(STKIP) BUDIDAYA BINJAI Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat. Keluarga juga merupakan suatu group yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan wanita, dalam hubungan ini sedikit banyak berlangsung lama dalam membesarkan anak-anak (Abu Ahmadi, 2002: 239). Proses terbentuknya keluarga harus melewati tahap- tahap yang harus dilalui oleh orang yang akan membentuk lembaga keluarga. Tentunya tahap-tahap itu harus sesuai dengan karakteristik hukum dan adat yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan Perimbangan Perhatian Kebutuhan Keluarga Status Sosial Besar Kecilnya Keluarga Keluarga Kaya/Miskin Menurut Berns (2004), keluarga mempunyai lima fungsi dasar, yaitu ; Reproduksi keluarga memiliki tugas untuk mempertahankanpopulasi yang ada di dalam masyarakat. Sosoialisasi/edukasi keluarga menjadi sarana transmisinilai, keyakian, sikap, pengetahuan, keterrempilan danteknik dari generasi sebelumnya kegenersi yang lebih muda. Penugasan peran social keluarga memberikan identitas para anggotanya seperti ras, etnik, religi, social, ekonomi, dan peran gender. Dukungan ekonomi. Keluarga menyediakan tempatberlindung makanan dan jaminan kehidupan. Dukungan emosi/pemeliharaan. Keluarga memberikan pengalaman interaksi social bagianak. Interaksi yang tejadi bersifa mendalam, mengasuuh, dan berdaya tahansehingga memberikan rasa aman pada anak. Ayah sebagai suami dari istri dan orang tua anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,sosial, dan spiritual. Menurut Duvall dan Logan (1986), tujuan berkeluarga adalah untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Menurut Sotjipto Subeno Keluarga dibentuk untuk membentuk sifat-sifat bertanggungjawab. Manusia adalah mahkluk yang diciptakan dengan akal budi dan kepadanya diberikan tugas untuk dapat memilih berdasarkan pada suatu kebijakan (wisdom), dimana setiap pemilihan harus disertai dengan tanggungjawab. Manusia sebagai gambar dan rupa Tuhan dicipta mempunyai kemampuan untuk dapat memikirkan, mengatur dan melakukan pemilihan. Dan hal ini tidak terlepas juga di dalam permasalahan keluarga. Ketika kita mau berkeluarga, kita penuh dengan berbagai pilihan dan tuntutan per- tanggungjawaban. Dan ini memang menjadi natur dasar manusia agar hidup dengan tepat dan dapat bertanggungjawab. Keluarga dibentuk untuk membentuk sifat-sifat yang baik, artinya di dalam pembentukan suatu keluarga diharapkan dapat membentuk sifat-sifat kebaikan didalam diri setiap anggota. Didalam hal ini keluarga dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap pembentukan sifat-sifat setiap anggota keluarga tersebut.