Makalah Kualitatif1
Makalah Kualitatif1
Di Susun Oleh:
Kelompok 1
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Kualitatif.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi mahasiswa
masyarakat dan bermanfaat untuk membangun wawasan peningkatan mengenai pendekatan
kualitatif dalam penelitian.
Dalam penyusunan makalah ini Tentunya tidak terlepas oleh banyaknya kesalahan
dan kekurangan Oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kekurangannya semoga
Makalah ini dapat bermanfaat untuk membaca dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang
bermanfaat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kata sempurna dan kami
menerima dengan tangan terbuka segala kritik dan saran yang membangun, untuk
perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, kami berharap Makalah ini dapat menjadi
kontribusi kecil dalam dalam memberikan pemahaman mengenai pendekatan kualitatif
dalam penelitian dan menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca. Terima
Kasih.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................3
A. Latar Belakang ...................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian pendidikan merupakan suatu hal yang sulit untuk dipelajari. Salah
satu sebabnya adalah keterlibatan manusia sebagai variabel yang sukar dikontrol,
berbeda dengan sains yang variabelnya relatif mudah dikontrol. Hal ini juga
menyebabkan tingkat akurasi dari hasil penelitian kurang tajam. Namun demikian,
penelitian dalam bidang pendidikan tetap sangat diperlukan. Karena selama ini para
pendidik dalam mengembangkan pendidikan hanya bermodalkan intuisi yang tidak
setiap saat muncul dan juga tidak setiap orang meimlikinya. Sering juga
pengembangan pendidikan ini hanya meniru model Barat tanpa memperhatikan
kultur, situasi serta kondisi Indonesia. Akibatnya para praktisi pendidikan menjadi
kehilngan arah untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia sendiri. 1
Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Pendidikan menyatakan bahwa berdasarkan pendekatan yang dilakukan
maka penelitian dapat dikategorikan menjadi penelitian kuantitatif dan kualitatif.2
Pendekatan kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode
tradisional dan baru, metode positivistik dan postpositivistik, metode scientifict dan
artistic, metode konfirmasi dan temuan, serta kuantitatif dan interpretatif. Namun
demikian, pada kesempatan kali ini penulis tidak membahas keduanya, penulis
hanya akan fokus pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif saja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
PEMBAHASAN
1
Donald Ary, dkk. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1982),hlm. V.
5
Tidak jauh berbeda, Sugiyono menyatakan bahwa penelitian pendidikan
dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuna
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, mengantsipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendekatan kualitatif dalam penelitian pendidikan merupakan metode ilmiah
yang berlandasakan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
mengeksplorasi makna dari kejadian-kejadian yang terjadi dalam lingkungan
pendidikan secara holistik, sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, mengantsipasi masalah dalam bidang pendidikan.2
2
Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: RemajaRosdakarya,
2009), hlm. 52.
3
Donald Ary, dkk. Pengantar... hlm. 44-45.
6
3. Beragam sumber datanya; seperti wawancara, observasi, forum group
discussion (FGD) dan dokumentasi, bukan hanya satu sumber data saja.
4. Analisis datanya bersifat induktif; Creswell mengatakan bahwa analisis data
pada penelitian kualitatif bersifat induktif yakni dengan cara mengumpulkan
data-data, membangun pola-pola, kategori-kategori, tema-tema untuk
membangun tema yang utuh. Sementara Nusa putra beranggapan bahwa
analisis data penelitian kualitatif harus berkelanjutan. Maksudnya dimulai
dari menganalisis data untuk mencari fokus penelitian, sebagai dasar untuk
mencari informasi lebih lanjut. Data dianalisis kembali apakah sudah
mencapai data jenuh, dan terakhir data dianalisis lagi untuk menentukan
keabsahan data serta untuk menarik kesimpulan.
5. Fokus pada makna partisipan; peneliti fokus untuk mempelajari makna yang
disampaikan oleh partisipan, bukan makna yang ada dalam benak peneliti
atau dalam literatur.
6. Mengembangkan desain penelitian yang fleksibel; maksudnya peneliti tidak
bisa berpegang pada rancangan penelitian secara kaku, bisa saja di lapangan
nanti cara mengumpulkan data, subjek penelitian, waktu dan tempatnya
berubah.
7. Perspektif teoretis; peneliti sering menggunakan persepktif-persepktif
tertentu dalam penelitian mereka, seperti studi tentang kebudayaan, etnografi,
gender, ras, atau kelas.
8. Berifat penafsiran atau interpretatif; peneliti membuat suatu interpretasi atas
apa yang mereka lihat, dengar, dan pahami.
9. Pandangan menyeluruh (holistik); melibatkan usaha pelaporan perspektif-
persepktif, pengidentifikasian faktor-faktor yang terkait dengan situasi4
4
Dr. Nusa Putra S.Fil. M.Pd. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,2012), hlm.
53.
7
tertentu, membuat sketsa gamabaran umum. Artnya penelitian kualitatif
tidak memecah realitas menajdi beberapa variabel, jika peneliti ingin menenliti
tentang proses pembelajaran, maka semua variabel seperti guru, siswa, sarana-
prasarana, dalam proses pembelajaran tersebut harus diamati.Begitu pula yang
diungkapakan oleh Nusa Putra, hanya saja dia menyebutkan beberapa kriteria
tambahan tentang karakteristik penelitin
kualitatif, yang belum disebutkan oleh Creswell antara laian. :
10. Tidak menguji hipotesis; tidak seperti penelitian kuantitatif yang menguji
hipotesis, Penelitian kualitatif merumuskan hipotesis kerja pada akhir
penelitian yang merupakan temuan dan dapat terus dikembangkan sebagai
grounded theory.
11. Bersifat deskriptif; artinya hasil eksplorasi subjek penelitian harus dicatat
dan digambarkan secara terperinci, lengkap dan mendalam.Catatan ini dapat
berupa catatan deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif berisi pemaparan
semua hasil pengamatan, sementara catatan relktif berisi hasil konfirmasi
terhadapa tindakan yang dilakukan oleh subjek penelitian.
12. Tidak menjelaskan kausalitas; karena dalam penelitian kualitatf, realitas
dipahami secara holistik variabel-variabelnya tidak dipecah-pecah sehingga
tidak mempersoalkan pengaruh antara satu/lebih variabel terhadap variabel
lain.
13. Diakhiri jika data jenuh; data dikatakan jnuh ketika peneliti melakukan
wawancara dengan berbagai pihak diperoleh jawaban yang sama walaupun
pertanyaannya diajukan dengan cara yang berbeda-beda, begitu juga ketika
melakekan observasi, ternyata terus-meneur terjadi pengulangan hal yang
sama. Maka pada saat itu penelitian bisa dihentikan, karena data sudah
jenuh.5
5
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
Cet. Ke-9 (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 13
8
14. Berkutat dengan data verbal;smeua data yang diperoleh dari hasil observasi,
wawancara atau FGD, digambarkan dalam catatan kualitataif yang
menggunakan bahasa verbal.
15. Tidak membuat generalisasi; artinya penelitian kualitatif didasarkan pada
paradigma yang meyakini realitas itu beragam, majemuk dan unik.
16. Sampling penelitian purposif; dalam memilih sample penelitian, peneliti
harus bisa menjelaskan alasan yang dikaitkan dengan tujuan penelitian.
17. Mendahulukan data lapangan daripada teori; artinya dalam menarik sebuah
kesimpulan, hipotesis, bakan teori dirumuskan langsung dari data lapangan
yang merupakan emik atau sudut pandang para partisipan.
6
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga,Cet. Ke-IV
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 4.
9
pendidikan dan kurikulum difokuskan pada salah satu kegiatan inovasi seperti
pelaksanaan model kurikulum terintegrasi, berbasis kompetensi,
pembelajaran kontekstual, dan sebagainya.
2. Studi historis
Studi historis meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa
sejarah di reka ulang dengan menggunakan sumber data primerprimer berupa
kesakian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian tak sengaja yang
masih disimpan, sebagai catatan atau rekaman, seperti peninggalan-
peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupa catatan dan dokumen.
Salah satu ciri khas dari penelitian historis adalah periode waktu: kegiatan,
peristiwa, karakteristik, nilai-nilai, kemajuan bahkan kemunduran, dilihat dan
dikaji dalam konteks waktu
Contoh penelitian historis dalam pendidikan adalah ketika seseorang
meneliti tentang hasil rapat di suatu sekolah. Catatan atau notulen, atau video
tentang rapat tersebut merupakan sumber pertama yang bisa diinterpretasikan
oleh peneliti. Peneliti juga dapat melihat artikel yang ditulis oleh wartawan
yang meliput acara rapat tersebut dan ini menjad sumber keduanya.
3. Studi fenomenologi
Studi ini mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.
Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian,
sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-
pengalaman dalam kehidupan. Penelitian dilakukan dengan wawancara
mendalam dengan partisipan, observasi partisipatif, eksplorasi berbagai
ungkapan partisipan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman para pembaca tentang penghayatan dan kehidupan orang lain.7
Dalam bidang pendidikan contohnya seperti peneliti mengungkap apa
yang dirasakan oleh siswa tentang pembelajaran matematika. Di sini, peneliti
akan menemukan berbagai macam perasaan dari setiap siswa. Ada yang
7
www.businessdictionary.com/definition/qualitative. Diakses tanggal 28 Oktober 2015. Pukul.
11.09.
10
menikmati pembelajaran tersebut, ada yang merasa matematika adalah
siksaan, ada juga yang mengerti namun dia tetap berusaha keras agar nilainya
tidak merah karena ada tekanan dari orang tua.
4. Studi kasus
Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu
kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat dengan waktu atau ikatan tertentu. Kasus
dapat berupa satu orang, kelas, sekolah, bahkan “gang”. Kesimpulan dari
studi kasus hanya berlaku pada kasus tersebut, karena setiap kasus bersifat
unik dan berbeda dengan kasus lainnya.
Studi kasus tidak menguji hipotesis tetapi mengahsilkan hipotesis.
Hipotesis ini nantinya dapat diuji dengan metode-metode lain. Contoh studi
kasus dalam pendidikan yang sangat terkenal adalah studi yang dilakukan
oleh Piaget yang dilakukan terhadap tiga orang anaknya untuk menemukan
perkembangan intelektual anak.
5. Teori Dasar (Grounded Theory)
Penelitian dasar merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan
atau minimal menguatkan suatu teori. Contoh penelitian ini dalam bidang
pendidikan sangat banyak, anatara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh
Gradner untuk menemukan teori tentang multiple intelegence.
6. Studi kritis
Model penelitian ini berkembang dari teori kritis, feminis, ras, dan
pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifatsubjektif.
Peneliti pada studi kritis ini biasanya dimulai dengan mengekspos masalah-
masalah manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial. Sasarannya adalah
menciptakan keadilan, kesamaan hak dan kesempatan.
11
Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan setidaknya ada tiga jenis
peneitian non interaktif dalam pendidikan, yakni analisis konsep, analisis
historis dan analisis kebijakan.
1. Analisis Konsep
Analisis konsep merupakan kajian terhaadap konsep-konsep penting
yang diintrepetasikan oleh pengguna atau pelaksana secara beragam. Dalam
dunia pendidikan contohnya seperti, konsep kurikulum berbasis kompetensi,
cara belajar siswa aktif, belajar sepanjang hayat dan lain sebagainya.
2. Anaisis Historis
Studi historis meneliti data kegiatan, peristiwa atau kebijakan yang
terjadi pada suatu kurun waktu tertentu. Misalnya ketika peneliti meneliti
tentang rekaman video pertandingan bola basket di suatu sekolah yang masih
belum disunting, maka pemikiran pengamat akan menjembatani pemikiran
peneliti dengan kejadian sebenarnya, karena peneliti hanya bisa mengamati,
kapan kamera itu dihidupkan atau dimatikan, dan kemana kamera itu
diarahkan selama pertandingan bola basket tersebut.
3. Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan merupakan penelitian yang menganalisis berbagai
macam dokumen yang berkenaan dengan kebijakan tertentu, sepertikebijakan
pemerintah dalam ujian nasional. Pengkajian diarahakan pada keterkaitan
pertentangan antar dokumen, dampak dari kebijakan tersebut.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
kualitatif, tidak dapat digeneralisasikan begitu saja, mengingat subjek penelitiannya
berupa manusia yang dinamis dan relatif susah dikontrol serta tidak menutup
kemungkinan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dimana ia berada. Namun
demikan bukan berarti bahwa penelitian kualitatif tidak valid. Karena ada beberapa
cara yang dapat digunakan untuk menguji kevalidannya seperti uji credibility,
trasferability, dependability dan konfirmability.
13
DAFTAR PUSTAKA
14