LP Lansia Gastritis Gina Ners
LP Lansia Gastritis Gina Ners
GASTRITIS
Disusun Oleh :
GINA CAROLIN APRILIANI
5022031055
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Lansia dan Proses Menua
yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut Aging Process atau proses penuaan. Seseorang dikatakan lansia ialah
apabila berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor tertentu tidak dapat
(Nugroho, 2012).
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut
pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang
pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga
secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living (Fatimah, 2010).
B. Klasifikasi Lansia
3. Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 60 tahun lebih dengan
masalah kesehatan,
5. Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
b. Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas (usia 25-60/65 tahun)
c. Lanjut usia (geriatric age) yaitu usia lebih dari 65/70 tahun, terbagi:
manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial
1. Perubahan Fisik
a. Sistem Indra
yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia
diatas 60 tahun.
b. Sistem Integumen
c. Sistem Muskuloskeletal
teratur.
1) Kartilago: jaringan kartilagopada persendian menjadi lunak dan
dan fraktur.
efek negatif.
d. Sistem kardiovaskuler
ikat.
e. Sistem Respirasi
Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru,
g. Sistem perkemihan
h. Sistem saraf
i. Sistem reproduksi
2. Perubahan Kognitif:
3. Perubahan mental
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (hereditas)
e. Lingkungan
dan keluarga.
4. Perubahan Psikososial
a. Kesepian
terutama pendengaran.
dan kesehatan.
c. Depresi
d. Gangguan cemas
e. Parafrenia
f. Sindroma Diogenes
F. Definisi Gastritis
dalam pola makan, minsalnya telat makan, makan terlalu banyak, cepat,
makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas (Priyoto, 2015).
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung. Sakit maag atau
disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah
G. Klasifikasi Gastritis
a. Gastritis akut
1) Gastritis Eksogenus
pencetusnya berasal dari luar tubuh penderita. Jenis penyakit ini dapat
Gejala yang dialami oleh penderita yaitu perasaan gelisah dan rasa
2) Gastritis Endogenus
Gastritis endogenus adalah penyakit peradangan lambung yang
b) Alergik gastritis
b. Gastritis kronis
periode waktu lama disebabkan oleh stres dan pola makan yang kacau.
(Wahyu, 2011).
H. Etiologi Gastritis
a. Gastritis akut
mengiritasi dalam waktu yang lama. Obat-obatan, seperti aspirin dan obat
anti inflamasi nonsteroid lain (dalam dosis tinggi ), agens sitotosik, kafein,
perdarahan saluran cerna bagian atas bahkan pada beberapa pasien tidak
menimbulkan gejala yang khas. Manifestasi gastritis akut dan kronik hampir
sama, seperti anoreksia, rasa penuh, nyeri epigastrum, mual dan muntah,
gastritis adalah :
1. Gastritis Akut
mukosa lambung.
perdarahan.
2. Gastritis Kronis
Pada pasien gastritis kronis umunya tidak mempunyai keluhan. Hanya
sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nause dan pada
J. Patofisiologi Gastritis
asam dan menyebabkan difusi kembali asam lambung dan pepsin. Obat-
obatan dan helikobakteri pilori tadi juga dapat menurunkan barrier lambung
terhadap asam dan pepsin sehingga juga mengakibatkan difusi kembali asam
makan kemudian terjadi anoreksia yang dapat membuat mual dan muntah
disisi lain pada saat terjadi erosi mukosa lambung dapat menurunkan tonus
dan peristaltik lambung sehingga mereflekkan isi duodenum ke lambung yang
nutrisi. Pada erosi mukosa lambung juga dapat menyebabkan rasa sakit pada
bagian perut yang dapat mengakibatkan rasa khawatir dengan kondisi yang
a. Pemeriksaan darah: Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya anti body
H.Pylori dalam darah. Hasilt tes yang positif menunjukan bahwa pasien
pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu
tidak menunjukan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat
feses atau tidak. Tes hasil yang positif mengindikasikan terjadi infeksi
kehitam- hitaman, bau sedukit amis, kosistensinya lembek tetapi ada juga
darah dalam feses. Hal ini menunjukan adanya pendarahan pada lambung.
d. Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas: Dengan tes ini dapat terlihat
e. Ronsen Saluran Cerna Bagian Atas: Tes ini akan melihat akan adanya
di ronsen.
L. Penatalaksanaan Gastritis
memerlukan perubahan dalam gaya hidup, pengobatan atau dalam kasus yang
(misalnya omeprazole).
antalsit. (untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat
Pendarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan
lambung.
d. Untuk meringankan penyumbatan disaluran keluar lambung pada gastritis
seluruh lambung.
f. Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti kulkus yang
tapi sering.
h. Makanan yang perlu dihindari adalah yang merangsang dan lemak seperti
M. Komplikasi Gastritis
1. Pengkajian
Tujuan :
Meliputi aspek :
a. Fisik
Wawancara
Pemeriksaan fisik
1) Head to toe
2) Sistem tubuh
b. Psikologis
Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.
Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir,
masalah.
c. Sosial ekonomi
rumah.
yang ada.
d. Spiritual
agamanya.
fakir miskin.
berdoa.
2. Pengkajian Dasar
1) Temperatur
sublingual).
3) Respirasi (pernapasan)
4) Tekanan darah
6) Tingkat orientasi.
7) Memori (ingatan).
8) Pola tidur.
9) Penyesuaian psikososial.
Sistem persyarafan
7) Ketajaman pendengaran
Tinutis
Sistem kardiovaskuler
4) Pusing
5) Sakit
6) Edema
Sistem Gastrointestinal
1) Status gizi
2) Pemasukan diet
Sistem Genitourinarius
BAK )
5) Disuria
6) Seksualitas
1) Kulit
Perubahan pigmen
3) Keadaan kuku
4) Keadaan rambut
Sistem Muskuloskeletal
1) Kontraktur
Atrofi otot
Mengecilkan tendo
2) Tingkat mobilisasi
Keterbatasan gerak
Kekuatan otot
3) Gerakan sendi
4) Paralisis
5) Kifosis
Psikososial
antara lain:
a. Fisik / Biologi
rangsangan.
b. Psikososial
mampu.
c. Spiritual
pasangan.
dialami.
5. Perencanaan
Dalam perencanaan keperawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan
meliputi:
c) Tentukan prioritas :
kebutuhan.
dengan kemampuan dan kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak
efektif.
6. Implementasi
7. Evaluasi
verbal maupun non verbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau
1. Pengkajian
Data tersebut berasal dari pasien (data primer), keluarga (data sekunder),
sakit, dan diagnosa medis. Data dasar pada pasien dengan gastritis
yaitu :
a) Umur
2) Keluhan Utama
kesehatan, keluhan utama dalah alasan klien masuk rumah sakit. Pada
2013).
sakit. Pada gastritis, pasien mengeluh tidak dapat makan, mual dan
makan minum terlalu banyak atau makan terlalu cepat. Gejala yang
klien yang berhubungan dengan penyakit saat ini atau penyakit yang
klien saat ini. Pada beberapa keadaan apakah ada riwayat penyakit
(Sukarmin, 2013).
6) Riwayat Psikososial
7) Genogram
dibuat dua generasi dibawah, bila klien adalah anak-anak maka dibuat
a. Pola Nutrisi
cerna.
b. Pola Eliminasi
Pada pasien dengan gastritis didapatkan mengalami susah
regurtisasi makanan.
d. Pola Aktivitas/Latihan
e. Pola Kognisi-Perceptual
hati).
anggota keluarga.
yang dianutnya.
9) Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Tanda-tanda vital
2) Kesadaran
sirkulasi/oksigenasi)
(Sukarmin, 2013).
2) Mata
2013).
4) Abdomen
pasien nyeri.
b) Auskultasi : Distensi bunyi usus sering hiperaktif selama
5) Integumen
(Doengoes, 2014).
yaitu:
1) Endoscopy
tersebar.
2) Pemeriksaan Histopatologi
muskularis.
3) Pemeriksaan Laboratorium
4) Analisa Gaster
menurun.
5) Gastrocopy
biopsi.
2. Diagnosa Keperawatan
(D.0077)
akibat dari kondisi yang dihadapi, tampak gelisah, dan tampak tegang
(D.0080).
Observasi
Terapeutik
makanan)
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
perlu
Edukasi
terjangkau
(D.0077)
Observasi
intensitas nyeri
nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
diberikan
Terapeutik
Edukasi
nyeri
Kolaborasi
Observasi
nyeri
analgesik
Terapeutik
respon pasien
Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek
Edukasi
Kolaborasi
indikasi
akibat dari kondisi yang dihadapi, tampak gelisah, dan tampak tegang
(D.0080).
Observasi
waktu, stressor)
Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
memungkinkan
akan datang
Edukasi
kebutuhan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu
2. Terapi Relaksasi
Observasi
kemampuan kognitif
sebelumnya
Terapeutik
teknik relaksasi
berirama
progresif)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Defisit nutrisi b.d. ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien d.d. berat badan
menurun, kram atau nyeri abdomen, nafsu makan menurun, bising usus
2) Nyeri akut b.d. inflamasi d.d. mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah, frekuensi
3) Ansietas b.d. kurang terpapar informasi d.d. merasa khawatir dengan akibat dari
Aminudin. 2009. Mengenal dan mengulangi penyakit Perut: Jakarta CV. Putra Setia.
Angkow, julia. 2014 . faktor –faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis
Aspiani, Reni Yudi. 2014. Buku ajar asuhan keperawatan gerontik, jilid 2. Trans
infamedia.
Hidayat, Alimul aziz. 2009. Pengatar konsep dasar keperawatan. Jakarta: selemba
medika.
Populer Obor.
Rineka cipta
Kelapa Pustaka.