Askep Kep - Keluarga Kelompok II
Askep Kep - Keluarga Kelompok II
H
DENGAN IBU MENYUSUI DI JLN.BUDI LUHUR
KEC.HELVETIA
Dosen Pembimbing :
Antonij Sitanggang M.KM
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
KELOMPOK II
- OBET RIANTO SILITONGA (180207014)
- MONIKA GINTING (180207005)
- SRIWULANDARI (180207010)
- JESSIKA LUMBANTORUAN (180207012)
- CRISTIAN NABABAN (180207001)
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS FARMASI
DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA
INDONESIA MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karna Atas Rahmat dan
Karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas praktikum Keperawatan
Keluarga dengan “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA
DENGAN IBU MENYUSUI”. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada dosen yang
telah memberikan bimbingan kepada saya, dan kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyusun askep ini.
Kami menyadari dalam penyusunan askep ini masih banyak terdapat kekurangan,
kelemahan, dan keterbatasan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritikan yang
konstruktif demi kesempurnaan askep kami ini. Semoga askep ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan. Terima kasih.
Kelompok II
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan 4
1.4. Manfaat 5
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Konsep Keluarga 6
2.2. Definisi dari Air Susu Ibu (ASI) 10
2.3. Komposisi Air Susu (ASI) 12
2.4. Perubahan dalam kandungan ASI 13
2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi ASI Ekslusif 14
2.6. Kontra Indikasi Pemberian ASI 15
BAB III PENUTUP
3.1.Pengkajian 16
3.2.Analisa Data 25
3.3.Diagnosa Keperawatan 26
3.4.Rencana Tindakan Keperawatan (Intervensi) 29
3.5.Implementasi 31
3.6.Evaluasi 32
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan 33
4.2.Saran 34
DOKUMENTASI 35
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
6
Keluarga duda atau janda adalah keluarga yang terbentuk karena perceraian dan
kematian pasangan yang dicintai. 6. Keluarga komposit (composite family) Keluarga
komposit (composite family) adalah keluarga dari perkawinan poligami atau
perkawinan poliandri dan hidup bersama.
Keluarga kobilitasi (cohabitation)
Keluarga kobilitasi (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu keluarga tanpa
pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Bentuk keluarga ini tidak lazim dan
bertentangan dengan budaya orang timur. Namun, lambat laun keluarga kohabilitasi
ini mulai dapat diterima.
Keluarga inses (incest family)
Keluarga inses (incest family) adalah bentuk keluarga yang tidak lazim, misalnya
anak perempuan menikah dengan ayah kandungnya, ibu menikah dengan anak
kandung laki-laki paman menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik
dari satu ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. Keluarga tradisional dan
nontradisional Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga
nontradisional tidak diikat oleh perkawinan
3. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak melalui keluarga yang bahagia.
Anggota keluarga yang mengembangkan konsep diri yang positif, rasa dimiliki
dan memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih sayang. Reinforcement
dan support dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dalam keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dialami individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan meningkatkan
sumber daya manusia, dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi
ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain banyak kelahiran yang tidak
diharapkan atau diluar ikatan perkawinan sehingga lahir keluarga baru dengan
satu orang tua (single parent).
7
4. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan
rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi
oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (gaskin atau pra keluarga sejahtera).
Perawat berkontribusi untuk mencari sumber - sumber di masyarakat yang dapat
digunakan keluarga dalam meningkatkan status kesehatan mereka.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi lain keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan. Selain keluarga
menyediakan makanan, pakaian dan rumah, keluarga juga berfungsi melakukan
asuhan kesehatan terhadap anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan
maupun merawat anggota yang sakit. Keluarga juga menentukan kapan anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan memerlukan bantuan atau
pertolongan tenaga professional. Kemampuan ini mempengaruhi status kesehatan
individu dan keluarga.
8
adalah kelompok laktobasilus berlawanan dengan kelompok koliform yang terdapat menonjol
dalam tinja bayi yang diberi makanan secara artificial.ASI mengandung suatu faktor
pertumbuhan yang akan memberikan kemudahan kepada pengkolonisasian usus oleh
lactobacilus bifidus.Flora usus pada bayi yang mendapatkan ASI dapat melindungi mereka
terhadap isi infeksi-infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis E coli.Susu yang berasal dari
seorang ibu yang mendapatkan susunan makanan yang secara kuantitatif mencukupi serta
bimbang secara semestinya dapat memasak bahan-bahan makanan yang dibutuhkan oleh bayi
yang bersangkutan kecuali mungkin vitamin D,setelah beberapa bulan dan
fluorida.Kendatipun penyediaan air minum umum mengandung cukup banyak flourida
didalamnya,namun seoran bayi yang mendapatkan ASI mungkin sekali hanya sedikit sekali
menerima fluorida yang berasal dari tubuh ibunya,oleh karena itu bayi harus mendapatkan
pemasukan fluorida selama bulan-bulan pertama kehidupannya.
Pesediaan cagdangan zat besi akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bayi selama
6-9 bulan pertama,pada bayi yang cukup umur.Zat besi yang terdapat dalam ASI dapat
diserap dengan baik oleh bayi,oleh karena itu bayi yang mendapat ASI mungkin tidak
memerlukan penambahan zat besi selama tahun pertama kehidupannya.ASI mengandung
cukup banyak persediaan vitamin C untuk dpat memenuhi kebutuhan seorang bayi,dengan
catatan bahwa ibu yang bersangkutan juga mendapatkan vitami C dengan secukupnya.
Menyusukan anak bayi sendiri hendaknya dapat dimulai sedini mungkin setelah
persalinan,begitu pula dengan keadaan ibu maupun bayi yang bersangkutan
memungkinkannya untuk mendapatkan ASI dalam jarak waktu beberapa jam setelah
lahir.Frekuensi pemberian ASI masing-masing setiap 3 jam pada siang hari dan setiap 4
jampada malam hari.Namu bayak bayi merasa laparkembali 2 jam setelah diberikan ASI.
Faktor penting yang berpengaruh dalam pemberian ASI :
1. Keadaan jiwa yang bahagia dan santai
Kekhawatiran serta ketidak bahagiaan adalah cara yang paling berpengaruh dalam
menurunnya atau bukan meniadakan sama sekali sekresi buah dada.
2. Keletihan
Menghindarkan keletihan juga sangat berpengaruh dalam pemberian ASI,oleh karena
itu seorang ibu yang baru saja melahirkan membutuhkan latihan serta kegiatan
fisik,sehingga dengan demikian ia akan mendapatkan perasaan sehat dan
kesejahteraan fisik.
3. Kebersihan Minimal dalam satu hari buah dada harus dicuci dengan bersih
9
Kalau sabun yang digunakan mengering pada puting susu dan daerah areola maka
pemakaiannya harus dihentikan.Sama sekali tidak diperkenankan mengguakan asam
borat. Beberapa ibu akan mersa lebih nyaman,kalau mereka dapat memakai bra yang
benar-benar cocok siang dan malam.Batasan mangkok-mangkok bra yang tebuat dari
plastik hendaknya disingkirkan.Lapisan bra yang sifatnya menyerap (yang dapat
dibeli dipasaran)atau sapu tangan yang bersih dan dapt ditempatkan dalam bra untuk
dapat menyerap susu yang masih trus keluar
4. Susunan makan atau diet
Susunan makanan yang diberikan kepada ibu yang baru melahirkan hendaknya
mengandung cukup banyak kalori untuk dapat mengkonpensasikan yan disekresikan
di dalam air susu maupun yang diperlukan untuk menghasilkan susu tersebut.Tidak
ada sesuatu bahan makanan yang perlu disingkirkan dari susunan makanan
ibu,kecuali bahan makanan yang bersangkutan dengan jelas menyebabkan timbulnya
gangguan pada bayi.Kalau memungkinkan,maka seorang ibu yang sedang
menyususi,sebaiknya tidak mengkonsumsi obat-obatan oleh karena banyak sediaan
obat yang mempunyai pengaruh buruk yang akan merugikan bayi.Pengobatan yang
menggunakan bahan-bahan seperti antitiroi,lithium,baha-bahan anti kanker,isoniazid
dan fenidion merupakan kontraindikasi untuk diberikan kepada para ibu.
Pemberian ASI harus dianjurkan kepada setiap ibu yang melahirkan oleh karena :
a. Asi yang pertama (kolostrum)mengandung beberapa benda penangkis (anti-
body) yang dapat mencegah infeksi pada bayi.
b. Bayi yang minum ASI jarang menderita gasroentritis.
c. Lemak dan protein Asi mudah dicerna dan diserap secara lengkap dalam
saluran pencernaan : asi merupakan susu yang paling baik untuk
pertumbuhan dan tidak mungkin bayi akan menjadi gemuk berlebihan
dengan asi(obese)
d. Kemungkinan bayi menderita kejang oleh karena hipokalsemia sangat
sedikit.
e. Pemberian asi merupakan satu-satunya jalan yang paling baik untuk
mengeratkan hubungan antara ibu dan bayi,dan ini sangat dibutuhkan bagi
perkembangan bayi yang normal terutama pada bulan-bulan pertama
kehidupan.
10
f. Asi merupakan susu buatan alam yang lebih baik daripada susu buatan mana
pun oleh karena mengandung benda penangkis (kolostrum mengandungnya
15 kali lebih banyak dari pada asi),sucihama,segar,murah,tersedia setiap
waktu,dengan susu sebaik-baiknya untuk diminum.
Ciri-ciri kolostrum:
- Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi Mengandung
immunoglobulin,laktoferin,ion-ion (Na,Ca,K,Zn,Fe),vitamin (A,D,E K),lemak dan
rendah laktosa.
- Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua sampai tiga hari dan diikuti ASI yang
mulai berwarna putih.
Terdapat beberapa pengertian yang salah mengenai kolostrum,yang diperkirakan ASI
yang kotor,buruk sehingga tidak patut diberikan pada bayi.Ternyata kolostrum
sebagai pembuka jalan agar bayi dapat menerima ASI penuh.Kolostrum banyak
engandung antibodi dan anti-infeksi serta dapat menumbuhkembangkan flora dalam
usus bayi,untuk sap menerima ASI.Memperhatikan perkembangan pengeluaran
ASI,tiada ASI yang tidak berguna.Alam telah mempersiapkan bayi untuk tumbuh
kembang hanya dengan ASI sampai umur empat bulan.
b. ASI transisi (antara)
ASI antara,mulai berwarna puting bening dengan susunan yang disesuaikan dengan
kebutuhan bayi,dan kemampuan mencerna usus bayi.
c. ASI sempurna
Pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi,sehingga dapat
menerima susunan ASI sempurna.Produksi ASI selama 2 tahun Umur bayi Produksi
ASI Sama dengan susu bubuk ml/hari kalori/hari Susu gula gram.
- 0-6 bulan 850 600 1555,5 183 24.600
- 7-12 bulan 500 385 91,5 105 14.000
- 13-18 bulan 500 385 91,5 105 14.000
- 19-24 bulan 200 154 36,5 42 5.700
- 0-24 bulan 512,5 381 375 437 58.300
Catatan :
Bayi dengan umur 0-4/5 bulan cukup dengan ASI saja.Setelah berumur 4 bulan
pemberian ASI memerlukan makanan tambahan berupa bubur susu atau nasi tim,buah
dan sebagainya ,sehingga mencapai umur satu tahu sudah siap mendapatkan makanan
12
seperti orang dewasa.850 ml/hari,selama 6 bulan 153.000 ml dengan jumlah kalori
108.000kalori.sedangkan susu sapi diperlukan 155.500 ml,susu gula 18.300 ml dan
susu bubuk sebanyak 24.600 gram.Kenyataannya pemberian ASI dikombinasikan
dengan pemberian susu botol tidak dapat dihindari,karena ibu-ibu bekerja di luar
rumah sedangkan ditempat kerja tidak terdapat fasilitas untuk memberikan ASI atau
menganggu bayi.
13
rendah.Di satu sisi ibu dengan pendidikan tinggi mengetahui bahwa tidak ada satupun
susu formula yang dapat menndinggi ASI,namun disisi lain ibu tersebut merasa tidak
berguna bila tidak mengamalkan ilmunya untuk bekerja sehingga hal ini akan
menyebabkan ibu tersebut akan engan untuk menyusui bayinya.
3. Pekerjaan
Adanya kecendrungan banyaknya ibu-ibu yang tidak memberikan ASI pada bayinya
adalah karena banyaknya ibu-ibu yang bekerja.
2.5 Kontra Indikasi Pemberian ASI
Sekalipun upaya untuk memberikan ASI digalakkan tetapi pada beberapa kasus
pemberian ASI tidak dibenarkan.
1. Faktor ibu
- Ibu dengan penyakit jantung yang berat,akan menambah beratnya penyakit
ibu.
- Ibu dengan preeklamsia dan eklamsia,karena banyaknya obat-obatan yang
telah diberikan sehingga dapat mempengaruhi bayinya.
- Karsinoma Payudara mungkin dapat menimbulkan metastase.
- Ibu dengan psikosis,dengan pertimbangan kesadaran ibu sulit diperkirakan
sehingga dapat membahayakan bayi.
- Ibu dengsn infeksi virus
- Ibu dengan TBC atau lepra.
2. Faktor dari bayi
- Bayi dalam keadaan kejang-kejang,yang dapat menimbulkan bahaya
aspirasi ASI.
- Bayi yang menderita sakit berat,dengan pertimbangan dokter anak tidak
dibenarkan untuk mendapatkan ASI
- Bayi dengan berat badan lahir rendah,karena refleks menelannya sakit
sehingga bahaya aspirasi mengacam.
- Bayi dengan cacat bawaan yang tidak mungkin menelan
(labiokisis,palatognatokisis,labiognatopalatokisis)
- Bayi yang idak dapat menerima ASI,penyakit metabolisme seperti alergi
ASI.pada kasus tersebut untuk memberikan ASI sebaiknya
dipertimbangkan dengan dokter anak.
3. Keadaan patologi pada payudara
14
Pada rawat gabung dapat diharapkan bahwa kemungkinan stagnasi ASI yang
dapat menimbulkan infeksi danabses dapat dihindari,Sekalipun demikian masih
ada keadaan patologis payudara yang memerlukan konsultasi dokter sehingga
tidak merugikan bu dan bayinya.Keadaan patologis yang memerlukan konsultasi
adalah :
Infeksi Payudara
Terdapat abses yang memerlukan insisi
Terdapat benjolan payudara yang membesar saat hamil dan menyusui
ASI bercampur dengan darah
Memperhatikan hal-hal yang disebutkan diatas sudah wajarlah bila payudara yang
sangat vital dipelihara sebagaimana mestinya.Salah satu tugas utama wanita adalah
memberikan ASI yang merupakan tugas alami yang hakiki.
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
A. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn.T
Umur : 31 Tahun
Agama : Kristen
Alamat : Jln.Budi luhur
Suku : Batak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
No.Telpon : 081269246061
KOMPOSISI KELUARGA
16
Minggu Bekerja
GENOGRAM
: Menikah
: Menyusui
TIPE KELUARGA
Tipe Keluarga Tn.T adalah NuclerFamily (keluarga inti) yang terdiri dari Suami
(Tn.T),Istri (Ny.H) dan Anak (By.D)dan tinggal satu rumah.
SUKU BANGSA
17
Keluarga klien brasal dari suku batak atau indonesia,kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa indonesia.
AGAMA
Keadaan beribadah :
Seluruh anggota Ny.H adalah beragama Kristen dan taat beribadah,
STATUS EKONOMI KELUARGA
Pendapatan Keluarga meliputi :
Tn.H sebagai wiraswasta, penghasilan Rp.1.200.000,00/bulan
Ny.H sebagai karyawan,penghasilan Rp.2.500.000,00/bulan
Ny.H mengatakan penghasilan dari suami dan penghailan dari Ny.H digunakan untuk
membayar litrik,uang kontrakan,dan biaya sehari-hari dan sisanya di tabungkan.
AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menoton TV bersama
di rumah.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Ny.H sekarang pada tahap keluarga dengan anak baru lahir.
2. Tugas Perrkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi :
Berdasarkan pengkajian keluarga Ny.H sudah terpenuhi tugas perkembangan keluarga
sesuai dengan tahap perkembangan.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a. Keberihan dan kerapian
Keluarga Ny.H menjaga kebersihan rumah dengan cara membersihkan
nya secara teratur yaitu pada waktu pagi hari dan sore hari.
b. Penerangan
Untuk penerangan di rumah keluarga Ny. H cukup.Siang hari sinar
matahari masuk melalui jendela rumah sehingga tidak gelap dan untuk
malam hari penerangan menggunakan tenaga listrik.
c. Ventilas
Sirkulasi udara di rumah baik,jendela yang terpasang dapat dibuka dan
ditutup
18
d. Jamban
Keluarga Ny.H mempunyai Wc bersih lantai tidak licin serta memiliki
penerangan dengan lampu 34 watt.
e. Sumber Air
Keluarga Ny.H menggunakan air dari PAM yang digunakan untuk
mencuci ,mandi dll.
f. Pemanfaatan Halaman
Untuk pemanfaatan halaman rumah keluarga Ny.H memanfaatkan
halaman rumah dengan cara menghiasnya dengan beberapa pot bunga
g. Pembuangan sampah
Untuk pembuangan sampah keluarga Ny.h membuang ke tempat sampah
dan membakarnya.
h. Sumber pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran di lungkungan keluarga Ny.H.
2.Karakteristik Tetangga dan Komunikasi
Hubungan antar tetangga Ny.H sangat baik,saling membantu.
3.Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ny.H selama ini ngotrak akan tetapi tidak pernah pindah rumah.
4.Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Dalam berhubungan sosial dengan masyarakat Ny.H dan Tn.T sangat baik dan
mudah bergaul dengan tetangga maupun masyarakat sekitar.Ny.H juga sering
mengikuti ibadah mingguan di sekitar rumah.
5.Sistem Pendukung
20
daerah payudara jika sedang menyusui anaknya karena adanya bendungan
ASI pada daerah payudara dan bayinya tidak dapat menyusui seperti
layaknya bayi yang harus mendapatkan ASI dikarenakan aerola Ny.H
masuk kedalam.Keluarga belum bisa melakukan cara perawatan yang baik
dan benar.
Kemampuan Keluarg memodifikasi lingkungan
Keluarga sudah mampu memodifikasi dan menjaga lingkungan rumah agar
tetap bersih dan sehat,ditandai dengan Keluarga Ny.H menjaga kebersihan
rumah dengan cara membersihkannya secara teratur yaitu pada waktu pagi
hari dan sore hari.
Kemampuan Keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit kelurga Ny.H langsung membawa ke
pelayanan kesehatan terdekat
d. Fungsi Reproduksi
Ny.H mempunyai anak 1 saat ini Ny.H belum merencanakan mempunyai anak
lagi.
e. Fungsi Ekonomi
Untuk penghasilan Ny.H Sebagai karyawan mempunyai mempunyai penghasilan
2.500.000 sedangkan Tn.T suami dari Ny.H bekerja sebagai wiraswasta
mempunyai penghasilan perbulan sekitar 1.200.000
E. Stress dan Koping Keluarga
1. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang
a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga memandang kelahian bayi mereka adalah suatu anugrah,dan
menyusui adlah suatu hal yang sangat penting bagi Ny.H sebagai seorang ibu.
b. Stress Jangka Panjang
Ny.H mengeluh sakit di daerah payudara jika sedang menyusui anaknya
karena adanya bendungan ASI pada daerah payudara dan bayinya tidak dapat
menyusui seperti layaknya bayi yang harus mendapatkan ASI dikarenakan
aerola Ny.H masuk kedalam.Dan keluarga belum mengetahui secara pasti
bagaimana cara mengatasinya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
21
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Klinik dan
Puskesmas atau petugas kesehatan
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Anggota Keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
4. Strategi Adaptasi Fungsional
Tidak nampak adanya Strategi adaptasi disfungsional pada keluarga Ny.H
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Keadaan keluarga pada saat pengkajian dalam kondisi kurang
baik
2. Tanda-tanda Vital :
22
Ny.H Normal,ramb Hidung Pendeng Pengli Bentuk Tidak
ut lurus simetris, aran hatan simetris,mukos ada
hitam,tidak tidak baikdan baik,ti a mulut pembesa
ada ketombe ada kedua dak lembab,lidah ran
dan rontok. nyeri telingga terjadi simetris dan kelenjar
simetris anemis gigi tiroid
,dan lengkap,tongsil dan
perger baik kelenjar
akan patah
bola bening
mata
baik
By.D Normal,tidak Hidung Posisi Posisis Bentuk dan Leher
ada massa di garis mata i mata ukuran mulut berbentu
atau area tengah,b berada di berada profesional k
lunak ernafas garis garis dengan simetris
tengkorak,ra melalui tengah,b lurus wajah,bibir dan
mbut hitam hidung ernafas dengan berbentuk pendek,t
melalui mata ,p dengan warna iroid di
hidung embent merah gris
ukan muda,reflek tengah
tulang menghisap dan
rawan ada,tonsil massa
tebentu baik,gigi belum tidak
k ada ada.
dengan
baik
4. Pemeriksaan payudada
G. Harapan Keluarga
Keluarga Ny.H mengharapkan adanya petugas kesehatan yang berkunjung
kerumahnya untuk memberikan pelayanan Kesehatan.
Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga
No Kriteria Pengkajian
24
1. Mengenal Masalah Keluarga sudah paham tentang gejala
keluhan Ny.H
2. Mengambil Keputusan Yang Keputusan hasil kepala Keluarga (Tn.T)
Tepat menghasilkan respon yang positif .itu
ditandai dengan Tn T langsung membawa
keluargannya ke pelayanan kesehatan
terdekat.
3. Merawat Anggota Keluarga Yang Jika ada salah satu anggota keluarga yang
Sakit( gak usah naikkan/buat sakit sering kali adanya peranan anggota
positif untuk merawat satu sama lain,dan untuk
Ny.H mengeluh sakit di daerah payudara
jika sedang menyusui anaknya karena
adanya bendungan ASI pada daerah
payudara dan bayinya tidak dapat
menyusui seperti layaknya bayi yang
harus mendapatkan ASI dikarenakan
aerola Ny.H masuk kedalam.Keluarga
belum bisa melakukan cara perawatan
yang baik dan benar.
25
3.2 Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Ds : ketidakmampuan keluarga Ansietas
1) Ny.H mengatakan mengenal masalah keluarga
puting susunya tidak yang sakit.
keluar
2) Ny.H mengatakan ASI
nya menetes sedikit-
sedikit.
Do :
1) Payudara Ny.H tampak
bengkak
2) Ny.H bertanya-tanya
tentang kesehatannya.
Ds : ketidakmampuan keluarga Nyeri
1) Ny.H mengatakan merawat anggota keluarga
nyeri pada yang sakit.
payudaranya
Do :
1) Ny.H meringis
kesakitan pada saat
memberikan ASI
pada bayi
Skala Nyeri 4(0-5)
26
1. Sifat Masalah 1 3/3x1=1 Ny.H mengatakan
Skala : puting susunya
Tidak/kurang tidak keluar dan
sehat 3 ASI nya menetes
Ancaman sedikit-sedikit.
Kesehatan 2
Keadaan
Sejahtera 1
2. Kemungkinan 2 1/2x2=1 Ny.H terkadang
Masalah dapat pergi ke
Diubag pelayanan
Skala : kesehatan
Mudah 2 terdekat untuk
Sebagian 1 mendapatpeawata
Tidak dapat 0 n dan pengobatan.
3. Potensial 1 2/3x1=2/3 Pencegahan bisa
Masalah untuk dilakukan dengan
Dicegah memberikan
Skala : demonstrasi
Tinngi tentang pijat
Cukup 3 oksitoksin
Rendah 2
1
4. Menonjolnya 1 2/2x1=1 Karena
Masalah pembengkakan
Skala : pada payudara
Masalah berat, 2 akan
Harus segera memnyebabkan
Ditangani ansietas semakin
Ada masalah berat
Tetapi tidak perlu 1
Ditangan segera
MaslaH tidak
27
dirasakan
0
JUMLAH 8/3
28
Skala : perawatan
Masalah berat, 2 payudara pada ibu
Harus segera
Ditangani
Ada masalah
Tetapi tidak perlu 1
Ditangan segera
MaslaH tidak
dirasakan
0
JUMLAH 6/3
2. Nyeri pada Ny.H keluarga Tn.T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
29
lingkungan dalam
4. Keluarga mampu Rasional :
memanfaatkan Agar klien tenang
fasilitas
kesehatan
Tujuan Khusus :
1. Setelah dilakukan
kunjungan rumah
sebanyak 3 kali
keluarga mampu
mengenal
masalah anggota
keluarga yang
sakit
2. Nyeri pada Ny.H Tujuan Umum : 1. Berikan pengetahuan
keluarga Tn.T 1. Setelah keluarga tentang perawatan
berhubungan dengan dilakukan payudara pada ibu menyusui
ketidakmampuan kunjungan Rasional :
keluarga merawat sebanyak Agar mengetahui cara
anggota keluarga keluarga perawatan payudara pada ibu
yang sakit. mampu menyusui baik.
mengenal 2. Beritahu keluarga tentang
masalah cara menyusui yang benar
2. Keluarga Rasional :
mampu Agar tidak terjadi asfiksia
merawat 3. Anjurkan klien untuk
orang sakit relaksasi nafas dalam
3. Keluarga Rasional :
mampu Untuk menggurangi rasa
memotifikasi Nyeri
lingkungan
4. Keluarga
mampu
30
memanfaatka
n fasilitas
kesehatan
Tujuan Khusus :
1. Setelah
dilakukan
kuunjungan
selama dalam
seminggu di
harapkan
keluarga
Ny.H mampu
merawat
keluarga yang
sakit
3.5 Implementasi
No No.Diagnosa Pukul Tindakan Keperawatan Paraf
keperawatan
1. I 15 Januari 1. Memberikan
2021 pengetahuan pada
(08:00)WIB keluarga cara perawatan
payudara pada ibu
menyusui :
- Klien tampak mampu
melakukan perawatan
payudara
2. Memberitahu Keluarga
tentang cara menyusui
yang benar
31
-klien terlihat bisa
menyusui bayi nya
dengan benar
3. Menganjurkan klien
untuk relaksasi nafas
dalam
2. II 16 Januari 1. Menjelaskan kepada
2021 keluarga tentang
(09:20) WIB perawatan payudara
Ibu(ASI)
2. Memberikan pengetahun
kepada keluarga tentang
manfaat ASI
3. Mengajarkan keluarga
tentang relaksasi dan
nafas dalam
3.6 Evaluasi
No No.Diagnosa Evaluasi Paraf
Pukul
Keperawatan
1. I 15 Januari 2021 S:
(08:00) WIB 1. Klien mengatakan sudah
mulai mengerti tentang
memberikan ASI
2. Klien mengatakan sudah
mampu melakukan relaksasi
Nafas dalam.
O:
1. Klien terlihat mengangguk
2. Klien terklihat koopratif
3. Klien terlihat senang
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
32
2. II S:
16 Januari 2021
1. Klien mengatakan sudah
(09:20)WIB
mulai memahami tentang
pemberian ASI
2. Klien mengatakan sudah
mampu melakukan relaksasi
nafas dalam
O:
1. Klien terlihat mengangguk
2. Klien terlihat koopratif
3. Klien terlihat senang
A : Maslah teratasi
P: Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Agar dapat mempersiapkan manusia yang berkualitas maka kita perlu memelihara gizi
anak sejak bayi berada dalam kandungan.Bayi dan anak yang mendapat makanan yang
bergizi akan tumbuh menjadi anak yang sehat,cerdas dan terhindar dari berbagai penyakit
infeksi.Selain memperhatikan gizi bayi maka perlu memelihara gizi ibu terutama masa ibu
hamil.
Bayi yang lahir dari iu yang gizinya baik selain dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik juga akan memberikan air susu ibu (ASI) yang cukup untuk bayinya.ASI
merupakan makanan bergizi yang paling lengkap,aman,hygienis dan murah.ASI juga
meningkatkan keakraban ibu dan anak yang bersifat menambah kepribadian anak dikemudian
hari.Itulah sebabnya ASI terbaik untuk bayi.
4.2 Saran
33
Dengan tersusunnya makalah ini saya berharap agar saya dapat memahami
danmengetahui tentang Konsep Keluarga.Demikian Askep yang saya buat,semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DOKUMENTASI
34
35
36