Anda di halaman 1dari 26

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN

NYAMAN
KELOMPOK 1
RAMADIANI SYAFITRI RAHMANIAT PUTRIANI GEA YOLANDA NOVALISTA
ARMI SYAFITRI FUSFITA TIARA MAHARANI WITRIEVILIA
REZKY WULANDARI MELA FRIZILIA JORDAN HABIB
ARDO FEBRIANSYAH DEVI NURYANTO ARIMI ARDI
NESTI YOLANDA ELSA NOVITA
KEBUTUHAN RASA KEBUTUHAN RASA AMAN

AMAN DAN NYAMAN


DAN NYAMAN

1 DEFINISI 2 FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI

3 MACAM-MACAM
GANGGUAN 4 NYERI

5 ASUHAN KEPERAWATAN
1
DEFINISI
1 DEFINISI RASA AMAN

KEAMANAN/RASA AMAN adalah keadaan bebas dari cedera fisik


dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter & Perry,
2006).
Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya fisik. Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan
hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu
yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata
atau hanya imajinasi (misalnya, penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya).
Dalam konteks hubungan interpersonal bergantung pada banyak
faktor, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah,
kemampuan memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta
kemampuan memahami orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya.
Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan tidak
aman. (Asmadi, 2005).
4
1 CARA MENINGKATKAN KEAMANAN

1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri


2. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
3. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
4. Penghalang sisi tempat tidur
5. Bel yg mudah dijangkau
6. Meja yang mudah dijangkau
7. Kereta dorong ada penghalangnya
8. Kebersihan lantau
9. Prosedur tindakan.
1 DEFINISI RASA NYAMAN

KENYAMANAN/RASA NYAMAN adalah suatu keadaan telah


terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman
(suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi),dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang
melebihi masalah dan nyeri) menurut Kolcaba (1992,dalam Potter & Perry,
2005)

6
1 CONTINUE…

Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup 4 aspek yaitu:

FISIK

SOSIAL

PSIKOSPIRITUAL

LINGKUNGAN

7
2
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
2 FA K TO R - FA K TO R YA N G M E M P E N G A R U H I K E B U T U H A N R A S A A M A N
D A N N YA M A N

EMOSI

STATUS
MOBILISASI TINGKAT
KESADARAN
GANGGUAN
PERSEPSIONAL INFORMASI DAN STATUS
KOMUNIKASI
KEADAAN NUTRISI
IMUNITAS GANGGUAN
TINGKAT
PENGETAHUAN USIA

PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK YANG JENIS
TIDAK RASIONAL KELAMIN

KEBUDAYAAN
9
3
MACAM-MACAM
GANGGUAN
3 MACAM-MACAM GANGGUAN PADA RASA AMAN DAN NYAMAN

JATUH
Resiko jatuh lebih besar dialami pasien lansia. Selain usia, riwayat
jatuh terdahulu, masalah pada sikap berjalan dan mobilisasi, hipotensi
postural, perubahan sensorik, disfungsi saluran dan kandung kemih, dan
beberapa kategori diagnose tertentu seperti kanker, penyakit
kardiovaskuler, neurologi, dan penggunaan obat-obatan dan interaksi
obat juga dapat menyebabkan jatuh modifikasi dalam lingkungan
pelayanan kesehatan dengan mudah mengurangi resiko jatuh.

11
3 CONTINUE…

OKSIGEN
Kebutuhan fisiologis yang
terjadi dari kebutuhan
terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan
pasien.

12
3 CONTINUE…

PENCAHAYAAN
Ruang rawat inap merupakan salah satu wujud fasilitas fisik yang
penting keberadaannya bagi pelayanan pasien. Tata pencahayaan dalam
ruang rawat inap dapat mempengaruh kenyamanan pasien selama
menjalani rawat inap, disamping juga berpengaruh bagi kelancaran
paramedis dalam menjalankan aktivitasnya untuk melayani pasien.( Adi
Santosa). Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak
menimbulkan silau dan intensitasnya sesuai dengan peruntukannya.

13
3 CONTINUE…

• Kecelakaan yang disebabkan oleh prosedur


Kecelakaan yang disebabkan oleh prodesur terjadi selama terapi.
Hal ini meliputi kesalahan pemberian medikasi dan cairan. Perawat
dapat melaksanakan sesuai prosedur agar tidak terjadi kecelakaan.

• Kecelakaan yang disebabkan peralatan


Kecelakaan yang disebabkan peralatan terjadi karena alat yang
digunakan tidak berfungsi, rusak atau salah digunakan. Hal-hal yang
dapat terjadi antara lain kebakaran. Kebakaran dapat terjadi karena
listrik atau anestetik.
4
NYERI
4 D EFI N I SI N Y ER I

NYERI adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat


subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat
menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut
(Long,1996). Secara umum,nyeri dapat didefinisikan sebagai
perasaan tidak nyaman,baik ringan maupun berat
(Priharjo,1992
4 FISIOLOGI NYERI

Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor


dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri dapat memberikan
respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi
tersebut dapat berupa kimiawi, termal, listrik, atau mekanis.
Stimulasi oleh zat kimiawi diantaranya seperti histamine,
bradikmin, prostaglandin, dan macam-macam asam seperti
adanya asam lambung yang meningkat pada gastritis atau
stimulasi yang dilepaskan apabila terdapat kerusakan pada
jaringan. (A.Aziz, 2008 : 121)
4 KL ARIFIKASI NYERI

• Nyeri Berdasarkan Sumber


Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan
subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti terbakar). (ex: terkena
ujung pisau atau gunting)
Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament,
pembuluh Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar & lebih lama
daripada cutaneous. (ex: sprain sendi)
Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga
abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot,
iskemia, regangan jaringan
4 CONTINUE…
• Nyeri Berdasarkan Penyebab
Fisik : Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur femur)
Psycogenic : Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah
diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak
disadari. (Ex: orang yang marah- marah, tiba-tiba merasa nyeri
pada dadanya)

• Berdasarkan lama/durasinya
Nyeri akut, Nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan
atau cedera telah terjadi.
Nyeri kronik, Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau
intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu
4 CONTINUE…

• Nyeri Berdasarkan letak


a. Radiating pain. Nyeri menyebar dari sumber nyeri ke
jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain)
b. Referred pain. Nyeri dirasakan pada bagian tubuh
tertentu yg diperkirakan berasal dari jaringan penyebab
c. Intractable pain. Nyeri yg sangat susah dihilangkan ex:
nyeri kanker maligna)
d. Phantom pain. Sensasi nyeri dirasakan pada
bagian.Tubuh yg hilang (ex: bagian tubuh yang
diamputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri
medulla spinalis
4 FA K TOR YA N G M EM P ENGARUHI N YER I

Usia
Jenis kelamin
Budaya
Ansietas
Pengalaman masa lalu dengan nyeri
Efek plasebo
Keluarga dan Support Sosial
Pola koping
5
ASUHAN
KEPERAWATAN
5 ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a.Komunitas
Ancaman keamanan di pengaruhi oleh:
1.Tahap Perkembangan
•Bayi, toddler dan prasekolah
•Anak usia sekolah
•Remaja
•Orang dewasa
•Lansia
2.Gaya Hidup
•Pengemudi/ Menjalankan mesin
•Minum-minuman beralkohol
3.Mobilisasi
Perubahan mobilisasi akibat kelelahan, kelumpuhan atau koordinasi yang
tidak seimbang.Menyebabkan perbatasan mobilisasi dan kemandirian lebih
lanjut.
4.Perubahan Sensorik
Klien yang mengalami gangguan visual, pendengaran atau komunikasi
sehingga klien tidak mampu merasakan bahaya yang mungkin terjadi. Kesadaran
terhadap keamanan yaitu dengan:
- Penyimpanan obat-obatan yang tidak terjangkau anak-anak
- Membaca tanggal kadaluarsa
23
5 ASUHAN KEPERAWATAN

b. Analisan data
No. Symptom Problem Etiologi
1. Ds: Gangguan rasa nyaman Post on hernia
- Klien mengeluh tidak (nyeri akut)
bisa BAK
- Klien mengeluh nyeri
pada perut bagian
tengah bawah.
Do:
- Klien tampak
kesakitan
- Td: 150/100 mmHg,
N: 88x/m, Rr: 20x/m,
Su: 36◦C
- Skala nyeri: 6
2. Ds: Resiko cedera Perubahan mobilisasi
- Klien merasa gelisah
- Klien tidak bisa tidur
Do:
- Klien tampak tidak
terkontrol gerakannya
- Klien terlihat cemas

24
5 ASUHAN KEPERAWATAN

2. Diagnosa Keperawatan
-Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan post op hernia, ditandai dengan
klien mengeluh tidak bisa BAK, nyeri pada bagian perut tengah bawah, tampak kesakitan,
Td: 150/100 mmHg, N: 88x/m, Rr: 20x/m, Su: 36◦C, skala nyeri: 6

-Resiko cedera berhubungan dengan perubahan mobilisasi ditandai dengan klien merasa
gelisah, tidak bisa tidur, tampak tidak terkontrol gerakannya, dan terlihat cemas.

25
Thanks!
THANK YOU FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai