RESUME OK 2 Norma
RESUME OK 2 Norma
Identitas Pasien :
Nama : Tn. R No. RMK : 38-40-xx
Umur : 26 Tahun Diagnosa Medis : Tonsilitis
Jenis Kelamin : Laki-laki Tindakan Bedah : ATE
Alamat : Sungai Andai Jenis Anestesi : General anestesi
Pengkajian Preoperatif.
1. Alasan tindakan pembedahan :
Pasien merasa kurang nyaman dengan tenggorokan yang terasa membengkak.
5. Status psikis :
Tenang, Cemas, Menarik diri, Takut, Mudah tersinggung,
Tidak sabar, Euforik. Jelaskan :
Status psikis pasien dalam keadaan tenang.
6. Pemasangan IV line :
Ada, Pasien terpasang infus RL 1 kolf 20 tpm Tidak.
8. Riwayat alergi :
Ada, Tidak, Tidak ada riwayat alergi
Data Objektif :
- Pasien akan dilakukan
tindakan adenotonsilektomi
(ATE) untuk mengambil
tonsil yang membengkak yang
terdapat pada sebelah kanan
dan kiri.
Identitas Pasien :
Nama : Tn. R No. RMK : 38-40-xx
Umur : 26 Tahun Diagnosa Medis : Tonsilitis
Jenis Kelamin : Laki-laki Tindakan Bedah : ATE
Alamat : Sungai Andai Jenis Anestesi : General anestesi
Penkajian Intraoperatif
1. Posisi dimeja operasi :
Dorsal/supine Lithotomy Position
Trendelenburg Prone Position
Fowler Position
Penggunaan manset / tourniquet :
Posisi di meja operasi: pasien dengan posisi duduk, tidak menggunakan manset/tourniquet.
Pembedahan dilakukan pada Pukul 11.15 dilakukan sampai pukul 13.50 WITA.
4. Monitoring fisiologis
Pasien terpasang masker oksigen, terpasang IV line RL : 500 cc, terpasang ETT
5. Pengkajian luka operasi : Panjang sayatan bedah kira-kira 5 cm
6. Monitoring psikologis (bila sadar)
Pasien dibius general
7. Spesimen yang diambil : Tonsil
8. Tanda vital setelah penutupan luka, sebelum dipindahkan
TD: 120/80 mmHg, HR: 72 x/m, RR: 18 x/m, T:36 oC
9. Lain-lain:
Lama operasi sekitar 2 1/2 jam, pasien dioperasi pada bagian tenggorokan yang mengalami
pembengkakan.
Analisis Data Intraoperatif
No Data Penyebab Masalah
1. 1) Posisi pasien supine, Imobilisasi . Risiko cedera akibat posisi
dengan posisi kepala perioperatif (00087)
ditengadahkan.
2) Pasien terpasang
oksigenasi ventilator
dengan NRM.
3) lama operasi lebih dari 2
½
jam
4) Pasien diberikan general
anestesi, tidak sadar,
mengalami kelemahan
otot.
Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
Resiko cedera akibat posisi perioperatif b.d Imobilisasi
Intervensi
Diagnosa NOC NIC Implementasi Evaluasi
Risiko cedera Setelah dilakukan 1. Pengaturan posisi: 1. Jam 11.30: S : tidak terjadi risiko cedera
akibat posisi tindakan keperawatan intraoperatif. Mengkoordinasi akibat posisi kerja.
perioperatif b.d selama 1x10 menit, pemindahan dan O : posisi operasi sesuai.
imobilisasi. tidak terjadi risiko 2. Tindakan pengaturan posisi A: risiko cedera akibat posisi
cedera akibat posisi pencegahan dalam sesuai dengan perioperatif tidak terjadi.
perioperatif denga pembedahan. tingkat anestesi P: Iintervensi dilanjutkan pada
kriteria hasil: atau tingkat keperawatan pasca operatif.
Integritas jaringan, kesadaran pasien.
pencegahan aspirasi, Hasil:
kesiapan sebelmum Posisi supine
prosedur: dengan kepala
1) Integritas kulit ditengadahkan
pada skala 5.(tidak skala 5.(tidak ada
ada deviasi secara deviasi secara
normal) normal)
2) Menghindari 2. Jam 11.30:
faktor-faktor risiko Mengunci roda
pada skala 5. pada meja operasi.
(tidak ada deviasi skala 5.(tidak ada
secara normal) deviasi secara
3) Pengetahuan normal)
mengenai prosedur 3. Jam 11.30:
pada skala 5. Berikan posisi
(tidak ada deviasi operasi yang
secara normal) sesuai.
4) Saturasi oksigen Hasil: posisi
92-94% suhu supine. skala 5.
ruangan pada (tidak ada deviasi
skala 5. (tidak ada secara normal)
deviasi secara 4. Jam 10.30:
normal) Mendokumentasik
an informasi yang
sesuai pada catatan
pembedahan.
RESUME PASCA OPERATIF/ Di Recovery Room
Identitas Pasien :
Nama : Tn. R No. RMK : 38-40-xx
Umur : 26 Tahun Diagnosa Medis : Tonsilitis
Jenis Kelamin : Laki-laki Tindakan Bedah : ATE
Alamat : Sungai Andai Jenis Anestesi : General anestesi
2. Aldrette Score
Post anastesi score
Aldrette score time 15’ 30’ 45’ disharge
Sirkulasi TD sistolik ≥ 20% dari TD pre 13.50 1 2 2 2
op 2
20%-50% 1
>50% 0
Kesadaran Sadar penuh 2 13.50 1 2 2 1
Bangun jika dipanggil 1
Belum respon 0
Respirasi Mampu bernapas dan batuk 2 13.50 1 2 2 2
Sesak bernapas dengan
periode apneu 1
Apneu 0
Warna Kulit Hangat, kulit kering, warna 13.50 1 2 2 2
merah muda 2
Pucat, dingin 1
Sianosis 0
Ekstremitas Mampu mengerakan 4 13.50 0 2 2 2
ektremitas 2
Mampu mengerakan
2 ekstremitas 1
Mampu mengerakan
ekstremitas 0
Total 13.50 4 10 10 9
3. Tanda vital
Jam Tek. Darah HR RR BT Sat
N Ke
Pemeriksaa Sistol Diastol (x/menit (x/ (ºC (%
o t
n e e ) menit) ) )
1. 13.50 WITA 120 60 82 22
5. Lain-lain :
a. Pasien tampak gaduh gelisah
b. Pasien masih dalam pengaruh efek anastesi
c. Skala resiko jatuh morse
No. Resiko Skala Nilai Skor
1. Riwayat jatuh yang Tidak = 0 0
baru/dalam 3 bulan terakhir Ya = 25
2. Alat bantu jalan: - Bedrest dibantu perawat 0
0
- Penopang,
tongkat/walker 15
- Furniture 30
3. Memakai terapi Intravena Tidak = 0 20
Ya = 25
4. Cara berjalan/berpindah - Normal/bedrest/ 15
imobilisasi 0
- Lemah 15
- Terganggu 30
5. Status mental - Orientasi sesuai 15
kemampuan diri 0
- Lupa keterbatasan diri
15
Jumlah 60 ( Resiko
tinggi)
Ket :
0-24 : Resiko rendah
25-44 : Resiko sedang
>45 : Resiko tinggi (memakai gelang kuning)
Analisis Data Pascaoperatif
No Data Penyebab Masalah
1 Faktor risiko :: Agens Risiko jatuh
- Pasien tampak gaduh gelisah farmaseutikal (00155)
( Anastesi )
- Pasien tampak hampir terjatuh dari bed
Intervensi
Diagnosa NOC NIC Implementasi Evaluasi
Risiko Jatuh Setalah dilakukan 1. Identifikasi 1. Jam 14.00: S:-
pengkajian perilaku dan Identifikasi
diharapkan factor yang perilaku dan factor O :
mempengaruhi yang - Lingkungan
Kejadian jatuh : risiko jatuh mempengaruhi disekitar pasien
- Jatuh ditempat tidur risiko jatuh. tampak aman
skor 5 - Jatuh ditempat
- Jatuh saat Hasil : tidur skor 5
dipindahkan skor 5 - Pasien gaduh gelisah - Jatuh saat
(setelah operasi) dipindahkan skor
Ket. Skor : - Jatuh ditempat tidur 5
- 1 (<10 kali) skor 5
- 2 (7-9 kali) - Jatuh saat A : Masalah risiko
- 3 (4-6 kali) dipindahkan skor 5 jatuh teratasi
- 4 ( 1-3 kali)
- 5 (Tidak ada) 2. Identifikasi hal- 2. Jam 14.00: P: Intervensi
hal yang Mengidentifikasi dihentikan
membahayakan hal-hal yang
dilingkunagn membahayakan
(fisik, biologis dilingkunagn
dan kimiawi) (fisik, biologis dan
kimiawi)
Hasil :
- Tiang infuse, jarum
infuse, monitor
tersambung dengan
saturasi, selang
oksigen
Hasil :
- Melepaskan cairan
infuse dari tiang
infuse agar tidak
jatuh menimpa
pasien ketika
bergerak, kabel
monitor dan oksigen
agar tidak terlilit di
leher pasien
4. Membersihkan
daerah sekitar
sayatan dengan
pembersih yang
tepat
Banjarmasin, Mei 2018
Preseptor Akademik Preseptor Klinik
(................................................) (.............................................)