Anda di halaman 1dari 8

OLEH :

KELOMPOK 7

YUSI FACHLEVI : 1401 1180


SYAFIATUL HUSNA :

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP)
BUDIDAYA BINJAI
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling
penting dalam masyarakat. Keluarga juga merupakan
suatu group yang terbentuk dari hubungan laki-laki
dan wanita, dalam hubungan ini sedikit banyak
berlangsung lama dalam membesarkan anak-anak
(Abu Ahmadi, 2002: 239).
Proses terbentuknya keluarga harus melewati tahap-
tahap yang harus dilalui oleh orang yang akan
membentuk lembaga keluarga. Tentunya tahap-tahap
itu harus sesuai dengan karakteristik hukum dan adat
yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan
Perimbangan Perhatian
Kebutuhan Keluarga
Status Sosial
Besar Kecilnya Keluarga
Keluarga Kaya/Miskin
Menurut Berns (2004), keluarga mempunyai lima fungsi dasar, yaitu ;
Reproduksi keluarga memiliki tugas untuk
mempertahankanpopulasi yang ada di dalam masyarakat.
Sosoialisasi/edukasi keluarga menjadi sarana transmisinilai,
keyakian, sikap, pengetahuan, keterrempilan danteknik dari
generasi sebelumnya kegenersi yang lebih muda.
Penugasan peran social keluarga memberikan identitas para
anggotanya seperti ras, etnik, religi, social, ekonomi, dan peran
gender.
Dukungan ekonomi. Keluarga menyediakan tempatberlindung
makanan dan jaminan kehidupan.
Dukungan emosi/pemeliharaan. Keluarga memberikan
pengalaman interaksi social bagianak. Interaksi yang tejadi bersifa
mendalam, mengasuuh, dan berdaya tahansehingga memberikan
rasa aman pada anak.
Ayah sebagai suami dari istri dan orang tua anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental,sosial, dan spiritual.
Menurut Duvall dan Logan (1986), tujuan berkeluarga adalah untuk
menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Menurut Sotjipto Subeno Keluarga dibentuk untuk membentuk sifat-sifat
bertanggungjawab. Manusia adalah mahkluk yang diciptakan dengan akal
budi dan kepadanya diberikan tugas untuk dapat memilih berdasarkan pada
suatu kebijakan (wisdom), dimana setiap pemilihan harus disertai dengan
tanggungjawab. Manusia sebagai gambar dan rupa Tuhan dicipta mempunyai
kemampuan untuk dapat memikirkan, mengatur dan melakukan pemilihan.
Dan hal ini tidak terlepas juga di dalam permasalahan keluarga. Ketika kita
mau berkeluarga, kita penuh dengan berbagai pilihan dan tuntutan per-
tanggungjawaban. Dan ini memang menjadi natur dasar manusia agar hidup
dengan tepat dan dapat bertanggungjawab.
Keluarga dibentuk untuk membentuk sifat-sifat yang baik, artinya di dalam
pembentukan suatu keluarga diharapkan dapat membentuk sifat-sifat
kebaikan didalam diri setiap anggota. Didalam hal ini keluarga dapat memberi
pengaruh yang kuat terhadap pembentukan sifat-sifat setiap anggota keluarga
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai