Anda di halaman 1dari 9

STATUS UJIAN STASE KULIT

HERPES ZOSTER

Pembimbing:
dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK

Disusun Oleh:
Afra Anissa
2019730005

KEPANITERAAN KLINIKI STASE KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANJAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW atas berkah, rahmat serta hidayah yang telah diberikan kepada
penulis. Dengan segala keterbatasan dan upaya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan status ujian yang berjudul “Herpes Zoster” sebagai bentuk untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Kepaniteraan Klinis
Departemen Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Kota Banjar.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing dr. Bowo Wahyudi,
Sp.KK untuk memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.
Semoga status ujian ini dapat bermanfaat kepada penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
status ujian. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman
yang penulis miliki. Semoga segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis
miliki dapat disempurnakan dimasa yang akan datang.

Banjar, 7 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I KASUS.........................................................................................................1

1.1 Identitas pasien.........................................................................................1

1.2 Anamnesis................................................................................................1

1.3 Pemeriksaan fisik.....................................................................................2

1.4 Pemeriksaan penunjang...........................................................................4

1.5 Resume.....................................................................................................4

1.6 Diagnosis banding....................................................................................5

1.7 Diagnosis kerja.........................................................................................5

1.8 Usulan pemeriksaan.................................................................................5

1.9 Penatalaksanaan.......................................................................................6

1.10 Prognosis..................................................................................................6

II
BAB I
KASUS UJIAN
1.1 Identitas pasien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 51 th
Suku : Sunda
Alamat : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : Perawat
Tanggal pemeriksaan : 7 Agustus 2023

1.2 Anamnesis
Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan munculnya gelembung berisi cairan jernih
berkelompok dengan dasar kemerahan yang disertai rasa nyeri pada
pinggang kanan sejak 2 hari yang lalu.
Anamnesis khusus (autoanamnesis pada 7 Agustus 2023)
Pasien datang ke poli kulit RSUD Banjar dengan keluhan munculnya
gelembung berisi cairan jernih berkelompok dengan dasar kemerahan yang
disertai rasa nyeri pada pinggang kanan sejak 2 hari yang lalu. Nyeri yang
dirasakan pasien menjalar dari pinggang ke bagian depan, disertai dengan
perasaan seperti terbakar dan terkadang baal. Keluhan awal berupa
kemerahan pada kulit, kemudian diikuti dengan munculnya gelembung
berisi cairan jernih yang berkelompok. Pasien menyatakan belum pernah ke
dokter untuk mengobati keluhan dan gejalanya. Pasien juga menyatakan
bahwa 5 tahun yang lalu, pernah mengalami cacar air. Namun, pasien
membeli obat sendiri berupa asiclovir di apotik yang diminum 3x1 hari
hingga habis. Pasien merasakan ada perbaikan pada gejalanya dan keluhan
pada kulitnya juga sembuh.
Sehari-hari pasien bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Sebelum
muncul keluhan tersebut, pasien menyatakan baru pulang dari perjalanan

1
luar kota. Sesaat sampai dirumah, pasien merasakan tubuhnya menjadi
lemah sehingga tidak bisa melakukan kegiatan apapun, tetapi pasien
menyangkal adanya demam. Setelah itu, muncul keluhan pada kulitnya yang
disertai dengan nyeri otot.
Pasien mengungkapkan bahwa sebelum muncul keluhan ini, pasien tidak
pernah terkena gigitan serangga, keluhan kulit hanya terdapat pada daerah
pinggang (daerah genital disangkal), tidak memiliki riwayat berganti
pasangan dan tidak memiliki alergi terhadap bahan bahan tertentu. Pasien
juga tidak mengeluhkan perubahan bentuk kelainan kulit saat cacar air
terjadi maupun adanya nyeri yang menetap pada daerah bekas cacar air.
1.3 Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan.
Kesadaran : Kompos mentis.
Berat badan : 68 kg.
Tinggi badan : 170 cm.

Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 115/80 mmHg.
Suhu : 36,5oC.
Frekuensi nadi : 80x/ menit, irama nadi teratur, regular,
kualitas kuat angkat.
Frekuensi napas : 24x/menit.

Status generalis
Kepala : Normocephal, rambut hitam dengan
distribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Hidung : Deviasi septum nasal (-/-), sekret (-/-).
Mulut : Mukosa bibir lembab.
Telinga : Normotia, sekret (-/-), nyeri tekan (-/-).
Leher : Pembesaran KGB (-/-).
Thoraks : Simetris, retraksi otot napas (-/-), vocal
fremitus (+/+), pulmo didapatkan VBS (+/+),

2
wheezing (-/-) dan ronkhi (-/-). Cor didapatkan
S1, S2 regular, murmur (-) dan gallop (-).
Abdomen : Permukaan datar, supel, bising usus (+),
hepar dan lien tidak teraba dan didapatkan
timpani pada keempat kuadran.
Ekstrimitas : Edema (-/-, -/-), akral hangat dan CRT <2’.

Status dermatologis
Distribusi : Regioner unilateral.
Lokasi : Pinggang bagian belakang kanan setinggi
dermatom vertebra torakalis 11-12.
Lesi : Lesi yang ditemukan berjumlah multiple,
konfluens dengan beberapa ada yang diskret
dan berbentuk bulat. Ukuran paling besar
0,5x0,6x0,1 cm, dan paling kecil 0,1x0,1x0,1
cm. Lesi berbatas tegas dengan permukaan
yang timbul dan kering.
Efloresensi : Vesikel dan makula eritema.

3
Ilustrasi distribusi lesi

Lampiran gambar

Tampak lesi regioner unilateral dekstra, setinggi dermatome vertebra torakal 11-12.

4
1.4 Resume
Pasien datang ke poli kulit RSUD Banjar dengan keluhan munculnya
vesikel berkelompok dengan dasar makula eritema yang disertai rasa nyeri
pada pinggang kanan sejak 2 hari yang lalu. Nyeri yang dirasakan pasien
menjalar dari pinggang ke bagian depan, disertai dengan perasaan seperti
terbakar dan terkadang hipestesi. Keluhan awal berupa makula eritema yang
diikuti dengan vesikel berkelompok. Pasien menyatakan belum pernah ke
dokter untuk mengobati keluhan dan gejalanya. Pasien memiliki riwayat
terkena cacar air 5 tahun yang lalu, tetapi sembuh total. Sehari-hari pasien
bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Sebelum muncul keluhan, pasien
memiliki riwayat perjalanan keluar kota dan sesaat sampai dirumah, pasien
merasakan tubuhnya menjadi lemah, tetapi pasien menyangkal adanya
demam. Setelah itu, muncul keluhan pada kulitnya yang disertai dengan
nyeri otot. Pasien tidak memiliki riwayat terkena gigitan serangga, keluhan
kulit hanya terdapat pada daerah pinggang (daerah genital disangkal), tidak
memiliki riwayat berganti pasangan dan tidak memiliki alergi terhadap
bahan tertentu.
Berdasarkan pemeriksaan fisik, didapatkan pasien datang dengan
keadaan tampak sakit ringan dan kompos mentis. Tanda-tanda vital dan
status generalis didapatkan dalam batas normal. Pada status dermatologis
didapatkan lesi berdistribusi regioner unilateral dan berlokasi pada pinggang
bagian belakang kanan setinggi dermatome vertebral torakalis 11-12.
Didapatkan lesi berjumlah multiple, konfluens dengan beberapa ada yang
diskret dan berbentuk bulat. Ukuran paling besar 0,5x0,6x0,1 cm, dan paling
kecil 0,1x0,1x0,1 cm. Lesi berbatas tegas dengan permukaan yang timbul dan
kering. Efloresensi pada lesi berupa vesikel berkelompok dengan dasar makula
eritema.
1.5 Diagnosis banding
 Herpes zoster
 Dermatitis venenata
 Herpes simplek
 Dermatitis kontak

5
1.6 Diagnosis kerja
Herpes zoster thorakalis dextra
1.7 Usulan pemeriksaan
 Tes laboratorium PCR VZV
 Patch test
 Tes tzanck
1.8 Penatalaksanaan
Khusus
 Valasiklovir 3x500 mg
 Mecobalamin 3x500 mg
 Asam mefenamat 3x500 mg
Umum
 Mengedukasikan terkait dengan keluhan kulitnya agar gelembungnya
dijaga jangan sampai pecah.
 Mengedukasikan kepada pasien terkait dengan penyakitnya bahwa
penyakit ini timbul karena adanya penurunan daya tahan tubuh
sehingga virus varisella zoster yang tidur (laten) dapat menginfeksi
kembali.
 Mengedukasikan kepada pasien bahwa penyakit ini memiliki
kemungkinan untuk mengalami rekurensi sehingga dapat dilakukan
vaksinasi untuk mencegahnya untuk kembali.
1.9 Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai