Anda di halaman 1dari 2

Kajian Kitab Matan Al Jazari (Jalsah 18)

Bab Waqof dan Ibtida'


‫ ﻻ ﺑﺪ ﻣﻦ ﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﻮﻗﻮف‬... ‫وﺑﻌﺪ ﺗﺠﻮﻳﺪك ﻟﻠﺤﺮوف‬
‫ ﺛﻼﺛﺔ ﺗﺎم وﻛﺎف وﺣﺴﻦ‬... ‫واﻻﺑﺘﺪاء وﻫﻲ ﺗﻨﻘﺴﻢ إذن‬
"Dan setelah kamu memperbaiki huruf, maka sudah semestinya mengetahui waqof dan ibtida',
yang terbagi menjadi; tam (sempurna), kafi (cukup), dan Hasan (baik)."

Waqof secara bahasa adalah berdiri, atau berhenti. Sedangkan secara istilah adalah suatu
ungkapan atas memutus suara pada suatu kalimat sejenak sekedar untuk mengambil nafas
dan memulai kembali bacaan tersebut pada kalimat berikutnya setelah huruf yang diwaqofkan
atau sebelumnya. Sedangkan ibtida' adalah kebalikan dari waqof.
Dalam pembahasan waqof dan ibtida' ulama membagi menjadi dua bahasan;
1. Mengetahui kalimat-kalimat yang bisa dijadikan waqof dan ibtida'.
2. Mengetahui bagaimana cara waqof dan ibtida'.
Waqof menurut pendapat masyhur para ulama sebagimana dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Jazari
pada bait ini dan bait setelahnya terbagi empat bagian;
1. Waqof Tam
2. Waqof Hasan
3. Waqof Kafi
4. Waqof Qobih
Adapun ibtida' dalam pembagiannya mengikuti sebagaimana waqof.

‫ ﺗﻌﻠﻖ أوﻛﺎن ﻣﻌﻨﻰ ﻓﺎﺑﺘﺪي‬... ‫وﻫﻲ ﻟﻤﺎ ﺗﻢ ﻓﺈن ﻟﻢ ﻳﻮﺟﺪ‬


‫ إﻻ رؤوس اﻵي ﺟﻮز ﻓﺎﻟﺤﺴﻦ‬... ‫ﻓﺎﻟﺘﺎم ﻓﺎﻟﻜﺎﻓﻲ وﻟﻔﻈﺎ ﻓﺎﻣﻨﻌﻦ‬
‫ ﻳﻮﻗﻒ ﻣﻀﻄﺮا وﻳﺒﺪا ﻗﺒﻠﻪ‬... ‫وﻏﻴﺮ ﻣﺎ ﺗﻢ ﻗﺒﻴﺢ وﻟﻪ‬
"Yaitu apabila telah sempurna ma’na suatu kalimat dan tidak didapati kaitan (dengan kalimat
yang berikutnya) atau didapati kaitan dari segi ma’nanya (bukan lafaznya) maka mulailah
bacaan (pada kata setelah waqof tersebut)."
"Maka waqof taam lalu waqof kaafi kecuali (engkau menghentikan bacaan) pada akhir ayat
yang manapun (dan memulai dari awal ayat) maka diperbolehkan dan namanya waqof hasan."
"Dan selain yang belum sempurna maka sesuatu yang qobih (buruk/ tidak baik) bacaan Al-
Qur’an dihentikan kecuali dalam keadaan terpaksa dan bacaan harus dimulai dari kata sebelum
waqof tersebut."
Pembagian Waqof;
1. Waqof Taam, para Ulama mengatakan waqof pada tempat (kalimat) yang bagus, dan
langsung memulai pada kalimat setelahnya. Dikatakan tam (sempurna) karena antara
kalimat yang dijadikan waqof dan ibtida' tidak ada keterkaitan secara makna. Seperti
contoh waqof pada akhir ayat yang merupakan akhir suatu kisah atau akhir ungkapan.
Contoh;
‫ وأوﻟﯩﻚ ﻫﻢ اﻟﻤﻔﻠﺤﻮن إن اﻟﺬﻳﻦ ﻛﻔﺮوا‬٫ ‫ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ‬
2. Waqof Kaafi , yaitu waqof pada kalimat yang bagus dan memulai pada kalimat
berikutnya, dan antar kalimat tersebut masih memiliki keterkaitan makna.
Contoh:
‫ﻫﺪا ﻟﻠﻤﺘﻘﻴﻦ اﻟﺬﻳﻦ ﻳﺆﻣﻨﻮن‬
3. Waqof Hasan, yaitu waqof yang bagus pada suatu kalimat akan tetapi tidak bagus untuk
memulai pada kalimat berikutnya, sehingga harus mengulangi dari kalimat sebelumnya,
dikarenakan ada keterkaitan yang dapat menghilangkan atau merusak makna atau
hubungan antar kalimat tersebut jika tidak dimulai dari kalimat yang tepat.
Contoh waqof pada ‫ اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ‬، atau pada ‫أوﻟﯩﻚ ﻋﻠﻰ ﻫﺪا‬
4. Waqof Qobih, yaitu waqof pada kalimat yang tidak baik dimana tidak memberikan
makna yang dikehendaki.
Contoh waqof ‫ ﺑﺴﻢ‬،‫أﻟﯩﻚ‬

‫ وﻻ ﺣﺮام ﻏﻴﺮ ﻣﺎ ﻟﻪ ﺳﺒﺐ‬... ‫وﻟﻴﺲ ﻓﻲ اﻟﻘﺮآن ﻣﻦ وﻗﻒ وﺟﺐ‬


"Dan tidak ada didalam Al-Quran waqof yang wajib dan tidak ada juga yang haram selagi tidak
ada sebabnya."

Maksud dari bait ini adalah tidak ada waqof yang wajib atau waqof haram sehingga seseorang
berdosa jika mengerjakannya, kecuali dikarenakan sebab-sebab tertentu, semisal seseorang
waqof pada satu kalimat yang maknanya terlarang dan meyakini hal tersebut, cth: ‫إﻧﻲ ﻛﻔﺮت‬

Anda mungkin juga menyukai