Anda di halaman 1dari 7

Nama : Wanda Putri Sabrina

Nim : 4338114201220189
CASE STUDI TORCH
Seorang perempuan 40 tahun hamil anak kelima datang ke bidan praktik mandiri untuk berkonsultasi
dengan memeriksakan kehamilannya. Tanggal pemeriksaannya adalah 22 Febuari 2024. Hasil
anamnesa diperoleh bahwa ibu mengatakan sekarang keluar darah dari jalan lahir sejak kemarin sore
dan sedikit mulas. HPHT tanggal 15 Desember 2023. Ibu mengatakan lemas dan badan panas. Ibu
mengatakan mempunyai riwayat keguguran 4 kali ketika usia kandungan menginjak 3 bulan. Pola
nutrisi tidak ada masalah, ibu menyukai daging dan sayuran mentah. 2 tahun yang lalu ibu pernah
diperiksa labolatorium dengan hasil igM toxsoplasmosis (+). Hasil pemeriksaan ditemukan: TD
100/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 38,8oC. Muka tidak ada odema,
konjungtiva merah, sklera putih. Leher terdapat pembesaran kelenjar limfe. Dan payudara dalam
batas normal. Abdomen : TFU belum teraba. Ekstremitas atas dalam batas normal, ekstremitas
bawah : odema tungkai negatif kiri dan kanan, tidak ada varices refleks patela ada kiri kanan.
Pemeriksaan penunjang : HB 12 gr%

Pertanyaan:
• Tuliskan factor risiko yang terjadi pada kasus? Jelaskan!
• Tuliskan analisa data beserta diagnosa keperawatan kasus tersebut? Tambahkan data
(objektif) untuk melengkapi diagnosa keperawatan tersebut? Sertakan pathway diagnosa
keperawatan sesuai kasus?
• Prioritaskan diagnosa keperawatan pada kasus tersebut? Jelaskan !
• Tuliskan Luaran dan intervensi pada kasus tersebut?
• Tuliskan EBP yang dapat ditambahkan sebagai intervensi pada kasus tersebut? Sertakan

PICOT!
Nama : Wanda Putri Sabrina
Nim : 4338114201220189
faktor resiko
Infeksi TORCH (atau sindrom TORCH) adalah sekelompok penyakit menular yang menyerang bayi
yang sedang berkembang (janin) atau bayi baru lahir
Penyebab utama dari virus dan parasit TORCH adalah hewan di sekitar kita, seperti ayam, kucing,
burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, babi dan lainnya.
Infeksi TORCH Dapat beresiko :Gangguan pertumbuhan intrauteri yang menimbulkan : Pertumbuhan
janin terlambat, Terjadi penurunan IQ bayi. Gangguan pertumbuhan fisik janin: Keterbelakangan
mental. Gangguan pertumbuhan mata (katarak) dan pendengaran (tuli). Gangguan pertumbuhan

Analisa Data Etiologi Diagnosa

DS: terdapat toxsoplasmosis Resiko ketidakseimbangan


 ibu mengatakan II cairan
sekarang keluar darah infeksi pasa janin (riwayat
dari jalan lahir sejak keguguran 4x)
kemarin sore dan II
sedikit mulas. Ibu Perdarahan
mengatakan lemas dan II
badan panas. Terganggu suplai O2
 Ibu mengatakan II
mempunyai riwayat mengganggu otot unterus
keguguran 4 kali ketika berkontraksi
usia kandungan II
menginjak 3 bulan resiko ketidakseimbangan
DO: cairan
 hasil igM
toxsoplasmosis (+).
 Hasil pemeriksaan
ditemukan: TD 100/70
mmHg, nadi
80x/menit, respirasi
22x/menit, suhu
38,8oC.
 Muka tidak ada odema,
konjungtiva merah,
sklera putih. Leher
terdapat pembesaran
kelenjar limfe. Dan
payudara dalam batas
normal.
 Abdomen : TFU belum
teraba. Ekstremitas atas
dalam batas normal,
ekstremitas bawah :
odema tungkai negatif
kiri dan kanan, tidak
Nama : Wanda Putri Sabrina
Nim : 4338114201220189

ada varices refleks


patela ada kiri kanan.
 Pemeriksaan
penunjang : HB 12 gr%

DS: infeksi toxoplasmosis Hipertermia


 Ibu mengatakan lemas II
dan badan panas stimulasi daya tahan
DO: tubuh/leukosit bertambah
 suhu 38,8oC. TD II
100/70 mmHg, nadi pirogen eksogen dan pirogen
80x/menit, respirasi endogen dikeluarkan
22x/menit. II
 Muka tidak ada merangsang endotelium
odema, konjungtiva hipotalamus
merah, sklera putih. II
Leher terdapat peningkatan produksi panas
pembesaran kelenjar II
limfe. Dan payudara Hipertermia
dalam batas normal.
 Abdomen : TFU belum
teraba. Ekstremitas atas
dalam batas normal,
ekstremitas bawah :
odema tungkai negatif
kiri dan kanan, tidak
ada varices refleks
patela ada kiri kanan.
 Pemeriksaan
penunjang : HB 12 gr%
Ds:
 Ibu mengatakan makan daging mentah
mempunyai riwayat II Resiko cedera pada janin
keguguran 4 kali ketika memicu toxiplasmosis masuk
usia kandungan kedalam tubuh
menginjak 3 bulan II
 ibu menyukai daging riwayat keguguran, keluar
dan sayuran mentah. 2 darah, TFU belum teraba
tahun yang lalu ibu II
pernah diperiksa beresiko dapat menginfeksi
labolatorium dengan janin
hasil igM II
toxsoplasmosis (+) Resiko cedera pada janin
DO:
Nama : Wanda Putri Sabrina
Nim : 4338114201220189

 Hasil pemeriksaan
ditemukan: TD 100/70
mmHg, nadi
80x/menit, respirasi
22x/menit, suhu
38,8oC.
 Muka tidak ada odema,
konjungtiva merah,
sklera putih. Leher
terdapat pembesaran
kelenjar limfe. Dan
payudara dalam batas
normal.
 Abdomen : TFU belum
teraba. Ekstremitas atas
dalam batas normal,
ekstremitas bawah :
odema tungkai negatif
kiri dan kanan, tidak
ada varices refleks
patela ada kiri kanan.
 Pemeriksaan
penunjang : HB 12 gr%
Nama : Wanda Putri Sabrina
Nim : 4338114201220189
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
No Diagnosa Keperawatan
1 D.0036 Resiko ketidakseimbangan cairan b.d trauma/pendarahan
2 D.0130 Hipertemia b.d Proses penyakit (infeksi)
3 D.0138 Resiko cedera pada janin b.d Nyeri Pada abdomen

Luaran Dan Intervensi Keperawatan


Diagnosa
Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Resiko Keseimbangan Cairan Manajemen Cairan (I.03098)
ketidakseimbangan (L.03020) Observasi
cairan Setelah dilakukan tindakan  Monitor status hidrasi
selama 3 x 24 jam diharapkan  Monitor berat badan harian
volume cairan dalam tubuh  Monitor berat badan sebelum
meningkat dengan kriteria hasil dan sesudah dialisis
:  Pemeriksaan laboratorium
 Intake dan Output (mis. hematokrit, Na, K, CI,
Cairan Membaik berat jenis urin)
 Dehidrasi Menurun  monitor status hemodinamik
 Asupan Makanan
Meningkat Terapeutik
 Tekanan Darah  Catat intake-output dan
Membaik hitung balance cairan 24 jam
 Berikan asupan cairan,
sesuai kebutuhan
 Berikan cairan intravena,
Jika perlu

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
diuretik, Jika perlu
Hipertermia Termoregulasi (L.14134) Manajemen Hipertemia (I.15506)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
diharapkan Suhu Pasien  Identifikasi penyebab
Membaik dengan kriteria hasil Hipertemia
:  Monitor Suhu Tubuh
 Suhu Tubuh Membaik  Monitor Eletrolit
 Suhu Kulit Membaik
 Pengisian Kapiler Terapeutik
Membaik  Sediakan Lingkungan yang
 Tekanan darah dingin
membaik  Longgarkan atau lepaskan
pakaian pasien
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari
 Lakukan Pendinginan
Nama : Wanda Putri Sabrina
Nim : 4338114201220189

Ekternal
 Berikan Oksigen Jika Perlu
 Anjurkan Tiral baring

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolik intravena jika
perlu
Resiko cedera pada Tingkat Cedera (L.14136) Pemantauan Denyut Jantung
janin Setelah dilakukan tindakan Janin (I.02056)
Keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan keparahan dari Observasi
cedera menurun dengan  Identifikasi status obstetrik
kriteria hasil :  Identifikasi riwayat obstetrik
 Kejadian Cedera  Identifikasi adanya
Menurun penggunaan obat, diet dan
 Frekuensi Nadi merokok
Membaik  Identifikasi pemeriksaan
 Pola Istirahat Membaik kehamilan sebelumnya
 Pendarahan Menurun  Periksa denyut jantung janin
selama 1 menit
 Monitor denyut jantung janin
 Monitor tanda vital ibu

Terapeutik
 Atur posisi pasien
 Lakukan manuver Leopold
untuk menentukan posisi
janin

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Nama : Wanda Putri Sabrina
Nim : 4338114201220189
Evidance Based Practice

Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Gizi Pada Masa Kehamilan
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif, teknik
P (Populasi) pengambilan sampling menggunakan quota sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 97 orang.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah kuesioner Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Gizi dalam
I (Intervensi) Masa Kehamilan. Indikator penelitian yakni Menjawab dengan benar dari
seluruh pernyataan dalam kuesioner : Baik : 76- 100%, Cukup : 56-75% dan
Kurang <56%.
Hasil Penelitian ini Sejalan dengan hasil penelitian Djamilah dan Kartikawati
(2014) menyatakan bahwa dampak signifikan dari pernikahan usia muda
C(Comparation)
adalah ibu muda tidak tahu atau tidak memahami masalah kehamilan. Ibu
tidak memahami kebutuhan gizi bagi ibu hamil.
Hasil penelitian Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Gizi pada masa
kehamilan menunjukkan bahwa diperoleh bahwa mayoritas responden
memiliki tingkat pengetahuan cukup (59,8%) tentang gizi pada masa
kehamilan. Faktor yang ikut berpengaruh pada pengetahuan ibu, yaitu umur,
O(Outcome)
pendidikan dan pekerjaan. Diharapkan ibu hamil lebih aktif mengikuti
kegiatan penyuluhan kesehatan dan mengakses informasi dari berbagai
sumber sehingga terjadinya gizi kurang dan penyakit infeksi makanan pada
masa kehamilan dapat dihindari.
T(Time) Tidak Disebutkan
http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar

Anda mungkin juga menyukai