Hari Diagnosis
Implementasi Evaluasi
/Tgl/ Keperawatan
Jum’ Hipervolemia Manajemen S:
at, b.d kelebihan hipervolemia Pasien mengatakan
02 asupan cairan Observasi: kakinya masih
Febr Memeriksa tanda dan bengkak
uari gejala hipervolemia Pasien mengatakan
2024 (edema) setelah HD Bbnya
Mengidentifikasi turun 2 kg.
penyebab O:
hipervolemia KU sedang, kesadaran
Memonitor status compos mentis
hemodinamik Kulit pasien nampak
(tekanan darah) kering, CRT >2detik
Memonitor intake dan TTV:
output cairan TD : 130/80 mmHg
Terapeutik: RR : 20x/mnt
Menimbang berat N : 69 x/mnt
badan sebelum dan Spo2: 98%
sesudah HD BB : 55 kg
Membatasi asupan A : masalah hipervolemia
cairan dan garam belum teratasi.
Edukasi: P : intervensi dilanjutkan
Menganjurkan (HD sesuai jadwal)
melaporkan jika BB
bertambah >1kg
dalam sehari
Mengajarkan cara
membatasi cairan
Kolaborasi:
Kolaborasi prescribe
HD sesuai advis
dokter.
Tanggal Pengkajian : 07 Februari 2024
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 62 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : VBT
Suku/Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Purnawirawan
Diagnosa Medik : ESRD
B. Data Fokus
1. Keluhan utama: Pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak
mengeluhkan apa-apa.
2. Riwayat Kesehatan: pasien mengatakan pertama kali pasien melakukan
cuci darah pada oktober 2023 dikarenakan pasien mengalami hipertensi dan
juga memiliki riwayat penyakit jantung.
3. Inspeksi: Terdapat edema pada bagian ekstremitas bawah, kulit tampak
kering dan posisi tidur pasien semi fowler.
4. Palpasi: akral teraba hangat, Pitting edema >2 detik, konjungtiva anemis,
tidak ada sianosis.
5. Perkusi: paru (terdengar suara sonor), jantung (terdengar bunyi redup),
abdomen (terdengar bunyi pekak sebelah kanan)
6. Auskultasi: Suara nafas vesikular, bunyi jantung S1 & S2 tunggal dan
peristaltik usus 11x/ menit
C. Observasi Hemodialisa
Tanda- tanda Vital :
PRE HD POST HD
TD : 140/80 mmHg TD : 150/90 mmHg
RR : 20x/mnt RR : 21x/mnt
N : 72x/mnt N : 80 x/mnt
Spo2: 98% Spo2: 99%
BB : 69 kg BB : 68 kg
IDWG: 1 kg Akses HD: CDL (Catheter double
lumen)
D. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl: 03 Februari 2024
Hemoglobin: 8.0 mg/dl
E. Analisa Data
Hari Diagnosis
Implementasi Evaluasi
/Tgl/ Keperawatan
Rab Hipervolemia Manajemen S:
u, 07 b.d kelebihan hipervolemia Pasien mengatakan
Febr asupan cairan Observasi: setelah HD badannya
uari Memeriksa tanda dan merasa lebih ringan
2024 gejala hipervolemia O:
(edema) KU sedang, kesadaran
Mengidentifikasi compos mentis
penyebab Kulit pasien nampak
hipervolemia kering, Pitting edema
Memonitor status >2detik
hemodinamik Nampak terpasang
(tekanan darah) tranfusi darah 1 labu.
Memonitor intake dan TTV:
output cairan TD : 150/90 mmHg
Terapeutik: RR : 21x/mnt
Menimbang berat N : 80 x/mnt
badan sebelum dan Spo2: 99%
sesudah HD BB : 68 kg
Membatasi asupan A : masalah hipervolemia
cairan dan garam belum teratasi.
Edukasi: P : intervensi dilanjutkan
Menganjurkan (HD sesuai jadwal)
melaporkan jika BB
bertambah >1kg
dalam sehari
Mengajarkan cara
membatasi cairan
Kolaborasi:
Kolaborasi prescribe
HD sesuai advis
dokter.
C. Observasi Hemodialisa
Tanda- tanda Vital :
PRE HD POST HD
TD : 160/80 mmHg TD : 150/80 mmHg
RR : 21x/mnt RR : 20x/mnt
N : 103x/mnt N : 99 x/mnt
Spo2: 98% Spo2: 99%
BB : 49 kg BB : 48 kg
IDWG: 2.0%
Akses HD: CDL (catheter double
lumen)
D. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl: 01 Februari 2024
Hemoglobin: 6.0 g/dl.
E. Analisa Data
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. P
Usia : 56 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Willis, Kec Batu
Suku/Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Diagnosa Medik : ESRD
B. Data Fokus
1. Keluhan utama: Pada saat pengkajian pasien mengeluhkan sesak
2. Riwayat Kesehatan: pasien mengatakan pertama kali pasien melakukan
cuci darah pada tahun 2022 dikarenakan gula darah yang tidak stabil
sehingga mengharuskan pasien melakukan cuci darah.
3. Inspeksi: Terdapat edema pada bagian ekstremitas bawah, kulit tampak
kering, tampak asites, pasien terpasang O2 nasal kanul 3lpm dan posisi
tidur pasien semi fowler.
4. Palpasi: akral teraba hangat, Pitting edema >2 detik, konjungtiva anemis,
tidak ada sianosis.
5. Perkusi: paru (terdengar suara sonor), jantung (terdengar bunyi redup),
abdomen (terdengar bunyi pekak sebelah kanan)
6. Auskultasi: Paru (Suara nafas Ronchi), Kardiovaskular (bunyi jantung S1
& S2 tunggal) dan Abdomen (peristaltik usus 10x/ menit)
C. Observasi Hemodialisa
Tanda- tanda Vital :
PRE HD POST HD
TD : 130/80 mmHg TD : 140/90 mmHg
RR : 24x/mnt RR : 22x/mnt
N : 85x/mnt N : 73 x/mnt
Spo2: 92% sebelum dipasang O2 Spo2: 96% setelah dipasang O2
Nasal kanul 3 lpm nasal kanul 3 lpm
BB : 89 kg BB : 87 kg
IDWG: 2kg Akses HD: AV Fistula
D. Pemeriksaan Laboratorium
-
E. Analisa Data
Hari Diagnosis
Implementasi Evaluasi
/Tgl/ Keperawatan
Seni Pola napas tidak Manajemen jalan napas S : pasien mengatakan
n, 05 efektif b.d Observasi sesak berkurang
Febr hambatan upaya Memonitor pola napas O:
uari napas (overload KU sedang, kesadaran
Memonitor bunyi compos mentis
2024 cairan)
napas Pasien nampak tidak
Terapeutik menggunakan O2
Memposisikan semi nasal kanul 3 lpm
TTV:
flower
TD : 140/90 mmHg
Memberikan oksigen RR : 22x/mnt
Edukasi N : 73 x/mnt
Spo2: 96% setelah
Mengajarkan teknik
dipasang nasal kanul
batuk efektif 3 lpm.
Kolaborasi A : masalah pola napas
Kolaborasi prescribe HD tidak efektif sebagian
sesuai advis dokter teratasi.
P : intervensi dilanjutkan
(HD sesuai jadwal)
Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2024
A. Identitas Pasien
Nama : Sdr. W
Usia : 28 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Panjaitan
Suku/Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnosa Medik : ESRD
B. Data Fokus
1. Keluhan utama: Pada saat pengkajian pasien mengatakan merasa cape pada
seluruh tubuh dikarenakan berat badannya meningkat lebih banyak dari
biasanya.
2. Riwayat Kesehatan: pasien mengatakan pertama kali pasien melakukan
cuci darah pada september 2023 dikarenakan faktor kebiasaan pasien yang
sering mengkonsumsi minuman seperti extra joss, tes kemasan dan
kurangnya pasien mengkonsumsi air putih.
3. Inspeksi: Terdapat edema pada bagian ekstremitas bawah, kulit tampak
kering, tampak asites dan posisi tidur pasien semi fowler.
4. Palpasi: akral teraba hangat, Pitting edema >2 detik, tidak ada sianosis.
5. Perkusi: paru (terdengar suara sonor), jantung (terdengar bunyi redup),
abdomen (terdengar bunyi pekak sebelah kanan)
6. Auskultasi: Suara nafas vesikular, bunyi jantung S1 & S2 tunggal dan
peristaltik usus 12x/ menit
C. Observasi Hemodialisa
Tanda- tanda Vital :
PRE HD POST HD
TD : 160/90 mmHg TD : 160/90 mmHg
RR : 21x/mnt RR : 20x/mnt
N : 81x/mnt N : 80 x/mnt
Spo2: 100% Spo2: 99%
BB : 79 kg BB : 75 kg
IDWG: 4kg Akses HD: CDL (Catheter double
lumen)
D. Pemeriksaan Laboratorium
Tgl: 02 Februari 2024
Hemoglobin: 7.5 mg/dl
E. Analisa Data
Hari Diagnosis
Implementasi Evaluasi
/Tgl/ Keperawatan
Sela Hipervolemia Manajemen S:
sa, b.d kelebihan hipervolemia Pasien mengatakan
06 asupan cairan Observasi: setelah HD biasanya
Febr Memeriksa tanda dan badannya merasa
uari gejala hipervolemia lebih ringan.
2024 (edema) O:
Mengidentifikasi KU sedang, kesadaran
penyebab compos mentis
hipervolemia Kulit pasien nampak
Memonitor status kering, pitting edema
hemodinamik >2detik
(tekanan darah) Pasien nampak
Memonitor intake dan terpasang tranfusin
output cairan darah 1 labu.
Terapeutik: TTV:
Menimbang berat TD : 160/90 mmHg
badan sebelum dan RR : 20x/mnt
sesudah HD N : 80 x/mnt
Membatasi asupan Spo2: 99%
cairan dan garam BB : 75 kg
Edukasi: A : masalah hipervolemia
Menganjurkan belum teratasi.
melaporkan jika BB P : intervensi dilanjutkan
bertambah >1kg (HD sesuai jadwal)
dalam sehari
Mengajarkan cara
membatasi cairan
Kolaborasi:
Kolaborasi prescribe
HD sesuai advis
dokter.
LAPORAN PENDAHULUAN
HEMODIALISIS DENGAN ANEMIA DI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oleh:
SISKA RAHMAWATI
NIM 1114901230406