerintah'
I)an guru mr:rc:ka, Qutaibah bin Said, adalah orang vang penolakan ter.hadap penerimann haclis arhad ittr akan berakibat
tsiqat datt tsabt serta br:rkedudukan tinggi.
paclzr tc-rbengkalainyar Ltrllsalr agalrla darr clttnia'
Jarir adalah putr:a Abdtrl Harnid, seorang rarvi yan-e tslcTat herdis
Setelailr para ulama scpzrkat ata^s u,iriibn\.Lr mel]ganralkztn
dan sarhilr kitabnya. Ada vang meng;rtakan barhu,a pada akhir trlercka
luyatnva ia nreragukan apabila ia telah merirtayatkan lrcrdasarl<an sahih aha{ tentang hukumjrukunr settit l'rzrlal d:r1 ltan:tltt,
bcrbcdar prcnclatpat tentang penetapan aki&fi dengzrtt
hadis ahad'
hafalannva. Namun hal itu tidal< rneniadi masalah kar"ena
sebzrgian besar ulamzr berpenderpaL batt\\'zr akidah
tidak dapat
Qtrtaihah bin Saicl adalah salah seorang nruridn)'a tang senior
yakir-r dan pasti vetittr nashr
clan telah lebih d:ihtrlu mendengar l-raclis-haclisnya. clitetapkar-r kecuali dengan clirlil yarng
'Unratah birr Al-Qa'qer' juga sc()l'al-tg vang 1-srt7al. Demikian Al-otuan dan hadis n-ttttalvatir'
llzrnrr erl-
pula Ahtr Ztrrrah al-'Iabi'i. la lclallrlr prrlra 'An'rr- [rin Jarir bin sebagian ulanra clari kalangan NiltstuttuLlt tb|rl Ibnu
Zhahiri beqnrciapat lrah\va hadis szrhih itu ntenlbetik:rn
Abdullah arl-B:r.irrli. kcpaustian

Para rau,i dalunr sarracl rli irlas sc-llutrhnya olang tsiqat dan dan harus cliyakini; clan lxrlNva ilmulang pasti tcrscbut aclalah
dipakai bcrhu.i:rh olch para irtr;.rrrr. IJntaiarn sanad di aurs telah ilmtr yang l.asiorral clan argumenftrtil' vang tidak clapat dicaperi,
kecuali oleh omng 1:.rng ltras 1^*t1gctirhuaunl'a dalarl bidarrg
dikenal di krlang:rn nrlrherlclitsin, dan padanya tirlal< terd:rpat lmclis
halial rang janggal. Dcrriikian pulr nlat ur hitdis te-rscltut scsuai dzrn mengetahtri k1r-nl<tet'istik parar rarvi datr cacal-t
lLcat lrardis'
clengan dalil-dalil lain tentarru rlasalarh vang sama. Jadi hiiclis Sc,bagietn pcntrlis clcrv:lsa ini menduliuug kttat ter{raclarp pendapat
tersebut tc'nxarlk hadis xrhih cicngan sendilinva (sahih lidz;rtihi). ini kiucnar met.ck:.r ce.nclcrung kepada Ibntt Haz.r-n al-Zhahiri.
Apabila kitar pcr.lurr i kan haclis-harlis serhih bet"clerszrrkan kridah-
b. Hukum Hadis Sahih kaidah ilmu clari pcngctlrlrtriut terrtiln8i kead;uu para rarn'inyzr
makit
kesahihan ittt
lJlarna ahli hadis clan para ulama yang pendapatn)/a dapat akan kitzr ketahrri bulrrva tcrpcnultin.va sil.at-sifirt
lrcrbecla-berlar antara Sittrr lurclis clengan lradis yang
lain; sehitlggir
clipcgangi dari karlangan fuqaha dan alilri u.slu.il sepakat bahna
haclis sahih clarpat dipakai hr-rjah clarn rvajib diamalkan, baik tingkat kesahihannva l)un bertrcla-trda, cliu-i tingkatan tertinggi
clan paling kuat silr-Ilpili tingkatall \/ang priling tetxlath.
[{;rl irri
rau,ir-rya scr()lal-rg cliri atau ada rar.l,i lain yang mcrirvzryatkan
nlenLrntut kitar unttrk tttcrt.tc:tit-tci kedudtrkan ttukum haclis
sarlrilr
berualnanvil, atau masyhur dengan clirir.r,ayzrtkan oleh tiga uang
atatr lt'bilr tetapi ticlak rner-rcapai derulat nrutarv;rtir'. clau nrembaginl'21 tllerrtiatli chra liekrnrpok'
1) Kelompok perlama adalah hadis sahih yang tidak dilipuri nreskiprrn hal ini kadang-kadang dianggap sebagai inkurn tsst tt t t utl t
fal<trn faktor yang memperkuzrt kcberadazurq..a. Keadaran selrcrti oleh orang yang tidak mengeterhtri fikih vang terdapztt tlllitttt
ini menuniukkan keunggulzrl -vang tinggi, nrernantapkan hati teks-teks hadis. Imam al-Turmr-rdzi be:r'kata sehubungan cl(:lUlrtrr
unhrtrr menerimanya, clan kadafrg-kadang dianggap oleh sebzEian
penielasan tentang suatu rnasarlah, "f)ernikian dinyatakan rtlt'lr
par-a fuqaha, dan mereka lebih tahu tentang makna-makna hlclis"'
manllsia,lebihlebih olang awarrl, balnva kondisi sepefti memberi
keyakinan akan autentisitas hadis ini karena mereka tidak 2) Kelompok keclua, sebagian hadis ahad yang sahih, yerkrri
clapal rnembedakan antar? duii hal tersebut. Padalral yang kelompok hadis yang memberikan ilmu vang vakin dan
terjadi tizrda lain adalah pengetahuan yang didapat melalui wajib divakini. Yaitu hadis-hadis vang rnemenuhi syarat-syarat
hrasil isthtbctth yang kuat lerhadap kesahihan hadis. kesahihan dengan pasti clan tidak mentrniukkan kemungkinal
lain, karena diliputi oleh beberapa laktor penguat, di antarany;r
Hadis yang denrikian rvajib diamalkan dan dijadikan sumber sebagai berikut.
hukum, sebagaimana telah kami .jelaskarn. Narnur-r tidak rvajib a) Hadis tercebut disepakati oleh parzr ulama dapat dipakai
diyakini dan diimani kepastian kandungannya, karena rawi yang hujah.
t.siqat itu tidak maksum dari kesalahan, se.hingga kadang-kadang ia b) Haclis tersebttt bcrsamtrung sanadrrya ditn diriwayatkar1
iuga rnc-lakukan kesalahan rneskipun sangat jauh kernungkinannva, oleh para imam hadis 1,ang kuat-kuat hafalzrnnya, sertzt
mengingat banyak rarvi /sir7rzt vang diperselisiltkan jarh dan tidak gharib. Kriteria ini clitetapkan oleh lbnu Haiar.
ta'dil-nva. Ilal inilah vang menernpatkan posisi hatlis rner-eka c) Demikian pula arpabila traclis tercebttt dirirvavatkan dengan
yang sahih itu tidak mencapai dera.iat kepastian dan keyakinzrn sanacl vang disebut sebagai sanad paling sahih dan tidak
yang lvajib cliinlani dan akan menimlrtrlkan kekafiran bagi orang gharib.
yanp; nrcncnt:urgnva.
Akarr tctapi, prcnjclasan ini ticlak clim:rksudkan agar setiap Hadis-hadis vang demikiitr-r nrernberikan ilmtt yang vakin
Muslirn n-rengingliari tlun nrcn(.ltlilnu hadis se.lernis ini, berhkan dan pasti bagi orang yang luas pengetahuannva tentang kc:adaan
para rarvi. Seper-ti hadis-hadis fang dirir"'avatkan oleh Malik dari
apabila ia bersikap dcmikiarr, ia chrrlraka dan nrenlalahi kctentuan,
kecuali apabila kcingkalanrrvu ilrr berdamarkan slleltu sandaran
Nafi clari lbnu Unrar'. Setiap muhadclits pasti akan mengaktri
kebet adaan haclis-hadis Malik temetrut, karcna nrereka men-rgetahtr i
s1,ar'i .yang dapat diterima, scbauuirn:rna yang dilakr,rkan oleh lJrnar
keadaan rart,inya dalanr hal ke-rt'rlrrt-an clan ketakwaan set'tit
bin al-Khattrthab r".a. ketika n.rcnolark l-radis Fathirnah binti Qais
ketinggian claya hafalpva yang nrenjauhkan rarvi dari bel'htr:.rt
dan berkata, "Saya tidak akan rncninggalkan Kitabulah karena
kesalahan. Oletr karcna ittt apabila darj hadisjradis sepefli irri
ucapan seotang pelrentpuan yirng tidak karni ketahui apdiah ia
kcluar kejanggalart, sepct.1i dirirvayatkrn melerlui jalatr lain alatr
haflal atau ltrpa."::o; Jadi kctidak-nraksuman dan landersan svarri
dengan sanad vang lebih banyak, m:rkt oleh ofting yang alirrt
itul:rh yar-rg meniadikan Unrar rneragrrkan trafhlan Fathimah dan mustahil akan segcm dikctalrui teriaclinya kesalahzrn tct'hatlapttyir
rnenyiilahi hadisnva. clan ia menempati 1"losisi mantap dan pasti, meskiptrn ll:rtlis
Hal sertrpa itrga teriadi bugi pnrzr fuqaha 'besar karena tersebut tetap ahad clan tidak nttttau'atit"'
mercka telah mengkaji secara nrendarlam terhadap suatu hadis,340) pc'ndapat ini merniliki belrerapa dalil, anteua laill scllitgai lx'rikrrt

l3e) Telah dijelaskan sanadnya di nruka dalam pembahasan pedornan periwayatan di kalangan
a) Telah ntutawatit' blthr,r,lt Rasulullah Sart'. telirlr lllL'lrylrllrr
sahabat. surat kcpacla parat ra{a da' pembesatl'1'xttllt rrrrhltt tlrt
340) Sebagairnana telah kanri contohkan dalarn penrbahasan nlengenai al-iarh wa dt-ta'dit yang
ditolak.
untuk mengaiak rnc.reka nrenteluk Islarn, tlittt st'ttttl' h,rll
lrcliatr nlcngttttts sc()Iallg s:.rlurt-ral. ulrt.uli nrerrgcrntxrn rlarkrvzrlr
3) & 4) Muharnnrad bin Sirin claui Abiclah ll-Sitlttrirttt rlirri Ali.
bcliau l<epacla nrasirrEl-mirsi,g .aja clan pt:r.h*sar itrr d;rrr hri adalerh pendzrpat Ali bin al-Madini datr Srrllirrurrr lrirr
Harrb. I{anya sa.ja Sulaiman be:rkata bethu,it s:rrrrlrunl,.irlr
nrengaj:rrkzrn nrkrrn inrarn clan rr"rkun Islanr. I-I;:dis setiap
sarnad tersebul yang paling baik zrdalah Aywrb arl-Saklrliyrrrri
utLlsern itu erdalah ithac{ tetapi.<.litctapkan olelr beliatr setrzrgai
clari Ibnu sirin, sedangkan lbnu al-N{adir-ri belkata brrlrrvir
sc-suattr v:rng clapat dilaclikarr htrjalr dan rva.iib criikrrti.
b) 'relah nrutau,atir pul;r balru,a Rasulullarh sarv. mengtrttrs png piiling baik zrclalah Abdrrllah bin 'Aun dari lbntr Sirirr.
scorallg atau dua ()l'ang sarhatlat kepacl;r pendtrdlrk slratu 5) Suh'an al-Tsaturi dari N4arnshur rlari 'Alqamali dari Abclullllr
claerah .yang cuktrp, luas unttrk niengajari nrercrca rentangg bin Mas'ud. Ini adalerh penclapat lbntr al-l\{ubarak d:rn al-
rukun iman, r'uktrn Islanr, clan htrki.rrn-lruktrm va.g l.:l[iin 'Aiali dan dtrrnggulkrn oleh eil-Nasa'i.
dan pasti, daur se'bagerinva. Seandainy;.r haclis arhzrcl itrr tid:rk
nremberi kcpastian, niscava Rasulullah sarv. tidak nrenranclans Pendapat-penclapat ini rneskipun berbeda-beda tetapi dapat
crrkup dcngan mengutus sc()rang atatr clua orang salrab,at. dipetik faedahrtya, vakniia2; se()r'ang penelaah yang cerrnat dapat
rnengLrnggrrlkan sebagian sarrad alas sebagian rang lain dari segi
Masih b.nvak lagi dalil-clalil l;riLr va'g surit clihiturng clan daya hatalan d;ur akurasi imzrrn yzrng clitrnggulkan, meskipun
sanp.at mcmhuttrhk:rn terrnpat clan u,aklu vzrng par-r.jantrl rrntrrl< pengurlgglrlarr setritgian sanad ittr tidak dinraksudkan sefilra mutlak
memtraharsn.ya. (tidak arJa .sanacl Iain .1'ang menlamaittl'a) tertarpi penelaaharr
tcrhaclapnya tetap saja nrembuahkirn faedah. Petpaduan pendapart
c. Sanad-Sanad yang Paling Sahih perra irnanr tlalam hal ini rnenuniukkan bahu,a bcberapa sanard
vang rnercka tclapkan sebagai sanacl y;rng paling salrili di atas
Kztt'cnit tirrgkat kekttatan sauratl-sururtl hlrdis trer1ar.i1si, lraka
hadis-hadis vang ticlak nrcnd:rpatkarn peuilaian yaulg sama dati
scbagian rtlittttit rltelretupkurr scbagiirn sarr;rcl scbagsi slpacl v16s
salah seor-ang di arltara nrerck:.r.
p;rlirtg tinggi secitla rrrtttlitk, sehinggir nr(,rrrkrr lrclkatar "sanacl ilri
Akan tetapi al-l lakinr al-Naisaburi, Abu Alxlillah, rnelihzrt sisi
adalarh sanad varnu palirrs srrlrih", rakni apabila clil>anclingkan
b;rhaya pengpngglrlun vzrtrg menveluruh ir-ri. Oleh karena itu ia
clengan seluruh sarrarcl t:rrrg lairr. Nirrltrrr pura trlan,ra lrcrlrclir
pcndalrat dalanr rnenetapkiln silrmcl r,:rng paling szrhih3al) ittr, lncnrunculkan pcrrclallal y:rng lerin. Dan penclapzrtnva itu dipilih
olelr Ilrntr al-Shalirlr, al-Nau,au'i, dan ulanra lain. Penclapat Lcrsebut
cli antarant,a adalah sclragai ller-ikLri.
tampak lebih lrati-lrati dar.r ia lebih detail dalan-r pernilihannva,
l) Siuratl -vang paling salrilr lcl;rlarh r{alik dnri Nati clari lbrnr
vaitu, "Seyogi:rnva lnnd:rpnt telrtang s;rnacl yatrg palir-rg sahih
Llmar'. Ini adalah prencl,pirt irl-Btrkhuri. sanad ini dise,:rngi
itu clibatasi rL'ngan s('()l?rlg" s:rltabzrt, altau suatu lrcgal'a tertenlu
olch selurulr ii,uva dan nr,.'rrrrrik senrua lurti. Urrtaian sarr:.rcl
seperli dikatakarr 'Siu.urd vang paling sahih dari Ftrlan adalah...'
irri clisebut scbag;ri .cilsil(rlt uhl:uhub. clan tidak clikatatkan sctregai sanad l'ang paling sahih selunrhnt'a
2) S;rnercl vang p:rling salrilr ucl:.rl;rh r\luharnmircl bin j\{us;lirn
sc:cltl Lt mutlak."3al)
bin Svihab al-Zrrhr-i clari Salir, bin Atxlullatr dari bapaknva.
lr-ri ztclnlzrh pcndapat Ahnr.rl birr Hanh;rl rl i,r Ishaq bin
Di antara crrrrlolrnraadalal-r pendapat al-l-lakinr, "Sanacl
Raharr,avh.
Abu Bakar al-sliicklitt vang paling sahih aclalah lsnrail bin Abi

142) 5€bagaimana Cikatakan olt'lr lt;rrrr Hajar dalanr ol-ladrib.lt


34t) Drkeluarkarr olel,- al Ktrathrh dalam ul.Kifoyah, jg,r4o4. 3q) Ma'rifnt'lllttmalHadits,lrlrr. 5.1 q(r; it fodriib, hlnr.36.
Khalid dzrri Qais bin l{azim dari beliau. Darr Sanacl Umar. rnereka mengingatkan bahrva mercka tidak mclrttliskirrr blttt\':rk
yang paling sahih aclalah al-Zuhri dari Salim dari bapaknya lradis szfiih karena kharvatir kitabnya akm meniacli tcrlahr lt'llrl.
dari kakeknya. sanacl ulanra Makkah -v'ang pali.g sahih adalah Selanjutnya akan kami bicarakan kitab-kitab yitng tlisttstttt
sufyan bin lJ.yainah dari An-rir bin l)inar dar:i Jabir. Dan sanacl khusus untuk menghimpun hadis-hadis sahih dan kitalr-l.itirlr
ulama Yarnan vang paling sahih adalah Ma'mar dad Harnmam
.vang distrsun berkaitan dengan snhihairz, baik yang disttstttt
dari Abu Htrrairah." sebagai ntt:stadrak maupun sebagai nntstaklraj-nya. Kitab-kitalr
1'ang kanri maksud aclalah al-Mt.wathtlru, &thih ttl-Buk|ruri, ktlilt
Arlttslint, Sahih lbrut Fltuzaintah, dan Sahih lbrut Ilibban.
d. Hadis yang Paling Sahih atau paling Hasan
dalam Suatu Bab
1. Al-Muwaththa'
Seri,g kita jumpai kata-kata muhaclditsin vang menyertaka,, Kitab ini disusun oleh Imam Malik biu Anas, seorang flaqih,
"Hadis yang paling sahih dalam bab ini adalah..." atan ',Haclis
muitahid, pakar hadis nabawi, salah seorang pemuka imam umat
yang paling hasan dalam bab ini adalah.." Kitab yang banyak
Islam, dan salah seorang fuqaha Madinah vang telah dijanjikan
mengenrukakan pern),ataan demikian aclalalr .Iani at-Ttutrutdzi
oleh Nabi Saw. dengatn sabdanya:
dan Tarikh ul-Bt.Lklmri,
Al-Nau,arvi berkata dalan-r al-Adz.kcrr, "Ungkatpan ini ticlak '!41 e;rtr,y)t3q4,r8r, d,*'6 A&
rnenuniukkan kesahitrern hadis lang ditunjuk krrcna para ularna
mengemukakan pernyataan ini unttrk mcnrrnjuk haclis yang
' 'rr,AJiViY?'K$4fi
kada,g-kadzrng dhaif. Yang nrercka nrzrksrrdkern adalzrh bahwa
l"lampir-hampir manusia bertaruh hati unta untuk mencari ilmu, maka
haclis tennzrksr.rcl acl;rlah haclis vang paling krrat dalam bab vang mereka tidak menemukan seseorang yang lebih pandai daripada seorang
bcrsangktrtarn attrtr palirrg ketil k:,rtlar- keclhailannya."3'14) ti. alim Madinah.345)
:i1

jtit. Imam Malik kitab ini atas petuniuk khalifah Abu


n.)cnvLlsun
Ja'far al-Manshur untuk mengadarkan pen-rbukuan hadis. Beliau
e. Sumber-Sumber Hadis Sahih B
i*h clalam bebempzr tahtrn rutcngoncksin-v*a dan memilih hal-hal yang
{&
Para ulama tclah rrenvusun seritrmlah kitab yar"rg klursus il paling ba:sar kenraslaltatannya bagi umat Islam dan perling sesuai
.f
menghirnpr-rn herdis-haclis sarhilr. Yang p;rling nra-sr,.hrr di anllun.yir si. dengan agan.ra, schingga kitab itu menjadi kitab yang paling
zrcl:rlah sahilt nl-Bukhari cl:"rn .salzrlt llrluslint. Kalena tingkat 't.
LI
sahih pada rnasattfit. Imam al-Syaffi herkzrta:
.l*
kenrarst'htttannr,a begitu tingtrli, rnarka or:rng vang tidak *L^r-ilnrtr akan
beranggapan balnva kc'dua liitab ini telzrh menczrlarp selun-rh haclis
&
€ .sr6 v6*ff{tsJrr+r\ryJ$'
i#
s:rhih. Anggapan ini mempakan suuttr kesalahan yang sangat besar- c
s Tidak pernah saya ketahui suatu kitab ilmu yang lebih banyak be-
i.l
kzrtcna penylrsLul keduzr kitab ini ticlali rnenlatarkarn clemikierr-r, lxfikan :i narnya daripada kitab Malik.
;
::
.t-
'd
,t Sebzrgian ulanta lrrpenclapal balrwa k\tab al-l4tnvalhtlut'
'5
* adalzrh kitab tentzrng hirlis sahih 1'ang pettama kali disttstttt,
E

344) Al'Todrib,lrlm. 39; lihat pula kitab kanri yang berjudul ollmam alTurmu<lti,hlm. t75-t76. 345) .)ami alf urmudzi,4:47; ol Musnod, t:l99

29 zrt
karena kehati-hatian rrrram Marik
daram memilirr nadis_hadis.ya.
Pendapat ini menclrpat sanggahan
karena Imam ,..ffi;;i beliartr lenlarrg penganralan terhadap hadis dan rrl.sor lt'r'st'llrl
mengkhususkan kitabnva itu
irntuk mem.at hacris-rracris, serla trtasalah-rr-raserlah fikih vang mcl'Llpakan carbatrgtr\':.r. .lirtli
sahih saja' r-,erainkan ia juga memasukkan .yang
hadis mursal,
-d,.,rot;rkan
hadis kitz,tl't al-h'ltttutlttlru' tidak hanra rnerncakup herdis-haclis sllrilr,
murrqathi, bahkzrn iuga balagltar, yakni
hadis ,.u,r* nrclainkan .itrga mcrncakup lradis-l'radis vang ticlak marrf'uk.
olehn-ya:
ul-Salilt kar1,2 Inram al-Bukhari aclalah kiti.rlr
Adapr,rn .larrri'
K",Kfr;LI,,;;. rJi_,*# vang disustul peftama kali vang l<hrrsus rncnluat hadis-haclis
Sampai kepadaku berita serhih karcna zrl-Bukhari mernbedakan anlara uclrpan sahabat
tentan, *rrl:Xrr1l,.,?il;f
clan ucapan tabiin, dan karenanva ia tid:rk nrenyartukern kecluanya
*#*i.X,:: dengan hadis rnarfrrk, nrelainkern ia mencantunrkannya sebergai
Dcugan demikian, Imam al_Bukhari .jucltrl trab.
adalah orang yang perleuna
kali rnerytrsun kitab yang mentuat
hadis_hadis slhih saja.
Sanggahan ini- dapar disanggah
2. Al4ami alShahih alBukhari
pula bahrvzr hadis-hadis
vang dianggap tidak bersambtu.,g .u.,u.l,r.va Kitab ini disustur oleh lmanr Abtr Abdillah Muharnm:rd bin
itr-r terah dibrrktikan
bersarnbung oreh Ibnu Abcrir Lar. Ismail l:in lbrahim bin al-Mtrghir':rh al-Bukhari al-.Iu'li (dengan
daranr kirab ar-Tarrrrtid,
kecuali ernpat buah rrardis dari nisbat ltnvitli:rn).
kc-rompok
hadis tersebut tidak crapat ditemukar-, haraghat. Keernpat Iar lahir pitda 194 f{ cli Khzutank, suatu clesa dekat Bukhara,
r,,,',r,dr.anacrn1,,.346;
Akan teterpi IbnLr al-Shalah menunjtrkkarr clan rvafert di desa vans sama pada 256 H. Seiak ktril ia telah
s:rnad k".,*pnt har<Jis
tersebut dalanr suatu kitab nrentrnjtrkkan tancla-tanda kecerdzrsannva. la hafzil Al-Qtuan pada
izrr, scc.r,. ilr;,,.!;, ,.,r*"',
dernikian, kitab or-^rurt'arhtrrtt' acr,rah usi a kauk-kanali, kc:mt rcl i.rn menghathlkan haclis clari gt ur-r-gu run)'a
kirab yang per.tarlra r

kali disusun darr nrcrrtr.r hacris-rr:rdis di Burkhara, berpikir- kritis dan rasional, dan membaca kitab-
sahirr sebertrm kitab
Sahih al-Bukluu.i. kitab lbnr,r al-Mtrblrrak kctika generp berusia eneurl l;elas tahun.
sebenam.ya pcrr;ccr:-rz,r Ketnuclian pacla usia.\/ar4i sanla ia mengaclakarr rihl:.rh (perlarvatan)
1-rcrrcr,pal diilarrr m.sararr ini dapat
dikategorikan sebagai per'ccl:ra,
u.gkapan *.io, il",Uan kata ke be[:c'ra1)il ncei-u'zl rtnltrk belaiar kepada se.junrlah ularrna dan
lain, al-l'Iuwathilur acrar;rh kit:rb rnulradditsin. f)an rn:rntrsia berdcsak-desakan nrcnrtrurunya rrntuk
.s.hih vang pt.tama kari nruncur
apabila dilihat dari segi ker,rrlraka, belajar darinya sebchrnr ia tunrtruh jenggotnla.
c,kupimnva terr.herclap hadis
sahih, vakni menczrkr-rp hacris sahirr Gtur-uryat, Mrrharrurrercl bin Basyar arl-tlalizh, ber*al:l, "Palil
dicamp,r. denga, lracris-hadi.s
yang tidak marftrk,
-baik
trcapan parzr sahabal maupun
,caparl lrnghafal di dtrniu irri ada ernpat or-ang, yaittr Abtr Zturalr di
para tabiirr. Begiturah keacraran ar-Mur,atrtha,, Ra-r)'; Mrrslinr birr tlar[iaj cli Naisabur; Al:dullah bin Abdirrahman
karenzr craram
satu bab ia r,enruat hadis_hadis a["-Darirni tli Sarnalkuntl; rlan A4uhatnrnad bin Isnrail al-Bukhari
marfirk, ,.u,orr_,r._on,,r,
sahabat, dan flrtrva,fatu,a par.a Oo, o
terbiin yang herkaitan dcngan cli Btrkhara." Diriu,:rvatkan prrla bahu,a iar berkata, "Tidak prernah
tema bab tersebur; dan sering kali clat;rng kcpadakrr (,r'anl: vang scperli zrl-Bukheui."
diikuti*.Ie,_,grin f"ri"trrrn
lu'rarn al-ful-nrrrclii bcrkata,l4ttl "Aku tidak pcrnatr nrclihat
y6) scser)r'iulg yang k'l;ilr talrtt tenl:rng cacat-cacat hirdis, taljkh, clirrr
Dijelaskan oleh lbnu Abdil Ba* da.la.m
ot-Taqoshshi, hlm. 247, 253, t54; tL,htishnr ,ltlunt a!.
Hodits, him. p; al Tadrib,l.ilrn.
4t;
Mif tah rtf-Srr"J f .rV.'ot-Khuli, hlrn.
)47) ol Risalat al-Mustathrofah, hlm. ::_23.
4_5.

j48) l-'arJa penclahuluan kital) o? '/krl, lrlnr. 3.:. MIT,!11


,.1 Bedrn Pcrprrsis!.:...
29 r
"3f I dlrn ( 1r7j{1:71
sanad daripada Mtrhiu,mad bin Ismail, baik di lrark maupun
di Khurasan." 3. Sahih Muslim
Al-Buktrari berkata, "Dahulu kami pernah berada di sarnping Kitab ini disusr-rn oleh lmam Muslirn bin al-tlrriirri rrl
Ishaq bin Rahawayh, ia berkata, ,Alangkah baiknya Naisabtu-i. Lahir cli kota Naisabur pada 206 H, dan rvalat tli
.iika e,gkau
himpun stuttr kitab khusus trntuk sunah Nabi Sau,. yang sahih., kota yang sanla pada 261 H.
Kemudian al-Bukhari berkata, 'pesan itu begitu membekas dalam Ia aclalah seorang imam agLlng dan disegani' Iar satttg:tl
hatiku, rnaka mulailah aku mela,gkah menwsun al-Janti, al- antusias terhadap Sunal-r dan Inemeliharanya. la cttkup Ietntit
&thih'." berggm dan senantiasa menverlai al-Bukhari, dan oleh karenanva
Hal ini rnenunjukkan kecerdasann\a .yang sangat peka dan ia nrenghindari orang-t)rang yang berselisih pendupat dengan al-
cemer{ang, kar-ena kata-kata Ishaq bin Rahawayh itu meng.rndang Bukhari. Ia sangat homrat dan rnenglurgai imamnya, al-Bukhari,
pc'hatiannya dan membangkitkan semangatnya untuk nren\,,usun sehir-rgga dalam suatu ke'senrpatzrn ia bcrkata, "Biarkanlah aku
kitab yang kemudian dinamainya - sebagaimana disebutkan mencium kakirnu, hai intam nrtrhadditsin dan dokter yang
Ibnu al-shalah dan al-Narvarvi,i4et, - Al-rami' al-Mttsnad al-sahih rnemtrerantas ber-bagai penyakit hadis."
al-lvlukhtashur ntirt lJntur RtLsulikth sallallalru alaihi u,a sallant Para tokoh ilmu memu.iinva. Abtt Zttr'alr dan Abu Hatir-n
$,a Sunattihi wa Aytaantilti. rnendahulukannva di atas para imam senrasanfil.35l;
Dalam pclnvusunan kitabnl'a ini Imam al-Bukhari bermaksud Gurr-rnva, Mtthanrnracl bin Abdul Wahhzrb al-Fatra', berkata,
mengungkap fikih hadis sahih dan menggali ber-bagai kesinrp,lan "Muslim aclalah salath seorang uletma dan u'adal"r ilmu' Aktr
hukum vang ber-fiaedah, sema meniadikan kesirnpula, itu sebagai tidak mengrrtahuinya kecuali balnn'a i', 1ro11."3s2;
judul bab-babnva. oleh ka*na itr, kaclarrg-k,clang ier r,enyebutkan
Maslamah bin Qasim berkata, "Mttslim adalah tsiqat, zrgi-tlllg
matan h.dis ternpa mcnvebrrlk,, s:rnaclnya, kaclang-kaclang ia
deraiatnya, dan salah seol?ltg imam."353)
menrbuang scorang atau.r lchih clul'i awal s.nad. Kedua macam
Al-Narvawi berkatit, "Peuil ttlamer sepakat atas kcagtltlg.rnnya,
cara pefiwavalaan teltrkhil. irri rlisct:rrl sebagai ta,liq.lsol
keimanannya, ketinggian tnartabatnya, kecet'dasannya, dan
Al-Bukhad ba,vak r.errurlu,g-trla.g hadis di beberapa tempat
kepclnporamya detlarn dunia perhadisan i,-t1."3s4;
dalam kitabny. \,,,g ,cl. r.clc'ansinya sesuai de,gern hasil
penvrmptrlannva terhac'lap haclis rcrscbut. Sebagai judul bab Kitab al-Mttsnd nl-Sahilt, clan discbut pula al-Jcnrti' al-sahilt
ia disusun dengern nrctoclc rang tidnk dipakai olch al-Btrkhari
c'antumkan banyak ilnnr, r'akni at,at-avat Al-euran, hadis-hadis,
dalzrm menyusun kitab Srr/r/z-nvir. Pcrbedaan melocle penlusunan
fhtrvtr-fatwa sahabat, dan lats,.-lirrw,a tabiin. Hal ini ia Iakukan
kedua kilab Scftilz ini aclarlah bahwa Mttslirn tidak lrcrmaksud
untuk menjelaskan fikih haclis-hadis dalam suatu bab dan untuk
menuniukkan dalil-dalil bab re.sct>,t. oleh karena itu, di kalzrngan
untuk rnengungkap fikilr hadis, melainkan ia belrnaksud untuk
mengetnukakan ilmu-i lt t-t t l v:rng lx'rsanad, karenzr ia meriu,a-v-atkan
trlama te.lienal unglrapan, "ltitllr ar-lJtrUtad
li Tarujtnttihi', (Fiqih setiap hadis di tenrpat varrg perling sesuai sefla menghirnpun
al-Buklmri dalarn judul babb:rb kitabnya).

35r) Torikh Boghdad,Bilol;Tddzkirat ol tlttffozh, hlm. 589.


)49) 'Ulum altiodits,hlm. >z;Syarh alBukharikarya al-Nawawi, hlm.
7. 35t) Tahdzib a!-Tahdzib, to:t27.
35o) ekan dibahas kemudian pada pembahasan ironror 64. 351) lbid., Io:128.
354) Tahdzib alAsma', z:9o.

zfl
st',irrl' littttit
jalur.jalur dan sanad-sanadrya di ternpai tersebut. Sementara itu scbagian lainilya secara menyendiri. Para ulamit tclalt
rr-re,ngetahui kritik tetsebut tetapi merelia tidak
nlcnitttllllrrlrittr;t'
al-Bukhari n1L.m()tons-motong suatu haclis di beberapa ternpart tidak nrcrrgttt;tttf i
clan mereka berpendapat bahwa h:itik tersetlut
dan pada setiap tempat ia sebutkan lzrgi sanadnya.
nilai kitab ini sebagai huiah. Tidak perlu diragukan'
Al-H:rlizh Ibmr Hajar menvatakan d:rlarn l<ttab Had"-
rrl-.\rlrr,
a) I{ukum haclis-hadis Sahihai)t
"Jawaban terfiadap permasalahan di afirs secara garis besarrtva
Selrutrh hadis Shahihain adalah sahih. Penilaian yang clernikian
adalah bahwa tidak perlu cliragukan kelebihern dan
kepelt)p()r'lrll
berkaritan dcngan hadis-hadis yang dirir.vayatkan dengan sanad-
al-Bukhari, kemudiln Muslim, clalam mengetahui hadis yang
sanerd yang bersanrbung dan mengpprnakan bahaser periu,ayatan
sahih clan 1,ang cacat nlelebihi para tokoh haclis dan
ilmunyit
vang telah dikenal, seperti r*i; dan ${t Adapun hadis-
yang hidup semasa maupun yang hidup sertelah mereka' karenet
hadis yang mu'allaq merniliki huktrrrr tersendiri dan akan kami seorang
para tokoh ilusepakat bahna Ali bin al-Madini adalah
bahas secilrzl khusns dalam pembahasan hadis mu'allaq. tnsya
temanSebayanyayarrgpalingtalrutentatrgber.bagaicacathadis,
Allah.
danal.Bukharimempelajarihalitudarirrva,selringgaiaberkata,
Ijmak plrn n-rcmlnjtrkkan kesatril-rarn lradis-hadis kedlra kitab "Saya ticlak prernat, mel-o,a kecil cli hadapan siapa pun kecuali
tc:rcebut. Oleh karena it.tr, apabila dikatarkan "[{adis ini dirirva.yatkan
di haclapan Ali bin al-Maclini." Kenclzrti dernikian Ali bir-r al-
oleh al-Bukhari" :rtau "Muslinr", maka hal irri cukup sebagai Maclini ketika menclengar petll'ataan tersebut dari al-Bukhari
penilaian atas keserhihan hadis iersebut. t{adis-tradisnya ticlak
berkata, "Biarkanlah pernv:rtaannya itu, kat'ena ia tidak
melihat
perlu cliteliti kembali kesahihannya, kccuali untuk pembuktian
orang yang sepefii dir"inya'"
dern keprrasan.l55)
Mohammarcl bin Yah-v'-a al-Dzuhli adalah omng vang
n''akttt
Apabila dikatakern "nrttilulatl 'uluilt" utatt "trtttttctt'aq 'ula
itu paling tahu tentang pelbagai cacirt hadis al-Ztihri' Al-Bukhari
.shihhatihi" nterka artinr':r bahrva h:rclis yang bersangkutan
dan Muslim mempelajari hal itu darinya'
disepakati kesahihzrnn.ra oleh al-FJrrkhari clan Mtrslim, bukan
Al-Firbari mer-ir\'err-atkan clar'i al-Bukhari, ia berkata,
"Sayzl
diseparkati oleh selluuh trmat. Akarr tetapi i.imak menuniukkan
ticlak memasukkan satu hadis pun dalatn kitab sahilt
sebelum
kesahihan serlunrh haclis-lraclisrn,a, scbagaimana telah cliketahui.
Di samping ittr, kersepakatarn tlu;r imerm ini secara otornatis aku beristiklrar:rh kcpada Allurh dal mevakini kesahihsnnvzr'"
membar,r,a kesepakatan sclrrrrrlt trnrat karena seLuuh umat telah Maki bin Ahclan berkata ,.Sa\,a bahwa ia pernah mendengar
Muslim bin al-tllr[iai bcrkata, menunjukkan kitabku ini
nrenedma kedtranya.
kepada AbuZrrr'ah' al-Razi. setizrp kali ia menuttittkkzrn
cacal
Namun, ada masalzrh sr.lrtrbtrr"rrtan dengan keterangan kami
pacla suatu haclis, aktr meninggalkan lrelclis tersebut'"
di atars dengan adanva krilik tcrhadap beberapar hadis clalerm
Setelah diketahtri bahrva kedua orang itu tidak
ntemuat
kedua kitab tersebut ateru salah sattniva, soperti kr.itik yang
cacat yang
clisanrpaikan oleh al-Daraqtrtlrni clengan mensanggap dhaif kecuali haclis vang lidiik cacat, atall vang menliliki
tidak ber.arti mentrntt ttrr'tcka maka bagaimanapun
kritik seseorang
beberapa hadisnya, mengingat l'nhu,a kedua interm irri sepakat
terhaclap mereka ber-arli mcnenterng pensahihan
tnereka; padahal
atas sebagian hadis mereka clan nrasing-masing merriu,ayatkan tet'kemttka
ticlak diragukan lagi balnva r-nereka mentpakan orang
155) Suatu hal yang mengherankan adalah tindakan orang sekarang ini melakukan penelitian dalam bidang ini. oleh kau cna itu sanggahan tersebut
dari segi
terhadap hadis-hadis kedua kitab ini deng.ln mengacu kepada pernyataan orang-orang Demikian perr'lYatazln
terdahr.rlu "Shahihun akfuajahu al-Bukhari" atau "5hahihu n muttafacl'oloih ", Ialu pernyataan iumlah penduktrngnya t irlak cleqrat bertahan.
ini dijadikan dalil kebenaran ucapannya, seperti ia berkata, "Akhrajahtt al Bukhari, qultu wo al-Hafizh lbnu llaiat' clrtlitnl kitabnva' Harly al-&rri'
huwo shahih."

2rl
b) Perbandingan Keuram aan Slmhihailt
Para ulama berbc.da pendapat tenliing kitab maner banyak mengeluarkan hadisnla dali rarvi pzttla tirrykltlrttt itti
vang lebih dibandingkan dengan al-Bukhari'
unggul di antar-a kedua kitab Saleih tni. Jumhtrr muhadditsin
berperrclapzrt bahrva Swhih al-&tkhari lebih Lltama daripada (3) Kritik terhadap hadis dan rarvi al-Bukhari itu lel)ih sctlil'it
Sahih
A,IuslinL sedangkan selunrlah dlama dari Maroko clan lainnya daripada kritik terhaclap hadis dan rawi Muslim. Meshilrtttr
berpenclapat bah'"va Sahih Mttsliln lebih tttanra daripaclzr berbagaikritikitutelahditanggapiolehparutttlama,tr..lirlri
selarnat dari kritik itu lebih utatna. oleh karena ittr
Sahilt S,rrlrilr
al-&rklnri.
llasil penelitia, menrrnjtrkkan bah*,a per.beclaan imtara dua al-Btkhui lebih tinggi tingkat kesahihernnyei daripadzt sulilt
kelomp.k di atas sangat ringan dan lebih l>anyak mengenai Mttslim, karena lebih jauh dari kritik dan lebih sedikit
sisternatiker daripada yang mcnvangkut terna atau isi. iumlah kritiknYa.
Hal ini Rdrp.,r, pendapat orang vang men-$rnggtrlkan Sahih Muslint
dikaren^kan kriteria perbandingan kedua kelor,p.k ini berbeda. keistimewaan -
bc.r-tol1k pada nr etode penulisan vang dipakainya ser-ta
Jumhtrr muhaclditsin nrengunggtrlkan & iltih cLl- Bt tklta ri karena
kcistimewaan yang terdapat padanya, yaitu sebagaimana dijelaskan
melihat kr:iteria yang sangat prinsipiil nrenurr-,t n-ruhaclditsin, yzritu
oleh al-Hafizh Ibnu Hajar3s8), "Muslitr men\usun kitabnva di
kesempurnaan l<csahihannvzr. [ni suatu kenyataan, karena sana<]_
negerinya sendiri dengan berbagai sumbertrya di masa kehidupan
sanad al-Bukhari lebih dapzrt dipastikan kebercambunganrya
dan para gumnya, sehingga ia sangat berhati-hati dalam men)'Lrsun
para rar.t'in,va lebih dapat diandalkan claripada rart,i dalan -t hukum
saltih kata-kata dan redaksinya. la tidak membuat kesin-rpulan
llfutslinr, sebargairrrana dinyatakan oleh al-Hafizh lbnu lJa.izu..
unttrk membetj iudul bab sebagaimana yallg dilakukan al-Bukhari,
al-[{afizh nrengulas kelebihan sahih ttl-Btrkhctri atas sctltilt dern tindakan ini mcngakibatkan seseorang harus memotong-
fuhtslintss6) dalam enanr h.r, cran ctrkup kanri kutipkarn motong hadis dalanr berbagai babnya'"
tiga
hal berikrrt. Nurucldirr ber.kata, "Bar[ka1 Muslin-r mengumpulkan seluurh
(l) sehubungeur clcrrgurr lraclis nru',n'aul, Al-BLrkhari nlensyarat- sanacl tersebut di satu tempat dan tidak memLlat hadis-hadis
kan keperstian ltcr-tt,rnrrrr.\,a chra ()r.arng rarvi vang secara vang mauquf kecuali clalarn beberapa tempat sebagai
pelengkap'
stnrktural sebag^i grrrrr clulr nrur-icl agar derpat dihuk.rrni bukan sebagai haclis pokok." Hal ini meniadikan kitab Muslim
bagi
bahrva sa,zrdnya b.'s.,rbtrrrg. Aclaptrn Musrim nrengeurggap sangat mudah clicar-i l-radisnya dan lebih banvak manfaatnva
ctrkup de,g;rn ken'rrrngkirr,lr clapart bertemunva keclua rarvi Seorangfaqihtrrrtttkmcngetahuiper.bedaanpararaw,idalan-r
tersebtrt dengan ticlak ,rl,rv^ ratilis.357; Denga, dcr-,ikian, beberapa redaksi hadis.
syarat al-Bukharri lebih kt.trrt clar.iJrada syarat Muslim, sehingga
Namun per.lu cliirrgert bahrva penilaian ini ardalatr penilaian
sohih al-Bukhttfi lebih s.lrilr. FIar ini cukurp nrcnjadi lirkto. yang global tentang kclebihan salah sattt shuhihailt atas lainnva.
pc,e,tu dalan-r mergllrrlgrrlkan al-Btrkhari atas Muslinr, Btrkan berarli bahrva scltrrtrh hadis dalam sahih al-Btkhafi
lebih
(2) Al-Bukhari nrengelu,r'k.n (r,enurisk,n) hadis-hadis y,a,g
sahih claripada harclis-hzrdis vang terdapat dalam sahih Muslint
cliterima dari para raui r-sitlrtr \,a.g temasuk derajat pellerma hadis
melainkan banvak sckali diternukan dalam sahih Muslfut
clzrn s.ngat ti,ggi tingkal hafaran cl:rn keteguhannyzr.
Ia yang lebih sahih claripacl:,r haclis dalzrrn zrl-Bukhari. Akan tetapi
ju-ea mengeh:arkan hadis da.i parra r a,u'i padar ittr lcl-rilr
ti,gkatan secara un-rum kesahilrirn lraclis clalam kthih al-Bttlchari
berikutnva de.gan sa,gat selektil seclangkan Mtrslirn lebih
tinggidaipadakcsathiltirlthadisdalzrrnsahihhhslim.
;s6) Hady olSori, i:7-8; alTadrils,hlm. 42-44.
tst) Akarr cJibahas lebih lauh pada pembahasan Hadis Mu'an,an,
hlm. j64
y8) llady alsari, t:8, olTodrib,lin't' 44

258
4. Sahih lbnu Khuzaimah ul-Mtntatlttafitlt, nama kitab irri disebutkan sebagai ol-Aluulit.: ol
Kitab ini dis,su, rleh seomng imam cran rnuhaddits .livul ol-Mukhtarah rninu'rn ktisu li al-Shahihain au Alndilrittttt.
Abu Abdillah Abu Bakar Muhammad bin
besar Kitzrb ini hanva memuat hardis-hadis yang dapat dipakai lrrriirlr,
tshaq bin Khuzaimah sehir-rgga arl-Suyuthi clalanr pendahultran kitab Jant'til-Jatvttrtri
(w. 311 H). ta dikennr sangat teliti
sehingga dalam mensahihkan n-renjelaskan bahr.r,a kitab ir-ri termasuk salah sertu dari lirrrir
hadis ia menggunzrko.,yrqkopan yang paling
ringan dalam sanad, kitab yang selumh haclisnya sahih.
sehingga ia berkata;
:#?d atau I{J.e6i da"n ,e,bagainya.ise) Al-Hafizh Ibnu Katsir ber-klh362) "Kitab al-Nlukltnralr memuat
5. Sahih tbnu Hibban hadis-hadis yang baik lentang ilnrtr (agarna). Kitab ini lebih baik
dadpada ,Llustadruk al-Ilal<int seandainya ia sempuma."
Kitab ini disusun oleh seorang inram cran
muhacrdits, ar- Kitab ini disusun berdasarkan nrusnad lang diurutkan sesuai
t{afiz-h Abu Harirn Muhammzrd bin
Flibba, ar-Busti (rv. 354 rrtutern hurtrf nm'iutn, bukan berdasartan bab. Akan tetapi kitab
[][), seorang m,rid rbnu Khtrzai,rah. [a
nrember-i nama kitabnya ini belum selesai disusun. Hadis-hadis )ang terrntut di dalamnya
irri dengern nama ctr-Taqasim v,a ar-Arnvct. Kitab
itu
de,gan sistenratika terse,diri, ticlak bercrasarkan crisusun belum pernah clinilai kesahihannya.363)
bab juga Akan tetapi kitab ini
memuat sejumlah hadis yang tidak
tidak berdasarkan n,t.sttcur, dan surit untuk
diungkapkzrn. pacla
pend:rhuluann.yar clijeraskan bahr.t,a. mencapai derajat sahih, bahkan tidak mcncapai derajat hasan.
ia menggunakzrn sistcmatika
ini agar umat derlam mengkajin-r'a berpegang kepada I{al ini dijelaskan para ulama dalam kitab-kitab hadis se}rubungan
hafirlannya,
cla, tidak berpegang kepada sistenurtika dengan kutipan terhadap hadis-hadis telsebut.
.va,g terah crikenzrr:r60).
Kitab ini terarh crisustrn kenrb,ri r-rcr-cr,.sar.kan Di erntara hadislradis tercebut adalah:
urutan bab
ole'h al-Arnir- 'Ala'ucrcrin Abrr ,r-[tas,rr
al-Ilanafi (rv. 739
Ari bin Barl:rban ar_Farisi
tI) cl.n clilrri ,,i.rr),ir ttl-lltxut li Taqrib slurlilt
',y'&W)i!fu,'U*&Wbit$
16,', 11166o,r.t61)
Kedua kitab-Sa/r/r rhttt Krttr:.ttirtutrt
'vrjl,
dan sarirt lbrut Hibb.u_
berisikan hadis-hadis y':.rrrg s.rrirr lrrcrrtrr-Lrt
s.)arat paru penyusunnya, Dua rakaat orang yang telah berkeluarga itu lebih baik daripada
hanya saja para ,lzrrrr, titr,k .st.1'r,kat delapan puluh dua rakaat dari orang yang tidak beristri.
kepada ,-,.r.ku, bahka.
banyak kritik terhadap rurcris-h:rrri.sn,1,zr karrcna
nrereka dikenal
terlal, rnudah dal,m nrc,s.rrirrk,n hadis. Ib,r: lladis ini diliu,ar,atkarn oleh Tamam dalam kitab Fanz'id-nya
Hibba, dikcnar
lebih menggampangkan crar-i;r*ru lbn, Khuzaimarr, dan dirirvayatkan olch Dhiya'uddin dalarn al-Mukhtarah dart Anas.
sebagaimana
telah dijelaskan di depern rr.rlrw. i, nrenirai Al-suytrthi nrenv:rtakan dalarn al-ln'nli al-Musluu.ialz36a): I{adis ini
acril terhadap beberapa
orang rarvi .yang nrujhul. dikeluarkan melahri laltrr Dhiya'uddin dalam al-Mulcltaruh, tetapi
clikon-rerntari olch al-llal'iz-h lbnu Hajar pada catalan kakinya,
6. AlMukhtorah
Kitab ini disusun oleh erl_Hatizh Dhi_ya,ucldin
Muhamrnad
o'"-Y'lY:llil-Maqdi'si (w' 643 H)' Dalam ki',b at'Risatat
rss) AlTodrib, hlm. 54; or-Risolotol_Mustothrofah, hlm. 362) Al-Bidayoh, t3t7o.
r6.
t6o) Mathla' al thsan fi Taqrib Shohih lbni Hibbon. ]61) Ar-Risoldt alMustothrofdll, hlrn. r9.
l6r) Telah dicetak sebagian, yakni satu 364) z;t6o; Tonzih ofSyori' oh, .r:.,o,,.
iuz, oleh Ahmacl Svakir

z6t
ia menyatakan, "ini adarah hadis munkar, tidak
ada artinva
trntuk dikeruarkan-" Al-Dzahabi menvatakan
daram r,-rrrror,,rsos):
Kitab ini disusun untuk menghimpun hadis-h:"rdis virrrg
"Hadis ini batil." memenuhi syarat yang ditetapkan oleh al-Bukhari clan Mrrslirrr
Contoh lain adalah atau salah satu di antara keduanya. Di samping itu, kitab irri
nrernuat pula hadis-hadis sahih vang tidak sepefti 11,r36e; selringga
kitab ini menjadi sangat tebal.
Ali adalah orang tuaku dan JaTar
'et'F";Z"Xi' Akan tetapi para ulama rnengkritik bahrva al-Flzrkim terlaltr
adalah anakku.
mudah menganggap sahih sllatu hadis dan sangat longgar'
l{adis ini dirirvavatkan oreh al-Thabrani kriterianya. Al-Flafizh Syamsuddin Muhammad al-Dzahabi (w.
dalerm
da. Dhiya,uddin
ttl-A'Iukhtaral2. Ar-Manarti nrenyatakan 748 H) telah menulis ringkasan kitab al-l{akim ini dilengkapi
dararn F.aicth ar- dengan kornentar tentang herdis-hadis yang munkar dan dhaif.
Qadi366): "Al-Haitsanri menratakan
bahr.ra pada sanadnya terdapat
beberapa omng rawi yang tidzrlt Di samping itu ia menrbuat kesirnpulan yang sangat penting
dike.narnva." Dari hadis lainnya
sehubr-rngan dengan keadaan herdis-hadisnya. [a l:erkesimpulan
'lang dikomenterri olch para ulama pacla kitab al-Mrklttcu7rl".3671
bahrva sebagian besar hadis-hadisrlya men-rc-nuhi syarat al-Bukhari
Merka hendakrah para perajar
dan pencrad hadis berhatirrati dan Muslim, clan sebagian besar lainnya memenuhi syalat yang
dalam menghacrapi hacris yarg disandarkan
alatr dinilai sahih karena rerclapat
kepada kitab ini, ditetapkan oleh salah satunya. Kira-kira jumlah hadis yang
dnlam kimb lni. memenuhi kriteria-kriteria di atas mencapai separuh kitab,
seperernpat kitab lagi berisi hadis-h:rdis vang sahih sanadnya
f. Kitab-Kitab al-Mustadrak,ala
meskipun bercacat, scdanglian kira-kira sepe.rempat sisanva terdiri
al_shahihain zrtas hadis-hadis munkar serla tidak sahih, bahkan sebagian ifi
Al-Mustatlrzrk aclalah kitab yang antaranya madudhu. Keadaan yang demikian ini menjadikan
clisusun untlrk memuat haclis_
hadis vang tidark crimrert craranr kiab-kitab al-Dzahabi mencela al-Hakim dan bersumpah dengan nama
rradis .y:rng rarin, cLrn
kitab tersebut mengiktrri s'iuar kitab Allah bahwa sebagian hadis-hadisnya itu benapbenar maudhrr.
rradi.s -Vang bersangkuta..
Ata, hadis-hacris .yang1 dir,tr.r cr,r:rrrr
kitab tersebut adarah hacris_ Al-Hafizh Ibnu llajar menepngkap latar belakang tindakan
hadis yzr,g dirirva.vatkan ,rcrr p,r.;r
rar'i .yang hacris-hacrisnva al-Hakim yang dianggap terlalu memudahkan itu, padahal ia
termuat clalarn kitab haclis tcrsebut.
adalah seorang imam yang agung, adalah bahrva Imam al-Hakim
Telah b:rnvak kitab crisrrsu. u.ruk temyata meninggal scbelum kitabnya itu selesai dipedksa.
rnenghimpun hadis-hacli.s
yang tidak din-ruat oleh .S/r,/r iltaitt.368)
dan paling banyak.
,;; il;;g'"n.,r.yhr. Al-Hafizh berkata, "Aku dapatkan penlelasan pada beberapa
llectar cri rangan para uranra adalah kitab lenrbar menjelang pcrlengahan jilid dua dari al-lllustaclruk yang
al-Mostarlrak'rtla al-Shahihai,,
kar,, al_Inram al-Muhaclclits Abu terdir-i dari enam iilicl. Di sini berakhir pembacaan ulang al-
Abdillah Muhanrmad bin Abrrir:rrr
ar-Hakim ar-Narsab,rl (w. Hakim." Al-Hafizh l;crkata, "Kekurangan arl-Hakim pada bagian
40-5 H).
kitab yang telah dibaca trlang sangat sedikit apabila dibandingkan
dengan bagian beriktrtn.v:r."370)

365) Sehubungan dengan biografi periwayatnya,


Mas,ud bin Arnr al-Bakri,
166) q:llo; Maima' at iawa,id,-9:27]. 3:r64.
j69) Lihat hasil penelitian terhaclap syarat syarat Syaikhani dan tindakan al-Hakim dalanr
)67) Al,T o' liqot, olo o J, As' i tot o.l
Asyrah a t -Kom ilah, hlm. r53-t55. menyusun ol-Mustodrok d.rl,rrrr kitab olfodrib,lrlm. 65 '7o. Lebih lanjut lihat pula kitab rrl
368) Beberapa di antaranva oiseuutt __,
an oJa i,,iii,rrt *ustothrofoh,hrm. r7 r9. Hokim olNoisoburi karya Dr.Malrmud Mirah, hlm. 298.
^""i ^ tto) AlTadrib, hlm.5z; olHoki rn o l- Nrr istr l;uri, hlm. r r 5 r 38.

26a
g. Kitab-Kitab al-Mustakhraj,ala al-shahihain

Kitab al'A4u.stakrtrrtj alau ar-Mt*hurzry adararr Kitab-kitab al-Mttstakhraj itu sangat banyak. Seb;rgiarr kitrrlr itrr
disrrsun tr^tuk .renruar rrac-lis-rradi.s kirab
kit,b .1.ang nrenrpakan nrustaklrurj bagi haclis-herdis Shahiluirt clan st'lr:rgirrrr
tel-tentu dcnsan sanacr
pen\'rlsLrnlrya da, di tengah-tcngarr
sanird bcr-temtr clengan s.nacr vang lain mempakan n utstakhraj bagi hadis-hadis selain Sl ru I i I u t i t t r .

pew'tlstln kitah a.slinl,zt pitcla


,qthrrnvu atilll -\11!l di atasny3.37ly.
Di antara kitab-kitab mustakhrai bagi hadis-hadis Slnhilmitt
Akan tetapi penyusunnt,a tidak rnerirvavatkan vang paling penting adalah al-lvlustakltraj kam'a al-Isma'ili clarr
hadis_'aclis karyar zrl-Barqani. Kedtu kitab ini mempakan nntstakhraj btgi
tersebtrt dcrrga. rnengik,ti kitab asrirrva, rnelainka, sc-suai
'ecr,ksi
dengan redaksi .ya,g ditr:rirna cr.ri para ra*,i dara, sanaclnya, Slutlih ul-Bukhari. Al-Mustakhraj karya Abtt 'Ar,tartah dan karva
schir-rgga sjiuulilt. munghin teriacli perl-rcdaan Abtr Ja'far bin Hamdan bargi Shahih Muslint. dan Al-Mustakluaj
a,taftr rcciaksi kita6
ini dan redaksi kitab aslinyzr, b,ahkan kaclarrg_karlang karya Abu Nu'aim al-Ishlahani durn Abu Abclillah bin al-Akhram
ler.jadi
pcrbedaan ,nraknar. bagi kedua Slruhilmfu sekzrligr-rs.
Met,cle pen\.'r-lsunan kitab Akarr tetapi riwavat kitab-kitab al-Mustakhrai bagi Shahihailt
1,arrg demikian ini nremiliki bauryak
t'aedah37z), yang lerpenti,g di antauanyzr a4alah atau salah satunya tidak selarnanyar sahih, karena kadang-kadang
sebagai berikut.
1). Menunjukkan ketinggian sanacl. penjelasannya penyusun ntustakluuj itu menilai tsiqat terhadap sebagian rawi
aclzrlah bahu,a
apabila Abu Nuaim ar-Ishf'aha,i umpamanva -vang sebenarn.ya tk)ak tsiqat, dan sebagairrya, meskipun sumber
- - nreriwayatkan hadis tersebut sahih karena telah dikutip dalanr kitab vang telah
suatLl hadis dari Abdu rra'zzaq melalui jalur
ar-Bukhari
al.au Muslim, maka ia me.sti melewati disepakati kesahihannya.
empat orang rawi;
sedangkan apabila ia meriwavatkannya
rnelalui al_Thabrani
dari al-Dubbad, maka untuk sampai kepada h. Macam-Macam Hadis Sahih dari SegiTakhrij-nya
Abdw.raz.zaq ia
hanya ntelervzrti clrur orang rarvi.
2) Menrrnjtrkkan tingk;rt kesahihan .vang lcbih, karena Mengingat balrwzr rnengetahui hadis sahih pacla sumber-
clalarn sumber khustrs hadis sahih begitu penting, m;rka para ttlama
al-Mustttklrrrtj te.crarpar bcbcr-,pa tambahan
r-ecrak.si cran
penvempur.n:.liln ter.haclup sebzrgian nrembagi haclis sahih nrenjadi beberapa tingkatarn.
hadi.s vang terbtrkti
kesahihanny:r clcngzu) Tingkatan tcrtinggi adalah haclis yang disepakati oleh al-
l^-nnlzllan (ralcttiil ini.
3) De'ngan beberapa riu,ayat ul-A,lrtstokhrnl hadis_hadis Bukhari dan Mr-rslim, kemudian hadis vang diriwayatkan oleh
kitab
a.sli ya,g dikritik san,crrrla cr^pat al-Bukhari sendirian, kemudiern hadis yang diriv,,ayatkan oleh
tcr-iarvab, seperti darau-n a/_
A4 t stakl ruj diferaska' [-ra
r t
r*r', r arvi rr-rucraris rnerirva\,tkannva Muslim sendirian, kcnlrdian hadis .yang cliriu,ayatkan rawi lain
clengan as-satno, di.jelaska, sesuat.
,un* ,.,.,*,:r_il;;; ;; ,yang sejalan dengan syarat al-Bukhari dan Mtrslim, kemudian
sebagain-v-a.
hadis sahih merrunrt syzuat selain al-Bukhari dan Muslim.
A]-Halizlr Ibnu
llai.r' rre.kara, "Seti'p cacat .-va,g terdapat Pernbagian tingklt kcsahihan hadis di atas sifatnya masih
pada suatu hadis pada sarr^h satrr da., global sesuai dengarr tingkat kesahihan kitabr-rya. Jadi, tidak
srtarihcitt terar.r dirt,r.rskar.r
dengan datangnl,a rirverval al_l,Itstakh tti.,, dirnaksudkan untuk nrcngunggulkan semua hadis pada kitab
1,ang tinggi tingkat kcsahihannva atas selun-rh hadis pada kitab
yang lebih rendah.3Tl)
;i landingkan
dengan Syorh al.Alfiyal-t, t;tr; ol.Tatlrib,hlm.
)zz) Tujuh faedah di antaranya disebirtkan 56.
ar iufutii iaram olradrib, hlrn.
menyeb(ltkan sepuruh faecrah,sebagaimana "r"r',, 59; rbnu Ha,ar
airutip orerr ar shan,ani dararn irrlainii )i en
1t7) 73; Syarh Alfiyoh alSuyuthi karya Syekh MuhammadMuhyiddin rr,
Abdul Hamid, hlnr. 38. Dengan demikian, terjawablah sarrggahan atas pembagian hadis masyhur dan lainnya. t rh,rt
373)
alTadrib, hlm.64.

fi4
2 tilgkat daVa haf'alarul\ra dan akurasinya m:rsih di bar,r'itlt rrr('r'('l\rr.
Meskipun demikian deraizrt rawi hadis hasan berardl cli rtl:rs
Hadis Hasan
parra rarvi yang men)'endiri dan hadisnya dise'but munktt'."17\)
Jenis hadis ini memiliki nilai kepentingannya tersendiri, Akan tetapi definisi yang kami pilih di atas sangat ringkils
karena terjadi perbedaan pendapiat di kalangan ulama sehubungan tetapi detail, karena definisi tersebttt mentpakzrn pembcditittt
dengannya, dan kar"ena untuk menentukan suatu hadis hasan arntara hadis hasan dzrn haclis dhail' clengan syarat-syatat yztng
diperlukzur ketekunan dan kejelian yang tinggi. terpenuhi padanya; di samping juga merupakan pembeda hadis
hasan clari hadis sahih katena tir-rgkat daya hafal rawinya rendalr
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pendapat
dibanding tingkzrt daya hafal rarvi hadis sahih.
para ularna pada intinya berpangkal pada perbedaan pemahaman
Dengan dernikiarn, delinisi tersebut sangat sesuai dengar] hal
mereka terhadap rlaksud istilah hadis hasan. Sebagian ulama
mengartikan sebagai hadis hasan lidzatihi, sedangkan sebagian
vlng didefilisikan penrbuatnya, dan mempakan pembeda dari
clefinisi vang lainnya.
lainnya mengartikannya sebagai hadis hasan lighairihi. Adapun
Contoh haclis hasan aclalah harlis vang dirj'"valatkan Ahmad,376)
vang kami bahas di sini adalah hadis hasan lidzatihi.
ia berkata, "Yahya bin S:rid merirvayatkan hadis kepada kami
a. Pengenian
dari Bahz. bin Hiikirn, ia mengatakan, 'Merirt'ayatkan hadis
kepaclaku Bapakku dzri kakekku, katanva: Aku berlanya:
,P:eibtc,itr1#$t#ttJ-#t 1 U:? ,(liJu,, ii\,'lut :',r;At"lil
.,j?bwlwi,4r"
a

Hadis hasan adalah hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan ?aq,7ffil$1i97,*;


oleh rawi vang adir' vang rendah tinskat -.*lTT.lHrl"l13;':"lgrl! ?#,
"Ya Rasuh.rllah, kepada siapakah aku harus berbakti?" Rasullulah
menjawab, "Kepada ibumu." Aku bertanya, "Lalu kepada siapa?" Rasulul-
Dengan nrembandingkan del'inisi hadis hasan ini dan
lah menjawab, "Lalu kepada ibumu." Aku bertanya, "Lalu kepada siapa?"
definisi hadis sahih, nrzrka :rkan kita temukan titik keserup:ran Rasulullah meniawab, "lbumu kemudian bapakmu, kemudian kerabat
1'ang cukup besar di zrntam kcclua .jenis hadis ini. Keduanya terdekat dan selaniutnya."
hams rnemenuhi selumh laitcrizr kecuali yang berkaitan dengan
kekuatan daya hafal (dhabtlr). tlaclis sahih diriwayatkan oleh 375) pengertian hadis hasan yang demikianlah kiranya yang dimaksud oleh lmam Ahmad al-
Khaihthabi dalam kitabnya Mo'olim alsunan' l:tt, di mana ia menyatakan:
rawi vang sempurna daya halalnya yakni kuat hafalannya dan 3'i1rJi;'1\;r*:Vt;tqlv'6z'
tinggi tingkat aktrrasinya, seclangkan rawi hadis hasan adalah ,Sit_s;,$;u jS,,^yi.eifi*4t#
yang rendah tingkat daya halalnya.
Definisi di atas berlepatan dcngan perxyataan Ibnu al-Shalah, Hadis hasan telahCikenol
adolah hotlis Ydng nrukhar rii-nyo dan tehn ):Y::;
masynur
De.mikiontohkonctrsikeLtttnyau*n"ooL!l:1r"il:1,;:;:;n:ff;:;:,''"{:{fli:::,i?:rzt;:
sekaligus mempakan penjelasannya" Ia berkata, "Rawi hadis
hasern aclalatr or?ng yang dikenal ju.jur dan dapat diperca-ya, Akan tetapi para ulama rncrrlikritik definisi ini karena tidak dapat diaplikasikan secara optimal
sebagai pembecla antara h,r<lis h.rsan dan hadis sahih yang menyerupainya. lbnu Katsir berkata,
tetapi tidak mencapai tingkatan para r:awi hadis sahih, karena ,,Rpa6ila ha<jis yang <ii<kfinisikarr ittr hadis yang telah dikenal mukhorrij-nya dan masyhur para
rawinya, mafa haali sahih prrrr clerniki.rn, bahkan hadis dhaif denrikian pula' Apabila kata-kat,r
berikutnya merupakan pt:lt,rrgkap rlefinisi tersebut, maka kata-kata itu tidak dapat diterirrr,r.
yakni bahwa kebanyakan lr,rclis se;ajar dengan hadis hasan, dan bahwa hadis hasanlah y,tt1'.
diterima oleh banyak ularn.r <larr yarrg dipakai oleh seluruh fuqaha'"
fZ4) Syarh al-Nukhbah, hlm. r7; lihat pulaSyarh al-Baiquniyah karya al,Zarqani, htnr. 25. 376) Dalam ol- Musnod,5:5.

,tK, tsl
Sanad hadis ini bercambung, tak ada kejanggzrlan
dan tidak Alasan mereka adalah karena telah diketahui ke.iuirrrarr t;rrvirrvrr
ada cacat padanya, kar-ena baik daram ."rrgtuiu.r
sanadnya
maupun dalam matannya tidak terdapat perbedaan dan keselamatan perpindahannya dalam sanad. Rendahttyl lirrgkirl
di antara kedhabith-an tidak mengeluarkan rawi yang bersangkut:ur tLrt i
riwayat-riwayatnya.
Imam Ahmad dan gurunja, yahya bin Said Al_eaththan, iajaran rawi yang mampu menyampaikan hadis sebagainrarur
keadaan hadis itu ketika didengar. Karena maksud pemisarh:rtr
adalah dua orang imam yang agung. Bahz bin
Hakim adalah tersebut adarlah untuk menjelaskan bahwa hadis hasan ber:tda
orang vang jujur dan dapat menjaga diri sehingga
dinilai pada tingkat terendah dari hadis sahih, tanpa mencela ke4habith-
tsiqat oleh Ali bin al-Madini, yahya bin Main,--al-Nasa,i,
annya. Hadis yang kondisinya demikian cendemng dapat diterima
dan lainnya. Akan tetapi sebagian ulama memperrnasalahkan
oleh setiap orang dan kemungkinan kebenarannya sangat besar,
sebagian riwayatnya dan oleh karena itu syu,bah
bin al_ sehingga ia dapat diterima.
Hajaj memperbincangkannya. Har ini tidak mencabut
sifat
kedhabith-annya mengesankan bahwa ia rendah tingkat
-tetapi
ke4habith-annya.377) Bapak Bahz, yaitu Hakim, dinilai tsiqat c. Tingkatan-Tingkatan Hadis Hasan
oleh al-Ajli dan Ibnu Hibban. Ar-Nasa'i berkata, "Dtisa
bihi Kualitas hadis hasan bertingkartingkat, sebagaimana halnya
ba'sun." Dengan demikian tingkatan hadis Bahz
adarah hasan hadis sahih. Hal ini ditentukan oleh dekatnya ke4hnbith-an para
lidzatihi sebagaimana hasir pen,aian para urama,
bahkan rawi hadis hasan lidzatihi kepada kedhabith-an rawi hadis sahih.
termasuk tingkat hadis hasan yang tertinggi.
Sehubungan dengan hal ini para ulama menyebutkan beberapa
Dari penjelasan-penjelasan di atas jerasrah bahwa
ada banyak contoh ber*aitan dengan tingkatan-tingkatan hadits hasan lidzatihi.
keserupaan antara haclis hasan dan hadis sahih,
sehingga Al-Dzahabi menyatakan bahwa tingkatan hadis hasan yang
sekelompok ahli hadis memasukkan hadis hasan
ke dalam paling tinggi adalah riwayat Bahz bin Hakim dari bapaknya
.iaiaran hadis sahih dan tidak menjadikannya sebagai jenis
hadis dari kakeknya; dan riwayat Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari
tersendiri. Demikianlah tampaknya maksud p"*y*r, al_Hakim kakeknya; dan yang sejenisnya yang menurut satu pendapat
Abu Abdillah al-Naisabtrri dalam berbagai kesempatan.
dinyatakan sebagai hadis sahih. Hadis hasan tingkatan ini termasuk
Akan tetapi para muhadditsin tetap menganggap
hadis hasan hadis sahih pada tingkatan terendah. Tingkatan berikutnya adalah
sebagai suatu jenis hadis ler.sencliri, kar..ra
frrat yang dapat hadis yang diperselisihkan kehasanan dan kedhaifannya, seperti
dipakai hujah itu adakalanya berada pada tingkat
tertinggi, hadis riwayat al-Haris bin AMulluS:za; dan'Ashim bin Dhamrah.
yakni hadis sahih; atau berada pada tingkat
terendah, yakni Dengan demikian, tingkatan hadis hasan berada di antara
hadis hasan.
hadis sahih dan hadis dhaif. Kadang-kadang ia dekat kepada
hadis sahih dan kadang-kadang dekat kepada hadis dhaif. Hasil
b. Hukum Hadis Hasan ijtihad serta penelitian para ulama senantiasa demikian. Hadis
Menurut seluruh fuqaha, hadis hasan dapat seperti ini merupakan bahan kekhawatiran mereka, sehingga ada
diterima sebagai
hujah dan diamalkan. Demikian pula pendapat kebanyakan di antara mereka yang merasa kesulitan untuk mengungkapkan
muhadditsin dan alliLi ushul. dan membatasinya; karena hal itu bergantung kepada faktor
subjektivitas yang dianggap sebagai suatu hal yang kurang

377) AlMughni, nomor 1oo7; ol-Tohdzib,l:4g7 _


4gg.
378) la adalah al-Harits al-A'war. Lihat Mizan al-l'tidal.

a i
terpuji bagi seorang hafiz, bahkan kadang-kadang ungkapan Penvebab naiknya kualitas Lersebut ldala[ lritlrryrr lrrrtlir
trntuknya tidak mcngesarnkan kebersihan clan kebaikann\/a secara Irlsan vang banyzrk sanaclnya itu rnemiliki kekr-rataru Vltttu srtlirtl'
terperinci.3Te) rrrcnclukung, sehingga segi kerendahan daya hafalan lit$itrrrt
r:-rng clikhawatirkan itu meniadi hilang, dan kekurangilll villrl'
, scdikit itu diipat terscmpumakan. Pada zrkhimya sanad tcrselrttl
Hadis Sahih Lighairihi rneningkat mcnjadi sahih.
fIadis snhih va,g telah cliciefinisikan cli ,rtrka adalah hadis
sahih vang metlcapai tingkat kesalrihzrn deng^an senditinya tanpa
dtrkungan hardis lain yang menguatkannya, clan par:r ulama
menvebtrtnva sebagai herdis sahih lidzatihi. Kcsahihan hadis yang Hadis Hasan Lighairihi
demikian itu tidak clisyaratkan hans berupa hadis 'aziz; -vakni
tidak harus dirirvayzrtkarr melalui .izrlur lain. a. Pengeftian
Hardis hasan lighairihi atdalatr slratu hadis y'ang rneningkat

Mri * L, b
$r,r51tcirll'5*r,::, l(:arlitasnyer rnenjadi hadis hersan kat-cna diperkuat oleh hadis
lain. Jenis haclis inilarh yang dimakstrcl Olch lmetm al-Turmudzi
3, 6Xi,6i:i,9, Ltlr$t #U,iAj dalam definisinya tentang haclis hasan'
,#'ft,#"#tdtt3r#, Al-T.rmtrclzi menielerskan definisi terscbttt clalanr kitabnva3sI
tl,p\r}tt
):

Hadis sahih lighairihi adalah: c jL uti'{,G\i'* ;(d;qt


Hadis hasan tidzatihi apabila diriwayatkan (pula) melalui jalur lain yang
semisal atau yan6{ lebih kuat, baik derrgan redaksi yang sama maupun 9\A{ifl 6i1'trt b'b,U'oq',i'titt
hanya maknanya sala yang sama, maka kedudukan hadis tersebut meniadi
,-irWfiy q # v,#-[t .
v fi\:;t-'&
kuat da n m en n gkat u':j';i;
i

3:,0:[ jil:lxrilf 'il.[" ?:fl n',[r#ii .rta!*\i'iry# 4 ti t&Jg t,


Contohnya adalzrh lradis lirn,:l,at Bhaz bin Hiikirn di muka. Hadisyangkamisebutsebagaihadishasandalamkitabkami
t{adis tersebut dikclu;rrkan irri3^n olch al-Bukhari clan Muslim adalahhadisyangsanadnyabaikmenurutkami.Yaitusetiaphadisyang
dari Abu llurairah vetng tclalr dikutip pada pembahasan hadis diriwayatkan melalr-ri sanad yang di dalamnya tidak terdapat
rawi yang
sahih. Sccara lahiriah, penanv.r y;rng belum dikctahui dalam dicurigaiberdusta;matanhadisnyatidakianggal,diriwayatkanmelaluisanad
hadis itu adalah Mu':rwiyah, kakek Bahz. Sebagian rirvayatnya, y".,*g tuin pula, yang sederaiat. Hadis yang demikian menurut
ff[] i::.7
menumt Muslim, menggunerkan redaksi,
#U (Kepada siapakah
aku harus berbakti?).380)
uraian al-Turnrtrclzi tcr.hadap istilah yang dipakainya clalam
Dengan demikian, haclis Bahz di muka meniacli kuat dan
kitabnya itu tidak clapirt cliladikan utaian penjelasan bagi istilah
meniadi sahih lighairihi. sempa yang disebtttkrttt olch umumnya pala muhadditsin'
tts) lni, menurut pendapat kami, merupakan bias pernyataan lbnu Katsir,,,pembatasan hadis
hasan itu suatu hal yang nisbi dan tidak terpuii menurut seorang hafiz, bahkan sering kali
ungkapan untuknya lebih rendah dari yang seharusnya.,, Keberadaannya sebagai hal yang
bergantung kepada faktor subjektivitas itulah yang menyebabkan batasan itu tidak dapat
kami terima. ltulah yang kami maksudkan dengan ditolaknya dalanr tesis kami, hlm. r6r. dan 34o pada syarahrrya'
Dalam kitab alAdob olMufarradkarya al-Bukhari, hlm. 5; lihat Fath al-Bori,.to:)og. 38r) Oalam kitab dl-',ldl pada bagiarr akhir kitab lomi'-nya'5"758'
l8o)
Ketrga,hadistersebut<liriwayatkanpularnclirltri|lrllrttllritr
Uraian al-Turmudzi di
atas mencakup tiga poin kriteria
hadis hasan yang merupakan faktor-faktor pembeda antara hadis ,urgr.d"rajat.Yaknibahwahadishasanituhamsdiriwrtvirlkrrtt
sedt'rrirrl
prli *"ldi sanad lain, satu atau lebih, dengan catatan
hasan dan jenis hadis lainnya. di bawahnyit :uritl
d"r-rgu.rryu atau lebih kuat, bukan berada
Pertama, pada sanadnya tidak terdapat rawi yang dicurigai
a..lurryu dapat diunggulkan salah satu dari dua kemungkituttt
berdusta. Kriteria ini mengecualikan hadis seorang rawi yang tetapi tidak
sebagaimana yang diiatakan oleh al-Sakhawi383)'
dituduh berdusta, dan mencakup hadis yang sebagian rawinya yang lain terccbut
disyaratkan hams diriwayatkan dalam sanad
memiliki daya hafal rendah, tidak dijelaskNt jarh maupun ta'dil- diriwayatkan hanva
d".rgun redaksi yang sama, melainkan dapat
nya, atau diperselisihkan jarh dan ta'dil-nya tetapi tidak dapat *ukturyu dalam satu segi atau dalam segi-segi lainnya'
ditentukan, atau rawi mudallis yang meriwayatkan hadis dengan
'an'qnah (periwayatan dengan menggunakan banyak lafal 'an). Dengandemikiandapatdikatakanbahwaal-Turmudz,itidak
hadis hasan sehingga
merrsyaratkan bersambungnya sanad dalam
Karena sifat-sifat rawi yang demikian itu tidak bisa membuatnya yattg memenuhi
batasannya itu mencakuJ pdu hadis munqathi'
dituduh dusta.
tiga kriteria di atas.
Akan tetapi tampaknya penyifatan yang demikian bagi rawi yang memiliki
Jadi, hadis hasan lighairihi adalah hadis
hadis hasan mengundang perrnasalahan, karena sifat tersebut halnya rawinya dhaif
kelemahan yang tidak terlalu parah' seperti
mencakup rawi yang tsiqat dan rawi yang sangat banyak yang diterima kehadirannya,
tetapi tidak keluar dari jajaran rawi
kelalaian dan kesalahannya. Hadis orang tsiqat terrnasuk hadis bahwa
sahih, bukan hadis hasan, sedangkan rawi yang banyak lalai dan
atau seorang rawi mudallis yang tidak menyatakan
banyak salah tidak dapat diterima kehadirannya, sebagaimana
ia meriwayatkan hadis dengan cara as-sima" atau sanadnya
syarat' yaitu hadisnya
munqathi'. Semua itu harus memenuhi dua
telah dimaklumi.
tidakjanggaldandiriwayatkanpulamelaluisanadlainyang
Jawabannya adalah bahwa pernyataan tersebut tidak patut yang sama maupun
sederajat atau lebih kuat, dengan redaksi
diarahkan kepada rawi yang tsiqat, kriteria pernyataan tersebut
hanya dengan maknanYa saja'
menunjukkan rendahnya grsisi se()rang rawi, sebagaimana tidak tg*[.*t
Apabila al-Turr.udzi menyatakan dengan mutlak
patut dikatakan bahwa pcclang yang amat tajam lebih baik Li ghairihi ini'
maka yang dimaksr-rd aclalah hadis hasan
daripada sebuah tongkat.
Adapun rawi yang banyak lalai dan banyak salah termasuk
Berikutinikamikutipcontohhadishasanlighairihidari
kategori rawi yang dituduh r^urdusta, karena al-Turmudzi sendiri
Jami' al'Turmuriz.L, ia berkata'384)
menyatakan bahwa ia tidak mau meriwayatkan hadis darinya.382)
I(edta, hadis tersebut tid.rk janggal. Orang yang peka dan waspada l?tr+g'';'+t39';?i'Yg:{-
akan mengetahui bahwa yang dimaksud dengan syadzdz (ianggal)
menurut al-Turmudzi adalah bahwa hadis tersebut berlDeda dengan
riwayat para rawi yang tsiqat. Jadi disyaratkan bagi hadis hasan il-Iii:;{;ffir}1;nor#t'l:"#
^i'*l*t\-"gt,',se34,*'**
harus selamat dari pertentangan, karena apabila'ia bertentangan
dengan riwayat para rawi yarry tsiqat, maka ia ditolak.

183) Foth ol-Mughits, hlm' z4'


"ma
ti +\ p ia^ bab ia:' a tr
olr othtt w w u' f al Sof or' 2i 4)7' 4)8'
38r) Al'llal dengan syarahnya, hlm. 78; lihat pula komentar kami terhadapnya, hlm.385.

rB,
Meriwayatkan hadis kepada kami, Ari bin Hujr, ia berkata,
Meriwa- Pada haclis tel'scbttt terdapat'Athiy-l'ah, )'aklti l)ltlt;r S.r'rl
yatkan hadis kepada kami Hafs bin Ghiyats dari Hajjaj aari ,nthiyah
dari
lbnu Umar, ia berkata, "Aku sarat Zuhur dua rakaat bersama
Rasuruilah
lrin Jttnadah al-Ar-rli. Ia sedetzriat de:ngan Haii:li, tli s;ttrrpirry'
Saw. dalam suatu perjalanan dan setelah itu salat dua rakaat
lagi.,, il irclerlah seorang S-li'ah. Akan tctapi keclua ran,i ilti titlrrl'
tlitudutr dusta dan ticlak kcluar dari izrjaran rar'vi yang tlitr.'r'ittrl
Abu lsa berkata, l<chadir-annva.
Al-Turmudzi rnenilai hasitn terlraclitp traclis kccltta tarvi irti,
Lilr'cr-l;l haclis tcrsebut .iuga ctiriri,ayatkan ntelalui sanad lairr,
scbag:rimana kitzr lih:.tt.
Szrnad lain vang terclzt;xrl dalanr hadis ittt ialah Ibtttr
r\bi Laila. Ia zrd:rlah se()r'ilng l'arqih vang agllllg, tctapi clari
scgi daya hafalartnya dit'agttk:-rrt oleh pat'zt muhadditsin. Akitrr
lctapi haclis cli atas meniadi kttart karena diriu,alatkan ptrlit
rrrclalui sanad ini, darn karenatny'rt al-Tutt'tnuclz.i nrcngltttkritrrin.r'a
st'bagai lraclis hzrsettr.
a//a,/.
. ,'vl1r5',

b. Hukum Hadis Hasan lighairihi


lni hadis hasan, rbnu Abi Laira juga meriwayatkannya dari ,Athiyah
dari Nafi' dari rbnu Umar. (Ar-Turmudzi berkata:) Muhammad bin Haclis hasan lighairihi dapat dipakai huiah dan dapert
Ubaid
Al-Muharibi meriwayatkan hadis kepada kami, ia berkata ,Ari
bin Hasyim rli:,rrualkun meuunrt jurnlrur trlarna clari kzrlangern n-tulradclitsin,
meriwayatkan hadis kepacra kami dari rbnu Abi Laila dari ,Athiyyah,
dan alrli rr.s/lrrl, dan lainnvi.t. Karutra hadis hzrsern lighairihi itu
Nafi', dari rbr-ru lJmar, ia berkata, ,,Aku salat bersama Rasuluilah
saw. nrcskiprtn semula clhiril tetapi nren.iadi sempttl'lltt d:rn ku;rt
ketika tidak bepergian crarr ketika daram perjaranan. Aku
bersamanya ketika tidak bepergiarr ernpat rakaat dan
sarat Zuhur dcngan clirjrva.vatkal)nvit tttclaltti jalan letin, cli samping ia tid.rk
setelahnya dua rakaat
dan aku salat Zuhur bersarnanya ketika daram suatu perjaranan
dua rakaat
bcrlentatrgan clctrgun hadis lain. Dengan clenrikian terabaikanlah
dan setelahnya dua rakaat.... ke-r'endahan daya halal atau kclalaian t'au'inva. Dan apzrbila ia
dipaclukan dengiur sittracl lain, rnaka tampark adanva potensi
Abu Isa berkata, "lr-ri aclllalr lradis hasan. " Demikian kutipan pada rarr,,illya villrg rrrentrn.fttkkan l"rethu'a ia clapzrt nret'ekaru
dai Jani' al-Tunturtl:,i. dan menyampaikarr lurclis cler-rgan tcpat. Hal itu rnenimbulkan
Ittsrurch:harrtz tetlrittlitpn\ a trahrva ia darpat rnetrghafiilkannva dan
Pacla s.nad \ang rxrl,rr, rritdis cri aras ter"dapat Ha[faj, vaitu menyampzrikannvit sebitgrtintana vang clidcngamva. Oleh katena
putm Arthah. Ibnu lJalar. tlalam Taqrib al_Taht!:ib ,rl.,r.1.larkan
itu, hadis vang clcrriliiart dirrarmai hadis hasan.
tentang Hqifaj:

,Aw@Wi;L
la sangat jujur tetapi banyar salahnya dan todlis_nya.
c. Berkumpulnya Hadis sahih atau Hasan dengan Hadis Lainnya hadis yang bersangkutan adalah masyhur pada beberapat sitrl:ttl
kemudian ia diriwayatkan melalui jalur yang tidak masvlrtrr',
Imam al-Turrnudzi sering memadukan hadis sahih dan hadis
maka hadis yang demikian adalah hadis yang sesuai dcttgirtt
hasan dengan hadis lainnya ketika menyatakan hasil penilaiannya
definisi yang dibuat al-Turmu&i, kantna hadis yang kondisinva
terhadap suatu hadis. Tindakarl yang demikian sebenar,ya telah
demikian dapat dikategorikan sebagai hadis -vang diriwayatlarr
dilakukan pula oleh ulama terdahulu (mutoqadclimin). Akan
tidak hanya melalui satu jalur.
tetapi, para ulama memperrnasalahkan terjadinya hal itu bagi artinya apabila hadis yang
al-Turrnudzi atas pertimbangan definisi hadis sahih dan hadis
4) peinyataan al-Turrnuclri \l[i'*
bersangkutan itu gharib sairadnya saja; seper-ti yang telah
hasan yang telah dijelaskan di muka, dan pendapat mereka pun
kami sebutkan sehubungan dengan pengerlian pernyataan
beraneka ragam sehubungan dengan ungkapan tersebut. Kami
telah membahas rnasalah ini dengan panjang lebar dalam kitab
'662' yang paling jauh menunjukkan bahwa pada sanadnya
terdapat penyendirian rawi setelah hadis tersebut masyhur
kami al-Imam at-Tumtudzi3s\ dan telah kami tanggapi semua
pada sanad-sanad yang lain. Adapun apabila hadis yang
pendapat tersebut dengan tuntas. Akhirnya kami dapat mengambil
bersangkutan gharib sanad dan matannya, maka penyebutan
kesimpulan yang kami pandang melegakan berdasarkan kaidah-
predikat hasan baginya adalah untuk menjelaskan bahrva
kaidah ilmu ini dan pengkajian terhadap tindakan al-Turrnudzi
ada hadis lain vang semakna dengannya'386)
sehubungan dengan ungkapan-ungkapan tersebut, dan kami
ringkas sebagai berikut.
1) Pernyataan al-Turmudri Li'A, arlinya adalah bahwa hadis d. lstilah-lstilah yang Mencakup Hadis Sahih
yang bersangkutan telah memenuhi kriteria sebagai hadis dan Hadis Hasan
sahih tetapi padanya terdapat sitht keghadban, yakni rawinya
Para muhadditsin banyak sekali menggunakan istilah-istilah
menyendi'i dalam medwavatkannya. Dan hadis gharib itu
bagi hadis yang dapat diterima, selain istilah sahih dan hasan,
adakalanya sahih, hasan, d:rn erdakalanya dhaif.
sepe.ti al'iayyid, al-qawiy, al-shalih, al'ma'ruf, al-mahfuzh' al-
2) Pernyataan .l-Tun,rrcl?.iteri; arrinya adalah bahwa hadis
muiawwad, dan al-tsabit.
yang bersangktrtern s.n,clny, banyak dan mencapai derajat
sahih. oleh karenzr itrr, ,l-'humudzi mengumpulkan predikat
Al-talyid, telah ditegaskan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar bahwa
hasan dengan preclik,l s:rhih bagi hadis tersebut untuk menunrt muhadditsin tidak ada perbedaan antara al-shahih dan
menjelaskan bahwa lraclis tersebut terah Iepas dari batas al-iayyid. Hadis demikian anLara lain terdapat dalam Jami' al-
Tumtudzi dalam pen rbahasa n allhibb (kedokteran) yang ia katakan
keghariban.
3) Pernyataan al-Turnttrclzi +(; dengan '*q*4;trllli. Namun para pakar ilmu ini tidak mau
ar.tinya aclalah bahwa
mengganri isiilah ul-Sahih dengan istilah io,vyid kecuali apabila
apabila keghariban itu rc.clapat pada sanad dan matan, maka
hadis yang dimaksud .lchnya adalah hadis h^,an lidzatihi.
Ia menghukumi denrikian berdasarkan beberapa data yang
memperkuat maknan.va. ada hadis lain satu pun
-
386) Adapun apabila hadisnya gharib pada sanad dan matannya dan tidak
Apabila keghariban it, hanva terdapat pada sanad padahal yangsemakna dengannyi, rnaka pernyataan ini memberikan pengertian
bahwa hadis yang
perbedaan pendapat
Leriangkrtan berada pi6a posisi antira sahih dan hasan,karena ada
dikalanganulamapadanyaataukarenatidakadanyakeputusanyangpastidariseorattg
mu,ahidmenUrutpendapatyarlgdicenderungiolehlbnuHajar.Akantetapipenulisbt'lrrrtt
yang sesLrai urrl rrk
peinah mendapatkan senrisai coitoh yang dikemukakan oleh al-Turmudzi
hadis ienis yang terakhir irri. Wallahualam'
385) Halaman r85-r99.
ada suatu hal, seperti su.tu rradis tc'rah
meningkat clari tingkatan Dengern demikian hatus kita perhatikzrn pcrrilrti;rtt lt'tst'lrrrl
harsan lidzatihi letarpi tidak crapat
clipastikan bahna ia mc.ncapai clcngan benitik tolak kepada yang menil:rinva. Jika irr irrl;rl,rlr
tingkatan sahih' r)engan denrikian preclikat jay,id
lebih r-endah seorang hatiz- vang clapzrt dipegangi penilaiatnnva cli.rrr iir titl.rh
daripada grredikat sarrih, den'rikian pula
prcdi kar tr-qau,itt. rnenycbutkan ada caciit yimg ntentbartar kec--acatart, nutkir s('(lulr
Al-sfuilih menc--akup hacli.s s:rl,rih dan haclis lalririerh hal itu rne'nunir-tkkan kesahihart ittau kehasanaur nurtrrrr
hasan, karena
kcclua Iradis rerscb.t pat,t clipakai stntu hadis, karcna tidak ada caciltnyil. Alii1n tertapi al-llash lbrrrr
htrjah. Islilarr ini cripakai
pula urrluk haclis clhai{, .rang sangat ringan l{aiar berpcndapat lra]r'uvzr scorang imitm tidak akan nrcnggatrli
keclhaifannver, keuenar
dnri harclis seperli yang remkhir iri p.trrt aiamhir pcrny'ataantrva fuW <lengan l/kccuali kat'ena aclzt sturltt
irclajarannva.
l'I a' n (' zt<lalith lauan kata ct b t t r u ka
Al-
t r, dirr.r ar - n nr r i r,rt acrarah hal t,ang tersirnpan cli dirdarryzr.
l:rr'an kaLa ctl-.s-vud:.d2. Ar-Llttiarr,tvur dun Di sarnping i1r-r senrrru, ad:r hal lain varlg tcrmastrk cl:,rlurrr
ar-t,sttbi, rnencerk,p rradis
salrih cl:rn haclis ha.san. lir-rgktrp berhasan ini, r,aittr istilah 'u'ang dipakai olc'h al-Hal'izlr
Ada .sattr lagi istirah rrcrckzr, rrl-l{aitsirnri tlalzrn-r kitabnva yiurg agung ll,fuLinru' al-7tm,aicl: yarkni
f,,krri ur-nttrstubbal2. rstil:rh ini
diucapkan trntuk hzrdis ha.san clarr
r.,,rg ,,l.,,l.1"i^tu"". oi., Hoti,,,
bWfu atau iSf$lPemvartaan-pcrnvataan ini nilainva berada
bcrkata, "paclar rntrlan,a Amr rrirr ,,,ri,,ir,
,,iiil;i;;;";;:rr-rar:Iian di bar,vafr lrilnvataa n l*f{karcntr pLrrn\,'a1.ran-pernvata:-rn
hadis-hacjis \,:rr-1g r,/r1,!.1u\:ilnlrrth lti.:.srntnrt (nrenverupai tcrscbut, di sar-nping tidak rncnlinggurng keselaur.rtan hzrdis
hacli.s_iradis
h,s.r), kemrrdia, scter.h itu ia mengchrur.kan darri kcrancr-ian dan cacat, .jtrga tidak rtrenielasl<an rnasalalt
rrtrdis_rraclis nraudrru,
sclringgu i, nrc'rs,k ap:l-ap* rr,,[ kcsinzrmlrtrngan sanad, mcskipun apirbila cliantal,i scc.rr:r s;lksanra
t"lr,l, karrri tr-rlis.isl)
ia rncn.iclaskan rnaszrliih tersebut schrrl>ungan dcngan hadis
rtttr r tqi.rt t i', sc'pcr 1 i ia n rcr )\.tl a Urur, Nrrl
I
t* ;11;4lq ( p",'u

rarr,i lraclis ini aclrrlalr pur-a lzrtvi lraclis taltilrl tct.rpi s:utadltva
e. Menghukumi Sahih atau Hasan terhaclap
Sanad rnrrnqathi' atzrrr r-rrtrrserl).
Banvak sCl,.ari rrlrPlrlri.n
.r'i1.. r)(.lr)\.lrl:urr pzrra r;uh:rcrcritsin
fun{f L'a',i, r. r,'ur;yj'a,, r,, r,,p i,cr a n sc ragzr
t
r
-eq;:
i n.v,,. p", rrr t,.o,l
,rti,,,.,,1,,,,,, t{r&rrrr,; f.
dc'rnikiarr tirllrk s;rrrrlt (11.,!,1,t Sumber-Sumber Fladis Hasan
karena kita kctzrrrrri.ri,t'it'rirrrr
1',,,,,,r,,,,g",, pziia r,rrhaclcrirsin yang Para ulanra l'r.'lrrrn pernzrlt zrcla yang nrenrbukttltan hadis
tidak nrengesampitlgkit tr
i irr r rlr-lrlu, clens.n h.n\,er nre,gkaji
1'r.r rr l',rr r
hasan scc.rrir ter'1-risah. Mcreka nrenggalrttngkan hadis-hadis hasatn
s.r-urd' oleh karer, ittr, rrrt,rt'klr lrerpc-nclapai
rrrrrr-. kesah;han dcngan lradis salrilr cl:-ru nrertcanrpurnva cteng:rn hadis dhaif',
sanacl itrr tidak sekerligrrs .)('rrl)il\\,i-l kesahih;rn
r,iltan, nrclainkan nreskiptur mere'l<ir tirl;rk nremisrrkknn hadis clhail'kc dalam kital>
h,dang-k.da,g sanacr srrirrrr r*rrris sahirr,
tclapi matan'var tidak kitzrtr susunan u-rcrt'l'a kecltali s:rngat sedikit dan ;trnat jarang.
sirhilr kuruna ntcngunclrrrrr, .rr tttl:.ttrl.. (k",arr..,,rnI 't
;,;; .;;;;. Di antirra srrrrrlrr'r.srrrnlrr-r' hadis hasetn vitng paling petrling
adalzrlr al-Surrutr ul-,,|tlxr?tlt, al-llustrctd karna Imanr Ahmacl, dart
fuIu.vtad Abi Ya'la ll Marrshili.

387) Tadrib ol Rdrvi, r04 . 105.


l' N-rami'karya Abu rsa Muhamrnad bin rsa bin saurah
alTurmudzi (2Og IJ.-ZZ9 H) Inisemua aclalah ilmu-ilmu yang tercakup cli rlal:rrn kitrrlr
Al-Turmudzi adarah sarah seorang
murid al-Bukhari yang iami' al-Tunnudzi secara global, adapun apabila clirirx'i rrrirLrr
istirnewa' para urama mengakui ketinggian akan lebih banyak. Dengan demikian, secara umunr rrurrrllurt
irmunya, kekuatan
hafalannya, keluasan pengetdhuannya, kitab ini sangatlah banyak.3se)
ketaatan be,ragamanya,
dan tvarcl-nya; sehingga karena rasa
takutnya kepada Allarr swt.,
pada akhir hayatnya ia menjadi 2. As-Sunan karya Imam Abu Dawud Sulaiman bin :rl-
buta karena banyak menangis.
Al-Flafizh Abu said Ar-Idrisi ber-kata, ,,Ia
acrarah sarah seorang
Asy'ats al-Sijistani (2O2 H-273 H)
imam yang menjadi panutan daram Abu Dawud adalah salah seorang murid al-Bukhari ptrla. l:r
bidang irmu hadis. Ia terarh
menlusun r<ttab ar-Janti" kitab-kitab belaiar darinya dan mengikuti jejaknya dalam bidang keilmrr:rrr.
tarikh, dan ritab ar_,Irar,
dengan metode dan sistematika penyr-rsunan Ia menyerupai Imam Ahmad dalam hal ketakwaan, kecerdzrsan,
yang sangat bagr-rs.
Kemampuannya itu menggambarkan dan kepribadiannya.
ketinggian daya h afalnya.,388)
Kitabnya, al--Ianti, yang masyhur
dengan nama Sunan at_ Muhammad bin Ishaq al-Shaghani dan Ibrahim al-Hzrrbi
Turmudzi, adalah sumber hadis berkata, "Hadis dilunakkan kepada Abu Dawud sebagaimana
hasan yang paling penting,
banyak mendapatkan tanggapan positif halnya besi dilunakkan kepada Nabi Daud."
dan tersiar kiaikannya.
Ibnu al-Shalah berkata, "Kitab Abu Isa Al-Hafizh Musa bin Harun berkata, 'Abu Dawud diciptakan
ar-Turmudzi
merupakan
kitab rujukan pokok untuk mengetahui di dunia untuk hadis, di akhirat ia diciptakan untuk surga. Tidak
hadis hasan. Dialah
orang pertama yang menciptakan aku lihat seorang pun lebih utama daripadanya." Al-Hakim Abu
nama hadis hasan dan banyak
menyebut nama itu dalam kitabn.ya.,, Abdillah berkata, "Abu Dawud adalah imam ahli hadis pada
Kitab ini memiliki keistirnewaan
karena banyak faedahnya masanya tanpa tanding."39o)
secara ilmiah dengan segara cabang Kitabnya, al-Sunan, disusun dan disarikan dari 500.000
irmunya.
itu Ibnu Rusyaicl bcrkata, ,,S".r,,ngg.,hnya sehubungan dengan buah hadis. Dalam penlusunan kitabnya itu ia memprioritaskarr
kitab al-Turmudzi
rremuat hadis vang disustr. berdarsr.tu. penghimpunan hadis-hadis hukum. Ia menjelaskan metodologi
u"u-u"u"v, aun r,ar
ini merupakan pok.k irmrr tc.scncriri padanya. pen)rusunan kitabnya itu secara ringkas sebagai berikut'3gl) "Hatlis
Memuat pula
fikih yang merupakan irnrrr kecrua. Memuat yang kualitasnya sangat rendah yang terdapat dalam kitabkrr
,rat-irat hadis yang
mencakup penjelasan hadis sarrih aku jelaskan kondisinya. Di dalamnya terdapat hadis yang ticLrk
cran hadis dhaif dengan berbagai
tingkatannya, dan har i.i nre.upakan sahih sanadnya. Hadis yang tidak saya komentari sama sckali
penjelasan nama-nama dan g"lu.-gllu*ya
,mu ketiga. Memuat
yang rnerupakan ilmu adalah hadis sfuilih (patut, baik). Dan sebagian hadis-haclisrtvrr
keempat. Memuat al-jarh ol_ro,dil vurrgl.r,rfliu, it*,, lebih sahih daripada sebagian yang lain."
kelima. Menruat peqjelasan",o tentang orang_orang yang pemah Ibnu al-Shalah dern al-Nawawi serta yang lainnya berpcrxl:rprt
berjumpa dengan Nabi Mtrha,rl.rlr,liu*.
dan orang_orang yang bahwa hadis yang dimaksud adalah hadis hasan, st'lrrttur
tidak pernah berjumpa dcngzrnnya di
antara Ou.L,*, ,urr* tidak ditegaskan kesarhihannya oleh salah seorang rrlarrr:r viuul
menyandarkan hadisnya kcpacla
Nabi Saw; hal ini membedakan antara hadis sahih dan hadis hasan.
ilmu keenam, dan memuat pr_rla penjelasan jumlah merupakan
menrpakan ilmu ketujuh.,,
,rnad ya.rg

388) Syuruth al-A,immat at_Sittah, hlm.


l8e) Qut al-Mughtadzi karya as'Suyuthi, t:zr5; MuqoddimohTuhfot ol Ahwrrrizi, lrhrr
q; al-Tahdzib, 9:1gg. ;go) Tadzkirot al-Huffazh, hlm. 591 - 592.
rsr) Dalam suatu suratnya kepada penduduk Makkah, hlm. 6.

28o
Setelah kami pelajari sunnn Abi
Drnrtur, karni dap,ti Dengem demikian ia telah rnenempuh suatu jejetk nttrlr:rrltlitrirr
hadis-hadis .vang tidak cliielask:ur
itu sanga{. beraganr; seb,giern
'aliw,a yang paling mmit dan agung.
saliih clan clikertra'k'n dal:rrn srutrtihttitt,
sebagian Iagi sahih
-vang tidak rJikc'rrrarkan craranr srruhihrtirt; ,"r,ogir,r,
sebagiann.va lagi mr-r-upakan hadis-hacris crlraif
h.san, cran 4. Sunan al-Mushthafa karya Ibnu Majah Muhammad birr
tetripi pattrt ciiambir Yazid al-Qazwini, seorang hafiz yang aeiung dan seorang
pelaj:rrannva dan btrkarr haclis_haclis
.\nng serngat clhait. mufassir (209 H - 273 H)
Dengan denrikian, .ferasrah bah*'.
.r.ang dinr.kstrd oreh Ahu Abu Ya'la al-Kh.rlili al-Hafizh berkah, "Ibnrr Majah aclzrlalr
Dawrrcl dengzrn kata ,,Shalih,' nraknanyer
.y;111* sangat urnunr dan .seolang vzrng tsic1a1, aglrn[], disc-pakati clap:rt dijadikan huiah,
mclip,li haclis sahirr, l*rcris hasan, .lan ,,r"rij,ti Irras pengetahtmnnya, clern kuat hafhlannva."
vang dapat diambil pelajzu:rnn.r,a clan liura hadis_hadis
dapat rrrenfadi kual. kar.ena Ibr-rr.r Maialr berkater, "Aktr menyodorkan kitab Sturun irri
ti'gkat keclhairhnr.v, scdikit. J",-,i., hacris
t.,r.arkrrir irri d;rpzrt kcp;ida Abu Zr-urah. Setelah ia nicnrperhatikannl'a, ia bei'kata,'Sa),;r,
dianrarlkzrn ntenLlrut kebanr.a.kan
ulama, seperli Abr-r Dau.ud, liirzr sezrndain-ya kitab ini sanrpari di tangan Llntat maka seluruh
Ahnrad, dan al-N,asa,i. Mcn:ka berpcnclapat
Lahu,a hzrdis .\,ar_rg kital: iani' atau sehagian besar clar-inya akzrn diterlantarkan."'3e4)
clcrrrikian iru lebih kuat claripa.la r,)J;
i"r-,clapat rrlanra.
Kitab irri diakui sebagai kitab slurri,t .vzrng keenrpat deur
merupakntr pelerrgkap al-kutub al-sitnit ynng nrerlpakan sumtrer
3. Al-Lluitaba karva Imam Abu Abdirrahman pokok ltagi stutttcth rrubatt,i)'al2. Ularr-na trtutuclutltlirrirr rnenghitung
Syr.r'aib al-Nasa,i (215 H_303
Ahmad bin
II) kitab-kitarb sumber itr-r acla lirni.r dengan tidak nrcnrarsukkan kitab
AI-D:.rr:rqrrtrr.i rre'katzr, "Abrr Abcrir-r.,hn,.
nrerebihi,rar,a Ibr-rr-r Mlajah ini, kenrudian sehagian nrer"eka lnenenrpatkart ul-
luri, lur-rg clikt'rurl scrritg,i ahri irrrrrr
r,rtris p,rrrl nrirsil itrr.,,Al_ ll,Itnrathtlta' di tenrpat keenanr. Nanrun setclah bcbelapa ()r-eurg
rIafit'h Iblrr r y'trrrrrs rre rkata, "Ar Nirsrr'i
ucrrrrlrh str()r"illrg inram Irafiz rnengetahui bahrva kitarb Ibnu Maiah ittr rneruparkan kitab
-1arg h:rriz cran tvrrtr-rs(r/r/ (r(.r)irt lrrrli, ris:rrr, da, yang sangat bcrfaedah dan besar- manlaatnva cli lridang likih,
kitabnva).,,.ie-r)
Al-N.sa'i crik.rr.r sirrrsrtr tr.riti ter.rr,cl:rp scrt:r ban.yak .rrila21 (lradis .yang tidak terdapat clalam kitab
haclis clan pzrra
.a'vi, clarn ht.rrrrt'ir kr ir.r'iitr^.. trlrrir, .rcn-I.sir7aI_ka. lain) padanya, uurlia urereka rnern;rsukkrnnvzr ke clalanr .lajaran
sangert tinggi. Ia rrt'r\rr.sr, r.itirrr
r-,*,i itu
\irlg sangat lrcs:rr cl,n sangat kitab-kitab strnrber pokok dan nrcnempatkarrnya pzrda tempat
lerrgkap serta dikc.lrr rrerrr-,:rrr ,tr .\rttttttt tcrakhir.ses) Hal l':rr-rg tcrakhir ini discbabkan ia scring me-
ur-Ktrrn"tt. Dan rritab
bcrrranra ttl-lLlttjttin r,rgl rt'rrirr .ya,g
rriric,,r crcnsan sttnart ar-Nct.sa,i n.yenclil-i clerngart lradis-haclis ,l'ang dirirval,atkan dari para rart,i
metrtpal<an hasil selcksi rl;rr.irrvar.
Acla vang nrengatakan bahu,ir lang dittrduh rlrrst;.r clan nrcncuri lradis dan .yzurg dihukurrri
nirnta kitabnva aclaluh ttl .llrrjtrtrttt. sebageri hadis batil, gugltr, atzru ntunkar.
Kitab Al-LhLitabct_ clisrrsrrrr dcngeu_r metoclologi Dar-i semuzr kc(r'r'ungar-r di atas dapat kita ketahui bahrva
tunik de,gan nrcmatrlrka. rikirr
vilng sarrElat
da, kajian san.d. i:rcris_iradisnva pemberian preclikat sntrilr kcpada szrlah satu srrrrzrl yang empat
clisustrn berdasa,kan bab-rr,lr rikih, atau kepada kecnrl-xrt .\tutdn tersebut beserta Slruhilmfu adalah
dan ,ntlrk tiap bab criberinva
juc.-rl 1.aurg kadang-kacrang
.rcrc,,.i r.ingk.t keunikirn r rd'; ;;; suatu sikap yang tirrrlrtrl akibat kurangnya kehati-hatian, sc'bal;
I, merngur,ptrlkan san;rcr-sur-*,.r..,,otri
lrodi, ;;-'.r.iJ"r"*nu,. hadis-hadis dalanr kitirb .srrrrlrl .'yang enlpat itLr tidak semuiurvu
sahitr. Meski denrikiarr, kt'tran.r':rkan haclis-hadisnla aclarlah .sahilr,
392) tbid.,hlm. 7;'Ulum al-Hodits, hhn. )l _
393) Tadzkirat alHufiozh, hlrn. 698 loi.- '
34
'
tsc) Tadzkirot ol Hufiazh, hlrn. (, 1(r.
rss) Al-Risolrit al Mustathrafah, lrlrrr. ro.

rRr
dan barangkari.har iturah yang
menyebabkan terjadinya pemberian
predikat sahih kepaclanya pembuktian tidak dipalsukannya hadis-hadis yang karrri sirrl'.1'.r rr r1r
.* univercal. itu. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa umumnya harlis lrirrlis
5.
N-Musnad karya imam besar
Ahmad
tercebut baik, dan tidak ada satu hadis pun dapat clipastikrrrr
ahli Sunah dan hadis Ge H_241 bin Hanbal, imarn sebagai hadis maudhu'bahkan tidak ada penilaian bahwa sllirlr
H)
Al-Syafi,i berkata, .,Saya meningg-alkan satu hadisnya maudhu' kecuali oleh beberapa orang meski atLr
Baghdad dan saya kemungkinan kuat untuk membantahnya.3eT)
tidak meninssar]<L se_seorang yang
rebih utamJ dan rebih alim
Ibrahim ar-Harbi berkata, "saya
merihat Ahmad seakan-akan 6. Al-Musnad karya Abu Ya'la al-Maushili Ahmad bin Ali
Allah telah menghimprsu, bin al-Mutsanna
Uugl.ryu ilmu orang_orang
dan orang-orang kemudian.,, terdahulu
Abu Ya'la dilahirkan pada 210 H. Ia mulai mengadakan
Abu Zurah berkata kepada Abdu,ah perlawatan untuk mencari hadis pada umur dua belas tahun.
telah hafal sejuta hadis.,,
bin Ahmad, .Bapakmu Ia dikaruniai umur panjang dan menjadi orang yang tidak ada
Imam Ahmad sangat besar duanya sehingga banyak orang melawat kepadanya. Ia wafat
cintanya terhadap Sunah dan pada 307 H.
sangat menghormati ulama
salaf. Ketegu.u.rrrru menghadapi
Mu',tazilah sehubungan dengan Para ulama menyanjungnya dan menyifatinya sebagai seorang
pendapat mereka yang menyatakan
bahwa Al-euran makhl,rk yu.rg memiliki dampak hahz", teguh pendirian, dan taat beragama. Al-Hakim al-Naisaburi
sangat positif bagi.itu
keselamatan pola pikir rshmi.
yang berkata, "Saya melihat Abu'Ali al-Hafizh (yakni gum al-Hakim)
dengan itu, kir:anya cukup s.ir.rb.rrgu., mengagumi keteguhan hati dan kekuatan hafalan Abu Ya'la
bugi Litu pem.yataan AIi bin
Madin berikut sebagai fakta. t " al- sehingga tidak ada hadis darinya yang samar baginya kecuali
b..kuru, ,.Sesungguhnya AIIah
memperkuar agama.Isram ini sedikit."
dengan Abu Bakar j-ir,iiaiq
saat mera'areranya kemurtada, p"au
drin dengan Ahmad bin Hanbar Al-Hakim berkata, "Ia adalah tsiqat mn'mum."
pada saat memuncaknya
trjiap.,,396; Musnad Abi Ya'la yang sedang kita bicarakan ini adalah
Imam Ahmad mcnyu.sun kitab suatu k;rtab al-Musnnd yang besar. Ia juga men)rusun l<ttab al-
.ru:ukan
au., p.gu.gan bagi k.um
berdasarkan nama-nama sahabar
;.r,#lt[,f',1
H].XT
Musnnd lain yang kecil. Al-Musnad yang besar merupakan kitab
sumber yang besar, lengkap, dan derajat hadis-hadisnya mendekati
.vang meriwayatkan hadis yang
bersangkutan, layakn.ya sistcrrratika- hadis-hadis Musnad lrnam Ahmad. Sehubungan dengan itu, al-
penyusunan kitab musnad.
oleh karena itu ki.rab ini n',"n,aii Hafizh Muhammad bin al-Fadtrl al-Tamimi berkata, "Saya telah
sangar lengkap dan besar
sekali' Jumlah hadisnya ku,'ung-r"bih membaca beberapa musnad, seperti Musnad al-'Adni dan Musnad
rnencapai 30.000 buah
yang terdiri atas hadis sahih, Ibnu Mani, semllanya bagaikan sungai, sedangkan Musnad Abu
hurur, clan dhaif. Sebagian di
antaran-va sangat dhaif sehingga Yala adalah bagaikar-r laut yang merupakan tempat berkumpulnya
sebagian muhadditsin menghukumi
beberapa hadisnya sebagai sungai-sungai."39tt;
noai, ,riu,_ran,r,. Akan tetapi al_Hafizh
Ibnu Hajar telah menJrusun sebtrah
kitab dengan nama al_eaul
cil-Musaddad fi at-Dz.abbi 'art
ar-Mrsnad. Kitab ini berisikan

396) Tadzkirot al_Huffazh,hlm. tgt) fa'jil al-Monfa'ah, hlm. 6; ol lodrib, hlm. roo - ror.
43r _ 433. rs8) TodzkiratolHufiazh,hlrn.ToT ToS.Bandingkandenganal-RisolotolMustathrafoh,hlnr.,,t
54.

r2E4
lnilah surnber-sttnrlrcr'hadis hasan yang paling penting. Kitab- karrena pada setiap sitttittl llitsti
dengan menelaah sirnad-sanadnYa'
kitab ini r-nencakup ]rtdis sahih dan hadis dhaif cli samping lcrdzrpat rarvi vatrg hanvaberpegang kepad:r kitabnva tLtlrrtrt
haclis hasan. Apabila kitab-kitab ini dipadukan clengan kitab- tnerir,vayatkanhadis-lretdisrrynrsc:mc:l-}tat.aiatidaktnctttettttIri
kitab sun-rber hadis s:rhih di muka, maka kesclunthannytt akan kritcriascbagaiperirvatyatlraclissahilr;verkniktrathalalitllll\,i1,
Oleh kar.tn:r ittt'
mencaktrpr semua l-raclis yanEf dapat diterin'r:r, datr tidak ada tinggi ke'tepalannva, sella teguh pt:nclit-izrnnva'
yang tertinggal kecuali s:rngat sedikit yang mcmperkr.rat minat Caran]engetahuilraclissahihdar.rlraclish:rsantiadalainztclirlirlt
para inrarn harlis
para ulama untuk tnenrpet'hatikan dan nrenggali kattclungann-ta. dengan bcrpegang kepttda penjelasan-pen'ic-lasan
dalarnr kitab-kitab n-'"'"ku yang
dapat clipegangi dan masvtrut""
ulamir tidak sepenclapat dcng11 tbnu
al-
g. Penilaian Sahih dan Hasan oleh Ulama Muta'akhkhirin terhadap Akan tetapi llara
Beberapa Hadis Slralatrclalan-thirlini.Balrkatlt-nerekarnempet-bolclrkanulanlat
kcarhlii'rn dan tir-rggi pcngetahuannva
Para imani haclis sejak pcriocle pet'tanra tclah mengardakan rttttla'aklil<hlrirr Y:rng nlemiliki
clemikian ditegaskar-r
mengkaii .1o., '-'-'t'-'-''ilai haclis' Hal vang
pengkaiian kritis terlradatrr hadis, tnembc:dakzrn h:rclis vang dapat clr'ttr lainnt'a'- Di antarit
ditcrimzr dari hadis yang tidak clapirt diterirner dan membiciuakan
olch al-Nalvatvi, Ibrru K:rlsit'' itl-'lt'aqi'
uvataart lbrtu al-Shalah vang
pat'a ttlama Yang mcnvilnggah pet
cacral-cacatnyzr. Sehubungan dengan hzrl ittr mereka telah rncngadakan al-'h'aqi' kemudian
penrbahasan yang sangat terpc'rinci dzrn berhasil ntelrvitrgkap paling gencal' irdalah ot-H"t'f''t' Abclun'ahim
segtilzr misted szrnad dan matart hadis, seakan-arkarn nrcrekit telah
muticlnva, zrl-llaliz.h lbnu Hajat"
ber-keliling kepiicla pat'et t'au,i dan berpinclitl'r-pindah ltct'szrrna Al-}laliz]ral-,lr.aqinrcn-ukr.itiklllrrtral-Slralalrclal:rnrkital-l
matan-rnirtan hadis dari sattt rangkaiatn sattatl ke rangkaiiill vang tanggi'rpannyaterlradapkitablbrrr-ral-Slralah.Al-,lracliberalasarr
hahrvzt tindakan ahli lraclis ittr
ticlak sesutti tle'ngitn pcnclill-rat dan
lain, sehinggzr pcnrbalt:san dzrn pcnilaiittr nteteka ntcnjadi hujah
llagi par-a rrlirnur clalaur-r rrrcrrsahilrkatr clurr rncng]rasatrkan hadis, kcpttt,ttsanlhntral-Slritlalr.Urrtttkittriatrrenvatakarr,..Tirrdakan
para ttlanra vang
dan rnerckir nrerUlunralkutr scgul:r lit'tcrt(uunnva. yang clemikiatr scnantiitsa menierdi tradisi
betpcnclapat latin' Dcmikian
Setelah llclrr:r1-x.r n'uklrr 1-larr rrrrvi lx'Llalu, sebagian imatn kattm
nrerliliki ke::rhliarr, kcctrali olang vrmg
lVluslimin, vakrti llrlrrrt Allr Arrrr bin al-Shalzrh, nrengkhau,atirkan pula,sebagi^,,'''l""tzrtrtrttatltttltlllllittnrensahihkanstratllhadis
r-rlengakuinya'"
pcnilirian trlarna trtrtlu'ttl'ltl;hiriu tirllk rlapat mencapai kcbenaran .lr,r-, ..b"giatr lltitlnva ticletk

sebigairnanel yang tt'llrlt rlicrrprri olt'lr p:rt:a ulatnzr mutuqtttlditrtht. Ia Al-I{alizlrlrl-Ir.lrclihirnvarnerrvitlggttngkebtllelrantlrt-nilaisahih


bahs'a mLrnLlr-tltnva menilai
rnenyatakan kektrarvatiurrrrrf ir lt'r lraclap kclaikan dau kcnralnpuan tet'haclap stt:ltrl l'ntli'' Ir-ri llerarti
hasan terhalclirp sLtittr'l hzrclis itu lebih
diperbolehkzrn'
tilama nula'akl*lzirill trrrttrli rnt'lirksanetkan sesttatu yang teramal
pal'a tokoh yang
pcr-rting dan agung ini. Sc'lrullulglrr) dengan itu ia mcngatakan Berikut itti rrtlalrtlr cot-itoh pe-rnb:thasan
yang belr-rm pct'nah' di'ielaskan
dalam kitabnva, [,thmt al-lltulit.s, "Apabila dalam scbuerh kitab nrenghasankan lrcbt't Ltpit hatiis
kiur dapatkzln suatlr haclis varrgl suhih sanadnva tetapi tidak kita ku';rlit.asnya, cli srtttrpirrg iuga
nlensahihkan hadis-haclis lain'
mengltasankan lradisJradis t'anF
dapatkan hadis senipul rlal;rrrt sal:.tlr satu Slruhihailr clan tidak Sekelortlprt-rk besnr ttlittrltr tclah
clhai{.oleh pala hafiz, sebagiritrtltttlt
kita dapatkan hadis terscbtr( clitcgaskan kesahihannva dalarn telalr dijelaskirn st'lllruiri lxtclis
al-Mizzi telah menglt:tsatthirtt
salah satu kitab susunan inranr hadis, nraka kita tidak boleh cliceritakan oleh al-StrrrrtIri. AI-tIafiz.h
member:.rnikan diri untuk nrcnglrtrkurni kr:pastian kesahihannya, hadis ber-ikut.
sebab clervasa ini sulit nrcncrrrtrkan sendiri hadis sahih hanva
nenlashhilz hadis pada masa itu dan pada masa lrrikrrtrrYrr."
Y,p,f'*';P'A'
Mencari ilmu adalah kewajiban atas setiap orang
'Iegasnya, hadis sahih itu terbagi menjadi dua; sahih litlzltilri
Muslim.
dan sahih lighairihi, sebagaimana ditegaskan dalam kitlb llrrrrr
Padahal hadis tersebut dihukirmi dhaif oreh para al-Shalah dan kitab lainnya. Tashhih yang dilarang olcfi ll'rrrrr
hahz.
Adapun al-Hafizh lbnu Hajar berpendapat bahrva al-Shalah adalah tashhih untuk mendapat kualitas hadis .ienis
sekadar
berbeda pendapat dengan Ibnu al-sharah tidaklah peftama, sebagaimana ditunjukkan oleh perxyataannya.
cukup apabila
tidak diserlai dalilnya dan tidak dijelaskan arasan tanggapan Yakni apabila seseorang mendapatkan dalam salalt
dan analisis te.hadap argumentasi Abu Amr (Ibnu satu bagian kitab suatu hadis dengan satu sanad-tidak ada
ar-Sharah).
Argumentasi Ibnu al-shalah tentang cacatnya
beberapa sanad sanad lainnya-dan tampak bahwa sanad tersebut sahih karenet
itu tidak dapat dipertahankan karena argumentasinya tidak bersambung bn para rawinya adalah orang-orang tsiqat, maka
menunjukkan adanya kelemahan kecuari daram
kitab bagian ia tidak Mpiat menghukumi bahrva hadis tersebut sahih lidzatihi
yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang suka berdasirkan wujud lahiriah sanad semata, dan pada saat yang
meremehkan
persoalan dan menyendiri. sama, tidak ada seorang imam hadis pun menyatakan kesahihan
Kemudian al-Hafizh berkata, "pernyataan Ibnu al-Shalah hadis tersebut. Tindakan yang demikian itu dilarang sama sekali
yang mewajibkan menerima tashhih dan mutaqaddimin karena dengan menelaah wujud lahirah sanad semata belum
dan
menolaknya dat', muta'akhrchirin akan mengakibatkan cukup untuk menghukumi kesahihan hadis, melainkan harus
penolakan
terhadap hadis yang semestinya sahih dan peneri**, dibuktikan tidark adanya kerancuan dan cacatnya. Pembuktian
terhadap
hadis yang semestinya tidak sahih, karena sangat kedua hal itu untuk masa sekarang sangat sulit dan bahkan tidak
banyak hadis
yang telah ditetapkan kuaritasn.ya oreh ulama mungkin dilakukan, sebab penelaahan untuk menemukan cacat-
terdahuru dan
kemudian diketahui oreh ulama vang datang kemudian cacat itu hanya dapat dilakukan oleh para ulama mutaqaddimin
bahwa
pada hadis tersebut terciap:rt cacar. karena dekatnya kehidupan mereka kepada periode Rasulullah
.yang mengharangi hadis
terSebut untuk dinilai sahirr, rcbih-rebih apabiL Saw. sehingga masing-masing mereka mempunyai beberapa
urama yang
terdahulu itu termasuk ,r:rrrg .vang tidak dapat oftrng guru yang berasal dari kalangan tabiin, atba'al-tabi'in, atau
membedakan
antara hadis sahih darn hadis h.san, seperti Ibnu dari periode berikutnya; sehingga penelitian terhadap berbagai
Khu zaimah
dan Ibnu Hibban."3ee) cacat bagi met'eka yang hafiz dan luas pengetahuannya saat
Perdebatan ini telah lrengg,gah minat Imam itu mudah dilakukan. Adapun pada saat-saat terakhir ini sanad
al-suyuthi; lalu hadis telah meniadi panjang, sehingga penelitian serupa tidak
ia menulis suatu kitab krrustrs tentang masalah ini dan
diberinya mungkin dapat clilaktrkan kecuali dengan mengutip dan menelaah
judul al-Tanqih Li Mas'akr ur:ra.srthih.400;
Kitab ini dimaksudkan
untuk mengkompromikan ilrtiua pendapat Ibnu al-sharah kitab-kitab tentang caczrt-cacat hadis. Oleh karena itu, apabila
dan kita dapatkan suertu hadis dengan sanad tunggal deilam suatu
pendapat ulama-ulama rain rri s,mping untuk
mentakhiimazhab kitab yang secara lahir-iah sanadnya sahih karena bersambung
lbnu al-shalah dengan sangat rraik, dan untuk itll
ia berkata,a,r) dan para rawinya aclal:rh orang-orang tsiqat, maka kita tidak
"Hasil penelitian saya menunfrrkkan
bahwa tidak ada pertentangan
dan perbedaan pendapat antar:r Ibnu al_Shalah dapat menghukuminyu scbagai hadis sahih lidzatihi, karena ada
dan ulama yang kemungkinan tersenrbttnyinya cacat padanya yang tidak dapat
rgg)-;d.,b;;;;;.. & sr. kita ketahui karena scclcrnikian sulitnya mengetahui cacat-citt'itt
4oo.) Manuskrip di perpustakaan al_Zhahiriyah, nomor
5896/Umum.
4or) Lembaran 39b. hadis dewasa ini.
Adapur ta.shhih terhadap l-rzrdits jenis kedua tidak dilarang 4. Hadis Mathnrh
oleh Ibnu Shalzrh dan larinnla, dan demikian pula kiranva sikap 5. Hadis Maudhtr ,,,,''
para ulama pader m;rsa i1u dan perda masa berikutnya. "setelah
Pen"rbagian tersebut berdasarkan tidak itl.
;drpenuhinyl syrtt
saya nreng:rdirkarr penelitian, hadis-hadis terscbtrt tennasuk jenis
hadis szrhih lighairihi bukan sahiti liclzatihi..." Demikian penielasan syarat qabttl pada rawi, katena adanya-cela padanya. Adlptrrr
al-Sur,r.rthi clerlarn al-kutqih. jenis-ienis hadis clhaif lainnya akan-Lmi simpulkan dari ltilsil
Dernikianlah hasil pcnelitian \,ang a.rnat bagus dari Inram penelitian terhaclap kondisi matan dan sanad pada pemberhasittt
erl-Strytrthi yang lnenunjtrkkan sikap kehati-hzrtiannya tcrltaclzrp selanjutnya, insya Allah'
Sunal-r dan merupakan irrlbr"masi tentang kandungan sumbcr-
sumbemya yang besar-besar, Sungguh besar' .iaser erl-Sr-rvtrthi 1
clengan meltanggltng risiko penelitian vang ia sebutkan. ta sendiri
adalah seor?ng imam yang hafiz dan tsitlut. Hadis Dhaif
Hanya saja mengit-rgat telah sekiarn larna periocle para rani
berlaltr, kita rvajib sangat berhati-hati d:rlzrnt Lll'usan ini dan tidak
a. Pengertian

boleh trtrranggapan bahu,a hal itu urusall yans mtrdah, sehingga Definisi yang paling baik untuk hadis dhaif adalah sebagai
kitzr hernra mencuktrpkiln dengan membuka-l-rtrka kitab-kitab,,r/a/ berikut.
sebagaimana anggapan sebagizrn rnantrsia yang sangat berani dan
ge'gabzrh nrerrl,alahi hasil penclitian dan kctctapan piu'a irnant
. ffir,,;;#t t*d ;rr[.;rlLr,t
hadis. Bahkan u,ajib dipelkirakan aclanva scgala kerlrrngkinan
Hadis yang kehilangan salah satu syaratnya sebagai hadis makbul (yang
kelernahan dan kritik tet'hadap sernacl tlar-r nt.ltrrn, sehingga daPat diterima).
penilaiaur kit:r blrkan suatlt kep:.rstiatr, rrrclainkan hanla pe:nilaizrn
lahirial-r sc'iatrh da.1'a pzrntatr kita. olt'lr liarcnar ittr al-Suvr-rthi
menyalirkan cllrlarn rtl-Tolrib,at)l) "[)errri liclrati-hatian se.hubungan Syarat-svatat hadis makbul ada enant, yaittt:
dengzrn taslhilr vang clerrriliiarr lrcrtluknva dik:rtakan 'suhih al- 1) rawinya aclil;
I-srtad' dan ticlak clik:rtahurr salrilr slrja, karena tid:ik meltlrtllp 2) rawinya cllmbitlt, meskipun tidak sempurrra;
kemungkinan adanya cac:.ll viln!-l suntlll' bagi pen-rrrclilih-rrya. 3) sanadnya bct'sanrbtmg;
Balrkurn sava bcrpencl;rpat rrr rt trk r r rcngtrinclal'i segala kernungkinan 4) padanl'a ticlak tcrdapat suatu kerancuan;
itu hendaknya dikatakan 'salrilr irrsra Alla[r."' s) padanya ticl:.rk tcrdarpat 'illat vang merusak;
6) pada saat di btrt tr[kan, hadis yang bersangkutan menguntungkan
(tidak mencclakitkan).
B. Macam-Macam Hadis yang Ditolak
Demikian, al-ttitla'i <-lan al-Suyuthi serla yang lainnyaao3)
Mated pembalnsan subbirlrlsnn ini adalah scbagai berikut. menghitung sYal'at-svitl"at diterimanya hadis tersebut' Akan
l. Fladis Dhaif dengan betlagai .ictrisnya tetapi sehubunglrr rlt'ngarn kriteria vang kedua mereka ticlak
2. Flerclis Mudlra'af menambahkan kall-kata "meskipun tidak selnpurna". Ini zrdalalr
3. llaclis Matruk suatu masalah, sefi1lt lrpll>ila seorang rawi tidak sempurnlt kt'-

4q) olTadrib,hlm. 1o5;fottdhihalolAfuor,'r:t48;SyorholZarqani,hlm'3o; HosyiyaholAltv'tr'


4oz) Hlrn. 8z dengan pembahasan yang panjang lebar. hlm.25.
dhabith-annva, maka hadisnya adararr
hadis hasan, bukan dhaif.
oleh karena itu ungkapan untuk kriteria yang
kedua ini adalah
b. Macam-Macam Hadis Dhaif
dengan menambahkan kah-kata "meskipu.r
riduk sempur-na,,. Dari uraian di atas jelaslah bahwa istilah dhaif itu adalah
Alasan pemberian predikat dhaif kepada predikat yang umum dan mencakup semua hadis yang ditolak
hadis yang tidak
memenuhi sarah satu syarat diterimanya dengan sebab apa pun. Pada pembahasan yang akan datang
sebuah hadis adalah
apabila pada suatu hadis telah terpenuhi diuraikan bahwa hadis dhaif itu banyak sekali macamnya. Hal
syarat-syarat di
atas, maka hal itu menunjukkan ini disebabkan apabila kita menjadii<an tidak terpenuhinya setiap
bahwa hadis tersebut telah
diriwayatkan sesuai dengan keadaan syarat di atas sebagai suatu kriteria untuk suatu jenis hadis
semura dan sebaliknya
apabila sarah satu syarat tersebut dhail maka kita dapatkan enam macam hadis dhaif. Apalagi
tidak terpenuhi,
-r---*-'' maka
rr tidak
ada yang menunjukkan demikian. apabila kepada masing-masing dari keenam macam itu kita
Dengan demikian, jelaslah bagaimana kaitkan dengan tidak terpenuhinya syarat-syarat yang lain, maka
kehati-hatian muhadditsin
dalam menerima hadis.ehirrggu mereka sudah tentu macam hadis dhaif akan semakin banyak lagi, dan
menjadikan tidak adanya
petunjuk keaslian hadis itu sebagai menurut penghitungan al-Ustadz Syekh Muhammad al-Simahi
alasan yurg ..rk p untuk
menolak hadis dan menghukuminya
sebagai hadis dhaif. padahal mencapai lima ratus sepuluh macarn; itu pun masih mungkin
tidak adanya petunjuk atas keaslian hadis bertambah apabila kita perinci lebih lanjut perincian-perincian
itu bukan suatu bukti
yang pasti atas adanya kesarahan
atau kedustaan daram periwayatan itu dengan cabang-cabu.,grryu.@)
hadis, seperti kedhaifan hadis yang Akan tetapi, para muhadditsin tidak memisahkan setiap
disebabkan ..,duhryu dayu
hafal rawinva arau kesalahan yur,f nu.,yu bentuk kelemahan itu sebagai suatu macam hadis dhaif sendiri
pernah d,ur*karnya
dalam meriwayatkan suatu f-r"air, padahal karena hal itu tidak efektif dan merusak etika ilmiah serta
sebetulnya ia jujur
dan dapat cripen:zrva' Hal ini tidak memastikan tidak akan memberikan nilai tambah atas pembahasan yang
bahwa rawi itu
salah pula dalam meriw;ryatkan hadis dimaksud. Mereka membahas macam-macam hadis dhaif itu
.yang dimak.rJ, buhk ,
mungkin sekari ia benar. Akan tcr,pi tiada lain dengan membaginya berdasarkan kelompok-kelompok
kz*ena ada kekhawatiran
yang cukup kual te'rrrzrcrap kcnrtrngkinan keragamannya. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman yang
terjadinyu k"ruruhu,
dalam periwayatan harlis van11 1l;n1i1ksud, cukup memadai dalam rangka membedakan hadis yang makbul
mereka menetapkan
untuk menolaknya. dan hadis yang mardud dengan segala bentuk dan macamnya.
Demikian pura ke.rr,ift, .sr,lu hadis
karena tidak bersam_ Di samping itu, dimaksudkan pula untuk menjelaskan sejauh
bungnya sanad. Haclis
.varrg tlcnrikian dihukumi dhaif karena mana batas kedhaifan suatu hadis, apakah ia dapat menjadi
identitas rawi yang tidak terc:rnrum kuat apabila ada hadis lain yang menguatkannya ataukah ia
itu tidak diketahui sehingga
boleh jadi ia adalah rawi y:lrrg t.;iqat terlalu dhaif sehingga tidak dapat menjadi kuat sama sekali,
dan boleh jadi ia adalah
rawi yang dhaif. Seandain.y:r ia r.:rwi atau bahkan mempakan hadis palsu.
ang dhaif, maka boleh jadi
ia melakukan kesarahan durur, nreriwayatkannya. Tidak diragukan lagi bahwa klasifikasi hadis-hadis dhaif secara
itu para muhadditsin menjaclikan kemu.rgki.,r, oreh karena terperinci merup:rkan sasaran utama kajian ilmu mushthalnh.
yang timbul
dari suatu kemungkinan iru sebagai suatu Dan sekiranya hal ittr dapat dicapai melalui kajian terhadap
pertimbangan dan
menganggapnya sebag-ai pcngharang jenis-jenis hadis dhaif yang pokok, maka selanjutnya penelitian
dapat diterimanyl suatu
hadis. Hal ini merupakan prn.rk
kJhati_hatian yang sistematis,
kritis, dan ilmiah.
4o4) Lihat bagian mustholoh o, hddits, hlm. Do - 13,4

w rirl)
caLbang-cabangnya itu ticlark hanya
berakhir" pader kelebihan msio
dan analisis yang kritis tanpa diser-tai aplikasin,ya. ia sitttgitl tlt'li;tt
Llbaidr-rllah diperselisitrkan keberadaannya, dan
Akan tetapi, apabila para muhacrcritsin kcpada kedhaifan. Ali bin Yazid dihukumi dhail' olclr t)lilr
mem*trakkan istilah r-nr-rhadclitsindarr ditinggalkan oleh al-Daraquthni. Adapttrr Al
"dhaif", maka yang dimaksr-rd haclis
-vang dhaif aclalah hadis Qasim adalah putra Abdurrahman al-Syami. Ia adalah .slntltul
yang cacat padzr rawinv-a;
.Vak'ni rar,r,,i 1,ang ticlak memenuhi clzrn banvak rneng-lrsa/-kan hadis dan ia banyak merir,r'avatkittt
syarat-s),arat sebagai rawi
-yang makbul. Oleh karrcna ittr, dari I'raclis-hadis yang rnenyendiri.
sudut panda,g ini dapat dirihat sattr rnarcarn
kedhaifan tersendiri
apaibila timbul beberapa hal, :,isal,ya Sanad-sanad pencluduk Mesir yang paling dhaif adalah
karena tidak terpe,uhin-ya
dua svarat hadis_ makbul pacla rarvinva, Ahmad bin Muhammad bin Haiiai bin Rusydin bin Sa'd dari
),akni keaclilan yang bap;rknya clari kakeknva dari Qumah bin Abdun'ahnlan bin
rnencakup lima kornponc, scbagairnana
telah crijelaskan di
muka vang kelernaha. tiap konrtrxrnen Haiwil. Banyak st:kali hadis vang dirirvayatkan dengan sanad
merupakan suatu bcntuk
keclhaifan. Syarat keclua adalah kedlmbitlt_:in ini dar"i jcmaah.
yang mcrniiiki
banyak bentuk. para muhacrditsin memasukkan Ahmad bin Muharnmard bin }{aiai dinyatakan oleh Ibnu'Adi,
semlra bentuk
kelemahan itu ke dalam pernbarrasan "I{adisny:r dapat ditr-rlis dalam kedhaifannya. Bapaknya perlu
hardis dhaif cra, tidak
membednya predikat khusus. cliterliti haclisnya. Dan kakeknya, Rusvrlin, adalah dhaif. Qurrah
hin Abdurrahman adalah shaduq dan banvak merir'vavatkan
haclis munkar."
c' Tingkatan Tingkatan Hadis Dhaif dan
sanad-sanad yang paring Sanacl-sanad Ibnu Abbars yang paling lenrah adalah al-Strdi
Dhaif al-Shaghir Mtthammacl bin Marwan dari al-Kalbi clari Abu
Kar"cna seb,b-sebab keclhai[arr rr,cris Shalih clari Ibmr Abbas. Muharnmad bin Matr,r,ail ditinggalkarl
ittr berbecla-bccra hadisnya oleh para muhadditsin dan ditttdtrh dttsta, Al-Kalbi
kekualan dan pengzu-ulrnvzr, nrerka lingkatan
hadis clhaif itu adalah Muhamnrad bin zrl-Saib, clatt ia juga ditinggalkzrn hadisnya
dengan se,dir-in.ya bc.becr,-bccr,. Acl,
l,rg kadar kelcmarrannya
kecil sehingga harnpir-hetntpir clihtrkrrnri serla dinilai sebagai pendusta oleh Sulaiman al-Taimi dan Za'idah
setragai hzrclis hasan dan
ada yang terlalu clhail. serla Ibnu Ma'ir-r. Abtr Shalih adalah Badzanl, ia adalah rawi
Imanr al-Hakirn telah nrcngrritrrrrg sanacr-szrn.cl clhait dan mutlullis.
yang paling
lemah, beriktrt ini kami jclaskarr st,lragiannya.4Os) Al-Harfizh lbntr lla.iar trerkerta, "Ini adalah siLsilatul-kadzab,
Sanad-sanad penduclrrk Svarn l,ang paling bukzrn silsilat utl:.-tl :ttl ub."a06)
lemah aclalah Perlu diperhatiknn4oT) bahwa klasifikasi di alas adalah
Muhammad bin eais ar-rVr,srrrtrrr cr.r-i
Ubaicriilah bin Zahr cr,ri
'AIi bin Yazid dari Al-easinr rlar.i Abu klasifikasi yang bcrr.lrts:-tt'kan tingkat kedhaifan para rawinva. Di
Urnanrah.
Muhamrnad bin eais .cl,l:rlr Mtrhammacl sarnping itu kedhailarr para rawi pun ber-tingkat-tingkat apabila
bin Sa,id. Srmtu ditinjau dari segi pct'scrttzrse sifat-sifat yang tidak terdapat pada
pendapat menyatakan bahrva itrr
bukan namanya. ta banyak mereka. Para multaclclitsin mengklasifikasikan hadis dhaif yang
memalsukan hadis dan m:.rti clis,lib,
kar.ena _;iJ, ,ffi. disebutkan cacat pitt'it t'awinya. Maka ada hadis dhaif yang
dapat meningkat nrettiacli ktrat dan ada pula hadis dhaif' vang

+o6) All'adrib, hlm.6o. Dalanr rtrt'rriclaskan sanad ini, kami berpegang kepada dl-Mughni ,r 'ri
4o5) Mo'rifat,Utum ol-Hadits, hlm. 56 _ 58, kecuali contoh
yang terakhir. 'Dhu'ofoa'.
+ol) Sebagaimana dijelaskan oleh al tlstadz al-simahi dalam Qism al-Mushthaloh, hlnr. t 15 t ;t'
tingkatnya sangat rendah sehingga tidak dapat menjadi Sehubungan dengan mereka berkata4o8), "Apitbilit krtttttt
itu
kuat.
seluruh hadis yang cacat rawinya dinamai dengan hadis rnendapatkan suatu hadis dengan sanad yang dhail maka ltcrrtllklrrlr
dhaif,
apa pun jenis kecacatannya. kau katakan, 'Hadis ini dhaif menurut sanad ini' dan iatrgrttt
Klasifikasi tersebut dapat kita lihat melalui istilah_istilah yang kau katakan 'Hadis ini dhaif sebagaimana yang dilakukan olcll
mereka sampaikan seperri ftd!& d." ,#U{Wdf* sebagian mujtahid dalam ilmu yang mulia ini. Ungkapan terakhir'
Hanya saja
mereka kebanyakan membedakan sebigian kondisi hadis
dhaif ini menunjukkan bahwa hadis tersebut dhaif matannya (dan
dengan predikat-predikat khusus, yakni munkar, matruk,
dan sanadnya sekaligus), padahal kamu baru mengetahui kedhaifan
mathruh, yang masing-masing akan dibahas kemudian.
Mereka sanadnya saja; dan boleh jadi matan tersebut diriwayatkan
membedakan hadis dhaif yang paring rendah, yakni
hadis yang melalui sanad yang lain dan sahih." Akan tetapi, kita boleh
dipalsukan, dengan istilah yang khusus pula, yaitu
raudhu,. menghukumi kedhaifan suatu hadis hanya dengan berpegang
Demikianlah macam-macam hadis dhaif yang kami kepada keterangan seorang imam hadis yang hafiz bahwa hadis
bahas
dalam bagran ini, yakni ditinjau dari kecaca* p*u rawinya. tersebut tidak diriwayatkan melalui jalur lain yang sahih, atau
Selanjutnya pada pembahasan-pembahasan yang akan berpegang kepada penilaian yang mutlak bahwa hadis tersebut
datang
akan kami bahas unsur-unsur hadis yang rain, yakni kondisi dhail atau berpegang kepada keterangan lain yang menjelaskan
matan, kondisi sanad, dan kondisi perpaduan matan letak cacat hadis tersebut. Adapun menghukumi kedhaifan suatu
dan sanad.
Kemudian kami padukan dengan pedoman umum tentang hadis tanpa dijelaskan sebab kedhaifannya dianggap sebagar iarh
menerima dan menolak hadis. Dengan demikian, bahasan yang tidak disertai penjelasan sebab-sebabnya, seperti yang telah
kita
ini akan merupakan bahasan yang mencakup seluruh aspek kami jelaskan di muka.
hadis dengan penuh kejelian dan ketegasan.

e. Hukum Hadis Dhaif


Ketika suatu hadis dhaif dimungkinkan bahwa rawinya benar-
d. Kedhaifun sanad Tidak Menunjukkan Kedhaifan Matan benar hafal terhadapnya dan menyampaikannya dengan cara
Hal ini merupakan masalah yang teramat penting yang yang benar, maka hal ini telah mengrrndang perselisihan yang
menunjukkan keielian prmikinrn muhadditsin berkenaan serius di kalangan ulama sehubungan dengan pengamalannya.
dengan
aplikasi prinsip-prinsip anarisis kritis terhadap hadis. Perdebatan panjang pun terjadia0e) sehingga sebagian penulis
Mereka
mengingatkan bahwa kcdhaifan sanad itu tidak senantiasa ilmu ini mengutip perdebatan itu bukan pada tempatnya dan
membawa kedhaifan matan, sehagaimana harnya kesahihan men5rusunnya dengan sistematika yang kurang baik sehingga
sanad tidak menjamin kesahihan matan. mempesulit para 1^-ntbaca untuk mengetahui kedudukan hadis
Oleh karena itu, kadang_kadang suatu hadis sanadnya tersebut.
dhaif
tetapi matannya sahih karena diriwayatkan pula melalui jalur Berikut ini kami kcmukakan kesimpulan pendapat para ulama
lain,
sebagaimana kadang-kadang suatu sanad sahih tptapi dalam masalah ini. Pcnclapzrt pertama, hadis dhaif dapat diamalkan
matarurya
dhaif karena rancu atau memiliki cacat.

+o8) Mo'rifat'Ulum olHadits, hlm. 9: 93.


+o9) Lebih iauh lihatalKifoyah, hlnr. r33 't14;'UlumalHadits, hlm.93; al'Tadrib,$6;Toudhihol
Afkor,2ilog -'tl;lTouiih alNozhor, hlm. z8g - 293; Qawo'id alTohdits, hlm. t't7 ' t>l;olAiwibut
alFadhilah, hlm. 56 - 59; dan sebagainya.

,1':.-\
i*96,j ry)
secara mutlak yang baik yang berkenaan dengan masalah halal-
clirlam kitab Sunarz-ku ini ada yang tidak bersarttbttttg, \'iriltt
haram maupun yang berkenan dengan masalah kewajiba,, dengau:r
hadis mumal dan hadis mudallas. Hal itu terjadi kctik:r titlirk
syarat tidak ada hadis lain yang menerarngkannya. pendapat ini dapat ditemukan hadis-hadis sahih pada umumnya arhli lurtlis
disampaikan oleh beberapa imam yang agung, seper.i Imam pacla arli nurttashil. Hadis yang saya maksud adalah sepcrli irl-
Ahmad bin Hanbzrl, Abu Dail,ud, dan sebagainva. Hasan dari Jabir, al-Hasan dari Abu Hurairah, dan al-llakarrr
Pendapatini tentunya berkenaan dengan haclis vang tidak dari Miqsarr' dari Ibntt Abbas."
terlalu dhail' karena hadis yang sangat dhaif iru clitinggalkan Jadi Abu Dawud menjadikan hadis yang tidak muttashil
olsh 'bara ulama. Di samping itu hadis yang climaksud harus sebagai hadis yang patut diamalkan ketika tidali ada hadis sahitr,
tidak beflentangan dengan haclis lain. padahal telah maklum bahwa hadis munqathi' itu terunasuk
Seakan-akan arah pendapat itu adalah bahr.ra apabila suatu salah satu jenis hadis dharif, bukan hadis hasau.
hadis dhaif dimungkinkan benar dan tidak bertentangan dengan Di samping itu, kalaupun kata "dhaif'dapat ditakwilkan dengan
teks dalil lainnya, maka segi kebenaran pedwayatan hadis ini "hasan", maka tidak ada artinya parzr imam itu mengkhususkan
sangat kuat sehingga dapat diamalkan.
hadis "dhaif itu untuk diamalkan dan mendahulukannya daripada
Diriwayatkan oleh Ibnu Mandah bahwa ia mendengar. qiyas; karena demikianlah mazhab kebarryakan ulama.
Muhammad bin Sad al-Barvardi berkata, "Di antara pendidan Penclapzrt kedua, dipandang baik mengamalkan . hadis dhaif
Abu Abdirrahman al-Nasa'i adalah mengeluerkan hadis dari setiap
dalam fadha il al'a'nru\, baik yang berkaitan dengan hal-hal
rarvi vang tidak disepakati untuk clitinggarkan." Ibnu Manclah yang dianjurkan maupun hal-hal yang dilarang. Demikian
jtrgar ber*ata, "Demikian pula Abu Darvtrcr
al-Sijistani, mengambil mazhab kebanyakan ulama dari kalangan muhadditsin, fuqaha,
hadis sebagai,rana pe.gambilan al-Narsa'i dern mencantumkan dan lainnya. Imam al-Nar.t'awia12), Syekh Ali al-Qari, dan lbnu
sanad .v,ng dlrail apabila pada bab .y,ang bersangkutan tidak Hajar al-Haitamial3) rnenjelaskan bahwa hal itu telah disepzrkati
ada hadis lain, karcna haclis vang tlcnrikian lebih kuat dariparla para ulama.
pendapat ularnu."
Al-Hafizh Ibnu Ha.iar menjelaskan dengan sangat 6uip+t+;
Berikut ini 1rcncl.gr:rt rlr*rr, Ahrrad. Ia berkata, "sesungguhnya bahwa syarat mcngamalkan ludis dhaif itu ada tiga.
hadis dhaif lc'bih sa.),zr s('r'r:.rrgi rla'ipada pendapat ulama, karena
kita tidak boleh beryralirg kcp,cl, qivas kecuali setelah tidak l) Telah disepakati untuk diamalkan yaitu hadis dhaif yang
tidak terlahr clhail' sehingga tidak bisa diamalkan hadis vang
ada nash."4lo)
hanya dirirten'atkitn oleh seorang pendusta atau dituduh
sekelomp<lk ulamn rrrr'rrt.rkr,r,ilkan ucapan kedua imarn cli dusta atau ot'itt-tg vzrng banyak salah.
artas bahwa yang me.ek, rrukstrcl .dalah bukan pengertian
dhaif 2) Hadis dhail' yang bcrsangkutan berada di bar,vah suatu dalil
yang telah dikenal, melzrirrkun vzrng mereka maksuclkan adalah yang umLrm scltingga tidak dapat diamalkan hadis dhaif
hadis hasan, karena lr,clis h.san .iuga lemah dibandingkan yang sama sck:rli tidak memiliki dalil pokok.
hadis sahih.
Akan tetapi takwil irri bcr.tentangan dc,nghn ucapan Abtr
412) Al-Adzkar, hlm.7 dan 217; sayyid'Alwi al-Maliki al-Makki mengutip keterangan al-Nawawi
Dawucl4l1) berikut ini, "scsrrrrgguhn.ya sebagian sanad l-radis tentang ijmak ulama atas hal tersebut, lihal olMonhol allathif fi Ahkom alHadits olDha'if,
hlm. r3.
4t1) Al-AjwibatalFodhilah, hhrr. 17 ilan 4:.
4r4) Sebagaimana dikutip oleh al Sakhawi dalam penutup kitab ol-Qaul alBodi'fi ol-Sholot'ttlr
+to) 'Ulumal"Hadits, hlm.33, 34;alfadrib, hlrn. 97.
olHabib olSyafi,, hlm. z5ti; lih.rt pula al.Ajwibot olFodhilah, hlm. 43; alMonha ol-Lrtthtl, lrlttt.
+r) Catatan kaki pada alAjwibat ol-Fodhitah, hlm. qz +8.
8-ro.
l) Kr'tili;r lrixii,', rlh;lii !'lin8. l-rersangkul;ur dianralkrin tidak diserrtai Itracla di bawah naungan clalil syara, yang dilllltl tlilttlt:tlll:rtr
Itt'yafui1,,.,.t, :tlllu' l.:cl;esti:rll kebcl:rrilurlinv;,t, illttltk n-rcrrgirindari rtari ciijadikan sebagai Sunah, diamalkan' dan clapat clilt'rirrr;r
ltirtls
pcnvJn(l;u un iit'pacl:r Ne.rhi S;ru,, su.;r.nitu vxnLI tid:ik hcliau Adapun anggapan para penentang bahll'a menganlarlliirrr
,lhaif darlam fadhcL 'il al-a'ntal itu berafli rrrenciptakan ibetclitlt
tlrrrr
kaluli, in t
ntensvariatkan sesuatu yang tidak diizinlian Allah
dalarr-r itSirlrlir,
,,\l,li,rri,,:lr rri,I [;.rit;rrrii nreri'rbrrr;rlk.rn p.:nqr],ut]iran dalil
telah cliiawao oleh para uilatrna bahrva kiur dianjur{ran
ltrlrilti'
cler:gu;r li,,r'-lis <]irlril tlalanr b,:r'arrr;rl sr:iilri'orinr:.un (idn].ii)li lodhu hadis
llati dalanr menjalankan uI-Lls'In aElama' Dan pr:ngamalarn
il tti ,,:r,,,i. Iilttuk ilrr ili lierrkatil, "]]irr";i tri;-rirr;r :icit".il(i,ri ttni-uk clhaif itu tennasuk hal yang clemikian d:rn oleh
karenanya ticlak
nlcii:r"ur(lirllr.:ur lr;rr"iis clhinii sr'lrubirrnl;ul rlcri,giiil Jtt,iltit'tl iti-ti'rrtul, hadis dhait"
boleh nlenetapkan stlatLl hal dalan"r q)ora' rlcngzrn
[iirr.'lril :il;ttLli-rilr\';t lr;rriis r,;rrr{ bcr:.;.rngltularr rltt Iritliikatrty,a tslrhi}r
nrlk:t rtrt.iilit sclrirr rlstrv;,r ir-i cliarn.illt;,rrr r-i;rrr sr:l,rrii;riirr..i ili tidak Menumt hemat kami apabila kitzl perhatikan svarat-sYarztt
slihilt ritlli.r;r il{..'rtl-r,i:i!lt,llilrr t,:lJradal)rt\,il itlr tich},; ntcnglilril-,ulkan penganralanhac]isdhail'cliirtarsrnarkaakankitadapatkzrnbahwa
pengamalan
ttrtls,irittii lre:r"rrpir ir;r:rrghllaik:]r] h;il vanS, Ilar-iirrr, rrrrnr,.llurulnkan syarat-syarat itu rnengl-rilangkan anggapan [lahrva
nlensYaratkan
vang halirl, rl;,rtr nlt-rrv'iu-rlyiakun hi,k oranlr l;riLr."tl1) lradis dhait itu menetapkan syar/,'biu'u. Para r-rlama
kandungan haclis dhaif itu hams bc|arda cli ban'ah
sr"tertu dzrlil
llt riii;rtral kciig.:r, h;rclis riharil siullil li;.rli tir.luli. tlali.r{ rlianraIkan,
-.e
'il .\)ara' Yang umum clan suclahpasti kcberadaaunya' sehingga
b;rilr r'iuir1 berk;-iii;rn (lenqan lrutltn ui-ct'ntrtl rrrirttpun yirng dengan dalii svara'Yang Llmum
bcrkaitalr ilcng,.iirr h:-ilal-haranr. Pcrrr.lapat jni clinislr;rliriui kcpada lr,rkok pensSrat'iatannya ditetapkan
t.r.scl.,rrt cliur haclis dhai{' itl bercesttaian dcngarlnyzr"
Oitrllri Abrr [Jak;,u- Il:n ;rl-'Ai'abiu. Dcrnikinn lllrlu pctrcliipat al- Ibtru Maiall
S.vihab irl Khalu.ji r-lan al-Jalal al-Dau'uni. Penil;-rp;rr ini ,:lipilih
Cotltohnya adalalh lra<jis yang dikeluarrkan olch
dzrlernr kitab Srlz ttn-nva1t6): Merir''u'ayatkan
kepada hzrmi Abu
rrlcli s,:h;trlietrr pr.rnlllis dcrvitsir ini tlerrg;rrr rrllr-lri lr;rirrn,';.,r /it,llru 'il kepada
Ahmad al-Mail.ar- bin [ {amrrluyah, katanva: nlerirvayatkan
ul-tt'ntal iltt sepct ti Iardu clan halarn, Ii;rr-cu:r scr)ruiulyi-l :rclalal-r kepeida
s\'oro' dirn k:.u'crru puclu lratlis lrlrclis salrill diin haclis-hadis hasan kami Muhamntacl bi n al-Mr rshal'fa, katanYa: 1,,{crjwzryzrtkarl
l<;rmi Baqilyah bin Al-walid clari Tsaui bin Yiizid
dan Khalid
teid:rpat jalan l:-rin scluin lraclis-lraclis clhai[.
binMi,dancl:rl.iAlltrUrrrzrnrahdariNabiSzru,'bahlvabeliau
Dcmikilur pcnclapat l lu u r t lu r r u s.:l url>lrngan dcngan pr:ngamalan
'^;i *i; # ;9" *
r

Itt{.-;4
berkartet:
haclis dhaif. Dalarn n'xrsulirlr ini tcrclapat banl'ak persoalurn dan
perclebatan, clan kan-ri lrllnr:rp clapzrt mensenrukakannva dalam
kesempatan lain. Nanrun surlall iclas ba}rwa pendapat yang kedua
"P:
.iurllqU{(".q..
dua hari raya
adalatr pendapat .vang 1-r:rlirrg rnodcmt dan paling kuat. karena Barang sialla berdiri mengeriakan salat pada malam
semata-mata karena All.-rh, rnaka tidak akan mati hatinya O'O' nil:.:"il1i
apabila kita perhatikan svari.rt-svzrrat pengamalan hadis dhaif
yang ditetapkan oleh parzr rrlanra, maka kita akan tahu bahwa
hadis dhaif yang kita bahas adalah hadis yang tidak ditegaskan Para rawi sltltittl tli atas adalah tsiqat' Hanya saja Tsaut'
sebagai hadis palsu, tetapi tidak dapat dipastikan kedudukan bin Yazid dituduh st'lltg:ti berpaham Qadarivah' Namun dalarn
yang sebenarnya, melainkan masih senantiasa serba mungkin; berkaitan dengatt
kesempatan ini ia nrt.r-i\r,uYutkan ha<lis yang tidak
sedangkan kemungkinan itu akan menjadi kuat manakala tidak perilaku bidahnya irr r s,.'lringrla tidak rnenghalangi kehuiahannv:r'
ada dalil yang berlentangan dengannya dan pada saat yang sama

Ct6) Pada akhir kitab Puasa, ttotttor ll'rdis t782'


4i5) Al.Ajwibot alFadhilah, hlm. 42.

/;i;;,;..
Muhammad bin Mushaffa adalah shacluq dan banyak hadisnya tarhib, kisah-kisah, dan nasihat-nasihat, tanpa h31ts tttcttit'l:rsLrrrt
sehingga Ibnu Hajar menjulukinya sebagai seomng hafiz. Al- segi kedhaifannya selama bukan hadis maudhu' tlittt v:rtt;'.
menyerupainya. Penjelasan mereka sehubturgan dengan perirvityitl it
tt
Dzahabi berkata, "Ia adalah tsiqat dan masyhur. Akan tetapi,
dalam beberapa riwayatnya terdapat banyak kemungkaran.,, hadis dhaif ini banyak sekali. Sebagian penjelasan itu clisetrtrtkirrr
Dalam sanad hadis di ads terdapat Baqiyah bin al-walid. Ia crleh al-Khathib al-Baghdacli dalam kitabnva al-Kifavah'ate)
adalah salah seorang imam yang hahz. Ia adalah shruruq, tetapi Di antaranya pemyataan Ahmad, "Apabila kami merir'vayatkrlr
banyrk melakukan tadlis dan para rawi yang dhaif dan Muslim hadis dari Rasulullah Saw. yang berkaitan dengan halal dan
meriwayatkan hadis darinya hanya sebagai mutaba,ah. Dalam heram, sunah, dan hukum, maka kami bersikap keras telhadap
kesempatan ini ia tidak menegaskan bahwa ia mendengar hadis sanad-sanadnya, sedangkan apabila kami meriwayatkan hadis
dari
tersebut secara langsung dari rsaur bin yazicl dan karenanya 'il
Rasulullah Saw. yang berkenaan dengan foiha al-a'mal alatr
hadis ini menjadi dhaif.417) hadis-hadis yang tidak menetapkan atau menghilangkan huktrrn
Para ulama berpendapat bahwa kita disunahkan rnenghidupkan maka kami tidak begttu keras dalam meneliti sanad-sanadnya."
malam dua hari raya dengan zikir kepada Allah dan bentuk Akan tetapi para ulama haclis tetap konsisten pada sikap
ketaatan yang lain atas dasar hadis dhaif di atas, sebagaimana kejelian dan kehati-hatiannya sehingga mereka tidak memperboleh-
ditegaskan oleh al-Nawawi, bahwa hadis tersebut dapat diamalkan kan periwayatan hadis dhaif dengan kata-kata vang mengesankan
sehubungan dengan ffia 'il al-a'nul!t8). kepastian dalam menyandarkan hadis dhaif itu kepada Rasulullah
Di samping itu, telah kita ketahui bahwa salat malam itu Sar.r,. Oleh karena itu tidak boleh dikatakan:
dianjurkan dalam Al-Quran dan Sunah yang mutawatir. Di
samping itu, pendekatan diri kepada Allah dengan zikir dan . ., .;#Jt ...
W *!:tIp btaAfi|lC
doa serta yang sejenisnya disenangi Allah dalam setiap waktu "#6'
dan keadaan. Keumuman pcrny^taan itu mencakup dua malam
hari raya yang memiliki keutameurn tersendiri. ."
Rasulullah Saw. berkata... atau melakukan ... atau memerintahkan
Hal ini menuniukkan bahw:r hadis itu tidak mensyariatkan
sesuatu yang bam, mclainkan hadis itu datang sebagai petunjuk Dan kata-kata lainnya yang mengesankan bahwa hadis dhail'
operasional bagi pokok svariert dan dalil-dalilnya yang umum dan yang diriwayatkar-r itu bertpr-benar datang dari Rasulullah saw.,
oleh karena itu sama sc'kali tidak dapat diragukan keharusan melainkan harus dikatakan:
diamalkan dan diikuti pretunjuknya.
-,6iT,:,fir*:iWW,!*,
f. Periwayatan Hadis Dhaif
Para ulama muhaddi tsin memperbolehkan periwayatan semata
riw.ryai
terhadap hadis dhaif yang tidak ber*aitan dengan akidah dan Diriwayatkan dari Rasulullah Saw..., atau diberitakan..., atau ada
menielaskan..., atau diceritakan"', atau disampaikan kepada kita""
hukum halal-haram, seperti periwayatan hadis at-taryhib wa ar-

qtry) Lihat kitab kami alSlnlawot ot-Khashshah, hlm. ror - ro3.


+r8) Al-Adzkar, hlm. ro7; lihat pula kitab yang sama, htm. 7. 4r9) hlm: t31-t34.

...':: -i\
i.lI'\
Demikian pula hendaknya kita katakan apabila kita meriwayatkan "sctiap haclis vling disanclar"k:'t1 kepzrda keempat .r'rllt" iltt
hadis yang kita ragu akan kesahihan dan kedhaifannya. al-'tjqaili cialaur ul-D!iilnfrt, lltrllr Acli clalam aL-KLrrttil li ,rl
Kata-kata . . .W*fi1h14h,&& hanya dapat kita katakan I)htrulit', z.rl-Khalhitr 3l-B;-rghdacJi, dart Ibntr'Asakir; zrt;-ttt tlisrrrr
ketika meriwayatkan hadis-hadis yang jelas-jelas sahih atau hasan. c"lirr.kln kcpacla al llakim al-"fturnuclzi clalanr Ncv'rtdir al-[].sltrrl'
Akan tetapi, ulama ntutaqaddintin menganggap mudah Ai-IIaliinr clalanr l'trrkh-nya, ;ttatt kcpacla rrl-Dallaui ditlirtrr
dalam hal itu. Kaclang-kadang dalan"r n"reriwayatkan hadis sahih ,\,lr.t.:;ry.u.l aL-.{;'irdttus ;,rilalnh haclis r-lhait. fulak;r hartl'a dcttgittt

mereka mengataka\ "t'u\t'ita" (diriwayatkan). Mereka berpegang riis:.rpciar.kiutnyu srurtu lrirclis lri,"prnda kitatr-kitair kcclliailirnnvl
kep;rda kemasyhuran hadis dan sanad-sanaclnya pada masa itu, atitrr p:{la seixrgiilri l.itah itrr !clalr cLlkr-rp setrirgai btrkti
sebagaimana akan kami jelaskan sehubungan dengan pembahasan kcclItiri{'antrl'lr Iitrl1--lr pr''l'lri tliit'lrrsli'-ttt laiJi' Dctniki;rtt jr-tg;-r
hadis mtiallaq.a2o; Insya Ailah. lr:rlrr.l.a kitalt i /l1rrr t til-.\r!itrt' lilrtr:t r\btt Ntt'rtirrr' llaclis-haclis
clIraiI rlalltlrr I'it;rh.ltitirlr cli lrt:rs tiLllrl' itlttrvlt tliscirabkatl ole[t
ticlzrli i.tr1:ctliiltiil.,;t sviIl'rtt-:i\illitt 1t;tLlit t':-lri'iltY;t,"nrtlllitrk:ut aCla
g. Sumber-Sumber Hadis Dhaif lnin .t'lttt-U
iLrgu ll.rr-lis v:trtg clhaii kiu'cna lalitot l\ccalcatLtll
Mengingat bahwa hadis dhaif memiliki dampak yang sangat letr.lapitt pacla sertratl zttalt paclit tttitt;tlt'"
beszrr bagi agan-ra, para imam hadis n-renvusun kitab untuk 1l Ki11l.1-l'itlrl) \'ilttLI clistts.tln parlt ttllttrlll iclllarill hatlis dl'rarl
menetrngkarp problematik hadis dhaif dan menjelaskan sebab- vang ftrrkun kirtr.:rut frlrll pacla ptll'iI lar'".i. sc1'r6t'ti kit;Ii)-kitab
scbarb kedhaifannya, ageu jelas mana hadis rang rlapat meniadi ylrpg tr)(]n-rrrztt haflis-haclis rntrrsll, r-ttttr-lt'lti, rnttsfuahha[, clart
kuert zrtau dapat diamalkan dalarn lhdlru 'il al-a'nnl dan mana kitatt rrl-'il41 clan sct":againya -v3ng itrsi'ir Alli,rh ;iklrit kltrtl
lrerdis yang ticlak dapat diarnalkan sanrir sckali. .iciirsk:rir schubung,atr clengan pentbalrar;lril
kcllclaan snirzrcl
I)i anl:rt'a strnrbcr-r,trnrtrcr- lcrscbtrt var-rg teqtenting adalah clalr irtitllri dist..r't;.ri pctticlasal [ir-tkurlt irtitsitrg-tttltsitig'
scbagai hr'r'ikrrl.
2
l) Kitab-kitub virrrll rlisrrsrrrr olt'lr l.ritrt Lrl:rri.r:r tent"ang para rarvi
Fladis Mudha'af
yang dhail selxrquinriuur vrlnr: tclzrh disebutkern di muka.
Sehubr-rngan rlcr rulr r r r r rlr i u r r st'r i;.r 1'r l "awi; merekzr mencontohkan Hadis muclha'11 arclllah lradis yang tidak disepakati keclhaif3ntrya,
beberapa haclis vlrrg rliriu,rrvlrtkannya untuk menjelaskan nrclerin}3n dinilai tllrail oleh sebagian ularma dan dinilai kuat
kedhaifannya alurr st'lxrl,11i rlalil kedhaifan rarvi itu. Hadis- oleh sebagian varru. lain, baik dzrr-i segi matannya maupun dari
haclis tercebtrt tcrrrr:rsrrli lvrtceori hadis yang sedng disebut segi sanadnya.
dhait secara nrrrtlali, rirkrri hadis yang dhaif karr:na jarlt Ibnu al-Jauzi lt'lulr men\usun kitab khusus tentang hadis
rawinya.
muclha'af. Kemuclian dilengkapi oleh al-sakhawi dan diielaskan
2). Kitab-kitab yang tclalr rlilegrskan oleh para ulama bahwa bahwa kriterianya lrllluh apabila penilaian dhaifnya lebih kuat
apabila ada hadis yurrg lurnva terdapat dalam salah satu
atau sama kuatnyl (l('r)gzrn penilaian sahihnya dan tidzrk dapzrt
kitab hadis, maka haclis tose-but adalah dhaif. Al-Suyuthi
dipilih mana penclalxrt varng lebih kuat'
menjelaskan dalam pcnrbrrkaan kitab al-Jami' o1-go1rira2t1
Memang kritcr.irr itulzrh yang sehamsnya dipilih, sc'bal'r
banyak sekali hadis salrilr yang pada sanadnya terdapat sc(n':.ttrll
qzo) Bab 6, hlnr. 392.
rawi yang dinilai cllrlil olch sebagian ulama tetapi tidark clap:rt
421) Kanzol'Ummol, t:8, dengan sedikit perubahan. dipegang iarh-nya.

,lrt
Hadis mudha'af itu lebih tinggi derajatnya daripada hadis Hadisyangdemikianinidisebuthadisnlatt.ttk(ylrtrll
yang telah disepakati kedhaifannya.422) Akan tetapi, menurut karena kccttt.ip,'itiltt
clitinggalkan) darr ticlak disebut matrdhu,;
kami pendapat ini tidak dapat diterima secara mutlak karena dapat dijadikan sebitgrti
terhadap keclustaan seorang rar't'i tidak
kadang-kadang penilaian dhaif terhadap hadis muclha'af itu haclis parlstr.ar'l)
.lasan untuk menghuku-i hudir,-rya sebagai
lebih kuat clan kadang-kadang kecacar"an rarvinva lebih berat sebagai hzrdis rntttrkitt''
Sebagian muhaddltsin menyebutnva
daripada pada hadis vang disepzrkati kedhaifannya. seperti .g ..bug-oi*ona akan ilijelaskan kernudian'42s)
+
apabila rawi hadis mudha'af itu ditafsirkan jarh-nyit yang n
t ContohnyaadalahhadisArr.u.birrSyamirdariJabiral.Jtr,|.i
menunjukkan kefasikanrlya, sedanghan hadis yang disepakati sanad yang disebtrt
clari al-Har1s dari 'Ali' Sanzrd ini term:rsuk
*;

kedhaifannya ittr be,ar-benar berasal dari Nabi saw. Jadi '?.

sebzrgai sanad terendah'


dalam kondisi demikian hadis mudha'af itu lebih clhaif l.

daripada hadis vang disepakati kedhaif'annya lantaran daya I: Corrtohlainadalahhaclisal-.IzrnrdbinYazidal-Naisaburi


"Di antara n-rr-rsibah 1'ang ditimpakannya")
('Al-Dzahabi berkata;
hafal rarvinya rendah.
dariBethzdaribapaknyadarikakcknva'iaber"kata"'Apabila
Dengan demikian, sebaiknya keberadaan hadis rnudha,af itu 'Kantu kutzrlak
selama
seorang suami b".Ltu kepada istr-inya'
tidak dijadikan sebagai satu jenis hadis tersendiri, sebagaimana
setahun insva Allah,' ntaka ia tidak
betdosa'"
sikap jumhur muhadditsin. oleh Abu Usamah dan
Al-Jarucl clinvatakan sebagai penclusta
,Ali. Abr-r nu*.,.I berkatzr, ..[a lidak tsiqat.,, N-
clinilai clhai{.ole}r
Nasa'i dan al-Daraquthni bcrkarta'
"Ia matt'uk'"426)
3
Hadis Matruk
4
Hadis matmk ini disebutkan cl:rn clidelinisikan oleh svaikhul
Hadis Mathruh
Islam al-Hafizh lbnr-r Haiarr23) scbagzri berjkut.
Hadis matruk adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang dituduh
I{adismathrrrlrcli.iaclikarrsatujenistersendiridandidefini-
sikan oleh al-Dzahatri scbagai berikut'
J,jl;t$v*nxi-qitq,*6 el,

*r$qtr',*{, * :yll,r+A 4'3 JIt,*irr';i'itri;$c


rerrdah daripada hadis dhaif
Hadis mathruh adalah hadis Yang lebih
ffie;*az#t.4;{,(f,,,ffi, dan lebih tinggi dari maudhu'

'n#t**t',14'!&7'* Sehubttngan clcttgatr hal itu' ia memberi


contoh dengan
Hadis matruk adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang dusta dan dari Ibnu Abbas.a27)
hadis itu tidak diketahui kecuali hanya melalui lalannya; di samping itu ia haclis Jun'aibir bin Saicl clari Al-Dhahhak
menyalahi kaidah-kaidah yang telah maklum. Demikian pula hadis yang
diriwayatkan oleh rawi yang dikenal pendusta dalani bicaranya meskipun
ia tidak pernah terbukti dengan jelas melakukan kedustaan dalam
meriwayatkan hadis Nabi Saw.
Qism dl"Mushthdloh'
hlm' :o l
424)
* 425) Pada Bab 7, hlm. 46t'
4zz) Foth al-Mughits, hlm. 39;Taujih ol-Nozhar,hlm. t39 1t 426) Mizon alt'tidal, t:384'
421) Syorh olNukhboh, hlm. 3o. 427) Tauiih alNazhar, hlm' r 5 1'
!!{

*
hadis dengan kata-kittit vrrttl'
Ban-vak. scltali Itar"lis \uns clirirv:rr';.rtkilrr rrrt.,i.rlrri trntaiarr sar:acl Banyak pula mereka nlemalsukarr
sendiri'
i-li atus, cli ;rn1ur:iri"':.r ailalah: dar-i Jrrrr,:ritrir rlirr"i ;rl-Dlriih!rak drri nl.."t.o .iprokr,' clan nrereka rangkai
Ibnri Ablrlr\ \('('.rr,i rnlrr"[irh, i;i hrl*rtr, yang paling jelck clarr
Haclis maudhu' aclalah haclis clhaif
Islam dan pemeluknYa' Prtt'rr
paling rnembahayakan bagi agama

:, c "va,,., i":l#:,ffiilYf:3x
llei llllaqa, sL'.ta Inir'fi ; r).; r'i ii' j, rl : cail.ri(;lr )r lvi.t.!'j :ii'l
ttlzrmascpakatbahrt,:lticlakhalalrrreriweryatkanhadismaucllltt,
kcac]itanrlYzr' apa pun nrisi vltrtg
l-ragi sese<lt'ang i/ang tncngelahui
tlienrbannya kect,uli rli.crtai pcnlelasan
tentang kc-mz[rdhu'-antl1'11
ticlak qrenggunakzrnnva' Rasr-ih'rllah
clan cliserlai peringatan t'ttrtttk
lrr",.r'liillil t]ii'.;rilrl<ltr tri,"lr llirur \,lir'in: i' ;i,.:,t i;! .ir;i rr: (slniii vang sangat rnersYhur':
Saw. lrcr'sabcla clirla''t' scbttnh haclis
',r'i,ii; tii.liiii r't0,,,,1i. Al-.lltLtzil.trri l;irrl..;ri;r' lr, '.ti..,it:r.:,,!;r,! /rri; (ritl,ik
.1,,;l;r,.iiiriirrrit llrrii:irvai..n,i t.\;tsLri r1;i'r.ri IJ:.ii,rr.{iritr,rri r,,:r'llr iil!rrnya
,iiIir):,i1:tJi-illt, "i;r tlUttnil..''
i-/, * d {1',11,6," e\r:;'
** 6 .+;rt
ir,.'h;iurlir iri;rrrr;r Lr.'l'pirirtlrrll;.lt ll:,rirr'.rr i,,'ris iurr.iil i;;i lr;r,:.lir; haclis dariku yang ia ketahui
bahwa
Barang siapa rneriwayatkan suatlr
r;rir4r rri'; i';r!1,, i:lrrrr [rcrilrlrl, tr ]i.lri,lrlr drrr'ii,iirrr, l,lr.lit ii rr!... irri
hadisitudusta,makaiaadalahsalahseorangpendusta.az9)
ir..l'ir) 15'Uk ltlr,lis .,lrttg trir.lrtrltl'tr ,.iritl tlitt!r:t.

iirrr.tttnlitrii pr"ttti;;t. i-r ii,-ilrirl rrrtngri'lalriri kt rrrli'r1 urir l,, iir r.r ir';ris
',',.'i !til ini I lltttr.r .,llia ll.,i*,i1,, ilr.ilrriL ,ltr i,.lri,r Sebab-Sebab Pemalsuan Hadis
dan Kelompok-Kelompok
rrr.rr.-ri lr-.[ii,r-i;t
b.
;i:;.Lr irlltrr' tlirr itticl;l lt;.r<.ii' nr;ttiui-rlr.
PemalsunYa

Pat.atrlirnratclit}tntcnclitiscbab-scbirllpt't"ttirlsttattriradis,dltrr
5 bcrclasitrkan trltl[i[-t-t-ttlli[ tillet'cka
rrtcngklasilikasi parlr pctttitlsut-tya
i'ladis I\4ar.rclllr'
tliilamnlenralsltlilrr-rl.a.lis.I-lalirribcr"{rrrrgsiseberglzripCn(]langall
nratttllrtt''
d. irengcrtiarr untuk mengttngltrp lrakiliat haclis-hzrdis
Bcrikutirriatllrllrlll<csirirpulanhasilkaiianrlrcrekit"
'i:nfi l;v:! ti^ tlgt !,,;t, Sebab petltrtlsttrttr lrarclis
yang pcllztma kali mtmcul adalah
1) k;rtttn Muslirn yettlg
ljarjis ntauiihir' ;rij,ii.,lr , rf, , ,,,,,,,1 ili.l{6-acjakap cl..rrr flil:r-r,:t.buat. aclanva pcrst'lisrllnt-i vltng ntelancllt
bet.sttmber.lllrtlltlitttll}lrl:lnkasrts-kasttsY:'Ingmerrgikutinya;
Ketnr-rdian'
Yttkni ltitdis rrang rlisirrrtl;rrk;.rr i.i lucl.r R;lsuhrllalr Sas,. clerig:rn yirkni unrirt lslrrtrr rltct-l.iadi beberapa kel<lmpok"
lc:luasa nlenralsukan haclis-
ciusl;r c{an tidak ada kai(lru \iurl). hakiki derrg;rn Rasulr,rllah. pcngikut sctiap I't'lotttllok clcngatt
Ilaltkltn, sebenal'nva ia brrLrrrr lrrrciis, lran_va sa.i:r par-a ul,rnta hadisuntuk"t'.'"'l''"l"clirictalamn-rcnghadapikelonlp<lkvilrrg
rrtcnanrajnya haclis nlcngirrgrrl ur,llrrr\,a Lrnggapan rau,inya balrw,a
lral itu adalah hadis-
l3nnvak sekali kata-katn irlrli lrikntah, kata-kzita nrr-rti:rrar yrara hlm' r78' Dalam menrb'rlt'tr
'takhriihadis ini telah tltkt'rrrtrk'rkan di muka' Lihat olTodrib'
slrhal>at c'linishatkan keparda Ntrbi Sarv. crlch para pentalsu hadis. 42.9)
hadismaudhu,ini,k.ttttilrt.rllr'l,,.rrrgkeparlatulisanlbnulJaUzipadapembukaankitabrry,t.rl
al-suyuthi dan perritrtrk'r'ilt l'it'rl'
dan khati[r.rlr Lir,,r,,,r i.,',,ri 'al.Moshnu'ahkarya
Maudhri,at
TonziholSyari,aholMorIrl,rtil.rllolAhrrditsalSyani'oholMaudhu'ohkaryaaIll.tlr;ltlllrrrr
4zB) Al-Mizan, t4t7.
'lraq.
beranggapan bahwa merekalah yang berhak memegang khilafah, 2) Perrnusuhan terhadap Islam dan untuk menjelck-.iclt'kkrrtttryrr'
di samping untuk memperLrncar peraihan sesuatu yang telah Yaitu upaya yang ditempuh oleh orang-orang z.inclik, lt'lrilr
mereka cita-citakan. suatu hal yang sangat disayangkan lebih oleh ketumnan bangsa-bangsa yang terkalmhkart ,,lt'lt
adalah berpalingnva sebagian orang yang berkecirnpung di umat Islam. Semula mereka bangga dengan negatt'lt tlrttr
dunia hadis lalu menyerang orang-orang dan kel'mpok yang pemerintahan mereka yang sangat kuat dan karenltttvrt
telah berpaling dengan hadis-hadis yang mereka ciptakan mereka meremehkan olang Arab' Ketika pemelintahan metckit
untuk memperliuat posisi tradisi dan kelompoknya.,z hilang dan berpindah ke tangan orang-orang Arab, metk:-t
hal itu nrempakan beban yang sangat berat bagi mereka'
Dengan demikian, banyak hadis mauclhu, yang ber"kaitan Kemudian mereka bemszrha sedapat mungkin untuk memsak
dengan keutamaan-keutamaan Abu Bakar, Umar, utsman, AIi, urusan kaum Muslirn dengan menyelipkan ajaran-ajaran
Abbas, Muawivah, clan sebagainya, seperli hadis-hadis berikut. batil ke clalam Islam dengan harapan kaum Muslirn ticlak
dapzrt menghindarinya walatt dengan bertbagai kemampuan'
6,)I,C.t#{:6) argumentasi, dan bukti-bukti.
Abu Bakar akan memimpin umatku setelah aku. Mereka mendapati Al-Quran telah terpelihara secara
rnutarvatir. oleh karena itu, mereka berpaling kepada hadis
.##,'*UiE{/,* untuk menyalurkan niat jahatnya vzrkni memalsukan hadis
Ali adalah manusia yang paling baik, dan barang siapa ragu ter_ clan membaurkannl'a dengan hadis-haclis yang benar' guna
hadapnya maka ia menjadi kafir. merusak agama cli mata para pemeluknya, metusak pola pikir
nrereka, nrengkafirkan mereka, menghalangi argama Allah, dan
{tqtWffzl*,*yt mencalmpttradukkannva dengan hadis-hadis yang indah tetapi
penuh kepalsuan.all)
Pemegang kepercayaan di dunia itu ada tiga, yaitu aku, Jibril, dan
Mu,awiyah. Hammad bin Zaid berkata, "orang-orang zindik memalsukan
hadis Nabi Sarn'. scbanvak 14.000 buah hadis'"
Ada juga hadis lai. v,ng rlicipt,kan oreh kerompok-kelornpok
lbmr'Adi bcr.kata bahr,r,a Abdul Karim bin Abul'Auja'ketika
tertentu untuk menrpcrkrrat ;rrsisir-r.ya dalam menghadapi lawan
ditangkap dan clilraclapkan kepader Muhammad bin Sulaiman
politiknya sehubungan clcnga rr n rasa lah-masalah klilalivah. seprer-ti
bin 'Ali dan kcptttcliln dip6tong lehemya berkata, "Demi Allah,
haclis-hadis berikut:
Aku telah mernalsrrk:rn haclis kepada kaliarn sebanvak 4.000 buah
untuk menghamrrrkan r.erng halal dan menghalalkan yang haram."
,iuuQjtr f)i antar:a httclis lerng dipalsukan itu adalah:
Al-Quran itu bukan makhluk.
,,^Wi#fr,{"iY*$,'$'i;6,*S
fiJ\tffi:A;tiafff Aku melihat R<rbb ku pada hari Arafah di padang Arafah tengah me-
tlutrggang unta merah memakai dua lembar kain""
Kiamat tidak akan tiba hingga
"1;il;'ji ::"f--,;;:E:iii
43o) selaniutnya lihat kitab al-Mughni fi al-Dhu,ofa,karya al,Dzahabi yang telah kami beri nomor
pada indeksnya.
43t) Ta'wil Mukhtolif olHodits,Ith)r' ')/()

3fl
Hadis palsu ini diriwayatkan oleh Abu'Ali ;rl-Ahwazi, seorang
pendusta, dalam kitzrbnya yang n-)embiihzis sifat-sifat Allah. Semoga
d#n,e.r#l',A t&,b,;ir, J-G I
Allah n-rerenr-lahkarn deraiat penrarlsunya. -:.rd;ili c'i1''r1 i<a' rii1':;,1r'[i;[l]1J.1ill';1.:"::;'I;il,,1,']," ,l,lil]
Corrtoh lirin aclalah:
'1i1,1".i,1il irr'i i.;.r1;.1: :'r i.rtiilllr'\:' \'itirr';i llitl '1";''i"i ir''.li"it'i'

! ggu hn vu' ouo {, --\-{}1 i X,,"". ;,#"{''r(t'


;;l"lj&1 {;1
I
e sun
",fl :1:'X":li,l ; ffi l,?:,'?'"1i;" ;il",Y,ff
"
ff ii" ' :, ,r,i.r,., il-i.i'j.r 1ri l.'l:.ri .lrrii ;l j;:iirl"',
':,.],,r,;,r;;::,;lljll
I-ladis palsrr ini dikeltrarkan ol,-,h Ibtru I{ibban clan ia * '; '''ii'\ ' i'l;' i '\irtt
berangg.rp;rn ll;tltri,it renvirtva aclrrlarlr Awtrb bi n Abilissetlam, i.;t r'!'., ;lr ; tr i. Lti ,,i,',; irli,lr ,".1 r"i:)'l:i
seorans pcndusta, clan hadis ir-ri tnctr.tpakan hasil l<t:clttstaan \', r rrr '\illlt: ll , lrt , l..rl'r.
-'
. , \. / 4'(4 ; " ' ..'(' ':,,
r{t,'.' y*r r:''""eJt i*\'
dan rekilclr-1i2111.ur,. " ,, .':"''
{-t*i,.rr*iJ'
Conto[r lainrryzr aclai:r[r hadis vang dirirl,ayatk;-tn oleh
1rl,;',1-'tr:r,tttfl s;riil' i''' lre"' it;"' 1'r:ipadzl
Muharltnucl birr Said al-syarni yang clisalib karena ,irrclii^, dzrri t':r! i' l':'i: l t1;'l:i:i'tr ii:;1ii':"1ri)
kr:rir-ilt,:aritlya \/'i'li'
LIrrr-naicl rl;rn ,r\nas, r,iikni hadis rnarluk:

'itr:,A6 $ q *,it ia*3f tli:r ,\t I i;.rii;;ir il:r;i t l(;i.i',i


j;r,,lJrrri. Iil''{ );il}:lJ rr'' -
;
. ,, ':'., ,.r; l!"i tt!'
' ;-,trll tir ri rt,';:;-rli.iit r

r ii: :1,'. i'- i'.i, ,t:i'littt


,Akr"r adaiair per-rutup para nabi. Iiclak ,rda n.:bi setelahl<r.t kecuali r,;iii5,tt\lt, lr. ii'': rr:i llli :ii "i
apabila dikehendaki Allah. ,' !i;rr,.l .ll^ii, l'.1'nVitk
-,, t lir'itt;rlt st'ttilri'r'l' iI l''i'
r '. , ! ."r,. ll.,l:.lli lra,'lis
ini ia trcttiurthulrkrrtt krriii-L;tlit
Drrlrrri.r lraclis i,,.':,;rililiati tiLli.'i,i'i"'ii 11

'rhtWg(kccr-rali
apabila riikclrcrxlaki Allalr) tlt'r111:rrr rnuksiitl utttuk nrcngttzrtkan r r,lt litli ttrit;i<11r1 lilr'r' ri
irnggapan dltt'i litrrlulirrrtttr,'lt r;rlirti iltcnr.'ntitng, zinclili, clan ,rittituslttI tCt tl:ttllrI' i "' 'r
nrenll:rktt nrcnjacli nit[ri. [)('11 it i -ll i I
itri ::t.'1 ;i't ti Ablttl trirr Abi
Ylttlg tcnttlt:''rl' 1 "1' 'i'
3) Al-7'arytltib wu al 'lhitilt rrrrlrrli nr,rnchttrns rnanttsia bet'httat ';\11,115r,' tlatt.t Ylrziu[ 'rl ll 'i Sr,r-r'bah bct1".-t t;i ti't ltanil nrasing-

kctraiil<an.,lllil ini clilakrrli:rrr ,rlcit lrctrerapa ol'itllg hocloh .vang ruasittg tllirns itri'
bcrkccimpung cl:rlanr Irirlarrg zuhr-tc{ clan tekun bt:r'ib;"tclah.
Semangat ke;r*eameratt ttrt't'r'lia vanq trercampur clettgan '^Lb:lA;lu\v$|#t'}
kelxxkrhan ittr mendor'()nll r)lcrcka nretrzrlsukan hadis-hadis i-rielakukan zirra c.laripada nreriwiti';:tOt:rH;::
Srrrrgguh, aku lt,lrilr Irt'r.rrrr
u\-targlib wu ul-tarhib aglr tlupirt memberi rangsanglan kepada
orang untuk berbuat kcl;aikan dan mening$alkan ke.iahatan
rllenulut anggapan meleka vang msak. Yang iuga lct'tttltsttl' rlall.rrr kelornpok
ini adalah AbdLrllalr
"seatlclzrinya itlitt
Mus i r-n dal am r nukadi nra r i tab Sah ih -nv t32) meng,--lturrkam
I I 1..
bin Muhzrrrar- lbrrtr rrl l\'lrrbarak bcrkzrla,
hadis dari Yah-va bin Sa'id al-Qatlrthan, ia berkata:
Syarah'llol olTurn)u(ir'i' lrlrr r' 'r i
+tt)
ctq) Him.96.
412) Hlm. 1l

1fl
clisuruh rnemilih antara
masuk surga clan menernui
bin Muharrar-' niscaya aku m.'milih Abdullah Banyak sekali kita lihat keanehar.r-keanehan kekrnrpok irri,
menernuinya kenrtrairn ak,,
mastrk surga, tetapi ke'tika yang mernisahkan ibadah dan pembersihan jiwa dari ilrrrrr,
aku merihatnya, maka aku lebih
senang melihat unta ciaripada sehingga mereka menjadi hujah yang merugikan atas agr"rrrur
melihatnys.,i+li1
Kelompok kedua aclalah oran dan merusak pola pikir umat Islam.
,
hacts ageu-' rl", j ra i hncrasan ,*jfr 4) Upaya untuk memperoleh fasilitas duniarvi, seperli pendekalarr
;J# *
i

dari M,rrammad bin Ahnrad "rf 1'"r:_:i3:J' kepada pemerintah ertau upaya mengumpulkan manusia ke
;;; Harib, putra ar-K'alir, dan
Yahr':t al-waqqar rt-r,,rh,r. dalam majelis, seperli vang dilakukan oleh para jurt. cerita
trlffr.f De,mikian kete,ransan
dan para peminta-minta. Dampak negatif kebmpok ini sangat
Putra ar-Kharir.ya,g crisebutkan besat-.'
oreh Ibnu Ra.iab iru menemptrh
zuhud dan n'renjauhi serun-rt, Di antam rawi ynng termasuk kelompok ini adalah Ghiyats
t
memakan kaca,g-kacangan "r"rrrngan duniarvi dan hanya
sebagai makanan pokok.
bin Ibrahim vang datang rnenghadap al-Mahdi, seorang khalifah
kepadan.ya, .,Mengapa I)itan.yakan yang senerng burung ntelpati dan suka bermain dengannya.
hadis_hali" yurrg
begitu mengerikan/,; Ia menl;rvab, ,,Aku kanru rirvayatkan ini Waktu itu ada seekor bur-ung me.rpati di hadapannya. Laltr,
itu untuk meluluhkan hati *n*-u*um.,, membuat ha<Iis_hadis dikatakan kepada Ghiyats: "Riwayatkanlah hadis kepada Amintl
"Saya kharvarir bahwa "na1jal Abu Darvtrcl berkata, Mtt'ntiytht!" Maka ia berkata: "Mcrivn,eryatkan kepada kami Fulan,
io *".,iJi di Baghdacl.,,.r36)
Acl,p,rl zakariya bin yahya ar-waqqar katanya: Meriwayatkan kepada kanri Ftrlan bahwa Rasulullah
acrarah se,rang fhqih Sarv. berkata:
.yang mcmpuny:ri nra.ielis taklim.
Stratu ketcrangan menjelaskan
berhrva ia zrclalah .'olr,h
meninggalk:.rn Mcsit. pa.la
.'".,.rrrg t,l;hn vang rajin beribaclah.
Ia #;VE''i;5,fzoLa;t
,urktrr tcr.iaclinl,.r fitnah t.rhuaop
Qttran kenrucli:rn nrcnuirr Tr.ilroli (l.il>ya al_ ridak ada perrombaan kecuari o'oif;:l'o!"r3}1
"Ia mentalsrrk., .,clis.,, Barat). Ibnu Adi berkata,
St,:rlilr :,,),.,t, al_f{afizh berkater, ,.Me_
lil;:ffi:'; lil;!:
*n'"':' z,ka.ir',,' ,,1 n uura.. ra actatah
;Jlilrft hll,i seorans Ghiyats menambahkan kata-kata 7$J (atau pada terbangnya
burung) ke dalarn hzrdis tercebut. Maka al-Mahdi memberinya
Kelompok pc'nrarsrr rr,tris
kccrra i,irarr penrarsu ya.g tnng sebanyak 10.000 Dirham. Ketika Ghiyats berdiri, maka al-
membaha.yakan, .seb.b rragi ()r.r.s paring
hadis yan-e clapat dite'ir,a -..r;r;;' mirip
nre*:ka sa,ra sekari ticrak
".;;; ffiili;lya Mahdi berkata, "Sava bersaksi bahwa punt*.mu adalah punuk
pendusla kepacla Rasulullah Sau,." Kemudian, al-Mahdi berkata,
menvangka kerompok ini
rx,r'crrrsl-.t".rgon ha<Jis tersebtrt. "Akulah yang nlcnvebabkan ia berbuat denrikian." Kemudian
suatu kata mutiara bagi Ada
nrcrclia: al-Mahdi memerirrtnlrkan ager bumng merpati itu disembelilr
dan katzr-kata verng berkaitan dengan merpati itu dihilangkan.
b6e*Wh6J:i Contoh lain zrclalah cerita-cerita Israiliyat yang aneh-aneh,
Musuh yang berakal itu lebih
baik daripada teman yang seperti kisah Au.i bin 'Unuk, kisah musibah Nabi Aywrb, dan
bodoh.
kiszrh-kisah lain vang ie las kepalsrnnnya dan nyata diada-adakannya.

qts) Parajuru cetita aclalati orang vang paling menarik clcngarr


h m, h rm. : r.
cerita-cerita anelrrrv:r. tlal ini dimaksudkan untuk rrrcrrirr ik
u
ct6) X,:;i ::,:,i,1 ;.n
s ti
",hri conto h i n i a d a Ia h ta m
.M
b ah a n ka m i
+tt) lbid., z:77.
i)L'i'lirtiirir (i|ar)g,:r\\,rlir'i kl,1liiila iri*rr:lii, ri";n rtr,trrk r:rc,
:irt'r-.'lrii nrr-'l;rliii lr;,.ji,,.,._t,lir;,,ilili;
l*las h:rfia lrcr'asal dari kebohongall dan ti<lak salnar kectrali l'rrtf i "t:rrr1'
lir.ii ri;.ul ii;ii.,ii.
.,ruflB vttrtg b<doh.
i;'rli"r (.rirl;rril.rir irsrr'riirtlil t,r) "r.li ;,i;irr;i
lriri.i l\! f ],.,:irr.1i ir\\:ir]
'rrllrilrlt ri*ririir irii.rtr,.ri,,liiiirpr i*r l,t ,.{,r rri! .i;.rlrirr1;,,
iiri
il:(.'ti:lr'ii,{; .,".. i,,.ti
,!
\rii.iii! ;iit,. lt.i!.ill k,_ lrr.,l ri,l;, jllri:,1}i;_i.it.,ilr
i{r.r irv.zl (:. Pemberantasan Hadis Palsu dan Media l"erpenting untuk
,,:rrl-. .tii;tl, MemberantasnYa
.t.."t ,, r.lil:-,.tr t;"i.::..: rl\.ij ,, ,t_l.li.ltl.. ., I..f(i
'| I I ,, ,'.. rlil ,rii,r :..: .! ..i:. 'i ,,,'., 1., j:. ulama mcngaml;il larngkah untttk memerangi llctttitlstt
l,, .it:t Par-a
,r..'i , jr lli,i ;,tl.tl.,;, t.i ll,.,,l.,tl,l l,,ii:r... ,.;t ,,.r;,,r, .iirr,i,r lrzrclis clal menghilciarkan [ahava para pemalsu' Untr-rk itrr,
ir..1.r..i,,ijilI
. 1.,.,.,:j...!. ;:, i,: r,.,1 i :,,..t;j rrierrcha mengglmakan pelbagari rnetodologi yang cttkup trrlil<
1,.''.1, ,,i
,.,,;: l.il ..,i1!lr' r,i.lt]..i,i{ i,rrl},ltiir.. ,rlr,,.r l::..,rj.1,. iiliil";.t;r .r. \rilng kesimpulannvzr scbagiii beriki-rt.
i,,;Lit
'' 1i1111r, :..1;,, iii:r,t.ri ,;,.r i ,irliii._!;ir i,...1,.ii ir, ,,
iltr i.: : r,,i ', ri,,iii) i.,;,;rll . t.ri li;ilr
i:,1,. ,r.,,,1 ,,:-rtltitp. l) Mr:neliti lqrt'ilktcristili p211';1 t'ltwi clcng:rn rlcngal-nati tingkalr
1,.;l;t ,, 1.,i..,l:r iij i.)ijii i.,,tt.,.lir
... tralgr clan liu,a-vitt rtrct'cklt, sclringtrlil mct'ek;r t'e'la tnettinggalkarl
1"..,.1, l:ri;,;t,..r,; ,il,:
.r.ltri,, i., : r.;. ,)tt{ri1.i,..J l,,i.lll,;; .,..,i.iiritii .ii,iil.t kcluarga dan lanatr aim.\.a. Nlcrck.r |c[it clengan sedikit bckal
i;: i.i I r',. itii,i;;i,, l.:.,,,1ir.r;, i;1i,i,,1,,,,i
it,r r.i,.,;ri,. i.,i,l..li ir.:r,lr .ii:r* clzrn pakurian usrlrlg cialaun rLrcr-rcat-i Sltn;th 6111 ffcrll$cnal pat'lt
;.' .,.: .,,,,i,., ..i, .ti.:i..i. i...,. ,,. t,.ti.
..,i . ,, ..f :r.,:l t.a6,,in.Va, se[ingga lrtet'ek:r ciitpltt I'ttt:nrbt:dlkatr anti'rri-t tnrri
:t,, ..ri,; r, I,,,:,,,..i1;iri
r.r,{i,,r jilr ;ri;riril irtr.:l,i ,,.(tr .,,1,,,r;..., ..ill vtilrg t.siqul clan r:-Nvi yang .iu.iur teti-rpr ltleng;rlzurri kcrkacauittr
'1.1i:1.: iit !,:!; ril. Ir,,.1"
,,, "rr : r; 11 i :l1l ii!-]L it, ir;.,i. ri i
.i,,..,t, :;1;r,.1 [a['11annva, se:l tlt t'itrvi yang pcnclustlt clan l1sili. i-Iai itrr
;i,ill Liit[)rll tltl{.,i ]itii.iii,...i clapat mereka kct;rltui nlc:ialui pent'l'tlpr-lll ttliok i;l<ut' ytll)s
:i) h..; i:,,l.llt.-li, \.ill,1t 1,"i.i.,i,ii 1i;i,-i:r ll,,ii .r.ili..r,: :.,i\) liii,Lii! clirpzrt rnertcntukan keadihrr dan kc-illl, tbith-i:tt I'itwi, scl"rct'ti
t:
. ii. I i . ..1i,, t!\'iii,'l i, 1,.,.,,,i;_ti;lti;;t...;i .,'iurg tclitlt cli.fclirskiur c'li ntu[tal.
i

!i;t,. i,,r ;i i";rlri ,,irir:r ,,, ;,,; .,',,, ','",, ,' 2) Mcrpbe;i lrcrirrgut;iii kcl:rs kepitda pat":i pclrdustlt ctan mcn6l-
,t,',,r,,,,' ,;;r.i;t .1., ,];:;
^ti,.,,,1 i.,r,, l,rii.tt,r.1, .\,,,1.r1.: l, r; .,i Lrngklp-trpgli lrp [,,, iclek1r r me:rt:ku, rTiL:lqLunt t rrkan kedustirlttt
,., i,1..ii;i ti(l;tl; .,;,r!l:i.]lit
liii-lt\,irii ri.irii ,,r.,sti.rrrl ..iirtr, l\'ir;rir rr.r,,,.. trteteka lit'1xrtll, 1r,tr',., irc,-,tr;kll ntersvu;r'kilt'
1,.", tl;tl;ttt.r iut.ill:,;
.,.:rii1-.
rii'iir;rl,trtiirrrri\lt, .,,,1i.,1..,ir,1.;11.i
r,i:,, ,,,,,irli [1;r{l;r Sirrl\,iln [)il.t
.
\&';.riti'vitilil llcl...'t jir sr.lr;1,,.,1 ri r:;ii!r: Yahya bin Siticl hr'rtkata, "Aktt hctlanya kcpatla S-\u'bah'
r"lvllt.. ptln,chab l;.rll,rt,;.t
Strl'van al-Ts;.rrrri, N,{ulil. ltil Anas, clan Stt['van lrin 'L]vailalt
;;,
;iillrllrlt t;l\,\ r \l,ru rl.rr.r lr;rl:.1.1::rrt, r ;ri:lrt
f e ntirng seSC()r'ly lg \ .y lr r.lie tl;igai
tc|ga j:i'pU rttiir.l i'.itii rrrrrrr irr:,,r1.. :.r:irirrgua
,r,,,,.',t,i,r,,",,',;,;., clalirm illcriw;ryettkan hadis
ilL nre'r.i,,.,u,:rvarklrrr atzrtr tidak halll tl(..ng:rr': b;rik." fuIe1cka nleniarvab,
"Jelaskart
{rlrriis t,an-u tidak clikrri.rsrrirr, ;r
keaclaannya itlI l\\'l)irtlrt tnlinrtsi,r."'13c)1
[]*dis *riurcihu'-v^nq t('r'irr(rrir rrri.,rr y,rrg pirri,g
sarnzir-,;k;.*eri:r
Sufian bin 'tJrrrirrlrlr br:l'kata, "K:.tnti mengltindari haclis
iritt';t r';rrl'inva ticlak s:eng;rilr r nr,,t rtrlsrrkilnr)/a Dau,trcl bin al-llrrslrrrirr." Ia ber:kata pula, "Jangetn katt clengar-
sell.rrii.*v;r llad.ih,rl rnrrrrkit clarl Baqiyah scsr[rtu Yilns tcrmasuk Sunah, tetapi dengarlzrh
oritng-()rirrlr \';.ilrs ju.itrr. o]eh karen;r itu,
mcngungkap ^clzrlahkepalsuan hadis l,rrrrg tremikia, sangrt darilya sesuatl l,1rru ltg'klitan clclgan pahala dan lainlv-a,440)
surir kr.c,zrri
bagi para imam yang kritis cr,rr analitis, ia adalah seolaltu rttttrlltllis."
Actali,n .ic,is hadis
ma,clhu' y,,g lain sangar, nrrrcr:rh ciikerar-rui
ka..r, serruanya
418) To,wtt Mukhtatif al-Hadits,hlrn 279_28o.
4]9) Al-Khifoyah, hlrn. 43.
q+o) Muqodimmah al'.)tuh wrt rtl I,l'tiil, lrlrrr' 4o - 4t'
Hammad bin Zaid berkata, .,Syubah
bin Al_Haiiaj berkata
kepada kami*vakni saya, 'ubbad bin 3) Pencarian sanad hadis, sehingga mereka tidak rrrcrrct'irrrl llirrlis
ubbad, dan Jarir bin
Ilazim-tentang seseorang. Kami berkata, "sebaiknya yang tidak bersanad, bahkan hadis ,vang dcnrikiart nrt'rt'krr
engkau tidak
menyebut-n-yebutnya." Maka seakan-akan
r"r.r. kepada
ia bersik.p anggap sebagai hadis yang batil. Sementar"a itu lrlrlis lrirtlis
kami dan memenuhi usur kami. Kemurian, yang bersanad masih diteliti sanad dan matannva lx.rrLrsirrk;rrr
,"Lluh beberapa
hari berlalu aku mau salat Jumat, ntaka tiba_tiba kriteria penedmaan hadis dan kaidah-kaidah yarng bcrLrkrr
Syubah
memanggilku dari belakang dan berkata, ,,Orang-orung baginya.
sebutka, namanya kepadamu itu aku uurg uk,
"tidak -mernenuhi
anggap 4) Mengrrji kebenaran hadis dengan mernbandingkannva clcr rglr r
kriteriaku'"44,) Masyarakat Musrim menyambut rinavat yang melalui jalur lain dan hadis-hadis yang tclalr
pernyataan para
ulama dzrn menedma sepenuhnya serta diakui keberadaannya. Dengan langkah ini dapat dikelalrrri
mengamalkannla.
Abdu,ahman bin Ishaq, seor?ng syekh yrr,,-g hal-hal vang mencurigakan dalam hadis yang bersangkutarr
,"k.r, beribadah
tetapi ia berpalin-g kepacra bida. qadariyai,
yi'r.,ri Mutazirah. atau c:ztcat yang timbul dari ran i yang jujur.
Sufvan bin 'uyainah berkata, "f)ahuru
penganut paham qadariyah dan
io .aurur, .seorang s) Menetapkan pedoman-pedoman untuk mengungkap huclis
karenanyer ia disingkirtan oreh maudhu'.
penduduk Madinah, kcmudian datang
ke sini t,otrriL" Makkah 6) Menyusun kitab hirnpunan hadis-hadis maudhu' urrtrrk
maka kami tidak mendatzrngi majelisnya.,,aa2;
_mau menrberi pener?ngan dan peringatan kepada masyar:rkat
Ja'fhr bin al-Zubair dan Imran bin
Hadir sarna-sama membuka tentang keberadaan hadis-hadis tersebtrt.
majelis taklim di suatu masiid. Semua jemaah
bercresakan kepada
Ja'fa. bi, al-Zubair dan tidak seorang pun
belajar- kepada lmran.
Suatu hari Swr',ah merewati mere'i<., raru
berkatu, .ahngr.at
mengherankanq,n orang-orang itu berkunrpul
kepada' orang
paling pendusta dan meninggalkan ()r.ang -yang
yang paling jujur.,,
Tidak lama seterah itu
.femaah ber{rarik kepada Imran dan tidak
seorang pun mcrnghadiri Ja,lhr.
.!';Y Q ?y,t' bt' Fil' i \i fi ; rr

Demikianlah, para imam h:rclis itr_r


nqib'4t3#'u'l't'L
mentiliki pengan_rh lang Borang siopa meng;ucapkon La llaha lllalah, moka dari setiap kato yang diucLtpkon, Alkilt
amat tinggi di tenga' nrasyarirkzrt, dan rnenjodikan seekor burung yang poruhnya terbrt dori emos don bulu-bulunyo terblklt thnt
kata_kata *.i.t, sangat
clipatuhi. Imanr :il-Dzahabi fu,;.li.11raa3;,,percaksian mutiut..."
salah seorang
clari mereka dapat menorak Juru cerita itu bercerita paniang lebarkira-kira mencapai dua puluh lembar. Setelah rek'r,ri
lrcrsaksian orarg-orang pirihan rain.ya
vang ban.yak, dan haclis-haclis dan mengumpulkan uang maka Yahya bin Ma'in bertanya, "Siapakah yang meriw.ry,rtk,rr
.yeurg telah cliakui oleh nrereka hadis ini kepadamui"la menjawab, "Ahmad bin Hanbal dan Yahya bin Ma'in." Y,rlry,r
dapat di.iadikan sebagai huiah. Ini sJmua berkata, "Saya adalah Yahya bin Ma'in dan ini adalah Ahmad bin Hanbal. Sama st,k,rlr l,rrrrt
adarah keagungan dan
padanya terdapat pelajaran bagi <xang_omng tidak pernah mendengar hadis Nabi dengan redaksi demikian." Juru cerit.r itrr lrt.rk.rla,
yang mempunyai "Saya sering mendengar bahwa Yahya bin Ma'in adalah orang yang amat horftrlr, lrrl,rk
penglihatan (hati)."au1 dapat menangkap hadis kecuali sesaat, seakan akan di dunia ini tidak ad.r lalir Y,rlry,r lrirr
Ma'in dan Ahmad bin Hanbal selain kamu berdua. Saya telah menulis hadis tlari trrlrrlr lrrl,rr
Yahya bin Ma'in dan Ahmad bin Hanbal."
44t). At.Kifoyoh, htm. 44. Maka Ahmad bin Hanbal meletakkan lengan bajunya ke wajahrry,r rcr,ry,r lrr'rl,rt,r.
442) Muqadimmah al.)orh wo olto,dil, hlm.
"Biarkan ia berdiri." Maka juru cerita itu seperti mengelekYahya bin M,r'rrr rl,rrr Alrrrr.lllrlrr
4o . 4r.
443) Datam pembukaan kitab at_Mugini
n oion,l,,,tx Hanbal.
q44) oari uraian ini, kami tidak sepeigro'"i0",'g#ieterangan
para penuris sehubungan dengan Kisah ini bertolak belakang dengarr tradisi yang berlaku ba1l,i rrrrr,rl l\l.rn wnllr tlr,
pembahasarr tentang.seorang juru
cerrta'yang u"."j. a?..,.iiia'ri_i,rr'r,rr"#,, di mana panii-panii Sunah itu tinggi dan kata-kata ularna lrerr.rr lrcrr,rr rrrlrrrl.rp,rl p.rlr.rllAl
"Meriwayatkan hadis kepadalu nr'mu.r ," berkata,
ui,i-Hal,irt o"n yrny" bin Ma,irr, mereka berkata: Telah diielaskan oleh al Dzahabi kemudian lbnu'lraq akarr kt'r,r,,rl,rrr rl.rr tiullrrrtn Ittdlr
kamiAbdurrazaq Jur.liau,rnur. o",i q,i,a.r,
ffiXili:X,,;;|r;:::j;l:1" a.,ii,ris, katanya: tersebut. Al-Dzahabi menjelaskan dalam ol-Mizon: lirr.rlrirrr lrrrr Al,,hrl W,rlrr,l .rl lt.rlrl ltrldt
saya kenal sama sekali, ia suka tlengungkap cerit,r y,l)[1 nrrrrl.u, rl,rn,rkrr llr,r\r.rllr lr.rllr
tersebut hasil ciptaannya . Lihat Tonzih al-Sy<tr i'olt, t: t4 r l,rt r lr. rt tr ltr 11'l .rt r , h't r1'.11 1 ,tl Llt,ntt

lr8
rrr'rl
\4ct-nzrnp. arl;r scitimlalr ltadis sahih trntlttlg kt'tlllrrll;1'1l1
d. Ciri-Ciri Hadis Maudhu'
ri::rlletlc'rtttl;r''akrlisttt':rtal-Firtitrah'al-Flltqrrrlrlr'Aliltttt'ttt'
Ciri-ciri yang dirnaksud mempakan kesimpulan pengkajian \'rrsitt' rrl l)trl'lt'rrr
,;iLth stttit{ vltttg. partintrg-pirniang' al-Kahl'i' rl
para mulradclitsin terhadap hadis-hadis maudhu' satu per satu. dall lrl Mt.t'itrvr''n'itlTltr:rtlt )

,il.,rl':rli., ;rl-l'{aslir', al-K.tl'il'l-tn, irl-lkhlas'


Ciri-ciri itu clapat mempermudah pengenalan terhaclap hadis ' liil;rll sesititi cleng;ttr lirkta st-:iar';rlt' ';elr.'l1i vlrtlrl tt't irrtli 1''r'l''
mzrtrdhu' clan menghindari risiko pembahasan -vang panjang Il;rll"r'lt ltl-llrt''rrr'
:ii-M;t'tntttr llirr Ahirllrtl lttttg tt'tcu1.itlilii'rn
lebar. Perioman-pecloman itu meliputi telnah atas keadaan rawi Ilttr'air'trlt sc[lttl-,rtn!,lII-i tlt'ttt,:ttr
l,Ilr)tlL,i itl.tar lritclis tlirt.i Ai-rri ll.')
clan kcaclaan riwayat, sebagaimana perincian beriktrt. pc.ttcllrlxll cl:tlilnr niir'slrl;rtt-trtasililtlt ilri
lrr-lllt-,tit lici{.,t"tlalttl
1) Ciri-ciri hadis maudhu' pada rawinya s'ttl;ttl tzttlil sltlrtp:ri
llt 1.,'ilttlt sp()lll:lll rlnttrrvt:t-ltttl'ltti ttlrtitilttt
a) Mc-'ngakrr telah memalsukan haclis, sepcrli Abu 'lshmlrtr Nuh !'r'ii;t,l;t l{;rsttli-rll;llr San"'
bin Abu Meul'arrn clan Maisarah bin 'Abcli Rabbih. ,'lr,-lli 9r'llil:i-l':t'iltllt l'|itl'ii t"rtr'i t'r;'tItrllt
ilr bt'rtlr ts{;,r rltttll-;rtt ltlitlis
Clrii-1115' lrilr
Ditanyakan kepad:r Abu 'Ishmah, "Kau dapal clari nrana n,';ri11. l;0.'1'51rrlul!tlilln. St'll'lr-ti r''tlt:: lci rlrli lrarllr
lurdis yairg mclaltri 'Ikrirnah clari ibnu Abbas tentang ketrtameran- []rr ;rlrirtl clalartt kisltit
vatts Iclalt IirilI"
keutamaatr Al-Qr-rran, sulat pcl surllt, padalral rr"rtrrid-nrurid
tlttrlilltti sarI i-rin 'l.l rttltt
'Ikrirnzrh ticl;rl< acla .yang rncrir,r,tryertk:rn hadis v:rnq denrikian?" Ai-llii[<irn iltcr"iu,ltva{l<arl clctilllrrt s;tt'l;til
i,K.rtikli illirr bc'ullll rlr r.:ir;r !i"r'ri lli, I'lrlr.if,
Ia nrenjarvab, "Saya memperhatikarn trmat telah berpaiing dzLri ,] l;,rrrrilrli, li:l1.rii\u,
Al-Qurirn dern rncncktrni likih Abu tlanilah clan rtrry,ha:i (kisah- ,jl^,}ir tilrlr il:rl.rrirr :rni.rktNit riilr-i rrllriclis
titl"l'irt silrlrl iil liicnlitrrlis'"
.",1i,|-l I}|.|.{i'ltrvll,.'Atlll alllr',,,AnLtkn..'..t Tl}i'.illi t1'i.
lli)' .S...,.i tiiilttl't.li
kisrtlt pcr.atrg) sustttran Mtrhanrmad bin Islraq, r-nlrkn uklr nrt-:mbuat
:i!"rt Ititr"lkan lllr'l('liil
hadis ini ttntuk mengantisipasi ge'ialar itrr." ,'''11 o.tlrr." Slt'rl l"'tklttlt' "sttnrlgtllt aklit-r
Abr,r 'lshmah ini cli.iuluki clcnqan Nrrlr al'Janri karcnzr p:rcla-
i1;l1.littiir'rglt,rltt'l.il'riir;rilr;'itiltaliiskcpittilti.'rt.1.1i1.i11i.llttlirt'illltrrr
nya terhimpun kiu-aktc'r clan ilnttr vrrrrg ticlak berlranlilat. lbr-ru Ahtr;.tr, hatclis rllarltrl"
tlibban bcrkatu: "l:r nrcnqhir-r-r1-rtrrr scqirlu hal kccr-rali ke.itr.jtuan."
Abdurlurlrmarr [;in Malrrli lx'r]irrtlr: ,A[rr l-rcrtan.va kcpacla Maisar-arlr
bin 'Abdi Rabbilr, "l)ari nriu,,rr liarrrtr menclapatkan herclis-hadis
(lr
ini: 'Barang oranq-orang yang teriahat
sietp:r n-tcnrlrac'a ... rrurli.a ia akan mcndarpatkan..." In Para pcrrli'rjar an:k.anakmu adalah
yang p;iling scclikit l<asih sayalrfll )y'r
mcniawerb, "Aku rncnrbrrat lrlrilis-lurtlis lersebut trr-rtlrk nlcliutgsang antara kan'ltl; nttt'ttk" 'rcl;:lah orang
keianr terhaclap orang t.rti''kttt
kep.lC;r 'rr'at< yatlrn, <laripaling
ttntat :rgar' serlallg rrrcrublrclrrrvlr."
Dernikian puh haclis IJlrirr rrrns p;rnlzrng lc'bar tentang kctrtiurer:ur bin Ahmacl al)-Hztt'irwi:
"'litl:rl'l"rlr
Ditanvakzrn kclt;.rrllt itl-Mlt'mtltt
Al-Quran surat per strrat vrrrrg telah diteliti olch salah seorang pengiktttnYal di Klttttrts;ttr'"
cngkau lnelihat kcpittla al-Svali'i clan
ahli. 'Ierruata rawi hadis itrr'rrrcngzrkui bahwzr hadis itu dibuzrt Ahmad bin Alxltrllrrlr'
Ia trcrkattr: "Merir'vllvrttltitt't kcpada karni
olch rawinya. Setiap pentrlis \'allu rlemuat hadis-hadis rr-rauclhu'
katzrnya:Meriwayatkirrtlicp:rdakamit'ibaiclullahbillMi,tllrrr.rl
clala-rn karya tafbirnya ber:uti il tclah bercalirh, selnli al-Wahidi,
Azcli dari Anas, haclis tnartuk:
al-Tsa'labi, al-Zannakhsyari, darr al-Bzridhawi. Pam penulis ini pada
akhir tafsir setiap surat mcnrrliskan hadis-hadis matrclhu' vang
*Lrkenaan clcngan keutamaan sur:lt \,-ang bersangkuUrn.
Al-Todrib, hlm. 190; ol-lttifdci, 2il5)' 155'
++s) t:r'
+s6) !r"tJ ri*rlLolrr, rrtm' ;z; ranaingkan Tanzih ai svrtriirlr'
Imam al-Biqa'i berkata, "Di antara penyebab tirnllrlrrylr
#iffi#,l!ef,il,,#, kerancuan makna adalah adanya ancamall berlebilran bapli
suatu perbuatan dosa kecil atau ber;lebihannya janji bagi str:"rtrr
perbuatan baik yang kecil. Dan hzrl ini banyak sekali tcr'<.lup;.rt

tft'd;f,*
Di antara um pada hadis-hadis yang diucapkan oleh para jur-u cerita,"
;il il;,: ; ;rfi ;:-*r","r;ffi jTIt ;rfi Ibnu al-Jar-rzi berkata, "Saya sungguh-sungguh malu dengarrr
umatku terdapat seorang laki{akiyang
bemama nuu n.nilrr. la adalah adanya ;remalsuan hadis dari seiumlah pemalsu yang menyatak:rrr
obor penerang umatku, ia idatafr
oOo. p"nuong umatku.+<z; bahwa barang siapa melaksanakan salat, maka ia alian mendapat
As-Suluthi berkata.448) ,,Di antara tujuh puluh buah gedung. Pada setiap gedung itu terdapat
ta.der_tancla tersebut adalah
apabila rarvin-y. sarah seora.g 70.000 buah kamar. Pada setiap kamarr terdapat 70.000 buzrh
dari Rafidhah cran hadisnya tempat tidur. Pada setiap tempat tidur terdapat 70.000 bidadai.
ber-bicarzr tentang keutanraan
alrti goi,.,,
Meskipun kekuasaan Allah tidak mustahil bisa menciptakan 5,ang
2) Ciri-Ciri hadis maudhu, pada matan demikian, tetapi ungkapan yang dernikian itu merupzrkan hasil
a) Kerancuan rec{aksi atau nraLa
hacris, sebagaimana ditegaskan
rekayasa vang tidak terpuji."
oleh Ibnu al_Shalah. Demikian pula diriwayatkan:
AI-Hafiz, Ibnu tlaiar menambahkan, "Kerancuan
itu berkisar b$if lttr{#ri{{L;?rt
a !' -
pada makna h:rdis, karena
ageuna Islam i,i cle,ga, bc.rbagai
amat indah, sedangkiur keranctnn zrspermya g:sit
itu r>e,rsumber crari kehinaan
dan kekurangan ... Adapun keranctr.r, Barang siapa berpuasa satu hari, maka ia mendapat pahala seribu haji
paclzr recraksi saja ticrzrk
dapat diiadikan scbag;ri tanda kc.p^rsrur.r dan seribu umrah dan ia mendapat pahala nabi Ayyub.
haclis, kar-ena boreh jadi
rawinya meriwzrwrtka. hacris
lx'rsangkutan dengan maknern-ya
'ang
saja sehingt{a ia rnemrru:rt rcrr,k.si Ini semua nrerusak kadar timbangan amal. Demikian penic-
s.rclir, cran tidak fasih.,, lasan lbntr al-Jatrzi.
Akan tetapi, kanri bcr-,t.rrclzr,;rr bahrva
tanrbahan Ibnu Di antara hadis vang berkaitan dengan pokok persoalan ilri
Hajar mengandung scsu,t, \,,rs harus
cribaha.s rebirr lanjut, dan ditolzrk karena rancu malinanya adalah haclis-hadis tentilru.l
karena para muhadditsin telirlr
nrcnslaratkan bagi rarvi lang keutamaan terung, beras, bawang putih, clan sebagainya. Scnrrrir
meriwayatkan haclis dengarr rtrakrur
";ria hanrs tahu bcnau- berhasa
Arab dan tah, benar te'h:.ur,1'r kirtzr-kata ini sangat jauh dari kanclungan hadis-hadis sahih yang tclirlr
yang bisa n.re.gubah dikenal, dan tidak rcrlcvan dengan fungsi hidayah yang mer-u;'rirk:rrr
makna. Maka rarti
-yang nrcrrgirliu medua-yatkan hadis clengan tugas inti kerasularn Nabi Muhanrmad Salt,.
makna lalu merry;rmparikarr k"i..ra
kita dengzrn suslrnan karrimat
vang mncu dan rancu pula kt,scrasian Para imam hadis nrenghuktuni hadis yang memiliki lrrrrtkr
ba,asanla, rnaka tidak
ragu lagi bahu'a ia terah nrc'rrs.k tanda demikian dengan predikat hadis maudhu' karcnl rrrt,rr.kir
diterinra, sebagainrana kita ticr.k -okno,vr-ir, ,i"u dapat telah mengetahui batas-batas redaksi Nabi Sarv. ck'rrg:rrr st.1'-irlir
pemah merihat hadis makbul
vang redaksinya mengambang clarr seluk-beluknya, di samping mereka men-riliki kcnrrurrprr;ur
rrntaian maknanya rusak.
mengidentifikasi yang kuat sehingga mereka rlapll ln(.n['.(.llllut
447) L.ihat ol.Madkhat ila Kitab altktil,lbr. no. :9ta clan lainnya.
hal-hal yang dapat clikategorikan sebagai lra<lis N:rlri ;rt;rrr rlrrp
448) Lihatal.Iodrib, hlm. r8o.
tidak dapat. Sebagaimana halnya kclik:r tlilirrrr;rh;rrr lrr.;rrrrlrr
r;ebagi;-rn nrelek.r: ljag:rirnan:.r
engliau tahu bahu,:r sr,rgkh j111 scpefti al-Bukhari, Abu Hatitn, Abu Zur'ah, darrr ()r'iurl',.r;urt,
nrcrir"rn,ri,r,,,r,"" "
pe,chrsra? la nrc'ni,u,ab: Apabiler
il sctelzrh mereka, seperti al-Nersa'i, lalu al-Daracltrtlrrri. AtLrpurr
otang yang tidak mencapai tingkatan ini, bagaintatna rrrurrltl'irr
a
q#.:ihr{;4r3l'"t ia dapat memutuskan bahwa suatll hadis itu nrarrcll)ll' t;url);r
.langan kau mak.rn labu sen:elurn rasa peka terhadap hadis tercebttl. Ini adalah stratu lurl r':rrry'
clisembelih.
tjrlak mereka perhatikern."
Maka sa.va.lultrr per.sis bzrlrrn,a r.ar.r,i ilrr pclrrlustn. Al-Hafizh Ibntr lraq berkerta, "Dengan demikian, dapat kitir
Ai-R:rlri' l-lin Krrusvairr lrcl'k:rt:r,aag) "s"n,,nggr.,hrrr,,;.r
scr.ragian simpr-rikan bahrva apabila salah seorang hafiz di atas cLrn .yarrlr
h:xiis ittr acla vzlng lcr;r,g scperli
[(,r.ilrg,],il si,rg h:_rr-i v,ng semisal mcreka nrenyatakan bahwa suertu hadis tidak mcrckl
k.ren.nya kit;r clapat rrrerr{cr:rhtri }urcrls
itrr" Scb;r::iarr }urciis kenal atau tidak ada sumbernva, maka cukuplah hal itu sebagli
t':tt-tg gcl.1r sc,r:t1i pclapnl,a malurrr, ^cla
dar, kiln,lrar-r,a lit, ri;rpal bukti bahwa hadis tersebut maudhu."4s2)
rncngct;ilnri haclis itlr.,,
Ibnu
Di antara hadis yang mercka contohkan adalah:
al-.J;rrrzi
bcrkala,,.llarlis rr-irulkar- ittr rl;lp:rl rnlni:lrlikan
br-riLr kr-rduk
scorans penrrnttrt ilt-rlr.r nrcr-incling
sulit ditcr.inm rilch h:rti_,,
llan 1ra.da urnulr)nva :!-,frili*1yb.6$$siA';
Al-Brrh;irri lr.karta, "Sarah s:rtu ,rilF,g*6*s,f|Ia'i(i
Lrrrktirv^ utrurlrrr rrlirl.:ii, sr.,st:_
o|ilns i-ncniai.li pclar,arr ()rang lain scl:.rnru Sesunggr"rhnya Allah telah mengambil lanii kepada setiap orang mukmin
6cl-,er-rr,ir'tirirrrr tlan
telitlt ;ulir-.rpil vang criscr*rrrgi rru, crirrt,rrcin'lr. untuk membenci setiap orang munafik, dan kepada setiap orang munafik
're'gctuhrri
sc:()liulll [lrqi l),-.r.kattr kc1-xrclirnt,u I.iha-tiha untuk membenci setiap orang mukmin.
i(tr (itt,rk ,,,,.',,,,.,,.,,',,
':l::;,i.,,",,,i*'l:l,,,il"liu.;,llll
[xrlrr

ia rrcrverrrrrrirr'ir. ,ll;';]lliliil .W.,V3,,iilllu:.,f


Mrrkrr lrirr*,,. ,1.:,,1.,,,, ,r;;Jr;;,:
orz*g kctig, irrr ilr trrrprr{ rx.rkt.sirrrprrr.rr ,.r.,_,uu,r,r,n
bahwzr'"rrrrg [emcllut Sesungguhnya Allah tidak akan menerima doa yang bacaannya tidak
cl1sl'1."'1-501 benar.

b) Setelah cliacrulirrrr
rx'r)('ririrrrr rt'rJxrcra. stratu.acris terrryata lmam al-Q;rri berkatii, "Iladis ini tidak diketahui sumbernya."4sl)
"menurut ahri lr,rlis ritrrrl. r.rrrrrpar crzrlam
dan lidak terd,p.r rr.rrrrr r,it.r>riitab
hanrlan pJ ;;;; c) l{adisnya rnenyalahi ketentuan-ketentuan yang tela}r rlitt'
hadis, .setelah p",-,"litirr-, tapkan, sepcrli nrenyalahi ketentuan akal dan tidzrk tlirlxrt
dan penrbukuan lraclis st.rrr1.,rrrna.4.5l)
ditakr/il atau nrcrrgerndung hal-hal yang ditolak oleh pr:lasirirn,
Al-Hafizh al-Ala,i ller.hut:r, ,,lliil ini ke'iadian empiris, dan fakta se.iarah.
hanya dapat dilakukan
oleh seorang hafiz besar.
.vlrrg lrafhlannya telah meliputi seluruh Di antara crontohnva adalah:
h_adis atau sebagian be.sar.rrylr;
al-Madani, yahya bin Mairr, clun
seperti Imam {hmad, 'AIi bin
orang_orang setelah mer.eka,
..Ft,i/-"Y,#W
Bunga mawar itu diciptak.rr rl,rri kt,rtrrli,rlhrr
+cs) Mo'rifot'Ulum al-Hadits, hlm. 62.
qso) Al-Todrib, hlm. r79.
+st) Lihat kembali Bab z, hlm 69. +sz) Tanzih olSyori'ah, 'r:7 - 8; ol-Todrib, hlm. 180.
+st) Al-Mashnu', hlm. 15.
Al-Dzahabi menjelaskan dalam al-Muglmi,4s'11 "Hadis ini batil." Diantarahal-}ralyangterrnasukcirihadisnraucllttr,kt.l<lrtrlxrk

-etiffeF,ffiw iniadalahapabilahadisnyamenrpakanberitatentlttgstlltltt
peristiwa agung vu,g '"ht*snya {iriwt1tf" :l:l-t.T
bitttvitk'
oleh seorang saja' sclx'tli
Pakailah cincin dengan batu. akik karena akik itu bisa menghilangkan tetapi hadis itu haiya diriwayatkan
dengan penvcbttlittt
kefakiran. hadis-hadis yang diiwayatkan berkenaan
menjadi khalifah sctclah
nama sahabat ,".* tega^' yat'g akan
berikut:
Al-Dzahabi berkata, "Hadits ini batil."ass) Kebatilan hadis ini Nabi Saw. meninggal, yakni kedua hadis
nyata sekali sebab betapa banyak orang fakir yang memakai
cincin bermata akik tetapi mereka senantiasa dililit kefakiran,
g**bi;:i'
dan betapa banyak orang kaya yang bukan karena memakai Abu Bakar akan memimpin umatku
setelahku'a57)

cincin bermata akik. Semoga Allah melindungi kita.


Contoh lainnya adalah:
'ri.4u
)$4 I +lt tw ti"tt [,]Lriy Ali adalah penerima wasiatku'a58)

Apabila seseorang bersin ketika membicarakan suatu hadis, maka hal adalah batil' karenzr
"p.:1fr
itu merupakan tanda bahwa pembicaraannya benar. Serta hadis-hadis yang sejenis' semuanya
hadis yang menjelaskan
tidak seora,g ,utuUut pI*'Ltalil dengan
isyarat Rasul Saw' tiada
Ibnu'al-Qayyim berkata,+sol "Meskipun sebagian ulama menilai nama itu. Yang *"t"ttt pahami dari
samping mereka 'iuga
sahih terhadap sanad hadis ini tetapi perasaan menyatakan lain adalah untuk memilih khalifah; cli
itu'
bahwa hadis ini palsu, karena kami pcrnah menyaksikan sepakat untuk mengambil langkah
orang vang bersin-bersin sementara seorang pendusta masih
petunjuk At-Quran yang pasti'
meneruskan kedustaannya. Jadi nreskipun 100.000 omng bercin d) Hadisnya bertentangan dengan
Sunah yang mutawatir' atau ijmak yang pasti dan tidak
ketika mendapatkan atau mcndeng:rr suatu hadis, maka hadis
itu tidak dapat dihukurn sahih karcna bersin mereka." daPat dikomPromikan'
..Setiitp
menjelaskan dalam Jam,ul Jawamiasg)
Contoh lain lagi adalah: Imam al.Subki,
hadis vang mengesankan batil dan
tidak dapat ditakwil' dinilai
g\ cfiin r(A v1 $t'qfit rca,raukan dan fungsinya selama bchrrn
dusta atau dikurarr*t
,;#t e,*t
hilang kesan negatif itu'"
Galaksi Bima Sakti yang ada di tangit itu berasal dari keringat ular
dunia:
Contoh hadis tentang batas usia
jahat yang berbisa yang ada di bawah Arsy.

7t$t$$A"*trtfl(Wqfit
Sesungguhnya batas usia dunia
itu 7'ooo tahun' dan kita berada pxla
seribu tahun Yang terakhk'
qs+) Nomor 5883.
+ss) AlMughni, nomor t5o4; lihatal-Mughni'on al-Hifzhiwo ol-Kitob, karya al-Badr al-Mushili, hlm. 45fl at-uughni, nomor 5718'
qt. ac8) lbid., nomor 5o7o.
AtMonnar cl-Munif, hlm.5r. i6gi "riria , nr-' 7r;
lihat pula ot-Todrib' hlm' tEo'
455)
Hadjs ini merupakan kedustaan yang
paling nyata, sebagai- Ustlz kanti n/-lu thritlitl Si'tl.h Vlltlt;ttttttxul :rl Sirrr:rl,r , rr, r".,
mana dijelaskan oleh para uranra,
karena hadis ini membedtahu
kepad:r seti.p .ranEJ tentarng \iieli niriintplthkatl li.,li.'tilrtt;-'r.ttt litp;.ttiltr,r,n, l-'t't'kiil.t, r"l) "'\, I ' rr rt't
saat terjzrcrinya kiamat, padahar ,.ur:r;tlitlr vilrlg s:.rtl[]nl 1rcltlinr,., r,iiiltt l-';ih".r'ir licl l:rn.;rl.:rrr 1]r r'lrrr
AIlr& telal-r berfirrnan:
r ,itru'll i:l irii br-'r'p...'-urtt-,i l..r'1':Ltrllt lrl,ii,l l.rliliis sltttilt ',;rrrl lr rr Lrrr.rl

b*WW*,ileM*t i;ii;ttt'r Shahihrtht ulltu sirlrih satlu'r\,;-i, l.:t'nrrtcJiart r-liix'r l)rri(lrrrll,,ir


'1,,rrlr;rrr ,ktlil rnr:'tSttl ,,1;ttr clrrlunr [ir::icrnir;rtzrn luirr tl,'rrr,:,rt ,l,rlrl
Sesungguhnya pengetahuan
tentang kiamat itu hanya pada Tuhan-ku 'tttuti!ttl . l-;llrr r',lrl',.'k.r ir)(:ilarlintIril 1..r"'sitrrDttliitr l-rrltr,,:r lr,r,lr'
tidak ada yang mengetahui waktunya dan
f".l,rf,: Dia. (QS. At-A,raf r;'1.'it'irti{ rnlttLiiitit'r.lt't.t1r,rtt r:l;.tr,l.il fiitirr',"i !!)r,..ir..'iri.it ltt,t'1.'r,.'g;11rl Lt 1;.rrl,r
fi71. L7l: r..:rir-[;rIt-kair.{',r[1'.;irr:: hlr'i;rIrr, i.;r,t h;-rsiiitvit llditlitll se l)rrr,,,rirrr,rrr.,
,.'irrlll rn(fl',.::ka [r;ti;rk;rtl ,trt 5r:ialtlr.tiil'i';r, r:.uil \'ang o[rit'litil rl;rl.rrrr
7/ui{.ryla,Ly tr;ri itr.r ;rrlalall kr{:.r r}lcsti llr!.np'-'r'ltrlil..rrir hariir; 1,;u)!l r11, rri.r,lr
Sesungguhnya Allah, hanya pada
sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang .,urtthrt- urasalirtr. ,r\1:riibiia iraciis ir.,i strl-.rtt clirpult riipaharrri ti:rrr
kiamat. (QS. Lukman :3af ',t::itt;ri tlcrtp,ittt kaitlah-kaiilatr l'utts. lrt,:t'lakrr, titiak bcrlt'nllrrrr';rrr
[3r]
Di samping ittr, sekarang seribtr lahtr. *lerrg,irnnvai, rrraka ha! itrrlah viur,r ,,liIrirrirpkun cliln tirllrk lrt r lrr
tela, br.-rlal, dari rrrcrr 7ar/z parar rarvinvu..." Dt:nril:i;ln kctemngan Svck[t &lrrlrlrrrrnrr,. l
ten-rtuspl'2 N,bi Muhanr,raci sarv. dan kianrat t"tr- lu*,, ,".iuor. ;.lt-Sirrt;.rhi.
Contr:h lain zrdalah hadis:
Kcin'atlraunva lrerdis-lrlt-lis l';rn11 telair clitct:,rpkarr kcsa]rilrirrrrrr.r
'*y.t<V*##t#e.,);,>\t$fi ,rl1'lr prrrrr inr:rrrr lra<-lis iirr tid;rk dap:rt rlilr.rslrk ,-!engern lx'r'lllrr,;ri
rrrdtrh:.rr-r l:rng, clilaklrkan olclr parlr pcncliti ii,u. P:rr"a rrllrrrrrr
!d:aqcYgg lcrdnhultt telah rnclakrrkan pc'rrclitizrn tcrlracli.rp rnaurLih s('rrrl): r

ACa tiga orang yang tidak akan llan rrrenj:.rtrlrkurrnvrr ciari lradis-haciis salrilr clalrru slurtLl clisiplirr
tercela k.rrcna akhlak yang
orang sakit, orang berpuasa sampai lelek; yaitu
iredruka, ilari pemirrpin yang a(il.+oo; ilrrrrr, .val<ni ilnnt utr.tkhtaltf alJtudits vang insva Allalr rrkrrrr
clibalras kemtrcliun46i).
I{adis ini Lrcrtenti,).rril, (r('l)u, r',;rr-r..,,ri
lracris
-ior,.,,"i"Orn-r.Orr,
.yzr.g nleng-
aniurkan trntrrk bt:r.sirbur. cl:ur l.,,,rrrklrl:tii
bagi orang yang scclrrng l.rt.rlrtrrrslr. .rr,,_r*
c) Per-relitian lradis p' bab
Ibr-ru a,-Jarrzi Mcreka berkirta, "Dalarn bab ini tidak :rda szrtu pun luulis
[rc.k.l,, "Arlrrurr..rrrr irrcrarrrrl,a
ucapan seseol ang yang sahih atarr... kcctrali hadis ini." I-Ial ini ntcreka k:rt:rk:rrr
yang mengatakan: Apabir, r*rrrrrr
rilrrrt sir:rtu hadis yang berrawanan setelah rnereku nrcnLl-unlpLrlkan hadis-hadis dalam suatu lrirl,
clcrrgan dalil nta'qtLl (r:r.siorrirl),
,,r.,rrir,hl ti datil mrntqul (Al_euran clan mcnelitinya. Ilri mer-ttpakan suatu peclornan yzrnlt sirnl'rt
dan sr-rrrah Rasul), cr;r, rrr.rr rt,r, rsrtttr (prinsip-prinsip
aga.ra), penting, dan mentrlrrt hcmat kami penjelasan yarng ck'rrriliirrrr
nraka ketahuilah bahrva lurli.s (gsebut
maudhu.,, sangat besar faedalrn.var. Di antara contohnya adalah lurrlis-lrrulis
Ada suatu .al.pe,nti,g. \,.,8 harus dicatat sehubungan yang mencela anak, scmuanya adalah dusta, deui :nvrrl srnrl);u
dengan kedtra ciri hadis ,,,,,,,.11,,I akhir. Hadis-hadis tcnlang sejarah pada masa yang :.rliarr tlrtrrrrli,
terakhir ini,. ya'{.u bilamana
tidak dapar dikompromikan s,rra
sekarr .r.,,^rral
Setiap hadis yang nrcnjelaskan bahwa pada talrtu) rnu ;rl\:ur
titik temunva antara haclis vlrrg clikaii itu t clicari terjadi anu dan anu, atau pada tahun anLl btrlurr llirrrr irtru
clengan haclis_hadis
Iain varrg bertentangan dengalrrrva.

460) Tonzih alsyari'ah, z:t66. a6t) Qism alMushtholoh, hlm. 189.46).


462) Pada bab 5, hlm. j5o.
dan anu, adalah hadis batil. Hadis-hadis yang memuji hidup Oleh karena itu, parl ulagra menyuslln kitab untr.rk tttcttttrt't i
membu.iang semuanva batil.463) Hadis-hadis tentang keutamaan kor.eksi terhadap kitab Ibnu al-Jatrzi dengan mct"tgttii tlirtt
bunga, seperti hadis tentang keutamaan bunga bawang, bunga, rr-rembersihkannya dari kesalahzrn'
mawar, dan lainJain, semuanya adalah palsu.a6a)
Akan tetapi, hendaknyar diperhatikan yang demikian dan 2) Al-In'ali' al-NIashttu'cth al-Ahadits al-L'Ictudhtt'alt kartva 1l-
li
kemungkinan teriadinya kesalahan padanya, karena ia mempakan llalizh Jalaluddin al-Suyuthi (rv' 9l I H)'
suatu ringkasan dari suatu masalah yang luas dan tersebar luas. Kitab ini mempakan ringkasan dari kitab lbntr al-Jauzi disertai
penjelarsan tentang kedudukan ftadis-hadis yang bukan maud]ttt'
ditzrrnhah dengarn hzrclis-tradis tnaudhu' vang belurn disebutkan
e. Sumber-Sumber Hadis Maudhu,
oleh lbnu al-J.auzi. Dc.ngzrh demikian, kitab ini sangat konplet
Para imam hadis telah menyusun berbagai kitab yang clan lrsar rnanlaatnva.
menielaskan hadis-hadis maudhu'. untuk itu, mereka mencumhkan 3) Tanzih al-Stari'rth al-Maftilah 'an al-Ahadits ri-9yani'ah al'
segala kemampuan untuk membela kaum Muslim agar tidak Mattdlru'ah karva al-I-lafizh Abir al-Hasan 'Ali bin Muhammad
teriemmus dalam kebatilan, dan untuk memurrikan agama yang bin 'lraq al-Kannani (w. 963 H).
penuh pesona. Diantara kitab-kitab sumber hadis maudhu,yang Kitab ini merupakan ringka-san d:li kitab lbnu at-Jauzi dan
terpenting adalah sebagai berikut. tambahal al-SuWthi ser[r tambahan r-rlama lainnya dalam kitab
mereka. Kitab ini diberi mukadimah ]'ang rnenyebtrtkal-l nama-
1) Al-Maudhu 'at karya al-Imam al-Hafizh Abul Faraj Abdurrahman nama ranvi vang prendusta yang jumlahnl'a lebih dari I '900 orang,
bin al-Jauzi (w. 597 H). dan hal ini merupakan suattt ihnu vang sangat berharga yang
Kitab ini mempakan kitab yang pertama dan paling luas terkandrmg dalam kitab irri.
bahasannya di bidang ini. Akan tetapi, kekurangan kitab ini 4) Al-A,'lcurur al-Mtuil' li al-Shuhih u,a al'Dha'if kzrrya al-Hatlzh
adalah banyak sekali memuat hadis .yang ticlak dapat dibuktikan Ibnu Qayyitn al-Jauzilah (rv. 751 H).
kepalsuannya, melainkan hanya be'rctattrs dhail bahkan ada di .5) Al-Mculnnrfi il-Hatlirs al-Maudhu karva Ali Al-Qari (w. l0l4
antaranya yang berctatus ha.san dan sahih. Hal ini melebihi batas H).
dan hanya dikira-kira saja. Kedua kitarl; tc;iikhir ini amat ringkas dan sangat betrnanfaat.
Svaikhul Islan.r lbntr il^iar- lrcrkaro+6sy "Kebanyakan hadis
dalam kitab Ibn, al-Jauzi aclalah hadis maudhu', dan haclis
vang mendapat kritik iru sangerl sedikit dibandingkan dengan Kesimpulan
hadis yang tidak mendap:.rt kr-itik." Selanjutnya ia berkata,
"Kekurangan kitab ini zrclalah bahrva penulisnya menganggap Dari pen-rbaltitsutr lrcr'bergai cabaug ilmu hadis dalam bab
hadis yang bukan maudh,' scbagai hadis maudhu,; seba]iknya ini dapatlah kita sirrrprtlkan balnva para nrtthadditsin telah
kekurangan pada Mustadzuk al-Hakbn adalah bahwa ar-Hakim menetapkan Syarilt-s\1li.lt yiutg sangat detail untttk menentukan
menganggap hadis vang tidak sahih sebagai hadis sahih. Dengan dapat ditcrimany'a sttrt(tt lradis 5'ang meliputi penelitian n-la(un
demikian, kritik tertradap kcclua kitab ini harus diperhatikan, dan sanacl serta cat'itt tlirrr ke'ianggalan vang nl€:n(ldai keszrhihan
karena pembicaraan yang nrengrngkap ketidak,sportifan kedua hadis. Kedua n<xl:.t iltt l"ris1 lerdapat dalam matan dan s:.ttracl,
kitab itu akan menjadikann.va tidak dimantbatkan kecuali oleh balelian kriteria /sriTrtl tLtrt kcaclilan sena ke4habith-an mn'i iltt
orang lang alim dalam bidang ini." szrngat erat kaitartttylr cl,.'rrgan eksistensi matan, sCbagainlittrlt
dapal kita ketahtti rlirri pt'tttbithatsan cli nrukr46b).
463) dan 464) Al Mughni' an alHif zhi w a ol. Kitob, htm. l9, 40.
465) Sebagaimana dikutip dalam at-Tadrib, hlm. r83. 466) Pada Bab :
Di antara keunikan metode yang mereka tetapkan adalah
mereka mengklasifikasikan hadis-hadis yang dapat diterima, yakni
mereka klasifikasikan cleiri hadis yang paling sahih sampzri tingkat
hadis hasan terendah dengan tidak mengesampingkan takt<lr
penguat dari luar. Sehingga apabila hadis hasan mempunyai
faktor penguat dari luar dapat dikategorikan ke dalarn hadis
sahih dan hadis dhaif yang kadar kedhaifannya kecil apabila
mempunvai faktor penguat dari luar dapat dikategorikan ke
dalam hadis hasan.
Kini kitar perhatikan dengan penuh kekaguman kriteria hadis
yang ditolak (mardud) yang ditetapkan dengan penuh kehati-
hatian, di mana kedhaifan hadis itu tidak terpaku kepada adanya
Kajian tentang llmu
dalil yang berlawanern dengannya, melainkan mereka menetapkan
kedhaifan suatu hadis hanya dengan kurang terpenuhinya kriteria
hadis yang dapat cliterima; mengingat bahwa boleh jadi rawinya
Matan Hadis
melakukan suatu kesalahan dalam menyampaikannya. Di samping
itu mereka menetapkan, bahlva boleh jadi suatu sanad itu
sahih tetapi matannya tidak sahih dan sebaliknya. Dalam hat
ini mereka memperhatikan berbagai faktor' ),ang rnenrengar-uhi
masing-masing sanad dan matan.
Dalam membahas problernatik hadis dhaif mereka sangat
obiektif, sehingga mereka mernbeclakan antara hadis dhaif yang
i&t$r|,U$)$&iti,3ia,$
kadar kedhaifannya kecil yang dapart dirnungkinkan kebenarannya; Matan (isi hadis) adalah perkataan yang berbatasan dengan,:'#1
dan hadis yang sangat dhail yang tidak dapat dimungkinkan
kebenarannya; dan hadis yang clipalsukan lalu diselipkan ke
dalam hadis. Matan dengrttr 1)ctrgcrtian \'ang demikianlah vang nreniadi
Perlu diketahui bahrv;r masing-masing tingkat kedhaifan itu ttriuan pembarhasulr-pcnttrahasan dalam nntshtlmlah haclis untuk
memiliki ketentuan huku nr I cr scr rcli ri, sehingga meneka membolehkan mengetahui nrat:.ttt rl)llna yang dapat dinisbatkan kepada olang
penggunaan hadis dhail' vang kadar kedhaifannya kecil apabila yorrg .lir.but sctlltgiri pcrrtbicaranva clan matan mana 5rang tidak'
acla beberapa faktor yanEl nrcnrJ^-rkrat kemungkjnan bahwa hadis l.lrp.r., pedomerrr rrnrtrk itu alhamdtrlillarh telah dibahas di muka.
tercebut sahih, bahkan nrcrcka mensunahkannya. Mereka tidak para rnuharclclitsirr tclah melakukan pengkajian terhaclap
membolehkan prengamzrlan hadis dhaif yarg lain, bahkan mereka
matan haclis clar.i l1'r bzrgai aspek lain sebagai pelengkap bagi
melarang dengan keras. Mercka mewajibkan kita berhati-hati
pembahasan nret't'lia \'.rtrg berkenaan dengan diterima dan
terhadap hadis-hadis yang clip:.rlsukan demi loyalitas kita terhadap
agama dan untuk menjaga kc.jernihan pola ,fikir Llmat. Maka ,lirol.kny. hadis, scrlrr rrrrtuk trtemenuhi kebutuhan para peneliti
sehubungan dengan itu merekr bekerja keras depsan penuh kejelian dan pencari hadis.
dan ketelitian serta setuntzus mungkin. Setelah diadakarr 1x'nclitian ernpiris terhadap catbang-cabang
ilmu hadis yang lrt't'liaitatr dengan matan hadis' maka kzrr"rli
berkesimprrlan birlrrr';r Cubang-cabalng ihnu ini dapat dibagi
menjadi tiga kelonrgrk.
Pertama' irmu-irmu tentang matan
hadis dari aupekpembicaranya atau
yakni ada empat cabang
ilmu, yaitu hadis qudsi, hadis marfuk,
hadis mauquf, clan hadis maqthu,.
Kedua, ilnru-ilmu tentang uraian
)|su,h b";* *rg, w |;3ilfu
bahas di antaranya adalah ghanb
matan hadis y.ang kami 'y*
aLrmcrits, sebab-sebiu turr,-ro
hadis, nasikh d'an ntansukh daram
hadis, ,rt&lttari/- ar-hadits, Allah Swt. berfirman dalam hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah
dan ntuhkam al-luclits. Saw.: ....
Ketiga, ilrnu-ilmu vang lahir- karena
aclanya kontroversi
antata satu matan dalam suatu rir,r.ayat Hadis qudsi clisebut pula hadis tlahi atau hadis Rabbani.
dengan riwayat_rir.r,ayat
dari hadis-hadis lain. pembahasan tenterng Penamaan hadis ini dengan nama hadis qudsi adalah sebagai
ketiga ini insya AIIah
akan karni tempatkan pacra bab penghornatan terhaclap hadis-hadis vang demikian mengingat
kettrju', karena pernbahasa. ini
berkaitan dengan mahn cran bahwa sandarannva adalah Allah. .Iadi, seakan-akan hadis qudsi
sanad, dan ciaram bab ini rranya
kami singgung sedikit pada bagian itu disabdakan untuk menyucikan ZaL Allah. Sedikit sekali hadis
kesimpulan.
Bagian pefiama cran kedua akan cludsi yang membicarakan hukum halal dan haranr. Hadis qudsi
kami bahas craram bab itu tennasr-rk ilmu rohani tentang Allah Swt.
ini rnenjadi dua bagian.
Di antara contoh hadis qudsi aclalah hadis yang dirirvayatkan
Abu }{trrairah, ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: "Allah Swt.
berlirman:
A. Matan Hadis Ditinjau dari Segi
Pembicaranya
.4#ryegf ,$W,{itrjAlt
'6Ji3'4jqring
Aku adalah sekutu yang paling tidak membutuhkan persekutuan. Maka
1
barang siapa melakukan suatu perbuatan disertai dengan mempersekutukan
Hadis Qudsi Aku kepada selain Ak,q, maka Aku akan meninggalkannya dan sekutunya.

*^,k itlt,,)fr'{t4
U'tt#vSdiitA"ra
-
i;:;.:: ,,'-'-
(HR. Muslim dan lbnu Maiah)."467)

Contoh lain aclulah hadis Abu Huairah, ia ber"kata: Rasulullah

Hadis gudsi aoatan naors yang


' }i-#t-l-;*';*t
orsanoarKan Kepaqa Kasutulan
Saw. bersabda: Allah Su.t. berfirman:
5aw. oan
disandarkannya kepada Allah
Swt.
{3 ;I,i;I E',\r.&s1i,e c,}i #,ryct
'e,J!5\1 [tt;,# ei{$ # a.e
A {13
Seperti:
#t r' {; ",fub #i aJ jl/iL rt{1 4
#)www?Paa/navr-irua,
'$y*[X,L5t
'fu{-* e"q.y, *Ji &t,J- ;N, .eg bljA'(',J, e;fYS ! i;yli fr[*,cS :
>s'bAAq.rir(*'frv\f
Rasulullah Saw. bersabda tentang
W',J, lVtzlt llul .oz
,'l[),ll7rtUAr-
haclis yang diriwayatkannya
dari
Tuhannya:...

467) Al-lthof olsaniyoh, no. 58 59; Mrrslirn, \i))i tbnu Mojoh, no. 4toz.
Aku selalu berada pada anggapan hamba"Ku kepada-Ku, dan Aku selalu c. Al-Quran itu mutar,vatir, sedangkan hadis-herdis tltrtlsi ittr
bersamanya selama ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya
maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di hadapan
tidak ada yang mutarvatir', bahkan sebagian di ittttrtt'rtttyrt
orang banyak maka Aku mengingatnya di hadapan orang banyak yang lebih ada yang dinilai 61tui;.+zo;
baik daripada mereka. Apabila dia mendekat kepada-Ku iejengkal, mala Aku
mendekat kepadanya satu hasta. Apabila ia mendekat kepada-Kr-r satu hasta, Para ulama telah menghimpun hadis-hadis qudsi dalrrttr
maka Aku mendekat kepadanya satu depa. Apabila ia mendatangi-Ku sambil berbagai kitab yang khusus untuk itu. Yang terpenting di antaullryu
berjalan; maka Aku mendatanginya dengan berlari. (HR. Muslim)+68) adalah l<ttab Al-Ithal'al-Sanfuah li al-Ahadits al-Qudsiyyah kartir
al-Munawi.47l) Kitab ini mencakup dua ratus tujuh puluh dtra
Perbedaan Antara Hadis eudsi dan Al-euran buah hadis qudsi.

Sehubungan dengan perbedaan zrrtara hadis q,dsi dan


Al-Quran, para ulama berbeda pendapat. Di antara pendapat
2
yang paling kual adalah pendapat Abul Baqa, al_,Akbari dan
Hadis Mar{uk
al-Thalyibi.
Abul B:rqa' berkata, "sesungguhnya lafal dan mak,a Al_
Quran berasal dari Allah rnelarlui pewahyuan secara terang-
j#!;xVd'JtUru$#13:E'
terangan, sedangkan hadis qudsi itu redaksinva dari Rasulullah ,*iJi"fi#;'rluLtcY
dan maknanva berasal dari Allah rnelerlui pengilhaman atatr
melalui mimpi." Hadis marfuk adalah ucapan, perbuatan, ketetapan, atau sifat yang di-
sandarkan kepada Nabi Muhammad Saw. secara khusus.
Al-Thavyibi berkata, "Al-eu.a, ittr dit,r'unkan melalui
perantaraern malaikat kepacla Nabi Muhummad Sar.r,., sedangkan Demikianlerh definisi yang paling masvhur tentang hadis
hadis qudsi itu maknanya br.risi pcnrberitaan Allah melalui mar{uk.a72) tladis nrarfuk itu ada yang mutashil, munqathi', sahih,
ilham atau mimpi, laltr Nabi Su*,. rnemberitarkannya kepacla hasan, dhaif, clern maudhu'sesuai dengan petsentase syalat-syarat
urnatnya dengzrn n:daksilrt,a scnrlir.i. Adapun hadis nabawi ticlak diterimanya lrarclis yalng terpenufii pada hadis marfuk tersebut.
disandarkannya kerpad:r All:rh cl:rrr ticlak diriwayatkannya clari
Ibnu al-Shalah bcrkata, "Ada ahli hadis yang menjadikan hadis
Alhh."46e)
marfuk sebagai kt:balikan hadis mursal." Yang ia maksudkan
Al-Quran memiliki lrbcr irp. licistinrer,r,aan yarlg tidak terr clapat dengan hadis ittr irclalzrh hadis mar{uk muttashil'
pada hadis qudsi, yang, tcrlx'.ti.s di antaranya adalah sebagai
berikut.
a. Al-Ouran mempakan r-rrLrkjizat. Hadis Mauquf
b. Kita boleh mernbaca Al-Otrr.an dalarn ibadah. Bagi orang
yang berhadas tidak lxrlclr ntenyentuhnya.clan bagi orang
jr-rnub tidak boleh mcnrbacunya.

cto) AlManhai alHodits, ba11i,rrr l,rr iklt, hlm. 3 - 32.


+68) Al-Dzikri wo al-Du'o', 8:62. ctt) AlRisalat dlMustothrofrrh, I rlrrr. (r t.
c6s) Qawo'id al.Tohdits, hlm. 66. ctt) Bandingkan dengan perrrb,rlt,rs,trt grendahuluan.
Hadis mauquf adarah sesuatu yang
disandarkan kepada para sahabat
r.a. dan tidak sampai kepada Rasulullah hirdis lentang nrasalah yang sama. Di antara kitatr rrrlslt(uutttl
Saw.
vang paling penting adalah Nluslnnnaf' Abdur-razzaq bi rr I l:rt t t t r t: t t t
r

, Iladis vang denrikian disebut mauquf karena ia hanva


'zrl-Shan'ani (rv. 211 FI) dan Musharuruf' Abtr -Bakar [:in Alri ,\lri
terhenti pad, sahabat dan tidak naik kepacra RorultrilL';il: Syaibarh (rv. 235 H).
Ibnu Shalzrlr dan ulamar Iain ber.kata, ..Flaclis Demikian pttla taf.sir bilana'tsur, scperli taliir lbur .lut'it' ttl
mauqtil. yang
sanadnva bersambrmg samp:ri kepada
se_.orang t;rh,,lro, ,,urrg Thabari (n,. 310 H), karcna kitab ini menggunakan prenclapirl
bersangkutan termasuk hadis *arquf sahabat dan tabiin dalarn menafsirkan avat-ayat Al-Qtuan.
mu.,rh,l"; dan sebagian
hetdis rnauquf .yang ticlak bersambung
sanadnva tenlasuk hadis
mauquf vang ridak maushtrl sesuai J"rrgr.,
pada hadis rnarfuk.
k;;.r;;;;:k.t".,tua.,
Kekhustsan hadis mauqul bagi seorang Masalah-Masalah yang Berkaitan dengan Hadis
s,habat itu apab,a
o,rt|Uruu.,,".o', m"utlak, -yakni apabila clikatakan Mauquf dan Maqthu'
h:1rT*ot'
*tir-+- ate.u ,;>;'8j.
Narnun kada,g-kadang kata mauqttf'dig,nakan 1. Masalah Pertama
yang terhenti pada selain sahabat, seperti untuk hadis
dikatakan, ..Hadis Para tilama berbccla pendapat tentzrng boleh-tidaknya berhu.iah
tentang anu clan anu dinilai mauquf dengan hadis mauqtrf, yang dipastikan keberadaarnnya derri
oreh Fulan f-Ju ,n,r,r,,
atau paclzr Thawus, dan sebagainya. sahabat, dalam menetapkan hukum-httkum svora'.
sebagia, ulama menyebut hadis matrquf Al-Razi, Fakhrul Islanr arl-Sarkhasi, clitn ulanra muttiakhklirin
secar-a mutrak
sebagai alsor. clari kalangarn Hanztfiyah, Malik, dan Ahrnad dalanr salah satu
rirvayatnya berpenditpal berhu,a haclis yar-rg dc:mikian dap:rt dipakai
huiah, karcna tindakarn parer sahabat merupzrkan pengamalan
ter"hadap Snnarh dan penyampaian syariat.
Hadis Maqthu,
Sebagian ulanra Hanafivah dan al-Syafi'i berpendapat bahwa
hadis vang dcnriliian ticlak dapat dipakai hrrjah karena boleh
'tyta,+it6?#:fi)(*44, iadi pendapat salralrat itu nreruperkan hasil ijtihad mereka sendiri
Hadis maqthu' actarah hadis yang disandarkan
kepada tabiin.
dan boleh jacli rncrrrar-rg clidengar dzrri Nabi Sarv.aTa)

Hadis maqthu' r-ruk.nrarr rritrris ,rtrnqathi,yang


akan cribahas 2. Masalah Kedua
kemudian.aT3) Jenis hacris irri, scrragzri*ana
ketiga .ienis hacris Apabila stralrr lrirtlis nrauqul'disertai beberapa qttrinah, l>aik
seberlumnya ada yang salrilr, arla
1)o,-,g horor, Ir.r'ada vang laf-alnya maupun rrrirkrranva yang rnernuniukkan berhrva haclis
dhaif, serta preclikat-predik.t riri, ,ring ,k
u, clibarras kem,dian. tersebut rnar-luk kt'1xrrl:r Nabi Saw., maka ia dihukumi marlirk
Di antam strnber hadis rnatrqrrr tra. magthu'
adalah kitab-kitab dan diparkai hu.ialr.
rttu'shannaf, karena kitab-kirab trrtt.srrtrrrmf
ii,t;"."gh;;r.,,-, ,.,-,r.,o
Hadisvang dcrrrikirrr r ir ri nrcmiliki bcbcrapa bentuk, sebergaitnanir
dijelaskan para rrllrrrir st'lxrq:-ri berikut.

+71) pada bab 6' hrm'


;8:' ibrllar-sharah berk.rt.r, "Sava dapatkan pengungkapan
maqthu,bagi
tidak maushut, ,"r,"goin,unu pernyataan
f;I'r:llyr,^,'yang at-Syafi,i dan Abut easim at.
474) Al-Taqrir wa alTahbir, t
a) Kandungan hadisnla tidak terrnasuk hal-hal yang
berkaitan belstatus musnad."47s) Demikian keterangan Al-t{akirrr. Yrrrrl.l
dengan iitihad dan qiyaas. rlikehendaki clengan istilah hadis musnad oleh Al-l{akirrr arllllh
lradis marluk.
Ifadis yang demikian dihukumi sebagai hadis marfuk.
Seperti masalalr ketentuan wdktu, ketentuan-ketenluan b) Bentuk kedua, tinclakan zrtau ucapan par? sahabtrt vurrg
syariat,
keadaan akhirat, kisah-kisah umat terdahuru, diceritakan oleh seorang sahetbat itu disandarkan kepada
da, sebagainya masa lampau, seperti merr'ka berkata: Sejak semula kumi
yang di.ielaskan oleh para sahabat clan tidak bersumber
dari bc-rbuat anll atau beikata anu.
ahli kitab, karena hal-hal yang <Iernikian tentunya dirirvayatkan
dari sunrber syariat. Ada dua hal vang perlu diungkapkan sehubungan dengan
Di antaranva adalah tafsir vang berkenaan dengan sebab_ bentuk kedua ini. Pertanza, ungkapan yang tidak disandarkan
sebab tunrnnva ayat, karena laflsir yang denrikian kepada masa Nabi Sarv. Ketltru, ungkapan yang disandarkan
itu berasal
dari sahabat yang hidtrp pada waktu turunnya wahyu dan kepada Llcaparl anu prerbuettan pada masa Nabi Saw. Sementara
menvaksikannya, lain halnya tafsir vang bercunrber.dad
ketelangan ittt, ungkapzrn yang mutlak tidak urenyandarkan ucapan atau
sahabat yang ternasuk Iapangan ijtihad. perbuatan kepada Nabi Sar.r'., cliperselisihkan oleh para ulama.
Al-Hakim al-Naisaburi berkata, '?dapun tafsir szrhabat yang Al-'[raqi, al-Hafizh Ibnu Hajar, dan al-Suyuthi berpendapat
kami sebut sebagai 'rnusnod' adarah tafsir sahabat yang bahrvar ungkapan .yang mutlak itu nrenuninkkan bahwa hadis
ticlak
terrrrasuk lapangan iitihad.,, yang bersangkutan itu n'rarluk. Pendapat ini dipilih oleh al-
contohnva adalah, "Diceriterkan kepada kami oreh Ab,,Abdillah Narvavni, al-Razi, al-Amidi, dan para al:/.i ushttL.
Muhammad bin Abdillah ar-Shighar, kzr(anva: Meriu,zryatkan Ibnu al-Shalah berpendapat bahu,a hadis .yang bc:rsangktrtan
hadis
kepada kami Isma'il bin Ishaq al-eadli, katanya: aclalah mauqrtl', bukan marfuk.
Meriwa.yatkan
hadis kepada krmi rsma'il bin Abi ljrv:ris, katanya: Pendapat yang paling kuat aclerlah penclapat per-l.ama, karena
Merjwayatkan
hadis kepadaktr Malik bin A,zrs d,r'i Mtrharnrnacl
bin al-Munl,iadir .vang tampak clari ucapan seolzulg sahabat "Sejak senrula kami
dad Jabir, ia be'kata: scmtrrer ()'r)g yahudi ber*ata, Barang berttnt :rnu" aclalah b:rhrva ia rnenceritakan masalah svaru apabila
siapa nrendalangi istt-in.y:r clari itr.ah belakang pacla qtbtrl_nyi, hzrl itu merttpakiur kcbia.sa:.rn rneleka. Ini adalah ungkapan untum,
maka anaknva akan larri' rraranr keadaan sehingga dapat clil'xrstikan bahr.ver ungkapan itu diucapkan setelalr
luririg." tMuta attrt,
Srvt. menun:nkzrn avat: adanya izin dari pcne nlu :;\,ata', dan oleh katrenernya zrl-Nawawi
memilih penclarpat ini rlirn nrenvaterkan dalanr S1oilt al-Tohdz.ib:
'ifr!+jr6q "Ungkapern ini s;.rrrglr( krr:.rt clari segi maknsflya."
Aclapun ungli:.rparr kcclua yang nren-!'andarkan haclis nrzruqul'
rstri-istrimu adarah (seperti) tanah tempat kamu
bercocok tanam. (QS kepada masa Nabi Surv. rnenrr nt jurnhu" ulama rnenunjukkan
. Al-Baqarah [z]: z4).
bahwa hadis yarrls l'rers;rngkutan itu marfuk, karena besar kc-
Al-Iiakim ber-kata, "Ir;rclis irri da, hadis-hac{is va.g senrpa mungkinan RastrhrlLrlr Sarr'. r-ncngetahtri hal ittr clan menetapkannyer,
belsanad lengkap dari ujungn.ya letapi tidak marfuk mengingat betatpa lrt'sirr lurtusias mereka untuk menanyakan
kepada
Narbi, karena sahabatlah rrrusan agama lrrc'rcl'lr kepacla Rasuh-rllah Sau,., dan ket.ctal'xrrr
-yang rncr-lyaksikan turunnva rvarhvu larlu
mcdu'ar,,atkan suatu a-l,at Al-Otn:ln serala cli.ielaskarr Rasulullah Saw. acl:rl:rlr saluh satu bentuk Sunalr vang nrarlirk.
balnva alat
vang bc.sangkutan turun tentarg anu dan anu. Jacri, hadisnya
q75) AlMo'rifah, hlm. uo; h.rrlis t(.r(lrl).t dalanr al-Bukhori kttab tafsir,6:19; Muslim kitrrh rrrJ.rrlr,
4i156.
Salah satll contoh,ya adalah hacris Jabir, ia berkata, "Dahulu Di antara sunah adalah kamu keluar untuk salat 'ld dengan berial;rrr
karni sering melakukan'az.l clan pada saat yang sama Al-Qtrran kaki dan kamu hendaknya makan sesuatu sebelum berarrgkat. (HR' al
Turmudzi; lni hadis has.rn)4i't)
n'rasih tunrn." I{adis ini nuitalaq ,oluip.ato1

c) Bentuk kertiga, sahabat d) Bentuk keempat, penyampaian hadis oleh sahabat dist'r1li
rhengungkapkan hadisnya dengan
ungkapan yang menunjukknn mar{ukk, seprerti-kata-kaur "tafl u1 l t t ", t

kata-kata yang menunjr_rkkarr marfuk.


"ytutnihi" atliLt "ti$,tr"-atan". Kata-kata ini dan yang seienisllylt
Seperti rnereka berkata, "Kami diperintah untuk anu,
kami menuniukkal bahrva hadis yang bersangkutan rnar{uk menttrttl
dilarang melakukan anu, di antara varrg terrnasuk Sunah
anu, dan sebargainya." Semuanva menunjukkan barhwa rradis
adarah ahli hadis. Di antalanya aclalah hadis zrl-Turmuclzi clari Alrtr
yang bersangktrtan adalah marfuk menurut I{tuairal'r dan dianggap mat{uk, ia berkata:
pe,clapat ya,g sahih
vang dikemukakan oleh jumhtrr, karena kemutlakan ungkapan
itu secara lahiriah berpangkar pacla o.ang vang be^venang
#"fu$ig>
Cigi geraham orang kafir itu seperti Gunung Uhud.
membed perintah dan larangan serla r,l,ajib diikuti sunahnya;
yakni RasuluUah Saw. Al-Turrnudzi meriwa-vatkan hadis ini dengan sanadnya, ke-
Di antara contoh hadisnya adalah hadis Anas bin Malik mudian ia berkata, "Ini adalah hadis hzsan."4lio)
r.a., ia berkata:
j. Masalah Ketiga
",l6ltgii'o$\i'#:;,3\,;:, Hadis maqthu' tidak clapat dipakai sebagai hujah detlan.t
Bilal diperintah untuk menggenapkan bacaan azan menetapkan suatu httkum s\ata'. Namun apabila padanya
dan mengganjilkan
bacaan iqamat. (HR. al,Turmuclzi; hasan irtlit,;.or; terclapat tanda-tanda yang menuniukkan kemadukelnnya, mttk:t
ia clihukumi sebagai haclis marfuk yang mursal48l;, kat'cnit
Hadis Imran bin Iltrs]rzrirr r..:r., ia berkata:
Eingrurlya sahabat pada sanardnya.

Kami dirarang menggunakan besi yang dibakar (untuk


mengobati sakit).
(HR. al-Turmudzi; hasan shahih)47d)
"#'*ql B. Matan Hadis Ditiniau dari Segi Dirayah
I{adis 'Ali r.a., ia lx'r.kat;.r:
1

Gharib al-Hadits
&t ;j;Wa*$et&$ #r |y
tj Glrurib al-hadits ldalalr laferlJafal yang terdapat dalanr rlrirlirrr

#$,# hadis yang sulit ciikcnzrl dan dipahatni makrutnvet.

qt6) Al-Bukhari kitab nikah, 7:33; Muslim, 4:t6o. Bab ol-M<isyyu Youmdl )um'at, 2:41o.
+tg)
qn) Bab Ma .)o'a fi tfrod oltqarnah, t36g _
37o. +8o) Dalam bab Sifot Johanam,4:7o4.
+tB) Dala m kitab a -i hibb b ab Karohiy ot ol to daw i
l
bi o I kayy, 4t3Eg. q8r) Akan dibahas pada bab 6, hlm. 187.

?AI
Mengetahui makna laral-ratar terseb,t cralam
irmu hadis
merupakan suatu pengetahusn Lafal al-badarnh beratlti unta dan sapi. Para ularntr lxr krrtir
_Vang sangat penting bagi ahli
hadis aga. ia tidak tergorong se'agai rarvi yang bahrlu'a vang dimaksud dengan kalimat itu dalam hadis ini atlirlirlr
tidak tahu apa
-v*ang diriwavatkannla. para urama nrengingatka. akan unta. Hadis tersebut diriwayatkan dalam Muslrutnaf' Abdtrrtazzrtl
rvajibnla
berlrati-hati dalam membahas' ghorib ar dengan reclaksi:
ruttrits itu, agar peneriti
tidak tertipu oleh suatu kata clari nrakna
vang sebenar.nya 'r!#"r9'^;S6;'lt
kemudizrn berkata tentang Allah tanpa ilmu. ... maka ia akan mendapat pahala semisal unta.
Inram Ahmad pernah ditanya tentang strattr
gharib maka ia menjawab, .,Tanyakanlah
hunrf ),ang Kalinrat ini men:pakan penaf'siran terhadap lafal al-barlanah.assl
kepacla ulama yang
mengetahui gharib al_l^clits, karena saly,r Hzrdis lmran bin Hushain tentang salat orang sakit:
sungglrh tldak senang
berkata tentang sabda Rasururah Saw.
denga, crugaan semata
lalu serya salah."
Abu Qilabah bertanya kepada al_Ashmu,i, seorang Satatlah dengan berdiri. Apabila kamu tidak kuasa, maka salatlah
,,ya ahli sambil duduk. Apabila kamu tidak kuasa, maka salatlah sambil berbaring di
bahasa yang agrng. Ia berkata: Abtr Sa,icl, apakah makna atas lambungmu (miring). (HR. Al-Bukhari dan lainnya.as0)
sabclarRasulullah Sa*,., 1t*LffiJ?a82; Al-Asa_,i,
*.,.,jawab,
"sa.ta tidak akzrn rnenafsirka.
hadis Rasuruilah, tetapi orang
Lafal 'ala jarbin clitat.sirkan dalam hadis 'Ali r.a. dengan
Arab nrenganggap balnva al-saqb aclalah at_laz.iq redaksi:
berdempetan tempat tinggalnya).,,
{.rr,,g vo.g
Abu uhaicl al-easirn bin saram (w. 224,) berteritar
rentang di atas lamburrgnya yang sebelah kanan dengan menghadap ke arah
kiterbnya Glutib ol-Hatlits, "SesLrr-rgtrhnyir
5,i11,;1 rlengtrnrpulkan kiblat dengan wajahnya.+82)
bahan kitabku ini scrama empilr
,trrtrrr t.rrun, dan kitab itu
merupakan kesirnptrlan sclurrrh,,,,,,,,.;.,,.,,.18j.; Para ularna tclah benrpava nlenyusun kitab tmtuk rnensyau:rlr
Keteranga, .varng p,ring krr:.rr rrntuk rnenzrflir.k, gharih al-hudits, clun ulama yang pertama krli menyusunnvir
n {ntib ar- adalah Abu 'Ubaiclah Ma'm:rr bin al-Mutsanna (w. 210 tl).
hodits adalah pc.al.sirrrn v,rrg r.rrt:rpat crararn
set:agian rir.r,a.vat, Kitabnya sangat hccil. Kemudian pada generasi demi generurri
sc'perti hadis:
berikutnya settalttiasa ada ulama vang menghimpun bahan sr:r-up.r
(K
&"i ?,1;A|p?34 C ffir,i dan kemudian lrtt'rrvu.sunlrvil sehingga datanglah lmanr lhlrrr
al-Atsir Maidudclirr Allr al-Sa'ardat al-Mubarak bin Muharlnr:rtl
.u',i)t?t al-Jazari (n. 606 ll). Ia menyusun kitab al-Niluwah. Kital'r irri
Barang siapa mandi pada hari dimaksr.rdkan unttrk rrrenghirnpun keterangan-keterarlgilrr vi.rnll
-/umat seperti mandi jonabah,kemudian
ia berangkat (merruju salat Jumat), maka
seakan-akan ia berkurban dengan
berserakan pacla kitirb-kitab lainnya. Kata-kata yang ghiu'ib clrl:rrrr
seekor unta. (tlR. Muttafaq ,alaih).+a+; kitab ini diur:aikarr (h:ru.an panjang lebar sehingga nrcrrrlrrikrrrr
gambaran umunr lrirrlis vang bersangkutan. Oleh k;rlt'rr;r ilrr
kitab ini sangat korrrl"rlcl dan merupzrkan kesinrprrl:rn ur.u:ur
hadisJradis Nabi.488)
482) Al Bukhori bab al-Syuf'ah, abu Ddwud, ):)86;
48t) 1:.gZ;
A, Niha5,nfi, r:6; dan kitab Abu "' ol Nosa,i, t:t34; lbnu Moi(th,2:B)). 485) lrsyud olSdri, 2:181.
Ubaid satu i", \lrrrkt,
484) Al-Bukhari bab Faclhl al"Jum,nh, 486) Al-Bukharl akhirbah Qoslrrrr z:47.
,rl, iuJi_, t,C. 487) SunanalDoraquthrri,l:4., ,t .t.
488) Lebih lanfut lihat peng.rnt,r krta[.r ol-Nihuyoh.

7n/4
Kadang.kaclangsebabittrticlakclisebtrtkartrtl:.tllttttltir.li.r.rrrl'
"S''lrrrli'
bersangkutu.,, -"toir]inrrcliielaskanpadasebagia..i^hr'r['rt.
Sebab-Sebab Lahirnya Hadis cliperhatikan' Contolt ltrrtlis:
yang demikian ini *ottgot'perlu
Asbab v,ttrud al-hrulits adalah kasus .vang dibicaral<an oleh
suatu hadis pada rvaktu kasrrs' tersebut teriadi. Kedudtrk;rn ilnru bfu\)t'+r
ini bagi hadis serma de-ngan posisi asbub al-mrtil bagi zrl-Quran g va n g diberi
H asir dari baran jfi?:l;ilX'X"i:?li].iil::XrT:;:ll i
al-Karirn. ;:
Ilmu ini meruparkan suatlr jalan vang paling tepat untuk
rnemahalni hadis, karena mengetahtri snittu sebab zrkan melahir"kan Dijelaskan clalam Stnrurt
Abi Dart'ud dan Stntan lbntr M:'rialr
Setclah
seorang hamba sarhaya'
pengetahuan tentang musabab. bahwa seseorang membeli
iltr menetap bet'samanva untuk beberapa u'aktu' iit
Sebab lahirnva srtatu hadis kadang-kadarng diielaskan dalam hamba ia
padanya. Maka kemudian'
haclis itu,ase) seperti hadis Umar bin al-Khaththab: akhirl},a menen-rukan suatu cacat Sarv'' tetapi Rasul tidak
memperka.uLot"'u'Jlo^ao *u'llullah
Maka ia berkata: "Ya Rasulullah!
3#b' k A' Jfr :,, l:3#ii 11 menerima p""*uJuu"ya'
hatnba suvu t.tt:lt' *t*berikan
hasit kerjartya'" Maka Rasulullah
#*6.,i*kW'&3Lilffy Sarv. bc'rkata: A';|l\'8''
-menyusun st-buah kitab tentang hal ini
b Uti##, #qlW' |
Al-suvuthi telatr
'frigr )y,|r,ii:t ;"3;lr3
^i11;'+-, ey dengan jtrdul a/-Llrrla'' Dcmikizrn
pula Itlrahim bin Muhanrmad
tlctrgan tlalra lbntr' Hamz'eh
(w'
,'JG"i)i';iL(*):K::r1^r{J$1-it$; al-Dimasyqi vang lcbih clikenal
1120H)telahmc.trvttstttrkititbst'icltisclcnganjtrdulrrl.&ryLn\,\|a
N&i'grjrh;>i:l\i"q1lt.j3( al-Ta'df'{i A:balt Vitttt"l ttl-ltuLlits
rtl-St'afif'' Kitab ini merupakan
ini'
'4;.!11ru1i5ri" y ii iv jr i|n 5 :W );L palirrg lttas pettrbithitsnntrvar dalam bidang
kirab Yang
J\i;- i;k ip,,,tii Li';;ii!& $l
o)\.*,3#y.ii&t5\4w 3
Nasikh dan Mansukh dalam
l-'ladis

Pada suatr"r hari ketika kanri duduk di sisi Rasulullah Saw. tiba-tiba
nruncuilah seorang laki-laki yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam
rambutnya, tidak tampak tanda-tanda telah bepergian dan tidak seorang
pun dari kami mengenalnya. Kemudian laki-laki itu duduk di hadapan Nabi
Saw. dan menyandarkan kedua lututnya kepada lutut Nabi Saw. sambil pembuat
hukum yang terdahulu oleh
rneletakkan kedua telapak tangannya di kedua pahanya (sendiri). Kemudian Noskh acl.-rl.rh penghapusan yang baru'ae2)
ia berkata, "Wahai Muhammadl Beritahulah aku tentang lslam" Rasulullah hukutrr (syori) del'#" *"'a"""gian
hukum

Saw. menjawab, "lslam adalah (karnu) bersaksi bahura tidak ada Tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat,
membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaik.rn ibadah haji
apabila kamu telah mampu menempuh lalan ke Baitullah...."a9o)

lbnu Mdidh' nomor 2 242


lt'r izi' 3:58r - 582; alNoso'i' 7:zz3;
drib, hlm. 54o; alBay an +gr) Ab,D"*"d;.r84;rrl 'trtrr
hlm' 7 ' 9'
489) Al-Ta wa alT a' rif , t:3.
qgz) luUif, tru;ut tin,t kitab til t'tib'rr'
49o) Al-Bukhari dalanr krtab al-Alman,1:r5; Muslinr pada bagian awal dari kitab 5hohih nya.
hirclis Svitlirtl lrttt Art" 'l'ttr
Melalui fakta sejarah, seperti lx't :'rl xl'r
bahrva Rzrstrltrllirlr Srtrr"
C.
NasWt terjadi pada zaman Rasulullah Saw. terhadap sejumlah
lainnva u].,'| ;";-laskan
besar hukum, yang sebagian di antaranya disebabkan oleh
berangsurnya perubahan pola hidup manusia meninggalkan 'e#v'I;,r lit
pola hidup jahiliah yang batil.menuju pengamalan ajauan Islam dan orang v'ng d;butjr:J,il*4
orang yang merakukan bekam
yang luhur.
Mengetahui hadis yang menganclung naskh adalah salah
satu ilnru yang sangat penting dan tidak tcrtarik kepadan.ya ia berkata:
kecuali para tokoh imam fikih. Al-Zuhri berkata, para fuqaha Dan hadis tbnu Abbas r'a',
telah mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk mengetahui
hadis Rasulullah saw. yang berkedudukan sebagai nasikh (yang
'i6'WYi$(b'kd,'o'
tt$":::::;i
Saw' berbekam' padahal
menghapus) dan hadis yang berkedudukan sebagai mansukh Sesungguhnya Rasulullah
(yang dihapus).
Imam 'Ali pernah bettemu dengan seorumg qadhi lalu berta- bin Idris al-Syafi'i
Al-Imam Al-Muththalibi Muhammad nasikh terhadap
nya, "Apakah kamu dapat membedakan antara lradis yang nasikh hJis y:rng kcdua mentpakan
menic'laskan bohwa
dan hadis yang mansukh?" Ia menjarvab, "Tidak." Imam berkata, tttkup unik' vakni dirirvayatkrn
haclis Yang pefiarno'- kota
"Kamu celaka dan menc.1u1rrLur."493;
bahrva Svidacl pada masa-mas:l penaklukan
't'tt'''v"
kcpaclanya seseorang
Nasakh dapat diketahui melalui beberapa hal berikut. t<astrltrllah Sa'"v' Ketika Rasul nrelihat
Makkah betsama berkata:
pacla siatrg hali bttlan
Ramadhan maka beliar-r
a. Ditetapkan dengan tegas oleh Rasultrllah Sarv., seperti hadis: ber-bekanr

.W*fiirV;',f!#:fti '&?(#$rr
bahr'va lbr-ru Abbas berkata:
semula aku melarangmu untuk berziarah ke kubur, .f#.ir["^Til1]qi Dan clirirvit\':ttkitt-t kelraclanl'a

b. Melalui pembcritahuan sc()rirrrg sahabat, seperti hadis Jabir '1,u;r;rNVt;r;;n'Lril'l'


bin Abdullith r.a., iit b,t't'kata, Sesungguhnv'r Rasulullah
Saw' berbekam' padahal
rt"fl":":"i1fJ::
'
fr; *!h,v t"t ilU'u {;4A6g Dengan clctrriliilrr' 'ielas
bahrva hadis yang peltama
(hadis
3bt;3V*g-4J, Syiclad) itu teriatli pitclit
nrasa-masa penaklukar-r
kcrur Makkah'
Dua perintah terakhir Rasulullah Saw. adalah tidak perlu berwudu '* Fliiriah' dan hadiskedua (hadis Ibntt
karena memakan makanan yang tersentulr api. (HR. Abu ,"*il:rj,|H! yaittr padu
Ftaji Wacla" yaitu padzr tahun
10
Abbas)
'ot""t
terjadi ptttltt *'oktu
kcrdua menrpaka n nasikh
bagi hadis
Hiiriah. -tadi, hacli' r'ang
valrg Perlatna'4'8)
+gr) lbid., hlnr. 6; diriwayatkan pula oleh al lhal;rani dalam Majma' olZawo'id, 'r:t54; )am'ul u tt4oioh' t:517'
b' * tt' o 8 ; b n
N;;;'r':' I
2 : I
Fowo'id, t:t5t. R t
4rQ J.tr6; "
"'
+g+) Muslim, y65; Abu Dowud, 3:zt8; olTurmudzi, 1'.:.z5; olNasa'i, 4t71; lbnu Moloh, uomor 1571. qgl) AlBukhar'l''"'l'-,-,n''u" hlm' 4 - ro' dan kitab lainnya'
wtr r;l-Monsukh min ol'Atsar'
+s:) Abu Dawud, t'.49; al-Nosa'i, r:96; dinilai sahih oleh lbnu Khuzaimah dan lhtru tlibban serta 498) Lihat all'tibar lt a
yang lainnya.

2Ag
Bidang ka.iian ihnu tnsikh-nrunsukh
ini termasuk kebutuhan
utama bagi para arrri {ikih da, ijtihad. rneskipun sebagian nrereka mengaku sebagai penelaatr itlt:rtttir
s,ngguh sararr besar.
dan akan menemukan kesulitan lslam atau sebagai pembuka pintu ijtihacl.
yang tinggi omng vang.jiwanya
terdorong untuk ber{atwa crengan
t oai.."rroi a*rrgJr-, urrggapannya Mereka sama bahayanya dengan orang-orang bodolt vllrlg
tanpa menguasai ilmu ini, tertrebih
lagi syarat-rr"*i ,r", Iainnya. zu}rud dan membolehkan pemalsuan hadis dalam rangka rrl-
Diriwalatkan dari Ibnu Sirin, ia taryhib u,a cLl-tailtib, karena mereka sarla-sama menganggal)
berkata, "Hudzaifah pernah
ditanya oleh se diri mereka berhak menetapkan suatu hukum ke dalam matlalt
'o,ang *n* *"ii;:f-r,ffi'1if
yang mengetahui nasikh dan
ii]i,'J; IX.:# #*:X? hadis lalu dijadikan pedotnan hidup oleh sebagian umat Islant
nnnstrkh.l Orang_orang beftan),a, karena kebodohannya, sementara sebagian yang lain mengingkerri
'siapakah orang matan yang sahih katena kecernbunlannva.
lang demikian itu?, Ia menjarvab, ,Umar; clan
orang yang meniadi sultan yang
karena jarvaban harus rnembedkan Sebenarrrya mengetahui pertentangan itu tidaklah sulit selan-ra
fatu,a; dan orang yang memaksakan
<Jiri untuk ber{atwa.,,, dalanr nashsh-naslrch hadis terdapat dalil umum serta dalil
Para ulama terah me,yusun
banyak kitab tentang masarah khusus vang merllpakan pengecuzrlian, dan dalil mutlak serlzt
dan .yang ternasyhur di antaranya ini;
adalah al-I,rihar li at_Nasikh dalil nuqa.v-tad yang merupakan pembatas baginya. Lalu apakah
r+,a al-Manxrkh ntirt al-Atsar akan kita menyctu.iui dan mengikuti kritik mereka, sementarzr
k..y, Abu Bakar Muhammad bin
Musa al-Hazinri (w. 5g4 H). pola pikir dan pedomarl yang tnet'eka pakai kita tinggalkan?
Per'hatikan bahwa mereka juga menguasai sejumlah besar hadis
yang ntultkanufi (tegas dan jelas), yang padanya tidak terdapat
4 kesulitan dan tidak mengtmdang peflan\aan.
Mukhtalif al_Hadits
Para imzrm hadis dan tokoh kritik hadis telah memberikan
Kadang-kadang para rluhadclitsin
rnenvebutnya <Iengan perhatian besar terhadap kaiian ini, dan untuk itu mereka
rrtusykil al-lmdit.s. yaitu hadis_lradis
.\,lutg l:rhirnya beftentangan mempelajari clengan saksama segala problern yang terdapat
dengan kaidatr-kaidah va,g baku
scrri.gga mengesankan makna dalam hadis-hadis sahih secar:r unrum dan secara terperinci
vang batil alau benentangan clcrrglut ttushslt
syara,.yang lain. dan khustts.
Kajian ini merupakan kcbultrlrar
setiap or:rns arim dan- r:x1irr, ,o,,1
J"ir,lr'"#:-.ffi1
hakiki da*i hadis-hacris varg'.r",r,iki,,n. ;:tili r:X?
Kajian mukhtalif al-hadits secara umum
Ticrak ada yang rnahir Kesimpulan kajian para imam dan tokoh kritikus hadis secala
dalam bidang ini kcctrari i,-anr
hacli.s yang tajam anarisisnya. umum adalah bulrrva t-ttc'reka membagi hadis yang mengandung
Berapa kelompok ahli bidar,rcrancarkan
serangan dengan problem di aters rrrcniacli dua kelompok.
gencal' kepada sunah dan
arrri rradis karena kesarahan nrereka Kek;ntpok l)(,rtutttu aclalah hadis-hadis rnukhtalif lang dapat
dalam memahami hadis sehingg.
mereka menucluh alrli hadis dikomprornikan tlan rlianrbil titik temunya. Pengungkapan penat-
telah rnelakukan dtrsta du.,r.riruayatkan
yang bertentangan, Ialu rne,.varrtrarkannya ketemngan-keter angan siran terhadap srr:rtrr lrztclis mukhtalif dapat menghilangkan
kepada Rasurtrilah kesr-rlitan dalam nrcrrurlrart-ti hadis tetsebut dan dapat menghttptts
sarv' Mcreka ditiru oreh para ,rric.taris
dan pengik,t-pengikutnva pefientangan dr:nglrr lraclis lain sehingga penafsiran dat-i sttclttl
deu'asa ini, vaitu orang-orang yang
telgiur oleh materi du, u.,polu itulah yang harus rliiadikan pegangan dalam memahanti lrirtlis
pikir materialistis, serta akaln.rri r"tut_,
cliselimuti perasaannya, yang bercangkutarr. Ilatlis nrukhtalif kelompok perlamu irrilrrlr
yang terbanyak itrrrrlalrrr\a.

w
Di antara contoh,va acrarah hadis Aisyah r.a.
Muhanrmad Sarv. berkata: bahwa Nabi
Contoh lain adalah hadis Abu flurait-ah I'.it., iir. lrt'rkllir,
"Malaikat maut diperintahkan untuk mencabut nyawl Nrrlrt Mrrsrr
A',[f V)ic;Wu,W;fr,tiriU a..s. Ketika ia datang, Nabi Musa menempelengnya scltirrgp',ir lt'grirr

ff't p, &qetl *,i, !;t1 iljr: satu matan-v-a. Maka pulanglah malaikat itu metrghacllp Allrrlr,
lalu berkata, 'Engkau menerrtusku untuk mencabut nya\vl or ilr,ul
#ei yang tidak ingin rrrati.' Maka Allah pun mengembalikan nralitrrvi,r
kemamPuan{ITT::U}ilffl'!5r ke tempat semula lzrlu berkata, 'Kemberlilah kepada Muser clltt
kamu bosan'
,.iir-v"ng paring dicintai Arah
5x::'r*Jl;':#: perintahkan kepadanya agar ia meletakkan tangannya kc trtllrlr
r:r-'iH'n'v"
yang dibiasakan meskipun adalah amar seekor sapi dan setiap rambut yang tertutup oleh tangann.y:r
sediki"t. 1r*. ,ri,uruq ,Ataih)4ee)
menunjukkan pertambahan umurnya satu tahun.' Malaikat ittr
"Bosan" adalah suatu bertanya: 'Ya Allah, kemtrdian apa?' Allah menjarvab: 'Kemudian
kelemahan yang nlen-yerang
orans karcn:r banvaknva beban banyak .ili';fi rnati.' Malaikat berkarta: 'Sekarang!' Maka Nabi Musa minter
o.a"
itu musrahil teriacli pada Allah'i*. "r.*i? clernikian
kepada Allah agar didekatkan ke bumi yang disucikan (Baitul
Maqdis) dengan satu kali lemparan batu. Rasulullatr Saw. berkata:
o_Masalah ini dapat cliiela.skan dari dua ,99rrm) penartut,
,b (sehirrgga) apabita cliarrikan ,l.rson lafal
t' ti-,i ;
maka penierasarur-ya acrarah
Faur:rk dalanr kitzrbnya yu.,g
faf i;;;or, parcla),
sebagaiman, .rikutrka,
.rch Ibnu
-* *ilt 4G Jtld:i'95{,
"Makna hadis ittr adalah b"l"harger, I4rrs' kil al_Hadirs,.50t;
bohr"arrn.ya Allah Sivt.
tidak akan
,3x;',#l
marrah kepadarnu clan tidak akar Maka seandainya saya di sana, niscaya saya tunjukkan kepadamu
t"nhffi:[I;*;l[T,
sehingga in.,.,, tinggarkan
permohonan darn kccintaan
amar l#il:],:f"Ji*lf;[Ji kubur Nabi Musa a.s. (yaitu) di sisi ialan di bawah

kep:rcla_N.ver. Tindakan Allah yang


clemikian craram hacris
cri ,r.s rriscl,rt .,bosan,, crikiaskan Sebagian ()r'i.rlrg k:rlir nrcngkritik kisah ini cl:.rn mereka
keb.sanan rnarn,sia, clarr kepacra
l,rk.r, k.,l;;;r,,;;:':,.:T.:ll .,, berkala, "Barangklrli ls:.r lrin Mar\,itrn a.s. menempeleng mata
Kett t n,
-ii-etrshir r i rr, ri11 1, 1
i{ rJ
; #|l'il; i"H,f
oo n LL'o,r, .yang sebelah lagi sclrirrgga malaikat maut itu buta."
[{"purr,), ,,rk;r rrurkr,^, rradi.s cri atas acralah bahu,a
*'rl srvt' tidak Pengkritik tcrscllrt l>cnar-*L^nar lupa tentang suatll hakikat
Allah akan pcrrrirrr rr.,s,, nrernbed
agar ia bosan cran nrcng.krri kepada hamba-N,va 1'ang penting, yakrri l'xrhu,a malarikat itu makhluk yang terbuat
kr.rcr.a,an,ya ketika mcrerkukan dari cahaya durr l'rrrk:tn makhluk materi. Natnutr, Allah
'sesuatu .v;rng di ruar ke,r,l)rr)rilrln.\ra.
telah jel.s claram pembic,rar,,,',;,;,;;; Makna yang cremikian menganugerahkarr kcpa<lernya kemampttan untuk menjelma
Aratr, dan karenanya ridzrk sebagai makhltrk rrr:.rlt'ri. Tidakkah kamu tahtt bahrva malaikat
adzr kestrlitan lagi.,,
Jibril pernah datarrg kcpada Nabi Muhammad Saw. dengan
menjeln-rakrn diri scbuuai Dihlah Al-Kalbi dan dalam kesempatan
'uk"';',ashir,7:,55; Musrim, kitab lain menjelrna sc-b:rg:ri scoranq Arab Badui? Maka ketika nralaikal
or.shorot, ::,88,,8e
.-::] ili:-iTti'H:.:1,:iff:,:?fl1:l'
otetr at-eusiaridaram kitab Syorh
;::i ffl#j];fst<an Mus ykit at_Hodits,nomor
36 a-b.
5oz) Syarh Musykil ol Hadits Al-Bukhari dalarn kitab rr/ ,rrno'iz bab Mon Ahabbo on Yudfono fi alArdhi olMuqoddosotr,
u,'t,,ni,,'ni,;:;;i""';i;;1,??;;ilHf,:,x:'^*),.Elf,ro'*,,ruuhtotif atH(ldits, htnt.34e;at.
5of)
z:9o; dan dalam kitab ul Arrbry,i'bab Wofot A'luso,4:157i Muslim-dan redaksi di atas dikrrtilr
darinya-, 7:roo.
berdebat dengan Nabi
Musa a.s. dan menarikn-ya,
Musa rnenemperengn.va clengan maka Nabi Adapun kajian secara khusus dan terperinci tct'lxulrtp s,'lt;11,
temperenga, yang diper-kirakan
dapat nrenghir;urgkan nrata, permasalahan yang ditanyakan kepada para ttliutta l'x'rk,'tr,rirtr
.ro,. ,roto yang dimaksud
nrara yang sebc.narnya, melainkan bukanlah clengan suatu hadis telah mereka javu,ab dalanr bcnttrk svirt;rlr
khul.larr";;;;;an
itu tidak merasa sakit seclilut pun.-sO+, malaikar terhadap Sunah. Sehubungan dengan itu, nrerekzr telalr nterrvrrsrrrr
Imanr rbnu Fauraks.'s) berkzrta, kitab-kitab yang khusus membahas dan menyelesaikarr lrirtlis
"sebagian uranra
*rahna arti tempelengan n-re'.ieraskan hadis mukhttilif. Di antar? kitab-kitab itu aclalah sebagzri lrr'r'ikrtt.
rrnr* i"rlruaup _rfritri*_or,
keleluasaan ,rgkapur, yakni
;u,", dengan maksud bal^va Nabi
aclalah ir Ta'v,il Mukhtallif al-Hetdits kar"ya lbnu Qutaibah Abclullrrlr
Musa menegaskan argumentasinya bin Muslinr al-Naisaburi (w. 276 H).
k.po.lo *utJr, Laut ketika
hendak mencabur rlyawa
b"lir;..J, b. Musykil at-Atsar karrya Abu Ja'far Ahmad bin Salanralr rrl-
Kelcmqtok kecltra adalztlr Thaharvi (w. 32t H), mempakan kitab yang palirrg lturs
hadis_haclis nrukhtalif yang pembahasannva dalam bidang ini.
sekali tidak dapat dikomprcmikan sama
ar" iiarr."o"*,'oir-bil tirik c. Musykil al-Hadits karya Abu Bakar Muhammad bin Al-H:rsirrr
temun-ya.
Hadis kerompok i,i ter"bagi
bin Faurak (rv. 406 H).
nrejacri dua bagia n. pertanta,
erdalah satudari ,nug b"i.rru,r*r,, itu nrenrpa ka, rrusiklt
sedangkurr 5,ang lain'adisaclalah nnts;ttkh, 5
matka ,u,.riklt dian_ralkan Hadis Muhkam
<lan nnnstrftlr clitinggalkan.
Kedtta, tidak acla tanrla
clan pct,ritrk bar^va sararr
Ini merupakan bidang ilmu hadis yang agung dan di.ielaskart
rirva.yat itu rnerupakan
nasikh clan varrg lairt ructttsttkh.
sartu oleh al-Hakims0e) scrla diberinya nama yang sesuai dcngart
.ialarr 1:envc'iesaiannya maka definisinya, yakni:
.adalah clengarr clitarjih. Lalu tliamalkan
hadis .1ang rebih kuar karena
nva' atau rawinva ,ebih tinggi
I.it ilii-,,,,,r.,k
iLrmrJ,.u*l rrorua)_
cr:*'. rr:rrirrzrn.va atar-r retrih banyak
,;r#,*/&
menyeftai gu*rrv,. p.krk.va
rrcr,iriki keretiha; ;oir.r, rrurrrr. .eK)l
hal .vang diper"tirlbangkan clalanr t,i,i,'iiit,.rnu1
Jenis haclis terakhir ini Hadis muhkam adalah hadis yang tidak bertentangan dengan dalil l;tin
di bahas dalanr pen-, b,,
1.,,,r,r, l urcl i*, rj aclzdz. cla dari segala aspekrtya.
Apabila kedua h:rcris r,rrkrrrarir n haclis ,,r,-1r_,r1r..rory
,,,rra kuatnya au, ia* clapat
dikompromikan diambil ririk,...,,,,,r,uu, Contohnya haclis 'A'isyah t':a. bahwa Rasulullah Sarv. tttitsttk
maka kecluanya (clihukunri
-^-- r\vqucrrrr4
sebagai haclis mudhthar.ib ke n-rmahnya sedangkan ia bersatir kain tipis yang betganrbitt krttt
,r,,,, ,ir,,.ii.iosy
patulrg. Maka seketika itu waiah Ra-sulullah Saw. mctrtct'alr lrrlrt
rnenghampiri satir tclsebut dan merobeknya dengun litttlirrtt
kitabat-tmanbiatMoto,ikdtkaryasyeikh beliau. Kemudian bcliau berkata:
-.jf:'X^'r.,6ffi'I';ii";1l,il:;:",1,1:
so5) Mu ts, rm. l,-;" ;;;; :";;
ki t d t r {ddi

'ti*Sfui,e, fr|V\Lqt, e*ld>roL


y
; ;ff;,;l:lXt#
s
h
506) Ar-Hazimi menyebutkansegi
r1
l""if; 0,.,. r 1/ a 3.
segr a"r",rr".i,r.*rJuu..y-r.k:osegi
dalamkitabdi I,tibar,hrm.
ll,7;,iil1*liJ,llloren J'rra"qi';;;j';i; l;;;;si rebih, raru-oikai
,,",e-";-n arsuyuthi
291. pelompokkannra nrerriadi ,ri.rn ."ru,npor'a#,i i,'i"'iir,hrm. z88 -
507) LihatBabT,hrrn.45T.Adapunapabilahadisnyaremah,makasudahtentuharusdiunggarkan,
(*^rt1!r,;i,t
-' -l
,"r, lill'iio';:;t-5#'"" termasuk n,o,'',,,1,1"' roab z, hrm. 46r).
Sog) Ma'rifot'UlumalHodits, hlm. tz9 - t3o:'Syorh ol Nrrklrirrrlr, lrltrr 'r
Sesungguhnya orang yang akan mendapat siksa yang
{_11tara paling
dahsyat adarah orans.orans
r,rd Dengan demikian, pembahasan cabang-citltuttg ilttttt lt;rrlt.'
li:l;:tril _a:xill mE clalam bab ini men.yempurnakan pembahasan c'itb:ttt1t t rtlrtlll,
ilmu hadis pada bab sehelumnya. Bab sebelunrnv.l nr('ntlritltrr.
Ini adalah sarah satu suruEh shahihahyang
tidak bertentangan kaiclah-kaidah untuk mengetahtri matan yang diterinrit (rrtlklrtrl)
dengan dalil lain.
dan matan yang ditolak (marclud), sedangkzur bab irri kltttstts
Contoh lainnya adalah hadis lbnu nrembalras prinsip-prinsip pemahaman terhadap Inatan hattlis vrt t t1l
Untar; ia berkata bahrva
Rasulullah Saw. bersabda: mer.upakan hal vang dituiu setelah dapat membedak.ut nr:.rliur

,l#**WhtEl vang n-rakbul dan matan yang mardud. Lebih-lebih pern:rlr:-uttittt


terhadap teks matan itu suatu hal yang mesti dilakukan sebclttttt
kita menganalisis dan mengkritiknya. Deugan demikian, ilnru
(t.rlvtwor)
A',ah tidak akan menerima sarat hadis semakin sempurra dengan adanya pengkajian matan lrarclis
dari orang yang tidak suci dan
menerima sedekah dari hasir pengkhianatan tidak
(Hal ruruiin,, Jan
clari segi makbul dan mardttdnva dan dari segi rnaknanya.
ar_nroa,atr;s,,;
Adapun kaiian matan jenis ketiga, .yakni dengan mengtrfinva
Ini.iuga ,rempakan sunncilt shah*uth dan nrenrbanding-bandingkannya dengan riwayat-rirvayat lain,
yang tidak befientangan
dengan d:rlil lain.
bukan hanya berkaitan dengan matan melainkan jugur berkaitan
tsidang kajian ini sangat tinggi dengan sanad. Baiklah kita perhatikan kajian matan dari segi ada
derajatnvar karena penilaian
terhadap hal ini membutuhkan dan tidak adeurya rir,t'ayat lain vang sesuai dengannya; apabilzr
lenelitian yang sangat leli dan
tuntas terhadap seluruh dalir. Al-Hakinr
berkrn, .,ilo-an bin ada sanad lain meriwayatkan matan vang sama, tnaka riway'at
Sa'id al-Darimi telah men\,usun sualu yang kedua ini mentpakan hadis svahid atau tabi' baginya.
kitab .vang cukup besar
dalam bidang ini.,, Apabila rnatan tcrsebtrt dirirva.v;rtkrn melalui banyak sanad yang
para rar.vinya mustahil dapat berseparkat untttk dttsta, makit
matan terschut tentr:rsuk hardis mutawatir. Apabila dirirvayatkarr
Kesimpulan melalui sejtrmlah sanad vang tidak mencapai batas di atas, makit
Pembahasan cabang-carrarrrg irrrrr-r disebut haclis nusvlrur. Apabila dirirvayatkaur rnclalui dua atart
hadis di atas nrenunjukkan
luasnya cakupan istir:rrr-istiri,r, p,,,,,, tiga sanacl, muk;r tliscbut hadis az.i't. Dan apabila diriwavatkan
rnuhadcritsin. Mereka mengkaji
matan hadis da'i segi pc,rrric,rir..ya, mclalui satu sanucl, mzrka disebut hadis gharib.
sehingga matan hadis dapat
dikategorikan menjadi cnrp.t ."r.,ri
d.rgo, jumrah sumbernya. Apabila suutrr nrat.ur hadis n-renyalahi matan hadis lain tliur
Di samping itu melt., rr:-rcris mc'reka kaji kedtrarnya dirirvar-atk:.ur melalui para tauri yang tsiqat, maka lrlclis
lainnya' segi balusa, segi scrr.b-scrrab
dari segi-segi yang lebih kuzrl cliscbtrt hzrdis mzrhfuzh dan yang bertcntuttgittt
rahirnya, segi nasikr.t dan
nnnsuk-ny,a, segi penjelasan lalirl_lafal dengannya disebut hadis svaclzdz.. Apabila kedua hadis lcrst'llrl
vang sulit aipot",o_i, ar,., diriwal'atkan mclaltri pata rarvi l'ang dhaif, maka hadis .yarrg lt'bilr
segi kejelasan dan ketegaszrnnyu.
kuat disebut hadis nra'tuf darr yang tidak kuat di.sdlrt lt:ttlis
munkar. Apabila terj:rdi pe'rbedaan rcdaksi di ern(attit st'ittrrrLrlt
nratan sehingga mcngtttrdang kecurigaam adanva kesltlitl titt t, t I t.tk, t
5to) Al'Bukhari bagian akhir kitab dl_Lib
5tr) Muslim, awal kitab ot-Thoha.ran,
os,7:168;Muslim dengan redaksi
di atas, 6:158 _ 159. hardis$adisnya discbr-rt hadis mu'allal.
t,t4oi; Ab, ;;; bab fardhu wudhu,,r::r6; At_rurmudzi
pada awal kitab Jomi, nya;
al_Nasa,i i^A nr:ai,
*irahu,, t:75; tbnu Mo joh, no. 27 j,274.
Kemudian, apabila perbedaan di antara sejumlalr matan itu
terjadi karena ditambahkannya hadis mauquf atau sejenisnya
ke dalam hadis mar-lirk maka hadis vang padanya terdapat
tambahan itu disebut hadis mudrai, atau karena teftukamya
letak lafal dalam salal-r satu'matan hadis vang berbeda itu,
maka hadisnya disebut hadis maqlub, atau teriacli karena adanya
kelebihan atau kekurangan sejumlah rafal n-raka peristiwa ini
disebut ziyadat al-tsiqah.
Apabila perbedaan atau pertentangan itu terjadi cli antara
sejumlah hadis vang ticlak dapat ditentukan mana yang lebih Kaiian tentang Sanad
kuat, mzrka sernlra hadisnya disebr-rt hadis mudtharib. Apabila
perbedaan itu terjadi karena adanya perubahan sattr hlrruf atau
beberapa huruf dengan bentuk tulisan .yang mztsih serupa, maka
Hadis
hadisnya disebtrt nrulutnaf aLau nutsltahlml.
Kaiian matan .ienis ketiga ini meliputi enam belas carbarng
ilmu hadis' Akan tetapi, keenam belas cabang ini bukan hanya
mengkaji matan, melainkan juga mengkaji sanacl sekaligus. oleh
karena itu, pembahasannya kami temparlkaur pacla bab tersendiri,
yang meriwayatkan
vakni pad, bab ketujuh. Kami bermakstrcr r.envinggung hal itu Sanad adalah rangkaian mata rantai para rawi
sumbernya'
dalam kesimpulan untllk menunjrrkk,, kesempL,Traan kajian hadis dari yang satu t<epiOa yang lain hingga sampai kepada
matan hadis dari berbagai seginvzr sccr"ul scpintas. Kami ber.harap
semoga Allah melimpahka, t,trlik-Nv, sehingga kami dapat prinsipiil
Pembahas:rtl sitnad merupakan sandaran vang sangat
dalam ilntu haclis dan mempakan jalur Lltama untttk
menyempurnakau-r pcrn ba lrasu r l-p(' r l r l)il hasan berikutnya. mencapai

tujuannya yitng lttlrtu', vakni untuk membedakan antara


hadis
(mardud)'
yang diterimit (trtrtkbtrl) dan haclis vang ditolak
bagi
Sufyan al-'l'srtttri berkata, "sanad merupakan senjata
akan
omng Mukmin. 'l'ittt1'ri't seniata, maka dengan apa mereka
berperang?"512)
..Sanad menurutku termasuk
Abdullah bin al.Mtrllzuak berkata,
orallg
bagian agama. Scittttlititlva tidak ada sanad' maka setiap
a.!ut U"rbicam sckclrcr rclzrknya. Lalu apabila ditanyakan kepadanya,
'siapakah yang ntt't irr':tvittkan (hal itu) kepadamu?' Maka i:r
1)
akan tinggal diarrl."sl
ol'Majruhin' hlm' 9'
Srl Oir*rfr*." "l"f' U"tt lltlrlr'rtr pacla pembukaan.kitab
Shahih,nya, hlm. tz; al-Turmudzi dalanr rrl 'lLtl;
oten urrti,,.| Mukadimah
srl) Diriwayatkan 1,,,,1,.,
lbnuHibbanpadaperrrlltrk.'.rrrkitabul'Majruhin,hlm'18;al-Khatibat'Baghdadidalarrrkll.rl,
dari al-Turmudzi'
Syarah Ashshob oltlorlits, hlrrr' 4 r' l{edaksi di atas
tlirtr lltlrrk
telaah atas sanacl dari segi b'ulsattrlltltp'
Adapun k'ttttl
Dalam rirvayat lain ia berkata, "seandainya tidak ada sanad uttutt kami bahas dalam bab irri tlitrt
bersambunr"ro
niscala agama telah musnah dan setiap ol'ang dapat berbicarzt uraikan dalam dua bagian'
sekehendaknya. Akan tetapi, apabila dikatakan kepadan-"-a, 'Dad Sanad Yang Bersambtrng
Bagian 1: Kaiian tentang
siapa?' Maka ia akan tinggal diam."5la) Sanad yang Tidak Betsarntlrttttl"t'
Bagian 2' K';; t;";
Ia belkata pula, "(Pen-risah) antara kami (par:a penerima
rirvayat) clatr kaum (pemberi rinayat) adalah sanad."sls;
Al-Auza'i berkata, "suettu ilmu tidak akan hilang kecuali
A. Kaiian Sanad Yang Bersambung
I

i
apabila sanad telah hilan*."5161
mencakuP hal-hal berikut:
i

Sulyan bin Uyainah berkata, "Pada suatu hari al-Zuhrin Subbahasan ini I
:

merirvayatkan suatu hadis. Maka aku berkata kepadanya, Hadis Musalsal


1. Hadis Muttashil 5'
I
I

'sampaikanlah hadis itu tanpa sanard!' al-Zuhri beikata, 'Apakah Hadis 'Ali
2. Hadis Musnad 6'
Nazil
kamu dapat naik ke atap tzrnpa tangga?"'517; 3. Hadis Mu'an'an 7 ' Hadis rawi dalam sanad
Olel-r karena itu, para muhadclitsin rneneliti dan
menganalisis 4. Haclis Mu'annan 8' io*Uutu"
yang bersambung
sanad karena kaji:ur alas sanad telah b:rnyak sekali mengantarkan
kepada keberhasilan kritik aE$ matan; bahkan kr'itik r-natan tidak jenis
trahrva dasar pembahasan ini adalah
mungkin ber-hasil tanpa melalui kajian sanad. Pzrr:r ulama telah Pel1u diketahui jenis hadis
berupaya ker:rs menelusur-i dan meneliti sanad, schingga mereka hadis vang pertama'
yaitu hadis- muttashil' Ailapun
tambahan
mengadakan perlarvatan ke berbagai ncgilt'zl dan menempuh lainnya telah tercailrp
Jufu* hadis nruttashil' dengan
per"ialanan ke berbagai penjuru dunia dctrgan scgala risikonya sifat lain ro.,g *".'rniukkan n:::::,,J"*:;:*iifTll:' l:il
hanya untuli menemukan suatll sanitcl itlau tmtttk meneliti sanad adanya sifat lain
yang mewarnarlrv
tctscllttt'
yang rrmit bagi merekr. uraikan masing-nrasing icnis
Cabang-cabang rrurshtluilult ltodit.s yang berkaitan dengan
sanad adakarlanva rnctrtpitkirtt klriilrrr sanacl dari segi bercambung 1

atau tidak bersatubrtngnva; cliut irtl:rkalanyar diu"i segi kuantilasnya. Hadis Muttashil
Jenis kajian vang tcraklrir ini alian kami bahas pada bab
ketujuh, insyar Allah.
Hadismuttaslliltliscbutptrlahadismaushul.

stq) Diriwayatkan oleh al-Baihaqi, dikutip tlari \yorh'llal al'Turmudzi karya lbnu Rajab, lrlm. 58
hasil koreksi kami.
lrs) Diriwayatkan oleh Muslirn dalam mukadirrrah Shahih'nya, hlm. tz. .
Diriwayatkan oleh lbnu Abdil Barr pada 1;ermulaan kitab alTamhiid; Syarh'llal ol'Turmudzi, masing-masing
5 r6)
hadis yang didengar oleh
Hadis mutt'rshil adalah
::"ji::ffi ffi
nrm. o5.
stt) Dikeluarkan oleh al-Baihaqi seperti dijelaskan dalam Syorh al'llol karya lbnu Raiab, hlm. 58;
dikeluarkarr pula oleh al-Khatib al-Baghdarli dalam syarah Ashhab al'Hadits, hlm. 4:; dari
rawinya dari rawi, "'' J *:t"X1:l[1 Tfi,!"*.,:l[
lbnu Mubarak juga dalam alKifoyah, hlm. ;91; dari Abdullah bin al-Mubarak, ia berkata,
"Perumpamaan orang yang agamanya tidak rnemiliki sanad adalah sePerti orang yang naik
ke atap rurxah tanpa tangga." Lihat Syorh ol''llol, hlm. 56 - 6u.

#l
Kala-kata "hadis yang diclengar olehnys,, lrencakup pula
hadis-hadis vang diriwayatkan melalui cara hadis maushul atau muttashil secara mutlak melainkatrt ltt'lttlirknvit
lain vang telalr diakui,
seperli al-'ardh, ol-nntkatabah, dan ar-ijcri.ah disertai kata-kata yang dapat membedakannya dengatt kt'tlttrr
ar-sruhihah. Daram
definisi di dig-rnzrkan kata-kata "yang didenga/, tiacra hadis maushul sebelumnya." Oleh karena itu, mestinya dikatakrrrr,
^t.s
karcna car a penerimaan
rain "Hadis ini bersambung sampai kepada Said bin al-Musayyitb,
-ya,g cremikian acrarah .u.o perirvayatan
vang paling banyak ditempuh. Mereka menjelaskan dan sebagainya." Sebagian ulama membolehkan penyebutan hadis
sehubrmgan
dengan hadis mu'an'an bahrva para ulam a ntttta'akhkhirirt maqthu' sebagai hadis maushul atau mutthashil secal? mutlerk
menggunakan kata 'an daram menyanrpaikan tanpa batasan, diikutkan kepada kedua hadis maushul di atas.
hadis yar-rg cliterima
melalu al-ijaz,ah dan yang dernikian ticlaklah menafikan Seakan-akan pendapat yang dikemukakan jumhur adalah bahwa
hadis
yang bersangkutan dari batas hadis mutlsr;fuil.st8; hadis yang berpangkal pada tabiin dinamai hadis maqthu. Secara
contoh hadis muttaslril mar-ftrk acralah hadis etimologis, hadis maqthu' adalah lawan hadis maushul. Oleh
cririwavatkern
oleh Maliki dad Nali'dari Abdullah bin unrar -vang karena itu, mereka membedakannya dengan menyandarkannya
bahwa Rasurulrah
Saw. bersabda: kepada tabiin.s2l)

'irq'iqtqr'tik at iillij; ; $r 2
Orang yang tidak mengerjakan salat Asar
itu
seakan-akan menimpakan
Hadis Musnad
bencana kepada keluarga dan hartanya.5te)

contoh hadis muttashirmatrquf adarah hacris iE+Jl


oleh Malik dzui Nafi' bahrva ia nrendcngar-
vang diriwayatkan
Abcruilah bin ,umar 4,AWi'epffe!,tffit,L
berkata:
,;,tfr\{#fiW"ffitii,
'W*" l}rJ-
c -

Hadis musnad adalah hadis yang sanadnya bersambung dan marfuk


kepada Rasulullah Saw.
Barang siapa mengutangi orang lain, maka
tidak boleh menerrtukan
syarat lain kecuali keharusan membayarnya.s2o) Dengan dcmikian, hadis mauquf dan hadis rnaqthu' tidak
Masing-masing hacris cri .tus .crar.rr muttashil
ternasuk haclis nrttsnad sanadnya bersambung; demikian pula
atau nraushtil, hadis munqathi' rrtcskipun mzufuk. Definisi inilah yang dipegang
karena masing-masing rar,r,ilrvlr rrrt,rrclengarnva
dari periw,ayat di oleh jumhur. Balrkan al-Hakim memastikan definisi ini dan
atasnya, dari arval sampai ukhir..
hanya itulah bagirrva yang benar, dan ditegaskannya dalam
Adapun hadis rnaqthrr,yul<rri lr.clis
.vang clisarn,;*kan kep,da Nukhbat al-Filau'.\) ) \
krbiin, apabila sanadnya bersa n rl rg. Ticrak
dipercerisihkeur bar^r,a
r rr
Contohnya acLrlalr lurdis tentang meninggalkan salat Asar pada
haclis maqthu' te.masuk jenis rracris muttashil;
tetapi .ir-rmhur pembahasan yang lirlrr, kat'ena hadis tersebut muttashil marfuk.
nruhadditsin berkata, "Haclis .*c;trrtr' ticlak
dapat rJisebut scbagai

5zr) Bandingkan kitab'U,unr rrl lIrrlils dan syarah-syarah Alfiyoh serta kitab lainnya dengan kitalr
rr8) Bandingkan clengarr al Taclrib,hlm. tog; tlusyiyah at.Abyari, l.
hlm. :9; alAjhuri, hlm. 3g; dan alTadrib dan lkhtishor 'l/ltrrrr rrl Ilrtdits.
Jomi'olUshul, hlm. 58.
srg) Al'Muwaththa', r:23, cJan sanad ini disebut siisilot al clzal.tttb. 5zz) Akan tetapi, di antar,r k,rt,r k,rl,rrry.-r adalah "dengan sanad yang tampaknya bersambtrttll",
5zo) AlMuwaththa', 2:85. lalu ditafsirkan seba11,ri lrcrrkrrt: "l)embatasan dengan lahiriah menuniukkan bahw,t llt
putusnya sanad yang lirl,rk;r'l,rs, seperti hadis mu'an'an-nya rawi mudallis dan yarrl1 hlrlrrp

*z
Akan tetapi, sebagian muhadclitsin menyebut
hadis musnad Hadis Mu'an'an (
kepada selain hadis vang memenurri kriteria
di atas, dan hal ini perlu diperhatikan.
yang kami sebutkan
4 t\*'o\l*, o346[,s*V',F
',&'eLf,
i1t i'Jfu,
Sebagian mercka menamai musnad kepada
disandarkan kepada.Rasurulah 3aw., baik
setiap hadis yang L
gfiu$xi"illibyi,r*b.
y^Lr+w,il"ii
P\
maushur maupun ticlak Hadis mu'an'an adalah hadis yang pada sanadnya terdapat ungkapan
maushul. Ini adalafi pendapat Ibnu Abdil Ban,.s23)
Terrnasuk di "Fulan'on Fulan", dan tidak dijelaskan apakah hadis itu diceritakan atau
dalamnva pernvataan al-Daraquthni tentang dikabarkan oleh Fulan (kedua) atau didengar darinya.
Sa,id bin ubaidillah
al-Tsaqafi, "Hadis-hadisnya tidak kuat. Ia
meriwayatkan hadis-hadis Sebagian ulzrma mengategorikan hadis mu'an'an ke dalam
yang dinyatakan sebagai hadis musnad,
sedangkan i;;
"l; dengan hadis murcal dan munqathi' sehingga persambungan sanadnyat
, menilainya sebagai hadis mauquf."s2a) yang .ri-rr.r"a ditegaskan apakah clengan cara mendengar ucapan gurt ataukah
sebagai hadis musnad adalah dinyatakan dengan cara yang lain.
lllllrrU"i
hadts maduk.
sebagai
Pendapat yang sahih dan yang berlaku adalah dengzrn
Kadang-kadang istilah musnad diiadikan
nama kitab tentang mengambil jalan tengah dan mengategorikan hadis mu'an'an ke
sanad-sanad hadis, seperti Musnatr ar-syihab
dan Musnacl ar-
dalam hadis muttashil. Pendapat ini dipilih oleh jumhur ulama
Fit'daus, yakni sanad-sanad hadis mereka. hadis dan ulama lainnya; di sanrping itu hadis mu'an'an ini
oleh para penulis kitab yang khusus tnemuat hadis-hadis sahih
dimasukkan ke dalam kitab mereka dan mereka menerirnanya.
3-4 Abu 'Umar bin Abdil Bar dan al-Dani menganggLtp bahwa yang
Hadis Mu,an,an dan Mu,annan demikian telah disepakati oleh para ahli iu'ayah. Akan tetapi,
mereka mensyaratkan dua hal bagi hadis mll'an'an supaya bisa
_ Kedua cabang ilmu hadis ini nrcnrbahas kata_kata yang dikategorikan ke dalam hadis muttashil. Kedua syarat tersebtrt
digunakan oleh para rawi dalam rnenyampaikan adalah:
hadis yang
didapat dari rawi yang di atasn.ya, karena 1) ada bukti peflemuan antara rawi yang meriwayatkan dengatn
kata_kata itu
mengandung kemungkinan tidak bc'sambungnya 'an'anah itu clengan gurlrnya,
sanad hadis
yang bercangkutan. 2) rawi itu bebars clari gejala-gejala tadlis.
Apabila sc()rang r:rwi telah memenuhi dua kriteria ini, nritkit
krta-kata "ant F'tlurt", yang diucapkan itu sama dengan apabilir
sezaman tetapi tidak ada bukti autentik
bahwa mereka pernah bertemu masih termasuk
kategori hadis musnad, karena para imanr y;rng
ia berkata 'hatldntsutti" atau "slnti'ttt". Karena apabila ada hrkti
meriwayatkan hadis-hadis musnad sepakat
demikian. penafsiran yang demikian berurn pernah bahwa ia bertemr-r clengan gtmnlya dan ia bukan seonmg nrtrtkrllis,
kami temukan, bahkan yang kami temu_
kan adalah yang sebariknya. Daram kitab-kita
b musnad dapat kita temukan hadis-hadis yang
mzrka ia tentu tidak ;tku-r meriwayatkan dari omng yang lx't1t'rttrr
munqathi'. Berikut ini kami contohkan beberapa dengannya hadis-hadis yang tidak ia dengar darinya. Dengan clt'tttikirrtt
hadis munqathi, hasir peneritian dari 200
buah hadis pertama dari Musnad Ahmad yangbernomor,
yakni hadis-had is nomor
7,.rg,27, yantg, diucapkannya secara lahiriah mcnttttittkk:ttt
kata-kata'ttn
38, 46, 49, 60,62, 64, 6r,66,68, 69, to,71,8r,
98, ro6, 1o7,1o8, 1o9,11:r,115, 1jB, 126,132,
14o, 142''t93, dan't94. Ketiga puluh
buah hadis ini kami dapatkan dalam'roo
bemambungnya sanacl ker:uali apabila ada bukti lain.
hadis yang telah
dijeraskan oreh Ahmad syakir sebagai hadis
munqathi,. sebagian di antaranya ada yang
san_
gat jelas terputusnya' Kemudian, al-Hakim Hadis Mu'annan
menyatakan tidak ada hadis munqathi,
dalam
musnad' Maka tidak benar pernyataan
al-Hafizh bahwa definisi yang dikemukakannya
suai dengan pendapat al.Hakim.
54), Al Tomhid ti Mo fi ot-Muwaththo, min alMo,oni wa olAsanid,.r:>t.
se_
3 3>(', .r# J.34.,r $V.x1r {,*,
524) Tohdzib olTohdzib,4:61i Fath al-Mughits, frlm.
ao. . (vr
,-i.i.'..
iiA).,
Hadis mu'annan adalah hadis yang pada sanadnya terdapat kata-kata Muslitn adalah karena ada beberapa tittttl:"t Villlg lllclltrnitrkkan
"Fulan anna Fulan..."
adanya pertemuan di antara kedua rawi tcrsebttt..."s26)
Pendapat jumhur, yakni pendapat yarig sahih, menyatakan Sebagian ulamzr yang lain mempet'ktt^t 1'rctlclitpitl Mrtslittt
bahwa hadis mu'annan itu shma dengan hadis mu,an,nan. clengan alasan bahrva masalahnya berkenaatt clcltgittt r:rwi /.str;rtl
Perbedaan huruf dan lafal itu tidak meniadi nmsalah, melainkan trukan rawi vang mudallis sehingga apabila i1 hcrkata, "tla;i
yang prinsip adalah adanya pertemuan, pergaulan, dan proses Fplan", maka hendaknya ia mendengar dari Fttlatt itrt, tlltt
belajar mengajar di antara rawi mu'annan dan rawi yang cli apabila ia tidak mendengar l-radis yang bersangktrtatlr tlat'i l'ttlittt
atasnya. itu berarti ia mudallis. Jadi, masalahnya berkenaan dcttgart tttrvi
vang bukan mudallis.s2T)
Muslinr bin al-Haiiaj berbeda pendapat dengan jumhur mengenai
keharusan adanya bukti atas per-temuan dan pergaulan antara Meskipun demikial, tidak diragukan lagi bahwa pcrtrlitp:tt
para rawi dalam kaitannya dengan hadis mll'an'an dan hadis jumhur adalah yang paling hati-hati, karena dengan kritclia
mu'an'an. Ia menyatakan dalam mukadimah shahih-nya bahwa vang ditentukan oleh jumhur itu bersambungnya sanad his'
hal itu merupakan pendapat yang diacla-adakan dan sebenarnya menjadi lebih kuat. Oleh karcna itu kriteria al-Bukhari dalarl
tidak ada, sedangkan pendapat yang populer dan disepakati oleh hal ini mempakan salah sattt faktor keunggulan k;lab Shnhih-
ulama ahli hadis sejak zaman dahulu hingga dewasa ini (waktu nya atas *rahih Muslim.
itu) adalah bahr.r,a bukti pertemuan dan pergaulan di antara drm sebuah problem bagi ketentuan yang kami jelaskan di atas
rawi itu dianggap cukup apabila keduanya hidup dalam satu akan muncul apabila suatu hadis ditulis dengan mengikuti
periode meskipun tidak ada keterangzrn bahwa mereka pernah s-varat bersamtrungnya sanad, tetapi terlvata hadis tercebut tidak
berkumpul dan bertatap muka dalarn proses belajar mengajar. muttashil; seperti haclis Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa
Oleh karena itu, Muslim menganggap cukup dengan adanya Rasulullah S:rw. mcnclzrpatkan 'Untar bin al-Khaththab r.a. ketika
"sekadar kemungkinan peftemueln antiua para rawi" untuk tidak berialan bercanra sgattr rombongatt, ia bercumpah dengan nama
digolongkan sebagai mtrdallis. bapaknya. Matka Rasr-rlullzrh saw. berkata:
Para ulama menol:rk eln[Jgilp,rl Musri,r tentang adanya ijmak
tersebut. Bahkan mcreka sebaliknya menyatakan bahwa pendapat
t',)\:j$ ' #$iryi[i'
{qV:W [,,3lfi'e'lts
yang ditolak Muslim inil:rh vang clipcgang sejumlah imam hadis,
seperti 'Ali bin al-Madini dan zrl-Bukhari sebagaimana dijelaskan lngatlahl scsrrngguhnya Allah melarang kamu sekalian bersumpah
oleh sebagian ulama.s2'5) Merek, menjawab sanggahan Muslim dengan bapak bapakmu. Barang siapa bersumpah maka hendaknya ia
sebagai berikut: bersurrtpah dengan nama Allah atau hendaklah ia diam'

"Boleh jadi penerimaan per.a imam terhaclap suatu hadis


mu'annan dengan keadaan rawi scpefti yang dikemukakan oleh

V6) Jomi'ol,Tashit li Ahktrrrr il Mdtdsil karya Khalil bin Kaykaldi alrAla'i, hlm. t4o. lbnu Raiab
menguraikan dengarr l),ilr1,ilr1,( lebar dalarn syarahal'tlol, hlm. 265 - 273 sanggahan terhadap
pendapat Muslim.
kedtla
527) fotholMulhimsyorh Slrrrlrrlr Mtlslim, 1:4o,4t dan r48 - t5o. Perlu kita ketahui bahwa
525) Dalam Qowa'id alTahdits, hlm. rz3 dilelaskan bahwa jumhur ulama menilai hadis mu'an,an kelompok ini sepakat b,rlrw,r rrrrtLrk kesahihan suatu hadis harus muttashil. Perbetlaart
sebagai hadis muttashil apabila kemungkinan bertemunya para rawi sangat besar dan mereka hanyalah dal.rrrr lr,rl pt'rrt.t.rpan bersambungnya sanad dengan kriteria ini' lrnatlt
tidak
termasuk rawi mudallis. Apabila tidak demikian, maka hadis mu,an'an itu tidak muttashil. Muslim menetapkanny.l, ',t'tl.rrr11k,ttl lrnan al Bukhari tidak'
i

fr
Dalam suatu riu,ayat dari Salim; ia berkata bahwa Ibnu Di antara argumentasinya adalah bahwa seandainya rirwi Jriltlis
Umar berkata: Saya mendengar Umar berkata: Rasulullah Saw. rnll'an'an dan mu'annan itu tidak rnendengarrrya dari rau'i rli
herkata kepadaku: atasnya, maka pelgakuannya bahwa ia telah meriwayatkan Iritrlis
:'qXiht#'6'{W&'Ly tersebut darinya tanpa rnenyebutkan nama rawi yang mcniacli
perantaranya merupakan tindakan tadlis. Hanya saja rarvi iitt
Sesungguhnya Allah melarang kamu sekalian bersumpah dengan bapak- tampak terbebas dari tanda-tanda tarllis dan pembicaraan yang
baPakmu"' 5za1 berkenaan dengan orang yang tidak dikenal sebagai mudallis.
Tampaknya riwalat pefiama menturjukkan sebagai salah satu
nutsnad Ibnu umar dari Nabi Saw, sedangkan rirvayat keclua 5
nrenuniukkan sebagai salah satu ntusnad Ibnu Umar dari umar; Hadis Musalsal t
dari Nabi Saw. Maka bagaimana mungkin hadis mu'annan itu
dihulnrmi sebeEai hadis muttashil. T1ayrerA)3q.;.thY1;!lttr
Perrnasalahan itu dapat kita selesaikan, yakni bahwa didapatinya *WtWl*tSq;'bs
Umar dalam hadis ini mengandung banyak pengertian dan Hadis musalsal adalah hadis yang para rawinya secara estafet me-
membingungkan, karena dinisbatkan kepada Rasulullah Saw. rakukan hat yang sama atas sikap yang sama dengan

dan Umar r. a. padahal Ibnu Umar benemu dengan keduanya


ff # l"ffiffiI":
dan bersaherbat dengan rne.eka. oleh karc,a itu, sangat patut Tindakan yang sama itu banyak bentuknya sesuai dengan
kata aruru digunakan dalam merirvayertkan haclis dari mereka. banyaknya sifat dan karakter para rawinva serta keadaan
Seandainya peflemuan itu hanya terjacli antara Ibnu umzr dengan riwayatnya. Tindakan para rawi itu adakalanya bempa perkataan
salah satunya, maka bersambung.y:l s.nad hanya kepada salah atau tindakan atau kedua-duanya secara bersamaan.
satunya. Ini adalah suatu hatl yang rumit tetapi sangat per.lu Iladis musalsal terbagi menjadi beberapa bagian.
diperhatikan agar tidak tcrjarli kcsalahan.
a. Hadis musalsal karena perkataan para rar.l'inya, seperti hadis
Mu'adz bin .labal t'.a., bahwa Rasulullah Saw' pernah berkata
Pembagian Hadis Menjadi Mu'an'an dan Mu,annan kepadanya:
Dengan disverrartk,,..\,'er l)el.s,nrbungan sanad dalam hadis b:t #,, ri'aW, i V #1b(:9,;
mu'an'an dan hadis n'ru'a.'rr.rr .raker hal itu mempakan suatu .+rW,;-:,rA$&
landasan untuk menilai scci.l'il L,rum bersambungnya sanad
hadis yang disebutkan olclr scorang rawi dari rawi lain yang Wahai Mu'adz, aktr sungguh mencintaimu. OIeh karena itu, ucapkanlah
beflemu dengannya, deng:rrr nrergeunakan lafal apa pun, apabili setiap selesai s.rlat: Ya Allah, berilah pertolongan kepadaku untuk (se-
padanya tidak terlihat tanda-riutcla tadlis. yakni baik ia berkata: nantiasa) berzikir, bersyukur, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.
'ant Fulan, iruta Fulanutt, qultt F-uLanun, rawa Fulanutt, atau Setiap rawinya tLrluttt menyampaikan hadis tersebut berkatar:
lmddatsa Fulanun, vang mc..i:rcli pertimbangan bukar-rlah huruf
dan lafal, melainkan pergaul.l"r, pertemuan, dan ketr:rlibatan ;fii;;'6i,
nrercka dalam proses bela.jar. r-ncngajar dengan tatap rnuka. Dan s.ry.t (luga) mencintaimu, maka ucapkanlah itu!5'e)

529) Dikeluarkan oleh Abu Dawtrtl tl.rlarn kitab ol-Witr bab lstighfor, z:86, dengan musals;rl bagl
5:8) Al-Bukhari dengan redaksi demikian, 8:112; Muslim 5:go. Contoh dapat dilihat dalam al.
dua rawi saia; al-Nasa'i tl.rl,rrrr kitab alSholot bab Doo Seteloh Dzikir, r:t9u tidak mtts,rlr.rl.
Kifoyoh,hlm.406 , 4o7.
Hadis ini diriwayatkan dettll,rrt trttts.tlsal. I
I
I
M ', !,- 'i, i'
hdrn 1,3rp11rt,.,, ,.i1
Contoh lainnya adalah hadis Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah
Semoga Allah mengasihi Fulan' Bagaimana *"'"'
Saw. berkata: 'i,["ffir1luJ iliIil
'"t*;+t'v6L
./\4, /
Syekh Muhammad'Abid al-sincli berkata: ill-'Ala'i
clitlt ttl:rtttit
Sesungguhnya Sebagian syair itu mengandyng hikmah. laip telah menetapkan sahihnya kemusalsalln ltatlis tcrscbttt'ill)
A'isyah r.a. kemudian berkata: Semoga Allah Swt. mengasihi
b. Hadis musalsal karcna tindakan pata rawlny:t, sc1^-tli lraclis
AbuHurairahr'a:AbtrlQasim(gelarRastrltrllalrSirw')
Labid. Ia adalah orang yang berkata:
menjalinkanjaritangannyakepadajaritangankttset.ityit
berkata,
#tr7,;6i,;crrtO:-
"89 Atlah menciptakan bumi ini pada hari Sabtu'

*qturuLLQw Hadis ini dianggap musalsal clcngan berjalinnya


tangan tzrwi
clengan tangan rarvi yang menerimanya's32)
)'ang menvampaikannya
Telah binasa orang-orang yang perlindungannya menjamin kelang-
sungan hidupku dan sepeninggal mereka aku bagaikan kulit orang yang Ada pula hadis mttsalsal karena para rawinya meletakkan
borok. Mereka berangsur binasa termakan khianat yang tercela. Dan orang tangannya cli pundak rawi Yirng menetintanya'
dan ada pula
yang
yang meminta-minta kepada mereka mendapat cela meskipun ia tidak karena rawiuyar melctakkan tangannya di kepala rarvi
mengadakan huru-hara.
menerimanva.

Aisyah r.a. berkata: c. Hadis lnusalsirl kau'ena tlcapan dan tindakan pam rawinya
sekaligus sepet'ti traclis Anas' Ia berkata Rasulullah
Saw'
:C6:q3tl$,t|bffr bercabder:
Semoga Allah mengasihi Labid. Bagaimana kalau ia mengetahui zaman 'A'A\1oiib,:G)t4;>6"r3t*t
?flPuttJft!FoutJ
kita sekarang ini?
"frt;bls,
'Urwah bin al-Zrrblrir yarrg nrcriu,ayatkan hadis tersebut dari
ND
Aisyah r.a. berkata: Tidak seorang lrarnba pun dapat memperoleh manisnya
iman' sehingga
dan manisnya dan pahitnya'
ia beriman kepatla qadar, baiknya ieleknya,
: [Jl s u ; 8r;13'$1-x1h' P,
Semoga Allah mengasihi A'isyah. t"tr,r::if
'?i,i"rff ffi.flT]
Baqi al-Ayyubi dalam kitabnya alManahil alSalsalah fi
Jadi, secara berantai nrusirrg-lrasing rawinva berkata: ;jr, D,k=fr.L", "l"h Mttlt,rtrtttt'tti Abdul
al-Ahadits al-Musolrrrhh, rhrt' /t 7l'
I

lbid.,hlm.71.
<,tat7G 1;x J J;{ 6t$',^' str)
i, sl:) Diriwayatkandengattttttrs,tls,rly'ltrg,sempurnaoleh.lmamal-Hakimdalamkitabal-Mrr'rifoh' Kablr
hlm.33 - J4. Diriw.ly,rtk.r,,,l,i,'tio,i""lsal pula oleh
yang dikeluarkatr melaltrt 1''1,''"yn oleh Dr' Muhammad
Syekh Muhammad al-Amir.al
at-simahi dalarr Qism ol'Mushthrrklt'
Lihat pula rl,rl,tttt rtl Mrrnrrhil a/-/\4usolsoluh' hlm' 3t'31'
irtrn]rSl.

II
Rasulullah Saw. lalu nremegang jenggotn\,a
seraya berkata: pendengaran dari tidak adanya tadlis. l)i lurtiur kcrnrl'1'111,,',
hadis musalsal adalah karena ia mengancltrtrpl kt'*rrrr L,lrrlrrrr,r
Aku beriman kepada qadar, baiknya
#jiiti;,6w,tuiU) ke4htthith-an para rarvinya."
dan jeleknya, manisnya dan
pahitnya.
Akan tetapi, keberadaannya sangat menarik. Nirrrrrrrr sr.rlrhlt
sekali periwayatan musalsal itu tcrbebas dari kedhailirrr rrrr.skiprrrr
I,adis ini disebut rnusarsal karenar setiap sumber hadisnya sahih. Di antara Lradis musalsal ad:r vlrrrp'. k..
rarvinya mengikuti
tindakan Nabi Saw. vang dermikia,.s33) musalsalannya terputus di tengah sanadnya, dan ini rrrt'lrrpirk:rrr
cl. Hadis rnusalsal karena gay:r bahasa par? kekurangan baginya, seperti hadis Abdullah bin Arnr', rrrrrrlirk:
rart,inva yakni
berdekatan gaya bahaszr yalr_q mer-eka
pakai atau bahkan
benar-benar sama.534) ''*3"#*',ilr$tt
e. Hadis nrusalserl dengan identitas parar ralvinya,
seper.l_i Orang-orang yang pengasih akan dikasihi oleh Allah yang Maha
kesamann nama mertka, umpamanya
sama_sama bernama Pengasih.
Muhammad.
Te',nesuk pura kesa.raa. p'ecrikat mereka, Hadis ini nrusalsal dengan kerta-kata "atr\r,alu hatlitsin santi'luhtt".
seperti semua
rarvinya adalah ftrqah4 huffaz, orang_orang Narnun kemusalsalan seperli itu yang sahih hanya sampai
yang berumur
panjang, dan para sufi.
kepada Sufyan bin 'Uyainah; dan antara Sufl'an dari rarvi yang
f' Hadis mrnarsar karena si'at-sifat rawi di atasnya terputus sanrpai kepzrcla Nabi Saw.
.vang bcrkaitan clengan
bahzrsa penyampaian hadis, wakttrr.ryr.r,
atau tempalnya. Di antara hadis mrrsalsal verng paling sahih adzrlah herdis
co,toh sif-at-sitbt yang ber-kait,rr crengan musarlsal tentang nrc,mbaca sumh al-Shaff yzrng cliriwavatkan oleh
kata-lvrta penyam-
hadi's. adarah hacris rnusarsur crcngan kata-kata al-Tumntrdzi clarl:lnr Jotrti'-n1,s.537) lu berkata: Mcrir,r,ayatkan hadis
l"i'"
*tArrr, akrtbatatut Furottt,t, ir,.tv ttrcrtbctrana
santi,tu kepada kami Alxltrllah bin Abdurrahman, katanya: Mengabarkan
F,rruttut wailahi. lradis kepada kanri Muhammad bin Katsir dari al-Auz.ai dari
contoh sirht-sirht .y.rrg rx'r'ker.an cre,gan
tempat adarah Yahya bin Abi Katsil rlari Abu Salarnah dari Abdullah bin Salam
hadis dikabtrlkann.l,zr ckra cli Mrrltuzernr.
r.a., ia berkal:r: Kirrni dudtrk bemama beberapa orang sahabat
Kemusalsalan strzrltr lr.tris rrrcrrtrnjukkan
bersarnbungnya Rasulullah Sart'. krlrr kami berdiskusi, kemudian karni berkata:
rangkaian sanad besc'ta silrt irr.rr rica<]aan
khusus ,ur*
-"rrr"r- Seand:rinya kanri tllrrr suatu amal yarng paling dicintai Allah
tainya. Hal ini nrenrpe'kuar rrr:rkrur
kemuttashilan suatu ffi;. niscaya kami arkarr rrrengermalkannya. Maka Allah mernurunkan
Oleh karena itu, al-Flakirrr l)(,r.k.rta.s3.s) ,,[{adis
rn.r.uf.of ,,, ayat berikut:
termasuk satu jernis haclis \.rrg cliterima
dan tidak dapat diragtrkarr lagi.,,
melalui pendengaran
i ;lt i",;)$ 4i, ap t
6.v t\'*
Ibnu al-Shalatr berk:rtir:5r6),.proses penyampaian ..'ewv Y ;i\y t.,,;,) a itr'al :ikt
clan
*"1:"" tlt yang terbaik .tl.lah \ang mentrn;tik*an bersama Telah bertasbih kep.rrla Allah apa safa yang ada di langit dan apa sala
yang ada di bumi cl,rn Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Biiaksana. Hai
st t) Dikeluarkan al-Hakim dengan.musalsal
yarrg sempurna dalam ot_Ma,rifah, orang-orang yan51 lrr.rirnan, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak
oteh penyusun o l.Mnnahit oil,,*ofrn, hlnt. 3j _
12.
!e1iki1n.o-uta iin,. - :s :0. kamu kerjakan. (qS Ash Shaff [t4] :t-z)
stc) Syorh ol.Alfiyah, 4:t3.
s:s) Al Ma'rifah, hlm.:9.
st0) 'Ulwn ol.Hadits, hlm. 249; a|Manohil ol-solsrl/ah, hlrn. 3.
537) Dalam kitab Tofsir bah Sur rrr ol \hrrff, \:412 - 4t3.

&
r,
Ibnusalam berkata, "Rasuluilah membacakan ayat-ayal rawinya, maka makin sedikit celah-cclalr kerttttngkinatt lt't'iittlit tvrr
tercebut kepada kand." Abu serlarah berkata, ,,Abdullah cacat dan oleh karena itu ketinggiarr sunittl tttt'trtpatkltlt slt;tltt
bi, salanr
membacakannya kepada kami." yahya berkata, "Abu faktor kekuatan sanad.
Saramah
membacakannya kepada kami." Ibnu Katsir berkata, ,,Al-Auza,i Al-[Iafizh Abul Fadtrl al-Maqdisi berkata:sa(]) "1,ilr'il trleurril illrli
membacakannya kepada kamil,, riwayat sepakat untuk mencari dan menrtrii kctirrggiittt setttittl,
sehubungan dengan hal ini, karmi menambahkan bahwa sebab seandainya mereka merasa cukup dengan ltittlvit tttcntlctrgitt'
ienis hadis musalsal yang paring sahih adalah haclis musarsal hadis dengan sanad yang rru:il (yapg banyak tttrlitiittr t:twitlya)
dengan para hufaz, seperti hadis Malik dari Nafi,
dari Ibnu niscaya mereka tidak merasa perlu mengadaktrlt ;lt't l:trvitlitll
Umar. Bahkan al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan clalarn untuk mencari hadis dari guru yang lebih scnior'."
$,arh
at-Nukhbahsls; "Hadis Malik itu menunjukkan kepastia,
selama Para muhadditsin telah mengadakan lawatan untttk lilitkstttl
tidak gharib." tersebut dan rela menanggulg segala risikonya. Setiap katli tttcrcka
Para ulama telah menghimpun rradis-haclis mtnalszrl mendapat informasi bahrva ada seorang muhaddits mctlct'itrtit
dalam
beberapa kitab, di antaranva kitab yang ditulis al_Sakhaw.i hadis dati seorang guru hadis yang hidup pada masa ittt, ttrakit
memuat 100 buah hadis; dan kitab Al_Manahil al-Musalsakth
.vang mereka mengadakan perlau,atan kepadanya untuk mcndctrgitt'
Ahadits al-Musalsalah karya Muhanrmad Abclul Ba<1i
fi hadis teruebut secara langsturg darinya.
al-Abwabi
(w' 1364 H) vang memuat 2r2 buah hacris cran menrpaka. Ahmad bin Hanbal berkata, "Pencarian sanad yang hli ittr
kitab yang paling lengkap di biclangnva. mempakan sttnah orang-orang dahulu." Ditanyakan kepada Yahya
Kitab-kitab ini tidak dim.ksudkan tr.tuk nremuat hadis_hadis bin Ma'in pada rvaktu ia sakit menjelang kematiannya, "Apakalr
yang kauingirrkan?" Ia menjarvab: "Rumah sunyi dan isnad 'ali" -
musalsal denga, sifat para rarvinvu, hadis musarsal
^paragi
dengan para hufaz. Seandain-va ia nrcnrtrzrt Ketinggian sanad ditinjau dari berbagai macam seginvzr
hadis-hadis tercebut,
niscaya .iunrlahnya akan .jarrh lebilr bant,ak. dibagi meniacli lirna; tetapi secara garis besarnya dibagi menfadi
dua bagian; vitittt linggi (dekat) jaraknr,a karena sedikit untaian
rawinya dan tirrggi sifatnya.
6
Hadis'Ali Adapun kctirrp.gian sanad karena pendeknva rangkaian ittr
terbagi men.iatli tiga. Pertama, dekat kepada Rasulullah Sar'r"
u.l\ ( )e.at ;a # e,it?,
r dari segi .iunrlalr ritttgkaian rawi dalam sanad yang salfh dan
4rJsl,Li,tt
bersih. Sanacl fltrg tk'rnikian disebut'ali mutlak, dan merupakan
lsnod 'ali adarah sebuah sanad yang secrikit
iumrah rawinya dan hadis'ali yang p:.rlirrg tttanra serta paling tinggi. Muhammad bin
bersambung Demikian pura apabira ra*inya lJin oarrutu
menaenla, r,aois
yang bersangkutan atau gurunya lebih dahulu ["1u1.s;r) Aslam al-Thusi al-hlritl be-rkata, "Dekatnya sanad itu mempakan
kedekatan kepacla Allirlr Azla wa Jalla."
Ketinggian sanad itu ,rcrririki ,irai yang sargat prsitif Arah pernyaliutn itri, menuntt hemat kami, adalah bahu'a
.vakni
menunjukkan kekuatannya, kul crrar kemungkinan teriaclinya
cacat dekatnya sanad iltt rlitlltt memperkuat sanad itu sebagaimana
hadis parda sanad tersebut rebih secrikit, sebab ,*iiup
rarvi boleh dimaklumi baltrvl ul)ava muhaddits untuk mengeluarkan
jadi telah membarva cacat. olch ka.e'na itu, makin atau meriwayatkarr lurtlis dengan sanad yang demikian d:rpat
sedikit untaian
mendekatkan dirirrvrr kt'pacla Allah Srvt.
538) Halaman 27. Hadits-hadits yang kami contohkan telah di-tokhrl dengan sanadrrya dalam
At-Ma nahil ol - Musolsalah.
539) Bandingkan dengan Fath ot-Mughits, hlm.
lt5. 54o) laadalahMuhammarlhirrllr,rlrir,rlalarnkitabMas'olotol'Uluwwwool'Nozil,no.5la.

TT
Para ulama telah banyak memberrikan perl-ratian terhaclap lerputusnya sanad dari terbuangllvil st'bitgiittt t:trvi. l)itlltlrr kitlrlr
masalah ini dan untuk itu mereka rnenlusun se.iumlah kitab Tsulatsiytat al-Nunatl ini terdapat ll:tltvirk lr;ttlit vrtttg tlt'tttiltirrtt'
yang termasvhur, di ar-rtaranya adalah kitab yang menghimpun Adapun apabila ketinggian sanacl ittr tlist'r1rri irtlirnvir scllt1,.i11;1
hadis-hadis txilatsl,vale (hadis yang rangkaian sanadnya terdir.i rarvi dalam sanacl tersebut yang dlrail, tttrtli:t titllk p1t ltt
dari tiga orang ra,"vi); seperti Tsukrtsivyat ar-h4usnd clan kitab diperhatikan. Sebagian raw.i pembohong sctt1,.:rilr tttt'tturk;ti sltttittl
Tsttlnts iwat al-Buklmri. 'ali sebagai upaya tnenarik simltati supaya ltltrlis 1rrtt1'. tlipltlsttk;ttt
Contoh hadis rse.r/cztsiyva.h adalah hadis rirvayat lmam Ahmad, itu dapat diterima. Bal-rlian, sebagian tnetek:,t ttlt'tl1:irktt lll('lliil(li
ia berkata: Merirvayatkan hadis kepada kzrmi Sufiyan, katanya: sahabaq seperti Ratan al-Hindi. Sebagian rnercka lttt'ttgitl'tl lx'l'lllrll
Aku berkata kepada 'Amr (untuk minta hadis), Ia ber-kata: Alm mendengar hadis dari satrabat, sepefii Ibrahirlr lrirr llrrtlllrlr,
mendengar Jabir berkata: suatu hari lewartlah seorang lakiJaki Dinar bin Abclullah, clan Abu al-Dunya al-As1aj. Olc[ lgttt't1t iltt,
didalzrm mzusjid sambil rnenrbar.va se.iurnlah anak panah. Maka mereka masyhur sebagai pembohong, dan para mtthadclilsitt srtltut
Rasulullah Sarw. bertata kepadanl'a: sekali tidak rnengambil pelajaran derri mcreka; balrkan ltaclis-lrirtlis
mereka tidak tnleh dirir,vavatkan. Barang siapa membauggrtkirtt
ketinggian sanad meteka, maka ia ternasuk olang awalll \'.lll8.
menyamaratakan pilra rarvi dan tidak mengetaltui adanyl k;itik
Peganglah mata
pada mereka.
Laki-laki itu berkata. "yo.'541y Kedua, dekat kepada salah seorang imam hadis. Sanad -varrlg
demikian disebut 'ali nisbi, seperli dekat keparda Mzrlik, al-Auz,a'i,
Al-Bukhari merir,ru'ayatkei,: Merir,vavatkan kepada kan-ri Makki Sufyan, dan Slutrah. San2d vzrng demikiap disebtrt sebagai sanacl
bin lbrahinr, ia berkata: Merirvayatkan rr:rclis kepzrda karni yazid yerng'ali tiadl lain biletntsnit sttnad temc}ut sarhih menurut imam
bin Abu 'Ubaid dari S;rlamah, i^ bt,r.kata: Aku rnendengar yang bercangkttt:rn clcngatn .itrrrllah t'etrt'i vang sedikit.
Rasulullah Sarv. berkata: Latar belakang pcl'n'cbrtlittr llirclis yitng demikian dengan
sebutan 'ali, ntenurut karnti atlitlatlt kat'cna ilmu hadis dan
4Ltut',u1i!iv#i;i{f{c'&:he pemelihzuaalrn.va berpuncak patclit tlret-eka, schi ngga dzrlam riurayat
Barang siapa berkata atas namaku sesuatu yang tidak aku katakan,
mereka tidak perlu dikhawatirkertr tertlapat kecaczrtan. Olch
maka hendaklah ia bersiap-siap r.enempati tempat tinggalnya dalam
karena itu, para n-ruhadditsin scnitttlt rrlcnisbatkan ketinggian
neraka.5ar)
sarnad kepada mereka, karena keadltltrt v:-tng dernikian dapat
Ada ulama .y^ng meng,rrr,g,r) nrtrclah penghimpuna, haclis- memperkuat sanad.
hadis txiatsiyvat dalam Al-lVtr.strutl sehingga ia nrengungkap Ketiga, dekat kepada kitab-kitab ltaclis Yang lrlasyhur.
lraclis yang disandarkan oleh lltrsraim dari llunnLrl, dan Anas Yakni dekatnya sanad seorang muhacl<lits :rpabila ditiniau dari
dengan kata-kata: ,J5i6Lf3,;g;:. t,lclahal Husyaim dan Humaid (dilrandingkan dengan ) perir,vayatannya rnela ltri ialur Shahihain dan
ilu orang-orang mudallis d,rr ticlak menegaskan bahna ia empat kitab sutttul. Sebab seandainya sttitttt ltatlis dilirt'ayatkan
nrcrrdapatkan hadis lang bersangkrrtan clengan kaia-kata
l*iL mc:lalui jalur salarh setlu kulubussittah trt;-rk:.t sanildnya akan lebih
dan se'jenisnva, sehingga mc.ges,nkzrn adarnya kemungkinan iauh (nazil) daripada :rpabila dirin'avatkan tidak melalui ialur
kuntbussittalz. Kebsnyzrkan ketinggian sitnitcl ienis ini disebabkan
s+t) Tsulotsiyyat alMusnad, r::64. Lebih ranjut rrhat perincian masarah tsutotsiyyot panjangnya sanacl (lain) vang melaltri .faltrr kitab-kitab ini.
dalam kitab
kami ollmom o/-Turmudzi, hlm. 16
542) Pembuka a.t Tsuldtsiyydt olBukhari, hlm.
3. Lihat pura Shohih at.Bukhari, rt9.
tidak menyebut-nyebut kedua
Al-Hafizh al-'Iraqi berkata,s43) "Contohnya adalah hadis yang Oleh karena itu, sebagian peneliti
halnya al-Hafizh Ibnu Hajar'sa7)
diriwayatkan oleh al-Turmudzi dari lbnu Mas'ud, mar{uk, ia bagian hadis 'ali ini, seperti
berkata: "Pada waktu Allah berbicara (berfirman) kepada Nabi
Musa a.s. ia sedang berpakaiap jubah dari bulu..." Dirirvayatkan 7
oleh al-Turmudzi dari Ali bin Hujr dan Khalaf bin Khalifah. Hadis Nazil
Seandainya kami meriwayatkan hadis ini melalui jalur al-Turmudzi,
maka antara kami dan Khalaf terhalang sembilan orang rarvi. lrtgt o',n' dg,r,ylLrfufu A'l'
Sementara itu apabila kami meriwayatkannya melalui iuz' lbnu .osti))q
'Arafah, maka antara kami dan Khalaf hanya terhalang tujuh
orang rawi. Jadi, sanad yang terakhir ini lebih tinggi dua demjat. Hadisnaziladalahkebalikandarihadis.ali.YaituHadisyangiauhiarak
sanadnYa'
Perhatian para muhadditsin muta'akhkhirin terhadap masalah
ini sangat besar, sehingga masalah ini di kalangan mereka sanad itu terbagi men'iadi
Sebagaimana halnya ketinggian
menjadi sangat masyhur. Mereka mengklasifikasikannya menjadi menjacli lima bagian; dan
beberapa kelompok, yaitu al-ntuwaf'aqah, al-badal, al-nnrsawah, lima bagian, hadis t'u'il i'gu dibagi
melalui pembahasan bagian-
bagian-bagian ini dapat dik"tut"'i
dan al-mushafaluh.saa) hadis nazil itu adalah sebagai
bagian hadis 'Ai. ftii*a bagian
Adapun ketinggian sanad dari segi sifat adailah dua bagian
berikut.
Iainnya yang disebutkan oleh al-Hafizh Abu Ya'la al-Khalili dalam Nabi Saw' Sanacl
lotab al-Irsyad lla Ma'rifat Ulama' al-Hatlis dan kedua bagian 1. Banyaknya perantara untuk sampai kepada
yang clerrikian disebut nazil mut'lak'
tercebut kemudian menjadi masyhur. kepada salah seorang
Bagian pertanla, ketinggian sanad karena rawinya lebih 2. Banyaknya perantara untuk sampaidisebut nazil nisbi'
dahulu meninggal, yakni rawi dalanr surltLr sanad lebih dahulu
imam hadis' S^"ua yang demikian
jalur selain kutubussittalt
meninggal daripacla rarvi (clalan-t tlutlxtqalz vang sama) ylng 3. Jauhnva r;unoJ- "'g *"talui kuttrbussittah' Sanatl
terdapat dalam sanad lain, nrcskipru-r kedua sanad itu terdiri dibanding,ottna'roig melalui ialur
nisbi iuga'
dari jumlah rar.r'i vang sama.54s; vang clemikian clisebut nazil
seorang rawi' Demihan itt13t
Bagian lcedua, ketinggiern sanarl kzuena rawinya lebih dahulu 4. dan 5. Irbih akhir meninggalnya
Dua bagia' yang terakhi' rrri
I

mendengar hadis yang r^Lrsangktrtan daripada rawi lainnya dari lebih alihir nlt'nJt'tg*'u tadi''
guru yang sama.546) Namun, cli antat'a kedtra bagian hadis 'ali irri adalah haclis naz'il dari segi sifatnya'
sering saling mewarnai, schingg:r scbagian ulama menghitungnya
menjadi satu bagian. Di sarnping itu makna ketinggian sanad Hadisnazilitr'rtidakdisukaiolehmutradditsin.lbntrMlt,ilt
cacar di wajah"' lhtttt trl
pada dua bagian ini tidak tampak kecuali hanya dalam beberapa berkata, "Sanad naz'il itu bagaikan
itu suatu kecetlitkitittt'"
bentuk yang termasuk dalam lralursan cabang ilmu hadis yang Madin berkata, "t<"tcndah'n san'd
bahwa san:ttl ty/il
lain; seperti dalam kaitannva clcngan pembahasan ten[tng rawi Sebagian muhadditsin beranggapan l'l:11:
tsiqat vang mengalami kekacauan hafalannya pada akhir hayatnya. utamadaripada'""^a.ali.Mer"ekaberatgltmcntitsilritltrr,ittttrvl
dalamsanadnaz.iltrantsbersungguh.sunggrrlrlt.t.ltlttlit;rlllillilll
5+l) Syorh al- Alfiyah, 3:rot. Bandingkan dengan'Ulum ol-Hadits, hlm. 234.
544) Untuk memperdalam masalah ini, bacalah kitab 'Ulum olHddits karya lbnu al-Shalah,
umpamanya.
- Syorh al Alfiyoh'
545) Al-lrsyod, rb. No. 8a; dtMo'rifoh,hlm.11. Dan al Maqdisi tidak membahasnya.
54/ Syrrh rt Nukhboh,hlm' 6o 6r;
1

546) Allrsyad,rb.No.Sr; Mos'olatallllluww,rb.No.ga.Lihatpula'Ulumal-Haditsdanlainnya.

e
adalah hadis 'ali kitttrtrr
srttuttl
hadis dan takrvilnya, scr-ta karakteristik para rarvinya. Dan ketika Bentuk haclis 'ali yang lain
t"'u; i'Ut'it'nftot' oleh setiap muhadclits' MrtLrr
kesungguhan itu lebih banyak maka penrilik riwayat hadis nazil vang tunggut
'ali' meskipun bersanact ttrrtgllrrl'
itu lebih banvak pahalanya.sas) tradis yang demikian adalah
Ini adalah pendapat yang lemah argumentasinva. Alangkah Akantetapiyangtle,mikiarrtidaktenlasukhadis.alisr-.t.at.it
Ba-rang siapa mernasttkkartrttvrt
indahnya pernyataan al-'Iraqisae) "Hal ini ibarat orang yang ingin definitif menurut J'nu'td"'in' Loku ia dinilai tidak icli
ke masjid untuk salat berjemaah dengan menempuh jalan yang ke dalam haclis '^"";;;;'"f*t'f'"') Ketinggian hadis
jauh supava banyak langkahnyer meskipun pada akhirnya ia tidak dianggap mengadakan
-uaotot"' *<lari
clan belum .penelitian'
hi; segi rrrakna'ss2)
dapat mengikuti iemaah yang sebenarrrya menjadi tujuannya." tersebttt tiada
Akan tetapi, muhadditsin mengecualikan dan tidak mengfing-
8
gulkan hadis 'ali apabiler hadis' nazil disertai hal-hal yang Muttashil
dapat menutup kekurangannva dan memberinya kelebihan atas Tambahan Rawi pada Sanad
darn penting
hadis 'ali; seperti dalam hadis nazil terdapat tambahan vang lni mempakan cabang ^;"*ilmu harclis yang agungbertambahnva
dimaksui adalah
diriwayatkan oleh rawi yang tsiqat atau para rarvi hadis nazil serta besat rt"a"niil' "sanad
lebih tinggi daya hafalnya atau lebih faqih. Waki' bin al-Janah ,,u*i auiu"i-=tlott' vang muttaslril' sedangkan
seorang
berkata kepada murid-muridnya, "Mana yang lebih menarik p;;; ,;"rd lain ia tidak disebut-sebut'
nlenurutmu, aku merjwayatkan hadis kepadamtr melalui jalur olch al-Turnrudzi dalam
Contoh hadis 1'ang diriwaYatkan Hazin-r dari lbnu Ishaq
bin
Sulaiman al-A'masy dari Abu Wail dari Abdullah bin Mas'ud "U*ut ao.i Jarir
Wtab al-,l1tt orxrrii,ssi; bin Sabrah
dari Rasulullah Saw., ataukah aku medrverr-atkan hadis kepadamu aoti U"' Abdul iaiz dan al-Rabi
dari al-Zull'i nikah nttrt'oh
melalui ialur Sutyan al-Tsauri dan Manshur dari Ibiahim dari Rastrlullah Su*' *"-turang
clari bapaktn" tloflo^
Alqamah dari Abdullah bin Mas'ud?" Mcrckar nrenjawab, "Kami Makkah'
,^a^ fr^" Prcnaklr-rkan
bertanya kepacla- I\4uhamrnad'
lebih senang dari al-A'nra^sy karena s:ur:.rclnva lebih del<.rt." Waki'
Al-Turnrtrtlzi berkata, "Saya
berkata, "Celaka kamu! al-A'mas.y lcl:rlah svekh, tetapi Sufyan al-Buklra'i' itl'tzl'* hatlis
i"l:; r^ menJa'uab' "Ini adalettr
vakni
dari Manshur dari lbrahim rlari Alqamah adalah faqih dari iradisyong"tut"t'"tt*hadalahdarial-Zuhridzirial-Rabi' Umar bin
faqih dari faqih dari laqih."sstt; tt"'li trap'itt''yu dan..Padanya tidak ada
bin Sabrah dari Jarir bin Hazitn"'
Oleh karena itu, Ibn al-Mrrbar ak berkata, "Kualitas suatu Abilul Aziz' Kcsafttf"t" f' teriadi
diceritakan-
hadis itu tidak ditenttrkarr oleh clekatnya sanad, melainkan kcsarlahannyzr adalah-sebagaimana
';;';;;*"t
Barangkali st'bah
tersebut clari al-Rabi' di
sisi
ditentukan oleh ke-rsiqot-.t1 par:r rarvinya." tladls
bahwa al-Zuhri ha<lis-tcrsebut dari
Umar bin Ab'chrl n'i''
Al-Flafizh al-Silafi berkata, "Yang paling menentukan adalzrh Vtaku Jarir menyangka
pengambilan dari para ulama. Mrtka lurdis nazil dari para ulama al-Zuhi au'i ti""t' birr Abcluf
A'i' aoti A-nuUl'' Hadis tetsebrtt
nltlt""' t*t-'"tupo iof* i"fo* Shahih Mt'tslim154) dan
itu lebih utama dartpada lradis 'ali dari or:ang-orang bodoh. diriwayatka'
dari ilfib't"^O:l clalam senluir
Demikian rnenumt para alrli lirvavat." Musnad at,,,,'ui"'t"''ri al-Zuili
Umar bin 'Abdul Aziz'
sanarcl ltu ticlak tt'ttLtpal

dalam Jdmi'al-Ushul'
hlm' 59 - 62
;,;;G;;"" dilakrtl'rrr rr['lr llrtr al-Atsir
2J7' dan lainnya'
548) Diriwayatkan al-Ramahurmuzi dalam ol-Muhoddits al-Fashil, hlm. :6. liri ,,"g"*n'n oleh lbrr 'rl slr'rl'rlr' l)lm'
549) Syorh ol Alfiyoh,3:gg. ss3) Lembaran nomol )()ll'
rrt)r r tt; Ahmad' l:4o4-
55o) el-trsyad, rb. No. 7a. Lihat pula sumber-sumber lain. ;ili il;il;alam Kitrrh Nrkrrrr'
Al-Khathib telah n-renyusun
suatu kitab yang sangat baik
dalam masalah ini dengan judul sama dengan macarl-macam kualitas hadis, yakni exl:.r .yang
Tamyiz. al_Uazid
al-Asanid. fi Mtmashil
sahih, hasan, dan ada pula yang dhaif.
Menumt hemat kami, masalah
pembahasan sanad mudraj
ini dapat tercakup dalam
yarig akan ar,"r*-a.r-p.*brhu.u,
hadis mualal dengan **,
,un-* tidak meru"uL.sss; B. Kajian Sanad yang Terputus
Patut diperhatikan bahwa
menghukumi seseorang sebagai
rawi "tambahan" itu adalah Kata al-ittclitln' (terpttus) berasal dari kata al-qath' (pemot<,-
suatu har yang sangat surit
merupakan has, suatu anarisis dan L,
& ngan) yang menr-rrul bahasa berarti memisahkan sesuatu dat'i
sanad serta merupakan hasir &-
suat* kajian yang sangat kritis. * sesuatu yang lain. Dan kata ilqithci merupakan akibatnya, y'akni
seperti apab,a ,trurg ,u-i {t
menclengar suatu hadis
dari ser terprrtus. Katzt ittqithrr' aclalalr lawan kala ittishal (bersambung)
sebaga i larvi,,tam bahan,,, r:3':; lr,
dan al-u,oshl. Yang dimaksud di sini adalah gu$unya sebagian
yang 'ali maka.ia mendengarkan
t. -,rati"utIT- ;.d,?#:" rawi pada rangkaian sanitcl.
lagi hadis ,;*.,-;;, Iangsung
dari guru yang rebih tinggi. Pembahasan bagian ini rlcliptrti ilmu
Hai J** ini banyak terjacri. cabang-cabang hadis
tetapi kita dapat menerimanya Akan
dergan Iapang dada apab,a sebagai berikut.
beberapa bukti pencryh.s
.sebagaimana dinyatakan
d"" ;#,;
.rffi;ffirlungkr,rr*
ada
1. Hadis munqathi'
Ibnu arfr-slrutut _menyatakan
rlua kali 2. I{adis murcal
mende'ngar hadis tersebut.
yang demikian,
Acrapun apabira iu tidak
menyatakan
3. Hadis mu'allaq
maka- kit. u.rgg; dalanr
sanadnya terdapat rawi 4. Hadis mu'dharl
yang "tambahan", sebagalmani
d5elorkun di muka. 5. Hadis mudallas
Demikian pula,,.pen,aian
adanya r:rwi ,,tambahan,, 6. Hadis mrrrsal khafi
berlaku apabila hadisnya itu tidak $
,"*rro-i'"trrsal khafi, dan insya
akan dijelaskan kemt,4lurr.s.soj Allah, a

t,
Hadis Munqathi'
Hukum Bersambungnya Sanad Para ul:rnra l;crt;ecla pendapat dalam memahami istilah ini
dan Macam_macam Hadis
Muttashil dengan perb,t'cla:ur v:rng sangat tajanr. Namun, menumt hemat
kami, hal ini diku'cnakan berkembangnya pemakaian istilah
Bersanrbungnya sanacr
mc^ririki kedudukan yang sangat tersebut dad rrrirs:r rrlama ruutaqaddintin sampari masa ulama
menentukan dalam ruu.shtltttlttlt
lntlits, yakni menjadi syarat nurta'akhUidrt.
mtrllak diterimana suatu
hadis, scbagaimana terah Definisi t1ut,t(ltlti' l'ang paling utanla adalah definisi yang
muka' oleh karena ittt, apabila dijeraskan di
,urra suatu hadis i.i.r*uur.g dikemukakan olclr rrl-l Iafizh Ibnu Alxlil Ban',ss7) yakni:
dan terpenuhi syarat-syarat pencrimaa
hadis tersebut clapat d1te1ma.'o",',
n (qabil) Iainnya, maka t
,p.u,a ridak demikian, maka
L-,4,A46di;1-;rtGY'8,
n
",
hadis tersebut hanrs ditolak.
tutr.r-1.,-,ucam hadis muttash,
itu
555)
_<
Lihat pembahasan tttens€nai
mer hadis mudrai dan mu'ailat
,ii'eD'l:rt;!i^ttr
iiol Lin"i ;*.';;;:"" pada bab 7,htm.47tdan
482.

557) Pada pembukaankitalrrry.r d Iomhidli nafialMuwoththo'minol-Ma'oni wadlA\ni(l.t ,l

r
182
Hadis munqathi' adalah. setiap hadis yang
tidak bersambung sanadnya, \
baik yang disandarkan kepada Nabi saw. maupun Defi nisi in i menjadikan hadis munqathi' ['rt'[rt't lt r ( l(' nl'.i 1 r l ri r( l r
disandarkan k;prd;;#
fiadis yang terputus sanadnya yang lain. Dcttgittt l)('ll(irlrlrlll!.tlr
kata-kata "salah seolang rawinya", definisi ini tiillk lllt'lltirLtllr
Hadis yang tidak bersambung sanaclnya zrclalah haclis yang hadis rnu'dhal; dengal kata-kata "sebelunt salutltitl" tlelitrisi irrr
pada sanadnya gugur seolang alau bebc.rapa
olang rau,i pada tidak mencakup lradis ntutsal, dan dengan kata-katit "titlir[ lrirtl,r
tingkatan (thabaqat) mana pun. Sehubungan arnal sanacl" clefinisi ini tidak mencakup hadis nltr'ltlLtt;'5t'(')
clengan ilu, p"ry,us,n
al- Man i.h t t rnah al- Baiqutit yah men.yatakan: f)i antata contoh hadis munqathi' adalah bc'r'ikul irri.
a. I{adis rir.r'ayat Abr-r Davvud:561)
dqr$r&'i,u) 4Ei6:lt$t J;3t1J{,pt1 *Lr'i #,i i;
setiap hadis yang tidak bersambung sanadnya
bagaimanapun keada-
annya adalah termasuk hadis munqalhi, (terputus;"p"rr".irrgannya.

Denrikianl.h para ulama rrutaqctdrintin mengkrasifikasikan


hadis. Al-Nawarvi berkata, "Krasifikasi ter.sebut
adarah sahih
dan dipilih ,leh para fuqaha, al-Khathib Ibnu Abclil
Ban., clan
"'+Q'*'l trg
muhaddits lainnya."-s58; Meriwayatkan hadis kepada kami Syuia' bin Makhlad, katanya:
Dengan clemikian, hadis munqathi' nrcrrrltakarr Meriwayatkan hadis kepada kami Husyaim, katanya: Meriwayatkan hadis
sualu judul
yzrng Llmum yang mencakup segala rylAcrilln kepada kami Yunus bin Ubaid dari al-Hasan, ia berkata: Sesungguhnya Umar
lradis .yang terputus bin al-Khaththab mengumpulkan manusia kepada Ubay bin Ka'b, maka ia
sernadnya.
(ubay) mengimami salat mereka selama dua puluh hari dan ia tidak memimpin
Adapun ahli hadis nuila,akhklirirt rrrcrrjadikan tloa kunut kecuali pada separuh (bulan Ramadhan) yang kedua..".
istilah tersebut
sebagai sLlatu bagiaLn khusus. Mcr cka r rrer-rdcfinisikannya
sebagai
berikut:
Sanad lrlrlis ini adalah munqathi'. Al-Hasan al-Bashri
fuI *V'u ;rt'.\,^/ Sldztl
'#sWu&J*5*scr.r1Jg
fr;,s clilahirkan 1'xrrll lrtlntn 21 H, sedangkan Umar bin al-Khaththab
wafat pacll lklrir l:rlrun 23 H atau p2da awal Mu|arram tahut't

:ffiiy),5e6fi:iffffi, 24 gsozl Mirliir lrrrpirir,ana mlngliin al-Hasan mendengar h^clis


clari 'Umat' lritt rrl Klurththab.

Hadis munqathi, adalah h;.rclis yang gugur salah


seorang rawinya
sebelum sahabat di satu ternpat .rtar,r beblrapa
tempat,dengan catatan
bahwa rawi yang gugur pada setiap tr.rnpat tidak
rebih dari s"eorang dan
tidak terjadi pada awal sanacl.55e)

rs8) At'Toqrib naskah syarah, hrm' r26 - tt7; or Kiroytth, hrm. zr: para
pensyarah uraian ar Hafizh
dalam syarh ul-Nukhbsh nrenafsirkannya a",i,iti",,.
rinat puta syorn orsyarh,hrm. r r4; Ldqth 56t:) Hosyiyahal.Aby'tut,lrlrrr l lrlr,rlprrlaolTaclrib,hlm.zT.Hanyasaiakanri ti<laktrlt'ttt'ttlttk,ttr
ol Duror,65. 66.
pernyataan al ll.rh;lr, rr..,rrr1,.1,,ulrrry;r diperlirkan kesempat.rtr yatlg leluasa ttntttk tlrCttllrtI,tr
55e) Demikian pula al-Hafizh rbnu Hajar daram al Nukhhorr
dan syarahrrya secara imprisit. Adapun keterangan-ketct,tttli.ttt t trIt f k.t k'lrih iatrh.
menurut pendapat pertama yang kami pilih, hal
irri termasuk dalam keurnuman murrlathi, Bab Qunut dalarrr \t/il(Ir r ry,r, i (, )
dan kriteria penilaiannya pun sama. 56t)
s6 z) Tohzib as-SLrnon k.rr y.r'rl I\4 r tr rr l.' rt t, .' : t.' 7.
Diriwayatkan dari Abul 'Ala' bin Abdullah bin al-sikhkhir dari dua orang
b. Hadis riwayat al-Turrnudzi daram ar-'rlar o1-1qr6i,s631
laki-laki Bani Hanzhalah dari Syidad bin Aus, ia berkata: Rasulullah saw.
mengaiari salah seorang dari kami agar dalam salat membaca "Ya Allah,
,[JJ; ;
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ketepatan dalam setiap urusat.t
o/ or'*t dan keteguhan dalam menempuh kebenaran...'"564)
*(ya ft.
t
Hal ini mengingatkan kita kepada istilah ini menumt Al-
$ti, i:$
c
{
'i. Hakim secara khusus dalam beberapa kitab hadisnya. Adaptrrr
\:,1,7lt 1
para ahli ilmtr hardis yang lain menilai sanad seperti di atas
sebagai lradis rrtttttctshil li ixrudihi rrutbham. Al-Hafizh al-'Ala'i
t]:'
H
*
,l berkata:565) "Hasil pc'neliti:,rn menunjukkan bahwa pemyataan
Meriwayatkan hadis kepada kami ,Ali bin Hujrin, katanya: seorang rawi arr raiulht clern sejenisnya menunjukkan hadis
Meriwayatkan hadis kepada kami Ma'mar bin Sulaiman al-Raqiy dan al_ muttashil. Akan tetapi, hukunrnva sama dengan hadis munqathi'
Haijaj bin Arthat dari Abdul Jabbar bin Wa'il dari bapaknya, ia berkata:
Pada masa Rasulullah Saw.
karena tidak dapzrt dipakai sebagai hujah'"
seorang wanita diperkosa. Maka Rasulullah
Saw. membebaskannya dari had dan hanya menegakkannya atas orang
yang memperkosanya.... 2
Hadis Mursal
sanad hadis ini munqathi' di dua tenrp:rt. Al-Bukhari
berkata, "Al-Hajjaj bin Arthah tidak per.nah rrrcnderngar haclis Al-lrsal menurut bahasa berarti mclepaskan, sedangkan dalam
dari Abdul Jabbar bin wa'il, dan Abdtrl Jabba. ticlat pe*ah istilah muhadditsin, mereka berselisih pendapat tentang definisi
mendengar hadis dari ayahnya seb.b i, clilahirkan setelah hadis nrurcal disebabkal perbedaan tempat teriadipva irsal itu.
ayahnya meninggal." Definisi vang paling masyhur adalah:
Al-I{akim menilai sebagai hacris rrrurqathi' terfiadap sanacl l. zq
yang sebagian rawinya dinyatakarr clengan lafal vang nn.rblumt, t\w'&"'\fi &,ryt"qr\:Lb,y/
*tr\w'&i,lh*
seperti dengan kara ruiul (scrrarrg l^ki-laki) atau dengan kata
.4
J' w,#t6gr,1; L,,{L'fu,L
ig',$'""!al*
.,..'s,t t
:f-z
syaikh apabila tidzrk dikenal n;urr:rrr1,a. Contohnya adalah haclls (o
yang dirir,r,ayatkan r;leh al-Jrrririr.i:
'U'f
Hadis mursal a<lalah hadis yang disandarkan kepada Nabi oleh seorang
tabiin dengan mengat.rkan. "Rasulullah Saw. berkata..." baik ia tabiin besar
maupun tabiin kecil.

Contohny:r ltlrrlllr hadis rirvayat al-Syaf i:s66)

.-.*3ri*
z:t76 dan al-Nasa'i' t:tt;'''
r6+) AlMa'rifoh,hlnr. .'/ .'lt. ll,rtlr: tliriwayatkan oleh al-Turmudzi,
s6:) J ami' olf ohshil, ltlt t t.
t r r11, I
1', n t d Alfiy ah, 1tl -
) 7 4.
"
r66) Tartib MusnadAsy syrrfr'r, r.ir)4 3O5. sa'id adalah putra salim al-Qaddah y(.llrl1 lllclr(l!'il|'1,rr
563) Lembaran nomor 4zb. Di daramnya termuat pura pernyataan hadis dari lbnu lLtr,tii.
ar-Bukhari di bawah ini.

2F,
Menyam.paikan hadis kepada
kami Said dari lbnu _Juraij,
katanya:
Menyampaikan hadis kepadaku'rrumaio
'ar-A,raj dari Mujahid, ia berkata b. Jani' al-Tahshil li Ahkam al-Marasil karya arl-ll:rlizlr Klurlil
bahwa dahuru Nabi Muhammad
"rabboika'ahumma lobbaik"
saw. mengeraskan bacaan tarbiah bin Kaikaldi al-'Ala'i. Kitab ini membahas nr,c,nr-rrir(.ir,
1nt, *l-enuhi panggiran-Mu ya Arah, Aku hadis munqathi' yang kami bahas dalam bab ini, kcrrrrrtli:rrr
memenuhi panggilan_Mu) ... ia
menyebutkan nama para mudallisin lalu menyebutkan surrltl
*
r3
sanad yang mllnq:rthi'.
Mujahid adz H
d",r,,;'-N;;,;lil:::.Ti-rar,il. jil jlix:[T*,Tffi:; F

dirinya dan Nabi saw. oreh karena t Hukum Hadis Mursal


Iradis mursar' Ulama ludis
itu hadis tersebut ardarah .*
#
*rrr,rkhkhinrz menggunakan ist,ah k..
I+ Para ulama berbeda pendapat tentang kehujahan hadis mursal
mursal dengan pengertian seperti #w dengan perbedaan yang sangat tajam. Di antara pendapat yang
ini.
Adapun urama hadis nutaqacrirnin paling masyhur dan penting ada tiga.
banyak sekrri rrrenggunakan
istilah murual dengan makna yang Pendapat penama, yakni pendapat jumhur dan kebanyakan
terah kami sebutkan di atas.
Mereka mengglrnakannyu d.rgu., fuqaha dan ahli usltul menyatakan bahwa hadis mr-rnsal itu dhaif
irut,u mu,qathi,. n*aoput irr
dipegang oreh ar-Khathib dan tidak dapat dipakai hujah.
dari lbn al-Atsir-, sehubungan dengan
mursar's67) pendapat in,ah
pendapat fuqaha dan ahri fugumentasi mereka adalah bahu,a rawi yang tidak disebutkan
ushur.
contoh rain adarah hadis Musa itu tidak dapat diketahui identitas dan karakternya dan boleh jadi
bir-r Tarhah crar-i Umar bin
al-Khaththab, ia ber*ata: ia bukan sr.or:rng sahabat. Apabila demikian, maka para rawinya
4
f meriwayatl.uur hadis dari orang-orang yang tsiqat dan onang-orrmg
[1
vang tidzrk t.;it1ut. Oleh karena itu, apabila salalr seor:ang rawinya

':F;WAW
&
.,}

merirvayatkan haclis dengan meng-}sal-kanrrya, n"raka barangkali ia


-ai
menerima lr:lclis tcrsebut dari orang vzutg tidak tsiqat.
seunguhnvali,ll'Jil-lil;"ffi 6..
..1

; Apabila riru,i vang meng-irsal-kan itu tidak meriwayatkan


;,':'r:L:"iil-l?:txx1;""r.ii ,i
:L
hadis kecr-r:rli tluri orang yang tsiqat, merka n-renilai ke-tsiqat-an
Abu Zur'ah berkata, "Mrrsrr, rrin 'frrarhah rJ
orang yang tirhrli jclas identitasnya diaurggap tidark cr_rkup.
Umar adalah rn,rr.o;.,,.56v; bin Ubaid,rah dari *ic* Pendapat kt.rltur, valcd pendapat Imam al-Muthaltibi zrl-Syafi'i,
Yahya bin Ma,in ber_kata, ,,llirrlis fi*
I menic'laskan st'hirlrrirrriura teftulis dalam al-NsalnhsTl) bahwa hadis
al-S.ya'bi dari A'isyah adalah ^"iir"li, oleh
vang clitiwayatkan
nursal kibar nl-t,i,iir dapat diterima dengan beberapa syarat, baik
mendengar.hadis dari Aisyah.
;k",
,,.,,,,.r,,;,szo;
,,OrU *'*
Barrv:rk sekali penulis menggunakan pada matan lurtlis rrunrpun pada rawi vang mengzhsal-kannya.
l:rrlill murcal dengan pengerliarr varrg luas ini dalam menulis
kitab-kitab mereka, di ortJro,.,.r,,
fi
:? Hadis yarlg rnursitl itu hanls didukung oleh saiah satu dar.i
,.ir,,gui berikut. empat faktor h'r'ilirrt.
a' Al-Maras, karya Abu Hatinr
rtr-Razi. Kitab a. Dirirvayalkan \('(,irr:r ntusnad melalui jalan lain.
sanad-sanad yang tidak
ini membahas
mr-rttashil. b. Dirirvayatkan \(.( rrl murcal (pula) oleh rarvi lain yang ticlak
567) xifoyah,htm.384; Jami,alUshul,
menerim:r lurtlis tcrscbut dari gum-guru pada sanad yang
ll htm. 6z 64.
568) Sunon ol Doroquthni, >:g6. per-tama, kart.rrir lrrrl ini menuniukkan berbilarngnva ialrrr
569) Al.M.arosil karya Abu Hatim al_Razi,
sto) Al-Morosil, hlm. ro5.
hlm. r>7. hadis itu.
571) Halaman 461 '46l.lr,rrrrlrrrlik,rrrtli,ngan'ulumol'Hodits, hlnr.49 dan <atat.rn k,rkr.y,r

.2f,*'
c. Sesuai dengan pendapat sebagian sahabat.
d. Sesuai dengan pendapat kebanyakan Mursal Shahabi
atrli ilmu.
Adapun svarat pada rawinya adalah apabila
ia menyebutkan
nama gu.unya, maka gurllnyal itu bukan
orang vang nmjhul
dan bukan omng yang dibenci riwayatnya.
Apabila faktor-faktor ini terdapat derram
suatu hadis munsar
maka hal ini menuniukku., ke.ruhihan
sumber hadis tercebut, Mursal shahabi adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat
sebagaimana dinyatakan oleh al-Syafi,i,
sehingga aoput dipakai tetapi tidak didengamya langsung dari Nabi Saw. karena ia masih sangat
hujah. kecir' atau karena masuk rsramnva ti:f
Pendapat ketiga, yakni pendapat
Abu Hanifah dan Malik
?:il.' ffil.T:i[t,#xir"1"i:i]:
serta murid-muddnya, menyatakan
bahrva r.irtayat mursal dari
orang yang tsiqal termasuk sahih dan Hadis yang seperli ini sangat banyak, seperti hadis-hadis
clapat dipakai hujah. Ibnu Abbas, hadis-hadis Abdullah bin al-Zubair, dan sahabat
Dalil mereka adalah sebagai berikut.
muda lainnya. Contohnya, hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad
a' Rawi yang tsiqat itu tidak akan mau
merir.vayatkan hadis dan al-Turmudzi dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika Abu Thalib
dari Rasulullah Saw. apabila orang yang sakit, datanglah kepadanya orang-orang Quraisy dan datang pula
mcndengar dari
beliaru bukan orang yang tsiqat yang Rasulullah Saw. untuk menengoknya. Di dekat kepala Abu Thalib
lebih rrtrngkin aclalah
bahwa para tabiin urnumnya nrene.irn,
rradis crar-i para terdapat tempat duduk, di situlah Abu Jahal duduk. Mereka
sahabat, dan mereka adalah orang_()r:lng berkata, "sesurlgguhnya keponetkanmu itu mencela tuhan-tuhan
-vzrng aclil.
b' umat Islam pacra pertode itt*nrrrrlrvil jujur
cran adir
kita." Abu Thalib berkata, "Mengapa kaummu meragukan kamu?"
se-
bagaimana ditegaskan oreh Rasrrrrril.rr
saw. oreh karena itu, Nabi berkata, "Aktr menghendaki mereka berada pada satu kata
apabila kita tidak merihat .ar-'ar yang dengannya nrcrcka dapat menundukkan selumh orang Arab
menyebabkan jarrt-nya
',rs
seorang mwi, maka yang rcr'rirr rrrrrngki,
ia adir dan dan dengannya ()trng-orang non-Arab akan membayar pajak kepada
clapat
diterima hadisnya. mereka." Abtr I'lralib berkata, "Apakah itu?" Nabi menjawab,
'Yaitu la ilahu ilkuilknh." Maka mereka berdiri seraya berkata,
Di sekitar mas:.rrarr irri
tt,r'rr,1r.r banyak perclebata, dan "Jadikanlah tuhurr-lrrhan kami menjadi Tuhan yang satu..."s73)
dibahas dengan tunt^s .rcrr .r-rirrizrr
ar-Ala,i dalam kitabnya Masalah ini tclalr dibahas oleh para ulama ushul fiqh.
Jani' al-Tahshil, dan orch kurcrr. ittr kami ticrak Adapun ulanra :rhli hadis tidak memasukkannya sebagai hadis
membahasnva
secara panjang lebar.
mursal, karena h:rtlis demikian dihukumi sebagai hadis yang
Namun kami berasumsi barlru,a hadis mursal sanadnya bercambtrng, scbab riwayat yang mereka terima berasal
di antara kemungkinan sahih rl:rrr clhaif, sehingga itu berada !: dari sahabat dan tirlak diketahuinya identitas seorang sahabat
apabila ia i
diserlai fhktor-faktor yang ment;.rcrkrrertnya tidaklah merupak:rtt sttatLt aib bagi hadis karena seluruh sahabat
maka s.eyogianya ia ,i
diberlakukan sebagai hadis sahili. ecgitulah l itu adil.
puncak upayer para
imzrm luqaha dalam masalah ini rrre,nurut
hemat prr-,;.-572; f A1-Barra''bin 'Azib l-rrkata, "Tidaklah setiap kami mendengelr
langsung hadis Rasrrhrllah Saw. Kami kadang-kadang bepergian
dan memiliki kcsillrkirrr. Akan tetapi manusia pada wakttr ittr
572) Lihat hasil peneritian kami tentang masarah
irri crararn kitab kami yang berjudur
Turmudzi, hlm. zo3 _ u o4. ar tmam or
j7)) Al-Musnod,3814 - )15i.rl lrrrrrrrrrlzi (dan dinilainya hasan), 5:365 - 166

$o
tidak ada yang berdusta. Laru orang yang menyaksikan
suatu Hadis mu'allaq adalah hadis yang dibuang permulaan sarr,ulny,r (y,rknl
hadis menyampaikann_r,a kepada y;rng tidak
menyaksikannya.,,-574; rawi yang menyampai hadis kepada penulis kitab), baik seor(lrrl{ nr.rll,url
Ketetapan di atas dapat disanggah rnengingat lebih, dengan berurutan meskipun sampai akhir s,rn.rrl"/r').
jadi hadis mursal shahabi itu merupaka, bahwa boreh
,l-*u],at sahabat dari
tabiin dari sahabat, d.n siklus periwayatan yang
demikian terjadi -*
Kata-kata "wahidan au aktsara" (baik seorang atarr lt'hilr)
pada sejumlah hadis,sTs) sedangkan tidak menunjukkan bahwa hadis mu'dhal yang akan dijelaskan kentrtlilrr
air."Lrr"i"v, identitas t;
seorang tabiin membahayakan kesahihan tercakup pula dalam definisi ini. Dan kata-kata "ala sabil al-tatwli"
hadis, du." u,u, durr.
itu ada sebagian ulama hadis yang menjadikan hadis (dengan benuutan) menunjukkan bahwa definisi ini tidak mencrkrrl'r
mursar ,.1
hadis 5rang terbuang sebagian sanadnya di satr-r ternpat dan sebagian
shahabi sama dengan murcal tabii. {
3
& lagi di tempat lain, dan yang denrikian termasuk hadis munqathi'.
. Hanya saja pandangan muhadditsin yang sangat tajam Jenis hadis ini diberi rnrrur muallactr karcna dengan dibuangnya
dapat mendeteksi haclis-hadis yang melarui
.ita,rJ p".iriuyutu, ai # sanad maka hadis yang bersangkutan laksana sebtrah
atas' Dengan peneritian yang saksama dapat
ditegaskan bahr.r,a atap yang tidak memiliki tiang penyangga ke bumi.
riwayat sahabat dari tabiin itu sangat
iuiar.,g. Di- samping itu,
sahabat yang meriwayatkan hadis cl# ,"lui.,
Hukum hadis mu'allaq itu mardud, sebagaimana hadis
luhubut, senantiasa munqathi', karena tidak diketahuinya identitas rawi yang tidak
menjelaskannya. Hal ini umumnya terjadi
pada hadis_hadis disebutkan, kecuali :.rpabila terdapat dalam kitab yang dipastikan
vang tidak marfuk dan hanya berkenaan dengan kisah kesahihannya, sepcrli Slnhih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
unrat_
umat dahulu, dan ini pun sangat sedikit aun Para ulama telarh nrcngadakan penelitian terhadap hadis-hadis
sesllatu yang sangat jarang itu tidak dapat
irirrrg, ."aurrgt u.,
cliiadikan sebagai mu'allaq.lalam kccltra kitab tersebut dan menemukannya sebagai
alasan hukum. oleh karena itu, dapat dipastika. hadis-hadis yang rn:,rushul.
bahwa hukum
hadis mursal shahabi itu sahih.

Hukum Hadis Mu'allaq dalam Shahihain


3
Hadis Mu'allaq Hadis-hadis rrrtr'allaq dalam Shahih al-Bukhari adakalanya
disampaikan clctrgarr trngkapan yang mengesankan kepastian,
Pemotongan mata rantai rr,cris banyak sekari dilakukan seperLi qala l\ilttturr (Fulan berkata), haddatsa Fulanun (Fulan
'i.*r,i
oleh para rnuhadditsi., tcrrrt,rrr, crar:rm t itaf-utob vu.rf menyampaikan hatl i s ), ntwa Fuktnrzre (Fulan meriwayatk an), dTakara
susun. Hal itrr nrerck. lakrrk.rr rrrrtrrk meringkas -.rko Fulanun (Fulan rrrt'rr.yebutkan). Dan adakalanya disampaikan
hadis]hadisnya
atau sebagai penguett bagi jrr<krl bab dengan hadis_hadis
yarng
dengan ungkerpan ylng tidak mengesankan kepastian seperti
tidak memenuhi kritcria ;rt'rrrrris,n hadi-s dalam ntwiya 'on Fulattitt (rliriwayatkan dari Fulan) ytthka (diceritakan),
kitab ya,g 'an Fulanin (dari l;rrlan), dan yuqaler' (dikatakan). Ungkapan
bersangktrtan.
yang demikian dist'but shighat tamridh, sedangkan ungkapan
jtll;-ei-Jiii,,3il1?rttt4#t yang mengesankan kr.pastian disebut shighat jazm.

$,,)fij dfi #'fr SU CU Jjt;;r,


t
,;L
Hadis-hadis rntr'lllac; kelompok pertama, yakni yang menggu-
nakan shighat iu:.ttt tlihukumi sebagai hadis sahih, karena
. .rd.ll li
E
ii
ungkapan-ungkaparr itrr clianggap sebagai penilaian atas kesahihan
suatu hadis sanrpai kcpada orang yang darinya hadis itu di-
{
ta'liq saja. Sebab Al-l}rkhari tidak membolehkan memastikan
stc) Dikeluarkan oreh al-Khathib daram
periwayatan sLlatu lraclis dari seseorang dan menisbatkannya
orKifoyoh, hrm. lg5 -
keadilan sahabat. 3s6. Lihat kembari pembahasan
sts) Sebagaimana telah dibahas pada pembahas
a^ Riwoyat ar-Akabir ,an orAshoghir (hrm. r46). 576) Syorh olSyarh, hlm. ro6; I oqth ul.Duror, hlm. 6:; bandingkan dengan Syorh a!-Alfiyoh, t:7o
dan lainnya,

w I,J
ri
kepadanya kecuali apabila menurutnya benar-benar orang tersebut Dengan uraian ini, tampaklah kesalahan Ali bin llrtzrlt
meriwayatkan hadis itu. al-Zhahiri dalam menolak hadis rirvayat Al-Bukhari bcriktrt:
Oleh karena itu, apabila ia menegaskan suatu hadis dari "Ilisyam bin Ammar berkata: Meriwayatkan hadis kepada klrrri
Nabi Saw. atau dari sahabat dari Nabi Saw., maka hadis Abdturahman bin Yazid, bin Jabir, katanya: Merirvayatkan ltaclis
tersebut sahih. Adapun apabila' suatu hadis di-ra'li{l dar orang kepada kami 'Athiyah bin Qais al-Kilabi, katanva: Meriwayatkarr
yang bukan sahabat, maka tidak dapat dinilai sahih secara hadis kepada kap-ri Abdurahman bin Ghanmin al-Asyari, katanva:
mutlak, melainkan harus diteliti lebih dahulu para rawinya yang Meriwayatkan hadis kepadaku Abu 'Amir al-Asy'ari atau Abut
tercantum dan syarat-syarat kesahihan hadis lainnya. Dengan Malik al-Asy'ad, dan demi Allah ia tidak berdusta kepadaku,
demikian, hadis-hadis mu'allaq yang termasuk jenis terakhir ini ia mendengar Nabi saw. berkata:
ada yang sahih dan ada -vang tidak sahih.
Contoh hadis mu'allaq yang sahih adalah hadis tentang 3#t/,"##l{$&'A*H
,$,w?
puasa:s77) Shilah ber{<ata dari 'Ammar:

ic*pteg"a,tiifu*i*t, Sungguh-sungguh akan ada beberapa orang dari umatku yang meng-
halalkan faroi (zina), sutra, khamr, dan alat musik.579)

Mj* Ibnu I{azm beranggapan bahrva hadis ini, meskipun diriwayatkan


Barang siapa berpuasa pada hari yang diragukan keberadaannya
(apakah termasuk buran sya,ba"
oleh al-Bukhari, adalah tidak sahilt, karena al-Bukhari dalam
i:,*il :"ffi:i:_#*Til?Hlh T:Il menyampaikan hadis tersebut menyittakan "I{isyam bin 'Ammar
berkata". Ungkrpan ini mentuut Ibnu Hazm menunjukkan bahwa
hadis ini mtrnqathi' dan dhaif. Ia melakukan hal yang demikian
Shilah adalah putra Zufr, sarlah se()rang tokoh'tabiin. Hadis
untuk menrpcrtult pendapatnya yang tidak benar sehubungan
ini sahih menurut al-Turmudzi dern lainnya.
halalnya zrlat rlrrsik dan ia beranggapan bahwa tidak ada satu
Contoh hadis yang dhail' aclalah hadis tentang zakat:s78) hadis sahih ptrn vrtng mengharamkannya.
Thawus berkata bahwa Mtr'lxlz lrin Jabal berkata kepada
Abu 'Amr tlin ill-shalah menyatakan dalam svarah Sluhih
penduduk Yaman:
Mtrslim bahu,asso) pcndapat Ibnu Hazm ini dinilai salah dari
,rtfu,Q,#1,#7*,*n,ifrl beberapa segi, s'lll.rlrtralam.
Pertama, titlilk acla intlitha' sama sekali dalam hadis ini,
Berikanlah kepadaku harta benda, meskipun berupa pakaian pola segi karcna zrl-Buhlra;i pc.rrtah bertemu Hisyam dan mendengar ftadis
empat atau yang sudah sering terpakai, untuk sedekah.
darinya. Keduu,lurtlis ini dikenal sebagai h4dis muttashil dengan
redaksinya yattg lt'1'rts tlari selain jalan Al-Bukhari'
ini sampai kclxrda Thawus adalah sahih. Akan
Sanad hadis
tetapi, ia tidak pernah ntendcrrgar hadis dari Mu'ardz. Jadi
sanadnya munqathi', tidak salrih.

stg) Dalam kitab olAsyribnh lr,rlr /i rrrdn yastahillualkhamrwayusommihibighairi ismihi,T:t<:6.


r8o) Kitab ini diberi ludrrlSlrry,rrr,rttr Shohih Muslim min alAkhlol wa al'Chalath wo Hirntryrtltrlrtt
minolAsqathwoos 5r(lllr, tl). N().4a 5a.An-Nawawi meriwayatkandarinyadengalrrt'rl'rktt
stt) 3)6 - 27. Dinilai maushul oleh al-Turmudzi, 3:7o yang sama dalam syilr,rlr Mrrr/rr}r, r:r8 - r9. Lebih laniut lihat,ghotsatolLohfuni,ltlttt. t 1,1 t4o,
st8) 2:116. FotholBari,lo:41 41.
I{etiga, meskipun sanad yang menggunakan ungkapan demi_ pembahasan yang paling tuntas adali"rh 1x'lttlxrlt,ts,rll tll llrrllrlr
kian itu munqathi', tetapi hadis serLrpa vang terdapat dalam Ibnu Hajar" dalam sebuah kitab yang disrtstttt kltttrttt ttttlttL lltt
shahih al-Bukhai d:m slruhih Muslim tidak crapat dikategorikan dan diberi iudul Ta'liq al'Ta'liq.
sebagai hadis munqathi' yang tercela, mengingat kebiasaan dan Adapun hadis-hadis mu'allaq dalam Shalilt Mtt.,ltttt lr'[rlt
kriteria yang mereka tetapkan telah cukup dikenar. Di samping dibahas dengan tuntas dan terbukti kesahihannya. Pelrlbirlll\lll iltl
itu, mereka menvc'butkan hadis tersebut di daram kitab yang dilakukan oleh al-Hafizh Abu'Ali al-Ghassan584) dan tttcttt'itkrtlr
mereka susun khusus untuk membuat hadis-hadis sahih. oleh sebanyak empat belas buah hadis. Kemudian, hardis-hitclis ittr
karena itu, tidak mungkin mereka menggunakan ungkapan yang disebutkan oleh Ibnu al-Shalah dalam kitabnya, Svarh Sluiltilt
menunjukkan kepastian itu apabila tidak benar dan pasti. Muslim.Sss) Ia meneliti kembali dan berkesimpulan baltwa
Adapun hadis-hadis mu'allaq ienis kedua dalam shahih iumlatrnya hanya dua belas buah hadis.
al-Bukhari, yakni yang menggunakan ungkapan yang tidak Kemudian ia berkata, "Dan tidak satu hadis pun dal'i
menunjukkan kepastian,ssl) tidak dapat dihukumi sahih secara sejumlah dua belas hadis itu yang keluar dari batasan hadis
mutlak, karena uryd<apan yang demikian bukan merupakan suatu sahih karena semuanya adalah hadis maushul me{alui jalan-jalan
penilaian atas kesahihan hadis dari orang yang meriwayatkannya, yang sahih." l,ebihlebih hadis mu'allaq itu dicantumkan sebagai
sebab ungkapan-ungkapan itu dipakai dalam hadis sahih dan ntutoba'ah, maka dalan kitab Shahih Musliln sendiri tradis-hadis
juga dalam hadis dhaif. tersebut telah ditlnitrkkal kemuttashilannya. Oleh karena itu,
Contoh hadis muallaq kelompok kedtra vang sahih adalah dalam kenrtr'allaqannva hadis-hadis tersebut telah cukup karena
hadis tentang salat. Disebutkan dari Abdtrllah bin al-Iia'ib, katanya, telah diketaltui clan diakui oleh ahli hadis.
"Nabi saw. membaca surah al-Mu'min,. clalam salat subuh,
sehingga ketika sampai pada ayat .y,ng ,rcmbicarakan perihal 4
Nabi Musa dan Harun atau I.sa, tx'liarr l'r.trrk, lalu rukuk." Hacli.s Hadis Mu'dhal
ini sahih; dikeluarkan (pula) olch Mrrslin,.s82)
Kat'a Al-lVtrilluil, nrcnuurt pendapat vang paling kuat, berasal
Contoh hadis v;rng dhail' lrl:rlah hzrdis tentang wasiat.
Disebutkan bahwit Nabi sarrr,. rrrcnrbayar utang sebelum dari kata A'tlltttlttlrtt yakni 'memayahkannya'. Menurut istilah
muhadditsitr, lrirrlis ntu'dhal adalah:
memenuhi wa.siat. llarli.s ini rlil irvavatkan oleh al-Turmudzi
secara maushul melahri nl-ilal'its ul-A'rvar dan 'Ali, sedangkan
al-Harits adalah dhai[.srt3) frV&r;Wbgrqq):u'Jtu
Para ulama membc.ikarr pr.r lr.tian sa,gat besar terhadap
:ii*1rt;*itnc"l$oAg,{*
hadis-hadis mu'allaq dan barrl,:rk menrbahasnya. Bar-angkali Hadis yarrg p,r<l.t mata rantai sanadnya gugur dua orang rawi atau
lebih di satu tentpat, lr,rik pada awal sanad, tengah sanad, maupun di akhlr
sanad.

581) lbnu al-shalah menielaskan bahwa ia tirlak rnendapatkan pernyataan bahwa para ulama
mengategorikan hadis mu'allaq dalam kel()nll)()k ini. Akan tetapi, para ulama muta,akhirin
memberlakukan hadis mu'allaq sebagai kelorrrpok ini juga, sebagaimana dikemukakan al-
Hafizh al-'lraqi dalam kitab Nukot-nya cetakan Mesir, hlm.
93 - 91. unat pula Hodyus sari,
r8+) Dalam kitabToqyi<l tl Mttlrtrrl wa Ionyiz alMusykil, lembaran nomor 52o 554.
-
t:'tt -'t3;al lodrib, hlm. r37. Oleh karena itu, karni rnengikuti sistematika ini.
582) Al-Bukhari, r:r54; al-Muslim, z:39. 585) Lembar nomor 4b. I'r.rrry.rt.r.rn lbnu al-shalah ini diriwayatkan oleh al-Nawawi dengalt
redaksi yang sarna rl,tlitn Syorh Muslim, l:t6 - t8
583) Al-Bukhari, 4:5, al.Turmudzi, z:r6.
Hadis yang demikian disebut mu'dhal karena dengan gugumya Dalam sanad hadis ini berselang beberapa orang l'an'i ittrlant
seoftmg rawinya hadis itu menjadi hadis marrdud. Maka apabila Malik dan Nabi Saw., yakni minimal dtm orang yarrg tcl'clil'i
ra*,i yang gugur itu dua orang atau lebih, niscaya perkaranya atas tabiin dan sahabat. Dengan demikian, hadis ini clisr.'btrt
menjadi lebih berat. Jadi, dengan gugurnya dua orang rawi atau mu'dhal dan dapat pula disebut hadis mu'allaq, karena patit
lebih itu seakan-akan seocrrg muhaddits melemahkannla, sehingga rawi yang gugur itu terclapat pada arval sanad.
,.$
tidak dimanfaatkan oleh omng yarrg meriwayatkannya darinya. t
,,t: i
Al-Hakim al-Naisaburi meneiapkan jenis kedua dari hadis
Yang termasuk hadis mu'dhal adalah hadis yang gugur mudhal, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi de-
;.' i
dua orang rawi atau lebih dari arval sanad. Dan ini terrnasuk :* ngan mauquf pada tabiin dan tidak marfuk kepada Rasulullah
hadis mu'allaq, sebagaimana telah dijelaskan di muka. Dengan
Saw. Kemudian, hadis tersebut didapatkan dari Rasulullah Saw.
demikian, antara hadis mu'allaq dan mu'dhal itu terdapat
secara muttashil.
keumuman dan kekhususan dari satu segi, karena kedua hadis
ini identik manakala dibuang dua orang rawi atau lebih dari Al-I{akim memberi contoh dengan hadis yang diriwayatkan
awal sanadnya, dan berbeda apabila dua orang rawi atau lebih oleh al-Amasy dari al-Syabi, katanya:
vang dibuang itu tidak pada awal sanad. Hadis yang tersebut
terakhir ini disebut hadis mu'dhal, tetapi bukan hadis mu'allaq.
Di antam contoh hadis mu'dhal adalah sebagai berikut.
a. Hadis riwayat Malik dari Muadzbin Jabal. Katanya: "wasiat
Rasulullah Saw. yang terakhir kepadak, adalah ketika arku
menginjakkan kaki di sadel kendaraan, bcliau berkata:
Dikatakan kepada seseorang pada hari kiamat, "Kau telah melakukan
,L;.i;iL1,Vn$&L"r;
v" demikian dan demikian." Maka ia berkilah, "Saya tidak melakukannya."
Baguskanlah akhlakmu kepada manusia, wahai Mu'adz bin Jabal. Maka kemudian mulutnya dikunci. Lalu anggota badannya berbicara atau
Asy-Sya'bi berkata bahwa mulutnya berbicara kepada anggota badannya:
"semoga Allah meniauhkanmu. Saya tidak pemah bertengkar kecuali
Antara Malik dan Mu'.clz. birr Jatral berselang lebih dari mengenai kamu."
dua orang rawi. Dengan der-nikian lradis ini disebut *r'41ro1.s86;
b. Hadis riwayat Malik, balrn,;rs,rr\,a sampai kepadanya bahwa Hadis ini rlinilai sebagai hadis mu'dhal oleh al-A'masy,
Rasulullah Saw. berkata: padahal haclis irri sahih, diriwayatkan oleh Muslims88) dari jalur

iiit t'iS)GW|{ri \::} i; W


*iij*",J4,iAeY I
lain secata ntat{itk kcpada Nabi Saw.
Ibnu al-Slurl;rlr bc'r-kata, "Pendapat Al-Hakim ini tepat dan
sangat baik karr.'rur tt'r putusnya sanad dengan gugurnya seoftIng
Berlakulah istiqamah dengan tidak menghitung-hitung (amalmu).
rawi, ditambalr ltirrlis tersebut mauquf, maka identik dengan
Beramarrah' dan amarmu terputusnya sarurtl rlctrgan gugurnya dua orang rawi, yakni
H:f, J,,il: l1:"'fl':[;':?:"3il[#n#0i sahabat dan Rasultrllah Saw. Hadis yang demikian ini lcbih
tepat dinam:ti lrltlis t'tttt'tlham."
586) Akan tetapi maknanya sahih musnad. Lihat ol Muwoththa'dan syarahnya Tanwir olHawalik,
t:zo9; olTaqashshi, hlm. u 49.
j87) AlMuwaththo' dan syarahnya Tanwir ol-Howolik, r:43. lbnu Abdil Barr menjelaskan dalam
al'Taqashshi, hlm.:5o. Hadis ini bersanad dan muttashil dari hadis Tsauban dari Nabi Saw.
melalui ialur-jalur yang sahih. 588) Dalam kitab Zuhud, ll:.'r(r; llh,rt lxla ol Ma'rifoh, hlm. 37 - 38.

.:'
5
kata "haddatsani"' atart "sami'tLr" rnaka ia tidak lagi tlist'llrrt
Hadis Mudallas
t,
mudallis, melainkan disebut kndzdzab yang sama sek:rli titLrk
cabang pembahasan ini sangat penti,g dan tinggr kedudukannya, ii;, perlu diperhatikan. Oleh katena itu, seorang mudallis nrcrtgitktt
karena masalahnya sangat rumit dan samar_samar. a

telah melakukan tadlis ketik:a ia dimintai penlelasan dan ditcliti


L$i
I
Tadlis secara etimologis berasal dari kata al-dalas, yakni orang lain tentang proses penerimaan hadisnya. Bahkan, banyak
ie
bercampurnva gelap dan terang. Hadis mudailas dinamai demikian di antara mereka yang dengan kesadaran sendiri menjelaskan
karena ia mengandung keszunaran dan keter-tutupan. hadis yang telah drladlLs-nya. Hal terakhir ini dilakukan agar
Para ulama membagi hadis mudallas menjadi beberapa tidak mengelabui manusia.
bagian, tetapi dapat kita klasifikasikan menja<Ii dua bagian Contoh hadis mudallis yang demikian adalah hadis yang
pokok, yaitt tadks bnad, dan tadlis syuyukh. diriwayatkan oleh Abu 'Awanah dari al-Cmasy dan Ibrahim al-
Bagian perlarna, tadlis isnad terdiri atas empat macam tadlis. Taimi dari ayahnva dari Abtr Dz'atr bahwa Nabi Saw. berkata:
a. Tadlb isqath.sse)
1:*$'laq:5'i.f
tJ*:i' lV6:,3 U'ii
Lg,VLg-(,,sfiuatAttio
ii'cisilta#"LK,
L,^1tt A& &.fr,
Si Fulan dalam neraka nremanggil-manggil "Yo Honnanu, Ya Mannanu"
bUtr*rt^ir;#J'^i*'sWu
2/!ryti{)16tfr, b+ ,4'ii1,;;t*
(wahai zat yang Maha Pengasih, wahai zat yang Maha Pemberi Anugerah).

Abu Awarr:rh bet'kerta: Saya bertanya kepada al-A'masy:


Tadlis isqath adalah apabila seorang muhaddits meriwayatkan suatu "Benarkah kittt lnctttlt'nga| hadis ini dari Ibrahim?" Ia menjawab
hadis yang tidak didengamya dari orang yang pernah bertemu 'Tidak." I"ladis iltr tlirirvayatkan kepadaku oleh Halim bin Jubair
dengannya
dan pernah didengar hadisnya, lalu hadis tersebut dinisbatkan kepadanya
untuk memberi kesan bahwa ia telah mendengar hadis itu darinya. Atau darinya. Jacli, al-A'rrrasv men-radlis hadis itu dari Ibrahim, tetapi
dari orang yang pernah beriumpa denganny.r tetapi tidak pernah didengar ketika ia clirrrirttiri lrn.ielasan, ia menjelaskan perantara antara
hadisnya untuk memberi kesan bahwa ia terah bertemu dan menden[ar dirinya dittt llrr rrltittr.
hadis itu darinya.
b. Tadlis'llt:rt'it',tlt.
Seperti ia berk.ra: r,r r;rrlutrirt aLau Anna
Fulanan qakt
kndza atau haddrlsa Firkuttttt kutl:.tt, cran kata-kata sejenis yang J#tq'i-Jltrs;;JJ*
mengesankan adanya proscs pt'rrcrirruran hadis tetapi tidark secarzr
tegas menyatakan demikizrn. K.tLrrrg-kaclang antara dia dan orang
gJ$1rLi$ptH)a'f,ffi
yang diriwayatkan hadisny. tcrcLrg.,ut seolang rawi atau lebih.
Adapun apabila ia mengungkapkan kata-kata yang secara
W'irQ,Si:-lt*
Todlis lrrswryrrh adalah seorang mudallis meriwayatkan suatu hadis
tegas menunjukkan adanya pr'()s('s penerimaan hadis, seperti yang melalui r,rwi tlhaif yang terdapat di antara dua rawi yang tsiqdt
yang salah satuny(r trertemu dengan yang lain, lalu rawi yang dhaif itu
tidak dicantLrrllk,rrr <l,rn di antara dua orang rawi yang tsiqat itu, kemu-
589) Pemberian nama yang demikian dianggap baik oreh ar Abyari daram Hosyiyah-nya, hrm. dian dicantLrrrrk,rrr scltuah ungkapan yang mengesankan adanya proses
35.
lbnu ash Shalah memasukkan ke dalam kateliori tadlis in rawi yang meiiwayatkan
dari orang yang sezaman tetapi tidak pernah Lertemu untuk menges-ankan
hadis petrttritla,ttt hadis antara kedua orang itu tidak secara tegas.
bahwa ia telah
beriumpa dan mendengar hadis darinya. Penjelasan lebih lanlut t;ntang
hal ini akan kami
bahas sehubungan dengan pembahasan mursol khafi, hlm.
4o7.
Dengan demikian tampak bahwa sanad hadis yang ditanyakan kepadanya, "Apakah engkau mendengar hadis darinya?" Maka
bercangkutan terdiri atas sederetan rawi yang tsiqat bagi orang ia berkata, "Saya tidak mendengar hadis itu dari al-Zuhri dan tidak dari
yang tidak mengetahui hal yang sebenarnya. para muhadclits orang yang mendengarnya darinya, melainkan meriwayatkan kepadaku
Abdurrazzaq dari Ma'mar 6u.;
mutaqaddinzin menamainya dengan tajwid, karena mudallis itu "1-7up1.r's9l)
hanva menvebutkan para rawi yang baik-baik dan membuang
Hadis ini mempakan contoh tadks isqatlz beserla gugurnya
rawi yang lain. adatturiwayah.
Di antara rarvi yang dikenal banyak melakukan tadrk adalah
Baqiyah bin al-walid al-Himshi dan al-walid bin Muslim al- d. Tadlis 'athaf
Dimasvqi, sehingga mereka banyak diper-bincangkan karenanya.
Abu Mushir berkata, "Hadis-hadis Baqiyah tidak bersih.
/ JL 4:#:X # ;;,il,#u ;#,{fr,
Maka hindarilah 6lshrnu."seo; i;1db,tlfp:$,W
Ab, Mushir berkata pula, "Al-walid bin Muslim meriwalatkan Tadlis 'athaf adalah pernyataan seorang rawi bahwa ia telah menerima
hadis-hadis al-Auza'i melalui para pendusta, lalu di-tadris-nya."5er; hadis dari seorang gurunya dengan menyertakan guru lain yang tidak ia
dengar hadis tersebut darinya.
Al-Ha{izh Ibnu Hajar berkata tentang al-Walid, ,,[a adalah
tsiqtfi, tetapi banyak n-relakukan tatllis taswlrop."se2y Al-Hakim berkata, "seiurrrlah rawi meriwayatkan hadis
kepada kami bahr,t'a sekelonrpok nrurid Husvaim pada suatu
c. Tadlis qath'
hari sepakat untuk tidak rncnet'irnar hadis mudallis darinya.
+$\'tot16Jtlt&a.n Nermun ia cukup cerdik untuk ittr, nraka pada suatu ketika ia
meriwayatkan hadis dengan mct'tgittakan:
Tadlis qath ad:.iah memisahkan pt.rsnmbungan adaturritvayah
dengan nama rawinya. .ffiyuei,f.t,&tfii,
Contohnya adalah hadis 1,,.g clir"ir.vayatkan oleh Ali bin Meriwayatkan hadis kepada kami Hushain dan Mughirah dari lbrahim...
Klras5nam.
Setelah sclcseri ia berkata, "Apakah pada hari ini aku men-
,'1 l5 : €fi)r,1$'{#rit'",JrL3 tadlis hadis kcpacla kalian?" Mereka ttrettiau'ab: "Tidak." Ia lalu
'4"',1 trg 65sr'3ff *93 : JE'.G: berkata: "Aku ticlitk mendengar dari Mtrgl-rirah satu huruf pun
,i,*C:^U'itYi"io"e:r!"Jr5'<,1^i dari hadis yang aktt sampaikan ini. Sc'be'rritntva aktt berkata:

t#,,irfryfijt'* Lf;r{;"q"i3*,*b
Pemah ketika kami berada di samping rbnu Uyainah, maka ia berkata, Meriwayatkan haclis kepadaku Hushain, sedangkan Mughirah tidak saya
"Al-Zuhri" Maka ditanyakan kepadanya,,,Apakah al-Zuhri rheriwayatkan dengar hadisnya.
hadis kepadamu?" Maka ia diam. Kemudian ia berkata, ,,Al-Zuhri,, Maka

59o) Mi zon ol 1' t idal


fi Naqd al-Rijal karya al, Dzahabi, r :3 3 z.
591) dl Alfiyoh, t:88.
Sydrh
5g3) 'Ulum alHadits, hlnr.o6; tetapi dalam alMo'rifah, htm. ro5 dengan redaksi 'an ol'Zuhri,
592) Toqrib ol Tohdzib,2:)j6; Mizan olt'tidal,3:148. Dengan demikian, tddlis dalam hadis ini termasuk tadlis isqath.
Yakni ia menyembunyikan kata-katzr y'ang tidak ia ungkapkan
hadis dengan cara mendengarkannya), maka hukunrnyit slttttlt
kepada nrurid-muridnya itu, sebagaimana yang ia jelaskan.sea)
dengan hadis munqathi', yaitu ditolak. Adapun hadis mudalkts vrtt;q
Hukum tadlis isrurd dengan segala lenisnya adalah sangzrl diriwayatkan dengan ungkapan yang menunjtrkkan bersanrht t t ttrg t tvlt
dibenci oleh kebanyakan ulama. S1,u'bah bin al-Hajjaj ber"kata, sanad, seperti dengan kata-kata sani'lu, haddtasann, dan akhhu r( t, t, t (

"Tadlis itu saudeiranya bohong." Sulaiman bin Dawud al- maka hadisnya dihukumi muttashil dan dapat dipakai sebngai
Munaqqari berkata, "Tadlis, penyembunyian fakta, buiuli ratrr huiah apabila matan dari sanadnya nremenuhi semua kritcria
palsu, penipuan, dan kebohongan pada hari msaknya seluruh kehujahan hadis.
rahasia (hari kiamat) akan dikunrpulkan clalam satu jalur."
Hal ini bisa terjadi karena tadlis bukanlah suatu kedustaan,
Abdullah bin al-Mubarak menyatakan dalam sebuah syairnya melainkan semacam tindakan meragukan dengan redaksi yang
yang mencela seorang mudallis: tidak tegas,'se6) schingga apabila ketidaktegasan itu hilang, mz*,a
,qfr',#thV$rgn$,J; sanad yang bersangkutan adalah muttashil. Sikap ini dipilih oleh
jumhur fi"rqaha, lebih-lebih al-Svaf i, sebab ia pemah mengambil
la men-tadlis hadis-hadisnya kepada manusia, dan Allah tidak akan sikap lang demikian terhadap orang yang kita ketahui telah
menerima todlis. melakukan tadlis pa<la slratu kesempatarr.s9T;
Kesahihan pendapat di atas diperkuat pula oleh pemuatan
Di antam sekian macam tadks isnad vang paling ielek adalah hadis-hadis serllpa dalam al-Shahihain dan kitab rujukan lainnya
tadlis tasutiyah, karena rawi tsiqat yang penama kzrdang-kadang dalam jumlah yang cukup banyak yang semuanya rnenegaskan
tidak dikenal sebagai seorang mudallis, sehingga seorirnEJ peneliti terjadinya al-sirna', seperti hadis-haclis yang cliriu'ayatkzrn oleh
setelah adanya tadlis tasu,itah akan berunggapan bahwa ia Qatadah, al-A'masy, Sufyan al-Tsauti, Ibnu Uyainah, Husvaim bin
rrredwayatkan hadisnya dari rawi lain yang tsiqat dan karenanya Basyir. Penlashih-an para imam hadis terhadap hadis-hadis para
ia menghukuminya sahih. Dalarn harl r.,ang demikian terkandung rawi yang tnenielaskan persambungan sanadnya ini menunjukkan
penipuan besar. Al-Hafiz.h al-Ala'i lx.r.kzrta,-se5) "Tidak diragukan pendapat yang kami ungkapkan di ata-s.se8)
lagi bahn'a kebanyarkan lraclis /rlrl/ls ,r^czrm ini aclalah dhaif." Bagian kedu:r adalah Tadlk Sytr,*ukh.
Adapun berken:ran clengan lrrrlitrrn hadis mudallas dengan
tadlis isnad ini para ulama lxr1x'rlir 1rcndapat, sebagian mercka
yang berhaluan kera-s menilainy:r st.hagai hadis yang cacat dan
karenanya mereka tidak menclinrarrva, dan sebagian lain yang
menganggap mudah hzrl ittr nlcncrirnilnya secar? mutlak. Tadlis Syuyukh adalah seseorang meriwayatkan hadis yang dltleng,,mrya
dari seorang guru lalu menyebutkannya dengan nama, gelar, tlat,tlr, .tl,ttt
Pendapat yang sahih adalah varrg diikuti oleh jumhur. imam
sifatnya yang tidak dikenal dengan maksud agar tidak dikelalrrrl .'l,rp,t l,r
hadis, r,aitu relatif. Yakni bahwa hadis nrudallas yang diriwayatkan rr.lrctr,tt ny,t.
oleh rar.r.i mudallis vang tsiqat clcngan menggunal,ian ungkapan
yang tidak tegas dan tidak mcnrrnjtrkkan as-sinta' (penerimaan ss6) 'Ulum al-Hadits, hlm. 67 - 68i Jami' al-Tahshil, hlm. ttz, dan sebagalrrya.
sgt) Sebagaimana penjelasan yang diungkapkan dalam ol Rlroloh, hhrr t/"1 llltr Arl.tlrtttt
pendapat beberapa ulama bahwa al-Syaf imenolak se((rm nruihk r)r.rrl1 y.rril trrrl,rkuk.ttt
todlis terhadap sanad walaupun sekali, dengan mengutlp rlatl lhlrlirlr,rt ll 'l rhttr 'rl ,lo(lll\
karya lbnu Katsir, harus dikali kembali. Yang benar arl,rlalr yan11 rlllr'11r:[.lt rl,rl.rnt '.tttttltr't
sgq) Bandingkan penjelasan kami ini dengan Syarh ol.Zorqoni dan Hasyiyah alAjhuri, hlm. 6r. sumber lain, seperti yang kami ielaskan di atas.
sgs) )ami' alTahshil, hlm. rr7. Lihat pula Syarh ol Alfyuh, t:88. 598) Dalam masalah ini terdapat pembahasan larrr y,rrrg 1dnl1,rl I't.nllrrH rl,rtr lrr'tl,tlt.ttt tk'rtli,ttt
jarh wo ta'dil.
Contohnya, al-Harits bin Abi Usamah meriwayatkan hadis agar kelihatan bahwa riwayat yang bersangkutan berasal dari
dari al-Hafizh Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Ubaid dari rawi yang dhaif atau terjadi karena salah duga terhadapnya
bin Sufyan vang lebih dikenal dengan nama Ibnu Abi al-Dunya. bawah ia adalah salah seorang rawi tsiqat yang namanva sama
Al-Harits itu lebih tua daripada al-Hafizh Abu Bakar, lalu ia dengan gelarnva.
mentadlis-nya; kadang-kadang ia inenyebutnya Abdullah bin Kaclang-kaclang mot if tadlis sy'uJ'ukh ini adalah karena
Ubaid, kadang-kadang menyebutnva Abdullah bin Sufoan, dan [+lrunya itu let)ih muda atau rvafanya lebih
akhir bersamaan
kadang-kadang menyebutnya Abu Bakar bin Su[yan...see) dengan ol?ng vang di barvarh usianya' Dan sering kali motif
Dernikian pula al-Khathib al-Baghdacli terhadap beberapa tadlis syttttukh iri aclalah untuk memberi kesan bahwa gurunya
gurunya. Ia meriwayatkan hadis dalam kitabnya al-Rihlah fi Tlmlnb banyak. Dan sct-irrg kitli motif seorang muhadits melakukan
al-Hadits dari al-Hasan bin Muharnmad al-Khalal. Kemtrdian, ia tadlis syuytftlt itu rrntrrk menguji kecedasan para pencart hadis
men-tadlis-n-va dengan nrenyebutnya al-Hasan bin abu Thalib.600) dan orang yanEl nlclnptlaiarinva serta unfllk mengarahkan agar'
Kami dapatkan pula ia mertwayatkan hadis dari gr-uunva, yaitu mereka bersikap kritis nrcngerni kalakteristik pata rawi, nasab
Muhammad bin al-Husain bin al-Fadhl al-Qaththan, kemudian mereka, dan sebagaitrvit. I lal ini menurut pengamatan kami
ia men-tadhs-nya dengan menyebutnya Ibn al-Fadhl dan dalam adalalr motif al-Khathib al-t3:rghdadi dalam mentadlis hadis
kesempatan lain menvebutnta Muhammad bin al-Husain.601) karena gumnya sangat bant'ak.
Tadlis yang seperti ini banyak terdapat clalam kitab-kitab Contoh-contoh vang telalr kami sebutkan di atas apabila
yang disusun oleh para ulama nnttaakhifitr. diperhatikan <Iengan saksama tlap:tt mengungkap motif-motif
I{al ini telah diantisipasi oleh para ulanr:r tlcngan nrengadakan para rawi dalam tnen-tadlis haclis'
penelitian dan menielaskan nama-nanlil v:rng. di+adlis ini. Dalam
berbagai kitab, pembahasan ini dibcri iucltrl Mrrrr 'Udfa bi Asnn'ilr 6
I
wa Ntitttin Muta'addidah.ffi2) Hadis Mursal Khafi
Huktrm larl/rs jenis kedr"ra irri sccara global tidak seberat pembithasarn ini sangat penting d:ul lrcsar faedahnya, serta
tadlis isnad karena gllm vang tlitallis itu dapat diketahui oleh
berliku-likg. Pcn'rbahasan seperti ini lranvl darpat diketahui oleh
orang yang luas p('ngctahuilunvtt lerrlung para rzrwi dan nama-
para laitiktrs clag para parkar hadis; dt:ng:.ttt :,tliuan bahwa apabila
nama mereka. Hanva s:rja pclukrt tudlis ini boleh jadi ingin
suatu sanacl harclis clituiukan kepada banVlk ttllma, merteka sering
menghilangkan narna [nrrlrnvi.r ittr, schingga pada ak]rirnya ia
kali terperdaya Olch segi lahiriahnya selringga rrtetcka tiduk dapat
tidak dikenal dengan scmpurr.ra. ll:rl vang demikian ini akan
mengetahui itt<1itlul, i'cllnl, ataupun irsal yatrg tcrclapelt padanya'
berakibat terlaurtanryer haclis y:urg rliriwayatkannya.
Pendapat p:rr-a plama tentang defirrisi ltitdis |xltt'sal khafi
Tingkat kejelekan tadlis st'rn'tr/t/r itu bervariasi sesuai dengan
ini berbeda-becla rlcngan perbedaan yzrng cttktlp ta.iam. Namun,
beragamnl,a motif pelakunva. Ok'lr karena itu, tadlis syutukh
pendapat yang ;xrlirlg dapat dipegang mcnvitlitkan:
yang paling jelek adalah apabila gurlr ,-ang di-tarllis itu aclerlah
rawi yang dhaif. Tadlis terhadap gurlr vang dhaif itu'tiada lain
'rLG;i &fi${, e asr4 # t?\f \ ;#l
599) Foth alMughits, hlm. 79.
600) Al-Rihldh koreksi kami, nomor ro dan 43.
A"{14',*P
60r) lbid., hlm. r47,'t49,151.
602) tbid., hlm. r54.

a,
para ulama uslu1l lurlits berbeda pendapat tentang perbedaan
Hadis mursal khafi adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi
dari guru yang sezaman, tetapi ia tidak pernah mendengar hadisnya serta antara mursal khafi dan mudallas. Hal ini disebabkan oleh
tidak pemah bertemu dengannya.6os) perbeclaan mereka sekitar mursal khafi yang dianggap masuk
dalarr kategori mudallas.6o6)
Hadis mursal khafi itu termasuk hadis rnunqathi'. Akan
Berikut ini adalah kesimpulan pertedaan antara keduanya
tetapi, inqitha-nya tidak tampak, karcna kesezamanan dua orang
yang pada prinsipnya dapat dilihat d;ri dua segi.
rawi itu mengesankan kesinambungan sanad di antara mereka.
Pertanta, rzrwi vang mudallis itu mengaku meriwayatkan
Di antara contoh hadis mursal khafi adalah hadis yang
hadis dari orang yang pel'Tlah didengar hadisnya atatt perrrah
diriwayatkan oleh al-Tunr-rudzi dalam kitab al-'Ilal al-I*tbir:6M)
bertemu (saia) dcngallrlyar dengan ungkapan yang mengesankan
bahwa ia mcncrima hsclis itu darinya; tetapi sebenarnya hadis
itu tidak pernah ia clcngar darinya. Sementara itu, rawi yang
mursil itu mengaku mcdr,r,avatkan hadis dari orang yang tidak
pernah didengar hadislya diu-i tidak pernah berlemu, melainkan
hanya sezaman. Dari segi ini tampak bahwa kedua jenis hadis
ini berbeda.
Meriwayatkan hadis kepada kami lbrahim bin Abdullah al-Harawi, Kedt.ra, tadlis itu memberi kesetn pendengaran terhadap
katanya: Meriwayatkan hadis kepada kami Husyaim, katanya: Meriwayatkan
hadis yang tidak didengar, dan kesan ini tidak terdapat dalam
hadis kepada kami Yunus bin Ubaid dari Nafi' dari tbnu Umar r.a., katanya,
Rasulullah Saw. bersabda: Penundaan pembayaran utang oleh orang kaya mursal khafi; sehingga seandainya seorang mudallis melljelaskan
itu suatu penganiayan. Apabila utangmu dilimpahkan (pembayarannya bahrva ia tidak mendengar hadis yang bersangkutan dari gu11
dipindahkan) kepada orang yang kaya, maka turutilah. Dan langan kau yang di+adlis-nya niscaya hadis teruebut menjadi murcal, bukan
menjual dengan dua ketentuan peniualan dalam satu waktu.
lagi muclzrllas. [{al ini dijelaskan oleh para kritikus darn peneliti
hodir, scprli al-Khathib al-Baghdadi dan ibnu Abdil Barr'607)
Tampak bahu,a sanad harlis ini adzrlerh nufttashil. Yunus bin
Ubaid sezaman dan pernah btrlclrnr dcngan Nafi', sehingga ada Demikian ptrla halnya, menulr'lt hemat kami, orang yang telah
yang menganggapnya sebageri salah surrang -yang mendengar hadis dikenal bahn,u ia tidak mendengar hadis tertentu yagrg diakui
dari Nafi'. Akan tet:rpi, pat:r ltritiktrs hadis trcrkata bahwa ia didengar dari scor:rng gul'u dan ia meriwayatkannya karena hadis
tidak pernah mendengar lurclis clarinya. Al-Bukhari berkata, "Saya kelalaian sebagian penulis terhadap mursal khafi.
;6) B..rgLil t".l ini rl rpat mengakibatkan
tidak pernah tahu bahu,a Ytrrrus rnendengar hadis dari Nafi'." Sebagian mcreka nrr,rrrasukkannya ke dalam hadis mudallas. Semoga kami dapat meneltlsuri
area yang berdttrl irri clt:rrgan sempurna dalam kesempatan lain'
Demikian pula pendapa Ibnu Ma'in, Ahmad bin Hanbal, dan 6o7) AlKiiayah, hlr1. 1,,/; d tttmhiC, r:r5. 19 dan 27. Perbedaan yang demikian adalah perbedaan
Abu Hatim.60s) Jadi hadis di atas ternasuk hadis mursal kirafi. menurut orang, yrinli lrr.rpendapat bahwa kedua lenis hadis terakhir ini tnencaktrp riwayat
seorang rawi dari 0r.ng yang pemah bertemu dengannya atau yang sezan']an tetapi tidak
p"rn"h-b".t.n,,r, rt.tr.rfiaimana yang dijelaskan oleh al-Ustadz Syekh Abdullah Siraiuddin.
Hal ini diperkuat rrh'lr pemhatasan lbnu al-shalah terhadap rawi tiludallis dengan adanya
niat mengelabgi r)tnr)ll. Schubungan dengan itu ia berkata, "Rawi nrudallis adalah rawi
yangmengakunlt'nt,tittuthadisdariorangyangpern.rhbertemtrdengannya,padahal
ia tiaaf men(.h,r)t1.r,ry.r rlt'rrgan niat agar orang lain merrgira bahwa ia mendengarnya,
atau mengaku rncrr<l.rP.rl haclis dari orang yang sezarn<tn tetapi tidak pernah bertemu
dengan niit ag,ar or.u)l,l l.rrrr nren$ira bahwa ia bertentu dart rtteriwayatkan hadis darinya."
60l) Definisi ini adalah hasil penelitian yang saksama oleh al-Hafizh lbnu Hajar. Lihat Syorh al- Sementara itu, rnrrrsal klrafi tidak terikat dengan kriteria tersebut. la hanya beranggapan
Nukhboh, hlm. :9. bahwa kemursalan suarrr lrarlis tidak dapat diketahui hanya dengan mengetahui ketiadaan
6o4) Lembar nornor 36a. alsimo' atau ol liqo'.
605) Lihat Jam i' o t.Tahshil, hlm. 37 7 ; alT ohzib, r t: 4 45.

M
tersebut sangat mesyhur atau karena ia telah dikenal mendengar disebutkan di atas6l0) bahwa Abu Ubnidah bin Abdullah
seiumlah hadis darinva apabila tidak disertai niat mengelabui para bin Mas'ud tidak mendengat' hadis dari ayahnya.
pendengarnva. Maka hadis yang diriwayatkannva itu mestinya c. Diketahui tidak ada pl'()scs al-sirtrt'di antara mereka sehubu-
disebut hadis mursal khafi bukan mudallas, mengingat bahr.ta ngan dengan hadis tcllcnttl, rneskipun terjadi al-sinn' di
atrli hadis tidak rnenyebutkan ranvi'yang demikian darlarn jaiaran f*. antam merekar dalam lradis lain; baik berdasarkan penegasan
para mudallis dan rntrid-muridnya. para ulama jaflt v,a ta,dil ;
& seorang imam atau pengaktnn t'awi yang betsangkrrtan dalam
vang mengetahuinya pun tidak menyifatinya telah melakukan
*
* sanad yang lain maupun berdasarkan fakta lainnya'
tadlis. f)engan demikian, para ulama membedakan antara kedua ffi
'f, d. Terdapat tambahan nama rawi di antata clua orang rawi
jenis hadis ini, sebagaimana kami temukan dalam karrra al-Hafizh x yang disebut berurutan dalam salah satu sanad hadis yang
al-'Ala'i dan yang lainnya. Rar.r,i yang mudzrllis mercka jelaskan *
ii+ bersangkutan, sepedi hadis yang diriwayatkan oleh Abdurrazzaq
sebagai mudallis, sedangkan rawi yang mursil mereka jelaskan clari Sufyan al-Tsatm dari Ibnu Ishaq dan Zaid bin Yusyai'
dengan kata "yr.n'silu" atart "latsintl itsal", ## dari Hudzaifah dengan mar{uk:
'li

Beberapa Jalan untuk Mengetahui Kemursalan


#
#i
.*
t;*##s$fr;a
tt' Apabila kalian menguasakan urusan itu kepada Abu Bakar, maka ia
Para ulama telah bempaya menyingkap kesanraran yang ,:
adalah orang yang kuat la$i dapat dipercaya.
terdapat dalam hadis jenis mursal khalj ini; dan untuk itu ,
i:
$
mereka menetapkan beberapa pedoman vang cukup rumit. Hadis ini termaulrk rnr-rnqathi di dua tempat, karena hadis ini
Pedoman-pedornan itu diperinci olelr al-l lal'izh ur-'O1u'1608) dan diriwayatkan {ari Abr.lurTazz.aq yang mengatakan: Meriwayatkan
diperinci lebih lanjut oleh al-Hafizh al-'lraqi dan lainnya setelah hadis kepadaku al-Nrr'man bin Abi syaibah dan al-Tsauri, dan
diuji coba dan dikaji secara saks.nr^. pcdoman-pedoman ittr hadis itu diriwayatkau dari al-Tsauri dari Svuraik dari Ibnu lshaq'
adalah sebagai berikut. Hanya sa.ia, tttctrgetahui adanya kemursalan (irsal) dengan
a. Diketahui bahrva kc'duer lawi tickrk tr^-rnah bcrtemu berdasarkan pendekatan vang tcr':rkhir ini memiliki tingkat kesulitan yang
penegasan bebernpa il'uallr trl:rrr berclasarkan penelJzrsan cukup tinggi, karcna boleh iadi meskipun fakta itu ada tetapi
beberapa imam i.rta* bcl'cl,sir.k,n penelitian yang benar harclisnya tenlastrk tittutzid fi nuitasfuil al-sanad bukan mutsal
terhadap sejarah p,r', r'arvi. c,nroh,ya haclis umar bin khafi. Hal ini rliklrcn;rkan kita tidak dapat membuktikan tidak
Abdul A:ziz. dan'Uqbah birr 'Arrrir- dari Nabi Saw: adanya proscs rtl-.sitrtu' dengan hanya melalui fakta eksternal,
melainkan kitl lrlnrs mengetahui terlebih dahulu keberadaan
u.*/,Aa'itttp rawi yang nrcniiltli perantara dua orang mwi tercebtrt. Sebab
Semoga Altah mengasihi peniaga suatu peniag..,
b6leh jadi kecfir1 r'irrvi tersebut pernah bertemu atau rawi yang
*(j|I):}Xr;
diduga sebagai pt'lrlrtrat kemurualan Qnurs\ itu mcndengar hadis
b. Diketahui tidak ada proses ol-.sitrttt di anteua meqeka dengan dari rawi yang tli ittars rawi yang dibuang, sehingga sanadnya
penegasan seorang imam at:ul lakta lainnya, seperti seorang muttashil, sedangkarr hadis riwayat rawi tambahan itu terrnasuk
mrvi menyatakan telah rnelakrrka. irsal, seb^gaimana telah al-nmzid fi nuilknltil ul-srtmd.
608) Jomi' al,fohshil, hlm. 145; Syarh alAlfiyah, 4:t5 t6.
609) Kitab lihd d bab Fadhl al.r1ars, hadis nomor 2769, hlm.
Lihat pula dl-Lothd'if karya .rl-[{afizh Abu Musa al-Madini, tb' Nomor 96b'
9:5. 6ro)

llb afi
Akan tetapi menuut hemat kami kesulitan tersebut
dapat
diatasi, yaitu dengan,re,gadakan peneritiar-r yang sungguh-sungguh hadis. Oleh karena itu, mereka mengkaji akhir sanad yang
apakah dalam al-mazid li muttasltil al-sanai itu
benar_benar muttashil, lalu mereka memisahkan hadis yang sanadnya
terjadi proses al-sinm' secara hist.ris antara rawi yang
di atas berakhir pada Nabi Saw. sebagai suatu macam hadis
rawi terbuang dengan rawi yang, di bawahnya, sedangkan
dalam tersendiri, yakni Al-Musnad. Hal itu me'i'eka lakukan karena
mursal khafi tidak ada bukti atas ter.jaclinya al_sinta, begitu pentingnya hadis marfuk.
antara dua
orang rawi yang periwayatannya rlilrtrkumi irsa/.
Di samping itu, meteka juga mengkaji hadis yang bersambung
Perbedaan yang lain berkenaa, crcnga, kata-kata
pedwayatarxrya, sanadnya itu dari segi kata-kata penyampaiannya. Sehubungan
yaitu bahwa pada hadis al-Maz.itl nttrttashil al-sana_d
li digunakan dengan itu, mereka mengkhususkan pengkajian hadis muttashil
kata-kata yang menegaskan adan.y:r ttl-.sirttct, antara
dua orang yang menggunakan kata-kata penyampaian yang menunjukkan
rawi yang tercantum beruruta. scrcl.lr dibuang rawi di
antara banyak kemungkinern at1i, yakni hadis mu'an'an dan hadis mu'an-
mereka, atau padanya terdapat t.lrcru-larrd.l yang
menunjukkan nan serta hardis-hadis yang menyerupainya. Mereka menjelaskan
adanya al-sint,'. Adapun pada harris ,rrrrsar khafi
tidak terdapat syarat bersambungnya sanad yang terkandung secara eksplisit
penegasan tentang adanya al-sitrtu' <ri anlar-.
mereka dalam dalam kata-kata itu, yakni syarat yang menjadi jaminan tidak
sanad yang kurang sehingga apabirn trat:rrrg drvavat
lain yang adanya kemungkinan inqithct' yang kadang-kadang terselip di
sanadnya lengkap maka hukunrn.ya tt.rgarrtung kepada
sanad balik kata-kata itu.
yang lengkap itu. Wallahualam.
Mereka juga mengkajinya dari segi panjang pendeknva untaian
sanad yang menentukan tingkat kcsempurnaan kebersambung-
Kesimpulan annya. Jika jumlah rawi yang terangkai dalam sanad itu sedikit,
disebut sebagai hadis 'ali dan mereka bedakan dari kebalikarrnya
Inilah macarl-macam hadis .y,r)g rcrungkap dari pembahasan
yaitu nazil. Kajian vang lain adalah kajian dari sisi sikap para
mengenai bersambung dan terprrrtrs.rva sanad. Daram
bab ini rawi ketika menyampaikannya, yakni hadis musalsal.
sebagian dari macam-macam h.cris ittr kami bahas
dengan sebagian yang lainnya st
bersamaan Dua sisi ka.iian yang terakhir ini mengisyaratkan kepada
i:rl1n dengan metodologi kitab tduan yang asasi, yakni adanya kekuatan sanad pada hadis 'ali
ini' Dengan cara seperti ini dapat diketahui beberapa kesimpuran
penting yang sangat erat keritaturva dengan tema dan adanya kekttartan persambungan sanad pada hadis musalsal,
dan tujuan sebagaimana tclah kami uraikan di muka.
ilmu ini. Kesimpulan-kesimprrr.rr penting itu kami rangkai
sebagai berikut. Di antara kciclian kajian mereka adalah adanya catatan
penting atas perrtbahasan yang sangat penting itu, yakni al-nruzid
a' Pembahasan sanad hadis rr,r'i segi bersambungnya
dibakukan dalam beberzrp, kaidah yang terah L"rr.ukrp
telah
fi muttashil al*xuid Pandangan para muhadditsin vang sangat
seluruh seluk-beluk persarrrt).ngan sanad yang meriputi tajam itu telah mcrriadi pedoman yang sangat akurat bagi kaiian
berbagai macam seginya. orch ke*ena itu para ulama ini agar seseonrnlJ tidak teriebak dzrlam kemungkinan-kemtmgkinan
hadis tidak merasa cuhup nrcrnbahasnya dengan satu
ahli irsal atau ber"bilangnya proses al-.sbna' dari clua segi. Hal ini
tema menegaskan dengarr iclas bahwa kajian sc-c:ilzt dcskriptif ini tidak
bahasan yang umum clcng:r. Al_MtmaJil,
iudul melainkan menyebabkan arhli lraclis mengesampingkan pandangan mereka
nrembahasnya dalam sub-strbr c r,a dengan ciri-ciri
nya tersendiri yang menyelunrh darr sckaligus merupakan nr<xleil mereka dalam
serta pengaruhnya terhad,p diterima atau ditoraknya
suatu mengaitkan sebagi:rn tlracaln hadis {6:ngan sebagian lainnya,
yakni pandangan yang insya Allah akan terungkap dengan
4a
tujtmn penyamparan
sempurna dalam kitab kami ini dengan metode pembahasan mursal khafi melalui pendekatarn sifat dan
menyembunykan
yang sistematis. *u.i.,*-*.sing. Makr b"u"g siapa ber^niat untuk
kesan telahterladi proses
b. Perincian macam-macam keterputusan sanad (htqitha') jluga dan menutup-nutupi scfla lncm-t^q^rikan
yang tercela' Barang
meliptrti selun"rh bentuk gugurrla rawi dalam sanad, yang al-sirtn, maka ia adalah rawi nrttdallis
pada prinsipnya dapat diklasifikasikan ke dalam dua sisi siapaniatnyasekaclar.nreriwaYatketnlrirdisdalamsuatumaielis
pendekatan, yakni pendekatan tempat gugurnya rawi dan sesuaidenganvangdiktrasainya,makatindakzrnrrvainidisebut
mengecualikan
pendekatan jelas dan tidak jelasnya keterputusan sanad irsal khafi. Oleh kutt"u itu' Imam al-Ilakir:r
(inqitha') tersebut. orangyangmelakukanirsallcha|idarijajaranmtrdallisin.Dalanr
kitabnyaMa,ri|at|i,IJbultal-Ha-ditsiamenyataikan,,.Adaseke-
pengikut mereka
Tempat gugumya rawi dalam suatu sanad itu adakalanya i"rrp"l imam dari kalangan tabiin dan para tetapi sava tidak
terjadi pada awal sanad setelah penulis, dan adakalanya pada disebut_sebut sebrrgai telJ melakukan rarllis,
akhir sanad setelah tabiin, atau di tempat lain. Apabila gugurnya menyebutkarr*"r.kukatenaniatnlerekadeilamnrenyampaikan
ke jalan Allah'
rawi terdapat pada awal sanad, maka hadisnya disebut mu'allaq. riwayat itu adalJ untttk mengajak manusia
"qala Fubamn" terhadap sebagian
Apabila terdapat pada akhir sanad, maka hadisnya disebut mursal. sehingga mereka menyatakan
hal yang demikian
Apabila rawi yang gugur terdapat pada tempat lainnya dan sahabat. Dan apabila orang vang melakukan
yang gugur itu dua orang atzru lebih secam bertrrutan, maka itu bukan tabiin, maka rtrjuannya berbeda-beda'"
hadisnya disebut mu'dhal, dan apabila tidak berurutan disebut c.Parakritikushaelistlalammenghtrkumilradisdengan
(sanadnya
munqath'. Dengan demikian, pembahasannya telah mencakup muttashil (bcrsanrbtrng sanadnya) dan munqathi'
berurutannya larrun
seluruh tempat teriadinya keterputusan sanad (irqitha'). terputus) tidak lurnva berpegang kepada
disebut
waktu pu,', ,:.,tui st'hingga hadis yang bersangkutan
Keterputusan sanad (iltqitha' al-.sutrud) itu adakalanva jelas tenggang waktu
muttashil, alau hr'l?egung keprcla adanya
dan adakalanla samar. Kejelasan inqitln' itu terjadi manakala
antara sc()r':.ulg ,'u,,ui lun rawi yang di
atasnya sehingga
tidak pernah ada pertemuan anlarat dlra rawi karena tidak
hadisnya cliscl'rtrt tttunqathi"
sezaman. Yang pertanra, dapat dikctalrt.ri melalui ilmu tarikh a/-
hal itu; di
ntwt+,At. Yang kedtra, inqitlui vang s:.rmar, adalah hadis mudallas Sungguh sclxtlliittt txientalis lidak menyepakati
muhadditsin dalam
yang disampaikan dcngan trngk:rp:rn yang mengesankan adanya mana rnereka l.l.''"'lguo1'an bahwa para
hanya berpegang kepada
pertemuan dan pr<rscs al-sitrtrt, sc1x.r1i kata an... (dari...) dan qaln..., menghukumi kelrt'r sartrbungan sanad
(telah berkata...). Hadis rnrrrsal khali terrnasuk kategori inqitha' berurutannya ktttrltt rr':tktu para rar'l'i'
yang samar, vakni hadis vatrg clirirvayatkan oleh seseorang yang Pembahasart lt'ttlitttg tadlis rJan irsal
khafi dapat menuniukkan
mengaku telah menedmanya tluri or:rng yang sezaman tetapi ia hujah<lanbuktit'itttgrtkttt'atbahwaparamuhadditsinselamanya
periode kehidupan
tidak permh bertemu.6l l) tid.ak terpedaya ri,.l r,n lil I l aktor bercambunEprya
t 1

pedoman
Dengan adan-va dua macarn hadis terakhia yakni mudallas dan pu* *.rui, mel:titrkittt 'n"ttka telah menciptakan suatLlpertemuan
benar-benat' adzr
murcal khafi, terlihat betapa lc'itisn.va analisis para. muhadditsin iang lebih tetl't'r'ini i, vakni apabila be'r'ada dalam
dan tingginva tingkat keahlian dan kecerdasan yang mereka miliki, dan prose s rtl'.;ittttt' scl'til nyata-nyata pernalt
hadis di-antara dua
sehingga mereka mampu membe'dakan antara hadis mudallas dan suatu majelis cltrtt lttrrst's belajar mengajar
orang**irungl,'ttttt"gkt'tan'sebagaimana.tclahdiungkapkan
ai m,rta pada px'rrrh:tltitsitu hadis mu'an'an'612)
6tt) Lebih lanjut lihat Syorh an-Nukhboh, hlm. 26 .
.1o.
612) Lihat hlm' 36q dan r5o.
Di samping itu, muhadditsin tidak merasa cukup dengan
adanya proses al-sinru' dan proses belajar mengajar hadis saja
sehingga mereka melangkah lebih jauh, yakni membahas dan
mengoreksi hadis yang diriwa).iatkan oleh seorang muhacldits
dari orang yang diakuinya telah diterima hadisnya apakah
semua hadis yang diriwayatkan itu benar-benar telah didengar
darinya atau ia pernah mendengamrya dari orang
-vang pernah
mendengar darinya, lalu ia menyarankannya memberi kesan
bahwa ia mendengar langsung. Apabila denrikian, rnaka ia I Telaah atas lhwal Sanad
adalah rarvi mudallis. Dengan demikian, pengkajian muhadclitsin I
telah meliputi semua segi sehubungan dengan bersambung dan
terputusnya sanad hadis dan karenanya penilaian nrereka ter- *
dan Matan secara
hadapnya benar-benar tepat, akurat, dan lurus.
Bersamaan

engan nrembanding-bandingkan sunacl dirn rnatan suatu


hadis dengan haclis lainnvit akan dapat tlikctarhui rnenl,endiri
(tafhrnul) tlan h,t'r'bil:lngnvir (ttt?uldtul) sztnad suatu hadis,
di samping dapat rlikt'talrrrr kt'st'stt:.riiut clar-i perbedaan suatu
hadis dengarr l:.rirun'u.
Para ularnl siln!,,11 lrt'sar rrrirrartnva untuk mengadakan
penelitian dan 1x'rrrllrlurrrrrr rurtttk rrrcndapatkan semua itu. Mereka
menamai canl viurl'. rrrcrt'kl tcnrputr itu dengan nama i'tibar.

I
I'tibar adalalr srrltu prrrses di mana kita pertama kali
I
mendekati sebtr:rlr lurtlis seorang rarvi, lalu kita teliti beberapa
I jalur dan sanatl untuk kita ketahui apakah ada rawi lain yang
!' juga meriwayulkirrr lrltlis setupa, baik dari segi redaksinya
*

i maupun dari scgi rrrakrurn.va saja; ataukah sanadnya saja yang


sama atau melaltri frhrr sahabat yang lain; ataukah tidak seorang
periwayat pun rrrt'r'irvaratkan hadis tersebut, baik dari segi
redaksi maupun cLrri scgi rneiknanya saja.
Dengan derniki:rrr i'tibar itu bukanlah suatu bagian ilmu
$
yang bertentangiur rlcrrgan nrutaba'at dan syau,ahid sebagaimana
anggapan sebagian ulama, melainkan bahwa i'tibar merupakan sama; dan baik dengan ketentuan hukum yang sama maupun
suatu penelitian sanad untuk mengetahui berbilang atau tidak berbeda. Pembagian bab ini kepada cabang-cabangnya kadang-
berbilangnya sanad suatu hadis dan untuk mengetahui apakSh kadang berpijak pada hal-hal yang terjadi pada matan, sepefti
ada hadis lain yang semakna. tambahan redaksi hadis oleh rawi tsiqat dan yang berikutnya.
Para muhadditsin telah berupaya semaksirnal mungkin
untuk meneliti dengan penuh saksama terhadap berbilangnya
sanad dan rirvayat. Untuk itu mereka mencurahkan segala
kemampuannla, karena di balik semua itu tercimpan beberapa A. Tafarrud Al-Hadis
kesimpulan ilmiah penting dan beberapa macam hadis yang
I Dalam bagizrn ini, clibahas dua cabang ilmu hadis.
mempakan cabang-cabangnyar.
Dengan mengkaji sanad-sanad dan hadis-hadis dalam suatll
1. Hadis Gharib
masalah atau yang berkaitan dengannya, maka kita akan * 2. Hadis Fard
mengetahui bahwa hadis yang bersangkutan sebagian rawinya
d
r.i ,

menyendiri atau dalam setiap thabaqah jumlah mwinya banyak. 1

Dalam hal berbilangnla sanad kita akan tahtr apakah rirvayat Hadis Gharib
mercka itu sama atau berbeda.
Ghaib menumt bahasa adalalr orang yang menyendiri, me-
Dengan demikian akan kita dapatkan tiga pokok bahasan
ngasingkan diri, atau orang yang iauh dari sanak keluarganya.
yang mencakup banyzrk cabang ilnru lradis, yang secara garis
besarnya dapat dikaii dalam tiga bagian. Menurut istilah muhadditsin, yerng dimaksud dengan hadis
gharib adalah:
Bagian l: Tafamul al-Hadits (rncnvendirinva sanad hadis).
Bagian 2: Berbilangnya riwayat (tu'atltlwl riu,ayaJi hadis rcti *#|fr t tt *'{}; n fi, 4;/$,
yang sama. .f6*d;;-J',4#'.*_
Bagian 3: Perbedaan bcbcrirpa rirvayat hadis.
Hadis gharib adalah hadis yang rawinya menyendiri dengannya,
baik menyendiri karena jauh dari seorang imam yang telah disepakati
Persoalan-pcrcoaletn irri karrri :rnggap sebagai cabang ilmu hadis
hadisnya, maupun menyendiri karena iauh dari rawi lain yang bukan imam
yang tercakup dalanr pcrrrl'ralr:rs:rn bab ini; yakni pembahasan sekaliPun'611)
melalui pendekatan sanacl st'liirlig"rrs matan; karena topik seperti ini
Hadis yang clctnikian dinamai gharib karcna ia sepefli orang
selzrlu muncul dzrlam 1-nrblhasan atas scrnad dan matan. Sifat
asing yang menycrrliri dan tidak ada sanak kcluerga di sisinya
menyendiri atau juga beltrilarrglrva sanad itu adalah sifat yang
atau karena harlis lcrsebut jauh dari tingkart masyhur, terlebih
dimiliki oleh seorang rawi lr:xlis manerkala tidak ada rawi lain
yang meriwayatkan hadis yang bersangkutan, baik dengzrn redaksi
lagi tingkat mutlwatir'.614)

yang sama maupun hanya nraknanya yang sarha atau ketika


ada rar.r,i lain yang meriwayatkan hadis yang bercangkulan. Sifat
menyendiri juga terdapat dalzrn'r matan manakala setelah diteliti
dengan saksama ia tidak diriwayittkan kecuali melalui satu jalur', ort) Syarh alSyorh, hlm.41 4t\ Iuqth alDurar, hlm. 37.
ot+) Komentar atas Taudhih ol Afkrrr oleh ustaz kami Syekh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid,
baik dengan redaksi yang sama maupun hanya maknanya yang 21402,
Para ulama membagi hadis gharib dan letak terjadinya ke-
T b. Glruib isndan kr matnart (hadis gharib dari segi sanadnya,
tidak dari segi nratannya).
ghariban menjadi beberapa bagian yang secara garis besarnya
kembali kepada dua bagian ini. ,r5:t{/i"Er#r*it,!fiici=i/b
a. Gharib tnatnan u,a isnaiaru (hadis gharib dari segi matan
dan sanadnya): i;::r',(**ffii{irqffiffi,
.Q4e4u6gW3
.*r5t6',uw1a$A*4J+, Haclis gh.-rrib isnadon la matnon adalah hadis yang masyhur
Hadis gharib matnon wa isnadan adalah hadis yang tidak diriwayatkan kedatangannya melalui beberapa jalur dan seorang rawi atau seorang
kecuali melalui satu sanad. sahabat atau dari seiumlah rawi, lalu ada seorang rawi meriwayatkannya
dari ialur lain yang tidak masyhur.

Contohnya adalah hadis Muhammad bin Fudhail dari Umarah


Contohrrya arlullh scbztgaimana disebutkan oleh al-Turmudzi
bin al-Qaqa' dari Ibnu Zurah dari Abu Hurairah r.a., katanya
Rasulullah Saw. bersabda:
d d:rlam al-lhl, .yuilrr lratlis Abu Musa al-Asyari dari Nabi Saw.,
bahwa beliaru lx'r:rrlxLr:
llhibg,S Sqfibt)Slttnt#4$U3st
'frs
Ada dua kalimat yang dicintai Allah yang Maha Pengasih dan ringan Orang k.rllr itrr rnakan sepenuh tujuh usus, sedangkan orang yang
diucapkan tetapi berat dalam mizan, yaitu subhanallah wa'bihamdihi, beriman makan sepenuh satu usus.
subhonallahilazhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya. Mahasuci Allah
yang Maha Agung) (HR. Muttafae 'alaih).6tr; Al-Hal'iz.h tbrrrr l{liab berkata:617) "Matan hadis ini dikenal
dari Nabi Sirrv. rrr.'Lrlrri banyak jalur. Syaikhani mengeluarkannya
Hadis ini di kalangan sahuhi.rt hanya diriwayatkan oleh Abu dalam shahilutitt rnt'lirhri ialur Abu flurairah dan jalur Ibnu Umar
Hurairah, lalu darinya hanya clirirvayatkan oleh Abu Zurah, lalu r.a. dari Nabi Srrrv. Atllpun hadis Abu Musa di atas dikeluarkan
dari Abu Zur'ah harnva clirirval'alkan oleh 'Umarah, lalu dari oleh Muslim rrrt'lirhri Allr Kuraib. Hadis ini dinilai gharib oleh
'Umarah hanya dirirvayatkurr olt'h Muhammad bin Fudhail.6l6) banyak ulama tlirr i scgi ini. Mereka menyebutkan bahwa Abu
Terhadap hadis yang lerrnasr:k kategori ini, Kuraib meriw:.rvlrlkrnlr\':r dengan menyendiri. Di antara yang
al-Turmudzi
menilai demikirrrr irrl;rl;rlr al-Bukhari dan Abu Zut'ah."
menyebutnya dengan ungkapurr:
Contoh yattg lrrirurlir adalah hadis yang diriwayatkan dengan
ri]jtJj';r$4#1!# menyendiri olclr Yirlrvrr bin A11,ub tentang larangan rilta' dengan
ilmu. Ia met'iu,:n':rtkiuur.ya dengan muttashil, sedangkan rawi
Hadis ini gharib, tidak kami ketahui kecuali dari sanad ini.
lain meriwayatklrrrnrr rk'ngan mursal. Al-Dzahabi berkata:618)

ott) Syarh ol'llal, hlm. 44o 44 r.


6rl) Al-Br.rkhari pada akhir kitab Shdhih-nya, Muslim, 8:8o 6r8) AlMughni, nomor 691t. I rllnt l)ul,r Mizon all'tidal
616) Lihat Fdth crl-Bdri, pada bagian akhir.

tLTt
Di antara hadis gharib yang diriwayatkannya adalah:
W"W,ff!t'&,J;"
Bumi ini diiadikan sebagai masjid dan sarana bersuci bagiku.

Hadis ini diriwayatkan dari sembilan olang sahabat dengan


redaksi demikian. Namun'Amr bin Yahya bin'Umarah zrl-Mazini
meriwayatkannya dari bapaknya; dari Abu Said al-Khudri de-
Meriwayatkan kepada kami lbnu Juraij dari lbnu al-Zubair dari Jabir, ngan redaksi sebagai berikut:
katanya: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu mengajarkan ilmu untuk
bersombong-sombong terhadap ulama, untuk memamerkan kepintaranmu
di hadapan orang-orang yang bodoh, dan untuk mendirikan maielis yang ?Uy:{*atfa'rr#;;rt'
dipilih-pilih. Barang siapa melakukan hal yang demikian, maka neraka adah[ Seluruh bumi itu masjid kecuali kuburan dan kamar mandi.62o)
api yang akan membakarnya.
Dalam redaksi yang kedua ini terdapat tambahan; yakni
Hadis ini
masyhur dengan riwayat dari selain yahya istitsna'(pengecualian). Hadis yang kedua ini harus dikembalikan
secara mursal, tetapi gharib dari jalur yahya bin Alylrb yang
kepada hadis yang pertama, karena hadis yang kedua ini gharib
diriwayatkan secara muttashil. Dengan demikian hadis ini adalah
bnadan wa nlatnan apabila ditinjau dari adanya tambahan ini.
gharib isnadan la matnan.6te)
3) Gharib ba'dhus sanad (hadis gharib sebagian sanadnya),
Al-Turmudzi menyebut hadis .yang termasuk kategori ini
seperti hadis Yahya bin Ayyub al-Ghafiqi di atas. Hadis
dengan ungkapan:
gharib yang demikian termasuk bagian hadis gharib isnadan
#,Jt6i.'uQ la matnan.62t)

Hadis ini gharib dari jalur ini. Kedua jenis hadis gharib terakhir ini berkaitan erat dengarn
pengetahuan tentang penambahan hadis oleh rawi tsiqat.622)
Adapun bentuk hadis gharib lain vang telah kami singgung
Para ulama telah men5rusun beberapa kitab tenterng masalah
adalah sebagai berikr.rt.
ini. Di antaranya adalah Ghara'ib Malik karya al-Daraqtrthni.
l) Gharib metnan la isnruknt,.yzrkni hadis yang pada muranya Kitab ini memuat hadis-hadis gharib yang tidak tcrcl:rpat clal:.rnr
tunggal (fardi) kemudian pada akhirnya menjadi masyhur. kitab al-Muwaththa. Contoh lain adalah kitab (i/raru'ib Sttlbalt
Hadis gharib jenis ini rne.rp:rkan bagian dari hadis gharib katya Ibnu Mandah.623)
isnadan wa matnan, sr:bab berbilangnya sanad hadis ini
adalah setelah menyendiri.
2) Gharib ba'dhul matni, yakni hadis yang sebagian rawinya
menyendiri dengan tambahan redaksinya, sqrerti hadis:

6t9) Dikeluarkan oleh lbnu Majah dalam kitab o t'tlm, no. )54; tbnu Hibban dal ambab al-Mawarid, 6:o) Dikeluarkan oleh al-Turnru(lrl (ldrl rlhrtlal hert,rt at, r:r1t.
hlm. 5r. Keduanya melalui lalan yahya. Al-Hakim mengeluarkan hadis ini dengan dua 62r) Lebih terperinci lihat pernbah.rsrn kotlg.r bentuk gharib ini dalam kitab kami, ollmam al-
cara, yaitu mursal dan muttashil, r:86. At-Hakim menilai sahlh terhadap ketersambungan
Turmudzi, hlm. t8z - r84.
sanadnya karena ke-tsiqat-an yahya, rawinya. la dan lbnu Majah mengeluarkan hadis yang
6::) Akan dibahas kemudian pada hlm. 45r.
meniadi bukti atas ketersambungannya. Lihat tbnu Mojdh,no.5g2.
64) AlRisalat al-Mustathrofoh, hlm. 84 85.

./ :. \.
;Lzt'
2
c. Menyendirinya prenduduk suatu negara atau daerzrh dengan
Hadis Fard hadis yang tidak diriwayatkan oleh penduduk negara atau
daerah lain, seperti hadis A'isyah bahwa Rasulullah Saw.
#ir,4&titl*#VlF'u!?' salat atas jenazah Suhail bin Baidha' di masjid.624) Al-Hakim
.#fr, berkata, "Sunah ini hanya diriwayatkan oleh penduduk
Hadis fard adalah hadis yang rawinya menyendiri dengannya Madin2l."62s;
,a#'ffi:
Contoh lain adalah hadis Ma'qil bin Sinan al-Asyja'i626)
Jadi hadis fard itu lebih umum daripada hadis gharib dan tentang orang yang kawin dengan seorang wanita. Ia tidak
mencakup beberapa macam hadis yang tidak tercakup dalam membayar maharnya dan tidak menggaulinya sampai ia
hadis gharib. Hadis fard itu terdiri atas dua macam, yaitu hadis meninggal. Maka Rasulullah Saw. memutuskan bahwa rl,anita
ferd muthlaq dan hadis fard nisbi. itu berhak mendapatkan mahar yang sepadan dengan mahar
wanita-wanita dalam keluarganya, wajib menjalani 'iddah, dan

*lltl'b&*t*,ti$ifu"'"rn
/&,
berhak mendapatkan harta waris. Sunah ini hanya diriwayatkan
oleh kabilah Bani Asyja' dan beberapa riwayat menunjukkan
bahwa hadis itu juga diriwayatkan oleh rawi lain dari Asyja'.
Hadis fard muthlaq adalah hadis yang rawinya menyendiri dengannya
Dengan demikian tampaklah kt'clekatan antara dua jenis hadis
dan tidak seorang rawi lain pun meriwayatkannya.
ini, gharib dan fard, sehingga panr nurhadditsin berbeda prendapat,
Hadis fard muthlaq identik dengan hadis gharib isnadan wa apakah keduanya ittr sc'jcnis at:rrrkah nrcmang merupakan jenis
ntatnan dan meliputi pula hadis svadzdz dan hadis munkar. hadis yang berbeda.627) Yirng lt'bih tcpat aclalah rneniadikannya
Hadis fard nisbi adalah hadis .yarrg ketercendirian (tafanztd)-nya sebagai duzr .jcnis yarrg lx'rlx'tlu, k;rrena adanya sebagian jenis
teriadi berkaitan dengan suatrr scgi tertentu. hadis fard vang litllk tLrlxrl tlikatcgorikan sebagai hadis gharib,
Hadis fard macam kedr-r. i.i rncncakup segala macam hadis seperti hadis lirrrl virrrlr, tlirrisbatkern kepada penduduk negara-
yang kami sebutkan clalanr harlis gharib bnadan la matnan dan negara terlenlrr :rt:rrr lurtlis liurl yang dinisbatkan kepada kabilah-
meliputi pula bentttk talhrnul vang lain, di antamnya sebagai kabilah terlentu.
berikut. Para ulanr:r tt'Lrlr rrrt'rrrlrcrikan perrhatian besar terhaclap hadis
a. Tafarnd al-tsiclat utr ti-t.sitlrtt (meny,endirinya rarvi vang tsiqat fard dan untrrk itrr nr(.reklr telah menwsun banyak kitab, di
antaranya yang t(.llx.rrtirrg adalah kitab al-Sunan allati Talaradn
dari rawi lain yang t.sitytt)., yakni suatu hadis yang tidak
diriwayatkan oleh mrvi /.sr<7rr1 vang lain kecuali rawi tsiqat bikulli Surutah hlittlnt ,.lltlrt Bakkth karya Abu Dawud al-sijistani
ini. dan kitab Al-Alhul lr,iulr al-Daraquthni. Kitab terakhir ini cukup
besar dan banyak lirctlirlruya.628)
b. Talarrud al-rau,i bil-luulit.s 'rtn rawin, yakni hadis seorang
rawi tidak diriwayatkarr kcctrali oleh seorang rawi lainnya, ezq) Dikeluarkan oleh Mrrrlirr.
meskipun hadis teruebut tlirirvayatkan melalui beberapa jalur azs) AlRisoloh olMust(rrr,{rf,rlr, lrlrrr.
t35 - 86. Perlu diketahui bahwa ungkapanTofarrada bihi ahlu
Makkah dan sejenisrry,r k,rtl,rrrll ditujukan kepada suatu hadis yang hanya diriwayatkan oleh
dari rawi yang lain. seorang penduduk Makk,rlr ,rt,rrr salah seorang anggota kafilah secara kiasan.
626) Abu Dawud, z:217; al lunr)u(17i, 3:45o dan disahihkannya; al-Nasa'i, kitab al-Tholaq,6:t64;
lbnu Majah, no. 179r.
ozt) Syarh alNukhbah, hlm. rtl; 'ttktm ol-Hodits, hlm. 244; Foth alMughits, hlm. 343.
628) AlRisolah olMustathrafah, hlnr. 85.

M
Hukum Hadis Fard dan Hadis Gharib dari mereka menyebut kedua jenis hadis ini dengan nama
Hukum kedua ienis hadis ini tunduk kepada syarat-syarat hadis munkar.
hadis sahih dan hadis hasan, apakah pada keduanya terpenuhi
Al-Flafizh Ibnu Rajab berkata, "Ulama salaf sungguh memuji
syamt-syarat tersebut atau tidak. Oleh karena itu, ditinjau dari
hardis rnasyhur dan mencela lmdis glmib secara global."
segi diterima atau ditolaknya masing-masing dibagi menjadi tiga.
Al-[mam Abu Yr-rsuf berkata, "Barang siapa mengikuti hadis
a. Gharib sahih dan fard sahih, yairu hadis gharib dan hadis
gharib, maka ia ber dusta."
fard yang sanadnya nremenuhi syarat-syarat hadis sahih,
sepefti hadis: Imam Ahmacl bcrliata, "Janganlah kamu tulis hadis-hadis
gharib ini, kauena scnru:rnya adalah hadis-hadis munkar dan
umumnya bcrasal d:ul 1-rara rarvi yang dhaif."
swJe'*yfit Imam Malik bc'r'kata, "seielek-jelek ilmu (hadis) adalah ilmu
Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung kepada niatnya.
(hadis) gharib dan sc'baik-l.xriknva ilmr-r (hadis) adalah ilmu (hadis)
Dan hadis-hadis gharib serta hadis fard lainnya yang mencapai yang ielas, yang telah diriwayartkan oleh kebanyakan manusia."
derajat hadis sahih. Al-Turmudzi memberikan predikat bagi hadis lbrahim al-Nakha'i berkata, "Para ulama membenci hadis
seperti ini dengan ungkapan: gharib dan ucapan yang zrsing."o2o;

#€
Hadis ini sahih yang gharib.
Pemya[aan seperti ini menfadi sangat jelas apabila dinisbatkan
kepada hadis gharib sanaddart $,u ,nalnotT dan hadis t'ard muthlaq.
Adapun hadis gharib isnadan kt trttttrttut dan fard nisbi hams
diteliti sanad-sanad hadis yang bcrsarngkutan, sehingga apabila
b. Gharib hasan dan fard hasarn, vaitu hadis gharib dan hadis beberapa sanad di antaranya adalah s:"rlrih karena telah menrenuhi
fard yang memenuhi kritcria hadis hasan lidzatihi. Hadis syarat hadis sahih maka ia adalah sahih. Demikian pula apabila
yang demikian ini banyak tcrr.lapat dalam Jani' al-Tu.rmudzi. memenuhi s.y:uat hadis hasan. Apabila ticlak demikian, maka
Untuk hadis yang dcrniki:rn ia menyatakan: harus dikaii sanzrcl-sanadnya, apabila sunitd-sanadnya itu bisa
saling mengtr:rlk;,rn, maka dapat diterin-ra, dan apabila tidak
#Jt';Lb,1t4;11(#tb dapat saling rrrcrrgrratkan maka ia dhaif.
Hadis ini hasan gharib darr tid.rk kami ketahui kecuali melalui jalur ini. Kadang-kacl:.rng lradis gharib santadan la ntatrwt itu dhaif
pada sanacl yang rrrcngandung keghariban disebabkan kesalahan
c. Gharib dhaif dan liu'rl tllrail', vaitu hadis gharib dan hadis atau kesalahcltrglarr rarvinya. Maka dalam menghukumi hadis
fard yang tidak mcnrcrrrrlri kriteria hadis sahih dan kriteria yang demikian lrarrrs berpegang kepada matan hadis menurttt
hadis hasan. Demikiarrlulr umumnya hukum kebanyakan sanad yang lairr.
hadis gharib, karena nrr.nvendirinya seorang rawi dengan E
suatu hadis itu mempakun sumber kemungkinan terjadinya +

4
kesalahan dan kecurigaarr. Di samping itu, banyak sekali *!
segi kedhaifan dan kecacatan dalam hadis gharib, dan oleh
karena itu para ulama sungat berhati-hati terhadapnya dan
t5
u 629) Dan peryataan para rrlrlr.rrlrlitsin yang lain. Lihat AlKifoyoh, hlm.t4o-t43 dan Syarh'llal at
melarang memperbanyak nrerirvayatkannya, bahkan sebagian Turmudzi, hlm. 4o6.4o9.
rl
B. Berbilangnya Rawi Hadis yang Tidak Sebagian ulama cendemng membatasi jumlah mercker dengan
bilangan. Oleh karena itu, sebagian pendapat menyatakan apabila
Bertentangan jumlah mereka telah mencapai tujuh puluh ouang, maka hadisnyzr
Pembahasarl atas masalah ini mencakup jenis-jenis hadis dinilai mutarvatir. Mereka berpegang kepada fir^rnan Allah Srvt.
berikut.
1. Hadis Mutawatir
b.qfi,#lqi,ffigi
2- Hadis Masyhur Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat
3. Hadis Mustafidh kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan (qS AIA'raf [Z] rSS)

4. Hadis 'Aziz
5. Tabi' Pendapat lain rnembatasi iumlah mereka empat puluh orang.
6. Syahid Pendapat yang lain lagi membatasinya dengan dua belas orang.
Dan ada pula vang membatasinya kurang dari dua belas orang,
Adapun hadis yang sanadnya bercabang menjadi berbilang hingga ada yang membatasinya dengan empat orang dengan
dan tidak sampai kepada derajat mutawatir dari segi kekuatan pertimbangan bahwa sarksi zina itu adalah empat otang. Akan
hadisnya telah dibahas pada bab keempat, yaitu hadis sahih tetapi pendapat yang benar ardalah bahwa semua batasan itu
lighairihi630) dan hadis hasan lighairihi.63l) tidak dapat meniamin sepenuhnya, melainkan yang sangat
dipertimbangkan adalah adanya stmtu keye*inan atas kebenaran
1
berita.
Kata-kata #ryWb (dari sc'irrmlith rarvi vang semisal
Hadis Mutawatir
mereka clan setcnrsnva sampai aklrit' sanatl) tttcttgccuztlikan hadis
ahad parlar scbagiitn tingkittnvrr lultr rlirirvitvirlk:ttt olch .jurnlah
qfi a-{/,
$',t'il,ei. ,$Wt
,6VfuiwALlvh*rl*5, rawi r-t-rtrl:rrvatir. .lluli ltirrlis virrtg rlist'lrttl tcr:rkltir bukan hadis
mutawatit'. (irttloltttvit lurtlis:

*g)'J61ttlt
Hadis mutawatir atlalah lr.rclis yang diriwayatkan oleh seiumlah Awal sarrirrl lrirtlis irri rrrlrrLrlr lltarl, tctapi pada pertengahan
rawi yang tidak mungkin bersclr.rk.rt untuk berdusta dari sefumlah rawi sanadnya mcrrilrli rrrrrtirl:.rrvirlir'. Olclt katena itu, hadis ini tidak
yang semisal'mereka dan setcrusrrya sampai akhir sanad dan semuanya dapat discbtrt trrulrrrr.rlir'.
bersandar kepada pancaindra.
* Kata-kata }4it*;9, (dan sandaran mereka adalah
Kata-kata iam' katsir (se'jrrrrrlah banyak rawi) artinya jumlah pancaindra) rnt'rrlir't rr;rlikrrrr masalah-masalah keyakinan yang
itu tidak dibatasi dengan l>illrrgan, melainkan dibatasi dengan disandarkan kt'pirtlir rrk:rl, seper-ti pernyataan tentang keesaan
iumlah yang secara ra-sional titlirk mungkin mereka bersepakat Allah. Kata-k:ll :l r I i l I rs ir rga mengecualikan pelnyataan-pern]-ataan
r r

untuk berdusta. Demikian pulu, nrustahil mereka berdusta atau rasional murrti, s('l)('r'li 1'lcrnyataan bahwa satu ittt separuhnya
lupa secara serentak. dua. Hal ini clikirrlrr;rkltt bahwa yang menjadi pertimbangan
adalah akal, btrkrrrr lx'r ila.
6ro) Hlm. 27o.
6tr) Hlm. 27r.
sebagian ulama berpenclapat bahwa hadis mutawatir itu vang mendengar*annya secara spontan tanpa harrs diteliti darr
satu bagian dari hadis masyhur, seperli yang dikatakan lbnu dikaji. Dan oleh karen, itu k,nri clapatkan al-Ttrrrnudzi ketika
al-Shalah dan al-Nawawi. mengeluarkan hadis "ll4att kad;.aln 'alayya...", ia mengatak:rn
Di antara contoh hadis mutar,r,atir. adalah hadis berikut: "Hasan sahih" clarr ticlak nrcrrgutakan bahr,r,a hadis tersebut
mutawatir.
,tLtr;r'iiffiW,g+'js&
Barang siapa berbuat dusta atas namaku dengan sengaja, maka Macam-Macam Hadis Mutawatir
hendaklah ia menempati tempat tinggalnya di neraka.
Para ulanta rnembagi hadis mutawatir- menjacli dua, yaitu
Hadis ini diriwayatkan dari Nzrbi. Sarv. dengan redaksi yang mutawatir lafzhi dan mtrtawatir maknawi.
sama oleh tujuh puluh orang sahabal lebih. contoh lainnya Hadis ntutar.vatir lal'zhi adalah hadis yang mutarvatir
adalah hadis: riwayatnya dengan sattr redaksi, seperti hadis "Man kaclz.aba
'alayya..." di
*;,1,1:.i*,#,$ atas.
Adapun hadis r-nut:.nvatir maknawi adalah suatu hadis yang
Al-Quran itu diturunkan atas tujuh huruf. dirir.,',ayatkan oleh hurvnk rawi yang mustahil berbuat dusta atatr
berdusta keselunrhull sccara kebetulan. Mereka meriwayatkan
Hadis ini diriwayatkan oleh dua puluh tujulr orang sahabat.632)
berbagai preristiu,a rlt'ngan berbagai rz,iram ungkapan, tetapi intinya
Para rawi hadis mutarvatir tidak lurrrrs ,lcrrrenuhi kriteria
sama; seperti nrcngurrskat tangan dalam berdoa. Tindakan Nabi
rawi hadis sahih dern atau hadis lrzrs.n, vakni adil dan tlhabith,
Saw. ini ditir,r,:u,atkrrrr rlalam seratus hadis, tetapi dalam berbagai
melainkan yang menjadi ukuran acl.l.lr segi kuantita^snya yang
kejadian .yang lx'r1xrlir-tx'da.
secara rasional mustahil nrercku bcrscpakat untuk berdusta.
Syaml-svlrr:rt lrrrtlis lnutawatir maknawi sama dengan syarat-
Sehingga seandainya pendtrdtrk srnttr negara kafir semuanya
syarat p:rtlu lurtlis rnrrtuu'atir lafzhl Perbedaan di antara keduanya
dan mt-reka bercerita bahwa lnc.ck. r-r-renyaksikan dengan mata
kepetla mercka sendi.i sturrrr kt.b.k.rzrn besar atau banjir besar,
hanya tcrrlirpirl 1r;rrlir rnatannya. Matan hadis mutarvatir lafzhi
maka dapatlah diyakini kcl'rerurr.rur mereka. itu sama, st.tLrrr1,.k:rrr clalanr hadis mutawatir maknawi secara
rcdaksional titLrk srrrrur tetapi maknanya sama. Ini adalah suattr
oleh karena itu, p.'r:r rrrrrlrirtklitsin menetapkan bahwa hadis hal yang telirlr tlist.lxrkati, tidak ada problem dan tidak ada
mutawatir tidak terrnasrrk clll:rrn kajian nrushthalnh hadits dan
perbedaan.6l l)
bukan termasuk tugas ilnrtr lurclis, karena ilmu hadis ini hanya i

membahas hal-hal yang nrcrg.rrtarkan kita untuk mengetahui


kesahihan, kehasanan, at,rr kcclhaifan hadis sedangkan haclis
mutawatir tidak membutulrkarr F*ngkajian dari segi ini, karena
yang menjadi pegangan dalanr haclis mutawatir adalah banyaknya 633) oleh karena itrr, karrrl tirl,rk sependapat dengan beberapa penulis yang menyatakan bahwa
ada sebagian trlatrt.t y,tn1i tidak mempermasalahkan apabila hadis mutawatir maknawi
rawi yang memberikan ke.yakinzrn, yang mempakan heil yang itu pada permulaarr \,rr,r(lnya merupakan hadis ahad, lalu berkembang menjadi masyhur
penting dan naluriah, yakni cl,pert diketahui oleh setiap orang setelah thoboqor llr.rr,rnl.r, kemudian rawinya menjadi amat banyak. Kemudian mereka
mengategorikan ltatli', lttnrrrrtrriA'malubinttiyyat sebagai hadis mutawatir maknawi, padahal
hadis tersebut ti<lak rlurw,ryatkan kecuali oleh Umar bin al-Khaththab, tidak diriwayatkan
632) Kemutawatiran hadis ini diielaskan oleh Dr. Hasan Dhiya'uddin ,Atar dalam risalah ol Ahrul
,l dari Umar kecuali oleh nl(larnah, tidak diriwayatkan dari Alqanrah kecuali oleh Muhammad
bin lbrahim al-Taimi, <larr tidak diriwayatkan dari al-Taimi kecuali oleh Yahya bin Sa'id al-
olSab'oh fi oleuran wa Monzilat dlqird'ot minho, hlm. 65 _ 67.
u
4t
Anshari, Dan kemasyltrrr.rn hadis ini muncul setelah yahya.

*
Wujud Hadis Mutawatir Adapun pendapat tentang tidak adanya hadis mutau,atir itu,
sebagaimana dikatakan oleh al-Hafizh, muncul karena kurangnya
Hadis mutawatir itu banyak sekali. Cukup sebagai buktinya,
penelitian dan pengkajian orang tersebut terhadap hadis.636)
kita lihat beberapa syiar Islcrm dan beberapa kewajiban dalam
Islam, seperti salat, wudu, dan puasa. Semua tata cara itu
diriwayatkan oleh para sahabat dari Nabi Saw., lalu diriwayatkan Sumber-Sumber Hadis Mutawatir
dari para sahabat oleh se.iumlah tabiin yang mencapai derajat
Kitab-kitab yang clisusun khusus memuat hadis-hadis mutar,vatir
mutawatir dan begitu seterusnya pada generasi-genemsi berikutnya.
lafzhi dan maknawi cukup banyak, tetapi barangkali yang paling
Selain tiga hal di atas masih banyak ucapan ataupun perbuatan
komplet adalah kitab al-Suyuthi yang ia nyatakan63T) "Saya susun
Nabi yang diriwayatkan dan disepakati oleh umat.
sebuah kitab yang belum ada duanya tentang hadis mutawatir.
Ibnu al-shalah beranggapan bahwa hadis mutawatir itu Kitab itu kubed judul al-Azhar al-Mutanatsirah fi al-.A,khbar al-
hanya seclikit,63a) bahkan ada orang vlng berlebihan sehingga Mutawatiralz. Hadis-hadisnya kususun berdasarkan bab-babnya,
beranggapan bahwa hadis mutawatir itu sama sekali tidak ada. dan setiap hadis kusertai sanad-sanadnya. Kemudian kitab itu
Akan tetapi para ulanta tidak sependapat dengannya karena saya ringkas dalam sebuah kitab juz' kecil dan kuberi judul
hadis itu muncul akibat sedikitnya perhatian terhadap sanad- Qathf al-Azhar. Teknik peringkasan yang kuperyunakan adalah
sanad hadis. dengan mengambil salah satu sanad dari salah seorang imam
Al-Hafizh Ibnu Hajar menetapkan banyakn.ya hadis mutawatir yang mengeluar*annya, lalu aku datangkan sejumlah hadis yang
dengan cara yang mudah dan ielas. Ia l^-r-kalzr,63s) "Suatu cara diriwayatkan dengannya. I)i antaranya hadis tentang telaga
terbaik untuk menetapkan bahwa herclis lntrtawatir itu ada dan kuringkas dari riwayat linra puluh orang sahabat lebih, hadis
dalanr jurnlah banyak beredar cli unt,ra ahli ilmu serta dapat tentang "nrcneusap kedua sepatu" dari riwayat tujuh pultrh orang
dipastikan sebagai karya arsli par:r pcr)vusunnya. Apabila mereka sahabat, ltadis tcntang "mc'ngangkat tangern dulant sarlat" dari
sepakat mengeluarkan sllatu lradis rlarr sanadnya banyak sehingga riwayat sckilrrr lirna prrhrlr ()trng, clarr lr:rclis-lratlis Mrrl/ullrurallnhu
menumt adat mustarhil mcrtka l'rrst.1:rnkat untuk berdusta, maka imra'att .;tutti'tt tttrttythtti rlirri rirvirvirl st'kil:.rr tig:t llrltrlt ()l':.u)g."63tt)
hadis itu dapat cliyakini kt.:rsliirrurva dari pembicaranya. Hadis Karya al-suvrrtlri irri rlitirrjrrrr kt'rrrlrirli olt'lr ;rl"Mrrlraclclits Abu
yang seperti ini banvak tenlirpat rlalam kitab-kitzrb hadis yang Abdillah Mttltartttturtl lrirr .l;rl;rr' ;rl Krrlt:rrri rlirlirrrr kitalrrrya Naz.hnt
masyhur." al-Mutanatsit' tttitt ttl lltt,ltlt ttl iluttnt'(tti vlrrrg tcluh clicetak dalam
Pendapat-pendapat cli utls rllpat kita ambil titik temunya, ukuran kecil. Kt'rrrrrrli;rrr st'lt'Lrlr ilrr tLrtirnpl trl-[istaclz Syekh Abdul
yaitu bahwa pernyertaan ll'rrrrr rrl-Shalah itu berkenaan dengan Az.iz. al-Ghanrnrirri nrt'lrrkrrkrrrr lrirl vilnlt sanra darlam kitabnya
hadis mutawatir lafzhi, var4-t r)r(.rrrang sangat sedikit .iurnlahnya; Ithaf Dzau,il liullttt'tl rtl Aht.st'tttltitttlt li hlu Waqa'tt ntin al-Ziyadah
sedangkan pernyataan lbrrrr llajar berkenaan dengan hadis
mutawatir maknawi yang nrcnrarrg jumlahnya banyak sekali.

Sesungguhnya tidak seorang pun rnuhadditsin yang berpendapat demikian. lbnu


al-shalah, al-Nawawi, al-Suyuthi, dan lainnya hanya mengingatkan bahwa hadis ini tidak 616) Al-Allamah lsharl 'A;rrr,, nrcnllemukakan pembagian yang baru atas hadis mutawatir.
mutawatir, untuk menolak anggapan dtas kemutawatirannya karena banyaknya rawi pada Lihatlah komcrrtarrry,r p,rrl,r Syarh alNukhbah cetakan Beirut, hlm.22 - 23. Lihat pula jenis
periode'periode terakhir. Jadi, mereka sarn.r sekali tidak berrhaksud menjelaskan adanya lainnya dalam dl Muwrr,(r(l,r t , r: 36 37 yang diberi syarah oleh Dr. Diraz.
seorang muhadditsin menganggap bahwa hadis tersebut termasuk mutawatir maknawi. 6'7) Tadrib ol-Rawi, hlm. t/ r r/4.
614) 'Ulum ol-Hadits, hlm. z4z. 618) Lebih luas lagi lihat ltturlhih ol-Afkor dan komentar yang ditulis oleh Syekh Muhammad
615) Syarh alNukhbah, hlm. 6 - 7. Muhyiddin Abdul H.rrnicl, ):4o1 -4-t2.
'ala al-Azlnr al-Mutanatsirah fi al-hadits al-Mutau,atirah. Dalam Dengan dernikian hadis masyhur dari segi diterirna dan
kitab yang disebut terakhir ini, ia menyebutkan iumlah hadits ditolaknya dapat dibagi meniadi tiga, ,yaitu sahih, harsan, darr
mutawatir vang benar. dhaif.
Contoh hadis masyhur yang sahih adalatr:
2

Hadis Masyhur
:li:rl1.i#$exi{i1
Apabila salah seorang di antara kamu hendall.rfl:ffifl,ii,?i
Al-$tuhrah (kemasyhuran) secara etimologis berarti'tersebar' ilfiXl:
dan 'tersiar'. Adapun pengertian asy-syuhrah dalam kaitannya
Iladis ini diriwayatkan dari Nabi melalui banyak sanad.63e)
dengarr hadis masvhur menurut istilah ahli hadis, kami ambilkan
Contoh hadis masyhur yang hasan adalah:
definisinya di bar,vah ini menurut al-Hgfizh Ibnu tlajar.
ehwbl
,*b,ffi:{;t:?'{}:nt;ffiti4,er Tidak boleh membiarkan bahaya datang dan tidak boleh mendatangkan
bahaya.
Hadis masyhur adalah hadis yang memiliki sanad terbatas yang lebih
dari dua.
tladis ini diriwayatkan dari Nabi mclalui banyak sanad yang
Kata-kata lrfrf$ mengecualikan hadis nrurarvatir, karena dapat menernpatkannya pada derajat hasan atau sahih. Hadis
hadis mutawatir itu tidak dibatasi dengan irrnrlah sanad tertentu, ini dinilai h:usan oleh al-Nawawi dalarm kitab al-Arba'iin.ffi)
sebagaimana telah cliielaskan di mtrka. yang terpenting dalam Contoh hadis masyhur l'ang dhail' adalah hadis:
hadis mutawatir adalah ketidakmtrngkinau'r adan-va kesepakatan
untuk berdusta, derr hal ini kadang-k.tl,ng dapat dicapai dengan ,#\1j.U,W
sepuluh rar.ti lang tsiqat sebagainrarra dapat dicapai dengan lin-ra Carilah ilmu walau di negeri Cina.
pultfi rawi l,ang ticlak r.sr'r7ar. Klt:r-kirru ,#;lbIsr, mengecualikan
hadis gharib dan haclis 'aziz. Hadis irri tliriu'ir\':rlkirtr tncl:rltti lr:.rnvak sanad dari Anas
Jadi kesimpulannya adalalr birlnva hadis masyhur itu haclis dan Abu llrrrlilirlr, lt'lrrpi s('nlu.r s:uradnva tidak terbebas dari
rar.r"i yang cut'rrt (rrrrrilrlr) tlt'rrgun pcnc:lcatan Qarlt) yang cukup
yang diriwayatkan olch iernaulr rl;rr.i iemaah yang tidak mencapai
ketentuan mutawatir. serius. Oleh klrrcrur ilrr, lratlis rli alas nlerupakan hadis masyhur
yang dhail'.Hl)

Hukum Hadis Masyhur


Sering muncul anggapalt lrulrr,",zr hadis masyhur itu senantiasa
sahih, karena sering kali scor':.rng perneliti dengan panclangan
639) Al-Bukhari pada.rw,rl kri.rl)(rl lumudh,2i2,)i11;Muslim,3:z; dankitablainnya.
sepintas dapat terkecoh oleh lle.r'hil:rngnya rawi, yang mengesankan 64o) Diriwayatkan ok,lr llrrrrr Malah dari Ubadah secara rnunqdthi', hlm.784, no. 2J4o, dan dari
kekuatan dan kesahihan san.cl. Akan tetapi para muliaddits lbnu Abbas, no. ) 14r. l)inw,ryatkan oleh al-Hakim dari Abu Sa'id al-Khudri, z:57, dinilai sahih
menurut syarat Mu\linr d,rr disepakati al-Dzahabi. Lihat Noshbu al-Rayah,4]84- )86.
tidak peduli dengan berbilangnya sanad apabila tidak disertai ii 64r) Dikeluarkan oleh al tlrklr.rri dalam kitab Tarikh-nya,zlz'.358; lbnu'Adi dalam olKomil, no.
sifat-silat yang menjadikan sanacl-sanad itu sahih atau saling 2o7b dan di tempat lalrr (ol Lo'oli alMashnu'ah, t:t93); al-'Uqaili dalam al-Dhu'ofo', no. 1961
al-Khatib al-Bag[dadi dal.rrn ol-Rihlah f Thalob alHadits, no. 1 yang kami koreksi disertai
memperkuat sehingga dapat dipakai hujah. it catatan kaki yang cukup panjang lebar.
ilt
"&l
ffi
c. Hadis masyhttt'
Pembagian Hadis Masyhur Berdasarkan Tempat
Kemasyhurannya tt JIbW;",
Ditinjau dari segi lingkungan tersiar dan tersebamya, hadis tidak boleh mendatangkan
Tidak boleh membiarkan bahaya datang dan
bahaYa'
masyhur dapat dibagi meniadi'ban1'ak bagian. Sebab kadang-
katlang suatu hadis ciikatakan masyhur di kalangan ahli hadis
dan ulama lain set'ta orang ulnum dan kadangJ<adang suatu
hadis juga dikatakan masvhtr pada pembicaraatl banl'ak orang, Orang-orang Muslim
ffi;egr
itu seiuai dengan syarat-syarat mereka'6aa)

rneskipun hadis tersebut han.Va dirirvayatkan melalui satu sanad,


bahkzrn kadang-kadang tidak bersanad sama serkali' ,#'6.{"&
Berikut aclalah beberapa contoh haclis masyhur mcnurut Rasulullah Saw' melarang iual beli dengan
penipuan'6a5)

pembagian di atas.
di kalangan alilri ushttl fiqh' seperti hadis:
a. Hadis masyhur di kalangan ahli hadis saja, sepet-ti hadis d. Hadis masyhur
Anas:
',-K.L##:Kr{f:\(;-*l(4j?raO '#$"w'iiilL{6ft+rifp"*:tt
' '11'b3,Yr&&iKll $vrtilvtfffW
,. 1,,,, i4#
Bahwasanya Rasulullah Saw' melakukan kunut setelah rukuk selama Apabila seorang hakim menghakinri, lalu untuk itu ia beriitihad dan
"pahala'
satu bulan untuk mohon kecelakaan atas Suku Ri'l dan Suku Dzakwan (HR. benar, maka ia mendapat dua Dan apabila ia menghakmi
,falu
al-Bukhari dan Muslim;o+:; beriltihad untuknya dan salah, nraka ia mendapat satu pahala'ba6)

tli kitllrttl',irtt rtl'rtttlt alrli t'lalrasat Arab' seperti


Hadis ini diriwavatkan olclr ill-l]trkhari dan Mtrslim dari e. Haclis rrrirsvltttt
Sulairnan al-Taimi clar.i Al'rrr Miilaz dari Anas. Hadis ini hadis:
cliriwayatkan ptrla dari Arras 0k.h sclain Abu Mijlaj, dari Abtr
Miilaz_ oleh selairr Strliriman, rlurr dari sulaiman oleh Jama'ah.
#t;ll,'q5,"$&.t*
Jadi haclis ini masylltrt' cli k;.rl:rrrgan ahli hadis. Ada pula ahli Sebaik-baikrry,t lt.rtttlr.t,rtl.rlalt Shuhaib
yang seandainya ia tidak takut

hadis lain yang rnenilai glrlr{h tc;ltaclap hadis ini, karena pada kcpacl.r Allah (Pun) ia ticlak maksiat kePada-NYa.

urrumnya rirvayatnya rnelalui :rl-l':rinti dari Anas tanpa perantara.


b. Hadis m:rsyhur cli kitl:rrtpr:.ttr rrruhadditsin dan ulanra lain
serta masyarakat Llllltltll, scpcl'ti hadis:

P'#'P' Ahkdm' 3:615; olHakim' 4:tot' Al-Turmudzi mendapat


kritik
Setiap Muslim adalah saudara Mu6lim yang lain.a+l; 644) AtT*-"d.i dalarrr ktt'tlr {rl
ini' Problematik ini kami bahas dalam kitab
Iantaran menilai lt'ts'tt r 'tl'ttt salrih tertradap hadis
kami al-lmomol Ittttrtttrl"t, Irhll z6g' 271')7)'
dengan redaksi
t 645) Dikeluarkan olelt Mttslrtrr, 5:J clan oleh Ashhabus-Sunan'

;a3irt:4r{v,* qdhiyoh,5:11t.
642) Al-Bukhari dalam bab Witir, u:r6; kitab ol-Mo Ehdzi, r'lo5; Muslim, L136' 646) Al.Bukhari dalam kital) trl l,tishom, 9:to8; Muslim dalam kitab al-A
641) Al-Bukhari dalam bab olM ozholim,l:128; Muslim dalam bab al-girr wa alShiloh, S:t8.

*
Hadis ini tidak memiliki sanacl.6aT) Contoh lainnya adalah
T Semua hadis-hadis ini sahih.
hadis:

'#ib:i&ttu\iha'r-"u ? Contoh lain adalah hadis:

l*$'dh,YTtt
saya adarah orans yans parins fasihffi,rfi::::iift.t,,x3:i:
Seorang Mukmin adalah cermin bagi saudaranya.

Makna hadis terakhir ini rrcna., tetapi redaksi yang cremikian Abu f)awucl rrrcrirvayatkannya dengan redaksi:
tidak memiliki sa,ad yang szrmpai kepada Rasulullah sar,r,.648)
f. Hadis masyhur di kalangan ahli penclidikan, seperti hadis: ,yj,ib',)bt
Setiap orarrg itu menjadi cermin bagi orang Mukmin yang lain.

Hadis ini dinilai hasarr olch zrl-Traqi.6s3)


'""+1c63Lfidj
Telah mendidikku Rabb-ku dan la mendidikku dengan baik.

Kita sanra sekali tidak ragu terhadap makna h:rclis ini, tetapi
sanadnya dhaif.61e)
i:r"'a#s
Sejauh mana engkau taat, sejauh itu pula Allah akan berbuat baik
g. Fladis masyhur di kalangan unllrnr, scpcrli hadis: kePadamu.or+;

-t'Ar6/"r3LilAt Hadis ini dhaif.

Bepergian ittr sebagai bagian dari siksaan.65o)


iyrlt grlr
Teman bergaul itu didapat berdasarkan adanya kepercayaan.6ss;
Q,h'S&ii,
Barang siapa menipu kami, rrraka tidak termasuk golongan
kami.65,)
Haclis ini clinil:ri dlmif oleh para rrlnma.
2,, , .. ! oz /.,
e,LrF-!rl 'rrr,L'^irt#:l,
Barang siapa tidak takut kepada Allah, maka takutlah kamu kepada-Nya.
Perang itu suatu tipu daya.6s2)
Ungkapan lr'r'rrklrir ini bukan hadis rneskipun maknanya
sahih. Dan haclis-lurdis lain yang banyak bcredarr di ntasyarakat.
Tidak dimgrrkrrrr lagi bahwa hadis-hadis ini memiliki penga-
ruh yang sang:rt krr:rt dalam membentuk kepribadian umat. Oleh
karena itu pat:r rrlurrrit amat berkepentingan untuk menlelaskan
647) Al-Moqashid al.Hosanah, hlm. 449; Kosyl ol Khufa,, z:323. {
648) AlMoqoshid olHasanah, hlm. 95; Kosyl ol Khufa,,l,roo _ ,o.,.
649) Dikeluarkan oleh al-Sam,ani dalam kitab ntl,ri,,rl trnlu,. ;
650) Al-Bukhari daram akhir bab'rJmrah,3:8; Musrinr daram kitab ,r-rn wrah, ; os;) Abu Dawud dalarn krt alr rrl ArJob (ol-Nosh ihoh\, 4:z8o; lihat pula Faidh aleodir, 6;t52.
6:55 e esc) Dikeluarkan oleh al
65r) Muslim dalam kitab ol-lman, lr.69. $ tlaiha<pi dalam kitab Zuhud dan olAsma' wo alsifat dan oleh Abu Nu,aim
65:) Al-Bukhari dalam kitab ol- Jihod,4:64; Muslim, serta ulama lainnya. t ihdt dl Moqoshid alHasonoh, hlm. 3:5 - 326;Kasyf olKhofo,, t:.t>6,
5:r43. * 6ss) AlMoqoshid, hlm. 4D; Kasyl ol.Khafa',2i276 - 277.

A
ifl
#
keadaannya dan men)rusun banyak kitab, yang telpenting cli
T
Pernyataan ini dikemukakan dengan katzt penrlrttku vitttg
antaranya adalah sebagai berikut. salah dan bcrdarripak salah pula pada kesimpulan yang clitrritr.
a. Al-Maqashicl ril-rlasanah fi al-Ahaclits al-Musytahirah ala al- * Oleh karena ittr pcm1,a[ran di atas telah menyimpang dari garis
Akinah karya imam As-Sakhawi. kebenaran clan mengarah kepada jurang-jurang kesesatan. Di
b. Kotyf al-Khafa' y,a Muzil al-ilbas' A*tnta isytahara tnin al- antara kesalahan teruebut adalah sebagai berikut.
Ahadits ula ul-Akirnh, karvzt al-Allamah tsmail bin Muhammad a. Ia menalsirkan ijmak sebagai kesepakatan selumh umat
a1-'4.lluni6s6). lslam. Hal ini tercirat dalam kata-kata "orang-orang Mukmin"
dan "kesepakatan umart umtuk menedma kredibilitas hadis".
Permasalahan Sekitar Hadis Masyhur Penaf'siran iimak yerng clemikian menyalahi kaidah ajaran
Demikianlah penjelasan kami tentang macam-macam dan lslanr yang salngat mendasar dan tidak samar lagi bagi
derajat hadis masvhur, baik yang diterima at3u yang ditolak. setiap pencari ilmu scrla orang yang memperhatikan ajaran
Penjelasan tersebut menunjukkan kepada kita akan kesalahan dan kebudayaan Isl:rnr, sebab sesungguhnya tidak samar lagi
anggapan para orientalis bahr,r,a para ulama mengupayakan bahn'a ijmak yang dapat dijadikan hujah menurut umat Islam
penyebaran hadis masyhur itu di tengah-tengah masyarakat adalah ijmak panr inram mujtahid serbagai hasil penggalian
untuk mereka terima. hukum dari d:rlil .st'utti. Dan telah dimaklurni pula bahrva
Borch menyimpulkan pernyataan Goldzihe. scbzrgai berikut: ahli ijmak ittr ticLrk lxrlch mengesampingkan dalil-dalil syara'.
"Orang-ora.g Mukmilt yang taat dan bertak,,r,a telah me.erima t. Para ulam:r sallra sckali tidak per-nah mengupayaketn agat'
dan membenarkan dengan mudah tanpa k,rcksi terhacrap segala masyarakat rurrrrrrr menerima suatu hadis, bahkan mereka
sesuatu yang datang kepada mercka clal:urr bcntuk hadis. semua- selumhnva sr.'ru.rrrliusa mengkaji dengan penuh kehatiJratian
nya mereka yakini sebagai ucapan N:rbi Saw. secara hakiki. terhadap rirvirr:rt-r'iwayat yang beredar di tengah-tengah
Adapun hal-hal yang rnengancanr kesahihan banyak bagian nrasyiu':rkirl. lrrrirrrr Muslim menjelaskan dalam ltLuqa&lintah
dari ucapan-ucapan vang diriwa.yatkan tcrus-menerus itu dapat
Shuhilt-nt".L lrirlrrva vang menjadi motivasi penwsunan kitab
dengan rnudah rnereka .iinakkarr. 't'r.lah .iclas bahrva para atrli
Slrultih-ntlL :rLrlirh karena ia melihat hadis-hadis dhaif dan
agama sendiri scnantiasa nrcnqgunakan kajian ijmak sebagai
suatu pegangan dalam nrcnclapkun kesahihan dan kredibilitas rusak lx'rcrLrr tlt'ngan leluasa di tengah-tengah umat Islam.
hadis. Jelas-jelas mcrcka nrerrg.krri lr,[*va ijmak umat mempakan c. Para nrtrlurtklitsirr rnengadakan pengkajian khusus terhadap
tolok ukur tertin5gi unltrk nrcnlr(.tahLri kesahihan suatu hadis." hadis yarrp lx'rcclar di masyarakat dalam bentuknya yang
selanjutnya ia menarrrbalrk:rrr, "Akan tetapi paua muhadditsin khusus, virkni lraclis masyhur. Mereka meneliti hadis-
tidak puas membiarkan cliri rrrerr.kir terbarva oleh sistem penilaian hadis yarrg rrursvlrur di kalangan masyarakat umum untuk
sebagai langkah antisipasi lt.r harlap sistem yang mengancam kcmudiiur rrrt'rt'lia .ielaskan bahwa hadis-hadis lang beredar
keluhuran umat Islam dan rrrrrrrk rnenyelanratkan banyak haclis itu tid:rk rnt'rrriliki kualitas yang sama. Kemudian hadis-hadis
yang temodai sistem tersebut, rrrercka menetapkan svarat-syarat itu merckir lrirrrprnr dalam sejumlah kitab vang dilengkapi
lain di samping kesepakatan rrrnlr untuk rnenerirna kreclibilitas penjelasiur lt'rrlirng clerajat masing-masing hadis, baik sahih,
,
dan kesahifisp fi261i5."6-52; :: hasan, cllr:ril, nriurl)un yang nutkhtalil--nya.
; d. Seandainyu kltrr ltrta "kajian ijmak" itu kita arlikan sebagai
f
656) Kedua kitab ini telah dijelaskan pada bab ti1.ia. t:: ijmak trlarna tt'rlxrtas clari kalangan para tokoh nruhadditsin,
657) Teriemahan oleh R.Abdullathif al Syairazi al Shabagh dari kitab Dirasot fi olSunnah ol :
lslomiyohkaryaLyon Borch yang merupakan hasil ringkasan dari kitab Dirasat Muh ammadiyah
.;"
maka apirki.rlr 1x'rrgungkapan yang demikian dalam florum
karya Goldziher.
ihniah dapat dianggap sebagai meto<le pemaiian
vang mudah
dipahami dan kritis, sebagaimana 4
)'ang ia cruga, ataukah
nretode ini nrerupakan suatu puncak Hadis'Aziz
p"*buhuran yang
akurat? Apabila memang demikian,
kini kita juga mendapatkan Asal kata istilah ini menurut bahasa adalatr Uata
seorang irmuwan vang pen.litia,nya
dapat Jilu.hko. hujah.
k3 Vane
Ia mempakan seorang urama spesialis berarti 'kuat', sebagaimana difirmankan Allah Swt.
duiu- bidangnya, serta
menjadi buah harapan umat. Namtrn bagaimana
dengan
d,Jl(-Ar",i
// , \Y
l'ral yang telah disepakati oreh para imam
dan tokoh urama Kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) ketiga (qS Yasin [36] :t4).
dalam bidang yang sama?
Atau clari Lotu j3# .vurlg berarti sedikit atau jarang.
3 Menurut istilah para muhadditsin, Ibnu al-Shalah berkata:
Hadis Mustafidh .
Diriwayatkan keparda kita dari al-Hafizh Abu Abdillah bin
Mandah, ia berkata, "ll:rdis gharib itu seperti hadis al-Zulrri
-kataKata nrustaridh dari segi bahasa merupakan kata jadian dari dan Qatadah serta imanr lain yang telah disepakati hadisnya
litdha dalam kalimat seperri oirrn,r, r;;; ,air
/----E L..rrli
itu mengalir membaniir,. ladha */
manakala ada seorang rawi nreriwayatkan suatu hadis dari
Adapun menurut istirah artinya masih mereka. Dan apabila yang nrcriwayatkan hadis tersebut dua
dipcmerisihkan, dan
kehanvakan pengertian orang atau tiga orang rawi, maka hadis tersebut disebut hadis
),ang cripakai a4ararr pc:ngertian nrenurlrt
ahli ushul. 'az.iz. Dan apabila hadis teruebut diriu,ayatkan oleh sejurnlah
Hadis mtrstarfidh identik crenga. rr.cris rawi, maka disebut hadis masyhur."
masyhur men'rut
sekelompok ulama. Kelompok kJ,,u l>er-penclapat Ibnu al-Shalah n'rengikuti lbnu Mandah, tidak menjelaskan
bahwa ada
perbedaan antara kedua jenis rracris
ini, tetapi mereka tidak dengan sempurna tentang perbeclaan :rntara hadis 'aziz dan
scpakat tentang letak perbc,<Iaalrnya sctringga hadis masyhtrr. Ia menamai hadis .yang dirirvayatkan oleh tiga
sebagian mereka
berpendapat bahwa hadis ,rrrryl,,,,. itu orang rawi dengan nama 'aziz dan masyhur. Pendapatnva itu
lebih ,*,i* daripacla
hadis mustal'idh ka.cna h.rlis rrrustafidh diikuti oleh al-Nanawi dan lainnya. Dcnrikian pula keterangan
pertengahan, dan irkhir sanatlltyir
itu per-nruraan,
sanla banyaknya, sedangkan dalam rn?hanr ul-Baiquniyah:
hadis masyhtrr ticrak harrrs trcrrikian. Dan
berper-rdapat sebalikn.va,
sebagian yang rain , p*i,',;ptii'lri
v.krri b;rt^va haclis mustafidh itu rebih r
umum daripada hadis nrasvhrrr.. t tl,c;66i1fi!13
i

. ketiga berlx.rrcrap.r bat*r,a hadis mustafidh Hadis 'aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua atau tiga orang
-Kelompok adarah
hadis yang dapat diterinr, ,,r.rr umat tanpa batas jumrah $
:i& rawi, sedangkarr hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh para
sanad' Dengan demikian hatri.s rn,stafidh rawi yang lebih dari tiga.oss;
itu identik dengan .t
:
hadis mutawatir. pendapat irri rridukung
gaja_ Sehubungan dengan oreh al-Hafizh Ibnu !i.t
Ibnu Ha.jar tLur lainnya berpendapat bahwa hadis'aziz adalah
ittr ia nrenjelaskan dalam Syarh al-
Nukhbah.6ss) Hadir musrafidh it, ! hadis yang dirirvlvatkan oleh dua orang rawi. Mereka membedakan
ridi *r_r.J-t_ar,r"* tr;,u, I
I antara hadis ':rziz clan hadis masyhur dengan perbedaan yang
ilmtr nutsltthahh ini. +

d
658) Halaman 7. .b
,i 659) Bandingkan dengan \yorh ol Monzhumah al-Baiquniyoh, hlm. 90 dan 92.
*
a'

i,,z *
sempurna' Mereka n:ettguunakan
istilah masyhur khusus untuk
hadis -yang diriwavatka,i -oreh Sa'id. Dari Abdul Aziz diriwayatkan oleh Ismail bin 'Ulawah
tiga orang rawi atau rebih.
Relevansi sebutan ,aziz dan Abdul Warits. Dan dari masing-masing rawi terakhir ini
dan hadis ,aziz. itrrjelas,
tersebut .iadi kuat.dengan sebab hadis diriwayalkan oleh jemaah.
diriwayatkan meralui ar.lur*
karena jumrah hadi's yang
a"iiu"" sangat sedikit. oreh karena uru,-, Hukum hadis 'aziz safita dengan hukum hadis masyhtu',
itu lbnu Hibbzrn memperlany.akan yakni bergantung kepada keadaan sanad dan matannya. Oleh
aclanya hadis .aziz ini.
A.l-Hafizh ibnu Ha.iar berka6,66o) ,,Ibnu karena itu apabila pada kedua unsur itu telah terpenuhi
bahwa periwavatan oteh Hibban beranggapan kriteria hadis sahih meskipun dari satu jalur, maka hadis yang
dru o.urg dari dua orang
hingga akhir sanacl _ sama
,*rfi-ira^f. - crari arvar bersangkutan adalah sahih. Dalam kondisi yang lain ada yang
(al-Hafizh) ber*ata: Apabira dapat kita jumpai. Aku hasan dan ada pula yang dhaif. Hadis sahih tidak disyaratkan
-vang dikehendaki ,aatat hanrs benrpa hadis 'at.i'r, bahkan kadang-kadang benrpa hadis
periwayatan oleh dua
,rang *iu io, dr,, orang saia bahrva
sekali tidak dapat kita itu sanra gharib, sebagaimana tclah di.ielaskan di muka.662)
gambaran hadis masvlr,r.
;r-pui ,r.i aoou, dit-er.ima. Namun
yurg r.ii" uorru. ini ,apar \
yakni hadis yang dijumpai, *
airi*uru*un 5-6
dari dua dari rawi.tidak yang;;;* oleh grang -yang kurang
lain *
dari dua ptrla.,, i
I
Tabi'dan Syahid
Penjerasan ar-Hafizh- t
itu sangat tepat rcrrena apab,a Para ulama menyebut kcdtra nlacarn hadis ini dalam kitab-
hadis dalam suatu. tingkat suatu *
I
airi,Iavatr.an ,rcrr dua o*rng rI kitab nurshthahh lrulits dengan bentuk kata jamak, yakni al-
'vang kemudian pada tingkat b.riil;.y, rarvi
yang rebih dari dua orang, dirirvayatkan oreh rawi i
.i Mutaba'at *,a asy-S\tawahid.
rnaka hacris terce.-but masih
,u)ir,
termasuk kategod hadis tetap
kor"n, jrrnrlah rawi yang paling
{
iqf
--yob ,!i-61',la1r9
,rfrrw#r#t'1tt'dfi.-or,l&gr
sedikit itu menentukan nasib
Contoh ltadis ,aziz. adalah
,r;,ir;; rzrwi vang lebih banvak.
h,,.lir,
fi i ;z::rz, ili 2i
!q]W,#g*tp#i,$rp. .,,,
Mutaba'oh adalah kesesuaian antara seorang rawi dan rawi lain dalam

,rLx.Arbit6 meriwayatkan sebuah hadis. Baik ia meriwayatkan hadis tersebut dari guru
rawi lain itu atau dari orang yang lebih atas lagi.

Mutaba'ah to'bargi dua, yaitu ntuktbu'alt tuntnah dan ntutaba-


Tidak sempur"l:rl 'ah qashirah.
salah seorang di antara
dicintainya daripada ,.rng kamu sebelum aku lebih
,rrnf', fn"knyr, ar" .r*"i" Mutaba'ah turrmnh adalah nrutaba'alr yang teriadi manakala
seluruhnya.
Hadis ini diriwa.yatkan ,le' hadis seorang rarvi diriwayatkan oleh rirrvi lain dari gurunya
Svaikhani66l) da,i Anas;
Bukhari meriwayatkannya clan al- Grrru tunggal). Mttluba'ah qashirah (naqislruh) adalah ntutctba'ah
r.a. Hadis ini dari Anas .nrt.lal,,;'';u, Iain dari Abu Hurairah yang terjadi rrrartakala hadis guru seorang r arvi diriwayatkan
diriwurr,Lon oleh eatadah
Aziz. bin Shuhaib. Dari dan Abdul oleh rawi lain tlari gtrru di atasnya atau cli atasnya lagi.
earad;;;;;;,"rrtkan oleh Syu,bah
dan
66u ) Hlm.4z4.
Sebagian ulama nreni:lr.rtkan kepada al-Hakim bahwa ia nrensyaratkan hadis sahih itu
harus minimal hadis 'ariz, yakni tidak diriwayatkan oleh rawi yang kurang dari dua orang.
66") sy*h;Nrkhbrt, ht,".
E. Anggapan ini diikuti oloh sebagian penulis. Yang benar adalah bahwa al-Hakim tidak
66r) Ar-Bukharikitab artmam,r:g;
Musrim, r:4g. Redaksi ini mensyaratkan yang rlt.rnikian. Kami telah meneliti mazhabnya dan memahami ucapannya.
mereka riwayatkan dariAnas
r.a. Lihat kitab kami ol lrnom rrl I urmudzi, hlm. 60 , 6r.

m
Dalam kedua macar, nuttaba'ah ini
hadisnya tidak harus
satu redaksi, merainkan cukrrp crengan Akan tetapi kzrnti clapatkern ntutabi' bagi al-Syaf i menurut
makna )ang sama, tetapi
harus dari riwayat sahabat jorrg riwayat al-Bukhari clulutn kitab S'hnllih-nva. Sehubungan dengan
i*u.
itu ia
#i
berkata:66s)

u? &A:,'a"$6',.er!tttc! ,;).+t*-i\$lgGri|Li!,:,iu'ii.GL
jqg,f"#$,fr s$r,a*,a4*) i, Jfr'6 \ih(;{} ;) )lt # $-F-q
Adapun syahid adarah hadis yang
.ltfrUtt,*JiNfi, '\t3 l;!4r'fr{ti fflk {r',^'
,*;{$4,fi.r1,{J+'#|,oie!_W jfi
y
diriwayatkan dari sahahat lain yang
menyerupai suatu hadis yang diduga
rienyendiri, trair. serupa oJam redaksi
dan maknanya maupun hanya serupa
dalam maknanya saja. Meriwayatkart Jt.rtlis kepada kami Abdullah bin Maslamah, katanya:
Meriwayatkatr hadis kepada kami Malik dari Abdullah bin Dinar dari
Berikut ini, contoh bagi mutaba,ah- Abdullah bin Lltn.rr r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Satu bulan itu
tunmmh, nttrtaba,ah
qashirah, dan syahi6l.663; terdiri atas rhta prrlulr sembilan malam. Maka janganlah kamu berpuasa
Corrtoh mutuba'ah tanutnh adalah sebelurn ntcliltat hilal. Apabila penglihatanmu terhalang oleh mendung,
hadis riwayat
al-Syafioo+; maka setnpurnakanlah bilangan harinya meniadi tiga puluh."
dari Malik dari Abdunah bin Di,ar da.i
Ibnu Umar, bahwa
Rasulullzrh Saw. berkata: Hadis tcrirklrir itti tttet'ttptrkan mutaba'ah tatnrnah bagi Imam
al-Syafi'i, kitt'crru Alxlrrllah bin Maslamah meriwavatkan hadis
tersebut cllr'i Mirlik yrrrrg tiada lain adalah glm al-Svalfi dengaur
sanad dan ltutllttt vlttlg sama.
satu bulan. itu terdiri atas eiua puruh
sembiran hari. Maka jangan
Corrtolr rttttltilttt',tlt qashirah adalah hadis yang diriwavatkan
kamu puasa sebetum kamu melihaa
f,it'"t lUutrn sabit) dan
fangan kamu
oleh lbnrr Klrrrzrrirrrrrlr dalam kitab Shahih-ntia dari rirvayat
berbuka puasa, seberum merihat rrirar.
npauira'pengt*ratanrnr'tJilararg
ot"r, 'Ashim birt Mrtltirrutttad dari bapaknva (yakni Muhammad bin
mendung, maka sempumakan bilangan
harinyl ,"r;uai,lg" puluh hari. Zaid) dari k:tkt'ktrrir vakni Abdullah bin Umar dengan redaksi:
Hadis ini de,gan
-hanya diriwayatkan
.ecraksi rcrst.btrt diduga oreh
.rch
suatu kaum 1.
'&r$w
ar-.Svari'i dari Marik sehingga I
,,.
mercka t Maka sempurnakanlah meniadi tiga puluh hari.
menghitungnya sebagai hatlis-lr:rrlis t.
gharibnya; karcna redaksi
hadis tersebut diriwaSratkan oleh rnurid-muricl r'f
if

darinya de,gan sanacl .yang s:r,. sebagai


Malik vang lain Muslim ttrctiu,rnrtlkan hadis serupa dalam Slruhih-nya:666)
t1
berikut: Meriwayatkatt ltirrlis kcpada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah,
B
katanya: Mct'irvrrvrrlkirrr hadis kepada kami Abu Usamah katanya:
Maka apabila penglihatannru terhalang
'Xti)iI6$7|# Meriu,ayatkatt lurtlis kepada, kami Ubaidullah bin Umar dari
mendung kira-kirakanlah Nafi' dari lbnrr llrtrirt' ... dengan redaksi:
(berdasarkbn perhitungan).
'&+>{t.i3tl
*,.'' vart'lat Nukhbat, hrm' zz .z3, tetapi sanad-sanadnva Maka kira-kirakanlah meniadi tiga puluh hari.
::'] Al-Umm
664) fil?*;:'i,iffi:1il[T;:;:':
awal kitab ol-Shi r., rr94. 665) Dalam kitab ol-Shourn 1:.,7
666) 3:tuz.

r#
Hadis yang terakhir ini mempakan
nttfiaba'ah qashirah bagj
al-Syaf i, karena kecocokan sanad
crengan sanad ar-syafi,i terjadi
Kedua hadis ini cocok dengan hadis zrl-Syafi'i, tetapi trc'rasitl
pada rawi yang di atas gruu al-Syafi,i, dari sahabat 1,ang berbeda. Maka masing-mesing dari kedtra haclis
yakni pada .sahabat.
Contoh syahid aclalah hadis vang dirirvayatkan ini adalah syahid bagr hadis al-Syafi.
51u.u,i.667; .
oleh al_ Dengan demikian, .ielzrslah peibedan antara tabi' dan syahid,

oT.'3"f*:i
L:=L6WG **,; S, g*,ci\i?e L
I
I'akni bahrva tabi' bctitsal dari sahabat yang sama, sedangkan
syahid itu berzrsal clar-i sahabat yang berbeda. Demikian menurut

y? * i;ii&i,#7'*r*ia*e
;*rq+ i tli ti
jumhur. Lebih lanirrl 1-rrhatikanlah skema pada halaman berikut!
Sebagian trlarna lrt'rpcndapat bahwa tabi' adalah hadis yang

**'1ru{W6"Wff,fi
re;.#*ffi#i
ffit txr.-! J>ll(fr lil,,pj
*it, J)tdi
cocok clengan hatlis lairr clirri segi redaksi dan maknanya, baik
melalui sarhabat yallg sarlra maupun berbeda, sedangkan syahid
il,t |
+5 #;,hr
E
$:, 4.:,j adalah hadis yang crrok tlt'ng:tn hadis lerin dari segi maknanya saja.
i*t{Utffti#iAy
/:rftfu t Aht;'K,.*''i?bg,t);
:..rt,
Wt; t Al-Hafizh lbntr Harlar' ["x'r'kata, "Kadang-kadang syahid disebut
sebagai tabi' dan kadang-kaclang sebaliknya. Padahal masalahnya
Menyampaikan hadis kepada kami
Muhammad bin Abdurah bin yazid,
katanya: Meriwayatkan hadis kepada sangat mudah."669)
kami sufyan dari Amr bin Dinar
Muhammad bin Hunain dari lbnu Abbas, dari
aatanya: ,,S"y, ne.* terhadap Bagaimanapun, faedah nritsit tg-tnersing adzrlah ttntuk memperkuat
orang yang mendahurui buran padahar
Rasurujrah s"*. t"l"i bersabda: hadis yang sebelumnya didtrg:r rnenyendiri, baik yang disebut
Apabila kamu merihat hirar, maka berpuar"i"r,,
Jrn ,fro",n'orn-,r'rerihatnya tabi' rnaupun syahid.
ma ka b erb u ka r a h. Apa bira
Ketika nurtaba'ah dan syahitl iltr tlimaksudkan sebagai penguat,
;,?g[l,,ilT ":l* fu X;:rj f,*; maka para muhadditsin rupanya kttt:tng konsisten, sehingga mereka
Demikian pura hadis yang cri.irv,\'utkan menerima riwayat orang yang l-rt'itcla cli antara tsiqat dan dhail
oreh ar-Bukhzri66lr;
berikut ini: dalam rangka mendapatkan mttlulxt'uh dan syahid itu. ,Itulah
,1ur6J-;',j?.iiL1'L1;;L6_r:;j,GL latar lrelakang mengapa al-Bukheu1 tlan Muslim mengeluarkan
hadis-haclis l:cltr:rpa rand 1'ang dhail' ap:rbila hadis-hadis tersebut
kU t' 4irr're'i,,il i;;;Lq Jl*
6. dirnaksudkan scbagai nufiaba'alz dan syahid. Hd ini beralasan
bahwa yerng rnclriacli pegangan bukanlah hadis yang meniadi
#apr,a'$J,i\Wkpln, tabi' dan svalricl ittr, melainkan haclis pokok vang sahih dan
W,,#'ofAAWXA.U*,.g tf diduktrng olel'r ttrttlubtt'tth dan syahid ittr.
li Akan tel:rpi p;.rr:r rnuhadditsin, rncskipun kurang konsisten,
.,*tc"tw:tttgJ * mereka tidark bt'r'lcbihan sehingga tncrcka tidak menerima
Meriwayatkan hadis kep.tda kami Adam,
katanya: Meriwayatkan .:"{ hadis setiap ()r'ang dlraif dalam rnencali rrttiaba'ah dan syahid,
hadis kepada kami Syu,bah, katanya:
Muhammad bin ziyad, katanya: saia
Meriwayatka, f,uJi, f."frda kami melainkan nrcr',.'ku nrcnsyaratkan barhrt'it t'awitrya tidak terlalu
mendengar Abu Hurairah berkata: dhaif. Mer"eka lx'rpcgatrg kepada tingkatan-tingkatan yang berlaku
Nabi atau Abul Qasim saw.. ber[ata:
aerpuasalah apabila telah terlihat hilal
.
dan berbukarah apabira terah terrihat rriLl pada al-jarlt v'ttltt'dil yang mencakup ()rang-ol?ltg yang dapat
npauira pengrihatanmu'terrratang
oleh mendung, maka sempurnakanror, diterima riweryrrltt.\'a tlun orang-orang vang tidak dapat cliter-ima
Oir"nt"n n!, Er", ;r,il,;Ial;a1i
rirvayatnya.

667) Sunan alNasa'i, z:tog. i


668) Shohih alBukhori, 3:27. '

(669) Lihat Syarh ol-Nukhl.loh tian syarahnya karya al-Qari, hlm. 93.

44
rl
Contohnya dalam hadis yang diriu,ayatkan oleh al-Turmuclzi.oT0)

'ir#ru;'er#6ia#&t&i;
Wui'$.##6Je.r6it&i;
--v
,-L- ,, ,r.s, ,77)r, , ..
10.//.,
G
bo
f
s
6 T
f
G o
J lf *? u vi.l :$; ix ",v
a)rl ,'.-4,'u./
;);Y, ix uF,
iq^ry#\,e6,4,;5(-r;j
tr 'tr
a 'tr

&6VW4A,dti'{;t';51'e Li"
qJ
T' o a
.o !
OJ E E
E u a E
E E
0,
E cqb A&1i;fij 6A dt *'dfr3
*r'&L 3
(,W;:d*/&f!6,fu
l f
o Meriwayatkan hadis kepada kami Abu Kuraib, katanya: Meriwayatkan
'c
u
*o6 hadis kepada kami Suwaid bin 'Amr al-Kalbi dari Hammad bin Salamah
.o !
E
0/ E
0,
dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah, saya melihat
E E ia menilainya sebagai hadis marfuk, ia berkata, "Cintailah kekasihmu
It sesederhana mungkin, sehatr barangkati ia akan menjadi orang yang kau
IE benci pada suatu hari. Darr bencilah orang yang kau benci sesederhana
I >..
J J l
ta mungkin, sebab barangkali ia akan meniadi kekasihmu pada suatu hari."
6 ! ! I

'tr o o
'c
Abu lsa bcrkatir, "lni
o
o
E
.o
0 O E ardzrlah hadis gharib, tidak saya
o) E E
E
E
{, 0)
E -o ketahui hadis luscllrt t['rtgan sanacl ini kecuali melalui jalur
F ini... dan sctctttsrrvir."
U)

63
Hardis ini rlir irr':rvutkern pula oleh al-Hasan bin Dinar
dari Ibnrr Sirirr. llrrl ir-rilah kiranva yang mengeluarkannya
(!
E
dari batas keglrirr ilrirrrrrya dan menjadi kuat. Akan tetapi al-
&0)
(n
Hasan birr l)irrirr s:urg:.rl clhaif. Al-Dzahabi mengatakan, "Para
muhadditsi rr r r rt'r i r 11,tr'i rl klrnnya." Oleh karena itu al-Turmudzi tidak
r

mengeluarkarurvir rlirr i bittas keghariban dan kedhailhnnya, karena


t
hadis yang rrrt'lirlrri ;rl-llasain itu tidak patut untuk miaba'ah.
g6
u
.o
E
(,
E

C. Perselisihan Riwayat Hadis


Perselisiluur l)iu.r rawi mempakan suatu flcnomena yang
amat penting tLrlarrr ilrrru hadis karena darinya akan terungkap
banyak hal yarrp pc'rlrr cliketahui, baik pada san:rd, pada matan,

67o) Dalam ol-Birr wa olshiirh, 4:J6o. Lihat pula hadis di muka tentang mencari ilmu.

&n
maupun pada kedua-duanya sekerligus.
Dengan pembahasan yang
kritis oleh pam ulama yang ,-,r".rdilo* Ziyadah altsiqat adalah tambahan yang hanya diriwayatkan oleh
ilmunya tentang masalah seorang rawi yang tsiqot, baik satu kata maupun satu kalimat, baik dalam
ini, akan terungkaplah keadaan hadis sanad maupun dalam matan.
sebagian rawinya
dicurigai ke-tsiqat-annya. atau kecacatan_lang
sanad dan matannya,
dan sebagainya' Di samping itu, percerihan Bidang kajian ini sangat penting dan sangat diperhatikan oleh
rinayat itu kadang-
kadang dapat memperkuat suatu muhadditsin. Mereka meneliti sanad-sanad dan rir.vayat-riwayat
hadis, seperti iou,,, bebempa
hal sehubungan dengan penambahan dengan segala risikonya, setelah itu mereka kemttdian berbeda
rarvi tsiqat (ziryactah at-
tsiqat) dalam sanad. pendapat dalam menghukuminya dengan perbedaan yang cukup
Pembahesan ini
mencakup sepuluh cabang ilmu
hadis.
tajam sehingga sebagian penulis mencela pembahasan tentang
l. Penambahan hadis oleh rarvi tsrqat (T.iyaclah bidang ini.
al_tsiqat)
2-3. Syadz dan Mahfuzlr Apabila kita perhatikan definisi di atas maka kita dapatkan
4-5. Hadis munkar dzrn hadis
ma,mf.
-
bahrva ziyotro, al-tsiqat itu terbagi menjadi dua, dan masing-
6. Hadis mudhtharib. masing kami bahas secara ringkas.
7. Hadis maqlub. Bagian pertama, tambahan sanad yang mencakup segala
8. Hadis mudraj. perselisihan para rawi dalan-r menilainta sebagai hadis maushul,
9. Hadis mushahhaf. mursal, marfuk, atau mauqul'671)
10. Hadis mu'allal.
Jumhur ulama dan kebanyakan ahli hadis cendeurng meng-
sebagian besar dari cabang-cerbarrg unggulkan periwavatan secara mursal daripacla periwayatan secara
iru terungkap meralui maushul clan periwavatan secala tnitttqttl' daripada periweryatan
penelitian kuantitas sanad.
Na-un, ser-xrgiitn tugi aulrat'aiketahui
tanpa berbilang.ya sanad, sepert secara marlirk.
i t.i.tt h r t r r s i q tt,karena tambaha,
tt t t -r
yang dimaksud muncur dari ra*,i Akan tt'l:rpi, 1x'ttrlltput r':tn1.l, ktutt, l'rtktti 1x'ttclitpat para peneliti
rradis itu
pula hadis nrudrzrj dan hacris r.rrsr,hrraf, sencriri. Demikian dan kalarrgiln l)iuir irlrli hitl.rrrl'. itti, tttctttrrritrkkirn clir-mggulkannya
karena kedua jenis
hadis ini kadang-kacrarng clzrpat
rrikt.r:rrr.i tanpa meralui peneraahan periwayat:.ur s('(iuil tturrtsltttl rllrt illlttllt 1x't'irvltv:ttitn secal? mursal,
atas riwayat -yarrg r,in. Ak.rr rc'tir,i
sering kari cabang_cabang
dan periwllvirl;ln s('(;u ir rnltr lttk tlrrt'i1'rittlit periwayatan secara
itu dapat diketahtri. rrrcr,rrri mauquf apubillr plrtlr lrrrittvir siutlil-silt1-lil hafiz, akurat, dan
,t'rrgka.iian kuantitas sanad, cran
karenanya cabang-cabang irnrrr r,,,.ri, dhabith6T2') rlarr titll]. ;rrLt 1'r'irtLt valrg rttctttrniukan bahwa riwayat
yurg demikian kami bahas
da.lam tema bahasan viurg sllnrlr. tersebut mtttsitl .ll;ttr rrrilll(;ttl.('71)

Penambahan Hadis oteh Rawi Tsiqat er) Menurut henrat k,rrrrr, pr.nrl).rh.rsan ini mencakup pula almazid fi muttashtl os'sanad dan
beberapa penrk.|,rt,rrr rl.rl.rrrr rrreneliti irsal khafi. Akan tetapi, para ulama membahas kedua
cabangini set,rr,r ttrpr..,rlr k,rrcna masing-masingmemiliki sifattersendiri.
/i!' en) Demikian kecr.rrrk.rrrrrli,lr k.rrni dalam menyifati tsiqot agar kami dapat menerima

i,{A$ial{q+, l-i t,, .L'Ltrt-r,,


dlArt.;,,1!{i
t#tz,t;,pry\*,ip.!ei$i:V;, _ tambahannya, rr,lr.r11.rtrrr,rrr,r dijelaskan oleh beberapa imam besar, di antaranya adalah al-

'tl$'0,
'AtqJfitqi&:l*lt
l1t, , oz //
6l))
Sakhawi dalam trrth ol Mril;lrits, hlm. 88. Kami memerinci dan menjelaskan syarat ini dalam
kitab kami ol-lmrlrrt rrl lrr rtrrrrl,:i, hlm. t34 - t15.
Dan oleh karena rtr, l)rrt.rrl1 kajian ini sangat rumit karena menyerupai pembahasan
hadis mu'allal. Berlrr,rl,r rl.n1i.rn kebanyakan pembahas temporer; mereka secara-mutlak
mendahulukan ziyttldt rl I \r(l(/t. Lebih lanjut lihat olJmomolTuym$lzi: t39.'

I iBad*rlf'r,r:urrLr"!."'Ia.o
I
'45p, I dtl '? rtip'.;
Al-Khathib al-Baghdadi berkata674), "p"r'r4apat ini adalah
pendapat yang sahih menumt kami, karcna periwayatan suatLr
hadis secara mtrrual oleh seorang rar.r,i itu bukan merupakan
iaih terhadap rawi lain, yang r-r'reriwayatkannya secam maushul
dan bukan pula untuk menduttakannya. Di samping barangkali katanya:
kami Shalih bin Abdillah'
riwayat yang bersangkutan itu musnad menumt para rawi Meriwayatk'rrr hatlis kepada Malik bin 'Umair
kami Abu 'Awanah dari Abdul
vang meri'uvayatkannya dengan irsal atau menumt sebagian dari Meriwayatkan hadis ftt'i.l"tft
mereka; hanya saja mereka meng-irsa/-kannya, karena alasan da.i Abu Saramah ,,111[:,il;;;; u"t''*'
Rasulu,ah
i3X'; Iillil;:fl
teftentu atau karena lupa, sedangkan orang yang Iupa itu tidak
yang
dapat membed keputusan atas orang l,ang ingat. Demikian juga mttnal' sedangkan sanad
Sanad vatlg ktrhtrr irri actalah muttashil
apabila seorang rawi suattr saat meriwayatkan hadis dengan Yang meriwayatkan secara
pertama atl:rlalr tlttttlirslril' penyu'sln kitab'
irsal dan pada saat lain der-rgan murshal, maka riwavatnya yang tiqat
adalah Svaibltr, 'it"'' '""* karena itu al-Turnrudz'i
-l-tttiiah'676)
dengan irsal itu rnendhaifkan rirvayatnya ysng dengan washal, Oleh
dan dipakai lrrrittlr t'ft'f it"'uah'
karena boleh iadi ia lupa lalu meng-irsal-kannya, kemudian ia kan:na muttashil'
nrensahihkittt t'irvltt'rtttttlt seomng
ingat lalu me-v,asltal-kannr,a. Atau ia melakukan kedtra hal itu dalam matan yakni salah
Bagiart kctltt't lrrtttbaltirn lafal
dengan sengaja karena alasan tertentu." disertai tambahan suatu
rawi stnttt t"ttfi' "tt'tl'tvirvatkannya
Contohnya adalah hadis riwayat al-Ttrrntrrclzi:6ls) dalam riwayat orat-rg lain'
atau kalirnal vrrrrl' t'Utt* t""lupat
Teriatli pt't lrr'tlrrrttt pendapat
di kalangan ulama clengan
tarnbahan
perbecltratt n,t"r' l':t"" t"io* dalam menghukurni dengan
perbeclaan mereka sehubugan
bagian kctltur i"l tl"t il"ttla 'Amr bin al-
l',t1"i""";;''it";^' Kemudian datanglah
tambaltnrt sebagian
(l(.ru!.irr yang dapat menYelesaikan
Shalah ,,.rrrl.,;rlrirsirnnya
besar pct{x'tLtittr lt'rst'l'rttt
dan n-rengernukakan pemikiran vang
jelas dan r"irtrllrilr tiga'
dalam matan itu meniadi
Beliatr tttt'tttlr'rf i tlttrbahan
Meriwayatkan harlis kcp,r<la kami Muhammad bin lsmail, katanya: dengan apa yang diriwavatkan
a. Tambatl tl t r l t't st'l rt t i l'rttentangan harus
Meriwayatkart h.r<iis kt.1r.'rrla kami Adam bin' Abi lyas, katanya: Tarrrbahan yang demikian
Meriwayatkan hadis kcparl.r kami Syaiban Abu Mu'awiyah, katanya: oleh parrr r;tsi r:rtrg tsiqat'
Meriwayatkan hadis kepada karrri Ab<lul Malik bin'llmair dari Abu Salamah
sali,g menafikan
bin Abdurrahman dari Abu l=lur.rirah, katanya: Nabi Saw. keluar rumah pada ,b. 3'jrl}r..u,rri rr.r;r[, .cla perrenrangan vang
waktu tidak seorang pun keluar rurnah dan bertemu dengannya, Kemudian luttlis r';rtt1' rrlengandung iu*buhun Tatan dan hadis
antara tambahan'
beliau dihampiri oleh Abu Bakar....
t"t"rt"i""'
riwayal tid;k mengandung
Tambaharr
'i'* dapat diterima' baik tambahan
Al-Turmudziberkaza, "Haclis irri hasan sahih ghurib." Kemu- '''J",t'ti"''[;
lrt't irslrl clitn rawinva sendiri'
dengan cara suatu
dian ia berkata: tersebttt
kondisi kurang dan dalam
saat ia t""'li*''ttutt'kannya dalam
674) AlKifoyah. hlm. 4rr.
625) Oalam kitab Zuhud bab Penghidupan Sohobot Rctsululloh, 4:581 - 585. 676) Al'Mughni dan At lt'|(lrll)
H
kesempatan lain ia meriwayatkannya disertai
tambahan dan orang-oftmg yang scpaham dengannya tidak menerimanya,
tersebut, maupun tambahan itu diterimarrya dar:i gurunya; karena manakala lalll talrbahan mengakibatkan perubahan
sedangkan rawi yang lain meriwayatkannya tanpa hukum, maka ia tcrtnasuk lafal tambahan yang bertentangan.
ada
tambahan' Tambahan tersebut laksana rirvayat yang
yang hanya diriwayatkan 6leh seorang rawi itu.
terpisah Dari perbcdaitn pcndapat tentang hukum lafal tambahan
c' Tambahan yang berada di antala kedua posisi tersebut,
itu muncul pcr.h,ttlaan pcngamalan terhadap petunjuk lafalnya.
Sebagian ularnar lllnal'iyah membolehkan bertayamum dengan
seperti tambahan penjerasan makna yang tidak terdapat
segala benda v:tltg lcrtnasuk bagian dari tanah, seperti batu
dalzrm riwayat yang lain, sehingga kata-kata tambahan
itu besar dan berttr kccil. Mcrcka tidak membatasinya harus berupa
menyalahi kemulusan hadis atau sebagian sifatnya.
debu. Ulamar Sylli'ivah berpendapat bahwa bertavamum itu
contohnya adalah hadis riwayat Abu Marik al-Asyja'i harus clengaut rlclrtr lx.r'tlisarkan riwayat yang mengandung lafal
dar:i
Rab'i dari Hudzaifah, katanya: Rasululah Saw. berkata: tambahan " I t u'lxtl t iltti' .
Penrbagiern yitlrll tlcrnikianlah yang kami pilih dan kami
6t#,A*irrd$6uq, .. pegangi, karcrrl i1 st.srrli dengan kaidah-kaidah para muhadditsin
;Pr2)r).*W yang mensylr.irtklrr titlak adanya kejanggalan dalam hadis untuk
". dan seluruh, bumi dijadikan sebagai masjid untuk kita, dapat diterilrril. l.irlill tambahan yang menimbulkan perbedaan
serta debunya
dijadikan sebagai benda yang suci untuk kita ... (HR.
Muslim;.oizi yang saling rrrr..rrirlik;rrr itu selama tidak sekuat riwayat-riwayat
yang lain litllk tl;rpirl cliterima. Oleh karena itu, har-trs ada
Abu Malik al-Asvja'i menyendiri crerrernr meriwayatkan hadis batasan di tct'i t t tl t tr i r la lirl-lafal tambahan, yaitu tidak menimbulkan
ini dengan tambahan kata ,,tulbattthrt,'. perbedaalr vatt;,'. .irlittg menafikan, sebagaimana ditetapkan oleh
Tambahan seperti yang terakhir. i.i clikatakan bera<ia
di antara al-Hafizh tlrrrrr ILrirrr cl:rlam Svarh al-Nukhbah.678)
dua posisi sebelumnya karena iar lrrt.rr.venrpai tambahan
bagian
pertama, mengingat bahwa hadis virng diriwayatkan
oleh jemaafu
itu bersifat umum, mencakup scltrlrrh bagian bumi, sedangkan
2-3
hadis yang diriwa.vatkan .rcrr Ar,r Marik yang disertai Harlis Syadzdz dan Hadis Mahfuzh
rafal
tambahan itu kh.rsus l,elrjt'rlrskir' hukum debunya. pc,rbedaan
Al-Syatl:il: (st'st'rntrrg vang janggal) menumt bahasa adalah
riwayat ini
mengandrrrg pt.l lrt.trrr.r-r sifat yang mengakibatkan seseorang yitltl' ,,,,',',isahkan diri dari iemaah.
pertedaan hukum.'f.nr b.rr.r r t t.r scbut juga menyerupaitambahan
.ienis kedua dalam hal ticlak r.t.rrir.burkan perbedau, yu.rg saring
menafikan.
Ibnu al-shalah tidak nrerrjt.rrrskarn hukum lafal tambahan jenis
ketiga ini di mana para ur.rrrir rx,r'becla pendapat. 678) Akan tetapl, nl Klrarlrrlr ,rl lr,rghdadi meriwayatkan dalam ol-Kifoyah, hlm. 424 - 425 dati
Malik dan ar- jumhur fuqah,r tl.rrr ,rlrh lr,rrlis bahwa tambahan rawi tsiqot itu dapat diterima apabila ia
Syali'i menerimanya karena l:rr:rr r.rnbahan jenis lietiga menyendiri rl,rl,rrrr lrerrw.ry.ltkannya. Al-Khathib berkata, "Mereka tidak membedakan
ini tidak antara tambah.rrr y,tn11 lrr.rk,ritan dengan hukum syora'dan tambahan yang tidak berkaitan
menimbulkan perbedaap lang saling menafikan. Abu dengannya, ant,rr,r t,lnl),rlr.rn yang mengurangi hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh
Hanifah
hadis yang tldak td(l.rl,,!t t.rrlbahan padanya dan tambahan yang mengubah hukum yang
telah baku atau t.rrrrlrrlr,rrr y,rrrg tidak menimbutkan semua itu, dan antara tambahan yang
terdapat dalam srr.rtrr h,rtlr.. yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang suatu saat kurang
dan dalam keserrrp,rtarr l,rrrr rliriwayatkannya disertai dengan tambahan itu, atau tambahan
677. Dalam idtab al,masaiid. 2:6j_64. tersebut terdapat dal.rrrr r lw.!y.rt orang lain saia'"

ac6 AT'
Menurut istilah muhadditsin, hadis syadzdz adalah: fr i Hadis sy'a<7't.dt., scsuai dcngan tempat terjadinya kcjanggalan
itu, dapat dibagi rrreniadi clua, yaitu syadzdz. dalam sanad dan
,;1LLhV&V$',1*rrtigfi $t syadzdz. dalan-r nr:.rt:-rr r.

uit, ;4'*Y LJitS *i:,W ;rt Contohn.ya i a la h I ri rcl is yang dirirvayatkan oleh al-Daraquthni6T9)
dari A'isyah r'.:r. b:.rlrrva Rasulullah Saw. kaclang-kadang meng-
-!fr toar*jrJoclV?!z:i1t;g. qasar salat dalaru 1x'r iulan:rn clan kadang-kadang melaksanakannya
dengan sempunur, kirtlar-rg-kadang berbuka puasa dan kadang-
Hadis syadzdz adarah hadis yang diriwayatkan
oreh rawi yang makbur kadang bc't'ptr:.rsa.
yang menyarahi riwayat orang yang rebih
utama darinya, baik karena
jumlahnya- lebih banyak Hadis ini par:r rlu'irrv.r tsiqat dan sanadnya dinilai sahih oleh
reuftr iinili daya hafarnya i"Jrngt"n r,"ai,
."t?:prr.
mahfuzh adarah kebarikan hadis syaJidz, yakni hadl yang diiiwayatkan al-Daraqtrlhrri. Akrrrr tr'titpi hadis ini .ianggal dalarn sanad dan
oleh periwayat yang tsiqat yang ,unyit"hi riwayat
"r;il ;;fi,.T#*;1T matannya. Kt'ilrrgilirllrr clalam sanadnya adalah karena riu,ayat
ini menyalirlti rirvirvrrl v:rng disepakati oleh para ravt Stang lsiqal
dari A'isyulr, hrrlnvrr krrrrthrrrgan riwayat itu mempakan tindakan
A'isyah scntliri, tirLrk nrarfluk kepada Rasulullah Sarv. Adapun
keianggarlanrrvl tLrlirrrr rrratan adalah bahwa tindakan Nabi yang
sahih, rncnunlt rrrcrtkir, :rclalah beliau senantiasa melaksanakan
sebagian.penulis kontemporerdaram bidang ini, yang
berpegang ktpada pendapat ini,berkibrat salat clerserr tl:rlirrrr 1x'r'jalanan. Oleh karena itu, al-Hafizh lbnu
kepada tbnu Hazm yang berrebihan aahm
meng"eru"*.i ."rgr.uriii o",ig";"r*rrarn
orang yang menyalahinya sebagai orang yang picik. Hajar bcrkrt:r tlirl;rnr lillughul Maranfso) "Yang mahfuzh adalah
Dengan demikian, mereka bersandar kepada riwayat
Hazm dan kemudian mereka berpendapat
ar Khathib dan pernyataan rbnu bahwa tiltrLrklrtt rtrr rrclatlah tinclakan A'isvah, vakni rir,tayatnva
bahwa ziyoduh at-tsiqat aapat'aiterim] r".rr"
mutlak. Har ini menuniukkan dapat diterimanya ziyidoh
or.tsiqat meski menyarahi pokok
itu nri.urc;ttl P;ul;r A'ist,al-r, tidzrk marfuk."
hadis atau hadis yang diriwayatkan oleh rawi lain.
sikap yang demikian adarah sarah, karrri
kepada
l{ttkttrrr lurrhs svrrtlzclz itu harus ditolak, tidak trcleh diterima.
Ailah, semoga iumhur
muhadditsin dan para fuqaha tidak terier,rt (rengan
'errindung
pendapat ini, karena justru sikap karcru rrrt.skilx rr r r rrrr irrvrr ilu t.siqat teLapi ketika riwayatnya menyalahi
itulah suatu kepicikan yang menyerinruti rrrrrLr ulzm
tetapi dituduhkan kepada orang
yang menyarahinya. Ar Hafizh rbnu Harar r.rarr
rnenjeraskan i-rakikat p"nJrp.iffir, a"n
tiwavat ()r:urll r;rr11' lt'lrih kuat daripadanya, maka dapatlah kita
membenci o-rang yang menisbatkan pend(rp.rt yang
Ar-Hafizh menreraskan daranr Syor, ut
memutrakkan itu't epaia;umnur. pastikan baltrvir r;r lirLrli dhnbilh.
n"*ntzn, haraman go - gr (daram naskah Syorh
al-Syarh):
Jenis luulis irrr s.rrrr.lut rurnit, karena banyak sekali menverupai
"Terah masyhur pe^dapat se;rrr.ralr urama yang menyatakan
dapat diterirnanya
ziyodoh ol-tsiqot secara rnutrak tar rpa. kr,r.,ifrk,rsi. pendapat
itu jeras tidak sejaran dengan teori
ziyadah ol-t.xit1,tt tl;rlirr.n matan atau sanad, dan karenanyar
muhadditsin yang mensyaratk.rn b.rhw,r
sahih ii, Urf"" f,"Oi, ,."g rnembutulrkun 1x'rrlil,.rjiirn lebih lanlul dengan lebih cerrnat untuk
menjelaskan bahwa kejanggararr srr.rr, rra<ris i";r*;ilr"**
',rctis itu manakara .i*ryrt'i"&ln'[?r"^i
menyalahi riwayat orang yang le'ih t\i(lr,t darinya u,qr, mernbederk:.u l r rvr r.
terhadap hadis yang sama. Sungguh
mengherankan, seseorang yang nrerllal;aikan
kriteria itu padahal ia i_r"n!rf.ri f"f,*, !
dalam hadis sahih dan iuga hadii'asarr rrrsyaratk"n
tiJrt ada kejanggaran. pendapat yang f Al-Hakirrr tlirrr rrl Klritlili punya pendapat lain tentang definisi
diriwayatkan dari para imam had is mututyrt!<rimin, t
,"p".ti ebdrrrahman bin Mahdi, yahya ar- a
hadis syadrulr. Al llrrl,irrr berkata,6sl) "F{adis svadzdz itu bukan
Qaththan, Ahmad bin Hanbar, yahya birr Ma'in, nti nin ,t-rr,l.aini, ar-Bukhari,
Hatim, Al-Nasa'i, dan ar-Daraquthni menu,jukkan Abu Zur,ah, Abu ii
ziyadah oltsiqat dan Iainnya. Tidak diken.rr
harus adanya toirih ,"r,rurng* l"ng"n
ciari sarah seorang di antara mereka berpendapat {
dapat diterimanya ziyadah al-tsiqdt secara mutlak.,,
Demikian pernyataan al_Hafizh lbnu ilajar. 4.
!
Pernyataan rbnu Hajar ini memastikar) bahwa
.
dengan keadaan di mana rafar tambahannya itu
diterima nya ziyadah artsiqat dibatasi
tidak menimuuiran p"ru"a"rn yrnJrrrirg 679) Dalam Sunon rry,r, .,.t11i) t,r lrr,rkata, "sanad ini sahih."
menafikan' rni adarah suatu anarisis yang ialam 680) Hadis nomor J4(). h,rrrrr l,,l,rlr menyelaskannya dengan terperinci pada al-Sholawat al
dan argumentatif serta akurat, yang tidak
boleh ditinggalkan oleh setiap pembafraiOaianr Khoshshah, hlm. rlr
Oiaanglni. r r.,
68t) Dalam kitabnya, Mu'r il,tr 't r|ttrt tl tlodits, hlm. r99.
hadis ma'lul (bercacat), karena hadis nru'lul itu adalah hadis vt
4-5
yang cacatnya berupa penyisipan suatu hadis dzrlam hadis yang i Hadis Munkar dan Hadis Ma'ruf
lain, atatr salah seorang rawinya dicurigai negatif, atau di-irsal- i
kan oleh seorang rawi dan, di-u,ashal-kan oleh rar.vi lain yang Para ulanra rrrtt.:lttlrulnh ber:beda-beda redaksi dalam
dicurigai negatif."
'.
mendefinisikzrn lrarlis rnunkar, sehingga hampir-hampir menrberikan
pengertian yang kallrl ltagi orang yang mengkajinla. Setelah dikaji
Jadi hadis syadzdz. menurut al-Hakim adalah:
dengan sarksarna, lt'rrrvata perbedaan redaksi itu disebabkan oleh

-/z:t u'!fl ! r;
perbedaan nraksr rl r r rasi ng-masing kelompok dalam menggunakan
:4 j*u!' i :i trtr istilah itu. Sr.lelllr kar-rri membahasnya, dapat kami simpulkan
bahwa sclrtrlrrrrrgirrr clcngan penggunaan istilah itu para ulama
Hadis syadzdz adarah hadis yang
rawi yang tsiqot dan hadis terseb*
#)?^l:r***!; terbagi ntcn,iatli rhra kelompok.
Kekrnrpok lx.r'turrur menggunakan istilah mrutkrtr untuk bentuk
Llll ffi[:[,]il:":,1#*#,"Jxx1:
perbedaarr l'iu,lrv:rl s(.c'ara khusus, yakni:
1
i
Al-Khalili menjelaskan dalam kitabnya, al-lrsyad:682) "pendapat v
yang dipegangi oleh para penghafal hadis adalah bahwa hadis !
#qe4*v45t?jsn
syadz.dz adalah hadis yang hanya memiliki satu sanad yang ; Hadls rrrrrnk.rr arlalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi dhaif yang
*
dengannya seorang gum menyendiri, baik ia tsiclat maupun tidak il menyalahi riwayat orang tsiqdt.
tstqat. Hadis syad'zAz vang rawinya tidak tsiqat harus ditinggalkan, ri
tidak boleh diterima. Dan hadis syadz.dz yang rawinya tsiqat Dc'ngatt l)t't t1,1'1'1 i,,,-, yang demikian, maka hadis munkar
han-rs dibekukan, tidak boleh dipakai hujah." merttpitkirrr kt'lr;rlili;rrr clari hadis ma'ru[. Dan definisi hadis
ma'ntl- :rrlirLrlr:
Ibnu al-Shalah mengkritik pendapat ini karena menurut
pendapat ini hadis syadzdz itu mcncakup pula hadis-hadis gharib
dan hadis-hadis fard yang sahih, scprerti yang telah kami sebutkan
#*Us*itrrl;tq,F$Fl
beberapa contohnya pada pembahasan hadis gharib;683) dan para Hadis rrr,r'r rrl ,rrlalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi tsiqat yang
ulama pun telah sepakat untrrk mcnilai sahih terhadap sejumlah menyalahi riwayat orang dhaif.
besar hadis gharib dan hadis lhrd. Jelasnya - sebagaimana
Kebany:rk: rr r rr rr II urclclitsin memilih defi nisi tersebut. Pengertian
dikatakan Ibnu al-Shalah - ketentuan yang disampaikan oleh
al-Hakim dan al-Khalili itu tidaklah mutlak. seperti ini tr.lirlr tlitr'tapi sebagai maksud dari istilah tersebut
menurut alrli lr.rrlis rtttttttakhkhirin, di antaranya Ibnu Hajar
Dengan demikian, tetaplah bahwa pendapat yang paling
dalam kitirbrr\.'rr ,l N'rtkliltah dan syarahnya.
pantas sehubungan dengan definisi hadis syadzdz adalah definisi
yang dikemukakan oleh al-Syali'i r.a. Kelonrpok kt'tlrrrr menggunakan istilah ntunkar dengan
penger-tian vlrnll ;11,lrl. ltrzrs, yakni:

J$i,$WSIvky*,i7W.
68:) Setelah ia nrenyebutkan pernyataan al-Syaf i, lembar nomor 7a-b.
681) Lihat halamrrr 4tt) 4r4.
?l
Hadis munkar adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh seorang rawi, Hadis ini daPat tenlasuk hadis syadzdz, karena tambahan
baik menyalahi riwayat orang lain mauPun tidak menyalahinya, meskipun tersebut membawa Perbedaan'
rawi tersebut tsiqot.
c. Al-Turmtrdzi berkata:688)
Pengertian hadis munkar fang demikian mencakup ini ,f , , t// 1,
banyak macam hadis dan masing-masing disebut sebagai hadis 4.,:r' G,i;,oti*r
.L.-e-L:i.u -A(J'u.l;ll!:A
';, .zl.--.rJt 'r,.
/<-'
.:- ")"->
- ":u
I

munkar. Pengerlian ini dikemukakan oleh kebanyakan ahli hadis


L (r,
mutaqaddintin, dan berikut ini beberapa contoh ungkapan mereka.
'i,bts(;Lt
a. Imam Ahmad berkata tentang Aflah bin Humaid al- l, zt
'd.r' +ri
-\l 47
lr /l / --
*1ol ;t l,tt lYr')y, i:
Anshari, salah seorang periwavat Shahilruin yang tsiqat:
Aflah telah meriwayatkan dua buah hadis munkar, vakni T
*tF
hadis "sesungguhnya Rasulullah Saw. berambut lebat dan Meriwayatkan hadis kepada kami al-Fadh bin at-shabah Baghdadi,
panjang' dan hadis "Rasulullah Sarv. menentukan miqat bagl katanya: Meriwayatkan hadis kepada kami Said bin Zakariya dari 'Anbasah
penduduk Irak Dzzrti lrqin".684) bin Abdirahman dari Muhammad bin Zadan dari Muhammad bin al-
Munkadir dari jabir bin Abdillah, katanya: Rasulullah saw. berkata: ucapan
lmam Ahmad menamai dua buah hadis tersebttt sebagai salam itu sebelum berbicara...
hadis munkar karena kedua-duanya hanya diriw'ar.yatkan oleh
Aflah, padahal ia aclalah seorang rawi yang fsiqat. Abu tsa berkata: "Ini adalah hadis munkar, kami tidak
mengetahuinya kecuali melalui jaltrl ini. Dan saya mendengar
b. Hadis Abu al-Zubair al-Makki, ia bct'kitt:.t, "Aku berfttnva Mtthammacl berkata: 'Anbasah bin Abdirrzrhman adalarh periwayat
kepada Jabir tentang hukum uang lrasil nrcnjual kucing dan
yang clhail' clan tidak dapat diterinra hadisnya, sedangkan
anjing. Maka ia menjanab: 'Rastrltrllalr Saw. telah mencegah
Muhamnrad bin Zztdan adalah munkat hzrdisnya"'
pemanfaatan uang hasil pcnitutl:ttt kttcing dan anjing itu,"
Demikian dikeltrarkan olelr Mrrsli,,t.n8's)
Abi lsil al-'l'trr-muclzi menghukunri hadis ini sebagai hadis
munkar, kur.crr:r ttadis ini diriwayatkan melalui sanad yang
Al-Nasa'i .juget ntcrirvitvitlkitttttvir, ia berkata, "Menceritakan didalamny. tt,r'r[.pat dua orang periwavat yang dhaif dan
kepadaku Ibrahim l'rirr al-l lusittt, kittitnYa: Menceritakan kepada matannya ticltrk tt'r'clapzrt pada sanad lain.
Kami Hajjaj bin Mtrltartttttrtl tlrtt i ll:.unmad bin Salamah dari d. Hadis Abrr llrrr.itirah, "sesungguhnya Rasulullah Sar,r'.
Abu al-Zubair dari Jal'rir l>irr Atxlillah bahwa Rasulullah Sar,v. memotollgi krrktrnva dan memperpendek kumisnylr pada
melarang (pemanfaatitn) ttitttg lrlsil rnenjual aniing dan kr-rcing
hari Jutrrll st'lx'ltttn berangkat salat Jumat'"
kecuali anjing untuk bct'bttt'tt." Abtr Abdinahman (al-Nasa'i)
berkata, "Hadis ini munkzr''."(rr{rr; Hadis ini tlirin,rrvrrlkan oleh al-Bazzar dan al-Th:rbrzrrri clerlam
Pam rawi sanad ini l.sir7rtl,('87) tc-tapi hanya pada sanad ini al-Mu'iam ul-Att.sttllt.68") Dalarn sanad hadis ini ter-tlapitt lbrahirn
terdapat kata-kata "kecuali arriirrg tuttuk berbutu", dari karenanya bin Quclam:rh rrl .l;rrrrlri, scolang rarvi yang tidak ctikcnal. oleh
al-Nasa'i menilai hadis ini nrttttkar'. karena itu al-l)zllr:rlri lrrkata, "Ini adalah hitclis tttttttkar."690)

68$ Hodyu alSari, z:t't7.


688) rtr \ttltrrr (Nbh o|Kolom' 5:59 60'
685) Muslim, 5:35.
Dalam bab Mo Jo'rt I
689) Majma' oz'Zawo'ld, )'.t,/tt t/ t
686) AlNoso'i,7:t72. hlm. tz.
690) At-Mizan, 1:5J. Lihat oslt 5ltrtlrtwrtf ol Khoshshah,
687) Sebagaimana dikatakan al-Hafizh lbnu Haiar. Lihat Subulussalom, z:223.

el
ini ternasuk penggunaan istilah munkar
Perrryataan al-Dzahabi
il
l

menghafalkan Al-Qttr:.n. Dernikian menumt al-Turmudzi, sedangkan


oleh ahli hadis ntttta'akhkhirin yang minoritas.
menurut al-Hakirl clilrtrktrnri sebagai hadis hasan sahih menumt
Adapun hukum hadis munkar apabila dikaitkan dengan syarat Syaikhan."o')2 ;
pengerlian menllmt kelornpok peftama adalah sangat dhail karena
rawinya dhail dan kedhaifannya berlambah ketika riwayatnya
menyalahi fir,vayat orang tsiqttt. Dan apabila dikaitkan dengan 6
pengertian menurut kelompok kedua yang mencakup hadis Hadis Mudhtharib
fard dan hadis syazdzd, maka hukumnya sama dengan hukum Kala "nrrullttlutrili' aclalah isim Fa'il dan fi'il nudhi "idhthara-
hadis gharib nmtnan wa isnadan dan hadis fard mutlak. Jadi ba". Kal:,r cl:rslt ttyit dharaba. Misalnya "idhthraba al-Mauiu",
adakalanya sahih, adakalanya hasan, dan adakalanya dhaif. artinya '<rntbak virttg szrling memukul,' dan "idhtharaba Ql-an7r"
Dengan demikian, orang.yang nrenelaah kitab-kitab muhadditsin 'suattt yx't'kar:r v:tttg lrrcacat.'
harus mernahami dan mc.ngingat-ingat penggunaan kata "mungkay''
oleh hadis yang bersangkutan, jangan sampai tergesa-gesa memberi
kesimpulan, sehingga mendhzrifkan hadis yang sebenarnya tidak
dhaif dan berbicara tanpa landasan ilmiah, sebagaimana _vang !
terjadi atas sebagian ulama dewasa ini. .:.

ii
ii

Arti ungkapan "ankartt ma rawahu Fulanun" 'i H.rtlls rrrrullrlharib adalah hadis yang diriwayatkan dari seorang rawi
atau lcblh <h'tr11tn beberapa redaksi yang berbeda dan dengan kualitas
Al-suluthi berkata,6el) "Salah sarltr perl-ryataan rnuhadditsin yang sanrn, stlrrrrll3r tidak ada yang dapat diunggulkan dan tidak dapat
tentang hadis munkar adalah "Attkuttt tnrt rau,altu Fulanun dikompromikan.
knd?.a" meskipun hadis vang bersangktrtan tidak dhaif." Ibnu
'Adi berkata: Hadis paling munk.r' varrg dirirva.yatkan Barid bin Jadi lrirtlis rrrrrrllrtherrib adalah hadis yang memiliki perbedaan
Abdullah bin Abi Btrrdarh adalah lurlis: dari bcrl'llrgiri tirvrrvutnya dengan dua catatan:
a. antanr lurrlts tt'tsebut seimbang kualitasnya sehingga tidak
dapat tlirrrrltl'rrlkarr salah satunya, karena apabila ada yang
Apabila Allah menghcrr<laki kebaikan bagi suatu umat, maka Dia dapart rlittttl'1'trlkrrrr, maka hukumnya pada hadis yang unggul
rrrencabut nabi mereka sebelum mereka. itu yang tlisclrut clengan mahfuzh atau ma'mf, lawan dari
syad'nb itlirt t rttttttkar;
Ibnu 'Adi selanjutny:r lx.r'kata, "Sanad ini hasan dan para n b. antara lurtlis lt'rscbut tidak dapat dikompromikan, karena
-i
periwayatnya tsiqat sehingg:r st.ltagian ulama memasukkatnnya apabila gx'tlxrLutttnya dapat dihilangkan dengan cara yang
dalam kitab sahih mereka. ll:rrlis ini terdapat dalam Slruhih j benar', trurkir slrrttrs kemudhtharibannya pun hilang.
I
lvluslim." :+
: Dua syanrl rli ltas hams, terpenuhi. Apabila salah satu
Al-Dzahabi berkata, "llarlis vang paling munkar yang
dari keduer svurlt irri tidak terpenuhi, maka hadisJradis yang
dirirvayatkan oleh al-Walid bin Mr-rslim adalah hadis tentang .
berselisih ittr titlrrk llgi mudhtharib.

69t) Al Mizan, t:61; alSholawat al Khashshoh,hlm. rl 692) At-Tddrib, hlm.r5]


Kemudhthariban hadis bcrdasartan statrrcnya dapat dibagi beberarpa riwayatl, ttt:tka kita tidak darpat memastikan
pcrarvi
dua; nrudhtharib dalam sanacl, dan jenis ir-ri vang terbanvak; mana yang palirrg llriltith tet'hadap hadis r-ang dirirvavatkan.
mudhtharib darlanr matan, dan vang ini jarang.693) Dan karenany:.t kita ntcttgltttkuntinya sebagai hadis yang dhail.
Di antara contoh haclis mugllrtharib adalah hadis Zaid bin Al-Hal'iz.h lbrnr Ilirilr tcrlitlt menyusurl kitab bet'kenan dengan
Arqam dari Rasulullah Saw. bersabda: pembalrirsrttt ini rlt'rrglrr iLrclttl rl-A,Iuqtarib li Btnttnt ul-iVludhthttfib.

i>@' !x{($ i
6 I gt{,
"{k,
*:l
.gLg1*t'uft\aif,W Hadis Maqlub
Sesungguhnya taman ini terkena bencana. Apabila salah seorang di
antara kamu memasuki kakus, berdoalah: 'Aku berlindung kepada Allah dari Al-Qulb nrcnunrl buhasa berarli 'rteurirlingkan sesrtarttr dari
makhluk iahat laki-laki dan makhluk jahat perempuan.'6e4) .ialr-unva.'
Mcrrrrrrrt istiLrlr rnrrhaclditsin, hadis maqlub adalah:
Al-T'unnudzi berkata,0es; "Hadis Zaid bin Arqam sanadnya
mengandung kemudhthariban."
6U -**J"i.r6$r;\*"#W
Sebab kemr.rdhthariban hadis ini adalah :rdanva pcrselisil-ran
yang cukup banyak tentang dari siapa Qatadah rnenerima hadis
,',t"\WN#,A
tersebut. Sa'id bin Abi 'Arubah meriwayatkan bahwa Qatadah Hadis rrr,x;ltrlr ,rtlalah hadis yang rawinya menggantikan suatu bagian
dariny,r rlt,rr11,rrr yang lain, baik dalam sanad atau matan' dan apabila
menerimanya clari Al-Qasim bin auf al-Svai['rani, dari Zaid bin karena lupa atau sengaja.6e6)
Arqanr. I{isvam al-Dastuura'i berkata, "cl:.rr-i Qatadah dari Zaid
bin Arqzrm." Slubah meriwayirtkannva dari Qatadah dari a-Nadhr' Mctrrrrrtt lrt'tturl kitrni, definisi nraqltrb dengan redaksi di
bin Anas clari Zaid bin 'Arqam. Mu:t'lnerr ntcriwayatkannya dari atas arlllirlr t.rn1' paling tepett. Berdasarkan definisi ini kita
Qatadah dari al-Naclhar dari 'Arqam. Mua'mar meriwayatkann5ra dapat rrrcrrrlrrl,r lr.rtlis n"raqlub menjadi beberapa bagian, dengan
dari Qatadah dari al-Nadhar dari avahnya dari Rasulullah Sar,v. pembagiar r \ itt 11' r l; Pltt ttretrrpetsatttkan berbagai keterangall ve\ng
r

Perselisihan inilah yang menycbabkan kemudhathriban hadis beraneka lilllirn .l.rltttt berbagai sttmber pembahasan bidang ini.
tersebut. Yakni nraqltrlr tt\.r rttitttt hadis, apabila ditinjau clarri posisinya
Hukum hadis mtrdhtharih adzrlah clhail, karena kemudhtheuib- dapat diklasilil.rsik;rrr rnenjacli dua, rnaqlub dalztm sanad datn
irn ittr rnengesankan tiderk adanya ke4habith-an seoftrng periwatat maqlub clitlirtrr nrrtiru. Masing-masir-rg dari keduanya adakalanya
tertaclap hadis yang bersangktrtarr. Karcna apabila suatu saat ter-iadi katt'ttit kt'l;rIrriittt t'artinya atatt karena kescngiriilanlryzl.
i:r rncr-irvayatkan hadis dentikizrn, lalu pada kesempatan lain Para muhatlrlilsrr urcnaruh perhatian sangal besar terhadap
rnt'r'iu'avatkannya dalam benttrk lain, n:aka hal yang demikian kedua klasilikrrsr lr:rtlis tttacllub t.erakhir. Karena dengantrya dapat
rrrt'rrrrrrirrkkan bahwa hadis tersebut tidak terekam kuat dalam diketahui nri.urir r'rrtt clapat diterima dan mana vnng ditnlak,
Iralrrlrrrrrn'ir. Derrikian pula apabila terjadi pertentarigan di antara sefla dapat tlii;rtlil,,rrr tlalil dnlam al-iat'h t:a at-tu'tlil.
m, l ri rt l i s r nr rr;lt tb yang terjadi kar-cna ke'ltrpaar-r t'art'i tlya.
Peftan
(r()t) \r.lr.rtl,rn,,',,,,,l,,,y,,t,,konolehal,Sakhawi dalamFathulMughits,hlm, lol. Seper-ti matan srr;rlrr lurclis dirirvaryatkan clengan sanad teflentu
()94) l)tlIlu,rk,rrr 0[.lr Alru l);Nvrrd pacla pendahuluan kitab Sunon-nya dan oleh lbnu Maj,rlr,
lltttl,,tt.ttt rt,, "ll, r,)/
()qr,) I rll,rl lirrl(rl ,ri ,\lrrr,r, /.'r, r r,,
696) Bandingkan deng,rrr Lrrllirrrl l)urar, hlm 79 dan catatan kaki atas Taudhih olAfl<ar, z:99.

tCq
rl
oleh rawinya sehingga ia meriwayatkannya dengzrn menggunakan Di antara contohnya adalah hadis ri',vayat Muslim tentzrng "tu.luh
sanad lain. golongan manusia yiurg akan mendapat perlindungalr Allah pada
Contohnya, hadis yang cliriwayatkan dari Ishaq bin lsa al- suatu hari di mana ti:rcl:r perlindungan kecuali perlinclupgan-N\':.r
Thabba', katanva: . sa.ia." Dalam rir.,n'avat tersebut terdapat kata-kata berikut:

J6, J6,*, u *9 |J,RF l;}#gb '49t*6w$qi*'f*


:4W"iftv
'rfrLt-*$6{,V"i!r:it,b4lifr;
(Di antara mereka adalah) seseorang yang bersedekah lalu
#ie;y#* menyemb u nyika nnya, seh in gga tangan o,
""" "ri, Ji$?lffiltf i*t;#nffil
Meriwayatkan hadis kepada kami Jarir bin Hazim dari Tsabit dari Anas
r.a. katanya Rasulullah Saw. bersabda: Apabila salat telah siap didirikan,
maka janganlah kamu berdiri sehingga kamu melihatku. ini lclclillxrt kzrta-kata yang terlukar tempatnya
Darlanr hadis
oleh rawinya. l{adis vang lrnar diriwayatkan oleh al-Bukhari
Ishaq bin Isa bertata, "Kemudian saya datang kepada Hammad dan lainnva mc-lalui banyalt srtttitd dcngan redaksi:
dan ber-tanya kepadanya perihal hadis ini. Ia meniawzrb: Abr-r
al-Nadhar (yakni Jarir bin tlazim) salah duga. Sesungguhnya U:i#ffit,;ria...-
kami berada t-li maielis Tsabit al-Bannani, clan Hajjai bin Abu ...sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh
Utsman ada bersama kami. Hajiaj al-Sheru,waf merirvayatkan tangan kanannya.6e8)
hadis kepada kami dari Yahya bin Abu Bakar dari Abdullah
bin Abu Qatadah dari bapaknya bahwa Rasulullah Sarv. trerkata: Di antlra ftzrdis yalg mengalltli hal sempa adalah
hadis
Abu lftuair:rlr. Bcliatr berkata bahwa Rasr.rlullah Sarv. bersabda:
*iifi,gcY1;6'aia;4$t
Apabila salat telah siap didirikan, maka janganlah kamu berdiri
sehingga kamu melihatku.
'' -'*..,$$:rtixi'r"t
*l,Wt4p.gc;,.*,:dfr
xx
Apabila kanrtr bersuiud, maka ianganlah kamu duduk seperti duduknya
Abu al-Nadhar menduga bahwa hadis tersebut termasuk hadis unta. Hendaklah i,r rneletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya.6ee)
lang diriwayatkan kepada kami oleh 'lsabit dad Anas." {
Jelaslah bagaimana teflukarn.va suatu sanad oleh rawinya, t t t' t t gataka ndalam Zad al- hI a' ad.7
N) "Sesu gguhnya
:
r lbnu Qayvr r t r t n

cli rnana dia telah menempatkan matan padar selain sanad 1'ang *:t hadis Abtr Ilrlrrirllr ternasuk hadis yang matannyar tertttkal
st'l>cnamya.6e7) : (letak sehugi;rrr lrrl;rl lainpya) oleh sebagian ran,inya. Aslinya
K:rclang-kadang keltrpaan juga teriadi pada penempatan suatu (barangkali) atllLrlr // a/- o*'1t r tl.
t a a <t
kll:r pr.rclu tcnrpat kata yang lain derlam matan hadis vang sarna. l-,),-,lJ 4.-L)''
/o'o9lt /4.\/
ll.:*r) a
8.,
*!
698) Al-Bukhari dalatilhrt,rlr,rl ,(llr](rilhbabmonialosofialMosaiid...,r:rgdansebagainya;Muslim
('9/) l,r( lrr y.r al'Bukhari pada bab Mata yaqomu on-Nosu idzo ro'ou ol
lrt,r r.rr dirirn,ayatkan oleh
P
I f
l1 dalam kitab Zukrrl I,r',,r1 [r'trl(rrlrtlr]n Menyembunyikon Sedekoh, ;:93'
6
lrr(,rn, l:r r,,; tl,rn Mrrslim, t:1o1. Hadis yang diriwayatkan oleh lshaq dengan sanad yang tidak 699) Dikeluarkan oleh AIIr l),rwu(I, t:222, al-Turmudzi,::58 hanya nreriwayatkan anak kalimat
rllrr.tr,rr rry,r it r r rlir iw.ry.ltkan oleh lmam Ahmad dalarn kitab ol'llal wa Mo'rifat or-Rijul, t:t 4 1 pertama; Al-Nas,r'i rl,rl.rrrr rhr.r redaksi, 2:16J. Lihat pula To'lir1 lbnul Qoyyim atas ds-sundn,
(l,rr rlriw,r\.rlh.rr olllr,rl Irrrmudzi dari al-Bukhari dalam kitab aHum'oh babnl'Kolrrm brr'rlrt 1:399 - 4oo.
,ru,'u, rtl ur{lln trrr rrl nrir,rt,, ):l95.
7oo) t:57.

&,
,rtl
... dan hendakrah ia meletakkan kedua rututnya seberum
kedua ta_ Al-'Uqaili berkata, "Sirva tidak kenal hadis ini dari al-A'masy.
ngannya. Iiladis ini aclalalr rlari Strhail bin Abi Shalih dari bapaknya."
Hukum hardis maqrub je,is ini acralah dhaif, karena hal Perbuatzrrt rurvi \':rrrg clemikian adalah haram, yang dapat
demikian timbul akibat kacatrh.ya haf:dan mwinya sehingga menghanctu'karr silrrl kcaclilan pelakunya sehingga menyeretnya
ia
nremalingkannya dari yang sebenanrva. Apabira darinva ke dalam kckrrrrlxrk ()l'ung-olang binasa yang dituduh dusta.
terjadi
yeurg der"rrikian benrlang kali, maka Dan l-radis y:rrrg tlilrirlirrqkernnva akan tergolong di antam jenis
ak,n menglrangi ke4htLbitlt-
ann.ya dan semtn hadisnya akan cliclhaill<an. hadis-haclis gr:rlsrr.
Kedtta, hadis maqhrb yang teriacli karena kesc,ngajaan Ap:ihila lirrvi lrrrtlis tcrsehrrt sendirian dalam periwayatannya
rau,inya. I-Iadis maqlub jenis ini aclalah vang paling maka penrat;lrrlxrrr st'1'rcrti itu disebut pencurian hadis (sirqalt al-
bahaya,
sehingga para ulama sangat hadil.s); <llrr pcLrkrnrvr.r clisebut pencud hadis. Kadangkala hadis
besar pe'rhatiann,ro ,rrrt.,k
dan *iembongkar rahasianya serta menjelaskan latar -engkaji
berakang
itu disebtrl sclrrl',:ri lrirrlis rznsrzrq (curiarn).7o1)
dan motif para rarvi yang melakukan hal itu. Di antara latar b. Kcittgiltirrr s('oriur!, r:ru'i untuk menguji ahli hadis lang lain,
belakang dan motif tersebut a<Ialah sebagai berikut. ia lurlirl rlrrrr tirlrrk, dzrn apakah hafalannya masih baik
a' Keinginan perau'i untuk me.ngemukakan hal-har ya.g aneh alarr srrrllrlr krr.;rrr. [)i samping dimerksudkan untul,i merrg;uji
kepada orang lain, sehingga diduga medwavartkan kccerrlrsirrr urrri lirirr, climahsudkan juga untuk mengr:tahtri
heLdis yang
tidak pe*rah diriwayarkan oleh rawi lain. f)engan ittr orang- apirkirlr iir rrrt'rr.'r'irrra indoktrinasi (talqirz) atau tidak. Sebab
omng akan rnenerima dan rnengr-rafark,n.va. seperti sebu,h turlttk nrct11,1'1;ql11,i hadis maqlub dibutuhkan hafalan vang
hadis masyhur clari ri'vayat seora.g rarvi atau dari salah Iuas tl;rrr kt'tr'kulli.ur \altg tinggi guna menguasai se.itrmlerh
satu sanad, lalu seoran€J rart,inv;r r,,ang clhaif lagi pendusta drvavlt rliur .;rruul. I)an tidak sedikit ahli hadis yang telah
menggantinya dengan rau,.i :rtau salracl lain. dapat nr('n( rl).ri keahliannya dengan menernpuh langkarh-
langkirlr l('r \('l)t rl.
Di antara para rarvi dhaif' yang clikcnal melakukan hal ini
adalah Hamn-rad birr Arnr al-Nashibi, Isrnail bin Abu
Hanah AI-Aili lx'rhrrtrr, "Allah ticlak menciptakan seorang pun yang
al-Yasa, dan Balrlul bin Ubaid al-Kirtdi. lebih tahrr lt'rrl.rr11, lraclis claripacla lbnu Ma'in. Suatu hari di-
Al-haqi mc-mbcri co'rl,h lurtlis r,utlltrb ie,is kedrra ini tlengan sodorkan kt';r.rtl;rrrrrr scitrmlah hadis yang clicampuradukkan dan
hadis yang diriwuyalkarr olch 'Arnr- bin Khalicl al-Hanani diselang-sclir11, lx,srsi sunad dan matannya. Kemudian ia berkata,
clari
I{arnmad bin 'Amr. al-Naslribi cl:rri al_A,mas.l, dari Abu "Hadis iui vrrrr;' lx'rrirr demikiern, dan yang ini demikian." Dan
Shalih
darj Abu tlurairah, (lraclis nraulirk); ,.t
memang vunli lx'nirr ndalah seperli yang dikatakann\,a."
i:
; Di antur:r grt'rrlrrriian yang dilakukan rnuhadditsin yang
rs
;1
ternasyltrrr s('l)irniirng sejarah adalah pengu.fian vang ntereka
Apabira kamu bertenru dengan orang-orang musyrik
di tengah jaran, sampaikarr kt'p;rtl.r irn;rm besar Muhammad bin Ismail al-
maka iangan kalian mulai ucapkan salam kepada mereka. t Bukhari kctikir irr tl;rtung ke Baghdad. Padahal kemasyhurann.ya
f setrelum iltr tt'lirlr tlil,t.nal di mana-mana. Beberapa ahli hadis
I J ini maqlub sanadnya. Hammad bin,Amr. memalingkann.va
acl i s i mengumprrlkirrr t,'rirtrrs buah hadis yang telah mereka selarng-
I
dcngalr nrcngaku rnerirtayatkannya dari al_,Amasy, padahal t seling mattaur tLrr i s;rrracln.ya, lalu merekzr mervakilkan kepada
telah
dikctahtri unrLlm bzrhrva haclis ini cliriu,ayatkan clzrri Srrlrlil 5ip
Abtr Slurlih clari bapaknya clari Abu Hurairah. 7ol) Fath al-Mughits, hhrr. r r,,. lt,rrrlrrrgkan dengan ol-Ta'liq 'alaTaudhih ol,Afuar, z:loo.
sepuluh orang untuk menyampaikannya kepada a]-Bukhari ketika Mudraj matan adalah ucapan sebagian rawi dari kalangan sahabat atau
dari generasi setelahnya yang tercatat dalam matan hadis am
mereka menghadiri maielis yang telah mereka jadwalkan. Majelis
iT;f;;;;:
itu dihadiri oleh para ahli hadis Baghdad dan sejumlah orang luar:
Baghdad. Ketika majelis telah te5rang, sepuluh orang tadi bergerak Dengan kata litin, tizrda tanda yang memisahkan antara
mendekatinya dan menanr,'akan hadis masing-masing vang telah hadis dan ucapart rau,i tersebut, sehingga ia menimbulkan
diselang-seling. Masing-masing menanvakan sepuluh buah hadis. kebingungan l'ragi ()t:urg yang tidak mengetahui keadaan yang
Setiap ditanyakan se'buah hadis kepaclanya, al-Bukhari menjawab, sebenarnya. lehilr lanltrl hal ini dapat menimbulkan anggapan
"Saya tidali mengenalnva." Demikian sampai ditanSrakan kepadanva bahwa sclnulrnvil :ttllrlitlt lnatan hadis yang p,okok.
seratus buah hadis. Setelah pertanyaarr sepuluh orang itu selesai, Idruj dalarlr nral:ur atlakalanya terjadi di akhir matan, ini
ia bo'rpaling kepada penanya pertama, lalu berkata: "Hadisrnu yang yang telbanyitk, cli l('llgah-terngahnya, atau di awalnya. Yang
pefiama sebenarnya adalzfi demikian, yang kedua clemikian, dan disebtrt terakhir itti iarrrrrg tcriadi. Kebanyakan idraj dalam
seten$nya sampai hadis yang terakhir." Ia mengembalikan matan matan dilakukan clitl:tttt tttcrt:rfsirkan maksud suatu ungkapan
hadis kepada sanadnya, dan setiap sanad kepada matannya ma-sing- hadis. Dan tidak .inrartg ttrt'trtpak:tn hasil istinballl httkum yang
masing. Dari situ maka selumh yang hadir mengakui ketinggian darinl,2l prenderngar mcng:urgttap scl;agai bagian dari hadis sehingga
daya hafalannya darr rnenjunjung tinggi kemuliaannya.To2) disertakan dengannya.
Di antara contoh much':ri tllltllt adalah hadis A'isyah tentang
permulaan tltrunnya waltpt. Klttitttvit:
Hadis Mudraj
Idmj ntentu'ut bahasa adalah 'memasuklian sesuatu {i" # *, p,1-\ 4t!,aUb,1'u
I /4$f$y5v
dalam g'c&yi,6
1.
,3 6)[6 i;l\ iurt]Jq#
.
,
q rtI nr
\,i$,,
t,,or

lipatan sesuatu yang lain.'


Mu&aj menurut istilah muhadditsin adalah: 16',*/v3t*),t(
Jg-CittUl, tt7
#iP'-13'95^Lt)
Jll-r+,f
(#t (,iirW> iJ'#- *F, ,5,,8
#,Fb)1Wi;.rar*{}:::
Segala sesuatu yang tersebut dalam kandungan suatu hadis dan
'4at ,FIE*'{Fsltt'vtir
Wahyu yang pertama kali disampaikan kcpacla Rasulullah Saw. adalah
bersambung dengannya tanpa ada pemisah, padahat ia bukan ,lt:ll:fl: mimpi yang bertar dalam tidur. Beliau tidak nrclih.rt mimpi kecuali beliau
menyaksikan suitsrrt.t terang seperti pagi h;rri. Kertrudian ditanamkan rasa
cinta dalam clirirrya untuk berkhalwat di Cua Hira'. Beliau berkhalwat di
Para ulama membagi idrai sesuai dengan tempatnya menjadi sana untu k bc'r nuts#-::fl::'f
i*l:
t r rI ro n

dtra bagian; mudraj matan dan mudraj sanad. lHl:,'J ff l,#"'[T':r;


a. Mudnj matan
Kata-kata i?W 0-akni bcribaclalr) irclal:rh ucapan al-Zuhri
,+-|#'b, #-#t ii *#ui gt'rfr l
3
yang diserlakart .l,,l,irrr lradis, suatu tal.sirirn tlari kata frfir,'M\
.
t$,l*l'tj, iyJ \@t ilijl d

70)) liltklt ltrtlhrhnl, r:'o, lilr,rt pula halaman r5 - 16; lihat pulaThobaqoh olSyofi'yoh, ):.)rtl; (i, tol) Al-Bukhari pada awal krt,rtr /omi'.nya, Muslim dalarn kitab ollmom, t:97.
lhduyrtlr, t:.,,,;,ir'lyU\\(r,r, ):.,Oo. rcq) Syarh Muslim,2:198 - r99;ljrth al-Bori,1:17.
ffil
b. Mudraj isnad lr 2) Seorang rarvi nrclrriliki sebagian matan, tetapi ia iuga
I

Para ulamer menyebutk.n beberapa bentr-rk .ruclraj sanzrcl


1; memiliki sebitgi:ttt rttitlitrl lainnya dari sanad lain. Kemudian
yang secara garis besarnva adalah sebagai berikut. matan terselrut rlit'ir'r'ltv:ttkan oleh salah seorang muridnya
1) Seomng rarvi mendengar suzitu hadis clari banvak gun r dengan secara scmpunl:t tlcttg:.tn satlt sanad. Demikian pula halnya
beraneka ragam jerlur sanadnva, kemudian ia nrerirvayatkamya menurut hctn:tl krrrrri apabila ia memiliki dua hadis dengan
dengan satu jalur sanad tanpa ,nenjelaskan perbedaannya. dua sanarl lx't'lrt'rLr, laltr keduanya digabungkan dalam satu
sanacl.
Di antara mudr,j sanad bentuk i,i yang darpat kami temukan
adalah hadis rirvayat Abu f)alu,rd.70s) Di antiu:t trxtlolt ttrtrtltai sanad jenis ini adalah hadis Said
bin Abu M:u'vitttr tlrtt'i Malik dari al-Zuhri dari Anas dengan
l*5r t-ll:
*".';lq$kfir:{':",iLWgL mar-fuk:

.r> 3G t q,#',ii
'r'6q 4,#t,ri p,cI#i*
p,G'i;k;* aiir b!,(e*wq1
Lt' e tl i*afr gsr'*
L.;ot,fr+);rrfli FUP; sryY r
Jangarrlah karntr s.rling membenci, iangan saling dengki, dan iangan
bermewah-mewahan...
A s,grS|,'yi #l&, k d*t^t
Kata-klrl lflW (.iangan ber-rnewah-mewahan) dalam hadis
gY,'eQi",s?, t{!;;ta, 6, ) wv ini aclalah rttttthiti nr('ntrtut sanad ini. Adaptrn asalnya kalimat
Meriwayatkan kepada kami Suraiman bin Dawud aLMahri, katanya: ini dari ltirrlis lirirr rang diriwayatkan oleh Malik dari Abu al-
menceritakan hadis kepada kami lbnu Wahb, katanya: nrenceritakan
hadis Zinad dari Allr tltttirirah dengan marfuk.7ffi)
kepadaku Jarir bin Hazim dan ia menyebut rawi lainnya dari Abu
lshaq dari 3) Seorarrg rrrrrlriultlits membacakan suatu sanad hadis, kemudian
Ashim bin Dhamrah dan al-Harits al-A'war dari Ari r.a, dari Nabi saw.,
beliau
bersabda: "Apabila kamu memiliki harta zoo dirham dan telah berusia teriadilalr st'surtlu sehingga ia mengeluarkan kata-katanya
setahun dalam mirikmu, maka padanya wajib zakat rima dirham...,, sendiri. Kt'tttttrlirtn kata-katanya itu dianggap oleh sebagian
orang yanll nr('n(lcngzulya sebagai matan sehingga mercka
Dalam hadis ini teriadi iclrttj srttrttL sanad ke clalam sanerd merir,r,avnlkirtr krrtu-kata tercebut dengan sanad yang dibaca
lain. Yakni bahwa Ashirn bin Dharrrr ah rneriwayatkan haclis ini muhaclclits itrr.
dengan mauquf pada 'Ali, secl:,rngk,n Contohttvir irtlrl;rlr kisah Tsabit bin Musa (seot:rng zahid)
meriwayatkannya
dengan marfuk tetapi izr acl;rl.h r.a*,i'rl-Harits
yzrng dicurigai berdnsta. dalam metirvitt'itlklrtr kata-kata:
Kcmtrdian Jari. datang meri*,ay:ltku,nya crengan marfuk dengan
bc.s.nrber da.i riwaryat merek. ber"clua. Abr-r Dar,vud terlah
.)q\W&;r$Ltr*iils?
Barang siapa lr,trry,rk melaksanakan salat malam, maka waiahnya akan
rrrcnjclaskan bahwa srubah dan strflv-an (dtra tokoh ilmuu.an) ceria di siang hari.
sr.'rll lainn.vzr merirvayatkan hadis ini dziri Abu Ishaq clari ,Ashinr
rlrr.i 'Ali, cl:r. rnereka tidak me-ralri-kannya. Derigan demikian Suatu lrari 'l'srrlrit bin Musa datang kepada Syuraik bin
kitrr kt'tirlrrri lxrhrva Jarir pattrt dicurigari tc:lah menjaclikan hadis Abrlillah al-Qatllri kt'lrka ia sedamg membacakan sanad berikut:
irri rrr;rllrrk clirri 'Ashirn. Di samping itu ia melakukan i/rzri
tt'tltirtlirp lrrrlrvrrt'Aslrinr ittr dengan rir,rayat arl-t{arits.
7o6) Keduahadisini muttr,rrrrlirftrih: al Bukhari dalamkitabd,-Adab,8:tg;Muslimdalamol'Birrwa
/(),,)l),fl,IIlrt.rlr,r/ .'rrkrtt,lr{)o rot.lih.rtptrlaNoshbuol_Royoh,)i)2g-)zg. alShilah,8:9, 10. Lih.rt prrl,r Lrth dl.Bori,lol.171- )72.
disamPaikan
'hadismudraj mustahil
p,i)K) Jc#+,, t 1/0. )
,'rLrlg
\J.
1.
gl(v 'jixe malam. Atau kata-kata yang
oleh Nabi Sarv.; sePerli Abu Hurairah Yang marfuk'
.,rl4t#/itttt.
Meriwayatkan hadis kepada katni al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir:
Rasulullah Saw. berkata:...

Ketika Syur:aik memandang Tsabit, ia membaca hadis di i


YnffiW
atas dengan maksud bahwa Tsabit adalah orang yang sangat dua pahala' Demi .Zat yang
ft
Hamba sahaya yang saleh itu mendapat
karena iihad fi sobilillah' haii'
1&

layak dengan merlina hadis tersebut; karena mcmang ia seorang st jiwaku ada Oi tangari-r'1y3, seandainya bukan
x' ior't( nir."va iku ingin mati dalamnk!11a1#Tfq
yang zahid dar, \yara'. Akan tetapi Tsabit menganggap bahwa dan berbakti kepada
sanad vang telah dibaca sebelumnya adalah sanad hadis tersebut
sehingga ia meriwayatkan hadis ini dengan yang diduganya ini.707) Saw' nrengharapkan
Adalah jelas mustathil bahwa Rasulullah
Mudraj bentuk ini oleh Ibnu Shalah diserupakan dengan clirinyanrenjadihambarsltltityit,katenapreclikathan.rbaitutidak
hadis maudhu', bahkan sebagian ulama langsung menghukuminya
relevan dengan predikat kcttitbian'
dan waktu itu ibu beliau juga
sebagai hadis mauclhu'. Namun al-Hafizh lbnu Hajar cendemng
telahtia<la.Dariittrkitavakirllrirlrwakata-katal,alladzinafsi
memasukkannya ke dalam kategori hadis mudraj. Pendapat Ibnu ucapan Abu Hurairah yang
bukan bagian dari h:rtlis, ttrelrtittkittr
Haiar ini lebih tepat, karena malara idrai padanya lebih jelas. di.idmi.k[nkeclalirrrtlt:rtlisrllclr()l.ttlrgvangmeriwayatkannya.

Cara Mengetahui Mudraj Hukum Hadis Mudrai dan Tindakan ldrai


Karena idraj dalam hadis memiliki dampak yang sangat Herdisttttttltiriittttetmirsuktradisdlrail',kerrenatel"Campur
berbarhaya, lantaran kadang-kadang bemkibat meniadikan sesuatu
dengern Scstlillll vitltt,. llttkittr hadis.
Di satrrrping ittr, seandainya kata.
yang bukan hadis sebagai hadis, para trlama sangat keras menyoroti
kata yang di itltttikittt itrt sahih atatr hasan karena dimungkinkan
dan mengkajinya dengan serius set'til menanganinl.a dengan sangat
datang nrclahri 'ittttttl lzrin yang sahih'
tetapi hal ini tidak
hati-hati. Sehubungan dengan itu mercka menetapkan beberapa sebagai sesuatu
*.rrgrbrh kctlluril;rrrrw'. karena kita menilainya
pedoman untuk mengetahui dan rnenl,ingkapnya dengan pasti. yang padanya tenadi idrai'
yur-,f b"r.un)plrr tLrLtttt scbuah haclis
Pedoman-pedoman itu adalah scbagai berikut. p.aufra jelas birlnrir il bukan bagian dari hadis itu'
) Adanya riwayat yang memisahkan lafal yang mudra.i dari kesalahan dan
I
Kemucliatr, rtlurhila idrai itu terjadi disebabkan
pokok hadis, dan hal ini sangat .jelas. Ir kelupaannya, liclirk lt'tlelit kecuali apabila
ia banyak melakukannya'
2) Adanya penegasan tentang kejadian itu dari rawi yang Karena yang tlt'ttrikiirtt menrpakan kecacatan
bagi keihabith-
bersangkutan, atau dari salah seorang imam yang luas disengaja' iimak ulama
annya. Adalltrn irlrir1 r':rtrg terjadi karena
perbuatan haram'
wawasannya.
alrli hadis darr likilr rttcnyatakannva sebagai
3) lltuj dapat diketahui dari lahiriah susunan hadis. Seperti t
Al-Sam'ani lxrk:rlir, "llrtt'ang siapa sengaja
melakukan idrai' maka
Iurrlis v:.rng menyatakan bahwa Bilal melakukan azan di waktu t
,
,tt.,.1, ll.rll llombo yongBoik dalam Beribodoh,3:l4g; Muslim dalam kitab
tol) ll,rrltruttrllkcIr,rrk.rnolehlbnuMajahdarinyadalambabQiyomull<til,no.t]ll.Lihatllrrryiyoh ?'8)*l",k;,*i d,l.-m .rl
rll \t,r(1,, r:4o0. lmon,5:94.
,fi
ia gugur keadilannya. f)an o'ang yang meng,bah
kata-kata da,
tempatnya, maka ia tcrmasuk kateg,ri a. Ta-shhif-dalam sanad, seperti nalna Jo,u,ab al-Taimi yang dibaca
orang-orang pendusta.,,709)
Al-suyuthi mengecualikan kesengajaan clalam oleh Habib, sekrctads pribadi Mali dengan Jirab. Kata Abu
ittmj, apabira Huruth dibau oleh sebagian ulama dengzrr Abu Jarah.
untuk mcnafsirkan suatu kata yang asing.
Hal ini tidak haram.7r,)
Pendapat ini didukung oleH tindakan b. Taslthif-dalanr nratan, seper-ti hadis yang diriwal,atkan oleh
para imam hadis yang
dapat dipegangi, seperti ar-zuhn. Akan Abdullah bin l.trhai'ah clari kitab Musa bin 'Uqbah vang
ietapi yang rebih utama
adalah memastikan mana kata-kata asing dikirim kepzrcl:.urva clcngan sanad dan Zaid bin Tsabit.
yang di-idruj-kan itu

,rf q:t LiAi *L'^, k p:,)fr


sebagai upaya penafsiran; semente*a 'S
orang yang mengetahuinya
hendaklah menjelaskannya.
'
Sesungguhnya Rasulullah Saw. berbekam di masjid.

9 Dalzrrn rcdaksi harlis irri tclah ter.iadi tashhif-. Yang benar


Hadis Mushahhaf adalah dengan hurul rz' llrkirn trrirrt. Jadi redaksi vang benar
Tashhif menumt bahasa adalah mengubah adalah sebagai beriktrt:
redaksi suatu
kalimat sehingga rnakna vang diketrendat i
semula
berubah. Tushhif pada asalnya bermakna .kesalahan,.
menjacli #t # t1:{' *irlhtli- ;xr ffi 'ss
Menurut rnuhaclditsin:
"t{i#ilir!.i1*{r;rb,
Sesungguhnya Rasulullah Saw. nrcnrbuat kamar dalam maslid dengan
iz,!|r *y,ilrA4 i$t W &Ir I anyaman bambu atatr tikar untuk salat di dalamnya.712)

.qialtltGl^ Contolt lain adalah hadis:


r ashhif a da ra h m engu ba h
"",,,11,i j, *,jil, ixiill"r,::;,
L,r,:;fr i# i#,,$tyt #At ;- 1ttlx1 &
Bidang ini adarah suatu kriia. -"*aAei>+ztt
.vang tinggi karena menuntut
ketelitian, premahama,, dan k.'waspndaan. paru Rasulullah Saw. rnelarang duduk-duduk bt'r kr.rpang sebelum salat pada
k,,frz yang cer-clik
sajar yang menektrninya. Bcgitrr hari Jumat.
.juga para rnuhadditsin telah
memberi perhatian crrkup b,csiu' terrrad,pnya
dengan menetapkan
pedoman-pedoman Kerbanyakurr rrrrrlraclditsin melaktrk;.rn tlril. tcrhaclap kata
tu.sl
.vang bcr.kritan dengannya dan membaginya
menjadi beberapa bagian. Hal irri ,."..ku al-hilaq dart rtrt'r'iuavutkannya dengan kil.t ttl-lrukl (rncncukur
maksudkar, .,ru. pu.u
kep:rla). Al-Khatlrt lrirbi bcrkata,i13) "scblgilrr grrrrr karni berkata
pencari hadis mengenalnla dan hnsikap
tanggap. ' bahwa dia tickrk 1-x'rrurlr menctrkur kepalurrva st'|lelurrr salat Jumat
dari tempatnya, kt.shltif.dapat dibagi menjadi
,^ ,Di,injou
Dagran.
dua sepanjang kiru-kir:r .10 tahun seteleth nrt'rrtlt'lrg:rr lr:rclis ini."
Ditinjatr clali prrr rt rri r-tdra yang mcni rnll rlLilnn\ i.I, taslil il' dapat
dibagi menjadi thur rrr:rcam.
igt ,".fnf, l,f*,*i, frfrn ,rA.
ltt) Dikeluarkan olelr,rl Iluklr.rrirlalam bab SolatMolom, r:r.1;, kilab Adob bab MarahKarena
zto) tbkt.
ttr) Bandirrgkarr deng.tn foth at Mughits,hlm. Uruson Allah,8:)li; Mrrslrrr, rlalam kitab alMusofirh,.):l8tl; riwayat lbnu Luhai'ah dalam ol-
359. Musnad, 5:r85.
711) Dalam kitabnya, lshkrh Klrrithrr'ril-Muhodditsin, hlm. rz r3.

478
a. Tashhif'karena rnata (salah lihat),
atas, dan ini yang paling banyak.
se.perti contoh_contoh di r ,:l
':
a. Hadis nushahlrul, yaittr haclis 1'ang padarrya tcrjadi perubahan
b. Tashhif' karena salaf d.rrgu,, if titik atau tanda bercaan lainnya.
seperti dalam hadis yang b. Hadis nuilruxtf', yaitu hadis yang padanvzr tcr-iadi pcnrbaharn
diriwal,arkan dar"i Ashim ri-ah*,ul. :
Sebagian perjwa.yatn.ya syakal, sedangkan hurufnya masih tetap.
men-t ashh if-nya menjacli Washi p;.k.,;
I al _A hda
;;;' rr"rr,.,, b.
al-Daraquthni terrnasuk tashhif' Kemudian :rpabila tashhif' itu dilakukan oleh seorang rnuhaddits
karena sarah crengar, bukan
karena salah lihat. Mengingat dengan jarang, maka tidak menjadikan muhaddits itu cacat dan
dalam tulisan
itu sangat ber,beda tetapi dalanr pengucapan kedr-ra nama tidak mengurangi kr',edibilitasnya. Akan tetapi apabila dilakukan
berdekatan. :

Taslthif'terbagi lagi dari tinjauan t secara.sering, nraka hal itu menunjukkan kedhaifannya, mengingat
ketiga menjadi dua n-ncam. i ia tidak dipandang cakap dalam bidang hadis. Jelasnya hadis
a. Tashhif dalarn tulisan, yakni
dalam segi tuJisann),a, seperti ielas-;elas
re{adi pembahan yang padanya terjadi tashhif'adalah mzrdud meski kadang-kadang
cnntoh-contoh di atas. pokok hadisnya sahih.
b. Ta:hhif lang berkaitan denga"
,r,of.ru, yakni dari segi tulisan
atau bacaan tidak acla pei,Lrbahan Sebab terjadi dan scringnva terjadi tashhil' adalah karena
tetapi diucapkan bukan
maksud yang seharusnya. Se.per-i para rar,,r,inya tidak scclikit yang meriwayatkan hadis-hadis
":yk
oleh al-Hafizh Muhammad ltln
f,oai, yang dibacakan
dan kitab-kitab atau lenrharanlembaran catatan hadis semata-
Musa altAnazi, ia berkata:
rnata. Mereka tidak rrrerrclapatkannya langsung dar-i guru yang
(*llL J!, eft;y|#,,ijlgt{i|p mengrrasai bidangrl'ir. Olt'h karena itu, para imam hzrdis melarrang
.Wyk;t&'air
{t'[at IJL pengambilan lrarlis rlt'rrgun cara demikian. Sehubungan dengan
itu mereka l'tt'r'k;.rtrr, "llaclis tidak boleh diambil dari orang yang
mendapat kemutiaan. Kami adatah
fi
,11*l Nabi Saw.-pernah
'Anazah. Sungguh IiTJ_."t
'satat suku
i;ffi;*
merjrvayatkarr lrrrrlis tLrr-i kitab atatr lenrbaran-lernbaran saia."
;: :::f?#l: Pari.r nrrrlrirrltlitsin lelah menyusLln banyak kitab tentang
Ia
mengat:rkan demikian selrubrrngan hadis mrrslrirlrlrll. l)irlanr kitab-kltab tersebut dijela^skan tashhif-
clengan pemahaman_
nya terhadap tradis: vang dilakrrhirrr ,,lr'lr para rar.vi dan muhadditsin. Banyak
'tqffir{,;h,F,$u sekali ketcr':rrrliirrr tLrLrrrr kitab-kitab tersebut )ang mengundang
sen)r,Llm ol'ilrU.', r':rrr1', pirrtar. Akan tetapi para muhadditsin itu
Sesungguhnya Nabi MuhammacJ tidak bermaksrrtl rrrrtrrk mcnurunkan kredibilitas orang yang
Saw.
.pernah salat menghadap lem_
bing. (HR. Muttafaq ,ataih;.2,+; melakukannyir, n r('li r i r rl\:.ur hanya bermaksud untuk menunitrlikan
Muhamrnad bin Musa salarh pal_ram. seitrmlah tusliltil r';rrr1r tclah terjadi, sehingga tidak akan ada
Rasulullah Saw. pernah sarat
Ia menduga bahrva orang yang lcrtll)rr kirrt'rranva atau melaksanakan hal \,ang sama.
,l"ngr,,,.rup suku mereka. pacrahar
vang dimaksud dengan ,ana?.a', .lulo_ Di ant:.rla kitrrlr liirab dimaksud yang terrmasyhur adalah
hadis tersebut adalah sebagai beriktrt.
lcr.,bing vang pemah ditancapkan
di beriaur, kemudian
lrcliarr salat menghadapnya.
'adapan a. Isltlah Nrutlut' ,tl Altiltadditsin karya Abu sulaiman Hamad
Al-l lirliz Ibnu Hajar nrembagi al-Khaththabi (rr,. 3tl8 H).
hacJis vang mengarami tasrthil-
dcrrl3irrr tirriarran keernpat
menjadi du:r macam.
b. At-Tashhil kurvir rrl l)araquthni (r.r,,. 385 H). Kitab ini sarat
dengan litcclulr, krrlcna sengaia untuk mengungkap semua
irq) nt lftrIlr,rri lr,rlr \r,li, lrrtup Salot, l:toz;Muslim, zd;65.
tnslthif' yang tt'lrrlr tlilakukan oleh para trlama, termasuk
vang terladi lcrlri,,l;rp Al-Qtrran.
p
I
10 a. Hadis mu'allal dalam sanad
Hadis Mu'allal
Kadang-kaclang 'il/rrl vang terdapat dalam hadis rnu'allal
matan,
Demikianlah istilah yang terrnasyhur di kalangan nruhadditsin ienis ini clapat ntcrrcilt.utkan sanad dan nlencacatkan
dalzrm bab ini. Sebagian merika nrenamakannva dengan istilah seperti apabila str:.rttr l[Klis tidak dikenal kecuali melalui
seorang
hadis ma'lul. Kedua istilah ini tidak le.pas dari kritik karena periwayat, laltt tt'r'ttvlrtir pitclanva terdzrpat 'illat' seperti idhthirab'
yang
keduanya tidak relevan dengan penggunaannya oleh para inqitha yang tcl's(.ttll)ttttl'i, i.ItltLl merupakan haclis mauquf
rnuhadditsin. Mereka menggunakan kedua istilah itu lrntuk hadis mar'[uk, dalr st'bit1:ltittvrt.
yang padanyer terdapat sifat yang mencacatkannya, sehingga
Diantat.itt'rlttlrllttt\ltlrclalahhadislbnuJur.aiidariMusa
nama yang paling tepat untuknyer adalah "n7Llall", karena kata
bin ,Uqbah tlilr.i Srrlrrril birr Abi Shalih dari bapaknva dari Abu
ini dibentuk dari kata "a'alkl" (meniadikan cacat) yang terdirj Hurairah t'.lt' tlt'ttlt,irtr rrutrlitk:
dari empat huruf.
t.ebih tepat kita bahas arti 'illat dan nu'allal, ;,aitu: '&wq,###:w,,#E
'ivtr#,*itr*J a *a; #t cw
&#iA|tW!,s!,p*,:jar \)' arl
-r;br
'illot adalah faktor abstrak yang menodai hadis sehingga#:**
#b;f61f*1-*#t
padanya banyak teriadi
Barang, siap.r lr,rtlrt tlalam suatu maielis yang
suci Engkau' Ya
kegaduhaii k.rrttrrlt,rrr st'llelum berdiri ia berkata, "Maha

&*'#A,lgyJttt!-it
1:;zdu-l,,i+v'J ! *i* i l:rL
iiluh, ,.ln,., sr,g,rl,r Prrii tragi-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau. Aku mohon
" pu
"
u
"
"
j'
l'
: l, I : 1,,::iT ::: ::T:
t;:;T"
* lT"l il *1,:x'i::""T"1:
Hadis mu'allal adalah hadis yang padanya terlihat ada ,illot yang Lahir ltiltlis irrr .rrlrilr, sehingga banyak trafliz terlipu lalu
mensahihketllll\it, tt'l.rpi lladanya terdapat'illat yang samar
merusak kesahihannya, sedangkan lahirnya terbebas darinya. dan
merusak. Yilrr1l lx.n.il (lalanr hal ini aclalah riwayat wahib
Karena pembahasan bidang ini mengandung kcjelirnetan, bin Khalid :rl ltirlrrlr tlltt Suhail dari 'Aun bin Abdillah dari
hadis
maka rnasalah ini merupakan perrgetzrhuan muhadditsin yang perkataan AlIr llrttrtttirlt, ticlak martuk' Dalam periwayatan
ter-tinggi dan tennulia. Dengan penrbarheisan terrjebtrt, semakin ini terjadi p^*tlx'tl;r.rrr rrrrtit'a Wahib dan Musa bin 'Uqbah' Al-
tampzrk keaplrngan mereka darn ka.iian mereka vang kritis clan Bukhari menYirl i rl\i tt r Lt'r t t tg$ulan rirvayat Wahib' dan menielaskan
bahr,r,a <li duniir irri lrrLrl, iar ketahui sanad Ibnu Juraij
sangal nrendetail, sehingga nrer cka mampu mengetahui faktor- demikian
lakt.r abstrak vang lnendhailkan haclis dan nrenghilangkan kecuali dalertrl ltrrtltt rtri. Selaniutnya ia berkata'
"Kami tidak
perrrah tnenvitlirl\irrr lr.rlr\,:.r Musa mendengar hadis dari
kcsahihan lahiriah hadis vang nrcntrttrpi hakikat kedhaifannya. Suhail.

[)itinjau dari tempat tcrdapartrwa'illat haUis mu'allal itu Indikasi-inclikasi irri nr(.ilrperkuat orang yang berbeda rirvayat
tlil'xrgi rncn.jadi tiga macam, vaitu nru'allal dalam sanad, mtr'allal dengan Musa birr 'llrllr:rlt."
clallrrr rru-rlan, dan mn'allal dalam kedua-duanva. Kadang-kaclltttf ilrrl vatrg terclapat pada suatu sanad tidak
memengaruhi circ'utrnrr nurlln, seperti bilamana perbedaan riwayat
terjadi pada lttclis \rtrrp rnemiliki sanad banyak' atau dalam
menentttkan sa]arJr setltt tktri dua ran'n'i yarry tsiqat'
,.i
qil
p
Di antara contohnya
adalah hadis Ibnu Juraij dari Imran Tenung itu termasuk perbuatan syirik, dan setiap orang dari kita pasti.
bin Abi Anas dari Malik bin Aus bin al_IIasan Akan tetapi Allah menghilangkannya dengan ialan kita bertawakal.TlT)
clari Abu Dzar,
ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
Secara lahir, sanad clzrn matan hardis ini sahih. Hanya saja
4f ii -o't(i g g1t O; e3 6 _y;,,
a

f r matannya ternodai 'illctt vang silmi.rr', .y:rkni pada kata-kata lra


nta ntinna illaa'. Al-Bukhari berkata: Sulaiman bin Harb berkata
(icfr'qo,b sehubungan dengan hadis ini:
Daram unta ada sedekah (waiib dizakati),
pada kambing ada sedekah,
pada sapi ada sedekah, dan pada ganauri
ada sedekah.
Ktub'ltAfibq'
.. dan tidak ada dari kita. Akan tetapi Allah menghilangk.""r",jil?Xl
Lahir sanad ini
sahih sehingga al-I{akim tertarik dan
menilainya sahih menumt syalat syaikhatti. penclapatnya
ini
disetujui oleh al-Dzahabi.Trs) Sulaiman berkata: "Demikianlah yang aku ketahui dari
Tashih dari ar-Hakim ini perru mendapat perkataan Abdullah bin Mas'ud".
kajian yang serius,
karena al-Turmudzi merir.vayatkannya
dalam Lirot r.,yu, al_,Ilal Al-Khaththabi bcrkata: Kata-kata 'Wa rrn ruinna illa" artinya
al-Knbir, larlu berkata, "Saya be'tanya kcpercra adalah'dari setiap kita pasti dapat terkena tenung.' Namun beliau
Muhammad bin
Ismail al-Bukhari tentang herdis ini. Ier r,crr.iarvzrb, ,,Ibnu tidak melaniutluur ucapannya karcna terhzrlang oleh kebencian
Juraij
tidak nrendengar hadis dari Imran bin A'i beliau terhaclapnvu. Kirrcnanya beliau membuang kelanjutan kata-
Anas. Ia berkata:
Htddisttt an 'hnrant bin Abi Areas (Dir-i*ravarkan kata terccbtrt rrrrtrrk rrro-ingkas pembicaraan dan mengandalkan
kepadaku hadis
dari Imran bin Abi fup5).,,716; pemahanrirn ()l':urg vlrtg mendenga"rnya.
Akan tetapi illa.t yang tercrap:.rr cr:rrir, sanad
ini ticrak memsak Makrra kllirrr;rt ftg'i*4,{.iirl;tj adalah bahwa Allah
matan, karena matann,r'a juga rlatang dari menghil:.rrrgk;rrr pt'rrllrrnrh vang tidak menvenangkan itu dengan
sanad lain yang
sahih, seperti yang diriwayatkarl olclr Saicl
bin Salmah bin Abu .jalan ber:sarrtlirr rLrrr rrrenyerahkan diri kepada-Nya.
al-Hisam, katanva: meriwavark:rr rracris kepada Penilaiarr l('ntiuur adanya 'ilkn itu menjadi lebih kuat karena
kami Inrran bin
Abi Anas dari Marik bin Arrs rrirr ar-I{adtsan dari perrnulaan lurtlis irri cliriu,ayatkan oleh banyzrk rawi dari Ibnu
Abu Dzan.
dan seterusnya. Dengan derrrikiirrr nraka matan Mas'ud tanp:r rrtLr tlunhahannya.TlS)
tersebut sahih,
karena terdapat pada sanacl l,urrg sahih.
c. Hadis mu'all.'tl <lalarn sanad dan matan
b. Hadis mu,allal dalam matan
Contoh lrrrtlis r;rrru dikeluarkan oleh al-Nasa'i dan Ibnu
t:Tt"h hadis Abduilarr rrirr Masircr, katanya: Rasuruilah Majahzte; drrri rirrirrrl tsaqiyyah dari Yunus dari al-Zuhri dari
,oersabda: Saw.
Salim dari lbrrrr tlrrurr dari Nabi Sa',v. Beliau bcrcabda:
'+,4'ttt irfu* tL* *br o, filrtt
&fl\ Itl) Dikeluarkan olt,lr Alrr (),rrvrrrlp.rda akhir bab olThibb; al-Turmudzi pada akhirkitab as-Siyar
dan disahihkaDily.r, luti,r r|ilw,.ryatkannya dalam al'llal; lbnu Majah, no. 1518. Kata "illo"
tidak terdapat cl,rl,rrr r I I r r r r rr rr lzr', tetapi dalam Ta'liq olKhoththo bi dan ol.Mund ziri, 5'37 4 -
, r r

J75 kata itu ada.


tts) Al-Mustodrok, r:3gg; lihat kitab kami
al_lm om al.Turmudzi. hlm. zr8) Tuhfot ol Ahwodzt, ).4oo.
429.
zt6) Noshbu al.Royah, 2:)76 _
)77; olTatkhish ol-HoAn,it,o,.--- ' ttg) An'Nosa'i, 1:220; lbnu Miltlr, il()., I.l].
;9,W?gt,p>:}u.W$5r& perlu dilakukan pula pengumpulan semua hadis dalam bab
yang sama, bahkan setiap hadis .yang ada kaitannya dengan
,rq'! maksud kandungannva. Hal ini nrembutuhkan hafalan yang
Barang siapa mendapatkan satu rakaat
(dari sisa waktu) daram sarat mantap dan kecepatan pengungkapannya.
Jumat atau lainnya, maka ia telah
menunait in lsatatnya). 2) Membandingkan susunan parzr rartri dalam sanad untuk
Abu Hatirn al_Razi berkata.720) ,,Hadis mengetahui posisi mereka nrasing-masing pada keumuman
ini salah matan dan sanad.
sanadnya' Yang benar hadis ini
crari al-Zutui dari Abu Saramah
dari Abu Hurairah clari Nabi Saw.:
Maka akan diketahui bahwa posisi para rawi dalam suatu
untaian sanad itu berbeda dengarr .sanad-sanad lainnya. Hal ini
1fi8j9*:.ii*$,1t6 merupakan suatu indikator ardattya 'ilht vang samar padanya,
Barang siapa mendapatkan satu
rakaat dari suatu sarat (masih pada meski 'illnt ittt sangat sulit rlitcntukan. Dan ini tidak mungkin
waktunya), maka ia mendapatkin
salat itu.
dapat diketahui kecuali dengan hatalan yang sempuma, ingatan
yang halus, dan kecepatan ntcgturgkap kembali terhadap sejunrlah
Adapun kata-kata "ntin salat ar jum'ati sanad.
r,u ghuirilza,, tidak
terdapat dalam hadis ini. Jadi matan
crztn sanacr tersebut
Cara ini oleh Al-llakirrr dijadikan sebagai cara untuk
dipertanvakan. Iladis ini diriwayatkan
crar.m srnrtihairt dan mengetahui hadis syatlzrlz. la berkata,z22; "sehubungan dengan
lainnyaT2l; dari banyak
iaran dengan r.crx;.r, vang berbeda de,gan hadis Qutaibah bin Sl'irl vang diterima dari al-Laits bin Sa'ad
riwayat Baqitvah dari yuntrs. Hal dari Yazid bin Abi I lirbib dari Abu al-Thufail dari Mu'adz bin
ini rrrcnurrjukkan adanya,illat
dalam hadis riwayat Baqi.yyah irtr. Jabal bahwar Rasrrhrllirlr Sarv. pada waktu Perang Tabuk ketika
hendah lx't:urgkll st'lx'lrrrn tcrgelincirrrya matahari, maka beliau
melaksan:lk:.rrr s;rl:rt Zrrlrrrr dan Asar dengan dijamak, kemudian
Cara Mengetahui Hadis Mu,allal
berangkzrt..,"
Karena mengetahui .:rcris lrtr'u,ar itu Al-Hakinr lx'rkirtir, "l'ara rawi hadis ini adalah imam-iman-r
-
sulit tetapi berurgcnsi sang,r tirrggi, maka
sangat rumit cran
kami bermaksucl yang tsiqal, lelirpi rlrrrl:. sanad dan matannya meskipun kita
nrenunjukkan bebc.r:rpil calrir rrrrtrrk
rnengetahuin.la ber-dasiu-kan tidak dapat mcr rt'r rt r rk lL.r' i I lat -nya. Kemudian hasil penelitian kami
analisis kami terhzrdap pcr.rrvatiuur para
,_r_ arf"_'i,Ju"* ,r-,,. menunjukkan bllrrvir Yazad bin Abi Habib tidak mempunyai
l) Mengumpulkan sc'irrrrrr.rr r i*,,v;rt suatu hadis, dwayat dari Alrrr irl 'llrrrlail, dan kami tidak mendapatkan redaksi
kemudian
membrnt per-bandingan cli ulrtirtr sanad matan yang tlt'rrrikirrrr tlari murid-murid Abu al-Thufail ataupun
dan nmtannla. Dengan
demikian perbedaan d:ur k.surraannya dari orang-()rlrur vlrr11 rrreriwayatkan hadis ini dari Mu'adz bin
akan menunjukkan
tempat 'illat. Apabira crist'r'rrri clengan Jabal dari Ahtr ll 'l'lrrrliril. Karena itu kami berkesimpulan bahwa
beberapa indikasi,
maka ia akan semakin hadis ini q,adt.."
.jt.lus clan mudah diketahui. cara
ini adalah yang paling ban.yak pmakainya. Seandainya ll)ir viurl-1 kami sebutkan itu tidak memengamhi
Xaaanfkadang
masuknya //a/ da I irrr r I u rr I i s, pastilah al-Hakim tidak menyebutkannya.
7ro) Sebagaimana diceritakan anaknya
dalam k itab (lt ,lldl, 1i177.
waktu, t:irt;r*ii,,,,l',"r,'o bu Dowud,l:111;
"') i:,?ilil;li; "t Atrurmudzi,l:)r); An
7zz) AlMo'rifah, hlm. rr9- r.ro.

,nA
3) Al-Hafizh lbnu Rajab ar-Hanbari menjelaskan
dalam syarah
il Ditanyakan kepada Abdurrahman bin Mahdi, "Anda menilai
'llctl Jani, al_Tumtudzi.zzty ,,xaidah
penting: Kecerdasan par?
kritikus hadis dari kalangan para hafiz yang slmtu hadis bahwa ia sahih dan hadis vang lain tidak sahih.
refleksi keleluasaan wa\.yasan mereka ,"rrr.,lg
merupakan Dari mana Anda dapat berkata demikian?" Ia menjawab,
hadis dan "Bagaimana pendapatmu arpabila karmu mendatangi peneliti
pengetahuan mereka tentang para rarvi
me.jadikan mereka uang lalu kau tuniukkan dirham-dirhamnru, kemttdian peneliti
memiliki penrahaman khusus. selanjutnya
mereka menirai itu menjawab, dirham ini bagus dan yang ini burr-rk. Apakah
adanya 'illat pada beberapa hadis. Sen_,ua
ini hanya dapat kamu akan bertanya tentang alasan penilaiannya ataukah kau
diketahui dengan pemahaman dan pengetahuan
khusus yang serahkan semua urusan itu kepadanya? Demikian juga masalah
tidak dimiliki oleh ahli ilmu lain.,,
4) Diielaskan oleh salah seorang imam hadis yang ini, dengan lamanya belajar, mengajar, diskusi, dan kewaspadaan."
dikenal
keahliannva dalam bidang ini bahwa Dalam kesempatan lain, Ibnu Mahdi berkata, "Dalam
suatu hadis ber-,iilat
dengan dijelaskan jenis'inat-nya atau mengetahui'illat hadis ada ilhamnya tersendiri, sehingga apabila
cacatnya, sebab nrereka
adalah para dokter ahli tentang urusan-urusan kutanyakan kepada seonlng alim yang mengetahui suatu hadis
senrmit ini.
belillat, maka dia tidak akan mempunyai bukti atau alasan.
Macam-Macam .lilat Dan betapa banyak olang-orang yang tidak memahaminya."T2s)
Maksudnya adalah, .sebagaimana yang telah kami sebutkan
Ada beberapa faktor penyebab kedhaifan
hadis yang berhasir di atas, bahwa peniluian terhadap 'illat hadis bukan berarti
ditemukan oleh para muhadditsin daram
usah, mertka menyeleksi suatu hal yang kornplcks yang tidak dapat diungkapkan dengan
hadis. Faktor-faktor itu antara rain adaral
t ir.srtr rJan inqitha, bagi bahasa ilmiah. Olt'lr karena itu, al-Sakhawi menielaskan maksud
hadis maushul; u'aqa'r' bagi hadis marfirk;
idrutj, ------
dandiragukannva kata-kata lbntr Mllxli "maka dia tidak akan mempunyai bukti"
ke-tsiqat-an --^.-r
bahwa yang clirrrakstrd adalah kebanyakan arEumentasinya tidak
Al-Hakim ar-Naisaburi berkat:r,7)a) "Ber-'ilal-nya dapat dikerlrrkakirrr. Apabila tidak demikian, maka pada diri
suatu ha-
dis disebabkan oreh beberapa v.ng tidak berkaitan dengan Ibnu Mahdi st'rrtliri tcrdapat beberapa huiah untuk menerima
al-ictrh, karena hadis per.iwa.vat 'art.nr-rg rnairuh itu tidak dapat atau menol:rk.7l(')
diterima dan sangat renclah krralilasrryir. ,Illat
hadis yang terclapat Demikianl:rlr kt'biasaan para pakar apabila menghukumi se-
dalam hadis-hadis para r.:rwi vrrut /.s,qdl
itu kebanyakln karena suatu berdasarklrr kt'ktratan firasatnya. Dan sering kali ia tidak
mereka merirva-yalkan .sualrr tr:rtli.s
vang telah ber_,illat, tetapi dapat mengtrrrgkirlrkrrrr makna yang halus yang ada dalam jiwa-
tidak diketahui orc-h nrc*,ku. t)c,rrg:.rn demikian
hadis tersebut nya. Abu Halirrr irl Rrrzi menjelaskan hal tersebut, "Perumpamaan
tetap sa.fa ber-illat. Argurncrrrusi kitmi dalam
hal ini tiada lain pengetahuan lt:nlirnlt lradis itu seperti sebuah kurung burung yang
adalah hafalan, pemaharlalr, cl:rrr pengetahuan.,,
harganya scralus tliturr, sedangkan pengetahuan tentang lainnya
Karena urusan 'iilat ittt rrrrrrit cran salnar, adalah bagaikarr r.'ul 1x'rvarutanya yang berharga sepuluh dirham."
maka sering sekali
para muhadditsin tidak bcr:uri rrrcnjelaskan ,illqr
yang menodai Kadang-kadang istilah 'illnt digunakan bukan untuk hal-hal
sratlr hadis. Adakalanya karcrr, ticlak ada ,rrgkupo., yang telah karni st'llrtkan. Hal ini penting untuk diperhatikan.
tuntrrknva, atau karena dipcrkir:rkrrrr ]u.rg ,"pu,
,rang yang mendengar tidak Ibnu al-Shalah lx'r'kirt:r, "Ketahuilah bahwa kadang-kadang kata
dzrpal memahamin\a. 't'illat" digunakan txrklrr r-rntuk hal-hal yang telah kami sebu&an
723) Halanran 756 758.
7t4) Ma'rifut'Ulum otHodits, hlm. rrz _ rr3,
tzs) AlTodrib, hlm. r6r.
tz6) Fath al-Mughits, hlm. 9lt.
di muka, yakni faktor-faktor yang merusak hadis dan dapat
mengeluarkannya dari batas haclis sahih ke dalam hadis Kesimpulan
dhaif
yang tidak dapat diamalkan inilah arti kata ,,,illat,yang
asli. Dari bab ini dapat kami simpulkan bahwa para muhadditsin
Penyimpangan penggullaan kata itu daram beberapa
]hrab ,irar dengan pembahasan komparatif telah membahas berbagai
al-hadits banyak kita dapatkan' antara lain untuk kecacatan
nvi kemungkinan, dan telah mengemukakan berbagai bidang
vang disebabkan kedustaan, kelalaian, dan rendahnya daya hafal,
kajian yang berkaitan dengan sanad dan matan sebab hadis
sefta macam-macam jarh lainnya.
itu adakalanya hanya diriwayatkan oleh seorang rawi secara
Al-'Iurmudzi menyebut nasakh sebagai salah satu ,illat mutlak yang disebut sebagai hadis gharib sanndnn la matnan
hadis. sebagian muhadditsin yang lain menggrrnakan kata,,illat,, atau tafam,td dengan salah satu seginya yang nisbi dan hadisnya
sebagaimana bentuk perbedaan hadis yang tidak memsak, disebut gharib sanndnn la mntnan dan hadis fardi.
seperti
ir:szl seorang rawi te.hadap haclis ynng di-isnad-kan
oleh rawi lain Adakalanya suatu riwayat berbilang para rawiya dengan redaksi
vang tsiqat dan dhabitlt Bahkan sebagia, dari mereka berkata:
matan yang sama, atau mereka berbeda dalam meriwayatkan
sejumlah dari hadis sahitr adalah hadis sahih yang nta,ltil (ber-
matannya. Adapun hadis yang sanadnya berbilang dengan matan
'illat), ada sebagian yang rain berkata: di antara
hadis sahih ada yang sama telah dibahas para muhadditsin dengan tuntas, dan
juga hadis sahih yang s.,-adq.
jumlah sanad yang terkecil, yakni hadis yang bersanad dua (hadis
'aziz); atau bersanad tiga ke atas sampai jurnlah tertentu (hadis
Sumber-Sumber Hadis Mu,allal :.
masyhur); bahkan sampai .itrmlah sanad yang tidak terhitung
t, dan tidak mungkin separkat ttntttk berdusta (hadis mutawatir).
Para kritikus dari kalangan imanr tcrah menl,"rrsun banyak
kitab dalam bidang ini. Kitab-kitzrb irr*rcnrLlat inti pembahasan Pembagian yang demikian lcbih tcrperinci daripada pembagian
mereka yang sangat rumit. Diarntalarrva berikut ini. menurut ushufuun yang hanya mcntbitcanya menjadi dua, yaitu
hadis mutawatir dan hadis ahad. I ladis ahad memrrut mereka
a. Al-'ilal al-Kabir atau Al-ilal ttl-L,rrtlitrtttcl,
karya al-Turmudzi. adalah hadis yang tidak mencapeti clcr:r.iat mtttawatir.
Kitab ini sangat berharga cr,. rrcrrtrrknva sedang. Keterangan-
keterangan di dalamnv, b:rn'irk lrr.sumber kepada pendapat Adapun hadis yang sanadnya bcrbilang clengan matan yang
guru al-Turmuclzi, yakni ll-ltrrkhari. Kami *"r!hi_pm berbeda itu adakalanya disebabkan katun:t y.tng satu mengandung
sejumlah pc*v.t.l,tr :.rl-'l'rrr.rrtrdzi dalam stratu bahasan lafal tambahan sedangkan yang lainnya titlak (z.ivaadah ats-tsiqat);
pentingT2T) pada ur',r 1x'rrrxrr,snn tentang ]*tat) dan adakalanya karena kandungan matilnllva be'rlcntangan.
Al-,ila.l int.
b. Ilal al-Hadils karya r,r:r, Alxlrrrrahman bin Para muhadditsin telah membahas ttttttits sergi-scgi perbedaan
Abi Hatim al-
Razi. Kitab ini tclah rlict.r:rli rlalam dua jilid. ini dan menjadikan masing-masing segi ittr scbagai pembahasan
Al-'ilal al-Waridah li al-Al-,llttlir.; an-Nabawiwah karya Imam tersendiri, sebagaimana telah disinggung st'pitttits pada penutup
al-Daraquthni. Kitzrb ini :rtr;rrarr kitab vang pzrring kompret bab kelima yang menyebutkan bidang kajian malan dan sanad.
dalam bidangnya, dan naskalrrrva masih banyak yang berupa Pernbahasan tersebut menunjukkan kctclitian mereka dalam
naskah tulisan tangan. membanding-bandingkan sejumlah riwayat dan bahwa untuk itu
mereka tidak hanya berpegang kepada sitnitd dan matan yang
dibahas, melainkan mereka juga membahas semua hadis dalam
bab yang bercangktrtan.
727) Dalam kitab kami ol-tmam ol-Turmudzi, hlm.
+5 $ / .

il: r,
Di samping itu, mereka juga meneliti posisi para rawi dalam
r
berbagai untaian sanad untuk mengetahui kemungkinan adanya
'iilat- illnt yNtgsamar. Penelitian yang mereka lakukan itu merupakan
suatu penelitian yang cukup berat dan membutuhkan ketelitian
yang tinggi dan hafalan yang lugas serta dapat diungkap ulang
dengan mudah. Sebagaimana halnya mereka mengkaji matan-
matan hadis dengan kritis, lalu dengan membanding-bandingkannya
mereka dapat menemukan 'illat pada beberapa matan, mereka
juga dapat menemukan hal yang sama dengan berpegang kepada
dalil-dalil aqli dan dalil-dalil syara', seperti dalam hadis mudraj
dan hadis mushahhaf. oleh karena itu kajian mereka tentang
Penutup
masalah-masalah yang rumit ini merupakan bukti ketelitian
mereka dan keagungan metode yang mereka pergunakan dalam
rangka memelihara dan melestarikan hadis Nabi. {
i
I
$

A. Analisis dan Kesimpulan Umum


Scbirgrri tirrclak lar-rlut dari pt'rrrlrrrllrsrrn rartg t'asional ilmialr
tentarrg 'illut-'illut lradis deng:.rtt lx't'1,:r1'rri 1r;rtttlitttgan pal"a ulatnat
tc-r'huclirl'rt.\':.t, maka secara pitsli kitttri Irt'r liesimpulan bahrta
mcl<rle kritis para n-rulradditsilt tnt'ttt itl\ul) selturrh prttblematik
haclis dari berbagai sisinya, baik virnll lrt'r l,.rtititrt clengan matarn
milullrur sanad, dengan celril sl-ttlpitl tlcllril tlittt ttlntas serta
man)pu melahirkan pandangatt tliut llrlsrrllrlt varrg kt'itis d;rn
sen)pLrrrla. Sctt-tuitt.tva tc'lah diielaskittt tlltl;rtrt kital'r irii clengan
segala puii bagi Allah dan ber*at tirtrlil. Nrrr.
Pokok pctlnnrit, nriserlnya, acllllrlr pt'ttt';rttt1.x.ti:rrr lraclis oleh
seorang rzrrvi scb:tguitnilna yang ditlcrrp,irr. llll irri tttt'truhat-ttskan,
pertama, adanva pcnelilian terhlttlirp l)irt'll trtu'i. Dan para
muhadditsin tclirh tttctrempuhny'a clari lrt'tb:.tgai aspck secara
detail sekali. [Jnttrli iltt, mereka nrcn('lll)liltrr lirilcria tawi yang
lsiqat (yattg adil tlan dlrrltith); dan nr('rt('lirl)kirrr ilrr-rtr-ilmu untuk
mengungkiip hal-lr:rl r':rng berkaililn (l('ll1!.:lll l)lll'll |arru'i. Mereka
juga menrbahas r.tlrrur-nama para tar.r'i, biogr ali tttcreka, tempat-

z'i::,
tempat tinggal mereka, serta hal-hal yang berkaitan dengat-t
il akhir ini sama sekali tidak boleh dirirvayatkan kecuali sekadar
masalerh-masalah pokok ini yang terbagi meniadi tiga puluh untuk mengingatkan dan rnenunjttkkan kepalsuann-va.
cabang ilmu hadis. Setiap cabang kemudian mernilih rantingnya Pembagian ini merupakan kualifikasi yang terperinci dalarn
yang banyak dengan berbagai masalahnya, clan juga dibahas rnenerima dan menolak sttitttt hadis dengan menentukan kriteria
dalam kitab-kitabnva masing-masing yang besar yang rnembahas dan hukum masing-nrasir-rg hadis dengan rnembaginya menjadi
setiap rawi satu per satu. tiga kelornpok besar.
Kemudian, lradis itu mempunyai scjumlah sisi lain selain Kelonrpok peftantn, lurclis makbul, yaitu hadis yang memc'nuhi
aspek rawinya. Sisi-sisi tersebut dapat rnenunjukkan kelemahan syarat-syarat qabul (clitcrinranya) hadis dengan tingkatannya.
atau kemulusannya dalam proses perirvayatan. Sisi-sisi temebut Kelompok ini terdiri cl:rri h:,rdis mutawatir, sahih lidzatihi, hasan
adakalanya berkenaan dengan penerimaan hadis, penvampaian lidzatihi, sahih lighairihi, rl:rn hasan lighairihi.
hadis, rangkaian sanad, atau berkenaan clengan matan hadis, Kelonryok kerluu, lr:rtlis mardttd, yaittt hadis yang padanva
atau berkenaan dengan sanad dan matan .Lkuligur. tidak terpenuhi scnrbirrirttg syarat-syarat qabtil. Kelonrpok ini
Para muhadditsin telah membahas selumh sisi itu disertai be'r-bagai terdiri dari hadis-harlis vang kami sebut berikut ber"dasarkan
fak1or yang men-rperkual dan melenrahkannya, sebagaimzrnzr telzrh jenis syarat yang ticlirl,. lcrpcnuhi.
kami bahas secara terperinci pada bab-bab trrdallrltr. Kemudian, a. IJadis dhail k,irtt'tur tidak terpenuhint'a svarat al-'atlalalt
pada arkhir setiap bab kami beri kesimpulan vang iclirs. (keadilan prrirlrlrvrrlrrva): maudhtt', mattuk, dan mathmh.
Dcngan dcmikian, ketetapan-ketctaprirrr pirra rrrultrdditsin itu b. Hadis cllrait k;rrt'rur tidak tcrpenuhinvar svarat at'dlrubthu
(ketinggian rln'ir lurlll raruinva): dhail tnttnkar, mudhtharib,
absah dan valid aclanya, argumentarsilrl'u jclas dan nrenerangi
rntrshahhal, nur(glulr, tlan mudrai.
masalah yang memerlukan hujah. Ahli hatlis rrrcrnbangun ketetapan-
ketetapan itu atas dasar penelitian varrg rrreliputi seluruh aspek
c. Hadis tlhail Liur'nir tidak terpentrhin.ya svarat al-ittishal,
(bcrsanrburUtnlir rrrt titcl): ntunqathi', mutsal, mu'dhal, mu'allal,
penentu kekuatan atau kelemarlran lrirclis. Dan rnereka bemsaha
rnuclallas, clirrr rrrrrrsirl kha{i. Jenis haclis dhaif ketiga ini tidak
menempatkan setiap keadaan patllr lcrrtl)ilt yang sesuai. boleh clizrnrllk;rn rrpabila tidak diketahui keadaan rzrrvi yang
Dari sini kitzr dapatkern l-x.rllvir kctctapan-ketetapan mereka ticlak tercalrltrrrr, st'lting-pit dimungkinlian ia adalah r:auri yang
dalam menedma clan nrcnolak llrtlis ittr cliklasifikasikan dengan dhai[.
sangal t.etpednci, clinrrrlai dari prrrr.rrli kcsahihan hadis-hadis .yang d. tl:rdis dlrail k.rrr'rr;r litlak tcrpcnuhi syarat 'udunttt.s.\,.s\tdzudz
rnereka sebut seb:rgli u.sltttltlrtrl rt.,rrrtirl serlta qadnalz lain vang (tidak ianglr;rl): lrrrtlis svadzclz clan hadis tnunkar, karr:na
meliputinya; kemuclian lrltlis srrlrilr, hadis hasan lidzatihi, lalu hadis dlriril l'.'l,rrtpok ini nlenunjukkan lemahuya dava
hasan lighairihi. Kenrudilrr, tl;rtl l>criklrtnya hadis dhaif clengan hafalan t'lt'nvitttlt.
kadar kedhaifan yang ringar) \'iuUt klclang-kadang dapat diar-rrarlkan e I-ladis cllriril kirr,'rrrr ticlak terpenuhi syarat 'adamtil-'illar (tidzrk
l>er:illat): rrritrr lr.rrlis r-r-rdallal dengan berbagai seginva. Hadis
bilamana mernenuhi s.yar':lt v:rns memperkuat kemungkinan
mu'allal irri rrr;,t.lrtcl kat'ena 'illat yang terdapttl padanya
keselamatannya; lalu hadis cllrlil vrrng kaclar kedhaifannya besar,
adakalarrt'ir k:u,'rr:r salah tanggap reutinya atall terbukti
akibat banyak salah, ban.yak ltrlxr, atau periwaydtannya dituduh sanaclnvi.r t('r'l)lrlil\ \r'lnentara lahirnya betsambung.
fasik. Hadis yang terakhir lr.ti ttrtrtntk, harus ditinggalkan dan Dari klasil'iklsi rli rrt:rs.jelatslah bahwa pada hakikzrtnya syarat
tidztk boleh cliperhatikan. Kcnrtrcli:rrr, hadis yang lebih jelek dari
vang donrit-tarr lrl;rl;rlr ler-pcnuhinya al-adalah dan al-dhabth,
yang terakhir itu, yakni hadis clipi.rlsukan. Hadis yang paling
sedangkan svilrirl s\rrr;rl vang lain metttpakan rel'leksi keclua
H
sval?t tersebut yarng harus terpenlrhi clemi penyarnpaian suatu hal ini banyak dilakukan oleh seir-rmlah orientalis yang nrenulis
hadis seperti keaclaurn semulzr. disiplin ini. Mcreka senantiasa mengkritik segala tindakart
Kelontpok ketiga, hadis vang bisa dinileri rnzrclbrrl atatr muhadditsin dan nrenttduhnya dengan tucluhan-tr-rduhan yang
mardud, yaitu hadis-hadis yang ticlak d;rpzrt dipastikan senantiasa kizrn berkembzrng cli kalangan mereka; Goldziherr adalah seolang
menrenuhi kriteriar haclis rnaqbul. Dengurn kata lain, izr memenuhi orientalis belagar-r-ra Yahtrdi asal l{ongaria yang mempunyai
krjteria hadis nraclbul dan pada r,taktrr larin tidak memenuhinva. kelebihan di zrtirs ot'it'nt:rlis lainnya.

Kelompok ini terdiri dar-i jenis haclis qudsi, nrarfl.rk, nrauqu{,, Mereka bahwa yang menjadikan Golziher
l;crartltE';u1'ran
nraqthtr', mr-rttashil, rnusnad, mLl'alt'an, n)u'annatn, musalsal, mencapai kccltrchrklrr scclcrnikian tinggi clalarn bidang ini adalah
'ali, 'azis, al-nuLz,id firruiltashil al-,sctnir!,728; gharib, lhtcl, nazil, karya-kzrryan.\'a ya r ut tt. Balrkan dalam mengemukakan gagasan-
t rr iit t

gagarsan v:rng prinsipiil sckalipun dan dalam menguraikan masalah-


masylrur, dan'fiy,atlatuts-tsiqat.
masalah verrrg 1'r:rrsilrl tllrrr tt'rpcrinci, mereka mengganggap ctrkup
Di samping itu para rnuhaddirsin tidak hany:r meneliti dengan nrclrgol:rlr lilrr'!'ir (iolclziher sa.ja.729) Kami mengatakan
sanad dan matan, me.lainkan .iuga membanclingkan .iumlah hal denriki:rn lrllrs tlirslrt pt'irsitngka baik semata-mata. Kami
hadis dari segi san:.rcl dan matannva, sehingga dengan cam itu tidak nrcrrrl'xrvrrnlll.irtr ltirltrvrr rlalam dada mereka tersembunyi
merekzr dapat nrenggali bantak cabang ilntu lraclis, sebag;timana niat jalrat yiull,, nr('nlilriirl( tttttttk melakukan tuduhan-tttduhan
clalan"r bab ketu.iuh dari buktr ini. Dalzrm h:.rl nrcnrbar"rdingkan- itu; at:tt.t arl:rtr\lr lirl'l,t lirLlol llrirr yang mendorong sebagian
bandingkan itlr, mereka tidak hanya rnernbarxlirrgkarr satu haclis mereka nrclakrrkirtr lrirl iltt. /tr))
vzlng sarlra dari riu,ayat lain, melairrkarr irri:l rrrenganalisisnya SerLx'rrirrnr;r Lluni titlirk lrt'r'rrrirksrrrl ttntttk mencela percoalan
berdasarkiur dalil-dalil aqli mauplrn .s'r,rr"'i, scpcrri dalam traclis yang nrcrt'k:r kt'rrrrrkakittt ittt tlirn kirnri tidak akan menuding
rnu'allal, rnaudhu', clan mudraj. mereka st'lirnrrrrrvu sezrrtclitittvlr litlirk kanri dapatkan sejumlah
Ini semtn membuktikan k,iialr kr itis r,:rng mercka lakrrkan pengikrrt rllrrr 1lt'rrl'ilmbung licl:.rlt tttt'tt'ka clitt'i golclngan kami yang
senantiirslr rrtcttvebarluaskan lrtttil.iurtt nrct'eka dan menawar-
mancakup segala aspek dan prrrbk.rruriili hadis serta dalil-dalil
nalr':rrliirrr ide dan pendapat tt.tt'tt'lirr.
ekstern vang rnendukung perrelilirrrr tcnt.lng kekuettzrn atau
kelemahan haclis, sehingga sctiap p,.'rre'laah ),erng ccpat tanggap St'rrroga kepalsuan ide dzur 1'x'rrtLrplrt nrereka itu meniadi
jelas bagi olang yarns membacu lrtrl'tr irti, ber-kat uraian yang
darn objektil' akan rnenrerstikaural\rrrsi lrnilaian nrereka terl-raclap
kanri sa.iikan yang Iner-runjukkan kt'rLtLrrrurn lilsafat ilmu krdis
hadis; dan bahrt'a nrctrxle rr)r'r't'L:r rrrerrrpakan satu-satunya jalan
yang kritis dan rncttcakup seluntlt ptrrlrlerrratik hadis.
untrrk rnembedakalr rirrl\irt \rrrrr rrrirqblrl clan rir,vavat nralclud.
Llntr-rk itu, karni sc'dikit akan trrt'rrgirtllr.rtkan kcprada para
penrbaca aknn kcllatilan tuduhan clan p('nryirtaun itu bcrdasarrkan
B. Tuduhan-Tuduhan dan Sanggahannya dalil-dalil yang akrrmt. Dan beriktrt irri liirttti saiikan I'irtgkasan
dari kesimptrlarn pcnrbahasan kanri tcrlrrulitgrtrvlt.Tll)
Sebergizrn orerng verng titlirl, lx.l.nah mengkerji rnetocle para
nrtrhailclitsin clan keula-karr,':"r ilrrrirrlr nrer.t:ka yang sangat berlrarga 729) Ditegaskan olc,tr tu,rtl Syazkin dalam membahas 1>r'rrlr,rl 1x'rrrrlisan haclis dalam kitabnya,
Tarikh allurots ol 'Ardhi, r:125. la lama belajar keparl,r orit:rrtalis, rrerrrletalrui karakteristik
ittr rnenggambarkarn nretrxlt' kritis ini dengan lambaran yzrng mereka, dan talrtt r('r)(,ln.r nrereka.
73o) Dr.Mushthafa al Siba'i rrrerrjelaskan bahwa sebagrarr l>erar orientalis bekerja di pusat-pusat
palsr.r. Mcreka memutalbalikklrr larkta dan ntenyimpangkan informasi Depart(frr( n lrr.rr Negeri di negara.negar..lsirrg. l.ih.rt ol Sunnoh wa Mokonotuha
kelrcrtrrannva sehingga ticlak lrisir lcrlcpas dari kritik. 'rampaknya, f alTasyri'allshttni, ltlrt. .,t.
73r) Telah kami jelaskarr kt'b,rtilan sebagian persoalan yarrg urereka lontarkan sehubungan
dengan pembalrasarr lrt,lrt'rapa tema dalam buku ini. Di sirri ak.rn kami lengkapi dengan
728) McskipLrn kenyataannya tambahan itu tidak I;trrar, tetapi pokok hadisnya mungkin dapat
sejumlah sanggaharr rlerrll.rn membahas beberapa kritik nrereka yang berkenaan dengan
diterirna atatr ditolak. Lihat kembali bab 6, hlnr. t8r.
'ulum al-hodits dan tinrl,rkan para muhadditsin secara global.
t. Pembukuan Hadis dan Pengaruhnya Bagi Fikih
t
maqthu,732) Oleh karena itu, yang benar adalah kebalikan
Persoalan sekitar pembukuan hadis dan pengaruhnya bagi fikih dari perrryataan di atas, yaitu bzrhwa pembukuan hadis itu
telah dikenal bany:rk orang sehingga menjadi topik pembicaraan lebih dahulu daripada pembtrkuan fikih dan penyebaran
beberapa pengajar spesialis fikih di hadapan para mahasiswanya. maz-hab-mazhabnya.
Mereka beranggapan bahwa pembukuan hadis itu dilakukan d. Sebab-sebab perselisihan penclapat di kalangan fuqaha itu
setelah pembtrkuan tikih dan tersebarluasnya mazhab-maz.hab sebenarnya bercumber pacla hal-hal esensial yang lebih luas
fikih. Faktor inilah menLuut me-reka yang menimbulkan banyaknya dan lebih jauh daripadet sckaclar tidak adanya suatu hadis
perbedaan pendapat di kalangan para ftrqaha. Bahkan, sebagian atau riwayat pada diri scot:urg faqih. Dan seandainya kita
orang yang mengaku telah berijtihad beranggapan lebih jatrh perhatikan dengan satksuttra rt-rasalah-masalah fiqhiah khikliah
lagi yang mengesankan betapa jauhnya mazhab-mazhab fikih karena hal semacanr iltr, maka kita akan dapati bahwa
yang muktamad dengan Sunatr Nabi Saw.
itu terjadi dalam bclx'r:.rpar bab saja, yang kebanyakannya
Pada arvalnya, persoalan ini dilontarkan oleh orang yang berkaitan dengan tttasirlalt adab dan hal-hal yang Sunah.
hendak menyimpangkan persoalan ini dan fakta sejarah untuk Adapun masalalr kltihtliult lainnya bersumber pada sebab-
menanamkan keyakinan bahr,va pembukuan hadis itu dilakukan sebab esensial llin vlttu berkaitan dengan tabiat masalah-
setelah pembukuan fikih. Padahal fakta se.iar:ah menurnjukkan ittr sendiri yang menu:n)t suwtattillah
masalah ijtihuditult
hal yang sebaliknya. Berikut ini beberapa bukti se'jar-ah yang dapat mcnirnbttlkltr pcrbedaan pemahatnan, baik yang
kami maksud. berkaitan clcng,illr kt'tt'tttrtan-ketentuan syariat Islam maupun
a. Penghafalan clan pemeliharaan lr^clis ittr telah dilakukan yang berkail:rrr tlt'rrptirtt ketentuan-ketentuan hukum ciptaan
dengan sebaik-baiknya oleh para salrabat r..a. Setiap rnereka mantrsia. llrrl irri tt'lah cliketahui oleh orang-orang yang
menguasai sejumlah hadis clan cli setiap nilayah terdapat mengctulrrri Lrrrlll'rrlr langkah operasional suatu peraturan.
orang yang mengajarkan herdis-h:rclis Rzrsulullah Saw. sesuai
dengan vang dikuasainya, berik cllri kalangan sahabat, tabiin,
[':.rllr rnrrsir l{rrsrrlrrllllr Saw. perselisihan pendapat telah terjadi
maupun dari kalangan setelllr rrrcreka. Alangkah hebahrya,
antar:salr:"rblrt st'lrrrlrrrrrllirrr clengan suatu nash yang disampaikan
mereka .juga menghafalkan cl:.r rr r rt'r r rpelajari Al-euran dengan
r

penuh kesungguhan darn pt.rrglurvatan, sebab itu mempakan kepzrda nrcrtkir prrrl;r lrari Bani Quraizhah.733) Ketika itu beliau
sumber hukunt yang pcrl:.rnrir. l)t.rrga, demikian mereka tidak tidak mcnccll srrl:rlr srrttr dari kedua kelompok yang berselisih.
merasa perlu unttrk rrt'rrrlrrrktrliarn lantaran dada mel'eka Kitab-kitab rt'['rt'rrsi lsLrn.r tidak sedikit memuat hadis sahih yang
yang penuh dengan ilrrrrr pt.rrgt.tilhuan. diriwzryatkeut oh'lr \('()nulg faqih yang menurutnya sama sekali
b. Telah dijelaskar-r p:rcla ;'rcrrrlrirlursun di depan bahrva selragian tidak dapat rlirrrllrrkrrrr kesahihannya, tetapi dalam beramal ia
hadis telah ditulis se'iak l{irsrrlullerh masih hidup. Hal ini menvalahi lrttrrrjrrk Lrlrir hadis itu. Hal ini ia lakukan karena
rnenunjukkan bahu,a lutclis tt'lirlr n'rendapat per]ratian untuk ada dalil lairr l'urr1' rrrt'nrrnjukkan makna sebaliknya, atau karena
dibukrrkan dan disebeu'karr st'lrltrnr fikih rnendapat perhatian pemaharnernrr.yir tt'r'lrrrrLrp hadis itu berbeda dengan pemahaman
vang sama
c. Pembukuan fikih itu tel'jacli (k.ngan sendirinya sehubur-rgan
dengan pembukuan hadis, vakrri ketika tenjusun kitab-kitab 712) Akantetapibuk,rrrl)(.r,rrrl,.rl,r.rbadkeduaHijriahtidakdikenaladakitabfikihyangtersusun
se.jenis nmshanaf dan ntuwutlrtlui yang memuat hadis-ha- secara terpisah dari kil,rlr lr,rrlis, melainkan telah dikenal seperti kitab karya Muhammad bin
al-Hasan (murid Alxr ll,rrrrl,rlr). Namun, kebanyakan kitab itu menghimpun fikih dan hadis
dis rnzu'fuk, atsar-atsar yang n-rruquf, dan atsar-atsar yang atau hadis saja.
zll) Sebagaimana telah dist'lrrrtk,rn di muka sehubungan dengan contoh toqrir Nabi saw.
3i
orang lain, atau karcna sebab-sebab lainnya. Kitab al-Muwathtlru Sanggahan terhaclap tuclttltitn ini telah kami kemukakan
karrya Imam Malik adalah satu contoh yang jelas untuk itu. sehubungan dengan pemberhasan pt'nulisan hadis, sejarah isnad.,
Dalernr kitab tersebut, Imam Malik meri,uvayatkan seiumlah hadis dan syarat-syarat rawi. Oleh kat'cna itu, di sini kami hanya
yang tidak ia anralkan sesuai dengan petunjuk tekstualnya.T3a) akan mengemukakan beberapa kcsimpulannya.
Hal-hal di atas me-nuniulikan kebatilan anggapan mereka a. Pembukuan hadis itu telah dimulai sejak masa Nabi Saw.
bahwa pembukuan hadis itu teriadi sc-telah pembukuan fikih dan telah mencakup sejumlah besar hadis, sebagaimana
clan bahwa keterlambatan itu merupakan penyebab timbuln.va telah kami buktikan berdasarkan dalil-dalil yang pasti736)
mazhab-mazhab fikih Islami. dan telah kami sebutkan contoh-contohnya. Di samping itu,
tercatat dalam sejarah yang tersebar dalam berbagai kitab
z. Pembukuan Hadis dan Pengaruhnya tentang rijal yang hanya dapat diketahui oleh orang-orang
terhadap
yang mempelajarinya dengan tekun.
Kesahihan Hadis
Catatan-catatan tersebut terdapat pada biografi mereka yang
Persoalzm ini sejak dahulu telah dilontau-kan oleh sejumlah menunjukkan bukti penulisan hadis yang mereka lal<ukan dalam
orientalis yang ekstrem. Mereka mendasad<an tuduhan-tudtrhannya jumlah banyak. Karenanya orang-orang yang mempelajarinya
kepada anggapan yang salah sebagaimanu yang telah kami akan berpendapat bahwa hadis itu telah dibukukan sejak
jelaskan dalam pembalrasan pemrlisan hadis. masa-masa awal.737)
Mereka menvatakan bahrva selanra 2(X) talrtrn, haclis Nabi b. Penyrsunan kitab hadis berdasarkan bab-bab fikih dalam
tidak ditulis. Kemudian, setelah maser .yan[t crrktrp pzrnjang itu peua kitab-kitab al-mushannaf dan al-iami' merupakan tahap
muhadditsin meneterpkan untuk mcngatluki.u) lx'ngrrmpulan hadis. perkembangan penulisan hadis yang sangat maju. Tahap ini
Untuk itu mereka menggambil haclis cl:rri ,rr:rng-or?.ng l,ang lxlnah berakhir sebelum tahun 200 H, bahkan telah selesai pada
mcnclengeulya. Maka orallg-or:ltg ilrr srrtrr [-^-..^r salu trer-katar: "Akrr awal abad kedua, yakni antara tahun 120 - 130 H.738)
mendengar Fulan berkata: Aktr ntt'rrrl(.ng,ilr- Fulan berkata: Aku Di antara kitab jenis ini banyak yang pala penyusunnya
mendengar Rasul Allah Saw. h.r'lilrtir l('ntang sesuatu." meninggal pada pertengahan abacl kccltra, seperti Jami' Ma'mar
Akan tetapi, ketika mtrncrrl litrurlr ditubuh kaunr muslimin bin Rasyid (w.145 H), Iami' Sulyarr al-Tsaufi (w.161 H), Jami'
yang menimbulkrn 1x'r1-n'caluu r u n ti t, ('r l rtama vang mengakibatkan
r t Hisyam bin Hissan, (w.148 H), dan ./arrri [bnu Juraij (w.150 H).
lahirnya aliran-aliran p.litik, rnrrliir sr'bagian kelompok rnenrbuat Para ulama telah hrrfiasil rncnenrukan sebagian kitab-kitab
hadis-hadis pzrlsu dengarr trrirr:rr irllrrr liclompolmya terkesan trrada jami' ir.j,, dan di Inclia sa:rt ini (sckitar" tahun 1980 M) tengah
pada jalan rang besar. berlangsung proscs korcksi lters kitab Jami' Ma'r/tar bin Rasyid.
Para ahli hadis tclah rrrcrrclili lrcrbagai ntacarrt hadis dan Apabila kitab terscbrrt kt'lak lrcrhersil diterbitkan, niscaya merupakan
membaginva banyak sckali, st'lrirrprrr nteniadi sangat sulit untuk bukti kebenar?n kclcr:rrrgan kami di muka.
menentukan mana hadis varrg slhih dan mana hadis yang c. Para ulama lrarlis tclah menetapkan syarat-syarat diterimanya
maudhu'.73-5) suatu hadis ylrrg mengharuskan proses periwayatan hadis
dari generasi kt' gcnerasi berjalan penuh amanah dan
nq) Lihat contohnya pada pembahasan cara jrrr h wtt al-to'dil yang salah.
lr,6) Lihat faktor pendukurrg perneliharaan hadis bagi para sahabat yang terakhir.
ttt) Dikutip dari beberapa pasal dalanr kitab Dirasrit fi os-sunnah al-tslamiyyoh yang berkenaan
ttt) Sebagai contoh, lihat I trlkh ol Turots al-'Arabi karya Dr.Fuad Sayzkin.
dengan masalah penulisan hadis. Lihat perrrtrahasan ini dalam kitab 'Ulum al-Hodits rrya
7t8) Sebagaimana pembatas.m nrenurut Abu Thalib al-Makki dalam kitab Qut al{ulub, t:35o;
Mushthtrlohu karya Dr.Shubhi Shalih.
Tarikh alT ur ots ollslami,'r : t t.

-.-, \.
dhabith, sehingga hadis dapat disampaikan dalam keadaan tertulis itu lebih kuat, lebih pasti, dan lebih lengkap datanya
seperti ketika didengar dari Rasulullah Saw. Syarat-syarat daripada lainnya yang juga melakukan penyeleksian hadis dan
tersebut meliputi puncak kejujuran rawi, karena pada rawi sumber-sumbernya yang tertulis.
yang memenuhi kriteita.ini berarti memiliki faktor-faktor e. Pembahasan sunad tidak menunggu sampai tahun 200 H,
penunjang yang berupa nilai-nilai agama, sosial, dan kejiwaan, sebagaimana ltrcltrlran mereka, melainkan para sahabat telah
disertai dengan daya tangkap yang semptrna terhadap arah mengadakan pt.nelitian sanad sejak terjadi fitnah pada tahun
dan makna hadis, serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Di 35 H untrrk nrt.rriaga kemurnian hadis.7a2) Umat Islam telah
samping itu, seorang rawi hams tepat dalam menyampaikan mampu n-renrlx.rlilratkan kepada dunia bahwa mereka telah
hadis baik berdasarkan hafalannya maupun kitabnya atau melakukan srrirtrr karya besar yang patut diteladani yakni
kedua-duanya, sehingga hadis yang disamp itu sesuai dalam hal grt.nt'litirrrr sanad hadis. Untuk itu, mereka tidak
dengan keadaan ketika didenga/3e). Syarat-syarat hadis sahih berkeh'r:r tl r r r r rt.r rl',l u L rkr n lxrlawatan ke berbagai plenjtuu dunia
r

dan hadis hasan - sebagaimana telah dijelaskan - menuntut unttrk nrr,trcirri sirrrirtl rlarr menguji kebenaran perawi hadis.
kredibilitas para rawinya dan selamatnya proses periwayatan Bahkun, lt.bilr lrrrrirrt nrt.rr.k;.r menganggap bahwa perlawatan
hadis dalam setiap tabaqah dari hal-hal yang mencacatkannya, settagai urltrlr sirtu \v;u:rt rrrrttrk menjadi muhaddits.Ta3)
baik yang jelas maupun yang sarnar.z+o) Untuk menerapkan f. Unrat lsllrrrr trrl:rk rrrt'rrrlri;rrkan tindakan para pemalsu hadis,
syarat-syarat itu para muhadditsin sangat tegas, sehingga para alrli lrirlrrlr, tl;rrr kr.krrrrlxrk-kelompok politik membuat
mereka menghukumi kedhaifan suatu hadis hanya karena hadis. Mt.r t.kl r r r rt. n l x'r'r r l rsnvil tlcngan pola pendekatan ilmiah
r r r

tidak adanya dalil-dalil kesahihan pada hadis tersebut, tanpa yang rnantl)u rrrt.rrrr.lilurru kt'rnrrr-nian Sunah dan campur
menunggu datangnya dalil lain yang berlawanan.Tal) tangan plrt'ir 1x'rnlrrurl bid:rlr,7aa) rlzrn mamptr mengungkap
d. Para ulama hadis tidak hanya menganggap kriteria-kriteria latar bcllktrrrpt lx.ntirlsuull lrirrlis scr.ta tanda-tanda hadis
di atas. Mereka juga memperhatikan faktor lain sehubungan palsu.Tas)
dengan periwayatan tertulis yang tidak diperhatikan oleh para g. Klasifikasi lrir,lr., rrrcrrj:rcli scclcrrrikiirrr l-xrnyak itu bukan hanya
orientalis yang dengan kekanak-kanakan menuduh muhadditsin didasarkiu r ; rt r\ t i r rl',kll ckscpt ibi l i titst r.yit saja, melainkan iuga
seenaknya. Dalam periway:ttatr tcrlulis, para muhadditsin ditinjau clirli k,';r.Lrrrrr para r:rwirrvlr, san:.rdnya, dan matannya.
menggunakan syarat-syarat ltadis sahih. OIeh karena itu, Hal ini nl(,t'ulrrl\.r, lrrrkti kedali.rrrr:rn ilntr.r para muhadditsin
dalam naskah-naskah hadis trrlisan tangan ditulis rangkaian dan keunikllll lx'r.lrrrlr.san mcrck,. Scnr.a itu telah terbahas
sanad dari awal hing6ia akhir', sampai penyusl'mnya. Dengan dengan jclrrs rl,rl;rrrr truku ini, clarr ()rang yang menuduh
tulisan sanad itu, kita akitn t:rltu bahwa naskah itu disusun sepefii rli lrtirs lr,.rrrl:rlilah menerinur kcrryataan ini. Banyaknya
berdasarkan bacaan gunr y:rng didengar oleh penyusunnya cabang ilrrrrr lr.rrlis nrcrnbuktik:.rrr kr.trnikan ilmu hadis ini
atau berupa tulisan gunr yang diserahkan dan dibacakan dan kctirrlipi;rrr l)(.n,tctzthuan pal'a :rlrlinya. Bahkan, suatu
kepadanya atau sebagian datinya. teori yarrp titlirl. rt.rlragi dan terkl:rsil'ik:rsi dengan sistematis
tidak clarp;rt rli;rrr111',;rp sebagai suatr.r disiplin ilmu.
Dengan demikian, met<xle 1^*ngkajian para muhadditsin ten-
tang penelitian riwayat dan sumber-sumber hadis yang telah
742) Lihat pembah.rs.rrr t,rlr.rlr I,,'rk,.ntbangan hadis.
739) Sebagaimana telah kami jelaskan sehubungan dengan pembahasan sifat-sifat orang yang
diterima dan ditolak riwayatnya.
7q) tbid.
744) Lihat bab r, trlrrr. (,,r.
Z+o) Lihat syarat-syarat hadis sahih.
Z+5) t-itrat bab 4, hlrrr. 1olr.
74r) Lihat pembahasan hadis dhaif.
,[
h. Ulama hadis telah men)rusun sejumlah kitab untuk membahas hadis"; dan hadis harnyar diuji dari bentuk luarnya saja. Di
setiap cabang ilmu hadis, sanad-sanad hadis, dan para samping itu, peniluian yang berkenaan dengan kandungan
rawi hadis, sebagaimana telah dijelaskan dalam setiap hadis dikaitkan dengan pedoman yang mereka tetapkan dalam
pembahasan bagian-bagian yang bersangkutan dalam buku rangka men-tashih rangkaian rawi. Apabila suatu sanad dapat
ini. Maka tidaklah pantas setelah mengetahui pembahasan terselamatkan ketikl dihadapkan pada kritik konstrrrksional
yang sedemikian detail seseorang akan berkata, 'Bagaimana padahal (matannya) lxrleh jadi membawa pemikiran yang naif
kami akan dapat mengetahui bahwa salah satu dari sekian dan kontradiktif akibat pertentangan yang bersifat eksternal atau
macam hadis ini sahih?" internal; dan ketiker iir tampil dengan rangkaian sanad yang tidak
terputus-putus kepatla guru-guru yang pantas dinilai sempurna
Jawaban kimi adalah bahwa setiap clisiplin ilmu juga terbagi kredibilitasnya darn ada bukti yang mendukung kemungkinan
kepada cabang-cabang pembahasan yar-rg tidak sedikit. Oleh adanya penemuau antarindividu dalam sanad tersebut, maka
karena itu, apabila seseorang bertanya, "Bagaimana kami dapat hadisnya akan clianggap sebagai hadis sahih. Dengan demikian,
menyatakan bahwa ini adalah penyakil arrrr?" Pzrdahal penyakit maka jangernlalr sckali-kali seseorang berkomentar, "Mengapa
itu ratusan jenisnya, atau "Bagaimana karni clupzrt menielaskan kandungan nlittan ini tidak sejalan dengan logika atau sejarah?
bahwa campuran kimiawi anu terdiri cl:rri rilrtnn ienis benda Saya ragu aklur kt'teraturan sanadnya."746)
kimia?" Maka kita sarankan agar dia lx.rltrrva kepadzr atrlinya Ini adalalr ttrtluhan orientalis yang paling berat dan paling
yang prof.esional supaya mendapatkan irnv:rbln yiurg c'liharapkan masyhur mcskiprrn paling dhaif dan paling jelas kebatilannya.
dan uraian yang memuaskan. Akan telapi, nx.rcka mengarahkan tuduhan ini kepada kaidah-
kaidah nttxlttluiluh untuk mengesankan bahwa ilmu ini kurang
Masalah medis harus kita serahkiur kt'prrrlu para dokter, masalah sempurna cliur lrarrya merupakan suatu kritik sanad, atau mereka
teknik kita serahkan kepada para insinl'rrr', rnasalah kimia harus sebut scbugai kr-itik eksterrral dengan tidak memperhatikan hal-
kita serahkan kepada ahlinya, dan nrirsllah pengobatan harus hal vang lerzrmat penting dalam kritik matan atau yang mereka
kita serahkan kepada orang yang nr(.ru1t'tahuinya. Demikian pula sebrrt scl'ragari kritik interrral. Anggapan yang demikian telah
masalah hadis harus kita serahk:rrr kcpada para ulama syara' mcn.jular dan menjangkiti beberapa penulis dan pakar kita,
yang profesional dalam bidangnva rrrrtrrk mendapatkan jawaban sepcrli Dr. Ahmad Amin 74\ dan Dr. Ahmad Abdul Mun'im
yang jelas dan mengarah berdas:rrkun dalil-dalilnya yang pasti. al-Bllri.7a8) Kedua sarjana ini berkali-kali melontarkan tuduhan
senrl)rr kepada muhadditsin karena taqlid kepada para orientalis
darr senang menonjolkan diri dengan pengetahuannya tentang
j. Musthalah Hadits antara Bentuk dan Kandungannya sestntu yang menurut mereka samar bagi para imam besar,
Para orientalis berkata, "...Ek'r{'r:rg:ri Lrpaya pengkajian hadis yang senrcntara mereka dan orang-orang yang dilaqlid-i itu bukanlah
dilandasi kritik Islami belum maltu)rr rrremisahkan materi hadis yang ahli hadis. Perumpamaan bagi kedua doktor ini adalah sepefli
mulia dari tambahan-tambahan yarrg tampalcrya lebih banyak itu seol-ang rnurid ylrng menerima apa adanya keterangan dari
gurllnya, kemudinn ia r"nenggembar-gemborkannya tanpa perlu
kecuali dalam batas tertentu." .lacli, kritik Islami terhadap Sunah
tahu bahwa ketenrngan tcrsebut itu adalah suatu penipuan besar.
itu dititikberatkan pada pembalnxur konsnrrksional dalam bentuk
kaidah yang merupakan pijakan rlisiplin ilmu ini.
Faktor-faktor konstruksionerl itrr dalam bentuk yang khusus
/'46) Dari beberapa pasal yang (lrl, rlr'rlrahkan ke dalam bahasa Arab oleh Dr.Abdul Lathif asy-
merupakan faktor-faktor yang rlonrinan bagi kemurnian dan Syairazi ash-Shabaglr dari kr L rl ) i )rrr?sdt fi as.sunnah al Islamiyah.
keaslian hadis, atau menurut istilalr ()nang Islam 'bagi kesahihan 747) Dalam kitabnya Dhultt al lsi,rrrr, .:r3o l3t.
748) Dalanr artikelnya di Majalalr ,,, .\r ,rbi rrl Kuwaitiyah, r-romor 89, hlm. r3.

\
r
Dalil tentang penjelasan kami di atas di antaranya adalah Ini rncrrrl-r:rkilrr srrattr kaidah ilmu hadis yang sangat jelas
sebagai berikut. dan harrrs rlitr.r.irrril, ticlak perlu banyak alasan naqlinh.T4e) lni
a. Dr. Ahmad Amin menyatakan bahwa para ulama hadis menurrlrrkkirrr lrrlitir vlrng selma sekali tidak dapat diragukan lagi
membagi hadis berdasarkan .kritik eksternal menjadi hadis bahwa 1"rilr.rr rrrrrlrrrrklitsin sangat berhati-hati terhadap segala
jurus
sahih, hasan, dhail syadzdz. Sebenarnya yang kami ketahui kenrtrlrgkirr:rrr rlirrr rrrrlrtk itu mereka mempersiapkan suatu
sejak kami belajar hadis adalah bahwa para ulama hadis ilmiah rlirl:rrrr lx.rrtrrL rrrt.lodc pengkajian tematis yang mendalam
membagi hadis berdasarkan kritik eksternal dan kritik interrral dan slrrg.t irrrrlr tlrrripurl. sekadar pola kajian konstruksional.
menjadi beberapa bagian sebagaimana yang disebutkan Dr. c. Kr.irik irrtt.rrurl irtlirlirh ka.iian ilmu hadis yang pertama kali
Ahmad Amin. Jadi, mereka tidak hanya membagi berdasarkan erclir kr.lik;r \r.l11ir rrrirrrrrsiar bersifat adil, yakni pada masa
pada kritik eksternal saja. sitlutlltt t,lt. st'lr:t1'.rtitttittlit telzrh kami jelaskan'

Jelasnya adalah bahwa di


antara syarat hadis sahih dan Sttultt lrirl virttli s.rtt1'.ltl tllcngherankan adalah bahwa Dr'
hasan adalah tidak mengandung syadz dan tidak ber-illat. Ahnrlrl irl ll;rlrr rrrr.rr\,;rt.rh;rrr lxrtla akhir makalahnya: "Para ulama
Kemudian, kita baca penjelasan para ulama yang membagi hadis telllr rrrcrryt.lrtttk.ttt \('ltltItlirlt krtstts pcnolakan matan hadis semata-
syadzdz. kepada hadis syadzdz pada matan dzrn hadis syadzdz martl lx.rrlirsirrJ..rrr rrt.rLtt.ttt\'.t yitlrg liclak dapat diterima, padahal
pada sanad. Begitu pula mereka menjelaskan bzrhwzr 'illat itu sernuclttvlt sirlrilt
" ht'ttttttlt;ttt lil lllt'lllberi contOh dengan kaSUs
adakalanya terdapat dalam matan dan adarkaliutv:r lcrclapert clalzrm Ferlhirrrirlr lrirrlr ()iris virrrl' lx'rrlrirkttrttlnva tidak diterima, dan
sanad. Nah, apabila seseorang yang kritis hadis hanya menelaah kisalr Ali lrirr Alri 'l'lurlilr vitrrf'. rrr('rrolak hadis Ma'qil bin Sinan
sedikit saia dari kitab ilmu hadis, merka apakah layak untuknya tentuttll ttlrlt;rt \('()l'.lllll lx'lcllll)ll.lll varrg ditinggal mati suaminya
berkata hal demikian? Kami bahkan crrkrrl-r menyarankan agar sclx.lrrrrr tlilllrrrli st.tlitttgk:trt lx'sitt .Lttt lcnis maharnya itu belUm
ia memperhatikan sejenak definisi ilrrrrr hadis, segera akan ia ditcrrlrrk;rrr Ali lx.r'kitt:.t, "Kttttti litl;rl. ;tklrn meninggalkan kitab
dapatkan penjelasan bahrva ilmu hadis ;rtluluh ilmu yang membahas Ttrlr:rn krrrrri ku|cnLr pet.kulilitn \('(,rtrtg At'ab Badui yang suka
tentang keadaan sanad dan matirn. Nurnun akhirnya ia sendiri kcpgirrl,, slrrrlril 1r"r-41,-1."7s{)) I)1r'i lrrlisrrrr .vang demikian dapatlah
telah terjerumus ke dalam hal .yarrg rliarrggapnya salah dan jadi dikt.tirlrrri l>ahwa si penulis clitl;rttr trrirs:"rlah ini adalah orang
aibnya para muhadditsin, semal:r-rrrirtl ber-taqlid kepada para yarrg tcr.icr'.tL taqlid, schingga isi rrurkrrIrltttvit simpang-siur karena
orientalis. Mereka tidark bcrhati-lrlli tlan mempertimbangkan isi tr,gi,,,, itkhir makulahnva itu rrrr.r|\';rlirlrkatt bagian awalnya.
hati para orientalis terscbut .vang nlcrnpakan penyebab utama l)cngan dcnrikiar-r, rnakalahnylr ilrr scrttliri mengakui bahwa
tuduhan-tuduhan seperli ittr. Makrr slrrgzrtlah tepat pepatah berikut kritik matan ittr telalr dilakukitrt olt'lt lxrt':,t muhadditsin sejak
baginya: "Perempuan ittr rnellrlrir kln ernak, tetapi ia menuduh Zan)trn pedwayartan ltctjode petlltttlir, 1'lrittt llltda maSa Ra$ulU]lah
aku .yang merasakan sakitnya rrr.'lultit'kan." Sa,,v. Bahk16, kritik rnatan ittt llt('ltll):tkiln suatu landasan
merrghuktrnri traclis vang palirtg lc'prts, vaittr hadis maudhu'.
b. Para muhadditsin sangat lx'nr1'r:"rv:.r menghindari pola kajian
Ka,".na kardlng-kaclirrrg ltitdis matttllttt' iltt tlll-ritt diketahtri melalui
konstruksional. Buktinyer, r'nr'r't:l<a men5rusun suatu kaidah pengkajian nralilrr, st,blrgaimana telulr l(rrrri ielaskan di muka.
yang telah mereka sepakati, b;rlrwa kesahihan sanad tidak
scnantiasa menjamin kesaltiltarr nratan; begitu pula sebaliknya,
d. pola pikir. balrr.'rr v:.rng daput rliiirrlik;rrr pcgangan hanyalah
hasil pengkiriiirrr rrrirtitn seutatlr rtlltttr ittgLt bukanlah pola
sanad yang dhaif tidak senantiasa menyatu dengan matan
vang clhaif. lrlr.rt kenrbali penrtr.rlt,ts,ttt lr.rrlis rllrait cjalam buku ini'
tcs) 'l)lum at.llodits,hlrn. 1,,, ,y.';

75C) Subul al Solom, ): t'rt


m

pikir produk para orientalis, melainkan pernah berkembang agama samawi. Apabila salah seorang dari mereka bermaksud
dalam sejarah umat Islam dahulu yang menggunakan r-asio untuk pindah ke agama Nasrani atau Yahudi misalnya niscaya
sebagai satu-satunya pertimbangan dalam menilai matan di sana tidak akan dia temukan tempat untuk pemahamannya
hadis, apakah ia dapat diteriqra atau ditolak. Kebiasaan ini seperti itu. Ini semua adalah bukti yang sang4t meyakinkan
menimbulkan hal-hal yang sangat negatif dan pertentangan bahwa kritik matan saja tidak akan menghasilkan pengetahuan
yang aneh. yang final tentang hzrdis. Pengetahuan yang final merupakan
Sebagian dari orang-orang zuhud menganggap baik terhadap hasil proses kritik haclis secara menyelumh yang telah ditempuh
pemalsuan hadis dalam rangka altargfuib wa al-tarhib (memacu oleh para muhadditsin dan yang mereka jadikan sebagai metode
semangat melakukan kebaikan dan menanamkan rasa takut pengkajian selanjutnva.
melakukan kejahatan). Mereka berkata: Nahnu nakdzibu lahu e. Kritik sanad yang rliecla oleh para orientalis yang mereka
(kami berdusta untuk beliau), sedangkan ancaman Nabi Saw. sebut sebagai kajian konstnksional itu sangat erat kaitaryrya
itu hanya ditujukan kepada orang yang melakukan "kadzab dengan kritik matan. K1t cna penetapan kredibilitas para rawi
'alaih" (berdusta atas/merugikan beliau). Mereka menggunakan dan kelayakan merckit tlcny:rndang gelar itu yang dianggap
permainan bahasa ini sehubungan dengan nash yang jelas dan sepele oleh Goldzihcl rl:yr klwan-kawannya bukantah suatu
tegas itu sebagai alasan mereka untuk berbuat dusta terhadap hasil kajian konstruksioIrill st.rnata, melainkan berkaitan erat
Rasulullah Saw. Seakan-akan mereka tidak mcngctahui bahwa dengan kajian matan; yakrri lx.rrctapan kredibilitas seorang
makna "kadzaba 'alayla" adalah menyandal'kan kepada Nabi rawi tidak cukup dengan rrrt.lilrrrl kczrdilan dan kejujurannya
sesuatu yang tidak beliau katakan atatr ticlzrk beliau kerjakan, semata-mata, melainkan ftarrrrs Irirfur1t iuga hasil periwayatannya
baik memperkuat posisi beliau atau ntcrcr-rdahkannya. Lebih (matannya) dengan cara cli[:rrrrlirrgk.r-r dengan hasil riwayat
lanjut, pandangan yang salah itu nrcng:rkibatkan kelompok orang-orang yang tsiqat. l,ulrr rrPlbila riwayatnya sesuai
ini berasumsi bahwa semua pernyalilan yang benar adalah dengan riwayat para rawi yitttll /sirTrtl itu walaupun dari segi
perrryataan Rasulullah Saw. Kenrucliurr, mereka menyandalkan nr:.rknanyl saja, atau kebanylkirtr lrirsil ;iwayatnya itu sesuai
semua pernyataan yang mereka kt.lrcrrclaki kepada Rasulullah cl:yr .iauang menyalahinya, ntitkrt t[rplllalt dipasfikan bahwa
Saw., padahal beliau tidak tahtr-rrrt'rraltr terhadap per:nyataan- i1 erdalerft rawi yang kuat inglltttrttyit tlitlt tepat hafalannya.
pernyataan itu dan juga terhaclap rrrt'rckir yang menyandarkannya. Dalam kitab-kitab tentang al-fuult vtt ttl-tu'tlil terdapat iarh
Di pihak lain, se'ittml:lh orlrrg', rrrcngenyahkan matan-matan (pcncacatan) terhadap sejumlah 1x't'iryirtrtt lrrrclis-h1dis nrunkar
hadis sahih karena jauh clari kerrr:urr1'rtran penerapan daya khayal dan batil. Di antara contohnya tlitlrttp kit:rI rrl-Mtrylttri li al-
dan tradisi mereka, scbaguirrrrullr vrng teriadi pada sebagian ahli Dhu'afa' karya al-Dzahabi sebagai lx'rikrrt'
bidah dari kalangan Mu'tazil:rlr tlrrrr lainnya. Tanpa disadari, 1. Ibrahim bin Zakariya' al-wusitlri. llrrrrr 'Atli ber-kata: Ia
telrryata mereka telah menyirngxrrrg sangat jauh. Terbukti n-rereka meriwayatkan hadis-hadis yarlrg lxrtil. Allr llrrtint lrerkata:
melandasi pemahaman nterckl lt.rlr:rclap matan hadis atau nash hadisnya munkar.
lainnva yang menjelzskan lral-lurl vrrrrg bersitat nonmateri dengan 2. Ibrahim bin Ziyad al-Qurasyi, tttt't'irvrt\';ttk:ttt lurtlis clari Hushaif.
;rcrtgaluman mereka yang serba rrrirlc'r'i, seperli hadis-hadis tentang Muridnya adalah Muhammatl birr ltik;rr rrl-llavvan dengan
ruitlaik:.rt clan jin. Mereka ticlak rrurrr rnenerima hadits-hadis itu hadis yang sangat munkar. lil titlilk rlikt'rrill iclentitasnya.
aturr nrcnakrvilkannya dengan takrvil \ang sang&t dzrngkal, sehingga 3. Ibrahim bin Zaid zrl-Aslanri, rrrrrrirl Mrrlili. la dinilai sangat
kctcmrrgur-r nrercka itu keluar dali lxrtasan-batasan aiaran Islam lemah oleh lbntr tlibban dan rrl l)rrurt;tttlrrri. t1 rneriwayatkan
llltg tlutlt'i, bahkan keluar derri bittasan-balasan ajiu-an semua hadis palstt yallg clisandarkatt kt'pirtlir Mrrlik.
*
4. Ibrahim bin Salim al-Naisaburi. Ibnu Adi berkata: Ia banvak
Orang-orang berakal yang objektif pasti akan mengakui upaya
meriwayatkan hadis munkar.
yang besar dan teori ilmiah yang rumit yang dipakai oleh para
5. Ibrahim bin sa'id al-Madini, rntmkrtr ar-harrits clan hampir
muhadditsin dalam rangka khidmat kepada hadis.
tidak dikenal.
6. Ibrahim bin Salim. Ibnu !\di berkata: Ia adalah munkar q. Metode Muhadditsin dalam Penerapannya
al-hadits dan ridak dikenal.
Goldziher dan para pengikutnya berkata, "Seorang kritikus
Inilah biografi enanl orang yang kami pilih dari sepuruh Muslim akan diarr.r tidak bergeming ketika menghadapi perselisihan
orang dari suatu kitab vang sangat ringkas tentang lajtik fakta sejarah dan tr:rclisi masyarakdt yang sangat beraneka ragaln,
rarvi.
Keenam contoh itu menunjukkan bahwa jarh terhadap jika sanadnya sesuai clcrrgan kaidah. Demikian juga keistimewaan
keenam
orang itu ditinjau dari segi hasil periwayatannya. kenabian Muharnmad ercLrl:rh suafu unslr yang bisa membungkam
Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan kritik sanad problematik semacam itri."
dengan kritik matan dan kaitannya dengan riwayat paLra Kemudian ia berkatu, "Kt'klrtrsusan teknik kritik hadis menurut
rawi
yang lain dengan sangat erat yang tidak dapat lagi umat Islam ini kami jelaskarr tlcngan menyebutkan suatu contoh
ctiperdebatkan.
f' Telah dijelaskan di muka bahwa timburnyar p.r1ai-partai di dari penerapan teori yang n)('rl'ka tctapkan. Di antara hadis-hadis
kalangan umat Islam mengundang perhaLti,r-, ,,r.ma yang kami jumpai terdapat st'kclonrpok hadis yang dapat kita
untllk
meneliti keadaan para rawi dari berbagai rebihJebih sebut sebagai hadis mazhab. I lltlis-lradis tersebut adalah hadis-
tentang daerah dan maz.habnya, sehingg:r^spcknva,
rrrcr cka tidak mau hadis yang dibuat menurut kt't't'ttrlcnrngan suatu mazhab ilmu
menerima riwayat orang yang menrlttrat clan menyebarkan dengan maksud sebagai dalil irtirs kerrnggulan mazhab tersebut
bidah meskipun hadis yang dir.iwir'.tkannya itu sama dalam menghadapi persaingan rL'trllirtt rnazhab lain dan untuk
sekali tidak berkaitan dengan hiclalrn.va itu, sebagaimana
menjadi dalil atas kehebatan rlatt kt'krtatan pendapat-pendapat
telah kami jelaskan sehubungan (r(.r)girn ar-jaLrh wa ar-ta,dir.
maz.habnya. Hadis-hadis yang kirrrri irrrr-rpai itu bukan hanya
Dengan demikian, kehati-hatian rrrt.reka sangat tinggi,
tidak tidark kontradiktif dengan bidah-bitlrl r i'titlutlivah, melainkan para
, sebagaimana yang dituduhkan ()tiuls_olang yang mengikuti
pemarlsu itu menempatkan Rastrltrlllrlr Slrrv. sebagai iuru damai
jeizrk orientalis.
Kami mengimbau pzrra kr.ilikrrs hadis, dapatlah kiranya terlinggi dalam masalah khilali.yalr rlll:rrrt kasus perselisihan
mereka menunjukkan sebuah r*rtris rr.r'i kitab-kiiab hadis penclapat antara ulama Iraq dan lliirrz."
vang
g9kok, yang isinya be.n^clir .p:.r v.rg rrereka sebutkan adanya, Untuk memperkuat supremasi Allr llirrril:rh dalam bidang
faktor politik, seperli clukrr.g., tt.r:haclzrp pemerintahan Bani fikih maka para muridnya menrbtt:rl lurtlis sl'brtgai bcrikut:
Un-rayyah atau faktor kccl:rcr.;.rttarr llrirrnya.
Melainkan apabila mercka tcl:rlr rrrcnelaah hadis-hadis tersebut
dalam k..tab al-I-a'ali' al-Maslrrttr?trt li al-Ahadits al-Maud.hu,alt
koryu Imam al-suyuthi atatr cr.r.rrr kitab Tan<ih al-syai,ah Suatu hari dari umatku akan lahir sc()r,ull1 l.rki l.tki yang bernama Abu
al-
MatftLah an al-Ahadits asy-syatti?tlr rtl_Maudhu,ah kn; Hanifah <l.rn kt,l,rk ir rnenjadi lentera umat.
al_Hafizh
Abul Hasan bin 'Iraq, lalu menglnllgap dengan kedangkalan
wawasi*nya dalam ilmu hadis b:rhw,a kitab_kitab itu adalah Lalu mereka mencantumkern tr;rnr;r Alrtt I lurairah sebagai
sunrber periwayatan Sunah Nabi Sau,. Kalau memang cremikian sahabat yang menerima hadis ini rt't';rr';r lurrgsung dari Nabi
maka p:rntaslah apabila ia berbicarzr dengan sekehendaknya! Saw. Mereka sama sckali tidak pt'r'lrr lrt'rrr1-rit.ya keras untuk
meyakinkan manusia lain untrrk nr('nrlx'nlrkan bahwa Nabi
t
Saw. pernah menyebutkan terus terang nama orang alim dari itu kepada Abu Bakar al-Khathib al-Baghdadi. Kemudian, Abu
Irak.7s3) Demikian terjemahan harfiah dari pernyataan Borch Bakar berkata, 'Ini adalah suatu penipuan!'Ditanyakan kepadanya:
yang mempakan ringkasan dan ucapan guru besar orientalis 'Dari mana Tuan bisa berkata demikian?' Ia menjawab: 'Karena
yang gigih mencemarkan.Islam, .Goldziher. di dalamnya tertulis kesaksian Mu'awiyah, padahal ia masuk
Pernah kami bertanya tentang metode yang diingrnkan oleh Islam pada tahun Fathu Makkah. Jadi, ia masuk Islam setelah
para orientalis dan pengikutnya agar kita menggunakannya peristiwa Khaibar. Di dalamnya tertulis pula kesaksian Sa'd bin
konon supaya kritik hadis yang kita laksanakan lebih baik. Mu'adz, padahal ia meninggal dua tahun sebelum peristiwa
Namun, setelah kami mempelajarinya, khususnya yang berkenaan Khaibar.' Maka wazir itu menilai.positif keterangan Abu Bakar
dengan sanggahan mereka terhadap ahli hadis dan setelah dan tidak menerima gugatan orang-orang Yahudi sebagaimana
jelas hal-hal aplikasi ilmu hadis itu, maka ternyata metode yang tertulis dalam sur at tersebut.'7s2)
yang mereka gunakan itu suatu metode yang kacau balau dan Seorang kritikus Mtrslim tidak sedikit pun menampakkan
hanya berlandaskan keberanian menghukumi dengan cepat dan kebingungannya dan tidak menangguhkan penilaiannya tentang
penyelewengan. Metode tersebut tidak mengenal penyelidikan dan kebatilan surat bukti palsu yang disandarkan kepada Nabi Saw.
pengkajian, sehingga para kritikus itu terbunuh oleh tuduhan- oleh tokoh-tokoh pembohong dunia itu.
tuduhan mereka terhadap metode-metode pengkajian muhadditsin Kejadian yang didalangi oleh nenek moyang Goldziher ini
dan komitmen mereka dalam menerapkan kaidah-kaidah hadis. kita iadikan sebagai hadiah kcpadanya untuk mengimbangi
Lebih jelasnya adalah sebagai berikut. anggaparnnya terhadap para kritikus Muslim bahwa mereka
a. Muhadditsin telah menjelaskan bahwa cli antara tanda-tanda diam ticlak berkutik.
suatu hadis itu maudhu' adalah ,p^bila hadis tersebut Karni tidak tahu mengapa Golclzihcr dan kawan-kawannya
menyalahi peristiwa-peristiwa yang derpat ditangkap oleh setclalr kc'iaclian itu masih berani be'r'kata, "seorang kritikus Muslim
indra atau menyalahi sejarah. pc.iclasan ini telah tertuang akzrn cli:.urr tak berkutik, ketika nrcrrghadapi perselisihan fakta
dalam berbagai Yitab mushthahlt clcngan mengambil porsi sejaralr tLur trarclisi masyarakat yang sangat beraneka ragam."
yang terbanyak dalam kritik haclis, sebagaimana dapat kita llcnclakrrya dia melihat data 1'rrinsip pembelaan pada
lihat dalam kitab-kitab tentang haclis maudhu'. kebcnaran irri parla ernak cucu al-Bukhari Mtslim, Ibnu al-Shalah,
al-Nawawi, al-'!r'irr1i, dan al-'Asqalani. l)crrgitn izin Allah, hal itu
Ada suatu peristiwa menar-ik .y:.urg mengandung arti penting
dcngern mtrclllr ;rkan dia dapati.
dalam konteks pembahas^. ini. pe'r'istiwa itu melibatkan Abu
Bakar al-Khatib al-Baghdacli, tcr-jacli pada tahun 447 H. Al-
752) AlTadzkiroh, hlrrr. 'r4'ti Ihabdqat alSyaf iyyah ol Xubrrr, 4'.\5; dl I'lon bi ol-Toubih karya al-
Dzahabi menjelaskan, "sejumlah ()r:rng yahudi menunjukkan surat Sakhawi, hhrr. to; rrl Khrr I hih ol-BaghdodikaryaDr. Ytrsrrt al 'lsy, ltlrn. r 35; dan lainnya. Kisah ini
tentang penghapusan pajak atas ()r'irr)g-orang yahudi di Khaibar kami muat prrl,r tlal.rrrr pr,rrgantar kami atas kitab rrl Rihkth fi I huktb ol Hadits karya al-Khathib
al-Baghdadi bes(,rtn p(.r istiwa-peristiwa sehubung.rrr dcrrgarr pt'rnerdekaan Salman, hlm. 53
oleh Nabi saw. Dalam surat tt:r'scl'rut tertulis saksi-saksi dari dan 54.
kalangan sahabat. Maka penguasa sctempat menunjukkan surat Akan telapl, y,rrr11 .rneh adalah ketidakieraan pnr.r orientalis dengan celaan-celaan
faktual terhadap rrrrr r.k,r, rnereka malah berusaha untuk rncrnpertcgas surat bukti tersebut
untuk kedua kalirrya. Mr.rt:ka menyodorkan surat tersebut kepada lbnu Taimiyah dengan
pengawalan or,ulll ()r,urll Y,rlrudi yang meninggikan <larr rncrrllagur.rg agungkannya dengan
membungkusnyd rnr.rrr,rk.u kain sutra. Ketika lbnu lairniyah lnernbukanya, ia meludahinya
seraya berkata, "lrrl arl,rl,rlr surtu kebohongan dari bt,rbag.ri segi... (ia menyebutkannya)."
Maka mereka kenrb.rli rh.r111,rrr rasa malu dan hirra yan11 tak terhingga. Lihat kisah ini dan
751) Diteriemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Dr. Abdul Lathif al-syirazi al-shabbagh dari kitab perincian sepuluh segl kr.p,rlstran surat bukti itu rlalarn kitab lbrru al'Qayyim yang beriudul
Dirosot fi olSunnah al-lslamiyyoh. olMonor olMunil fi ol sltdtilt wo ol,Dha'if , hlm. rol ro.r.
*
b. Ia beranggapan bahwa keistimewaan kenabian, yakni pengakuan masa pemerintahan mereka. Hadis-hadis itu mdmenuhi bagian
tentang adanya berita gaib atau yang melampaui kebiasaan kitab-kitab khusus tentang hadis-hadis maudhu' dan keharusan
adalah suatu mukjiz-at bagi Nabi Saw. yang merupakan suatu berhati-hati terhadapnya. Di samping itu, banyak pula hadis
unsur untuk mengatasi pe6elisihan fakta sejarah dalam mardud tentang keunggulan Bani Abbas, dan pemerintahan Dinasti
hadis. Abbasiyyah serta pujian-pu.jian terhadap mereka, dan lain-lain.
Pendapat ini membesar-besarkan perkara dan sangat jauh Hadis-hadis itu telah dihimpun dalam kitab-kitab tentang hadis
menyimpang dengan menggeser mukjizat dan pemberitaan Nabi maudhu' dan dhaif.
Saw. tentzrng hal yang gaib menjadi rekayasa para rawi.
Apabila para muhadditsin ingin menetapkan mukjizat walau
seharusnya mukjizat itu menjadikan ia mengembalikan dengan berita-berita batil, bukanlah mereka tidak perlu menyeleksi
pandangannya kepada jalur yang sebenarrrya, sebagaimana yang hadis-hadisnya dengan rncngambil hadis yang tidak mengandung
dilakukan oleh sebagian orientalis yang memeluk Islam setelah pujian atau celaan. Mcrrgirpar kita tidak menemukan kitab yang
pandangan mereka tidak lagi diwarnai oleh fanatisme keagamaan. dapat dipercaya bagi t'irva.yat-riu,ayat sejenis? Mengapa kita
sebenarnya berita gaib yang disampaikan olel-r Nabi Saw. itu dapatkan kitab-kitab hutlis rnaudhu' itu mengingatkan agar kita
jumlahnya sangat banyak, melebihi derajat mutawatir. Banyak berhati-hati terhaclap harlis-lradis tentang mukjizat dan peristiwa
pula di antaranya yang mencapai batas mutawatir, sepefti hadis- yang menyarlahi kcbirrsrrirr r,'
hadis tentang akan munculnya al-Masih al-D.iial :.rl-yzrhudi, dan c. Sesunggtrhnya lr:rrlis yrrrrg ia tunjukkan sebagai hadis yang
tentang akan tumnnya Isa al-Masih bin Mnrry,m yang tidak diambil d:u'i lursil lplik:rsi ihrrrr hadis ini adalah suatu bukti
dapat diingkari oleh siapa pun kecuali ,r:rrrg .yang akalnya terah besar yanlt nr('ncgask:rrt kcjt'lirrrr 1x-ngkajian muhadditsin.
mengingkari keinginannya.Ts3) Par:r rurrlurrklitsirr tclerh nrt'ngct':rpthrst:r terhadapperiwayatannya
Apabila berita-berita gaib itu ticrak rlal-rat diterima memrrut Ma'mun bin Alrrnad as-Sularrri :rl llirrawi sejak ia masih hidup
anggap€ur Goldziher, maka kami tidak l:.rlrtr mengapa ia bersusah- dan nrrrrrcrrl clcngzrn meriway:.rtkarr lurlis ini dan hadis sejenisnya
payah untuk menuduh Islam dan nrcrrvrrsrrn karya ilmiah sebagai Di arrtara rnuhadditsin yang lritlrrp waktu itu adalah Imam
medianya. Ia melakukan hal yang (t.r:rkhir ini tiada lain untuk 'Abrr llalim bin Hibban al-Brrsti, st'birgaimana diielaskan oleh
menanamkan kemguan dan mclrre..lr-l*lah umat Islam sebagai al-Dzaherbi dalam Mizan al-I'tidul.l\'tl
langkah awal untuk nrerealisa,.,ik^rr up, yang disebutnya dengan Beberapa waktu yang lalr.r karrri ntcminta kepada para
"promised Ltnd". kritikusTss) itu supaya mereka mcncLurlr kitab-kitab tentang hadis
umat Islam juga tidak r.cr(.rjr* lradis-hadis yang melampaui maudhu' dan se.jenisnya untuk nrcrnpcli.rjari hadis-hadis yang
kebiasaan dan berita gaib ittr lrt,girrr saja tanpa seleksi. Mereka mcreka jadikan kr-rnci tuduhan. Sc'b:rl>, r'ul)an.ya clengzrn wawasan
memeriksa dan menyelck.sirr.ya ctcngan sangat teliti untuk mereka tentang ilmu hadis mercka nrenganl{gap bahwa kitab-
membedakan antara hadis .yar,g lx.rr.r'dan yang salah, yang asli kitab tersebut menrpzrkan sumber-sunrlrcr Srrrrah Rasrrlullah Saw.
dan yang palsu. Ada sejumlah lurcris tentang celaan terhadap Demi Allah, kami bctul-betul pernalr rrrt.rrgctllrrri lrahwa hal itu
Umawiyyin (Bani Umayyah), tenlarrg pujian terhadap mereka, terjadi pada mercku dengan pemalsturrr vnng sangat mencolok,
sertzr tentang peristiwa-peristiw, bcrr.r yang akan terjadi pada yakni mereka rncrrgh:rrdik orang arlinr clcngan hadis maudhu'
753) Lihat hadis tentang kedua hal ini dalam kitatr ol Tashrih bima tawotaro
karya Maulana Muhammad syafi', putra Mufti t,akistan. Kami pilih
fi Nuzul al-Masih
dua contoh ini karena
lengkapnya referensi yang membahas keduanya dan hadis-hadis tentang zsq) Jilid l, hlm. 419 - 4 )o.
keduanya terah
terhimpun. ts>) Dalam kitab ol,M odklttil rh '(/lum ol-Hadits, hlm. rz
*
yang telah didustakan dan dibuang oleh muhadditsin pada 3) MuhammadbinTahiral-Muqaddasi (w. 507 H) menyebutkannya
masa-masa awal pemunculannya dari orang yang membuatnya. dalam l<ttab Tadzkirat al-Maudhu'at, halaman 144.
d. Kata-kata "mereka sama sekali tidak perlu berupaya keras 4) Imam Abdurrahman al-Jauzi (w. 597 H) menyebutkannya
untuk meyakinkan manusia lain agar membenarkan bahwa dalam kitab al-Maudhu'at al-Kubra (2:47-49). Ia berkata "Ini
Rasulullah Saw. terLls terang menyebut nama seorang alim adalah hadis maudhu'. Semoga Allah melalmat pembuatnya."
dari Irak" adalah kata-kata yang bertentangan dengan hakikat 5) Al-Dzahabi (w. 758 H) menyebutkannya dalam l<rtab Mizan
dan kenyataan sama sekali. aLl'tidal, sepcrli cliielaskan di muka.
Hadis tentang keutamaan Abu Hanifah itu dan hadis-hadis 6) Al-Hafizh Ibnu Ha.jar (w. 852 H) menyebutkannya dalam
yang sejenis telah diingkari dan diprotes keras oleh seluruh ulama lttab Lisan al-Miz,an (5:8).
dan kaum Muslimin pada umumnya, sehingga periwayatnya 7) Al-sakhawi (w. 902 H) menyebutkannya dalam Fath al-
menjatuhkan diri sendiri dan setelah itu tidak seorang pun Mugltits, halaman I14.
mau mendengar hadis darinya. Al-Hakim menjelaskan dalam al- 8 dan 9) Al-Suyuthi (w. 9l I H) menyebutkannya dalam kitab
Madkha|s6) setelah mencantumkan hadis ini: "Hadis-hadis seperti Tadrib al-Rrwi, halam:rn l8l; al-I-a'ali' al-Mashnu'ah (l:457).
ini dapat diketahui oleh orang yang dikaruniai pengetahuan 10) Al-Hafizh Ibnu 'Iraq (w. 963 H) menyebutkannya dalam
walau sedikit bahwa ia adalah hadis palsu." l<ttab Tanzih al-Syari'ah (2:30).
Maka setelah itu apakah dapat dibenarkan omng beranggapan I I dan 12) Svekh Ali al-Qari dalarnr htab Syarh Syorh al-Nukhbah,
bahwa manusia menerima hadis tersebut sehingger para pemalsu halaman 128, dan al-Matullttt' al al-Kubra, halaman 76. Ia
itu, menurut anggapannya yang rusak dan pendapatnya yang berkata "Ini adalah hadis trurttdhu' menurut kesepakatan
bobrok itu, sama sekali tidak perlu bcrupaya keras untuk p:ua muhadditsin."
meyakinkan manusia lain agar memper-cayai? Ataukah justru 13) Al-Svarrkrni dalam lttab al-l'uuu'il al-Majmu'ah, hilarnan 420.
yang terjadi adalah sebaliknya dan seluruh manusia menolaknya 14) Al-lb.yari dalam kitab Nail al-Atttutti, halaman 53.
dengan tegas sejak masa-masa awal kcmunculannya dan orang l5) Al-'Allrrrrrah Husain Khathir clal:.un krtab Laqth al-Durar,
yang membuatnya sebagaimana mereka menolak segala bentuk It:rlatttiut 73.
kedustaan dan tidak memperhatikannya lagi?
[.ima lx'lirs kitab di atas disusrrn clalam beberapa periode
e. Hadis tersebut hadis maudhu' .yang paling masyhur karena yang berurlrtlul, s('iak periode rawi yitrrg ntcmbuat hadis tersebut
banyak ulama dalam berbagai pcriode telah mewanti-wantinya sanrpai pcrirxlc kila dewasa ini dan tluliun bidang kajian hadis
dalam berbagai kitab hadis marrdhu', l<ttab mushthalah, dan yang berarrt'kl nrgurn, bidang qau,a'id (mtshthalah) seprti al-
Irutab rijal yang masyhur dan lrredar luas di seluruh kala- Madkhal cl:n 'llulrilt al-Rawi, bidang aplikasi ntushthalnh yang
ngan. oleh penrrdtrlr itrr rlianggap sebagai sunrltt' ttrduhannya seperti
l) Ibnu Hibban (w. 354 H) menycbutkannya dalam kitabnya al-Mizgn clarr kitah riial lairrrya, dan kitab-kitab tentang hadis
al-Dhu'afa' dan menekankan untuk menjauhinya sebagaimana maudhu' scgx'r1i kitab Ibnu al-Jauzi darr kitab al-Suyuthi serta
penjelasan al-Dzahabi dalam al-Mizan. Ibnu 'Iraq.
2) Al-Hakim (w. 405 H) menyebutkannya dalam al-Madkhal ila Semua t't'lt't't'trsi dalam berbagai biclang kajian di atas
Kitab ul-lklil, sebagaimana ia jelaskan di atas. menegaskan kclxrlrorrgan hadis ini dan ltrcrtcelit kepalsuannya,
dan alhamdtrlillirlr s('rnua kitab tcrsebtrl nrasyhur dan luas
jangkrtrar-r cdarrryir.
i,,il Al Motlklttl iht kitill) ol.tklil rb no. z9ra. Lihat pula Lisan al-Mizan,5$.
'*{

Kemudian setelah itu datanglah orang yang beranggapan


bahwa ia mengikuti muhadditsin cralam hal aplikasi, rnenuduh
bahwa "muhadditsin itu menyebarluaskan hadis-hadis maudhu,
i*:.-rlil\4r7'e:*#b
- t#.69fr1!rg5'lt I

I
atau bahwa hadis maudhu' itu. menjadi hiasan bagi mereka" I

ketika mereka mengadakan lawatan ke beberapa tempat dan la adalah orang yang pertama kali menyusun bab-bab hadis di Basrah... I

setiap waktu untuk memberi penerangan kepada umat agar la tidak mempunyai kitab (sebelumnya) dan ia menulis
berhati-hati terhadap hadis-hadis maudhu', termasuk hadis ini.
Tjffiilf;:: I

Penyebaran yang dimaksud oleh penuduh itu adalah bahwa


Maka kata "lam yakun lahu kitabare" oleh Goldziher dijadikan
I

sebagai dalil bahwa Sa'id itu tidak menyusun kitab.Tss) padahal


para muhadditsin secara estafet menerangkan untuk berhati-hati I

terhadap hadis itu dalam berbagai kitab yang masyhur. I

kata itu oleh muhadditsin dijadikan sebagai dalil bahwa I

Apakah seoftrng pemikir yang objektif setelah itu semua akan muhaddits yang bersangkutan (Sa'id bin Abu 'Arubah) adalah
menerima sesuatu dari semisal orientalis ini ataukah justru akan seorang hahz yang sangat kuat hafalannya, sehingga ia tidak
membuka aibnya dan menegaskan kepalsuannya? bergantung kepada kitab dalam meriwayatkan hadis. Ini berarti
tidak menunjukkan barhwa ia tidak men)rusun hadis-hadis yang
Kelemahan-Kelemahan Orientatis dihafalnya itu ke dalartt scbuah kitab, mengingat pada awal
Pembahasan ilmiah tematis ini telah melibatkan kelemahan ucapan Imam Ahmacl tlilcg:rskan bahwa ia menyusun kitab.
tuduhan orang-orang yang menuduh metode kritis muhadditsin. Dalil-dalil untuk itrr barryak tliiclzrskan dalam lttab-htab riial
Akan tetapi, posisi metode tersebut justm semakin mantap sehubungan dctrgittr biogr:rli Sa'icl.
dengan temngkapnya motif para penucluh itu, kepalsuan yang c. Mereka nrclibatkan kitab-kitlb v:rng tidak termasuk lingkup
mereka sengaja, dan kelemahan metodc kajian ilmiah mereka. bahasun ilr.ni:rh dalam lriclarrg ini, seperti kitab al-Agftani
Kelemahan-kelemahan metode mereka itu secara garis besarnya karyzr Abr-r arl-Far^aj al-lsf'ahani. Kital"r ini bukan kitab ilmiah,
adalah sebagai berikut. bukan pula kitab hadis. Kitab ini ltarnya dapat dijadikan
a. Penempatan teks-teks dalil tidak pada tempatnya dan pcgangan dalam bidang s:.rstt'tt clart litwak. Kemudian, oleh
membebaninya dengan beban vang tidak tercakup oleh pcmbuat bidah kitab ini dijadikarr lluttlasitn untuk menuduh
redaksinya serta tidak terjangkau oleh maknanya, sebagaimana para imam Islam. Dalam hal ittr kritiktrs nletode kajian
yang telah kami jelaskan sehubungan dengan pembahasan rnuhadditsin tidak mempedulikan perrgllr,rrraannya untuk
riwayat al-aknbir'an al-ashag:hir.7s7) mengikis derajat seorang imant yitllg itgtlng, seperti Imam
b. Mereka berpegang kepada teks-teks dalil secara parsial, Malik bin Anas. I
terpisah dari teks lain dalam tema yang sama yang mungkin d. Mereka mengemukakan premis-prt'lttis ttlitrol' vang lemah, I
memperielas maksud teks-teks tercebut. HaI ini banyak terjadi kemudiandarinyamerekamembentttkkcsinrpulan-kesimpulan I
dalam kajian mereka. Antara lain istidlarnya Goldziher atas yang berat dan luas yang tidak scsttiti clan ticlzrk disimpulkan I
tuduhannya bahwa penyusunan kitab hadis itu ierjadi setelah dari premis-prcmis tersebut. /\
genc.asi ketiga dengan keterangan yang diriwayatkan dari /\
Kita ambil contolr, Llmpamanya haclis zrl-Harawi yang maudhu' I
Irr*rrr Ahmad, ia berkata tentang Sa'id bin Abi 'Arubah (w. I,

tentang celaan terh:rclap al-Syafi'i clan pu.iian terhadap Abu


| .56 r t): D \

757) Bab t, hlrn. r4(r.


tSS) ,*lkhol-r**rrl.ort)hi,1l1:)t9.
/ \
/l
"Akan tetapi' kita tdak
Hanifah. Hadis itu menurut anggapan penuduh telah beredar Prof. Fuad Saizkin menyanggah'760)
yulg. terdapat
di tengah-tengah masyarakat Muslim dan para muhadditsin boleh tergesa-gesa beranggapan bahwa khabar
lalai daripadanya, padahal hadis ini lebih masyhur kejelasan dalamal-Muwathfha'memrrutriwayatal-syaibani-salahseorang
muta'akh-
kepalsuannya daripada api yang melahap bendera. Seandainya murid Malik-itu hanyalah kebaikan pendapat ulama
semua riwayat
seoftmg pembahas menemukan suatu hadis dhaif yang terdapat khirin (terhadap Umar bin Abdul Aziz)' Tidak
al-Mttwaththa' ir|r terdapat di tengah-tengah
kita' sehingga kita
di tangan salah seorang muhadditsin, maka apakah hal itu lalu
hanya terdapat dalam
dapat dijadikan sebagai dalil atas kelemahan metode kritik secara tidak d,apat menghukum bahwa khabar ini
mendasar? Sama sekali tidak demikian. Karena banyak sekali salahsaturiwayatnya'Letrihdariitu'Goldziherjugatahubahwa
kabar ini terdapat pula clalam Sunan al-Daimi'
sebagaimana
peraftrran yang semula sempurna kemudian datanglah rencana
yang berupa penyimpangan atau kelalaian sebagian oknum telah disebutkan puia olch Ibnu said dan al-Bukhari'"
kesendirian rawi
pelaksananya. Maka seandainya hal ini benar-benar terjadi, tiada Seandainya Goldzihcr scpenclapat bahwa
lain karena kelalaian muhaddits yang pernah menerima dan denganriwayatnyaituntettgttkibatkankebatilanriwayatitu,
kitabnya dan
menyampaikannya. maka ia harus sadar baltwir banvark hal dalam
Disiplin ilmu mana yang sama sekali tidak seorang pakarnya pembahasannyamenjadibatil'tctapiiustruhal-halitulahyang
menjadi inti pembahasannya' Mlka apakah ia
menyadari yang
pun mendapat kritik dalam sebagian pembahasannya? Di samping
itu, kritik tidaklah dapat menggugrrrkan disiplin ilmu itu dan demikian?
"Kattti memandang perlu untuk
tidak pula menurunkan martabat pakar yang berkenaan kecuali f. Prof. Fuad Saizkin berkata'
apabila kejadian-kejadian yang negatif itu sering dilakukan menjelaskanbahwaGolclzilrcr.titllrkmempelajarikitab.kitab
ushttl al-hadits secara lengkap. lir ltittrva
olehnya. Apabila hal yang terakhir ini teriadi, maka kesalahan- mengenal sebagian
bentuk
kesalahannya dianggap melemahkan kr-edibilitasnya, sedangkan dari kitab-kitab itu yang witkltt itrr masih dalam
sumber ilmu
bangunan ilmu itu tetap kokoh. tr.tlisan tangan. Mengingat lx'g'itrr h;'rrrvaknya
e. Para orientalis melalaikan hakikat-hzrkikat yang bertentangan dan hadis,makatentusajaGolclz.ilrel.titlirkmenguasaibeberapa
. membatalkan mereka. Di antaranya adalah bahwa Goldziher pcnjelasanyangterdapatdalirrrrstlllllx.l,sllmberitu.Inijuga
menghukumi maudhu terhadap suatu riwayat yang sahih yang n-renunjukkanbahwaiabelumntctttltltlrttrilx.ltmpapembahasan
menyebutkan bahwa Umar bin Ahxlul Aziz menginstruksikan vangkadang-kadangSecarascpiltlitstttt.tttltt.ikanl^*mahaman
kepada Ibnu Hazm untuk membukukan hadis Rasulullah Saw. nu.rg*".tyalahimaknahakikirrv:ttlt'ttg:ttt1-rrltdaarnyang
Goldziher berkata, 'Kabar ini perlu diteliti lebih lanjut. Khabar sangat mendasar"'761)
ini tidak diriwayatkan dari Malik kecuali hanya dalam salah kt'tttitttll'rttatr bahasa
Saizkin berkata lagi, "Goldziltct rlt'rrllrttt
satu riwayat dari riwayat-riwayat al-Muwaththa, dan riwayat
yang satu itu adalah riwayat al-Syaibani. Khabar wahid ini
Arabnyatetapbelumsepenultltyitlt';lltltlitlirtlttttctnahami
penjelasan dalam kitab'kirirb ltirtlis' llrrl irri
clisengaja
beberapa
diterima oleh seltruh ulama hadts muta'akhiin sehingga menjadi "/t'l)
seiak semula dengan tujuan yang srtlirlt
prerbendaharaan hadis mereka dan mereka menyebarluaskannya.
Khabar ini juga tidak lain ha"yalah ungkapan dari pendapat
yang baik terhadap Lhalihh yarrg wara' dan sangat cinta kepnda
Sttrtah."759) t6o) Dalam kitab Tarikh alf urols tLl 'Arabi, t; t:r:(r'
t6t) tbid.
t6z) lbid., hlm. :25.
Goldziher, Mup. Stud, ll :2fl
*
Kami tidak akan menunjukkan bukti kesalahannya dalam
yang telah kami jelaskan pada tempatnya masing-masing adalah
memahami teks-teks yang ada atau dalam mengambil sebagian
suatu bukti keterikatan mereka terhadapnya dan bahwa landasan-
teks dengan meninggalkan sebagian lagr yang menyempurnakannya
Iandasannya telah mereka kuasai. Kedatangan kitab kami ini
atau dalam mengutipnya dengarl sedikit perubahan. Kami tidak
merupakan upaya pengungkapan dari metode kajian kritis yang
ingin banyak mendalami latar belakang dan tujuannya. Namun,
semakin sempurna dan komplet, diserlai harapan semoga akurat
kami berpendapat bahwa untuk mengantisipasinya kita harus
menjelaskan bahwa sikap Goldziher ini menjadikan kita
dan jelas atau tauliq dan kar-unia Allah Swt.
sama
sekali tidak dapat berpegang kepada hasil pengkajian dan e. Upaya para muhadditsin dalam menerapkan metode kajian
pembahasan orientalis sedikit pun, juga karya para yang kritis ini telah maksimal dan mencapai puncak
orientaris
lain yang menyandarkan karyanya itu kepada ..r.*u mereka. tujuannya. Sebagai buktinya adalah mereka telah berhasil
men\,usun sejumlah kitab dalam berbagai bidang dalam
lingkup hadis. Ada yang khusus memuat hadis-hadis sahih,
Kesimpulan ada yang memuat hadis sahih dan hadis dhail ada yang
khusus tentang hadis maudhu', dan ada pula yang khusus
Sebagai akhir pembahasan kitab ini kami saiikan kesimpulan
tentang satu cabang dan terpisah dari cabang-cabang ilmu
umum sebagai berikut.
hadis lainnya, sepefli tentang hadis mudraj dan hadis mursal.
a' Tujuan yang tertinggi dan terpenting denga. dirnunculkannya Karya-karya tulis tcrsebut merupakan bukti yang aktual atas
ilmu mushthalah hadits atau 'ulum al-ruurits adalah untuk besarnya perhatizrn nrercka dalam menerapkan metode ini,
memelihara hadis Nabi saw. yang m,-rrp,kan sumber ajaran sehingga mcrt-'ka tlagrat rlcwariskan peninggalan-peninggalan
Islam terbesar setelah Kitabullah. Nabi clcng:.rrt lrrttltrs rlart ol'isinal.
b. Umat Islam telah memberikan pcrrr,tian yang sangat besar
untuk mereali.asikan tujuan ini sejak .rv^l terjadinya periwayatan, Strnggrrlr berrar kcsaksiiur p:rra ulama tentang terbuktinya
sebagaimarn telah dijelaskan dal^r, pcmbahasan kami tentang tu.iuan .yarUl agLrng irri. Alxltrll:rlr birr al-Mubarak ditanya: "Apakah
hadis di masa sahabat dan pecr.nr:.rn periwayatan terpenting ini aclalah hadis-hadis maudtur'2" la rrrcniawab: "Para cendekiawan
yang mereka terapkan sebagainrarra tersebut di muka. telalr mencari penghidupan rrnlrrkrrya." Lalu ia membaca:
c Kaidah-kaidah ilmu hadis adar,h kaidah-kaidah kritik yang
kajiannya meliputi seluruh aspck hadis dengan sempurna,
i,
,'d4e'ltbJqrujii2?tlt
meskipun dalam sumber-sumbc. irrr-ru ini terdapat perbedaan
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikir (Al-Quran). dan
pendapat. sesungguhnya Kami benar-benar meniaganya. (qS Al-Hiir [rS] : S).
d. Kaidah-kaidah ilmu hadis secar.. keseluruhan terikat oleh #
satu tujuan sehingga menjadi su.tu metode pengkajian ilmiah Sungguh benar pernyataan Ibnu Klrrrzairnarh, "sclama Abu
yang kritis dan sempurna, yang hrrandaskan asas-asas y€rng Hamid bin al-Syarqi masih hidup, maka tidak ada kesempatan
sangat mendasar dan tidak dapat disangkal setta merupakan bagi seseorang untuk berdusta atas Reustrltrllah Saw." [a berkata
sumber pr:insip-prinsip pembahasan yang kritis. pula, "Hidupnya Abu Hamid bin al-Syarqi merupakan penghalang
antara manusia dan kedustaan terhadap Rarsulullah Saw."
Pam ulama terdahulu tidak mengad,kan sistematisasi sedemikian
Al-Daraquthni lu'kata, "Wahai penduduk Baghdad! Jangan
rupa dalam karya-karya mereka, tetapi komentar mereka terhadap
beranggapan bahwa scseorang dapat berdusta terhadap Rasulullah
setiap bidang kajian dari ilmu ini dan terhadap kaidah-kaidah
Saw. selama saya maszr hidup."
Semoga Allah mengasihi Imam al-Tsauri dengan ucapannya:
"Para malaikat adalah penjaga langit, dan para ulama hadis
adalah penjaga 6r*i."763;
Mereka, demi Allah, adalah sebaik-baiknya penjaga dan
orang-orang yang dipercaya. Dengan adanya mereka, terealisasilah
janji Allah Swt. dalam memelihara agama ini. Kemuliaan yang
dikhususkan Allah untuk umat ini telah berhasil mereka cairkan.
Semoga Allah Swt. rela kepada mereka dan memberi mereka
pahala yang besar. Dan semoga Allah menjadikan kita dapat Daftar Pustaka
mengikuti jejak mereka untuk melestarikan realita janji-Nya itu.
Akhirnya, kami merasa wajib menyampaikan rasa syukur kami
kepada ikhwan kami yang mulia yang berkali-kali meminta dan
menekankan agar kami menulis kitab dalam bidang yang agung
ini; seraya mengingat-ingat jasa mereka dalam mengarahkan
perhatian kami untuk men)ruslrn pemikiran-pemikiran kami dan
tulisan-tulisan kami dalam kitab ini. Kami berharap, semoga Allah
Swt. berkenan menerimanya dan tidak mcrugikan orang-orang
yang berbaik sangka kepada kami, serln sernoga mengampuni
kami. A. Kitab-Kitab dalam Tulisan Tangan (dengan menunjuk
Kami panjatkan puji kepada Allah .yang Mahaluhur sifat-Nya temPat tersimPannYa)
1. Al-Irsyad, karya al-Khalili, di lslarrl'rtrl'
dan bertambah-tambah berkah Asma'-Nya. Kami menyanjung-Nya
2. Tasmiyat al-Ikhwat al-I-adzira' nttt'it'rt 'anhum, Abu Dawud
dengan cara yang pantas bagi-Nya. Kami minta Kepada-Nya
al-siiistani, Damaskus.
tambahan limpahan karunia-Nya. Scrrroga Allah melimpahkan
3. Taqyid al-Muhmil wa Tantyit. ttl-Musykil, al-Ilafizh al-
rahmat-Nya kepada junjungan kita Nabi Muhammad, pzrr? ikhwan-
Ghassani, Halab.
nya dari kalangan para nabi dan nrsul, keluarga dan sahabat
4. Al-Tanqiih li Mas'alat al-Tashhilt, ill-Suwthi, Damaskus.
masing-masing. Juga semoga All:.rlr nrelimpahkan keselamatan-
5. Taudhih Mubhanut al-Jami' al-slrulih, al-Qasthalani, Halab.
Nya kepada mereka semua. Anrirr.
6. Hasyfuah al-Aihd 'aln Syath ul'Nt&hbah, Kairo'
fi* 7. Hasyivah al-Sln'idi 'al.a Fath ol-l*u1i, Kairo'
l f,
Dr. Nuruddin 'Itr 8. Siyar A'kun ul-Nubalni al-Dz:rhabi, Damaskus'
g. syarh shtitilt Muslim, Ibnu al-Sl[rlah, [stanbul (sebagian).
10, Syarh Mt'svkil al-Hadits, al-Qtrslr:rri, Istanbul'
11. Al-Dhdalittr', alrUqaili, Damasktts'
12. Al-'lkil til-Kabir, al-Turmudzi srrstrrllrn Abu Thalib al-Qadhi,
Istanbul.
,Ain
13. al-lshabah fi ma istadrafuillttt 'A'i.sytth 'ala al-shahaabah,
7 63) Lihat olLa' oli' alMashnu' ah, z;472 dan 47 4. al-Suyuthi, Halab.
ffi
14. Al-I{amil fi al-Dhu,afa', Ibnu Acli, Damaskus.
15. N-Kuna wa al-Asma, Imam Muslim, Damaskus. 11. Irsya"d as-Sari Syorh Shahih al-Bukhari, al-Qasthalani, Cetakan

16' Al-r^atha'if fi '(rum at-Huffazh ar-A'arif', Abu Musa al-Madini, kelima.


Damaskus.
12. N-Isti'ab fi Asma' al-Ashhab, Ibnu Abdil Barr, di pinggir
17. Al-Mubhanrut fi ,(Ilum al_hadits, al_Nawawi, Halab. al-Ishabah.
18. Al.Muhaddits al-Fashil, al_Ramahurmuzi, Damaskus. 13. Usdul Ghnbah fi Ma'rifat ash-Shahabalz, Ibnul Atsir.
19' Mukhtashar Tarikh ar-Tsiqat, rbnu Hibban, Damaskus. 14. Al-Asrar al-Marfu'ah fi Akhbar al-Mcrudhu'ah, al-Qatt, Cetakan
20. Al-Madkhal ita Kitab al_Iklil, al_Hakim, Halab. Beirut.
2l' Mas'alat al:uruunvi wa al-Nuzul, Ibnu Thahir ar-Muqaddasi. 15. Al-Asma' wa al-Kunzz, al-Datrlabi, Cetakan India.
22' Al-Mustafad min Mubhamat ar-Matn wa .ar-Isnad, 16. Al-Ishabah fi Tamyiz a-sh-Shalrubnh,Ibnu Hajar al-Asqalani,
Ahmad dengan al-Isti'ab di pinggirnya.
bin alrlraqi, Damaskus.
23' Al-Mishbah ak-Mudhiyy fi Kitab ar-Nabiyy 17. Ishlah Ktatha' al-Mtthuddit.siri, al-Khaththabi, Mesir.
ar-'Arabiy, rbnu 18. Al-I'tibar fi al-Nasiffi u,a al-Manstrkh min al-Atsar, al-Hazimi,
Hadits al-Anshari, Halab.
24' Al-Maqashid ri ushul ar-Hacrits. Kamar Himsha.
bin Muhammad 19. I'lnm as-Sa'ilin 'art Ktrtub us-Sa1,yi1l al-Mursalin, Muhammad
al-Lawi, Damaskus.
25. Al-Muqtana fi al-Kuna, al_Dzahabi, Halab. bin Thulun al-Dinrasyqi.
26. Man wafaqat Ktmyatuhu Kurryata htrjat,ti 20. Igfuatsat al-killint nin Maknyid u.sy-Syaithan,Ibnt:J Qayyim,
trtin ar-shahabah, al-Maimanivyah, Mesir.
Ibnu Hayuwaih, Damaskus.
2I. Al-lghtibarh bintan Rumiya lti ul-lkhtilath, Sabth Ibnul
B. 'Ajami, al-llmiyah, Halab.
Kitab-Kitab yang Telah Dicetak
l. Al-hhafat al-Saniyah fi at-Ahaclit.s ttl_eudsiryah, 22. Al-lbruil, Ibnu Makula, India.
2. Al-Itqan fi '(Jlum al-eur'an, al_Srrvtrthi,
al-Munawi. 23. Al-lltrut' fi Ushul ar-Riwayut rtu 'l'uq1-id as-Sima', Qadhi
Cetakan kedua, zrl- 'lyadh.
Azhariyyah, Mesir.
3. Al-Ijabah li lrad Ma Istadrakatlttr '.,f i.syah 'ala 24. Al-Umm, al-Syafi'i, al-Istiqarrurlr, Mcsir.
al-Zarkasyt.
ash-Shahabah, 25. Al-Imam at-Turmudzi u,a ul-lvltrtt'tt:tttruh bairuL Jami'ihi wa
4. Al-Ajwibah al-Fadhitah fi al-A.s,ihtr ul-'Asyrah baina ash-Shahihain, Dr. Ntrrrrrltlin 'ltr.
al-Kamilah, al- 26. Al-Amw,al, Abu Ubaid al-Qasirrr birr Salam.
Kunawi.
5. Al-Ahruf as-Sab'ah wa Maizilttt ttl_eur,an 27. Al-Ansab al-Muttafiqah, al-Munt;irrklasi.
minha, Dr. Hasan 28. Inha' a.s-Sakan li man yuthali'tr I'kttrr a-s-Sunan, al-Tahanawi,
Dhiyauddin 'Iti.
6. Al-Ihsan fi Taqrib Shahih lhrrr |tibban, India.
Ibnu Balban al_ 29. Al-Inntr bil-lllala'ikat'Alaihissttltttrr, Abdullah Sirajuddin,
Farisi.
7. Al-Ihknm li()shut al_Ahl<trrt, al_Amidi. Halab.
8. Ihya"Uumiddin, al-Ghazuli,,lsa al_Halabi. 30. Al-Bu'its al-Hatsits Syarh lhtislnr 'lllum al-Hadits, Ahmad
9. Ikhtishar '(Jlurn al-Haclit.s, l'nr-r Katsir, dengan Syakir.
Ahmad Syakir.
syarah 31. Al-Bidaryah wa an-Nihayah, lbllnr Kutsir', al-Sa'adah, Mesir.
10. Al-Adzkar, An-Nawawi, al_Mathba,ah al_Khairiyyah 32. Al-Bayan wa at-Ta'rif' li Asbab Wttttul al-Hadits Asy-Syanf,
Khusysyab, Mesir.
al_ Ibnu Hamzah al-Dirnasyqi.
33. At-Tarikh al-Kabir, lnram Al-Btrkhar-i, India.
_iji::.
ffi
34. Al-Taril<h Baghd.a.d, al-Khathib al-Baghdadi, Mesir. 63. Taqyid al-'Ilm, al-Khathib al-Baghdadi, Editor: Dr. Yusuf
35. Ta'wil Mukhtalif al-Hadits, Ibnu Qutaibah, Mesir. Musa.
36. Al-Tabshirah wa al-Tadzkirah (Alftyah al-Hadits), al-Hafrzh 64. Al-Taqyid u,a al-Idhah, al-'kaql Halab.
al-'haqi. . 65. Al-Talkhish al-Habir, Ibnu Hajar, India.
37. At-Tabyin fi Asma' al-Mudnllbin, al-Burhan al-Halabi, al- 66. Al-Talwih'aln al-Taudhih, al-Sa'd al-Taftazani, Shabih, Mesir.
Ilmiyah, Halab. 67. Al-Tamhid li Ma li al-Muwaththa' min al-Ma'ani wa al-
38. Tadrib al-Rawi Syarh Taqrib al-Nawawi, al-Suyuthi, Mesir, Asanid, Ibnu Abclil Barr Yusuf bin Abdillah al-Namari,
Cetakan kesatu. Maehrib.
39. Tadzkirat al-Huffazh, al-Dzahabi, India, Cetakan kedua. 68. Tanzih al-Syai'ah ul-Mafiu'ah, Ibnu 'Iraq.
40. Tadzkirat ath-Thalib al-Mu'allom bi Man Yuqalu Annahu 69. Tanqih al-Anzhar, Muhammad bin al-Wazir al-Yamani.
Mukhadhram, al-Brxhan al-Halabi, Halab. 70. Tanwir al-Hawalik, Syarh Muwaththa' Malik, al-Suyuthi.
41. Tadzkirat al-Maudhu'at, lbru Thahir al-Muqaddasi, India. 71. Tahdzib al-Asma' uu tl-ltryhat, al-Nawawi.
42. At-Taratib al-Idnriyyah, al-Kattani. 72. Tahdzib al-Tahdzib, ll'rrrrr llajar.
43. Tartib Musnad al-Syafi, al-Sindi. 73. Tauiih al-Nazhar, T'hahir bin Shalih al-Jaza'in.
44. Al-Targhib wa al-Tarhlb, al-Mundziri, Mesir, Cetakan ketiga. 74. Al-Taudhih Syarh al-llttqilt li Shadr al-Syari'ah, Shabih,
45. Tashdir Taqyid al-'Ilm, Dr. Yusuf al-'Isy. Mesir.
46. Tashdir Mu'iam Fiqh lbn Hazm, Muhammad al-Muntashir 75. Taudhih al-Afl<ar Syarh 'llttulilt ul-Attz.har, al-Shan'ani.
al-Kattani. 76. Tsulatsiyat al-Bukhnri, al-l'ilrrizi, clcngan syarahnya In'am.
47. Tashdir al-Nihayah fi Ghanb al-Hadirs, Editor. 77. Tsulatsiyat Musnnd Imarn Altttuut.
48. Ta'jil al-Manfa'ah bi Rijal al-Arba'ah, Ibnu Hajar, India. 78. Jami' al-Tumtudzi, Cetakatt Mrrslrthlir al-Babi al-Hababi.
49. Ta'rif Ahl al-Taqdis bi maratib al-Maushufin bi al-Tadlb, 79. Jami' al-Ushul, Juz l, Ibnrrl Atsir', Mesir.
- Ibnu Hajar. 80. Jami' Bayan al-'Ilm wa Fudltililri, lbntr Abdil Barr.
50. Ta'liq 'ab Tadrib al-Rawi, Abdul Wahhab Abdullathif. 81. Al-Jami' al-Shahih al-Bu&ari, lltrLrt;, l3l3 H.
51. Ta'liq 'ala Syarh Nukhbat al-.Fikar, Ishaq 'Aznz, Beimt. 82. Al-lami' ul-Slutghir, al-Suyrrllri, rlt'rrg,rrtr syarahnya oleh al-
52. Ta'liq 'ala Taudhih al-Afl<nr, Muhammad Muhyiddin Abdul Munawi.
Hamid. 83. Al-Jarh wt ttl''llt'dr1, Ibnu Ahi llrrlirrr rrl-lLazi, lnclia.
53. Ta'liq 'ala Sunan Abi Dawud, lbnu al-Qayyim. 84. Jam' al .l,trttttrti', al-Taj al-Strbki, Mt'sir'.
54. Ta'liq 'aln al-Rnfi wa al-Taknril, Abdul Fattah Abu Ghadah. 85. Jam' al litrrtt'itl, al-Raudani, Mt'sir.
55. Al-Ta'liqat al-Hafilnh, Abdul F:rttah Abu Ghadah. 86. Jami' ttl l',tlrlril li Ahkant rtl Altttttsil ttl ,lltt'i, Khalil bin
56. Tafsir al-Quran al:Azhim,Ibnu Katsir, Cetakan Isa al-Halabi. Kaikakli.
57. Al-Tafsir wa al-Mufassirun, Muhammad Husain al-Dzahabi. '
87. Hast'itttlr til .4jlrttt'i 'ala Syurlr (tl ll(utluttivrrr/r, Mcsir'.
58. Taqdimat al-Ikmal lbnu l,4akula, Abdurrahman al-Mu'al. 88. Hasyitttlt ttl liltttrrrttti 'ala Svttlt lttttt' ttl .lttrrttttti'.
59. Taqrib al-Tahdzib, Ibnu Hajar, Mesir. 89. Ha-syi.tttlt ttl ,\itttli ltla al-l\tkltttti, ('t'lrrkrrrr Isrr a[-[{alabi.
60. Al-Taqrib wa at-Taislr, al-Nawawi dengan syarahnyat olt'lt 90. Has'itulr ttl Sirr,li ',tltt Stnttttt ll,trrt llttlttlt.
al-Suyuthi. 91. Al-Hakhrr ttl Nttivtl,rtri, Dr'. Mrrlrrrrrrtl Mrrirrrlt.
6t. Al-Taqrir wa al-Tahbir Syarh al-Tahrir, Ibnu Mair I l:ri. 92. Al-Hadit.s n'(r ttl ,llrrltrttltlit:rur. Sr r'l'lr I)r . l\4trhat'nm:tcl
62. Al-Taqashshi, lbnu Abdil Barr. Muhitnrnrarl Alru Z:rlru,.

/;-'a
T
93. Iotatha' al-Bukhari fi Tankhihl, rbnu Abi Hatim al_Razi, 1

india. 118. Syarh al-Bukhari, al-Nawawi, Mesir.


ri
i 94' N-Khathib ar-Baghdad.i Mtr'arrikh
Baghdad wa Muharlditsuha,
119. Syorh Shahih Muslim, al-Nawawi, al-Mathbaah al-Mishriyah.
li Yusuf al_,Isy. l2O. Svarh al-'Adhud 'ala Mukhtashar lbnul Haiib.
;
95. Dirasat Tathbiqiwah l2l. Syarh al-Musnad, Ahmad Syakir.
fi dl_Hadits al_Nabau,i al_,Ibadat,
Dr. 122. Syarh al-Manzhumnh al-Baiquniyyah, Abdullah Sirajuddin.
Nuruddin ,Itr.
96' Al-Rihlah
ri Thatab ar-Ha-dits, ar-Khathib ar-Baghdadi, Editor: 123. Syorof Ashhab al-Hadits, al-Khathib al-Bahdadi, Editor: Dr.
Dr. Nuruddin ,Itr. Muhammad Sa'id Khathib.
97. Al-Risalah, al_Syafii, al-Istiqamah, Mesir.. 124. Syuruth al-A'immat al-l0mmsah, al-Hazimi.
98. Risalar Abu Dawud ila Ahi Makkah. I25. Syuruth al-A'immat al-Sittah, al-Muqaddasi.
99. Al-Risalah al_Mustathrafhh, al_Kattani, Beimt. 126. Al-Syfa, Qadhi 'Iyadh, dengan al-Qari.
100' Risalat fi xhhau ar-Futya min 127. Sytfa' al-Ghilal Syrrh al-'Ilal pada akhir Tuhfat al-Ahwadzi,
ash-srnhabah,Ibnu Hazm,
Mesir, dengan l<ttab Jawami, al_Sirah. al-Mubarakfuri, India.
l0l' Al-Raf wa ar-Takmit /i ar-Jarh u,a at-ra,cr,. A,-Luknawi,
128. Al-Syama'il, al-Turmudzi, dengan syarah al-Qai.
Halab. 129. Shahih Muslim, Istanbul.
102' Al-Raudh ar-und- syarh sirah 130. Thabaqat al-Syafi'itttair, al-Subki, Cetakan Isa al-Babi al-
lbnu Hisvtttrt,.r-suhaili, al-
Jamaliyyah, Mesir. Halabi.
103' Riyadh al-sharihin. al-Nawawi, 131. Al-Thabatlat al-Kubru, lbntr Sa'd, Beirut.
Ab"r,r ,,n-rid Hanafi, Mesir.
104' su'bul al-saram svarh Bubtgh ar-Mrtntrrt, 132. Al- Urf al-Stadzi Syarh ktnri' til-'lltrnutdzi, Muhammad Anwar
ar-shan,ani, Mesir, Syah, india.
Cetakan kedga.
105. Sunan Abi Dawud, al_Tijanvah, Mcsir., 133. Al-'llal, Ibnrr Al'ri Ilatirrr al-ll:rzi, al-Salafiyah, Mesir.
Cetakan kesatu. 134. 'Ilhmt ul-lludit.s, lbrrrr rrl-Slurl;rlr, t.rlitor: Dr. Nuruddin 'Itr.
106. Surnn al-Darimi, Damaskus.
107. t1:o,: Ibnu Maiah, Cetakan tsa al_Babi al_Halabi 135. 'lllttrrr ttl lltulit.s tlt i,lttslttltttlttlrrtlrtt, Dr. Shubhi Shalih,
dengan Bcirrrl.
editor Fu'ad Abdul Baqi.
108. Sunan al-DaraquthLzi, Mesir,. 136. F'allt ttl-liltri li ,\t'ttrlt Sltttltilt ttl liltl;lrttri, lbnrr Ilzrjar, al-
109. Al-sunnah, al-Hafizh Khairivvllr lil Klrrrsvsvirlr, Mesir'.
Murr,r,rr.cr bin Nashr ar-Mirwazi.
I 10. Al-Sunnah wa Makanatttlttt 137. Fath al-Mtrglr/.r .srrrlt Allitrtlt trl 'lttttli li 'tllttttt ul-ltadits,
Mushthafa al-Siba,i.
li ttl_Tasyri, al_Islami, Dr. al-Saklrarvi, !rrrlirr.
t 1l. Syarh Alfuat al-Hadits 138. Fath al-Mttlltitrt Svttlt Slultilt llltr.slitrt,:rl-l)a.yubundi, India.
al_,lrtrt1i, Mesir.
112. Syarh Nfi1,at al-Hadits 139. Al-Fa.slil li ul-hlihil v'u ul-Alm,tt' rr\t ril-Nilnl, lbnu Hazm.
A.s_Srry:tttlti, Muhammad Muhyiddin
Abdul Hamid. l4O. Fawatilt ul-liltltrttrrtrt, Syarh Mtrslirn :.rl-Tstrtrut, Imam
113. Syarh Janl al_Jawami, Jalzitrtlclin Muhilrrrllalr bin Abdusysyuktrr'.
al_Mahalli.
g,arh al-hrqani ,ala al-Mutrlrrnrmh l4I. Faidh al-Qrulir Sytrrh al-Jarni' al-Slrughir, al-Munawi.
llO
115. Sltarh Syarh al-Nuhbah, al-ear-i,
ot_n iqirriyyoh.
142. Qawa'id al-'llilulit.;, al-Qasimi, Cctakan lsa al-Babi al-Halabi,
Istanbul.
116' g'arh'Ilal Jami'ar-Tumudzr, rrrnu Mesir.
Rajab, Damaskus. Edit.r-:
Dr. Nuruddin .Itr. 143. Qut al-Mugltruli St'urh al-Tumrudz.i, al-Su\uthi, India.
117. Syarh al-Syanm,il. al_Baijuri, 144. Al-Qaul al-&uli' li al-Shalnt 'ala al-Habib al'}1,afi', al-Sakhawi,
Mesir.
Beimt.

,c2n\ ,4i:.r
,T

145. Kasyf al.Asrar fi Ushul al-Fiqh, al_Bazdawi. 173. AL-Mughni 'an al-Hifzhi wa al-Kitab, al-Maushili, Mesir.
146. Kasyf al-Ifltafa', al-Ajlawi, Mesir. 174. N-Mughni fi al-Dhu'afa', al-Dzatabi, Halab, editor: Nuruddin
147. Kasyf al-Zhunun, Haji Khalifah, Teheran. 'Itr.
148. Al-Kifavah fi 'Ilm al-Riwayah, al-Khathib al-Baghdadi, India. 175. Muftah al-Sunnah, AMul Aziz al-Khauli, Mesir.
149. Knnz al-'Ummal, 'Ni al-Muttaqi al_Hindi, India, Cetakan 176. Al-Maqashid al-Hasanah fi al-Ahadits al-Musytahirah 'ala
kedua. al-Alsinah, al-Sakhawi, Mesir.
150. Al-Kawakib a"d,-Durari syarh al-Bukhari, ar-Karmani. 178. Muqaddimah lbnu l&taldun, al-Azhariyah, Mesir, 1348 H.
151. Al-La.'ali' al-Mashnu'ah fi al-Ahadits al-Maudhu,ah, al-suyuthi. 179. Muqaddimah Tuhfot al-Ahwadzi, al-Mubarakfuri, India.
152. Al-Lubab fi Tahdzib al-Ansab, Ibnul Atsir, al_eudsi. 180. Muqaddimah al-Jarh wa at-Ta'dil, al-Razi, India.
153. Lisan al-'Arab, Ibnu Manzhur, Mesir. 181. Al-Manar al-Munif, Ibnu Qayyim, editor: Abdul Fattah.
154. I-aqth al-Durar Hasyiyah Nuzhat al-Nazhar, al_Adwi. 182. Al-Manahil al-Sikilah fi al-Ahadits al-Musakalnh, al-Ayy,rbi,
155. Ma Dza 'an al-Mar'ah, Dr. Nuruddin ,Itr. Mesir.
156. Al-Mujtaba (Sunan An-Nasa,i), Cetakan Mushthafa al_Babi 183. Al-Muntaqa Syarh al-Muwaththa', al-Bajili.
al-Halabi, Mesir. 184. Al-Manzhumat al-Baiqungyah, dengan syarah al-Ustadz
157. Majnm' al-Zawa'id, al-Haitsami, Mesir. Syekh Abdullah Sirajuddin.
158' Al-Mukhtashar fi ushur al-Fiqh, Ibnul tJzrjirr, Bulaq. 185. Al-Manhaj al-Hadits fi 'Uum al-Hadits Qism al-Taril(h, a7-
159. Al-Mukhtashar fi 'Ilm Rijal al-Atsar, Alxlrrl wahhab Abdul Ustadz Syekh Muhammad al-Samahi.
Lathif. 186. Al-Manhai al-Hadits fi'Ubtm al-Hadits qism al-Mushthalah.
160. Mukhtashnr Sunan Abi Sawud, al_Mundziri. 187. Al-Manhaj al-Hadits fi 'Ulum al-Hadits qism 'Ulum al-
1 6 1. Mukhtashar al- Mustadrak,
al-Dz.itl,ttLbi, d i pinggir al- Mus tadrak. Rttwwat.
162. Al-Madkhal iln 'ulum al-Hadits, Dr.. Nuruddin ,Itr, Tashdir 189. Al-Manhaj al-Hadits fi 'lJlum al-Hadits qism 'Ulum al-
(Pengantar) 'Uum al-Hadits lhttt til_Shalah, Halab. llilr,utuh, Mesir.
t63. Al-Marasil, Abu Hatim al-Razi, Mcsir. 190. Al-Mtuiuil ul-lnthif /i Ahknm al-Hadits al-Dha'if,'Alwi al-
164. Al-Mustadrak, al-Hakim al-Naisalrtrri, India. M:rliki.
165. Al-Musnad, Imam Ahmad, Mcsir., Cetak ulang 191. Murtttt'itl ttl" /,ltrttrt'rlr, al-Haitsami, al-Salafiyah.
Beirut.
166. Masyaiq al-Am+,ar, Qadhi 'lv:rrllr, Fas. 192. Al-Muuulrttlttt, ii.Svirrlrihi, clcngan syarah Dr. Diraz.
167. Al-Mustabih, aJ-Dzahabi, Mcsir . 193. Mudhilt Attlutttt ,il .lttrtt'i tvtt til-'tllirq, al-Khathib al-Baghdadi.
168. Muq,kil al-Hadits, Ibnu F:rrrr:rl<, India.
194. Al-Matullttt'ttt, llrrrrrl .Lrrrzi, Mt'sir'.
167. Mushthalah al-Tarikh, Dr.. Aslrl Rustam.
195. Al-Mrtwtttltllttt' ltttttrtt /rlulik, rlr.rrgurr syzrrah al-Suyrrthi,
168. Al-Mashnu' fi al-Hadits ul- lVltt t tlltu,, al-eai, I
Editor: Abdul Mesir. I
i

Fattah Abu Ghadah, Beinrr. 196. Mizan ul-l'ti&il, irl-l)z:rlrabi, ('t.tlklrr !sa al-Llatri al-Halabi.
169. Al-Mathalib al-'Alitah lti ztmvt'ir al-Masanid 197. Nuzhat ul-Ntt:.lrrtt' .S'yar/r Nttklrlrut ttl-ltikttr, Ibnu Hajar,
al-Tsannni,ah,
al-Hafizh Ibnu Haiar". Mesir'.
170. Ma'alaint al-Sunan,al-Klrathtlrrrlri, beserla Tah.clzib al_Mttnclz.iri. 198. Nashbu al-Rtt.t'ttlt li takhrii Aluulit.s d-Hidayat, al-Zaila'i,
al-salafiyah, Mesir. Mesir.
l7l. Al-Mu'ta.shar ntin al-Mukhtu.srrtr li Musykil al-Atso.r, Inclia. 199- Nazhm al-Mutatnlsir min al-tladits al,Mutaw,atir, al-Kattari.
172. Ma'rifat'Uum al-Harlits, al-l lakirn zrl-Naisaburi, Mesir.

,. I\
itrt')
200. Al-Nihayah fi Gharib al-Hadits, Ibnul Atsir, Cetakan Isa
al-Babi al-Halabi.
201. Nail al-Authar, al-Syaukani, al-'Utsmanilyah, Mesir.
2A2. Nail al-Anruni Hasyiyafu al-Abyari 'ala Muqaddimat al-
Qasthabni, Mesir.
203. Hody al-Sari Muqaddimah Fath al-Bari, Ibnu Haiar, al-
Muniriyyah, Mesir.
204. Hadi al-Nabi Saw. Fi al-Shal-awat al-I0nshshah,Dr. Nuruddin
'Itr, Dar al-Fikr, Beimt.

NIILIT.
lledrn;r.71rrq/_rtcrn
d.rr (cr rrlper
Pnr'- ..i Jrrrr tnj*-.-

Anda mungkin juga menyukai